• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Pembangunan Industri Terhadap Diversifikasi Mata Pencaharian, Interaksi Sosial dan Nilai Pendidikan pada Masyarakat Perdesaan ( Studi Pada Masyarakat Sekitar Kawasan Industri Pabrik di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Dampak Pembangunan Industri Terhadap Diversifikasi Mata Pencaharian, Interaksi Sosial dan Nilai Pendidikan pada Masyarakat Perdesaan ( Studi Pada Masyarakat Sekitar Kawasan Industri Pabrik di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK PEMBANGUNAN INDUSTRI TERHADAP DIVERSIFIKASI MATA PENCAHARIAN, INTERAKSI SOSIAL DAN NILAI

PENDIDIKAN PADA MASYARAKAT PERDESAAN

( Studi Pada Masyarakat Sekitar Kawasan Industri Pabrik di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang )

SKRIPSI

Ismi Andari 110901013

DEPARTEMEN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK

Pembangunan merupakan suatu proses yang menunjukan adanya suatu kegiatan untuk mencapai kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Strategi pembangunan yang mengarah kepada industrialisasi di perdesaan telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil. Kawasan industri baru dikembangkan pada awal tahun 1970-an sebagai suatu usaha untuk memenuhi kegiatan penanaman modal baik dari dalam maupun dari luar negeri. Pada awalnya Pemerintah mengembangkan kawasan industri melalui Badan Usaha Milik Negara keseluruh Indonesia sehingga wilayah Provinsi Sumatera Utara juga menjadi bagian dari pembangunan tersebut. Pembanguan industri dikawasan perdesaan ini memberikan dampak perubahan yang besar terhadap kelangsungan hidup masyarakat perdesaan baik dampak bersifat ekonomis seperti diversifikasi mata pencaharian maupun bersifat sosial seperti interaksi sosial antar masyarakat dan kepercyaan akan nilai pendidikan.

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian survei dengan metode pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian terletak di kawasan industri Desa Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Adapun yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di sekitar kawasan industri sebanyak 80 responden yang ditentukan dengan rumus dengan radius 100-500 meter dari lokasi industri dan tokoh-tokoh masyarakat yang terkait dengan perkembangan industri di Desa Tanjung Selamat dalam rentang waktu selama tahun 2000-2014. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik Survei, penyebaran kuesioner dan studi kepustakaan termasuk dokumentasi. Interpretasi data dilakukan dengan menggunakan catatan dari lapangan. Anilasis data yang digunakan adalah uji korelasi Product Moment oleh Pearson.

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa antara variabel dampak pembangunan industri dengan variabel diversifikasi mata pencaharian, interaksi sosial, dan nilai pendidikan terdapat korelasi yang bersifat positif dan negatif. Pembangunan industri yang terus berkembang telah mampu memberikan peluang kerja dan mata pencaharian ganda bagi masyarakat desa. Dengan kata lain, dengan adanya pembangunan ini pembangunan industri pabrik mampu memberikan pengetahuan baru tentang dunia kerja yang tidak hanya terfokus pada pertanian saja, mampu menambah penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari meskipun masyarakat saat ini masih sebatas pekerja harian atau borongan saja. Pembangunan industri pabrik yang terus meningkat tidak hanya memberikan dampak positif tetapi juga dampak negatif bagi interaksi sosial masyarakat Desa Tanjung Selamat. Dampak bahwa dengan terus berkembangnya pembangunan industri tentu menyerap banyak tenaga kerja dari kalangan perempuan, dengan menyerap tenaga kerja tersebut maka banyak kegiatan sosial yang biasa dilakukan menjadi jarang dilakukan. Kepercayaan akan pentingnya nilai pendidikan juga semakin meningkat, dengan banyaknya saat ini orangtua menyekolahkan anak ke tingkat lebih tinggi.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT,

atas segala limpahan rahmad dan hidayahn-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “DAMPAK PEMBANGUNAN INDUSTRI TERHADAP DIVERSIFIKASI MATA PENCAHARIAN, INTERAKSI SOSIAL DAN NILAI PENDIDIKAN”

disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Secara ringkas

skripsi ini mendeskripsikan tentang dampak pembangunan industri terhadap

diversifikasi mata pencaharian, interaksi sosial dan nilai pendidikan pada

masyarakat kawasan industri di Desa Tanjung Selamat.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa dukungan dari berbagai pihak

skripsi ini tidak akan terselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dengan

sepenuh hati, baik berupa ide, semangat, doa, bantuan moril maupun materil

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Penghargaan yang tinggi dan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada kedua orangtua

tercinta, Ayah saya Sukirman dan Ibu saya Roslina yang telah melahirkan dan

membesarkan serta mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan kesabaran,

inilah yang dapat saya berikan kepada kalian sebagai tanda ucapan terimakasih

dan tanda bakti saya. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada kedua saudara

laki-laki saya, abang saya Marwan Dani dan adik saya Rahmad Syafi’i yang telah

menemani penulis selama ini yang memberikan kasih sayang serta motivasi

(4)

Dalam penulisan ini penulis menyampaikan penghargaan yang tulus dan

ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi

ini kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Lina Sudarwati, M.Si, selaku dosen wali penulis sejak tahun 2011

hingga 2015, selaku dosen pembimbing dan juga ketua Departemen

Sosiologi yang telah banyak mencurahkan waktu, tenaga, ide-ide dan

pemikiran dalam membimbing penulis dari awal hingga penyelesaian

penulisan skripsi ini.

3. Drs. Muba Simanihuruk, selaku Sekretaris Departemen Sosiologi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Junjungan Simanjuntak, M.Si selaku dosen penguji pada

seminar proposal skripsi saya dan penguji pada skripsi yang telah

memberikan saran dan masukkan sehingga skripsi saya menjadi lebih baik

lagi.

5. Segenap dosen, staff, dan seluruh pegawai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Universitas Sumatera Utara. Terkhusus untu Kak Fenni Khairifa

dan Kak Betty yang telah banyak membantu penulis selama masa

perkuliahan hingga akhir dalam hal administrasi.

6. Ayah Sukirman dan Ibu Roslina yang saya sayangi, cintai dan sangat saya

hormati, yang telah mencurahkan kasih sayangnya tiada terhingga dan

(5)

mendidik saya serta yang telah memberikan dukungan moril maupun

materil kepada saya selama saya duduk dibangku perkuliahan ini.

7. Paman saya, Sarman S.Ag yang telah menjadi inspirasi saya untuk terus

menjadi orang yang lebih baik setiap harinya serta telah banyak

memberikan nasihat kepada penulis.

8. Abang Marwan Dani Amd dan Adik Rahmad Syafi’i yang sangat penulis

sayangi dan banggakan, yang selama ini telah memberikan semangat,

motivasi serta doa untuk kelancaran penulisan skripsi ini dan seluruh

keluarga besar yang saya sayangi yang selalu memberikan doa dan

semangat.

9. Teman-teman “7 Icon” (Herliza Widya (Sos 11), Ernita Yanthi (Sos 11),

Noviani Dewita Siregar (Sos 11), Siti Aisyah Rangkuti (Sos 11), Dwi

Kuncoro Wati (Sos 11) dan Nidia Damanik (Sos 11) yang telah memberi

warna baru kepada saya selama perkuliahan dengan semua canda, tawa,

serta tangis selama kebersamaan 4 tahun perkuliahan semoga kita sukses

selalu dan tetap istiqomah dijalan Allah SWT serta terus bersahabat.

10.Sahabat-sahabat terbaik penulis di MTSN 2 Medan: Rosamnisari Siregar

dan Ummi Salama Lubis yang hingga saat ini masih terus bersahabat baik

yang senantiasa memberikan semangat kepada penulis selama masa

perkuliahan hingga saat ini,

11.Sahabat –sahabat terbaik penulis di MAN 1 Medan: Dharma Yanti S.Sos.I,

Dian Anggraini S.Pd.I, Reni Andriani S.Pd, Widya Tangkenate S.E yang

hingga saat ini masih terus memberikan dukungan motivasi, semangat

(6)

12.Teman-teman Sosiologi 2011, terkhusus Sri Rizki Zebua, Elvira Rusadi,

Anita Syafitri, Popy Putri, Syamsul Sanjaya, Wahyudi Rambe, Ramadona,

Ahmad Yasser M. Arif Hidayat, Carlina Panjaitan dan teman-teman

Sosiologi 2011 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu terimakasih

atas kebersamaannya selama masa perkuliahan.

13.Teman-teman pengurus IMASI 2014-2015 terimakasih untuk kebersaaman

selama menjadi pengurus, penulis banyak belajar dari kalian semua

bagaiman bekerjasama dan membagi waktu yang baik.

14.Untuk para senior dan alumni: Kak Judika Manurung (Sos 08) yang telah

memberikan semangat serta membagi pengalaman kepada penulis selama

menjalani perkuliahan. Bang Ahmad Alaudin dan Kak Syarifah (Sos 010)

yang telah banyak membantu penulis dalam berdiskusi hingga penulis

dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi.

15.Bapak dan Ibu pegawai kantor kepala Desa Tanjung Selamat yang telah

memberikan informasi yang sangat dibutuhkan dalam penulisan skripsi

serta atas waktu dan kesediaan yang telah diberikan kepada peneliti.

16.Para Responden yang telah banyak membantu memberikan informasi yang

sangat dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini, serta atas waktu dan

kesediaan para responden.

Penulis merasa bahwa dalam penulisan skripsi masih terdapat berbagai

kekurangan dan keterbatasan, untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan

dan saran-saran yang sifatnya membangun demi perbaikan tulisan ini. Saya

sebagai penulis bukanlah orang yang hebat tetapi saya ingin belajar dari

(7)

luar biasa, dan saya bukanlah orang yang istimewa tetapi saya ingin membuat

seseorang dan orang-orang yang ada disekeliling saya menjadi istimewa. Terima

kasih untuk semua dukungan dan doa serta nasehat yang diberikan kepada

penulis.

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, harapan saya agar tulisan ini

dapat berguna bagi pembacanya, dan akhir kata dengan kerendahan hati, penulis

mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu

penulisan skripsi ini.

Medan, Agustus 2015

(Penulis)

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 6

1.4.2 Manfaat Praktis ... 6

1.5 Hipotesis ... 7

1.6 Defenisi Konsep ... 8

1.7 Variabel Penelitian ... 11

1.8 Operasional Variabel ... 12

1.9 Bagan Operasional Variabel ... 14

BAB II KERANGKA TEORI ... 16

2.1 Industrialisasi dan Perubahan Sosial di Perdesaan... 16

2.2 Interaksi Sosial Masyarakat Industri Perdesaan ... 21

2.3 Stratifikasi dan Mobilitas Sosial Pada Masyarakat Industri ... 26

(9)

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Lokasi Penelitian ... 32

3.3 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ... 32

3.3.1 Populasi ... 32

3.3.2 Sampel ... 33

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.4.1 Data Primer ... 34

3.4.2 Data Sekunder ... 35

3.5 Instrumen dan Aspek Pengukuran ... 35

3.5.1 Instrumen ... 35

3.5.2 Aspek Pengukuran ... 36

3.6 Pengolahan dan Analisis Data ... 36

3.6.1 Pengolahan Data... 37

3.6.2 Analisis Data ... 38

BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS DATA PENELITIAN ... 39

4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian ... 39

4.1.1 Keadaan Geografis Desa ... 39

4.1.2 Gambaran Penduduk ... 42

4.1.3 Sejarah Desa ... 47

4.1.4 Sarana dan Prasarana Desa... 48

4.1.5 Gambaran Perkembangan Industri Pabrik ... 52

4.2. Karakteristik Responden ... 56

4.2.1. Identitas Responden ... 56

4.2.2 Tanggapan Responden tentang Pembangunan Industri di Desa Tanjung Selamat... 65

(10)

4.2.4 Nilai Pendidikan Bagi Kehidupan Responden Sebagai

Masyarakat Industri di Perdesaan ... 83

4.2.5 Interaksi Sosial Responden dalam Kehidupan Sebagai Masyarakat Industri ... 88

4.2.6 Analisis Uji Statistik Korelasi Product Moment tentang Dampak Pembangunan Industri Terhadap Diversifikasi Mata Pencaharian, Interaksi Sosial dan Nilai Pendidikan ... 92

4.2.6.1 Analisis Uji Statistik Korelasi ... 92

4.2.6.2 Analisis Korelasi dengan Teori yang digunakan . 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 112

5.1 Kesimpulan ... 112

5.2 Saran ... 114

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Jumlah Penduduk Desa Tanjung Selamat ... 42

Tabel 4.2 Data Penduduk Berdasarkan Agama ... 43

Tabel 4.3 Data Penduduk Berdasarkan Suku ... 44

Tabel 4.4 Data Penduduk Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian ... 45

Tabel 4.5 Data Penduduk Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 46

Tabel 4.6 Data Penduduk Berdasarkan Status Kependudukan ... 47

Tabel 4.7 Data Sarana Kesehatan Desa Tanjung Selamat ... 49

Tabel 4.8 Data Sarana Pendidikan Desa Tanjung Selamat ... 49

Tabel 4.9 Data Sarana Peribadatan Desa Tanjung Selamat ... 51

Tabel 4.10 Daftar Industri yang ada di Desa Tanjung Selamat ... 56

Tabel 4.11 Identitas Responden Berdasarkan Jenis kelamin ... 57

Tabel 4.12 Identitas Responden Berdasarkan Status dengan KK ... 58

Tabel 4.13 Identitas Responden Berdasarkan Etnis ... 59

Tabel 4.14 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 60

Tabel 4.15 Identitas Reponden Berdasarkan Jumlah Anak Yang Masih Hidup .... 61

Tabel 4.16 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan Utama Sebelum Ada Pabrik ... 62

Tabel 4.17 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan Utama Setelah ada Pabrik ... 63

Tabel 4.18 Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan Perminggu Sebelum ada pabrik... 65

Tabel 4.19 Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan Perminggu Setelah ada pabrik ... 66

Tabel 4.20 Data Responden Berdasarkan Sikap Responden Terhadap Hadirnya Industri DI Desa Tanjung Selamat ... 68

Tabel 4.21 Data Responden Berdasarkan Sikap Responden Terhadap Hadirnya Industri Pabrik dapat meningkatkan Prekonomian Masyarakat... 69

Tabel 4.22 Data Responden Berdasarkan Sikap Responden Terhadap Peraihan Lahan Agraria ke Lahan Industri ... 71

(12)

Tabel 4.24 Data Responden Berdasarkan Respon Masyarakat Terhadap Adanya Jaminan Kesehatan Yang diberikan Pabrik... 74

Tabel 4.25 Data Responden Berdasarkan Respon Masyarakat Terhadap Adanya Bantuan Sosial dari Pabrik ... 76

Tabel 4.26 Data Responden Berdasarkan Kepemilikan Barang Investasi ... 79

Tabel 4.27 Data Responden Berdasarkan Kepemilikan Rumah Permanen ... 81

Tabel 4.28 Data Responden Berdasarkan Kepemilikan Mata Pencaharian Lebih dari Satu ... 83

Tabel 4.29 Data Responden Berdasarkan Kepercayaan Responden Terhadap Pendidikan dalam Meningkatkan Ekonomi Sebelum Adanya Pabrik ... 86

Tabel 4.30 Data Responden Berdasarkan Kepercayaan Responden Terhadap Pendidikan dalam Meningkatkan Ekonomi Sesudah Adanya Pabrik ... 86

Tabel 4.31 Data Responden Berdasarkan Kepercayaan Responden Bahwa Pendidikan akan memberikan pekerjaan yang lebih baik ... 87

Tabel 4.32 Data Biaya Yang di Keluarkan Responden Untuk Pendidikan ... 88

Tabel 4.33 Orientasi Responden Dalam Memberikan Pendidikan yang lebih Tinggi ke pada Anak ... 89

Tabel 4.34 Data Responden Berdasarkan Seberapa Sering Kegiatan Sosial Mayarakat dilakukan Pasca Hadirnya Pabrik ... 90

Tabel 4.35 Data Hubungan Sosial Responden dengan Masyarakat yang memiliki pekerjaan yang berbeda ... 92

Tabel 4.36 Data Responden Berdasarkan Mengikuti Kegiatan Sosial ... 93

Tabel 4.37 Data Responden Dalam Melihat Adanya Kelas Sosial Yang Ada di Masyarakat Pasca Adanya Pabrik ... 94

Tabel 4.38 Korelasi Variabel Pembangunan Industri(X) dengan Diversifikasi mata Pencaharian (Y1) ... 95

Tabel 4.39 Korelasi Variabel Pembangunan Industri(X) dengan Interaksi Sosial (Y2) ... 97

(13)

Daftar Gambar

Gambar 4.1 ... 39

Gambar 4.2 ... 41

Gambar 4.3 ... 50

Gambar 4.4 ... 51

Gambar 4.5 ... 53

Gambar 4.6 ... 54

Gambar 4.7 ... 55

Gambar 4.8 ... 55

Gambar 4.9 ... 107

Gambar 4.10 ... 108

(14)

ABSTRAK

Pembangunan merupakan suatu proses yang menunjukan adanya suatu kegiatan untuk mencapai kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Strategi pembangunan yang mengarah kepada industrialisasi di perdesaan telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil. Kawasan industri baru dikembangkan pada awal tahun 1970-an sebagai suatu usaha untuk memenuhi kegiatan penanaman modal baik dari dalam maupun dari luar negeri. Pada awalnya Pemerintah mengembangkan kawasan industri melalui Badan Usaha Milik Negara keseluruh Indonesia sehingga wilayah Provinsi Sumatera Utara juga menjadi bagian dari pembangunan tersebut. Pembanguan industri dikawasan perdesaan ini memberikan dampak perubahan yang besar terhadap kelangsungan hidup masyarakat perdesaan baik dampak bersifat ekonomis seperti diversifikasi mata pencaharian maupun bersifat sosial seperti interaksi sosial antar masyarakat dan kepercyaan akan nilai pendidikan.

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian survei dengan metode pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian terletak di kawasan industri Desa Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Adapun yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di sekitar kawasan industri sebanyak 80 responden yang ditentukan dengan rumus dengan radius 100-500 meter dari lokasi industri dan tokoh-tokoh masyarakat yang terkait dengan perkembangan industri di Desa Tanjung Selamat dalam rentang waktu selama tahun 2000-2014. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik Survei, penyebaran kuesioner dan studi kepustakaan termasuk dokumentasi. Interpretasi data dilakukan dengan menggunakan catatan dari lapangan. Anilasis data yang digunakan adalah uji korelasi Product Moment oleh Pearson.

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa antara variabel dampak pembangunan industri dengan variabel diversifikasi mata pencaharian, interaksi sosial, dan nilai pendidikan terdapat korelasi yang bersifat positif dan negatif. Pembangunan industri yang terus berkembang telah mampu memberikan peluang kerja dan mata pencaharian ganda bagi masyarakat desa. Dengan kata lain, dengan adanya pembangunan ini pembangunan industri pabrik mampu memberikan pengetahuan baru tentang dunia kerja yang tidak hanya terfokus pada pertanian saja, mampu menambah penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari meskipun masyarakat saat ini masih sebatas pekerja harian atau borongan saja. Pembangunan industri pabrik yang terus meningkat tidak hanya memberikan dampak positif tetapi juga dampak negatif bagi interaksi sosial masyarakat Desa Tanjung Selamat. Dampak bahwa dengan terus berkembangnya pembangunan industri tentu menyerap banyak tenaga kerja dari kalangan perempuan, dengan menyerap tenaga kerja tersebut maka banyak kegiatan sosial yang biasa dilakukan menjadi jarang dilakukan. Kepercayaan akan pentingnya nilai pendidikan juga semakin meningkat, dengan banyaknya saat ini orangtua menyekolahkan anak ke tingkat lebih tinggi.

(15)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Pembangunan merupakan suatu proses yang menunjukan adanya suatu

kegiatan guna mencapai kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi

sebelumnya. Strategi pembangunan yang mengarah kepada industrialisasi di

perdesaan telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil. Pada

dasarnya hal ini telah membentuk suatu kebudayaan yang tercermin dalam

berbagai bentuk tingkah laku individu, lembaga-lembaga sosial serta nilai-nilai

yang berkembang dikalangan mereka. Akan tetapi setelah ada pergeseran, maka

ada wadah-wadah baru yang berfungsi untuk beraktifitas. Kehadiran

industri-industri di Sumatera Utara telah menghadirkan peluang lapangan kerja baru,

khususnya bagi masyarakat yang berada di sekitar lokasi industri. Di samping itu

lapangan kerja yang banyak variasinya juga akan mengakibatkan adanya

perbedaan pendapatan yang mendukung pola-pola kehidupan suatu masyarakat.

Kawasan industri baru dikembangkan pada awal tahun 1970-an sebagai

suatu usaha untuk memenuhi kegiatan penanaman modal baik dari dalam maupun

dari luar negeri. Pada awalnya Pemerintah mengembangkan kawasan industri

melalui Badan Usaha Milik Negara keseluruh Indonesia sehingga wilayah

Provinsi Sumatera Utara juga menjadi bagian dari pembangunan tersebut

(16)

“Propinsi Sumatera Utara menjadi salah satu kawasan industri yang strategis

di Indonesia. Adanya berbagai potensi alam di daerah ini seperti arus air, kayu olahan, batuan, minyak, gas, dan masih banyak lagi sumber daya alam yang memungkinkan dibangunnya kantong-kantong industri. Sebagian besar masyarakat desa di Sumut adalah masyarakat petani, yang kehidupannya sangat bergantung pada tanah yang sebagai sarana pertanian (www.profilsumut2012.com)”

Di kawasan Provinsi Sumatera Utara yang paling banyak memperoleh

pembangunan industri adalah wilayah Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten ini

merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, secara administratif

Wilayah Kabupaten Deli Serdang terbagi dalam 22 wilayah kecamatan, 389 desa

dan 14 kelurahan. Jarak antara masing-masing ibukota kecamatan dengan pusat

pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, Kota Lubuk Pakam adalah bervariasi

antara 4 hingga 61 kilometer. Ibukota kecamatan yang paling jauh ke ibukota

Kabupaten adalah Sibolangit dan STM Hulu yakni 61 dan 51 kilometer Deli

Serdang merupakan kabupaten yang memiliki kawasan industri terluas di

Sumatera Utara dengan memiliki dua kecamatan yang menjadi kawasan industri

yakni Tanjung Merawa dan Percut Sei Tuan (www.bps.go.id, 2012).

Kecamatan Percut Sei Tuan di pilih menjadi kawasan industri dari banyak

kecamatan yang berada di Kabupaten Deli Serdang, kecamatan ini berbatasan

dengan Kota Medan. Dalam hal ini Kota Medan telah lebih dahulu memiliki

kawasan industri yang di kenal dengan Kawasan Industri Medan ( KIM), kawasan

ini sendiri telah tersebar menjadi empat wilayah yakni KIM 1, KIM 2, KIM 3 dan

KIM 4. Kawasan Percut Sei Tuan yang berbatasan langsung dengan Kota Medan

ada dua desa yakni Desa Saintis dan Sampali yang masuk dalam wilayah KIM

2,3,dan 4. Kecamatan ini terdiri dari 18 desa dan 2 kelurahan, selain Desa Saintis

(17)

lima tahun terakhir Kecamatan Percut Sei Tuan mulai mengembangkan kembali

lahan industrinya kewilayah desa lain, yaitu Desa Tanjung Selamat. Desa Tanjung

Selamat merupakan wilayah terdekat yang berbatasan langsung dengan Desa

Saintis yang memiliki akses langsung menuju jalan tol yang mempermudah para

pengusaha atau pemilik modal untuk mengembangkan usaha. Hal ini menjadikan

Desa Tanjung Selamat mengalami banyak perubahan, daerah ini beralih fungsi

dari kawasan pertanian menjadi kawasan pabrik industri.

Desa Tanjung Selamat pada era tahun 1990-2000 secara geografis

merupakan desa dengan lahan pertanian yag sangat luas yakni 70% atau sebanyak

lima dusun merupakan wilayah yang memiliki lahan pertanian jenis persawahan.

Sehingga pada tahun 2000 terjadi perkembangan kawasan industri yang

menyebabkan lahan persawahan yang luas perlahan berganti menjadi

pabrik-pabrik dengan berbagai jenis barang produksi. Keadaan desa yang dekat dengan

akses lalu lintas yang mudah ke jalan tol maupun ke kawasan industri di desa lain

membuat para pemilik modal terus melakukan penanaman modal membangun

pabrik-pabrik di desa ini. Dalam hal perkembangan fisik Desa Tanjung Selamat

mengalami banyak perubahan, data ini peneliti peroleh dari pengamatan langsung

di lapangan serta keterangan dari kepala desa yakni Bapak Herman bahwa dari

segi infrastruktur jalan terutama jalan lintas pabrik dalam mengangkut barang

mentah maupun barang jadi pabrik telah mengalami perbaikan dengan di aspal

sampai menyeluruh desa. Berdasarkan keterangan kepala desa juga menerangkan

sejauh ini sudah 3 dusun yang menjadi pusat industri didesa ini yakni dusun 3,4

(18)

berlangsung perluasan lahan pabrik ke wilayah lain yaitu ke dusun 6 dan 7 Desa

Tanjung Selamat.

Kondisi ini memperlihatkan bahwa di Desa Tanjung Selamat terjadi

perubahan, dari kondisi lama yang semula sebagai desa dengan penduduk aslinya

bermata pencaharian petani padi dan memiliki lahan pertanian yang begitu luas

yakni 220 hektar meliputi tujuh dusun kini hanya menyisakan sedikit lahan saja,

yaitu kurang lebih 20% dari lahan terdahulu yang masih di produksi sebagai lahan

pertanian. Lahan yang lain telah di alihkan dan dirikan pabrik-pabrik diantara

pabrik-pabrik tersebut adalah PT CML, PT YKC yang bergerak dalam bidang

Mebel kayu, PT SPI yang bergerak dalam memproduksi plastik, pabrik kopi dan

juga pabrik pembuat makanan ayam. Kondisi ini yang menarik minat peneliti

untuk melakukan penelitian tentang dampak pembangunan industri terhadap

diversifikasi mata pencaharian, interaksi sosial, dan juga nilai pendidikan pada

masyarakat di sekitar kawasan industri.

Berdasarkan literatur yang peneliti baca, penelitian yang membahas

tentang dampak industrialisasi ini telah banyak dilakukan seperti penelitian dari

Emil Alamsyah pada tahun 2009 Fisip Universitas Sriwijaya yang berjudul “

Dampak keberadaan pabrik teh dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat

Gunung Dempo” dan Rusmawardi (2007), “Dampak berdirinya perkebunan

kelapa sawit (Elaeis guineensis jack) terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat

(Studi Kasus Pada Desa Kabuau, Kecamatan Parenggean, Kabupaten

Kotawaringin Timur, Propinsi Kalimantan Tengah)”.

Dalam penelitian yang pernah dilakukan peneliti terdahulu hanya

(19)

pertambahan lapangan kerja, masyarakat memiliki pendapatan yang meningkat

serta adanya pembangunan desa seperti perbaikan jalan. Sehingga penulis ingin

melakukan penelitian lebih mendalam dengan mengkaji kondisi sosialnya

sehingga melengkapi penelitian sebelumnya. Berdasarkan hal yang telah

dikemukakan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

dampak pembangunan industri di perdesaan terhadap kondisi sosial ekonomi

masyarakat perdesaan. Maka penelitian ini akan diberi judul “Dampak

pembangunan industri terhadap diversifikasi mata pencaharian, interaksi sosial ,

dan nilai pendidikan pada masyarakat perdesaan, studi deskriptif pada masyarakat

sekitar kawasan industri di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan

Kabupaten Deli Serdang”.

1.2Rerumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh pembangunan industri terhadap diversifikasi

mata pencaharian masyarakat perdesaan?

2. Bagaimana pengaruh pembangunan industri terhadap interaksi sosial

antar masyarakat perdesaan?

3. Bagaimana pengaruh pembangunan industri terhadap nilai pendidikan

bagi masyarakat perdesaan?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis dampak pembangunan industri

(20)

perubahan pendapatan perkapita masyarakat perdesaan khususnya Desa

Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis dampak pembangunan industri

terhadap interaksi sosial antar masyarakat perdesaan khususnya Desa

Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis dampak pembangunan industri

terhadap nilai pendidikan bagi masyarakat perdesaan khususnya Desa

Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kajian ilmiah

bagi mahasiswa, khususnya mahasisswa sosiologi dalam memahami sosiologi

pembangunan di perdesaan, serta dapat memberikan sumbangsih dan kontribusi

bagi ilmu sosial dan masyarakat.

2. Manfaat praktis

2.1 Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dari pada hasil

penelitian dan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti berikutnya

yang ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang penelitian sebelumnya. Serta

dapat menambah wawasan peneliti tentang dampak industrialisasi terhadap

masyarakat perdesaan.

(21)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan input agar adanya zona

yang jelas yang dapat dilakukan pemerintah dalam melakukan pengembangan

kawasan industri kedepannya agar tidak menghilangkan kawasan agraris atau

pertaniannya. Dalam hal ini diharapkan sikap yang seimbang dari pemerintah baik

itu tingkat Desa, Kecamatan maupun Kabupaten.

1.5Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus di uji kebenarannya.

Arikunto (2006 :71) mengatakan bahwa hipotesis adalah suatu kesimpulan itu

belum final, masih harus dibuktikan kebenaranya atau hipotesis adalah jawaban

sementara. Hipotesis juga dapat dikatakan sebagai kesimpulan sementara suatu

hubungan variabel dengan satu atau lebih variabel lainnya sehingga hipotesis

dapat dikatakan sebagai suatu prediksi yang melekat pada variabel yang

bersangkutan. Meskipun demikian, taraf ketepatan prediksi sangat tergantung

pada taraf kebenaran dan ketepatan landasan teoritis.

Secara teknis, hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai

populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari

sampel penelitian. Pernyataan tersebut mengindikasi asumsi dasar yang melekat

pada populasi yang bersangkutan. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah hipotesis kerja(Hk). Hipotesis ini menyatakan adanya hubungan antara

variabel X dan Y atau adanya pengaruh dari dua variabel yang dipersoalkan.

Hk1 : Adanya pengaruh signifikan dari dampak pembangunan industri terhadap

(22)

Hk2 : Adanya pengaruh signifikan dari dampak pembanguan industri terhadap

interaksi sosial masyarakat perdesaan.

Hk3 : Adanya pegaruh signifikan dari dampak Pembanguan industri terhadap

nilai pendidikan bagi masyarakat perdesaan.

1.6Defenisi Konsep

Dalam sebuah penelitian ilmiah, defenisi konsep sangat diperlukan untuk

mempermudah dan memfokuskan penelitian. Konsep adalah defenisi abstrak

mengenai gejala atau realita atau suatu pengertian yang nantinya akan

menjelaskan suatu gejala (Moleong,1997:67). Di samping mempermudah dan

memfokuskan penelitian konsep juga berfungsi sebagai panduan bagi peneliti

untuk menindak lanjuti penelitian tersebut tersebut serta menghindari timbulnya

kekacauan akibat kesalahan penafsiran dalam penelitian. Untuk menjelaskan

maksud dan pengertian konsep-konsep yang terdapat dalam penelitian ini, maka

dibuat batasan-batasan konsep yang dipakai sebagai berikut:

Konsep-konsep penting dalam penelitian ini adalah:

1) Dampak pembangunan industri

Dampak pembangunan industri adalah akibat yang terjadi dari suatu

pembanguan industri pabrik yang dilakukan pada suatu wilayah baik itu disengaja

maupun tidak disengaja. Dampak yang dimaksudkan dalam penelitian ini terbagi

atas dua kategori yakni dampak positif dan negatif dari pembangunan industri

(23)

2) Kawasan Industri

Kawasan industri dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai kawasan

tempat pemusatan kegiatan Industri, kawasan tempat pemusatan kegiatan Industri

yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan

dikelola oleh perusahaan kawasan industri yang telah memiliki izin usaha industri.

Dalam penelitian ini yang menjadi kawasan industri adalah lahan persawahan

serta pertanian yang dimiliki oleh masyarakat yang kemudian dijual ke para

pemilik modal sehingga menimbulkan peralihan fungsi lahan. Dan kawasan ini

sejauh ini masih dalam tahap pengesahan untuk manjadi Kawasan Industri.

(http://www.bumn.go.id/kiw/berita/360/Pengertian.Kawasan.Industri.dan.Zona.In

dustri)

3) Pembangunan Industri

Mengutip pendapat Siagian dalam Khairuddin (2000), pembangunan

industri merupakan usaha melakukan perkembangan pada sektor industri yang

dilakukan untuk menuju suatu keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang

terutama pada kawasan perdesaan.

4) Masyarakat Kawasan Industri

Masyarakat kawasan industri pabrik yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah masyarakat yang bertempat tinggal di sekitaran pabrik dengan radius

100-500 meter, yang sangat merasakan langsung dampak dari adanya kawasan pabrik

tersebut di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli

(24)

5) Kondisi Sosial Ekonomi

Dalam penelitian ini yang dimaksud kondisi sosial ekonomi yaitu

merupakan suatu kedudukan yang diatur secara sosial dan menempatkan

seseorang pada posisi tertentu dalam masyarakat, pemberian posisi itu disertai

pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh orang

yang membawa status tersebut. Sementara W.S Winke (1991) menyatakan bahwa

pengertian status sosial ekonomi mempunyai makna suatu keadaan yang

menunjukan pada kemampuan finansial keluarga dan perlengkapan material yang

dimilki (Basrowi, 2010). Dalam penelitian ini yang dilihat dari kondisi sosial

ekonomi adalah kondisi sebelum berkembangnya pembangunan industri dengan

sesudah berkembangnya industri di Desa Tanjung Selamat.

6) Transformasi Mata Pencarian

Transformasi mata pencaharian merupakan perpindahan mata pencaharian

dari mata pencaharian awal ke mata pencaharian yang baru. Pada awalnya mata

pencaharian di desa ini adalah pertanian, setelah masuknya industri di desa ini

perlahan mengalami transformasi sehingga mata pencaharian masyarakat beralih

menjadi sektor industri yakni buruh di pabrik.

7) Interaksi Sosial

Hubungan - hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan

antara orang-orang perorangan, antara kelompok - kelompok manusia, maupun

(25)

ineteraksi yang dimaksud adalah antar sesama masyarakat asli maupun antar

masyarakat asli dengan pendatang di desa ini.

8) Diverfikasi Mata Pencaharian

Dalam penelitian ini yang dimaksud penulis sebagai diverfikasi yaitu

adanay kepemilikan mata pencaharian lebih dari satu atau bisa disebut juga

beragam, dimana dalam hal ini masyarakat tidak meninggalkan jenis mata

pencaharian awal. Misal sebagai petani padi.

9) Peluang Kerja

Peluang Kerja merupakan suatu kesempatan atau waktu yang lebih besar

yang seharusnya dimanfaatkan bagi masyarakat agar mereka mendapatkan

pekerjaan yang lebih baik untuk kehidupa mereka.

1.7Variabel Penelitian

Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan

penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian sebagai faktor-faktor yang

berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti (Suryabrata, 1995:72).

Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel bebas atau independent

variabel (X) dan variable terikat atau dependent variable (Y). Veriabel bebas yaitu

variabel yang mempengaruhi variabel lain, sedangkan variabel terikat yaitu

variabel yang dipengaruhi. Dalam penelitian ini penjabaran variabel sebagai

berikut: X =Variabel bebas yakni pembangunan industri

Y1 =Variabel terikat divesifikasi mata pencaharian

Y2 =Variabel terikat interaksi sosial

Y3 =Variabel terikat nilai pendidikan

Y1

X Y2

(26)

1.8Operasional Variabel

Defenisi operasional adalah spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur

atau memanipulasi suatu variabel. Defenisi operasional memberikan batasan atau

arti suatu variabel dengan merinci hal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk

mengukur variabel tersebut (Sarwono, 2006).

1. Variabel bebas (X)

Variabel bebas sebagai pengaruh atau penyebab dari variabel lain.

Variabel bebas merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih

oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang di

observasi (Sarwono, 2006 : 54). Variabel X dalam penelitian ini adalah

pembangunan industri di perdesaan, Adapun yang menjadi indikator

variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu:

1. Jumlah Pabrik Yang Bertambah

2. Peralihan Lahan Agraria ke Industri

3. Meningkatnya Masyarakat yang bekerja

di sektor industri.

2. Variabel terikat(Y):

Variabel terikat adalah akibat dari variabel yang mendahuluinya,

Variabel terikat adalah variabel yang memberikan reaksi jika dihubungkan

dengan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel yang variabelnya

diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh

variabel bebas (Sarwono, 2006 : 54). Variabel terikat dalam penelitian ini

(27)

1. Diversifikasi mata pencaharian (Y1)

Diversifikasi mata pencaharian merupakan perubahan sosial terjadi pada

kehidupan masyarakat dalam hal ekonomi upaya mereka untuk memenuhi

berbagai macam kebutuhan hidupnya. Indikator-indikator dari diversifikasi mata

pencaharian adalah sebagai berikut:

1. Peluang Kerja/Kesempatan Kerja

2. Peningkatan Pendapatan

3. Peningkatan Daya Beli Masyarakat

2. Interaksi sosial(Y2)

Perubahan dalam interaksi sosial pada dasarnya menyangkut

perubahan-perubahan yang terjadi dalam interaksi antara masyarakat yang satu dengan yang

lainnya dan penguatan solidaritas oleh masyrakat. Indikator-indikator perubahan

interaksi sosial dalam penelitian ini meliputi:

1. Munculnya kelompok-kelompok sosial tertentu

2. Tumbuhnya Sikap Individualis

3. Adanya konsep nilai untung rugi dalam berinteraksi

3. Nilai pendidikan (Y3)

Perubahan dalam hal pendidikan pada dasarnya menyangkut

perubahan-perubahan yang terjadi pada kehidupan masyarakat dalam upaya meningkatkan

taraf pendidikan dikalangan masyarakat dengan memberikan pemahaman nilai

pendidikan dimasa depan. Indikator-indikator nilai pendidikan dalam penelitian

(28)

1. Kepercayaan bahwa pendidikan menentukan dalam mendapat

pekerjaan yang baik.

2. Syarat ketentuan minimum tingkat pendidikan pada setiap

prekrutan karyawan.

1.9Bagan Operasional Variabel

Variabel X Indikator

Pembangunan Industri

Pabrik

1. Jumalah pabrik yang bertambah

2. Peralihan Lahan Agraria ke Industri

3. Meningkat jumlah masyarakat yang bekerja di

pabrik

Variabel Y Indikator

Diversifikasi mata pencaharian 1. Peluang Kerja

2. Peningkatan Pendapatan

3. Peningkatan daya beli masyarakat

Interaksi Sosial 1. Munculnya kelompok-kelompok sosial

tertentu

2. Tumbuhnya Sikap Individualis

3. Adanya konsep nilai untung rugi dalam

berinteraksi

Nilai Pendidikan 1. Kepercayaan bahwa pendidikan

menentukan dalam mendapat pekerjaan

(29)

2. Syarat ketentuan minimum tingkat

pendidikan pada setiap prekrutan

(30)

BAB II

KERANGKA TEORI

Kerangka teori merupakan suatu uraian yang memuat pokok–pokok

pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti

(Nawawi 2001). Dengan adanya kerangka teoritis tersebut maka penulis akan

mempunyai landasan untuk menentukan tujuan dan arah penelitian. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan Teori Pembangunan dan Teori Interaksi

Sosial.

2.1Industrialisasi dan Perubahan Sosial di Pedesaan 2.1.1 Industrialisasi

Industrialisasi merupakan suatu proses perubahan sosial ekonomi yang

merubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri.

Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana masyarakat

berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam

(spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah

bagian dari proses modernisasi dimana perubahan sosial dan perkembangan

ekonomi erat hubungannya dengan inovasi teknologi. Perlu digarisbawahi bahwa

perubahan mata pencaharian tadi, juga sangat berpengaruh pada kemajuan

perdagangan. Sehingga berdagang juga merupakan salah satu ciri mata

pencaharian masyarakat industri. (Ibrahim: 2010).

Industrialisasi secara implisit disebutkan oleh Taryono ( 1997 ), sebagai

penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi maju dalam proses produksi, yang

bukan hanya menuntut tenaga kerja terampil dan ahli tetapi juga modal yang besar

(31)

industrialisasi merupakan proses interaksi antara pembangunan teknologi,

spesialisasi, dan perdagangan yang pada akhirnya mendorong perubahan struktur

ekonomi. Menurut Rahardjo (1984), ada beberapa alasan yang menilai sektor

industri lebih penting untuk dikembangkan dari pada sektor pertanian. Pertama,

penanaman modal disektor pertanian dinilai kurang menguntungkan.Kedua,

sektor pertanian dianggap lambat pertumbuhannya. Ketiga, industrialisasi

diperkirakan dapat mengatasi masalah kesempatan kerja yang semakin sempit

disektor pertanian. (Rahardjo, 1984)

Peranan dan kedudukan sektor industri dalam pembangunan ekonomi

sudah tidak dapat diremehkan lagi. Namun, yang menjadi persoalan adalah

bagaimana proses yang diambil untuk mengembangkan industri. Menurut D.Seers

(1971), dalam pembahasannya mengenai peranan industry dalam pembangunan,

menggambarkan proses-proses untuk perkembangan industri antara lain : angapan

bahwa pembangunan industri lebih penting dari pertanian yang mengakibatkan

tekanan yang berlebih-lebihan dalam memandang pentingnya sector industry;

pertumbuhan industry manufaktur akan mampu menyediakan banyak lapangan

kerja dan karena itu akan menyerap angkatan kerja jumlah besar; industrialisasi

bias menurunkan penggunaan mata uang asing dan menghemat devisa.

Poot ( 1990 ) dalam Taryono ( 1997 ), menunjukan bahwa tujuan yang

ingin dicapai dari proses pembangunan industrialisasi adalah terciptanya lapangan

kerja, peningkatan jumlah dan nilai ekspor, pengembangan wilayah, peningkatan

subsidi impor, serta pemanfaatan atau pengolahan sumberdaya alam domestic

Negara yang bersangkutan. Menurut Pangestu, Atje, dan et.all ( 1996 ),

(32)

menggambarkan berbagai tujuan yang lazim dan diharapkan oleh Negara

berkembang dalam melakukan industrialisasi (Taryono, 1997). Tiga prioritas

utama adalah: meningkatkan produktivitas dan efisiensi sector industri agar

mencapai tigkat pertumbuhan yang tinggi dan baik dalam nilai tambah, ekspor,

atau kesempatan kerja; pendalaman dan penguatan struktur industri yang tangguh

berdasarkan peningkatan kemampuan teknologi dan optimalisasi penggunaan

sumber daya alam dan suber daya manusia; dan meningkatkan daya saing; serta

untuk tujuan pemerataan dan pengurangan kesenjangan prioritas lain dari

pembangunan industri adalah mengembangkan industri kecil dan menengah

termasuk industri pedesaan, dan penyebaran pembangunan lokasi industri ke

daerah, termasuk kawasan barat Indonesia, sehingga mampu mengembangkan

pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di daerah.

Pembangunan menurut Sunyoto (2004), di artikan sebagai sebuah usaha

dalam meningkatkan segala kemampuan baik dari segi sumber daya manusia

(SDM) atatu sumber daya alam (SDA), hal ini dilakukan dalanm rangka

mensejahterkana dan memanusiakan masyarakat yang sering kali hanya dijadikan

batu loncatan untuk meraih sebuah kesuksesan baik oleh masyarakat, kelompok

maupun individu. Pembangunan dalam pengertian ekonomi murni menunjukkan

taraf kemampuan ekonomi nasional suatu negara untuk beranjak dari tahap awal

yang relatif statis menuju peningkatan tahunan secara konsisten dah disertai

perubahan struktural dibidang agraria, industri dan jasa, produksi dan lapangan

kerja (Usman, 2004).

Semakin banyak pembangunan industri yang didirikan, semakin banyak

(33)

bekerja di pabrik lebih besar. Sangat mudah untuk bekerja di pabrik, tanpa

persyaratan yang sulit dan karyawan tidak dituntut untuk memiliki keahlian yang

khusus. Sebagian besar masyarakat pedesaan lebih percaya bahwa bekerja di

sektor industri lebih menjamin kehidupan, adanya upah minimum regional juga

menambah daya tarik mereka untuk bekerja di pabrik. Mereka mendapatkam

penghasilan yang tetap bahkan kadang mendapat uang lembur yang menambah

penghasilan. Berbeda dengan petani yang mendapatkan penghasilan tergantung

dari hasil panen yang didapat. Mereka tidak segan untuk urban ke kota besar agar

dapat bekerja di pabrik daripada mereka harus bekerja sebagai petani dan mereka

rela meninggalkan keluarga selama berbulan-bulan. Industrialisasi tidak hanya

terjadi di perkotaan, di daerah pedesaan pun industrialisasi sangat diperlukan

untuk menampung masyarakat desa yang tidak bisa bekerja pada sektor pertanian.

Industrialisasi secara nyata dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia.

2.1.2 Perubahan Sosial dan Pembangunan Ekonomi

Perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi dalam sistem sosial.

Lebih tepatnya, ada perbedaan antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu

yang berlainan. Saat mengatakan adanya perubahan sosial pasti yang ada dibenak

seseorang adalah sesuatu yang terjadi setelah jangka waktu tertentu dan ada

perbedaan dari sebelumnya, kalau bicara mengenai kata sebelumnya, pasti ada

kata setelahnya dalam bahasa inggrisnya (before and after). Untuk itu terdapat

tiga konsep dalam Perubahan Sosial, yang pertama, studi mengenai perbedaan.

Kedua, studi harus dilakukan pada waktu yang berbeda. Ketiga, pengamatan pada

sistem sosial yang sama. Itu berarti untuk dapat melakukan studi perubahan

(34)

menjadi fokus studi.kemudian harus dilihat dalam konteks waktu yang berbeda,

maka dalam hal ini menggunakan studi komparatif dalam dimensi waktu yang

berbeda. Dan setelah itu objek yang menjadi fokus studi komparasi

harusmerupakan objek yang sama. Jadi dalam perubahan sosial mengandung

adanya unsur dimensi ruang dan waktu (Martono, 2011). Adanya perubahan yang

terlalu cepat memberikan implikasi terhadap masyarakat sebagai penerima

perubahan, perubahan yang sangat dapat dilihat adalah perubahan dalam hal

pembangunan ekonomi dalam masyarakat yang mengalami perubahan struktur

seperti dalam penelitian ini dari masyarakat agraris ke masyarakat industri.

Pembangunan ekonomi atau perkembangan ekonomi menurut Rostow

dalam Suwarsono (2004), masyarakat indutri berada dalam tahap konsumsi tinggi

dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sedangkan masyarakat tradisional

mengalami hanya sedikit perubahan baik dibidang ekonomi maupun sosial

budaya. Teori Modernisasi Rostow ini merupakan teori pertumbuhan tahapan

linier (linier stage of growth models). Dimana pembangunan dikaitkan dengan

perubahan dari masyarakat agraris dengan budaya tradisional ke masyarakat

rasional, industrial, dan berfokus pada ekonomi. pertumbuhan ekonomi

disebabkan oleh peningkatan secara kuantitas dan kualitas dari faktor produksi

dalam sebuah negara yang meliputi tanah, tenaga kerja, modal, dan pengusaha.

Menurut Rostow terdapat 5 tahapan masyarakat menuju masyarakat

industri yang modern. Tahap pertama yakni masyarakat tradisional yang

mendasarkan pada pertanian, belum banyak menguasai ilmu pengetahuan, adanya

(35)

statis dan produksi digunakan untuk konsumsi bukan investasi. Tahap kedua, prakondisi untuk lepas landas dimana campur tangan dari luar telah merubah

masyarakat tradisional sehingga muncul ide pembaharuan, ada usaha-usaha untuk

meningkatkan tabungan masyarakat. Tahap ketiga, lepas landas dimana mulai

hilangnya hambatan proses pertumbuhan ekonomi, tabungan dan investasi

meningkat, pertanian menjadi usaha komersial untuk mencari keuntungan bukan

untuk konsumsi, industri baru berkembang pesat, dimana keuntungan ditanamkan

kembali pad apabrik baru. Tahap keempat, bergerak ke kedewasaan yang mana

teknologi mulai diadopsi secara meluas, memantapkan posisinya dalam

perekonomian global serta melakukan peningkatan tabungan dan investasi.

Sedangkan tahap terakhir kelima, konsumsi massal yg tinggi, pada tahap ini konsumsi tidak lagi terbatas pada kebutuhan pokok untuk hidup tetapi meningkat

ke kebutuhan yang lebih tinggi, perubahan orientasi produksi dari kebutuhan

dasar menjadi kebutuhan barang konsumsi tahan lama, surplus ekonomi tidak lagi

digunakan untuk investasi tetapi digunakan untuk kesejahteraan sosial, dan

pembangunan sudah berkesinambungan.

2.2Interaksi Sosial Masyarakat Industri Perdesaan

Pada dasarnya masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup

bermasyarakat, biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi

dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada

kehidupan masyarakat desa di daerah tertentu. Masyarakat desa juga ditandai

dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu

perasaan setiap masyarakat yang amat kuat dan pada hakekatnya bahwa seseorang

(36)

dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk

berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat,

karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling mencintai saling

menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan

dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.

Yang menjadi ciri masyarakat pedesaan antara lain; pertama, didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya. Kedua, sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan. Ketiga, sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. Keempat, masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya. Tetapi Raharjdo (1999) menambahkan bahwa sejumlah sosiolog dalam merumuskan karakteristik masyarakat cenderung mengacu pada pola-pola pikiran yang bersifat teoritik, seperti konsep dari Ferdinand Tonnies (18551936) Emile Durkheim (1858-1917) dan Charles Horton Cooley (1864-1929).(Di akses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Charles_Cooley tetanggal 7Juli 2015)

Berdasarkan hal diatas, maka masyarakat desa pada dasarnya memiliki

interaksi sosial yang kuat satu dengan yang lain. Interasksi sosial menurut Gilin n

Gilin merupakan:

Menurut Gillin dan Gillin (1954) interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorang antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorang dengan kelompok manusia. Apabila dua orang bertemu, interaksi dimulai pada saat itu. Mereka saling menegur, berjabat tangan, saling berbicara atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk interaksi sosial. Walaupun orang-orang yang bertemu muka tersebut tidak saling berbicara atau saling menukar tanda-tanda, interaksi sosial telah terjadi, karenamasing-masing sadar akan adanya pihak lain yang meyebabkan perubahan-perubahan dalam perasaan maupun syarat orangorang yang bersangkutan, yang disebabkan oleh misalnya baukeringat, minyak wangi, suara berjalan, dll. Semua itu menimbulkan kesan di dalam pikiran seseorang, yang kemudian menentukan tindakan apa yang akan dilakukannya. (Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar .Jakarta; Raja Grafindo Persada.2007.hlm. 55-56.)

Interaksi sosial adalah hubungan yang dibangun dari individu dengan

individu ataupun individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Bentuk

(37)

mungkin berkelahi hal yang demikian merupakan interaksi yang terjalin di dalam

hubungan sosial meskipun mereka tidak melakukan pembicaraan ataupun

tindakan seperti simbol atau tanda-tanda, interaksi telah terjalin didalamnya

karena mereka sadar bahwa ada pihak lain yang hadir didekat mereka, sehingga

perubahan akan terjadi karena kehadiran pihak lain yang kemudian menimbulkan

tindakan yang di lakukannya.

Dengan demikian berdasarkan pengertian interaksi sosial yang dipaparkan

diatas maka dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial yang terjalin di dalam

masyarakat pedesaan adalah hubungan timbal balik antara orang-perorang dengan

kelompok dan kelompok. Dan di masyarakat pedesaan interkasi sosial masih

sangat baik, mereka masih sangat tegang rasa satu sama lain dan siap membantu

bila ada yang meminta pertolongan, dikarenakan di pedesaan masih ada sifat

kekeluargaan dan saling membantu bila ada perayaan hajatan ataupun adat dan

agama, dan mereka masih beranggapan bahwa satu sama lain adalah juga bagian

dari keluarga.

Interaksi sosial yang terjalin dalam masyarakat akan menghasilkan

tindakan yang membentuk suatu kelompok didalam masayarakat itu sendiri.

Ferdinand Tonnies (1855-1936) membagi ke dalam dua jenis kelompok, yaitu

gemeinschaft dan gesellschaft.

1) Gemeinschaft (Paguyuban).

Kelompok sosial ini digambarkan sebagai kehidupan bersama yang intim

(38)

pernikahan dan keluarga digambarkan sebagai gemeinschaft of life. Contohnya kehidupan rumah tangga, kekerabatan, dan sebagainya.

2) Gesellschaft (Patembayan)

Gesellschaft adalah ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu Bentuk dalam pikiran belaka, dan strukturnya

bersifat mekanis. Bentuk gesellschaft ini umumnya terdapat di dalam hubungan perjanjian yang didasarkan pada ikatan timbale balik, seperti ikatan antara

pedagang dengan pembeli.

Hal yang sama juga di ungkapkan Emile Durkheim (1859-1917), bahwa

akan memebentuk solidaritas didalam masyarakat. Solidaritas dalam berbagai

lapisan masyarakat bekerja seperti perekat sosial. Dalam hal ini dapat berupa,

nilai, adat istiadat, dan kepercayaan yang dianut bersama oleh anggota masyarakat

dalam ikatan kolektif. Durkheim membagi kelompok masyarakat ke dalam

solidaritas mekanis dan solidaritas organis:

a) Solidaritas Mekanis

Solidaritas yang terbangun antara sesama manusia yang didasari akar-akar

humanisme serta besarnya tanggung jawab dalam kehidupan sesama. Solidaritas

tersebut mempunyai kekuatan sangat besar dalam membangun kehidupan

harmonis antara sesama. Karena itu, landasan solidaritas tersebut lebih bersifat

lama dan tidak temporer. Solidaritas mekanis merupakan ciri yang menandai

masyarakat yang masih sederhana, yang oleh Durkheim dinamakan segmental.

Solidaritas mekanis adalah ciri yang menandai bagi masyarakat sederhana

yang hidup terpisah dalam kelompok-kelompok kecil. Pada masyarakat ini belum

(39)

setiap pekerjaan dilakukan secara bersama-sama atau gotong royong dan pada

umumnya masyarakat tersebut mempunyai pekerjaan yang sama, yaitu sebagai

petani.

b) Solidaritas Organis

Solidaritas organis adalah bentuk solidaritas yang mengikat masyarakat

kompleks atau beragam yang telah mengenal pembagian kerja secara rinci.

Dengan demikian muncul keahlian tertentu yang dimiliki oleh setiap anggota

masyarakat yang mengakibatkan setiap golongan dalam masyarakat saling

tergantung satu sama lain dan tidak dapat hidup secara sendiri tanpa melakukan

hubungan atau kerja sama dengan golongan lain dalam masyarakat. Hubungan

yang terjalin lebih bersifat fungsional sehingga lebih temporer sifatnya. Pada

tataran lebih luas, bisa saja solidaritas yang terbangun di dalamnya didasarkan

pada kacamata niaga, yang berlaku hukum untung rugi.

Solidaritas Organis merupakan bentuk solidaritas yang mengikat

masyarakat kompleks, masyarakat yang telah mengenal pembagian kerja yang

rinci dan dipersatukan oleh kesalingtergantungan antar bagian. Tiap anggota

menjalankan peranan berbeda dan diantara berbagai peranan yang ada terdapat

kesalingtergantungan laksana kesalingtergantungan antara bagian bagian suatu

organisme biologis. Karena adanya saling tergantungan ini maka ketidakhadiran

pemegang peranan tertentu akan mengakibatkan gangguan pada kelangsungan

(40)

2.3 Stratifikasi dan Mobilitas Sosial Pada Masyarakat Industri di Perdesaan

Industrialisasi di perdesaan tentu akan membawa dampak yang jauh lebih

luas daripada industrialisasi di perkotaan. Hal ini terjadi dikarenakan latar

belakang masyarakat perdesaan yang sama sekali tidak mengenal adanya

persaingan didalam dunia kerja. Masyarakat hanya bekerja dalam satu sektor

yakni pertanian hanya akan muncul dua kelompok stratifikasi sederhana yakni

tuan tanah dan buruhnya. Akan tetapi seiring dengan berkembangnya industri

stratifikasi yang berkembang semakin jelas dalam masyarakat industri perdesaan.

Berdasarkan hal tersebut, penentuan kelas sosial tidak lagi hanya

ditentukan oleh aspek ekonomi semata, tetapi juga ditentukan oleh aspek lain,

seperti faktor kelangkaan dan profesionalitas seseorang. Hal ini disebabkan oleh

masyarakat industri yang memang sangat mengahrgai kreativitas yang mampu

memberi nilai tambah dalam pekerjaa. Akibatnya, orang yang berpendidikan

tinggi sangat dihargai oleh masyarakat industri. Sebaliknya, orang yang

berpendidikan rendah ditempatkan pada strata bawah/ kurang dihargai

masyarakat.

Pengaruh atau dampak stratifikasi sosial ini pada kehidupan masyarakat

sangat besar dan berpengaruh dikarenakan masyarakat terus dituntut untuk

menjadi lebih terampil dan memiliki pendidikan yang membuat mereka menajdi

orang yang profesional karena dengan kelas sosial yang ada akan menyediakan

tempat untuk masyarakat dengan kemampuan apa yang mereka miliki untuk

(41)

mengerucut atau seperti piramida, hal ini disebabkan semakin tinggi kelas sosial,

semakin sedikit pula jumlah yang menempatinya dan semakin banyak jumlahnya

semakin banyak juga yang menempatinya.

Industrialisasi juga telah memberikan dampak pada mobilitas sosial

masyarakat desa, mobilitas yang merupakan perpindahan posisi seseorang atau

sekelompok orang dari lapisan satu ke lapisan yang lain. Dengan hadirnya industri

banyak masyarakat yang mengalami perpindahan ini. Ada dua jenis perpindahan

posisi dalam mobilitas sosial :

2.3.1Mobilitas Vertikal

Mobilitas vertikal adalah perpindahan status sosial yang dialami seseorang

atau sekelompok orang pada lapisan sosial yang berbeda.

2.3.1.1 Social Climbing

Social climbing adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan

status atau kedudukan seseorang. Misalnya seorang camat yang diangkat menjadi

bupati, seorang guru yang diangkat menjadi kepala sekolah.

2.3.1.2 Social Sinking

Social sinking adalah proses penurunan status atau kedudukan seseorang.

Misalnya, kepala rumah tahanan yang diturunkan menjadi sipir karena tersandung

kasus penyuapan, seorang tentara yang diberhentikan tidak hormat karena

(42)

2.3.2Mobilitas Horizontal

Mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau

sekelompok orang dala lapisan sosial yang sama. Ciri utama mobilitas ini adalah

lapisan sosial yang ditempati tidak mengalami perubahan.

2.4 Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yakni penelitian dari Emil

Alamsyah pada tahun 2009 FISIP Universitas Sriwijaya yang berjudul “ Dampak

Keberadaan Pabrik Teh dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Gunung

Dempo”, penelitian ini mengangkat permasalahan tentang bagaimana dampak

keberadaan pabrik teh dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat gunung

dempo yang berdomisili disekitar pabrik teh, apakah keberadaan pebrik teh

menimbukan konflik pada masyarakat yang berdomisili disekitar pabrik teh.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan teknik

pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung dan wawancara secara

mendalam. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan pabrik teh di

Desa Gunung Dempo memberikan dampak positif dan negatif serta mampu

memberikan banyak manfaat dibidang pendidikan dan ekonomi. Tetapi

keberadaan pabrik teh tersebut juga menimbulkan beberapa permasalahan

diantaranya adalah penyerobotan tanah oleh pabrik, dengan adanya permasalahan

ini maka penduduk desa Gunung Dempo berhasrat kepada pemerintah untuk

memberikan jalan keluar terbaik melalui kebijkan-kebijakan yang mendukung

(43)

Gunung Dempo, Kecamatan Pagar Alam karena daerah tersebut terdapat pabrik

industri yang menghasilkan teh terkenal dan berkualitas.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Rusmawardi (2007), “Dampak

Berdirinya Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jack) Terhadap Kondisi

Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus Pada Desa Kabuau, Kecamatan

Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Propinsi Kalimantan Tengah)”

peneliti ini menggunakan metode analisa data Deskriftif Kualitatif. Hasil analisa

data menunjukan bahwa keberadaan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT.

Makin Group di Desa Kabuau telah membawa perubahan kehidupan sosial

ekonomi masyarakat Desa Kabuau. Perubahan sosialnya terkait dengan

meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan serta

perubahan fasilitas jalan utama yang menambah frekuensi keluar-masuknya

kendaraan umum menuju Desa Kabuau. Sedangkan perubahan ekonomi

masyarakat yang dapat dirasakan setelah berdirinya PT. Makin Group adalah

berkurangnya pendapatan masyarakat akibat dari peralihan pekerjaan masyarakat,

dari perambah hutan ke buruh perkebunan. Kehadiran perkebunan kelapa sawit

PT. Makin Group membawa dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi bagi

masyarakat Desa Kabuau, baik dampak positif maupun dampak negatif.

Dampak positif adalah mengurangi penganguran masyarakat desa,

menciptakan lapangan kerja baru, adanya sarana komunikasi, peningkatan

pendapatan masyarakat, terbukanya aksses Desa dengan Desa lain, dan menambah

pengetahuan tentang budidaya kelapa sawit, sedangkan dampak negatif yang

(44)

sempit, pencemaran lingkungan dari aktivitas perkebunan dan pabrik kelapa

sawit, dan pegeseran budaya masyarakat lokal.

Dari beberapa penelitian-penelitian terdahulu dalam penelitian ini peneliti

lebih memfokuskan permasalahan penelitian dari Dampak Pembangunan Industri

terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui lebih luas lagi dampaknya terhadap kondisi kehidupan masyarakat

baik hal kondisi sosial seperti interaksi dan kedekatan dengan masyarakat sekitar,

meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan maupun dalam hal ekonomi

meningkatkan kesejahteraan mereka lewat peluang atau kesempatan kerja yang

(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan menjelaskna metode yang digunakan dalam penelitian

mengenai dampak dari pembangunan industri terhadap diversifikasi mata

pencaharian, interaksi sosial dan nilai pendidikan pada masyarakat perdesaan.

Cakupan yang akan dijelaskan meliputi Jenis Penelitian, Subyek dan Obyek

Penenlitian, Populasi dan Sampel Penelitian, Metode Pengumpulan Data serta

Pengolahan dan Analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Pada penelitian ini digunakan metode penelitian survei dengan

menggunakan pendekatan kauntitatif. Survei merupakn metode yang digunakan

dalam penelitian yang dilakukan dalam pengamatan langsung terhadap suatu

gejala dalam populasi besar atau kecil. Penelitian dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif untuk memahami suatu gejala dengan lebih mendalam

dengan cara setiap hal yang akan diteliti harus diidentifikasi. Dikategorisasikan,

dan diidentifikasi secara jelas untuk kemudian dapat diukur melalui cara-cara

yang tepat. ( Pendit,2003).

Penelitian dengan menggunakan metode survei dilakukan untuk

memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena.

Penelitian ini diidentifikasi dengan penelitian menggunakan petanyaan

“Bagaimana” bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan realitas

sosial lebih mendetail yang ada dimasyarakat mengenai suatu gejala atau

fenomena. Penelitian dengan metode survei dengan menyebar kuesioner serta

(46)

terkesan kurang jelas. Ukuran sampel untuk survei oleh statistik dihitung dengan

menggunakan rumusan untuk menentukan seberapa besar ukuran sampel yang

diperlukan dari suatu populasi untuk mencapai hasil dengan tingkat akurasi yang

dapat diterima.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei

Tuan Kabupaten Deli Serdang. Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah

dikarenakan desa ini merupakan desa yang pada awalnya merupakan desa agraris

dimana masyarakatnya bermata pencaharian utama sebagai petani, akan tetapi

sepuluh tahun terakhir seiring perkembangan pembangunan industri di Indonesia

yang menyebar keseluruh perdesaan, desa ini mengalami masuknya industri yang

pertumbuhannya sangat meningkat sehingga terjadi perubahan-perubahan dalam

kehidupan sosial ekonomi masyarakat, oleh karena itu peneliti tertarik untuk

melihat dan menganalisa bagaimana dampak pembangunan industri terhadap

diversifikasi mata pencaharian, interaksi sosial dan nilai pendidikan pada

masyarakat perdesaan khususnya di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei

Tuan Kabupaten Deli Serdang.

3.3 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian yang memiliki

karakteristik tertentu atau populasi merupakan keseluruhan gejala atau satuan

yang ingin diteliti. Populasi dalam penelitian ini merupakan masyarakat desa yang

berada di kawasan industri dengan radius 100-500 meter dengan jumlah 350 KK

(47)

radius 300-400 107kk radius 400-500 berjumlah 123kk. Dalam hal ini unit

analisisnya adalah keluarga(kk) dengan jumlah polulasi yang sangat banyak

seh

Gambar

Gambar 4.1 Peta Kecamatan Percut Sei Tuan
Gambar 4.2
Tabel 4.2
Tabel 4.3
+7

Referensi

Dokumen terkait