PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS SAINS,
ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY
(SETS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN
KARAKTER SISWA
Skripsi
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan IPA
oleh
Maretha Fitria 4001412019
JURUSAN IPA TERPADU
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
iii
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul
Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbasis Sains, Environment, Technology, and Society (SETS) Terhadap Pemahaman Konsep dan Karakter Siswa.
Disusun oleh
Maretha Fitria 4001412019
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. (QS. Al Insyirah: 6)
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar Rahman)
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Ibuku Nurnaningsih dan bapakku Achmad Ghozali yang telah memberikan dukungan dan doa yang tidak pernah putus,
2. Nuzul Ramadhan, my beloved ‘lil bro,
3. Bagus Dwi Minarno yang selalu memberikan banyak waktu, dukungan dan menemani dalam setiap perjalanan,
4. Sahabatku Firda Yasmin dan Rahayu
Sekarningrum, terimakasih untuk banyak waktu dan semangat yang telah diberikan,
5. Teman seperjuanganku tersayang Leni, Anis, Fitri, Reizka, Nindy, Umi, Febi, dan Ulfi, thanks for everything,
6. Teman-teman Pendidikan IPA 2012,
7. Penghuni Kos Pondok Permai, Mba Manik, Mba Linda, Mba Jami, Mba Dhepi, dan Mba Fir. 8. Squad PPL SMP N 1 Kudus dan siswa SMP N 1
Kudus tercinta,
v
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat serta hidayah-Nya dan tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul ”Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
Berbasis Sains, Environment, Technology, and Society (SETS) Terhadap Pemahaman Konsep dan Karakter Siswa.” Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
3. Ketua Jurusan IPA Terpadu yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
4. Dra. Woro Sumarni, M.Si. dan Indah Urwatin Wusqo, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah tulus dan sabar membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
5. Novi Ratna Dewi, M.Pd. sebagai dosen penguji yang sabar memberi pengarahan.
6. Drs. Puryadi, M.Pd., selaku Kepala SMP N 24 Semarang. 7. Budiyono, S.Pd., selaku guru IPA SMP N 24 Semarang. 8. Bapak dan ibu dosen jurusan IPA Terpadu.
9. Semua pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan pembaca pada umumnya, serta dapat memeberikan sumbanagan pemikiran pada perkembangan pendidikan selanjutnya.
Semarang, Juli 2016
vi
ABSTRAK
Fitria, M. 2016. Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbasis Sains, Environment, Technology, and Society (SETS) Terhadap Pemahaman Konsep dan Karakter Siswa. Skripsi, Jurusan IPA Terpadu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dra. Woro Sumarni, M.Si. dan Pembimbing Pendamping Indah Urwatin Wusqo, M.Pd
Kata Kunci: CTL, SETS, pemahaman konsep, karakter
Pembelajaran IPA hakikatnya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Hasil observasi di SMP Negeri 24 Semarang pada bulan Januari 2016 menunjukkan bahwa pembelajaran IPA masih berpusat pada guru (teacher centered) dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah pendekatan pembelajaran salah satunya pembelajaran berpendekatan CTL.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. PENGESAHAN ... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
PRAKATA ... v
2.1 Contextual Teaching and Learning (CTL) ... 8
2.2 Pembelajaran berbasis Sains, Environment, Technology, and Society (SETS)... 13
2.3 Karakter... 15
2.4 Materi Bahan Kimia dalam Kehidupan ... 17
2.5 Hasil Penelitian yang Relevan ... 20
2.6 Kerangka Berpikir ... 21
2.7 Hipotesis Penelitian ... 23
BAB 3 METODE PENELITIAN... 24
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24
3.2 Populasi dan Sampel ... 24
3.3 Variabel Penelitian ... 24
3.4 Desain Penelitian ... 25
3.5 Prosedur Penelitian ... 26
viii
3.7 Prosedur Penyusunan Instrumen Penelitian ... 28
3.8 Metode Analisis Data ... 30
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
4.1 Hasil Penelitian ... 42
4.2 Pembahasan... 51
BAB 5 PENUTUP ... 62
5.1 Simpulan ... 62
5.2 Saran ... 62
ix
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter Bangsa ... 17
3.1 Indikator Perilaku Berkarakter ... 29
3.2 Hasil Uji Homogenitas Sampel ... 30
3.3 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda ... 31
3.4 Kriteria Indeks Kesukaran Soal ... 32
3.5 Data Tingkat Kesukaran Nomor Soal Pilihan Ganda ... 32
3.6 Kriteria Daya Pembeda Soal ... 33
3.7 Daya Pembeda Nomor Soal Pilihan Ganda ... 34
3.8 Kriteria Koefisien Biserial ... 37
3.9 Kriteria Karakter Siswa ... 38
3.10 Kriteria Koefisien Biserial ... 39
3.11 Interpretasi Koefisien Korelasi Spearman ... 40
4.1 Uji Normalitas Data Pemahaman Konsep ... 43
4.2 Persentase Aspek Karakter Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (%) ... 45
4.3 Uji Normalitas Data Observasi Karakter Siswa ... 50
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Keterkaitan SETS ... 14
2.2 Skema Bahan Kimia Rumah Tangga berbasis SETS ... 18
2.3 Skema Zat Aditif dalam Makanan berbasis SETS ... 19
2.4 Skema Zat Adiktif dan Psikotropika berbasis SETS ... 20
2.5 Skema Kerangka Berpikir ... 22
4.1 Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 43
4.2 Persentase Karakter Jujur Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 45
4.3 Persentase Karakter Toleransi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .. 46
4.4 Persentase Karakter Disiplin Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .... 47
4.5 Persentase Karakter Rasa Ingin Tahu Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 48
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1 Silabus Mata Pelajaran IPA ... 68
2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ... 72
3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ... 86
4 Rubrik dan Lembar observasi Karakter Siswa ... 99
5 Kisi-Kisi Soal Uji Coba ... 101
6 Soal Uji Coba ... 104
7 Kisi-Kisi Soal Posttest ... 114
8 Soal Posttest ... 116
9 Lembar Diskusi Siswa Kelas Eksperimen ... 123
10 Lembar Diskusi Siswa Kelas Kontrol ... 125
11 Lembar Jawaban Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ... 127
12 Lembar Jawaban Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ... 129
13 Hasil Observasi Karakter Siswa Kelas Eksperimen ... 131
14 Hasil Observasi Karakter Siswa Kelas Kontrol ... 132
15 Analisis Uji Coba Soal ... 133
16 Uji Homogenitas Sampel ... 138
17 Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen ... 139
18 Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol ... 140
19 Uji Korelasi Biserial ... 141
20 Hasil Observasi Karakter Jujur Kelas Eksperimen ... 142
21 Hasil Observasi Karakter Jujur Kelas Kontrol ... 143
22 Hasil Observasi Karakter Toleransi Kelas Eksperimen ... 144
23 Hasil Observasi Karakter Toleransi Kelas Kontrol ... 145
24 Hasil Observasi Karakter Disiplin Kelas Eksperimen ... 146
25 Hasil Observasi Karakter Disiplin Kelas Kontrol ... 147
26 Hasil Observasi Karakter Rasa Ingin Tahu Kelas Eksperimen ... 148
27 Hasil Observasi Karakter Rasa Ingin Tahu Kelas Kontrol ... 149
xii
29 Hasil Observasi Karakter Peduli Lingkungan Kelas Kontrol ... 151
30 Uji Normalitas Data Observasi Karakter Jujur dengan MSI Kelas Eksperimen ... 152
31 Uji Normalitas Data Observasi Karakter Toleransi dengan MSI Kelas Eksperimen ... 153
32 Uji Normalitas Data Observasi Karakter Disiplin dengan MSI Kelas Eksperimen ... 154
33 Uji Normalitas Data Observasi Karakter Rasa Ingin Tahu dengan MSI Kelas Eksperimen ... 155
34 Uji Normalitas Data Observasi Karakter Peduli Lingkungan dengan MSI Kelas Eksperimen ... 156
35 Uji Normalitas Data Observasi Karakter Jujur dengan MSI Kelas Kontrol ... 157
36 Uji Normalitas Data Observasi Karakter Toleransi dengan MSI Kelas Kontrol ... 158
37 Uji Normalitas Data Observasi Karakter Disiplin dengan MSI Kelas Kontrol ... 159
38 Uji Normalitas Data Observasi Karakter Rasa Ingin Tahu dengan MSI Kelas Kontrol ... 160 39 Uji Normalitas Data Observasi Karakter Peduli Lingkungan dengan MSI Kelas Kontrol ... 161 40 Analisis Uji Spearman Hasil Observasi Karakter Siswa ... 162
41 Analisis Koefisien Determinasi Hasil Observasi Karakter Siswa ... 167
42 Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi ... 168
43 Surat Keterangan Penelitian ... 169
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara tidak terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini tidak terlepas dari peran pendidikan (Tirtasari et al., 2015). Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas integritas suatu bangsa. Tujuan Nasional Pendidikan Indonesia adalah mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pencapaian Tujuan Nasional Pendidikan tentunya tidak dapat terlepas dari peran sekolah sebagai salah satu lembaga penyelenggara pendidikan. IPA adalah salah satu mata pelajaran penting yang ada pada sekolah di jenjang SMP. Pendidikan IPA di Indonesia lebih menekankan pada abstract conceptualization
2
Keaktifan siswa juga sangat kurang karena mereka tidak bertanya kepada guru dan tidak menyampaikan ide atau gagasan terkait materi yang diberikan. Kurangnya keaktifan dan antusias siswa ternyata berpengaruh terhadap pemahaman konsep mereka. Hal ini dibuktikan dengan nilai ujian akhir semester masih ada beberapa siswa yang nilainya di bawah KKM yakni di bawah 72. Selain itu, kurangnya karakter yang tertanam pada siswa seperti disiplin, toleransi, dan peduli lingkungan juga masih terlihat saat proses pembelajaran. Siswa masih ada yang membuang sampah di laci atau di bawah tempat duduk meskipun di dalam kelas mereka tersedia tempat sampah. Bapak Budiyono, S.Pd., guru IPA di kelas VIII menambahkan bahwa masih banyak siswa yang menyontek pada temannya saat mengerjakan ulangan.
Hasil observasi itulah yang mendasari perlu adanya suatu pembaharuan dalam proses pembelajaran IPA. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah pendekatan pembelajaran. Pada tahun 2002 Depdiknas mencanangkan suatu pendekatan pembelajaran yakni Contextual Teaching and Learning (CTL). CTL merupakan suatu pendekatan yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan. M. Nur sebagaimana dikutip dalam Murtiani et al. (2012) menjelaskan bahwa pendekatan CTL dapat menjadikan pembelajaran lebih bermakna (meaningful learning) karena siswa mengetahui pelajaran yang diperoleh di kelas akan bermanfaat dalam kehidupannya sehari-hari. CTL melibatkan para siswa dalam aktivitas penting yang membantu mereka mengaitkan pembelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi.
3
Keempat unsur antara sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat yang saling berkaitan satu sama lain selanjutnya dalam pendidikan disebut Sains, Environment, Technology, and Society (SETS). Menurut Binadja et al. (2008) SETS merupakan suatu cara mengaitkan hal yang dipelajari dengan aspek sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat yang sesuai secara timbal balik sebagai satu bentuk keterkaitan terintegratif. Visi SETS merupakan cara pandang ke depan yang membawa ke arah pemahaman bahwa segala sesuatu yang dihadapi dalam kehidupan ini mengandung aspek sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat sebagai suatu kesatuan serta saling mempengaruhi secara timbal balik. Menurut O’Sullivan (2015), pembelajaran berbasis lingkungan seperti SETS dapat meningkatkan kompetensi siswa. Sugiyanto et al. (2013) juga menjelaskan bahwa sungguh sangat bijaksana bila dalam pembelajaran IPA siswa diajak dan diarahkan untuk mempelajari isu-isu aktual yang sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Pembelajaran berbasis SETS membawa siswa pada suasana yang dekat dengan kehidupan nyata siswa. Melalui pembelajaran ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah yang diprediksikan akan muncul di sekitar kehidupannya. CTL merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mengandalkan pengalaman kehidupan yang pernah dialami siswa dan pastinya tidak terlepas dari isu teknologi yang terjadi di masyarakat serta berdampak pada lingkungan.
Tujuan Nasional Pendidikan tidak hanya menjadikan siswa menjadi cerdas dan berilmu, tetapi juga membentuk siswa menjadi manusia yang berakhlak mulia. Asmani (2011: 22) menjelaskan bahwa praktik pendidikan di Indonesia cenderung berorientasi pada pendidikan berbasis hard skillI (keterampilan teknis), yang lebih bersifat mengembangkan intelligence quotient (IQ). Sedangkan kemampuan softs skill yang tertuang dalam emotional intelligence (EQ) dan
4
proses untuk mendapatkan nilai tersebut juga penting. Bagaimana siswa dapat jujur dan bertanggung jawab terhadap nilai yang diperolehnya. Bagaimana hubungannya dengan teman sesama ataupun dengan guru apakah peduli dan toleransi atau tidak. Sejak tahun 2010 pemerintah sudah gencar melakukan pendidikan karakter untuk menumbuhkan karakter-karakter pada anak didik meskipun kenyataannya masih kurang pengaplikasiannya dalam pembelajaran.
Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah, yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Wibowo (2012: 34) menjelaskan bahwa pendidikan karakter dimaknai sebagai ”The deliberate use of all dimensions of school life to foster optimal character development”. Karakter merupakan suatu bawaan perilaku yang ada pada manusia yang berasal dari hati dan pikiran yang ditunjukkan melalui perbuatan atau kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Menurut Puskur sebagaimana dikutip Afrizon et al. (2012), “karakter
adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Kebajikan ini terdiri dari sejumlah nilai, moral, dan norma seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya dan hormat kepada orang lain”.
Tugas seorang pendidik tidak hanya menjadikan anak berilmu, melainkan juga mampu mendidik anak memiliki akhlak yang mulia. Banyaknya koruptor dari kalangan pejabat di Indonesia, banyaknya tindak kriminal di berbagai kalangan, bahkan budaya mencontek saat UN menunjukkan bahwa karakter bangsa masih rendah. Semakin mundurnya karakter bangsa, karena masih sedikit yang memaknai makna dari UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa tujuan pendidikan tidak hanya mencerdaskan suatu bangsa, tetapi juga untuk membentuk akhlak suatu bangsa.
5
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Adakah pengaruh penggunaan pendekatan CTL berbasis SETS terhadap pemahaman konsep dan karakter siswa?
2. Seberapa besar pengaruh penggunaan pendekatan CTL berbasis SETS terhadap pemahaman konsep dan karakter siswa?
1.3
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan pendekatan CTL berbasis SETS terhadap pemahaman konsep dan karakter siswa.
2. Mengetahui besar pengaruh penggunaan pendekatan CTL berbasis SETS terhadap pemahaman konsep dan karakter siswa.
1.4
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat penelitian secara teoritis dan praktis sebagai berikut.
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat menjadi sumber referensi dan menambah khasanah tentang pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Sains, Environment, Technology, and Society terhadap pemahaman konsep dan karakter siswa.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat tidak hanya bagi siswa, guru, mahasiswa, calon guru, dan sekolah tetapi juga bagi peneliti.
1. Bagi Siswa
6
siswa dalam proses pembelajaran dan berpengaruh terhadap pemahaman konsep dan karakter siswa.
2. Bagi Guru
Guru dapat menerapkan pembelajaran IPA berpendekatan CTL berbasis SETS sebagai salah satu upaya meningkatkan pemahaman konsep dan membenahi perilaku berkarakter generasi muda khususnya siswa SMP. 3. Bagi Sekolah
Pendekatan CTL berbasis SETS dapat dijadikan patokan pemilihan sistem pembelajaran di sekolah sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan karakter mulia siswa yang secara tidak langsung meningkatkan mutu kualitas pendidikan sekolah.
4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah informasi dan pengetahuan sehingga dapat menjadi bahan acuan atau dasar penelitian lanjutan.
1.5
Batasan Masalah
Untuk memperjelas penelitian ini, maka diuraikan batasan masalah yang akan diteliti sebagai berikut.
1.5.1 Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbasis Sains,
Environment, Technology, and Society (SETS)
Komponen pendekatan CTL dalam penelitian ini mengacu pada Depdiknas yang menjelaskan bahwa pendekatan CTL memiliki tujuh komponen yaitu (1)
constructivism (konstruktivisme, membangun, membentuk); (2) questioning
(bertanya); (3) inquiry (menyelidiki, menemukan); (4) learning community
7
1.1.2 Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep dalam penelitian ini termasuk ke dalam hasil belajar ranah kognitif. Teori belajar kognitif sebagai salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi di dalam akal pikiran manusia. Hasil belajar dalam ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir, termasuk di dalamnya kemampuan menghafal, memahami, menerapkan, menganalisis dan mensintesis, mengevaluasi, dan mencipta. Pemahaman konsep dalam penelitian ini nantinya akan diukur menggunakan metode tes berupa posttest.
1.1.3 Karakter