T A H U N P E M B E L A J A R A N 2 0 1 5 / 2 0 1 6
Oleh:
Heni Sinaga NIM 4123141038
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Heni Sinaga dilahirkan di kota Medan pada tanggal 30 Desember 1994.
Ayah bernama Japita Sinaga dan Ibu bernama Lisna Butar-butar dan merupakan
putri kedua dari empat bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri
102029 Kp. Jeruk dan lulus tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan
sekolah di SMP Negeri 2 Sei Bamban dan lulus tahun 2009. Pada tahun 2009,
penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Sei Bamban dan lulus tahun 2012.
Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan dan lulus ujian mempertahankan skripsi (sidang meja hijau) pada tahun
2016. Selama perkuliahan, penulis pernah bergabung dalam organisasi UKMKP
dan sejak tahun 2013 penulis aktif dalam organisasi paduan suara “El-Senyor
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
(TPS) DENGAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA MATERI SISTEM INDRA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 3 MEDAN
T A H U N P E M B E L A J A R A N 2 0 1 5 / 2 0 1 6
Heni Sinaga (NIM 4123141038)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi sistem indra di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan tahun pembelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment dan rancangan penelitian yang digunakan adalah Pre-test Post-test Group Design. Sampel penelitian diambil secara random sampling (sampel acak) yang berjumlah 90 orang terdiri dari 2 kelas, dimana kelas XI IPA4 diajar
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan kelas XI IPA5 diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay
Two Stray (TSTS). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai hasil belajar siswa dengan model pembelajaran TSTS adalah 78,81 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran TPS dengan rata-rata 72,78 Analisis pengujian hipotesis menggunakan uji-t dan taraf kepercayaan α = 0,05 menunjukkan thitung > ttabel (3,313 > 1,990), yang berarti dalam penelitian ini Ho
ditolak sedangkan Ha diterima. Dengan demikian penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi sistem indra di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan tahun pembelajaran 2015/2016 lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan berbeda secara signifikan pada α = 0,05.
THE DIFFERENCE OF STUDENTS LEARNING OUTCOME THAT USE COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TWO STAY TWO STRAY
(TSTS) WITH THINK PAIR SHARE (TPS) IN SENSORY SYSTEM TOPIC IN CLASS XI IPA OF SMA NEGERI 3 MEDAN
A C A D E M I C Y E A R S 2 0 1 5 / 2 0 1 6
Heni Sinaga (NIM 4123141038)
ABSTRACT
This research was aimed to determine the differences of students in learning outcomes that use Two Stay Two Stray (TSTS) with Think Pair Share (TPS) learning model in the sensory system topic in class XI IPA of SMA Negeri 3 Medan academic years 2015/2016. The type of this research is quasi experimental and design used was “Pre-test Post-test Group Design”. The samples of this research is taken random sampling by the amount to 90 students that consist of 2 classes. The class of XI IPA4 is taught by using the cooperative learning model
type Think Pair Share (TPS) while the IPA5 is taught by using the cooperative
learning model type Two Stay Two Stray (TSTS). The result of the research showed the average of students learning outcome that using TSTS learning model in a number of 78.81 is better than the average of students learning outcome that using TPS in a number of 72.78. The analysis of hypothesis test using test and the level of confidence α = 0.05 showed that tcount > ttable (3,313 > 1.990), that means
the Ho is being declined while the Ha is being accepted. Therefore it showed that the students learning outcome that using Two Stay Two Stray (TSTS) learning model is better than the students learning outcome that using Think Pair Share (TPS) learning model in sensory system topic in class XI IPA of SMA Negeri 3 Medan academic years 2015/2016 and significantly different at α = 0.05.
v
KATA PENGANTAR
Tiada kata terindah yang patut penulis ucapkan selain puji dan syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kasihNya, yang
memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang telah direncanakan.Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan Two Stay Two Stray (TSTS) Pada Materi Sistem Indra di Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada Ibu
Endang Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si.Apt., selaku dosen Pembimbing Skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak
awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini, juga kepada
Bapak Drs. Mhd Yusuf Nasution, M.Si., Ibu Meida Nugrahalia, M.Sc dan Bapak
Ahmad Shafwan Pulungan, S.Pd, M.Si selaku dosen-dosen penguji yang telah
memberikan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi
ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Hudson
Sidabutar, MS selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing
penulis mulai dari awal perkuliahan, juga kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd
selaku ketua jurusan biologi serta seluruh dosen dan staf pegawai jurusan biologi
yang telah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Drs. Sahlan Daulay, M.Pd., kepala SMA Negeri 3 Medan atas izin
penelitian yang diberikan kepada penulis dan kepada Kak Tuti Miniarti, S.Pd
selaku guru biologi, serta siswa/siswi kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan yang
telah membantu selama penelitian ini.
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih yang sebesar-besarmya
kepada Ayahanda J. Sinaga dan Ibunda L. Butar-butar yang tiada henti
penulis dan kepada kakak tersayang Irma Piscesha Sinaga serta kedua adik Irwan
Sinaga dan Liderson Sinaga, juga kepada seluruh keluarga besar yang sudah
memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas
Negeri Medan.Terimakasih juga tak lupa penulis ucapkan kepada sahabat-sahabat terbaik NAM’S (Aprianika, Cheryl, Evi, Riyen danShanti). Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada teman seperjuangan/keluarga besar Biologi Dik A
2012 yang telah membuat kehidupan perkuliahan penulis semakin berwarna dan
juga kepada teman-teman PPLT 2015 SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam,
terkhusus KOB (Desi, Onnie Nova, Puja, Rere, Tolu dan Vina). Terima kasih juga
kepada adik-adik di rumah Ambai 63 (Bintang, Deny, Clara, Wersi dan Linda)
serta kepada semua pihak yang telah memberi dukungan kepada penulis yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini. Penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi isi
maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca, demi sempurnanya skripsi ini. Penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca, khususnya dalam
dunia pendidikan.
Medan, Agustus 2016
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstract iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 3
1.3.Batasan Masalah 4
1.4.Rumusan Masalah 4
1.5.Tujuan Penelitian 5
1.6.Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 6
2.1.1. Pengertian Pembelajaran 6
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 7
2.1.3. Model Pembelajaran Kooperatif 9
2.1.3.1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif 9
2.1.3.2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 10
2.1.3.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) 11
2.1.3.4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) 12
2.1.4. Materi Pembelajaran Sistem Indra 14
2.2. Kerangka Konseptual 22
2.3. Hipotesis Penelitian 23
2.3.1. Hipotesis Verbal 23
2.3.2. Hipotesis Statistik 23
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 24
3.1.1. Tempat Penelitian 24
3.1.2. Waktu Penelitian 24
3.2. Populasi dan Sampel 24
3.2.1. Populasi 24
3.2.2. Sampel 24
3.3. Variabel Penelitian 25
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 25
3.6. Instrumen Pengumpulan Data 26
3.7. Uji Instrumen Penelitian 27
3.7.1.Uji Validitas 27
3.7.2.Uji Reliabilitas 28
3.7.3. Uji Tingkat Kesukaran 28
3.7.4. Uji Daya Beda 29
3.8. Teknik Analis Data 29
3.8.1. Uji Normalitas 30
3.8.2. Uji Homogenitas 31
3.8.3. Uji Hipotesis 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 32
4.1.1. Hasil Belajar Kelas Think Pair Share (TPS) 32
4.1.2. Hasil Belajar Kelas Two Stay Two Stray (TSTS) 33
4.1.3. Perbedaan Hasil Belajar Kelas TPS dan TSTS 35
4.1.3.1. Uji Normalitas 36
4.1.3.2. Uji Homogenitas 37
4.1.3.3. Uji Hipotesis 37
4.2. Pembahasan 39
BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan 42
5.2. Saran 42
DAFTAR PUSTAKA 43
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Penampang Mata Manusia 16
Gambar 2.2. Struktur Telinga dan Bagian-bagiannya 18
Gambar 2.3. Struktur dan Anatomi Hidung Manusia 19
Gambar 2.4. Struktur Kulit dan Reseptor-reseptornya 20
Gambar 2.5. Struktur Letak Papilla pada Lidah Manusia 21
Gambar 4.1. Diagram Perbedaan Nilai Pretes dan Postes Kelas TPS 33
Gambar 4.2. Diagram Perbedaan Nilai Pretes dan Postes Kelas TSTS 34
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 10
Tabel 3.1. Distribusi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan 24
Tabel 3.2. Desain Penelitian 25
Tabel 3.3. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 27
Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Pretes dan Postes Siswa Kelas TPS 32
Tabel 4.2. Perbedaan Nilai Pretes dan Postes Siswa Kelas TSTS 34
Tabel 4.3. Perbedaan Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas TPS dan TSTS 35
Tabel 4.4. Pengujian Normalitas Data Penelitian 37
Tabel 4.5. Kriteria Pencapaian Kognitif Siswa 38
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 45 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas TPS dan TSTS 50
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa 67
Lampiran 4. Instrumen Penelitian 78
Lampiran 5. Kunci Jawaban 81
Lampiran 6. Perhitungan Validitas Butir Soal 82 Lampiran 7. Perhitungan Reliabilitas Butir Soal 84 Lampiran 8. Perhitungan Taraf Kesukaran Butir Soal 85 Lampiran 9. Perhitungan Daya Beda Butir Soal 87
Lampiran 10. Keterangan Uji Instrumen 89
Lampiran 11. Tabel Uji Validitas, Reliabilitas dan Taraf Kesukaran 90 Lampiran 12. Data Hasil Belajar Siswa Kelas TPS dan TSTS 91 Lampiran 13. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians 95
Lampiran 14. Uji Normalitas 97
Lampiran 15. Uji Homogenitas 100
Lampiran 16. Uji Hipotesis 102
Lampiran 17. Dokumentasi Penelitian 104
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Keberhasilan pencapaian tujuan
pendidikan terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar yang dialami siswa.
Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan mengubah siswa agar dapat memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap pelajar sebagai bentuk perubahan perilaku
hasil belajar. Berbagai upaya dilakukan untuk keberhasilan pendidikan sebagai
cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menghasilkan generasi
berprestasi (Arikunto, 2009).
Proses belajar mengajar merupakan proses kegiatan interaksi antara
pendidik dan peserta didik. Dalam proses interaksi tersebut dibutuhkan komponen
pendukung, seperti tujuan yang ingin dicapai, pembelajaran yang aktif, situasi
yang memungkinkan proses belajar mengajar berjalan dengan baik, yang pada
akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Guru diharapkan mampu
menciptakan kondisi proses pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara
aktif baik fisik maupun mental sehingga siswa dapat termotivasi dalam proses
pembelajaran. Adanya perbedaan tingkat daya serap serta motivasi belajar siswa
menuntut guru untuk senantiasa melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran
sehingga tidak sekedar menyajikan materi, tetapi juga perlu menggunakan metode
yang sesuai, disukai dan mempermudah pemahaman siswa.
Perlu adanya perubahan paradigma dalam menelaah proses belajar
mengajar dan interaksi antara siswa dan guru. Salah satu inovasi yang mengiringi
paradigma pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher-centered)
beralih berpusat pada siswa (student-centered) yaitu adanya model pembelajaran
inovatif-progresif atau disebut praktik belajar (Trianto, 2014).
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru biologi di SMA
Negeri 3 Medan pada bulan Januari 2016, permasalahan pembelajaran yang
ditemukan di SMA Negeri 3 Medan adalah hasil belajar siswa yang masih rendah
2
nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75,00. Guru biologi
telah menerapkan metode pembelajaran seperti ceramah, tanya jawab, dan
presentasi namun hasil belajar siswa belum memuaskan. Kerjasama siswa masih
kurang karena tidak adanya kegiatan diskusi yang inovatif dalam kelas sehingga
interaksi antar siswa dan antara guru dengan siswa masih rendah. Selain itu
sebagian siswa masih diam dan tidak antusias dalam belajar biologi. Motivasi
siswa masih rendah terlihat dari kurangnya ketekunan dalam mengerjakan tugas,
serta kurangnya kemauan untuk memecahkan masalah yang diberikan guru.
Salah satu upaya untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut adalah
dengan menggunakan model pembelajaran yang mampu mengasah kemampuan
berpikir siswa dan membuat siswa aktif dan mampu menjalin kerjasama dengan
siswa yang lain. Selain itu pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran
model pembelajaran yang bervariasi dapat mengatasi kejenuhan siswa sehingga
dapat dikatakan bahwa model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman siswa.
Dari berbagai model pembelajaran yang ada, peneliti tertarik
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan
Two Stay Two Stray (TSTS). Kedua model pembelajaran ini memiliki kesamaan
dalam proses pembelajarannya yakni menuntut siswa untuk kerja sama sehingga
siswa menjadi lebih aktif dan guru hanya sebagai fasilitator. Karena unsur
kesamaan ini peneliti ingin melihat perbedaannya ketika digunakan dikelas yang
tingkat kemampuan siswanya sama.
Model pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan suatu cara yang
efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas yakni dalam kelompok
kecil (2-6 siswa). Pelaksanaan TPS meliputi tiga tahap, yakni thinking (berpikir),
pairing (berpasangan) dan sharing (berbagi). Pembelajaran TPS memberi siswa
waktu lebih untuk berpikir, menjawab, serta saling membantu satu sama lainnya.
Pembelajaran TPS membimbing siswa untuk memiliki tanggung jawab individu
dan tanggung jawab dalam kelompok atau pasangannya. Hasil penelitian Surraya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share mengalami
peningkatan sebesar 1,36 dari nilai awal.
Sementara model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) dapat meningkatkan aspek kognitif dan aspek afektif siswa dengan cara
memberikan suasana belajar diskusi yang menyenangkan, kesempatan kepada
siswa untuk belajar aktif melakukan pertukaran informasi dan materi dengan
sesama teman, menyampaikan gagasan kepada teman, menyampaikan jawaban
dan pertanyaan terhadap permasalahan diskusi, serta membutuhkan kerjasama
dalam kelompok. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ulfa (2012) diperoleh
bahwa rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan TSTS lebih tinggi
(74,53) dari pada rata-rata hasil belajar siswa yang diajari dengan metode
konvensional (68,90). Penelitian lain yang mendukung yaitu Fitriyah (2012)
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi klasifikasi makhluk hidup
dengan menggunakan model TSTS terjadi peningkatan hingga 93,3% dan metode
ini juga meningkatkan keaktifan siswa.
Berdasarkan latar belakang diatas, perlu dilakukan penelitian yang
membandingkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan TSTS yang
berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan Two Stay Two Stray (TSTS) pada Materi Sistem Indra di Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan T.P 2015/2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi beberapa
masalah, antar lain:
1. Hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA masih rendah dimana 65% siswa
memiliki nilai rata-rata di bawah KKM.
2. Kerjasama siswa masih kurang karena tidak adanya kegiatan diskusi yang
4
3. Masih rendahnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran biologi sehingga
siswa kurang antusias yang pada akhirnya mempengaruhi hasil belajar biologi
siswa.
4. Motivasi siswa masih rendah terlihat dari kurangnya ketekunan dalam
mengerjakan tugas serta kurangnya kemauan untuk memecahkan masalah
yang diberikan guru.
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian yang akan dilakukan lebih jelas dan terarah maka perlu
ada pembatasan masalah dari identifikasi yang ada. Dalam penelitian ini masalah
hanya dibatasi pada:
1. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) dengan Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi
sistem indra di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan T.P 2015/2016.
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan T.P
2015/2016.
3. Hasil belajar biologi siswa dibatasi pada ranah kognitif materi sistem indra di
kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan yang diperoleh melalui hasil tes belajar.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi sistem indra di kelas XI
IPA SMA Negeri 3 Medan T.P 2015/2016?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi sistem indra di kelas
XI IPA SMA Negeri 3 Medan T.P 2015/2016?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
Two Stray (TSTS) pada materi sistem indra di kelas XI IPA SMA Negeri 3
Medan T.P 2015/2016?
1.5. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi sistem
indra di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan T.P 2015/2016.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi sistem
indra di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan T.P 2015/2016.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Think Pair
Share (TPS) pada materi sistem indra di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan
T.P 2015/2016.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain:
1. Bagi siswa, sebagai pengalaman yang dapat menumbuhkan motivasi belajar,
sehingga siswa tetap aktif dan terampil dalam kegiatan pembelajaran biologi.
2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model belajar yang
digunakan untuk meningkatkan hasil belajar biologi.
3. Bagi peneliti, sebagai pengalaman dan pelatihan untuk mengembangkan dan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan TSTS, serta
sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti
permasalahan yang sama.
4. Bagi sekolah dan lembaga pendidikan, sebagai pertimbangan dalam
memotivasi guru untuk melakukan proses pembelajaran yang efektif dan
efisien dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan
42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) pada materi sistem indra di kelas XI IPA SMA
Negeri 3 Medan tahun pembelajaran 2015/2016 berada pada kategori sedang.
2. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi sistem indra di kelas XI IPA
SMA Negeri 3 Medan tahun pembelajaran 2015/2016 berada pada kategori
sedang.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS)
dengan Think Pair Share (TPS) pada materi sistem indra di kelas XI IPA SMA
Negeri 3 Medan tahun pembelajaran 2015/2016 pada α = 0,05.
5.2. Saran
Saran yang dikemukakan penulis dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, maka guru hendaknya menggunakan
dan mengembangakan model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran
biologi. Karena dengan adanya kegiatan diskusi yang bervariasi aktivitas siswa
meningkat dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan TSTS diharapkan dapat
digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa m dan
hendaknya dioptimalkan dalam pembelajaran di sekolah karena dapat
memotivasi minat belajar siswa untuk aktif dan saling bekerja sama.
3. Peneliti menyadari bahwa perlakuan yang diberikan kepada siswa sangatlah
singkat jika digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Untuk itu agar
diperoleh gambaran yang lebih meyakinkan mengenai hasil belajar siswa
hendaknya peneliti melakukan penelitian dalam jangka waktu yang lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
Arianti, (2011), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA negeri 8 Surakarta, Jurnal Pendidikan Biologi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Erlangga, Jakarta.
BSNP, (2010), Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI, Badan Standar Nasional Pendidikan, Jakarta.
Hamalik, (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Huda, M., (2011), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Indriyani, C., (2011), Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray pada Siswa Kelas IV SD Tambakaji 05 kecamatan Ngaliyan kota Semarang, Jurnal Kependidikan Dasar, 1(2) ; 180-193.
Ismawati, N., (2011), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktural Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7(2) : 38-41.
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Fitryah, (2012), Efektivitas Kooperatif Two Stay Two Stray Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa, Journal of Biology Education, 1(2) : 34-37.
Mufidah, Lailatul., (2013) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Matriks, Jurnal Pendidkan Matematika, STKIP PGRI Sidoarjo, 1(1).
Novita, E., Dwi, W., Jekti, P., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) dengan Media Berbasis Website untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi (Siswa Kelas X-C di SMAN 2 Tanggul-Jember Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan, 3(3) : 113-122.
Pratiwi, D.A., (2012). Biologi Untuk SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.
44
Rusmaryanti, D., (2013), Meningkatkan Hasil Belajar Biologi dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) pada Siswa Kelas VIIIA MTS AL Huda 2 Jenawi Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013, Jurnal pendidikan, 22 (3) : 285-307.
Sanjaya, W., (2011), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Selviati, M., Sidin, A., Helmi., (2015), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XII-A SMAN 1 Lilirilau, Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika,11(1).
Slavin, R.E., (2005), Cooperative Learning (Teori, Riset dan praktik), Penerbit Nusa Media, Bandung.
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif, AR-Ruz Media, Yogyakarta.
Slameto, (2013), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Surayya, L., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau dari Keterampilan Berpikir Kritis Siswa, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 4: 38-41.
Suyanto, (2013), Menjadi Guru Profesional, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Trianto, (2014), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Ulfa. 2012. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Dengan Model Konvensional Pada Materi Sistem Ekskresi Manusia di SMP Swasta Srilangkat Tanjung Pura, Jurnal Pendidikan Biologi, 3(2) : 37-40.