ii
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI
JURUSAN AKUNTANSI KEUANGAN SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh
DWI SUCIATI
Prestasi belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar dan prestasi belajar dapat dikatakan sebagai output dari suatu input. Prestasi belajar yang tinggi menggambarkan keberhasilan dari proses pembelajaran, begitu juga sebaliknya. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMK 1 Swadhipa Natar menunjukkan bahwa prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI jurusan Akuntansi Keuangan tergolong rendah. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kegiatan pembelajaran, baik faktor intern maupun faktor ekstern. Oleh karena itu, penelitian ini akan
membahas beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu, minat belajar, aktivitas belajar dan ketersediaan sarana belajar di sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara minat belajar, aktivitas belajar dan ketersediaan sarana belajar di sekolah terhadap prestasi belajar
akuntansi keuangan siswa kelas XI semester genap SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan tahun Pelajaran 2010/ 2011. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif verifikatif dengan
pendekatan ex post facto dan survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan semester genap tahun pelajaran 2010/ 2011 sebanyak 198 siswa, dengan jumlah sampel yang diambil 132 siswa.
iii
0,656 dan koefisien determinasi (R2) = 0,430, yang berarti prestasi belajar akuntnasi keuangan siwa dipengaruhi oleh minat belajar, aktivitas dan ketersediaan sarana belajar sebesar 43%, sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak ada dalam model.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (R) = 0,526 dan koefisien determinasi (R2) = 0,276, yang berarti bahwa minat belajar mempengaruhi prestasi belajar akuntansi keuangan sebesar 27,6%, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara aktivitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (R) = 0,360 dan koefisien determinasi (R2) = 0,129, yang berarti bahwa aktivitas belajar mempengaruhi prestasi belajar akuntansi keuangan sebesar 12,9%, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara ketersediaan sarana belajar terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (R) = 0,345 dan koefisien determinasi (R2) = 0,119, yang berarti bahwa ketersediaan sarana belajar mempengaruhi prestasi belajar akuntansi keuangan 11,9%, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
v
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI
JURUSAN AKUNTANSI KEUANGAN SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh DWI SUCIATI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI
JURUSAN AKUNTANSI KEUANGAN SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
(Skripsi)
Oleh
Dwi Suciati
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Paradigma Pengaruh Pengaruh Minat Belajar, Aktivitas Belajar dan
Ketersediaan Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar ... 34
2. Kurva Normal Q-Q Plot Minat Belajar ... 69
3. Kurva Normal Q-Q Plot Aktivitas Belajar ... 70
4. Kurva Normal Q-Q Plot Ketersediaan Sarana Belajar ... 71
xv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 9
F. Kegunaan Penelitian... 9
G. Ruang Lingkup Penelitian ... 10
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Prestasi Belajar ... 11
2. Minat Belajar ... 17
3. Aktivitas Belajar... 20
4. Ketersediaan Sarana Belajar di Sekolah ... 22
xvi
B. Penelitian Relevan ... 29
C. Kerangka Pikir ... 32
D. Hipotesis ... ... 34
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 36
B. Populasi dan sampel 1. Populasi ... ... 37
2. Sampel ... ... 38
3. Teknik Pengambilan Sampel... 38
C. Variabel Penelitian ... 39
D. Definisi Operasional Variabel ... 40
E. Teknik Pengumpulan data 1. Wawancara ... 43
2. Angket ... ... 43
3. Dokumentasi ... 44
F. Uji Persyaratan Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen ... 44
2. Uji Reliabilitas ... 47
G. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas ... 49
2. Uji Homogenitas ... 50
H. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda 1. Uji Kelinieran Regresi... 50
2. Uji Multikolinieritas ... 51
3. Uji Autokorelasi ... 52
4. Uji Heteroskedastisitas ... 52
I. Pengujian Hipotesis 1. Regresi Linier Sederhana ... 54
xvii
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya SMK 1 Swadhipa Natar ... 57
2. Visi, Misi dan Tujuan SMK 1 Swadhipa Natar 2.1. Visi SMK 1 Swadhipa Natar ... 58
2.2. Misi SMK 1 Swadhipa Natar ... 58
2.3. Tujuan SMK 1 Swadhipa Natar ... 59
3. Situasi dan Kondisi Sekolah SMK 1 Swadhipa Natar ... 59
4. Kondisi Guru dan Karyawan SMK 1 Swadhipa Natar. ... 60
B. Deskripsi Data 1. Data Minat Belajar (X1) ... 62
2. Data Aktivitas Belajar (X2) ... 63
3. Data Ketersediaan Sarana Belajar di Sekolah (X3) ... 64
4. Data Prestasi Belajar (Y) ... 65
C. Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas ... 66
2. Uji Reliabilitas ... 67
D. Uji Persyaratan Analisis Data 1. Uji Normalitas 1.1. Uji Normalitas X1 ... 69
1.2. Uji Normalitas X2 ... 70
1.3. Uji Normalitas X3 ... 71
1.4. Uji Normalitas Y ... 72
2. Uji Homogenitas ... 73
3. Uji Kelinieran 3.1. Kelinieran X1 terhadap Y ... 74
3.2. Kelinieran X2 terhadap Y ... 74
3.3. Kelinieran X3 terhadap Y ... 75
4. Uji Multikolinieritas ... 76
5. Uji Autokorelasi ... 77
xviii
E. Pengujian Hipotesis
1. Regresi Linier Sederhana
1.1. Hipotesis Pertama... 80
1.2. Hipotesis Kedua ... 81
1.3. Hipotesis Ketiga ... 82
2. Regresi Linier Multiple ... 83
F. Pembahasan 1. Pengaruh Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar ... 85
2. Pengaruh Aktivitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar ... 86
3. Pengaruh Ketersediaan Sarana Belajar di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar ... ... 87
4. Pengaruh Minat Belajar, Aktivitas Belajar dan Ketersediaan Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar ... 88
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... ... 91
B. Saran ... ... 92
DAFTAR PUSTAKA
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 2. Angket
3. Data Uji Coba Angket X1
4. Data Uji Coba Angket X2
5. Data Uji Coba Angket X3
6. Hasil Uji Validitas Angket X1
7. Hasil Uji Validitas Angket X2
8. Hasil Uji Validitas Angket X3
9. Hasil Uji Reliabilitas Angket X1
10. Hasil Uji Reliabilitas Angket X2
11. Hasil Uji Reliabilitas Angket X3
12. Data Angket X1
13. Data Angket X2
14. Data Angket X3
15. Rekapitulasi Data Penelitian 16. Uji Normalitas
17. Uji Homogenitas 18. Uji Kelinieran 19. Uji Multikolinieritas 20. Uji Autokorelasi 21. Uji Heteroskedastisitas
22. Uji Regresi Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar 23. Uji Regresi Aktivitas Belajar terhadap Prestasi Belajar
24. Uji Regresi Ketersediaan Sarana Belajar di Sekolah terhadap Prestasi Belajar
xix
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman 1. Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi Keuangan SMK 1
Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/ 2011 ... .. 4
2. Jumlah Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi Keuangan SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011... 37
3. Tabel Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-masing Kelas ... 39
4. Indikator Masing-masing Variabel dan Sub Indikatornya ... 41
5. Tabel hasil analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X1 ... 45
6. Tabel hasil analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X2 ... 46
7. Tabel hasil analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X3 ... 47
8. Tabel Analisis Varians (ANAVA) ... 51
9. Daftar Sarana dan Prasarana SMK 1 Swadhipa Natar ... 60
10. Daftar Kondisi Guru dan Karyawan SMK 1 Swadhipa Natar ... 61
11. Tabel Kategori Minat Belajar ... 63
12. Tabel Kategori Aktivitas Belajar ……….. 64
13. Tabel Kategori Ketersediaan Sarana Belajar di Sekolah ... 65
14. Tabel Kategori Prestasi Belajar Siswa ... 66
15. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Minat Belajar ... 69
16. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Aktivitas Belajar ... 70
xx
18. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Prestasi Belajar ... 72
19. Hasil Pengujian Homogenitas ... 73
20. Hasil Uji Kelinieran Minat Belajar ……….. 74
21. Hasil Uji Kelinieran Aktivitas Belajar ……...……….. 75
22. Hasil Uji Kelinieran Ketersediaan Sarana Belajar …….……….. 75
23. Hasil Uji Multikolonieritas ……... ……….. 76
24. Hasil Uji Autokorelasi... 78
25. Hasil Uji Hipotesis Pertama ... 80
26. Hasil Uji Hipotesis Kedua ... 81
27. Hasil Uji Hipotesis Ketiga ... 83
vii
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dr. R. Gunawan S, S.Pd., S.E., M.M.
...
Sekretaris : Drs. Yon Rizal, M.Si.
...
Penguji
Bukan Pembimbing : Erlina Rupaidah, S.E., M.Si.
...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 196003151985031003
iv
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, adalah:
1. Nama : Dwi Suciati
2. NPM : 0743031007
3. Program Studi : Pendidikan Ekonomi
4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/ FKIP Unila
5. Alamat :Jl. St. Ratu Liyu, Branti Raya, Natar
Lampung Selatan (Telp/ HP) 085769699538
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.
Bandar Lampung, Januari 2012
ix
PERSEMBAHAN
Puji syukur atas segala karunia dan rahmat yang telah
diberikan oleh Allah S.W.T sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya kecil ini dan penulis
persembahkan untuk…
Kedua orang tua tercinta Ma’e dan bapake yang selalu
memberikan semangat dan motivasi kepada ku untuk
terus berjuang dalam kesulitan, serta selalu mendoakan
dan menyayangiku.
Mamas ku Larwan, dan adik-adikku, Galih dan Ayu
yang selalu menghibur ku disaat lelah. Thanks.
Muahhh.
Mbah ku yang selalu mendoakanku, serta para
saudara-saudara ku lainnya yang selalu mendukung.
“ I Love You All”
Yang terhormat para pendidikku yang telah ikhlas
memberikan ilmu pengetahuan kepadaku.
vi
Judul Skripsi : FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN SISWA KELAS XI JURUSAN AKUNTANSI KEUANGAN SMK 1
SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011
Nama Mahasiswa :
Dwi Suciati
Nomor Pokok Mahasiswa : 0743031007
Program Studi : Pendidikan Ekonomi
Jurusan : Pendidikan IPS
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
1.
Komisi Pembimbing
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. R. Gunawan S, S.Pd, S.E, M.M. Drs. Yon Rizal, M.Si.
NIP 19600808 1986031003 NIP 19600818 1986031005
2.
Mengetahui
Ketua Jurusan Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Ekonomi
Drs. Iskandar Syah, M.H. Drs. Hi. Nurdin, M.Si.
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Branti Raya, Kecamatan Natar,
Kabupaten Lampung Selatan pada tanggal 08 Mei 1988,
sebagai anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan
Bapak Wagiono dan Ibu Jariah.
Pendidikan formal yang diselesaikan penulis adalah:
1. Sekolah Taman Kanak-Kanak di Solo diselesaikan tahun 1995.
2. Sekolah Dasar di SDN 2 Branti Raya yang diselesaikan pada tahun 2001.
3. Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Natar diselesaikan pada tahun
2007.
Tahun 2007, penulis terdaftar sebagai mahasiswa FKIP Unila Jurusan IPS
program studi Ekonomi. Sebagai mata kuliah wajib, penulis mengikuti Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) dengan tujuan Surabaya-Bali-Yogyakarta pada tanggal
24 Januari- 1 Februari 2010. Selain itu, penulis juga melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) pada bulan Juli hingga Oktober 2011 di SMA
xii
SANWACANA
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata
Pelajaran Akuntansi Keuangan Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi Keuangan
SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/ 2011” adalah
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan di Universitas
Lampung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
2. Bapak Dr. M. Thoha.B.S.Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si.selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas
xiii
5. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung;
6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.;
7. Bapak Dr. R. Gunawan Sudarmanto, S.Pd., S.E., M.M., selaku pembimbing
utama yang telah bersedia membimbing dan menyumbangkan ilmu demi
kesempurnaan skripsi ini;
8. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku pembimbing akademik yang telah
dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;
9. Ibu Erlina Rupaidah, S.E., M.Si selaku pembahas dan penguji skripsi yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi;
10. Bapak / Ibu dosen program studi pendidikan ekonomi yang selama ini telah
dengan tulus membimbing dan mendidik penulis;
11. Ibu Dra. Aidatina selaku kepala SMK 1 Swadhipa Natar serta seluruh staf dan
pengajar yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini;
12. Kedua orangtuaku, Bapak Wagiono dan Ibu Jariah yang telah membesarkan,
menyayangi dan memberikan segalanya yang terbaik untukku;
13. Kedua kakakku, Larwan i dan kedua adikku, Galih dan Ayu yang selalu
memberikan dukungan untuk keberhasilanku;
14. Para sepupu-sepupuku tercinta, fadil, azizah, zaki dan semuanya yang selalu
memberikan rasa rindu, keceriaan, tawa dan canda;
15. Sahabat-sahabatku tersayang, yunda, munk, abang, joe, hafi, neng septi dan
xiv
16. Teman-teman PPL yang aku rindukan, mb nur, wina, vira, mb erla, ali, ruslan,
arif, enti, anggi, mb mira dan mb ana senang mengenal kalian;
17. Para rekanku tercinta Economy Education ’07 Wahyu, Fikoh, Kade, Mila,
Suliyah, Silvia, Wuri, Mevi, Desi, Enti, Ira, Sri, Erna, Emi, Puji, Sulis, Ucha,
Eva, Linda, Leli, Alfath, Nur, Elshe, Doni, Hendriansyah, Tri Ari, Arius dan
Muja;
18. Senior-seniorku di LCC, terima kasih atas segala dukungannya.
19. Seluruh rekan-rekan di pendidikan ekonomi, serta adik-adik dan kakak
tingkatku. Terima kasih atas semua persaudaraan yang sudah terbuna dengan
baik.
Demikianlah semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua, amin. Akhir kata,
dengan penuh ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih.
Bandar Lampung, Januari 2012
Penulis
I. PENDAHULUAN
Bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang
masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.
Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan sebuah negara tidak lepas dari peran dunia pendidikan dalam
menciptakan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, terampil, profesional,
berakhlak, dan bermoral, di mana bahwasannya, dengan arus globalisasi saat ini
menuntut suatu bangsa agar memiliki sumber daya manusia yang berkualitas
secara komperhensif. Menciptakan SDM seperti yang diharapkan melalui jalur
pendidikan bukanlah sesuatu yang mudah, perlu adanya peningkatan atau
perbaikan secara kontuinitas pada mutu pendidikan, karena hal tersebut
merupakan salah satu faktor vital sebuah bangsa dalam membentuk
manusia-manusia yang berpotensi seutuhnya.
Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Undang-undang No.20 Tahun
2003). Undang-undang ini sejalan dengan isi UUD 1945 pasal 31 ayat 3 yang
berbunyi “pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system
pendidikan nasional, yang meningkatkankeimanan dan ketaqwaan serta akhlak
muliad dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang.
Selain itu, pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis, serta bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu tujuan pendidikan
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga dapat meningkatkan taraf hidup
manusia menjadi lebih baik, dan itu berarti pada hakekatnya pendidikan
merupakan salah satu kebutuhan penting di dalam kehidupan setiap individu.
Pendidikan yang terdiri dari proses input, transformasi dan output, tentunya
memerlukan suatu lembaga pendidikan baik formal maupun informal sebagai
wadah dalam menunjang jalannya proses yang efektif dan efisien.
Salah satu lembaga pendidikan formal yang dapat dijadikan tempat dalam
mencapai tujuan pendidikan adalah sekolah. Pendidikan di sekolah merupakan
tempat berlangsungnya proses pembelajaran yang diukur dalam rentang waktu
tertentu untuk mengetahui keberhasilan atau prestasi seseorang dalam kegiatan
kegiatan pendidikan, dimana mereka diharapkan dapat mencapai keberhasilan
belajar. Keberhasilan belajar siswa itu sendiri dapat dilihat dari kemampuannya
menguasai materi pelajaran, tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai, dan
keterampilan serta kebenaran dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
Keberhasilan belajar siswa dapat ditunjukkan dengan tinggi rendahnya prestasi
belajar yang diperoleh, seperti siswa kelas XI jurusan akuntansi keuangan di SMK
1 Swadhipa Natar Lampung Selatan sebagai tempat penelitian memiliki prestasi
belajar cukup bervariasi, ada yang tinggi, sedang dan rendah. Sebagai salah satu
sekolah menengah kejuruan, SMK 1 Swadhipa mempunyai ruang belajar yang
relatif sedikit serta sarana yang minim, seperti perpustakaan yang sempit karena
ruang UKS dan tata usaha menjadi satu dengan perpustakaan, kemudian ruang
belajar yang relatif sedikit, lapangan olahraga yang kecil, serta belum adanya
jaringan internet. Hal tersebut yang di duga menjadi salah satu faktor prestasi
belajar siswa cukup bervariasi sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian di SMK 1 Swadhipa untuk mengetahui apakah dengan keterbatasan
yang dimiliki sekolah mempengaruhi prestasi belajar siswanya atau berasal dari
faktor lainnya, karena terdapat banyak faktor yang bisa mempengaruhi prestasi
belajar siswa, baik faktor dari dalam diri maupun faktor yang berasal dari luar diri
siswa itu sendiri. Seperti contohnya, faktor intern yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar adalah motivasi, minat, disipiln, kreativitas, aktivitas belajar, dan
sebagainya, sedangkan faktor eksternya yaitu ketersediaan sarana belajar di
Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila salah satu tujuan pembelajaran
tercapai, yaitu siswa memperoleh prestasi belajar yang baik/ tinggi. Prestasi
belajar dapat diartikan sebagai hasil belajar yang diperoleh karena adanya
aktivitas yang dilakukan saat proses pembelajaran dan prestasi belajar merupakan
hasil kerja yang keadaanya sangat kompleks. Prestasi belajar yang tinggi
menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran berhasil, sebaliknya dengan prestasi
belajar yang rendah dapat dikatakan tujuan pembelajaran belum tercapai.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan peneliti di SMK 1
Swadhipa Natar Lampung Selatan, prestasi belajar yang diperoleh siswa kelas XI
jurusan Akuntansi Keuangan dapat dilihat sebagai berikut
Table 1. Prestasi belajar siswa kelas XI jurusan Akuntansi Keuangan SMK Swadhipa Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 2010/2011
Nomor Kelas < 72 Nilai ≥ 72 Jumlah siswa
1. XI akuntansi 1 18 22 40
2. XI akuntansi 2 29 10 39
3. XI akuntansi 3 25 14 39
4. XI akuntansi 4 27 13 40
5. XI akuntansi 5 29 11 40
Jumlah 128 70 198
% 64,65% 35,35% 100%
Sumber : Guru mata pelajaran akuntansi
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 198 siswa, yang memperoleh nilai
akuntansi ≥ 72 hanya 70 orang atau 35,35% siswa, sedangkan yang mendapat
nilai < 72 sebanyak 128 atau 64,65% siswa. Nilai rata-rata yang diperoleh seluruh
siswa pada mata pelajaran akuntansi adalah 60,79. Berdasarkan kriteria ketuntasan
ketuntasan belajar apabila telah mencapai nilai di atas atau sama dengan 72,
sehingga dapat disimpulkan 64,65% siswa atau secara umum belum mencapai
kriteria ketuntasan dan prestasi belajar siswa kelas XI jurusan akuntansi keuangan
pada mata pelajaran akuntansi keuangan tergolong masih rendah. Banyak faktor
yang dapat mempengaruhi rendahnya prestasi belajar siswa, diantara faktor yang
telah disebutkan di atas, faktor internal seperti minat dan aktivitas belajar siswa
diduga sebagai penyebab rendahnya prestasi belajar akuntansi keuangan siswa
kelas XI jurusan akuntansi keuangan SMK 1 Natar Lampung Selatan, sedangkan
faktor eksternal yang diduga turut serta mempengaruhi adalah ketersediaan sarana
belajar di sekolah.
Minat merupakan salah satu faktor yang memiliki andil cukup besar didalam
tujuan pembelajaran. Minat belajar siswa dapat dilihat dari antusias mereka dalam
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, di mana dari 198 siswa 65 orang
atau sebesar 32,83% siswa yang cukup antusias mengerjakan tugas dengan
sungguh-sungguh dan 113 siswa atau 67,17% kurang memiliki antusias. Hal
tersebut dapat dilihat dari nilai harian yang mereka dapatkan.
Seseorang yang memiliki minat tinggi tidak akan mudah menyerah apabila hal
yang dilakukannya belum berhasil sesuai harapan, begitu juga dengan minat
belajar pada siswa. Slameto (2010:57), menyatakan bahwa bahan pelajaran yang
menarik minat siswa akan lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat
menambah kegiatan belajar. Adanya kesadaran untuk terus belajar tanpa adanya
yang dipelajari akan lebih bersifat tahan lama untuk diingat, karena pada saat
belajar dia berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memahaminya.
Selain itu, aktivitas belajar siswa mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pencapaian prestasi belajar, karena tujuan pembelajaran akan lebih mudah dicapai
bila di dukung dengan kegiatan atau aktivitas siswa yang aktif, baik mandiri
ataupun kelompok, seperti mencatat, bertanya, mempersentasikan dan lain-lain.
Dari seluruh jumlah siswa kelas XI jurusan akuntansi keuangan, terdapat hanya 70
siswa atau 35,35% yang aktif selama pembelajaran berlangsung, sedangkan
sisanya 128 atau 64,65% terlihat pasif.
Aktivitas belajar mempengaruhi prestasi belajar karena dengan intensitas belajar
siswa yang tinggi baik di rumah maupun di sekolah maka hasil belajarnya akan
lebih baik daripada siswa yang memiliki intensitas belajar yang rendah. Daryanto
(2010:71) menyatakan bahwa apabila siswa melakukan aktivitas dengan
memanfaatkan seluruh panca inderanya dengan baik, maka prestasi belajar yang
diperoleh akan lebih optimal. Selama ini aktivitas belajar di kelas lebih banyak
dilakukan oleh guru, sehingga siswa menjadi kurang terampil dalam kegiatan
pembelajaran.
Selanjutnya, ketersediaan sarana belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
pembelajaran, karena hal tersebut sangat dibituhkan untuk menunjang berjalannya
proses pembelajaran yang efektif. Dari 5 kelas akuntansi yang ada, hanya terdapat
Syarat berhasilnya siswa dalam belajar juga didukung oleh adanya sarana belajar
yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang (Slameto, 2010:28).
Kelengkapan sarana belajar di sekolah seperti ruang belajar/ kelas, papan tulis,
media pembelajaran, bangku, meja, buku panduan serta segala sesuatu yang
mendukung secara langsung kegiatan belajar mengajar akan membantu aktivitas
belajar siswa menjadi lebih aktif dan kreatif, karena siswa termotivasi untuk
belajar. Begitu juga sebaliknya, sarana belajar yang kurang memadai akan
menjadikan penghambat kegiatan belajar.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini diuraikan
dengan mengambil judul: “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi
Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Keuangan Siswa Kelas XI Jurusan
Akuntansi Keuangan SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun
Pelajaran 2010/ 2011”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan dalam
penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
1. Terdapat banyak faktor yang bisa mempengaruhi prestasi belajar siswa.
2. Belum tercapainya salah satu tujuan pembelajaran, yaitu prestasi belajar
tinggi, dikarenakan tercapainya tujuan pembelajaran hanya diukur lewat
tuntasnya bahan ajaran tanpa memperhatikan sejauh mana pemahaman siswa
terhadap materi yang telah diberikan, sehingga menyebabkan prestasi belajar
3. Masih rendahnya kesadaran siswa untuk terus belajar tanpa adanya paksaan
apabila menemukan materi yang sulit.
4. Kurangnya interaksi siswa dengan guru saat proses pembelajaran.
5. Kurangnya perhatian yang diberikan orangtua terhadap pendidikan yang
ditempuh anaknya.
6. Kegiatan pembelajaran masih cukup banyak didominasi oleh guru.
7. Kurangnya ketersediaan sarana belajar di sekolah sehingga menjadikan
kegiatan pembelajaran kurang efektif.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini
dibatasi pada aspek minat belajar (X1), aktivitas belajar (X2), ketersediaan sarana
belajar di sekolah (X3) dan prestasi belajar akuntansi (Y).
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini
sebagai berikut.
1. Apakah ada pengaruh secara parsial antara minat belajar siswa terhadap
prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI semester genap jurusan
akuntansi keuangan SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun
2. Apakah ada pengaruh secara simultan antara aktivitas belajar siswa siswa
terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI semester genap
jurusan akuntansi keuangan SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun
Pelajaran 2010/ 2011?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara minat belajar siswa terhadap
prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI semester genap jurusan
akuntansi keuangan SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun
Pelajaran 2010/ 2011?
2. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara aktivitas belajar siswa
siswa terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI semester
genap jurusan akuntansi keuangan SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan
Tahun Pelajaran 2010/ 2011?
F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini memiliki kegunaan, antara lain.
1. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar, aktivitas belajar dan ketersediaan
sarana belajar terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI
jurusan akuntansi keuangan semester genap SMK 1 Swadhipa Natar Lampung
2. Sebagai masukan bagi siswa agar lebih meningkatkan minat dan aktivitas
belajarnya.
3. Sebagai masukan bagi pihak sekolah to menambah serta memperbaiki keadaan
sarana sekolah agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif.
4. Sebagai masukan bagi kepala sekolah untuk terus berupaya meningkatkan
mutu pendidikan disekolah yang dipimpinnya.
5. Sebagai kontribusi bagi dinas pendidikan setempat untuk lebih meningkatkan
pengawasan terhadap sekolah-sekolah agar dapat menjalankan kegiatan
pembelajaran seoptimal mungkin.
6. Sebagai bahan refrensi untuk perpustakaan dan bagi semua pihak yang
bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini meliputi sebagai berikut.
1. Objek penelitian
Ruang lingkup objek penelitian ini adalah pengaruh minat belajar siswa (X1),
aktivitas belajar siswa (X2), dan ketersediaan sarana belajar (X3) terhadap
prestasi belajar siswa (Y).
2. Subjek penelitianRuang lingkup subjek penelitian ini adalah semua siswa
kelas XI semester genap jurusan akuntansi keuangan SMK 1 Swadhipa Natar
Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/ 2011.
3. Tempat penelitian
Ruang lingkup tempat penelitian ini adalah SMK 1 Swadhipa Natar Lampung
4. Waktu penelitian
Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah tahun pelajaran 2010/ 2011.
5. Ilmu penelitian
Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu pendidikan.
6. Waktu penelitian
Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah tahun pelajaran 2010/ 2011.
7. Ilmu penelitian
III. METODOLOGI PENELITIAN
Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,
populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Beberapa
hal lain yang perlu juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional
variabel, teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument, teknik analisis
data, uji kelinieran dan uji hipotesis. Pembahasannya secara lebih rinci akan
dijelaskan pada bagian-bagian berikut ini.
A. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif
dengan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek
atau subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya,
sedangkan verifikatif menunjukkan penelitian mencari pengaruh antara variabel
bebas terhadap variabel terikat (Nawawi, 2003: 61).
Pendekatan ex post facto adalah suatu penilaian yang dilakukan untuk meneliti
faktor-faktor yang dapat menimbulkan kegiatan tersebut. Survey sendiri
digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan
buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam mengumpulkan data (Sugiono,
2010: 12).
B. Populasi dan Sampel
Bagian ini akan mengemukakan secara lebih rinci tentang populasi dan sampel
dalam penelitian ini. Pada pembahasan sampel akan dibagi tentang teknik
penentuan besarnya sampel dan teknik pengambilan sampel tersebut. Adapun
penjelasannya lebih rinci akan dijelaskan berikut ini.
1. Populasi
Menurut Sugiono (2010:117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
[image:33.595.151.414.581.694.2]kesimpulannya.
Tabel 2. Jumlah siswa kelas XI Jurusan Akuntansi SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011.
No. Kelas Jumlah 1. XI Akuntansi 1 40 2. XI Akuntansi 2 39 3. XI Akuntansi 3 39 4. XI Akuntansi 4 40 5. XI Akuntansi 5 40 Jumlah 198
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester genap
jurusan akuntansi SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran
2010/2011 sebanyak 198 orang dan terbagi dalam lima kelas.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiono, 2010: 118). Besarnya sampel dalam penelitian ini
ditentukan dengan rumus Yamane sebagai berikut:
n = .
Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi
d2 = presisi yang ditetapkan (Riduwan, 2005: 65).
Populasi sebanyak 198 siswa dan presisi yang ditetapkan atau tingkat signifikansi 0,05, maka besarnya sampel pada penelitian ini sebagai berikut.
n = ( , )
= 132,44, dibulatkan menjadi 132.
3. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah probability sampling
dengan menggunakan simple random sampling secara profesional. Teknik ini
Tabel 3. Perhitungan jumlah sampel untuk masing-masing kelas.
Kelas Perhitungan Sampel XI AK 1 n = 40/198x132= 26,66 27 XI AK 2 n = 39/198x132= 26 26 XI AK 3 n = 39/198x132= 26 26 XI AK 4 n = 40/198x132= 26,66 27 XI AK 5 n = 40/198x132= 26,66 26 Jumlah 132
Besarnya sampel diambil dengan cara mengundi nomor urut (absen) siswa, setelah diundi, nomor urut siswa yang keluar kemudian dimasukkan kembali
ke dalam undian agar tetap mendapatkan peluang yang sama, dengan arti kata jika jumlah siswa di kelas sebanyak 40, perbandingannya harus 1:40 sampai didapat sampel yang diinginkan. Penentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi proporsional.
C. Variabel Penelitian
Variable penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2010:61). Variabel yang
terdapat pada penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut.
1. variabel bebas
variabel bebas (independen) merupakan variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah minat belajar (X1), aktivitas
2. variabel terikat
variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel terikat di sini adalah prestasi
belajar siswa (Y).
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional variabel berarti mendefinisikan secara operasional suatu
konsep sehingga dapat diukur, dicapai dengan melihat pada dimensi tingkah laku
atau properti yang ditunjukkan oleh konsep, dan mengkategorikan hal tersebut
menjadi elemen yang dapat diamati dan dapat diukur (Basrowi dan Kasinu,2007:
179).
1. Definisi operasional variabel
Definisi variabel secara operasional adalah mendeskripsikan variabel
penelitian sedemikian rupa, sehingga variabel tersebut spesifik dan terukur.
Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas dan
satu variabel terikat.
1. Minat belajar adalah kecendrungan untuk tetap memperhat-kan dan
mengenang beberapa kegiatan atau aktivitas (Slameto, 2010: 57). Indikator
dari minat sendiri yaitu memperhatikan penjelasan yang diberikan guru,
kemudian mengenang dan melakukan aktivitas di dalam belajar.
2. Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik (jasmani) maupun
mental (Sardiman, 2007: 96). Semakin banyak aktivitas yang dilakukan
3. Sarana belajar adalah segala sesuatu (perlengkapan dan peralatan sekolah)
yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran dan keberhasilan
proses pembelajaran (Sanjaya, 2010: 55).
4. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes
atau angka yang diberikan oleh guru (Tulus Tu’u, 2004: 75).
Tabel 4. Indikator Masing-masing Variabel dan Sub Indikatornya
Variabel Indikator Sub Indikator Skala Pengukuran Minat belajar.
(X1)
Memperhatikan Mengenang Aktivitas belajar Perhatian terhadap mata pelajaran
Kesiapan belajar
Menyimak pelajaran Pemberitahuan hasil belajar Menjawab pertanyaan Meningkatkan hasil belajar
Latihan soal
Mengulang pelajaran
Aplikasi
Menguasai materi
Belajar mandiri
Bertanya
Membaca
Variabel Indikator Sub Indikator Skala Pengukuran Aktivitas
belajar. (X2)
Aktivitas fisik Aktivitas mental Mendengarkan Mencatat Mengerjakan soal Memperhatikan Menghitung mengingat Diskusi Menganalisis
Memberi saran kritik
Menyanggah
Memimpin kelompok
Bersikap kritis
Menjadi peraga
Mengeluarkan pendapat Data Interval dengan pendekatan rating scale. Ketersediaan sarana belajar di sekolah. (X3)
Perlengkapan dan peralatan sekolah
Ruang belajar
Papan tulis, meja dan kursi
Perpustakaan
Laboratorium
Penerangan
Buku panduan
Kondisi ruang belajar
Peralatan tulis
Sarana internet
Buku Lembar Kerja Siswa (LKS)
Ukuran ruangan
Kenyamanan ruang belajar
Media
pembelajaran
Adanya guru
Alat menghitung
Data Interval dengan pendekatan
Variabel Indikator Sub Indikator Skala Pengukuran Prestasi belajar. (Y) Hasil semester mata pelajaran akuntansi keuangan siswa kelas XI jurusan akuntansi keuangan semester genap SMK 1 Swadhipa Natar Besarnya hasil semester mata pelajaran akuntansi keuangan siswa kelas XI jurusan akuntansi keuangan semester genap SMK 1 Swadhipa Natar
Interval
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Wawancara
Teknik ini digunakanapabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit atau kecil (Sugiyono, 2010:194). Wawancara
merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan jawaban mengenai
keadaan sekolah dan yang berhubungan dengan minat, aktivitas serta
ketersediaan sarana belajar kepada kepada guru kelas XI jurusan Akuntansi
Keuangan SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan.
2. Angket
Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
data ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang minat dan aktivitas belajar siswa, serta ketersediaan sarana belajar di sekolah.
3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data jumlah siswa, sejarah sekolah atau gambaran umum tentang SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan.
F. Uji Persyaratan Instrumen
Alat ukur atau instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk
mendapatkan data penelitian. Sedangkan pengumpulan data yang baik akan dapat
dipergunakan untuk pengumpulan data yang obyektif dan mampu menguji
hipotesis penelitian. Ada dua syarat pokok untuk dapat dikatakan sebagai alat
pengumpulan data yang baik, yaitu uji validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas Instrumen
“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen yang valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang validitas yang dimaksud” (Arikunto, 2009: 64). Untuk
menguji validitas instrumen ini, peneliti menggunakan rumus korelasi yang
dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus Korelasi Product
2 2
2
2
Y N X -X N X -XY N r
Y Y xy ……….(1) Keterangan:rxy : Koefisien validitas item yang dicari
X : Skor responden untuk tiap item
Y : Total skor tiap responden dari seluruh item ∑X: Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y: Jumlah skor dalam distribusi Y
∑ : Jumlah kuadrat masing-masing skor X
∑ : Jumlah kuadrat masing-masing skor Y N : Jumlah sampel (Sudarmanto, 2005: 79).
dengan kriteria pengujian jika harga rhitung>rtabel dengan taraf signifikansi 0,05
dan dk = n-2, maka alat ukur tersebut valid, begitu pula sebaliknya jika harga
rhitung< rtabel, maka alat ukur tersebut tidak valid. Berikut sajian tabel hasil uji
[image:41.595.136.490.436.686.2]validitas angket kepada 20 responden dengan 15 item pernyataan.
Tabel 5. Hasil analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X1
Item
Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan 1 0,592 0,444 Valid 2 0,517 0,444 Valid 3 0,802 0,444 Valid 4 0,490 0,444 Valid 5 0,466 0,444 Valid 6 0,727 0,444 Valid 7 0,541 0,444 Valid 8 0,785 0,444 Valid 9 0,620 0,444 Valid 10 0,580 0,444 Valid 11 0,550 0,444 Valid 12 0,284 0,444 Tidak Valid 13 0,590 0,444 Valid 14 0,533 0,444 Valid 15 0,491 0,444 Valid
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari semua butir pernyataan
yang diujikan, terdapat satu no item yang tidak valid, ini diketahui dari nilai
rhitung pada item 12 hanya 0,284 yang lebih kecil dari rtabel 0,444. Soal item
yang tidak valid tersebut peneliti ganti dengan bentuk pernyataan lain,
[image:42.595.136.490.263.509.2]sehingga semua item dapat valid.
Tabel 6. Hasil analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X2
Item
Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan 1 0,639 0,444 Valid 2 0,470 0,444 Valid 3 0,793 0,444 Valid 4 0,575 0,444 Valid 5 0,777 0,444 Valid 6 0,731 0,444 Valid 7 0,471 0,444 Valid 8 0,651 0,444 Valid 9 0,657 0,444 Valid 10 0,520 0,444 Valid 11 0,50 0,444 Valid 12 0,586 0,444 Valid 13 0,752 0,444 Valid 14 0,561 0,444 Valid 15 0,668 0,444 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa semua butir pernyataan (item
1-15) untuk angket variabel X2 meiliki koefisien korelasi > 0,444, oleh karena
itu semua item pernyataan tersebut dinyatakan valid. Semua butir pernyataan
tersebut dapat digunakan dan dipercaya untuk mengumpulkan data yang
Tabel 7. Hasil analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X3
Item
Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan 1 0,760 0,444 Valid 2 0,70 0,444 Valid 3 0,730 0,444 Valid 4 0,710 0,444 Valid 5 0,660 0,444 Valid 6 0,758 0,444 Valid 7 0,620 0,444 Valid 8 0,730 0,444 Valid 9 0,320 0,444 Tidak Valid 10 0,60 0,444 Valid 11 0,790 0,444 Valid 12 0,793 0,444 Valid 13 0,510 0,444 Valid 14 0,730 0,444 Valid 15 0,780 0,444 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari semua butir pernyataan
yang diujikan, terdapat satu no item yang tidak valid, ini diketahui dari nilai
rhitung pada item 9 hanya 0,320 yang lebih kecil dari rtabel 0,444. Soal item yang
tidak valid tersebut peneliti ganti dengan bentuk pernyataan lain, sehingga
semua item dapat valid.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
“Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sesuatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik” (Arikunto, 2009: 86). Uji reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan rumus alpha sebagai berikut:
...(2)
2 211 1 1
t b
k k
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrument
K = banyaknya butir soal
b2 = jumlah varians butir pertanyaan2 1
= varians total (Arikunto, 2009: 109).
Kriteria pengujian α = 0,05 dan (dk = n), apabila:
rhitung < rtabel = alat ukur dinyatakan tidak reliabel
rhitung > rtabel = alat ukur dinyatakan reliabel
Selanjutnya untuk menginterprestasikan besarnya nilai r11 dengan indeks
korelasi (r):
a. antara 0,800-1,000: sangat tinggi
b. antara 0,600-0,800: tinggi
c. antara 0,400-0,600: cukup
d. antara 0,200-0,400: rendah
e. antara 0,000-0,200: sangat rendah
G. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil angket (kuesioner),
observasi (pengamatan), dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke
dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah sampel yang diambil berasal
dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian normalitas pada penelitian
ini menggunakan uji Lilliefors dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. pengamatan X1, X2,.….Xn dijadikan angka baku Z1, Z2,…Zn yang dicari
dengan rumus:
...(3)
Keterangan:
X = rata-rata
S = simpangan baku X1 = nilai siswa
2. menghitung peluang F (zi) = P (z<zi)
3. menghitung S (zi) adalah S (zi) = Banyaknya z1, z2,…zn yang ≤ zi
4. menghitung selisih F (zi) – S (zi) kemudian ditentukan harga mutlak.
5. ambil harga yang besar di antara harga-harga mutlak sebagai L.
Rumusan hipotesis :
H0 : sampel berdistribusi normal
Hi : sampel tidak berdistribusi normal
Kriteria pengujian:
Terima H0 jika L0 < Ltabel,tolak H0 untuk harga lainnya.
S
X
X
2. Uji homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel yang
diambil dari populasi itu bervarians homogen atau tidak. Pengujian
homogenitas dilakukan dengan membandingkan nilai Significancy, dengan
ketentuan jika nilai Sig > alpha (0,05) maka data bersifat homogeny. Uji
homogenitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Leneve Statistic
dengan model Anova. Hipotesis untuk uji homogenitas yaitu,
H0 = data penelitian adalah homogen
H1 = data penelitian adalah tidak homogen
Kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika nilai probabilitas atau nilai signifikansi > alpha, maka H0 diterima dan
sebaliknya.
H. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda
Uji kelinieran dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis,
untuk regresi linier yang di dapat dari data X dan Y, apakah sudah mempunyai
pola regresi yang berbentuk linier atau tidak.
1. Kelinieran Regresi
Uji kelinieran regresi linier multiple dengan menggunakan statistik F dengan
rumus:
……….(4)
G S
Keterangan:
S2TC = varians tuna cocok
S2G = varians galat
Rumusan hipotesisnya yaitu:
H0 : model regresi berbentuk linear.
Hi : model regresi berbentuk non-linear,
[image:47.595.139.503.319.454.2]dengan dk (k-2) dan dk penyebut (n-k) serta α = 0,05 tertentu.
Tabel 8. Tabel Analisis Varians Anava
Sumber DK JK KT F
Tuna Cocok Galat/ kekeliruan k-2 n-k JK (TC) JK (G)
S2TC=
2 ) ( k TC JK
S2 =
k n G JK )
( SS2TCG
2
Kriteria uji, apabila Fhitung < Ftabel maka Ho ditolak (linear) dan sebaliknya jika
Fhitung > Ftabel maka Ho diterima (tidak linier). Untuk mencari Fhitung digunakan
tabel ANAVA.
2. Uji Multikolinieritas
Uji asumsi ini dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya
hubungan yang linier antara variabel bebas (independen) yang satu dengan
variabel bebas (independen) lainnya. Ada atau tidaknya korelasi antarvariabel
independen dapat diketahui dengan memanfaatkan statistik korelasi product
moment dari Pearson, dimana df = N – 1 – 1 dengan tingkat alpha ditetapkan,
independen, apabila rhitung > rtabel, maka terjadi multikorelasi antar variable
independen (Sudarmanto, 2005: 141).
3. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi
di antara data pengamatan atau tidak. Adanya Autokorelasi dapat
mengakibatkan penaksir mempunyai varians tidak minimum dan uji t tidak
dapat digunakan, karena akan memberikan kesimpulan yang salah. Ada atau
tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan uji
Durbin-Watson. Ukuran yang digunakan untuk menyatakan ada atau tidaknya
autokorelasi, yaitu apabila nilai statistik Durbin-Watson mendekati angka 2,
maka dapat dinyatakan bahwa data pengamatan tidak memiliki autokorelasi
(Sudarmanto, 2005: 143).
4. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah variasi residual
absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Pendekatan yang
digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu rank
korelasi dari Spearman. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan apakah
terjadi heteroskedastisitas atau tidak menggunakan harga koefesien
signifikansi dengan membandingkan tingkat alpha yang ditetapkan maka
dapat dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas diantara data pengamatan
tersebut dan sebaliknya (Sudarmanto, 2005: 158). Pengujian rank korelasi
Keterangan:
di = perbedaan dalam rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang
berbeda dari individu atau fenomena ke i.
N = banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank.
Koefisien korelasi rank tersebut dapat dipergunakan untuk mendeteksi
heteroskedastisitas sebagai berikut:
Yi = β0 + β1Xi + ui
Langkah 1 : cocokan regresi terhadap data mengenai Y dan X atau dapatkan
residual ei.
Langkah II : dengan mengabaikan tanda ei, yaitu dengan mengambil nilai
mutlaknya ei , meranking baik harga mutlak ei dan Xi sesuai
dengan urutan yang meningkat atau menurun dan menghitung
koefisien rank korelasi spearman dengan rumus:
...(6)
Langkah III : dengan mengasumsikan bahwa koefisien rank korelasi populasi
Ps adalah 0 dan N > 8 tingkat penting (signifikan) dari rs yang disempel depan
diuji dengan pegujian t sebagai berikut:
...(7)
dengan derajat kebebasan = N-2
1
... ... ... ...( 5)6 1 2 2
N N d r i s
1 61 2 2
Kriteria pengujian:
Jika nilai t yang dihitung melebihi nilai tkritis, kita bisa menerima hipotesis
adanya heteroskedastisitas, jika tidak kita bisa menolaknya.
Apabila model regresi meliputi lebih dari satu variabel X, rs dapat dihitung
antara ei dan tiap variabel X secara terpisah dan dapat diuji untuk tingkat
penting secara statistik dengan pengujian t.
Rumusan hipotesis:
H0 = tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan
dan nilai mutlak dari residual.
H1 = Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan
nilai mutlak dari residual (Sudarmanto, 2005: 124-147).
I. Pengujian Hipotesis
Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan
juga untuk mengukur keeratan hubungan antara X dan Y digunakan analisis
regresi. Uji hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Regresi Linier Sederhana
Untuk menguji hipotesis pertama kedua dan ketiga dalam penelitian ini
digunakan uji t dengan model regresi linier sederhana, yaitu
bx a
Untuk nilai a dan b dicari dengan rumus:
2 2
2 2
) ( ) ( n n b ...(8) Keterangan:
= nilai yang diprediksikan
a = konstanta atau bila harga X = 0
b = koefesien arah regresi penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan atau penurunan variabel Y.
X = nilai variabel independen.
Setelah menguji hipotesis regresi linier sederhana dilanjutkandengan uji t,
rumusnya:
sb b t0
...(9)
Keterangan:
0
t nilai teoritis observasi b = koefisien arah regresi sb = standar deviasi
Kriteria uji adalah tolak H0 dengan alternatif Ha diterima jika thitung > ttabel
dengan taraf signifikan 0,05 dan dk n-2 (Sugiono, 2010: 262).
2. Regresi Linier Multiple
Untuk pengujian hipotesis keempat menggunakan statistik F dengan model
regresi linier multiple, yaitu
3 3 2 2 1
1
a b b b ...(10)
Keterangan:
= subyek dalam variabel yang diprediksikan a = konstanta Y bila X = 0
b = koefisien arah regresi
Kemudian dilanjutkan dengan uji F untuk melihat ada tidaknya pengaruh
ganda antara X1, X2 terhadap Y, dilanjutkan dengan uji F.
) 1 /( ) ( / k n s JK K JK F reg ...(11) Keterangan: y b y b
JKreg 1
1 2
2) ( )
(s y2 JK reg
JK
n = banyaknya responden k = banyaknya kelompok
Kriteria pengujian hipotesis:
1. jika Fhitung > Ftabel maka H1 diterima yang menyatakan bahwa ada
pengaruh, dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = (k-n-1)
dengan = 0,05
2. jika Fhitung < Ftabel maka H0 ditolak yang menyatakan bahwa tidak ada
pengaruh, dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = (k-n-1)
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR
DAN HIPOTESIS
Bab 2 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan tinjauan pustaka,
pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat, hasil penelitian yang relevan,
kerangka pikir dan diakhiri dengan hipotesis. Pembahasan tersebut secara rinci
disajikan sebagai berikut.
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka memiliki arti sebagai peninjauan kembali pustaka-pustaka yang
terkait di dalamnya. Fungsi peninjauan kembali pustaka yang berkaitan
merupakan hal yang mendasar dalam penelitian, semakin banyak seorang peneliti
mengetahui, mengenal, dan memahami tentang penelitian-penelitian yang pernah
dilakukan sebelumnya, semakin dapat dipertanggung jawabkan cara meneliti
permasalahan yang dihadapi.
1. Prestasi belajar
Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila prestasi belajar yang
diperoleh siswa meningkat atau mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.
yang rendah, sedang dan tinggi. Rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan
oleh faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dan faktor yang
berasal dari luar (eksternal).
Menurut Slameto (2010: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Berikut ini ciri-ciri perubahan tingkah laku menurut Slameto:
1. perubahan terjadi secara sadar,
2. perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, 3. perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif,
4. perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, 5. perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah,
6. perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Perubahan sebagai prestasi belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk,
seperti perubahan tingkah laku, pengetahuan, sikap, pemahaman,
keterampilan, serta perubahan aspek-aspek lainnya pada diri individu yang
belajar.
Sedangkan menurut Percival dan Ellington dalam Daryanto (2010: 59),
mengungkapkan: “belajar adalah perubahan yang terjadi karena hubungan
yang stabil antara stimulus yang diterima oleh organism secara individual
dengan respon yang tersamar, dimana rendah, besar, kecil dan intensitas
respon tersebut tergantung pada tingkat kematangan fisik, mental dan tendensi
yang belajar”. Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup
manusia. Melalui belajar manusia melakukan perubahan-perubahan sehingga
tingkah lakunya berkembang. Belajar bukan hanya sekedar pengalaman,
berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk
perbuatan untuk mencapai tujuan (Soemanto, 2006: 112).
Menurut Sardiman (2007: 46) “Prestasi adalah kemampuan nyata yang
merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari
dalam maupun dari luar individu dalam belajar”. Proses pembelajaran
dikatakan baik, apabila proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar
yang efektif. Perlu disadari bahwa keberhasilan proses pembelajaran bukan
ditentukan dari metode atau prosedur yang digunakan dalam pengajaran,
bukan konvensional atau progresifnya pengajaran, bukan pula kolot atau
modernya suatu pengajaran. Semua hal tersebut sudah pasti mempunyai
peranaan yang penting dalam proses pembelajaran, namun itu bukanlah
pertimbangan akhir, karena hanya berkaitan dengan “ alat ” bukan “ tujuan “
pembelajaran. Syarat utama untuk mengukur suksesnya sebuah pengajaran
adalah hasil belajar.
Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelajaran, karena
berhasil atau tidaknya kegiatan tersebut terletak pada prestasi belajar yang
dicapai siswa. Selain itu, juga harus tetap memperhatikan proses yang terjadi
selama kegiatan pembelajaran berlangsung, karena pada proses inilah siswa
akan beraktivitas, sebab jika prosesnya tidak benar atau baik, kemungkinan
besar hasil yang dicapai menjadi tidak baik pula atau dapat dikatakan bahwa
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai test atau
angka yang diberikan oleh guru (Tu`u, 2004: 75). Prestasi belajar biasanya
ditunjukkan atau dinyatakan dengan angka-angka yang diperoleh setelah
diadakan evaluasi selama proses pembelajaran berlangsung. Evaluasi/
penilaian yang merupakan tindak lanjut untuk mengukur tingkat penguasaan
siswa melalui tes sebagai alat pengumpul informasi, mempunyai dua fungsi,
yaitu untuk mengukur keberhasilan siswa dalam belajar dan mengukur
keberhasilan program pengajaran.
Berikut ini tes yang dapat digunakan untuk mengetahui keberhasilan siswa
dalam belajar:
1. tes diagnotis,
tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dapat dilakukan
pemberian perlakuan yang tepat. 2. tes formatif,
tes ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu.
3. tes sumatif,
tes ini digunakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan siswa dalam suatu periode belajar tertentu. (Arikunto, 2009: 33)
Melalui penilaian dapat diketahui penguasaan siswa terhadap materi
pengajaran serta dapat menjadi alat untuk meningkatkan motivasi belajar
mereka. Prestasi belajar siswa merupakan hasil yang diperoleh setelah ia
Sebagian besar kegiatan/ perilaku yang diperlihatkan oleh seorang siswa
merupakan prestasi belajar, di mana hal tersebut dapat dilihat dari pengusaan
siswa terhadap masing-masing mata pelajaran. Prestasi belajar merupakan
kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar dan prestasi
belajar dapat dikatakan sebagai output dari suatu input.
Terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa,
seperti yang diungkapkan oleh Slameto (2010: 54):
1. faktor intern meliputi: a. faktor jasmaniah
1) faktor kesehatan 2) cacat tubuh b. faktor psikologis
1) intelegensi 2) perhatian 3) minat 4) bakat 5) motif 6) kematangan 7) kesiapan
c. faktor kelelahan 2. faktor ekstern meliputi:
a. faktor keluarga
1) cara orang tua mendidik 2) relasi antaranggota keluarga
3) suasana rumah
4) keadaan ekonomi keluarga
5) pengertian orang tua 6) latar belakang kebudayaan b. faktor sekolah
1) metode mengajar
2) kurikulum
3) relasi guru dengan siswa 4) relasi siswa dengan siswa 5) disiplin sekolah
6) alat pelajaran
7) waktu sekolah
8) standar pelajaran di atas ukuran
9) keadaan gedung
1) kegiatan siswa dalam masyarakat
2) mass media
3) teman bergaul
4) bentuk kehidupan masyarakat
Sedangkan menurut Daryanto (2010: 55), faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar seseorang yaitu,
1. faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, meliputi: a. faktor non-sosial
1) suhu udara
2) keadaan udara
3) cuaca
4) waktu
5) tempat (letak pergedungannya)
6) alat-alat yang dipakai untuk belajar. b. faktor sosial
2. faktor-faktor yang berasal dari diri pelajar, meliputi: a. faktor fisiologis
keadaan kondisi jasmani pada umumnya
keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsi panca indra
b. faktor psikologi
Dapat diketahui bahwa kualitas kegiatan pembelajaran bukanlah faktor
penentu prestasi belajar seseorang, karena prestasi merupakan hasil kerja yang
keadaannya sangat kompleks dengan banyaknya faktor yang dapat
mempengaruhi seseorang dalam kegiatan belajar.
2. Minat belajar
Pada proses pembelajaran, minat merupakan salah satu faktor internal yang
sangat penting dalam membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Siswa yang
mempunyai minat belajar tinggi terhadap mata pelajaran sudah tentu rasa
keingintahuannya besar dan akan berusaha meningkatkan prestasi belajarnya.
terhadap sesuatu atau keinginan yang muncul dalam diri seseorang untuk
melakukan suatu aktivitas/kegiatan tanpa paksaan dari siapapun.
Menurut Slameto (2010: 180), minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri, dimana semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, maka akan semakin kuat pula minat yang ada.
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan
bahwa siswa lebih menyukai sesuatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula
dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang
memiliki minat terhadap subyek tertentu cendrung memberikan perhatian
lebih besar.
Menurut beberapa ahli pendidikan dalam Slameto (2010: 181), berpendapat
bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subjek
yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat yang telah ada. Belajar
dengan minat akan mendorong siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
Menurut Luwzee (2008) minat belajar adalah “proses terjadinya yang
didahului oleh perasaan senang dan perhatian terhadap suatu objek, sehingga
terjadi kecendrungan untuk berbuat sesuatu atas obyek tersebut”. Minat
belajar itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu
1. Minat pembawaan, minat muncul dengan tidak dipengaruhi oleh
2. Minat muncul karena adanya pengaruh dari luar, maka minat seseorang bisa saja berubah karena adanya pengaruh dari luar, seperti: lingkungan, orangtua atau bahkan gurunya.
Berdasarkan uraian di atas, minat dapat muncul karena kebutuhan dan
keinginan untuk dapat menghasilkan sesuatu hal yang baik. Begitu juga
dengan minat terhadap mata pelajaran akuntansi kauangan dapat muncul
apabila siswa tertarik untuk mempelajarinya dan merasa bahwa ilmu tersebut
dapat bermanfaat untuk kehidupan mereka sehari-hari.
Berikut ini beberapa cara yang dapat dilak