I. DATA MASYARAKAT (RESPONDEN) (Lingkari kode angka sesuai jabatan masyarakat/responden
Diisi
Oleh
Petugas Nomor
Responden ………
Umur ……… tahun
Jenis Kelamin 1. Laki – laki 2. Perempuan
Pendidikan Terakhir
1. SD Kebawah 4. D1 – D3 – D4
2. SLTP 5. S – 1
3. SLTA 6. S – 2 Keatas
Pekerjaan Utama
1. PNS/TNI/POLRI 4. Pelajar/Mahasiswa
2. Pegawai Swasta 5. Lainnya
3. Wiraswasta/Usahawan
II. DATA PENCACAH/PENGUMPUL DATA
NAMA
Variabel Bebas (Y) tentang kepuasan masyarakat pelayanan dalam pengurusan pajak kendaraan bermotor di samsat ini sudah adil
dengan jenis pelayanan yang diberikan di Kantor samsat ini
petugas dalam memberikan pelayanan sudah memuaskan
yang melayani pengurusan pajak kendaraan bermotor sudah sesuai seperti yang diharapkan
c. Ragu- ragu
4. kedisplinan petugas dalam memberikan pelayanana bagi masyarakat yang mengurus pajak kendaraan bermotor sudah displin
11.kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan sudah sesuai
memberikan pelayanan di kantor samsat ini benar-benar bertanggung
terhadap jadwal waktu pelayanan yang diberikan sudah tepat pajak kendaraan bermotor di Kantor samsat ini
Kantor pelayanan samsat ini
*) keterangan : P = nilai pendapat masyarakat di isi oleh petugas ini sudah seperi yang diharapkan
Variabel X ( Tentang Pelayanan Pengurusan Pajak Kendaraan Bermotor)
P *) P *)
1. ketersediaan prasarana dan
prasarana di kantor samsat ini sudah lengkap dan layak digunakan (mis: tersedia ruang cek fisik kendaraan bermotor) sudah berpegang teguh terhadap visi, misi, dan motto yang
sudah ditepati petugas dengan
baik.
pengurusan PKB sudah baik
c. Ragu- ragu
didalam Kantor Samsat sudah
jelas dan lengkap, saudara tidak
keluhan masyarakat terhadap
pengurusan PKB sudah berfungsi
baik dan tidak mengecewakan
masyarakat
35 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 2 3 4 4 43 3.1
Pertanyaan Pelayanan Publik (X)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: R. Cipta.
Engel, James. 1990. Satisfaction: A Behavioral Perspective on The Consumer.
Mc. Graw Hill Companies.
Jasfar, Farida. 2005. Manajemen Jasa; Pendekatan Terpadu. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001.
Lijan Poltak Sinambela, dkk. 2006. Reformasi Pelayanan Publik: Teori,
Kebijakan, dan Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Moenir, H. A. S. 2002. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Peter. 2000. Principle In Marketing. Kogakusha. Inc. Japan.
Ridwan, H. Juniarso. Hukum Administrasi Negara dan Kebijakan Pelayanan
Publik. Bandung: Nuansa.
Rohman, Ahmad Ainur, dkk. 2008. Reformasi Pelayanan Publik. Malang: Averos.
Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Supranto, J. 2003. Pengaturan Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya.
Tangklisan, Hessel Nogi. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: Grasindo.
Tjandra, W. Riawan. 2005. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah Dalam
Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan
Tjiptono, Fandy. 2002. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Offset.
Tjiptono, Fandy & Anastasia Diana. 2002. Total Quality Management (Ed rev).
Yogyakarta: Andi Offset.
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2005. Service, Quality, & Satisfaction.
Yogyakarta: Andi Offset.
Peraturan Perundang-undangan
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003
Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Lokasi dan Keadaan Geografis
Kabupaten Labuhanbatu Utara sebagai salah satu kabupaten yang berada
kawasan Pantai Timur Provinsi Sumatera Utara yang terletak 99.25.00o - 100.05.00o Bujur Timur dan 01o58’00’’ - 02o50’00’’ Lintang Utara dengan ketinggian 0 – 2.151 meter di atas permukaan laut. Kabupaten ini memiliki
wilayah seluas 354.580 Ha dengan batas-batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara dengan Kabupaten Asahan dan Selat Malaka.
b. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Labuhanbatudan Kabupaten Padang
Lawas Utara.
c. Sebelah Barat dengan Kabupaten Tapanuli Utara; dan Kabupaten Toba
Samosir.
d. Sebelah Timur dengan Kabupaten Labuhanbatu.
Kabupaten Labuhanbatu Utara terbagi ke dalam 8 wilayah kecamatan dan 90
desa/kelurahan dengan luas masing-masing kecamatan sebagaimana disajikan
Luas Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara Menurut Kecamatan
No. Kecamatan Luas
Wilayah Persentase
1. Na IX-X 55.400 15,62
2. Marbau 35.590 19,12
3. Aek Kuo 25.020 7,06
4. Aek Natas 67.800 10,04
5. Kualuh Selatan 34.451 10,87
6. Kualuh Hilir 38.548 9,72
7. Kualuh Hulu 63.739 17,98
8. Kualuh Leidong 34.032 9,60
Kabupaten 3.545,80 100,00
Sumber : BPS/ Kabupaten Labuhanbatu Dalam Angka, 2013
1. Iklim
Curah hujan rata-rata bulanan di Labuhanbatu Utara adalah 280,67 mm
dengan 13,25 hari hujan. Rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
Nopember, yaitu sebesar 428 mm dan terendah pada bulan Februari, yaitu sebesar
67 mm. Hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember, Berdasarkan Peta
Agroklimat Sumatera Skala 2:500.000 (Oldeman, Darwis dan Las, 1988) wilayah
studi termasuk dalam zone agroklimat D1, yaitu daerah yang mempunyai bulan
basah (curah hujan bulanan >200 mm) berturutan 3-4 bulan dan bulan kering
(curah hujan bulanan <100 mm) berturutan selama <2 bulan.
Secara umum kondisi iklim di wilayah studi dikaregorikan pada iklim
tropis basah yang dicirikan adanya dua pertukaran angin. Hal ini dikarenakan
adanya angin Moonson Barat yang bertiup dari arah Utara (Asia Tenggara) dan
setelah lewat Selat Malaka angin tersebut akan menjadi basah oleh kandungan air
yang menyebabkan musim hujan di wilayah studi sekitar bulan April –
sekitar bulan Oktober hingga April merupakan angin kering yang menyebabkan
kecilnya curah hujan di wilayah studi yaitu sebanyak 19 hari hujan.
2. Penduduk
Penduduk Labuhan Batu Utara dapat digolongkan pada kategori masyarakat
heterogen, yaitu masyarakat terdiri dari berbagai macam jenis suku, agama, ras,
golongan. Sebahagian besar penduduk Labura adalah Suku Melayu 70%, Suku
Jawa 13%, Suku Batak 7%, dan suku lainnya Komposisi masyarakat kota
Labuhan Batu Utara yang heterogen terbagi-bagi atas beberapa lokasi, hal ini
disebabkan karena pada awalnya lokasi tersebut merupakan daerah awal tumbuh
dan berkembangnya suku tersebut di labuhan Batu . Perbedaan lokasi tersebut
bukan merupakan gambaran penduduk yang terpecah belah melainkan sebagai
wujud persatuan etnisitas yang dimiliki setiap masyarakat labuhan batu utara.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Labuhan Batu
Utara.
Tahun 2012 2013
Jumlah Pria
(jiwa) 167.154 177.416
Jumlah
Wanita (jiwa) 163.547 174.204
B. Sejarah Singkat UPT Samsat Aek Kanopan Labuhan Batu Utara
Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara pada mulanya mengurusi
pengolahan pajak dan pendapatan daerah berada dibawah Biro Keuangan pada
sekretariat Wilayah tingkat I Sumatera Utara yaitu merupakan satu bagian.
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Sumatera Utara,tentang susunan organisasi dan tata sekretariat Wilayah Daerah
Tingkat I Provinsi Sumatera Utara maka ”Biro Keuangan” ditingkatkan menjadi
Direktorat Keuangan.
Dengan demikian tentu bagian pajak dan pendapatan daerah berubah
menjadi ”Sub Direktorat Pendapatan Daerah” pada Direktorat Keuangan Daerah
tersebut. Dengan terbitnya SK Gubernur Kepala Daerah Tngkat I Sumatera Utara
tanggal 21 Maret 1975 Nomor 137/II/GSU terhitung tanggal 1 April 1975,maka
Sub Direktur Pendapatan Daerah ditingkatkan menjadi ”Direktorat Pendapatan
Daerah” pada tanggal 1 September 1975 keluarlah Surat Menteri Dalam Negeri
Nomor KUPD 3/12/43 tentang pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I
dan Dinas Pendapatan Daerah II diseluruh Indonesia,maka bersama dengan itu
Direktorat Pendapatan Daerah diubah statusnya menjadi ”Dinas Pendapatan Daerah”.
Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I Sumatera Utara adalah
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara
tanggal 31 Maret 1976 Nomor 143/II/GSU,dengan persetujuan
DPRD,pembentukan dinas ini ditetapkan dalam Peraturan Daerah Tingkat I
Sumatera Utara Nomor 4 tahun 1976.Dalam usahanya meningkatkan pelaksaan
tugas serta pelayanan kepada masyarakat,maka diperlukan pengembangan
organisasi Dinas Pendapatan Provinsi Tingkat I Sumatera Utara.
Kemudian sesuai dengan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2743/S
tanggal 22 November 1999 perihal sebutan Undang-Undang Nomor 22 tahun
1999 tentang Pemerintahan Daerah,maka terhitung sejak tanggal keluarnya surat
ini. Sebutan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I Sumatera Utara atau
Utara” dan Cabang Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara. Dalam
pengembangannya dan pemekaran untuk pelayanan yang lebih luas kepada wajib
pajak. Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 060/254/K tahun
2002 tentang tugas,fungsi,dan tata kerja Unit PelaksanaTeknis (UPT) pada Dinas
Pendapatan Provinsi Sumatera Utara.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pemilik kendaraan
bermotor, maka dengan dikeluarkannya Surat Keputusan bersama Tiga Menteri
yaitu Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam),Menteri Keuangan
(Menkeu) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor Kep/169/13/MK/1976
tertanggal 28 September 1976,tentang pelaksanaan Penyelenggaraan Sistem Baru
Pendaftaran Kendaraan Bermotor yang disebut ”Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (On Line Room Operation)”.
SAMSAT Aek Kanopan Berdiri pada Tanggal 8 oktober tahun 2008. Terdiri
dari tiga instansi yang mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda tetapi menjadi
satu kesatuan dalam melayani masyarakat. Instansi yang terkait dalam Kantor
Bersama SAMSAT yaitu :
1. Kepolisian Daerah Sumatera Utara yaitu SATLANTAS POLDASU
2. Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara yaitu Dinas Pendapatan
Daerah Provinsi Sumatera Utara
3. Departemen Keuangan yaitu PT.(Pesero) Jasa Raharja Cabang Kota Aek
Kanopan
Berdirinya Kantor SAMSAT adalah merupakan tindak dari Surat Keputusan
Bersama Tiga Menteri (Menhankam,Menkeu,Mendagri) yang membentuk
kerjasama dengan sistem baru yang disebut Sistem Administrasi Manunggal Satu
Atap (On Line Ander Room Operation) dengan tujuan sebagai berikut :
1. Sebagai usaha untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada
masyarakatpemilik kendaraan bermotor yang berdomisili di daerah
2. Meningkatkan Pendapatan Daerah Sumatera Utara melalui penerimaan
dari sector Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (BBN-KB)
3. Meningkatkan Asuransi Kerugian Kecelakaan Jasa Raharja Cabang Utama
Medan yang merupakan aparat Departemen Keuangan Sumatera Utara
4. Sebagai usaha menyeragamkan tindakan,ketertiban,kelancaran,dan
pengadaan administrasi Kendaraan Bermotor.
C. Visi dan Misi dan Strategi SAMSATAek Kanopan
1. Visi
Visi Kantor Bersama Samsat Aek Kanopan adalah terwujudnya
pendapatan daerah yang optimal untuk mendukung keberhasilan pembangunan
daerah. Jelas dari misi ini terlihat bahwa Kantor Bersama Samsat Aek Kanopan
merupakan bagian dari sumber pendapatan daerah yang dapat menyumbang bagi
pembangunan daerah.
2. Misi
1. Menjadikan Pendapatan Asli Daerah sebagai tulang punggung
pendapatan daerah
2. Memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat melalui
peningkatan kinerja aparatur secara berkesinambungan.
3. Strategi
Untuk dapat mencapai visi dan misi yang sudah digariskan perlu diikuti
oleh langkah-langkah teknis berupa strategi yang perlu dijalankan. Adapun
strategi dari Kantor Bersama Samsat Aek Kanopan adalah :
1. Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarak
a. Menyederhanakan prosedur Pelayanan
b. Memberikan Kemudahan, Kecepatan, Keamanan dan Kepastian
2. Memberikan Keamanan dan Keselamatan Pemilik Kendaraan
Bermotor
a. Memudahkan Pengungkapan Kasus Kejahatan Motor
b. Memberikan Pelayanan Tepat Waktu dan Terkendali
3. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Negara
a. Mengintesifkan Penerimaan dan Melaksanakan Pungutan Secara
Efektif dan Efisien
b. Meningkatkan tertib administrasi, tertib pungutan pelaporan
c. Menyosialisasikan setiap proses dan produk Kebijakan
Pemungutan
d. Meningkatkan Koordinator dengan Instansi Terkait.
Prinsip Pelayanan pada Kantor Bersama Samsat Aek Kanopan dibuat
berdasasarkan Keputusan Menpan No. 63 Tahun 2003. Adapun butir-butir prinsip
pelayanan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kesederhanaan
2. Kejelasan
3. Kepastian Waktu
4. Akurasi
5. Keamanan
6. Tanggung jawab
7. Kelengkapan
8. Kemudahan
9. Disiplin, kesopanan dan keramahan
10. Kenyamanan
D. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi dari sebuah perusahaan ataupun instansi publik
merupakan kerangka berpijak dalam pelaksanaan tugas. Melalui struktur
organisasi dapat dilihat bagaimana wewenang secara hirarki diberlakukan.
antar unit yang ada, dan yang terpenting adalah sebuah struktur organisasi
menggambarkan bagaimana efektivitas dan efisiensi sebuah keputusan dapat
dilakukan.
Struktur Organisasi funsional dalam rangka efisiensi dan efektivitas kerja pada
Kantor Bersama SAMSAT Aek Kanopan adalah sebagai berikut :
1. KA UPT.
2. Sub Bagian Tata Usaha.
3. Seksi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
4. Seksi Pajak Kendaraan di Atas Air (PKDA).
5. Seksi Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan ABT/APU dan PBB-KB.
6. Seksi Retribusi.
7. Seksi Pendapatan lain-lain.
Pembagian Tugas di lingkungan SAMSAT Aek Kanopan.
1. Kepala Unit Pelaksana Teknis
a. Penyusunan dan penyempurnaan standar- standar pendataan
potensi,penyuluhan,
pengadministrasian,dan pengutipan.
b. Penyetoran dan penyempurnaan standar-standar hasil pengutipan
PKB-KAA,BBNKB-
KAA,PPP-ABT/APU,PBB-KB,Retribusi dan Pendapatan lain-lain.
c. Penyelenggaraan optimalisasi pendapatan potensi, pengadministrasian,
pengutipan dan penyetoran ke Kas Daerah pelaporan hasil pengutipan
PKB-KAA,BBNKB,PPP-ABT/APU,PBB-KB, Retribusi dan
pendapatan lain-lain serta pelaporannya sesuai ketentuan dan standar
yang ditetapkan.
d. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Wakil Kepala
Dinas,sesuai bidang tugas dan fungsinya
e. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas dan Wakil Kepala
f. Pelaporan dan pertanggung-jawaban atas pelaksaan tugas dan fungsinya
kepada Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas,sesuai standar yang
ditetapkan.
2. Subbag Tata Usaha
a. Mengajukan daftar barang cetakan dan ATK setiap bulan
b. Mengajukan daftar permintaan uang makan,pegawai
UPT,THL,Polisi,Jasa Raharja dan gaji petugas kebersihan dan serta
jaga malam
c. Mendata dan mengumpulkan laporan bulanan setiap seksi untuk
dikirimkan kepada Kadipenda Provsu sebagai bahan pelaksanaan
kegiatan setiap hari
e. Menginventariskan seluruh laporan bulanan setiap seksi kepada
Ka.UPT
f. Meneruskan usulan gaji berkala dan kenaikan pangkat pegawai.
3. Seksi PKB
a. Melakukan pendataan potensi,penetapan dan penagihanpajak kendaraan
bermotor
b. Menerima dan memproses/pengajuan keberatan dari wajib pajak
kendaraan bermotor
c. Menetapkan daftar tagihan tunggakan dan denda kendaraan bermotor.
d. Membuat/menetapakan daftar tagihan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor..
e. Membuat,menyusun dan menyimpan kartu pengendalian (kartu box).
f. Membuat Surat p enggantian Hilang Tanda Lunas Pajak.
g. Membuat surat keterangan keringanan denda Pajak
KendaraanBermotor.
h. Membuat surat panggilan tagihan pajak kepada wajib pajak yang
menunggak.
i. Pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksaan tugas kepada Ka.UPT .
a. Melaksanakan pendataan potensi,penetapan dan penagihan penerimaan
Pajak Kendaraan Di atas Air
b. Menerima dan memproses usul/pengajuan keberatan wajib pajak
kendaraan di atas air
c. Menetapakan daftar jumlah tagihan,tunggakan dan denda pajak
kendaraan di atas air.
d. Memberikan masukan yang perlu kepada UPT
e. Pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksaan tugas kepada Ka.UPT
5. Seksi Pajak PPP ABT/APU
a. Melakukan pendataan potensi,penetapan dan penagihan penerimaan
Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah.
b. Menerima dan memproses usul/pengajuan keberatan wajib pajak
pemakai air bawah tanah.
c. Menetapakan daftar jumlah tagihan,tunggakan dan denda pajak
pengambilan dan pemanfaatan Air Bawah Tanah
d. Pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas kepada Ka.UPT.
6. Seksi Retribusi
a. Melakukan pendataan,pengenaan dan penagihan,menerima Retribusi
Pelayanan Jasa Ketatausahaan.
b. Menerima dan memproses usul/pengajuan keberatan wajib retribusi.
c. Membuat daftar jumlah tagihan dan denda retribusi sesuai standar yang
ditetapakan
d. Memberikan masukan yang perlu kepada Ka.UPT
e. Pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas kepada Ka.UPT
7. Seksi Pendapatan Lain-lain
a. Melakukan Pendataan,pengenaan dan penagihan,menerima sumbangan
pihak ketiga
b. Memproses usul/pengajuan keberatan dari wajib pajak yang dikenakan
SP3
c. Membuat daftar jumlah tagihan dan denda setiap jenis pendapatan
d. Memberikan masukan yang perlu kepada Ka.UPT
e. Pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas kepada Ka.UPT
E. Mekanisme Pelayanan di Kantor Samsat Aek Kanopan
Mekanisme Pelayanan Pada Kantor Samsat Aek Kanopan adalah:
1. Pengurusan BPKB Kendaraan Baru
Untuk mengurus pendaftaran kendaraan bermotor baru ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi yaitu :
1. Mengisi formulir SPPKB
2. Identitas :
a. Untuk perorangan : Tanda Jati Diri yang sah ditambah 1 lembar
fotocopy, bagi yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa
bermaterai cukup
b. Untuk Badan Hukum: Salinan Akte Pendirian di tambah dengan 1
lembar fotocopy, keterangan domisili, Surat Kuasa bermaterai cukup
dan ditandatangani oleh Pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum
yang bersangkutan.
c. Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD): Surat
Tugas/Surat Kuasa bermaterai cukup dan ditandatangani oleh
Pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan
3. Faktur
4. Sertifikat uji tipe, tanda bukti lulus uji tipe atau buku tanda bukti
lulus uji berkala, sertifikat NIK (VIN) dan tanda pendaftaran tipe.
5. Kendaraan bermotor yang mengalami perubahan bentuk harus
melampirkan surat keterangan dari perusahaan karoseri yang
mendapat izin
6. Surat keterangan bagi kendaraan bermotor angkutan umum, yang
telah memenuhi persyaratan.
2. Pengurusan Kendaraan Mutasi
Untuk mengurus pendaftaran kendaraan bermotor yang mengalami mutasi
harus dipenuhi beberapa persyaratan yaitu:
1. Pendaftaran kendaraan bermotor tukar nama atas dasar jual beli
Persyaratan:
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas:
1. Untuk perorangan: Tanda Jati Diri yang sah dan 1 lembar
fotocopy
2. Untuk Badan Hukum : Salinan Akte Pendirian di tambah 1
lembar fotocopy, keterangan domisili, Surat Kuasa
bermaterai cukup dan ditandatangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan
3. Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD ) :
Surat Tugas/Surat Kuasa bermaterai cukup dan
ditandatangani oleh Pimpinan serta di bubuhi cap Instansi yang
bersangkutan.
c. STNK asli
d. BPKB asli
e. Kuitansi pembelian yang sah
f. Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ (SKPD yang
telah divalidasi) tahun terakhir.
g. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor
2. Pendaftaran Kendaraan bermotor pindah keluar daerah
Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas:
1. Untuk perorangan: Tanda Jati Diri yang sah dan 1 lembar
2. Untuk Badan Hukum : Salinan Akte Pendirian di tambah
lembar fotocopy, keterangan domisili, Surat Kuasa bermaterai
cukup dan ditandatangani oleh Pimpinan serta dibubuhi cap
Badan Hukum yang bersangkutan
3. Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD ) :
Surat Tugas/Surat Kuasa bermaterai cukup dan ditandatangani oleh
Pimpinan serta di bubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. STNK asli
d. BPKB asli
e. Kwitansi pembelian yang sah (untuk ganti pemilik)
f. Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ (SKPD yang
telah divalidasi) tahun terakhir.
g. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor
Catatan : Masa berlaku Surat Keterangan Fiskal Antar Daerah adalah sama
dengan masa berlaku Surat Keterangan Pindah Pengganti STNK.
3. Pendaftaran Kendaraan bermotor pindah dari luar daerah
Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas:
1. Untuk perorangan: Tanda Jati Diri yang sah dan 1 lembar
fotocopy
2. Untuk Badan Hukum : Salinan Akte Pendirian di tambah 1
lembar fotocopy, keterangan domisili, Surat Kuasa bermaterai
cukup dan ditandatangani oleh Pimpinan serta dibubuhi cap
Badan Hukum yang bersangkutan
3. Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD ) :
Surat Tugas/Surat Kuasa bermaterai cukup dan ditandatangani
oleh Pimpinan serta di bubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. Surat Keterangan Pindah sebagai pengganti STNK
e. Surat Keterangan Fiskal Antar Daerah
f. Kuitansi pembelian yang sah (untuk ganti pemilik)
g. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor
Catatan : Setelah di daftar, SAMSAT daerah tujuan melakukan cross check
dengan menanyakan kepindahan kendaraan tersebut kepada SAMSAT daerah
asal, sambil memberitahukan bahwa kendaraan tersebut telah diberikan nomor
baru di SAMSAT tujuan.
4. Pendaftaran Kendaraan bermotor rubah bentuk
Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas:
1. Untuk perorangan: Tanda Jati Diri yang sah dan 1 lembar
fotocopy
2. Untuk Badan Hukum : Salinan Akte Pendirian di tambah 1
lembar fotocopy, keterangan domisili, Surat Kuasa bermaterai
cukup dan ditandatangani oleh Pimpinan serta dibubuhi cap
Badan Hukum yang bersangkutan
3. Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD ) :
Surat Tugas/Surat Kuasa bermaterai cukup dan ditandatangani
oleh Pimpinan serta di bubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. STNK Asli
d. BPKB Asli
e. Surat Keterangan rubah bentuk dari Perusahaan
karoseri/bengkel yang telah memiliki izin yang sah
f. Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ (SKPD yang
telah divalidasi) tahun terakhir
5. Pendaftaran Kendaraan bermotor ganti mesin
a. Apabila ganti mesin berasal dari kendaraan bermotor yang
telah memiliki Nomor Polisi agar BPKB/STNK kendaraan
tersebut dilampirkan, selanjutnya STNK nya ditarik dan BPKB
diberi catatan oleh petugas.
b. Apabila angka 1 diatas tidak dipenuhi, maka dimintakan Surat
Keterangan dari Reserse Kepolisian yang menyatakan
F. Sistem Dan Prosedur Pengurusan Pajak
Pendaftaran (wajib Pajak)
↓
Penerimaan Dokumen
↓
Penelitian Dokumen
↓
Entry Data
↓
Penetapan Pajak /JR/Bea Adm
↓
Korektor
↓
Pembayaran
↓
Order STNK/PKB
↓
Pencetakan
↓
G. Persyaratan Administrasi
Pendaftaran Kendaraan bermotor dibedakan menjadi beberapa jenis ,
antara lain:
1. Pendaftaran Kendaraan Bermotor
2. Pengesahan STNK setiap Tahun
3. Perpanjangan STK setiap 5 Tahun
4. Pendaftaran Kendaraan Mutasi seperti ganti nama/Pemilik, Ganti mesin,
Ganti Warna Kendaraan, Rubah fungsi, Pindah Keluar Daerah
Secara umum syarat pembayaran PKB dan Pengurusan STNK adalah
1. Mengisi formulir Surat Pendataan dan Pendaftaran Kendaraan Bermotor
(SPPKB)
2. Identitas Wajib Pajak
a. Untuk perorangan tanda jati diri yang sah
b. Untuk badan hukum : salinan akte pendirian, keterangan domisili,
dan surat kuasa pemimpin
c. Untuk instansi Pemerintahan: Surat tugas/ surat kuasa dari pemimpin
instansi
3. Faktur Pembelian
4. Kuintansi jual-beli (khusus untuk pemilikkarena jual-beli)
5. STNK asli, BPKB asli, Bukti pelunasan pajak/SWDKLLJ tahun terakhir
(khusus bagi kendaraan yang sudah terdaftar)
H. Jumlah Personil di Kantor Samsat Aek Knopan
JENIS PERSONIL JUMLAH
(ORANG)
KEPOLISIAN
Anggota POLRI
PNS POLRI
5
5
DINAS PENDAPATAN 28
JASA RAHARJA
JUMLAH
3
41
I. Sarana dan Prasarana Kegiatan
Dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat pada Kantor
Bersama SAMSAT terdapat sarana dan Prasarana kegiatan antara lain:
1. Menyediakan gedung kantor dengan fasilitas sebagai berikut:
a. Ruang Tunggu
b. Loket/Ruang Pelayanan
c. Ruang Pertemuan
d. Loket/Ruang Informasi
e. Loket Pengaduan untuk menampung dan menyelesaikan
keluhan Wajib Pajak
f. Ruang Pengendali Komputer
g. Ruang Koordinator dan Pejabat Unit Samsat
h. Ruang BPKB
i. Ruang Jaga
2. Menyediakan halaman parkir/apel karyawan
4. Menyediakan fasilitas umum yang meliputi:
a. Meja dan kursi wajib pajak
b. Kantin
c. Ruang fotocopy
e. Mesin ATM
f. Kamar Kecil/Toilet
5. Menyediakan fasilitas khusus yang meliputi:
a. CPU
b. Terminal Komputer
c. Printer
d. Validasi Pengesahan/Cash Register
f. Televisi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Data
Pada bab ini penulis menyajikan data-data yang diperoleh selama penelitian
pada Kantor UPT Samsat Aek Kanopan Labuhan Batu Utara. Penyajian data
meliputi identitas responden, pendapat masyarakat atas beberapa pertanyaan yang
diajukan, kemudian jawaban dari setiap pertanyaan akan diuraikan dalam bentuk
tabel frekuensi dan juga analisis data.
1. Deskripsi Responden
Deskripsi responden yang akan disajikan mencakup jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir, dan pekerjaan responden di Labuhan Batu Utara yang akan
mengurus pajak kendaraan bermotor di SAMSAT Aek Kanopan Labuhan Batu
Utara. Berdasarkan hasil yang diperoleh di lapangan, maka respon dari responden
dapat diuraikan sebagai berikut.
1.1Jenis Kelamin
Berikut ini diperlihatkan data karateristik responden yang dilihat
berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.1.1
Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid Percent Valid Laki-laki 35 68.6 70.0
Perempua n
15 29.4 30.0
Total 50 98.0 100.0 Missing System 1 2.0
Berdasarkan tabel, responden terbanyak berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 35 responden dengan persentase (70%). Sedangkan responden
perempuan sebanyak 15 responden dengan persentase 30%. Hal ini menunjukan
dalam pengurusan pajak kendaraan bermotor lebih besar peran pria dari pada
perempuan
1.2Berdasarkan usia
Berikut ini diperlihatkan data karateristik responden yang dilihat
berdasarkan usia
Tabel 4.1.2 Usia
Frequency Percent Valid Percent
Valid 18-25 Tahun 9 17.6 18.0
26-35 Tahun 11 21.6 22.0
36-45 Tahun 18 35.3 36.0
> 45 Tahun 12 23.5 24.0
Total 50 98.0 100.0
Missing System 1 2.0
Total 51 100.0
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari keseluruhan responden
mayoritas usia responden rata-rata berkisar 36- 45 tahun sebesar 36 %,
selanjutnya pegawai yang berusia diatas 45 tahun sebesar 24 % ; usia 26-35 tahun
1.3 Pendidikan terakhir
Berikut ini diperlihatkan data respoden yang dilihat dari segi tingkat
pendidikan.
Tabel 4.1.3 Pendidikan terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Valid SMP 7 13.7 14.0
SMA 15 29.4 30.0
Diploma 10 19.6 20.0
Sarjana 16 31.4 32.0
pascasarjan a
2 3.9 4.0
Total 50 98.0 100.0
Missing System 1 2.0
Total 51 100.0
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa responden terbanyak ialah
yang memiliki pendidikan Sarjana (S1) yaitu sebanyak 16 orang dengan
persentase sebesar (32%), SMA sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar
(30%), Diploma sebanyak 10 orang dengan persentase 20%, SMP sebanyak 7
orang dengan persentase sebesar (14 %), dan responden yang paling sedikit ialah
1.4Berdasarkan Pekerjaan
Berikut ini diperlihatkan data respoden yang dilihat dari segi pekerjaan
Tabel 4.1.4
Berdasarkan Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Valid Mahasiswa 2 3.9 4.0
Wiraswasta 10 19.6 20.0
PNS 12 23.5 24.0
Pegawai Swasta
15 29.4 30.0
Lainnya 11 21.6 22.0
Total 50 98.0 100.0
Missing System 1 2.0
Total 51 100.0
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa responden terbanyak yang
memiliki profesi pegawai swasta adalah sebanyak 15 orang dengan persentase
sebesar (30%), PNS sebanyak 12 orang dengan persentase sebesar 24%. Lainnya
(Petani ) sebanyak 11 orang dengan persentase sebesar (22%), pelajar/mahasiswa
sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar (4%), dan Wiraswasta/Usahawan
2. Distribusi Jawaban Responden
2.1Variabel X (Pelayanan Publik)
Penyajian Data Variabel x berdasarkan jawaban responden dari kusioner
yang disebarkan sebagai berikut
Tabel 4.2.1
Distribusi jawaban responden mengenai kelengkapan sarana dan Prasarana
di Kantor Samsat Aek Kanopan
Frequency Percent Valid Percent Valid Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0
Tidak Setuju 6 12.0 12.0 Ragu-ragu 26 52.0 52.0 Setuju 13 26.0 26.0 Sangat Setuju 4 8.0 8.0
Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan tabel, dapat dilihat kelengkapan sarana dan prasarana yang
ada di Kantor Samsat kurang memadai. ini terlihat dari jawaban responden yang
lebih banyak menjawab ragu-ragu sebesar 27%. Banyaknya Keraguan
responden dalam menyatakan tidak lengkapnya prasarana dan sarana yang ada
dikantor samsat mendukung pernyataan salah satu responden “di Kantor Samsat
ini tidak ada no antrian, tidak ada alur masuk dan alur keluar dan tidak adanya
Tabel 4.2.2
Distribusi jawaban responden tentang petugas dalam memberikan
pelayanan sudah sesuai denngan visi,misi dan motto yang telah ditetapkan
Frequency Percent Valid Percent Valid Tidak Setuju 11 22.0 22.0
Ragu-ragu 20 40.0 40.0
Setuju 16 32.0 32.0
Sangat Setuju 3 6.0 6.0
Total 50 100.0 100.0
Dari tabel diatas sebagian masyarakat menjawab ragu-ragu sebesar 40%.
Namun bukan berarti petugas tidak memberikan pelayanan sesuai dengan visi,
misi dan motto yang ditetapkan tapi adakalanya masyarakat wajib pajak yang
tidak mengetahui apa visi, misi dan motto Kantor Samsat itu sendiri.
Tabel 4.2.3
Distribusi jawaban responden tentang janji layanan yang diberikan sudah
dipenuhi petugas
Frequency Percent Valid Percent Valid Sangat Tidak
Setuju
1 2.0 2.0
Tidak Setuju 10 20.0 20.0
Ragu-ragu 26 52.0 52.0
Setuju 11 22.0 22.0
Sangat Setuju 2 4.0 4.0
Dari tabel, keraguan responden terhadap janji layanan yang diberikan
sudah ditepati apa belum lebih besar sebesar 26% dari pada responden yang
merasakan janji layanan sudah ditepati dengan baik. Janji layanan misalnya janji
penyelesaian pengurusan dalam satu hari, janji biaya akan lebih murah, janji jika
ada kesalahan dalam pengurusan petugas siap menanggung resikonya dan masih
banyak janji layanan lainnya. Untuk memberikan pelayanan yang terbaik, petugas
tidak boleh berjanji jikapelaksanaanya tidak sesuai dengan janji yang diucapkan.
Tabel 4.2.4
Distribusi jawaban responden tentang sistem pengelolaan berkas pajak
kendaraan bermotor sudah tepat
Frequency Percent Valid Percent Vali
d
Tidak Setuju 9 18.0 18.0 Ragu-ragu 31 62.0 62.0
Setuju 7 14.0 14.0
Sangat Setuju
3 6.0 6.0
Total 50 100.0 100.0
Sistem pengelolaan berkas di Kantor Samsat Aek Kanopan sudah secara
digital. Petugas tidak perlu lagi melaksanakan pelayanan pengurusan secara
manual, namun pada kenyataanya sistem yang secara digital ini tidak berfungsi
dengan baik. hal ini dipertegas di tabel masih besarnya keraguan masyarakat
terhadap petugas dalam pengelolaan berkas-berkas pajak kendaraan bermotor.
Tabel 4.2.5
Kemudahan Akses Dalam Mendapatkan Pelayanan
Frequency Percent Valid Percent Valid Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0
Tidak Setuju 10 20.0 20.0
Ragu-ragu 20 40.0 40.0
Setuju 15 30.0 30.0
Sangat Setuju 4 8.0 8.0
Total 50 100.0 100.0
Dari tabel dapat dilihat 15 responden sebesar 30% memperoleh
kemudahan akses dalam mendapatkan pelayanan dan 4% responden yang
merasakan sangat mudah memeperoleh pelayanan itu. namun, sebesar 40%
responden menyatakan ragu-ragu (kadang mudah dan kadang tidak). Hal ini
menunjukan kemudahan akses dalam mendapatkan pelayanan masih belum baik.
pelayanan dengan unsur ini perlu ditingkatkan agar terciptanya pelayanan yang
prima.
4.2.6
Distrubusi jawaban responden tentang keluhan masyarakat
di respon dengan baik
Frequency Percent Valid Percent Valid Tidak Setuju 16 32.0 32.0
Ragu-ragu 23 46.0 46.0
Setuju 8 16.0 16.0
Sangat Setuju 3 6.0 6.0
Dari tabel, dapat dilihat jawaban responden terbanyak sebanyak 23 orang
dengan persentase 46% menyatakan ragu-ragu, 16 orang dengan persentase 32%
menyatakan tidak setuju, 3 orang dengan persentase 6% menyatakan sangat
setuju dan terakhir yang menjawab setuju sebanyak 8 orang dengan persentase 16
%.
Tabel 4.2.7
Distrubusi Jawaban Responden tentang Uraian tugas
petugas samsat sudah jelas
Frequency Percent Valid Percent Valid Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0
Tidak Setuju 21 42.0 42.0 Ragu-ragu 20 40.0 40.0
Setuju 4 8.0 8.0
Sangat Setuju 4 8.0 8.0 Total 50 100.0 100.0
Dari tabel diatas dapat dilihat 21 orang responden sebesar 42%
menyatakan tidak setuju. Ragu-ragu 20 orang responden sebesar 40%. Yang
menyatakan setuju sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 4%, Hal ini
menunjukan masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui uraian tugas samsat
Tabel 4.2.8
Distribusi Jawaban Responden Tentang Penyediaan sarana pengaduan
keluhan masyarakat terhadap pengurusan PKB sudah berfungsi secara
efektif
Frequency Percent Valid Percent Valid Tidak Setuju 12 24.0 24.0
Ragu-ragu 24 48.0 48.0
Setuju 13 26.0 26.0
Sangat Setuju 1 2.0 2.0
Total 50 100.0 100.0
Dari tabel diketahui masih banyak juga masyarakat yang merasa sarana
pengaduan di Kantor Samsat Aek Kanopan belum efektif. Ini dilihat dari 12 orang
yang merasa tidak setuju dan 24 orang merasa ragu-ragu.
Tabel 4.2.9
Distribusi Jawaban Responden Tentang SDM dalam kantor Samsat sudah terampil dan memiliki etika yang baik dalam melayani pengurusan PKB
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0
Tidak Setuju 4 8.0 8.0 10.0
Ragu-ragu 18 36.0 36.0 46.0
Setuju 22 44.0 44.0 90.0
Sangat Setuju 5 10.0 10.0 100.0
Dari tabel, diketahui hampir lebih dari 50 % responden menyatakan
seetuju dan sangat setuju akan SDM yang ada dikantor SAMSAT memiliki etika
yang baik dan sudah terampil dalam pekerjaan. Namun masih ada juga responden
yang merasa ragu-ragu akan keterampilan SDM yang ada dikantor Samsat aek
kanopan sebanyak 18 orang sebesar 18% dan bahkan ada yang sangat tidak setuju
akan pernyataan diatas.
Tabel 4.2.10
Distribusi Jawaban tentang Produk yang dihasilkan sangat baik dan tidak
mengecewakan masyarakat wajib pajak
Frequency Percent Valid Percent Valid Sangat Tidak Setuju 2 4.0 4.0
Tidak Setuju 5 10.0 10.0
Ragu-ragu 19 38.0 38.0
Setuju 17 34.0 34.0
Sangat Setuju 7 14.0 14.0
Total 50 100.0 100.0
Dari tabel diketahui masyrakat yang setuju sebesar 34 % sebanyak 17
orang. Sangat setuju sebesar 14 % sebanyak 7 orang. sebanyak 19 orang
menyatakan ragu-ragu dan bahkan ada yang sangat tidak setuju. Melihat hal ini
perlu adanya peningkatan lagi agar setiap pelayanan yang diberikan tidak
3. Variabel Y (Kepuasan Masyarakat)
Penyajian data variable y berdasarkan jawaban responden dari kusioner
yang disebarkan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3.1
Distribusi Jawaban Tentang Kemudahan prosedur pelayanan
di Kantor Samsat ini sangat mudah dipahami
Frequency Percent Valid Percent Valid Tidak Setuju 18 36.0 36.0
Ragu-ragu 25 50.0 50.0
Setuju 7 14.0 14.0
Total 50 100.0 100.0
Dari tabel diatas kemudahan prosedur pelayanan hanya dirasakan oleh 7
orang responden sebesar 14 %. Selebihnya merasa ragu-ragu dan tidak setuju
bahwa prosedur di Kantor Samsat Aek Kanopan itu mudah dipahami. Masih
banyak prosedur pelayanan yang berbelit-belit dan membingungkan masyrakat
Tabel 4.3.2
kesamaan persyaratan pelayanan dengan jenis pelayanan yang diberikan di
Kantor samsat ini sudah sesuai
Frequency Percent Valid Percent Valid Tidak Setuju 8 16.0 16.0 Ragu-ragu 21 42.0 42.0
Setuju 20 40.0 40.0
Sangat Setuju 1 2.0 2.0
Dalam pengurusan Pajak kendaraan bermotor ada syarat-syarat tertentu
yang harus dilengkapi oleh masyarakat wajib pajak. Namun walaupun persyaratan
sudah dilengkapi kadang masyarakat merasa pelayanan nya tidak sesuai harapan
mereka. Dari tabel dapat diketahui 42 % responden menyatakan ragu-ragu dan 16
% menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukan masih ada yang harus diperbaiki
agar kepuasan masyrakat tercapai
Tabel 4.3.3
kejelasan dan kepastian petugas yang melayani pengurusan pajak kendaraan
bermotor sudah sesuai seperti yang diharapkan
Frequency Percent Valid Percent
Valid Tidak Setuju 7 14.0 14.0
Ragu-ragu 23 46.0 46.0
Setuju 20 40.0 40.0
Total 50 100.0 100.0
Nama, jabatan serta kewenangan dan tanggung jab petugas pelayanan
kantor samsat aek kanopan seharusnya diketahui jelas oleh masyrakat wajib pajak.
Dari tabel dapat dilihat kejelasan petugas dalam memberikan pelayanan sudah
sesuai. Hal ini dapat dirasakan oleh 20 orang responden sebesar 40 % yang
menyatakan setuju. 7 % responden yang menyatakan tidak setuju mungkin bukan
kesalahan petugasnya namun karena masyarakatnya yang tidak peduli dan tidak
Tabel 4.3.4
Distribusi Jawaban Responden tentang kedisplinan petugas dalam memberikan
pelayanana bagi masyarakat yang mengurus pajak kendaraan bermotor
sudah displin
Frequency Percent Valid Percent
Tidak Setuju 1 2.0 2.0
Ragu-ragu 20 40.0 40.0
Setuju 25 50.0 50.0
Sangat Setuju 4 8.0 8.0
Total 50 100.0 100.0
Tabel 4.3.5
Tanggung jawab petugas dalam memberikan pelayanan di kantor samsat ini
benar-benar bertanggung jawab
Frequency Percent Valid Percent
Valid Tidak Setuju 5 10.0 10.0
Ragu-ragu 27 54.0 54.0
Setuju 12 24.0 24.0
Sangat Setuju 6 12.0 12.0
Total 50 100.0 100.0
Dari tabel, hanya 36% yang menyatakan setuju dan snagat setuju. Angka
yang terlalu kecil. Dapat disimpulkan tanggung jawab petugas dalam memberikan
pelayanan masih jauh dari harapan masyrakat
Tabel 4.3.6
Jawaban responden tentang kemampuan petugas dalam memberikan
Pelayanan
Frequency Percent Valid Percent
Valid 2 10 19.6 20.0
3 17 33.3 34.0
5 5 9.8 10.0 Total 50 98.0 100.0 Missing System 1 2.0
Total 51 100.0
Dari tabel, dapat dilihat 46% masyarakat sebanyak 18 orang menyatakan
petugas sudah mampu memberikan pelayanan yang terbaik, 5 orang sebesar 10 %
menyatakan petugas sangat mampu. dan 17 orang dengan 34 % menyatakan
ragu-ragu . hal ini menunjukan bahwa masyrakat masih menilai tingkat keahlian dan
ketrampilan yang ditampilkan oleh petugas pelayanan Kantor Samsat Aek
Kanopan sudah baik namun masih perlu ditingkatkan agar dapat dirasakan secara
optimal oleh masyarakat
Tabel 4.3.7
Jawaban responden tentang kecepatan pelayanan di Kantor UPT Samsat
Aek Kanopan sudah sesuai
Frequency Percent Valid Percent
Valid 2 7 13.7 14.0
3 28 54.9 56.0
4 13 25.5 26.0
5 2 3.9 4.0
Total 50 98.0 100.0
Missing System 1 2.0
Total 51 100.0
Dari tabel diatas 56 % masyarakat merasa ragu-ragu akan pernyataan diatas.
Hal ini memunjukan pelayanan di Kantor Samsat Aek Kanopan masih dirasakan
kurang baik. Kadang masyarakat merasa pelayanan itu cepat, kadang masyarakat
merasa pelayanan itu sangat lama. Ada juga masyarakat yang menilai bahwa
petugas pelayanan di Kantor Samsat Aek Kanopan belum bisa mencapai target
waktu yang telah ditentukan.hal iniperlu dibenahi agar kepuasaan masyrakat
Tabel 4.3.8
Distribusi jawaban Responden Tentang keadilan untuk mendapatkan
pelayanan
Frequency Percent Valid Percent
Valid 2 7 13.7 14.0
3 27 52.9 54.0
4 12 23.5 24.0
5 4 7.8 8.0
Total 50 98.0 100.0
Missing System 1 2.0
Total 51 100.0
Setiap masyarakat wajib pajak mempunyai hak untuk mendapatkan keadilan
dalam pengurusan PKB. Dari tabel diatas menunjukan keadilan yang didapat
masyarakat masih jauh dari harapan. Hanya 32 % dari 100% masyarakat yang
merasakan keadilan itu. Hal ini menunjukan masih banyak terjadi sikap petugas
yang membedakan antara masyarakat yg memiliki status sosial dan ekonomi.
Adanya kecenderungan membedakan antara individu satu dengan individu tidak
seperti yang diharapkan masyarakat.
Tabel 4.3.9
Distribusi jawaban responden tentang kesopanan dan keramahan petugas
dalam memberikan pelayanan
Frequency Percent Valid Percent
Valid 2 11 21.6 22.0
3 21 41.2 42.0
4 14 27.5 28.0
5 4 7.8 8.0
Total 50 98.0 100.0
Missing System 1 2.0
Unsur kesopanan dan keramahan ini dapat di jelaskan dengan adanya sikap
petugas yang dirasakan oleh masyarakat wajib pajak yaitu sikap tanggap terhadap
kebutuhan masyarakat dengan melayani masyarakat secara sopan dan ramah.
Masyarakat merasa puas jika masyarakat merasa nyaman akan suasana dan
masyarakat mendapatkan tanggapan yang menyenagkan dari petugas. Dari tabel
diatas dapt dilihat kesopanan dan keramahan petugas kurang baik. Hanya 19
orang yang merasa bahwa kesopanan dan keramahan petugas sudah baik. Untuk
hal ini diharapkan perlu adanya peningkatan kesopanan dan keramahan petugas
kepada wajib pajak
Tabel 4.3.10
Distribusi Jawaban Responden Terhadap kewajaran Biaya Untuk
Mendapatkan Pelayanan
Frequency Percent Valid Percent
Valid Tidak Setuju 18 35.3 36.0
Ragu-ragu 21 41.2 42.0
Setuju 8 15.7 16.0
Sangat setuju 3 5.9 6.0
Total 50 98.0 100.0
Missing System 1 2.0
Total 51 100.0
Dari tabel diatas dapat dilihat hanya 22 % tanggapan masyarakat yang baik
akan kewajaran biaya dalam pengurusan PKB. Kewajaran biaya menyangkut
keterjangkauan masyarakat terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh Kantor
Samsat Aek Kanopan. Dalam hal ini lebih dari 50% menyatakan ragu-ragu dan
tidak setuju akan besarnya biaya yg ditetapkan. artinya lebih dari 50% masyarakat
menganggap bahwa biaya yang ditetapkan tergolong cukup tinggi.Hal ini
yang telah ditetapkan.Upaya ini harus dilakukan terus menerus agar apa yang
menjadi harapan masyarakat dapat terwujud
Tabel 4.3.11
Distribusi Jawaban Responden Terhadap kesesuaian Biaya yang Dibayarkan
Dengan Biaya yang ditetapkan sudah sesuai
Frequency Percent Valid Percent Valid Tidak Setuju 22 43.1 44.0 Ragu-ragu 22 43.1 44.0
Setuju 2 3.9 4.0
Sangat setuju 4 7.8 8.0
Total 50 98.0 100.0
Missing System 1 2.0
Total 51 100.0
Dari tabel diatas menunjukan bahwa hanya 12% yang setuju dan sangat
setuju bahwa biaya yag dibayarkan dalam pengurusan PKB sudah sesuai denga
biaya yang telah ditetapkan. dan lebih dari 50% yang merasakan ketidaksesuaian
itu. Sangat mengkhawatikan apabila adanya tanggapan masyarakat yang
pelayanan masih jauh dari apa yg diharapkan masyarakat. Banyak msyarakat yang
merasakan ketidaksesuaian ini namun masyarakat hanya memakluminya saja agar
Tabel 4.3.12
Jawaban responden tentang ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal
dan waktu pelayanan sudah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
Frequency Percent Valid Percent Valid Tidak Setuju 10 20.0 20.0
Ragu-ragu 24 48.0 48.0
Setuju 15 30.0 30.0
Sangat Setuju 1 2.0 2.0
Total 50 100.0 100.0
Kedisplinan petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
merupakan salah satu faktor yang penting guna citra baik instansi itu sendiri. Dari
tabel diatas dapat dilihat hanya 16 responden dari 50 responden yang merasakan
ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal dan waktu pelayanan sudah sesuai dan
sangat sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Selebihnya merasa
ragu-ragu dan tidak sesuai. Hal ini menunjukan bahwa kedisplinan di Kantor Samsat
Aek Kanopan Kurang baik dan perlu ditingkatkan, Misalnya dengan cara
membenahi setiap keterlambatan yang terjadi dalam pengurusan pajak kendaraan
bermotor, menjelaskan kepada wajib pajak alasan keterlambatan maupun
pemahaman tentang proses pelayanan itu sendiri.
Tabel 4.3.13
Distribusi jawaban responden tentang kenyamanan dilingkungan Kantor
Samsat sangat mendukung dalam pengurusan PKB
Frequency Percent Valid Percent
Valid Tidak Setuju 1 2.0 2.0
Setuju 25 50.0 50.0
Sangat Setuju 4 8.0 8.0
Total 50 100.0 100.0
Kantor Samsat Aek Kanopan terletak jauh dari hiruk pikuk keramaian,
kantor yang bersih dan suasana lingkungan yang tenang membuat masyarakat
yang mengurus PKB sudah merasa nyaman berada dikantor ini. Tabel diatas
sangat mendukung pernyataan ini. Dari tabel diatas dapat diketahui lebih dari
50% responden menyatakan kenyamanan dilingkungan Kantor Samsat Aek
Kanopan sudah sangat nyaman terutama dalam pengurusan PKB. Hal ini
menunjukan bahwa lebih dari setengah responden sudah merasakan pelayanan
yang baik dari Kantor Samsat Aek kanopan.
Tabel 4.3.14
Distribusi Jawaban Responden tentang keamanan pelayanan di Kantor
Samsat sudah sesuai standart keamanan
Frequency Percent
Valid Percent Valid Tidak Setuju 1 2.0 2.0
Ragu-ragu 19 38.0 38.0
Setuju 21 42.0 42.0
Sangat Setuju 9 18.0 18.0
Total 50 100.0 100.0
Dari tabel diatas dapat diketahui 70% responden sangat setuju dan setuju
akan pernyataan keamanan Samsat Aek Kanopan sudah sesuai standart keamanan.
Hal ini menunjukan bahwa keamanan di Kantor Samsat sudah baik dan sesuai
dengan harapan masyarakat. Terjaminnya tingkat keamanan di unit penyelenggara
pelayanan ataupun keandalan sarana yang digunakan dapat membuat masyarakat
B. PEMBAHASAN
a. Predictors: (Constant), Pelayanan Publik
Nilai R = 0.707, artinya variable x memiliki korelasi (hubungan) dengan variable y sebesar 70,7% (jika diinterpretasikan). Dengan demikian, hipotesis yang diterima adalah hipotesis alternatif yaitu ada hubuungan positif antara pelayanan public terhadap kepuasan masyarakat.
Nilai R Square menunjukkan 500, artinya secara keseluruhan model penelitian dapat menjelaskan pengaruh terhadap variable y sebesar 50 %. Dengan demikian, masih ada variable lain yang memiliki korelasi dengan variable y, yaitu sebesar 50,3% yang tidak diteliti dalam penelitian ini
ANOVAb
a. Predictors: (Constant), Pelayanan Publik b. Dependent Variable: Kepuasan Masyarakat
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Kepuasan Masyarakat
Secara konstan, kepuasan masyarakat sebesar 14.511, artinya jika tidak
ada perubahan dalam hal budaya kerja maka kualitas pelayanan yang dihasilkan
adalah sebesar 14.511. Koefisien pengaruh (determinasi) variael pelayanan publik
terhadap kepuasan masyarakat adalah sebesar 0,975 atau 97,5 %, artinya jika
terjadi perubahan pada variable pelayanan masyrakat sebesar 1 kali satuan
perubahan maka akan menghasilkan peningkatan pada variable kualitas pelayanan
sebesar 0,97
Hasil tersebut di atas menunjukkan bahwa variabel pelayanan publik
berpengaruh positif terhadap variabel kepuasan masyarakat. Analisis selanjutnya
melihat tingkat signifikansi pengaruh variable x terhadap variable y. Nilai
signifikansi variabel kepuasan masyarakat pada print out SPSS kolom sig.
menunjukkan angka 0,000 yaitu lebih kecil dari 0,05, dengan demikian variabel
pelayanan publik berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable kepuasan
masyarakat. Secara manual signifikansi pengaruh pelayanan publik terhadap
variable kepuasan masyarakat dapat dilihat dari nilai t.hitung yaitu sebesar 6,923
dan dibandingkan dengan nilai distribusi t (t tabel) yaitu sebesar 1.677 dengan
demikian t hitung > t tabel artinya variabel pelayanan publik dapat berpengaruh
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Kantor UPT SAMSAT Aek Kanopan sebagai organisasi pelayanan
publik mempunyai beberapa jenis kegiatan. Salah satunya pelayanan
dalam pengurusan pajak kendaraan bermotor. Arah kegiatan
pelayanan yaitu untuk memberi kepuasan kepada masyrakat. Namun
melalui penelitian ini dapat disimpulkan kepuasan masyrakat terhadap
pelayanan di Kantor Samsat ini belum terpenuhi.
2. Pelayanan publik terhadap kepuasan masyrakat sangat mempunyai
pengaruh yang besar. Dari hasil data yang diperoleh Nilai R Square
menunjukkan 500, artinya secara keseluruhan model penelitian dapat
menjelaskan pengaruh terhadap variable y sebesar 50 %. Dengan
demikian, masih ada variable lain yang memiliki korelasi dengan
variable y, yaitu sebesar 50,3% yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Di Kantor UPT SAMSAT Aek Kanopan hanya unsur keamanan dan
kenyamanan yang masih dirasa memuaskan oleh masyarakat wajib
pajak. Unsur yang lainnya masih kurang bahkan jauh dari harapan
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilkukan melalui observasi, wawancara
serta penyebaran kusioner maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
saran kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini.
1. Kepada Kantor Samsat Aek Kanopan, sebaiknya terus meningkatkan
pelayanan kearah yang lebih baik, petugas harus sadar akan tugas dan
tanggung jawabnya, agar tercapainya kepuasan masyarakat
2. Membenahi faktor-faktor SDM serta meningkatkan sarana dan
prasarana pelayanan untuk lebih mewujudkan keberhasilan
pelaksanaan dengan kategori sangat baik
3. Mengingat Kantor Samsat Aek Kanopan mempunyai kedudukan yang
strategis dalam peningkatan pelayanan hendaknya aparatur pelaksana
berperan aktif dalam memberikan setiap informasi pelayanan dalam
pengurusan pajakkendaraan bermotor agar tidak adanyakendala
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode yang bersifat deskriptif kuantitatif,
dengan bentuk penelitian explanatory (penelitian penjelasan) dengan cara
pendekatan dan pengumpulan data sekaligus pada suatu saat dimana tiap subjek
penelitian hanya diukur sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap variabel
yang sama, subjek penelitian diamati pada waktu yang sama guna menjawab suatu
permasalahan pada situasi sekarang yang hasilnya dipergunakan untuk
perencanaan perbaikan
B. lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor UPT SAMSAT Aek Kanopan Jalan
Angkatan No 66 Kabupaten Labuhan Batu Utara.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti
untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono,2005:90). Maka
dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh masyarakat wajib pajak
kendaraan bermotor. Populasi diambil dari jumlah masyarakat Labuhan Batu
Utara yang datang pada sebulan masa kerja yaitu 500 orang.
Selain itu peneliti juga menggali informasi melalui wawancara dengan
pihak Kantor Samsat Labuhan Batu Utara yaitu pegawai Samsat dan Kanit Lantas
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 2004 :91). Dalam menentukan sampel dari objek
penelitian ini ditetapkan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu
teknik penentuan sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti. Mengutip dari
pendapat Arikunto (2002:109) bahwa jika kita hanya meneliti sebagian populasi,
maka penelitian tersebutdisebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti. Prosedur pengambilan sampel yang digunakan
penulis sesuai dengan pendapat Arikunto (2002:12) bahwa “apabila subjeknya
kurang dari seratus lebih baik diambil semua”. Selanjutnya apabila jumlahnya
besar, dapat diambil10-15% atau 20-25% atau lebih”. Jumlah sampel dalam
penelitian ini berdasarkan prosedur pengambilan sampel dari jumlah populasi 500
orang, akan diambil 10% sebanyak 50 orang.
D. Teknik Pengukuran Skor
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan kusioner penelitian yang
mencakup daftar pertanyaan yang disusun berdasarkan kriteria jawaban secara
tertutup dan studi Dokumentasi, yaitu mengumpulkan data-data sekunder yang
memiliki relevasi terhadap penelitian ini.
Melalui penyebaran angket yang berisi pertanyaan yang diajukan kepada
responden, maka ditentukan skor pada setiap pertanyaan. Teknik pengukuran skor
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Likert’Summated ratings. Penentuan
ini dihitung berdasarkan alternative jawaban (a, b, c,d, e), dimana akan diberi skor
sebagai berikut:
1. Untuk alternative jawaban ‘a’ diberi skor 5
2. Untuk alternative jawaban ‘b’ diberi skor 4
3. Untuk alternative jawaban ‘c’ diberi skor 3
4. Untuk alternative jawaban ‘d’ diberi skor 2
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam data menurut
klarifikasinya jenis dan sumbernya, yaitu:
1. Teknik pengumpulan data primer
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung ke lokasi penelitian
untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang
diteliti. Pengumpulan data promer dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a. Kuesioner (angket), adalah suatu daftar yang berisi rangkaian pertanyaan
mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti, yang bertujuan
memperoleh informasi yang relevan, serta informasi yang dibutuhkan
dapat dibutuhkan secara serentak. Dalam penelitian ini, angket digunakan
sebagai alat pendamping dalam mengumpulkan data. Daftar pertanyaan
dibuat semi terbuka yang member pilihan jawaban pada responden dan
memberikan penjelasan-penjelasan yang diperlukan oleh peneliti.
b. Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara
lengsung terhadap objek penelitian kemudian mencatat fejala-gejala yang
ditemukan si lapangan untuk melegkapi data-data yang diperlukan
sebagai acuan yang terkaitan dengan permasalahan penelitian.
2. Teknik pengumpulan data sekunder
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka yang terdiri
dari:
a. Penelitian kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui
buku, majalah dan berbagai bahan yang berhubungan dengan objek
penelitian.
b. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui
pengkajian dan penelaahan terhadap catatan tertulis maupun
F. Teknik Analisis Data
Untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan penelitian ini, maka digunakan
prosedur analisis data primer sebagai berikut :
1. Ordinary Least Square
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif
dengan Metode Ordinary Least Square (OLS). Hal ini digunakan untuk melihat
pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen dalam penelitian ini.
Dan sebagai alat analisis untuk mengolah data adalah dengan menggunakan
program SPSS Versi 18,0.
2. Korelasi Product Moment
Untuk mengetahui adanya hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih
maka digunakan analisis korelasi. Korelasi yang digunakan adalah model korelasi
Product Moment. Korelasi Product Moment digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu variabel X (Pelayanan Publik) terhadap
variabel Y (kepuasan masyarakat). Perhitungan nilai kooefisien korelasi tersebut
akan dihasilkan melalui pengolahan data dengan instrument statistic (software)
yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini yakni SPSS for
windows versi 18,0.
G. Model Analisis
Untuk menganalisis data yang dihasilkan dalam penelitian ini digunakan
model analisis sebagai berikut :
Y = β0 + β1 X1 + ε
Keterangan :
Y = Kepuasan masyarakat (likert)
β0 = Intercept / konstanta
β1 = Koefisien estimasi model
ε = Error
Dengan demikian hasil penghitungan koefisien determinasi pada model
analisis di atas dapat dikategorikan sesuai klasifikasi pengaruh, yakni :
0,01 – 0,19 : Pengaruh Rendah
0,20 – 0,39 : Pengaruh Sedang
0,40 – 0,59 : Pengaruh Cukup
0,60 – 0,79 : Pengaruh Kuat
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Reformasi dan otonomi daerah membawa perubahan yang besar terhadap
seluruh aspek kehidupan masyarakat dan juga perubahan terhadap jalannya
pemerintahan. Salah satu komponen dari otonomi daerah adalah penyelenggaraan
pemerintahan yang baik ( good governance ) yang merupakan salah isu yang
sangat mengemuka. Untuk mendukung dalam pelayanan publik dipertegas
dengan KepMenPan No. 63/ Kep/ M.PAN/7/003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Dalam KEPMENPAN tersebut terdapat
standar dalam pelayanan publik:
1. Prosedur Pelayanan
2. Waktu Pelaksanaan
3. Biaya Pelayanan
4. Produk Layanan
5. Sarana dan Prasarana
6. Kompetensi petugas pemberi layanan
Kemampuan daerah dalam melaksanakan otonomi terletak pula pada
kemampuan daerah dalam mengelola keuangan daerahnya. Artinya daerah
otonom harus memiliki kewenangan untuk menggali sumber-sumber keuangan
sendiri, mengelola dan menggunakan keuangan sendiri yang cukup memadai
untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerahnya. Berkaitan dengan
hal itu, salah satu hal penting dalam peningkatan Pendapatan asli Daerah di
Propinsi sumatera Utara Khususnya Kabupaten Labuhan Batu Utara adalah
dengan mengupayakan peningkatan penerimaan pendapatan daerah yang berasal
dari pajak daerah , terutama dari pajak kendaraan bermotor (PKB). Dalam upaya
menigkatkan penerimaan pajak kendaraan bermotor ini maka timbullah Sistem
Pada masa lalu masyarakat pemilik kendaraan bermotor yang akan
mengurus PKB, BBNKB, STNK, dan SWDKLLJ harus pergi kebeberapa tempat
sesuai dengan lokasi instansi yang berwenang dalam tugasnya masing-masing.
Biasanya letak lokasi antar instansi ini berjauhan sehingga menyulitkan
masyarakat karena memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang lebih mahal.
Dengan kondisi tersebut menjadikan kualitas pelayanan terhadap masyarakat
sangan rendah dan adanya keengganan masyarakat untuk mengurus dokumennya.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pemilik
kendaraan bermotor dalam pengurusan STNK/PKB dan pengurusan SWDKLLJ.
terbitlah Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga menteri yaitu Menhankam.
Mendagri, dan Menteri Keuangan. SKB untuk yang terakhir diperbaharui dan
ditindaklanjuti dengan Instruksi Bersama Panglima Angkatan Bersenjata, Menteri
Keuangan dan Mendagri Nomor Ins/02/II/1993. Nomor 01/IMK.01/1993 dan
Nomor 2A Tahun 1993 tentang Penyempurnaan Pelaksanaan Sistem Administrasi
Manunggal di Bawah Satu Atap (SAMSAT) dalam pengeluaran STNK, BPKB,
TNKB, pembayaran PKB/BBNKB dan SWDKLLJ. Dengan hal ini di harapkan
pelayanan kepada masyarakat semakin baik.
Didalam Kantor bersama Samsat terdapat tiga instansi yang berbeda
kewenangannya namun dalam hal sistem dan prosedur pelayanan kepada
masyarakat menjadi satu bagian dan saling berhubungan. Dengan demikian,
masyarakat yang akan mengurus dokumen-dokumen kendaraan bermotor cukup
datang di satu lokasi sehingga lebih mudah, cepat dan efisien.
Walaupun secara umum tingkat pelayanan semakin baik namun masih
dijumpai permasalahan-permasalahan antara lain seperti yang diberitakan melalui
artikel-artikel di website Kompas . Artikel-artikel tersebut berisi keluhan-keluhan
di Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Aek Kanopan Kabupaten Labuhan
Batu Utara. Diantaranya adanya keluhan calo, dan perbedaan dalam pelayanan
administrasi. Selain itu terdapat faktor –faktor internal dan eksternal yang