• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BERMAIN KONSTRUKTIF DAN KONSEP DIRI TERHADAP PEROLEHAN PENGETAHUAN ANAK USIA 5 – 6 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK YAYASAN PERGURUAN KRISTEN METHODIST INDONESIA BERASTAGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BERMAIN KONSTRUKTIF DAN KONSEP DIRI TERHADAP PEROLEHAN PENGETAHUAN ANAK USIA 5 – 6 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK YAYASAN PERGURUAN KRISTEN METHODIST INDONESIA BERASTAGI."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BERMAIN KONSTRUKTIF DAN KONSEP DIRi

TERHADAP PEROLEHAN PENGETAHUAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

DI TAMAN KANAK-KANAK YAYASAN PERGURUAN KRISTEN

METHODIST INDONESIA BERASTAGI

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Megister Pendidikan Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh:

META BR GINTING NIM. 8146182028

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRACT

META BR GINTING. 8146182028. Effect of playing a constructive and self-concept towards the knowledge aquisition of children aged 5 – 6 years in kindergarten’s Yayasan Perguruan Kristen Methodist Indonesia Berastagi.

This research aims to find out: (1) Differences in the acquisition of knowledge through

constructive play individually compared with children who play constructively in groups; (2)

Differences gaining knowledge that children have a positive self-concept compared with

children who have a negative self-concept; (3) Interaction between constructive playing and

self-concept to the acquisition knowledge of children. This reserch was conducted in

kindergarten YPKMI Berastagi. The research method using quasi-experimental with

research design 2 X 2 factorial. Data analysis techniques is using Friedman Two Way

Anova test and Bredenkamp at significance level of 0.05. The results showed that: (1)

Acquisition of knowledge of children who play constructive individually different with the

acquisition of knowledge of children who play constructively in groups (X2 hitung = 14.26 ˃ X2 tabels = 3.84) ; (2) Acquisition of knowledge of children who have a positive self-concept

is different with children who have a negative self-concept (X 2= 6.6 ˃ X2 tabel = 3.84; (3) There are interactions between playing a constructive done individually or in groups and

self-concept positively or negatively on children with the knowledge acquisition X2 hitung =

(6)

ABSTRAK

META BR GINTING. 8146182028. Pengaruh Bermain Konstruktif Dan Konsep Diri Terhadap Perolehan Pengetahuan Anak Usia 5 – 6 Tahun Di Taman Kanak-kanak Yayasan Perguruan Kristen Methodist Indonesia Berastagi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan perolehan pengetahuan melalui

bermain konstruktif secara individual dibandingkan dengan anak yang bermain konstruktif

secara berkelompok; (2) Perbedaan perolehan pengetahuan anak yang memiliki konsep diri

positif dibandingkan dengan anak yang memiliki konsep diri negatif ; (3) Interaksi antara

bermain konstruktif dengan konsep diri terhadap perolehan pengetahuan anak. Penelitian

dilakukan di TK YPKMI Berastagi. Metode penelitian menggunakan metode quasi eksperimen

dengan desain faktorial 2 X 2. Teknik analisis data menggunakan uji Friedman Two Way

Anova dan uji interaksi dengan uji Bredenkamp pada taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: (1) Perolehan pengetahuan anak yang bermain konstruktif secara

individual berbeda dengan perolehan pengetahuan anak yang bermain konstruktif secara

berkelompok ˃ tabel = 3,84; (2) Perolehan pengetahuan anak yang memiliki konsep diri positif berbeda dengan anak yang memiliki konsep diri negatif

dengan nilai tabel = 3,84; (3) Terdapat interaksi antara bermain

konstruktif yang dilakukan secara individual atau berkelompok dan konsep diri positif atau

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus. Atas kasih dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh Bermain Konstruktif Dan Konsep Diri Terhadap Perolehan Pengetahuan Anak Usia 5 – 6 Tahun Di Taman Kanak-kanak Yayasan Perguruan Kristen Methodist Indonesia Berastagi”. Yang disusun untuk mendapatkan gelar Megister Pendidikan. Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari dan merasakan sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian tesis ini

tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis

menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada yang

terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar, dan Ibu

Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd selaku Sekretaris Ketua Program Studi Pendidikan Dasar

6. Bapak Pdt. Dr. Haryanto. D.Th selaku Pimpinan Perguruan Yayasan Perguruan Kristen

Methodist Indonesia Berastagi, dan Ibu Rina, S.Pd.K selaku Kepala Taman

Kanak-kanak Methodist Berastagi beserta Guru-guru yang telah membantu dalam penelitian ini.

7. Ayahanda Bahtra Ginting, dan Alm. Ibunda Mariati Br Sembiring, Suami tercinta

Raaomardsingh B. Sihombing beserta seluruh keluarga yang telah mendoakan dan

mendukung penulis.

(8)

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih kurang sempurna, untuk itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca guna

menyempurnakan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan

pendidikan, khususnya Pendidikan Anak Usia Dini.

Medan, 2016

Penulis

(9)
(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Data Penelitian ... 66

4.2. Pengujian hipotesis ... 78

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 82

4.4. Keterbatasan Penelitian ... 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 90

5.2. Saran ... 92

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.2. Histogram Perolehan Pengetahuan Anak Melalui

Bermain Konstruktif Secara Individual 67

Gambar 4.3. Histogram Perolehan Pengetahuan Anak Melalui Bermain

Konstruktif Secara Berkelompok 69

Gambar 4.4. Histogram Perolehan Pengetahuan Anak Dengan

Konsep Diri Positif 70

Gambar 4.5. Histogram Perolehan Pengetahuan Anak Dengan

Konsep Diri Negatif 72

Gambar 4.6. Histogram Perolehan Pengetahua Anak Melalui

Bermain Konstruktif Secara Individual Dengan

Konsep Diri Positif 73

Gambar 4.7. Histogram Perolehan Pengetahua Anak Melalui

Bermain Konstruktif Secara Individual Dengan

Konsep Diri Negatif 75

Gambar 4.8. Histogram Perolehan Pengetahua Anak Melalui

Bermain Konstruktif Secara Berkelompok Dengan

Konsep Diri Positif 76

Gambar 4.9. Histogram Perolehan Pengetahua Anak Melalui

Bermain Konstruktif Secara Berkelompok Dengan

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran: 1. Rancangan Kegiatan Bermain Konstruktif Individual 84

2. Rancangan Kegiatan Bermain Konstruktif Berkelompok 92

3. Instrumen Penelitian 101

4. Hasil Uji Instrumen 108

4. Data Pretest dan Postest Penelitian 120

5. Analisis Data Hasil Penelitian 128

(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini akan dikemukakan kesimpulan hasil penelitian dan

saran-saran yang berhubungan dengan penelitian lanjut maupun upaya

memanfaatkan hasil penelitian ini.

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perolehan pengetahuan anak yang didapatkan melalui bermain konstruktif

secara individual berbeda dengan perolehan pengetahuan anak yang bermain

konstruktif secara berkelompok. Perolehan pengetahuan anak yang bermain

konstruktif secara individual lebih rendah dibandingkan dengan perolehan

pengetahuan anak yang bermain konstruktif secara berkelompok

lebih besar dari tabel = 3,84).

Kesimpulan ini bermakna bahwa perolehan pengetahuan anak yang berkaitan

erat dengan perkembangan kemampuan berpikir, akan lebih berkembang

apabila anak diposisikan atau dilibatkan dalam bermain berkelompok.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Vygotsky yang menandaskan bahwa

kematangan fungsi mental anak justru terjadi lewat proses kerjasama dengan

orang.

2. Perolehan pengetahuan anak yang memiliki konsep diri positif berbeda

dengan perolehan pengetahuan anak yang memiliki konsep diri negatif.

Perolehan pengetahun anak dengan konsep diri positif lebih tinggi

dibandingkan perolehan pengetahuan anak dengan konsep negatif

(14)

Kesimpulan ini bermakna bahwa adanya pengaruh konsep diri yang dimiliki

anak dalam memperoleh pengetahuan. Sebagaimana seperti yang telah

dikemukakan oleh Suparno (1997:24) bahwa pada prinsipnya dalam

membangun pengetahuan anak harus terlibat secara aktif yang melibatkan

keseluruhan daya yang ada pada anak. Dalam hal ini konsep diri anak sangat

berperan dalam mengeksplorasi lingkungannya untuk memperoleh

pengetahuan yang terkandung dalam suatu kegiatan.

3. Terdapat interaksi antara bermain konstruktif secara individual atau

berkelompok dan konsep diri positif atau negatif terhadap perolehan

pengetahuan anak. fh ˃ ft (17,07 ˃ 3,84).

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan, dan keterbatasan penelitian,

maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Kepala sekolah lebih memberikan perhatian terhadap pelaksanaan bermain

konstruktif dalam hal menyiapkan berbagai alat dan bahan bagi anak dalam

menjalankan kegiatan bermain konstruktif.

2. Guru dalam rangka mengembangkan kemampuan anak memperoleh

pengetahuannya sendiri. Disarankan agar guru menerapkan kegiatan bermain

konstruktif secara berkelompok. Karena bermain konstruktif yang

dilaksanakan secara berkelompok memberikan anak peluang untuk

berinteraksi dengan teman sebayanya sehingga mengembangkan kemampuan

bahasa anak dalam mengungkapkan pengetahuan yang diperolehnya melalui

kegiatan bermai konstruktif.

3. Dalam rangka mengembangkan kemampuan anak memperoleh

pengetahuannya sendiri. Disarankan agar guru memperhatikan konsep diri

yang ada pada anak. Memberikan perhatian yang lebih kepada anak yang

memiliki konsep diri negatif agar dapat terlibat secara aktif.

4. Bagi peneliti lain. Kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian

(15)

keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penelitian ini dan dapat

(16)

DAFTAR RUJUKAN

Adisusilo,Sutarjo.2005. Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Artikel (Online).

(https://veronikacloset.files.wordpress.com. Diakses 15 Januari 2015

Agustiani, H. 2006. Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya Dengan

Konsep Diri. Bandung: Pustaka Setia

Asmawati, Luluk. 2014. Perencanaan Pembelajaran PAUD. Bandung: Remaja Rosdakarya

Beaty, Janice J. 2013. Observasi Perkembangan Anak Usia Dini Ed. Tujuh. Jakarta: Kencana

Bereiter and Scardamalia. Artikel Can Children Really Create Knowledge?. University of Toronto. (online), (http://ikit.org/fulltext/2010-canchildren.pdf.), Diakses 21 Desember 2015

Bjorklund,D.F. 2005. Children’s Thingkingt Cognitif Developmen and Individual

differences. Belmont, CA: Thomson Learning

Brooks, J.G &Brooks, MG. 1993. In Search of Understending The Case of Constructivist

Classroom, Alexandria, VA, Association for Supervision and Curiculum Development.

Burns, 1993. Konsep Diri: Teori, Pengukuran, Perkembangan Dan Prilaku. Jakarta:Arcan

Dixon-Krauss, L. 1996. Vygotsky In The Classroom-Mediated literacy Assesment. USA: Longman Ltd

Endraswara, Suwardi. 2012. Filsafat Ilmu Konsep, Sejarah, dan Pengembangan Metode

Ilmiah. Yogyakarta: CAPS

Feeney, Christensen & Moravok. 2006. Who Am I In The Lives Of Childrens. New Jersey: Pearson

Ferlin, Merdiana. 2014. Implementasi Bermain Konstruktif Dalam Meningkatkan Kecerdasan

Visual Spasial Pada Anak Usia Dini di TK Shandi Putra Telkom. Skripsi tidak

diterbitkan . Bengkulu: Prodi PG-PAUD.

Fitri, Catur. L. 2009. Uji Bredenkamp, Hildebrand, Kubinger, dan Friedman. Jurnal Binus . (Online) ( http://researchdashboard.binus.ac.id). Diunduh 15 April 2016

Glassersfeld.E.V. 1995. A Constructivist Approach to Teaching: Constructivist in Education, (Online), (http://www.univie.ac.at/constructivism/EvG. Diakses 15 Januari 2015

Gredler.M.E. 2011. Learning and Instruction edisi keenam. Jakarta:Kencana

Gross, Carol M. 2012. Science Concepts Young Children Learn Through Water Play: Dimension of early Childhood, (online), Vol 40, No. 2,

(17)

Hewes, Jane. Let The Childrens Play: Natures Answer to Early Learning: Knowledge

Centre. Canada: Grant MacEwan Collage.(Online).

(http://cdc.mentor.com/sites/ala.org.alsc). Diakses 23 November 2015

Hurlock, E.B. 2001 Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi ke 5. Jakarta: Erlangga.

___________ 1993. Perkembangan Anak.Jilid 1. Jakarta: Erlangga ___________1999. Perkembangan Anak.Jilid 2. Jakarta: Erlangga

International Journal of Instruction (online), Vol 5, No. 2, (http://www.e-iji.net ), Diakses 21 Desember 2015.

Jumaris, Martini. 2013. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Bogor: Ghalia Indonesia

Karli, H. dan Yuliariatiningsih,M.S. 2003. Model-model Pembelajaran. Bandung: Bina Media Informasi.

Masitoh. 2006. Srategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka

Montolalu, dkk., 2008. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka

Musiatun Wahaningsih. 2012. Hubungan Antara Konsep Diri dan Dukungan Sosial

Keluarga Terhadap Prestasi Belajar.Tesis. Yokyakarta. Universitas Ahmad Dahlan

Mutiah, 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana

Newman, F.et al. 1993. Lev Vygotsky.Revolutionary scientist. London and New York: Reutledge

Nurul Halimah Tusadiah. 2009. Efektivitas Permainan Konstruktif dalam Meningkatkan

Kreativitas Anak di TPQ Al-Hikmah Joyosuko Malang. Skripsi. Malang: Universitas

Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Papalia.dkk. 2012. Human Development edisi kesembilan. Jakarta: Kencana

Parvinder Singh. 2015. Interaction Effect of Self-Concept and Study Habits on Academic

Achievement in Mathematics. IJSR. Mahilpur. India: Khalsa College.

Patmonodewo, 2008. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta : Rineka Cipta

PERMENDIKBUD.2015. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pertiwi & Sigiyanto. 2013. Efektivitas Permainan Konstruktif-Aktif untuk Meningkatkan

Kemampuan Membaca Siswa kelas 2 Sekolah Dasar. Jurnal Psikologi. Vol.34.No. 2.

Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

R, Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta; Rineke Cipta

(18)

Rini,J.F. 2002. KonsepDiri. (http://www.epsikologi.com/epsi/individual_detail.asp?id=398.) Diakses 25 Desember 2015

Roopnarine. dkk, 2009. Pendidikan Anak Usia dini Dalam Berbagai Pendekatan edisi

kelima. Jakarta: Kencana

Rubin, Kenneth H. 2001. The Play Observation Scale (POS). University of Maryland

Santrock, John.W. 2007. Perkembangan Anak edisi kesebelas. Jakarta: Erlangga

Sobur, A. 2003. Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.

Sugiono. 2011. Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta

Sulton, 2013. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Pendekatan Konstruktivistik

Dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal ThufuLa Volume 1, Nomor 1

Suparno, P. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius

Suriasumantri, Jujun S. 1993. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Suyadi. 2014. Teori Pembelajaran Anak Usia Dini dalam Kajian Neurosains. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tedjasaputra.M.S. 2001. Bermain, Mainan dan Permainan untuk Pendidikan Anak Usia

Dini. Jakarta:Grasindo

Water Play. Artikel(Online), (http://www.southernearlychildhood.org/upl). Diakses 15 Januari 2015

Yamin, dkk. (2010). Panduan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Gaung Persada Pressa

Yulianti. 2010. Bermain Sambil Belajar Sains Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Indeks 1.

Gambar

Gambar  4.2.  Histogram Perolehan Pengetahuan Anak Melalui

Referensi

Dokumen terkait

Antecedent diartikan sebagai timbulnya suatu perilaku didahului oleh suatu sebab, behaviour mempelajari bagaimana cara seseorang bereaksi terhadap rangsangan, dan

Value Chain merupakan rantai nilai yang dapat mengetahui kekuatan perusahaan, keuntungan dan kesuksesan dari rantai aktivitas dalam perusahaan atau industri

Berikut adalah saran dari penulis agar aplikasi pemungutan suara pada pemilihan ketua OSIS di Aplikasi yang dibuat dalam pemungutan suara pada pemilihan ketua OSIS

Kesimpulan dari penelitian Putz-Bankuti et al ini yaitu terdapat hubungan signifikan dari 25(OH)D dengan derajat disfungsi hati dan memberi kesan bahwa rendahnya kadar

Telah dibahas juga oleh Rudhito (2011) tentang matriks atas aljabar Max-Plus interval, graf dalam aljabar Max-Plus interval serta nilai eigen dan vektor eigen matriks atas

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

1) Keamanan, definisi keamanan menurut (Kim dan Shim, 2002) dalam Ling (2010) adalah sejauh mana pelanggan percaya bahwa seberapa aman internet bagi mereka untuk

Mesin gergaji adalah mesin yang digunakan untuk memotong benda kerja dengan menggunakan motor listrik sebagai penggerak utamanya. Mesin gergaji ini digunakan untuk