SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata Satu)
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Nunung Nurjanah 10510624
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
v PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK i
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR TABEL xvii
DAFTAR SIMBOL xix
DAFTAR LAMPIRAN xxii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Penelitian 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 3
1.2.1 Identifikasi Masalah 3
1.2.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 4
1.3.1 Maksud Penelitian 4
1.3.2 Tujuan Penelitian 5
1.4 Kegunaan Penelitian 5
vi
1.6.1 Lokasi Penelitian 8
1.6.2 Waktu Penelitian 8
1.7 Sistematika Penulisan 9
BAB II LANDASAN TEORI 10
2.1 Pengertian Sistem 10
2.2 Pengertian Informasi 12
2.3 Pengertian Sistem Informasi 14
2.3.1 Komponen Sistem Informasi 14
2.3.2 Blok Bangunan Sistem Informasi 15
2.4 Pengertian Klinik 17
2.5 PengertianDatabase/Basis Data 18
2.6 Entity Relationship Diagram (Diagram Hubungan Antara Entitas) 18
2.7 PengenalanPersonal Home Page(PHP) 22
2.7.1.Web ServerXAMPP 23
2.7.2.Dreamweaver 23
2.7.3. MySQL 23
2.8 Jaringan Komputer 24
2.8.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer 24
vii
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan 31
3.1.3 Visi 31
3.1.4 Misi 31
3.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan 32
3.1.6 Deskripsi Tugas 32
3.2 Metode Penelitian 35
3.2.1 Desain Penelitian 35
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data 36
3.2.2.1 Sumber Data Primer 36
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder 37
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 39
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem 39
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem 40
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan 44
1) Flow Map 44
2) Diagram Konteks 44
3) Data Flow Diagram 45
4) Kamus Data 45
viii
3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan 51
3.3.1 Analisis Dokumen 51
3.3.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan 54
3.3.2.1 Flow Map 57
3.3.2.2 Diagram Konteks 60
3.3.2.3 Data Flow Diagram 61
3.4 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan 65
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 67
4.1 Perancangan Sistem 67
4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem 67
4.1.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan 68 4.1.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan 70
4.1.3.1 Flow Map 74
4.1.3.2 Diagram Kontek 78
4.1.3.3 Data Flow Diagram 79
4.1.3.3.1 DFD Level 1 80
4.1.3.3.2 DFD Level 2 Proses 1 81 4.1.3.3.3 DFD Level 2 Proses 2 82
ix
4.1.4.3 Entity Relationship Diagram 93
4.1.4.4 Struktur File 94
4.1.4.5 Kodifikasi 99
4.2 Perancangan Antar Muka 102
4.2.1 Struktur Menu 103
4.2.2 Perancangan Input 107
4.2.3 Perancangan Output 113
4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan 124
4.4 Implementasi 124
4.4.1 Batasan Implementasi 125
4.4.2 Implementasi Perangkat Lunak 125
4.4.3 Implementasi Perangkat Keras 125
4.4.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) 126
4.4.5 Implementasi Antar Muka 133
4.4.6 Implementasi Instalasi Program 169
4.4.7 Penggunaan Program 170
4.5 Penggujian 170
4.5.1 Rencana Pengujian 171
4.5.2 Kasus dan Hasil Pengujian 175
x
DAFTAR PUSTAKA 195
xi
Gambar 2.1 Topologi Bus 26
Gambar 2.2 Topologi Star 27
Gambar 2.3 Topologi Ring 27
Gambar 2.4 Topologi Pohon (tree) 28
Gambar 3.1 Struktur Organisasi 32
Gambar 3.2 Metode Prototipe 41
Gambar 3.3 Flowmappada Bidang Pelayanan Pengobatan Umum 57 Gambar 3.4 Flowmappada Bidang Pelayanan Laboratorium 58 Gambar 3.5 Flowmappada Bidang Pelayanan Obat/kefarmasian 59
Gambar 3.6 Diagram Konteks 60
Gambar 3.7 DFD Level 1 61
Gambar 3.8 DFD Level 2 proses 1 62
Gambar 3.9 DFD Level 2 proses 2 63
Gambar 3.10 DFD Level 2 proses 3 64
Gambar 4.1 FlowmapPendaftaran 75
Gambar 4.2 Flowmappada Bidang Pelayanan Laboratorium 76 Gambar 4.3 Flowmappada Bidang Pelayanan Obat/kefarmasian 77 Gambar 4.3 Flowmappada Bidang Pelayanan Obat/kefarmasian (lanjutan) 78
Gambar 4.4 Diagram Konteks 79
xii
Gambar 4.9 Entity Relationship Diagram(ERD) 93
Gambar 4.10Perancangan Antar Muka pada Halaman Utama (Home) 102
Gambar 4.11Struktur Menu 103
Gambar 4.12Struktur Menu pada Admin 104
Gambar 4.13Struktur Menu pada Bidang Pelayanan Pengobatan Umum 105 Gambar 4.14Struktur Menu pada Bidang Pelayanan Laboratorium 106 Gambar 4.15Struktur Menu pada Bidang Pelayanan Obat/Kefarmasian 106
Gambar 4.16Perancangan InputLogin(Index) 107
Gambar 4.17Perancangan Input Data Pegawai 108
Gambar 4.18Perancangan Input Data Dokter 108
Gambar 4.19Perancangan Input Data Penjamin 109
Gambar 4.20Perancangan Input Data Pasien 109
Gambar 4.21Perancangan Input Daftar Berobat 110
Gambar 4.22Perancangan Input Data Pasien Laboratorium 110 Gambar 4.23Perancangan Input Data Pemeriksaan Laboratorium 111
Gambar 4.24Perancangan Input Data Obat 111
Gambar 4.25Perancangan Input Data Resep Pasien 112 Gambar 4.26Perancangan Input Data Pemesanan Obat 112
Gambar 4.27Perancangan Input Penerimaan Obat 113
xiii
Gambar 4.32Perancangan Output Data Pasien Kontrak 116 Gambar 4.33Perancangan Output Data Pasien Keseluruhan 116 Gambar 4.34Perancangan Output Data Pemeriksaan Laboratorium 117 Gambar 4.35Perancangan Output Data Pasien Laboratorium 117 Gambar 4.36Perancangan Output Data Persediaan Obat 118
Gambar 4.37Perancangan Output Nota Pembayaran 118
Gambar 4.38Perancangan Output Surat Pesanan 119
Gambar 4.39Perancangan Output Laporan Pendaftaran Berobat Harian 119 Gambar 4.40Perancangan Output Laporan Pendaftaran Berobat Perperiode 120 Gambar 4.41Perancangan Output Laporan Pendaftaran Berobat Keseluruhan 120 Gambar 4.42Perancangan Output Laporan Laboratorium Harian 121 Gambar 4.43Perancangan Output Laporan Laboratorium Perperiode 121 Gambar 4.44Perancangan Output Laporan Laboratorium Keseluruhan 122 Gambar 4.45Perancangan Output Laporan Penjualan Obat Harian 122 Gambar 4.46Perancangan Output Laporan Penjualan Obat Perperiode 123 Gambar 4.47Perancangan Output Penjualan Obat Keseluruhan 123
Gambar 4.48Arsitektur Jaringan 124
Gambar 4.49Tampilan Index Dalam Sistem Informasi Klinik 133 Gambar 4.50Tampilan Utama Admin Dalam Sistem Informasi Klinik 134
xiv
Gambar 4.55Tampilan Data Dokter 137
Gambar 4.56TampilanEntryData Dokter 137
Gambar 4.57Tampilan Cetak Data Dokter 138
Gambar 4.58Tampilan Data Penjamin 138
Gambar 4.59TampilanEntryData Penjamin 139
Gambar 4.60Tampilan Cetak Data Penjamin 139
Gambar 4.61Tampilan Data Users 140
Gambar 4.62Tampilan Menu Pelayanan Pengobatan Umum 140
Gambar 4.63Tampilan Data Pasien Umum 141
Gambar 4.64Tampilan Cetak Data Pasien Umum 141
Gambar 4.65Tampilan Data Pasien Kontrak 142
Gambar 4.66Tampilan Cetak Data Pasien Kontrak 142
Gambar 4.67Tampilan Data Pasien Keseluruhan 143
Gambar 4.68Tampilan Cetak Data Pasien Keseluruhan 143 Gambar 4.69Tampilan Menu Pelayanan Laboratorium 144
Gambar 4.70Tampilan Data Pasien Laboratorium 144
Gambar 4.71Tampilan Cetak Data Pasien Laboratorium 145 Gambar 4.72Tampilan Menu Pelayanan obat/kefarmasian 145
Gambar 4.73Tampilan Data Obat Admin 146
xv
Gambar 4.78Tampilan Laporan Pendaftaran Berobat Perperiode 148
Gambar 4.79Tampilan Menu Laporan Laboratorium 149
Gambar 4.80Tampilan Laporan Laboratorium Keseluruhan 149 Gambar 4.81Tampilan Laporan Laboratorium Harian 150 Gambar 4.82Tampilan Laporan Laboratorium Perperiode 150 Gambar 4.83Tampilan Menu Laporan Penjualan Obat 151 Gambar 4.84Tampilan Laporan Penjualan Obat Keseluruhan 151 Gambar 4.85Tampilan Laporan Penjualan Obat Harian 152 Gambar 4.86Tampilan Laporan Penjualan Obat Perperiode 152
Gambar 4.87Tampilan Menu Info 153
Gambar 4.88Tampilan Halaman Utama Pelayanan Pengobatan Umum 154
Gambar 4.89Tampilan Menu Pendaftaran 154
Gambar 4.90TampilanEntryData Pasien 155
Gambar 4.91Tampilan Pendaftaran Berobat Pasien 155 Gambar 4.92TampilanFormPendaftaran Berobat Pasien 156
Gambar 4.93Tampilan Input Rekamedis 156
Gambar 4.94Tampilan Pendaftaran Laboratorium Pada Menu Pendaftaran 157 Gambar 4.95Tampilan Entry Data Pasien Laboratorium 157
Gambar 4.96Tampilan Catatan Rekamedis Pasien 158
xvi
Gambar 4.100Tampilan Data Pasien Lab 160
Gambar 4.101Tampilan Data Pemeriksaan Lab 161
Gambar 4.102TampilanEntryData Pemeriksaan Lab 161 Gambar 4.103Tampilan Cetak Data Pemeriksaan Lab 162 Gambar 4.104Tampilan Menu Data Pendaftaran Lab 162 Gambar 4.105 Tampilan Halaman Utama Pelayanan Obat/kefarmasian Dalam Sistem Informasi Klinik BMS (Bina Masyarakat Sehat) Bandung 163 Gambar 4.106Tampilan Menu Pelayanan Obat/kefarmasian 164
Gambar 4.107Tampilan Data Obat 164
Gambar 4.108TampilanEntryData Obat 165
Gambar 4.109Tampilan Cetak Data Obat 165
Gambar 4.110TampilanFormPesanan Obat 166
Gambar 4.111Tampilan Surat Pesanan Obat 166
Gambar 4.112Tampilan Penerimaan Obat 167
Gambar 4.113Tampilan Menu Resep Obat 167
Gambar 4.114Tampilan Input Data Resep Pasien 168
Gambar 4.115Tampilan Nota Pembayaran 168
xvii
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian 8
Tabel 3.1 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan 65
Tabel 4.1 Tabel Data Pasien 94
Tabel 4.2 Tabel Data Penjamin 94
Tabel 4.3 Tabel Daftar Berobat 95
Tabel 4.4 Tabel Data Dokter 95
Tabel 4.5 Tabel Data Pasien Laboratorium 95
Tabel 4.6 Tabel Data Pemeriksaan Lab 96
Tabel 4.7 Tabel Data Obat 96
Tabel 4.8 Tabel Resep Obat 97
Tabel 4.9 Tabel Detail Resep 97
Tabel 4.10 Tabel Detail Pemesanan 97
Tabel 4.11 Tabel Pemenan Obat 98
Tabel 4.12 Tabel Penerimaan Obat 98
Tabel 4.13 Tabel Detail Penerimaan 98
Tabel 4.14 Tabel Data Pegawai 98
Tabel 4.15 Tabel Users 99
Tabel 4.16 Tabel Rencana Pengujian 172
Tabel 4.17 Tabel PengujianLogin 175
xviii
Tabel 4.22 Tabel PengujianFormPesanan Obat 181
Tabel 4.23 Tabel Pengujian Penerimaan Obat 182
Tabel 4.24 Tabel Pengujian Laporan Pendaftaran Berobat 183 Tabel 4.25 Tabel Pengujian Laporan Laboratorium 184 Tabel 4.26 Tabel Pengujian Daftar Pasien Baru 186
Tabel 4.27 Tabel Pengujian Daftar Berobat 186
Tabel 4.28 Tabel Pengujian Daftar Laboratorium 187 Tabel 4.29 Tabel Pengujian Data Pemeriksaan Lab 188
Tabel 4.30 Tabel Pengujian Input Rekamedis 189
xix
NAMA SIMBOL SIMBOL FUNGSI
Dokumen Menunjukan dokumen berupa
dokumen input dan output baik untuk proses manual maupun proses berbasis mekanik atau komputer.
Proses Manual Menunjukan proses yang
dilakukan secara manual. file pada proses berbasis komputer. File dapat disimpan pada lemari arsip, map dll.
Pengarsipan (Offline Storage)
Menunjukan simpanan data non komputer/informasi file pada proses manual.
Penghubung Menunjukan alir dokumen
yang terputus atau terpisah pada halaman alir dokumen yang sama.
Simbol
Decison/Logika
xx
dokumen antar bagian yang terkait pada suatu sistem. Dapat dari sistem keluar atau pun dari luar ke sistem dan antar bagian diluar sistem. Simbol Flow Map
(Sumber : Al-bahra bin Ladjamudin (2005 : 266))
SIMBOL DFD
NAMA SIMBOL SIMBOL FUNGSI
External Entity Simbol ini digunakan untuk menggambarkan asal atau tujuan data.
Proses Simbol ini digunakan untuk
proses pengolahan atau transformasi data.
Data Flow Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan aliran data yang berjalan.
Data Store Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan data flow yang sudah disimpan atau diarsipkan.
xxi Atribut a sebagai key
Himpunan Relasi/Relasi R
Link
Simbol Notasi (Diagram E-R)
(Sumber : Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:149))
xxii
Lampiran 2 Surat Pengantar Penelitian Dari Prodi
Lampiran 3 Surat Balasan Penelitian
Lampiran 4 Kartu Bimbingan
Lampiran 5 Biodata Penulis
Lampiran 6 Lembar Pendaftaran Laboratorium
Lampiran 7 Format laporan Laboratorium dari Buku Laporan Harian dan Keseluruhan Laboratorium
Lampiran 8 Lembar Resep Obat Pasien
Lampiran 9 Surat Pesanan Obat
Lampiran 10 Laporan Rekapan Pendapatan Harian
Lampiran 11 Lembar Daftar Kunjungan Pasien Kontrak (ASKES)
Lampiran 12 Lembar Daftar Kunjungan Pasien Kontrak (INHEALTH)
Lampiran 13 Lembar Daftar Kunjungan Pasien Kontrak (PT.Sansan Saudaratex Jaya)
Lampiran 14 Lembar Daftar Kunjungan Pasien Kontrak (PT.Medika Pratama)
Lampiran 15 Lembar Daftar Kunjungan Pasien Kontrak (JPKM KOPJASMED BANDUNG)
Lampiran 16 Kartu Catatan Penyakit (Menreg)
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir, 2003.Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Abdul Kadir, 2009. Dasar Perancangan & Implementasi Database Relational. Yogyakarta: Andi.
Agus Mulyanto. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Al-Bahra bin Ladjamudin, 2006. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Andhi Lala Adam, 2004.PHP & PostgreSQL.Yogyakarta: Andi.
Budhi Irawan, 2005.Jaringan Komputer. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Janner Simarmata, 2010.Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi.
Madcoms, 2011. Dreamweaver CS5 PHP – MySQL untuk pemula. Yogyakarta: Andi.
Riyanto, 2011. Sistem Informasi Penjualan dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Gava Media.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutarman, 2003. Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Graha Ilmu.
iii
berkat rahmat dan hidayah-Nya kepada saya yang masih diberikan kesempatan untuk terus berkarya sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam rangka untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Strata Satu Sistem Informasi Unikom Bandung, semoga penelitian ini dapat dipahami oleh Dosen dan Perusahaan yang saya tempati dalam penelitian, agar bisa menilai dengan lebih baik. Penelitian yang dibuat yaitu “SISTEM INFORMASI KLINIK
PADA KLINIK/BALAI PENGOBATAN BMS (BINA MASYARAKAT
SEHAT) BANDUNG”.
Dalam penyusunan skripsi ini saya banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak tidak semata-mata hanya melibatkan penulis saja, melainkan juga berkat bimbingan dan dorongannya yang telah membantu baik secara moril maupun materil, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini saya sebagai penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir. M.sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
3. Citra Noviyasari, S.Si., MT, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi. 4. Novrini Hasti, S.Si, MT selaku Dosen Wali SI-14.
5. Bella Hardiyana, S.Kom., M.Kom selaku Dosen Pembimbing.
iv
yang selalu tak putus mendo’akan saya.
9. Kakak-kakakku Tina Mariana dan Yeni Maryani serta adikku Alwi Pratama Maulana yang telah banyak memberikan motivasi dan mendoakan saya. 10. Kekasihku Yudi Setiawan yang telah banyak mendukung, mendo’akan,
memotivasi serta membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Seluruh teman-teman kelas SI-14 angkatan 2010 dan teman-teman seperjuangan yang telah menyemangati untuk menyelesaikan skripsi ini. 12. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga amal ibadah yang telah dilakukan dalam membimbing dan membantu saya menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan dari Allah
Subhannalloh wata’alla. Amien.
Saya menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. Semoga hasil penelitian skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, apabila dalam penulisan penelitian skripsi ini ditemukan berbagai kekurangan dan kekeliruan. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan berharap mendapatkan masukan maupun kritik yang bersifat membangun sehingga dimasa yang akan mendatang akan lebih baik.
Bandung, Juli 2014 Penulis,
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kemajuan masa kini telah membuat banyak perkembangan yang cukup pesat dan cepat terutama dalam hal teknologi informasi. Dengan adanya komputer masyarakat semakin merasakan kemajuan teknologi karena dapat menggunakannya untuk membantu dalam bekerja. Pekerjaan yang semulanya dilakukan secara manual, saat ini telah banyak dilakukan secara terkomputerisasi yang dianggap lebih cepat, efisien dan lebih mudah untuk menyelesaikan pekerjaan.
Perkembangan teknologi informasi mendorong para pembuat sistem untuk menciptakan suatu sistem terkomputerisasi yang dapat mempermudah segala bentuk aktifitas dan pekerjaan seperti dengan munculnya sebuah sistem informasi. Penggunakan sistem informasi juga telah menjamur ke segala bidang seperti bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang usaha, bidang transfortasi dan bidang lainnya. Maka dari itu penulis tertarik untuk merancang sebuah sistem informasi pada bidang kesehatan yaitu sistem informasi klinik.
Klinik/Balai pengobatan BMS(Bina Masyarakat Sehat) merupakan lembaga pelayanan kesehatan tingkat pertama di masyarakat dan merupakan balai pengobatan swasta yang telah mendapatkan izin dari dinas kesehatan kota Bandung. Klinik BMS memiliki 4 pelayanan diantaranya pelayanan pengobatan umum, pelayanan laboratorium, pelayanan obat/kefarmasian dan pelayanan gigi. Klinik BMS juga telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan pabrikan yang berada di wilayah kota Bandung dan perusahaan asuransi kesehatan. Klinik BMS melayani pasien umum yang berasal dari masyarakat kota bandung dan pasien kontrak yang memiliki asuransi kesehatan atau mendapat penjamin dari perusahaan seperti ASKES/BPJS, InHealt, PT.Medika Pratama dan sebagainya.
Klinik/Balai pengobatan BMS(Bina Masyarakat Sehat) saat ini belum mengikuti perkembangan teknologi informasi karena masih menggunakan proses manual untuk pengolahan data dalam melaksanakan pelayanan klinik. Masalah yang dihadapi karena proses manual ini membuat pembuatan laporan harus ditulis dengan merekap data setiap harinya, pengelolaan data memerlukan banyak kertas, membutuhkan tempat untuk penyimpanan dokumen, dan kemungkinan dokumen dapat tersebar atau tercecer bisa terjadi sehingga menyulitkan dan membutuhkan waktu untuk pencarian datanya.
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut sebagai bahan penyusunan skripsi. Oleh karena itu penulis menggambil judul “SISTEM INFORMASI KLINIK PADA KLINIK/BALAI
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Pada penelitian ini penulis mengidentifikasi dan merumuskan masalah untuk mengetahui dan menjawab permasalahan yang ada pada latar belakang penelitian.
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang ada diantaranya yaitu sebagai berikut : 1. Terdapat kendala dalam membantu pelayanan dan pengolahan data klinik
karena masih menggunakan proses secara manual sehingga membutuhkan banyak kertas untuk penyimpanan datanya.
2. Dengan penggunaan kertas/buku, Klinik membutuhkan banyak tempat untuk penyimpanan dokumen karena kemungkinan dokumen dapat tersebar atau tercecer bisa terjadi.
3. Keterbatasan waktu bidang pelayanan pengobatan umum saat melayani pendaftaran pasien menyebabkan penyimpanan data di buku data pasien tidak berurutan sehingga menyulitkan dan membutuhkan waktu untuk pencarian datanya.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi yang ada, maka penulis merumuskan beberapa masalah yang ada diantaranya yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan pada Klinik/Balai pengobatan BMS(Bina Masyarakat Sehat).
2. Bagaimana perancangan sistem informasi klinik pada Klinik/Balai pengobatan BMS(Bina Masyarakat Sehat).
3. Bagaimana pengujian sistem informasi klinik yang dibangun pada Klinik/Balai pengobatan BMS(Bina Masyarakat Sehat).
4. Bagaimana implementasi sistem informasi klinik pada Klinik/Balai pengobatan BMS(Bina Masyarakat Sehat).
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Dalam sub bab ini akan dijelaskan apa maksud dari penelitian yang dilakukan dan tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan skripsi serta pembangunan sistem informasi klinik.
1.3.1 Maksud Penelitian
1.3.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis dan mengidentifikasi sistem yang sedang berjalan pada Klinik/Balai pengobatan BMS(Bina Masyarakat Sehat) yang masih menggunakan proses manual.
2. Mengatasi permasalahan yang ada dengan membangun sistem yang terkomputerisasi dengan perancangan sistem informasi klinik sesuai kebutuhan.
3. Mengetahui implementasi sistem informasi klinik sebagai sebuah sistem yang dapat membantu pelayanan dan pengolahan data klinik.
4. Membuat pengujian terhadap sistem informasi klinik yang dibangun agar dapat digunakan dengan baik dan memenuhi kebutuhan klinik.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penyusunan skripsi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, yaitu :
1.4.1 Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan berguna bagi : 1. Klinik
2) Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi kepada klinik tentang sistem informasi klinik yang dapat mempermudah pekerjaan dalam menjalankan pelayanan dan pengolahan data klinik.
2. Pegawai/staf Klinik
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi tentang manfaat dan kemudahan yang dapat dirasakan dengan adanya sistem informasi klinik dalam membantu pelayanan dan pengolahan data klinik.
1.4.2 Kegunaan Akademis
Dalam kegunaan akademis ini diharapkan dapat berguna bagi : 1. Pengembangan Ilmu Teknologi Informasi
Diharapkan dapat memberi dan menamhah ilmu pengetahuan tentang teknologi informasi mengenai pembangunan sistem informasi klinik.
2. Penulis
1) Memberi pengetahuan mengenai sistem yang digunakan klinik baik dengan masih proses manual maupun yang terkomputerisasi.
2) Membandingkan antara ilmu pengetahuan dan teori-teori mengenai perancangan sistem informasi klinik yang telah dipelajari dengan yang terjadi di dunia nyata.
3. Penulis lainnya
2) Memberi informasi kepada peneliti lain yang ingin mengkaji atau membuat sistem informasi klinik sesuai kebutuhan.
1.5 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem informasi klinik ini hanya memasukan 3 pelayanan yaitu pelayanan pengobatan umum, pelayanan laboratorium dan pelayanan obat/kefarmasian tetapi tidak membahas pelayanan lain seperti pelayanan gigi karena pengelolaannya langsung dipegang oleh dokter gigi.
2. Tidak membahas hasil laboratorium sebagai output dari pelayanan laboratorium karena sudah menggunakan program khusus pada klinik.
3. Pelayanan obat/kefarmasian hanya melayani resep dari dokter yang diberikan kepada pasien setelah pemeriksaan berlangsung.
4. Pelayanan pengobatan umum melayani pendaftaran pasien umum, pasien laboratorium dan hanya melayani pasien kontrak yang membawa kartu asuransi kesehatan sebagai identitas telah terdaftar oleh penjamin dari perusahaan langsung ataupun perusahaan yang telah bekerja sama dengan pengelola asuransi kesehatan seperti ASKES/BPJS, InHealt, PT.Medika Pratama dan sebagainya.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan berdasarkan lokasi yang telah ditentukan sebagai objek penelitian dan waktu penelitian yang telah disesuaikan dengan jadwal penelitian yang telah direncanakan.
1.6.1 Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian : Klinik/Balai Pengobatan BMS (Bina Masyarakat Sehat) Alamat : Jln.A.H.Nasution No. 96 A Komplek Bumi Asri Kec.Ujung
Berung Bandung 40614
1.6.2 Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian berdasarkan jadwal penelitian adalah sebagai berikut : Tabel 1.1Jadwal Penelitian
No. Nama Kegiatan
Bulan Tahun 2014
Maret April Mei Juni
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini, terdiri atas :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan membahas mengenai materi-materi yang relevan berdasarkan studi pustaka berupa buku, jurnal dan internet.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan membahas mengenai objek penelitian, metode penelitian, analisis sistem yang berjalan dan evaluasi sistem yang sedang berjalan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan sistem, perancangan antar muka, perancangan arsitektur jaringan, implementasi dan penggujian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
Menurut Tata Sutabri (2004:3). Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan(input), pengolahan(processing) dan keluaran(output).
Menurut Abdul Kadir (2003:54). Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.
Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Ada beberapa elemen dari sistem yang membentuk sebuah sistem diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (goal), dimana antara satu sistem dengan sistem lain berbeda-beda. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarah sistem. Begitu pula yang berlaku pada sistem informasi. Walaupun begitu tujuan yang umum ada tiga macam diantaranya :
a. Untuk mendukung fungsi kepengurusan managemen,
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud (tanpak secara fisik) maupun yang tidak tampak.
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembangunan atau limbah.
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemprosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa beripa informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya. 5. Mekanisme pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mekanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran.
Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
6. Batas
2.2 Pengertian Informasi
Menurut Abdul Kadir (2003:31). Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Sumber informasi adalah data. Data yang diperoleh harus memiliki kualitas data agar dapat dipercaya keakuratannya.
Menurut Tata Sutabri (2004:18). Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Menurut Agus Mulyanto (2009:247). Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness).
1. Akurasi (accuracy)
Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bisa atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.
a. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
b. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
c. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.
2. Tepat Waktu (timeliness)
Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi-teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.
3. Relevansi (relevancy)
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Abdul Kadir (2003:10). Sistem Informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.
Menurut Tata Sutabri (2004:36). Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Dari uraian diatas maka sistem informasi dapat diartikan sebagai berikut :
1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai tujuan tertentu yaitu menyajikan informasi. 2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan atau untuk mengendalikan organisasi.
2.3.1 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi sendiri memiliki sejumlah komponen tertentu, yang terdiri dari beberapa komponen yang berbeda diantaranya yaitu :
1. Manusia
Merupakan pelaksana dari suatu sistem informasi seperti : Operator,
2. Data
Bahan dasar dari suatu informasi berupa fakta yang mengangkat kejadian-kejadian nyata dan dituangkan kedalam suatu simbol.
3. Hardware
Kumpulan dari perangkat keras yang terlihat memungkinkan dapat membentuk sistem seperti komputer, printer dan jaringan.
4. Software
Kumpulan dari perintah-perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu, memerintahkan komputer agar melaksanakan fungsi tertentu.
2.3.2 Blok Bangunan Sistem Informasi
Menurut Tata Sutabri (2004:36). Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali.
a. Blok Masukan (input block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Yang dimaksud dengan input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b. Blok Model (model block)
c. Blok Keluaran (output model)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
d. Blok Teknologi (tecnology block)
Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu Teknisi (brainware), Perangkat lunak(software) dan perangkat keras(hardware).
e. Blok Basis Data (database block)
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS(database management system).
f. Blok Kendali (control block)
2.4 Pengertian Klinik
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.28 Tahun 2011 Bab I Pasal 1. Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialis diselenggarakan lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.28 Tahun 2011 Bab II Pasal 2. Berdasarkan jenis pelayanannya klinik dibagi menjadi dua yaitu klinik pratama dan klinik utama. Klinik pratama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar. Sementara klinik utama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.28 Tahun 2011 Bab III Pasal 15. Pimpinan klinik pratama adalah seorang dokter atau dokter gigi, sedangkan pimpinan klinik utama adalah dokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang memiliki kompetensi sesuai dengan jenis kliniknya. Pimpinan klinik merupakan penanggung jawab klinik dan merangkap sebagai pelaksana pelayanan.
2.5 PengertianDatabase/ Basis Data
Menurut Abdul Kadir (2009:9). Database memiliki definisi yaitu kumpulan data yang terkait, kumpulan yang terorganisasi dari data-data yang secara nalar terkait, dan kumpulan data yang umumnya menjabarkan aktivitas-aktivitas dari satu atau lebih dari satu organisasi yang terkait.
Menurut Abdul Kadir (2009:10). Sebuah databasemencatat berbagai data yang diperlukan oleh suatu organisasi. Rekaman-rekaman data tersebut pada suatu saat akan diambil dan melalui suatu pemrosesan akan diperoleh informasi yang dikehendaki oleh pengguna.
Database berbeda dengan sistem pemrosesan berbasis berkas. Sistem pemprosesan berbasis berkas adalah suatu model penyimpanan data yang mendasar pada penyimpanan data dalam bentuk file (berkas), yang memiliki banyak kelemahan dibandingdatabase.
2.6 Entity Relationship Diagram(Diagram Hubungan Antara Entitas)
Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:142) Entity Relationship Diagram(ERD) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak dan menekan pada struktur-struktur danrelationshipdata.
Adapun elemen-elemen yang terdapat dalam diagram hubungan entitas adalah sebagai berikut :
1) Entity
Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang di dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).
2) Relationship
Pada E-R diagram, Relationshipdapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (Relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat aktif atau kalimat pasif). Penggambarkan hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang.
Himpunan Relasi/Relasi yaitu kumpulan semua relasi di antara entitas-entitas yang terdapat dalam entitas-entitas-himpunan entitas-entitas, tetapi pada umumnya himpunan relasi sering disebut Relasi saja.
3) Relationship Degree
a. Unary Relationship
Unary relationship adalah model relationship yang terjadi diantara entity
yang berasal dari entity set yang sama. Sering juga disebut sebagai recursive relationshipataureflective relationship.Relationshipini bekerja untukrelatioship
satu-ke-satu.
b. Binary Relationship
Binary ralationship adalah model relationship antara instance-instance
dari suatu tipe entitas (duaentityyang berasal darientityyang sama).Relationship
ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data. Relationship ini bekerja untukrelatioshipbanyak-ke-satu.
c. Ternary Relationship
Ternary Relationshipmerupakanrelationshipantarainstance-instancedari tiga-tipe entitas secara sepihak. Relationship ini menunjukkan bahwa masing-masing entitas berpartisipasi satu atau banyak dalam suaturelationship ternary.
4) Atribut
Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship, sehingga sering dikatakan atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship. Ada dua jenis atribut, yaitu :
2. Deskriptor (nonkey attibute) digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatuentityyang tidak unik.
5) Kardinalitas (Cardinality)
Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi, yaitu :
a. One to One
Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.
b. One to ManyatauMany to one
Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama
c. Many to Many
2.7 PengenalanPersonal Home Page(PHP)
Menurut Sutarman (2003:108) PHP adalah salah satu bahasa server-side
yang didesain khusus untuk aplikasi web. PHP dapat disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa server-side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di
server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah “hasil jadi” dalam bentuk
HTML, dan kode PHP anda tidak akan terlihat.
Menurut Andhi Lala Adam (2004:25) PHP merupakan bahasa scripting
yang menyatu dengan tag-tag HTML dalam satu file, dieksekusi di server, dan digunakan untuk membuat halaman web dinamis. Kode PHP diawali dengan tag
<? Atau <?php dan ditutup dengan dengantag ?>. File yang berisikantagHTML dan kode PHP ini diberi ekstensi .php atau ekstensi lain yang telah ditetapkan padaApacheatauWeb Server.
2.7.1 Web ServerXAMPP
2.7.2 Dreamweaver
Menurut Madcoms (2011:2) Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesainwebsecara visual dan mengelola situs atau halaman
web.Dreamweavermerupakansoftwareutama yang digunakan olehweb desainer
maupun web programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan ruang kerja, fasilitas dan kemampuan dreamweaver yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun membangun suatu situsweb.
2.7.3 MySQL
Menurut Madcoms (2011:288) MySQL adalah salah satu database server
yang sangat popular dan digunakan pada banyak websitedi internet sebagai bank data. MySQL menggunakan SQL dan bersifat free (gratis atau tidak perlu membayar untuk menggunakannya). Selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai
platform, antara lain Linux dan Windows.
PHP telah menyediakan fasilitas untuk koneksi hampir ke semua program
database popular, baik yang bersifat komersial maupun gratis, disini database
yang akan digunakan MySQL.
Secara umum akses kedatabaseharus melalui tiga tahap, yaitu : 1. Koneksi kedatabase.
2. Querykedatabase.
Untuk membuat website yang dinamis, pertama kali yang perlu anda siapkan adalah sebuah database sebagai tempat untuk menyimpan data. Untuk pembuatan database, akan lebih mudah jika membuat melalui jendela phpMyAdmin. Langkah ini lebih efektif dan mudah dipelajari.
2.8 Jaringan Komputer
Menurut Budhi Irawan (2005:21). Jaringan Komputer adalah sebuah kumpulan komputer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan para pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan
hardware dansoftware yang terhubung dalam jaringan. Setiap komputer, printer, atau peripheral yang terhubung dalam suatu jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan, bahkan jutaan node.
2.8.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Menurut Budhi Irawan (2005:19) terdapat empat kategori utama pada jaringan komputer, yaitu :
1. LAN
2. MAN
MAN (Metropolitan Area Network) merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. Jangkauannya bisa mencapai 10 sampai beberapa ratus km dengan kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.
3. WAN
WAN (Widel Area Network) merupakan sebuah jaringan yang memiliki jarak yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. Cakupannya WAN dapat meliputi 100 sampai 1000 km dengan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampau 2,4 Gbps.
4. GAN
GAN (Global Area Network) merupakan jaringan yang menghubungkan negara-negara diseluruh dunia. Kecepatan GAN berkisar antara 1,5 Mbps sampai 100 Gbps dan cakupannya mencapai ribuan km.
2.8.2 Topologi Jaringan
Menurut Budhi Irawan (2005:25). Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan.
1. Topologi Bus
Pada Topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat dimana seluruhworkstationdanserverdihubungkan. Topologi Bus menggunakan T-Connector (dengan terminator 50 ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.
Gambar 2.1Topologi Bus (Sumber : Budhi Irawan (2005:40)) 2. Topologi Star
Gambar 2.2Topologi Star (Sumber : Budi Irawan (2005:27)) 3. Topologi Ring
Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta
trafficdisalurkan sedemikian rupa ke masing-masing node. Umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai media penghubung jaringan. Didalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin.
Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak, informasi akan dilewatkan.
4. Topologi Pohon (Tree)
Topologi pohon merupakan perpaduan antara topologi bus dan star, yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi bus.
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Setiap penelitian pasti akan ada objek yang ditelitinya. Pada penelitian ini penulis mengambil objek penelitian yaitu Klinik/Balai Pengobatan BMS (Bina Masyarakat Sehat). Adapun Sejarah singkat perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi dan deskripsi tugas yang ada di perusahaan akan dibahas dibawah ini.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Klinik/Balai Pengobatan BMS (Bina Masyarakat Sehat) didirikan pada tanggal 1 Februari 1990 yang beralamat di Jl.A.H.Nasution No.96 A Komplek Bumi Asri Bandung.
Semula Klinik/Balai Pengobatan BMS (Bina Masyarakat Sehat) bernama
“Bandung Medical Service” dengan mempertimbangkan pelayanannya diarahkan
bukan saja kepada penduduk Indonesia, akan tetapi juga kepada warga negara asing yang ada di Bandung yang bekerja pada pabrikan-pabrikan.
Pada tahun 1995 namanya dirubah menjadi Klinik/Balai Pengobatan BMS (Bina Masyarakat Sehat) sesuai dengan anjuran pemerintah yang menyatakan tidak boleh menggunakan nama asing.
dan pemeriksaan laboratorium. Pelaksanaan pemeriksaan tersebut dilakukan dengan membuat sebuah kerja sama.
Pelaksanaan pemeriksaan di atas telah dilakukan 1 tahun sebelum didirikannya Klinik/Balai Pengobatan BMS (Bina Masyarakat Sehat) dengan maksud untuk mewadahi rujukan dari hasil general check up tersebut sekaligus diarahkan untuk pelayanan kepada masyarakat umum. Pendirian Klinik/Balai Pengobatan BMS (Bina Masyarakat Sehat) ini mendapat ijin dari dinas kesehatan kota bandung sesuai dengan nomor : 445/8115-Dinkes/89-SI-BP/XII/06 tentang Izin Balai Pengobatan Swasta dari Walikota Bandung.
Selanjutnya sesuai dengan perkembangan sistem pelayanan kesehatan yang berlaku, Klinik/Balai Pengobatan BMS (Bina Masyarakat Sehat) melayani pula pasien-pasien kontrak seperti dari pabrikan, instalasi-instalasi BUMN, instalasi-instalasi BUMD dan dari kelompok yang menggunakan fasilitas Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (JPKM) serta melayani pasien yang masuk anggota JAMSOSTEK.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Setiap perusahaan pasti memiliki visi yang menjadi acuan dan memiliki misi yang harus dijalankan untuk mewujudkan visi tersebut. Adapun visi dan misi dari Klinik/Balai Pengobatan BMS(Bina Masyarakat Sehat) akan dijelaskan dibawah ini.
3.1.2.1 Visi
Visi yang dimiliki Klinik/Balai Pengobatan BMS (Bina Masyarakat Sehat) adalah
“Menjadikan Klinik Tempat Pelayanan yang Mandiri”.
3.1.2.2 Misi
Misi yang dimiliki Klinik/Balai Pengobatan BMS (Bina Masyarakat Sehat) adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Pelayanan Kesehatan Umum 2. Melakukan Pelayanan Kesehatan Rujukan 3. Melakukan Pelayanan Kesehatan Khitanan 4. Melakukan Pelayanan Kesehatan Rekam Jantung 5. Melakukan Pelayanan Kesehatan Gigi
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Adapun Struktur organisasi Klinik/Balai Pengobatan BMS (Bina Masyarakat Sehat) adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1Struktur Organisasi
(Sumber : Klinik/Balai Pengobatan BMS (Bina Masyarakat Sehat))
3.1.4 Deskripsi Tugas
Adapun deskripsi tugas yang ada pada Klinik/Balai Pengobatan BMS (Bina Masyarakat Sehat) adalah sebagai berikut :
1. Ketua Yayasan BMS
2) Menetapkan kebijakan bidang keuangan 3) Memfasilitasi bidang perijinan
4) Melakukan pembinaan 2. Kepala Bidang Pelayanan BMS
1) Membuat rencana pelayanan yang bersifat simultan 2) Menentukan jenis-jenis pelayanan
3) Merekrut dan menempatkan SDM sesuai dengan kebutuhan pelayanan 4) Melakukan pembinaan
5) Melakukan evaluasi hasil kerja
6) Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan 7) Melakukan koordinasi baik horizontal maupun vertikal 8) Melakukan pemasaran dalam menunjang pelayanan 9) Membuat laporan hasil pelayanan
3. Seksi Umum
1) Melaksanakan administrasi umum
2) Melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana 3) Mengadakan pengadaan barang
4) Melakukan hubungan fungsional 4. Seksi Keuangan
1) Melakukan administrasi keuangan berupa penerimaan, pembukuan pembayaran dan pertanggung jawaban
5. Bidang Pelayanan Pengobatan Umum
1) Melayani pendaftaran pasien baik pasien umum dan pasien kontrak seperti pasien yang mendapat penjamin dari perusahaan langsung ataupun perusahaan yang telah bekerja sama dengan pengelola asuransi kesehatan seperti ASKES/BPJS, InHealt, PT.Medika Pratama dan sebagainya.
2) Mencatat daftar kunjungan pasien kontrak sesuai penjaminnya
3) Membuat menreg (no.rekam medis) bagi pasien baru yang umum maupun yang kontrak pada kartu catatan penyakit, jika perempuan diberikan kartu warna merah dan laki-laki kartu berwarna biru.
4) Menyimpan kartu catatan penyakit pasien berdasarkan No.Rekam Medis 5) Merekap data pasien pada buku register pasien
6. Bidang Pelayanan Laboratorium
1) Menerima data pemeriksaan laboratorium 2) Melakukan sampling
3) Membuat dan mengeluarkan hasil laboratorium 4) Membuat laporan harian laboratorium
7. Bidang Pelayanan Obat/Kefarmasian dan kasir 1) Melayani resep obat
2) Menyiapkan obat sesuai resep 3) Merekap data obat
4) Memberikan rincian pembayaran pasien
8. Bidang Pelayanan Gigi
1) Memberikan pelayanan pemeriksaan gigi
2) Menjalankan tugas kedokteran gigi yaitu promotif, preventif, dan kuratif 3) Membuat rekam medis hasil pemeriksaan pasien
3.2 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:2). Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan,dan kegunaan.
Berikut penulis akan memaparkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian deskriptif sebagai metode yang digunakan untuk melakukan proses penelitian. Desain penelitian ini akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2009:224). Metode atau teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Dalam penelitian ini penulis membutuhkan data-data untuk mendukung pembangunan sebuah sistem informasi klinik ini. Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan penulis juga menggunakan beberapa metode pengumpulan data berdasarkan jenis datanya.
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Menurut Sugiyono (2009:137). Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis untuk memperoleh data primer dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Pada penelitian ini penulis melakukan observasi dengan mengumpulkan data dengan mencatat kegiatan yang sedang berjalan berdasarkan kondisi yang terjadi di lapangan. Observasi yang dilakukan penulis yaitu dilakukan langsung pada Klinik/Balai Pengobatan BMS (Bina Masyarakat Sehat) yang beralamat di Jl.A.H.Nasution No.96 A Komplek Bumi Asri Bandung.
b. Wawancara
Menurut Sugiyono (2009: 137). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Wawancara yang dilakukan penulis yaitu dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada Koordinator Administrasi selaku pimpinan Klinik/Balai Pengobatan BMS (Bina Masyarakat Sehat) dan kepada masing-masing pemegang bidang pelayanan yang ada di Klinik/Balai Pengobatan BMS (Bina Masyarakat Sehat) untuk memperoleh data yang diperlukan dalam perancangan sistem informasi klinik.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis untuk memperoleh data sekunder dari penelitian ini adalah dokumen dan sumber buku, jurnal dan internet. Berikut pemaparan sumber data sekunder berdasarkan metode pengumpulannya. a. Dokumen
Menurut Sugiyono (2009:240). Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara.
Dokumen yang diperoleh penulis yaitu berasal dari masing-masing bidang pelayanan yang akan dijadikan penelitian pada Klinik/Balai Pengobatan BMS (Bina Masyarakat Sehat), diantaranya sebagai berikut :
1. Dari Bidang Pelayanan Pengobatan Umum
1) Format pendaftaran pasien berupa kartu catatan penyakit 2) Format laporan pendaftaran pasien dari buku register pasien
3) Format daftar kunjungan pasien dari buku masing-masing penjamin 2. Dari Bidang Pelayanan Laboratorium
1) Format pendaftaran laboratorium
2) Format buku laporan harian dan keseluruhan 3) Format data pasien dan data dokter
3. Dari Bidang Pelayanan Obat/kefarmasian dan kasir 1) Format resep obat pasien
2) Format surat pesanan obat
b. Sumber Buku
Sumber buku sangat berguna untuk menunjang penelitian yaitu sebagai tinjauan pustaka. Dalam penelitian ini penulis mengambil beberapa buku untuk menambah pengetahuan teori mengenai penelitian yang sedang dilakukan dan memperkuat konsep yang dipakai.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam penelitian ini, penulis mempunyai metode pendekatan dan pengembangan sistem agar sistem yang dibangun sesuai dengan yang telah direncanakan. Adapun penjelasannya akan dibahas dibawah ini.
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah dengan metode“PendekatanTerstruktur(Structure Approach)”.
Menurut Tata Sutabri (2004:68). Metode pendekatan terstruktur(Structure Approach) dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan adalah sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah dengan metode “Prototipe”, karena metode ini berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak.
Menurut Abdul Kadir (2003:416), suatu prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Mengingat kebanyakan pemakai mengalami kesulitan dalam memahami spesifikasi sistem berakibat bahwa pemakai tidak begitu paham sampai pengujian dilakukan. Selain itu, prototipe membuat proses pengembangan informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai sulit untuk diidentifikasi.
Menurut Abdul Kadir (2003:416) Secara garis besar sasaran prototipe adalah sebagai berikut :
1. Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang konkret dari usaha pengembangan sistem.
2. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai kepada pengembang. 3. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalahan yang lebih
sedikit.
4. Meningkatkan pemahaman pengembang dan pemakai terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem.
Berikut yaitu metode prototipe dalam pengembangan sistem :
Gambar 3.2Metode Prototipe (Sumber : Abdul kadir (2003:417))
Tahapan-tahapan yang dilakukan penulis dengan metode prototype dalam pengembangan sistem adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai
Pada penelitian ini penulis melakukan observasi terhadap sistem yang sedang berjalan dan melakukan wawancara langsung untuk memperoleh data sesuai kebutuhan sistem yang digunakan dengan pihak Klinik/Balai Pengobatan BMS (Bina Masyarakat Sehat) yang beralamat di Jl.A.H.Nasution No.96 A Komplek Bumi Asri Bandung.
Setelah data diperloleh, penulis mengidentifikasi kebutuhan pemakai sesuai dengan hasil analisis yang dilakukan terhadap sistem yang sedang berjalan dengan membuat analisis dokumen dan analisis prosedur yang sedang berjalan serta membuat hasil analisis data tersebut dengan menggunakan alat bantu seperti
flowmap, diagram konteks danData Flow Diagram(DFD).
2. Membuat Prototipe
Pada tahap ini pengembang mulai membuat prototipe dengan mendesain dan membuat sistem yang biasa disebut coding atau pengkodean. Coding
merupakan penerjemahan designdalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.
Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem dengan menggunakan komputer. Setelah rencana pembuatan program dilaksanakan, maka dilaksanakan juga testing atau pengujian programnya.
Pada tahap membuat prototype ini, penulis menggunakan bahasa pemprograman PHP dan database menggunakan MYSQL. Adapun software
pendukung yang digunakan dalam pembuatan sistem adalah dreamweaver untuk mendesain dan membuat coding PHP dan XAMPP untuk mengkoneksikan
3. Menguji Prototipe
Pada tahapan menguji prototipe ini dilakukan setelah pengkodean selesai terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan pengujian ini adalah untuk menemukan kesalahan-kesalahan terhadap produk yang dibuat. Setelah pengujian prototipe secara menyeluruh dilakukan maka dapat dilakukan tahap berikutnya yaitu memperbaiki prototipe.
Pada tahap pengujian ini, penulis melakukan pengujian perangkat lunak (software) dengan menggunakan metode Black-Box Testing serta menggunakan pengujian alfa sebagai ruang lingkup klasifikasinya karena pengujian dilakukan langsung oleh pengembangnya bukan oleh pemakai.
4. Memperbaiki Prototipe
Pada tahap memperbaiki prototipe ini pengembang melakukan perbaikan atau modifikasi sesuai kebutuhan pemakai dari kesalahan yang dihasilkan dalam pengujian. Setelah perbaikan ini dilakukan maka akan dilakukan pengujian kembali untuk mengetahui apakah ada kesalahan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai. Setelah tahap ini selesai maka akan menuju tahap berikutnya untuk mengembangkan versi produksi.
5. Mengembangkan versi Produksi
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Dalam penelitian ini penulis membutuhkan alat bantu analisis dan perancangan untuk menunjang proses pembangunan sistem informasi klinik agar dapat dilihat secara jelas alur kerjanya. Berikut akan dijelaskan pemaparan dari alat bantu analisis dan perancangan tersebut.
1) Flowmap
Menurut Ladjamudin bin Al-Bahra (2005:263). Flowmap adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.Flowmapmerupakan cara penyajian dari suatu algoritma.
Pengertian Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmap menolong analisis dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternaitf-alternatif lain dalam pengoprasian.
2) Diagram Konteks
3) Data Flow Diagram
Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:64). Diagram aliran data/Data flow diagram (DFD) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.
Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:67). Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir di antara proses, data store dan menunjukkan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.
Menurut Tata Sutabri (2004:163).Data flow diagramadalah suatunetwork
yang menggambarkan suatu sistem automat/komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya, yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya.
4) Kamus Data
Kamus data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu system informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.
Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.
Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk perancangan input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada DFD. Arus data di DFD bersifat global, hanya menunjukan nama arus datanya saja. Untuk keperluan ini maka kamus data harus memuat hal-hal sebagai berikut :
a. Nama arus data
Nama arus data harus dicatat pada kamus data, sehingga yang membaca DFD memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data tertentu dan dapat langsung mencarinya dengan mudah di kamus data.
b. Alias
c. Bentuk data
Bentuk data perlu dicatat di kamus data, karena dapat dipergunakan untuk mengelompokkan kamus data ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem.
d. Arus data
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data untuk memudahkan mencari arus data di DFD.
e. Penjelasan
Untuk memperjelas tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus data, penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.
5) Perancangan Basis Data
Dalam perancancangan basis data terdiri dari normalisasi dan tabel relasi untuk membantu dalam memudahkan pembuatan sistem, berikut penjelasannya. a. Normalisasi
Menurut Al-bahra bin Ladjamudin (2005:169). Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki/membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika. Proses Normalisasi merupakan proses pengelompokan data kedalam bentuk table atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.
b. Tabel Relasi
Menurut Al-bahra binlajamudin (2005:142). Tabel relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan yang lainnya, berfungsi untuk mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dapat dibentuk dapat mencakupi beberapa macam hubungan yaitu,One-To-Onemempunyai pengertian setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua.
3.2.4 PengujianSoftware
Menurut Janner Simarmata (2010:323). Pengujian adalah sebuah proses terhadap aplikasi/program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.