[Type text]
KEEFEKTIFAN MEDIA TAYANG “STAND UP COMEDY” DALAM
PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS ANEKDOT
(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh
Riska Nur Amalina
NIM 1002748
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
[Type text]
RISKA NUR AMALINA
KEEFEKTIFAN MEDIA TAYANG “STAND UP COMEDY” DALAM
PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS ANEKDOT (KUASI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS X SMAN 13 BANDUNG TAHUN
AJARAN 2014/2015)
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I,
Dra. Novi Resmini, M.Pd. NIP 196711031993032003
Pembimbing II,
Sri Wiyanti, S.S., M.Hum. NIP 197803282006042001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Indonesia,
[Type text]
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul KEEFEKTIFAN MEDIA
TAYANG “STAND UP COMEDY” DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI
TEKS ANEKDOT (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X Sman 13 Bandung Tahun
Ajaran 2014/2015) ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri.
Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan
ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya
pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian dari
karya saya ini.
Bandung, Oktober 2014
Yang membuat pernyataan,
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul KEEFEKTIFAN MEDIA TAYANG “STAND UP COMEDY” DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS ANEKDOT (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X Sman 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015). Penelitian ini diawali dengan permasalahan: (1)Bagaimana kemampuan siswa dalam mengonversi teks anekdot sebelum dan sesudah menggunakan media tayangan “Stand Up Comedy”
pada kelas eksperimen? (2)Bagaimana kemampuan siswa dalam mengonversi teks anekdot sebelum dan sesudah menggunakan buku paket siswa Kelas X, Kemendikbud 2013 sebagai media pada kelas kontrol? (3)Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan mengonversi teks anekdot siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah diberikan perlakuan?
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen kuasi. Hal ini dilakukan karena subjek dalam penelitian ini adalah manusia. Di mana variabel-variabel ekstra sulit sekali untuk dikontrol. Sehingga hanya variabel bebas dan terikat yang peneliti perhatikan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ternyata data menunjukkan bahwa kelas eksperimen yaitu kelas yang mendapat perlakuan media tayangan memiliki hasil mengonversi teks anekdot yang lebih baik daripada kelas pembanding, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan mengonversi teks anekdot yang signifikan antara pembelajaran menggunakan media tayangan dengan metode pembelajaran lain yang diterapkan dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot.
Kata kunci : media tayangan, mengonversi teks anekdot, eksperimen kuasi Abstract
The study entitled “EFECTIVITY “STAND UP COMEDY” SHOW IN A STUDY OF
CONVERSING ANECDOTE TO DRAMATIC TEXT FORM”. The study began with problems: (1) How is the student’s ability regarding to conversing anecdote text before and after the use of media tayangan “Stand Up Comedy” in the experimental class? (2) How is the student’s ability regarding to conversing anecdote text before and after the use of student’s textbook class X, Kemendikbud 2013 as media in controlled class?
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
ABSTRAK ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR DIAGRAM ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 5
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5
C. Batasan Masalah ... 5
D. Perumusan Masalah Penelitian ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
G. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS ANEKDOT KE DALAM BENTUK TEKS DRAMATIK ... 9
A. Kajian Pustaka ... 9
B. Landasan Teoretis ... 10
1. Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia ... 10
a. Pengertian Media Pembelajaran ... 10
b. Fungsi Media Pembelajaran ... 11
c. Ciri-ciri Media Pembelajaran ... 11
d. Manfaat Media Pembelajaran ... 13
e. Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran ... 14
2. Media Tayangan Televisi “Stand Up Comedy” ... 15
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Kelemahan Media Tayangan Televisi ... 16
d. Tayangan “Stand Up Comedy” ... 17
3. Menulis ... 19
a. Pengertian Menulis... 19
1) Tujuan Menulis ... 20
2) Fungsi Menulis ... 21
4. Teks Anekdot ... 22
a. Pengertian Teks Anekdot ... 22
b. Struktur Teks Anekdot ... 24
c. Kaidah Teks Anekdot ... 24
5. Mengonversi Teks ... 25
6. Kalimat Efektif ... 25
7. Penggunaan Ejaan ... 26
8. Drama ... 28
a. Pengertian Drama ... 28
b. Unsur-unsur Naskah Drama ... 29
c. Menulis Naskah Drama ... 35
C. Kerangka Pemikiran ... 36
D. Hipotesis ... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
A. Metode dan Desain Penelitian ... 27
B. Subjek Penelitian ... 39
1. Populasi ... 39
2. Sampel ... 40
C. Definisi Operasional... 40
D. Instrumen Penelitian... 41
1. Tes ... 41
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. ProsedurPenelitian... 50
F. Teknik Pengumpulan Data ... 51
G. Teknik Pengolahan Data ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55
A. Deskripsi Proses Penelitian ... 55
B. Deskripsi Pengolahan Data ... 56
1. Deskripsi Hasil Prates Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 57
2. Deskripsi Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 59
C. Analisis Pengolahan Data ... 60
1. Uji Realibilitas Antarpenimbang... 60
a. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Pratest Kelas Eksperimen ... 61
b. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Pratest Kelas Kontrol ... 64
c. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Posttest Kelas Eksperimen ... 67
d. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Posttest Kelas Kontrol ... 70
2. Uji Normalitas Pratest dan Posttest ... 73
a. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen ... 73
b. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol ... 74
c. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen ... 74
d. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol ... 75
3. Uji Homogenitas ... 76
a. Uji Homogenitas Varian Data Pretest... 76
b. Uji Homogenitas Varian Data Posttest ... 77
4. Pembuktian Hipotesis ... 77
a. Uji T-test Data Pretest ... 78
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Analisis Hasil Pretest Kelas Eksperimen ... 81
2. Analisis Hasil Pretest Kelas Kontrol ... 90
3. Analisis Hasil Posttest Kelas Eksperimen ... 99
4. Analisis Hasil Posttest Kelas Kontrol ... 109
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 115
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 123
A. Simpulan ... 123
B. Saran ... 124
DAFTAR PUSTAKA ... 125
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Implementasi Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan yang
produktif, kreatif, dan inovatif. Hal ini dimungkinkan karena kurikulum ini
berbasis karakter dan kompetensi, yang secara konseptual memiliki beberapa
keunggulan. Pertama : kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat
alamiah (konstektual), karena berangkat, berfokus, dan bermuara pada hakekat
peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan
potensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan subjek belajar,
dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk bekerja dan
mengalami berdasarkan kompetensi tertentu, bukan transfer pengetahuan (transfer
of knowledge).
Kedua: kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi
mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan ilmu
pengetahuan, keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta pengembangan aspek-aspek
kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi
tertentu.
Dalam kurikulum 2013 peran bahasa menjadi dominan, yaitu sebagai saluran
mengantarkan kandungan materi dari semua sumber kompetensi kepada peserta
didik. Usaha membentuk saluran sempurna (perfect channels dalam teknologi
komunikasi) dapat dilakukan dengan menempatkan bahasa sebagai penghela mata
pelajaran-mata pelajaran lain. Dengan kata lain, kandungan materi mata pelajaran
lain dijadikan sebagai konteks dalam penggunaan jenis teks yang sesuai dalam
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perumusan kompetensi inti, sebagai pengikat semua kompetensi dasar, pemaduan
ini akan dapat dengan mudah direalisasikan.
Pada kurikulum ini, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar pengetahuan
bahasa, melainkan sebagai teks yang berfungsi untuk menjadi aktualisasi diri
penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis (Kemendikbud,2013:iv).
Sebagai bagian dari Kurikulum 2013 yang menekankan pentingnya keseimbangan
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan, kemampuan berbahasa yang
dituntut tersebut dibentuk melalui pembelajaran berkelanjutan: dimulai dengan
meningkatkan pengetahuan tentang jenis, kaidah dan konteks suatu teks,
dilanjutkan dengan keterampilan menyajikan suatu teks tulis dan lisan baik
terencana maupun spontan, dan bermuara pada pembentukan sikap kesantunan
dan kejelian berbahasa serta sikap penghargaan terhadap Bahasa Indonesia
sebagai warisan budaya bangsa.
Salah satu keterampilan berbahasa yang harus diajarkan yaitu menulis.
Menurut Tarigan (1982:9), keterampilan menulis itu tidak datang dengan
sendirinya. Oleh karena itu, latihan menulis secara intensif sangat diperlukan
sebab menulis merupakan suatu proses. Pendapat lainnya juga disampaikan oleh
Alwasilah (2005:43) bahwa latihan menulis bisa dikembangkan di bangku
sekolah.
Pada kurikulum 2013, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar pengetahuan
bahasa, melainkan sebagai teks yang berfungsi untuk menjadi aktualisasi diri
penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis. Pada kurikulum ini, siswa
harus mempelajari 5 teks yang terdiri atas 2 jenis teks faktual, yaitu laporan hasil
observasi dan prosedur kompleks; 2 jenis teks tanggapan, yaitu teks negosiasi dan
teks eksposisi; dan 1 jenis teks cerita, yaitu teks anekdot. Salah satu teks yang
harus siswa kuasai adalah teks anekdot. Teks anekdot penting untuk diajarkan
pada siswa karena teks anekdot dapat menjelaskan atau menyalurkan kritik
3
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ataupun yang berkenaan dengan celotehan tokoh penting. Dengan mempelajari
teks anekdot, siswa menjadi sadar dengan problematika sosial yang sedang terjadi.
Anekdot berfungsi sebagai salah satu bentuk penyadaran sosial, anekdot
menyampaikan problematika sosial dengan cara yang unik, yaitu humor.
Pada umumnya, manusia menyukai hiburan. Oleh karena itu, anekdot yang
sifatnya menghibur merupakan media efektif untuk menyampaikan realita sosial.
Menulis teks anekdot merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai
siswa. Masalah yang muncul pada pembelajaran menulis teks anekdot hampir
sama dengan pembelajaran menulis teks lainnya. Selama ini pembelajaran
menulis dirasa kurang produktif karena guru yang pada umumnya hanya
menerangkan ihwal teori menulis. Hal ini dilatarbelakangi dari hasil observasi,
wawancara, dan kegiatan KBM pada saat peneliti melangsungkan kegiatan PPL di
SMAN 13 Bandung.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, kendala yang muncul dalam
mengonversi teks anekdot adalah sebagai berikut;1) siswa belum familiar dengan
unsur-unsur, struktur, dan ciri-ciri kebahasaan teks anekdot sehingga sulit
menentukannya saat mengerjakan tugas; 2) jam pelajaran yang begitu lama
(empat jam pelajaran dalam satu hari) menyebabkan siswa jenuh dan kurang
bersemangat dalam pembelajaran menulis, kurang terampil menuangkan ide; 3)
siswa terkadang bingung untuk memulai mengonversi teks anekdot yang
mengandung nilai pelajaran.
Banyak sumber belajar yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran
mengonversi teks anekdot, baik dari buku paket Bahasa Indonesia, internet,
maupun teks-teks anekdot yang sudah dibukukan.
Teks anekdot biasanya berbentuk naratif, namun pada kompetensi intinya teks
anekdot dikonversi ke dalam dua bentuk, salah satunya ke dalam bentuk teks
dramatik (teks dialog). Anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog memiliki
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penyajiannya, anekdot ini lebih mudah dimengerti karena menggunakan ekspresi
(lakuan)
Siswa dikenalkan dengan pembelajaran menulis naskah drama sebagai
kegiatan mengapresiasi sastra, namun pada Kurikulum 2013 ini naskah drama
tercantum sebagai hasil konversi dari sebuah teks, yaitu teks anekdot. Penyusunan
teks anekdot dengan bentuk dramatik ini, diharapkan siswa dapat lebih memiliki
kepekaan sosial terhadap fenomena-fenomena sosial yang ada di sekelilingnya.
Mengingat pentingnya pengajaran keterampilan menulis khususnya naskah
drama, maka guru dituntut agar lebih variatif dalam pengembangan metode
ataupun teknik pembelajaran menulis naskah drama agar dapat lebih menarik
minat siswa. Salah satu cara agar siswa tertarik dalam pembelajaran ini adalah
dengan digunakannya media pembelajaran yang berbentuk tayangan.
Penelitian mengenai penggunaan media tayangan ini pernah dilakukan oleh
Nadhira Destiana (2009) dengan skripsi yang berjudul “Pembelajaran Menulis
Karangan Argumentasi Melalui Pemanfaatan Tayangan Editorial Media Indonesia
di Metro TV (Penelitian Eksperimen Semu Terhadap Siswa Kelas X SMAN 2
Bandung Tahun Ajaran 2012/2013).” Penelitian lain ihwal media tayanganpun telah dilakukan oleh Intan Sekar Ayu Lestari (2007) yang berjudul “Penggunaan
Media Tayangan Talk Show ‘Kick Andy’ di Metro TV dalam Pembelajaran
Menulis Argumentasi (Studi Eksperimen Semu Terhadap Siswa Kelas X SMK
Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2010-2011).” Penelitian lainnya dilakukan oleh
Asriyati Antika (2005) dengan skripsinya yang berjudul “Penggunaan Media Tayangan Televisi „Jika Aku Menjadi‟ TRANS TV Dalam Pembelajaran Menulis
Karangan Narasi (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas VII SMP
Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2008-2009). Dari ketiga penelitian tersebut
menunjukkan bahwa pemanfaatan media tayang efektif dan praktis digunakan.
Merujuk pada keberhasilan penggunaan media tayang yang terdahulu, maka
5
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian di atas adalah penelitian ini
terfokus pada pengonversian teks anekdot ke dalam bentuk dramatik. Pada
penelitian ini guru akan menghadirkan tayangan sentilan sentilun pada saat
pembelajaran sehingga siswa dapat mengonversi teks anekdot dengan baik dan
benar karena sebelumnya siswa telah diberikan stimulus berupa audio dan visual.
Penggunaan media tayang dipilih oleh peneliti agar pembelajaran
mengonversi teks anekdot ke dalam bentuk dramatik ini dapat lebih mudah
terlaksana. Dengan media tayangan acara televisi ini akan lebih menarik karena
tidak hanya menyuguhkan pesan gambar (visual), tetapi disertai pesan suara
(audio). Selain itu, tayangan dapat melibatkan perasaan penontonnya sehingga
pesan yang disampaikan akan lebih dipahami.
Hal itulah yang menjadi dasar bagi peneliti untuk menggunakan media
tayangan yang menggugah motivasi siswa dalam pembelajaran mengonversi
anekdot ke dalam bentuk dramatik. Pemilihan tayangan yang diberikan kepada
siswa adalah tayangan yang mengandung unsur humor dan disesuaikan dengan
usia siswa yang sudah beranjak dewasa agar dapat mengapresiasikan daya
audio-visualnya ke dalam bentuk tulisan.
Tayangan yang peneliti pilih sebagai media dalam pembelajaran mengonversi
teks anekdot ini adalah tayangan “Stand Up Comedy” yang diproduksi oleh
Kompas TV. Penggunaan media ini merupakan sebuah upaya inovatif untuk
menciptakan “nuansa baru” dalam kondisi lingkungan proses pembelajaran
mengonversi teks anekdot, khususnya di kelas X SMAN 13 Bandung. Media
tayangan “Stand Up Comedy” diharapkan dapat memotivasi siswa dan dapat membuat siswa peka terhadap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.
Sesuai dengan paparan di atas, peneliti akan mencoba menggunakan media
tayangan untuk pembelajaran teks anekdot Bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Comedy” dalam Pembelajaran Mengonversi Teks Anekdot (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMAN 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, terdapat beberapa
hal yang bisa diidentifikasi untuk diteliti yaitu :
1. kurangnya motivasi dan minat siswa dalam pembelajaran menulis;
2. pemilihan media pembelajaran yang kurang bervariasi dan tidak memberi
motivasi untuk siswa;
3. siswa masih mendapati kesulitan dalam mengonversi teks anekdot menjadi
teks drama.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, terdapat masalah berupa perlunya
media inovatif untuk mengajarkan pembelajaran mengonversi teks anekdot. Oleh
karena itu, perlu adanya batasan-batasan masalah agar penelitian lebih terarah.
Penelitian difokuskan pada bagaimana penggunaan media tayangan Stand Up
Comedy dalam kegiatan mengonversi teks anekdot ke dalam bentuk teks dramatik
pada siswa kelas X di SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015.
D. Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimana kemampuan siswa dalam mengonversi teks anekdot sebelum
7
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimana kemampuan siswa dalam mengonversi teks anekdot sebelum
dan sesudah menggunakan buku paket siswa Kelas X, Kemendikbud 2013
sebagai media pada kelas kontrol?
3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan
mengonversi teks anekdot siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
1. kemampuan siswa dalam mengonversi teks anekdot pada kelas eksperimen
sebelum dan sesudah menggunakan media tayangan;
2. kemampuan siswa dalam mengonversi teks anekdot pada kelas kontrol
sebelum dan sesudah menggunakan buku siswa kelas X, Kemendikbud
2013;
3. perbedaan yang signifikan antara kemampuan mengonversi teks anekdot
siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah diberi
perlakuan.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat teoritis dan manfaat
praktis sebagai berikut.
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan
akademis berupa informasi pembelajaran mengonversi teks anekdot ke dalam
bentuk teks dramatik. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan dasar
pengembangan penggunaan media pembelajaran khususnya bagi guru Bahasa
Indonesia di SMAN 13 Bandung.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi penulis
Memberikan pengetahuan dan pengalaman yang berarti bagi penulis sebagai
calon pendidik. Selain itu melatih penulis menemukan dan menerapkan media
yang efektif dalam menunjang pembelajaran.
2) Bagi Guru
Menambah referensi bagi guru dalam penggunaan media untuk pembelajaran
menulis, khususnya mengonversi teks anekdot.
3) Bagi Siswa
Memperoleh pengalaman belajar yang baru, sehingga diharapkan adanya
peningkatan dalam kemampuan menulis, khususnya mengonversi teks
anekdot.
4) Bagi Pembaca
Menambah wawasan dan pengetahuan terhadap penggunaan media tayangan
dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot.
G.Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu Bab I berisi uraian tentang pendahuluan
dan merupakan bagian awal skripsi. Pendahuluan berisi latar belakang penelitian,
identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan dan manfaat
penelitian. Bab II berisi kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis
penelitian. Bab III berisi penjabaran rinci mengenai metode penelitian, meliputi
9
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian, serta teknik pengumpulan dan analisis data. Bab IV terdiri atas dua hal
utama, yaitu pengolahan atau analisis data serta pembahasan atau analisis temuan.
Bab V menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi
atau quasi experimental. Metode ini dipilih karena sulitnya mengontrol
variabel-variabel luar yang dapat memengaruhi siswa dalam proses pelaksanaan penelitian.
Tujuan dari eksperimen kuasi adalah untuk mengkaji ada tidaknya hubungan
sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut. Penelitian
eksperimen kuasi ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan berupa media
tayang untuk dikonversi ke dalam bentuk dramatik pada kelompok eksperimen dan
menyediakan kelompok kontrol yang menggunakan media buku paket Bahasa
Indonesia kelas X Kemendikbud 2013 untuk kelas kontrol.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh penerapan teknik
bercerita berpasangan dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Peneliti
menggunakan desain penelitian pretest-posttest control group design. Agar lebih
jelas, berikut disajikan tabel pretest-posttestcontrol group design yang dikutip dari
Sugoyono (2011, hlm. 112).
Tabel 3.1
Desain Penelitian Eksperimen Pretest-posttest Control Group Design
Keterangan
Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
E O1 X1 O2
39
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E : Kelompok eksperimen
K : Kelompok kontrol
O1 : Tes awal kelas eksperimen O2 : Tes akhir kelas eksperimen
X1 : Perlakuan pada kelompok eksperimen dengan menggunakan media tayangan X2 :Perlakuan pada kelompok kontrol dengan menggunakan metode konvensional
O3 : Tes awal kelas kontrol O4 : Tes akhir kelas kontrol
Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random,
kemudian kedua kelompok ini (O1 dan O3) diberi tes awal (pretest) dengan tes yang
sama untuk mengetahui keadaan awal. Kemudian kelas eksperimen (E) diberi
perlakuan (X1) dengan menerapkan media tayangan dalam pembelajaran
mengonversi anekdot. Sementara itu kelas kontrol (K) dikenai perlakuan (X2) yang
berbeda yaitu menggunakan metode ceramah. Setelah perlakuan diberikan, kemudian
kedua kelompok (O2 dan O4) diberi tes akhir (posttest) dengan tes yang sama untuk
mengetahui hasil akhir. Kemudian hasil posttest dibandingkan untuk mengetahui
perbedaan antara tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Hasil tes awal dan tes
akhir yang berbeda menunjukkan adanya pengaruh dari perlakuan yang diberikan
B. Subjek Penelitian
Subjek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandung.
Penelitan ini menggunkan kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dipilih secara
acak atau menggunakan teknik simple random sampling.
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, baik hasil menghitung ataupun
pengukuran (kuantitatif ataupun kualitastif dari karakteristik tertentu yang akan
dikenai generalisasi (Gunawan,2013, hlm.2). Populasi penelitian dalam ini adalah
seluruh kelas X SMA Negeri 13 Bandung, yaitu kelas X MIA 1 hingga X IIS 4.
Penetapan populasi ini dilakukan karena kelas X sangat tepat untuk mendapatkan
perlakuan ini, mengingat hanya kelas X yang sudah menggunakan kurikulum 2013
dan mempelajari teks anekdot.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
(Gunawan,2013:2). Sampel dari dari penelitian ini adalah kelas X MIA 2 dan X IIS 2.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik simple
random sampling. Teknik simple random sampling adalah cara pengambilan sampel
dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memerhatikan strata atau
tingkatan dalam anggota populasi tersebut. (Gunawan,2013:5). Teknik ini digunakan
karena anggota populasi bersifat homogen (Gunawan, 2013: 5). Pengambilan sampel
dilakukan secara acak dengan cara mengundi seluruh kelas X SMAN 13 Bandung
yang berjumlah sembilan kelas untuk menentukan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Dari hasil pengundian sembilan kelas pada SMAN 13 Bandung
diperoleh sampel, yaitu kelas X MIA 2 sebagai kelompok eksperimen dan kelas X IIS
2 sebagai kelompok kontrol.
C.Definisi Operasional
Agar penelitian ini tidak memunculkan penafsiran lain, maka penulis
41
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Mengonversi teks adalah suatu kemampuan siswa kelas X MIA 2 sebagai kelas
eksperimen dan kelas X IIS 2 sebagai kelas kontrol dalam mentransformasikan
suatu bentuk teks anekdot ke dalam bentuk teks dramatik.
b. Teks anekdot adalah sebuah cerita lucu menggelitik yang bertujuan memberikan
pelajaran hidup.
c. Media tayang “Stand Up Comedy” adalah sebuah acara televisi yang dapat
dijadikan media pembelajaran dalam materi anekdot.
D.Instrumen Penelitian
Meneliti adalah kegiatan melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur
yang baik dan akurat. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen
penelitian. jadi instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2011, hlm148). Adapun instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tes
Menurut Arikunto (2010, hlm.265), instrumen pengumpulan data adalah alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan
data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengonversi teks
anekdot sebelum dan sesudah menggunakan media tayangan. Tes dilakukan sebanyak
dua kali. Tes yang pertama diberikan sebagai tes awal (prates) bertujuan untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam mengonversi teks anekdot sebelum
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengonversi teks anekdot
setelah diberi perlakuan menggunakan media tayangan. Berikut ini adalah instrument
tes yang diberikan :
LEMBAR SOAL
1. Konversikanlah anekdot yang terdapat di dalam tayangan “Stand Up Comedy” ke dalam bentuk teks dramatik (dialog).
a. Beri judul tulisan yang menarik dan sesuai dengan isi cerita
b. Menggunakan kaidah penulisan teks dramatik : 1) tema, 2) plot, 3)
penokohan atau perwatakan, 4) dialog, 5) latar (setting).
c. Menggunakan struktur teks anekdot : 1) abstraksi, 2) 0rientasi, 3)
krisis, 4) reaksi, 5) koda.
c. Menggunakan kalimat yang efektif.
d. Menggunakan ejaan dan tanda baca yang tepat.
43
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penilaian mengonversi teks anekdot berdasarkan beberapa kriteria. Kriteria
yang menjadi penilaian diantaranya ialah, daya tarik isi, kesesuaian isi, lengkap,
sistematis, ejaan, ketepatan konjungsi, dan keefektifan kalimat.
Tabel 3.2
Pedoman Penilaian Mengonversi Teks Anekdot
ASPEK Indikator Skor
maksimal
Fungsi Daya tarik
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
45
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
47
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
49
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
51
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ada petunjuk
teknis dan latar.
Kurang baik :
jika ada tiga
aspek diatas
tidak ada
misalnya tidak
ada petunjuk
teknis, latar, dan
amanat.
2
∑ 100
2. RPP
RPP merupakan rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh
guru. RPP yang dibuat dalam penelitian ini berjumlah dua. Pertama untuk kelas
eksperimen dan yang kedua untuk kelas kontrol. Untuk kelas eksperimen dalam
kegiatan pembelajarannya menggunakan media tayangan “Stand Up Comedy”.
Format RPP dilampirkan.
E.Prosedur Penelitian
Penelitian ini menempuh beberapa langkah atau disebut juga dengan prosedur
penelitian. Prosedur penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memberikan tes awal/prates pada kelas eksperimen dan kontrol untuk mengetahui
kemampuan awal siswa dalam mengonversi teks anekdot sebelum diberikan
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Melakukan perlakuan/treatment pada kelas eksperimen dengan menggunakan
media tayangan pada pembelajaran mengonversi teks anekdot dan melakukan
observasi pelaksanaan pembelajaran mengonversi teks anekdot dengan metode
pembelajaran yang lain pada kelas kontrol;
3. Memberikan tes akhir/pascates pada kelas eksperimen untuk mengetahui
kemampuan mengonversi teks anekdot setelah diberikan proses pembelajaran
mengonversi teks anekdot dengan media tayangan dan memberikan tes
akhir/pascates pada kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan mengonversi
teks anekdot dengan metode pembelajaran yang lain pada kelas kontrol.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan penilaian tes.
Penilaian tes yang diberikan berbentuk tes keterampilan menulis. Penilaian tes
dilakukan di awal dan di akhir pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Pretest pada kelas kontrol dilakukan sebelum diberi perlakuan dengan menggunakan
metode ceramah, sedangkan posttest pada kelas kontrol dilakukan setelah adanya
perlakuan dengan menggunakan metode ceramah. Pretest dan posttest menggunakan
soal dengan tema yang sama.
Pretest pada kelas eksperimen dilakukan sebelum diberi perlakuan penggunaan
media tayangan dalam pembelajaran mengonversi anekdot, sedangkan posttest pada
kelas eksperimen dilakukan setelah adanya perlakuan menggunakan media tayangan.
Pretest dilakukan untuk mengetahui nilai rata-rata keterampilan mengonversi
siswa sedangkan posttest di akhir pembelajaran dilakukan untuk mengetahui nilai
rata-rata siswa setelah diberi perlakuan. Setelah data pretest dan posttest terkumpul,
53
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Teknik Pengolahan Data
Setelah melakukan penelitian melalui kegiatan mengonversi teks anekdot dan
diperoleh data yang cukup maka tahap selanjutnya adalah menganalisis data yang ada
untuk menjawab hipotesis.
Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai sebagai berikut:
a. membuat nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas pembanding;
b. melakukan uji realibilitas antar penimbang berdasarkan skor prates dan pascates.
Uji realibilitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat realibiltas antara penguji
yang satu dengan penguji yang lain;
1) Menghitung determinan dengan rumus:
2) Menghitung kuadrat siswa dengan rumus:
3) Menghitung kuadrat penguji dengan rumus:
4) Menghitung jumlah kuadrat total dengan rumus:
SSt∑dt2
= -
SSp∑dp2
= -
SStot∑X2= ∑X2
-
(dt2) =
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5) Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan dengan rumus:
Setelah semua data dihitung, kemudian data dimasukkan ke dalam tabel
ANAVA. Tabel yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Tabel 3.3 ANAVA
Variasi SS Dk Varians
Siswa SSt∑dt2 N-1
Penguji SSp∑d2p K-1 -
Kekeliruan SSkk∑d2kk (N-1) (K-1)
Uji reliabilitas antar penimbang dihitung dengan rumus.
Keterangan:
r11 = reliabilitas yang dicari
Vt = varian dari tes
Vkk = varian dari kekeliruan
∑d
2kk = SS
tot∑x
2t - SS
t∑dt
2–
SS
2∑d
2p
55
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Setelah itu disesuaikan dengan tabel Guilford
Tabel 3.4 Tabel Guilford
Nilai Kualitas Korelasi
< dari 0,20 Sangat rendah
0,20-0,40 Rendah
0,40-0,60 Cukup
0,60-0,80 Tinggi
0,80-1,00 Sangat tinggi
c. melakukan uji normalitas data dengan menggunakan chi kuadrat;
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang sedang diolah
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan terhadap data prates dan
pascates kelas eksperimen dan kelas pembanding. Dalam uji normalitas, peneliti
menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistics 20 for Windows.
d. melakukan uji homogenitas varian rata-rata prates dan pascates.
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui seragam atau tidaknya variansi
sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji homogenitas dilakukan
pada data prates dan pascates di kelas eksperimen dan kelas pembanding. Data
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:
Fhitung = nilai yang dicari
Vb = variasi terbesar
Vk = variasi terkecil
e. Melakukan uji hipotesis
Uji t-test nilai pretest dan posttest dengan menggunakan software IBM SPSS
Statistics 20.
Fhitung =
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan
penggunaan sebuah media dalam pembelajaran. Adapun media yang dimaksud dalam
penelitian adalah media tayangan. Peneliti ingin mengujikan media tayangan dalam
pembelajaran mengonversi teks anekdot.
Pembelajaran dengan media tayangan adalah cara pengajaran yang menjadikan
siswa agar aktif dan mampu berpikir kritis dalam pembelajaran. Media tayangan juga
menjadikan pembelajaran lebih kreatif dan tidak membosankan karena siswa akan
melibatkan dua aspek yaitu audio dan visual.
Berdasarkan analisis data hasil penelitian, dapat disimpulkan hasil penelitian
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Hasil rata-rata nilai prates untuk kelas eksperimen adalah 74 dan untuk kelas
kontrol adalah 73. Artinya, kedua nilai masih di bawah KKM. Nilai KKM Bahasa
Indonesia untuk SMA Negeri 13 Bandung adalah 76. Selain itu dapat disimpulkan
kedua kelas memiliki kemampuan yang hampir sama sebelum diberi perlakuan.
2. Siswa yang telah diberikan perlakuan nilai rata-ratanya mengalami peningkatan.
Nilai rata-rata pascates untuk kelas eksperimen adalah 89 dan untuk kelas kontrol
adalah 82. Artinya, terjadi peningkatan nilai siswa setelah diberi perlakuan. Namun,
peningkatan untuk kelas eksperimen terjadi lebih tinggi. Dengan demikian,
perlakuan yang diberikan di kelas eksperimen terbukti lebih efektif.
3. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai thitung (6,299) > ttabel (2,018).
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan H1 diterima dan H0 ditolak yang
menunjukkan hipotesis dalam penelitian ini diterima. Artinya, penggunaan media
tayangan terbukti efektif dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot pada siswa
kelas X SMA Negeri 13 Bandung.
Berdasarkan olahan data yang telah dilakukan, hasilnya menunjukkan
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam mengonversi
teks anekdot dengan media tayangan. Hal ini sejalan dengan pendapat yang
diungkapkan oleh Sudjana dan Rivai (2003, hlm. 22) yang mengemukakan bahwa
manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu dapat membuat
pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar. Dengan demikian, Penggunaan media tayangan dapat meningkatkan
kemampuan akademik siswa. Selain itu penggunaan media tayangan juga lebih baik
daripada belajar hanya dengan mengandalkan bahan pembelajaran yang ada, karena
dengan media tayangan metode mengajarakan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan
dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam
pelajaran.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan media
tayangan efektif untuk pembelajaran mengonversi teks anekdot siswa kelas X di SMA
Negeri 13 Bandung. Selain itu media tayangan juga menjadikan pembelajaran lebih
kreatif dan tidak membosankan karena siswa menggunakan dua kemampuan yaitu
audio dan visual.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitianini, peneliti memberukan saran yang ke depannya
dapat memberi manfaat bagi guru dan bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan
penelitian serupa. Beberapa saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut.
1. Bagi guru yang akan mengajarkan mengonversi teks anekdot dapat menggunakan
media tayangan sebagai referensi. Media tayangan mengajarkan siswa dalam
berpikir kritis dan menjadikan pembelajaran lebih kreatif serta menyenangkan.
Selain itu media tayangan mudah didapatkan misalnya dapat diunduh oleh siswa
dari internet.
2. Tayangan yang digunakan dapat diganti dengan tayangan Talk Show yang lebih
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Aliah Darma, Yoce, dan E.Kosasih. (2009). Menulis Surat Dinas Lengkap. Bandung:
Yrama Widya.
Aqib, Zainal. (2013) Model-model, media dan strategi pembelajaran kontekstual
(inovatif). Bandung: Yrma Widya
Arikunto, Suharsimi. (2010) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. (1996) Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Bachari, Andika Dutha. (2014). Penyusunan Bahan Ajar Teks Anekdot untuk Siswa
Sekolah Menengah Atas Melalui Analisis Pragmatik. FPBS, Universitas Pendidikan
Indonesia.
Ensiklopedia Bebas. (2014). Stand Up Comedy Show. [Online]. Tersedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Stand_Up_Comedy_Show. [25 September 2014]
Huda, Miftahul. (2013) model-model pengajaran dan pembelajaran.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Kemendikbud. (2013) Buku Guru Bahasa Indonesia Ekspresi Diri Dan Akademik
Kelas X. Jakarta: Kementrian Pendidikandan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kosasih, Engkos. (2013) Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: Erlangga
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (2009) Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Riska Nur Amalia, 2014
Keefektifan media tayang “Stand Up Comedy” dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. (1994) (2000) Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
WS. Hasanuddin. (2009). Drama Karya Dalam Dua Dimensi. Bandung: Angkasa
Kusumawati, Khusna. (2013). PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS
NASKAH DRAMA SATU BABAK MELALUI MEDIA KARTU GAMBAR
DENGAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII A
SMP NEGERI 2 KEDUNGWUNI. Skripsi pada FBS Universitas Negeri
Semarang. Semarang : Tidak Diterbitkan
Lestari, Intan Sekar Ayu. (2011). PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN TALK SHOW
“KICK ANDY” DI METRO TV DALAM PEMBELAJARAN MENULIS
ARGUMENTASI (Studi Eksperimen Semu Terhadap Siswa Kelas X Smk Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2010-2011). Skripsi pada FPBS Universitas Pendidikan