ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK DENGAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA SISWA KELAS II
SDN 1 RAWA LAUT BANDAR LAMPUNG
Oleh ELIDAR
Rendahnya hasil belajar tematik disebabkan metode dan media yang dipergunakan guru kurang dapat inovatif. Alat peraga dapat menjadi media dalam bentuk visual untuk membantu memotivasi siswa untuk mengetahui secara langsung penjelasan guru tentang materi yang diberikan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka identifikasi masalah peneliti adalah (1) Motivasi siswa dalam pembelajaran tematik sangat kurang. (2) Siswa sulit memahami materi yang dipelajari karena siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran. (3) Media dan alat pembelajaran tematik belum lengkap. Maka masalah yang penelitian dapat sirumuskan “Apakah hasil belajar menggunakan pendekatan Tematik pada siswa kelas II SD Negeri 1 Rawa Laut Bandar Lampung dapat meningkat? ”. Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar menggunakan pendekatan tematik pada siswa kelas 2 SD Negeri 1 Rawa Laut Bandar Lampung.
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain adalah: (1) Sebagai masukan bagi guru kelas II untuk lebih banyak menggunakan alat peraga baik berupa media gambar ataupun dalam bentuk lainnya dalam pembelajaran tematik guna peningkatan pembelajaran tematik tema diri sendiri di sekolah. (2) Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk menumbuhkan motivasi dalam dirinya agar tertarik terhadap pelajaran tematik tema diri sendiri untuk meningkatkan hasil belajar tematiknya. (3) Sebagai bahan masukan kepada siswa, agar lebih giat lagi dalam belajar terutama belajar menggunakan pendekatan tematik dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman tentang pelajaran tematik yang sekaligus akan dapat membantunya meningkatkan prestasi belajar siswa. Media yang digunakan peneliti dalam penerapan pembelajaran tematik ini adalah menggunakan alat peraga gambar dan lingkungan alam sekitar. Saran yang ingin disampaikan adalah (1) Guru hendaknya aktif, inovatif serta menyenangkan, menggunakan media dan alat peraga agar dapat memudahkan siswa belajar, menggunakan gambar agar pembelajaran aktif dan memberi penerapan pengetahuan yang dipelajari dalam kehidupan dilingkungannya. (2) sekolah sebaiknya dapat memfasilitasi pembelajaran, baik secara kualitas maupun kuantitas, dan segera menyebarluaskan kepada guru lain jika dipandang layak.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK DENGAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA SISWA KELAS II
SDN 1 RAWA LAUT BANDAR LAMPUNG
Skripsi
Oleh ELIDAR NPM 1013069020
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK DENGAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA SISWA KELAS II
SDN 1 RAWA LAUT BANDAR LAMPUNG
Oleh ELIDAR NPM 1013069020
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Tindakan dalam Penelitian Kelas ... 14
2. Guru menerangkan pelajaran pada siklus I ... 51
vi DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
PERNYATAAN ... ii
JUDUL PTK ... iii
PENGESAHAN ... iv
PERSETUJUAN ... v
RIWAYAT HIDUP ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
MOTTO ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar dan Prestasi Belajar ... 4
B. Pembelajaran Tematik ... 6
C. Pengertian Alat Peraga (Media Gambar) ... 8
D. Jenis-jenis Alat Peraga ... 9
E. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Alat Peraga ... 10
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian ... 12
B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 12
C. Subjek Penelitian ... 13
vii
E. Tehnik Pengumpulan Data ... 18
F. Indikator Keberhasilan ... 18
G. Teknik Analisis Data ... 18
H. Hipotesis ... 20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 21
B. Pembahasan ... 22
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 26
B. Saran ... 26
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. 2005. Didaktik Metodik, Thoha Putra. Semarang. 121 halaman
Depdikbud. 2009. Manajemen Sekolah, Depdikbud. Jakarta. 215 halaman
EP. Hutabarat. 2004. Cara Belajar BPK. Gunung Mulia. Jakarta. 243 halaman
Natawijaya, R. 2006. Pengukuran Skala Sikap. Tarsito Bandung. 289 halaman.
Purwanto, M.N. 2006. Psikologi Pendidikan. Remaja Karya. Jakarta, 186 halaman
Sudjana. 2008. Media Statistika. Tarsito. Bandung. 488 halaman.
Sukardi, D.K. 2003. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Usaha Nasional. Surabaya. 176 halaman.
Sutrisno, Hadi. 200. Metodologi Research. UGM. Yogyakarta. 365 halaman
Surachmad, W. 2006. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Tarsito Bandung, 186 halaman.
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Data Nilai Tes Preferntif Siklus I dan Siklus II ... 23
2. Data Observasi Siklus I dan Siklus II ... 23
3. Hasil Tes Formatif Siklus I ... 25
4. Hasil Observasi Siklus I ... 25
5. Hasil Tes Formatif Siswa Siklus II ... 27
iv KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul
Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Pendekatan Tematik dengan Alat Peraga
Gambar dan Lingkungan Alam Sekitar pada Siswa Kelas II SDN 1 Rawa Laut
Bandar Lampung.
Banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik secara moral ataupun material
dalam menyelesaikan penulisan penelitian ini. Penulis menyadari bahwa penelitian
ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan mereka, untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan,
Universitas Lampung.
3. Ibu Dra. Sasmiati, M.Hum, sebagai Sekretaris Jurusan Ilmu Pendidikan.
4. Bapak Dr. Supomo Kandar, M.S, selaku Pembimbing dalam penulisan skripsi ini
yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan dengan sabar.
5. Bapak Drs. Sugiyanto, M.Pd, sebagai Dosen Pembahas yang telah memberikan
v 6. Bapak dan Ibu Dosen Program S1 PGSD dalam jabatan dan telah memberikan
banyak ilmu pengetahuan selama penulis menyelesaikan studi pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
7. Bapak Arsad, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 1 Rawa Laut yang telah
memberikan izin serta dukungan dalam melaksanakan studi Program S1 PGSD
Dalam Jabatan dan tugas akhir penelitian ini.
8. Suami tercinta serta anak-anakku yang kusayangi atas segala bantuan, semangat,
doa dan dukungan dalam kesuksesan studi dan penyelesaian penelitian ini.
9. Teman-teman peserta Program S1 PGSD Dalam Jabatan yang telah banyak
memberikan semangat dan bantuan serta persahabatan dan kekeluargaan yang
akan menjadi kenangan indah.
10.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan laporan
penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dalam penulisan laporan ini tentu saja masih banyak terdapat kekurangan dan
kelemahan karena keterbatasan penulis, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
serta saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak.
Bandar Lampung, Februari 2012 Penulis,
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Penguji : Dr. Supomo Kandar, M.S ...
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Sugiyanto, M.Pd ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Drs. H. Bujang Rahman. M.Si NIP 196003151985031003
Judul Skripsi : Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan
Pendekatan Tematik dengan Alat Peraga Gambar pada Siswa Kelas II SDN 1 Rawa Laut Bandar Lampung
Nama Mahasiswa : Elidar
Nomor Pokok Mahasiswa : 1013069020
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Jenis Pendidikan : Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Lokasi Penelitian : SDN 1 Rawa Laut Bandar Lampung
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing
MOTTO
Allah Meninggikan orang yang Beriman diantara Kamu dan Orang-orang yang diberi
Ilmu Pengetahuan beberapa Derajad.
(Al-Mujaadalah : 11)
Ambilah ilmu dari orang yang membawa ilmu kepadamu, dan perhatikanlah apa yang
dikatakan dan jangan perhatikan siapa yang mengatakan
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini Saya:
Nama : ELIDAR
NPM : 1013069020
Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan
Perguruan Tinggi : Universitas Lampung
Judul : Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Pendekatan Tematik dengan Alat Peraga Gambar pada Siswa Kelas II SDN 1 Rawa Laut Bandar Lampung
Menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas ini adalah hasil pekerjaan Saya sendiri
dan sepengetahuan Saya tidak berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis orang
lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada
universitas maupun institusi lain.
Bandar Lampung, 15 Januari 2012
Yang Membuat Pernyataan
ELIDAR
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, kupersembahkan karya ini kepada :
Yang tercinta Ayah (Alm) dan Ibu yang telah mencurahkan kasih sayangnya dan
selalu berdoa demi keberhasilanku, serta memberikan semangat kepadaku.
Yang tercinta Suami dan Anak-anakku yang selalu memberikan semangat dan
dukungan kepadaku untuk menyelesaikan kuliahku.
Yang tersayang guru-guru SDN 1 Rawa Laut dan anak didikku yang selalu
memberi dukungan, semangat serta doanya kepadaku untuk menyelesaikan
kuliahku.
Seluruh pendidikku yang telah membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kalianda Lampung Selatan tanggal 18 Oktober 1960,
merupakan putri bungsu dari delapan bersaudara pasangan Bapak Daud Rd Putra dan
Ibu Hj. Mas Intan.
Penulis mengawali pendidikan formalnya dari SD Muhammadiyah Kedaton
Kecamatan Kalianda Lampung Selatan dan diselesaikan pada tahun 1973, Tahun
1973 itu juga, penulis diterima melanjutkan studinya pada SMP Islam Kalianda dan
selesai pada tahun 1976. Kemudian meneruskan pendidikan di SPGN 1 Tanjung
Karang dan selesai tahun 1980.
Selanjutnya pada tahun 1982, penulis resmi diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil
dan ditugaskan di SDN 1 Rawa Laut Bandar Lampung. Pada tahun 2002, penulis
diterima belajar di Universitas Terbuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Disini penulis mengikuti Program
Pendidikan Penyetaraan DII Guru kelas Sekolah Dasar dan selesai pada tahun 2004.
Pada tahun 2010, penulis mengikuti Program Pendidikan S1 PGSD Dalam Jabatan di
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Untuk peningkatan pembelajaran tematik terutama pada siswa Sekolah Dasar (SD)
dalam rangka pembelajaran sehingga siswa tidak hanya mengenal melalui penjelasan
guru dengan penggunaan metode ceramah saja melainkan siswa tahu tentang apa
yang dijelaskan guru baik bentuk, kegunaan dan wujud secara nyata dari apa yang
dijelaskan guru.
Untuk peningkatan pembelajaran tematik tema diri sendiri, maka banyak cara atau
media yang dapat dipergunakan oleh guru kelas rendah khususnya kelas II, di
antaranya dengan belajar menggunakan media belajar yang dalam hal ini lebih
dikenal dengan penggunaan alat peraga, terutama melalui aktivitas belajar mengajar
yang dilaksanakan oleh guru kelas II yaitu dengan menunjukkan gambar yang akan
dijelaskan secara langsung kepada siswa baik dalam bentuk visual atau model gambar
sesuai dengan penjelasan materi yang diberikan maupun dalam bentuk sesungguhnya.
Alat peraga tersebut sangat penting artinya dalam membantu memotivasi siswa
2 terutama bentuk dari materi yang dijelaskan. Oleh karenanya peningkatan
pembelajaran tematik tema diri sendiri menggunakan alat peraga merupakan faktor
penting dalam pengenalan secara lebih mendalam tentang materi yang diberikan
sekaligus peningkatan prestasi belajar tematik siswa kelas II.
Dari hasil pra penelitian yang dilaksanakan pada siswa kelas II di SDN 1 Rawa Laut
Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011 didapatkan masih adanya siswa yang
pembelajaran tematik tema diri sendiri masih belum mengalami peningkatan dengan
nilai rata-rata 4,0 – 6,0 dan jarang siswa yang mendapatkan nilai diatas rata-rata 8,0 –
9,0.
Setelah melalui pra penelitian ternyata peningkatan pembelajaran tematik tema diri
sendiri yang kurang baik tersebut disebabkan penggunaan alat peraga dalam
pembelajaran Tematik tema diri sendiri terutama melalui media gambar masih jarang
dilakukan oleh guru kelas II, karena guru tersebut tidak menggunakan alat peraga.
Berdasarkan kondisi dan situasi di atas, maka penulis merasa tertarik untuk
membahas lebih lanjut dalam penelitian tindakan kelas dengan judul : “Peningkatan
Hasil Belajar Tematik Menggunakan Alat Peraga Gambar pada Siswa Kelas II SD
3 B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :
“Apakah hasil belajar menggunakan pendekatan tematik dengan alat peraga gambar
pada siswa kelas II SD Negeri 1 Rawa Laut Bandar Lampung dapat meningkat?”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
“Untuk meningkatkan hasil belajar menggunakan pendekatan tematik dengan alat
peraga gambar pada siswa kelas II SDN 1 Rawa Laut Bandar Lampung”.
D. Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat dari pelaksanaan penelitian ini antara lain adalah :
1. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk menumbuhkan motivasi dalam dirinya
agar tertarik terhadap pelajaran tematik tema diri sendiri untuk meningkatkan
hasil belajar tematiknya.
2. Sebagai bahan masukan kepada siswa agar anak-anak dapat berpikir holistik atau
tidak terpisah-pisah.
3. Sebagai masukan bagi guru kelas II untuk lebih banyak menggunakan alat peraga
baik berupa media gambar ataupun dalam bentuk lainnya dalam pembelajaran
4 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar dan Prestasi Belajar
Belajar merupakan usaha setiap individu untuk merubah berbagai pandangan dan
pemikiran yang ada dalam dirinya tentang sesuatu yang tadinya belum diketahui
menjadi diketahui, pahami, dan dimengerti dengan baik sebagai prestasi upayanya
dalam belajar.
Pengertian belajar adalah sebagai berikut :
Belajar adalah berpengaruh dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap
sesuatu situasi tertentu yang harus disebabkan oleh pengalamannya yang
berulanag-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas
dasar kecenderungan respon pembawa, kematangan ataupun keadaan-keadaan sesaat
seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya). (Purwanto, 2006 :
85).
Sedang pendapat yang lain mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses aktif,
artinya orang yang belajar itu ikut serta dalam proses itu dengan aktif. Orang yang
belajar itu mempelajarai apa yang dirasakan dan apa yang dipikirkannya. Ia
5 proses belajar jika tidak ada tanggapan, maka Prestasi belajar tidak ada. (Hutabarat,
2004 ; 12).
Pendapat lain tentang belajar, sebagaimana dikemukakan oleh Dewa Ketut Sukardi
adalah : “ Perubahan tingkah laku sebagai Prestasi pengalaman, kecuali perubahan
tingkah laku yang disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang atau peruahn
yang Instrinsik atau yang bersipat tempoler “. (Sukardi, 2003 ; 15).
Sepengaruh dengan pengertian belajar yang telah dikemukakan di atas, selanjutnya
dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan-perubahan tingkah laku yang
terjadi pada diri sendiri seseorang sebagai akibat dari latihan dan pengalaman yang
dilakukannya berulang-ulang.
Pendapat yang lain prestasi belajar adalah sebagai berikut: prestasi belajar merupakan
hasil yang dicapai dalam suatu kegiatan belajar, dan belajar itu sendiri adalah
berusaha mengadakan perubahan situasi dalam proses perkembangan dirinya untuk
mencapai tujuan “. (Ahmadi, 2005 : 21 )
Sedangkan pendapat yang lain mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah suatu
prestasi yang biasanya dinyatakan dalam angka-angka, anak-anak yang berprestasi
rendah memiliki hasil angka belajar yang rendah. (Natawijaya, 2006 : 50 )
Ada empat golongan hasil belajar atau prestasi belajar, yaitu :
a. Pengetahuan, yaitu dalam bentuk bahan informasi fakta, gagasan, keyakinan,
6 b. Kemampuan, yaitu dalam bentuk kemampuan untuk menganalisis, mereproduksi,
mencipta, mengatur, membuat generalisasi, berfikir rasional serta menyesuaikan.
c. Kebiasaan dan keterampilan, yaitu dalam bentuk kebiasaan perilaku dan
keterampilandalam menggunakan semua kemampuan.
d. Sikap, yaitu dalam bentuk operasioanl, minat, pertimbangan dan saran.
(Hutabarat, 2004 : 12 )
Pembelajaran Tematik di dalam pelaksanaan penelitian ini dikategorikan :
a. tinggi, dengan nilai antara : 7,0 – 10
b. sedang, dengan nilai antara : 6,0 – 7,0
c. rendah, dengan nilai antara : 1,0 – 5,0
( Depdikbud, 2004 ; 2 )
B. Pembelajaran Tematik
1. Pengertian tematik
Pembelajaran tematik adalah berkaitan dengan suatu tema yang berupa subjek atau
topic yang dijadikan pokok pembahasan. Contoh pembelajaran tematik kelas II
dengan tema diri sendiri. Tema tersebut dijadikan dasar untuk berbagai mata
pelajaran termasuk Pendidikan Kewarganegaraan, IPA, Matematika, dan lain-lain.
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.
7 (1) Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu; (2) Siswa mampu
mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata
pelajaran dalam tema yang sama; (3) Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih
mendalam dan berkesan; (4) Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik
dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa; (5) Siswa
mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam
konteks tema yang jelas; (6) Siswa lebih bergairah belajar karena dapat
berkomunikasi dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari pelajaran lain; (7)
Dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat
dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu
selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan atau pengayaan
(KTSP).
2. Ciri pembelajaran tematik
Ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain; (!) Pengalaman dan kegiatan belajar
sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar;
(2) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak
dari minat dan kebutuhan siswa; (3) Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan
berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama; (4) Membantu
mengembangkan keterampilan berpikir siswa; (5) Menyajikan kegiatan belajar yang
8 lingkungannya; (6) Mengembangkan keterampilan social siswa, seperti kerja sama,
toleransi, komunikasi dan tanggapan terhadap gagasan orang lan.
3. Prinsip dasar pembelajaran tematik
Pembelajaran tematik memiliki prinsip dasar sebagaimana halnya pembelajaran
terpadu. Pembelajaran terpadu memiliki satu tema actual, dekat dengan dunia siswa
dan ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. (Trianto, 2010:84).
C. Pengertian Alat Peraga (Media Gambar)
Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan
membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien.
(Sudjana, 2002 :59 ).
Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk
menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Proses belajar mengajar ditandai
dengan adanya beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta
evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari
unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau tehnik untuk mengantarkan sebagai
bahan pelajaran agar sampai tujuan. Dalam pencapain tersebut, peranan alat bantu
atau alat peraga memegang peranan yang penting sebab dengan adanya alat peraga ini
bahan dengan mudah dapat dipahami oleh siswa. Alat peraga sering disebut audio
visual, dari pengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga. Alat tersebut
9 Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu
guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien.
D. Jenis-jenis Alat Peraga
Adapun beberapa contoh alat peraga yang dapat digunakan dalam mengajar yaitu :
1. Gambar
2. Peta
3. Papan Tulis
4. Boks Pasir
(Sudjana, 2002 : 60)
Penjelasan :
a. Gambar
Gambar adalah suatu bentuk alat peraga yang nampaknya saling dikenal dan saling
dipakai, karena gambar disenangi oleh anak berbagai unur, diperoleh dalam keadaan
siap pakai, dan tidak menyita waktu persiapan.
b. Peta
Peta bisa menolong mereka mempelajari bentuk dan letak negara-negara serta
kota-kota yang disebut Al-kitab. Salah satu yang harus diperhatikan, penggunaan peta
sebagai alat peraga hanya cocok bagi anak besar/kelas besar.
c. Papan tulis
Peranan papan tulis tidak kalah pentingnya sebagai sarana mengajar. Papan tulis
dapat diterima dimana-mana sebagai alat peraga yang efektif. Tidak perlu menjadi
10 gambaran orang yang sederhana sekali, sebuah diagram, atau empat persegi panjang
dapat menggambarkan orang, kota atau kejadian.
E. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Alat peraga
Adapun kelebihan dan kekurangan penggunaan alat peraga dalam pengajaran yaitu :
1. Kelebihan penggunaan alat peraga yaitu :
Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik
Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah
memahaminya
Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah
bosan
Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti :mengamati,
melakukan dan mendemonstrasikan dan sebagainya.
2. Adapun tujuan dari alat peraga untuk:
Memperkenalkan, membentuk, memperkaya, serta memperjelas.
Mengembangkan sikap yang dikehendaki.
Mendorong kegiatan siswa lebih lanjut.
Pemakaian alat peraga merangsang imajinasi anak dan memberikan kesan yang
mendalam dalam mengajar, panca indra dan seluruh kesanggupan seorang anak
perlu dirangsang, digunakan dan libatkan, sehingga tak hanya mengetahui,
11
paling umum dipakai dalam mengajar adalah “mendengar” melalui pendengaran,
anak mengikuti peristiwa-peristiwa dan ikut merasakan apa yang disampaikan.
Seolah-olah telinga mendapatkan mata. Anak melihat sesuatu dari apa yang
diceritakan. Namun ilmu pendidikan berpendapat, bahwa hanya 20% dari apa yang
didengar dapat diingat kemudian hari. Kesan yang lebih dalam dapat dihasilkan
jikalau apa yang diceritakan “dilihat melalui sebuah gambar“. Dengan demikian,
melalui ”mendengar“ dan “melihat” akan diperoleh kesan yang jauh lebih mendalam.
3. Kekurangan alat peraga yaitu:
Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntut guru.
Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan
Perlu kesediaan berkorban secara materiil
Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan pengajaran alat peraga itu,
antara lain terlalu menekankan bahan-bahan peraganya sendiri dengan tidak
menghiraukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan desain,
pengembangan, produksi, evaluasi, dan pengelolaan bahan-bahan itu. Kelemahan
lain adalah alat peraga dipandang sebagai “Alat Bantu “ semata-mata bagi guru dalam
melaksanakan kegiatan mengajarnya sehingga keterpaduan antara bahan pelajaran
dan alat peraga tersebut diabaikan. Di samping itu terlalu menekankan pentingnya
materi ketimbang proses pengembangannya dan tetap memandang materi audiovisual
12 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif, untuk kemantapan rasional
dalam pelaksanaan tugas, serta memperbaiki kondisi tempat praktik pembelajaran
sendiri. PTK dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses
pembelajaran.
Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari
empat tahap yaitu : perencanaan (planning), implementasi (tindakan), observasi
(pengamatan) dan refleksi (Aqib, 2008: 8).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada awal semester genap tahun 2011 yaitu
dimulai pada bulan Juli sampai bulan November 2011.
2. Tempat Penelitian
13 C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SDN I Rawa Laut sebanyak 40 orang
siswa, 18 orang siswa laki-laki dan 22 orang siswa perempuan.
D. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang perlu dilakukan guru karena penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas, suatu penelitian yang mengkaji tentang permasalahan
dengan ruang lingkup yang tidak terlalu luas yang berkaitan denga perilaku seseorang
atau kelompok tertentu disertaipermasalahan yang di teliti terhadap dampak
perlakuan dalam rangka mengubah, memperbaiki, dan meningkatkan mutu perilaku
yang sedang di teliti. Penelitian ini di harapkan dapat menghasilkan pembelajaran
yang efektif yang mampu meninigkatkan pemahaman siswa untuk menjainin di
perolehnya manfaat yang secara singkat tindakan dalam penelitian ini dapat di susun
14 Gambar 1. Tindakan dalam Penelitian Kelas
Perencanaan I Tindakan I
Observasi I
Refleksi I Siklus I
Perencanaan 2
Perencanaan 2 Tindakan 2
Observasi 2 Refleksi 2
15 Siklus 1
1. Perencanaan
Kegiatan dalam perencanaan ini, peneliti menyiapkan hal-hal sebagai berikut:
Menyiapkan kelas yang dijadikan penelitian, yaitu kelas II SDN I Rawa
Laut
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Buku ajar
Menyiapkan alat peraga atau media gambar sesuai materi
Menyiapkan lembar format pengamatan/observasi proses pembelajaran
Menyusun alat evaluasi untuk mengukur penguasaan siswa terhadap
materi yang disajikan
Men yiapkan lembar kerja siswa (LKS)
2. Tindakan 1
Kegiatan ini berupa penerapan kegiatan belajar yang disusun dalam perencanaan.
Prosesnya mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam scenario pembelajaran.
Adapun urusan kegiatan secara garis besarnya sebagai berikut:
Mengawali pembelajaran yang difokuskan pada pelajaran PKn, IPA dan
Matematika dengan pendahuluan yaitu memberikan motivasi dan apersepsi
serta menyampaikan tema yang akan dipelajari yaitu “Diri Sendiri”
Guru memberikan lembar pengamatan kepada siswa tentang berbagai macam
16
Siswa diminta mengamati gambar
Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang gambar yang mereka amati
Guru menjelaskan bahwa kita harus hidup rukun di sekolah sambil
menunjukkan gambar
Menguji kemampuan siswa untuk menyelesaikan soal-soal tes secara individu
3. Observasi dan Evaluasi
Pengamatan terhadap siswa dan guru peneliti dilakukan oleh seorang kolaborator,
teman sejawat penulis. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran.
Kegiatan siswa yang diamati yaitu kegiatan belajar mengajar berdasarkan lembar
observasi, bertanya pada guru, memperhatikan ketika guru menjelaskan materi,
memberikan pendapat, ketepatan mengumpulkan tugas. Sedangkan kinerja guru yang
diamati yaitu ketika melakukan kegiatan pembelajaran dari pembukaan sampai akhir
kegiatan pembelajaran, di adakan tes formatif untuk mengetahui hasil belajar siswa.
4. Refleksi
Setelah melalaui proses pelaksanaan pembelajaran dan berdasarkan hasil observasi,
peneliti melakukan refleksi untuk mengetahui kelebihan dan kelmahan pada siklus I.
Refleksi pada siklus I ini digunakan untuk menyimpulkan tindakan-tindakan yang
17 Siklus 2
1. Perencanaan 2
Kegiatan dalam perencanaan ini, mengikuti sebagai mana perencanaan siklus I.
2. Tindakan 2
Kegiatan ini berupa mengikuti sebagaimana tindakan pada siklus I .
3. Observasi dan Evaluasi 2
Pengamatan terhadap siswa dan guru peneliti dilakukan oleh seorang kolaborator,
teman sejawat penulis. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran.
Kegiatan siswa yang diamati yaitu kegiatan belajar mengajar berdasarkan lembar
observasi, bertanya pada guru, memperhatikan ketika guru menjelaskan materi,
memberikan pendapat, ketepatan mengumpulkan tugas. Sedangkan kinerja guru yang
diamati yaitu ketika melakukan kegiatan pembelajaran dari pembukaan sampai akhir
kegiatan pembelajaran.
4. Refleksi 2
Setelah hasil-hasil pembelajaran dari siklus II dijadikan satu dan dianalisis anggota
penelitian, langkah berikutnya adalah melakukan refleksi untuk mengetahui kelebihan
18 E. Teknik Pengumpulan Data
Data nilai tes formatif menggunakan tes formatif berbentuk soal-soal yaitu soal isian.
Data observasi menggunakan lembar observasi, lembar observasi terlampir.
F. Indikator Keberhasilan
Berdasarkan ketetapan Depdikbud ketuntasan belajar tercapai jika ketuntasan
individual mencapai minimal 65% dan secara klasikal 85%. Berdasarkan
pengalaman guru yang mengajar di Kelas II SDN 1 Rawa Laut Bandar Lampung
yang lebih mengetahui kemampuan peserta didik, maka peneliti menentukan bahwa
penelitian ini akan dikatakan berhasil jika ketuntasan individu mencapai ininimal
70% dan secara klasikal 75% kemudian untuk aktivitas belajar peserta didik
dikatakan berhasil jika > 70%.
G. Teknik Analisis Data 1. Teknik Penilaian
Data nilai tes formatif dianalisis menggunakan rumus pada halaman 22.
Data tentang peningkatan prestasi belajar tematik siswa yaitu :
- Nilai aktifitas dan keterlibatan siswa dalam satu proses pembelajaran.
- Siswa dapat mengerjakan soal di dalam kelas baik secara kelompok maupun
individu.
19 - Data observasi dianalisis menggunakan kriteria aktif seperti kerja sama
Dallam mengamati gambar dan tidak aktif seperti hanya diam saja.
Proses penilaian prestasi belajar tematik dalam penelitian tindakan kelas ini disusun
di dalam pemetaan materi dan format penilaian. Aspek yang dinilai dalam proses
pembelajaran, terdiri dan 3 aspek yaitu:
1. Penanaman konsep
2. Penalaran dan komunikasi
3. Pemecahan masalah.
Bentuk penilaian yang digunakan adalah:
1. Test tertulis
2. Unjuk kerja
3. Produk.
Sedangkan proses penilaian dilaksanakan dengan berbagai langkah kegiatan, yaitu :
1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa, baik lisan maupun tertulis.
2. Melakukan monitoring siswa yang sedang mengerjakan soal pembelajaran tematik
tema diri sendiri tentang bumi dan alam sekitar.
3. Melakukan pencatatan terhadap aktifitas siswa mengerjakan soal baik di dalam
maupun di luar kelas.
20 Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa penelitian tindak kelas ini
menyimpulkan keberhasilan siswa bcrdasarkan data rata - rata peningkatan hasil kerja
dan tes tertulis serta kerja kelompok yang dilakukan oleh siswa selama penerapan
tindakan berlangsung dengan menggunakan rumus:
H. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah “Apakah hasil belajar
menggunakan pendekatan tematik dengan alat peraga gambar pada siswa kelas II
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Pembelajaran menggunakan alat peraga berupa alat peraga gambar dapat
meningkatkan prestasi belajar.
2. Penggunaan alat peraga berupa alat peraga gambar pada pembelajaran tematik
dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
B. Saran
Disarankan agar menyelenggarakan pembelajaran tematik :
1. Guru-guru yang melaksanakan pembelajaran dengan SK dan KD yang memiliki
karakteristik yang dianjurkan menggunakan alat peraga gambar karena lebih dapat
menignkatkan hasil belajar dan menghasilkan keaktifan siswa.
2. Sekolah sebaiknya dapat memfasilitasi pembelajaran, baik secara kualitas maupun