• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kurikulum prodi berbasisi kerangka kualifikasi nasional indonesia (KKNI): perjelas identitasi profil lulusan program studi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kurikulum prodi berbasisi kerangka kualifikasi nasional indonesia (KKNI): perjelas identitasi profil lulusan program studi"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Kurikulum Prodi Berbasisi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI):

Perjelas Identitasi Profil Lulusan Program Studi

Oleh Fauzan

Seiring dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang sarat dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seyogyanya kurikulum melakukan upaya perubahan, pengembangan dan inovasi terhadap tuntutan tersebut. Sebuah keniscayaan bila kurikulum terus hadir dengan pola-pola perubahan sebagai hasil dari pemikiran masyarakat, karena “ pengguna” kurikulum pada akhirnya juga masyarakat.

Respon terhadap perubahan kurikulum tersebut dapat dilihat dari banyaknya aturan yang memayungi penerapan kurikulum baru, misalnya lahirnya UUndang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kebijakan tentang implementasi kurikulum 2013, lahirnya Undang-undang N o. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Presiden N o. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi N asional Indonesia (baca: KKN I), Peraturan M enteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 tahun 2014 tentang Standar N asional Pendidikan Tinggi. Implikasi Kebijakan tersebut secara tidak langsung berdampak pada pola perubahan kurikulum setiap program studi bahkan penyesuaian materi ajar (content) yang akan disampiakan kepada mahasisw a.

KKNI sendiri merupakan kerangka acuan minimal yang menjadi ukuran, pengakuan penjenjangan pendidikan yang dilakukan. KKN I juga disebut sebagai kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

KKNI merupakan perw ujudan mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia. (Perpres No. 8 tahun 2012)

Dalam perspektif KKN I, setiap program studi diharuskan memperjelas “ profil lulusan” yang diharapkan melalui kegiatan pelacakan studi, studi kelayakan dan analisis kebutuhan di masyarakat. Profil lulusan mencerminkan kemampuan minimal yang harus dikuasai mahasisw a setelah lulus yang merujuk pada empat aspek kebutuhan (1) sikap (attitude), (2) bidang kemampuan kerja, (3) pengetahuan, dan (4) manajerial dan tanggung jaw ab. Keempat kemammpuan kemudian harus dijabarkan ke dalam sebuah capaian pembelajaran (learning outcome) pada setiap mata kuliah di program studi. Sehingga nantinya, semua perencanaan pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan Semester (RPS) harus didasarkan pada capaian pembelajaran (Learning Outcome) yang sesuai dengan kebutuhan profil lulusan.

(2)

2013, konten materi ajar yang didisampaikan juga harus benar-benar merujuk pada keutuhan kebutuhan di M I/ SD sebagaimana yang terdapat dalam Permendikbud N o. 67 tahun 2013.

M encetak Guru Kelas, Penulis, dan Konsultan Pendidikan Dasar Profesional

Program Studi PGM I yang diselenggarakan memberikan sejumlah kematangan bagi seorang sarjana agar memiliki karakteristik dan profil sebagai guru kelas sesuai dengan kapabilitas keilmuan yang dimiliki pada jenjang pendidikan yang dilalui.

Penyelenggaraan program Studi PGM I, menjanjikan harapan yang besar bagi ribuan Madrasah Ibtidaiyah (termasuk Sekolah Dasar Islam Terpadu SDIT) yang minim guru dengan kualifikasi dan kompetensi sebagai guru kelas. Karena itulah, sebagai prodi yang masih relatif baru (2007), seharusnya PGM I diarahkan pada pencapaian sasaran kompetensi sebagaimana yang diatur dalam Permendikbud No. 16 tahun 2007, yakni sebagai “ guru kelas” . Oleh karena itu, untuk mencapai kebuthan tersebut ada banyak capaian pembelajaran (learning outcome) yang harus dipenuhi yaitu:

1. M emberi sejumlah kompetensi keguruan pada guru kelas M I/ SD; Kompetensi yang dimaksud adalah a) kompetensi pedagogik, b) kompetensi kepribadian, c) kompetensi sosial, dan d) kompetensi profesional meliputi Bahasa Indonesia, IPS, PKn, IPA, dan M atematika,

2. M emberi penguatan pembelajaran melalui PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan M enyenangkan); melalui model pembelajaran tersebut diharapkan memberikan penyegaran terhadap proses pembelajaran (instructional) yang lebih produktif, kreatif, dan inovatif;

3. M emberi penguatan keilmuan “ pembeda” misalnya mata kuliah keislaman baik di tingkat universitas, fakultas, maupun prodi sebagai suatu kekhasan lembaga pendidikan tinggi yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi yang lain.

Sejumlah tuntutan tersebut merupakan kompetensi minimal yang seharusnya diberikan kepada mahasisw a sebagai calon guru kelas. Boleh jadi ke depan seiring dengan tuntutan masyarakat, zaman yang sangat modern kompetensi tersebut perlu dievaluasi kembali. Atau bahkan kompetensi yang sudah perlu diperkuat lagi dengan kompetensi lain yang relevan dengan tuntutan masyarakat dan zamannya.

Seiring dengan pola perubahan yang terjadi akibat pola perubahan kebutuhan lulusan dan perubahan kurikulum yang didasarkan pada KKN I dan Implementasi kurikulum 2013, Program Studi Pendidikan Guru M adrasah Ibtidah (PGM I) FITK UIN Syarif H idayatullah Jakarta menjadikan alumninya sebagai: 1) guru kelas atau disebut kompetensi utama; 2) peneliti atau penulis buku ajar pendidikan dasar, dan 3) konsultan pendidikan dasar.

Referensi

Dokumen terkait

Bagi Rumah Sakit Bethesda, hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan untuk melaksanakan rencana investasi Laboratoriun Angiografi.. Bagi

Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin Menurut Puskesmas Kab Tegal Tahun 2019 (%) 0 20 40 60 80 100 Margasari Kesambi Bumijawa Bojong Danasari Balapulang Kalibakung Pagerbarang

Berdasarkan penjelasan di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadian Tuberkulosis Paru di Provinsi Sulawesi

Pada suhu yang tinggi fungsi distribusi bergeser ke arah panjang gelombang yang lebih kecil, demikian pula sebaliknya benda hitam dengan temperatur rendah berkecendrungan

(2014) mengatakan bahwa model nilai wajar digunakan karena didukung dengan anggapan bahwa transparansi dapat terwujud akibat penggunaan model nilai wajar sehingga

Pada tambang bawah tanah sistem ventilasi sangat berperan penting guna memenuhi kebutuhan pernapasan manusia "pekerja# dan juga untuk menetralkan gas$gas beraun,

Sedangkan dari kawasan ASEAN, pesaing utama komoditas ini adalah Malaysia dengan penguasaan pasar sebesar 7,35 persen. Ekspor Utama ke Malaysia : Batubara, Minyak Kelapa Sawit

Implementasi Kebijakan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 Implementasi Kebijakan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan di Provinsi