• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENINGKATAN RENDEMEN GULA REDUKSI HASIL HIDROLISIS PATI DENGAN PRAPERLAKUAN ELEKTROLISIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI PENINGKATAN RENDEMEN GULA REDUKSI HASIL HIDROLISIS PATI DENGAN PRAPERLAKUAN ELEKTROLISIS"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

STUDI PENINGKATAN RENDEMEN GULA REDUKSI HASIL HIDROLISIS PATI DENGAN PRAPERLAKUAN ELEKTROLISIS

Oleh

RIA URIAN

Dalam penelitian ini metode elektrolisis digunakan sebagai praperlakuan hidrolisis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh proses elektrolisis sebagai praperlakuan hidrolisis pati sehingga dapat mengoptimalkan rendemen hidrolisis yaitu glukosa. Untuk tujuan tersebut dalam penelitian ini dipelajari pengaruh tentang variabel elektrolisis yakni potensial dan waktu kontak terhadap gula reduksi dan gula total yang dihasilkan. Untuk mempelajari pengaruh potensial dilakukan percobaan dengan 5 potensial yang berbeda yakni 2, 4, 6, 8 dan 10 volt. Masing-masing dengan potensial di atas dilakukan dengan waktu kontak yang berbeda yakni 30, 60, 90 dan 120 menit. Percobaan hidrolisis akan dilakukan pada pH 2 yang akan diatur dengan penambahan asam sulfat. Selanjutnya ditentukan kadar gula reduksi serta gula total dengan titrimetri menggunakan metode Munson dan Walker.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa elektrolisis sebagai praperlakuan hidrolisis sangat efektif dalam meningkatkan rendemen gula reduksi dan gula total sebagai salah satu produk hidrolisis pati. Kenaikan persentase kadar gula reduksi tertinggi berada pada elektrolisis dengan potensial 8 volt yakni 68,9%. Kenaikkan persentase kadar gula total tertinggi berada pada elektrolisis dengan potensial 6 volt yakni 17, 1%. Waktu kontak optimum dalam elektrolisis pati adalah 90 menit.

(2)

ABSTRACT

STUDY OF ENHANCING REDUCING SUGAR YIELD FROM STARCH HYDROLYZED BY ELECTROLYSIS PRETREATMENT

By

RIA URIAN

In this research the method of electrolysis is used as a pretreatment hydrolysis. This research was conducted to determine the effect of electrolysis process as pretreatment starch hydrolyzed to optimize yield of hydrolysis ,glucose. For the that purpose, on this research were studied influence of electrolysis variables (potential) and contact time towards reducing sugar and total sugar produced. To learn the potential effects performed experiments with 5 different potential that is 2, 4, 6, 8 and 10 volts. Each potential mentioned carried out with different contact time namely 30, 60, 90 and 120 minutes. Hydrolysis experiments will be conducted at pH 2 which will be regulated by addition of sulfuric acid. Furthermore determination of reducing sugar and total sugar by titrimetry using the Munson and Walker method.

The results showed that the electrolysis as pretreatment hydrolysis is very effective in increasing the reducing sugar yield and total sugar as the product of starch hydrolysis. The highest increasing percentage reducing sugar content is at the electrolysis potential of 8 volts which is 68.9%. Percentage increase was the highest total sugar content in electrolysis at a potential 6 volts is 17, 1%. Optimum contact time in the electrolysis of starch is 90 minutes.

(3)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu masalah utama yang dihadapi manusia seluruh dunia dewasa ini adalah

krisis energi akibat kebutuhan yang terus meningkat sementara cadangan energi

fosil semakin menipis. Untuk menanggulangi masalah ini, pengembangan energi

alternatif merupakan suatu keharusan. Salah satu energi alternatif yang sedang

banyak dikembangkan adalah bioetanol, yakni etanol yang dihasilkan dari

fermentasi gula reduksi.

Bahan baku pada fermentasi gula reduksi menggunakan monosakarida sederhana

seperti glukosa. Glukosa dapat secara langsung difermentasikan menjadi

bioetanol. Namun pada pemakaian secara langsung akan mengurangi ketersediaan

glukosa sebagai bahan pangan sehingga mengakibatkan krisis pangan. Saat ini

sedang dikembangkan metode pembuatan etanol dari polisakarida, seperti pati dan

selulosa. Pati dan selulosa merupakan polisakarida dengan berat molekul yang

besar dan untuk mengubahnya menjadi etanol diperlukan berbagai perlakuan awal

(Srinorakutaraet al., 2004)

Teknologi bioetanol berbasis polisakarida sedang banyak dikembangkan. Hal ini

dikarenakan polisakarida tidak termasuk dalam rantai makanan utama. Pati dan

(4)

2

melimpah. Pembuatan gula reduksi dari penguraian polisakarida dimungkinkan

melalui proses hidrolisis.

Secara umum ada dua cara yang digunakan untuk menguraikan polisakarida yaitu,

hidrolisis asam dan hidrolisis enzimatis (Demirbas et al., 2005). Dua cara

hidrolisis ini memang terbukti menghasilkan gula reduksi dan sudah diterapkan

dalam skala industri akan tetapi cara ini membutuhkan biaya tinggi karena

memerlukan energi tinggi untuk pemanasan serta rendemen hidrolisis yang

dihasilkan relatif rendah. Karena rendemen hidrolisis belum maksimal

menyebabkan dilakukannya berbagai metode untuk meningkatkan rendemen

hidrolisis, salah satunya dengan perlakuan prahidrolisis.

Perlakuan prahidrolisis pada pati sudah pernah dilakukan dengan cara

penyemprotan uap panas (Adrados et al., 2004). Tetapi, cara ini kurang efektif

karena membutuhkan biaya yang tinggi untuk memproduksi uap panas. Cara

lainnya sudah pernah dilakukan sebagai perlakuan prahidrolisis adalah

penghalusan dan ultrasonifikasi. Dalam metode penghalusan pada dasarnya hanya

mengubah pati menjadi berukuran kecil. Sedangkan metode ultrasonifikasi

(Biskupet al., 2005) dinilai kurang efisien karena membutuhkan energi tinggi.

Ketiga metode prahidrolisis di atas belum optimal karena tidak dapat mengubah

karakteristik molekul pati. Metode elektrolisis dikaji sebagai perlakuan

prahidrolisis pada penelitian ini karena sudah terbukti dapat mendegradasi

senyawa-senyawa organik pada zat warna tekstil (Szpyrkowicz et al 1996; Tores

(5)

molekul-3

molekul pati dengan reaksi oksidasi dan reduksi pada elektroda, dimana pati akan

mengalami reaksi oksidasi menghasilkan garam-garam karboksilat.

Metode elektrolisis tidak memerlukan bahan-bahan kimia lain. Satu-satunya yang

diperlukan adalah kebutuhan energi listrik. Pengaruh potensial akan dipelajari

dengan melakukan percobaan pada potensial yang berbeda, yakni 2, 4, 6, 8, dan

10 volt, sedangkan pengaruh waktu akan dipelajari dengan melakukan percobaan

dengan waktu kontak yang berbeda, yakni 30, 60, 90, dan 120 menit.

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, masalah yang akan diteliti adalah apakah perlakuan

elektrokimia yang diterapkan mampu mengubah karakteristik molekul pati yang

berkaitan dengan kemudahannya untuk dihidrolisis.

C. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk

1. Mempelajari potensial dan waktu kontak elektrolisis dalam mendegradasi

senyawa-senyawa organik pada pati.

2. Mempelajari pengaruh potensial dan waktu kontak elektrolisis dalam

mengoptimalkan rendemen hidrolisis sebagai perlakukan prahidrolisis pati.

(6)

4

Metode ini dapat dikembangkan secara luas sebagai perlakuan prahidrolisis

sehingga akan mengoptimalkan rendemen hidrolisis dan menekan biaya produksi.

Dengan meningkatnya rendemen hidrolisis, yaitu glukosa, maka diharapkan dapat

meningkatkan ketersediaan bahan baku pembuatan bioetanol sebagai hasil

Referensi

Dokumen terkait

Persentase fruit-set yang rendah pada musim pembungaan Gadu berkorelasi dengan kandungan gula total dan gula reduksi daun yang juga rendah pada musim tersebut dengan nilai

Hasil penelifian menunjuktkan bahwa hanya media pati kentang yang dihidrolisa yang mampu menghasilkan asam sinat dan dengan batas kadar gula reduksi 38,55% - 20,05% hasil

Jika yield gula menjadi acuan utama dalam proses hidrolisis sampah kota Samarinda menjadi gula sebagai bahan baku produksi bioetanol maka pemakaian larutan

Gambar IV.9 Grafik konsentrasi gula reduksi hasil Hidrolisis enzimatik dari padatan sabut kelapa yang telah ditreatment selama 60 menit (g-i ).. Gambar IV.10 Hubungan residual

Jika yield gula menjadi acuan utama dalam proses hidrolisis sampah kota Samarinda menjadi gula sebagai bahan baku produksi bahan bakar nabati maka pemakaian larutan HCl

Jika yield gula menjadi acuan utama dalam proses hidrolisis sampah kota Samarinda menjadi gula sebagai bahan baku produksi bioetanol maka pemakaian larutan

Dalam penelitian ini, proses hidrolisis dengan menggunakan induksi medan elektromag- netik dapat menghasilkan gula reduksi dengan waktu yang lebih singkat akan tetapi

MEDAN 2011.. PEMANFAATAN SIRUP GLUKOSA HASIL HIDROLISIS SERAT DARI AMPAS KELAPA DALAM PEMBUATAN GULA JAWA/ GULA MERAH DENGAN..