• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS LKS DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS LKS DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan jaman menuntut adanya pendidikan yang lebih baik dari jaman-jaman sebelumnya. Hal ini terus dilakukan dengan meningkatkan pendidikan kearah yang lebih baik lagi. Pendidikan yang baik, sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat sifatnya harus selalu menantang, dan mengharuskan adanya pendidik yang profesional (Rusman, 2010:21). Guru yang profesional adalah guru yang mampu meningkatkan kemampuan yang dimilikinya sesuai dengan perkembangan jaman yang ada, hal ini didukung oleh pernyataan Kunandar (2010:37) yang menyatakan bahwa guru sebagai komponen utama dalam dunia pendidikan dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan melampaui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dalam masyarakat. Dengan ilmu yang dimiliki guru diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang baik dan melalui sentuhan guru di sekolah diharapkan mampu menghasilkan siswa yang memiliki kompetensi tinggi dan siap menghadapi tantangan hidup dan penuh keyakinan dan percaya diri yang tinggi.

(2)

2 mengajarkan matematika, kemudian memberikan contoh dan latihan, siswa berfungsi sebagai mesin, siswa mendengar, mencatat, dan mengerjakan latihan.

Melihat kondisi di atas dapat dikatakan bahwa penting sekali untuk terjadi perubahan dalam proses pembelajaran. Guru sebagai seorang fasilitator harus mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang dapat membuat siswa tidak selalu bergantung kepada guru. Maka guru harus mampu merancang suatu pembelajaran. Merancang suatu pembelajaran dapat dilakukan oleh guru dengan cara menyusun bahan ajar sebagai sumber belajar siswa. Dengan menyusun bahan ajar diharapkan dapat memperbaiki kegiatan pembelajaran matematika yang masih bersifat tradisional. Hal ini didukung oleh pernyataan Majid.A, (2007:173) bahwa bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Dengan disusunya bahan ajar diharapkan proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik.

Bahan ajar yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran adalah modul dan LKS (Lembar Kerja Siswa). Namun penggunaan bahan ajar seperti LKS ternyata masih belum bisa memenuhi kebutuhan siswa dalam pembelajaran, karena LKS hanya berisi lembaran-lembaran tugas yang harus diselesaikan oleh siswa, dan tugas-tugas sebuah lembaran tidak akan dapat dikerjakan oleh siswa secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan materi dan tugasnya (Majid.A, 2007:177). Sedangkan untuk buku paket atau buku siswa juga belum dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam pembelajaran.

(3)

3 bahasa yang sulit untuk dipahami siswa, dan contoh-contoh soal latihan yang susah untuk dipahami siswa karena sistematika penulisan yang tidak runtut. Keterbatasan bahan ajar ini membuat kemampuan siswa dalam belajar matematika terutama kemampuan siswa dalam memecahkan masalah masih kurang. Hal ini terlihat siswa yang masih kesulitan jika diberi permasalahan matematika oleh guru.

Kegiatan pembelajaran seharusnya dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun oleh siswa. Tidak hanya terbatas di dalam ruangan kelas. Namun jika melihat kondisi di atas, hal tersebut tidak memungkinkan untuk siswa dapat belajar secara mandiri di luar lingkungan sekolah jika hanya berpacu pada bahan ajar buku paket. Buku paket hanya bisa digunakan dan mempermudah siswa dalam belajar namun hanya pada saat ada guru yang membimbing. Oleh karena itu perlu sekali dikembangkan bahan ajar yang dapat membuat siswa terus belajar dengan mudah, dapat dipelajari secara individu, berisi ringkasan materi serta contoh dan latihan soal yang terperinci, dan dapat mengasah kemampuan pemecahan masalah siswa serta memberikan siswa pengalaman dalam belajar matematika.

(4)

4 Dengan begitu siswa akan menjadi mudah dalam menyelesaikan masalah yang ada. Maka dalam mengembangkan bahan ajar penting untuk memperhatikan pendekatan yang digunakan, agar nantinya bahan ajar yang telah dikembangkan mampu memudahkan siswa dalam belajar memecahkan masalah, membuat siswa mudah belajar secara mandiri, meningkatkan kemampuan siswa dan mendorong siswa untuk membangun pengetahuan yang dimilikinya dalam belajar matematika.

Dari masalah diatas maka dapat dibuat suatu bahan ajar modul matematika berbasis LKS yang merupakan suatu bahan ajar yang berisi kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dipadukan dengan lembaran-lembaran soal sehingga dapat membantu dan mempermudah siswa dalam belajar matematika. Modul matematika berbasis LKS dengan pendekatan problem based learning adalah suatu bahan ajar berupa buku, dan materi di dalamnya disusun dengan menyesuaikan dengan soal yang ada pada lembar kerja siswa, sehingga materi yang disajikan mempermudah siswa dalam pengerjaan lembar-lembar latihan soal, dapat melatih siswa untuk menemukan suatu pemecahan masalah pada matematika, dan dapat membantu siswa dalam proses belajar baik secara individu maupun saat belajar bersama dikelas. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nuraisyah (2014) dengan mengembangkan modul pembelajaran dengan pendekatan problem based learning hasilnya adalah valid, praktis, dan efektif.

Berdasarkan permasalahan di atas maka akan dikembangkan suatu bahan ajar untuk pembelajaran matematika yaitu berupa modul matematika berbasis LKS dengan menggunakan pendekatan problem based learning sehingga diharapkan modul berbasis LKS ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi matematika serta membantu siswa dalam belajar matematika baik secara individu maupun kelompok.

1.2Rumusan Masalah

(5)

5 salah satu bahan ajar yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah, dengan demikian disusunlah suatu rumusan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana kevalidan modul matematika berbasis LKS dengan pendekatan Problem Based Learning?

b. Bagaimana kepraktisan modul matematika berbasis LKS dengan pendekatan Problem Based Learning?

c. Bagaimana keefektifan modul matematika berbasis LKS dengan pendekatan Problem Based Learning?

1.3Batasan Masalah

Penelitian ini hanya difokuskan pada pengembangan bahan ajar matematika berupa modul berbasis LKS dengan menggunakan pendekatan problem based learning pada materi statistika kelas X SMA. Modul berbasis LKS di uji dengan melihat kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Modul berbasis LKS ini dikembangkan dengan menggunakan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Disseminate), tetapi modul berbasis LKS ini hanya dikembangkan samapi tahap develop saja.

1.4Tujuan Penelitian

Penelitian pengembangan bahan ajar matematika berupa modul berbasis LKS dengan pendekatan problem based learning ini memiliki tujuan yang ingin dicapai, yaitu untuk mengetahui:

a. Kevalidan modul matematika berbasis LKS dengan pendekatan Problem Based Learning.

b. Kepraktisan modul matematika berbasis LKS dengan pendekatan Problem Based Learning.

(6)

6 1.5Manfaat Penelitian

Modul berbasis LKS dengan pendekatan problem based learning pada materi statistika diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat teoritis dan praktis dari modul berbasis LKS dengan pendekatan problem based learning adalah :

a. Manfaat Teoritis

Melalui pengembangan bahan ajar matematika berupa modul berbasis LKS diharapkan dapat mengetahui pentingnya modul berbasis LKS dengan pendekatan problem based learning dalam proses belajar mengajar.

b. Manfaat Praktis 1) Bagi siswa

Membantu siswa dalam proses belajar matematika, mempermudah siswa dalam belajar secara individu.

2) Bagi Guru

Membantu dalam penyampaian materi serta untuk memberikan pengetahuan lebih bagi guru untuk mengembangakan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswanya.

3) Bagi Sekolah

Semoga hasil dari penelitian ini yang berupa modul berbasis LKS dapat memberikan bantuan dalam kegiatan pembelajaran, serta pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik lagi kedepannya.

1.6Definisi Operasional

Melalui definisi operasional berikut akan diberikan penjelasan-penjelasan tentang judul dari penelitian pengembangan ini yaitu “Modul Matematika berbasis LKS Dengan Menggunakan Pendekatan Problem Based Learning”.

a. Modul

(7)

7 b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS adalah bahan ajar yang berisi latihan – latihan soal sebagai bentuk latihan siswa dalam memahami masalah matematika.

c. Modul berbasis LKS

Modul berbasis LKS adalah bahan ajar yang berisi kegiatan-kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan dan materi di dalamnya disusun dengan menyesuaikan dengan soal yang ada pada lembar kerja siswa sehingga dapat membantu dan mempermudah siswa dalam belajar.

d. Pendekatan Problem Based Learning

Pendekatan Problem Based Learning adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dalam kehidupan sehari-hari sebagai kegiatan belajar siswa.

e. Kriteria kevalidan

Modul berbasil LKS dikatakan valid apabila isi atau konten dari produk yang dikembangkan sesuai dengan pendekatan yang digunakan yaitu PBL dan telah divalidasi oleh ahli materi dan media.

f. Kriteria Kepraktisan

Modul berbasis LKS dikatakan praktis apabila respon siswa baik atau sangat baik dan keterlaksanaan pembelajaran menggunakan bahan ajar dapat terlaksana dengan baik menurut penilaian para observer.

g. Kriteria Keefektifan

(8)

i

LAPORAN TUGAS AKHIR

Topik Tugas Akhir :

Penelitian Pendidikan Matematika

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS LKS DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Salah Satu Prasyarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Matematika

Oleh :

ANNA ULFATU ZUHRO NIM : 201110060311193

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(9)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Tugas Akhir dengan Judul:

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS LKS

DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING

Oleh:

ANNA ULFATU ZUHRO NIM: 201110060311193

Telah memenuhi persyaratan untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji dan disetujui

pada tanggal 8 Juli 2015

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

(10)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Tugas Akhir Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Dan Diterima untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Matematika pada Tanggal : 8 Juli 2015

Mengesahkan:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Dekan,

Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes

Dewan Penguji: Tanda Tangan

1. Akhsanul In’am Ph.D 1. ………

2. Drs. Mohammad Taufik, M.Pd 2. ………

3. Dr. M. Syaifuddin, M.M 3. ………

(11)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Pengembangan Modul Matematika Berbasis LKS Dengan Pendekatan

Problem Based Learning”. Shalawat serta salam kepada Rosulullah SAW,

keluarga, dan para sahabatnya.

Tugas akhir yang penulis susun adalah sebuah penelitian pengembangan yang menghasilkan sebuah produk pembelajaran berupa modul matematika berbasis LKS dengan pendekatan problem based learning pada materi statistika.

Setiap kegiatan belajar yang tercantum dalam bahan ajar disajikan dengan empat tahapan dari problem based learning, yaitu memahami masalah, menyusun

rencana, melaksanakan rencana, dan pengecekan kembali. Penilain terhadap bahan ini dapat dilihat dari hasil analisis data dari angket kevalidan, angket respon siswa, angket keterlaksanaan pembelajaran dan nilai evaluasi siswa.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, bantuan, dan motivasi dari banyak pihak. Oleh karena itu penulis ingin menghaturkan rasa terimakasih kepada :

1. Dr. M. Syaifuddin, M.M , selaku dosen pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu dan kesabaran dalam membimbing penulis sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir ini.

2. Dr. Siti Inganah, M.Pd selaku dosen pembimbing 2 yang juga telah meluangkan waktu dan kesabaran dalam membimbing penulis sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir ini.

3. Drs. Supriyono, M.Si, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Malang yang telah memberikan kesempatan dan ijin pada penulis untuk melaksanakan penelitian.

(12)

v

Semoga Allah SWT selalu memberikan jalan terbaik, melapangkan dada dengan limpahan iman kepadaNya. Penulis berharap tugas akhir yang telah disusun ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak. Namun demikian tidak ada manusia yang sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk tugas akhir yang lebih baik.

Malang, Juli 2015

(13)

vi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi... vi

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xii

Daftar Lampiran ...xiii

Abstrak ... xiv

BAB I Pendahuluan ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

1.6 Definisi Operasional... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Pembelajaran Matematika ... 8

2.1.1 Pengertian Pembelajaran ... 8

2.4 Modul Berbasis LKS Dengan Pendekatan PBL... 24

(14)

vii

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

3.1 Rancangan Penelitian ... 34

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

3.3 Instrumen Penelitian... 37

3.4 Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 Hasil Penelitian ... 45

4.1.1 Hasil Pengembangan ... 45

4.1.2 Hasil Analisis Kevalidan ... 53

4.1.3 Hasil Analisis Respon Siswa dan Keterlaksanaan Pembelajaran ... 56

4.1.4 Hasil Analisis Nilai Evaluasi ... 58

4.2 Pembahasan ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 61

(15)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kegiatan Siswa Belajar Dengan Modul Berbasis LKS ... 23

Tabel 2.2 Indikator Aspek Kevalidan Untuk Ahli Materi ... 31

Tabel 2.3 Indikator Aspek Kevalidan Untuk Ahli Media ... 31

Tabel 2.4 Indikator Respon Siswa ... 32

Tabel 2.5 Indikator Keterlaksanaan Pembelajaran... 32

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Validasi Ahli Materi ... 38

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Ahli Media ... 38

Tabel 3.3 Angket Respon Siswa ... 39

Tabel 3.4 Keterlaksanaan Pembelajaran ... 40

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Angket Penelitian... 41

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Soal Tes Akhir ... 41

Tabel 3.7 Interval Penentuan Tingkat Kevalidan ... 43

Tabel 3.8 Interval Penentuan Tingkat Kepraktisan ... 43

Tabel 3.9 Interval Penentuan Tingkat Kefektifan ... 44

Tabel 4.1 Hasil Analisis Tugas ... 46

Tabel 4.2 Komentar dan Saran Validator dan Tindakan Peneliti... 49

Tabel 4.3 Hasil Validasi Ahli Materi ... 54

Tabel 4.4 Hasil Validasi Ahli Media... 55

Tabel 4.5 Hasil Analisis Angket Respon Siswa ... 57

Tabel 4.6 Hasil Analisis Angket Keterlaksanaan Pembelajaran ... 58

(16)

ix

DAFTAR GAMBAR

(17)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara Guru Matematika ... 67

Lampiran 2 Hasil Wawancara Guru Matematika... 68

Lampiran 3 Soal Evaluasi Akhir Pembelajaran ... 70

Lampiran 4 Hasil Validasi Untuk Ahli Materi ... 71

Lampiran 5 Hasil Validasi Untuk Ahli Media ... 73

Lampiran 6 Hasil Validasi Untuk Ahli Media ... 74

Lampiran 7 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Hari Pertama ... 75

Lampiran 8 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Hari Kedua ... 77

Lampiran 9 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Hari Ketiga... 79

Lampiran 10 Lembar Angket Respon Siswa ... 81

Lampiran 11 Hasil Nilai Evaluasi Akhir Siswa ... 83

Lampiran 12 Foto Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran ... 84

Lampiran 13 Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah ... 85

(18)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Aningsih. 2012. Proses Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar Alam. Jurnal

Pendidikan Dasar Vol.3, Tahun 2012 No.5: 118-146.

Bustang, 2010. Four-D Model (Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran).

Artikel Pendidikan Universitas Negeri Makassar, Hal:1-17.

Ditjen PMPTK Depdiknas. 2008. Penulisan modul ( Makalah yang disampaikan pada diklat kompetensi pengawas sekolah yang terdiri dari dosesn LPTK dan widya iswara dari LPMP dan P4TK). Jakarta: Depdiknas.

Gintings, A. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung :

Humanoira Penerbitan Buku Pendidikan-Anggota Ikapi Berkhidmat untuk Ilmu, Hal : 210

Hadiyanto, F.R. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Pokok Bahasan Aturan Pangkat, Akar, Dan Logaritma Untuk SMA Kelas X Dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing. Artikel Ilmiah FMIPA Universitas

Negeri Malang.

Hasratuddin, 2012. Membangun Karakter Melalui Pembelajaran Matematika.

Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA Vol.06, No.2: 130-141.

Hobri, 2010. Metodologi Penelitian Pengembangan (Aplikasi Pada Penelitian Pendidikan Matematika); Jember : Pena Salsabila, Hal : 27 dan 52

Ifanali. 2014. Penerapan Langkah-Langkah Polya Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Pecahan Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Palu. Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika

Tadulako Vol.01, No.02 : 147 : 157.

Imamiasih, dkk. 2013. Pengembangan Modul Pembelajaran Ipa Terpadu Dengan Tema Peredaran Sari Makanan Untuk Siswa Kelas Viii Smp Internasional Laboratorium Universitas Negeri Malang. Jurnal Pendidikan FMIPA

Universitas Negeri Malang. Vol. 01, No.2 : 34-35

Izzaty, R. 2006. Problem Based Learning dalam Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Jurnal Pendidikan FIP UNY. No. 1: 77- 83.

Kunandar. 2007. Guru Profesional, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru; Edisi Revisi,

(19)

xii

Lidinillah, 2014. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning).

UPI:Bandung, Hal : 1-8.

Mahmudi, A. 2011. Pengembangan Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan

FMIPA UNY. Vol. 01, No.2 : 3

Majid, A. 2007. Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standart Kompetensi Guru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset, Hal :

173-177

Nurina, dkk. 2013. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (Lks) Dengan Model Siklus Belajar 5E Berbasis Konstruktivistik Pada Materi Sistem Sirkulasi Manusia Untuk Kelas XI SMA. Jurnal Pendidikan Universitas Negeri

Malang. Vol. 02, No.2 : 6

Purnomo, E. 2009. Implementasi Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Modul Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Perkuliahan Metrologi.

Jurnal Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta. Vol. 01, No.2 : 7-8

Purwono, U. 2008. Kisi-Kisi Lembar Penilaian Ahli Materi Badan Standart Nasional Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme Guru; Edisi Kedua, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, Hal : 1 & 21.

Sari, F. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dalam Pemecahan Masalah Dimensi Tiga Peserta Didik SMK Muhammadiyah Malang. Jurnal Pendidikan Matematika, Hal : 1-9

Setiawan, dkk. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Higher Order Thinking bagi Mahasiswa S-2 Matematika UNS. Optimum, Tahun 2012 No.1: 72-80

Shofan,dkk. 2012. Pengembangan Modul Pembelajaran Bilangan Bulat Dengan Pendekatan Kontekstual Untuk Siswa Kelas IV SD/MI. Jurnal Pendidikan

Matematika Universitas Negeri Malang, hal:1-7.

Sudarman, 2007. Problem Based Learning Suatu Model Pembelajaran Untuk Mengembangkan Dan Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah.

Jurnal Pendidikan Inovatif Vol.2, No.2 : 68-73.

Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Putra Grafindo

Pustaka.

Sulasmono, 2011. Problem Solving :Signifikasi, Pengertian dan Ragamnya.

(20)

xiii

Suminar, E. 2011. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Problem Based Learning Dan Cooperative Learning Tipe STAD Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa. Tesis Pendidikan Matematika UNS.

Supartono, 2013. Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi Sets, Berorientasi Konstruktivistik. Journal of Innovative Science Education 2

(1) Universitas Semarang Indonesia. Hal 07

Suryana, 2010. Buku Ajar Perkuliahan Metodologi Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Universitas Pendidikan Indonesia.

Hal:53

Suyanto,dkk. 2011. Lembar Kerja Siswa (Disampikan dalam acara Pembekalan guru daerah terluar, terluar, dan tertinggal di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta tanggal 26 Nopember-6 Desember 2011). FMIPA Universitas

Negeri Yogyakarta.

Utami dan Tany. 2014. Penerapan Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas VII-A SMP Katolik Frateran Celaket 21Malang. Jurnal Pendidikan FMIPA Universitas Negeri Malang.

Yossi, G. 2013. Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Berbasi Learning Cycle Pada Materi Lingkaran Untuk Kelas VIII MTsN Pitalah.

Gambar

Gambar 4.3 Desain Tampilan Isi Modul Matematika Berbasis LKS ..................... 48

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi :EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING (DL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DITINJAU DARI

Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA

ABSTRAK PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA DENG AN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA Ria Widiarty riawidiarty85@grnail.com

Berdasarkan beberapa hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan produk pengembangan bahan ajar LKS matematika dengan pendekatan PBL terhadap hasil belajar siswa

Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA

Ada beberapa hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah mengumpulkan buku-buku dan referensi yang berkaitan dengan pedoman mengembangkan sebuah bahan ajar LKS dengan model

Hasil penelitian Nur Fadhilah (2015) penerapan modul matematika berbasis Problem Based Learning berbantuan software cabri 3D pada pokok bahasan kubus dan balok

Penelitian pengembangan tentang bahan ajar LKS dengan pendekatan Saintifik yang sesuai dengan kurikulum 2013 belum pernah dilakukan sebelumnya, tetapi Pengembangan LKS Berorientasi