KUESIONER
I. Kata Pengantar
Dengan Hormat,
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul : “Pengaruh Kapasitas
Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengembangan
Mutu Karyawan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Rumah Sakit Umum
Yang Terdapat di Kota Medan” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana dalam bidang akuntansi pada Program Sarjana Universitas Sumatera
Utara, saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Isnan Zakaria Lubis
Alamat : Jl. Garu III No. 71 E Medan
Status : Mahasiswa Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara
Adapun salah satu cara untuk mendapatkan data adalah dengan
menyebarkan kuesioner kepada responden. Untuk itu, saya mengharapkan
kesediaan Bapak/Ibu dan Saudara/I sekalian untuk mengisi kuesioner ini sebagai
data yang akan dipergunakan dalam penelitian. Atas kesediaan dan kerjasamanya,
saya ucapkan terimakasih.
Peneliti
II. Kuesioner Penelitian
Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia,
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Rumah Sakit
Umum Yang Terdapat di Kota Medan
Kuesioner ini digunakan sepenuhnya untuk kepentingan penelitian dan pendidikan dan tidak ada unsur yang menyesatkan dalam penggunaanya. Isilah form yang disediakan dengan jujur!
Identitas diri
a. Nama : ... (boleh tidak diisi)
b. Jenis kelamin : ...
c. Jabatan : ...
d. Pendidikan : ...
e. Lama Bekerja : ...
Petunjuk pengisian kuisioner
Bapak/Ibu diminta untuk menjawab pertanyaan dibawah ini, kemudian dimohon menjawab pertanyaan tersebut dengan memberi check list (√) pada tabel yang sudah tersedia dengan memilih :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
1. Kualitas Laporan Keuangan DAFTAR PERTANYAAN
No. Pernyataan STS TS N S SS
Relevan
1. Laporan keuangan yang dihasilkan oleh instansi/lembaga tempat saya bekerja
memberikan informasi untuk mengoreksi ekspektasi mereka dimasa lalu.
2. Instansi/lembaga tempat saya bekerja
menyelesaikan laporan keuangan tepat waktu. 3. Instansi/lembaga tempat saya bekerja
menyajikan laporan keuangan secara lengkap.
Andal
4. Transaksi yang disajikan oleh instansi/lembaga tempat saya bekerja tergambar dengan jujur dalam laporan keuangan.
5. Informasi yang disajikan oleh instansi/lembaga tempat saya bekerja bebas dari kesalahan yang bersifat material.
6. Instansi/lembaga tempat saya bekerja menyajikan informasi yang diarahkan untuk kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan khusus.
7. Ditempat saya bekerja, informasi keuangan yang dihasilkan dapat diuji.
Dapat dibandingkan dipahami oleh pengguna.
2. Kapasitas Sumber Daya Manusia
No. Pernyataan STS TS N S SS
Tanggungjawab
1. Saya telah mengerti peran dan fungsi yang
jelas dalam pengelolaan keuangan.
2. Saya menjalankan tugas sesuai dengan
3.
Saya bekerja berdasarkan pedoman mengenai proses akuntansi yang telah ada.
Pelatihan
6. Materi pelatihan yang saya ikuti diberikan
sesuai dengan kebutuhan sebagai fungsi
pengelola keuangan
Pengalaman 7.
Saya memiliki pengalaman untuk menjalankan tugas di bidang akuntansi.
8. Saya sudah berpengalaman di bidang
akuntansi, sehingga dapat membantu saya
mengurangi kesalahan dalam bekerja.
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi
No. Pernyataan STS TS N S SS
Komputer
1. Saya sebagai pengelola keuangan/akuntansi telah menggunakan komputer untuk
melaksanakan tugas.
2. Pengolahan data transaksi keuangan di
instansi/lembaga tempat saya bekerja menggunakan software yang sesuai dengan peraturan.
3. Laporan akuntansi yang disajikan oleh instansi/lembaga tempat saya bekerja dihasilkan dari sistem informasi yang terstruktur.
4. Ditempat saya bekerja proses akuntansi dilakukan secara komputerisasi.
5. Ditempat saya bekerja telah menerapkan penjadwalan pemeliharaan komputer secara teratur
usang tepat pada waktunya. Jaringan internet
7. Saya sebagai pengelola keuangan/akuntansi telah memanfaatkan jaringan internet di unit kerja sebagai penghubung dalam pengiriman informasi yang dibutuhkan
4. Sistem Pengendalian Internal
No. Pernyataan STS TS N S SS
Lingkungan Pengendalian
1. Instansi/lembaga tempat saya bekerja telah menerapkan kode etik secara tertulis.
2. Pimpinan Instansi/lembaga di tempat saya bekerja telah memberikan contoh dalam berperilaku mengikuti kode etik.
Penilaian Resiko
3. Ditempat saya bekerja telah menerapkan penentuan batas dan penentuan toleransi. 4. Ditempat saya bekerja telah menerapkan
pengendalian intern dan manajemen terhadap resiko
Kegiatan Pengendalian
5. Setiap transaksi dan aktivitas ditempat saya bekerja telah didukung dengan otorisasi dari pihak yang berwenang.
6. Ditempat saya bekerja telah menerapkan pemisahan tugas yang memadai.
Informasi dan Komunikasi
7. Ditempat saya bekerja telah menerapkan
sisteminformasi untuk melaksanakan
tanggung jawab.
8. Ditempat saya bekerja telah melaksanakan sistem akuntansi yang memungkinkan audit. Pemantauan
9. Dalam waktu yang tidak ditentukan pimpinan melakukan pemeriksaan mendadak terhadap catatan akuntansi.
5. Pengembangan Mutu Karyawan
No. Pertanyaan STS TS N S SS
Pengembangan Mutu Karyawan
1.
DAFTAR RUMAH SAKIT UMUM DI KOTA MEDAN 1. Rumah Sakit Advent
Jl. Gatot Subroto Km 4 Medan Telp. 061 4524875 2. Rumah Sakit Al Ummah
Jl Utama Simpang Ismailiah 211 Medan Telp 061 7341236 3. Rumah Sakit Badrul Aini
Jl. Bromo Gg Sukri 18 Medan Telp. 061 7364315 4. Rumah Sakit Bakti
Jl HM Joni 64 Medan Telp. 061 7366588 5. Rumah Sakit Bandung
Jl Mistar 39 Medan Telp. 4567993 6. Rumah Sakit Bhayangkara
Jl. KH Wahid Hasyim 1 Medan Telp. 061 8215990 7. Rumah Sakit Bina Sejahtera
Jl Yos Sudarso Simpang Kantor 6 Medan Telp. 061 6851396 8. Rumah Sakit Columbia Asia
Kantor: Jl Listrik 2 A Medan
9. Rumah Sakit Dr. Abdul Malik Lanud Medan
Jl. Imam Bonjol No. 50, Medan Telp. 061 4572323 4512130 4150496 10. Rumah Sakit Estomihi
Jl Sisingamangaraja 235 Medan 061 7861771 11. Rumah Sakit Haji Medan
Jl Rumah Sakit Haji Medan 061 6619520 12. Rumah Sakit Ibnu Saleh
Jalan Hm. Joni No.64/63a65 Medan 13. Rumah Sakit Islam Malahayati
Jl P Diponegoro 2-4 Medan Telp. 61518766 / 518766 14. Rumah Sakit Karya Kasih
Jl. Mongonsidi Ujung, Medan Telp. 061 4573046 15. Rumah Sakit Lions Medan
Jl Amir Hamzah Medan 061 8464175 16. Rumah Sakit Martha Friska
Jl Kom L Yos Sudarso Km 6/91 Medan 061 6616998 17. Rumah Sakit Materna
Jl Teuku Umar 13 Medan 061 4510250 2.
Di tempat saya bekerja, diberikan penghargaan ataupun bonus kepada karyawan yang berprestasi. 3. Di tempat saya bekerja, tidak pernah diadakan
pelatihan dalam bentuk apapun untuk pengembangan mutu karyawan.
4. Di tempat saya bekerja, mutu karyawan menjadi suatu hal yang sangat penting
18. Rumah Sakit Methodist
Jl MH Thamrin 105 Medan 061 7369000 19. Rumah Sakit Methodist Susanna Wesley
Jl Dr Setiabudi Medan 061 8222264 20. Rumah Sakit Mitra Medika
Jl Kom L Yos Sudarso Km 7,5 Medan 061 6642238 21. Rumah Sakit Mitra Sejati
Jl Jend AH Nasution 7-A Medan Telp. 061 7875967 22. Rumah Sakit Muslimat Al Washliyah
Jl Stadion 12 Medan 061 7354275
23. Rumah Sakit PTP Nusantara II Tembakau Deli Jl Puteri Hijau 15 Medan 061 4155275
24. Rumah Sakit Pusat Medan Adam Malik Jl Bunga Lau 17 Medan 061 8365754 25. Rumah Sakit Sufina Aziz
Jl Karya Baru 1 Medan 061 8441111 26. Rumah Sakit Sundari
Jl TB Simatupang 31 Medan 061 8452541 27. Rumah Sakit Umum Bahagia
Jl Bahagia 85 Medan
28. Rumah Sakit Umum Bina Kasih
Jl Letjen TB Simatupang 148 Medan 061 8475111 29. Rumah Sakit Umum Bina Persada
Jl. Djamin Ginting KM 9,8 No.166, Medan 20141 Telp. (061) 830442, 830443, 8368504
30. Rumah Sakit Umum Deli Jl Merbabu 18-20 A Medan 31. Rumah Sakit Umum Delima
Jl Kom L Yos Sudarso 3 Medan 32. Rumah Sakit Umum Dewi Maya
Jl Surakarta 2 Medan Telp. (061) 574279 Fax.4551333 33. Rumah Sakit Umum Dr Rusdi
Jl H Adam Malik 140-142 Medan 34. Rumah Sakit Umum Herna
Jl Mojopahit 118-A Medan 35. Rumah Sakit Umum Hisarma
Jl Jend Gatot Subroto Km 4,5/128 Medan 36. Rumah Sakit Umum Imelda
Jl Bilal 24 Medan
37. Rumah Sakit Umum Kalimas Jl Limau Manis 61 Medan
38. Rumah Sakit Umum Martha Friska Jl Kom L Yos Sudarso Km 6/91 Medan 39. Rumah Sakit Umum Martondi
Jl Marelan Raya 189 Medan 41. Rumah Sakit Umum Melati
Jl Timor 27-D Medan
42. Rumah Sakit Umum Mitra Husada
Jl. Pasar VII Tembung Telepon : 0617385000 43. Rumah Sakit Umum Muhammadiyah
Jl.Mandala By Pass Nomor 27 Medan Telp: 0617348882 44. Rumah Sakit Umum Permata Bunda
Jl Sisingamangaraja 7 Medan 45. Rumah Sakit Umum Pirngadi
Jl Prof Dr HM Yamin SH 147 Medan 20111 Telp. 061 4536022 46. Rumah Sakit Umum Prof Dr Boloni
Jl Wolter Monginsidi 11 Medan 47. Rumah Sakit Umum Santa Elisabeth
Jl H Misbah 7 Medan 48. Rumah Sakit Umum Sarah
Jl Baja Raya 8-10 Medan
49. Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Jl Kapt Muslim 79 Medan
50. Rumah Sakit Umum Sehat Jl Letda Sujono 20-E Medan 51. Rumah Sakit Umum Siti Hajar
Jl Letjen Jamin Ginting 2 Medan 52. Rumah Sakit Vina Estetica
Sultan Iskandar Muda 119 Medan 53. Rumah Sakit Wulan Windy
JAWABAN KUSIONER PENELITIAN 1. Kualitas Laporan Keuangan
R KLK
2. Kapasitas Sumber Daya Manusia
6 4 5 4 4 4 4 5 5 35
3. Pemanfataan Teknologi Informasi
13 4 4 4 4 3 4 3 26
4. Sistem Pengendalian Internal
26 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35
27 4 4 3 4 4 5 5 3 4 36
28 3 3 4 3 3 4 4 4 3 31
29 5 4 4 4 4 4 3 3 4 35
30 3 3 3 4 3 4 4 4 2 30
5. Pengembangan Mutu Karyawan
HASIL ANALISIS DATA ( SPSS 20 )
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kualitas Laporan Keuangan 30 3,22 4,56 4,0222 ,33448
Kapasitas Sumberdaya Manusia 30 3,13 4,75 3,8417 ,44399
Pemanfaatan Teknologi Informasi 30 2,86 5,00 3,9524 ,58039
Sistem Pengendalian Internal 30 2,22 4,56 3,6481 ,51050
Pengembangan Mutu Karyawan 30 2,25 4,75 3,6583 ,63478
Valid N (listwise) 30
Correlation ,003 ,454 *
Kualtitas Laporan Keuangan (Y)
Pearson
Correlation ,049 ,398 *
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
X1
Correlations
KSDM1 KSDM2 KSDM3KSDM4KSDM5KSDM6KSDM7KSDM8 Kapasitas SDM
Kapasitas Sumber Daya
Manusia (X1)
Pearson
Correlation 1 ,399 *
Sig. (2-tailed) ,202 ,075 ,818 ,010 ,001 ,002 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Kapasitas Sumberdaya
Manusia
Pearson
Correlation ,340 ,532 **
,248 ,658** ,804** ,629** ,794** ,847** 1
Sig. (2-tailed) ,066 ,002 ,186 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X2
Correlation ,302 ,667 **
Correlation -,019 ,629 **
Correlation ,195 ,742 **
,713** ,803** ,842** ,589** ,792** 1
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). X3
Sig. (2-tailed) ,104 ,787 ,846 ,408 ,189 ,984 ,357 ,059 ,834
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
X4
Correlations
PMK 1 PMK 2 PMK 3PMK 4
Pengembangan Mutu Karyawan
Pengembangan Mutu Karyawan (X4)
Pearson Correlation 1 -,026 -,235 ,360 ,466**
Sig. (2-tailed) ,890 ,212 ,051 ,009
N 30 30 30 30 30
Pengembangan Mutu Karyawan (X4)
Pearson Correlation -,026 1 ,723** ,387* ,781**
Sig. (2-tailed) ,890 ,000 ,035 ,000
N 30 30 30 30 30
Pengembangan Mutu Karyawan (X4)
Pearson Correlation -,235 ,723** 1 ,357 ,666**
Sig. (2-tailed) ,212 ,000 ,053 ,000
N 30 30 30 30 30
Pengembangan Mutu Karyawan (X4)
Pearson Correlation ,360 ,387* ,357 1 ,746**
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Y
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure. a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,848 9
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation ,32767767
Positive ,067
Negative -,146
Kolmogorov-Smirnov Z ,797
Asymp. Sig. (2-tailed) ,549
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
Kapasitas Sumberdaya
Manusia ,623 1,604
Pemanfaatan Teknologi
Informasi ,497 2,012
Sistem Pengendalian Internal ,960 1,042 Pengembangan Mutu
Karyawan ,724 1,382
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Uji heterokedastisitas
Uji analisis regresi berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
B Std. Error
1
(Constant) 3,980 ,878
Kapasitas Sumberdaya Manusia ,184 ,187
Pemanfaatan Teknologi
Informasi -,131 ,160
Sistem Pengendalian Internal ,007 ,131
Pengembangan Mutu Karyawan -,048 ,121
Uji t
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Uji F
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
b. Predictors: (Constant), Pengembangan Mutu Karyawan, Kapasitas Sumberdaya Manusia, Sistem Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi Informasi
Uji koefisien determinasi/ adjusted r square
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Pengembangan Mutu Karyawan, Kapasitas Sumberdaya Manusia, Sistem Pengendalian Internal,
Pemanfaatan Teknologi Informasi
DAFTAR PUSTAKA
Arfianti, Dita. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Batang). Skripsi, Universitas Diponegoro. Semarang.
Ariesta, Fadila. 2013. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Pasaman Barat). Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Padang. Padang.
Armando, Gerry. 2013. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Nilai Informasi Laporan Keuangan Pemerintah (Studi Empiris Pada SKPD di Kota Bukittinggi). Jurnal Akuntansi. Vol. 1, No.1 (2013): Seri C.
Ayres, F. L. (1994). “Perception of Earnings Quality: What Managers Need to Know?” Management Accounting, Hal.27 - 29.
Barone, Quantara, (2002), ”Banking Competition, Switching Costs and Customer Vulnerability: The Case of South Italy”, The Icfai Journal of Behavioral Finance,Vol. 5., No. 1.
Darwanis & Desi Dwi Mahyani. 2009. Pengaruh kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern akuntansi terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi. Vol.2. No. 2 Hal. 133-151.
Dechow, P.M. dan Dichev, I.D. 2002. The Quality of Accruals and Earnings: The Role of Accruals Estimation. The Accounting Review, Supplement: Quality of Earnings Conference. 2002.
Delanno, Galuh Fajar & Deviani. 2013. Pengaruh Kapasitas SDM, Pemanfaatan TI dan Pengawasan Keuangan Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal WRA, Vol. 1, No. 1 April 2013.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Badan Penerbitan Universitas Diponegoro: Semarang.
Indriantoro, Nur & Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Pemerintah Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir). SNA. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.
Joesron, Tati Suharti, (2003). Implementasi corporate enterprenuer dalam pengembangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Krismiaji. 2005. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : AMP YKPN.
Lev B., and S.R. Thiagarajan, 1993. Fundamental Information Analysis,Journal of Accounting Research 31: 190-215. Accounting Research 31: 190-215.
Mahmudi. 2010. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah:Panduan Bagi Eksekutif, DPRD, dan Masyarakat Dalam Pengambilan Keputusan Ekonomi, Sosial dan Politik, Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Pagalung, G. “Kualitas Laba: Faktor-Faktor Penentu dan Konsekuensi Ekonominya.” Disertasi, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, 2006.
Payamta. 2006. Studi Pengaruh Kualitas Auditor, Independensi, dan Opini Audit Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol.6 No.1
Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.
__________ No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Riandi, Aga Dwi. 2012. Pengaruh Kemampuan Sumber Daya Manusia (Pegawai)
Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Rejang Lebong). Skripsi. Universitas Bengkulu, Bengkulu.
Schipper, Khaterine and Linda Vincent. 2003. .Earnings Quality. Accounting Horizons, Vol.17. Suplement. P 97-110
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : ALFABETA.
Yosefrinaldi. 2013. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Dengan Variabel Intervening Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Studi Empiris Pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Se-Sumatera Barat). Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Padang. Padang.
Yudianta, I Gede Agus & Erawati, Ni Made Adi. 2012. Pengaruh Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi dan Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Fakultas Ekonomi. Universitas Udayana. Bali.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif atau statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan
(Sugiyono, 2010 :58).
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010 : 80). Populasi
dalam penelitian ini adalah pegawai pengelola keuangan pada Rumah Sakit
Umum kota Medan. Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini dilakukan dua
tahap, tahap pertama adalah menentukan jumlah Rumah Sakit yang akan dijadikan
sampel dalam penelitian lalu tahap kedua menentukan jumlah pegawai yang akan
dijadikan responden. Sedangkan pemilihan sampel menggunakan metode
purposive sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan
“penilaian” peneliti mengenai siapa-siapa saja yang pantas ( memenuhi
persyaratan ) untuk dijadikan sampel.
Dengan kriteria responden adalah pegawai yang melaksanakan pengelolaan
keuangan atau akuntansi yang terdiri bendahara, pencatat penerimaan dan
pengeluaran serta pegawai yang atau dengan jabatan tertentu pada bagian
yang artinya seluruh pegawai pengelola keuangan yang menggunakan teknologi
informasi pada Rumah Sakit yang terpilih akan dijadikan responden dalam
penelitian ini, yaitu sebanyak 30 responden pada 53 Rumah Sakit Umum di Kota
Medan.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data primer. Dimana data primer merupakan
sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak
melalui media perantara). Indriantoro dan Supomo (2002 :145). Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mendatangi secara langsung
Rumah Sakit Umum di kota Medan dan memberikan kuesioner yang berisi
pertanyaan terstruktur yang ditujukan kepada responden, yaitu kasir, bendahara,
pencatat penerimaan dan pengeluaran serta pegawai yang atau dengan jabatan
tertentu pada bagian keuangan atau akuntansi lainya. Dimana kuesioner pada
variabel kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi dan
sistem pengendalian internal mengadaptasi pada penelitian yang dilakukan
Yosefrinaldi ( 2013 ) sedangkan kuesioner pada variabel pengembangan mutu
karyawan mengadaptasi pada penelitian yang dilakukan Nico S. Simanjuntak
(2013). Dalam pengumpulan data, peneliti menunggu responden menjawab semua
kuesioner yang telah disediakan sebelumnya. Untuk dapat menyelesaikan
penyebaran kuesioner tersebut, peneliti memperkirakan waktu selama 3 minggu.
3.4 Batasan Operasional
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penelitian ini
tidak dilakukan pada proses pelaporan keuangan, namun ruang lingkup dan
batasan masalah dalam penelitian ini hanya pada pengujian terhadap tiga faktor
yaitu kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi dan
pengembangan mutu karyawan. Kapasitas sumber daya manusia yaitu
kemampuan individu/pegawai untuk melaksanakan fungsi dan tanggungjawabnya
melalui latar belakang pendidikan, tanggungjawab, pelatihan dan pengalaman.
Pemanfaatan teknologi informasi dimaksudkan untuk memperoleh kemudahan
dalam menjalankan fungsi sebagai pengelola keuangan, meliputi pemanfaatan
komputer dan jaringan internet. Pengembangan mutu karyawan berarti
menyangkut usaha-usaha meningkatkan pengetahuan karyawan dan keahlian atau
keterampilannya. Penelitian dilakukan pada rumah sakit umum yang terdapat di
Kota Medan.
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.5.1 Variabel Independen
3.5.1.1 Kapasitas Sumber Daya Manusia ( X1 )
Sumber daya manusia adalah penyangga untuk dapat mencapai tujuan
dari organisasi, kemampuan sumber daya manusia dalam suatu organisasi atau
lembaga dapat dilihat dari pencapaian tujuan dan efektivitas serta efisiensi kinerja
yang menghasilkan outcomes. Variabel Kapasitas Sumber Daya Manusia diukur
dengan instrumen penelitian yang telah dimodifikasi kalimat pernyataannya dan
menambah beberapa pernyataan dari instrumen yang pernah digunakan oleh
Yosefrinaldi (2013). Indikator variabel kapasitas sumber daya manusia dilihat dari
Pendidikan, Tanggungjawab, Pelatihan, dan Pengalaman. Dalam instrumen ini
pengukuran menggunakan skala interval dengan skor 1 sampai 5. Skala 1 STS (
Sangat Tidak Setuju), artinya kapasitas sumber daya manusia sangat rendah. Skala
2 TS (Tidak Setuju), artinya kapasitas sumber daya manusia rendah. Skala 3 N
artinya kapasitas sumber daya manusia tinggi. Skala 5 SS (Sangat Setuju), artinya
kapasitas sumber daya manusia sangat tinggi.
3.5.1.2 Pemanfaatan Teknologi Informasi ( X2 )
Pemanfaatan teknologi informasi mencakup adanya pengolahan
data, pengolahan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik
serta pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat
diakses dengan mudah. Variabel pemanfaatan teknologi informasi diukur dengan
instrumen penelitian Yosefrinaldi (2013) yang telah dimodifikasi kalimat
pernyataanya. Indikator variabel pemanfaatan teknologi informasi dilihat dari
penggunaan komputer dan jaringan internet. Dalam instrumen ini pengukuran
menggunakan skala interval dengan skor 1 sampai 5. Skala 1 STS ( Sangat Tidak
Setuju ), artinya pemanfaatan teknologi informasi sangat rendah. Skala 2 TS
(Tidak Setuju ), artinya pemanfaatan teknologi informasi rendah. Skala 3 N
(Netral ), artinya pemanfaatan teknologi informasi telah cukup. Skala 4 S ( Setuju
), artinya pemanfaatan teknologi informasi tinggi. Skala 5 SS (Sangat Setuju ),
artinya pemanfaatan teknologi informasi sangat tinggi.
3.5.1.3 Sistem Pengendalian Internal ( X3 )
Pengendalian intern adalah suatu proses untuk memberikan arahan dan
pengawasan serta memberikan keyakinan dan jaminan yang memadai atas
tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efisien serta ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan. Indikator variabel sistem pengendalian intern
pemerintah dilihat dari lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan
pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Variabel sistem
pengendalian intern pemerintah diukur dengan instrumen penelitian yang
menggunakan skala interval dengan skor 1 sampai 5. Skala 1 STS (Sangat Tidak
Setuju ), artinya sistem pengendalian internal sangat rendah. Skala 2 TS ( Tidak
Setuju ), artinya sistem pengendalian internal rendah. Skala 3 N ( Netral ), artinya
sistem pengendalian internal telah cukup. Skala 4 S (Setuju ), artinya sistem
pengendalian internal tinggi. Skala 5 SS (Sangat Setuju ), artinya sistem
pengendalian internal sangat tinggi.
3.5.1.4 Pengembangan Mutu Karyawan ( X4 )
Pengembangan mutu karyawan berarti menyangkut usaha-usaha
meningkatkan pengetahuan karyawan bekerja lebih keras dan baik, berusaha
memiliki tingkat moral yang tinggi dan karenanya akan menghasilkan tugas-tugas
yang dikerjakan secara efisien. Instrumen yang telah dikembangkan oleh
Simanjuntak (2013), digunakan untuk mengukur keefektifan pengembangan mutu
karyawan terdiri 4 item pertanyaan. Responden diukur dengan skala interval 1 – 5,
dimana Skala 1 STS ( Sangat Tidak Setuju ), Skala 2 TS (Tidak Setuju ), Skala 3
N ( Netral ), Skala 4 S ( Setuju ), dan Skala 5 SS (Sangat Setuju ). Skala 1 STS (
Sangat Tidak Setuju), artinya pengembangan mutu karyawan sangat rendah. Skala
2 TS (Tidak Setuju), artinya pengembangan mutu karyawan rendah. Skala 3 N
(Netral ), artinya pengembangan mutu karyawan cukup. Skala 4 S (Setuju), artinya
pengembangan mutu karyawan tinggi. Skala 5 SS (Sangat Setuju), artinya
pengembangan mutu karyawan sangat tinggi.
3.5.2 Variabel Dependen
Kualitas Laporan Keuangan Rumah Sakit Umum ( Y )
Kualitas Laporan, yaitu kemampuan informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan dapat dipahami, dan memenuhi kebutuhan pemakainya dalam
material serta dapat diandalkan, sehingga laporan keuangan tersebut dapat
dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. Variabel kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah dilihat dari karakteristik kualitatif laporan keuangan
yaitu: relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami. Variabel kualitas
laporan keuangan diukur dengan instrumen penelitian yang pernah digunakan oleh
Yosefrinaldi (2013). Dalam instrumen ini pengukuran menggunakan skala Likert
dengan skor 1 sampai 5. Skala 1 STS ( Sangat Tidak Setuju ), artinya kualitas
laporan keuangan sangat rendah. Skala 2 TS (Tidak Setuju ), artinya kualitas
laporan keuangan rendah. Skala 3 N ( Netral ), artinya kualitas laporan keuangan
cukup. Skala 4 S ( Setuju ), artinya kualitas laporan keuangan baik. Skala 5 SS (
Sangat Setuju ), artinya kualitas laporan keuangan sangat baik.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah
tahap pemilihan dan pengumpulan data dalam penelitian. Analisis data dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS ( Statistical Package
for Social Science). Beberapa teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian
ini yaitu:
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif
Menurut Indriantoro dan Supomo (2002 :26), analisis deskriptif merupakan
proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah
dipahami dan diinterpretasikan.tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau
penyusunan data dalam bentuk tabel numerik dan grafik. Analisis deskriptif
umumnya digunakan untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel
penelitian yang utama dan data demografi responden (jika ada). Statistik deskriptif
variabel penelitian, antara lain nilai minimum, maximum, mean, dan standar
deviasi.
3.7 Metode Analisis Data
3.7.1 Uji Kualitas Data
3.7.1.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mam pu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut.
Teknik yang digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan
menggunakan koefisien korelasi Pearson correlation. Data dikatakan valid
apabila korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor
setiap konstruknya signifikan pada level 0,05 atau 0,01 maka pertanyaan tersebut
dikatakan valid (Ghozali, 2011 : 68).
3.7.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu.Uji reliabilitas diukur dengan uji statistik Cronbach’s Alpha
(a), yaitu suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach’s
Alpha > 0.70 ( Ghozali, 2011 : 72).
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
3.7.2.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji
signifikan 0,05. Dasar penarikan kesimpulan adalah data dikatakan berdistribusi
normal apabila ρ-kolmograv-smrinov test > 0,05 (Ghozali, 2011 : 160).
3.7.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Uji Multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai VIF (Variance Inflation
Factors) dan nilai toleransi. Jika nilai toleransi > 0,10 atau sama dengan nilai VIF
< 10, artinya tidak ada korelasi antar variabel bebas atau tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas (Ghozali, 2011 : 105).
3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas ini memiliki tujuan untuk menguji apakah
dalam model terjadi kesamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain atau untuk melihat penyebaran data. Jika varian dari
residual satu ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan
jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak
terdapat heteroskedastisitas. Uji ini dilakukan dengan metode Glejser yang
mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen
( Ghozali, 2011 : 139) dengan persamaan regresi :
|Ut| = α + βXt + vt
3.7.3 Uji Hipotesis
Alat analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yang dirumuskan
adalah analisis regresi berganda dengan bantuan Software SPSS (Statistical
Package For Social Science). Analisis regresi berganda menunjukkan pengaruh
persamaan sebagai berikut :
Y = α + β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4 e…..
Keterangan :
Y = Kualitas Laporan Keuangan
α = Konstanta
β1, β2, β3 = Koefisien korelasi
X1 = Kapasitas Sumber Daya Manusia
X2 = Pemanfaatan Teknologi Informasi
X3 = Sistem Pengendalian Internal
X4 = Pengembangan Mutu Karyawan
e = Variabel lain yang mempengaruhi
3.7.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa besar kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 adalah diantara nol
dan satu. Nilai R2 yang kecil menunjukkan kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Jika nilai
R2 mendekati satu maka variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Penelitian ini menggunakan Adjusted-R2 karena nilai Adjusted-R2 dapat naik atau
turun apabila suatu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Semakin
tinggi nilai Adjusted-R2 maka semakin tinggi variabel independen dapat
menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011 :97).
3.7.3.2 Uji Simultan (Ftest)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Dengan tingkat signifikan sebesar
5% (α = 0,05).
3.7.3.3 Uji Statistik t (t-test)
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji regresi secara parsial (uji t).
uji statistik t pada dasarnya untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variabel dependen secara signifikan.
Jika probabilitas sig.< 0,05 maka variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen. Uji t digunakan untuk
membandingkan nilai tengah sampel dengan nilai tengah tertentu atau nilai tengah
sampel lainnya.
Dalam ilmu statistika terdapat empat macam uji statistik t (t test),
yaitu:
1. Uji hipotesis bahwa nilai tengah populasi sama dengan sebuah nilai tertentu
2. Uji hipotesis untuk perbedaan dua nilai tengah contoh acak dengan ragam
sama (t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances)
3. Uji hipotesis untuk perbedaan dua nilai tengah contoh acak dengan ragam
tidak sama (t-Test: Two-Sample Assuming Unequal Variances)
4. Uji hipotesis untuk nilai tengah contoh pada pengamatan berpasangan (t-Test:
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data
Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai pengelola keuangan yang
menggunakan teknologi komputer di Rumah Sakit Umum di Kota Medan. Data
dalam penelitian ini diperolah dengan cara mengantarkan langsung kuisioner
kepada responden yang bekerja pada Rumah Sakit Umum di Kota Medan yang
terpilih menjadi sampel melalui proses sampel yang telah dijelaskan pada bab
metode penelitian.
Pengumpulan data dilakukan sejak tanggal 1 April sampai tanggal 27 April
2015. Pendistribusian kuisioner dilakukan dengan cara mengantarkan langsung
kuisioner kepada para pegawai yang menjadi sampel penelitian. Peneliti
menetapkan janji untuk pengambilan kuisioner selama 3 minggu terhitung sejak
kuisioner diantarkan kepada responden atau sesuai dengan kesepakatan yang telah
ditetapkan antara responden dan peneliti. Sampel dalam penelitian ini berjumlah
30 responden. Dari pengembalian kuisioner yang disebarkan, 30 (100%) kuisioner
yang diterima kembali oleh peneliti. Distribusi mengenai penyebaran kueisoner
untuk Rumah Sakit Umum di Kota Medan dapat dilihat dalam tabel 4.1.
No. Nama Rumah Sakit
Umum
Jumlah kuesioner yang dibagi dan kembali
1. Permata Bunda Medan 1
2. Bakti Medan 1
3. Bahagia Medan 1
4. Ibnu Saleh Medan 1
5. Estomihi 1
6. Muhammadiyah 1
7. Mitra Sejati 1
No. Nama Rumah Sakit
Dari 30 kuisioner yang dapat diolah, gambaran umum responden yang
terinci pada tabel 4.2 dilihat dari jenis kelamin responden, pria 6 orang (20%) dan
wanita 24 orang (80%), artinya sebagian besar responden adalah wanita. Dilihat
dari tingkat pendidikan responden, S1 21 orang (70%) dan Diploma 9 orang
(30%) hal ini berarti sebagian besar responden adalah sarjana yang menunjukkan
bahwa sebagian besar responden berpendidikan tinggi dan mampu untuk
memahami pertanyaan dalam kuisioner dan berkompeten dalam memberikan
jawaban. Serta dilihat dari lamanya responden bekerja, 2-3 tahun 18 orang (60%)
responden telah bekerja selama lebih dari 2 tahun yang berarti bahwa sebagian
besar responden memiliki pengalaman kerja dan memahami hal-hal yang
berkaitan dengan penelitian ini dalam Rumah Sakit Umum kota Medan, seperti
teknologi informasi yang digunakan dan sistem pemakaiannya.
No Kriteria Jumlah Persentase (%)
4.1.3 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan suatu metode dengan menggunakan data-data
yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga
memberikan informasi dan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum,
nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi (standard deviation) data yang
digunakan dalam penelitian ini. Statistik deskriptif pada penelitian ini dapat dilihat
pada tabel 4.3 berikut ini :
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kualitas Laporan Keuangan 30 3,22 4,56 4,0222 ,33448
Kapasitas Sumberdaya
Pemanfaatan Teknologi
Informasi 30 2,86 5,00 3,9524 ,58039
Sistem Pengendalian
Internal 30 2,22 4,56 3,6481 ,51050
Pengembangan Mutu
Karyawan 30 2,25 4,75 3,6583 ,63478
Valid N (listwise) 30 Sumber : Data Primer diolah, 2016
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif
Nilai minimum merupakan nilai terendah dari suatu distribusi data.
Pengukuran rata-rata (mean) merupakan cara yang paling umum digunakan untuk
mengukur nilai interval dari suatu distribusi data, rata-rata hitung (mean) dari
sekelompok atau serangkaian data adalah jumlah dari seluruh nilai data dibagi
dengan banyak data. Standar deviasi merupakan perbedaan nilai data yang diteliti
dengan rata-rata hitung sekelompok data tersebut. Berdasarkan tabel 4.3 dapat
dilihat bahwa secara rata-rata (mean) variabel Kualitas Laporan Keuangan
memiliki rata-rata sebesar 4,0222 yang berarti bahwa sebagian besar jawaban
responden menunjukkan bahwa kualitas informasi akuntansi pada RSU sudah
baik. Kualitas laporan keuangan sudah akurat, relevan, dapat dipercaya, tepat
waktu, mudah dipahami, lengkap dan dapat diuji. Nilai minimum untuk variabel
kualitas laporan keuangan sebesar 3,22, sedangkan nilai maksimumnya sebesar
4,56 dan standar deviasi untuk variabel kualitas laporan keuangan adalah sebesar
0,33448 yang lebih kecil dari nilai mean, hal ini menunjukkan bahwa jawaban
responden cenderung homogen atau tidak bervariasi.
Kapasitas sumber daya manusia dengan 8 instrumen pertanyaan dengan
rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini berarti, mereka setuju untuk menjalankan
tugas dan fungsi sebagai pengelola keuangan berdasarkan pedoman mengenai
tangungjawab yang tinggi dengan cukup pelatihan dan pengalaman. Berdasarkan
tabel frekuensi jawaban responden diatas, Variabel Kapasitas Sumber Daya
Manusia ini memiliki rata-rata sebesar 3,8417. Nilai minimum dan maksimumnya
adalah sebesar 3,13 dan 4,75, serta standar deviasinya sebesar 0,44399 yang
menunjukkan bahwa jawaban responden tidak bervariasi atau homogen.
Pemanfaatan Teknologi Informasi sudah maksimal pada RSU yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini karena subbagian keuangan memiliki
komputer yang cukup, jaringan internet, jaringan komputer untuk pengiriman data.
Selain itu,semua RSU melakukan proses akuntansi yang sejak awal transaksi
hingga pembuatan laporan keuangan secara terkomputerisasi serta jadwal
pemeliharaan komputer yang belum teratur. Variabel Pemanfaatan Teknologi
Informasi ini memiliki rata-rata sebesar 3,9524. Nilai minimum dan
maksimumnya adalah sebesar 2,86 dan 5,00, serta standar deviasinya sebesar
3,9524 yang menunjukkan bahwa jawaban responden tidak bervariasi atau
homogen.
Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa variabel Sistem Pengendalian Internal
memiliki rata-rata sebesar 3,6481. Sistem Pengendalian Internal belum begitu baik
atau dalam kategori sedang. Hal ini dikarenakan pendidikan, pengalaman, dan
pelatihan yang belum cukup untuk meningkatkan keahlian. Sedangkan nilai
minimum dan maksimum untuk Sistem Pengendalian Internal pemakai sebesar
2,22 dan 4,56, serta standar deviasinya sebesar 3,6481 yang mengindikasikan
jawaban dari responden tidak bervariasi. Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa
variabel Pengembangan Mutu Karyawan memiliki rata-rata sebesar 3,6583.
Pengembangan Mutu Karyawan belum begitu baik atau dalam kategori sedang.
untuk meningkatkan keahlian. Sedangkan nilai minimum dan maksimum untuk
Pengembangan Mutu Karyawan pemakai sebesar 2,25 dan 4,75, serta standar
deviasinya sebesar 3,6583 yang mengindikasikan jawaban dari responden tidak
bervariasi.
4.1.4 Uji Kualitas Data
4.1.4.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu item dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
(Ghozali,2011 :68). Berdasarkan tabel 4.4 yang merupakan ringkasan dari hasil uji
validitas, dapat diketahui bahwa instrumen-instrumen pada setiap variabel dalam
penelitian ini adalah valid. Hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung > r tabel atau
jika nilai Pearson Correlation lebih besar dari 0,3.
X2.7 0,792 0,3 rhitung > rtabel Valid Sumber : Data Primer diolah, 2016
Tabel 4.4 Uji Validitas
4.1.4.2 Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan
dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu instrumen dikatakan
reliabel apabila nilai Cronbach Alpha lebih besar dari nilai 0,60 maka instrumen
yang digunakan reliabel. Tabel 4.5 merupakan ringkasan dari hasil uji reliabilitas.
Berdasarkan Tabel 4.5 berikut ini dapat dilihat bahwa seluruh variabel dalam
penelitian ini reliabel. Hal ini dibuktikan dengan nilai Cronbach Alpha > 0,60.
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Kualitas Laporan Keuangan (Y) 0,650 Reliabel
Kapasitas SDM (X1) 0,778 Reliabel
Pemanfaatan TI (X2) 0,797 Reliabel
Sistem Pengendalian Internal (X3) 0,848 Reliabel
Pengembangan Mutu Karyawan (X4) 0,627 Reliabel
Sumber : Data Primer diolah, 2016
4.1.5 Uji Asumsi Klasik
4.1.5.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Uji
normalitas dapat dilihat melalui grafik Histogram dan grafik P-P Plots. Pada uji
grafik, data yang memiliki pola seperti lonceng pada diagram histogram dan pada
grafik P-P Plots titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal merupakan data
yang baik. Berikut ini hasil uji normalitas berdasarkan grafik.
Gambar 4.1 Grafik Histogram
Dilihat dari grafik Histogram dan grafik P-P Plot diatas maka dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal karena data memiliki pola seperti
lonceng pada diagram histogram dan pada grafik PP Plots titik-titik yang
menyebar disekitar garis diagonal.
Melakukan uji normalitas menggunakan grafik tidaklah cukup, diperlukan
perhitungan secara statistik untuk membuktikannya. Oleh karena itu dilakukan
dengan uji Kolmogorov Smirov dengan kriteria sebagai berikut:
1. Nilai Signifikan <0,05, maka distribusi data adalah tidak normal
2. Nilai Signifikan > 0,05, maka distribusi data adalah normal
Berdasarkan Tabel 4.6 berikut ini dapat dilihat bahwa data dalam penelitian
ini terdistribusi secara normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation ,32767767
Most Extreme Differences
Absolute ,146
Positive ,067
Negative -,146
Kolmogorov-Smirnov Z ,797
Asymp. Sig. (2-tailed) ,549
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data Primer diolah, 2016
Tabel 4.6 Uji Normalitas
Hasil pengujian yang ditunjukkan pada tabel 4.6 yaitu nilai Kolmogorov
Smirnov sebesar 0,797 dengan p-value 0,549. Karena p-value > 0.05 berarti data
4.1.5.2 Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang bermakna
(korelasi) antara setiap variabel bebas dalam suatu model regresi. Model regresi
yang baik adalah tidak terjadai korelasi diantara variabel bebas. Multikoleniaritas
dapat dilihat dari nilai tolerance/ variance inflation factor (VIF). Jika nilai
tolerance lebih besar dari 0,10/ VIF kurang dari 10, maka dapat dikatakan model
telah bebas dari masalah multikolinearitas.
Variabel Tolerance VIF
Kapasitas SDM (X1) 0,623 1,604
Pemanfaatan TI (X2) 0,497 2,012
Sistem Pengendalian Internal (X3) 0,960 1,042
Pengembangan Mutu Karyawan (X4) 0,724 1,382
Sumber : Data Primer diolah, 2016
Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa nilai Tolerance semua variabel
independen > 0.10 yaitu sebesar 0,623, 0,497, 0,960 dan 0,724 dengan nilai VIF
semua variabel independen kurang dari 10 yaitu sebesar 1,604, 2,012, 1,042 dan
1,382 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut tidak terjadi
multikolinieritas.
4.1.5.3 Uji Heterokedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Dari grafik Scatterplot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak
membentuk pola tertentu dan titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y, maka heteroskedastisitas tidak terjadi.
4.1.6 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear
berganda dengan bantuan program SPSS 20. Analisis regresi linier berganda
dilakukan untuk mencari pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel
terikat. Besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini:
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 3,980 ,878 4,534 ,000
Kapasitas Sumberdaya
Manusia ,184 ,187 ,244 ,983 ,003
Pemanfaatan Teknologi
Informasi -,131 ,160 -,227 -,816 ,002
Sistem Pengendalian Internal ,007 ,131 ,011 ,056 ,956 Pengembangan Mutu
Karyawan -,048 ,121 -,090 -,392 ,698
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan Sumber : Data Primer diolah, 2016
Tabel 4.8
Hasil perhitungan pada tabel 4.8 (coefficients) diperoleh nilai persamaan
regresi linier berganda sebagai berikut:
4.1.6.1 Uji Adjusted R²
Nilai adjusted R² menunjukkan seberapa besar variabel dependen dapat
dijelaskan oleh variabel independen. Nilai adjusted R² dapat dilihat pada tabel 4.9
yaitu sebesar 0,413.
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Pengembangan Mutu Karyawan, Kapasitas Sumberdaya Manusia,
Sistem Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi Informasi
b. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Sumber : Data Primer diolah, 2016
Tabel 4.9 Uji Adjusted R²
Hal ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini variabel dependen yang
dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 41,3%, sedangkan sisanya yaitu
sebesar 58,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian
ini.
4.1.6.2 Uji F (Simultan)
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel
dependen. Apabila nilai signifikansi < 0,05 berarti bahwa variabel independen
ANOVAa
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
b. Predictors: (Constant), Pengembangan Mutu Karyawan, Kapasitas Sumberdaya Manusia, Sistem Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi Informasi
Sumber : Data Primer diolah, 2016
Tabel 4.10 Uji F (Simultan)
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini variabel
independent mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
independen dengan nilai signifikansi 0,000 .
4.1.6.3 Uji t (Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Hipotesis diterima jika nilai
signifikansinya lebih kecil dari 0,05 dan hipotesis ditolak jika nilai signifikansinya
lebih besar dari 0,05.
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan Sumber : Data Primer diolah, 2016
Rumus untuk mencari nilai t tabel adalah :
t tabel = (tingkat signifikasi/2; jumlah responden dikurangi jumlah variabel bebas
dikurangi 1)
t tabel = (0,05/2;30-4-1)
t tabel = (0,025/25)
t tabel angka 0,025 ; 25, kemudian dicari pada distribusi nilai t tabel ditemukan
nilai tabel sebesar 2,060.
Maka berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t hitung sebesar 0,983 < t
tabel 2,060 dan nilai signifikansi (sig.) 0,003 < 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya Kapasitas SDM (X1)
berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Kuangan (Y) , nilai t hitung
sebesar 0,816 < t tabel 2,060 dan nilai signifikansi (sig.) 0,002 < 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya Pemanfaatan TI
(X2) berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Kuangan (Y), nilai t
hitung sebesar 0,056 < t tabel 2,060 dan nilai signifikansi (sig.) 0,956 > 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya SPI
(X3) tidak berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Kuangan (Y), nilai t hitung
sebesar 0,392 < t tabel 2,060 dan nilai signifikansi (sig.) 0,698 > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya Pengembangan Muu
Karyawan (X4) tidak berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Kuangan (Y)
Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan:
1. Pengujian Hipotesis Pengaruh Kapasitas SDM terhadap Kualitas
Laporan Keuangan
Nilai signifikansi variabel Kapasitas SDM sebesar 0,003. Hal menunjukkan
dijelaskan sebelumnya, hipotesis akan diterima jika nilai signifikansi kurang dari
0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima yang berarti Kapasitas
SDM berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan.
2.
Pengujian Hipotesis Pengaruh Pemanfaatan TI terhadap KualitasLaporan Keuangan
Nilai signifikansi variabel Pemanfaatan TI sebesar 0,002. Hal ini berati
bahwa nilai signifikansi variabel Pemanfaatan TIlebih kecil dari 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis 2 diterima yang berarti Pemanfaatan TIberpengaruh
positif terhadap kualitas laporan keuangan.
3. Pengujian Hipotesis Pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Nilai signifikansi variabel Sistem Pengendalian Internal sebesar0,956, nilai
tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.11. Nilai signifikansi variabel intensitas
pemakaian lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan hipotesis ketiga juga
ditolak yang berarti bahwa Sistem Pengendalian Internal tidak memiliki pengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan.
4. Pengujian Hipotesis Pengaruh Pengembangan Mutu Karyawan
terhadap Laporan Keuangan
Nilai signifikansi variabel Pengembangan Mutu Kayarwan sebesar 0,698,
nilai tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.11. Nilai signifikansi variabel intensitas
pemakaian lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan hipotesis keempat juga
ditolak yang berarti bahwa Pengembangan Mutu Kayarwan tidak memiliki
5. Pengujian Hipotesis Pengaruh Kapasitas SDM, Pemanfaatan TI, Sistem Pengendalian Internal dan Pengembagan Mutu Karyawan terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pada tabel 4.10 nilai signifikan pada F dapat dilihat bahwa nilai F hitung
yaitu sebesar 0,131 dan Ftabel sebesar 0,033 dengan taraf signifikansi yaitu 0,000ᵇ
(<0,05). Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis kelima diterima. Ini
menunjukkan bahwa Kapasitas SDM, Pemanfaatan TI, Sistem Pengendalian
Internal dan Pengembagan Mutu Karyawan berpengaruh secara simultan terhadap
Kualitas Laporan Keuangan.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan RSU yang ada di Kota Medan
Kapasitas sumber daya manusia merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang atau individu untuk dapat melaksanakan fungsi-fungsi dan
kewenangannya untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Kemampuan
seseorang atau individu dalam suatu organisasi dapat dilihat dari pencapaian
tujuan dan efektivitas serta efisiensi kinerja sehingga menghasilkan output dan
hasil (Zuliarti, 2012). Apabila kemampuan yang dimiliki oleh pegawai pengelola
keuangan baik, maka output atau hasil berupa laporan keuangan akan semakin
baik. Kapasitas sumber daya manusia diukur dengan indikator pendidikan,
tanggungjawab, pelatihan dan pengalaman. Berdasarkan data dari jawaban
responden rata-rata pendidikan pegawai pengelola keuangan adalah lulusan S1,
maka sudah dianggap cukup memadai untuk menjalankan tugas sebagai pengelola
keuangan dengan bekal ilmu dan keahlian yang dimiliki. Hal ini berarti jika
pegawai memiliki tanggungjawab dan menjalankan tugasnya berdasarkan
keuangan RSU. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa
variabel kapasitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan RSU yang terdapat di kota Medan, artinya bahwa kapasitas sumber
daya manusia diperlukan dalam peningkatan kualitas laporan keuangan RSU
yang dihasilkan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Yudianta & Erawati (2012) yang menyatakan bahwa kapasitas sumber daya
manusia berpengaruh positif terhadap kualitas informasi akuntansi. Kemudian,
Yosefrinaldi (2013) yang menyatakan bahwa kapasitas sumber daya manusia
berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Begitu
juga dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Delanno & Deviani (2013), yang
menyatakan bahwa kapasitas sumber daya manusia berpengaruh signifikan positif.
terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah.
4.2.2 Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan RSU yang ada di Kota Medan
Pemanfaatan teknologi informasi termasuk teknologi komputer untuk dapat
memproses dan menyimpan informasi, juga sebagai teknologi komunikasi untuk
penyebaran informasi. Komputer merupakan alat yang dapat melipatgandakan
kemampuan yang dimiliki manusia dan komputer mengerjakan sesuatu yang
manusia mungkin tidak mampu melakukannya (Indriasari & Nahartyo, 2008).
Meskipun banyak kemudahan yang didapat dari pemanfaatan teknologi informasi,
Yosefrinaldi (2013) menyebutkan kelemahan dari teknologi berupa komputer
diantaranya, sistem komputer tidak mudah beradaptasi jika terjadi perubahan
sistem, perencanaan dan pembuatan sistem terkomputerisasi membutuhkan waktu
yang lama, serta biaya pemasangan instalasi yang tinggi. Variabel pemanfaatan
penggunaan komputer dan memanfaatkan jaringan internet dapat meningkatkan
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan pengujian hipotesis,
maka dapat disimpulkan bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasi
berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan laporan keuangan RSU yang
terdapat di kota Medan. Semakin baik pemanfaatan teknologi informasi maka
semakin baik pula kualitas laporan keuangan RSU yang dihasilkan, artinya bahwa
kapasitas sumber daya manusia diperlukan dalam peningkatan kualitas laporan
keuangan RSU yang dihasilkan. artinya bahwa pemanfaatan TI diperlukan dalam
peningkatan kualitas laporan keuangan RSU yang dihasilkan..
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang sudah dilakukan
oleh Zuliarti (2012) dengan hasil, Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai informasi pelaporan keuangan. Kemudian,
Yosefrinaldi (2013), bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif
terhadap kualitas laporan pemerintah daerah. Ariesta (2013) menyatakan bahwa
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap nilai informasi
pelaporan keuangan pemerintah daerah. Penelitian Delanno & Deviani (2013) juga
menunjukkan hasil bahwa, pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh
signifikan positif terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah.
4.2.3 Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas
Laporan RSU yang ada di Kota Medan
Sistem Pengendalian Internal dimaksudkan dengan tujuan memberikan
keyakinan yang memadai agar tercapainya efektivitas dan efesiensi tujuan
penyelenggaran kegiatan operasional, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (PP No.
60 Tahun 2008 Pasal I). Dengan begitu, maka penyelenggaran keuangan atas
Indikator untuk mengukur variabel ini didasarkan pada lingkungan
pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi
serta pemantauan. Berdasarkan data jawaban responden, rata-rata responden
menjawab kadang-kadang untuk setiap indikator penilaian, yang artinya dari
kelima unsur pengendalian tersebut masih belum dilaksanakan secara efektif.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa sistem
pengendalian intern pemerintah tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan RSU yang terdapat di kota Medan. Semakin buruk penerapan SPI maka
semakin buruk pula kualitas laporan keuangan yang dihasilkan, artinya bahwa
dalam peningkatan kualitas laporan keuangan RSU yang dihasilkan tidak
memerlukan Sistem Pengendalian Internal.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Yosefrinaldi (2013) yang
menyatakan bahwa sistem pengendalian intern pemerintah berpengaruh positif
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Kemudian, Yudianta &
Erawati (2012) dengan hasil penelitiannya bahwa pengendalian intern akuntansi
berpengaruh positif terhadap kualitas informasi akuntansi. Zuliarti (2012),
pengendalian intern akuntansi berpengaruh positif signifikan terhadap
keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah.
4.2.4 Pengaruh Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Kualitas
Laporan RSU yang ada di Kota Medan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua, menunjukan bahwa
pengembangan mutu karyawan tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan, artinya bahwa pengembangan mutu karyawan tidak diperlukan dalam
peningkatan kualitas laporan keuangan RSU yang dihasilkan.. Pengembangan
karyawan dan keahlian atau keterampilannya. Pengembangan mutu karyawan
dimaksudkan untuk mendorong karyawan bekerja lebih keras dan baik, berusaha
memiliki tingkat moral yang tinggi dan karenanya akan menghasilkan tugas-tugas
yang dikerjakan secara efisien.
Untuk dapat mengukur kinerja karyawan, dapat melakukan beberapa cara
yang meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja, pengetahuan tentang pekerjaan,
kemampuan mengemukakan pendapat, pengambilan keputusan, etos kerja,
perencanaan kerja dan lingkungan kerja. Dengan segala aspek yang ada barulah
dapat mengambil keputusan, semakin paham seorang karyawan dengan prosedur
dan kriteria dari sifat pengembangan mutu karyawan yang telah ditetapkan di RSU
yang terdapat di kota Medan, maka kualitas laporan keuangan semakin baik. Hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak
(2013), menghasilkan suatu kesimpulan bahwa pengembangan mutu karyawan
berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan akuntansi di perusahaan.
4.2.5 Pengaruh Kapasitas SDM, Pemanfaatan TI, Sistem Pengendalian
Internal dan Pengembagan Mutu Karyawan terhadap Kualitas
Laporan Keuangan secara simultan
Pengaruh secara simultan yaitu pengaruh dari beberapa variabel bebas yang
secara bersama-sama saling mempengaruhi variabel terikat. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ada pengaruh secara simultan dari Kapasitas SDM,
Pemanfaatan TI, Sistem Pengendalian Internal dan Pengembagan Mutu Karyawan
terhadap Kualitas Laporan Keuangan di RSU Kota Medan, dengan nilai
signifikansinya uji F 0,000 (Tabel 4.10). Sehingga dapat disimpulkan hipotesis
pertama teruji kebenarannya, bahwa ada pengaruh secara simultan dari
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kapasitas Sumber Daya
Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Sistem Pengendalian Internal dan
Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan RSU kota
Medan. Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan dari penelitian ini adalah :
1. Kapasitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan RSU yang ada di Kota Medan, artinya bahwa semakin baik
kapasitas sumber daya manusia maka semakin baik pula kualitas laporan
keuangan RSU yang dihasilkan.
2. Pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan RSU yang ada di Kota Medan, artinya bahwa semakin
baik pemanfaatan teknologi informasi, maka semakin baik pula kualitas
laporan keuangan RSU yang dihasilkan.
3. Sistem Pengendalian Internal tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan RSU yang ada di Kota Medan, artinya bahwa semakin baik
pelaksanaan unsur SPI maka semakin baik pula kualitas laporan keuangan
RSU yang dihasilkan.
4. Pengembangan Mutu Karyawan tidak berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan RSU yang ada di Kota Medan artinya bahwa semakin
baik pengembangan mutu karyawan maka semakin baik pula kualitas
5. Kapasitas SDM, Pemanfaatan TI, Sistem Pengendalian Internal dan
Pengembagan Mutu Karyawan berpengaruh RSU Kota Medan terhadap
Kualitas Laporan Keuangan secara simultan, artinya variabel-variabel
independen tersebut secara bersamaan mempengaruhi variabel dependen.
5.2 Saran
1. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk bisa mendapatkan data secara
keseluruhan dari semua dinas/badan/kantor yang ada, agar hasil yang
didapat lebih maksimal.
2. Untuk penelitian selanjutnya dapat melengkapi metode penelitian dengan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Kualitas Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif laporan keuangan berdasarkan PP No. 71 Tahun
2010 Bab I Pasal I Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) merupakan
ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam penyampaian informasi akuntansi
sehingga dapat memenuhi tujuannya. Empat karakteristik kualitatif tersebut
diantaranya :
2.1.1.1 Relevan
Laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi yang termuat
didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu dan masa kini, memprediksi masa depan, serta
mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu. Relevan memiliki unsur-unsur
sebagai berikut:
1. Manfaatan umpan balik (feedback value)
Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreks
ekspektasi mereka dimasa lalu.
2. Memiliki manfaat prediktif (predictive value)
Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan
datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.
3. Tepat waktu
Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna