• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi permohonan izin air bawah tanah di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDA&P) Kabupaten Cianjur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi permohonan izin air bawah tanah di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDA&P) Kabupaten Cianjur"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

Bahwa yang bert andat angan di bawah i ni , penul is dan pihak perusahaan t empat penel i t i an, ber sedi a:

"Bahwa hasil penel it ian dapat di onl i nekan sesuai dengan per at ur an yang berl aku, unt uk kepent ingan r i set dan pendi di kan".

Ci anj ur , 2 6 J u l i 2 0 1 3

Penul t s

Rif a Bast r i an NIM. 10509079

An. Kepa la Di nas Pengel ol aan Su m b e r Day a

Ai r Dan Per t am b angan sb up at en Ci anj ur

Sekr et ar i s,

Dr a. Hi . Fer ni Dw i Mar t i an i ) NIP. 196103151989032002 Menget ahui,

Pem b i m b i n g

V

Deasy Per m at asar i . S.SJ..MT NIP. 4127. 70. 26. 005

Catatan

Bila keberat an dengan di-on/ me-kan misaf kan data perusahaan di BAB lll/ di Bab

vane mencantum data perusahaan. ket ikan pada cat at an i ni .

Cont oh:

Cat at an:

Kecuali Bab HI Data perusahaan tidak untuk dionlinekan, dengan alasan

Surat ket erangan ini waj i b ada (scan bent uk image/ gambar/ POF), baik penel it ian di perusahaan at aupun bukan diperusahaan dengan mengedit kal imat yang

(2)
(3)
(4)

A.

Data Pribadi

Nama

:

Rifa

Bastrian

Tempat Lahir

: Cianjur

Tanggal Lahir

: 25 November 1988

Alamat

: Jl.Karang Arum No.33 Bandung 40162

Email

:

Rifabastrian@ymail.com

B.

Pendidikan

1.

Universitas Komputer Indonesia Tahun 2009 - Sekarang

2.

SMA Pasundan 1 Cianjur Tahun 2006 – 2008

3.

SMP Pasundan 2 Cianjur Tahun 2004 – 2006

4.

SDN Ibu Jenab II Cianjur Tahun 1999- 2004

Bandung, Juli 2013

(5)

KABUPATEN CIANJUR

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas dan Ilmu Komputer

Oleh : RIFA BASTRIAN

NIM. 1.05.09.079

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(6)

iii   

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang maha kuasa yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun judul

dari skripsi ini adalah SISTEM INFORMASI PERMOHONAN IZIN AIR BAWAH

TANAH DI DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DAN

PERTAMBANGAN (PSDA& P) KABUPATEN CIANJUR.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada

Ayahanda tercinta yang telah banyak memberikan bantuan moril ataupun materil dan

tak lupa juga kepada Ibunda tercinta, terima kasih atas semua doanya karena penulis

percaya bahwa doa seorang ibu tidak akan terputus sampai kapanpun dan dimanapun

itu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Serta dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya, kepada Yang terhormat :

1.

Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2.

Prof. Dr.H Denny Kurniadie.,Ir.,M.Sc selaku dekan fakultas teknik dan ilmu

komputer.

(7)

iv   

memberikan saran dan juga masukan dalam penelitian ini.

6.

Seluruh staf dosen pengajar Sistem Informasi yang telah banyak memberikan

ilmu pengetahuan.

7.

Seluruh staf jurusan sistem informasi yang telah banyak membantu.

8.

Bapak H.Oting Zaenal Mutaqin, SH., MM selaku Kepala Dinas Pengelolaan

Sumberdaya Air dan Pertambangan yang memberikan kesempatan untuk

melaksanakan pelaksanaan di Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air dan

Pertambangan.

9.

Bapak Rizki Firmansyah, ST. sebagai di Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air

dan Pertambangan yang telah banyak membantu sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

10.

Seluruh pegawai Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air dan Pertambangan yang

begitu baik memberikan informasi dan data yang diperlukan oleh penulis.

11.

Kakak dan adik saya yang senantiasa memberikan doa dan juga dukungan.

12.

Seluruh keluarga besar R.H Saleh yang selalu mendoakan.

(8)

v   

15.

Kepada teman – teman saya Silfia Feronika , Finsa , Bakti, teman – teman

miss holiday di Cianjur dan juga teman – teman dikosan yang senantiasa

menemani dikala pusing.

Untuk kesempurnaan skripsi ini serta menambah kualitas, penulis dengan

tulus mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sehingga dapat digunakan untuk

pengembangan lebih lanjut.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca dan dapat menjadi bahan referensi bagi penulis selanjutnya dengan kajian

yang sama.

Bandung, Juli 2013

(9)

vi 

 

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT

... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

(10)

vii 

 

1.5 Batasan Masalah ... 7

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem ... 9

2.1.1 Karakteristik Sistem ... 9

2.1.2 Klasifikasi Sistem ... 11

2.2 Pengertian Informasi ... 12

2.2.1 Kualitas Informasi ... 13

2.2.2 Nilai Informasi ... 15

2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 15

2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 16

2.4 Pengertian Pengelolaan Air Bawah Tanah ... 19

2.5 Pengertian Jaringan Komputer ... 21

2.5.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 21

2.5.2 Topologi jaringan ... 24

(11)

viii 

 

2.7.2 PHP ... 28

2.7.3 Macromedia Dreamweaver ... 30

2.7.4 MySQL ... 31

2.7.5 HTML ... 31

2.7.6 Cascading Style Sheet ... 32

2.7.7 Apache ... 32

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ... 34

3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan

Pertambangan kabupaten Cianjur ... 34

3.1.2 Visi, Misi dan Tujuan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air

dan Pertambangan kabupaten Cianjur... 35

3.1.2.1 Visi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan

Pertambangan kabupaten Cianjur ... 35

3.1.2.2 Misi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan

Pertambangan kabupaten Cianjur ... 35

(12)

ix 

 

3.2 Metode Penelitian ... 43

3.2.1 Desain Penelitian ... 44

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 44

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 44

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 45

3.2.3 Metode Pendekatan / Pengembangan Sistem ... 46

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 46

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 46

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 50

3.2.4 Pengujian Software ... 52

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 56

4.1.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 56

4.1.2 Use Case Diagram ... 58

(13)

x 

 

4.1.6 Activity Diagram ... 66

4.1.7 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 69

4.2 Perancangan Sistem ... 71

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 71

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Di Usulkan ... 72

4.2.3 Diagram Use Case Yang di Usulkan ... 72

4.2.3.1 Definisi Aktor Yang di Usulkan ... 73

4.2.3.2 Definisi Use Case Yang di Usulkan ... 74

4.2.3.3 Skenario Use Case Yang di Usulkan ... 76

4.2.3.4 Diagram Activity Yang di Usulkan ... 84

4.2.4 Perancangan Prosedur Yang di Usulkan ... 90

4.2.4.1 Sequence Diagram ... 90

4.2.4.2 Class Diagram ... 96

4.2.4.3 Component Diagram ... 97

4.2.4.4 Deployment Diagram ... 98

(14)

xi 

 

4.2.5.3 Perancangan Output ... 103

4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 105

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1 Implementasi ... 106

5.1.1 Batasan Implementasi ... 106

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 107

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 108

5.1.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 109

5.1.5 Implementasi Instalasi Program ... 111

5.1.6 Penggunaan Program ... 116

5.2 Pengujian ... 128

5.2.1 Rencana Pengujian ... 128

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 129

(15)

xii 

 

6.2 Saran ... 133

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(16)

Andri, K. (2007). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gava Media.

Bunafit, N. (2008). Membuat Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web dengan Menggunakan PHP dan Mysql. Yogyakarta: Gava Media.

Hariyanto, B. (2004). Rekayasa Sistem Berorientasi Objek. Bandung: Informatika Bandung.

Jogiyanto, H. (2005). Analisis & Desain. Yogyakarta: Andi. Kadir, A. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Nurjaya, Wahyu. (2012). Pengelolaan Instalansi Komputer. Bandung: Koposoftware.com.

Pressman, Roger (2002). Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi Buku 1. Yogyakarta: Andi.

Rosa A.S dan M.Shalahuddin. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Modula. Bandung.

 

http://id.wikipedia.org/wiki/Air_tanah/ 22 april 2013

http://cianjurkab.go.id/Daftar_Dinas_Nomor_13.html/ 22 april 2013

http://cianjurkab.go.id/content_nomor_menu_71_1.html/22 april 2013 http://google.co.id/air_bawah_tanah/ 22 april 2013

http://cianjurkab.go.id/izin_air_bawah_tahan/ 06 Mei 2013 http://wikipedia/sistem_informasi/ 06 mei 2013

www.airtanah.com /06 Mei 2013

(17)

1 

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya air merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam menunjang kehidupan manusia. Sumber daya air merupakan salah satu aset dari bangsa Indonesia. Sumber daya air yang terdiri dari air, sumber air, dan daya air yang terkandung didalamnya merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa yang perlu dikelola secara menyeluruh, terpadu, dan berwawasan lingkungan dalam mewujudkan kemanfaatan sumber daya air berkelanjutan untuk sebesar – besar kemakmuran rakyat seperti yang tercantum pada UU SDA No.7 Tahun 2004.

Dalam era globalisasi ini, kebutuhan air semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Ketersediaan akan air bersih terus menurun dari tahun ke tahunnya. Bahkan jika kita melihat kehidupan dikota – kota besar, air bersih sulit untuk diperoleh. Tidak sedikit diantara mereka menggunakan air kotor, atau bahkan menggunakan air yang sudah tercemar guna memenuhi kebutuhan kehidupan sehari – hari.

(18)

Salah satu instansi yang menangani dalam bidang pengelolaan sumber daya air yaitu Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan. Instansi ini merupakan salah satu instansi yang berusaha mengembangkan dan juga mengelola sumber daya air yang ada di daerah Cianjur. Intansi ini berusaha sedemikian rupa agar pengelolaan sumber daya air didaerah Cianjur bisa dilakukan dengan baik.

Proses pengelolaan air bawah tanah tidak bisa dilakukan begitu saja, perlu adanya izin secara legal yang di proses oleh pihak ataupun instansi terkait guna memperoleh hak untuk melakukan pengelolaan air bawah tanah baik secara pribadi maupun kelompok. Pengelolaan air bawah bisa dilakukan salah satunya yaitu dengan pengeboran. Saat ini, banyak sekali pengeboran yang dilakukan secara illegal.

Proses permohonan izin air bawah tidak begitu saja bisa dilakukan, selain kelengkapan administrasi hasil survey dilapangan juga ikut menentukan izin pengelolaan air bawah tanah. Keadaan tanah, lingkungan sekitar dan juga kualitas air akan ikut menentukan keluarnya izin untuk melakukan pengelolaan air bawah tanah.

(19)

tersedianya sistem infomasi yang bisa menunjang dalam proses pengelolaan air bawah tanah, sehingga penginputan data – data masih bersifat manual. Data – data dari pemohon masih dicatat dalam buku besar serta diarsipkan dalam berkas. Hal ini menyebabkan data – data belum terintegrasi secara baik dan sering terjadi kesalahan dalam penginputan data. Karena penyimpanan data – data pemohon yang masih bersifat manual, sering kali terjadi kehilangan data – data ataupun data yang rusak.

Bertolak dari uraian diatas, maka penulis perlu melakukan sebuah penelitian untuk mengkaji secara khusus pengelolaan dan pemanfaatan air bawah tanah di Kabupaten Cianjur yang berkaitan dengan pengelolaan izin air bawah tanah. Berdasarkan dari uraian diatas, maka penulis menarik sebuah judul yaitu SISTEM INFORMASI PERMOHONAN IZIN AIR BAWAH TANAH DI DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN (PSDA& P) KABUPATEN CIANJUR.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Adapun permasalahan yang muncul pada pelaksanaan permohonan izin air bawah tanah yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDA& P) Kabupaten Cianjur adalah sebagai berikut:

(20)

2. Proses pendaftaran pemohon yang masih bersifat manual yang dicatat pada buku besar pemohon.

3. Proses pemeriksaan data pemohon yang masih bersifat manual, sehingga memakan waktu yang lama dalam proses pencarian data pemohon. Serta belum adanya pengklasifikasian secara spesifik dalam hal peruntukan permohonan izin air bawah tanah.

4. Proses pengolahan data pemohon belum terintegrasi dengan baik, meskipun sudah di simpan melului media penyimpanan komputer dan buku besar.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan diatas, maka penulis menarik rumusan masalah yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi Dinas pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDA& P) Kabupaten Cianjur yang sedang berjalan.

2. Bagaimana merancang suatu sistem informasi Dinas pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDA& P) Kabupaten Cianjur .

3. Bagaimana implementasi sistem informasi yang telah di dibangun Dinas pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDA& P) Kabupaten Cianjur .

(21)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk merancang sistem informasi pengelolaan permohonan izin air bawah tanah yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Cianjur.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem informasi Dinas pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDA& P) Kabupaten Cianjur yang sedang berjalan.

2. Untuk mengetahui perancangan suatu sistem informasi Dinas pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDA& P) Kabupaten Cianjur.

3. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi yang telah di dibangun Dinas pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDA& P) Kabupaten Cianjur .

4. Untuk mengetahui pengujian sistem informasi yang telah di bangun di Dinas pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDA& P) Kabupaten Cianjur.

1.4 Kegunaan Penelitian

(22)

1.4.1 Kegunaan Akademis

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Kegunaan akademis bagi jurusan Sistem Informasi, sebagai sumbangsih pemikiran ilmiah dari ilmu yang telah dapat dijurusan tersebut. Sebagai kajian dalam membandingkan antara teori yang didapat di bangku kuliah dan di lapangan agar dapat menguntungkan berbagai pihak.

2. Bagi Penulis

Kegunaan bagi penulis, sebagai bahan pengalaman serta bahan pengetahuan mengenai proses pengelolaan permohonan izin sumber daya air di instansi terkait.

3. Bagi Peneliti Lain

Kegunaan bagi peneneliti yang lain, dapat mendalami konsep penelitian yang sama, baik sebagai referensi maupun sebagai bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Bagi Perusahaan

(23)

2. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memudahkan serta memotivasi semangat para pegawai untuk dapat lebih meningkatkan kualitas kerja dan pelayanan kepada masyarakat.

1.5 Batasan Masalah

Agar dalam penelitian dan penyusunan laporan ini dapat dilakukan secara terarah dan sesuai dengan yang diharapkan, maka diperlukan adanya batasan permasalahan. Adapun batasan masalah dalam kajian ini adalah

1. Sistem yang dibangun, hanya dikhususkan untuk pengelolaan permohonan air bawah tanah yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Cianjur.

2. Dalam sistem informasi yang dibangun ini, hanya digunakan oleh admin dan KASI.

3. Dalam sistem ini, tidak dibahas mengenai pengecekan ke lapangan yang dilakukan oleh Komtek serta pengesahan yang dilakukan oleh Kadis.

4. Program sistem informasi ini masih bersifat simulasi dalam arti data-data yang dipakai hanya sebatas contoh atau formalitas.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

(24)

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian

Sumber : penulis, 2013

 

No. Tahapan

Bulan Maret 2013 April 2013 Juni 2013 Juli 2013

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Requirment a.Observasi b. Wawancara 2. Analisis

Analisis Yang Sedang

Berjalan

3.

Desaign

a. Perancangan Sistem

b. Pembuatan Sistem

(25)

 

9 

2.1 Pengertian Sistem

Pada dasarnya, sistem merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. (Hariyanto, 2004) Sistem adalah kumpulan objek atau elemen yang saling berinteraksi untuk

mencapai satu tujuan tertentu.

Pada dasarnya, sistem itu memiliki beberapa prinsip umum yaitu sebagai berikut :

1. Sistem selalu merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, sekaligus sistem tersebut dapat dipartisi menjadi (sub) sistem – (sub) sistem yang lebih kecil.

2. Sistem yang lebih terspesialisasi akan kurang dapat beradaptasi untuk menghadapi keadaan – keadaan yang berbeda.

3. Lebih besar ukuran sistem, maka akan memerlukan sumber daya yang lebih banyak untuk operasi dan pemeliharaanya.

4. Sistem senantiasa mengalami perubahan , tumbuh dan berkembang.

2.1.1 Karakteristik Sistem

(26)

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berintegrasi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen- komponen sistem atau elemen- elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian- bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat- sifat dari sitem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar Sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

(27)

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem diproses dan akhirnya dikeluarkan berupa informsi yang dibutuhkan.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi informasi yang berguna.

7. Pengolahan Sistem

Pengolah sistem merupakan suatu bagian yang mengolah masukan (input) dan memprosesnya agar menjadi output informasi yang berguna.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika suatu tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Dikutip dari buku karya (Andri, 2007) yang berjudul Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, dari sudut pandang sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

(28)

ini adalah filsafat. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sering digunakan oleh manusia.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam. Misalnya sistem rotasi bumi, sistem gravitasi dan sebagainya. Sistem buatan merupakan yang dirancang dan dibuat oleh manusia. Misalnya sistem pengolahan data akademik.

3. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian luar sistem dan biasanya tidak terpengaruh oleh kondisi di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan bagian luar sistem.

2.2 Pengertian Informasi

Dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi Al-bahra mengatakan bahwa dalam menganalisis dan merencanakan perancangan suatu system harus mengerti telebih dahulu komponen-komponen yang ada dalam system tersebut. Darimana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan.

(29)

data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolah informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer atau kombinasinya.

Pada dasarnya sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umunya digunakan untuk beberapa kegunaan. Informasi digunakan tidak hanya oleh satu orang pihak di dalam organisasi. Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

2.2.1 Kualitas Informasi

Tidak semua informasi memiliki kualitas yang baik. Oleh karena itu , sudah seharusnya dilakukan penyaringan terhadap informasi yang beredar. Menurut Al-Bahra (2005:11), kualitas informasi ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :

1. Relevan (Relevancy)

(30)

2. Akurat (Accuracy)

Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan (Completeness), seluruh pesan telah benar/sesuai (Correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem

yang diinginkan oleh user (Security). 3. Tepat Waktu (Timeliness)

Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

4. Ekonomis (Economy)

Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.

5. Efisien (Efficiency)

Informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana (tidak berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan romantic), namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya.

6. Dapat dipercaya (Reliability)

(31)

tidak pernah dipengaruhi oleh iming-iming jabatan, ataupun setumpuk nilai rupiah.

2.2.2 Nilai Informasi

Nilai informasi (Value of Information) ditentukan dari dua hal, yaitu

manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Keguanaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian didalam pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Menurut Al-Bahra (2005 : 12), Suatu informasi dikatakan bernilai jika memiliki manfaat yang lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkan informasi tersebut sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitas informasi tersebut.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang di tunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memperoses tipe transaksi rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambil keputusan cerdik.

(32)

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifaft manajerial kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok. Blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran, blok tersebut adalah :

a. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam Sistem Informasi. b. Blok Model

Terdiri dari kombinasi prosedure, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan yang diinginkan.

c. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi

Teknologi merupakan kontak alat dalam sistem informasi. e. Blok Basis Data

(33)

f. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang agar hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun jika terlanjur terjadi dapat diatasi.

Untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi dibutuhkan beberapa komponen yang fungsinya sangat vital di dalam sistem informasi. Menurut Andri Kristanto (2008:13) Komponen sistem informasi tersebut adalah sebagai berikut : input, proses, output, teknologi, basis data dan kendali.

Secara rinci komponen-komponen sistem informasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Input

Input disini adalah semua data yang dimasukkan kedalam sistem informasi. Dalam hal ini yang termasuk dalam input adalah dokumen-dokumen tersebut dikumpulkan dan dikonfirmasikan ke suatu bentuk sehingga dapat diterima oleh pengolah yang meliputi pencatatan, penyimpanan, pengujian dan pengkodean.

b. Proses

(34)

c. Output

Output merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah diolah menjadi suatu informasi yang berguna dan dapat dipakai penerima.

d. Teknologi

Teknologi disini merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukkan input, mengolah input dan menghasilkan keluaran. Ada 3 bagian dalam teknologi ini yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak dan perangkat manusia. Setiap organisasi membutuhkan teknologi dalam pengolahan data menjadi informasi.

e. Basis data

Basis data merupakan data-data yang saling berhubungan satu dengan yang lain yang disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan diolah menggunakan perangkat lunak. Basis data sendiri merupakan kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file-file dengan file-file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data.

f. Kendali

(35)

Sebagian besar sistem informasi berlandaskan komputer terdapat di dalam suatu organisasi dalam berbagai jenis. Anggota organisasi adalah pemakai informasi yang dihasilkan sistem termasuk manajer yang bertanggung jawab atas pengalokasian sumber daya untuk pengembangan dan pengoperasian perusahaan.

2.4Pengertian Pengelolaan Air Bawah Tanah

Sebelum mengetahui lebih dalam mengenai pengelolaan air bawah tanah, terlebih dahulu akan dipaparkan mengenai air bawah tanah. Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun juga. Tanpa air manusia, hewan dan tanaman tidak akan dapat hidup. Dikutip dari http://google.co.id/air_bawah_tanah/ 22 april 2013 air di bumi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

a. Air Tanah

Air Tanah adalah air yang berada di bawar permukaan tanah. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya sulit dilakukan. Air tanah dapat kita bagi lagi menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.

b. Air Permukaan

(36)

kali, rawa, empang, dan lain sebagainya. Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu perairan darat dan perairan laut. Perairan darat merupakan air permukaan yang berasa diatas daratan misalnya rawa – rawa, danau, sungai dan lain sebagainnya. Sedangkan perairan laut adalah air permukaan yang berada dilautan luas.

Definisi serupa juga dijelaskan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 06 Tahun 2002 Pasal 1 Bagian f yang menyebutkan bahwa “Air Bawah Tanah adalah semua air yang terdapat dalam lapisan batuan yang mengandung air di bawah permukaan tanah, termasuk mata air yang muncul secara alamiah di atas permukaan tanah, yang selanjutnya disebut ABT “.

Merujuk pada Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 06 Tahun 2002 Pasal 1 menerangkan bahwa, “pengelolaan merupakan salah satu bentuk pemanfaatan sumber daya air dibawah tanah”. Untuk lebih jelasnya maka dapat dilihat pada Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 06 Tahun 2002 Pasal 1 bagian j yaitu Pengelolaan air bawah tanah adalah pengelolaan dalam arti luas mencakup segala kegiatan inventarisasi, pengaturan pemanfaatan, perizinan, pembinaan, pengendalian dan pengawasan serta konservasi air bawah tanah.

(37)

2.5 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbentuk dari interkoneksi fasilitas-fasilitas yang dirancang untuk membawa trafik dari beragam sumber telekomunikasi. Menurut Nurjaya WK, 2012 dalam buku Pengelolaan Instalansi Komputer mengungkapkan bahwa jaringan komputer (network) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer – komputer yang di desain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan

dapat mengakses informasi (peramban web).

2.5.1 Jenis-jenis Jaringan Komputer

Menurut Wahyu Nurjaya (2012 : 226) dalam Buku Pengelolaan instalansi Komputer, Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan skala jaringan, yaitu sebagai berikut.

1) LAN (Local Area Network)

LAN menggambarkan suatu jaringan yang menjangkau area yang terbatas, misalnya satu kantor, satu gedung, dimana komputer yang mempunyai jaringan secara fisik berdekatan satu dengan yang lainnya. LAN yang besar, misalnya pada kantor atau perusahaan yang komplek, dapat dipisahkan menjadi beberapa workgroup untuk lebih memudahkan manajemennya. Jaraknya kurang lebih sampai 10 km.

2) MAN (Metropolitan Area Network)

(38)

menghubungkan jaringan komputer antara satu kota dengan kota lainnya. Untuk dapat membuat suatu jaringan MAN biasanya diperlukan adanya operator telekomunikasi untuk menghubungkan antar jaringan komputer. Contohnya , seperti jaringan Depdiknas antara kota atau wilayah dan juga jaringan mall – mall modern yang saling berhubungan diantara kota.

3) WAN (Wide Area Network)

WAN merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh, yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau negara, atau dapat didefinisikan sebagai jaringankomputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.

4) Internetwork

Internetwork merupakan kumpulan jaringan secara global yang terkoneksi menggunakan mesin yang disebut gateway yang berfungsi sebagai penerjemah antara jaringan yang tidak kompatibel. Bentuk internet yang umum adalah kumpulan dari LAN yang dihubungkan oleh WAN. Dengan jarak jangkuan 10.000 km.

5) PAN (Personal Area Network)

PAN merupakan jaringan komputer yang digunakan untuk komunikasi antara komputer perangkat dekat dari satu orang. PAN dapat digunakan untuk komunikasi antara perangkat pribadi mereka sendiri.

6) SAN (Storage Area Network)

(39)

penyimpanan tersebut seolah – olah menggunakan penyimpanan lokal (local disk). Keunggulan SAN terletak pada fleksibilitasnya .

7) CAN (Campus Area Network)

CAN merupakan perluasan dari jaringan LAN sehingga mencakup satu campus yang cukup luas, terdiri atas puluhan gedung yang berjarak lebih dari beberapa ratus meter. Kabel transmisi yang digunakan adalah coaxial atau serat optik.

8) GAN (Global Area Network)

GAN merupakan jaringan komputer yang cakupannya lebih luas. Jaringan ini merupan komputer – komputer yang ada d negara – negara di seluruh dunia. Pada saat ini jaringan yang termasuk GAN adalah internet. Dimana internet dapat menghubungkan komputer – komputer yang ada di seluruh dunia.GAN atau internet dapat juga berupa kumpulan jaringan yang terkoneksi dengan cakupan dunia.

9) IPN (Inter Planet Network)

(40)

2.5.2 Topologi Jaringan

1. Star Network /Topologi Star

Beberapa node dihubungkan dengan suatu node pusat (central node atau host node) yang membentuk jaringan seperti bentuk bintang (star). Semua

komunikasi ditangani dan diatur langsung oleh central node. Central node melakukan semua tanggung jawab untuk mengatur arus informasi diantara node yang lainnya.

2. Hierarchical Tree Network / Topologi Pohon

Network ini berbentuk seperti pohon yang bercabang, yang terdiri dari central

node dihubungkan dengan node yang lain secara berjanjang. Cenral node biasanya berupa large computer atau main frame computer sebagai host computer yang merupakan jenjang tertinggi ( top hierarchical) yang bertugas

mengkoordinasi atau mengendalikan node jenjang dibawahnya yang dapat berupa mini computer atau micro computer.

3. Mesh Network / Topologi Mesh

Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada. Susunannya pada setiap peralatan-peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain.

4. Bus Network/Topologi Bus

(41)

mempunyai status yang sama. Karena jalur data (bus) terbuka maka awal dan akhir bus harus diberi terminator, sebagai penutup jalur data.

5. Ring Network/Topologi Ring

Bentuk ini merupakan gabungan bentuk loop network dan bus network. Jika salah satu node yang lain tidak berfungsi atau rusak, maka tidak akan mempengaruhi komunkasi node yang lain karena tepisah dari jalur data. Hal ini berbeda dengan loop network, bila salah satu node rusak, maka akan mempengaruhi node yang lainnya.

2.6Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) merupakan bahasa untuk

menspesifikasikan, memvisualisasi, membangun dan mendokumentasikan artifact (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan oleh proses pembuatan perangkat lunak.

Unified Modeling Language (UML) berorientasi pada objek, menerapkan

banyak level abstraksi dan juga tidak bergantung pada proses pengembangan, tidak bergantung bahasa dan teknologi.

Tujuan dari UML itu sendiri diantaranya yaitu untuk menyediakan bahasa pemodelan visual yang ekspresif dan siap pakai untuk mengembangkan dan pertukaran model –model yang berarti. Selain itu juga UML memiliki tujuan untuk mendukung spesifikasi independen bahasa pemrograman dan proses pengembangan tertentu.

(42)

tetapi tidak menyampaikan apa dan kapan model yang seharusnya dibuat yang merupakan salah satu prosesimplementasi pengembangan software. UML tidak hanya merupakan sebuah bahasa pemograman visual saja, namun juga dapat secara langsung dihubungkan ke berbagai bahasa pemrograman, seperti JAVA, C++, Visual Basic, atau bahkan dihubungkan secara langsung ke dalam sebuah object-oriented database.

Begitu juga mengenai pendokumentasian dapat dilakukan seperti; requirements, arsitektur, design, source code, project plan, tests, dan prototypes.

Diagram ini memiliki kegunaan pada pemodelan yaitu untuk formalisasi ekspresi model objek secara koheren, presisi dan mudah dirumuskan. UML memiliki 9 diagram yaitu sebagai berikut.

a) Diagram Use Case

Diagram Use Case menggambarkan apa saja aktifitas yang dilakukan oleh suatu sistem dari sudut pandang pengamatan luar. Yang menjadi persoalan itu apa yang dilakukan bukan bagaimana melakukannya. Diagram Use Case dekat kaitannya dengan kejadian-kejadian.

b) Diagram Class

Diagram Class memberikan pandangan secara luas dari suatu system dengan menunjukan kelas-kelasnya dan hubungan mereka. Diagram Class bersifat statis,

menggambarkan hubungan apa yang terjadi bukan apa yang terjadi jika mereka berhubungan.

(43)

Untuk mengatur pengorganisasian diagram Class yang kompleks, dapat

dilakukan pengelompokan kelas-kelas berupa package (paket-paket). Package adalah kumpulan elemen-elemen logika UML.

d) Diagram Sequence

Diagram sequence merupakan salah satu diagram Interaction yang menjelaskan bagaimana suatu operasi itu dilakukan, message (pesan) apa yang dikirim dan kapan pelaksanaannya. Diagram ini diatur berdasarkan waktu. Obyek-obyek yang berkaitan dengan proses berjalannya operasi diurutkan dari kiri ke kanan berdasarkan waktu terjadinya dalam pesan yang terurut.

e) Diagram Collaboration

Diagram Collaboration juga merupakan diagram interaction. Diagram membawa informasi yang sama dengan diagram Sequence, tetapi lebih memusatkan atau memfokuskan pada kegiatan obyek dari waktu pesan itu dikirimkan.

f) Diagram State Chart

Behaviors dan state dimiliki oleh obyek. Keadaan dari suatu obyek

bergantung pada kegiatan dan keadaan yang berlaku pada saat itu. Diagram StateChart menunjukan kemungkinan dari keadaan obyek dan proses yang menyebabkan perubahan pada keadaannya.

g) Diagram Activity

(44)

berfokus pada aktifitas-aktifitas yang terjadi yang terkait dalam suatu proses tunggal. Jadi dengan kata lain, diagram ini menunjukkan bagaimana aktifitas-aktifitas tersebut bergantung satu sama lain.

h) Diagram Component dan Deployment

Component adalah sebuah code module (kode-kode module). Diagram

Component merupakan fisik sebenarnya dari diagram Class. Diagram Deployment menerangkan bahwa konfigurasi fisik software dan hardware.

2.7Perangkat Lunak Pendukung

Penulis menggunakan beberapa perangkat lunak pendukung yang digunakan untuk pengembangan sistem, dibawah ini akan dijelaskan perangkat-perangkat lunak yang digunakan penulis.

2.7.1 XAMPP

Menurut ( Bunafit Nugroho 2008 : 2 ) XAMPP adalah suatu bundel web server yang populer digunakan untuk coba-coba di Windows karena kemudahan

instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain server web Apache, interpreter PHP, dan basis data MySQL. Setelah menginstall XAMPP, kita bisa memulai pemrograman PHP di komputer sendiri maupun mencoba menginstall aplikasi-aplikasi web.

2.7.2 PHP

(45)

PHP merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor, adalah sebuah

bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaks mirip dengan bahasa C, Java dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamis dengan cepat.

PHP merupakan bahasa pemograman web yang bersifat server-side HTML=embedded scripting, di mana script-nya menyatu dengan HTML dan

berada si server. Artinya adalah sintaks dan perintah-perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan HTML biasa. PHP dikenal sebgai bahasa scripting yang menyatu dengan tag HTML, dieksekusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis seperti ASP (Active Server Pages) dan JSP (Java Server Pages).

Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan system database di dalam web. Sistem database yang dapat didukung oleh PHP adalah :

1. Oracle 2. MySQL 3. Sybase 4. PostgreSQL

PHP dapat berjalan di berbagai system operasi seperti windows 98/NT, UNIX/LINUX, solaris maupun macintosh. PHP merupakan software yang open

(46)

http://www.php.net, ataupun dari situs-situs yang menyediakan software tersebut

seperti di ftp://gerbang.che.itb.ac.id.

Software ini juga dapat berjalan pada web server seperti PWS (Personal

Web Server), Apache, IIS, AOLServer, fhttpd, phttpd dan sebagainya. PHP juga

merupakan bahasa pemograman yang dapat kita kembangkan sendiri seperti menambah fungsi-fungsi baru. Keunggulan lainnya dari PHP adalah PHP juga mendukung komunikasi dengan layanan seperti protocol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 bahkan HTTP. PHP dapat diinstal sebagai bagian atau modul dari apache web server atau sebagai CGI script yang mandiri.

Banyak keuntungan yang dapat diperoleh jika menggunakan PHP sebagai modul dari apache di antaranya adalah :

1. Tingkat keamanan yang cukup tinggi

2. waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa pemograman web lainnya yang berorientasi pada server-side scripting.

3. Akses ke sistem database yang lebih fleksibel seperti MySQL.

2.7.3 Macromedia Dreamweaver 8

Macromedia Dreamweaver 8.0 adalah sebuah software web design yang menawarkan cara mendesain website dengan dua langkah sekaligus dalam satu waktu, yaitu mendesain dan memprogram.

(47)

platform browser. Dreamweaver menyediakan desain tingkat tinggi dan tool-tool

untuk layout, kemudian juga sangat mudah menggunakan kemampuan Dynamic HTML seperti animasi layer dan behaviours tanpa menulis kode programnya.

2.7.4 MySQL

Menurut (Bunafit, 2008) MySQL merupakan database yang berbasis

server. Anda bisa menggunakan database MySQL apabila memiliki izin hak

akses didalamnya. Hal ini seperti halnya pada saat anda hendak menggunakan klien MySQL untuk masuk pada server MySQL.

Keunggulan dari MySQL adalah : 1. Bersifat open source.

2. Sistem software-nya tidak memberatkan kerja server atau komputer karena dapat bekerja di background.

2.7.5 HTML

HTML merupakan singkatan dari hypertext markup language, yang merupakan program penelitian informasi pada sebuah hompage. Penelitian HTML dapat dilakukan menggunakan alat bantu seperti Notepad yang terdapat pada windows atau simple text machintosh. Selain itu juga dapat digunakan editor

(48)

2.7.6 Cascading Style Sheet (CSS)

Cascading Style Sheet (CSS) atau yang biasa disingkat dengan CSS,

merupakan suatu dokumen yang digunakan untuk melakukan pengaturan halaman Web yang ditulis dengan HTML atau XHTML. Penggunaan CSS tidak memerlukan perangkat lunak tertentu karena CSS merupakan script yang telah embedded dengan HTML. CSS digunakan oleh Web Designer untuk menentukan

warna, jenis, huruf, tata letak, dan berbagai aspek tampilan dokumen. CSS digunakan terutama untuk memisahkan antara isi dokumen (yang ditulis dengan HTML atau bahasa markup lainnya) dengan presentasi dokumen (yang ditulis dengan CSS). Pemisah ini ditujukan agar dapat mmemisahkan aksesibilitas isi, memberikan lebih banyak keleluasaan dan kontrol terhadap tampilan, dan mengurangi kompleksitas serta pengulangan pada trukur isi.

2.7.7 Apache

Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web

yang dapat dijalankan dibanyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Windows, Novotel Netware dan lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP.

Apache memiliki fitur-fitur yang canggih seperti pesan kesalahan yang

(49)

Apache merupakan software open source dikembangkan oleh komunitas

terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation.

(50)

34 

3.1 Objek Penelitian

Adapun yang menjadi objek penelitian yaitu Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan yang beralamatkan di Jl. Adi Sucipta No.7 Cianjur. Dalam penelitian ini, penulis menjelaskan tentang sejarah Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan pertambangan Kabupaten Cianjur, visi dan misi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan pertambangan Kabupaten Cianjur, struktur organisasi dan deskripsi tugas semua bagian dalam organisasi.

3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan

Pertambangan Kabupaten Cianjur

(51)

dan Pertambangan dirubah menjadi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan. Dengan Tupoksi OPD berdasar kepada Keputusan Bupati Nomor 09 tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata kerja OPD dilingkungan pemkab Cianjur.

3.1.2 Visi, Misi dan Tujuan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan

Pertambangan Kabupaten Cianjur

Suatu intansi ataupun perusahaan tidak akan terlepas dari apa yang namanya visi serta misi. Visi dan misi merupakan tujuan ataupun sasaran dari didirikannya perusahan atau instansi tersebut. Adapun visi, misi dan tujuan dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Cianjur yaitu sebagai berikut.

3.1.2.1Visi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan

Kabupaten Cianjur

Mewujudkan Pengelolaan Sumber daya Air , Energi dan Sumber Daya Mineral secara berkesinambungan, partisipatif, akuntable dan professional untuk Cianjur yang lebih sejahtera.

3.1.2.2 Misi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan

Kabupaten Cianjur

(52)

2 Meningkatkan Pelayanan secara optimal dengan menumbuhkembangkan peran serta dan partisipasi masyarakat di Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan, Energi dan Kegeologian.

3 Melakukan Konservasi Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi, dan Pengendalian Pemanfaatan Sumber Daya Air, Daya Rusak Air, Usaha Pertambangan dan Energi serta Bencana Geologi Lainnya.

4 Mengembangkan Potensi Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi secara Optimal dan Berkesinambungan dengan tetap memperhatikan Daya Dukung Lingkungan.

3.1.2.3Tujuan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan

Kabupaten Cianjur

1. Menurunkan kerusakan dalam fungsi, kapasitas dan kualitas sumber-sumber air dan kawasan Pertambangan & Energi

2. Mengembangkan skala penambangan yang berwawasan lingkungan. 3. Mewujudkan pembangunan pengairan yang berkesinambungan.

4. Meningkatkan perlindungan areal produktif, kawasan permukiman dan wisata dari bahaya banjir, kekeringan dan bencana geologi lainnya.

5. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan listrik desa.

6. Meningkatkan kemudahan masyarakat dalam memperoleh data, informasi dan perijinan.

7. Meningkatkan kualitas SDM aparatur.

(53)

3.1.3 Struktur Organisasi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan

Pertambangan Kabupaten Cianjur

Struktur organisasi dalam sebuah organisasi sangatlah penting. Hal ini karena berkaitan dengan sistem birokrasi dari perusahaan tersebut. struktur organisasi ini bertujuan agar sistem birokrasi perusahaan bisa berjalan dengan baik dan juga teratur.

[image:53.612.171.465.357.593.2]

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 09 Tahun 2009, dengan Susunan Organisasi sebagai berikut .

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan

Kabupaten Cianjur

(54)

3.1.4 Deskripsi kerja

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDA & P) merupakan salah satu instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang pengelolaan sumber daya air. Pada dasarnya Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten berfungsi untuk memberikan pelayan kepada masyarakat luas khususnya menyangkut dengan masalah pengelolaan dan juga pemanfaatan sumber daya air.

Berdasarkan dari struktur organisasi yang terdapat diatas, maka diperoleh penjabaran deskripsi kerja sebagai berikut.

1. Kepala Dinas

Membantu Bupati dalam Penyelengaraan urusan Pemerintah Daerah dibidang Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan serta Memimpin, Mengkoordinasikan seluruh kegiatan Dinas sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Sekretaris

(55)

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Pengelolaan surat, kearsipan, urusan rumah tangga, hubungan masyarakat, dan keprotokolan, rencana kebutuhan dan pengelolaan barang/perlengkapan, penyiapan bahan perumusan rencana ketentuan dan atau peraturan perundang-undangan, pengadaan dan pemeliharaan barang/peralatan, kendaraan dinas dan gedung, Pengelolaan administrasi kepegawaian, kebutuhan pegawai, administrasi kesejahteraan pegawai, bahan administrasi mutasi, disiplin. dan pengembangan pegawai, pemberhentian dan pensiun. Penyiapan bahan rancangan produk hukum dan pendokumentasian; peraturan perundang undangan sesuai dengan ketentuan dan/atau perundang undangan yang berlaku.

b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan

(56)

c. Sub Bagian Penyusuan Program

1. Pengkoordinasian, penyusunan perumusan rencana dan program dinas serta evaluasi dan laporan pelaksanaan rencana dan program dinas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Penyiapan bahan pedoman /koordinasi dan pengumpulan pengolahan data dan statistik,serta pelayanan informasi program dinas.

3. Penyiapan dan pelaksanaan dan koordinasi penyusunan program dinas berupa program lima tahunan dan tahunan dinas.

4. Penyiapan, koordinasi, dan penyusunan evaluasi dan pelaporan pogram dinas.

3. Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan

Menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Dinas di bidang perencanaan teknik pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur sumber daya pengairan serta melaksanakan pembinaan, fasilitasi pembangunan dan pemeliharaan irigasi, pembangunan dan pemeliharaan waduk danau dan sungai sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis operasional di bidang pembinaan sistem infromasi manajemen pelaksanaan program dan kegiatan dinas sesuai dengan ketentuan dan atau peraturan perundang undangan yang berlaku.

a. Seksi Perencanaan Teknis Pembangunan dan Pemeliharaan

Infrastruktur Sumber Daya Pengairan

(57)

2. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan perencanaan pengelolaan sumber daya air

3. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan dan pelaksanaan teknik kegiatan survey dan pemetaan

4. Penyiapan bahan koordinasi, penyusunan, pengumpulan data dan pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi.

b. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Irigasi

1. Penyusunan rencana kegiatan seksi pembangunan dan pemeliharaan irigasi sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang undangan yang berlaku.

2. Penyiapan bahan koordinasi bidang perencanaan teknik, dan pelaksanaan, penyusunan bahan pedoman teknis dan pelaksanaan bimbingan teknis pembangunan dan peningkatan pengelolaan sumber daya air.

3. Penyiapan bahan koordinasi bidang operasi dan pemeliharaan, Pelaksanaan teknis operasi dan pemeliharaan, pencegahan dan penanggulangan bencana banjir, bimbingan teknis operasionalisasi pemeliharaan sumber daya air, penyimpanan peta lokasi, dokumentasi riwayat bangunan air, situasi dan catatan pelaksanaan pemeliharaan bangunan air .

(58)

sumber air serta pengelolaan inventarisasi data dan mutasi area, bimbingan teknis pelaksanaan pemeliharaan serta inventarisasi kondisi bangunan pengairan.

c. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Waduk, Danau, Sungai

1. Penyusunan rencana kegiatan seksi pembangunan dan pemeliharaan waduk, danau, dan sungai.

2. Penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan umum pemerintah daerah dibidang Pembangunan dan Pemeliharaan Waduk, Danau, Sungai. Pelaksanaan pelayanan umum di bidang perencanaan teknik pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur sumber daya pengairan serta melaksanakan pembinaan,fasilitas pembangunan dan pemeliharan irigasi, waduk, danau, dan sungai sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang undangan yang berlaku.

4. Bidang Bina Manfaat dan Pengairan Pedesaan

Penyelenggaraan pembinaan pemanfaatan pengairan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

a. Seksi Bantuan Teknik Pemeliharaan Jaringan Irigasi

1. Penyiapan bahan koordinasi, dan pelaksanaan teknis pembinaan pengairan pedesaan dan hubungan antar lembaga.

2. Penyiapan bahan koordinasi, penyusunan bahan teknis administrasi dan fasilitasi, dan pelaksanaan bantuan teknik

(59)

Penyiapan bahan koordinasi, penyusunan petunjuk teknis, pelaksanaan bimbingan teknis, pengumpulan dan pengolahan data hasil bidang pengawasan dan pengendalian pemanfaatan sumber daya air penyiapan penyajian data dan informasi mengenai potensi serta permasalahan di bidang penyuluhan.

5. Bidang Pertambangan dan Energi

Penyelenggaraan survey dan pemetaan potensi pertambangan, pelaksanaan pembinaan usaha dan teknik penambangan, serta pengawasan dan pengendalian penambangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

a. Seksi Data Potensi Pertambangan dan Sumber Daya Energi

Penyiapan bahan koordinasi, pengumpulan dan pengolahan data di bidang pelaksanaan survey, pengukuran dan pemetaan potensi pertambangan.

b. Seksi Bina Usaha dan Pertambangan Pertambangan Energi

1. Penyiapan bahan koordinasi, bahan pedoman, pelaksanaan pembinaan usaha dan teknik pertambangan.

2. Penyiapan bahan koordinasi,penyusunan pedoman teknis, pelaksanaan bimbingan teknis dan pengumpulan dan pengolahan data pengawasan dan pengendalian pertambangan.

3.2 Metode penelitian

(60)

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mendesain penelitian ke dalam metode penelitian action research (tindakan) dan metode penelitian deskriptif. Metode penelitian action research (tindakan) yaitu mengembangkan keterampilan – keterampilan baru, cara pendekatan baru, atau produk pengetahuan baru dan memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia aktual/lapangan.

Metode deskriptif (descriptive reasearch) yaitu metode dalam penelitian suatu kasus dengan cara menuturkan pemecahan masalah dan mengumpulkan data sebagai gambaran keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta - fakta yang ada.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Dalam hal ini, penulis menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dengan menggunakan metode penelitian lapangan yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang menjadi objek penelitian. Dalam hal ini penulis melakukan pengumpulan data dengan cara :

(61)

diselidiki pada obyek penelitian. Pengamatan dapat dilakukan dengan partisipasi maupun non partisipasi. Dalam observasi partisipasi pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung, misalnya seperti praktek kerja lapangan. Dalam observasi nonpartisipasi, pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan. Dia hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan. Dalam hal ini, penulis terjun langsung ke objek penelitian yaitu Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Cianjur.

b. Metode Wawancara yaitu cara untuk memperoleh data dengan cara melakukan interview atau wawancara secara langsung dengan pihak – pihak yang terlibat. Dalam hal ini, penulis melakukan wawancara dengan para karyawan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Cianjur.

3.2.2.2Sumber Data Sekunder

(62)

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan sistem sehingga sistem yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode Pendekatan Sistem adalah upaya untuk melakukan pemecahan masalah yang dilakukan dengan melihat masalah yang ada secara menyeluruh dan melakukan analisis secara sistem dan terstruktur. Pendekatan sistem diperlukan apabila kita menghadapi suatu masalah yang kompleks sehingga diperlukan analisa terhadap permasalahan tadi, untuk memahami hubungan bagian dengan bagian lain dalam masalah tersebut, serta kaitan antara masalah tersebut dengan masalah lainnya.

Metode pendekatan sistem yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode berorientasi objek atau object oriented. Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dalam sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

(63)
[image:63.612.177.465.268.575.2]

Metode prototipe ini proses pengembangan sistem menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai yang sulit untuk diidentifikasi. Setiap tahapan ini terus berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi. Metode prototype dibuat untuk memuaskan kebutuhan user dan untuk memahami kebutuhan user lebih baik. Prototipe yang dibuat dapat dimanfaatkan kembali untuk membangun software lebih cepat.

Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype

(64)

1. Pengumpulan kebutuhan, User dan penulis bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping, penulis membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada user (misalnya dengan membuat input dan format output).

3. Evaluasi protoptyping, Evaluasi ini dilakukan oleh user apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann user. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan sistem, Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji sistem, Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain

6. Evaluasi sistem, User mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika sudah sesuai, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

(65)

Jenis-Jenis Prototyping :

1. Feasibility prototyping. Digunakan untuk menguji kelayakan dari teknologi yang akan digunakan untuk sistem informasi yang akan disusun.

2. Requirement prototyping. Digunakan untuk mengetahui kebutuhan aktivitas bisnis user. Misalnya dalam sebuah organisasi sekolah terdapat user kesiswaan, kurikulum, administrasi, guru, dan kepala sekolah. Maka penggunaan sistem dapat dibedakan berdasarkan user tersebut sesuai dengan kebutuhannya.

3. Desain Prototyping. Digunakan untuk mendorong perancangan sistem

informasi yang akan digunakan.

4. Implementation prototyping. Merupakan lanjutan dari rancangan protipe, prototype ini langsung disusun sebagai suatu sistem informasi yang akan digunakan.

Keunggulan metode Prototyping:

1. Adanya komunikasi baik antara pengembang dengan pelanggan.

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.

4. Menghemat waktu dalam pengembangannya.

(66)

Kelemahan metode Prototyping :

1. Kualitas sistem kurang baik karena hanya mengutamakan kenyamanan user.

2. Pengembang kadang-kadang menggunakan implementasi yang sembarangan.

3. Tidak mencerminkan proses perancangan yang baik.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Sesuai dengan metode pendekatan sistem yang digunakan yaitu metode berorientasi objek, maka penulis memakai pemodelan dengan notasi UML (Unified Modeling Language). Untuk mendapatkan banyak pandangan terhadap

sistem informasi yang akan dibangun, UML menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukkan berbagai aspek dalam sistem. Ada 6 diagram yang digunakan oleh penulis, yaitu:

a. Diagram Use Case

Diagram Use Case atau use case diagram merupakan pemodelan untuk

(67)

b. Diagram Activity

Diagram activity atau diagram aktivitas menggambarkan workflow (aliran

kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

c. Diagram Sequential

Diagram sequential atau sequence diagram menggambarkan kelakuan objek

pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antarobjek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Banyaknya diagram sequence yang harus digambar adalah sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sequence sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sequence yang harus dibuat juga semakin banyak.

d. Diagram Class

Diagram class atau kelas diagram menggambarkan struktur sistem dari segi

(68)

Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem.

e. Diagram Component

Diagram component atau komponen diagram dibuat untuk menunjukkan

organisasi dan ketergantungan di antara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem. Komponen dasar yang biasanya ada dalam suatu sistem adalah komponen user interface yang menangani tampilan, komponen business processing yang menangani fungsi-fungsi proses bisnis, komponen

data yang menangani manipulasi data, dan komponen security yang menangani keamanan sistem.

f. Diagram Deployment

Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi

komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:

1. Sistem client/server

2. Sistem tambahan yang menggambarkan rancangan device, node, dan hardware.

3. Sistem terdistribusi murni 4. Rekayasa ulang aplikasi

3.2.4. Pengujian Software

(69)

pengujian yang berbeda yang tujuan utamanya adalah sepenuhnya menggunakan

sistem berbasis komputer.”

Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode perancang data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box.

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :

a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang,

b. Kesalahan interface,

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal,

d. Kesalahan kinerja,

e. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

(70)

Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box, karena pengujian black box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik white box. Pengujian black box berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.

Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Pengujian black box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian. Pengujian black box harus menjawab pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana validitas fungsional diuji

(71)

3. Apakah system akan sangat sensitive terhadap harga input tertentu 4. Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi

5. Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh system 6. Apa pengaruh kombinasi tertentu dari data terhadap system operasi.

Dilihat dari objek, fungsi, dan kegunaannya, black box testing sangat cocok digunakan untuk menguji apakah program / perangkat lunak sudah berfungsi dengan benar dan sesuai dengan keinginan pengguna. Maka dari itu, penulis menggunakan metode black box untuk menguji perangkat lunak untuk sistem informasi permohonan izin air bawah tanah yang telah dibangun.

(72)

56 

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata kedalam komponen yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah-masalah yang muncul, sehingga mengarah kepada suatu solusi untuk perbaikan maupun pengembangan kearah yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan. Tahap analisis merupakan tahapan yang sangat penting karena apabila terjadi kesalahan di tahapan ini, maka akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

4.1.1. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Pada analisis prosedur ini, yang harus dilakukan adalah mengetahui prosedur yang sedang berjalan untuk perancangan sistem yang baru. Harus diketahui pula hal-hal yang menjadi tujuan pemakai sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas.

Kegiatan analisis sistem adalah kegiatan yang dilakukan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru.

(73)

Pertambangan di Kabupaten Cianjur. Adapun alur kerja yang sedang berjalan yaitu sebagai berikut.

1. Pendaftaran

Pemohon yang akan mengajukan permohonan izin air bawah tanah, harus mengisi formulir yang disediakan oleh admin. Pengisian harus dilakukan secara tepat dan juga benar. Adapun syarat – syaratnya yaitu sebagai berikut :

a. Fotocopy KTP pemohon b. Fotocopy izin lokasi c. Peta situasi

d. Berita acara pemeriksaan lapangan e. Analisa kualitas air

f. Surat Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah (SIPPAT)

g. Surat keterangan tidak keberatan dari masyar

Gambar

Gambar 3.1
Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype
Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Informasi Permohonan Izin Air
Tabel 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan tahap ini untuk melatih ternak agar terbiasa mengkonsumsi ransum percobaan dan untuk menghilangkan pengaruh pakan yang sebelumnya dengan cara memberikan

Berkenaan dengan hal tersebut, agar Saudara dapat membawa dokumen asli atau rekaman yang sudah dilegalisir oleh pihak yang berwenang dan jaminan penawaran asli untuk setiap data

Pada hari ini Selasa tanggal Dua Puluh Enam bulan Mei Tahun Dua Ribu Lima Belas, kami selaku Pokja Konstruksi Paket Pemboran Eksplorasi Air Bawah Tanah dan Instalasi

Pandangan lain mengenai definisi perencanaan sumber daya manusia dikemukakan oleh Mangkunegara ( 2003, p. 6) Perencanaan tenaga kerja dapat diartikan sebagai

Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa Intensitas nyeri pre test pada responden yang dilakukan relaksasi genggam jari (kelompok eksperimen) memiliki rata-rata

Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan perilaku ibu tentang pemberian susu formula terhadap resiko obesitas pada bayi usia 6-12 bulan

Kelas : ... Jika peserta didik memperoleh skor 13-16 dapat ditetapkan sangat kompeten. 2). Jika peserta didik memperoleh skor 9- 12 dapat ditetapkan kompeten

Metode: Asam alginat diisolasi dari simplisia algae coklat secara maserasi dengan larutan natrium karbonat 5% pada suhu 40-50 0 C, diubah menjadi kalsium alginat.. dan asam