• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN HYGIENE SANITASI SISWA SMK NEGERI 1 BERINGIN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN HYGIENE SANITASI SISWA SMK NEGERI 1 BERINGIN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL

TERHADAP HASIL BELAJAR KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN HYGIENE SANITASI SISWA SMK NEGERI 1 BERINGIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

JULIANI SANJAYA NIM : 5111544002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini di ajukan oleh : Juliani Sanjaya, NIM. 5111544002

Jenjang Pendidikan S-1/Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Program Studi Pendidikan Tata Rias

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Medan, Februari 2016 Disetujui Oleh

Dosen Pembimbing Skripsi

(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Juliani Sanjaya. NIM. 5111544002. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing Berbantuan Media Audio visual Terhadap Hasil Belajar Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Hygiene Sanitasi Siswa SMK Negeri 1 Beringin. Program Studi Tata Rias Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hasil belajar kompetensi keselamatan, kesehatan kerja dan hygiene sanitasi dengan menggunakan model pembelajaran problem posing berbantuan media audio visual, (2) hasil belajar keselamatan, kesehatan kerja dan hygiene sanitasi menggunakan media audio visual pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Beringin dan (3) pengaruh penerapan model pembelajaran problem posing berbantuan media audio visual terhadap hasil belajar keselamatan, kesehatan kerja dan hygiene sanitasi pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Beringin.

Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X yang berjumlah 62 orang. Pengambilan sampel digunakan teknik total sampling, yaitu mengambil kelas X-1 sebanyak 32 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas X-2 sebanyak 30 orang sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data menggunakan tes sebagai kelas eksperimen. Analisis data menggunakan teknik deskriptif, persyaratan analisis dengan uji normalitas dan homogenitas dan uji hipotesis menggunakan uji-t.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik yang disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing Berbantuan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Hygiene Sanitasi Siswa SMK Negeri 1 Beringin ”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Ibu Dra. Hj. Rosneli, M.Pd Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Bapak/Ibu PD I, PD II, PD III Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.. 3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si. Selaku Dosen Penguji Dan Ketua Jurusan

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si. Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas Negeri Medan.

(7)

iii

6. Ibu Dra. Ana Rahmi, M.Pd. Selaku Dosen Penguji Dan Dosen Pembimbing Akademik Yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis.

7. Ibu Dra. Rohana Aritonang, M.Pd, Selaku Dosen Serta Motivasi Penguji Yang Telah Memberikan Bimbingan, Arahan Kepada Penulis.

8. Seluruh Staf/Pengajar Dan Tata Usaha Dilingkungan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas Negeri Medan.

9. Kepada Seluruh Dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Khususnya Tata Rias Yang Telah Memberikan Banyak Ilmu Dan Motivasi Kepada Penulis Selama Perkuliahan

10.Bapak Ilyas, M.Pd Selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Beringin Kabupaten Deli Serdang.

11.Ibu Novika Ramadhani, S.Pd Selaku Guru Mata Pelajaran Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Hygiene Sanitasi Dan Seluruh Siswa Kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin Kabupaten Deli Serdang.

12. Ibunda Elvi Wati dan Ayahanda M.Toni yang senantiasa memberikan dukungan, doa, restu, kepercayaan, serta kasih sayang yang berlimpah sehingga menjadikan saya seperti sekarang ini. Devi Sanjaya, SE dan Vania Utami, kakak dan adik saya yang selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih untuk segalanya.

(8)

iv

14.Seluruh teman – teman Tata Rias Ekstensi 2011 yang senantiasa memberikan dukungan dan doanya.

Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan di sisi Allah SWT sebagai amal ibadah, Amin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu komentar dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan ke depan. Amin Yaa Rabbal ‘Alamiin

Medan, Februari 2016 Penulis,

(9)

v

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESA PENELITIAN ... 9

A.Kerangka Teoritis ... 9

1. Hasil Belajar ... 9

2. Teori keselamatan, kesehatan kerja dan hygiene sanitasi ... 11

2.1 Pengertian keselamatan kerja ... 11

2.2 Tujuan keselamatan kerja ... 11

2.3 Keselamatan kerja dan perlindungan tenaga kerja ... 12

2.4 Kecelakaan akibat kerja dan pencegahannya ... 12

2.5 Pengertian kesehatan ... 13

2.6 Waspadai gejala/keluhan ... 16

(10)

vi

3. Hygiene dan sanitasi ... 17

3.1 Pengertian hygiene dan sanitasi ... 17

3.2 Hygiene pribadi ( perseorangan) ... 18

3.3 Pemeliharaan pakaian yang dikenakan ... 19

3.4 Hygiene lingkungan ... 20

3.5 Hygiene perusahaan ... 23

4. Model pembelajaran problem posing ... 24

4.1 Pengertian model pembelajaran ... 24

4.2 Problem posing ... 25

4.3 Sintak model pembelajaran problem posing ... 28

4.4 Kelebihan dan kekurangan model pembeljaran problem posing . 28

5. Media audio visual ... 29

5.1 Pengertian media ... 29

5.2 Jenis-jenis media pembelajaran ... 31

5.3 Kelebihan dan kekurangan media audio visual ... 32

B.Penelitian Yang Relevan ... 34

D.Variabel penelitian dan defenisi operasional ... 41

E. Rancangan penelitian ... 42

(11)

vii

G.Instrumentasi dan teknik pengumpulan data ... 44

H.Teknik pengumpulan data ... 49

I. Teknik analisis data ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 54

A.Deskriptif Data Penelitian ... 54

B.Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar keselamatan, kesehatan kerja dan hygiene sanitasi ... 58

C.Uji Persyaratan Analisis ... 62

D.Pengujian Hipotesis ... 63

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 69

A.Kesimpulan ... 69

B.Implikasi ... 70

C.Saran ... 70

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Tampilan awal media audio visual ... 33

2. Tampilan materi keselamatan kerja ... 34

3. Tampilan akhir media ... 34

4. Perbedaan nilai pretest antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol ... 60

(13)

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kelebihan dan kekurangan problem posing ... 28

2. Kelebihan dan kekurangan media audio visual... 32

3. Populasi penelitian ... 40

4. Jumlah sampel penelitian ... 40

5. Rancangan penelitian ... 42

6. Kisi-kisi tes hasil belajar K3 dan hygiene sanitasi ... 44

7. Variabel rata-rata (Mi) dan Standar Deviasi ideal (SDi) ... 50

8. Rata-rata standar deviasi hasil belajar siswa ... 54

9. Distribusi frekuensi skor pretest kelas eksperimen ... 55

10. Distribusi frekuensi skor data pretest pada kelas kontrol ... 56

11. Distribusi frekuensi data post test kelas eksperimen ... 57

12. Distribusi frekuensi data post test pada kelas kontrol ... 58

13. Tingkat kecenderungan data pretest hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol ... 59

14. Tingkat kecenderungan data post test hasil antara belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol ... 60

15. Uji normalitas data ... 62

16. Uji homogenitas ... 63

17. Uji hipotesis data pretest ... 63

(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ... 74

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 76

3. Tes Kompetensi keselamatan, kesehatan kerja dan hygiene sanitasi ... 82

4. Kunci jawaban tes ... 89

5. Validasi ahli media ... 90

6. Uji Validitas Tes ... 92

7. Perhitungan Uji Validitas Tes ... 95

8. Nilai Pre tes kelas Kontrol ... 102

9. Nilai Pre tes kelas Eksperimen ... 103

10.Nilai Post tes kelas Kontrol ... 104

11.Nilai Post tes kelas Eksperimen ... 105

12.Rekapitulasi Nilai Pretes dan Post tes kelas Kontrol dan Eksperimen.... 106

13.Perhitungan rata-rata (X1), simpangan baku (S), dan Varians ( S2) nilai hasil belajar siswa ... 107

14.Identifikasi Tingkat KecenderunganVariabel Penelitian ... 113

15.Uji Normalitas ... 117

16.Perhitungan Uji Homogenitas ... 122

17.Uji hipotesis nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol... 124

18.Pengujian Hipotesis ... 125

19.Dokumentasi Penelitian ... 129

20.Tabel distribusi uji-t ... 130

(15)

xii Surat Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi

Surat Permohonan Judul Skripsi

Surat Persetujuan Judul Skripsi

Surat Permohonan Meja Hijau

Surat Izin Observasi

Surat Izin Uji Coba Instrumen

Surat Keterangan melaksanakan Uji Instrumen

Surat Izin Penelitian

Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian

Undangan Seminar Proposal

Undangan Meja Hijau

Lembar Perbaikan Proposal

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, dimanapun kita berada pendidikan menjadi hal yang utama dan pokok dalam pandangan orang banyak (Hasri, 2005). Dalam perkembangannya pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar menjadi dewasa untuk mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental (Ramayulis, 2002). Pendidikan dan pengajaran adalah salah satu usaha yang bersifat sadar tujuan yang dengan sistematis terarah pada perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak didik. Pengajaran bertugas mengarahkan proses ini agar sasaran dan perubahan dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan (Hamalik, 2006).

Dalam meningkatkan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya pengembangan dan perbaikan kurikulum, penataan guru, pengadaan buku penunjang, dan pembenahan model pembelajaran. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, juga diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat dan efisien. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu (Indrawati dan wanwan 2009 ).

(17)

menyesuaikan dengan lapangan kerja yang ada, dan di SMK para siswa dididik dan dilatih keterampilan agar profesional dalam bidang keahliannya masing-masing.

Bidang keahlian yang ada di SMK cukup banyak, tidak terkecuali di SMK Negeri 1 Beringin yang berada di kabupaten Deli Serdang. Program Studi Keahlian yang ada di SMK Negeri 1 Beringin terbagi menjadi 3 Program Studi Keahlian yaitu Tata Kecantikan, Tata Busana dan Teknik Komputer Jaringan. Jurusan Tata Kecantikan merupakan jurusan yang saat ini banyak diminati oleh siswa. Dari observasi yang dilakukan pada bulan Agustus 2015 diketahui pembelajaran di SMK Negeri 1 Beringin kabupaten Deli Serdang menggunakan metode ceramah yang diselingi tanya jawab, diskusi serta pemberian tugas tanpa adanya kontrol akan tugas tersebut sehingga pembelajaran cenderung berpusat pada guru. Pembelajaran yang demikian menyebabkan prestasi belajar yang dicapai siswa masih tergolong rendah, indikator prestasi yang rendah yaitu: (1) kurangnya persiapan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar, (2) kondisi siswa yang tidak memperhatikan ketika guru sedang menerangkan pelajaran, (3) beberapa siswa merasa malu untuk bertanya dan hanya sebagian siswa saja yang aktif ketika kegiatan diskusi berlangsung, serta (4) guru yang kurang memberikan penguatan pada siswa yang mau menjawab pertanyaan sehingga siswa tidak aktif ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. Siswa yang tidak antusias dalam belajar akan berdampak pada rendahnya prestasi akademik. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya siswa yang tidak mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Pembelajaran yang terjadi belum menunjukan aktivitas belajar siswa secara maksimal, sehingga prestasi yang didapatkan oleh siswa belum maksimal. Oleh karena itu perlu adanya tuntutan agar hasil belajar siswa lebih ditingkatkan lagi. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dibutuhkan suatu pembelajaran yang efektif yang bisa memecahkan kesenjangan-kesenjangan tersebut.

(18)

jenuh bahkan sampai tidak menyukai pelajaran yang diberikan guru tersebut, oleh karena itu seorang guru dituntut harus bisa mengarahkan siswanya selama proses belajar mengajar berlangsung, hal ini disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan guru didominasi dengan metode ceramah sebagai metode utama dalam mengajar sehari-hari di dalam kelas. Dengan memperhatikan kondisi belajar di atas peneliti merasa perlu adanya perbaikan dari proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu guru sebagai tokoh utama di dalam kelas dituntut untuk dapat mengatur suasana pembelajaran menjadi lebih efektif. Salah satunya dengan menerapkan pembelajaran yang dapat membangkitkan minat siswa sehingga bersemangat dan tidak bosan dalam belajar.

Tahap proses perbaikan kondisi siswa di kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin kabupaten Deli Serdang, tahun pelajaran 2015/2016, yang dalam hal ini

dilaksanakan pada kompetensi “Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Hygiene Sanitasi”. Pada

mata pelajaran ini, kendala yang banyak dihadapi oleh siswa adalah penyampaian materi pelajaran yang kurang baik sehingga siswa tidak aktif dalam proses belajar, oleh karena itu penelitian ini perlu dilaksanakan untuk memberikan solusi yang tepat dalam menghadapi permasalahan tersebut.

(19)

mampu menyelesaikannya. Tugas ini dapat dilakukan secara berkelompok. Pada pertemuan berikutnya, secara acak, guru menyuruh siswa untuk menyajikan soal temuannya di depan kelas. Dalam hal ini, guru dapat menentukan siswa secara selektif berdasarkan bobot soal yang diajukan oleh siswa. Guru memberikan tugas rumah secara individual.

Media audio visual yang digunakan berbantuan dengan model pembelajaran problem posing akan lebih efektif diterapkan dalam kompetensi Keselamatan, Kesehatan Kerja dan

Hygiene Sanitasi. Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan

materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Oleh karena itu materi yang akan dipecahkan dengan model pembelajaran problem posing akan lebih mudah jika diterjemahkan oleh media audio visual, dan model

pembelajaran problem posing tersebut belum pernah digunakan sebelumnya di SMK Negeri 1 Beringin.

(20)

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Hygiene Sanitasi masih rendah, kebanyakan siswa belum siap menghadapi pembelajaran.

2. Aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Hygiene Sanitasi kurang baik, guru hanya menggunakan metode pembelajaran ceramah.

3. Guru masih sangat jarang menggunakan media pembelajaran pada saat menyampaikan materi pembelajaran.

4. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Hygiene Sanitasi masih banyak yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM).

5. Belum pernah dilakukan model pembelajaran problem posing di SMK Negeri 1 Beringin kabupaten Deli Serdang.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Penerapan model pembelajaran problem posing berbantuan media audio visual pada Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Hygiene Sanitasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Beringin.

2. Pemahaman materi pembelajaran Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Hygiene Sanitasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Beringin.

3. Penelitian ini hanya menilai aspek kognitif pada hasil belajar Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Hygiene Sanitasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Beringin.

4. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin kabupaten Deli Serdang Tahun Pelajaran 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

(21)

1. Bagaimanakah hasil belajar kompetensi keselamatan, kesehatan kerja dan hygiene sanitasi dengan menggunakan model pembelajaran problem posing berbantuan media audio visual pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Beringin ?

2. Bagaimanakah hasil belajar keselamatan, kesehatan kerja dan hygiene sanitasi menggunakan media audio visual pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Beringin?

3. Apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran problem posing berbantuan media audio visual terhadap hasil belajar keselamatan, kesehatan kerja dan hygiene sanitasi pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Beringin ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar kompetensi keselamatan, kesehatan kerja dan hygiene sanitasi dengan menggunakan model pembelajaran problem posing berbantuan media audio visual pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Beringin.

2. Untuk mengetahui hasil belajar keselamatan, kesehatan kerja dan hygiene sanitasi menggunakan media audio visual pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Beringin.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran problem posing berbantuan media audio visual terhadap hasil belajar keselamatan, kesehatan kerja dan hygiene sanitasi pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Beringin.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Guru sebagai pengelola pembelajaran, untuk menjadi bahan informasi dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

(22)
(23)

1

1 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran problem posing berbantuan media audio visual terhadap hasil belajar keselamatan, kesehatan kerja dan hygiene sanitasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Beringin cenderung tinggi dengan rata-rata 76,81.

2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahawa penerapan model pembelajaran konvensional berbantuan media audio visual terhadap hasil belajar keselamatan, kesehatan kerja dan hygiene sanitasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Beringin cenderung rendah dengan rata-rata 67,40.

(24)

2

2

kebebasan 60, yaitu sebesar 2,00. Maka nilai thitung > ttabel atau 4,852 > 2,00, yang artinya bahwa Hipotesis alternatif (Ha) diterima.

B.Implikasi

Penerapan model pembelajaran problem posing berbantuan media audio visual pada pada materi pembelajaran keselamatan, kesehatan kerja dan hygiene sanitasi sudah berjalan efektif karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kondisi belajar yang digunakan di kelas X SMK Negeri 1 Beringin cenderung masih banyak yang menggunakan metode ceramah, yang menyebabkan suasana belajar menjadi pasif dan monoton. Proses belajar akan lebih baik jika para guru melibatkan siswa dalam kegiatan belajarnya dengan mengikuti proses pembelajaran yang disampaikan guru. Guru tidak lagi bertindak sebagai informan tetapi sebagai fasilisator yang membantu siswa untuk menemukan pengetahuan mereka sendiri. Dengan menerapkan model pembelajaran problem posing berbantuan media audio visual diharapkan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran keselamatan, kesehatan kerja dan hygiene sanitasi akan semakin meningkat.

C.Saran

1. Diharapkan guru terus menggunakan model pembelajaran problem posing berbantuan media audio visual pada mata pelajaran keselamatan, kesehatan kerja dan hygiene sanitasi sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.

(25)

3

3

model pembelajaran yang menarik, kreatif dan inovatif sehingga proses belajar mengajar akan lebih baik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(26)

72

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. 2011. Model-Model Pembelajaran.Jakarta: Gramedia Pustaka Jaya

Ali mahmudi. (2008). Pembelajaran problem posing untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika. Makalah, Seminar Nasional Matematika. Bandung: FMIPA UNPAD

Arsyad, azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada As’ari. A. 2000. Problem posing untuk meningkatkan profesionalisme guru ipa.

Jurnal pelangi pendidikan matematika dan sains. Jogjakarta. Tahun V. No.1. hal. 5-25

Bennett N.B. Silalahi, DR. 1995, Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja. PT Pustaka Binaman Pressindo.

Brown, Stephen I dan Walter, Marion I.. (2005).The Art of Problem Posing. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates

Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Persada Hasri, Salfen, 2005. Manajemen Pendidikan: Pendekatan Nilai Dan Budaya

Organisasi. Jakarta: YAPMA

Husaini.SKM, 1998, Sanitasi Tempat-tempat Umum, Departemen Kesehatan RI Akademi Kesehatan Lingkungan Depkes.

Indrawati dan wanwan setiawan. 2009. Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Jakarta. PPPPTK IPA

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Kunandar.(2007).Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSp) dan sukses dalam Sertivikasi Guru.Jakarta. Raja Grapindo Persada.

Lyn D. English, “Promoting A Problem Posing Classroom”. Teaching Children Mathematics, Journal For Research In Mathemathics Education, Number 1, November 1997,1997, 29: 172-179

(27)

73 Rochmatun Naili. (2012). Media Audio Visual

Diakses pada 28 Agustus 2015 dari http://rochmatun-naili.blogspot.co.id Rosalia math. (2013). Metode problem posing.

Diakses pada 28 Agustus 2015 dari http://rosaliamath.09.blogspot.com Ngalimun.2014.Strategi Dan Model Pembelajaranedisi revisi 3

Purwanto.(2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta.Pustaka pelajar.

Shoimin,Aris.2014.68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.Yogyakarta:ar-ruzz media

Siswono.Tatag Yuli Eko. 2000. Pengajuan soal (problem posing) oleh siswa dalam pembelajaran geometri di SLTP ( Makalah seminar nasional matematika “peran matematika memasuki milenium III”, pada tanggal 2 november 2000 di ITS Surabaya).

Sudjana, 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono,2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV ALFABETA

Sutiarso, S. 1999. Pengaruh Pembelajaran Dengan Pendekatan Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Aritmatika Siswa SMPN 18 Malang. Tesis tidak diterbitkan. Program Pascasarjana UM.

Sutisna. (2010). Kelebihan dan kekurangan pembelajaran dengan pendekatan problem posing. [online]. Tersedia : http://sutisna.com/artikel/artikel-

kependidikan/kelebihan-dan-kelemahan-pembelajaran-dengan-pendekatan-problem-posing/(10 agustus 2015) Syah. (2010). Pengertian hasil belajar.

Diakses pada 06 oktober 2015 dari http://misterchand89.blogspot.com Tjandra Yoga Aditama, 2002. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja, Penerbit

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera utara perlu mengalokasikan dana untuk kegiatan merancang program penelitian kecerdasan emosi yang difokuskan pada bidang self

Pada umumnya, unjuk kerja rancangan jaringan frame relay masih memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan jaringan internet perusahaan dilihat dari perbedaan antara

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Gaya hidup berpengaruh secara parsial dan besar terhadap keputuasan masyarakat dalam belanja secara ol line menunjukkan

[r]

Pengaturan penguasaan tanah pantai dan pengelolaan wilayah pesisir oleh masyarakat di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan

Hasil penelitian ini, menunjukan bahwa pelaksanaan pengangkatan anak di Desa Kroya Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap dalam perspektif hukum Islam adalah tidak sah, apabila

1) Menjelaskan konsep dasar cairan dan elektrolit dari mulai pengkajian sampai dengan perencanaan keperawatan bagi pasien dengan gangguan kebutuhan dasar cairan