• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Kehadiran Rumah Kreatif Binjai Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga Di Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Dampak Kehadiran Rumah Kreatif Binjai Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga Di Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

1

DAMPAK KEHADIRAN RUMAH KREATIF BINJAI TERHADAP SOSIAL

EKONOMI KELUARGA DI KELURAHAN TANAH SERIBU KECAMATAN BINJAI

SELATAN KOTA BINJAI

DISUSUN OLEH

ADISTI LIA PRADITA

110902083

DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

2 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan oleh:

HALAMAN PERSETUJUAN

Nama : Adisti Lia Pradita Nim : 110902083

Judul : Dampak Kehadiran Rumah Kreatif Binjai Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga Di Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai

Medan, April 2015

PEMBIMBING

NIP.19630117 198803 2 001 (Dra. Tuti Atika, M.S.P)

KETUA DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

NIP. 19710927199801 2 001 (Hairani Siregar, S.Sos, M.S.P)

DEKAN

(3)

3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan oleh:

HALAMAN PERSETUJUAN

Nama : Adisti Lia Pradita Nim : 110902083

Judul : Dampak Kehadiran Rumah Kreatif Binjai Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga Di Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai

Medan, April 2015

PEMBIMBING

NIP.19630117 198803 2 001 (Dra. Tuti Atika, M.S.P)

KETUA DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

NIP. 19710927199801 2 001 (Hairani Siregar, S.Sos, M.S.P)

DEKAN FISIP USU

(4)

4 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

Sripsi ini telah dipertahankan didepan panitia penguji HALAMAN PENGESAHAN

Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Sumatera Utara

Medan

Nama : Adisti Lia Pradita

Nim : 110902083

Judul : Dampak Kehadiran Rumah Kreatif Binjai Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga Di Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai

Hari/ Tanggal : ,April 2015

Waktu : Wib s/d Wib

Tempat : Ruang Sidang FISIP USU

TIM PENGUJI

1. Ketua Penguji : ( )

NIP

2. Penguji I : ( )

NIP

3. Penguji II : ( )

(5)

5 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

Nama : Adisti Lia Pradita Nim : 110902083

ABSTRAK

(Skripsi ini terdiri dari 6 bab, 70 halaman, 14 studi kepustakaan, 15 tabel serta lampiran )

Skripsi ini diajukan guna memenuhi syarat meraih gelar sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial, dengan judul “ Dampak Kehadiran Rumah Kreatif Binjai Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga di Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai.”

Mayoritas warga kelurahan tanah seribu berprofesi sebagai buruh tani dan pedagang. Kepala keluarga sebagai buruh tani swasta sedangkan ibu rumah tangga nya mengurusi rumah tangga namun ada juga yang bekerja sebagai buruh swasta. Pekerjaan suami tersebut bukanlah pekerjaan yang tetap dan belum mencukupi kebutuhan keluarga. Untuk itu para istri tidak dapat mengandalkan pendapatan dari suaminya sehingga para istri perlu pekerjaan sampingan. Di daerah tersebut ada sebuah sanggar kreatifitas yang diberinama Rumah Kreatif Binjai. Rumah Kreatif Binjai merupakan sarana untuk seluruh lapisan masyarakat mengembangkan kreatifitasnya. Rumah Kreatif Binjai ini pula berusaha mendidik masyarakatnya menjadi seorang yang mandiri

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan metode pengumpulan data dengan menggunakan metode pengalaman individu dari subyek penelitian yaitu 4 informan kunci dan 2 informan tambahan yang melakukan partisipasi observasi dan wawancara mendalam terhadap ibu-ibu di Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang masyarakat tertarik menjadi anggota RKB adalah masalah ekonomi keluarga. Pendapatan suami yang belum mencukupi kebutuhan keluarga membuat istri berusaha mencari tambahan penghasilan demi tercukupinya kebutuhan keluarga. Selain itu, tingkat pendidikan yang rendah membuat mereka sulit mencari pekerjaan sehingga memerlukan keterampilan. Keterampilan ini memerlukan latihan yang bisa didapat di Rumah Kreatif Binjai.

(6)

6 Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Dampak Kehadiran Rumah Kreatif Binjai Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga Di Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai.”

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orangtua yang sangat penulis cintai yaitu ayahanda Chairul Anwar dan ibunda Etsa Sri Rahayu S.Pd yang telah menjadi semangat penulis dalam keadaan apapun serta seluruh keluarga yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini pula, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis selama penyusunan skripsi ini :

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Hairani Siregar, S.Sos, M.S.P, selaku ketua Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Tuti Atika, M.S.P , selaku dosen pembimbing penulis yang telah bersedia membimbing dan memberi dukungan dalam penyelesaian skripsi ini, serta telah bersedia membagi ilmunya kepada penulis

(7)

7 meluangkan waktu untuk membagikan ilmunya kepada penulis baik dalam perkuliahan maupun dalam kehidupan sehari-hari

5. Seluruh dosen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP USU yang telah memberikan ilmu kepada penulis baik dalam perkuliahan maupun dalam kehidupan sehari-hari 6. Seluruh staff pendidikan dan administrasi FISIP USU terkhusus buat kak Zuraidah

dan kak Sri

7. Ibu Renta Sianipar selaku pendiri Rumah Kreatif Binjai yang telah memberi ijin penulis untuk melakukan penelitian di yayasan Beliau

8. Seluruh staff dan pegawai di Rumah Kreatif Binjai terutama, kak Fera, bang Rudi, bang Muharam, dan bang Ihsan yang sudah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini

9. Seluruh staff dan pegawai di Kantor Lurah Tanah Seribu terutama Pak Syahrul yang merupakan staff humas di kantor tersebut yang telah memberikan penulis ijin untuk mengambil data penduduk di Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai

10.Seluruh informan yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk melakukan wawancara dengan penulis untuk memberikan informasi yang penulis butuhkan 11.Kedua orangtua yang selalu mendoakan kesuksesan penulis yaitu ayahanda Chairul

Anwar dan ibunda Etsa Sri Rahayu S.Pd yang tak pernah lelah memberi semangat dan mendukung seluruh kegiatan yang penulis lakukan demi terselesaikannya skripsi ini serta kedua abang dan kakak tercinta yaitu Edo Rizqon Pratama, Andi Yudha Pradana, Endah Lola Pramita, dan Sri Utami yang selalu memberi petuah dan petunjuk serta motivasi kepada penulis, terima kasih all. Love them forever.. 12.Abang kesayangan, opa.ocezt yang selalu berada di sisi penulis dalam suka

(8)

8 akan penyelesaian skripsi ini. Terima kasih kesayangan atas semangat dan dukungannya..

13.Terima kasih untuk mommie atas dukungan, semangat, petuah, dan doa nya yang gak pernah putus

14.Sepupu-sepupu yang selalu bersedia berbagi cerita gilak dengan penulis awi, fia, dila, rehan, yati, rafli, dea, nona, nanda, agung makasih ya

15.Buat sahabat kesayangan Fattia Ramadhani, Eka Putri, Ade Septiani, yang gak pernah kehabisan cerita kalau jumpa makasih say2 aku

16.Seluruh kakak angkat Kak Yola, Kak Igun, Kak Ririn yang gak pernah berhenti memberi petuah dimanapun kapanpun soal apapun makasih ya kakak2ku. Semoga semua petuah nya bisa dijadikan perbaikan

17. Buat teman terdekat yang dari awal semester selalu bersama-sama, punya banyak cerita gilak, yang sering main curang bersama, satu visi misi dalam perkuliahan ini makasihh ya Stephanie MYS atas kebersamaan kita selama ini

18.Buat teman kompak dan sepermainan di Kessos Siti Mahyardani Nst, Adelina Puspita Devi, Diella Almira Nst, Dina Rahmiana, Dina Rizki Trianti, M.Iqbal, Fajar Hasibuan, Amar Yusuf Nst yang siap menghibur dan memberikan canda tawa nya makasih ya semua

19.Buat teman satu doping Poniman dan Eko Syahputra yang setiap minggu nya selalu bersama setia menungu untuk mendapatkan bimbingan dari doping makasih atas kebersamaannya dan semangat untuk kita ya

(9)

9 21.Buat teman seperjuangan di Kessos stambuk 2011 Heriana Bangun, Cindy Carina Sembiring, Elfana Togatorop, Febriani Indah Ningsih, Pipin Kesuma Wardhani, Indra Fauzi Hsb, T.M.Haikal Chalik, Sandi Ajibah, Guster Sihombing, Feri Arif, Felix G Zebua, Neysa Rasenta Munthe, Stephanie Dwiyanti, Renta Uli, Dadan Nst, Chairi Firnanda, Ria Sapta, Tika Juntak, Nonie Gulo, Mesya Ayuninngsih, Halim, dan masih banyak lagi yang gak bisa penulis sebutkan satu-persatu makasih atas waktu dan informasi nya selama di perkuliahan ini

22.Buat anak-anak di Kingsman, perkumpulan yang akrab yang akan mendorong satu sama lain untuk mencapai rencana dan tujuan, yang gak bisa disebutkan satu persatu makasih ya motivasi-motivasi nya

Selama penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun guna perbaikan di masa mendatang. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi pembaca.

Medan, April 2015

(10)

10 DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR BAGAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 7

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 7

1.4 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 ... Kewirau sahaan ... 9

2.2 Sosial Ekonomi ... 11

2.3 Klasifikasi Status Sosial Ekonomi ... 12

2.4 Faktor-Faktor Sosial Ekonomi ... 13

2.5 Kesejahteraan Sosial ... 18

2.6 Kemiskinan ... 19

2.7 pengertian Keluarga ... 22

2.7.1 Fungsi Keluarga ... 23

2.8 Kerangka Pemikiran ... 24

(11)

11

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Tipe Penelitian ... 28

3.2 Lokasi Penelitian ... 28

3.3. Unit Analisis dan Informan ... 29

3.3.1 Unit Analisis ... 29

3.3.2 Informan ... 29

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.5 Teknik Analisa Data ... 31

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 32

4.1 Gambaran Umum ... 32

4.2 Letak Geografis ... 32

4.3 Demografi Kelurahan Tanah Seribu ... 37

4.4 Struktur Kelurahan Tanah Seribu ... 48

BAB V ANALISIS DATA ... 49

5.1 Informan Kunci ... 49

5.1.1 Informan I... 49

5.1.2 Informan II ... 53

5.1.3 Informan III ... 56

5.1.4 Informan IV ... 59

5.2 Informan Tambahan ... 61

5.3 Analisis Data ... 63

BAB VI PENUTUP ... 69

6.1 Kesimpulan ... 69

(12)

12 Lampiran

(13)

13 DAFTAR TABEL

Table 4.2.1 Luas Wilayah Menurut Penggunaannya ... 34

Table 4.2.2 Daftar Nama kepala Lingkungan... 35

Table 4.2.3 Jumlah Penduduk ... 36

Table 4.2.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Umur ... 37

Table 4.3.1 Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan ... 38

Table 4.3.2 Sub Sektor Perkebunan/ Perladangan dan Peternakan ... 39

Table 4.3.3 Sub Sektor Usaha Ekonomi Kerajinan Masyarakat ... 40

Table 4.3.4 Sub Sektor Usaha Industry Besar/ Sedang ... 41

Table 4.3.5 Sub Sektor Jasa Dan Perdagangan ... 42

Table 4.3.6 Prasarana Pendidikan Formal ... 43

Table 4.3.7 Tingkat Pendidikan Penduduk ... 44

Table 4.3.8 Kebudayaan dan Adat Istiadat ... 44

Table 4.3.9 Tingkat Kesejahteraan Keluarga ... 46

Table 4.3.10 Sarana Kesehatan... 46

(14)

14 DAFTAR BAGAN

(15)

5 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

Nama : Adisti Lia Pradita Nim : 110902083

ABSTRAK

(Skripsi ini terdiri dari 6 bab, 70 halaman, 14 studi kepustakaan, 15 tabel serta lampiran )

Skripsi ini diajukan guna memenuhi syarat meraih gelar sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial, dengan judul “ Dampak Kehadiran Rumah Kreatif Binjai Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga di Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai.”

Mayoritas warga kelurahan tanah seribu berprofesi sebagai buruh tani dan pedagang. Kepala keluarga sebagai buruh tani swasta sedangkan ibu rumah tangga nya mengurusi rumah tangga namun ada juga yang bekerja sebagai buruh swasta. Pekerjaan suami tersebut bukanlah pekerjaan yang tetap dan belum mencukupi kebutuhan keluarga. Untuk itu para istri tidak dapat mengandalkan pendapatan dari suaminya sehingga para istri perlu pekerjaan sampingan. Di daerah tersebut ada sebuah sanggar kreatifitas yang diberinama Rumah Kreatif Binjai. Rumah Kreatif Binjai merupakan sarana untuk seluruh lapisan masyarakat mengembangkan kreatifitasnya. Rumah Kreatif Binjai ini pula berusaha mendidik masyarakatnya menjadi seorang yang mandiri

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan metode pengumpulan data dengan menggunakan metode pengalaman individu dari subyek penelitian yaitu 4 informan kunci dan 2 informan tambahan yang melakukan partisipasi observasi dan wawancara mendalam terhadap ibu-ibu di Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang masyarakat tertarik menjadi anggota RKB adalah masalah ekonomi keluarga. Pendapatan suami yang belum mencukupi kebutuhan keluarga membuat istri berusaha mencari tambahan penghasilan demi tercukupinya kebutuhan keluarga. Selain itu, tingkat pendidikan yang rendah membuat mereka sulit mencari pekerjaan sehingga memerlukan keterampilan. Keterampilan ini memerlukan latihan yang bisa didapat di Rumah Kreatif Binjai.

(16)

15 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga miskin dan kemiskinan pada umumnya masih menjadi masalah sosial yang harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif, mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu. Kemiskinan harus menjadi sebuah tujuan utama dari penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi oleh negara Indonesia, karena aspek dasar yang dapat dijadikan acuan keberhassilan pembangunan ekonomi adalah teratasinya masalah kemiskinan.

Pemerintah Indonesia harus terus memberdayakan dan membina masyarakat miskin untuk dapat mengelola sumber-sumber ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat. Pemberdayaan merupakan suatu sistem pembangunan yang berorientasi pada manusia dengan mengedepankan azas partisipasi, jaringan kerja, kemandirian dan keadilan yang dalam prosesnya memberikan sesuatu kemudahan sehingga pada akhirnya dicapai kemajuan dan kemandirian.

(17)

16 tercatat sebesar 7% atau berjumlah 4026 rumah tangga, dengan rata - rata pengeluaran pangan ambang batas garis kemiskinan di Kota Binjai bernilai Rp 299.677/bulan.

Salah satu penyebab masalah kemiskinan adalah tingginya angka pengangguran, tidak tersedianya lapangan kerja, dan sumberdaya manusia yang rendah. Dari perumusan masalah tersebut, agar manusia dapat bertahan hidup

Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep di era ekonomi baru yang penopang utamanya adalah informasi dan kreativititas dimana ide dari Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor produksi utama dalam kegiatan ekonomi. Perkembangan tersebut boleh dikatakan sebagai dampak dari struktur perekonomian dunia yang tengah mengalami gelombang transformasi teknologi dengan laju yang cepat seiring dengan pertumbuhan ekonomi, dari yang tadinya berbasis Sumber Daya Alam (SDA) diikuti menjadi berbasis Sumber Daya Manusia (SDM), dari era genetik dan ekstraktif ke era manufaktur dan jasa informasi serta perkembangan terakhir masuk ke era ekonomi kreatif.

mereka harus mempunyai akses pada sumber-sumber ekonomi dengan melakukan kegiatan kewirausahaan. Salah satu kegiatan dari kewirausahaan adalah ekonomi kreatif .

(18)

17 inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa serta memberikan dampak sosial yang positif.

Afiff (t.th) menyebutkan bahwa untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut seyogyanya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini dipasar. Gagasan-gagasan kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil. Namun, gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi.

Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku dipasar. Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan guna atau manfaat terhadap suatu produk (nilai) dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan apa yang sedang laku dipasaran. Dengan bertambahnya guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di pasar, tidak cukup bila pihak swasta dan pemerintah hanya berfikir untuk membangun kawasan industri yang canggih, kemudian dengan sendirinya akan segera tercipta suatu lingkungan kreatif yang kondusif. Dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan lebih, untuk mampu melihat penciptaan ekonomi dari beberapa sudut, yaitu dari sudut ekonomi itu sendiri, dari sisi teknologi dan dari sisi artistik & kreatif.

(19)

18 dan kreasinya, mereka bisa menciptakan barang yang dirasa perlu dan penting untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri sehingga tidak perlu mengimpor dari luar negeri. Selain itu masyarakat tidak tergantung dengan pemerintah seperti tenaga kerja negeri (PNS) yang masih di gaji oleh pemerintah, bahkan seorang wirausaha akan mendatangkan omset yang akan di berikan ke negara melalui pajak. Secara tidak langsung kesejahteraan ekonomi masyarakat bisa stabil (“Rumah Perubahan”, 2015).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumatera Utara Tahun 2012, jumlah apenduduk Kota Binjai mencapai 250.252 orang yang terdiri atas 124.896 orang laki-laki dan 125.383 orang perempuan dengan tingkat kepadatan penduduk 2.773 jiwa/km². Kota Binjai memiliki luas total sebesar 90,23 km² atau 0,04 % dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara dan kesemuanya adalah luas daratan. Kelurahan Tanah Seribu merupakan salah satu daerah yang potensi Sumber Daya Alam (SDA) pertaniannya sudah dimanfaatkan oleh penduduk sebagai sumber pendapatan mereka. Mayoritas warga kelurahan tanah seribu berprofesi sebagai buruh tani dan pedagang. Kepala keluarga sebagai buruh tani swasta sedangkan ibu rumah tangga nya mengurusi rumah tangga namun ada juga yang bekerja sebagai buruh swasta. Pekerjaan suami tersebut bukanlah pekerjaan yang tetap dan belum mencukupi kebutuhan keluarga. Untuk itu para istri tidak dapat mengandalkan pendapatan dari suaminya sehingga para istri perlu pekerjaan sampingan. Di daerah tersebut ada sebuah sanggar kreatifitas yang diberinama Rumah Kreatif Binjai.

(20)

19 kewirausahaan dan bagaimana menjadi seorang wirausaha yang sukses. Masyarakat dididik untuk mengembangkan kreatifitasnya dan bagaimana cara memasarkan hasil kreatifitas tersebut. Kebanyakan anggota dari Rumah Kreatif Binjai ini adalah ibu-ibu dan perempuan dimana ibu-ibu ini berusaha membantu perekonomian keluarga sebab seorang suami yang seharusnya menafkahi keluarga tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga sehingga seorang istri berusaha membantu perekonomian keluarga. Ibu yang sehari-hari menghabiskan waktu di rumah tanpa kegiatan lain, bisa mulai produktif memanfaatkan waktu luang. Ada banyak hal yang bisa dilakukan di rumah di sela-sela kesibukan sebagai ibu rumah tangga yang bisa membuang kejenuhan sekaligus mendatangkan penghasilan. Misalnya saja, melakukan hobi menjahit atau memasak yang bisa dijadikan sebagai ide bisnis kreatif dari Rumah Kreatif Binjai.

Kita membuat apa yang kita suka dan mendapat penghasilan darinya. Salah satu bisnis kreatif Rumah Kreatif Binjai adalah produk yang menggunakan bahan-bahan bekas, seperti plastik pembungkus deterjen, bekas baliho pinggir jalan, tutup botol, daun tanaman jagung, dan lainnya untuk menghasilkan produk kreatif yang memiliki nilai jual. Misalnya tas dari pembungkus deterjen, pin dari tutup botol minuman, asbak dari sabun batangan, pewangi pakaian, bunga dari tanaman jagung yang telah dikeringkan dan lain-lain. Dari bahan-bahan yang dianggap sampah oleh sebagian orang, kini bisa menghasilkan rupiah darinya. Hal ini tentu bisa menambah penghasilan keluarga sekaligus membuat waktu di rumah jadi bermanfaat. Untuk yang mempunyai bakat menggambar juga bisa dilatih di Rumah Kreatif Binjai ini agar mereka dapat membuat lukisan sesuai kreatiftasnya.

(21)

20 yang sudah lama sehingga peneliti dapat melihat perubahan social ekonomi yang informan alami. Selain informan kunci, dalam penelitian ini juga terdapat informan tambahan yaitu badan pengurus Rumah Kreatif Binjai. Dalam hal ini mereka yang mengerti banyak tentang Rumah Kreatif Binjai serta yang terjun langsung ke lapangan sehingga mereka memahami kondisi social ekonomi masyarakat tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti seberapa besar pelaksanaan program ini berpengaruh terhadap sosial ekonomi masyarakat yang dituangkan dalam tulisan berbentuk skripsi dengan judul “Dampak Kehadiran Rumah Kreatif Binjai Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga Di Kelurahan Tanah Seribu

Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai”.

1.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut “Bagaimana dampak kehadiran Rumah Kreatif Binjai terhadap sosial ekonomi keluarga di kelurahan Tanah Seribu kecamatan Binjai Selatan kota Binjai”.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.2.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan dampak kehadiran rumah kreatif binjai terhadap kehidupan sosial ekonomi keluarga di kelurahan Tanah Seribu kecamatan Binjai Selatan kota Binjai.

1.2.2 Manfaat Penelitian

(22)

21 1. Sebagai bahan perbandingan terhadap perubahan kehidupan sosial ekonomi

masyarakat kerah peningkatan kesejahteraan masyarakat

2. Sebagai bahan informasi untuk menambah pengetahuan mahasiswa atau pembaca lainnya dalam rangka bahan penelitian dan sebagainya.

1.3 Sistematika Penulisan

Penelitian ini disajikan dalam enam ( 6 ) bab dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Bab ini berisikan uraian teoritis konsep dan teori yang berkaitan dengan masalah objek yang akan diteliti, kerangka pemikiran, defenisi konsep, dan defenisi operasional

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini berisikan tentang tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.

BAB IV : Deskripsi Lokasi Penelitian

Bab ini berisikan tentang gambaran umum mengenai dimana lokasi penelitian dilakukan.

(23)

22 Bab ini berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian serta analisis pembahasannya.

BAB VI : Penutup

(24)

23 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kewirausahaan

Secara sederhana arti wirausahawan adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau berkelompok. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan. Resiko kerugian merupakan hal biasa karena mereka memegang prinsip bahwa factor kerugian pasti ada. Bahkan, semakin besar resiko kerugian yang bakal dihadapi, semakin besar pula peluang keuntungan yang dapat diraih. Tidak ada istilah rugi selama seseorang melakukan usaha dengan penuh keberanian dan penuh perhitungan. Inilah yang disebut dengan jiwa wirausaha (Kashmir, 2006:16-17).

(25)

24 menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreatifitas dan inovasi yang terus-menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Kreatifitas dan inovasi tersebut pada akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak (Kashmir, 2006:17-18).

Berbicara tentang kewirausahaan Mulyana (2014) menyebutkan bahwa Ekonomi Kreatif adalah kegiatan ekonomi dimana input dan outputnya adalah Gagasan. Esensi dari kreatifitas adalah gagasan. Hanya dengan modal gagasan, seseorang yang kreatif dapat memperoleh penghasilan yang sangat layak. Gagasan tersebut yaitu gagasan yang orisinil dan dapat diproteksi oleh HKI (Hak Kekayaan Intelektual). Kemampuan untuk mewujudkan kreativitas yang diramu dengan sense atau nilai seni, teknologi, pengetahuan dan budaya menjadi modal dasar untuk menghadapi persaingan ekonomi, sehingga munculla kesejahteraan masyarakat.

Fungsi ekonomi kreatif yaitu :

• Memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan;

• Menciptakan Iklim bisnis yang positif;

• Membangun citra dan identitas bangsa;

• Mengembangkan ekonomi berbasis kepada sumber daya yang terbarukan;

• Menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif

(26)

25 Ekonomi kreatif sangat tergantung kepada modal manusia. Ekonomi kreatif membutuhkan sumberdaya manusia yang kreatif, mampu melahirkan berbagai ide dan menterjemahkannya ke dalam bentuk barang dan jasa yang bernilai ekonomi. Proses produksinya bisa saja mengikuti kaidah ekonomi industri, tetapi proses ide awalnya adalah kreativitas

Dengan menggenjot perkembangan industri kreatif di Tanah Air, banyak manfaat yang bisa diraih apabila pihak pemerintah dan para pendukung ekonomi kreatif serius dalam menjalankan tugasnya, diantaranya seperti :

1. Bisnis UKM makin berkembang. 2. Mengurangi tingkat kemiskinan. 3. Mengurangi tingkat pengangguran.

2.2 Sosial Ekonomi

Sosial ekonomi diartikan sebagai suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi sipembawa status misalnya, pendapatan, dan pekerjaan. Status adalah keadaan atau kedudukan seseorang, sedangkan pengertian sosial sangat berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat di lingkungan sekitar. Di dalam kehidupan bermasyarakat terdapat pembeda posisi atau kedudukan seseorang maupun kelompok di dalam struktur sosial tertentu (“Pengertian Status”, 2012).

(27)

ikatan-26 ikatan ekonomi, pekerjaan, dan pendidikan. Meskipun konsep kelas ini mencakup tiga dimensi yang berbeda satu dengan yang lain, ia mengemukakan bahwa seorang guru besar bergelar Doktor cenderung berpenghasilan rendah sampai menengah, sedangkan seseorang yang sangat kaya belum tentu berpendidikan sarjana muda namun ia menggabungkannya dengan alasan bahwa diantara tiga dimensi tersebut terdapat kesalingterkaitan yang erat. Menurutnya pekerjaan merupakan segi penting dari kelas, bahwa pendidikan sering menjadi prasyarat pekerjaan-pekerjaan tertentu.

2.3 Klasifikasi Status Sosial Ekonomi

Klasifikasi status sosial ekonomi adalah:

a) Status sosial ekonomi atas . Status sosial ekonomi atas adalah kelas sosial yang berada paling atas dari tingkatan sosial yang terdiri dari orang-orang yang sangat kaya, yang sering menempati posisi teratas dari kekuasaan. Sedangkan Sitorus mendefenisikan status sosial ekonomi atas adalah status atau kedudukan seseorang di masyarakat yang diperoleh berdasarkan penggolongan menurut harta kekayaan, di mana harta kekayaan yang dimiliki di atas rata-rata masyarakat pada umumnya dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik (“Pengertian Status”, 2012).

b)Status sosial bawah . Status sosial ekonomi bawah adalah kedudukan seseorang di masyarakat yang diperoleh berdasarkan penggolongan menurut kekayaan, dimana harta kekayaan yang dimiliki termasuk kurang jika dibandingkan dengan rata-rata masyarakat pada umumnya serta tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari (“Pengertian Status”, 2012).

(28)

27 Dalam lingkungan masyarakat kita melihat bahwa ada pembeda-bedaan yang berlaku dan diterima secara luas oleh masyarakat Di sekitar kita ada orang yang menempati jabatan tinggi seperti gubernur dan walikota dan jabatan rendah seperti camat dan lurah. Di sekolah ada kepala sekolah dan ada staf sekolah. Di RT atau RW kita ada orang kaya, orang biasa saja dan ada orang miskin. Perbedaan itu tidak hanya muncul dari sisi jabatan tanggung jawab sosial saja, namun juga terjadi akibat perbedaan ciri fisik, keyakinan dan lain-lain. Perbedaan ras, suku, agama, pendidikan, jenis kelamin, usia atau umur, kemampuan, tinggi badan, cakep jelek, dan lain sebagainya juga membedakan manusia yang satu dengan yang lain.

Faktor sosial ekonomi dapat dilihat dari pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan kesehatan :

a. Pekerjaan

Pekerjaan akan menentukan status sosial ekonomi karena dari bekerja segala kebutuhan akan dapat terpenuhi. Pekerjaaan tidak hanya mempunyai nilai ekonomi namun usaha manusia untuk mendapatkan kepuasan dan mendapatkan imbalan atau upah, berupa barang dan jasa akan terpenuhi kebutuhan hidupnya. Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi kemampuan ekonominya, untuk itu bekerja merupakan suatu keharusan bagi setiap individu sebab dalam bekerja mengandung dua segi, kepuasan jasmani dan terpenuhinya kebutuhan hidup.

Kemudian menurut pedoman ISCO (International Standart Clasification of Oecupation) pekerjaan diklasifikasikan sebagai berikut:

(29)

28 e) Petani

f) Produksi dan operator alat angkut

Dari berbagai klasifikasi pekerjaan diatas, orang akan dapat memilih pekerjaaan yang sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya. Dalam masyarakat tumbuh kecenderungan bahwa orang yang bekerja akan lebih terhormat di mata masyarakat, artinya lebih dihargai secara sosial dan ekonomi.

Jadi untuk menentukan status sosial ekonomi yang dilihat dari pekerjaan, maka jenis pekerjaan dapat diberi batasan sebagai berikut:

a) Pekerjaan yang berstatus tinggi, yaitu tenaga ahli teknik dan ahli jenis, pemimpin ketatalaksanaan dalam suatu instansi baik pemerintah maupun swasta, tenaga administrasi tata usaha.

b) Pekerjaan yang berstatus sedang, yaitu pekerjaan di bidang penjualan dan jasa.

c) Pekerjaan yang berstatus rendah, yaitu petani dan operator alat angkut/bengkel.

b. Pendidikan

Pendidikan sangatlah penting peranannya dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan memiliki pendidikan yang cukup maka seseorang akan mengetahui mana yang baik dan mana yang dapat menjadikan seseorang menjadi berguna baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain yang membutuhkannya. Pendidikan adalah upaya untuk mengarah pada tercapainya perkembangan yang dapat merangsang suatu cara berfikir yang rasional, kreatif dan sistematis. Dengan pendidikan dapat memperluas keilmuan, meningkatkan kemampuan dan potensi serta membuat seseorang lebih peka terhadap setiap gejala-gejala sosial yang muncul.

(30)

29

฀ Membina dan membentuk sikap mental seseorang

฀ Menambah pengetahuan seseorang

฀ Merangsang seseorang untuk berfikir logis, praktis dan sistematis dengan menggunakan

metode-metode dan teknik-teknik ilmiah.

Pendidikan merupakan proses aktualisasi diri terhadap potensi kemampuan manusia untuk diwujudkan kedalam tujuan yang diinginkannya, serta pendidikan diarahkan kepada usaha-usaha pembangunan kepribadian bangsa, modernisasi terhadap lingkungan serta peningkatan terhadap kemampuan berfikir. Pendidikan merupakan suatu proses pembangunan individu dan kepribadian seseorang, dilaksanakan dengan sadar dan penuh tanggung jawab dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, sikap serta nilai-nilai yang bersifat normatif sehingga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, juga dapat meningkatkan kesempatan berfikir baik secara teoritis maupun praktis untuk melanjutkan hidup dan kehidupan dalam lingkungan yang selalu berubah dan menuntut adanya perubahan pendidikan yang berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan sedini mungkin, merupakan tanggung jawab bersama baik keluarga, masyarakat maupun pemerintah

c. Pendapatan

Pendapatan akan mempengaruhi status sosial seseorang, terutama akan ditemui dalam masyarakat yang materialis dan tradisional yang menghargai status sosial ekonomi yang tinggi terhadap kekayaan. Christopher dalam Sumardi (2004) mendefinisikan pendapatan berdasarkan kamus ekonomi adalah uang yang diterima oleh seseorang dalam bentuk gaji, upah sewa, bunga, laba dan lain sebagainya.

Biro Pusat statistik merinci pendapatan dalam kategori sebagai berikut:

(31)

30

฀ Gaji dan upah yang diterima dari gaji pokok, kerja sampingan, kerja lembur dan kerja

kadang-kadang.

฀ Usaha sendiri yang meliputi hasil bersih dari usaha sendiri, komisi, penjualan dari

kerajinan rumah.

฀ Hasil investasi yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah. Keuntungan serial

yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik.

b) Pendapatan yang berupa barang yaitu : Pembayaran upah dan gaji yang ditentukan dalam beras, pengobatan, transportasi, perumahan dan kreasi (“Pengertian Status”, 2012).

d. Kesehatan

Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) kesehatan ialah suatu keadaan sejahtera dari bada jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Selanjutnya kesehatan juga merupakan suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit kelemahan. Pada dasarnya kesehatan itu meliputi tiga aspek, antara lain :

1. Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit 2. Tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit

3. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami tampak sakit

Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan, dan atau perawatan. Adapun yang menjadi indicator dalam pemenuhan kesehatan yaitu:

a. Kemampuan untuk membeli obat-obatan b. Kemampuan untuk berobat ke dokter

(32)

31 Selain pekerjaan, pendidikan, pendapatan dan kesehatan yang menjadi ukuran status sosial ekonomi seseorang, masih ada lagi yaitu pemilikan. Pemilikan barang-barang yang berhargapun dapat digunakan untuk ukuran tersebut. Semakin banyak seseorang itu memiliki sesuatu yang berharga seperti rumah dan tanah, maka dapat dikatakan bahwa orang itu mempunyai kemampuan ekonomi yang tinggi dan mereka semakin dihormati oleh orang-orang disekitarnya.

Apabila seseorang memiliki tanah, rumah sendiri, sepeda motor, mobil, komputer, televisi dan tape biasanya mereka termasuk golongan orang mampu atau kaya. Apabila seseorang belum mempunyai rumah dan menempati rumah dinas, punya kendaraan, televisi, tape, mereka termasuk golongan sedang. Sedang apabila seseorang memiliki rumah kontrakan, sepeda dan radio biasanya termasuk golongan biasa.

2.5 Kesejahteraan Sosial

Elizabeth Wickenden (dalam Friedlander, 1974:4) mendefenisikan kesejahteraan sosial sebagai “a system of laws, programs, benefits, and service which strengthen or assure provision for meeting social needs recognized as basic for the welfare of the population and for the functioning of the social order”. (suatu system perundang-undangan,kebijakan,program,pelayanan, dan bantuan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan sosial yang dikenal sebagai kebutuhan dasar bagi kesejahteraan manusia dan bagi berfungsinya ketertiban sosial secara lebih baik). Dari defenisi tersebut dapat dipahami tiga hal, sebagai berikut :

a. Konsep pelayanan sosial (bidang praktik pekerjaan sosial) mencakup aktivitas yang sangat luas, mulai dari perundang-undangan sosial sampai kepada tindakan langsung pemberian bantuan.

(33)

32 terciptanya kesejahteraan (sebagai keadaan yang baik dalam semua aspek kehidupan manusia).

c. Pada tingkat masyarakat, kesejahteraan sosial berarti terdapatnya ketertiban sosial (social order) yang lebih baik.

Karena begitu pentingnya upaya mewujudkan kesejahteraan sosial, maka Negara kitapun memiliki Undang yang secara khusus mengatur hal ini, yaitu Undang-Undang No.6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial yang memaparkan bahwa kesejahteraan sosial adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial, material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman lahir dan batin yang memungkinkan bagi setiap warga Negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri sendiri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan falsafah Negara kita yaitu Pancasila. Maka tak salah dan tak heran jika semua orang ingin hidupnya sejahtera, dan bahkan salah satu tujuan penyelenggaraan negarapun adalah ingin menyejahterakan rakyatnya (Wibhawa, Raharjo & Budiarti, 2010:23-24).

Dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, diperlukan peran masyarakat yang seluas-luasnya, baik perseorangan, keluarga, organisasi keagamaan, organisasi sosial kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi profesi, badan usaha, lembaga kesejahteraan sosial, maupun lembaga kesejahteraan sosial asing demi terselenggaranya kesejahteraan sosial yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan.

2.6 Kemiskinan

(34)

33 manusia disebabkan ketidakmampuanj dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Siagian, 2012:2).

Kemiskinan merupakan hal yang kompleks karena menyangkut berbagai macam aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. Agar kemiskinan di Indonesia dapat menurun diperlukan dukungan dan kerja sama dari pihak masyarakat dan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini. Sebabnya beban kemiskinan paling besar muncul pada masyarakat-masyarakat di pedesaan yang dalam hal pemenuhan kebutuhannya belum dapat terpenuhi. Namun bukan hanya pada masyarakat pedesaan saja masalah kemiskinan terjadi di kota-kota besar juga masalah kemiskinan masih tetap ada. Berbagai upaya dan pembangunan telah dilakukan pemerintah untuk menggurangi angka kemiskinan terutama untuk memberikan peluang pada masyarakat miskin untuk meningkatkan kesejahteraannya, yang menurut lembaga statis bahwa setiap tahunnya angka kemiskinan di Indonesia menurun.

Secara umum factor-faktor penyebab kemiskinan secara kategoris dengan menitikberatkan kajian pada sumbernya terdiri dari dua bagian besar,yaitu:

A. Factor internal, yang dalam hal ini berasal dari dalam diri individu yang mengalami kemiskinan itu yang secara substansial adalah dalam bentuk kekurangmampuan, yang meliputi:

a. fisik misalnya cacat, kurang gizi, sakit-sakitan

b. intelektual, seperti: kurangnya pengetahuan, kebodohan, miskinnya informasi.

c. Mental emosional atau temperamental, seperti malas, mudah menyerah, dan putus asa.

(35)

34 e. Sosial psikologis, seperti kurang motivasi, kurang percaya diri, depresi,

stress, kurang relasi, dan kurang mampu mencari dukungan.

f. Keterampilan, seperti tidak memiliki keahlian yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja

g. Asset, seperti tidak memiliki stok kekayaan dalam bentuk tanah, rumah, tabungan, kendaraan dan modal kerja.

B. Factor eksternal,yakni bersumber dari luar diri individu atau keluarga yang mengalami dan menghadapi kemiskinan itu sehingga pada suatu titik waktu menjadikannya miskin, meliputi :

a. Terbatasnya pelayanan sosial dasar

b. Tidak dilindunginya hak atas kepemilikan tanah sebagai asset dan alat memenuhi kebutuhan hidup.

c. Terbatasnya lapangan pekerjaan formal dan kurang terlindunginya usaha-usaha sector informal.

d. Kebijakan perbankan terhadap pelayanan kredit mikro dan tingkat bunga yang tidak mendukung sector usaha mikro.

e. Belum terciptanya system ekonomi kerakyatan dengan prioritas sector riil masyarakat banyak.

f. Sistem mobilisasi dan pendayagunaan dana sosial masyarakat yang belum optimal, seperti zakat.

g. Dampak sosial negative dari program penyesuaian structural h. Budaya yang kurang mendukung kemajuan dan kesejahteraan. i. Kondisi geografis yang sulit, tandus, terpencil, atau daerah bencana. j. Pembangunan yang lebih berorientasi fisik material.

(36)

35 l. Kebijakan public yang belum berpihak kepada penduduk miskin (Siagian,

2012: 114-116).

Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator untuk melihat keberhasilan pembangunan dan merupakan syarat keharusan bagi pengurangan tingkat kemiskinan. Adapun syarat kecukupannya ialah bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut efektif dalam mengurangi tingkat kemiskinan. Artinya, pertumbuhan tersebut hendaklah menyebar disetiap golongan pendapatan, termasuk di golongan penduduk miskin. Secara langsung, hal ini berarti pertumbuhan itu perlu dipastikan terjadi di sektor-sektor dimana penduduk miskin bekerja yaitu sektor pertanian atau sektor yang padat karya. Adapun secara tidak langsung, diperlukan pemerintah yang cukup efektif mendistribusikan manfaat pertumbuhan yang mungkin didapatkan dari sektor modern seperti jasa yang padat modal. Dari hasil penelitian berarti pertumbuhan ekonomi telah menyebar di setiap golongan masyarakat termasuk masyarakat miskin sehingga efektif dalam menurunkan tingkat kemiskinan.

2.7 Pengertian Keluarga

Riadi (2012) mengatakan Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk. Suatu keluarga setidaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Terdiri dari orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi.

(37)

36 3. Memiliki satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi,

yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.

4. Mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.

2.7.1 Fungsi Keluarga

Riadi (2012) menyebutkan terdapat 5 fungsi keluarga dalam tatanan masyarakat, yaitu :

Fungsi Biologis

• Untuk meneruskan keturunan • Memelihara dan membesarkan anak

• Memberikan makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi • Merawat dan melindungi kesehatan para anggotanya

• Memberi kesempatan untuk berekreasi

Fungsi Psikologis

• Identitas keluarga serta rasa aman dan kasih sayang • Pendewasaan kepribadian bagi para anggotanya • Perlindungan secara psikologis

• Mengadakan hubungan keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat

Fungsi Sosial Budaya atau Sosiologi • Meneruskan nilai-nilai budaya • Sosialisasi

• Pembentukan noema-norma, tingkah laku pada tiap tahap perkembangan anak serta

(38)

37 Fungsi Sosial

• Mencari sumber-sumber untuk memenuhi fungsi lainnya

• Pembagian sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan • Pengaturan ekonomi atau keuangan

Fungsi Pendidikan

• Penanaman keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan

fungsi-fungsi lain.

• Persiapan untuk kehidupan dewasa.

• Memenuhi peranan sehingga anggota keluarga yang dewasa

2.8 Kerangka Pemikiran

Idealnya dalam keluarga, suami sebagai kepala rumah tangga berperan untuk mencari nafkah sementara seorang istri berperan mengurus rumah tangga. Namun jika seorang suami tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga, seorang istri bisa membantu perekonomian keluarga. Untuk membantu perekonomian keluarga dilakukan dengan membuat sesuatu yang menghasilkan karya. Dalam membuat suatu karya diperlukan keahlian dan keterampilan. Untuk meningkatkan keterampilan tersebut dapat dilakukan di Rumah Kreatif Binjai.

(39)

38 perekonomian keluarga. Diharapkan kegiatan ini akan memiliki dampak baik secara sosial maupun secara ekonomi bagi keluarga, diharapkan dengan program ini masyarakat bisa mandiri untuk meningkatkan kesejahteraan nya menjadi lebih baik dari sebelumnya .

Untuk memudahkan dan mengarahkan penelitian ini maka disusun skema kerangka pemikiran sebagai berikut :

Skema Kerangka Berfikir

Kesejahteraan Masyarakat Sosial Ekonomi

- Status -Pekerjaan -Pendidikan -Penghasilan

-Kesehatan -Kepemilikan -Interaksi Sosial

Keluarga di Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai

(40)

39 2.9 Defenisi Konsep

Konsep merupakan satu atau sekumpulan kata yang mengandung satu gagasan (Wibhawa, Raharjo & Budiarti, 2010:23). Defenisi konsep adalah pengertian yang terbatas dari suatu konsep yang dianut dalam suatu penelitian (Siagian, 2011: 138).

Untuk lebih mengetahui pengertian mengenai konsep-konsep yang akan digunakan, maka peneliti membatasi konsep yang digunakan sebagai berikut:

1. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

2. Ekonomi Kreatif adalah kegiatan ekonomi dimana input dan outputnya adalah Gagasan. Esensi dari kreatifitas adalah gagasan. Hanya dengan modal gagasan, seseorang yang kreatif dapat memperoleh penghasilan yang sangat layak.

3. Rumah Kreatif merupakan sarana untuk seluruh lapisan masyarakat mengembangkan kreatifitasnya. Rumah kreatif ini pula berusaha mendidik masyarakatnya menjadi seorang yang mandiri.

4. Sosial ekonomi adalah sebagai suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat. 5. Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama

(41)

40 6. Kesejahteraan sosial adalah terpenuhinya kebutuhan sosial (kesejahteraan sosial

sebagai suatu keadaan) menjadi dasar bagi terciptanya kesejahteraan (sebagai keadaan yang baik dalam semua aspek kehidupan manusia).

(42)

41 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Penelitian ini tergolong tipe penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai variable yang timbul dalam masyarakat yang menjadi objek penelitian. Dengan menetapkan focus pada masalah yang akan diteliti diharapkan nantinya penelitian ini akan mendapat data yang maksimal untuk menggambarkan fenomena actual yang terjadi. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk membangun dan mengembangkan pembendaharaan teori, melainkn untuk menggambarkan suatu fenomena atau fakta yang terjadi.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan menggambarkan atau mendeskripsikan objek dan phenomena yang ingin diteliti. Termasuk didalamnya bagaimana unsur-unsur yang ada dalam variable penelitian itu berinteraksi satu sama lain dan apa pula produk interaksi yang berlangsung (Siagian, 2011:52).

3.2 Lokasi Penelitian

(43)

42 3.3 Unit Analisis dan Informan

3.3.1 Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian. Dalam pengertian yang lain, Unit analisis diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan fokus/ komponen yang diteliti. Unit analisis ini dilakukan oleh peneliti agar validitas dan reabilitas penelitian dapat terjaga. Karena terkadang peneliti masih bingung membedakan antara objek penelitian, subjek penelitian dan sumber data. Unit analisis suatu penelitian dapat berupa individu, kelompok, organisasi, benda, wilayah dan waktu tertentu sesuai dengan pokus permasalahannya.

Berdasarkan penelitian di atas, maka yang akan menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah:

- Keluarga yang berada di Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai, karena kehadiran rumah kreatif binjai memberikan dampak yang cukup besar kepada keluarga di daerah tersebut.

- Pihak-pihak yang berhubungan atau yang bertanggung jawab terhadap rumah kreatif binjai, yaitu pemerintah setempat dan koordinator lapangan rumah kreatif binjai tersebut.

3.3.2 Informan

(44)

43 a. Informan kunci yaitu keluarga yang berada di Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan

Binjai Selatan Kota Binjai yang berjumlah 4 orang.

b. Informan tambahan yaitu pengurus/ koordinator lapangan rumah kreatif binjai dan aparatur pemerintah desa yang berjumlah 3 orang

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik data yang digunakan adalah :

1. Studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data atau informasi yang menyangkut masalah yang diteliti dengan mempelajari dan menelah buku yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti, data atau informasi yang menyangkut masalah yang akan diteliti melalui penelaah buku, jurnal dan karya tulis lainnya yang ada kaitannya terhadap masalah yang diteliti.

2. Studi lapangan yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian dengan langsung turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Instrument penelitian yang digunakan dalam rangka studi lapangan dalam penelitian ini yaitu :

a. Observasi yaitu pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek penelitian.

b. Wawancara yaitu percakapan atau tanya jawab yang dilakukan pengumpul data dengan responden sehingga responden memberikan data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian.

3.5 Teknik Analisa Data

(45)

44 Analisa data merupakan tahap pengumpulan data dan informasi, penyederhanaan data kemudian data dianalisis sampai kepada kesimpulan kemudian data yang disajikan berupa kesimpulan data yang sudah dianalisis.

(46)

45 BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 GAMBARAN UMUM

Kelurahan Tanah Seribu adalah satu dari delapan kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Binjai Selatan terletak 28o

Luas wilayah kelurahan Tanah Seribu ±236 Ha, semula merupakan Desa perluasan dari Desa Kuala Mencirim kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat menjadi Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai, sesuai dengan keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor: 140/ 1395/ SK/ 1993, tanggal 3 Juni 1993, tentang pembentukan 6 (enam) Desa Persiapan dan 1 (satu) kelurahan persiapan di Kota Binjai dan keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor: 146/ 2642/ SK/ 1996, tanggal 7 Agustus 1996 tentang perubahan status 17 (Tujuh Belas) Desa menjadi kelurahan di Kota Binjai.

diatas permukaan laut, sementara sarana jarak tempuh Kelurahan Tanah Seribu melalui jalan darat ± 10 Km dari pusat kota Binjai dan hubungan transportasi antara Kelurahan Tanah Seribu dan kelurahan lainnya dapat berjalan dengan lancar dikarenakan transportasi yang cukup baik.

4.2 LETAK GEOGRAFIS

Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Pujidadi

Sebelah Selatan berbatasan dengan Langkat/ Desa Emplasmen Kuala mencirim

Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Bhakti Karya

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Langkat/ Kabupaten Deli Serdang

(47)

46 Table 4.2.1

Luas Wilayah Menurut Penggunaannya

No. Penggunaan Luas (Ha)

1

2

3

Pemukiman

a. Pemukiman penduduk b. Perumahan KPR, BTN c. Lapangan Olahraga Untuk Bangunan

a. Perkantoran b. Sekolah

c. Pertokoan/ Perdagangan d. Pasar

e. Terminal

f. Tempat Peribadatan g. Kuburan/ Makam h. Prasarana Lainnya Pertanian Sawah, kebun

a. Sawah yang mempunyai Irigasi b. Sawah Tadah Hujan

(48)

47

Sumber : Kantor Lurah Tanah Seribu Tahun 2014

Kelurahan Tanah Seribu terdiri dari delapan lingkungan dimana tiap lingkungan dipimpin oleh kepala lingkungan. Adapun nama-nama kepala lingkungan nya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Table 4.2.2

Daftar Nama kepala Lingkungan

No. Lingkungan Nama Kepala lingkungan

1

(49)

48 Jumlah penduduk Kelurahan Tanah Seribu yang menempati delapan lingkungan terdiri dari laki-laki dan perempuan. Laki-laki berjumlah 3.080 jiwa dan perempuan berjumlah 3.476 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tablel berikut ini.

Table 4.2.3

Sumber : Kantor Lurah Tanah Seribu Tahun 2014

(50)

49 Table 4.2.4

Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Umur

No Golongan Umur

Jenis Kelamin

Jumlah Laki-Laki Perempuan

1

60 tahun keatas

231

(51)

50

4.3 DEMOGRAFI KELURAHAN TANAH SERIBU

Manusia dilahirkan kedunia ini, telah dilengkapi dengan beraneka ragam potensi dalam diri mereka masing-masing. Potensi manusia akan terlihat ketika mereka melakukan berbagai aktifitas. Aktivitas yang mereka lakukan, baik secara formal maupun secara informal akan membantu tergalinya potensi setiap manusia. Potensi yang terdapat dalam diri setiap manusia, adalah hobi/kegemaran untuk melakukan hal-hal yang bersifat positif, menguntungkan bagi diri sendiri serta orang banyak.

Berdasarkan pernyataan diatas maka mari kita lihat potensi sumber daya manusia di kelurahan Tanah Seribu yang dibagi berdasarkan mata pencaharian, sosial budaya, tingkat kesejahteraan keluarga, dan sektor kesehatan.

Kebutuhan terhadap tanaman pangan akan selalu ada. Hal ini disebabkan setiap hari tanaman pangan selalu dikonsumsi masyarakat. Oleh karena itu, ketersediaan pangan harus tetap terjaga. Mayoritas penduduk Kelurahan Tanah Seribu bekerja sebagai buruh tani di ladang orang namun ada pula yang memiliki tanah sawah dan ladang sendiri serta menggarapnya sendiri. Berdasarkan status penduduk sub sektor pertanian tanaman pangan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Table 4.3.1

Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan

No Status Jumlah

1

2

3

Pemilik Tanah Sawah

Pemilik Tanah Ladangan

Penyewa/ Penggarap

108 orang

293 orang

(52)

51

4 Buruh Tani 297 orang

Sumber : Kantor Lurah Tanah Seribu Tahun 2014

Selain bekerja sebagai petani, penduduk kelurahan Tanah Seribu juga ada yang beternak dan sebagai buruh perkebunan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Table 4.3.2

Sub Sektor Perkebunan/ Perladangan dan Peternakan

No Status Jumlah

1

2

3

Buruh Perkebunan

Pemilik Ternak Sapi dan kerbau

Pemilik Ternak Ayam

52 orang

12 orang

2 orang

Sumber : Kantor Lurah Tanah Seribu Tahun 2014

(53)

52 pakaian jadi dan pakaian border serta usaha kerajinan makanan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Table 4.3.3

Sub Sektor Usaha Ekonomi Kerajinan Masyarakat

No

Jenis Kerajinan Home

Industry

Usaha Membuat Meuble Kursi, Lemari

Konveksi Pakaian Jadi

Kerajinan Pakaian Bordir

Usaha Makanan Ringan

Ahmat

Jl. Jamin Ginting Lk.I

Jl. Jamin Ginting Lk.I

Jl. Sei Musi Lk.III

Jl. Sei Berantas Lk.IV

Jl. Sei Musi Lk.III

Jl. Sei Bingai Lk.IV

Jl. Jamin Ginting Lk.III

Jl. Jamin Ginting Lk.I

Jl. Sei Mahakam

(54)

53 Antara Lain:

a. usaha kerupuk ubi

b. kerajinan membuat keripik pisang

Boni Kinawang

Warseh

Jl. Sei Berantas Lk.IV

Jl. Jamin Ginting Lk.I

Sumber : Kantor Lurah Tanah Seribu Tahun 2014

Selain sub sektor diatas, penduduk yang bekerja di sub sektor lain nya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Table 4.3.4

Sub Sektor Usaha Industry Besar/ Sedang

No Jenis Usaha Nama Pemilik Alamat Usaha

1 Bengkel Las Karsito

Paijo

Suparman

Saril

Turino Junaidi

Wahyudi

Jl. Sei Bingai Lk.III

Jl. Sei Berantas Lk. IV

Jl. Sei Berantas Lk. IV

Jl. Sei Bingai Lk. VI

Jl. Sei Wampu Lk. VII

(55)

54 2 Usaha Meuble

M. Yahmin

Udin

Doni

Ramli

Jl. Jamin Ginting Lk. I

Jl. Sei Berantas Lk. IV

Jl. Sei Bangkatan Lk.II

Jl. Jamin Ginting Lk.I

Sumber : Kantor Lurah Tanah Seribu Tahun 2014

Kegiatan perdagangan dan jasa merupakan sektor penyumbang terbesar pada perkembangan ekonomi di Kota Binjai. Pada kegiatan perdagangan peluang yang ada di Kelurahan Tanah Seribu ialah perdagangan toko, warung, dan kios yang menjual berbagai macam peralatan rumah tangga, peralatan tulis, bahan makanan pokok, elektronik maupun otomotif.

Peluang kegiatan jasa yang ada di Kelurahan Tanah Seribu antara lain jasa perbankan seperti koperasi dan Bank Rakyat Indonesia, jasa pemerintah dan non-pemerintah seperti Pegawai Negeri Sipil, mantri kesehatan/ perawat, pegawai swasta, pegawai BUMN/BUMD, pensiunan, ABRI/POLRI yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Table 4.3.5

Sub Sektor Jasa Dan Perdagangan

(56)

55 1

2

3

Jasa Pemerintah/ Non Pemerintah

a. Pegawai Negeri Sipil b. Mantri Kesehatan/ Perawat c. Pegawai Swasta

d. Pegawai BUMN/ BUMD e. Pensiunan

f. ABRI/ POLRI

Jasa Dan Lembaga Keuangan

a. Perkreditan Rakyat/ BRI b. Koperasi

Sumber : Kantor Lurah Tanah Seribu Tahun 2014

(57)

56 pendidikan maka diperlukan sarana dan prasarana pendidikan. Di kelurahan Tanah Seribu sarana dan prasarana pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Table 4.3.6

Prasarana Pendidikan Formal

No Prasarana Jumlah

TK NEGERI/ SWASTA

SD/ SEDERAJAT

Sumber : Kantor Lurah Tanah Seribu Tahun 2014

(58)

57 Table 4.3.7

Tingkat Pendidikan Penduduk

No Uraian Jumlah

Tidak Tamat SD

Tidak Tamat SLTP

Tidak Tamat SLTA

Tamat Perguruan Tinggi/ Sarjana

Tamat Diploma

Sumber : Kantor Lurah Tanah Seribu Tahun 2014

Kelurahan Tanah Seribu memiliki rumah adat yang dinamakan Jambur Rudang dimana rumah adat ini digunakan untuk perkawinan masyarakat sekitarnya. Adat istiadat bertujuan mengatur kehidupan manusia di masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Table 4.3.8

Kebudayaan dan Adat Istiadat

No Uraian Ada Tidak Nama Rumah Adat

(59)

58

Kesenian Budaya Yang Dilestarikan

Sumber : Kantor Lurah Tanah Seribu Tahun 2014

Table berikut menunjukkan data kependudukan berdasarkan tingkat kesejahteraan keluarga.

Pangestu (2013) menyebutkan bahwa Keluarga Pra Sejahtera yaitu keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic need) secara minimal, seperti kebutuhan akan spiritual, pangan, sandang, papan, kesehatan dan KB. Keluarga Sejahtera I yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhnan dasarnya secara minimal tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologinya seperti kebutuhan akan pendidikan, KB, interaksi lingkungan tempat tinggal dan trasportasi.

(60)

59 dalam kegiatan kemasyarakatan. Adapun jumlah keluarga yang dimaksud dapat dilihat pada table berikut.

Table 4.3.9

Tingkat Kesejahteraan Keluarga

No Status Jumlah Pekerjaan

Keluarga Pra Sejahtera

Keluarga Sejahtera I

Keluarga Sejahtera II

Keluarga Sejahtera III

Keluarga Sejahtera III Plus

45 KK

Sumber : Kantor Lurah Tanah Seribu Tahun 2014

(61)

60 Table 4.3.10

Sarana Kesehatan

No Jenis Sarana Kesehatan Jumlah

1

2

3

4

Puskesmas Pembantu

Posyandu

Poliklinik

Praktek Dokter/ Bidan

1

8

4

3

Jumlah 16

Sumber : Kantor Lurah Tanah Seribu Tahun 2014

(62)

61 Table 4.3.11

Tenaga Kader Kesehatan

No Tenaga Kader Kesehatan Jumlah

1

2

3

4

5

Dokter Umum Puskesmas

Dokter Gigi Puskesmas

Bidan

Perawat

Kader Kesehatan dan KB

1

1

1

17

8

Jumlah 28

(63)

62

4.4 STRUKTUR KELURAHAN TANAH SERIBU

LURAH AHMAD YANI, S.STP Nip. 19791228 199810 1 001

SEKERTARIS

ARIF BUDIMAN SIHOTANG, S.STP Nip. 19900301 201010 1 001

STAF 1. GUSYANTO

Nip. 19650817 200604 1 002

2. FEBRI UMAYA REKSANA Nip. 19800210 200801 2 002

FUNGSIONAL IR. ARFAH ZULFAIDHA

KASI PEM NAS

(64)

63 BAB V

ANALISIS DATA

Dari hasil penelitian dan juga observasi yang telah dilakukan dilapangan dengan teknik pengumpulan informasi secara wawancara mendalam dengan informan yakni informan kunci dan informan tambahan. Peneliti berhasil mengumpulkan data informasi mengenai dampak kehadiran Rumah Kreatif Binjai terhadap sosial ekonomi keluarga di kelurahan Tanah Seribu kecamatan Binjai Selatan kota Binjai melalui informan sebanyak 6 informan dengan komposisi 4informan kunci dan 2 informan tambahan. Melalui wawancara dengan semua informan diperoleh data mengenai kondisi masyarakat setelah kehadiran rumah kreatif binjai dengan indikator tingkat pendidikan, kesehatan, pendapatan, dan pengeluaran terhadap kebutuhan sehari-hari.Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dari data yang telah terkumpul, penulis coba membagi dalam beberapa bagian poin-poin terkait permasalahan yang ingin diuraikan dengan memasukkan petikan wawancara dari informan serta narasi penulis tentang data-data tersebut.

5. 1 Informan Kunci

5. 1. 1 Informan I

Nama : Sulastri

Usia : 48 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pekerjaan : Pedagang Sayur

Pendidikan : SD

(65)

64 Wanita kelahiran Tanah Seribu, 04 Maret 1967 ini telah menjalankan usaha berjualan sayurnya sejak ditinggal oleh suaminya. Suaminya meninggal dunia karena kecelakaan motor ketika hendak berangkat kerja sebagai buruh bangunan. Hal ini terjadi saat anaknya paling kecil berusia 3 tahun.Semenjak saat itu lah ibu Sulastri menjalani peran ganda yaitu sebagai seorang ayah yang menafkahi keluarga sekaligus menjadi seorang ibu yang mengurus rumah tangga.Semenjak saat itu pulalah ibu Sulastri berjualan sayuran dirumahnya.

Masalah ekonomi merupakan masalah utama bagi ibu Sulastri sebab ia harus menyekolahkan anak-anaknya karena ia tak ingin anak-anaknya berpendidikan seperti beliau. Untuk itu beliau berusaha sekeras mungkin mencari uang untuk menghidupi keluarganya. Setiap jam 3 pagi ibu Sulatri sudah bergegas untuk belanja sayur-mayur ke pajak kota binjai untuk dijualkan nya kembali ke rumah nya. Dari untung yang didapat ia sisihkan hingga perlahan ia memperluas dagangannya. Setelah beberapa tahun ia bisa membuka warung dirumah nya sendiri. Selain sayur-mayur juga tersedia kebutuhan rumah tangga yg lain nya seperti sampo, sabun mandi, rinso, sunlight, berbagai snack dan minuman dll.

(66)

65 ganteng itu lo dek, Muharam namanya, terus diajaknya lah kami semua dek ikut bergabung dalam anggota Rumah Kreatif Binjai. Kebetulan uwak juga mau cari tambahan uang lain kan dek jadi uwak pun tertarik,”tutur Ibu Sulastri panjang lebar.

Besok nya mereka datang lagi dek buat pelatihan dasar kami.Uwak di tunjuk sebagai ketua kelompok untuk daerah sini dek, jadi uwak yang ngatur ibu-ibu disini supaya tertib la dek.Setelah beberapa kali penjelasan barulah kami langsung praktek dek.Kami buat pewangi pakaian dulu dek, seperti molto itu lo. Bahan-bahan uda disediain sama Rumah Kreatif Binjai nya dek.Kalau udah jadi pewangi nya barulah kami jual dek. Kalau uwak, uwak jual ke pajak kota dek karena setiap pagi kan uwak juga ke pajak kota untuk beli sayur-mayur dan kebutuhan yg lain, kalau di jual sama orang-orang sini gak laku la dek karna kebanyakan udah jadi anggota Rumah Kreatif Binjai jadi mereka buat masing-masing. Memang gak besar untungnya dek tapi jadi bertambah pendapatan uwak,”lanjutnya antusias.

Untung yang diperoleh Beliau Rp 120.000/ minggu nya.Untung ini diinvestasikan Bu Sulastri untuk biaya kuliah anaknya nanti.Sebagian Beliau gunakan untuk biaya sekolah anaknya.Sebelum menjadi anggota RKB bu Sulastri tidak pernah berinvestasi sebab pendapatan yang ia dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari saja berupa ongkos sekolah anaknya dan Beliau sendiri, biaya makan sehari-hari dan biaya tak terduga seperti sumbangan mesjid ataupun pengemis. Dari penjualan sayur dan warungnya ia bisa mendapatkan keuntungan Rp 70.000-100.000/ harinya.

(67)

66 berkumpul untuk berdiskusi mengenai kendala yang terjadi dan berusaha memecahkan permasalahan tersebut bersama-sama serta berbagi pengalaman mereka masing-masing ketika memasarkan hasil produk yang telah dibuat.Dengan berdiskusi menambah wawasan mereka sehingga mereka dapat berinovasi dan menciptakan suatu karya baru.Selain itu, Bu Sulastri juga jadi mengikuti wirid di lingkungannya dengan biaya Rp 10.000/ minggu nya yang diadakan setiap hari Jumat.

Untuk kondisi rumah Bu Sulastri terbilang baik.Rumah tersebut merupakan milik sendiri.Lantainya terbuat dari semen, dindingnya dari batu, sementara atapnya menggunakan seng saja.WC nya berada di dalam rumah.Ventilasi nya cukup banyak untuk menghindari udara panas di dalam rumah.Beliau tidak berusaha merenovasi rumah nya sebab penghasilan tambahan yang Beliau peroleh dari RKB tidak mencukupi jika untuk merenovasi rumah.Penghasilan tersebut Beliau gunakan untuk pendidikan anaknya.

Sekarang anaknya yang masih bersekolah tinggal satu orang yaitu anak laki-lakinya yang bersekolah di SMK Taman Siswa Binjai kelas XI.Adapun biaya pendidikan yang dikeluarkan untuk anaknya yang bersekolah sebesar ± Rp 500.000/ bulan.Biaya tersebut digunakan untuk membayar uang sekolah dan uang saku anak nya. Meskipun beliau sering terlambat membayarkan uang sekolah anaknya tapi ia selalu mengusahakan untuk melunaskan nya. Anak bu Sulastri merupakan anak yang aktif dan senang berolahraga sehingga ia banyak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga renang, voli dan sepakbola.

(68)

67 orang.Dengan bergabungnya dalam anggota Rumah Kreatif Binjai beliau berharap bisa menyisihkan untung yang didapatnya untuk membeli kereta baru karena untuk saat ini untung yang ia dapatkan hanya digunakan untuk keperluan sehari-hari dan biaya pendidikan anaknya. Sementara dana untuk rekreasi bersama keluarga belum mencukupi jadi Beliau tidak melakukan hal tersebut.

5. 1. 2 Informan II

Nama : Rismiati

Usia : 55 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : SMP

Jumlah Anggota Keluarga : 2 orang

Gambar

Table 4.2.1
Table 4.2.2
Table 4.2.3
Table 4.2.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Pengembangan Buku Cerita Bergambar tentang

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Lelang Nomor : 07/TAP/DPU/SDA-06/POKJA/2015 tanggal 29 April 2015 tentang Penetapan Pemenang Lelang Paket Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Time

Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan dari bagian lain dalam kalimat apabila petikan langsung tersebut berakhir deng n tanda Tanya atau tanda seru, dan mendahului

Menurut Zubair Amin (2009) tujuan dari assessment adalah menentukan apakah learning outcomes tercapai, mendorong mahasiswa belajar, sertifikasi dan

ini menunjukkan status gizi lansia yang mengikuti posyandu lansia cenderung lebih banyak memiliki status gizi normal dibandingkan dengan lanjut usia yang tidak

CROSSCUTTING DALAM ADEGAN SEBAB-AKIBAT SEBAGAI PEMBANGUN UNSUR DRAMATIK PADA

Sistem informasi administrasi mempunyai beberapa fitur yaitu pengolahan dan penyimpanan data rekam medis pasien, penempatan ruang untuk pasien, pengolahan dan penyimpanan