• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Hipertensi dengan Kejadian Ulkus Diabetikum (Diabetic Foot Ulcer) pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD dr. Soedomo Kab. Trenggalek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Hipertensi dengan Kejadian Ulkus Diabetikum (Diabetic Foot Ulcer) pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD dr. Soedomo Kab. Trenggalek"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN ULKUS DIABETIKUM

( DIABETIC FOOT ULCER ) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD DR. SOEDOMO KAB. TRENGGALEK

Oleh :

IZACHA HATMA PANGANUGRAHA NIM 201110330311002

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

ii

HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN ULKUS DIABETIKUM

( DIABETIC FOOT ULCER ) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD DR. SOEDOMO KAB. TRENGGALEK

KARYA TULIS AKHIR Diajukan Kepada

Universitas Muhammadiyah Malang

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Fakultas Kedokteran

Oleh :

Izacha Hatma Panganugraha

NIM 201110330311002

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian Untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang 10 Desember 2014

Pembimbing I

dr. Meddy Setiawan, Sp.PD.

Pembimbing II

dr. Rubayat Indradi, MOH(c).

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

iv

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Izacha Hatma Panganugraha Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal 10 Desember 2014

Tim Penguji

dr. Meddy Setiawan, Sp.PD. , Ketua

dr. Rubayat Indradi, MOH(c). , Anggota

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama Peneliti : Izacha Hatma Panganugraha

NIM : 201110330311002

Fakultas : Kedokteran

Judul Tugas Akhir : Hubungan Hipertensi dengan Kejadian Ulkus

Diabetikum (Diabetic Foot Ulcer) pada Pasien

Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD dr. Soedomo

Kab. Trenggalek

Menyatakan bahwa tugas akhir tersebut adalah karya saya sendiri dan bukan hasil

karya orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan. Kecuali dalam bentuk

kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Malang, 10 Desember 2014

Yang Menyatakan,

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah,

serta taufiknya sehingga penyusun dapat menyelesaikan karya tulis akhir yang

berjudul “HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN ULKUS

DIABETIKUM (DIABETIC FOOT ULCER) PADA PASIEN DIABETES

MELITUS TIPE 2 DI RSUD DR. SOEDOMO KAB. TRENGGALEK” dengan

baik. Karya tulis akhir ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu persyaratan

untuk menyelesaikan tugas akhir program sarjana Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. dr. Irma Suswati, M.Kes. beserta para pembantu dekan selaku Dewan

Dekanat Fakultas Kedokteran UMM.

2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD. selaku Dosen Pembimbing I yang telah

membantu, membimbing, dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan karya tulis akhir ini.

3. dr. Rubayat Indradi, MOH(c). selaku Dosen Pembimbing II yang

telah membantu, membimbing, dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan karya tulis akhir ini.

4. dr. Thontowi Djauhari Ns, M.Kes. selaku Dosen Penguji yang telah

membantu dan memberikan masukan kepada penulis dalam

(7)

vii

5. Seluruh dosen beserta karyawan-karyawati Fakultas Kedokteran

UMM yang selalu membantu dan membimbing penulis.

6. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Ir. Andi Pranowo dan Ibunda Ida

Anggraeni, S.Pd. beserta seluruh keluarga tercinta yang senantiasa

setia mendukung penulis dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini.

7. dr. Saeroni, MMRS. selaku direktur RSUD dr. Soedomo Kab.

Trenggalek yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.

8. Kepala bagian rekam medis RSUD dr. Soedomo Kab. Trenggalek

beserta staf-stafnya yang telah membantu dan mengarahkan penulis

dalam mengumpulkan data penelitian.

9. Teman-teman satu angkatan FK UMM 2011, kakak-kakak dan

adek-adek tingkat FK UMM, serta pihak lain yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam

penyusunan karya tulis akhir ini. Maka dari itu, penulis selalu mengharapkan

kritik serta saran dari para pembaca sekalian untuk membuat karya tulis akhir ini

menjadi lebih sempurna. Demikian, terimakasih atas perhatiannya. Semoga karya

tulis akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin Yaa Robbal ‘Alamin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, Desember 2014

(8)

viii ABSTRAK

Panganugraha, Izacha Hatma. 2014. Hubungan Hipertensi dengan Kejadian Ulkus Diabetikum (Diabetic Foot Ulcer) pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD dr. Soedomo Kab. Trenggalek. Tugas Akhir, Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Meddy Setiawan *), (2) Rubayat Indradi **)

Latar Belakang : Prevalensi DM terus meningkat di dunia, dan yang terbanyak ditemukan adalah DM tipe 2. Hipertensi pada DM terjadi melalui berbagai patogenesis yang kompleks. Seiring dengan peningkatan prevalensi DM tentu akan diikuti dengan peningkatan terjadinya komplikasi kronik, salah satunya adalah ulkus diabetikum.

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dengan kejadian ulkus diabetikum (diabetic foot ulcer) pada pasien DM tipe 2.

Metodologi Penelitian : Analisis data rekam medis pasien DM tipe 2 periode Juli 2013-Desember 2013 di RSUD dr. Soedomo Kab. Trenggalek dengan teknik total sampling dan didapatkan 78 sampel sesuai kriteria inklusi. Analisis data menggunakan program SPSS for windows versi 15 dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Untuk mengetahui hubungan hipertensi dengan kejadian ulkus diabetikum digunakan uji chi-square.

Hasil dan Diskusi : Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa sebagian besar pasien DM tipe 2 yang datang ke RSUD dr. Soedomo Kab. Trenggalek mengalami hipertensi yaitu 54 orang atau 69.2 %. Selain itu, hasil juga menunjukkan bahwa pasien yang mengalami ulkus diabetikum lebih banyak daripada yang tidak mengalami ulkus diabetikum yaitu sebanyak 42 orang atau 53.8 %. Hasil uji chi-square menunjukkan nilai p = 0.004 (p < 0.05), kemudian didapatkan χ2hitung = 8.496 dan χ2tabel = 3.84, maka χ2hitung > χ2tabel. Hipertensi pada DM mengakibatkan disfungsi endotel (kadar NO menurun) dan memicu makroangiopati melalui adhesi-agregasi trombosit. Kondisi ini menyebabkan hipoksia jaringan dan memicu ulkus diabetikum.

Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara hipertensi dengan kejadian ulkus diabetikum pada pasien DM tipe 2.

Kata Kunci : diabetes melitus tipe 2, hipertensi, ulkus diabetikum

*) : Staf Pengajar Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UMM

(9)

ix ABSTRACT

Panganugraha, Izacha Hatma. 2014. Relationship of Hypertension and Incidence of Diabetic Foot Ulcer in Type 2 Diabetes Mellitus Patient at Soedomo Hospital, Trenggalek. Final Project, Medical Education Program, Faculty of Medicine Muhammadiyah Malang University. Preceptor : (1) Meddy Setiawan *), (2) Rubayat Indradi **)

Background : The prevalence of Diabetes Mellitus (DM) has been increasing all over the world, which is type 2 DM as the most common case. Hypertension in DM develops through several complex pathogenesis. Increasing of DM prevalence will be followed by some chronic complication, such as diabetic foot ulcer.

Objective : To determine the relationship between hypertension and incidence of diabetic foot ulcer in type 2 DM patient.

Method : Data were collected from medical record in type 2 DM patient period July – December 2013 at Soedomo Hospital, Trenggalek using total sampling technique and recruited 78 samples based on inclusion criteria. This research used SPSS for windows version 15 to analyzing data and presented this data in frequency distribution tables. To determine the relationship of hypertension and diabetic foot ulcer incidence, it used Chi-square test.

Results and Discussion : Results showed that most of type 2 DM patient at Soedomo Hospital, Trenggalek have hypertension, 54 patients or 69,2%. Moreover, results also showed that total of patients with diabetic foot ulcer were higher than total of patients without diabetic foot ulcer, 42 patients or 53.8%. Chi-square test results showed p value = 0.004 (p < 0.05), then χ2count = 8.496 and χ2

table = 3.84, so χ2count > χ2table. Hypertension in DM can cause endothelial disfunction (low levels of NO) that will trigger macroangiopathy through adhesion and aggregation of platelets. This condition can cause tissue hypoxia and developed diabetic foot ulcer.

Conclusion : There is a significant relationship between hypertension and incidence of diabetic foot ulcer in type 2 DM patient.

Keyword: type 2 diabetes mellitus, hypertension, diabetic foot ulcer

*) : Lecturer Department of Internal Medicine, Medical Faculty UMM

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PENGUJIAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR SINGKATAN ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Tujuan Umum ... 3

1.3.2. Tujuan Khusus ... 4

1.4.Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1. Akademik ... 4

(11)

xi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Diabetes Melitus ... 6

2.1.1. Definisi Diabetes Melitus ... 6

2.1.2. Klasifikasi Diabetes Melitus ... 7

2.1.2.1. Diabetes Melitus Tipe 1 ... 7

2.1.2.2. Diabetes Melitus Tipe 2 ... 7

2.1.2.3. Diabetes Melitus Gestasional ... 8

2.1.2.4. Diabetes Melitus Tipe Lain ... 8

2.1.3. Epidemiologi Diabetes Melitus ... 8

2.1.4. Patofisiologi Diabetes Melitus ... 10

2.1.4.1. Diabetes Melitus Tipe 1 ... 10

2.1.4.2. Diabetes Melitus Tipe 2 ... 11

2.1.5. Manifestasi Klinis Diabetes Melitus ... 12

2.1.5.1. Diabetes Melitus Tipe 1 ... 13

2.1.5.2. Diabetes Melitus Tipe 2 ... 13

2.1.6. Diagnosis Diabetes Melitus ... 15

2.1.7. Penatalaksanaan Diabetes Melitus ... 20

2.1.7.1. Perencanaan Makan ... 20

2.1.7.2. Latihan Jasmani ... 20

2.1.7.3. Obat Hipoglikemik Oral ... 20

2.1.7.4. Insulin ... 22

2.1.8. Komplikasi Diabetes Melitus ... 22

2.1.8.1. Komplikasi Akut ... 22

(12)

xii

2.2. Ulkus Diabetikum ... 24

2.2.1. Definisi Ulkus Diabetikum ... 24

2.2.2. Etiologi Ulkus Diabetikum ... 25

2.2.3. Klasifikasi Ulkus Diabetikum ... 25

2.2.4. Faktor Risiko Ulkus Diabetikum ... 28

2.2.4.1. Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah ... 28

2.2.4.2. Faktor Risiko yang Dapat Diubah ... 29

2.2.5. Patofisiologi Ulkus Diabetikum ... 33

2.2.6. Gejala dan Tanda Klinis Ulkus Diabetikum ... 34

2.2.7. Pengelolaan Ulkus Diabetikum ... 36

2.2.7.1. Pencegahan Primer ... 36

2.2.7.2. Pencegahan Sekunder ... 37

2.3. Hipertensi pada Penderita Diabetes Melitus ... 40

2.4. Keterkaitan Hipertensi pada DM dengan Kejadian Ulkus Diabetikum ... 41

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 46

3.1. Kerangka Konseptual ... 46

3.2. Hipotesis ... 48

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 49

4.1. Jenis Penelitian ... 49

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 49

4.3. Populasi dan Sampel ... 49

(13)

xiii

4.3.2. Sampel ... 49

4.3.3. Teknik Pengambilan Sampel ... 50

4.3.4. Karakteristik Sampel Penelitian ... 50

4.3.4.1. Kriteria Inklusi ... 50

4.3.4.2. Kriteria Eksklusi ... 50

4.3.5. Variabel Penelitian ... 50

4.3.5.1. Variabel Bebas ... 50

4.3.5.2. Variabel Tergantung ... 50

4.3.6. Definisi Operasional ... 50

4.4. Instrumen Penelitian ... 51

4.5. Teknik Pengumpulan Data ... 52

4.6. Analisis Data ... 52

4.7. Alur Penelitian ... 53

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 54

5.1. Deskripsi Data Umum Karakteristik Responden ... 54

5.1.1. Distribusi dan Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

5.1.2. Distribusi dan Frekuensi Responden Berdasarkan Usia ... 56

5.1.3. Distribusi dan Frekuensi Responden Berdasarkan Tekanan Darah ... 57

5.1.4. Distribusi dan Frekuensi Responden Berdasarkan GDS ... 58

5.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 59

5.2.1. Deskripsi Status Hipertensi pada Pasien DM Tipe 2 ... 59

5.2.2. Deskripsi Kejadian Ulkus Diabetikum pada Pasien DM Tipe 2 ... 60

(14)

xiv

5.3.1. Hubungan Hipertensi dengan Kejadian Ulkus Diabetikum pada Pasien

DM Tipe 2 ... 62

5.3.2. Hasil Analisis Data Menggunakan Uji Kai-Kuadrat (Chi-Square) ... 63

BAB VI PEMBAHASAN ... 64

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

7.1. Kesimpulan ... 71

7.2. Saran ... 71

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ciri-ciri Umum DM tipe 1 dan DM tipe 2 ... 14

Tabel 2.2 Kriteria Diagnosis DM ... 16

Tabel 2.3 Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan panyaring dan diagnosis DM (mg/dL) ... 18

Tabel 2.4 Klasifikasi Liverpool ... 26

Tabel 2.5 Klasifikasi Wagner ... 26

Tabel 2.6 Klasifikasi Ulkus Diabetikum PEDIS 2003 ... 27

Tabel 2.7 Klasifikasi dan Tingkat Keparahan Infeksi Kaki Diabetes ... 28

Tabel 2.8 Gejala dan Tanda Kaki Diabetes Berdasarkan Etiologi ... 35

Tabel 5.1 Distribusi dan Frekuensi Responden Pasien DM Tipe 2 Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

Tabel 5.2 Distribusi dan Frekuensi Responden Pasien DM Tipe 2 Berdasarkan Usia ... 56

Tabel 5.3 Distribusi dan Frekuensi Responden Pasien DM Tipe 2 Berdasarkan Tekanan Darah ... 57

Tabel 5.4 Distribusi dan Frekuensi Responden Pasien DM Tipe 2 Berdasarkan Gula Darah Sewaktu (GDS) ... 58

Tabel 5.5 Deskripsi Status Hipertensi pada Pasien DM Tipe 2 ... 59

Tabel 5.6 Deskripsi Kejadian Ulkus Diabetikum pada Pasien DM Tipe 2 ... 60

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Top 10 Negara Penderita Diabetes Usia 20-79 tahun ... 9

Gambar 2.2 Patofisiologi DM tipe 1 ... 10

Gambar 2.3 Patofisiologi DM tipe 2 ... 11

Gambar 2.4 Gejala Utama Diabetes Melitus... 13

Gambar 2.5 Bagan Langkah-langkah Diagnostik DM dan Gangguan Toleransi Glukosa ... 19

Gambar 2.6 Bagan Patofisiologi Ulkus Diabetikum ... 33

Gambar 2.7 Kaki Diabetes Neuropatik ... 35

Gambar 2.8 Kaki Diabetes Iskemik ... 35

Gambar 2.9 Kaki Diabetes Neuroiskemik ... 36

Gambar 2.10 Efek Hiperglikemia pada Pembuluh Darah ... 44

Gambar 5.1 Grafik Distribusi dan Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

Gambar 5.2 Grafik Distribusi dan Frekuensi Berdasarkan Usia ... 56

Gambar 5.3 Grafik Distribusi dan Frekuensi Berdasarkan Tekanan Darah... 57

Gambar 5.4 Grafik Distribusi dan Frekuensi Berdasarkan GDS ... 58

Gambar 5.5 Grafik Status Hipertensi pada Pasien DM Tipe 2 ... 60

(17)

xvii

DAFTAR SINGKATAN

DM : Diabetes Melitus

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

IMT : Indeks Massa Tubuh

PERKENI : Perkumpulan Endokrinologi Indonesia

ADA : American Diabetes Association

IDF : International Diabetes Federation

WHO : World Health Organization

PTM : Penyakit Tidak Menular

HDL : High Density Lippoprotein

TD : Tekanan Darah

NIDDM : Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus

IDDM : Insulin Dependent Diabetes Mellitus

MODY : Maturity Onset Diabetes of the Young

DMG : Diabetes Melitus Gestasional

ICA : Islet Cell Antibody

IAA : Insulin Autoantibody

HLA : Human Leukocyte Antigen

TTGO : Tes Toleransi Glukosa Oral

TGT : Toleransi Glukosa Terganggu

GDPT : Glukosa Darah Puasa Terganggu

GDS : Glukosa Darah Sewaktu

CRIPE : Continuous, Rhytmical, Interval, Progressive, Endurance

Training

KAD : Ketoasidosis Diabetik

HNK : Hiperosmolar Non Ketotik

AL : Asidosis Laktat

TPR : Total Peripheral Resistance

NO : Nitric Oxide

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rekapitulasi Data Hasil Penelitian ... 77

Lampiran 2 Statistika (Output SPSS for Windows versi 15) ... 79

Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian ... 82

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian... 85

(19)

xix

DAFTAR PUSTAKA

Adam, John dan Purnamasari, Dyah dalam Sudoyo, Aru W. dkk. 2010. Diabetes Melitus Gestasional. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta Pusat : Interna Publishing

Ansa, Dian Ariyanti dkk. 2011. Kajian Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap BLU RSUP Prof.

Dr. R.D. Kandau Manado Periode Januari-Desember 2010. Manado :

Universitas Sam Ratulangi

(http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/pharmacon/.../352, diakses tanggal 25 Oktober 2013)

Awad, Nadyah dkk. 2013. Gambaran Faktor Resiko Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik Endokrin Bagian/SMF FK-UNSRAT RSU Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Periode Mei 2011-Oktober 2011. Manado : Universitas Sam Ratulangi (http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/.../936 , diakses tanggal 25 Oktober 2013)

Boedisantoso, A. dalam Suyono, Slamet dkk. 2011. Komplikasi Akut Diabetes Melitus. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta : Badan Penerbit FK UI

Budiarto, Eko. 2004. Metodologi Penelitian Kedokteran Sebuah Pengantar. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Camacho, M. Pauline et.al. 2007. Evidence-Based Endocrinology Second Edition. Philadelphia, USA : Lippincott Williams & Wilkins

Campbell, Norm R.C. et. al. 2011. Canadian Family Physician : Hypertension in People with Type 2 Diabetes. Calgary : The College of Family Physicians of Canada (http://www.cfp.ca/content/57/9/997.full, diakses tanggal 18 Januari 2014)

Chadwick, Paul et.al. 2013. Best Practice Guidelines: Wound Management in Diabetic Foot Ulcers. London : Wounds International A division of Schofield Healthcare Media Limited Enterprise House (http://www.woundsinternational.com/pdf/content_10803.pdf, diakses tanggal 16 Januari 2014)

Depkes RI. 2008. (http://www.depkes.go.id, diakses tanggal 23 September 2013)

(20)

xx

Greenstein, Ben dan Wood, Diana. 2010. At a Glance Sistem Endokrin Edisi II. Jakarta : Penerbit Erlangga

Hastuti, Rini Tri. 2008. Faktor-faktor Risiko Ulkus Diabetika pada Penderita Diabetes Mellitus ( Studi Kasus di RSUD dr. Moewardi, Surakarta ). Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang : Tidak diterbitkan (http://eprints.undip.ac.id/18866/1/Rini_Tri_Hastuti.pdf, diakses tanggal 24 Agustus 2013)

Hendromartono dalam Sudoyo, Aru W. dkk. 2010. Nefropati Diabetik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta Pusat : Interna Publishing

International Diabetes Federation. 2012. (http://www.idf.org/

5E_IDFAtlasPoster_2012_EN.pdf, diakses tanggal 3 November 2013)

International Diabetes Federation. 2013. (http://www.idf.org/about-diabetes, diakses tanggal 3 November 2013)

Irawan, Dedy. 2010. Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Daerah Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas

2007). Jakarta : FKM Universitas Indonesia

(http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-20267101.pdf, diakses tanggal 23 Agustus 2014)

Kemenkes RI. 2013. Diabetes Melitus Penyebab Kematian Nomor 6 di Dunia :

Kemenkes Tawarkan Solusi CERDIK Melalui Posbindu.

(http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2383, diakses tanggal 23 September 2013)

Kibachio, JM. et.al. 2013. Risk Factors for Diabetic Foot Ulcers in Type 2 Diabetes: a case control study, Nyeri, Kenya. Nyeri, Kenya : African

Journal of Diabetes Medicine.

(http://www.africanjournalofdiabetesmedicine.com/articles/may_2013/AJD M%20MAY%2020-23.pdf, diakses tanggal 22 September 2013)

Kolluru, G. Krishna et.al, 2012. Endothelial Dysfunction and Diabetes: Effects on

Angiogenesis, Vascular Remodeling, and Wound Healing. USA :

International Journal of Vascular Medicine (http://www.hindawi.com/journals/ijvm/2012/918267, diakses tanggal 18 April 2014)

MedlinePlus. 2012. Main Symptoms of Diabetes Mellitus

(http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001214.htm, diakses tanggal 29 Mei 2014)

(21)

xxi

Misnadiarly. 2006. Diabetes Mellitus : Gangren, Ulcer, Infeksi. Mengenal Gejala, Menanggulangi, dan Mencegah Komplikasi. Jakarta : Pustaka Populer Obor

Nanda, Agustin. 2010. Faktor-faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian Ulkus Kaki Diabetes di Poliklinik Khusus Penyakit Dalam RSUP DR. M.

Djamil Padang Tahun 2010. Padang : Fak. Keperawatan Universitas

Andalas (http://repository.unand.ac.id/18016-1.pdf, diakses tanggal 24 Agustus 2014)

Nyamu, PN. et.al. 2003. Risk Factors and Prevelence of Diabetic Foot Ulcers at Kenyatta, National Hospital, Nairobi. Nairobi, Kenya : East Africa Medical Journal Vol. 80 (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12755240, diakses tanggal 21 September 2013)

Pandelaki, Karel dalam Sudoyo, Aru W. dkk. 2010. Retinopati Diabetik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta Pusat : Interna Publishing

PERKENI. 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta : Perkumpulan Endokrinologi Indonesia

Purnamasari, Dyah dalam Sudoyo, Aru W. dkk. 2010. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta Pusat : Interna Publishing

Rochmah, Wasilah dalam Sudoyo, Aru W. dkk. 2010. Diabetes Melitus pada Usia Lanjut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta Pusat : Interna Publishing

Rodbard, Helena W. et.al. 2007. AACE Diabetes Mellitus Clinical Practice Guidelines.Endocrine Practice Vol 13 (Suppl 1) May/June 2007. Rockville, Maryland : ACE (https://www.bd.com/resource.aspx?IDX=3773, diakses tanggal 28 Agustus 2014)

Sainani, GS dan Maru VG. 2004. Role of Endothelial Cell Dysfunction in

Essential Hypertension. Mumbai : Biochemistry Department Jaslok

Hospital and Research Centre (http://www.japi.org/december2004/O-966.pdf, diakses tanggal 31 Maret 2014)

Sastroasmoro, Sudigdo dkk. 2011. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ke-4 2011. Jakarta : CV. Sagung Seto

Setiawan, Meddy. 2008. Buku Ajar Endokrin. Malang : Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

(22)

xxii

Silbernagl, Stefan dan Lang, Florian. 2012. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Sjamsuhidajat, R. dan De Jong, Wim. 2005. Gangren Diabetik. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Subekti, Imam dalam Sudoyo, Aru W. dkk. 2010. Neuropati Diabetik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta Pusat : Interna Publishing

Suyono, Slamet dalam Sudoyo, Aru W. dkk. 2010. Diabetes Melitus di Indonesia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta Pusat : Interna Publishing

Tambunan, M. dan Gultom, Y. dalam Suyono, Slamet dkk. 2011. Perawatan Kaki Diabetes. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta : Badan Penerbit FK UI

Waspadji, Sarwono dalam Sudoyo, Aru W. dkk. 2010. Kaki Diabetes. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta Pusat : Interna Publishing

(23)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) adalah suatu kelompok kelainan metabolik dengan

ciri hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi hormon insulin, kerja

insulin atau kedua-duanya (Purnamasari, 2010 dalam Sudoyo, Aru W. et.al,

2010). DM Tipe 2 merupakan tipe DM yang paling banyak ditemukan dari pada

DM tipe 1, hal ini disebabkan karena banyaknya faktor resiko terkait dengan DM

tipe 2 diantaranya obesitas atau IMT > 23, hipertensi, dislipidemia, umur > 40

tahun, dan riwayat keluarga (Awad et.al, 2013).

Sampai saat ini angka kejadian Diabetes Melitus di dunia masih sangat

tinggi dan terus meningkat prevalensinya, International Diabetes

Federation (IDF) telah menyatakan bahwa lebih dari 371 juta orang di dunia yang

berumur 20-79 tahun memiliki diabetes. DM menduduki peringkat ke-6 sebagai

penyebab kematian. Sekitar 1,3 juta orang meninggal akibat diabetes dan 4 persen

meninggal sebelum usia 70 tahun. Pada Tahun 2030 diperkirakan DM menempati

urutan ke-7 penyebab kematian dunia. Sedangkan Indonesia merupakan negara

urutan ke-7 yang memiliki prevalensi diabetes tertinggi, di bawah China, India,

USA, Brazil, Rusia dan Mexico. Menurut WHO di Indonesia diperkirakan pada

tahun 2030 akan memiliki penyandang DM (diabetisi) sebanyak 21,3 juta jiwa

(Kemenkes RI, 2013). Peningkatan insidensi DM di dunia maupun di Indonesia

ini tentu akan diikuti dengan meningkatnya kemungkinan terjadinya komplikasi

(24)

2

Hipertensi pada penderita DM terjadi karena adanya hiperglikemia yang

menyebabkan viskositas darah menjadi tinggi, sehingga akan meningkatkan

tahanan perifer (Misnadiarly, 2006). Selain itu resistensi insulin dengan

hiperinsulinemia yang dapat menurunkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah

melalui NO dari endotel juga dapat menimbulkan hipertensi pada DM. Prevalensi

hipertensi dapat mencapai dua kali lebih sering pada penderita DM dibandingkan

dengan penderita non DM (Waspadji, 2010). Global status report on NCD World

Health Organization (WHO) tahun 2010 melaporkan bahwa 60% penyebab

kematian semua umur di dunia adalah karena Penyakit Tidak Menular (PTM).

Salah satu hasil telaah para pakar menyimpulkan bahwa hipertensi pada diabetes

di Indonesia meningkat 15-25 % (Depkes RI, 2008). Hipertensi pada DM yang

tidak dikelola dengan baik maka akan dapat menimbulkan komplikasi

mikrovaskuler maupun makrovaskuler (Ansa dkk., 2011).

Penderita DM perlu dilakukan penanganan yang tepat dan terarah untuk

menghindari terjadinya komplikasi, salah satunya adalah Ulkus Diabetikum.

Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi kronik DM pada tingkat

makrovaskuler, pada pembuluh darah perifer terutama bagian tungkai sehingga

sering disebut dengan kaki diabetes. Prevalensi penderita ulkus diabetikum di

Indonesia sebesar 15% dari penderita DM. Angka kematian dan angka amputasi

masih tinggi, masing-masing sebesar 16% dan 25%. Nasib penderita DM pasca

amputasi masih sangat buruk, sebanyak 14,3% akan meninggal dalam setahun

pasca amputasi dan sebanyak 37% akan meninggal 3 tahun pasca amputasi

(25)

3

Dalam suatu penelitian didapatkan hasil faktor risiko ulkus diabetikum

adalah lama DM ≥ 10 tahun, kadar kolesterol ≥ 200 mg/dl, kadar HDL ≤ 45

mg/dl, ketidakpatuhan diet DM, kurangnya latihan fisik, perawatan kaki tidak

teratur dan penggunaan alas kaki tidak tepat (Hastuti, 2008). Dalam suatu

penelitian lain, hipertensi juga menjadi faktor risiko terjadinya ulkus diabetikum

pada penderita DM (Nyamu, 2003). Pada penelitian oleh Kibachio et.al. tahun

2013 menyebutkan bahwa penderita DM dengan hipertensi (TD di atas 130/80

mmHg) tiga kali lebih sering terjadi ulkus diabetikum dari pada penderita DM non

hipertensi.

Berdasarkan latar belakang di atas dan mengingat banyaknya faktor risiko

yang menyebabkan terjadinya ulkus diabetikum kaitanya dengan hipertensi

sebagai salah satu faktor yang berpengaruh, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian hubungan antara hipertensi dengan kejadian ulkus

diabetikum (diabetic foot ulcer) pada penderita diabetes melitus di RSUD dr.

Soedomo Kab. Trenggalek.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimanakah hubungan antara hipertensi dengan kejadian ulkus

diabetikum (diabetic foot ulcer) pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 ?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara hipertensi dengan kejadian ulkus diabetikum

(26)

4

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui prevalensi ulkus diabetikum pada pasien DM tipe 2 yang

datang ke RSUD dr. Soedomo Kab. Trenggalek.

2. Mengetahui distribusi frekuensi pasien DM tipe 2 yang datang ke

RSUD dr. Soedomo Kab. Trenggalek berdasarkan usia, jenis kelamin,

tekanan darah, kadar gula darah sewaktu, status hipertensi, dan status

ulkus diabetikum.

3. Menentukan pengaruh hipertensi pada DM tipe 2 dengan timbulnya

ulkus diabetikum.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Akademik

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk

pengembangan penelitian lebih lanjut.

2. Memberikan masukan tentang pemahaman konsep ulkus diabetikum

sebagai komplikasi makrovaskuler DM tipe 2 dan kaitannya dengan

hipertensi sebagai salah satu faktor yang berpengaruh.

3. Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman dalam melakukan

penelitian kesehatan terutama tentang ulkus diabetikum.

1.4.2. Klinis

1. Memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat tentang

ulkus diabetikum sebagai salah satu komplikasi penyakit Diabetes

(27)

5

2. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya kepada

penderita Diabetes Melitus tipe 2 tentang pengaruh tingginya tekanan

darah (hipertensi) dengan kejadian ulkus diabetikum.

3. Dapat dijadikan sebagai referensi berkaitan dengan langkah awal

pencegahan terjadinya ulkus diabetikum pada pasien Diabetes Melitus

Referensi

Dokumen terkait

Tombol ini digunakan untuk mengubah dan menghapus data pelanggaran siswa yang sudah dimasukkan dalam data penyimpanan1. Jika tombol ini diklik akan ditampilkan grid

The object of this research is the movie entitled Iron Jawed Angels by Katja Von Garnier. The researcher employs qualitative method; the researcher uses two data

[r]

Penelitian ini menggunakan empat ekor landak Jawa yang berasal dari Tawangmangu yang terdiri dari tiga ekor jantan dan satu ekor betina yang memiliki bobot badan antara 6-8

Errors can not be separated from writing skill, they still exist when the students make composition in English, because English is not their native language in Indonesia.. In

[r]

Metode ini memiliki kekurangan, yaitu mengasumsikan bahwa setiap negara dianggap mengekspor semua komoditas (Bowen 1983), tidak bisa menjelaskan pola perdagangan

The result of this research shows that are: (1) There are 4 levels errors; substance errors, grammar errors, lexical errors, and discourse errors, and classified into 18 errors