UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA HANG STYLE DENGAN MENGGUNAKAN RINTANGAN
PADA SISWA KELAS XI SMA SWASTA KATOLIK 1 K.JAHE TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
ARNOLD HATOGUAN L
NIM. 6103111015
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
ARNOLD HATOGUAN L. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Hang Style Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik 1 Kabanjahe Tahun Ajaran 2014/2015”.
(Pembimbing : TUHADI)
Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2015
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi pemanfaatanmedia
rintangan dalam menunjang pembelajaran pendidikan jasmani terhadap hasil belajar
lompat jauh gaya hang stylepada siswa kelas XI SMA Swasta Katolik 1
KabanjaheTahun Ajaran 2014/2015”.
Penelitian dilaksanakan tanggal 7 januari sampai dengan 21 januari 2015.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Swasta Katolik 1
KabanjaheKabupaten Karo Tahun Ajaran 2014/2015dengan jumlah siswa sebanyak
42 orang.
Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Hasil penelitian yang diperoleh
nilai rata-rata pada tes awal (pre-test) sebesar 19% dalam melakukan proses gerakan
lompat jauh gayahang style. Pada siklus I setelah diberikan pembelajaran dengan
menggunakan rintangan maka dilakukan tes untuk mengetahui kemampuan atau hasil
belajar siswa. Dari tes didapatkan hasil berupa jumlah siswa yang tuntas sebanyak 17
orang dan yang tidak tuntas sebanyak 25 nilai rata-rata 68,26 dengan persentase
siswa yang mencapai ketuntasan secara klasikal sebesar 40,5 %.Pada siklus II didapat
siswa yang tidak tuntas 6 orang dan siswa yang tuntas sebanyak 36 orang dengan
nilai rata-rata 78,92 dengan ketuntasan secara klasikal sebesar 85,7 %. Berarti dapat
dilihat bahwa hasil belajar siswa dari tes awal sampai dilakukannya siklus I dan
siklus II terjadi peningkatan. Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa “Melalui pembelajaran dengan menggunakan rintangan dapat meningkatkan
hasil belajar lompat jauh gaya hang style siswa kelas XI di SMA Swasta Katolik 1
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang
diperbuat untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari, keberadaan skripsi ini bagai setetes air dilaut yang tak
punya apa-apa, namun dalam penyelesaiannya sangat banyak mendapat bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak. Selanjutnya penulis sadar bahwa selaku manusia biasa
tak luput dari kesalahan ”Tidak ada gading yang tidak retak, kalau tidak retak,
bukanlah gading. Tidak ada manusia yang tidak punya kesalahan, kalau tidak punya
kesalahan bukanlah manusia”. Oleh karena itu, penulis menyampaikan mohon maaf
yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua
pihak yang telah membantu penulis baik moril maupun material sehingga penulis
dapat menyelesaikan kuliah tepat pada waktunya dengan pembuatan skripsi ini.
Secara Khusus saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si Selaku Rektor UNIMED yang
telah menerima penulis sebagai mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan
kejenjang program S-1
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, Bapak Drs Suharjo, M.Pd,
Bapak Drs Mesnan, M.Kes dan Bapak Drs Budi Valianto, M.Pd, sebagai
iii
3. Bapak Drs. Suryadi Damanik,M.Kes, sebagai Ketua Jurusan dan Bapak
Afri Tantri, S.Pd,M.Pd sebagai sekretaris jurusan pada jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) di FIK UNIMED.
4. Bapak Tuhadi,M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
meluangkan waktunya memberikan bimbingan, masukan, dan nasehat
kepada penulis selama proses penyusunan skripsi, sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
5. Pada Dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan perlengkapan
lingkungan FIK Unimed.
6. Kepala Sekolah serti Guru Olahraga SMA Swasta Katolik 1 Kabanjahe
yang telah memberikan ijin serta bantuan dalam penelitian di sekolah
tersebut.
7. Terkususnya Kepada kedua orang tua tercintaB L.Gaol dan B Br
Sembiringyang telah mengasuh dan membesarkan penulis serta
memberikan jalan terbaik pada penulis dengan berbagai dukungan baik
bersifat moril maupun materil serta Doa’nya.
“You Are My Inapirations”.
8. Abang saya Alfred Ambrosius L terima kasih atas kasih sayang dan
doanya kepada penulis. “KITA PASTI BISA”.
9. Sahabat saya yang di kabanjahe (Sahat Tornado, S.Pd) yang telah cukup
membantu terima kasih
10.Kepada sahabat-sahabatku Leo Jona Donatus Pinem, Mesakh Surbakti,
iv
Tarigan, Memori Sembiring, Perdi Sembiring, serta kos gang pribadi
perjuangan (kalak Karo) dan adik-adik stambuk yang ikut serta membantu
saya dan teman-teman seperjuanganku mahasiswa PKR A Reg’10.
11.Teman-temanku Sutejo Perangin-angin, Jesaya Sembiring, Syarifuddin
Siregar, Edi Suranta Tarigan, yang telah memotivasi saya.
12.Terkhususnya Buat kekasih tercinta Evi Carlina Bartiana Br Barus dan
Kak Wawa yang ikut serta membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
13.Kepada Keluarga Besar PPLT SMA GBKP Kabanjahe terima kasih.
14.Adik-adik para siswa kelas XI SMA Swasta Katolik 1 Kabanjahe Tahun
Ajaran 2014/2015 yang telah bersedia meluangkan waktunya dalam
penyelesaian skripsi ini.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta
memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti
perkuliahan.
Semoga penulisan skripsi ini dapat berguna bagi semua pembaca, terutama
bagi penulis sendiri. Amin
Medan, Maret 2015 Penulis
vi BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35
B. Populasi dan Sampel ... 35
C. Metode Penelitian ... 35
D. Desain Penelitian ... 36
E. Instrumen Penelitian... 40
F. Teknik Analisa Data ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 45
B. Hasil Penelitian ... 46
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 56
B. Saran ... 56
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Lapangan Lompat Jauh ... 15
2. Cara Melakukan Lompat Jauh dari Gerakan Awalan Sampai Mendarat . 16 3. Cara Melakukan Awalan atau Ancang-Ancang Lompat Jauh ... 18
4. Cara MelakukanTolakan atau Tumpuan Lompat Jauh ... 20
5. Sikap Badan Di Udara Pada Lompat Jauh Gaya Hang Style ... 21
6. Cara Melakukan Mendarat Lompat Jauh ... 22
7. Lompat Melewati Bambu ... 30
8. Lompat Melewati Kardus ... 31
9. Lompat Meraih Bola Yang Digantung ... 31
10.Pembelajaran Melompati Ban Bekas ... 32
11.Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 36
12.Gambar siklus Perputaran Pergantian Kelompok ... 38
13.Gambar Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 47
14.Gambar Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 51
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 58
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 62
3. Hasil observasi awal ketuntasan awal belajar lompat jauh gaya hang style ... 66
4. Post test I hasil belajar lompat jauh gaya hang style ... 67
5. Reduksi hasil belajar post test I siswa dalam lompat jauh gaya hang style ... 69
6. Daftar aspek-aspek descriptor siswa yang tidak tuntas pada siklus I ... 71
7. Post test II hasil belajar lompat jauh gaya hang style ... 72
8. Reduksi hasil belajar post test II siswa dalam lompat jauh gaya hang style ... 74
9. Daftar aspek-aspek descriptor siswa yang tidak tuntas pada siklus II ... 76
10.Perhitungan Nilai KKM Data Hasil Penelitian ... 77
11.Perhitungan Nilai PKK Data Hasil Penelitian ... 78
12.Rekapitulasi Nilai Test Siswa ... 79
13.Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Hang Style ... 81
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran pendidikan jasmani adalah suatu kegiatan pembelajaran
yang di dalam pengajarannya menekankan aktifitas gerak dan jasmani serta usaha
yang dilakukan secara sadar melalui pendidikan untuk merangsang pertumbuhan
dan perkembangan siswa untuk tampil sebagai insan sehat baik dalam bertindak,
tingkah laku, pikiran, dan mental. Tujuan dari pendidikan jasmani yaitu
mengembangkan keterampilan gerak. Gerak tersebut terbagi atas tiga yaitu:
lokomotor, non lokomotor, dan manipulasi.
Atletik adalah olahraga dasar dari atletik, atletik sering juga disebut
sebagai induk/ ibu dari cabang olahraga. Atletik pada umumnya berisikan gerak
dasar alamiah manusia yang berisikan jalan, lari, lompat, dan lempar. Adapun
yang menjadi bahan penelitian adalah cabang olahraga lompat yang terdiri dari
lompat jauh (long jump), lompat jangkit (triple jump), lompat tinggi (high jump),
dan lompat galah (pole vault).
Lompat jauh merupakan salah satu aktivitas pengembangan akan
kemampuan daya gerak yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Lompat jauh ini salah satu jenis olahraga yang dilombakan di berbagai kejuaran
olahraga baik di tingkat nasional, kawasan maupun dunia. Dalam lompat jauh
terdapat tiga macam gaya yaitu: Lompat Jauh gaya Jongkok (tuck), gaya
menggantung (hang style), dan gaya jalan di udara (walking in the air).Gaya-gaya
2
lompat jauh mengatur sikap badan sewaktu melayang di udara. Oleh karena itu
teknik lompat jauh sering disebut juga gaya lompat jauh.Sejarah permulaan acara
lompat jauh dapat dikesan seawall tahun 708 SM yaitu dalam Sukan Olimpik
Kuno di Greece. Menurut catatan tersebut, lompatan sejauh 7.05 meter telah
dibuat oleh Chionis, peserta Sparta. Bagaimanapun, teknik dan cara lompatan
yang dibuat amat berlainan daripada lompatan yang dibuat kini. Berdasarkan
bukti-bukti lukisan yang terdapat pada tembikar yang dibuat pada zaman itu,
lompatan dibuat secara berkali-kali, sama ada lompatan dalam bentuk multiple,
double-triple, atau quin-triple.
Apabila Sukan Olimpik Moden dihidupkan pada tahun 1896, lompat jauh
termasuk sebagai salah satu acara olahraga. Sejak itu ia terus diterima sebagai
salah satu acara olahraga dalam kebanyakan kejuaraan yang diadakan di berbagai
peringkat di dunia. Peraturan dan teknik lompatan diperbaiki dari masa ke masa
sehingga terbentuk lompatan yang ada seperti sekarang.
Kejayaan Amerika Serikat, Bob Beamon dengan lompatan sejauh 8.90
meter dalam Sukan Olimpik tahun 1968 di Mexico telah dipecahkan oleh seorang
lagi peserta Amerika Serikat, yaitu Mike Powell dengan lompatan sejauh 8.95
meter. Ini menunjukkan bahwa rekor tidak mungkin ia tidak dapat diperbaiki oleh
peserta kemudiannya. Semua ini disebabkan adanya latihan, pembaharuan teknik
dan keazaman yang tinggi daripada peserta itu sendiri.
Suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari bahwasanya di
dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada bidang studi Pendidikan Jasmani,
3
mengelola pembelajaran, baik dalam menguasai materi maupun dalam
menggunakan media pembelajaran melainkan hanya menggunakan talk and chalk
(berbicara dan kapur tulis), sementara materi-materi dalam Pendidikan Jasmani
dilakukan tidak hanya di dalam ruangan saja (kelas) yang dalam arti teori
melainkan juga praktek di lapangan.
Dalam praktek di lapangan sering sekali didapati pembelajaran Pendidikan
jasmani yang kurang efektif dan efisien. Dalam pengajaran materi, kebanyakan
guru tidak menggunakan media atau alat bantu. Padahal jika dikaji lebih
mendalam, dengan menggunakan alat bantu informasi atau pesan yang akan
disampaikan akan lebih mudah ditangkap dan dicerna siswa sehingga proses
pembelajaran lebih efektif dan efesien. Hal ini disinyalir karena tidak tersedianya
alat bantu tersebut dan kurangnya kreativitas para guru. Tidak tersedianya media
pembelajaran atau alat-alat bantu di sekolah manjadi salah satu faktor penyebab
guru malas dan kurang kreatif dalam mengelola pembelajaran sehingga hanya
bermodalkan talk and chalk.
Hal ini sering kita jumpai dalam KBM bidang studi yang efeknya dapat
mengkondisikan siswa dalam situasi Duduk Diam Catat Hafal (DDCH). Hal ini
tentu bertentangan dengan tujuan pengajaran Pendidikan Jasmani yang sangat
kompleks yang seharusnya bertujuan meningkatkan aspek kognitif, afektif,
psikomotorik, dan sosial, melainkan hanya aspek kognitifnya.
Di samping itu, hal ini tentu bertentangan dengan harapan masyarakat
yang menginginkan anak-anaknya tumbuh lebih kreatf, dapat menggunakan dan
4
memecahkan masalah-masalah sehari-hari yang kontekstual. Secara umum
kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani melibatkan aktivitas fisik, demikian
halnya dalam belajar lompat jauh.
Salah satu faktor keberhasilan guru dalam menyampaikan materi yang
diajarkan dipengaruhi oleh metode atau gaya mengajar. Metode mengajar adalah
cara-cara pelaksanaan dari pada proses pengajaran, atau bagaimana teknisnya
suatu bahan pelajaran diberikan kepada murid-murid di sekolah. Bila guru
pendidikan jasmani menggunakan metode yang tepat dalam proses
pembelajarannya tentu itu akan menarik minat serta perhatian siswa terhadap
pembelajaran tersebut dan bila siswa mulai menaruh minat dalam pembelajaran
tersebut maka siswa pasti akan lebih mudah memahami dan mengerti tentang
pembelajaran tersebut. Selain metode mengajar, media juga bisa mempengaruhi
hasil pembelajaran. Sebab media juga memiliki peranan penting dalam proses
belajar mengajar, karena media merupakan alat bantu untuk mempermudah dan
memperlancar proses komunikasi antara pendidik dan anak didik.
Pada materi pembelajaran lompat jauh teknik dasar yang paling sulit
dipahami oleh siswa untuk mempraktekkannya dengan tepat adalah teknik
bertumpu. Dimana siswa kadang terlihat kesulitan untuk meletakkan kakinya
dengan tepat pada balok tumpuan pada saat akan melakukan tolakan. Karena
masih banyak siswa yang kadang ragu-ragu pada saat akan bertumpu dan bahkan
kadang kakinya melewati balok tumpuan. Serta siswa juga kadang tidak
melakukan teknik bertumpu sesuai dengan proses yang sebenarnya misalnya
5
kaki ayun sesuai dengan teknik yang benar yang harus dilakukan. Kadang siswa
kurang begitu paham mengenai masalah itu.
Dari hasil wawancara yang dilakukan calon peneliti dengan Bapak Bisma
Ginting, salah satu guru pendidikan jasmani di SMA SWASTA KATOLIK 1 di
Kabanjahe bahwa: ”Siswa masih mengalami kesulitan dalam melakukan lompat
jauh khususnya pada saat melayang di udara dan bertumpu, serta siswa juga
kadang tidak melakukan teknik menggantung dan bertumpu sesuai dengan proses
yang sebenarnya misalnya posisi badan yang tepat pada waktu melayang dan
bertumpu, cara menapakkan kaki dan posisi kaki ayun sesuai dengan teknik yang
benar yang harus dilakukan. Kadang siswa kurang begitu paham mengenai
masalah itu”.
Hal ini diperkuat berdasarkan hasil observasi yang dilakukan calon
peneliti di SMA SWASTA KATOLIK 1 Kabanjahe di peroleh: “Dari 42 siswa
yang ada di kelas XI hanya ada 8 siswa yang paham tentang teknik bertumpu.
Berarti dari data tersebut sekurangnya hanya sekitar 20 % dari jumlah siswa yang
ada yang berhasil memahami mengenai tentang teknik bertumpu pada materi
lompat jauh. Namun nilai itu belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal secara
klasikal yang ditetapkan sekolah yaitu sekitar 85 % dari keseluruhan siswa”.
Dilihat dari nilai rata-rata praktek pendidikan jasmani setiap kelas pada
materi lompat jauh yang diperoleh dari guru pendidikan jasmani yaitu dengan
rata-rata hasil belajar siswa adalah 63.8. Untuk itu diperlukan suatu cara agar
siswa dapat menguasai gerakan lompat jauh dengan benar sehingga akan
6
menggunakan rintangan dimana pengguna media rintangan ini dapat
mengembangkan daya otot tungkai yang dilakukan dengan latihan loncat katak,
loncat naik turun bangku, latihan loncat antar kotak bertingkat, melompat dan
melambung di atas serangkaian rintangan.
Peneliti tertarik untuk memberikan bentuk pembelajaran dengan
mennggunakan alat-alat rintangan. Pada dasarnya, ada banyak jenis rintangan
yang dapat digunakan; kardus, peti, dril, tali, bola dan gawang-gawang kecil yang
dapat dibuka pasang. Rintangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bola
gantung.
Dalam konteks ini, upaya memanipulasi lingkungan sekitarnya
membangkitkan daya tarik bagi siswa, seperti meletakkan kursi-kursi. Kursi-kursi
itu dapat di tumpuk sedemikian rupa, sehingga membentuk suatu tantangan yang
berbeda. Karena dengan menggunakan alat-alat seperti itu gerakan lompat dapat
dengan mudah dikuasai dan dipahami baik secara tehnik maupun manfaatnya”.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Hang
Style Dengan Menggunakan Rintangan Pada Siswa Kelas XI Sma Swasta Katolik
1 Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun Ajaran 2014/2015”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dibuat suatu gambaran
tentang perrmasalahan yang dihadapi, dalam penelitian ini masalah yang di teliti
7
1. Siswa masih mengalami kesulitan dalam melakukan lompat jauh khususnya
pada saat melayang di udara dan bertumpu
2. siswa juga kadang tidak melakukan teknik menggantung dan bertumpu sesuai
dengan proses yang sebenarnya
3. siswa kurang begitu paham tentang lompat jauh gaya hang style
C. Pembatasan Masalah
Dari beberapa permasalahan yang dapat di identifikasi, peneliti membatasi
masalah penelitian pada Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya
Hang Style Dengan Menggunakan Rintangan drill/bilah bambu, kadrus, bola dan
ban sepeda/bulatan sesuai yang di inginkan pada Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik 1
Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun Ajaran 2014/2015.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti
adalah: Apakah pembelajaran dengan menggunakan rintangan dapat
meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya hang style pada siswa kelas XI di
SMA Swasta Katolik Kabanjahe?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar lompat jauh melalui pembelajaran yang
8
bekas/bulatan sesuai yang di inginkan pada siswa kelas XI di SMA Swasta
Katolik 1 Kabanjahe Tahun Ajaran 2014/2015.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini diharapkan:
1. Untuk guru pendidikan jasmani hasil penelitian ini bermanfaat sebagai
sumber informasi dalam menggunakan media pembelajaran untuk
mencapai tujuan belajar.
2. Untuk memberikan penjelasan tentang pengaruh media pembelajaran
khusunya dengan menggunakan rintangan dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Bagi calon peneliti, bermanfaat sebagai acuan dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar pada masa mendatang serta meningkatkan pemahaman
dengan menggunakan rintangan dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
4. Untuk memberikan informasi yang praktis bagi penelitian mahasiswa
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa “Melalui
pembelajaran dengan menggunakan rintangan dapat meningkatkan hasil belajar
lompat jauh gaya hang style siswa kelas XI di SMA Swasta Katolik 1 Kabanjahe”.
B. Saran
1. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani khususnya SMA Swasta katolik 1
Kabanjahe Kabupaten Karo untuk dapat menggunakan rintangan bambu, bola
gantung, kardus, dan ban bekas dalam meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya lompat jauh gaya hang style atau media-med
2. Ia lain yang bisa digunakan sebagai penunjang dalam proses pembelajaran
dengan materi yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan semangat
siswa .
3. Kepada teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat mencoba
melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan
media-media lain yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran.
4. Dapat digunakan untuk menindak lanjuti hasil penelitian ini sehingga
permasalahan-permasalahan yang terkait dengan penelitian ini dapat terjawab
dan teratasi.
5. Dijadikan menjadi bahan rujukan kepada peneliti selanjutnya.
57
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:Rineka Cipta
Adisasmita, yusuf, (1992), Olahraga Pilihan Atletik, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Arikunto, Suharsimi, (2006), Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta
Aqib, Zainal, dkk, (2009), Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SMP,SMA,SMK, Bandung: Yrama Widya
Bahagia, Yoyo, dkk,(2000), Atletik, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran guru SLTP setara D III
Djamarah,S.B. dan Zain, A.,(2006), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta
Gilang, Moh. (2007), Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Bandung: Yudhistira
Gerry A. Carr. (1997), Atletik, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada
Saputra. M. Yudha,(2001), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran guru SLTP setara D III.
Slameto,(2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Edisi Revisi, Jakarta: Rhineka Cipta
Soepartono, (2003), Media Pembelajaran, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menegah Bagian Proyek Penataran guru SLTP setara D III.
Suprijono, Agus,(2009), Cooeperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryosubroto, B.,(2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta:Rineka Cipta.
Syarifuddin, Aip,(1992), Arletik, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.