ANALISA PORTOFOLIO SAHAM SYARIAH YANG KONSISTEN
PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX DAN SAHAM KONVENSIONAL
PADA LQ45, PERIODE 2008-2010
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE,Sy)
Oleh:
ATIKA
108046100100
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
ANALISA PORTOFOLIO SAHAM SYARIAH YANG KONSISTEN
PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX DAN SAHAM KONVENSIONAL
YANG KONSISTEN PADA LQ45, PERIODE 2008-2010
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE,Sy)
Oleh:
ATIKA
NIM. 108046100100
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. HASANUDDIN, M.Ag Dr. Ir. IWAN PONTJOWINOTO, MM
NIP. 196103041955031001
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul Analisa Portofolio Saham Syariah yang Konsisten Pada Jakarta Islamic Index dan Saham Konvensional Pada LQ45, Periode 2008-2010, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 09 Juni 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)
Jakarta, 09 Juni 2011 Dekan,
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM NIP. 195505051982031012
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua : Dr. Euis Amalia, M.Ag (...) NIP. 197107011998032002
Sekretaris : Mu’min Rauf, MA (...) NIP. 150281979
Pembimbing I : DR. Hasanuddin, M.Ag (...) NIP. 196103041955031001
Pembimbing II: Dr. Ir. Iwan Pontjowinoto MM (...)
Penguji I : Prof. Dr. H. Atho’Mudzhar, MSPD (...) NIP. 150077256
i Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, 09 April 2011
ii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja portofolio saham syariah yang dibandingkan dengan kinerja portofolio saham konvensional berdasarkan return, risiko, nilai indeks risk adjusted performance, dan indeks M-Squared pada tahun 2008-2010. Selain membandingkan kedua kinerja portofolio tersebut juga dilakukan analisa perbandingan kinerja portofolio saham dengan benchmark-nya masing-masing. Sementara itu untuk mengetahui pengaruh faktor makroekonomi yang diwakili oleh nilai harapan imbal hasil dan inflasi terhadap return portofolio saham syariah, return portofolio saham konvensional, return JII, dan return Indeks LQ45 digunakan alat uji statistik regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan return portofolio saham syariah pada tahun 2008 dan 2009 lebih baik dibandingkan portofolio saham konvensional. Demikian pula jika dibandingkan benchmark-nya. Return portofolio saham syariah cenderung konsisten jika dibandingkan portofolio saham konvensional. Kinerja portofolio saham syariah yang baik juga didukung dengan nilai risiko total yang lebih rendah jika dibandingkan portofolio saham konvensional. Demikian pula dengan risiko total JII yang lebih rendah dibandingkan risiko total LQ45.
Hasil penelitian regresi berganda melalui uji f menunjukkan bahwa harapan imbal hasil dan inflasi berpengaruh secara simultan terhadap return portofolio saham syariah, return portofolio saham konvensional, dan return LQ45 dengan nilai signifikasi masing-masing sebesar 0,009, 0,027, dan 0,009 yang signifikan pada alpha 5% . Sementara itu melalui uji t pada variabel inflasi baik return portofolio saham syariah, return portofolio saham konvensional maupun return LQ45 tidak signifikan pada alpha 5% dengan angka signifikan masing-masing sebesar 0.246, 0.285, dan 0.246. Pada hasil uji korelasi antaravariabel harapan imbal hasil dengan return portofolio saham syariah, return portofolio saham konvensional, return JII dan return LQ45 masing-masing memiliki pengaruh negative sebesar -0.457, -0.410, -0.361, dan -0.467. Hubungan antarvariabel tersebut signifikan pada alpha 5% dengan nilai signifikansi masing-masing sebesar 0.003, 0.007, 0.015, dan 0.002. Sedangkan hasil uji korelasi antaravariabel inflasi dengan return portofolio saham syariah, return portofolio saham konvensional, return JII dan return LQ45 memiliki pengaruh sangat rendah dengan nilai masing-masing 0.008, 0.019, 0.032, dan 0.007. Hubungan antarvariabel tersebut tidak signifikan pada alpha 5% dengan nilai signifikansi masing-masing sebesar 0.481, 0.457, 0.427, dan 0.484.
iii
Bismillahirrahmanirrahiim
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah, taufiq,
serta nikmat-Nya, sehingga Alhmudulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul ”Analisa Portofolio Saham Syariah yang Konsisten pada Jakarta
Islamic Index (Studi Perbandingan dengan Saham Konvensional yang Konsisten pada LQ45, periode 2008-2010)”. Shalawat serta salam senantiasa
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad saw, kepada keluarganya, sahabat serta
umatnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit
hambatan serta kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat kesungguhan hati dan
kerja keras serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung
ataupun tidak langsung, sehingga membuat penulis tetap bersemangat dalam
menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis
berterima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM., selaku Dekan Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bapak Mu’min Roup, S.Ag., M.A. sebagai Ketua
dan Sekretaris Jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang tanpa henti memberikan
dorongan dan semangat kepada penulis, serta dengan tulus ikhlas meluangkan
iv
3. Bapak DR. Hasanuddin, M.Ag dan Bapak Ir. Iwan Pontjowinoto selaku dosen
pembimbing skripsi penulis, yang dengan sabar telah memberikan banyak
masukan dan saran-saran sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Semoga
apa yang telah Bapak ajarkan dan arahkan mendapat balasan dari Allah SWT.
Amin.
4. Kepada seluruh dosen dan civitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mentransfer
ilmunya dengan ikhlas kepada penulis, serta para pengurus perpustakaan yang
telah meminjamkan buku-buku yang diperlukan oleh penulis.
5. Kepada ibundaku tercinta, Endang Sunarti yang tidak pernah mengenal kata
lelah untuk melihatku menjadi pribadi yang lebih baik. Terimakasih untuk
semua waktu dan tiap doa yang selalu kau panjatkan. Terimakasih untuk selalu
menjadi yang pertama membangkitkanku saat mulai lelah. Nyaris selalu
kehabisan kata untuk berkata terimakasih ma, seiring berjalannya waktu semoga
putrimu ini dapat menjadi yang terbaik untukmu ma. Hanya ingin membuat
mama selalu tersenyum, amiiin. Tika sayang mama.
6. Kepada Ayahku, Sarmat P. yang sudah bersedia menjadi pendamping hidup
ibundaku tersayang. Terimakasih atas segala waktu yang kau sempatkan untuk
mengantar-jemputku ke kampus. Meski tidak selalu tapi itu adalah melelahkan
bukan? Akhir-akhir ini kau kesulitan menghadapi kedewasaanku, maaf dan
terimakasih untuk segalanya.
7. Kepada Ibu Rita Rufaida dan suami Bapak Amin, sungguh tidak ada kata yang
v
dan keluarga mendapatkan balasan yang super luar biasa dari Allah SWT.
Semoga hasilnya tidak mengecewakan Ibu dan Bapak. Semoga kemudahan dan
kebaikan selalu menyertai perjalanan kehidupan Ibu dan Bapak. Aamiin Ya
Rabb.
8. Kepada keluarga besar Ibu Wasripah dan Bapak Sarkum di Tegal, uwa dan
semua kakak sepupuku yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu.
Terimakasih untuk doa dan setiap suntikan semangatnya terutama buat Mba
Rini, mas Selamet, Mba Dian, Mba Iroh, Mas Frengky, Mas Pendi, Mas Nur, Mas Doni, Mas Anto, Mas Domo, dan Mas Maryo… Terimakasih atas setiap
suntikan semangat Kalian, I love u all.
9. Terimakasih luar biasa kepada Uwa Kasban untuk dukungan morilnya yang
senantiasa menjadi kakak yang baik buat mama dan Uwa yang baik dengan mendengar setiap perkataanku… Semoga menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
10. Ya Rabb, sampaikan ucapan terimakasih ku kepada orang-orang terkasih yang
saat ini lebih dekat dengan-Mu dan semoga berada dalam perlindungan-Mu…Terimakasih kepada kedua nenekku tersayang dan Kakekku tersayang.
Semoga aku tetap dapat menjadi cucu kebanggaan kalian. Serta sampaikan
ucapan terimakasihku kepada Uwa-ku tersayang yang belum sempat melihatku
meraih gelar sarjanaku ini, Siti Khadijah. Uwa…harusnya Anda ada disini
vi
karena tidak memberimu kesempatan untuk melihatku mendapatkan teman
hidup. Semoga amal ibadah kalian diterima di sisi Allah SWT.
11. Terimakasih pula kepada Mas Deni, makasi mas’e yang udah bantuin Tika
belajar sejak masih berseragam merah-putih kelas 5 SD sampai hari ini.
12. Terimakasih kepada teman-teman muamalat 07, Nana, Buwyul, Uz, Nety, Fika,
Tia, Yana, Disfa, Buddy, Aziz, Opik, OT, Lyali dan semua yang tidak dapat
disebutkan namanya satu persatu. Terimakasih telah menjadi teman share saya,
semoga kebaikan dan kesuksesan selalu ada dalam langkah kita bersama.
Semoga selalu berada dalam Ridha-Nya. Amiiiin… semoga persahabatan kita
tidak mengenal masa.
13. Terimakasih pula untuk semua teman-teman Gelas Bamboo, Semoga kita dapat
berkumpul kembali dengan cerita yang lebih baik… “Kaum Bamboo For Keranggan”.
Akhirnya, penulis menghaturkan banyak terima kasih atas semua pihak yang
turut berperan dalam proses penyelesaian tugas akhir penulis. Semoga karya ini
dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat dan para akademisi.
Jakarta, 09 April 2011
vii
LEMBAR PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GRAFIK ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan Masalah... 6
C. Perumusan Masalah ... 7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8
E. Metode Penelitian ... 9
F. Hipotesis Penelitian ... 15
G. Review Studi Terdahulu ... 18
H. Sistematika Penulisan ... 22
BAB II LANDASAN TEORI A. Investasi ... 24
viii
2. Dasar Keputusan Investasi ... 26
3. Proses Keputusan Investasi ... 30
B. Teori Portofolio ... 32
1. Pengertian Portofolio ... 32
2. Faktor Penting dalam Evaluasi Kinerja Portofolio ... 33
3. Portofolio Pasar ... 35
4. Menghitung Return dan Risiko Portofolio ... 36
5. Beta Portofolio ... 39
C. Pengukuran Kinerja Portofolio ... 40
1. Risk Adjusted Performance ... 40
2. Modigliani Measure (M-Squared) ... 43
BAB III PASAR MODAL DI INDONESIA A. Pasar Modal Indonesia ... 45
1. Perkembangan Pasar Modal di Indonesia ... 45
2. Struktur Pasar Modal Indonesia ... 47
3. Instrumen Pasar Modal ... 49
B. Pasar Saham Indonesia ... 58
1. Jumlah Emiten Saham ... 58
2. Jumlah Kapitalisasi Pasar ... 61
3. Nilai Transaksi Rata-rata Harian ... 62
ix
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ... 75
2. Indeks LQ45 ... 75
3. Jakarta Islamic Index ... 77
4. Indeks Saham Lainnya... 79
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis dan Pembahasan Kinerja Portofolio Saham Syariah dan Portofolio Saham Konvensional Tahun 2008,2009, dan 2010 ... 82
1. Analisis Kinerja Portofolio Saham Syariah Dan Portofolio Saham Konvensional Tahun 2008 ... 82
2. Analisis Kinerja Portofolio Saham Syariah Dan Portofolio5Saham Konvensional Tahun 2009 ... 85
3. Analisis Kinerja Portofolio Saham Syariah Dan Portofolio Saham Konvensional Tahun 2010 ... 87
4. Analisis Kinerja Portofolio Saham Syariah, Portofolio Saham Konvensional, Jakarta Islamic Index, dan Indeks LQ45 Tahun 2008 ... 89
x
6. Analisis Kinerja Portofolio Saham Syariah, Portofolio Saham
Konvensional, Jakarta Islamic Index, dan Indeks LQ45
Tahun 2010 ... 94
B. Hasil Uji Asumsi klasik Model Regresi Linier Berganda ... 96
C. Hasil dan Pembahasan Pengujian Analisis Regresi Linier
Berganda ... 107
1. Pengaruh Harapan Imbal Hasil dan Inflasi Terhadap Kinerja
Portofolio Saham Syariah ... 107
2. Pengaruh Perubahan LQ45, Suku Bunga Acuan BI, dan
Inflasi Terhadap Kinerja Portofolio Saham Konvensional ... 111
3. Pengaruh Perubahan LQ45, Suku Bunga Acuan BI, dan
Inflasi Terhadap Kinerja Jakarta Islamic Index ... 114
4. Pengaruh Perubahan LQ45, Suku Bunga Acuan BI, dan
Inflasi Terhadap Kinerja Indeks LQ45 ... 117
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 121
B. Saran ... 126
DAFTAR PUSTAKA ... 128
xi
2. Tabel 3.1 Jumlah Emisi Menurut Jenis Emisi Pasar Saham Indonesia 60
3. Tabel 3.2 Jumlah Emisi dan Jenis Emisi Pasar Saham Indonesia 60
4. Tabel 3.3 Kapitalisasi Pasar IHSG, LQ45, dan JII 62
5. Tabel 3.4 Nilai Transaksi Rata-rata Harian dan Volume Perdagangan Saham 63
6. Tabel 3.5 Nilai Kepemilikan Menurut Jenis Investor Per 30 November 2010 65
7. Tabel 3.6 Daftar Emiten yang Konsisten pada LQ45 Periode 2008-2010 76
8. Tabel 3.7 Daftar Emiten Saham yang Konsisten pada JII Periode 2008-2010 79
9. Tabel 4.1 Kinerja Portofolio Saham Syariah dan Portofolio Saham
Konvensional Tahun 2008 82
10.Tabel 4.2 Kinerja Portofolio Saham Syariah dan Portofolio Saham
Konvensional Tahun 2009 85
11.Tabel 4.3 Kinerja Portofolio Saham Syariah dan Portofolio Saham
Konvensional Tahun 2010 87
12.Tabel 4.4 Kinerja Portofolio Saham Syariah, JII, Portofolio Saham
Konvensional, dan Indeks LQ45 Tahun 2008 89
13.Tabel 4.5 Kinerja Portofolio Saham Syariah, JII, Portofolio Saham
Konvensional, dan Indeks LQ45 Tahun 2009 92
14.Tabel 4.6 Kinerja Portofolio Saham Syariah, JII, Portofolio Saham
Konvensional, dan Indeks LQ45 Tahun 2010 94
xii
16.Tabel 4.8 Interpretasi Tingkat Hubungan Terhadap Nilai Koefisien Korelasi 107
17.Tabel 4.9 Nilai Determinasi Harapan Imbal Hasil dan Inflasi Terhadap
Return Portofolio Saham Syariah 108
18.Tabel 4.10 Hasil Uji F Regresi Variabel Harapan Imbal Hasil dan Inflasi
Terhadap Return Portofolio Saham Syariah 108
19.Tabel 4.11 Hasil Uji t dan Persamaan Regresi Variabel Harapan Imbal Hasil
dan Inflasi Terhadap Return Portofolio Saham Syariah Secara Parsial 109
20.Tabel 4.12 Uji Korelasi Antarvariabel Harapan Imbal Hasil dan Inflasi
Terhadap Return Portofolio Saham Syariah 110
21.Tabel 4.13 Nilai Determinasi Harapan Imbal Hasil dan Inflasi Terhadap
Return Portofolio Saham Konvensional 111
22.Tabel 4.14 Hasil Uji F dan Regresi Variabel Harapan Imbal Hasil dan
Inflasi Terhadap Return Portofolio Saham Konvensional 112
23.Tabel 4.15 Hasil Uji T dan persamaan Regresi Pengaruh Variabel Harapan
Imbal Hasil dan Inflasi Terhadap Return Portofolio Saham Konvensional 112
24.Tabel 4.16 Uji Korelasi Antarvariabel Harapan Imbal Hasil dan Inflasi
Terhadap Return Portofolio Saham Syariah 113
25.Tabel 4.17 Nilai Determinasi Harapan Imbal Hasil dan Inflasi Terhadap
Return Jakarta Islamic Index 115
26.Tabel 4.18 Hasil Uji F Regresi Variabel Harapan Imbal Hasil dan Inflasi
xiii
28.Tabel 4.20 Uji Korelasi Antarvariabel Harapan Imbal Hasil dan Inflasi
Terhadap Return JII 117
29.Tabel 4.21 Nilai Determinasi Harapan Imbal Hasil dan Inflasi Terhadap
Return Indeks LQ45 118
30.Tabel 4.22 Hasil Uji F Regresi Variabel Harapan Imbal Hasil dan Inflasi
Terhadap Return Indeks LQ45 118
31.Tabel 4.23 Hasil Uji T dan Regresi Variabel Harapan Imbal Hasil dan Inflasi
Terhadap Return Indeks LQ45 119
32.Tabel 4.24 Uji Korelasi Antarvariabel Harapan Imbal Hasil dan Inflasi
xiv
DAFTAR DIAGRAM
1. Diagram 4.1 Diagram Batang Kinerja Portofolio Saham Syariah dan
Portofolio Saham Konvensional Tahun 2008 83
2. Diagram 4.2 Diagram Batang Kinerja Portofolio Saham Syariah dan
Portofolio Saham Konvensional Tahun 2009 86
3. Diagram 4.3 Diagram Batang Kinerja Portofolio Saham Syariah
dan Portofolio Saham Konvensional Tahun 2010 88
4. Diagram 4.4 Diagram Batang Kinerja Portofolio Saham Syariah, JII,
Portofolio Saham Konvensional dan Indeks LQ45 Tahun 2008 90
5. Diagram 4.5 Diagram Batang Kinerja Portofolio Saham Syariah, JII,
Portofolio Saham Konvensional dan Indeks LQ45 Tahun 2009 93
6. Diagram 4.6 Diagram Batang Kinerja Portofolio Saham Syariah, JII,
Portofolio Saham Konvensional dan Indeks LQ45 Tahun 2010 95
7. Diagram 4.7 Uji Normalitas Variabel Dependen Return Portofolio Saham
Syariah 98
8. Diagram 4.8 Uji Normalitas Variabel Dependen Return Portofolio Saham
Konvensional 99
9. Diagram 4.9 Uji Normalitas Variabel Dependen Return Jakarta Islamic
Index 101
xv
1. Grafik 1.1 Performa IHSG, LQ45, dan JII 3
2. Grafik 1.2 Performa Indeks JII 2007-2009 4
3. Grafik 2.1 Hubungan Risiko dan Return Harapan 24
4. Grafik 3.1 Struktur Pasar Modal Indonesia 43
5. Grafik 3.2 Perkembangan Jumlah Emiten Saham dan Nilai Emisi Saham
Tahun 2005-2009 59
6. Grafik 4.1 Uji Distribusi Normal variable Dependen return Portofolio Saham
Syariah 99
7. Grafik 4.2 Uji Distribusi Normal Variabel Dependen return Saham
Konvensional 100
8. Grafik 4.3 Uji Distribusi Normal Variabel Dependen return JII 101
xvi
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 4.1 Sebaran Data Uji heteroskedastisitas variable Dependen return
Syariah 104
2. Gambar 4.2 Sebaran Data Uji heteroskedastisitas variable Dependen return
Portofolio saham Konvensional 105
3. Gambar 4.3 Sebaran Data Uji heteroskedastisitas variable Dependen return
JII 105
4. Gambar 4.4 Sebaran Data Uji heteroskedastisitas variable Dependen return
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar modal adalah sebuah sistem yang mempertemukan pihak yang
kelebihan dana (surplus) kepada pihak yang kekurangan dana (defisit).
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 mendefinisikan Pasar Modal dengan “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek,
Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”. Sedangkan yang dimaksud
dengan penawaran umum adalah kegiatan penawaran Efek kepada masyarakat
berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang. Manfaat keberadaan
pasar modal yaitu sebagai sarana untuk menyediakan sumber pembiayaan
(jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana
secara optimal, dapat memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus
memungkinkan upaya diversifikasi, juga sebagai sarana penyebaran kepemilikan
perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek.
Menurut Muhammad Touriq, wakil dari regulator pasar modal, pasar
modal dapat dianalogikan secara sederhana sama seperti pasar pada umumnya,
yaitu tempat bertemunya pihak yang membutuhkan barang dan pihak yang
2
modaldapat dibagi dua yaitu pasar perdana dan pasar sekunder.Setelah selesai
kegiatan di pasar perdana, maka saham yang telah dimiliki oleh investor dapat
diperjualbelikan atau diperdagangkan diantara investor.1Pada perdagangan
sekunder inilah terjadi transaksi perdagangan antar investor.Apabila prospek
perusahaan baik, sekuritasnya akan diminati investor, ditandai dengan
permintaan yang meningkat sehingga harga sekuritas perusahaan cenderung naik.
Namun, jika prospek perusahaan buruk, investor tidak akan meminatinya, atau
bahkan melepas sekuritas yang dimilikinya.2 Untuk transaksi saham syariah
sebelumnya sudah diatur dalam fatwa DSN-MUI No. 20/2001 tentang Pedoman
Umum Reksadana Syariah. Saat ini telah dikeluarkan fatwa DSN-MUI No.
80/DSN-MUI/II/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme
Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek pada bulan
Maret 2011.
Saat ini Bapepam-LK bekerjasama dengan DSN-MUI dan Bursa Efek
telah secara reguler menerbitkan Daftar Efek Syariah (DES) yang di
dalamnyaterdaftar saham yang telah diseleksi berdasarkan prinsip syariah. Pada
laporan statistik Bapepam-LK per 23 Desember pangsa pasar JII mencapai
46,45% dari kapitalisasi pasar. Sedangkan hingga Maret 2011 market sharesudah
1
Muhammad Touriq, “Akan Memberi Efek Positif untuk Pasar Modal,” Sharing, edisi 51 (Maret 2011), h. 17.
2
mencapai 46% berdasarkan kapitalisasi pasar dan 50% dari seluruh saham yang
tercatat pada bursa dengan jumlah 214 saham berbasis syariah dari total 414
saham yang listing pada bursa.3 Dengan demikian, sarana investasi di pasar
modal yang sesuai dengan prinsip syariah melalui saham dapat menjadi alternatif
bagi investor muslim maupun investor pada umumnya.
Perkembangan indeks bursa regional hingga akhir 2007 masih tetap
positif. Bahkan IHSG, LQ45, dan JII memiliki trend meningkat hingga tahun
2007 dan ketiga indeks tersebut turun drastis pada tahun 2008. Turunnya ketiga
indeks tersebut merupakan imbas dari sentimen negatif terjadinya krisis
keuangandi Amerika Serikat pada September 2008. Jatuhnya Indeks Dow Jones
pada 15 September 2008, sebagai parameter pergerakan bursa internasional
berimbas pada bergugurannya bursa-bursa eropa hingga asia pasifik. Berikut ini
adalah grafik pertumbuhan IHSG, LQ45, dan JII.
3 Irwan Abdalloh, “
4
Grafik 1.1
Performa IHSG, LQ45 dan JII
Sumber: www.bapepamlk.depkeu.go.id
Alasan penulis memilih periode 2008 hingga 2010 dalam penelitian ini
adalah karenatelah terjadi krisis ekonomi global pada tahun 2008, Indeks JII
sempat terseret turun dan sempat jatuh ke level terendahnya saat itu di level
166,917 di bulan Oktober 2008. Setelah tumbang, saat ini indeks JII berangsur–
angsur kembali menanjak menuju level tertingginya sepanjang sejarah di level
521,433. Sampai pada tanggal 30 Oktober 2009, indeks JII bertengger di posisi
383,665. Sementara itu dalam kuarter kedua tahun 2010 indeks JII mencapai
level tertinggi pada posisi 475,307 di bulan April dan ditutup dengan level
460,260 pada Juni 2010. Berikut ini adalah grafik performa indeks JII periode
Grafik 1.2
Performa Indeks JII 2007-2009
Sumber: www.duniainvestasi.com
Berdasarkan data statistik yang dipublikasikan oleh BEI dalam IDX
Statistik, kinerja Indeks LQ45 pada tahun 2008 mencapai level tertinggi pada
bulan Januari di posisi 615,996 dan mencapai level terendah pada posisi 206,675
di Bulan Oktober 2008. Hingga Desember 2008, indeks LQ45 ditutup pada posisi
270,232. Sepanjang tahun 2009, indeks LQ45 mencapai level tertinggi pada
posisi 499,236 di bulan Desember dan stabil pada posisi 498,288 di akhir
perdagangan tahun 2009. Sementara itu pergerakan indeks LQ45 selanjutnya
pada tahun 2010 kuartal kedua, mencapai level tertinggi pada bulan Juni dengan
posisi 575,827 dan stabil di posisi 566,100 pada penutupan perdagangan indeks
di bulan Juni 2010. Ketika terjadi krisis global pada September 2008 lalu, suku
bunga Bank Indonesia naik 0,25% menjadi 9,25% dan angka inflasinya
6
sebelumnya. Keadaan demikian membuat pergerakan harga saham pada IHSG
turun dan memaksa indeks regional lainnya juga ikut turun.
Melalui latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya maka
penulis menentukan ”Analisa Portofolio Saham Syariah yang Konsisten pada
Jakarta Islamic Index dan Saham Konvensional pada LQ45, periode 2008-2010”sebagai judul penulisan skripsi ini.
B. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan menjadi beberapa
hal sebagai berikut:
1. Periode penelitian, peneliti membatasi waktu penelitian dari Januari tahun
2008 hingga Desember tahun 2010.
2. Saham syariah yang menjadi bahan penelitian hanyalah saham syariah yang
konsisten pada Jakarta Islamic Index (JII) selama periode penelitian dari
tahun 2008 hingga tahun 2010.
3. Saham konvensional yang menjadi pembanding adalah saham konvensional
yang konsisten pada LQ45 selama periode penelitian dari tahun 2008-2010
dan tidak masuk daftar JII selama periode penelitian.
4. Saham konsisten dalam saham syariah maupun saham konvensional yang
dimaksud adalah saham yang tidak pernah keluar dari kedua indeks tersebut
5. Analisis kinerja portofolio saham menggunakan metode risk adjusted
performance dengan alat ukur indeks Sharpe, indeks Treynor, dan indeks
Jensen serta menggunakan metode M-Squared.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,
maka penulis menyimpulkan permasalahan yang perlu digali adalah:
1. Apakah kinerja portofolio saham syariah yang konsisten pada JII 2008-2010
berdasarkan return dan risiko lebih baik dari kinerja portofolio saham
konvensional yang konsisten pada LQ45?
2. Apakah Pengukuran kinerja portofolio saham syariah melalui Risk Adjusted
Performance dan M-Squared pada tahun 2008-2010 lebih baik dari portofolio
saham konvensional?
3. Apakah terdapat pengaruh antara suku bunga acuan (BI rate, selanjutnya
dalam penelitian ini akan disebut dengan istilah harapan imbal hasil), dan
inflasi terhadap return portofolio saham syariah maupunreturn portofolio
saham konvensional?
4. Apakah terdapat pengaruh antara harapan imbal hasil dan inflasi terhadap
8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat dibuat tujuan dan
manfaat penelitian sebagai berikut:
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui kinerja portofolio saham syariah dan kinerja portofolio
saham konvensional melalui return, risiko, risk adjusted performancedan
M-Squared.
b. Untuk menganalisis pengaruh faktor makro ekonomi yang diwakili oleh
harapan imbal hasil dan inflasi terhadap return portofolio saham syariah
dan portofolio saham konvensional.
c. Untuk menganalisis pengaruh faktor makro ekonomi yang diwakili oleh
harapan imbal hasil dan inflasi terhadap return JII dan return indeks
LQ45.
2. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Dapat menjawab kebenaran asumsi bahwa sistem keuangan berbasis
syariah lebih baik dari konvensional. Dalam hal ini diwakili dengan
asumsi bahwa portofolio saham syariah lebih baik dari portofolio saham
konvensional.
b. Dapat memberikan informasi kepada investor tentang ekspektasi investasi
c. Peneliti dapat menerapkan ilmu ekonomi islam khususnya dalam bidang
pasar modal dengan prinsip syariah serta menjadi studi perbandingan dan
acuan bagi peneliti berikutnya.
E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan 1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yaitu dengan
mengumpulkan dan mengolahdata dariharga penutupan saham syariah yang
terdaftar secara konsisten pada Jakarta Islamic Indeks (JII) dan harga
penutupan saham konvensional yang konsisten pada LQ45 dan tidak terdaftar
pada JII. Data yang diperoleh lalu diolah untuk mendapatkan nilai return dan
risiko.
Dalam membandingkan antara kinerja portofolio saham syariah
dengan portofolio saham konvensional, peneliti tidak menggunakan uji
statistik.Melainkan menggunakan pengukuran kinerja portofolio saham
berdasarkan risk adjusted performance yang mengacu pada nilai return,
risiko, dan beta portofolio dan juga menggunakan metode pengukuran kinerja
portofolio berdasarkan M-Squared yang memperhatikan nilai risiko
portofolio dan risiko pasar.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor makroekonomi yang
diwakili harapan imbal hasil dan inflasi terhadap variabel dependen (return
10
dan return LQ45 digunakan alat uji statistik model regresi linier Berganda.
2. Sumber data
a. Data
Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data tersebut merupakan data yang diperoleh melalui studi
dokumentasi baik berupa laporan yang diterbitkan oleh lembaga terkait
maupun file yang diterbitkan oleh media online terkait. Data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Daftar saham yang listing pada Jakarta Islamic Index (JII) tahun
2008-2010.
2) Daftar saham yang listing pada LQ45 tahun 2008-2010.
3) Data penutupan harga indeks IHSG tahun 2008-2010.
4) Data penutupan harga indeks LQ45 tahun 2008-2010.
5) Data penutupan harga Jakarta Islamic Index tahun 2008-2010.
6) Kupon SBSN yang terbit pada tahun 2008-2010.
7) Kupon Obligasi Negara yang terbit pada tahun 2008-2010.
8) Suku bunga acuan (BI Rate) bulanan tahun 2008-2010.
9) Data inflasi bulanan tahun 2008-2010.
b. Teknik Pengumpulan Data
Berikut adalah data yang dibutuhkan dengan sumber data :
1) Daftar saham JII dan LQ45 dapat diperoleh melalui PRPM (Pusat
Indonesia) atau melalui www.idx.co.id
2) Daftar harga penutupan perdagangan saham bulanan diperoleh dari
PRPM BEI.
3) Tingkat kupon bagi hasil SBSN diperoleh dari PRPM BEI.
4) Tingkat kupon bunga obligasi pemerintah diperoleh dari PRPM BEI.
5) Tingkat suku bunga acuan (BI rate) bulanan diperoleh dari
www.bi.go.id
6) Tingkat inflasi bulanan diperoleh dari www.bi.go.id
3. Metode analisis
Data-data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan
Microsoft excel untuk memperoleh dan menganalisis return portofolio saham
syariah dan portofolio saham konvensional. Setelah mendapatkan nilai indeks
Risk Adjusted Performance dan M-Squared portofolio saham konvensional
dan portofolio saham syariah maka nilai keduanya dibandingkan.
Selanjutnya peneliti akan melakukan analisis regresi linier berganda
untuk melihat apakah terdapat pengaruh antara variabel independen (harapan
imbal hasil dan inflasi) terhadap masing-masing variabel dependen (return
portofolio saham syariah, return portofolio saham konvensional, return JII,
dan return LQ45).
a. Uji Asumsi Klasik Model Linier Berganda
1) Persyaratan Uji Asumsi Klasik Model Linier Berganda
12
memerlukan uji persyaratan yang sangat ketat. Uji asumsi klasik diperlukan
agar memenuhi model regresi, oleh sebab itu perlu dilakukan beberapa uji
asumsi klasik, yaitu: uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan
uji heteroskedastisitas.
a) Uji Normalitas
Untuk melakukan uji normalitas data dapat dilihat melalui
histogram dan sebaran plot garis diagonal gambar normal probability
plot. Jika plot menyebar di sekitar garis diagonal dan garis pada diagram
histogram membentuk seperti bel maka model regresi memiliki data yang
berdistribusi normal.4
b) Uji Multikolinieritas
Pada regresi linier berganda, terdapat lebih dari satu variabel
bebas yang diuji pengaruhnya terhadap satu variabel terikat. Terkadang
ditemukan kondisi dimana antara variabel bebas yang satu memiliki
hubungan linier dengan variabel bebas yang lain. Keadaan inilah yang
disebut dengan multikolinearitas.
Akibat adanya multikolinearitas ini di antaranya akan
menyebabkan terjadinya varian koefisien korelasi regresi menjadi lebih
besar sehingga akan sulit menentukan estimasi yang tepat. Akibat lain
yang mungkin terjadi adalah banyaknya variabel yang tidak signifikan
4
tetapi koefisien determinasi (r2/r square) tetap tinggi.5 Suatu model
regresi dikatakan bebas dari multikolinieritas, jika:6
a) Mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1
b) Mempunyai angka Tolerance mendekati 1
c) Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota seri observasi
yang disusun menurut urutan waktu atau urutan tempat, atau korelasi yang
timbul pada dirinya sendiri.7 Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi
akan digunakan uji Durbin-Watson dengan ketentuan sebagai berikut:8
(Sunyoto hal 105, 2007).
a) Terjadi autokorelasi positif, jika nila DW di bawah -2 (DW < -2)
b) Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada di antara -2 dan +2
atau -2 < DW < 2
c) Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas 2 (DW > 2)
Untuk menghitung nilai Durbin-Watson dapat menggunakan
program SPSS dan dilihat melalui table model summary pada kolom
paling kanan. Untuk mengatasi terjadinya autokorelasi maka langkah
5
Iim Qoimuddin, Suplemen 3:Materi Pembelajaran Mata Kuliah Statistika II (Jakarta: TP, 2008), h.1.
6
Singgih Santoso, Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17 ( Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009), 344.
7
Iim Qoimuddin, Suplemen 3:Materi Pembelajaran Mata Kuliah Statistika II (Jakarta: TP,
2008), h.4.
8
14
selanjutnya adalah menguji model regresi dengan uji heteroskedastisitas.9
d) Uji Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regresi berganda juga perlu diuji mengenai
sama atau tidaknya varians dari residual observasi yang satu dengan
observasi yang lain. Analisis uji asumsi heteroskedastisitas akan dilihat
melalui grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan
variabel bebas (sumbu X=Y hasil prediksi) dan nilai residualnya
(SRESID) merupakan variabel terikat (sumbu Y= Y prediksi – Y riil). 10
Jika varian tidak konstan atau berubah-ubah maka disebut
heteroskedastis, jika sama maka disebut homoskedastis. Homoskedastisitas
terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED
dan SRESID menyebar di bawah maupun di atas titik origin pada sumbu
Y. Sedangkan heteroskedastis terjadi jika pada scatterplot yang
mempunyai pola teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang).
b. Kriteria Pengujian Hipotesis
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang telah
ditetapkan dapat diterima atau ditolak secara statistik. Untuk menguji
rumusan hipotesis dilakukan beberapa langkah berikut ini:11
9
Iim Qoimuddin, Suplemen 3:Materi Pembelajaran Mata Kuliah Statistika II (Jakarta: TP,
2008), h.8.
10
Danang Sunyoto, Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat dalam Iim Qoimuddin, Suplemen 3:Materi Pembelajaran Mata Kuliah Statistika II (Jakarta: TP, 2008), h.10.
11
Iim Qoimuddin, Suplemen 1:Materi Pembelajaran Mata Kuliah Statistika II (Jakarta: TP,
1) Uji F
Uji F digunakan untuk menguji hipotesis utama atau menguji
secara keseluruhan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
variabel variabel harapan imbal hasil dan inflasi berpengaruh terhadap
return portofolio saham syariah secara simultan. Apabila F hitung > F
tabel maka Ho ditolak. Sedangkan apabila F hitung < F tabel maka Ho
diterima. Atau dengan melihat nilai siginifikansi level (sig) . Jika nilai sig
< 0,05 maka Ho ditolak
2) Uji T
Uji t digunakan untuk menguji hipotesis parsial. Pengujian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah variabel harapan imbal hasil dan
inflasi berpengaruh terhadap return portofolio saham syariah secara
parsial. Apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak. Akan tetapi apabila t
hitung < t tabel maka Ho diterima . Atau dengan melihat nilai
siginifikansi level (sig). Jika nilai sig < 0,05 maka Ho ditolak.
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka hipotesis yang dirumuskan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis pada portofolio saham syariah.
a. Hipotesis secara simultan (Uji F)
16
secara simultan terhadap return portofolio saham syariah.
Ha ≠ 0,05 Terdapat pengaruh harapan imbal hasil dan inflasi secara
simultan terhadap return portofolio saham syariah.
b. Hipotesis secara parsial (Uji T)
H0 = 0,05 Tidak terdapat pengaruh antara harapan imbal hasil dan inflasi
secara parsial terhadap return portofolio saham syariah.
Ha ≠ 0,05 Terdapat pengaruh harapan imbal hasil dan inflasi secara
parsial terhadap return portofolio saham syariah.
2. Hipotesis pada kinerja portofolio saham konvensional
a. Hipotesis secara simultan (Uji F)
H0 = 0,05 Tidak terdapat pengaruh antara harapan imbal hasil dan inflasi
secara simultan terhadap return portofolio saham konvensional.
Ha ≠ 0,05 Terdapat pengaruh harapan imbal hasil dan inflasi secara
simultan terhadap return portofolio saham konvensional.
b. Hipotesis secara parsial (Uji T)
H0 = 0,05 Tidak terdapat pengaruh antara harapan imbal hasil dan inflasi
secara parsial terhadap return portofolio saham konvensional.
Ha ≠ 0,05 Terdapat pengaruh harapan imbal hasil dan inflasi secara
parsial terhadap return portofolio saham konvensional.
3. Hipotesis pada kinerja JII.
H0 = 0,05 Tidak terdapat pengaruh antara harapan imbal hasil dan inflasi
secara simultan terhadap return JII.
Ha ≠ 0,05 Terdapat pengaruh harapan imbal hasil dan inflasi secara
simultan terhadap return JII.
b. Hipotesis secara parsial (Uji T)
H0 = 0,05 Tidak terdapat pengaruh antara harapan imbal hasil dan inflasi
secara parsial terhadap return JII.
Ha ≠ 0,05 Terdapat pengaruh harapan imbal hasil dan inflasi secara
parsial terhadap return JII.
4. Hipotesis pada kinerja indeks LQ45
a. Hipotesis secara simultan (Uji F)
H0 = 0,05 Tidak terdapat pengaruh antara harapan imbal hasil dan inflasi
secara simultan terhadap return LQ45.
Ha ≠ 0,05 Terdapat pengaruh harapan imbal hasil dan inflasi secara
simultan terhadap return LQ45.
b. Hipotesis secara parsial (Uji T)
H0 = 0,05 Tidak terdapat pengaruh antara harapan imbal hasil dan inflasi
secara parsial terhadap return LQ45.
Ha ≠ 0,05 Terdapat pengaruh harapan imbal hasil dan inflasi secara
18
G. Review Studi Terdahulu
Tabel 1.1
20
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini adalah lanjutan
dari tiga penelitian sebelumnya dan merupakan lanjutan dari penelitian terakhir.
menganalisa pengaruh variabel harapan imbal hasil dan inflasi terhadap variabel
dependen (return portofolio saham syariah, return portofolio saham
konvensional, return JII, dan return indeks LQ45. Sedangkan aset bebas risiko
yang menjadi acuan sebagai risk free dari risiko sistematis dalam penelitian ini
adalah obligasi yang diterbitkan Pemerintah baik Obligasi Negara Konvensional
maupun Syariah. Selain itu, kondisi dan situasi penelitian kali ini berbeda
dengan penelitian sebelumnya. Penelitian sebelumnya, dalam kondisi normal
menunjukkan performa portofolio saham syariah lebih baik jika dibandingkan
dengan saham konvensional. Akan tetapi, pada awal periode penelitian ini yaitu
tahun 2008 tepatnya pada bulan September terjadi krisis ekonomi di Amerika
Serikat yang berimbas pada negara lainnya termasuk Indonesia sehingga terjadi
krisis ekonomi global. Hal tersebut mendorong peneliti mengadakan penelitian
lebih lanjut untuk mengetahui performa saham syariah pada saat terjadinya krisis
global dan masa pemulihan. Mengingat performa Perbankan Syariah di
Indonesia juga tetap kokoh saat terjadi krisis ekonomi 1998 maka peneliti
mengadakan peneltian ini untuk meninjau apakah saham syariah juga memiliki
performa yang lebih baik dari performa saham konvensional.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa hal yang berbeda dari penelitian ini dengan penelitian terakhir yaitu:
1. Periode penelitian kali ini dilakukan sejak tahun 2008-2010, sementara itu
22
2. Instrumen penelitian yang digunakan dalam menentukan risk free adalah
SBSN sedangkan pada penelitian terakhir adalah SBI.
3. Penentuan variabel dependen pada penelitian ini adalah return portofolio
saham syariah, return portofolio saham konvensional, return JII, dan return
LQ45. Sedangkan pada penelitian terakhir adalah hasil dari perhitungan
indeks risk adjusted return yaitu indeks Sharpe, indeks Treynor, dan indeks
Jensen.
H. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam skripsi ini, penulis membagi
menjadi lima bab, yaitu terurut sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini meliputi pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,
pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metode penelitian dan teknik penulisan, dan sistematika
penulisan.
BABII : LANDASAN TEORI
Pada bab ini penulis akan membahas tentang investasi, teori
portofolio, dan pengukuran kinerja portofolio.
BAB III: PASAR MODAL DI INDONESIA
struktur pasar modal Indonesia, mekanisme perdagangan pada bursa
efek, indeks pasar saham, dan instrumen pasar modal.
BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada Bab ini penulis akan membahas dan menganalisis data yang
sudah diperoleh serta diolah. Bab ini merupakan pembahasan utama
yang meliputi analisis pengukuran kinerja portofolio saham melalui
metode Risk Adjusted Performance dan M-Squared. Selain itu akan
diinterpretasikan pula hasil analisis regresi linier berganda untuk
mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.
BAB V: PENUTUP
24
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Investasi
1. Pengertian dan Tujuan Investasi
Istilah investasi berasal dari bahasa Latin, yaitu investire (memakai),
sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan investment.1 Investasi adalah
komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada
saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.2
Tujuan investasi yang lebih luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
investor. Secara lebih khusus lagi, ada beberapa alasan mengapa seseorang
melakukan investasi, antara lain adalah sebagai berikut:3
a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang. Hal ini
sesuai dengan al Qur’an surat al-Jumu’ah ayat 10, yaitu:4
“…Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka
1
Abdul Mannan, Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), h.183.
2
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi: Praktik dan Aplikasi (Yogyakarta: Kanisius, 2010), h. 2.
3
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi: Praktik dan Aplikasi (Yogyakarta: Kanisius, 2010), h. 8.
4
bumi dan carilah karunia Allah…” (Q.S. al-Jumu’ah:10)
b. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam
pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan
diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya
pengaruh inflasi.
c. Dorongan untuk menghemat pajak. Bebarapa Negara di dunia banyak
melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di
masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat
yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.
Pada umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu investasi pada
financial asset dan investasi pada real asset.Investasi pada financial asset
dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial
paper, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan lainnya.Investasi juga dapat
dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan
yang lainnya.Sedangkan investasi pada real asset dapat dilakukan dengan
pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan,
perkebunan, dan yang lainnya.5
Islam memandang semua perbuatan manusia dalam kehidupan
sehari-harinya, termasuk aktivitas ekonominya sebagai investasi yang akan
mendapatkan hasil (return). Investasi yang melanggar syariah akan
5
26
mendapatkan balasan yang setimpal, begitu pula investasi yang sesuai dengan
syariah. Return investasi dalam Islam sesuai dengan besarnya sumber daya
yang dikorbankan. Jadi, investasi yang islami adalah pengorbanan sumber
daya pada masa sekarang untuk mendapatkan hasil yang pasti, dengan
harapan memperoleh hasil yang lebih besar di masa yang akan datang, baik
langsung maupun tidak langsung seraya tetap berpijak pada prinsip-prinsip
syariah secara menyeluruh (kaffah).6
2. Dasar Keputusan Investasi7
Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return harapan, tingkat
risiko serta hubungan antara return dan risiko. Berikut ini akan dibahas
masing-masing dasar keputusan investasi tersebut.
a. Return, alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh
keuntungan. Dalam konteks manajemen investasi tingkat keuntungan
investasi disebut return. Dalam konteks manajemen investasi, perlu
dibedakan antara return harapan (expected return) dan return aktual atau
yang terjadi (realized return). Return harapan merupakan tingkat return
yang diantisipasi investor di masa datang. Sedangkan return yang terjadi
atau return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh pada
6
Muhammad Nafik, Bursa Efek dan Investasi Syariah (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2009), h. 69.
7
masa lalu. Perbedaan antara return harapan dengan return yang
benar-benar diterima (return aktual) merupakan risiko yang harus selalu
dipertimbangkan dalam proses investasi. Sehingga dalam berinvestasi di
samping memperhatikan tingkat return, investor harus selalu
mempertimbangkan tingkat risiko suatu investasi.
Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu
yield dan capital gain (loss).Yield merupakan komponen return yang
mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik
dari suatu investasi. Jika kita berinvestasi pada sebuah obligasi misalnya,
maka besarnya yield ditunjukkan dari bunga obligasi yang
dibayarkan.Demikian pula halnya jika kita membeli saham, yield
ditunjukkan oleh besarnya dividen yang kita peroleh. Sedangkan capital
gain (loss) sebagai komponen kedua dari return merupakan kenaikan
(penurunan) harga suatu surat berharga (bisa saham maupun surat utang
jangka panjang), yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi
investor. Dalam kata lain, capital gain (loss) bisa juga diartikan sebagai
perubahan harga sekuritas.
b. Risiko, bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda
dengan return harapan. Secara spesifik, mengacu pada kemungkinan
realisasi return aktual lebih rendah dari return minimum yang
28
sesuatu kejadian yang membawa kerugian, seperti pendapatan yang lebih
kecil dari pengeluaran, terlambat atau bahkan tidak diterimanya
pembayaran, tidak ada uang tunai pada saat harus melakukan
pembayaran, dan sebagainya.
Dalam teori portofolio modern telah diperkenalkan bahwa risiko investasi
total dapat dipisahkan menjadi dua jenis risiko, atas dasar apakah suatu
jenis risiko tertentu dapat dihilangkan dengan diversifikasi, atau tidak.
Kedua jenis risiko tersebut adalah risiko sistematis dan risiko tidak
sistematis.Risiko sistematis atau dikenal dengan risiko pasar merupakan
risiko yang terjadi di pasar secara keseluruhan.Sedangkan risiko tidak
sistematis atau dikenal dengan risiko spesifik (risiko perusahaan), adalah
risiko yang tidak terkait dengan perubahan pasar secara keseluruhan.8
Risiko sistematis terkait kondisi makro sehingga tidak dapat dihindarkan
dan disebut pula dengan sovereign risk. Risiko ini melekat pada risk free
assetyang merupakan efek dengan risiko yang sama dengan risiko
sistemik atau efek dengan sovereign risk. Efek yang dimaksud adalah
efek yang diterbitkan oleh pemerintah yaitu obligasi pemerintah misalnya;
SUN, ORI, SBSN, dan SRI.Sebelum ada obligasi pemerintah digunakan
SBI atau Sertifikat Bank Indonesia yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.9
Sedangkan obligasi Pemerintah diterbitkan oleh Kementerian Keuangan
8
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi: Praktik dan Aplikasi (Yogyakarta: Kanisius, 2010), h. 104.
9
Negara.
Hubungan antara risiko dan return harapan merupakan hubungan yang
bersifat searah dan linear. Artinya, semakin besar risiko suatu aset,
semakin besar pula return harapan atas aset tersebut, demikian
sebaliknya. Gambar berikut ini menunjukkan hubungan antara return
harapan dan risiko pada berbagai jenis aset yang mungkin bisa dijadikan
alternatif investasi.
Grafik 2.1
Hubungan risiko dan return harapan
Melihat risiko yang timbul bisa berbagai macam, baik yang
timbul oleh faktor internal maupun faktor eksternal dari produk
investasi.Setiap tindakan investasi mempunyai tingkat risiko dan
keuntungan yang berbeda-beda.Ada karakter investor yang
RF
Risiko rendah
Risiko sedang
Risiko
tinggi Risiko sangat
tinggi
investasi spekulasi
30
menginginkan tingkat keuntungan cukup tinggi di atas rata-rata
keuntungan normal, sehingga harus siap mendapatkan potensi tingkat
risiko yang tinggi pula.10Sehubungan dengan hal tersebut di atas,
dapat diketahui bahwa ada tiga tipe investor dalam menghadapi risiko
dalam berinvestasi, yaitu investor yang tergolong menyukai risiko
(risk seeker), investor yang tergolong kurang suka terhadap risiko
(risk overter), dan investor yang tidak mempedulikan risiko (risk
indiferrent).11
3. Proses Keputusan Investasi12
Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang
berkesinambungan (going process). Proses keputusan investasi terdiri dari
lima tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai tercapai keputusan
investasi yang terbaik. Tahap-tahap keputusan investasi meliputi lima tahap
keputusan, yaitu:
a. Penentuan tujuan investasi, tujuan investor bisa berbeda-beda tergantung
pada investor yang membuat keputusan tersebut. Misalnya, lembaga dana
pensiun yang bertujuan untuk memperoleh dana untuk membayar dana
10
Abdul Mannan, Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), h. 200.
11
Abdul Mannan, Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), h. 201.
12
pensiun nasabahnya di masa depan mungkin akan memilih investasi pada
portofolio reksa dana.
b. Penentuan kebijakan investasi, keputusan ini menyangkut pendistribusian
dana yang dimiliki pada berbagai kelas aset yang tersedia (saham,
obligasi, real estate ataupun sekuritas luar negeri). Investor juga harus
memperhatikan berbagai batasan yang mempengaruhi kebijakan investasi
seperti seberapa besar dana yang dimiliki dan porsi pendistribusian dana
tersebut serta beban pajak dan pelaporan yang harus ditanggung.
c. Pemilihan strategi portofolio, ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih,
yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi
portofolio aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan
teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio
yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas investasi pada
portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar. Asumsi strategi pasif
ini adalah bahwa semua informasi yang tersedia akan diserap pasar dan
direfleksikan pada harga saham.
d. Pemilihan aset, tahap ini memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas
yang ingin dimasukkan dalam portofolio. Tujuan tahap ini adalah untuk
mencari kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang
menawarkan return diharapkan yang tertinggi dengan tingkat risiko
tertentu atau sebaliknya menawarkan return diharapkan tertentu dengan
32
e. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio, tahapan ini meliputi
pengukuran kinerja portofolio dan pembandingan hasil pengukuran
tersebut dengan kinerja portofolio lainnya melalui proses brenchmarking.
Proses brenchmarking ini biasanya dilakukan terhadap indeks portofolio
pasar, untuk mengetahui seberapa baik kinerja portofolio yang telah
ditentukan dibandingkan dengan kinerja portofolio lainnya (portofolio
pasar).
Oleh karena penelitian bersifat terus-menerus maka apabila
pengukuran dan evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang
baik, maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama,
demikian seterusnya hingga mencapai keputusan investasi yang paling
optimal.
B. Teori Portofolio
1. Pengertian Portofolio
Portofolio merupakan susunan aset finansial dalam investasi yang
dilakukan oleh seorang investor melalui pasar modal.Penyusunan keputusan
investasi ke dalam berbagai instrumen investasi melahirkan portofolio
portofolio adalah instrumen tidak berasal dari industri yang sama.13Portofolio
adalah sekelompok instrumen investasi yang dipilih sebagai objek investasi
dari seorang investor atau sebuah perusahaan investasi.14Diversifikasi
portofolio dilakukan untuk mengurangi risiko fundamental.Risiko
fundamental adalah risiko yang terkait dengan kesehatan keuangan dan
kemampuan perusahaan publik. Sedangkan risiko pasar adalah risiko yang
terjadi di pasar yang besarnya akan sama terhadap semua sekuritas yang
diperdagangkan di bursa meliputi risiko nilai tukar rupiah terhadap valas,
tingkat inflasi, tingkat bunga umum yang berlaku, kebijakan pemerintah di
bidang ekonomi dan moneter dan faktor makroekonomi lainnya. Risiko pasar
ini tidak dapat diperkecil melalui diversifikasi.15
Dalam pembentukan portofolio, investor menganut teori Pareto
dimana 80% hasil investasi yang diperoleh berasal dari 20% emiten yang
ditransaksikan. 20% emiten yang dimaksud adalah emiten saham yang
berasal dari indeks yang likuid yaitu Jakarta Islamic Index dan LQ45.
2. Faktor Penting dalam Evaluasi Kinerja Portofolio
Seperti layaknya evaluasi terhadap kinerja perusahaan, portofolio
13
Murdifin Haming dan Salim Basalamah, Studi Kelayakan Investasi: Proyek dan Bisnis(Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h.376.
14
Murdifin Haming dan Salim Basalamah, Studi Kelayakan Investasi: Proyek dan Bisnis(Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 377.
15
34
yang telah dibentuk juga perlu dievaluasi kinerjanya. Evaluasi kinerja
portofolio akan terkait dengan dua isu utama, yaitu: (1) mengevaluasi apakah
return yang telah dibentuk mampu memberikan return yang melebihi (di
atas) return portofolio lainnya yang dijadikan patok duga (benchmark), dan
(2) mengevaluasi apakah return yang diperoleh sudah sesuai dengan tingkat
risiko yang harus ditanggung.16 Dalam mengevaluasi kinerja suatu portofolio
ada beberapa faktor yang perlu di perhatikan, sebagai berikut:17
a. Tingkat risiko, dalam mengevaluasi kinerja portofolio kita juga harus
memperhatikan apakah tingkat return portofolio yang diperoleh sudah
cukup memadai untuk menutup risiko yang harus ditanggung. Dengan
kata lain, evaluasi kinerja portofolio harus didasarkan pada ukuran yang
bersifat risk-adjusted. Ukuran kinerja portofolio yang bersifat
risk-adjusted berarti bahwa pengukuran kinerja portofolio tidak hanya dilihat
dari besarnya return portofolio saja, tetapi juga harus memperhatikan
besarnya risiko yang harus ditanggung untuk memperoleh besarnya return
tersebut.
b. Periode waktu.
c. Penggunaan patok duga (benchmark) yang sesuai, dalam melakukan
16
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi: Praktik dan Aplikasi (Yogyakarta: Kanisius, 2010), h. 488.
17
evaluasi kinerja suatu portofolio, kita perlu membandingkan return
portofolio tersebut dengan return yang bisa dihasilkan oleh alternatif
portofolio lain yang sebanding.
d. Tujuan investasi.
3. Portofolio Pasar
Portofolio pasar yaitu portofolio yang terdiri dari semua aset berisiko
dan juga merupakan portofolio optimal.Oleh karena portofolio pasar terdiri
dari semua aset berisiko, maka portofolio tersebut merupakan portofolio yang
sudah terdiversifikasi dengan baik. Dengan demikian, risiko portofolio pasar
hanya akan terdiri dari risiko sistematis saja, yaitu risiko yang tidak dapat
dihilangkan oleh diversifikasi. Risiko sistematis ini terkait dengan
faktor-faktor ekonomi makro yang bisa mempengaruhi semua sekuritas yang ada.
Portofolio pasar seharusnnya meliputi semua aset berisiko yang ada,
baik itu aset finansial (obligasi, opsi, future, dan sebagainya) maupun aset riil
(emas, real estate).Tetapi dalam kenyataannya hal itu sulit dilakukan karena
jumlahnya yang banyak sekali dan tidak mungkin diamati satu per satu.Untuk
itu, diperlukan suatu proksi portofolio pasar yang bisa diwakili oleh
portofolio yang terdiri dari semua saham yang ada di pasar.Proksi ini bisa
diwakili oleh nilai indeks pasar, seperti Indeks Pasar Gabungan (IHSG),
ataupun LQ45, untuk kasus di Indonesia.untuk selanjutnya indeks pasar inilah
36
portofolio yang terdiri dari aset berisiko, dan risiko portofolio itu dapat diukur
dengan menggunakan nilai deviasi standar dari rata-rata return pasar
(σm).18Oleh karena JII juga merupakan tolok ukur saham syariah maka indeks
ini digunakan pula sebagai portofolio pasar dalam mengukur kinerja suatu
investasi pada saham berbasis syariah.
Untuk memperoleh nilai return pasar (Rm) digunakan
formulasiberikut ini:19
Rm = IHSGt– IHSG t-1/IHSG t-1 (1) atau
Rm = IHSGt – IHSGt-1 (2)
Dimana:
Rm = Return Pasar
IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada waktu t
IHSGt-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada waktu sebelumnya
Persamaan (1) menyatakan Rm dalam persen, sedangkan persamaan
(2) menyatakan Rm menurut nilai absolutnya.
4. Menghitung Return dan Risiko Portofolio
Pergerakan harga saham merupakan sesuatu yang dinamis,
perubahannya dipengaruhi oleh banyak faktor internal maupun eksternal.
18
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi: Praktik dan Aplikasi (Yogyakarta: Kanisius, 2010), h. 190.
19
Kemampuan dalam memilih waktu yang tepat, baik berpengaruh terhadap
keuntungan yang akan diperoleh. Prinsip dasar dari transaksi perdagangan
yang menguntungkan ialah membeli pada harga yang rendah dan menjual
saham tentunya sangat berpengaruh terhadap keuntungan yang akan
diperoleh. Oleh karena banyak faktor yang mempengaruhi harga saham,
maka tentunya sulit untuk menilai apakah harga saham saat ini rendah atau
tinggi, terutama untuk memprediksi harga pada waktu yang akan datang.20
Untuk itu perhitungan tingkat keuntungan (return) yang diharapkan dari suatu
portofolio merupakan nilai rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan yang
diharapkan dari masing-masing sekuritas pembentuk portofolio tersebut.
Dalam sebuah literatur untuk menghitung return aktual digunakan rumus:
Ri,t = Ln (Pi.t+1/Pt-1)21
Dimana Ri,t adalah return aktual, Pi.t+1adalah harga saham hari ini, dan
Pt-1adalah harga saham hari kemarin. Untuk menghitung rata-rata return atau
return yang diharapkan adalah dengan menjumlahkan seluruh return dibagi
banyaknya periode. Rumus untuk menghitung rata-rata return adalah:22
X = ΣX/n
Dimana X adalah rata-rata return atau return yang diharapkan, ΣX
20
Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah (Jakarta: Lemlit UIN Jakarta, 2009), h.5.
21
Suad Husnan, Teori Portofolio dan analisis sekuritas, cet ke-2 (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN, 2001),h. 54.
22
38
adalah jumlah nilai return selama satu periode dan n adalah jumlah observasi.
Risiko sering diasosiasikan dengan variabilitas atau disperse. Jika
return suatu aset tidak mempunyai variabilitas, maka aset tersebut dikatakan
tidak mempunyai risiko.23 Pengukur variabilitas return yang paling umum
digunakan adalah varians (variance) dan deviasi standar (standar deviation).
Keduanya mengukur seberapa jauh return aktual berbeda dengan rata-rata
return. Varians mengukur rata-rata selisih kuadrat antara return-return aktual
dan rata-rata return. Varian (σ2) dihitung dengan rumus sebagai berikut24:
σ2
j = Σ (Rjt–Rj) 2
/(n-1)
Dimana σ2j adalah varians portofolio, Rjtadalah return aktual, Rj
adalah return rata-rata portofolio atau return yang diharapkan dan n-1 adalah
jumlah observasi -1. Akar pangkat dua dari varians adalah deviasi standar, σ.
Deviasi standar lebih dapat diinterpretasikan dibanding dengan varians karena
varians diukur dalam persentase kuadrat. Deviasi standar, σ, dihitung dengan
rumus sebagai berikut25:
σ = �2
Dimana σ adalah standar deviasi dan σ2adalah varians portofolio.
23
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi: Praktik dan Aplikasi (Yogyakarta: Kanisius, 2010), h. 54.
24
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi: Praktik dan Aplikasi (Yogyakarta: Kanisius, 2010), h.55.
25