commit to user
LAPORAN PELAKSANAAN
KULIAH KERJA MEDIA
PROSES PRODUKSI BANNER DI PT. JALA PROKREASI SURAKARTA
Oleh :
Apriliana Nindita Sari
D1308086
Tugas Akhir Ini Diajukan Guna Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Salah Satu
Syarat Mendapatkan Gelar Professional Ahli Madya Bidang Komunikasi
Terapan Konsentrasi Periklanan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
iiiMOTTO
“Hidup itu pilihan”
“Menjadi diri sendiri lebih baik daripada berpura-pura menjadi orang lain”
commit to user
ivPERSEMBAHAN
commit to user
vKATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmad, hidayah, dan inayah-Nya serta salam dan shalawat kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini dengan baik.
Penyusunan Tugas Akhir ini dibuat untuk melengkapi syarat dalam rangka
menyelesaikan kuliah pada program DIII jurusan Periklanan Komunikasi Terapan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun
2011.
Tugas Akhir ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa bantuan dan
bimbingan dari banyak pihak. Untuk itu tidak lupa penulis sampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Prof. Drs. Pawito,Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si selaku ketua Program DIII Komunikasi
Terapan.
3. Drs. Nuryanto, M.Si selaku Pembimbing Akademik sekaligus sebagai
pembimbing Tugas Akhir.
4. Seluruh Dosen dan Staf Program DIII Komunikasi Terapan FISIP UNS.
commit to user
vi6. Bapak Katno Hadi dan Ibu Eni Indriastuti selaku pemilik PT. Jala
Prokreasi yang telah memberikan izin tempatnya untuk magang.
7. Mas Joko yang telah membimbing penulis pada waktu magang.
8. Seluruh teman-temanku, mulai dari adver A dan B, teman yang selalu
menemaniku Somad, Taplak, dan Nenek. Serta teman-teman yang telah
memberi dukungan dan doanya, yang tidak bias saya sebutkan satu
persatu.
9. Seseorang yang telah memberiku dukungan, dorongan, motivasi, dan
semngat. Yang telah member warna dalam hidupku. Terimakasih banyak
untuk Shandy Pramana Putra, yang selalu setia menjadi pendampingku.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis mengakui masih ada
kekurangan dan jauh dari kekurangan dan kesempurnaan, untuk itu saran dan
kritik membangun akan penulis terima dengan senang hati.
Akhir kata penulis berharap semoga karya kecil ini dapat bermanfaat
untuk orang lain, kurang dan lebihnya penulis minta maaf.
Surakarta, Juni 2011
commit to user
vii DAFTAR ISIHalaman Persetujuan ...……….i
Halaman pengesahan ………...ii
Halaman Motto………...iii
Halaman Persembahan ………...iv
Kata Pengantar ………v
Daftar Isi ………...vii
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ………...1
B.Tujuan Penulis ………...4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Iklan ……….6
B. Desain Grafis iklan ………7
C. Desain Dasar ………..7
BAB III DESKRIPSI PT. JALA PROKREASI A. Logo Perusahaan ………...21
B. Profil Perusahaan ……….….21
C. Sejarah PT. Jala Prokreasi ………22
D. Visi dan Misi ……….………23
commit to user
viiiF. Struktur Organisasi ………...25
G. Klien PT. Jala Prokreasi ………...26
BAB IV PELAKSANAAN MAGANG A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang ……….…………27
B. Posisi Dalam Instansi ………...27
C. Kegiatan Selama Melaksanakan KKM …………...……….28
D. Alat-alat yang Digunakan saat Produksi ……….….33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………..35
commit to user
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata periklanan sudah tidak asing lagi di dengar jaman sekarang ini.
Periklanan masuk wilayah Indonesia sekitar tahun 1869 ditandai dengan adanya
sebuah surat kabar Tjahaja Sijang yang terbit di Manado (sebagai bukti sejarah
Koran ini disimpan di Perpustakaan Nasional). Pada waktu itu orang beriklan
belum menggunakan media elektronik, melainkan media cetak seperti surat kabar,
sehingga iklan yang dibuat belum banyak menggunakan gambar atau ilustrasi
melainkan bentuk iklan baris. Berbeda dengan zaman dahulu, sekarang iklan tidak
hanya berbentuk tulisan yang ada disurat kabar saja tetapi media elektronik juga
ikut meramaikan dunia periklanan di Indonesia.
Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran. Produk barang
atau jasa, baik penamaannya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya
tercermin dalam kegiatan periklana. Tanpa periklanan, berbagai produk tidak akan
dapat mengalir secara lancer ke para distributor atau penjual, apalagi ke tangan
para konsumen. Keberhasilan suatu perekonomian nasional banyak ditentukan
oleh kegiatan-kegiatan periklanan yang menunjang usaha penjualan yang
menentukan kelangsungan hidup produksi pabrik-pabrik, terciptanya lapangan
pekerjaan, serta adanya hasil yang menguntungkan dari seluruh uang yang
diinvestasikan. Hal ini dibuktikan oleh kenyataan bahwa negara-negara maju
commit to user
2
periklanan yang gencar. Periklanan merupakan penggunaan media bayaran oleh
seorang penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasive tentang produk
(ide, barang, atau jasa) ataupun organisasi yang merupakan alat promosi yang
kuat.
Dalam beriklan pengiklan dapat mengiklankan produknya baik berupa
barang ataupun jasa dengan memilih antara dua media, yaitu media lini atas
(above the line media) ataupun media lini bawah (below the line media). Media
lini atas terdiri dari iklan-iklan yang dimuat dalam media cetak, media elektronik
(radio, tv, dan bioskop) serta media luar ruang (papan reklame dan angkutan).
Sedangkan media lini bawah terdiri dari seluruh media selain media lini atas
seperti kalender, agenda, gantungan kunci. Dengan banyaknya media yang
ditawarkan, pengiklan dapat memilih media mana yang lebih efektif untuk
digunakan dalam mengiklankan produknya. Sehingga para pengiklan dapat
memperkirakan seberapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk
membiayaiiklan produknya.
Jika pengiklan mempunyai modal atau uang yang banyak untuk
membiayai iklannya, mereka dapat menggunakan semua media untuk beriklan.
Tentunya dengan perbandingan berapa persen uang yang akan dikeluarkan di
setiap media serta juga harus mempertimbangkan seberapa efektif media iklan
tersebut dapat menjangkau masyarakat. Sebagai contoh jika pengiklan
menginginkan belanja iklan pada TV sebesar 95%, 5% pada media cetak atau jika
ingin ditambah mengiklankan pada media radio maka prosentase pada media
commit to user
3
surat kabar saja tetapi dapat juga menggunakan media luar ruang, seperti
billboard, spanduk, umbul-umbul, standing banner. Dalam dunia periklanan
identik dengan kreatif desain, terutama desain grafis. Desain grafis yang banyak
dipelajari oleh mahasiswa yang mengambil jurusan periklanan biasanya
menyangkut tentang desain stationary kit, desain iklan out door, desain pamflet,
desain brosu, back drop.
Dalam perkuliahan penulis diajari membuat desain yang menarik yang
bisa membuat khalayak bisa tertarik dengan desainnya. Walaupun desain yang
simple, sederhana, tetapi dari desain tersebut memiliki daya tarik yang berbeda
dengan produk lain, sehingga para pembaca bisa tertarik dengan iklan yang
ditawarkan.
Dalam perkuliahan mahasiswa diajari untuk membuat desain yang
menarik khalayak, dengan ukuran perbandingan skala dari desain yang
sebenarnya. Mahasiswa tidak diajarkan bagaimana membuat atau memproduksi
secara nyata. Sehingga mahasiswa tidak tahu bagaimana cara mengolah atau
memproduksi sebuah desain menjadi desain dengan ukuran yang nyata. Padahal
jika suatu desain ingin dibuat dengan media yang berbeda maka cara
mengolahnya juga berbeda. Seperti contoh, sebuah desain ingin menggunakan
media billboard dan media banner untuk beriklan maka cara untuk mengolahnya
dari desain menjadi papan billboard dan banner itu berbeda. Pada waktu pertama
kali penulis datang ditempat magang yang bergerak dalam produksi banner dan
commit to user
4
digunakan. Karena dalam perkuliahan penulis merasa belum diajari dengan
hal-hal yang berkaitan dengan produksi banner.
Dalam masa perkuliahan, penulis diajari bagaimana cara membuat desain.
Sehingga dalam tempat magang penulis merasa seperti masa kuliah, mendapatkan
ilmu baru, ilmu yang belum pernah diajarkan di saat masa kuliah. Hanya saja yang
membedakan dengan kuliah yaitu ilmu yang digunakan dengan sebenarnya tidak
lagi menggunakan perbandingan skala. Ilmu desain digunakan, dipertaruhkan
kepada klien yang apabila salah seorang kreatif bisa saja langsung mendapat
sebuah teguran dari klien walaupun desain dari pihak klien. Kalau di PT. Jala
Prokreasi kreatif bisa mengolah dan membuat desain yang diminta oleh klien. Jika
ingin mencetak di banner maka cara yang digunakan harus sesuai dengan ukuran
banner yang sebenarnya.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulis melakukan kuliah kerja media adalah :
1. Lebih jelas mengetahui proses produksi banner.
2. Meningkatkan dan memperluas ketrampilan yang membentuk
kemampuan mahasiswa dalam memasuki dunia kerja.
3. Dengan kegiatan KKM ini, dapat untuk melatih rasa percaya diri,
keberanian, dan kreatifitas setiap mahasiswa dalam menghadapi
commit to user
5
4. Meningkatkan kreatifitas dan profesionalitas sebagai seorang kreatif
khususnya agar dapat memprediksi dan mempersiapkan diri dalam
persdaingan dan dunia kerja nyata.
5. Untuk memenuhi persyaratan wajib tempuh, agar lulus serta
memperoleh gelar A.md (Ahli Madya) bidang komunikasi terapan.
commit to user
6 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Iklan
Iklan merupakan bagian dari reklame yang berasal dari bahasa Perancis
yaitu re-clamare, yaitu berarti “meneriakkan berulang-ulang”. Iklan adalah salah
satu bentuk komunikasi yang terdiri atas informasi dan gagasan tentang suatu
produk yang ditujukan kepada khalayak secara serempak agar memperoleh
sambutan yang baik.
Dibawah ini ada beberapa definisi iklan menurut para ahli, diantaranya :
1. Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran
promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara
sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu
produk yang kepada masyarakat lewat suatu media.
(Rhenald Kasali, 1995, 9).
2. Pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat
lewat suatu media dengan tujuan untuk membujuk orang supaya membeli.
(Frank F. Jefkins, 1982, 11).
3. Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk
membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang
menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.
commit to user
7
4. Iklan bias didefinisikan sebagai bentuk komunikasi nonpersonal yang
menjual pesan-pesan persuasive dari sponsor yang jelas untuk
mempengaruhi orang membeli produk dengan membayar sejumlah biaya
untuk media.
(Kriyantono, 2008, 174).
5. Iklan adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang
menggunakan ruang media bayaran untuk menyampaikan pesan.
(May Lwin dan Jinm Aitchhison, 2005, 3).
B. Desain Grafis Iklan
Desain grafis dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari ketrampilan seni
dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industry (yang bias disebut
komersial). Selain itu, desain pada dasarnya merupakan hasil penyusunan
pengalaman visual dan emosional dengan memperhatikan elemen-elemen dan
prinsip-prinsip desain yang dituangkan dalam satu kesatuan komposisi yang
mantap. Penerapan elemen-elemen serta prinsip-prinsip desain dalam proses
desain, dengan maksud agar dapat menghasilkan suatu karya grafis yang menarik,
enak di pandang, tampil mencolok, dan berkesan.
C. Desain Dasar
Adalah pengorganisasian unsur-unsur visual atau lainnya dengan
menggunakan kaedah-kaedah tertentu hingga tercipta karya seni yang bernilai
commit to user
8 1. Proses desain
Adalah tahapan-tahapan atau proses suatu karya yang didalamnya harus
dipahami (tahapan dan komponen proses) sampai sempurna dan tercipta
karya seni yang indah dan menarik. Yaitu :
a) Tahapan proses pengorganisasian.
b) Komponen proses : ide, fungsi, bentuk, alat dan bahan, metode atau
tehnik.
2. Unsur-unsur desain
Adalah komponen-komponen terwujudnya karya seni, yaitu :
a) Elemen material adalah elemen yang menyusun atau yang menjadi materi, terdiri dari :
1) Garis dan titik (line dan dot)
• Garis merupakan tanda yang dibuat oleh alat untuk menggambar
melewati permukaan. Garis juga merupakan potongan dipermukaan yang keras yang biasa disebut grafir. Selain itu garis juga didefinisikan sebagai titik yang bergerak. Dan garis juga disebut sebagai jalur terbuka.
• Garis dikategorikan berdasarkan :
i. Tipe garis.
Atau disebut juga attribute garis, merujuk pada gerakan garis dari awal hingga akhir. Tipe garis ini dapat berupa garis lengkung, lurus, atau siku-siku.
ii. Arah garis.
Menggambarkan hubungan antar garis terhadap halaman. Arah garis dibedakan menjadi 3, yaitu horizontal, vertical, dan diagonal.
iii. Kualitas garis.
commit to user
9
• Dibawah ini merupakan berbagai tipe garis dan
karakteristiknya.
No Tipe garis Contoh Karakteristik
1. Garis lurus Member kesan stabil, kuat,
tenang, aspirasi, datar, dan sebagainya.
2. Garis vertical Member kesan kuat, yang
menggerakkan mata ke atas, tinggi, gagah, angkuh, dan sebagainya.
3. Horizontal Member kesan tenang,
mengarahkan mata untuk bergerak dari kiri ke kanan, emmpertegas kalimat, kata atau judul.
4. Garis diagonal atau oblique
Member kesan aman, semangat, gelora, serta perlawanan.
5. Garis lengkung 1. Segmen
lingkaran
2. Setengah
lingkaran
3. Lingkaran penuh
4. Bentuk S
mendatar
5. Bentuk
gelombang
6. Bentuk spiral
Garis lengkung menimbulkan kesan pada perasaan, yaitu lemah sensitive, ekspresif.
• Garis setengah lingkaran
atau bulan sabit berkesan melunakkan atau
melemahkan.
• Lingkaran penuh terlihat
sempurna dan banyak digunakan dalam desain.
• Bentuk S mendatar
member kesan energik, mengalir, penuh aktivitas.
• Garis spiral member kesan
pertumbuhan dari dalam.
7. Garis transisi Garis yang mengarahkan
mata dari sebuah bidang ke bidang lainnya. 8. Garis berlawanan Sama panjang Lengkung dg lengkung Lurus dengan lengkung
commit to user
10
terbentuk dari garis
horizontal. Garis berselang seling dari berbagai ukuran. 9. Garis
berselang seling
Garis berselang seling seperti dua hal yang saling
bergantian terus menerus seakan membentuk pola tersendiri.
10. Garis berirama Diperoleh dengan melakukan
pengulangan secara beraturan dari elemen-elemen desain. 11. Garis
memancar
Memancar seperti sinar matahari seperti kipas tangan, memancar dari titik pusat seperti bunga, memancar dari garis sumbu seperti susunan helai daun tumbuhan dan memancar dari siku seperti dalam ornament karya seni.
2) Bidang dan bentuk (shape dan form)
• Bidang adalah wujud dari objek visual yang memiliki keluasan
tertentu.
• Istilah bentuk atau form digunakan untuk menyatukan suatu
bangun atau shape yang tampak dari suatu benda. Bentuk juga merupakan gambaran umum sesuatu atau formasi yang tertutup atau jalur yang tertutup. Sebenarnya bentuk, massa, dan area mempunyai arti yang sama. Shape bisa diartikan sebagai form khusus untuk benda-benda yang sifatnya dimensional. Bentuk atau form adalah tubuh atau massa yang berisi garis-garis. Cara lain menggambarkan bentuk adalah menggunakan warna dan kolase.
3) Jejak dan tekstur (spot dan texture)
• Tekstur adalah sifat dan kualitas fisik dari permukaan suatu
bahan. Misalnya bahan tersebut kasar, mengkilap, pudar, atau kusam. Tekstur bisa berasal dari bahan serat alami maupun bahan buatan dari pabrik atau oleh manusia. Pada umunya tekstur berkaitan dengan indera peraba, tetapi juga dengan indera penglihatan. Tekstur akan tampak jelas tergantung pada cahaya.
• Tekstur merupakan kualitas permukaan atau kualitas papan atau
kertas atau halaman elektronik. Didalam seni, tekstur dibagi menjadi 2, yaitu :
1) Tekstur tactile.
commit to user
11
mengimpresi tekstur dalam relief, dan membuat permukaan papan atau kanvas atau dengan mencat. Ini disebut impasto.
2) Tekstur visual.
Berbeda dengan tekstur tactile, tekstur ini diciptakan dengan menggunakan garis, kontras nilai atau warna. Tekstur ini dalam halaman elektronik dapat langsung dibuat dengan perangkat lunak computer, misalnya Corel Draw, Photoshop, Adobe After Effect, Adobe Premier, dan masih banyak lagi.
4) Warna (colour)
• Warna merupakan elemen grafik yang sangat kuat. Pemilihan
warna yang sesuai dengan karakter desain akan mempengaruhi kontras tidaknya desain tersebut dengan warna yang dipakai. Warna memiliki fungsi dan arti yang berpengaruh secara psikologi terhadap seseorang melihatnya.
• Dibawah ini merupakan korelasi psikologi antara warna dan
manusia.
Warna Respon psikologi Catatan
Merah Power, energy,
kehangatan, cinta, nafsu, agresi, bahaya
Warna merah kadang berubah arti jika
dikombinasikan dengan warna lain. Warna merah yang dikombinasikan dengan hijau akan menjadi symbol Natal. Merah jika
dikombinasikan denagn putih akan mempunyai arti bahagia dalam lingkungan budaya oriental.
Biru Keprcayaan,
konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan. Banyak digunakan sebagai warna pada logo bank di Amerika Serikat untuk memberikan kesan kepercayaan.
Hijau Alami, sehat,
keberuntungan, pembaharuan.
Wama hijau tidak terlalu 'sukses' untuk ukuran global. Di Cina dan Perancis, kemasan dengan warna hijau tidak begitu mendapat
sambutan.
commit to user
12
warna hijau sangat disukai. Sebaliknya di sini warna merah tidak disukai karena identik dengan darah, yang dalam pandangan mereka haram.
Yellow Optimis, harapan,
filosofi, ketidak-jujuran, pengecut (untuk budaya Barat),
pengkhianatan.
Kuning adalah warna keramat dalam agama Hindu.
Ungu/jingga Spiritual, misteri, kebangsawanan, transformasi, kekasaran, keangkuhan
Warna ungu sangat jarang ditemui di alam.
Oranye Energi,
keseimbangan, kehangatan
Menekankan sebuah produk yang tidak mahal.
Coklat Tanah/bumi,
reliability, comfort,
daya tahan.
Kemasan makanan di Amerika sering memakai warna coklat dan sangat sukses, tetapi di
Kolumbia, warna coklat untuk kemasan kurang begitu membawa hasil.
Abu-abu Intelek, masa depan
(seperti warna milenium), kesederhanaan, kesedihan
Warna abu-abu adalah warna yang paling gampang/mudah dilihat oleh mata.
Putih Kesucian,
kebersihan, ketepatan, ketidak-bersalahan, steril, kematian
Di Amerika, warna putih melambangkan
perkawinan (gaun pengantin berwarna putih), tapi di banyak budaya Timur (terutama India dan Cina), warna putih melambangkan kematian.
Hitam Power, seksualitas,
kecanggihan, kematian,misteri, ketakutan,
commit to user
13 kesedihan, keanggunan
melambangkan
keanggunan {elegance),
kemakmuran (wealth)
dan kecanggihan
(sophiscated
5) Kontras nilai
Nilai digunakan untuk menggambarkan rentang kecerahan dan kegelapan sebuah elemen visual. Hubungan antarsatu elemen dengan elemen lain yang berkaitan dengan kecerahan dan kegelapan disebut kontras nilai. Kontras nilai memberikan citra dan persepsi secara rinci.
b) Elemen variable adalah elemen-elemen yang nilainya bisa berubah yang melekat pada elemen materialnya, terdiri dari :
a. Ukuran (size) b. Jumlah (number) c. Jarak (distance) d. Arah (direction) e. Kepadatan (density) f. Posisi (position) (M. Suyanto, 2004, 37)
3. Prinsip-prinsip Desain
Adalah kualitas hubungan antara komponen atau unsure penyusun
terwujudnya karya seni, yaitu :
a) Kesatuan (unity)
Adalah hubungan antara unsure-unsur desain yang menimbulkan kesan utuh tidak kelihatan tercerai berai kedalam unsure-unsur penyusunnya. Beberapa prinsip membuat kesatuan :
• Hubungan, yaitu mengulang suatu elemen, misalnya warna, arah,
nilai, bentuk, tekstur.
• Grid, yaitu membagi sub bagian format kedalam bagian horizontal
[image:22.612.154.509.117.475.2]dan vertical secara tetap, kolom, margin, dan ruang yang membentuk kerangka untuk mengorganisasi ruang, huruf, dan gambar dalam desain.
• Kesejajaran, yaitu hubungan visual yang dibuat antara
elemen-elemen, bentuk, dan objek yang mempunyai garis poros yang sama.
• Aliran, yaitu menggunakan prinsip ritme bergerak dari elemen satu
ke elemen yang lain. b) Keseimbangan (balance)
commit to user
14 1) Keseimbangan simetris
• Simetris berarti sama dalam ukuran, bentuk, bangun dan letak
dari bagian-bagian atau objek-objek yang akan disusun disebelah kiri dan kanan garis sumbu khayal.
2) Keseimbangan asimetris
• Yaitu, apabila garis, bentuk bangun, atau masa yang tidak
sama dalam ukuran, isi atau volume, diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak mengikuti aturan. Keseimbangan simetris biasanya banyak digunakan dalam desain modern atau kontemporer.
3) Keseimbangan horizontal
• Keseimbangan antara bidang bagian atas dan bidang bagian
bawah diperoleh dengan penggunaan keseimbangan
horizontal.
Cara mencapai keseimbangan, dengan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
1) Keseimbangan dalam bentuk dan ukuran. 2) Keseimbangan dalam warna.
3) Keseimbangan yang diperoleh karena tekstur. 4) Keseimbangan yang terbentuk dari komposisi. c) Keselarasan ( harmony)
Adalah suatu usaha menyusun berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur, dan elemen-elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu susunan komposisi yang utuh agar nikmat untuk dipandang. Keserasian dapat diperoleh melalui kesamaan arah, kesamaan bentuk atau bangun. Missal arah dari garis horizontal, vertical, diagonal, ataupun lengkung, sedangkan kesamaan bentuk atau bangun dapat dibuat dengan tekstur yang sifatnya sama.
d) Kesederhanaan (simplicity)
Sebuah desain dapat berhasil jika pesan yang disampaikan dapat dimengerti atau dapat diterima oleh masyarakat. Desain yang ditampilkan sebaiknya sederhana yang mudah dipahami, mudah dimengerti, tidak terlalu banyak kata-kata dan gambar yang mendukung dari sebuah desain.
e) Proporsi
Merupakan perbandingan antara satu bagian dari suatu objek atau komposisi terhadap bagian yang lain atau terhadap keseluruhan objek atau komposisi.
f) Kejujuran (honesty)
Desain yang dibuat murni atau asli hasil dari ide pribadi atau kelompok, tidak meniru atau menjiplak desain milik orang.
g) Penonjolan (emphasis)
commit to user
15 (M. Suyanto, 2004, 57)
Elemen-elemen dari prinsip-prinsip desain tersebut diatas sangat
penting bagi para desain grafis karena masing-masing setiap elemen
ataupun prinsip memiliki karakter khusus yang bias dimanfaatkan dalam
proses perancangan yang sistematis. Oleh sebab itu para kreatif perlu
mempelajari teorinya terlebih dahulu kemudian baru di implementasikan.
Selain desain, unsur kata juga memiliki peran penting untuk
mengkomunikasikan suatu pesan kepada masyarakat konsumen sehingga
konsumen mudah menagnkap, membaca dan memahami kata-kata yang
telah tersusun. Oleh sebab itu tulisan harus disusun secara menarik agar
dapat menyampaikan pesan secara efektif. Keberhasilan kata-kata untuk
berkomunikasi ditentukan oleh isi dan penampilannya yaitu, berapa
ukuran, corak, dan gaya huruf, cara mendesain tulisan tersebut. Supaya
tulisan tersebut dapat menunjukkan kepada pembaca mana pesan yang
paling penting dan mana pesan yang harus dibaca dahulu. Bagaimanapun
perumusan sebuah naskah iklan itu dibuat maka harus dengan terlebih
dahulu memperlihatkan segala informasi yang tersedia. Ada dua patokan
secara umum yang harus kita perhatikan dalam membuat naskah iklan,
yaitu :
a) Singkat dan padat
Kata-kata dan ilustrasi yang dipilih hendaknya dapat mengajak atau membawa calon pembeli pada alur pemikiran yang menarik. Oleh sebab itu kata-kata yang digunakan harus singkat tetapi mengena serta ilustrasi yang digunakan harus komunikatif sehingga mudah dipahami oleh calon pembeli tanpa harus ada penjelasan yang panjang lebar.
commit to user
16
Seorang penulis naskah iklan harus yakin dengan apa yang ditulisnya. Walaupun dengan kata-kata yangh sama tetapi memiliki arti yang berbeda bagi daerah yang satu dengan daerah yang lain. Karena beragamnya adat yang ada di Indonesia. Sebagai contoh kata “lu dan gue” dianggap sopan bagi orang Betawi, tetapi dalam bahasa formal dianggap kurang sopan.
( Rhenald Kasali, 1995, 87)
Setelah membuat naskah iklan kemudian menata atau merancang
naskah tersebut menjadi lebih sempurna. Orang iklan biasanya menyebut
dengan tata letak (layout). Pada layout unsure ketepatan sudah dimulai
diperhitungkan. Baik headline, sub headline, body teks, maupun ruang
untuk ilustrasi. Menurut Reichert, sebuah layout yang baik mampu
membuat pembacanya menilai produk yang ditawarkan merupakan produk
yang bagus, dan bukannya iklannya yang bagus. Elemen-elemen iklan itu
harus dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menarik minat pembaca
pada produk dan pesan yang disampaikan, dan bukan tertarik pada layout
itu sendiri.
Menurut Jefkin ada beberapa patokan dasar yang dapat dikemukakan
dalam merancang sebuah layout, yaitu :
a) The law of unity
Sebuah iklan terdiri dari elemen-elemen berupa headline, sub
headline, ilustrasi, teks, logo produk atau produsen, slogan dan
lain-lain. Kadang-kadang juga memuat formulir isian ataupun kupon pembelian yang harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah digunting. Semua elemen ini harus dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan suaru kesan komposisi yang baik dan enak dilihat.
b) The law of variety
Untuk menghindari kesan monoton, sebuah iklan harus dibuat bervariasi dalam beberapa hal, misalnya ketebalan dan ukuran huruf yang dipergunakan bold atau light, besar atau kecil.
commit to user
17
Didalam suatu iklan media cetak, titik atau garis tengah keseimbangan tidak terletak tepat di tengah-tengah, tetapi merupakan ruang yang membagi daerah iklan kira-kira sepertiga dan dua pertiga bagian.
d) The low of rhythm
Dalam mrlihat sebuah iklan, mata pembaca sebaiknya bergerak secara wajar. Jadi, sebaiknya iklan mulai headline, sub headline, teks hingga akhirnya nama produsen dan alamatnya atau kupon yang dapat digunting oleh pembaca. Pengambilan foto atau gambar harus sedemikian rupa sehingga menolong untuk maksud tersebut. e) The law of harmony
Bagian-bagian dari suatu layout sebaiknya dirancang secara harmonis tetapi tidak monoton.
f) The law of proportion
Buku, surat kabar, majalah, catalog, atau selebaran biasanya mempunyai ukuran yang lebih panjang pada satu sisinya, baik horizon maupun vertical. Bentuk seperti ini selalu tampak lebih manis daripada sebuah bujur sangkar yang keempat sisinya sama atau hamper sama panjang. Oleh sebab itu penting menampilkan iklan secara keseluruhan dalam bentuk empat persegu panjang. g) The law of scale
Perpaduan antara warna gelap dan warna terang akan menghasilkan sesuatu yang kontras. Tetapi jika kekontrasan yang ditampilkan berulang-ulang pada banyak bagian dari layout, bahkan bila ada pada hamper seluruh iklan, malah akan menghasilkan kesan yang jelek dan akhirnya tidak bias menekankan sesuatu apapun.
( Rhenald Kasali, 1995, 89)
Meskipun patokan diatas merupakan dasar dalam merancang sebuah
layout, dalam perkembangan seni rancang grafis dewasa ini patokan
tersebut tidak lagi diikuti terlalu kaku. Selain patokan dasar, ada yang
masih harus diperhatikan, yaitu mengenai tipografi. Menurut kamus The
New Grolier Webster International, tipografi adalah seni mengatur (setting
dan pengaturan) huruf (type) dan kemudian mencetaknya. Huruf
mempunyai banyak jenis atau style. Masing-masing jenis tersebut biasanya
commit to user
18
Menurut Russell dan kawan-kawan, ribuan jenis type dapat
diklasifikasikan menjadi enam, yaitu :
1. Text, contohnya, times new roman
2. Old roman, contohnya, garamound
3. Modern roman, contohnya, optima
4. San serif, contohnya Helvetica
5. Square serif, contohnya palatino
6. Decorative, contohnya, korinna.
( Rhenald Kasali, 1995, 90)
Masing-masing typeface tersebut memiliki berbagai variasi bobot
(weight) mulai dari ekstra bold (yang paling tebal), demi bold, normal,
light atau book yang agak tipis, sampai ekstra light (yang paling tipis). Ada
juga yang posisinya agak miring yang disebut italic. Sedangkan mengenai
besar kecilnya tulisan, juga bervariasi dalam berbagai satuan ukuran,
antara lain :
1. Point, sering disingkat “pt”, point merupakan satuan ukuran yang
paling banyak dipergunakan. Sebuah huruf 72 point tingginya 1 inchi.
2. Pica. Satuan ini dipergunakan untuk mengukur lebar atau panjang sebuah garis. Konversinya adalah 6 pica untuk setiap 1 inchi. 3. Em. Merupakan luas sebuah type. Biasanya dipakai untuk
menghitung indent dalam sebuah copy block atau paragraph. ( Rhenald Kasali, 1995, 90)
Dalam membuat desain iklan biasanya dibuat oleh yang ahli dalam
bidang corel draw maupun photoshop. Orang yang ahli dalam bidang
tersebut biasanya disebut orang kreatif. Orang kreatif adalah para
professional yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan kreatif. Istilah
strategi kreatif mempunyai beberapa arti tergantung siapa yang
commit to user
19
kreatif merupakan orientasi pemasaran yang diberikan kepada orang-orang
kreatif sebagai pedoman dalam membuat suatu iklan selain itu strategi
kreatif sering dianggap sebagai hasil terjemahan dari berbagai informasi
mengenai produk, pasar, dan konsumen sasaran kedalam posisi tertentu
didalam komunikasi yang kemudian dapat dipakai untuk merumuskan
tujuan iklan.
Menurut Gilson dan Berkman proses perumusan strategi kreatif terdiri
atas tiga tahapan, yaitu :
1. Mengumpulkan dan mempersiapkan informasi pemasaran yang tepat supaya orang-orang kreatif dapat segera menemukan strategi kreatif mereka. Informasi sebaiknya tidak berasal dari satu sumber saja, karena sumber informasi yang beragam memungkinkan perolehan perspektif atau wawasan yang lebih luas.
2. Orang kreatif harus “membenamkan” diri kedalam informasi-informasi tersebut untuk menetapkan suatu posisi atau platform dalam penjualan serta menentukan tujuan iklan yang akan dihasilkan.
3. Melakukan presentasi dihadapan pengiklan atau klien untuk memperoleh persetujuan sebelum rancangan iklan yang telah dibuat diproduksi dan dipublikasikan melalui media-media yang ditetapkan. ( Rhenald Kasali, 1995, 81)
Dalam pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik, selain
memperhatikan struktur diatas juga harus memperhatikan elemen-elemen
dalam sebuah rumus yang dikenal sebagai AIDCA, yang terdiri dari :
1. Attention (perhatian)
commit to user
20
pembeli. Penataan yang teliti dan cermat akan sangat membantu menarik perhatian. Penulis naskah iklan harus menggunakan trik-trik khusus untuk menimbulkan perhatian calon pembeli, antara lain :
a. Menggunakan headline.
b. Menggunakan slogan yang mudah di ingat.
c. Menebalkan atau menonjolkan huruf-huruf tentang harga. d. Menonjolkan selling point suatu produk.
e. Menggunakan sub-sub judul untuk membagi naskah dalam beberapa paragraph pendek.
f. Menggunakan huruf tebal (bold) untuk menonjolkan kata-kata yang menjual
2. Interest (minat)
Setelah perhatian calon pembeli direbut, kemudian masalah selanjutnya adalah menarik minat. Calon pembeli harus di rangsang agar mau membaca dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan.
3. Desire (kebutuhan/keinginan)
Karena suatu kebutuhan calon pembeli ingin membeli produk yang diiklankan.
4. Conviction (rasa percaya)
Untuk menarik calon pembeli dengan keyakinan yang kuat iklan harus disertai denga bukti, uji coba, testimonial, legitimasi. Seperti contoh iklan Rinso yang memakai artis Teuku Wisnu untuk melakukan tes uji coba keampuhan detergen Rinso dengan detergen yang lain.
5. Action (tindakan)
Setelah tahap-tahap tersebut dilalui maka diharapkan calon pembeli mau membeli produk yang kita tawarkan.
commit to user
21 BAB III
DESKRIPSI PT. JALA PROKREASI
A. Logo Perusahaan
B. Profil Perusahaan Data perusahaan
Nama perusahaan : PT. JALA PROKREASI
Nama Direktur : Eni Indriastuti, S. Pd
Alamat Solo : Jl.Kerinci No. 20 Sekip Kadipiro Solo
Telp.(0271)855446, 7035209 Fax. (0271) 855446
Email : jalapro@yahoo.com
Alamat Jakarta : Villa Melati Mas Blok M6 No.3 Serpong
commit to user
22 C. Sejarah PT. Jala Prokreasi
PT. JALA PROKREASI berdiri pada tanggal 28 September 2005 di
Surakarta oleh Bapak Katno Hadi. Sebelum mendirikan PT. JALA PROKREASI
Bapak Katno bekerja pada sebuah perisahaan yang bergerak dalam pembuatan
obat kain atau biasanya menyebut pigmen kain. Tetapi karena krisis moneter
melanda Indoesia pada tahun 1998, Bapak KAtno terkena imbasnya. Beliau
terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Setelah itu, beliau menjalankan usaha
dagang dengan menjual plastic. Bersama istrinya Eni Indriastuti dan putri
pertamanya, beliau memasarkan plastic dari satu kota ke kota yang lain. Jika
berangkat dari solo pagi menuju kota wonogiri, malamnya mereka menginap
ditempat saudaranya yang ada di wonogiri kemudian paginya berangkat dari
wonogiri dengan membawa bekal makan siang yang diberi oleh saudaranya untuk
memasarkan plastiknya ke kota lain. Berbulan-bulan mereka menjalani pekerjaan
seperti ini akhirnya membuahkan hasil. Mereka sudah memiliki pelanggan
tersendiri serta memiliki modal yang cukup untuk usaha sendiri.
Akhirnya usaha memasarkan plastic diberikan kepada saudara untuk
melanjutkannya dan Bapak Katno menjual pigmen dan kain spanduk secara
kecil-kecilan. Tetapi saudara yang diberi kepercayaan tadi usahanya tidak berlangsung
lama, usaha yang dibuat Bapak Katno dengan susah payah akhirnya macet
ditengah jalan. Walaupun begitu Bapak Katno masih memiliki usaha di bidang
lain, yakni membuat pigmen dan menjual kain spanduk. Berkat pengetahuannya
commit to user
23
dibidang pembuatan obat kain. Usaha yang dibangunnya tersebut di beri nama
Cahaya Luhur Perkasa.
Setelah mengetahui segmentasi dan pasarnya, Bapak Katno disini hanya
bertindak sebagai pengawas tidak bertanggung jawab secara langsung karena yang
memegang usahanya adalah ibu Eni Indriastuti yang tidak lain adalah istrinya.
Usaha produksi spanduk berkembang sampai saat ini. Usaha produksi spanduk
berkembang sampai saat ini. Usaha produk spanduk ini diberi nama PT. Jala
Prokreasi. Selain itu, PT. Jala Prokreasi juga membuka usaha digital printing yang
sudah berjalan selama kurang lebih 1 tahun.
D. Visi dan Misi
Menjadi perusahaan terkemuka dalam bidang advertising, terutama
bidang sablon spanduk dengan menghasilkan kualitas sablon dengan mutu terbaik
dengan waktu tercepat dan harga yang kompetitif.
E. Produk Yang Dihasilkan
PT. Jala Prokreasi selama ini menitik beratkan usahanya pada spanduk.
Spanduk yang dihasilkan ada beberapa jenis misalnya, spanduk rentang, shop
blind, atau layar toko, vertical banner, umbul-umbul maupun rountag. Disamping
produksi spanduk, Jala Digital Print telah hadir dengan mesin baru dengan ukuran
3,20 m. Harga yang kami tawarkan dengan bahan flexi standar/MMT untuk
pilkada, pileg akan lebih kompetitif. Menjelang pemilihan kepala daerah yang
commit to user
24
kampanye anda. Ditengah banyaknya kebutuhan akan alat promosi pada saat
pilkada mulai dari baliho, spanduk kain, spanduk MMT, rountag, X-banner,
Umbul-umbul, bahan vinil. Walau cor bisniskami spesialis sablon spanduk
berbahan kain, tapi kami juga mengikuti perkembangan dengan menyediakan
mesin digital print untuk produksi spanduk yang sedikit, yang tidak
memungkinkan di produksi dengan menggunakan bahan kain. Apalagi spanduk
yang menggunkan gambar dengan full separasi akan memberatkan biaya produksi
spanduk anda bila dengan kain, kecuali orderan anda menggunakan jumlah
commit to user
25 F. Struktur organisasi
Tahun 2009 Direktur
(Eni Indrastuti, S. Pd)
Marketing (Hesty)
Kreatif (Joko K)
Perpajakan (Wahyu Dwi Sentosa)
Administrasi (Rofik Laila) Wakil direktur/pengawas
commit to user
26 G. Klien PT. Jala Prokreasi :
1. Telkomsel
2. AXIS
3. 3
commit to user
27 BAB IV
PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
A. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Magang
Kuliah kerja media merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa DIII
komunikasi terapan fisip UNS, yang merupakan sebagai salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar professional Ahli Madya (A.Md) telah diselesaikan penulis
selama 2 bulan, terhitung mulai 1 Februari – 31 Maret 2011. Penulis sengaja
memilih waktu 2 bulan karena didasarkan pada pertimbangan, bahwa waktu 2
bulan lebih efektif untuk mengembangkan ilmu yang telah diperoleh selama
kuliah dari semester I-V. Adapun tempat pelaksanaan yang dipilih penulis adalah
PT. JALA PROKREASI yang beralamat di Jl.Kerinci No. 20 Sekip Kadipiro
Solo.
B. Posisi Dalam Instansi
Dalam pelaksanaan magang di PT. Jala Prokreasi, penulis mengambil
bagian kreatif. Karena untuk mengasah sejauh mana kemampuan penulis di
bidang desain grafis. Selama pelaksanaan magang, penulis berada dibawah
bimbingan Mas Joko, beliau merupakan kreatif di PT. Jala Prokreasi. Selain itu,
penulis juga diajarkan oleh pembimbing di tempat magang, untuk belajar di
bagian traffic order, yaitu bertugas menerima dan menampung order yang masuk,
commit to user
28
Selama melaksanakan magang, penulis lebih sering berada pada bagian
kreatif. Hampur sehari-hari penulis membuat desain yang diminta oleh klient.
C. Kegiatan Selama Melaksanakan Kuliah Kerja Media 1. Kegiatan Minggu Ke-1
Pada minggu pertama saat melaksanakan kegiatan KKM, penulis
melakukan adaptasi dengan linkungan sekitar, mengenal para pegawai di
instansi, mengenal peralatan-peralatan yang digunakan saat melakukan
proses produksi. Di awal-awal, penulis merasa malu, canggung,
ragu-ragu, dan tidak percaya diri. Tetapi setelah berjalan beberapa hari, penulis
merasa nyaman. Karena keadaan lingkungan yang terasa nyaman, serta
para pegawai yang ramah, dan sangat terasa kekeluargaan.
Selain melakukan adaptasi, kegiatan penulis di minggu pertama
yaitu mengamati kinerja di PT. Jala Prokreasi. Mengamati pada bagian
traffic order, di bagian desain yang dibuat, di bagian produksi, di bagian
finishing. Saat mengamati, penulis merasa tidak paham dengan
istilah-istilah yang digunakan, sehingga penulis tidak malu-malu untuk bertanya
pada pembimbing.
Kendala yang dihadapi penulis di minggu pertama, antara lain :
• Kurang pengetahuan tentang istilah-istilah yang digunakan.
• Belum saling mengenal antar pegawai.
commit to user
29
Cara yang dicapai penulis untuk mengatasi kendala, antara lain :
• Bertanya kepada pembimbing di tempat magang.
• Berkenalan dengan pegawai, saling beradaptasi dengan
seluruh karyawan, maupun dengan lingkungan sekitar.
• Memahami alat-alat produksi yang digunakan.
2. Kegiatan Minggku Ke-2
Di minggu ini, penulis diajari cara menerima order dari klient.
Selain itu juga mulai mempelajari desain yang akan dicetak, mengedit dan
memperbaiki desain dari klien. penulis masih merasa bingung. Penulis
tidak mengerjakan sendiri, tetapi masih didampingi oleh Mas Joko. Saat
menerima order, penulis masih terlihat gugup dan grogi dalam
menghadapi klient. Mungkin karena belum terbiasa. Tetapi dihari-hari
selanjutnya, penulis sudah merasa percaya diri.
Kendala yang dihadapi penulis di minggu kedua, antara lain :
• Kurang pengetahuan bagaimana cara memperbaiki desain.
• Masih canggung dan grogi dalam menghadapi klien.
Cara yang dicapai penulis untuk mengatasi kendala, antara lain :
• Bertanya kepada pembimbing di tempat magang.
• Bertanya kepada rekan kerja, bagaimana cara menghadapi
commit to user
30 3. Kegiatan Minggu Ke-3
Kegiatan di penulis di minggu ini, seperti di minggu sebelumnya.
Yaitu menerima order dari klien, mengedit desain yang akan dicetak.
Selain itu, penulis juga membuat desain yang di pesan oleh klient.
Diminggu ini, penulis melakukan kegiatannya dengan baik dan tanpa
kendala.
Kendala yang dihadapi penulis di minggu ketiga, antara lain :
• Tidak ada kendala.
Cara yang dicapai penulis untuk mengatasi kendala, antara lain :
• Tidak ada.
4. Kegiatan Minggu Ke-4
Minggu ke 4 dalam kegiatan KKM, masih sama seperti
minggu-minggu sebelumnya. Penulis menerima order dan mengedit desain yang
akan dicetak. Penulis melakuakan kegiatan dengan baik.
Kendala yang dihadapi penulis di minggu ketiga, antara lain :
• Tidak ada kendala, karena sudah melakukan tugas dengan
baik. Seperti di minggu ke 3.
Cara yang dicapai penulis untuk mengatasi kendala, antara lain :
commit to user
31 5. Kegiatan Minggu Ke-5
Diminggu ini, penulis melakukan kegiatan seperti di minggu ke -3,
yaitu menerima order, membuat dna mengedit desain yang di pesan oleh
klient. Penulis melakukan kegiatan KKM dengan baik.
Kendala yang dihadapi penulis di minggu kelima, antara lain :
• Tidak ada kendala yang dihadapi penulis.
Cara yang dicapai penulis untuk mengatasi kendala, antara lain :
• Tidak ada.
6. Kegiatan Minggu Ke-6
Masih sama dengan minggu sebelumnya, penulis mengedit desain
yang akan dicetak. Selain itu, penulis juga belajar melakukan finishing.
Yaitu penyelesaian banner. Akan di simming, ataupun keeling.
Masih ada kendala dalam melakukan finishing, karena penulis
belum pernah melakuakn kegiatan finishing. Sehingga penulis tidak
canggung-canggung untuk bertanya kepada pegawai.
Kendala yang dihadapi penulis di minggu keenam, antara lain :
• Tidak bisa melakukan finishing dengan baik.
Cara yang dicapai penulis untuk mengatasi kendala, antara lain :
• Bertanya pada pembimbing, bagaimana cara finishing
commit to user
32 7. Kegiatan Minggu Ke-7
Diminggu ini, penulis melakukan kegiatan seperti minggu-minggu
sebelumnya, yaitu menerima order, mengedit desain yang akan dicetak,
dan melakukan finishing. Penulis melakukan kegiatan KKM dengan baik.
Kendala yang dihadapi penulis di minggu ketujuh, antara lain :
• Tidak ada kendala, karena tugas diminggu ini sama dengan
diminggu sebelumnya. Penulis dapat melakukan tugas
dengan baik.
Cara yang dicapai penulis untuk mengatasi kendala, antara lain :
• Tidak ada.
8. Kegiatan Minggu Ke-8
Minggu delapan, penulis melakukan kegiatan mengedit desain dan
mencetak mmt. Penulis melakukan tugas dengan baik.
Kendala yang dihadapi penulis di minggu kedelapan, antara lain :
• Tidak ada kendala.
Cara yang dicapai penulis untuk mengatasi kendala, antara lain :
• Tidak ada.
9. Kegiatan Minggu Ke-9
Di minggu terakhir, penulis melakukan tugas mengedit desain yang
akan dicetak. Penulis menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya.
commit to user
33
di PT. Jala Prokreasi. Selama melakukan KKM, penulis merasa,
melakukan dengan maksimal.
Kendala yang dihadapi penulis di minggu kesembilan, antara lain :
• Tidak ada kendala. Penulis melakukan tugas dengan baik
Cara yang dicapai penulis untuk mengatasi kendala, antara lain :
• Tidak ada.
D. Alat dan Bahan yang Digunakan Saat Produksi 1. Komputer (PC)
Komputer digunakan untuk mengubah format desain, yang semula
berformat tif kemudian di riping. Semula format desain cdr, kemudian di
edit dan di ubah menjadi tif, agar gambar desain nanti tidak pecah.
2. Mesin digital print.
Mesin print digital desain made in German. Mesin ini yang digunakan
untuk mencetak banner. Mesin ini berukuran panjang 4m.
3. Tinta
Tinta yang digunakan adalah PRINTMATE, ada 4 warna, yaitu : CMYK
(cyan, magenta, yellow, dan key).
4. Vinyl
Bahan banner yang digunakan. Di PT. Jala Prokreasi menyediakan 4 buah
bahan yang berbeda ukuran. Antara lain, :
• 260 gr, dengan harga jual Rp 14.500,00 / m
commit to user
34
• 300 gr, dengan harga jual Rp 17.000,00 / m
• 340 gr, dengan harga jual Rp 17.000,00 / m
5. Lem
Lem digunakan untuk merapikan hasil produksi. Lem yang digunakan
adalah Lem Fulloc. Alasan memakai ini, karena daya lengketnya sangat
tinggi. Sehingga banner yang dilipat tidak mudah lepas.
6. Gunting & Cutter
Digunakan untuk memotong dan merapikan hasil banner yang dicetak.
7. Alat pelubang keeling & keeling.
Digunakan untuk merapikan hasil produksi. Keeling dipasang setelah
melakukan pengeleman. Jumlah pemasangan keeling juga tergantung
commit to user
35 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM), maka penulis
mengambil kesimpulan :
1. Untuk menjadi seorang kreatif ilmu dasar yang harus dipelajari
adalah coreldraw dan photosop. Dengan ilmu dasar yang dimiliki
diharapkan mampu membuat desain dengan menggunakan komputer.
Membuat desain dengan menggunakan komputer tidak semudah
dengan membuat sketsa dengan tangan. Sedangkan untuk menjadi
orang kreatif dibutuhkan pengalaman serta di tuntut untuk mengikuti
perkembangan jaman. Sehingga kita harus sering mengolah ide-ide
kita, agar semakin maju.
2. Dengan adanya Kuliah Kerja Media (KKM), manfaat bagi
mahasiswa. Seperti, mereka dapat memanfaatkan ilmu teori dari
kampus untuk dapat dipraktekkan di tempat magang. Mereka
mendapatkan pengalaman untuk dapat mengetahui bagaimana dunia
kerja sebenarnya, yang biasanya mereka hanya mendengar cerita dari
dosen atau orang lain, dengan magang mereka dapat merasakan
sendiri. Dan yang paling penting para peserta magang sudah
mengetahui kemampuan yang dimiliki yang menjadi modal utama
commit to user
36
3. Dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sebaiknya melakukan
kerjasama yang baik antar tim yang satu dengan tim yang lain. Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal orang harus mau menerima saran
dari orang lain.
4. Sikap saling mengharagai antara orang lain sangat diperlukan di
dunia kerja nyata.
B. Saran
Berdasarkan pengalaman yang penulis peroleh dari kegiatan magang di
PT. Jala Prokreasi, penulis memberikan saran, antara lain :
1. Sebaiknya sebelum mengikuti magang, mahasiswa mengasah
kemampuan terlebih dahulu, sering mendesain atau biasanya
mengikuti les privat, jika bidang yang diambil adalah kreatif. Selain
itu, seorang kreatif harus sering mengasah ide-idennya, biar di dunia
kerja nanti, seorang kreatif tidak mengalami kesulitan.
2. Mahasiswa yang akan mengikuti KKM, sebaiknya lebih