• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Pengembangan Arsitektur Jaringan Komputer LAN Di UPPD Provinsi Wil XXII Bandung Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Pengembangan Arsitektur Jaringan Komputer LAN Di UPPD Provinsi Wil XXII Bandung Timur"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1 1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Dunia teknologi informasi semakin maju ditandai dengan berkembangnya jaringan komputer. Segala informasi dapat diperoleh dengan hitungan detik dengan mengakses internet. Informasi dari berbagai belahan dunia dapat kita peroleh dengan sangat mudah.

Dunia teknologi informasi mulai merambah pada dunia bisnis, pendidikan, kesehatan bahkan pemerintahan. Kemudahan dan manfaat yang ditawarkan teknologi informasi membuat semua orang membutuhkan teknologi informasi. Salah satu produk dari teknologi informasi adalah jaringan komputer.

(3)

Jaringan komputer yang ada di UPPD Wil XXII Bandung Timur belum semuanya terpasang antar bagian dan belun maksimal penggunaannya. Aliran data yang terjadi masih berbentuk manual. Komunikasi yang terjadi antar bagian pun masih belum berjalan dengan baik. Masalah yang terjadi akibat jaringan komputer yang belum berjalan. Keterbatasan yang terjadi di akibatkan kurangngya pengetahuan tentang jaringan komputer dan pemanfaatannya.

Jaringan yang sudah ada di UPPD Wil XXII Bandung Timur masih sebatas jaringan internet dan LAN. Jaringan internet dan jaringan LAN yang sudah efektif dan berjalan hanya pada bagian tertentu. Untuk itu kami Praktek Kerja Lapangan di sini dan mengambil judul laporan PERENCANAAN PENGEMBANGAN ARSITEKTUR JARINGAN KOMPUTER LAN DI UPPD WIL XXII BANDUNG TIMUR

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah

Masalah yang dihadapi dalam dalam arsitektur jaringan yang terjadi di UPPD Wil XXII Bandung Timur :

1. Belum efektifnya sistem jaringan komputer

2. Belum terpasangnya jaringan komputer internet dan LAN disetiap bagian 3. Terhambatnya Komunikasi antar bagian

(4)

Rumusan masalah yang akan di usulkan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem jaringan komputer yang berjalan pada UPPD Wil XXII Bandung Timur?

2. Bagaimana cara membangun dan menggabungkan jaringan komputer yang sudah ada dengan yang akan dibangun?

3. Bagaimana cara setiap bagian berkomunikasi mengunakan jaringan komputer?

4. Bagaimana sistem jaringan komputer dapat memperlancar alian data yang ada?

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di bangku perkuliahan dengan dunia kerja agar kami dapat menambah pengetahuan dan pengalaman. Adapun tujuan dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan adalah untuk :

1. Untuk mengetahui arsitektur jaringan komputer di UPPD Wil XXII Bandung Timur.

2. Untuk membuat perancangan arsitektur jaringan komputer jaringan di UPPD Wil XXII Bandung timur.

(5)

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah laporan praktek kerja lapangan ini adalah sebagai berikut :

1. Membuat perencanaan pembangunan arsitektur jaringan komputer yang sudah ada dengan yang akan dibangun.

2. Melakukan settingan arsitektur jaringan yang akan dibangun 3. Mengkoneksikan antara jaringan komputer LAN dengan Internet

1.5 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Penelitian Kerja Praktek ini dilakukan di UPPD Wil XXII Bandung timur Jl soekarno-hatta No 528 Bandung. Yang dilaksanakan dari tanggal 5 juli sampai 3 agustus 2010.

Jadwal Keguatan Praktek Kerja Lapangan

Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat

1july 2july 3july

4 july 5 july

(6)
(7)

6

2.1 Pengertian Sistem

Ada dua jenis pendekatan dalam mendefinisikan sebuah sistem, yaitu

pendekatan yang menekankan kepada prosedur dan pendekatan yang menekankan

kepada komponen atau elemen.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan

sebagai berikut :

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.”1.

Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemen-elemen

mendefinisikan sebagai berikut :

“Sistem adalah komponen atau elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.”2

(8)

2.1.1 Elemen Sistem

Elemen-elemen adalah dasar pambentukan sebuah sistem, elemen-elemen

tersebut terdiri dari :

a. Tujuan

System yang akan dibuat pasti memiliki tujuan tertentu bagi yang

membuat maupun user yang menggunakan. Tujuan inilah yang

menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem

menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tujuan berfungsi sebagai

dasar dari suatu system akan dibuat, agar system yang dibuat dapat

bermanfaat bagi penggunanya.

b. Input

Input sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan

selanjutnya menjadi bahan yang diproses oleh sistem. Masukan

dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun

yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan

mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi

(misalnya permintaan jasa pelanggan).

c. Proses

Proses adalah suatu kegiatan untuk merubah suatu bentuk inputan

menjadi bentuk keluaran yang bermanfaat dan memiliki nilai lebih,

misalnya suatu bentuk output yaitu informasi yang bermanfaat.

(9)

lebih, tapi ada beberapa output yang memiliki nilai yang merugikan,

tapi output ini jarang atau bahkan mungkin tidak ada dalam sebuah

system. Karena dalam sebuah system output akan menghasilkan

suatu informasi atau produk yang bermanfaat bagi user

penggunanya.

d. Output

Output adalah hasil dari sebuah kegiatan pemrosesan. Pada sistem

informasi, output bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan

laporan, dan sebagainya.

e. Batas

Suatu system memiliki sebuah kelas pembatas atau boundary class

system yang berfungsi sebagai pemisah antara system dengan bagian

luar system. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup,

atau kemampuan sistem.

f. Meknisme Pengendalian dan Umpan Balik

Umpan balik dalam sebuah system adalah salah satu dari proses

mekanisme pengendalian system. Umpan balik ada agar mengatur

output yang dikeluarkan sesuai dengan tujuan dari input yang

dimasukan serta proses yang dijalankan, agar system yang

diterapkan dapat berhasil sesuai kegunaannya dan dapat memberikan

informasi yang bermanfaat bagi user.

(10)

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.

Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti

bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan

yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya

tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang

menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu

terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2 Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem

b. Batasan Sistem

c. Lingkungan Luar Sistem

d. Penghubung Sistem

e. Input Sistem

f. Output sistem

g. Pengolahan Sistem

h. Sasaran Sistem

2.1.3 Klasifikasi Sistem

a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical

System)

b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia

(Human Made System)

c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu

(11)

d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open

System)

2.2 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah kumpulan dari perangkat - perangkat komputer

yang meliputi dari komputer itu sendiri, printer, dan perangkat – perangkat lain

yang saling berhubungan satu sama lain, serta dapat berkomunikasi juga

berinteraksi dan saling bertukar data antara satu sama lain sehingga dapat

memudahkan pekerjaan.

Karakteristik yang umum terdapat pada LAN adalah :

1. Keterbatasan area/lokasi geografi operasi.

2. Transfer data kecepatan tinggi

3. Koneksi terus-menerus ke service local

4. Umumnya lebih murah dari jaringan WAN

5. Umumnya menggunakan kabel sebagai media transmisi.

2.2.1 Topologi Jaringan LAN (Arsitekur Jaringan)

Secara umum, topologi LAN terdiri atas Bus, Ring, dan Star. Masing-masing topologi mempunyai kelebihan dan kelemahan. Topologi Bus, Ring, dan

Star telah dikembangkan sebagai media transmisi yang digunakan oleh LAN.

Kemajuan media transmisi turut memperbaiki performansi LAN.

(12)

Topologi bus adalah topologi tradisional untuk standard Ethernet.

Karakteristik topologi bus :

1. Kabel jaringan terhubung ke tiap-tiap ‘workstation’ secara linier.

2. Sinyal di broadcast ke semua terminal, tetapi yang merespon hanya yang

mempunyai alamat tujuan yang sesuai, sementara terminal yang lain tidak

memberikan respon.

Keuntungan : Mudah pada saat setup awal.

Kerugian : Jika terjadi kerusakan pada kabel ( putus, korosit dll )

akan berpengaruh terhadap seluruh jaringan.

b. Topologi Ring

Karakteristik topologi ring :

1. Link "unidirectional" menghubungkan bagian "transmit" dari satu

terminal ke bagain penerima dari terminal lain.

2. Terminal mengirimkan frame ke terminal berikutnya (downstream

[image:12.612.246.395.271.370.2]

member) dalam Ring.

(13)

3. Keuntungan : Keuntungannya hanya pada penggunaan panjang

jaringannya, yang lebih pendek akan menggunakan kabel yang lebih

sedikit.

4. Kerugian : Kerugiannya adalah jika kabel terputus diantara terminal

akan mempengaruhi keseluruhan LAN (hanya untuk standard Token

Ring). Topologi Ring biasanya memerlukan biaya yang lebih mahal

dalam penerapannya.

c. Topologi Star

Dalam topologi Star, tiap-tiap terminal terhubung ke konsentrator (hub/switch

sentral) yang berfungsi sebagai penguat multi-port ("multi-port repeater"). Tiap

terminal melakukan "broadcast" ke seluruh terminal yang terhubung ke

konsentrator.

[image:13.612.238.404.565.668.2]

Gambar 2.2 Topologi Ring

(14)

Keuntungan : Keuntungan topologi Star adalah jika kabel terputus hanya

mempengaruhi satu terminal. Terminal dapat ditambahkan dengan mudah,

tanpa mempengaruhi keseluruhan jaringan.

Kerugian : Kerugian hanya pada penggunaan kabel yang terlalu banyak

karena jarak fisik.

d. Topologi Tree

Topologi Tree merupakan gabungan dari topologi linier bus dan

topologi star. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

dibawah ini :

2.2.2 Perangkat Jaringan Komputer

Dalam membangun suatu sistem LAN, terdapat sejumlah perangkat yang

dipergunakan, penggabungan perangkat-perangkat tersebut akan menciptakan

[image:14.612.201.473.412.510.2]

infrastruktur network.

(15)

a) Repeater

Repeater, bekerja pada layer fisik jaringan, menguatkan sinyal dan

mengirimkan dari satu repeater ke repeater lain. Repeater tidak merubah informasi

yang ditransmisikan dan repeater tidak dapat memfilter informasi. Repeater hanya

berfungsi membantu menguatkan sinyal yang melemah akibat jarak, sehingga

sinyal dapat ditransmisikan ke jarak yang lebih jauh.

b) Bridge

Bridge digunakan untuk menghubungkan dua buah LAN dan

memungkinkan paket data dari satu LAN ke LAN yang lain. Sebuah bridge

menyediakan sambungan antara dua tipe LAN yang sama misalnya Ethernet LAN

dan Token Passing. Dengan bridge dapat memperluas jaringan LAN, sehingga

semua segmen yang saling berhubungan satu sama yang lainnya menjadi bagian

dari LAN yang lebih besar. Bridge adalah "intelligent repeater". Bridge

menguatkan sinyal yang ditransmisikannya, tetapi tidak seperti repeater, Brigde

mampu menentukan tujuan.

c) HUB

Hub menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN. Hub adalah

repeater dengan jumlah port banyak (multiport repeater). Hub tidak mampu

menentukan tujuan. Hub hanya mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang

terkoneksi dengannya, menggunakan mode half-duplex.

(16)

Router adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu

menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang

berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan

mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah.

e) Switch

Switch menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN, sama

seperti hub. Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi dengan mode

full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan

yang spesifik.

2.3 Media Transmisi

Local Are Network mempergunakan empat tipe kabel sebagai media

transmisinya :

2.3.1 Coaxial

Karakteristik kabel coaxial :

1. Sebuah konduktor tembaga

2. Lapisan pembungkus dengan sebuah “kawat ground”

(17)

3. Sebuah lapisan paling luar

Kabel coaxial digunakan pada topologi bus. Saat ini beberapa produk LAN

tidak lagi mendukung penggunaan coaxial.

Protokol Ethernet yang dikembangkan dengan menggunakan kabel coaxial :

1. 10Base5 / Kabel “Thicknet”

2. Sebuah kabel coaxial RG/U-8

3. Merupakan kabel “original” Ethernet

4. Tidak dipergunakan lagi untuk LAN ‘modern’

10Base2 / Kabel “Thinnet”

1. Sebuah kabel coaxial RG/U-58

2. Mempunyai diameter yang lebih kecil dari “Thicknet”.

3. Menggantikan penggunaan “thicknet”.

4. Tidak direkomendasikan lagi, tapi masih dipergunakan, umumnya

pada jaringan berskala sangat kecil.

2.3.2 Unshielded Twisted Pair (UTP)

(18)

Kabel "Unshielded Twisted Pair" (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem

telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang

setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur

bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor

modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat

beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan

RJ-45

Terdapat 5 kategori (level) untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal

suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi.

Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi

LAN dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing

kategori:

Kategori Performansi (MHz) Penggunaan

CAT 1 1 Voice, Mainframe, Dumb Terminal

CAT 2 4 4 MB Token Ring

CAT 3 10 10MB Ethernet

CAT 4 20 16 MB Token Ring

[image:18.612.113.529.426.678.2]

CAT 5 100 100 MB Ethernet

(19)

2.3.3. Shielded Twisted Paid (STP)

"Shielded Twisted Pair" (STP) adalah jenis kabel telepon yang digunakan

dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap

pasangan kabel ("twisted pair").

Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan

Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik

terhadap interferensi EMI.

Kelemahan Kabel STP :

1. Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.

2. Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat

mengkompensasi timbulnya "crosstalk" dan sinyal "noise”

3. Harganya cukup mahal

2.3.4 Fiber Optik

Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik.

Di tengah-tengah kabel terdapat filamen glas, yang disebut "core", dan di kelilingi

lapisan "cladding", "buffer coating", material penguat, dan pelindung luar.

(20)

Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara

mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak

digunakan adalah LED atau Laser.

Kelebihan kabel Fiber Optik :

1. Kapasitas bandwidth yangbesar (gigabite per detik)

2. Jarak dan trnsmisi yang lebih jauh (2–60 km)

3. Tahan terhadap interferensi elektromagnetik

Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara

dan data. Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat

elektroniknya yang masih mahal. Sedangkan harga kabel Fiber Optiknya sendiri

sebanding dengan kabel LAN UTP.

(21)

20

3.1 Riwayat Singkat DIPENDA PROVINSI JAWA BARAT

Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat secara historis diawali dengan unit kerja yang bertugas untuk melakukan pengurusan Perpajakan dan Pendapatan Daerah, sebelum tahun 1971 ditangani oleh Biro Pendapatan dan Perpajakan yang berada dalam lingkunagan Administrasi Bidang Keuangan.

Berdasarkan SK Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 219/PO/V/OM/SK/71 tanggal 25 september 1971 dibentuk jawatan Perpajakan dan Pendapatan Provinsi Jawa Barat. Jawatan ini secara efektif dimulai tahun anggaran 1972/1973, dengan dikeluarkan Surat keputusan Gubernur tersebut, untuk pertama kalinya pengurusan Perpajakan dan Pendapatan Daerah ditangani secara terpisah dari lingkungan keuangan.

(22)

Sejak Tahaun 1970 Kantor Dinas Perpajakan dan Pendatan Provinsi Daerah Tingkat 1 Jawa Barat bertempat di Jl. Ir. H. Juanda 37 Bandung. Tahun 1984 Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi DT1 Jawa Barat pindah ke Gedung baru yang beralokasi di Jl. Soekarno–Hatta 528 Bandung.

Sejak dibentuknya Dinas Pendapatan daerah Provinsi DT1 Jawa Barat, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 7/DP.040/1978 Tanggal 30 Agustus 1978 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Tingkat 1 Jawa Barat, mendapat pengesahan Menteri Dalam Negri dengan Surat Keputusan Nomor : Pem 10/69/40.655 tanggal 16 Oktober 1979, nomenklatur Dinas Perpajakan dan Pendapatan Provinsi Daerah Tingkat 1 Jawa Barat untuk digunakan lagi.

Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah berpedoman pada Surat Keputusan Menteri dalam Negri Nomor 363 tahun 1977 tanggal 4 November 1977 Tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah serta Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. KUPD 7/7/39126 Tanggal 31 Maret 1978 Tentang Susunan Organisasi Tata Kerja Dinas Pendapatan Provinsi Tingkat 1 Jawa Barat didasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 7/PD.040/1978 Tanggal 30 Agustus 1978 yang kemudian diubah untuk pertama kalinya dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1990 tanggal 24 Januari 1990.

(23)

kerja Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat 1 Jawa Barat, meliputi wilayah Banten, wilayah II Bogor , Wilayah III Cirebon, Wilayah IV Purwakarta, dan Wilayah V Priangan. Perkembangan Selanjutnya, Sejak ditetapkan UU No : 23 Tahun 2000, Tentang Pembentukan Provinsi Banten, maka wilayah kerja Pembantu Gubernur Banten terpisah dari Pemerintahan Provinsi Jawa Barat.

Dengan diberlakukan UU No : 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan diikuti dengan Peraturan Pemerintah No :84 tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat daerah (Lembaga Negara tahun 2000 nomor 165), maka Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Dinas/Badan/Lembaga di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat telah diubah berdasarkan kepada Peratuaran Daerah Provinsi Jawa Barat No 21 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat.

Selanjutnya dalam melakukan tugas pokok dan fungsinya. Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat sesuai dengan STOK yang baru dibantu oleh Sekretariat, Bidang Perencanaan dan Pengembangan, Bidang Pajak, Bidang Non Pajak dan Bidang Pengendalian dan Pembinaan. Sedangkan dalam pelaksanaan tugas di lapangan, operasionalnya dilaksanakan oleh 31 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Provinsi yang tersebar di Kabupaten/Kota se Jawa Barat.

(24)

VISI

Menjadi Pengelola Pendapatan Daerah yang Amanah dengan Berorientasi kepada kepuasan Pelayanan Publik

MISI

1. Meningkatkan Penerimaaan Pendapatan Daerah 2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kepada masyarakat 3. Memantapkan kinerja Sumber Daya Manusia dan Organisasi

4. Menjalin jejaring kerja dan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Daerah

3.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi UPPD WIL XXII BANDUNG TIMUR

1. UPPD mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pendapatan Daerah

2. UPPD mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis di bidang pendapatan Daerah; dan

(25)

3.2 Struktur Organisasi

3.3 Deskripsi Kerja

3.3.1 Deskripsi Kerja Kepala UPPD

1. Kepala UPPD mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengandalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok UPPD. 2. Dalam menyelanggarakan tugas poko sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala UPPD mempunyai fungsi :

KEPALA SUBBAGIAN TATA USAHA SEKSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA

KENDARAAN BERMOTOR

SEKSI NON PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA

[image:25.612.91.543.135.487.2]
(26)

a) Penyelanggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis pelayanan umum pemungutan pendapatan Daerah ; dan

b) Penyelanggaraan pelayanan umum pemungutan pendapatan Daerah.

3.3.2 Deskripsi Kerja Subbagian Tata Usaha

1. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana program pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, dan umum.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

a) Pelaksaan koordinasi dan penyusunan rencana program, pengendalian dan pelaporan;

b) Pelaksaan pengelolaan data dan informasi, kepagawaian dan umum ; dan

c) Pelaksaan pengelolaan urusan keuangan.

3.3.3 Deskripsi Kerja Seksi Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

(27)

2. Dalam menyelanggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor mempunyai fungsi :

a) Penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan umum pemungutan PKB dan BBNKB; dan

b) Pelaksanaan pelayanan umum pemungutan PKB dan BBNKB,

3.3.4 Deskripsi Kerja Seksi Non Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

1. Seksi Non Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan umum pemungutan Non PKB dan BBNKB.

2. Dalam menyelanggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Non pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor mempunyai fungsi :

a) Penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan umum pemungutan Non Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor; dan

(28)

3.3.5 Kelompok Jabatan Fungsional

1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Pemerintahan Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk.

4. Jenis dan jenjang jabatan Fungsional diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Jumlah Tenaga Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan beban kerja.

(29)

28 4.1 Analisis Sistem

4.1.1 Analisis Arsitektur Jaringan Komputer yang Berjalan

(30)
(31)

hanya mengkoneksikan jaringan internet dengan jaringan yang ada tetapi hal yang vital seperti jaringan komputer LAN yang berfungsi menghubungkan antar bagian masih belum berjalan. Keterbatasan yang di alami jaringan komputer ini terletak pada komunikas dan adanya beberapa komputer yang belum terhubung dengan jaringan komputer LAN yang ada. Komunikasi tidak bisa berlangsung dikarenakan belum adanya suatu aplikasi yang dapat digunakan.

Jaringan komputer LAN di sini hanya sebatas sharing dan fungsi yang lainnya tidak digunakan. Latar belakang pendidikan para pegawai salah satu menjadi belum efektifitasnya jaringan komputer LAN yang ada. Padahal jaringan komputer LAN banyak manfaatnya selain sharing folder. Salah satu manfaatnya dapat memperkuaat kerja sama tim. Di UPPD Wil XXII Bandung Timur bekerja berdasarkan tim dan dinilai oleh kantor pusat yang bernama DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT ( DISPENDA ).

Dengan itu, beberapa komputer yang belum terkoneksi dengan jaringan komputer yang ada harus segera di bangun dan digabungkan dengan jaringan komputer yang ada. Demi terciptanya kenyamanan dan lancarnya pekerjaan di UPPD Wil XXII Bandung Timur.

1.2 Usulan Perancangan Sistem

4.2.1 Perancangan Arsitektur Jaringan Komputer yang diusulkan

(32)
(33)

mengirimkan data ke komputer yang dituju. Kami mengganti settingan kabel jaringan komputer UTP dari staright trhought menjadi crossover agar jaringan komputer yang dilantai dua dapat terkoneksi dengan jaringan yang ada pada lantai 1.

LANTAI 2

(34)

settingan kabel dari straight trought menjadi cross over. Untuk subbnetting kami mengganti alamat gateway yang sebelumnya ke alamat router. Karena router disini yang mengatur lalu lintas jaringan internet.

4.2.2 Evaluasi Terhadap Arsitektur Jaringan Komputer yang Diusulkan

Bila melihat arsitektur jaringan yang disulkan, kita dapat melihat beberapa komponen yang ditambahkan dalam jaringan komputer yang lama. Selain itu ditambahkan pula aplikasi messenger untuk memperlancar komunikasi setiap pegawai. Ditambah dengan meningkatnya kecepatan akses internet makin mempermudah mencari informasi dari luar.

(35)

34

5.1 Kesimpulan

Dengan melihat permasalahan yang sering terjadi dapat di tarik kesimpulaan

jaringan komputer di UPPD Wil XXII Bandung Timur sangat dibutuhkan dalam

menunjang pekerjaan para pegawainya. Dengan arsitektur jaringan komputer yang

baik diharapkan para pegawai dapat termotivasi untuk lebih giat bekerja melayani

masyarakat.

Dilihat dari kebutuhan para pegawai di UPPD WIL XXII Bandung Timur

yang memerlukan jaringan komputer, maka pengembangan jaringan komputer

yang telah ada harus lebih dimaksimalkan agar kinerja para pegawainya ikut

meningkat sehingga pelayanan terhadap masyarakat lebih baik.

5.2 Saran

Demi kemajuan kinerja para pegawai di UPPD Wil XXII Bandung Timur

diharapkan para pegawai untuk lebih aktif menggunakan fasilitas yang diberikan

oleh jaringan komputer LAN selain internet. Beberapa saran dari kami adalah

sebagai berikut :

1. Para pegawai diberikan pelatihan tentang jaringan komputer

2. Memperkenalkan aplikasi messenger untuk kelancaran berkomunikasi

3. Memperkenalkan cara kerja dari jaringan komputer yang ada.

4. Memberikan anggaran untuk maintenance jaringan komputer dan

(36)

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan

Program Strata Satu Program Study Sistem Informasi

Oleh :

Gustin Nurdiningsih NIM : 10507229

Rezza Pahlawan NIM : 10507232

Rivi Apriliana NIM : 10507203

PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(37)

v LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ...vii

DAFATAR GAMBAR ...viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan………..1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah………..2

1.3 Maksud dan Tujuan………..3

1.4 Batasan Masalah ………..4

1.5Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ………4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Pengertian Sistem ... 6

2.1.1 Elemen Sistem ... 7

2.1.2 Karakteristik Sistem... 9

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 9

2.2 Pengertian Jaringan Komputer ... 10

2.2.1 Topologi Jaringan LAN (Arsitektur Jaringan) ... 10

2.2.2 Perangkat Jaringan Komputer... 13

2.3 Media Transmisi ... 15

2.3.1 Coaxial... 15

2.3.2 Unshielded Twisted Pair (UTP) ... 16

2.3.3. Shielded Twisted Paid (STP) ... 18

2.3.4 Fiber Optik... 18

BAB III PROFIL PERUSAHAAN ... 20

3.1 Riwayat Singkat DIPENDA PROVINSI JAWA BARAT ... 20

3.1.1 Visi dan Misi DIPENDA PROVINSI JAWA BARAT... 22

3.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi UPPD WIL XXII BANDUNG TIMUR... 23

3.2 Struktur Organisasi ... 24

(38)

vi

Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor... 26

3.3.5 Kelompok Jabatan Fungsional ... 26

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN ... 28

4.1 Analisis Sistem ... 28

4.1.1 Analisis Arsitektur Jaringan Komputer yang Berjalan... 28

4.1.2 Evaluasi Arsitektur Jaringan Komputer yang Berjalan ... 29

4.2 Usulan Perancangan Sistem... 30

4.2.1 Perancangan Arsitektur Jaringan Komputer yang diusulkan .. 30

4.2.2 Evaluasi Arsitektur Jaringan Komputer yang Berjalan ... 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 34

5.1 Kesimpulan ... 34

5.2 Saran ... 34

(39)

x

Budhi Irawan, 2005,Jaringan Komputer, Jurusan Teknik Informatika UNIKOM Jogianto.H.M., 2001,Pengenalan Komputer, Andi, Yogyakarta

(40)

iii

Assalaamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah wasyukurillah kehadirat Illahi Robbi, karena atas ridhoNya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan tepat pada waktunya.

Teknologi komputer terus berkembang dengan pesat. Perkembangan tersebut menuntut untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan kebutuhan dan dunia kerja. Bahkan semenjak menuntut ilmu di sekolah maupun perguruan tinggi, seseorang harus siap mengikuti perkembangan zaman. Tidak hanya didunia pendidikan, tapi didunia pemerintahan pun teknologi computer sangat dibutuhkan. Dalam dunia pemerintahan teknologi computer termasuk jaringan computer sangat dibutuhkan untuk bertukar informasi secara online agar pertukaran data dapat berlangsung lebih cepat dan tepat.

(41)

iv

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, 04 Oktober 2010

(42)

Nama : Rezza Pahlawan

Alamat : Komplek GBI Blok H4 No. 3 Bandung

E-Mail : rezza05@yahoo.co.id

Tempat/tanggal lahir : Karawang, 05 September 1989 Jenis kelamin : Laki - Laki

Agama : Islam

Status : Mahasiswa

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah sebagai berikut : 1. TK Anggrek Karawang Thn Lulus 1994

2. SDN Adiarsa V Karawang Thn Lulus 2000-2001 3. SMPN 1 Karawang Thn Lulus 2003-2004 4. SMA 6 Cirebon Thn 2006-2007

5. Tahun 2010 saat ini tercatat sebagai mahasiswa jenjang S1 Program Studi Manajemen informatika Universitas Komputer Indonesia.

(43)

E–mail : gustin02@yahoo.co.id Tempat/tanggal lahir : Solo, 26 Februari 1990 Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Mahasiswi

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah sebagai berikut : 6. SDN Sumber Sari Indah II Bandung Thn Lulus 2000-2001

7. SMPN 39 Bandung Thn Lulus 2003-2004 8. SMA YWKA Bandung Thn 2006-2007

9. Tahun 2010 saat ini tercatat sebagai mahasiswa jenjang S1 Program Studi Manajemen informatika Universitas Komputer Indonesia.

(44)

Tempat/tanggal lahir : Bandung, 27 April 1989 Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Mahasiswa

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah sebagai berikut : 10. TK Binong Bandung, tamat berijazah tahun 1995

11. SDN Cipagalo 03 Bandung, tamat berijazah tahun 2001 12. SLTPN 18 Bandung, tamat berijazah tahun 2004

13. SMA Pasundan 1 Bandung, tamat berijazah tahun 2007

14. Tahun 2010 saat ini tercatat sebagai mahasiswa jenjang S1 Program Studi Manajemen informatika Universitas Komputer Indonesia.

Gambar

Gambar 2.1 Topologi Bus
Gambar 2.3 Topologi Star
Gambar 2.4 Topologi Tree
Tabel 2.1 Kategori UTP
+2

Referensi

Dokumen terkait

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah- (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AO4 Nomor 11S, Tambahan Lembaran Negara Republik

Rhinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta

PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR MELALUI MEDIA MASSA CETAK” (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Pelanggan di Surabaya Terhadap Sosialisasi Program Listrik Prabayar

Anti nyamuk merupakan nama pasar untuk insektisada yang digunakan di rumah tangga untuk melindungi diri serta keluarga dari serangga khususnya nyamuk dengan menggunakan

Pluralisme dan Kerukunan Hidup Beragama : Studi Komunikasi Antarbudaya Terhadap Hubungan Sosial Lintas Agama di Sumatera.. The

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien yang didiagnosis sebagai tuli mendadak oleh dokter spesialis THT-KL, sedangkan kriteria eksklusi adalah pasien yang

Berdasarkan konsep dan teori yang telah dilakukan oleh para peneliti tentang bandar atau kota pelabuhan di atas, Sibolga pada abad ke-19 adalah bandar tempat

Materi yang dikembangkan pada Piaud Science Learning Media (PSLM) berbasis Wonosobo Local Wisdom telah memenuhi kriteria kelayakan dengan kategori sangat baik