• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PETA KELAS VI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 WAY DADI SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PETA KELAS VI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 WAY DADI SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PETA KELAS VI DI SEKOLAH

DASAR NEGERI 1 WAY DADI SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh AMRODI

Latar belakang penelitian ini didasarkan dari pengamatan atau observasi, dan wawancara dengan guru dan siswa kelas VI SD Negeri 1 Way Dadi Sukarame Bandar Lampung yang ternyata hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pendidikan Sosial masih rendah dan partisipasi dalam poses pembelajaran masih kurang aktif. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial kelas VI SD Negeri 1 Way Dadi Sukarame Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru kelas VI SD Negeri 1 Way Dadi Sukarame Bandar Lampung.

Pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan instrumen, lembar observasi dan lembar penilaian pembelajaran. Untuk mengetahui aktvitas belajar dalam penelitian tindakan kelas, analisa data menggunakan rumus sederhana yaitu persentase (%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran bahwa dengan menggunakan gambar peta dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Terbukti selama penelitian tindakan 2 siklus siswa menyukai proses pembelajaran. Dari analisa data menunjukkan bahwa penggunaan Media Gambar Peta dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari persentase rata-rata aktivitas belajar siswa antara siklus 1 (74 %), siklus II (81 %). Sedangkan hasil belajar meningkat dari siklus 1 (65.71) , siklus II (71.85 ).Dengan pembelajaran menggunakan media gambar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembelajaran IPS di sekolah dasar mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran IPS di Sekolah Dasar agar

peserta didik memiliki kemampuan yaitu: mewujudkan persatuan bangsa berdasarkan

pancasila UUD 1945 membiasakan untuk mematuhi norma, menegakkan hukum menjalankan

persatuan, berpartisipasi dalam mewujudkan masyarakat dan pemerintah yang demokratris,

menjunjung tinggi, melaksanakan dan menghargai hak asasi manusia (Depdiknas, 2006).

Untuk dapat melaksanakan pembelajaran IPS dengan baik pada jenjang pendidikan SD,

diperlukan guru yang terampil merancang dan mengelola proses pembelajaran seperti

tercermin dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP, 2006). Dalam

pelaksanaan kurikulum tersebut guru hendaknya dapat menggunakan startegi yang melibatkan

siswa aktif dalam belajar baik secara fisik,mental, maupun sosial

Dari pernyataan diatas di katakan bahwa guru di harapkan dapat merancang dan mengelola

proses pembelajaran dengan menyajikan sebaik-baiknya dan mengatur kondisi yang baik pula.

Selain itu pendidikan mengarahkan siswa menjadi subjek yang memilki kemampuan dan daya

(3)

Tiller (1997 : 1), mengemukakan bahwa: Pendidikan nasional dewasa ini sedang dihadapkan

pada empat krisis pokok, yang berkaitan dengan kuantitas, relevansi atau efesiensi eksternal,

elitisme, dan manajemen. Lebih lanjut di kemukakan bahwa sedikitnya ada enam masalah

pokok sistem pendidikan nasional:

1. Menurunnya akhlak dan moral siswa

2. Pemerataan kesempatan belajar

3. Masih rendahnya efesiensi internal sistem pendidikan

4. Status Kelembagaan

5. Manajemen Pendidikan yang tidak sejalan dengan pembangunan nasional

6. Sumber daya yang belum Professional

Menghadapi hal tersebut, perlu dilakukan penataan terhadap sistem pendidikan secara

menyeluruh, terutama berkaitan dengan kualitas pendidikan, serta relevansinya dengan

kebutuhan masyarakat dan dunia kerja. Dalam hal ini, perlu adanya perubahan sosial yang

memberi arah bahwa pendidikan merupakan pendekatan dasar dalam proses perubahan itu.

Pendidikan adalah (Mulyasa, 2001:7) kehidupan untuk kegiatan belajar harus dapat

membekali siswa kecakapan hidup yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan demikian,

setiap guru hendaknya secara professional dan sudah selayaknya menguasai pengolaan kelas,

mampu mengatasi masalah belajar yang di hadapi siswa, sehingga proses interaksi

belajar-mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efesien serta berdaya guna. Olehnya itu

seorang pendidik haruslah memiliki pengetahuan yang tinggi, karena pengetahuan akan

(4)

terhadap pendidikan, Ilmu pengetahuan dann teknologi, dan lapangan kerja. Pendidikan

adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali siswa menghadapi masa

depan.Untuk itu proses permbelajaran yang bermakna sangat menentukan terwujudnya

pendidikan yang berkualitas. Siswa perlu mendapat bimbingan , dorongan, dan yang peluang

yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal-hal yang akan di perlukan dalam

kehidupannya. Tuntutan masyarakat yang semakin besar terhadap pendidikan serta kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat pendidikan tidak mungkin lagi di kelola hanya

dengan melalui pola tradisional. Selain tuntutan tersebut, masyarakat menginginkan

kebutuhan akan informasi dan komunikasi, di mana informasi dan komunikasi sangat

berpengaruh pada kemajuan di bidang pendidikan. Revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi,

perubahan masyrakat, pemahaman cara belajar anak, kemajuan media komunikasi dan lain

sebagainya memberi arah tersendiri bagi kegiatan pendidikan dan tuntutan ini pulalah yang

membuat kebijaksanaan untuk memanfaatkan media teknologi dalam pengelolaan pendidikan.

Sebagai bagian dari kebudayaan, pendidikan sebenarnya lebih memusatkan diri pada proses

belajar mengajar untuk membantu anak didik menggali, menemukan, mempelajari,

mengetahui, dan menghayati nilai-nilai yang berguna , baik bagi sendiri, masyarakat, dan

negara sebagai keseluruhan (Sudarwan (1995: 3). Selain itu pendidikan mempunyai peranan

penting dalam mengembangkan sumber daya manusia, supaya anak didik menjadi manusia

yang berkualitas professional, terampil, kreatif dan inovatif. Pemerintah Republik Indonesia

telah bertekad untuk memberikan kesempatan kepada seluruh warga negara Indonesia untuk

menikmati pendidikan yang bermutu, sebagai langkah utama menignkatkan taraf hidup warga

(5)

mewariskan nilai untuk dinikmati anak didik yang selanjutnya nilai tersebut akan ditransfer

dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil observasi pada SD Negeri I Way Dadi pada pemebelajaran IPS kelas VI

Kecamatan Sukarame, cenderung masih terpusat pada pembelajaran IPS yang menggunakan

metode ceramah dalam penyajian materinya. Karena menurut guru, metode ceramah

merupakan metode yang paling mudah dilaksanakan oleh setiap guru. Hal inilah yang

menyebabkan banyak siswa menganggap proses pembelajaran IPS itu adalah sesuatu yang

membosankan,monoton,kurang menyenangkan, terlalu banyak hafalan, kurang variatif dan

berbagai keluhan lainnya.Sebagaimana tedapat dalam Undang-undang No.2 tahun 1989

tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 35 menyatakan bahwa “ Setiap satuan pendidikan

jalur pendidikan sekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat

harus menyediakan sumber belajar”. Jadi pendidikan tidak mungkin terselenggara dengan baik

bilamana para tenaga kependidikan maupun para peserta didik tidak didukung oleh sumber

belajar yang di perlukan untuk penyelenggaraan kegiatan belajar yang bersangkutan. Terlebih

lagi dalam pembelajaran IPS yang merupakan Syntetic Science, karena konsep, generalisasi

dan temuan-temuan penelitian ditentukan atau di observasi setelah fakta terjadi menuntut

adanya suatu pendidikan dan sumber pembelajaran yang bisa meningkatkan interaksi dan

motivasi belajar siswa.

Mengacu pada fenomena tersebut di atas, maka proses pembelajaran IPS guru hendaknya

menggunakan sebuah media yang dapat menunjang pembelajaran tersebut, salah satu

diantaranya dapat dilakukan guru dengan memanfaatkan media pembelajaran. Dimana media

(6)

pembelajaran pada siswa, dengan adanya media pada proses belajar-mengajar di harapkan

dapat membantu guru dalam meningkatkan pemahaman belajar siswa sehingga proses belajar

mengajar dapat berlangsung dengan baik.

Oleh karena itu guru seharusnya mengahdirkan media dalam setiap proses pembelajaran demi

tercapainya tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan pendapat Hamalik (1994 : 12) yang

menyatakan bahwa “ Media pembelajaran adalah alat, metode dan teknik yang digunakan

dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam

proses pembelajaran di kelasnya”. Oleh karena itu penulis memilih judul penelitian dalam

pembelajaran IPS Yaitu : Upaya Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembalajaran IPS

dengan menggunakan Media Gambar Peta Kelas VI Sekolah Dasar I Way Dadi Sukarame

Bandar lampung Tahun Ajaran 2011/2012.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah disana banyakm masalah dalam pengajaran pembelajaran

IPS Yaitu:

1. Rendahnya aktivitas belajar siswa kelas VI SD Negeri I Way Dadi Sukarame

Bandar Lampung dalam pembelajaran IPS.

2. Para Pelajar masih kelihatan kesulitan dalam pembalajaran IPS yang di bawa oleh

gurunya

3. Rendahnya nilai belajar siswa kelas VI SD Negri 1 Way Dadi Sukarame Bandar

(7)

1.3 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut, penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah dengan menggunakan media gambar peta dalam pembelajaran IPS dapat

meningkatkan keaktifan siswa pada kelas VI SD Negeri I Way Dadi Sukarame Bandar

Lampung Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Apakah dengan menggunakan media gambar peta dalam pembelajaran IPS dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD Negri 1 Way Dadi Sukarame Bandar

Lampung Tahun Ajaran 2011/2012 .

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan Rumusan Masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam penggunaan media gambar peta dalam

pembelajaran IPS kelas VI SD Negeri I Way Dadi Sukarame Bandar Lampung Tahun

Ajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui penggunaan media gambar peta dalam pembelajaran IPS kelas VI

(8)

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan adanya hasil penelitian diharapkan memberikan konstribusi bagi sekolah siswa, guru,

dan sekolah. Konstribusi hasil penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Manfaat Bagi Siswa

Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa.

2. Manfaat Bagi Guru

Dapat memberikan sumbangan pemikiran, variasi pembelajaran bagi guru yang

mengajar mata pelajaran IPS dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

melakukan pembelajaran di kelas.

3. Manfaat Bagi Sekolah

Dapat memberikan sumbangan yang berguna dalam upaya meningkatkan mutu

(9)

BAB II

TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

2.1 Pengertian Media Gambar

Diantara media pembelajaran, media gambar adalah diantara media pembelajaran , media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan, apalagi jika gambarnya menarik disajikan sesuai dengan persyaratan gambar yang baik, sudah barang tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Di bawah ini beberapa pengertian media gambar , diantaranya:

1. Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bentuknya bermacam-macam seperti lukisan, potret,slide,film,strip,opaque Projektor (Hamamik, 1994: 95).

2. Media gambar adalah media yang paling umum di pakai, yang merupakan bahasan umum yang dapat dimengerti dan dapat dinikmati dimana-mana (Sadiman,1996: 29). 3. Media gambar merupakan peniruan dari benda-benada dan pemandangan dalam

bentuk ,rupa, serta ukurannya terhadap lingkungan (Soelarko, 1980: 3).

(10)

Secara garis besar , fungsi penggunaan media gambar sebagai berikut:

1. Fungsi Sosial, memberikan informasi yang autentik dan pengalaman berbagai bidang kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada setiap orang.

2. Fungsi Edukatif, yang artinya mendidik dan memberikan pengaruh positif pada pendidikan.

3. Fungsi Ekonomis, meningkatkan produksi melalui pembinaan prestasi kerja secara maksimal.

4. Fungsi Politis, berpengaruh pada politik pembangunan.

5. Fungsi Seni Budaya dan telekomunikasi, yang mendorong dan menimbulkan ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan teknologi kemediaan yang modern.

(Hamalik, 1994: 12)

Fungsi-fungsi tersebut di atas terkesan masih bersifat konseptual. Fungsi praktis yang di jalankan oleh media pengajaran adalah :

1. Mengatasi Perbedaan pengalaman pribadi peserta didik, misalnya kaset video rekaman kehidupan di laut sangat diperlukan oleh anak yang tinggal di daerah pengunungan.

2. Mengatasi batas ruang dan kelas. Misalnya gambar tokoh pahlawan yang di pajang di ruang kelas.

3. Mengatasi keterbatasan kemampuan indera.

4. Mengatasi peristiwa alam, Misalnya rekaman peristiwa letusan gunug berapi untuk menerangkan gejala alam.

(11)

6. Memungkinkan siswa mengadakan kontak langsung dengan masyrakat atau alam sekitar (Rohani, 1997:6-7).

Karakteristik Media Menurut Rahadi (2003:27-28) ada beberapa karakteristik media gambar denah, sebagai berikut:

1. Harus Autentik, artinya dapat menggambarkan obyek/peristiwa seperti jika siswa melihat langsung

2. Sederhana, komposisinya cukup jelas menunjukkan bagian-bagian pokok dalam gambar tersebut

3. Ukuran gambar proposional, sehingga siswa mudah membayangkan ukuran sesungguhnya benda/obyek yang digambar.

4. Memadukan antara keindahan dengan kesesuainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.

5. Gambar harus jelas.

Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik , gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin di capai. Atas dasar karakteristik tersebut maka media gambar memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:

Kelebihan Media Gambar Adalah:

(12)

2. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. 3. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita

4. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja untuk semua orang tanpa memandang umur sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.

5. Harganya murah dan mudah di dapat serta digunakan (Sadiman, 1996:31).

Kelemahan Media Gambar Adalah :

1. Hanya menampilkan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya dapat terlihat oleh sekelompok siswa

2. Gambar di interpretasikan secara personal dan subyektif.

3. Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga kurang efektif dalam pembelajaran (Rahadi, 2003 : 27).

(13)

2.2 Hasil Belajar

Mengajar adalah proses membelajarkan siswa dalam kegiatan belajar siswa sehingga ada keinginan belajarnya, dengan demikian aktivitas siswa sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga siswa lah yang seharusnya banyak aktif, sebab siswa sebagai subjek didik adalah merencanakan dan siswa sendiri yang melaksanakan belajar.

Aktivitas siswa yang dimaksud disini adalah aktivitas jasmaniyah maupun aktivitas mental. Aktivitas belajar siswa (Copper, 2002: 73) dapat digolongkan dalam beberapa hal yaitu:

1. Aktivitas Vesual ( visual activities ) seperti membaca, menulis, melakukan esperimen dan demosntrasi.

2. Aktivitas Lisan ( oral activitas ) seperti bercerita, membaca sajak, tanya jawab, diskusi dan menyanyi.

3. Aktivitas Mendengarkan ( listening activities ) seperti mendengarkan penjelasan guru, ceramah dan pengarahan.

4. Aktivitas Gerak ( motor activities ) seperti senam, atletik menarik dan melukis. 5. Aktivitas Menulis ( writing activities ) seperti mengarang membuat makalah dan

membuat surat.

(14)

Stranley Hall sebagaimana dalam Uzer (2001), mengatakan bahwa anak didik merupakan subjek yang dalam pendidikan, dan anaklah bukan manusia dewasa kecil, dalam kehidupan disekolah sering terjadi anak didik itu masih diperlukan sebagai objek didik, yang seolah-olah dapat dibentuk sesuai keinginan pendidik yang di anggap mempunyai kemampuan yang sama. Oleh karena itu guru harus pandai menyuapi sekian anak pada waktu yang sama pada makanan pengetahuan yang telah diolah dan dimasak oleh guru itu sendiri, dalam hal ini anak tinggal menelannya tanpa proses bahwa makanannya itu pahit, manis ataupun sekalipun basi. Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah minat dan perhatian siswa dalam belajar.

(15)

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu stelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan,pemahaman, sikap dan keterampilan sehingga menjadi lebih baik dari sebelumya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2001:18), hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Dimyati, dkk (2009:18), hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi sisw dan sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik di bandingkan saat sebelum belajar. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran.

Menurut Hamalik (2009: 33), hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang terebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti, berupa nilai yang diperoleh melalui tes.

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, dan psikomotor, Perinciannya sebagai berikut:

a. Ranah Kognitif

Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek, yaitu : Pengetahuan, Pemahaman, Penerapan, Analisis, Sintetis dan Penilaian

b. Ranah Afektif

(16)

c. Ranah Psikomotor

Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuro muscular (Menghubungkan, Mengamati).

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang, serta akan tersimpan dalam jagka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berfikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.

2.3 Langkah-Langkah Penggunaan Media Gambar Peta di SD Negeri I Way Dadi Sukarame pada kelas VI di Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012

1.Persiapan

Selain menyiapkan media gambar peta yang akan digunakan guru harus benar-benar memahami pembelajaran dan memiliki berbagai macam strategy yang mungkin akan ditempuh siswa dalam menyelesaikannya

2.Pembukaan

(17)

3.Proses Pembelajaran

Siswa mencoba berbagai strategy untuk menyelesaikan masalah sesuai pengamatannya dapat di lakukan secara perorangan, dengan mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru untuk dinilainya.

4.Penutup

Setelah mencapai kesepakan tentang strategy dalam mengerjakan LKS nya di kelas, siswa diajak menarik kesimpulan dari pelajaran saat itu pada akhir pembelajaran siswa harus mengerjakan soal evaluasi yang lain menuju tingkat kesuksesan dan keaktifan siswa.

2.4 Kerangka Pikir

(18)

pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Negeri I Way Dadi Sukarame pada kelas VI di Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012.

2.5 Hipotesis Tindakan

(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodoligi Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian ini adalah tindakan kelas

yaitu penelitian yang dilakukan yang dilakukan terhadap peningkatan keaktifan siswa dalam

pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar denah pada siswa kelas VI Sekolah

Dasar Negeri I Way Dadi Sukarame Tahun Ajaran 2011/2012. Dalam hal ini akan ditelaah

gambaran keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri

I Way Dadi Sukarame Tahun Ajaran 2011/2012.

Dalam setiap siklus terdiri dari empat kegiatan pokok yang dirangkai menjadi satu kesatuan

yaitu perencanaan (Plan), Pelaksanaan (Act), Pengamatan (Observe) , dan refleksi (Reflect).

Penelitian ini dipilih dan berkolaborasi dengan guru kelas VI Sekolah Dasar Negeri I Way

(20)

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa dan guru kelas VI Sekolah Dasar Negeri I Way Dadi Sukarame

Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012 Dengan jumlah siswa 35 anak terdiri dari 21 siswa

laki-laki dan 24 siswa perempuan

3.3 Jenis Data

Jenis data penelitian adalah kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diambil dari hasil

observasi. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari tes individu yang berbentuk skor/angka.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh peneliti dikumpulkan berdasarkan instrument penelitian. Instrument

penelitian yang digunakan adalah:

1. Lembar panduan observasi, yaitu digunakan untuk mengetahui apakah dengan

menggunakan metode media gambar denah di kelas akan lebih efektif, apa

pengaruhnya serta bagaimana pembelajaran yang akan di jalani.

2. Tes, di gunakan untuk mengumpulkan data yang berupa nilai-nilai siswa, guna

mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa setelah di gunakannya metode media

gambar peta kelas VI Sekolah Dasar Negeri I Way Dadi Sukarame Bandar Lampung

(21)

3.5 Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini diadakan dua siklus dengan perincian sebagai berikut:

3.6 Siklus 1

1. Perencanaan

Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau skenario pembelajaran, menyiapkan

media pembelajaran , menyiapkan instrumen tes berupa soal-soal beserta penilaiannya

Menyiapkan lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan

menyiapkan lembar observasi untuk mengamatai kinerja guru selama pembelajaran

berlangsung.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan berupa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan

pokok bahasan dengan media gambar peta provinsi Indonesia. Ada tiga kegiatan

utama yang dilakukan , yaitu : Pendahuluan, Kegiatan Inti dan Penutup.

Pertemuan Pertama

a. Pendahuluan

1. Pra Pembelajaran

 Semua siswa duduk dengan rapi ditempatnya masing-masing

 Siswa menyiapkan peralatannya masing-masing, seperti buku tulis, buku gambar.

(22)

2. Kegiatan Membuka Pembelajaran

a) Gambar Siswa memperhatikan gambar denah peta pulau Sumatera yang ditampilkan

melalui alat peraga gambar

b) Sebagian siswa menjawab dengan benar ketika ditanyakan: Gambar Pulau apa yang

ditampilkan tersebut ?

c) Deskripsi pada saat tanya jawab tentang sebuah pulau di Indonesia :

 Pertanyaan Pertama: “ Gambar pulau apakah yang ada di papan tulis? “ Sebagian siswa

tidak menjawab dengan benar, hanya ada sekitar 6 anak yang dapat menjawab

 Pertanyaan kedua :” Tuliskan dalam selembar kertas nama-nama Pulau yang ada di

Indonesia! “ Jawaban dari pertanyaan kedua ini akan dijadikan sebagai dasar untuk

menentukan kelompok siswa.

d) Setelah tanya jawab sebagian besar siswa mendengarkan dengan tenang pada saat

guru Menyampaikan materi yang akan dibahas.

b. Kegiatan Inti

1. Siswa terlihat gaduh pada saat pembagian kelompok. Pembagian kelompok dilakukan guru

berdasarkan hasil tes awal mengenai nama-nama letak pulau Indonesia

2. Kelas dibagi menjadi lima kelompok dengan masing-masing beranggotakan 7 anak. Pada

saat pertemuan ketua kelompok siswa terlihat ramai sehingga cukup menyita waktu

pembelajaran. Rata-rata siswa tidak mau dan saling menunjuk ketika dipilih menjadi ketua

kelompok. Kegiatan ini dilakukan oleh masing-masing kelompok secara mandiri, guru

(23)

3. Ketika ditampilkan gambar peta Indonesia, siswa terlihat gaduh dan saling berkomentar

mengenai gambar tersebut.

4. Siswa terlihat tenang dan memperhatikan dengan seksama ketika guru menjelaskan materi

pelajaran.

5. Sebelum melakukan kegiatan kelompok untuk membahas LKS, guru memberikan

penjelasan singkat mengenai cara kerja kelompok.

6. Pada saat kegiatan kelompok hanya sebagian kecil siswa yang bisa memberikan sumbang

saran pada kelompoknya.

7. Hanya dua kelompok yang mampu menyelesaikan tugas dengan cepat, kelompok yang lain

melewati batas waktu yang ditentukan oleh guru.

8. Masing-masing kelompok tidak dapat melaporkan hasil kegiatannya didepan kelas sesuai

rencana karena keterbatasan waktu.

c. Penutup

1. Guru memeriksa kembali kegiatan siswa pada hari ini dengan pertanyaan diaman letak

pulau Sumatera.

2. Pada akhir kegiatan siswa diminta menuliskan kesimpulan tentang diaman letak Pulau

Sumatera.

(24)

Pertemuan Kedua

a. Pendahuluan

1. Pra Pembelajaran

1. Semua siswa duduk dengan rapi di tempatnya masing-masing

2. Siswa menyiapkan peralatannya masing-masing, seperti buku tulis, buku paket IPS,

pena, pensil dan penggaris.

2. Kegiatan Membuka Pelajaran

1. Guru melakukan apresiasi dengan menampilkan kembali gambar peta Indonesaia.

Kemudian menanyakan Mengenai salah satu letak Pulau Indonesia.

2. Sebagian besar siswa tidak dapat menjawab dengan benar pertanyaan yang

disampaikan guru.

3. Setelah tanya jawab sebagian besar siswa mendengarkan dengan tenang pada saat guru

menyampaikan materi yang akan dibahas hari ini.

b. Kegiatan Inti

1. Pembagian kelompok siswa masih menggunakan komposisi pada pertemuan pertama,

karena masih dalam rangkaian satu siklus.

2. Ketika ditampilkan gambar peta Indonesia , siswa saling berkomentar dengan peta

Indonesia.

3. Siswa memperhatikan dengan seksama ketika guru menjelaskan materi pelajaran.

4. Pada saat diberi kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan pendapat, sebagaian

(25)

5. Guru memberikan penjelasan singkat mengenai cara kerja kelompok sebelum siswa

dan guru membahas LKS.

6. Pada saat kegiatan kelompok hanya sebagian kecil siswa yang bisa memberikan

sumbang saran pada kelompoknya, siswa yang lain terlihat diam atau saling

mengganggu.

7. Semua kelompok dapat meyelesaikan tugas dengan baik. Namun hanya 3 kelompok

yang mampu meyelesaikannya dengan cepat.

8. Masing-masing kelompok dapat membacakan hasil kegiatannya di depan kelas sesuai

rencana.

c. Penutup

1. Guru memeriksa kembali kegiatan pada hari ini dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai

Letak Pulau Sumatera. Hasil refleksi digunakan untuk menyimpulkan kegiatan pada hari

ini. Dengan tertib siswa menuliskan kesimpulan tersebut.

2. Pada akhir kegiatan siswa diberikan tes formatif

3. Observasi

Observasi dilakukan oleh supervisor pada saaat Implementasi Pembelajaran tanggal 12 April

2012, di kelas VI terhadap 35 bsiswa tentang Aktivitas Belajar Siswa seperti pada tabel 1

(26)

4. Refleksi

Setiap akhir siklus dilaksanakan refleksi tindakan yang didasarkan pada hasil observasi.

Refleksi dilakukan untuk menentukan apakah tindakan pada siklus 1 berhasil apa belum.

3.7. Siklus II

Pelaksanaan tindakan berupa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan materi pokok

Peta Kepulauan Indonesia. Kegiatan yang dilakukan meliputi 4 tahap yaitu perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

1. Tahap perencanaan siklus 2

Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:

a. Menetapkan materi pelajaran sesuai dengan kurikulum 2011/2012.

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada

Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) sesuai dengan materi yang telah

ditetapkan dengan menggunakan media gambar peta.

c. Menyiapkan soal pretes dan postest terkair mata pelajaran IPS Khususnya

tentang materi “Peta Indonesia” untuk mengetahui data hasil belajar siswa

d. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan dipelajari kelompok, lembar

(27)

e. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses

pembelajaran.

f. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru

selama pembelajaran berlangsung.

g. Menyiapkan kamera untuk dokumentasi.

Tahap Pelaksanaan Siklus 2

Pertemuan Pertama

a. Pendahuluan 1. Pra Pembelajaran

a) Semua siswa duduk dengan rapi ditempatnya masing-masing

b) Siswa menyiapkan peralatannya masing-masing seperti buku, alat tulis . Buku paket IPS .

2)Kegiatan Membuka Pelajaran

a. Siswa memperhatikan gambar Pulau Indonesia yang ditampilkan melalui alat peraga

gambar

b. Siswa menjawab dengan benar ketika siswa diminta untuk menunjukkan gambar-gambar

Peta Pulau Indonesia dengan menyebutkan letak bagian Pulau Indonesia.

c. Deskripsi pada saat tanya jawab tentang Letak Bagian Pulau Indonesia :

 Pertanyaan Pertama : Tunjukkan macam-macam dan bagian Pulau Indonesia ?

Sebagian besar siswa dapat menjawab dengan benar, hanya ada sekitar 7 anak yang

(28)

 Pertanyaan Kedua: “ Sebutkan nama – nama Propinsi yang di Pulau Sumatera dan Jawa ? Sebagian besar siswa tidak dapat menjawab , hanya 19 anak yang mampu me

menjawabnya.

b. Kegiatan Inti

1. Siswa terlihat tertib pada saat pembagian kelompok. Pembagian kelompok dilakukan guru

berdasarkan hasil pilihan acak dengan hitungan angka

2. Siswa dikelompokkan berdasarkan angka yang sama dari hitungan yang sudah dilakukan.

Kelas dibagi menjadi 5 kelompok dengan masing-masing beranggotakan 7 anak. Pada saat

penentuan ketua kelompok terlihat semangat tidak seperti di siklus 1 . Siswa sudah terlihat

mengerti dalam pemilihan ketua kelompok, kegiatan ini dilakukan oleh masing-masing

kelompok secara mandiri, guru hanya mengarahkan dan membimbing ketika terjadi

masalah.

3. Sebelum melakukan kegiatan kelompok untuk membahas LKS, guru memberikan

penjelasan singkat mengenai cara kerja kelompok

4. Pada saat kegiatan kelompok sebagian besar siswa dapat memberikan sumbang saran pada

kelompoknya, sehingga kegiatan kelompok secara aktif

5. Masing-masing kelompok melaporkan hasil kegiatannya masing-masing

(29)

1. Guru memerikksa kembali kegiatan pada pertemuan tersebut dengan menanyakan kembali

mengenai Sebutkan nama-nama Propinsi yang ada di Pulau Sumatera dan Jawa dengan

menggunakan gambar peta.

2. Pada akhir kegiatan siswa diminta menuliskan kesimpulan tentang nama-nama propinsi

yang ada di Pulau Sumatera dan Jawa

Pertemuan Kedua a. Pendahuluan 1. Pra Pembelajaran

1. Semua siswa masuk dan duduk dengan rapi di bangku nya masing-masing

2. Siswa berdo'a dan absen

3. Siswa menyiapkan alat tulis masing-masing

2. Kegiatan Membuka Pelajaran

1. Guru menjelaskan materi dan tujuan yang akan dicapai dalam pertemuan tersebut

2. Guru melakukan apersepsi dengan menampilkan kembali gambar Peta Pulau Indonesia.

Kemudia menanyakan mengenai sebutkan nama-nama propinsi Pulau Sumatera dan Jawa

dengan menunjukkan dimana letak gambar propinsi tersebut.

3. Sebagian besar siswa dapat menjawab dengan benar pertanyaan yang disampaikan oleh

guru

4. Setelah tanya jawab sebagian besar siswa mendengarkan dengan tenang pada saat guru

(30)

b. Kegiatan Inti

1. Pembagian kelompok siswa masih menggunakan komposisi seperti pada pertemuan

pertama

2. Ketika ditampilkan gambar Peta Pulau Indonesia , siswa saling berkomentar mengenai

macam-macam Pulau Indonesia , karena gambar tersebut adalah gambar yang telah

ditampilkan di pertemuan sebelumnya.

3. Siswa memperhatikan dengan seksama ketika guru menjelaskan dengan seksama

ketika guru menjelaskan materi pelajaran.

4. Pada saat diberi kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan pendapat, sebagian

siswa dapat berkomentar.

5. Guru memberikan penjelasan singkat mengenai cara kerja kelompok sebelum

membahas tentang Peta Pulau Indonesia

6. Pada saat kegiatan kelompok sebagian besar siswa dapat memberikan sumbang saran

pada kelompoknya

7. Semua kelompok dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Denganbatas waktu

yang diberikan sebanyak 30 menit.

8. Masing-masing kelompok dapat membackan hasil kegiatannya didepan kelas sesuai

rencana

(31)

1. Guru memeriksa kembali kegiatan pada pertemuan tersebut dengan pertanyaan sebutkan

nama-nama propinsi Pulau Saumatera dan Jawa

2. Guru menyimpulkan materi pelajaran bersama siswa

3. dengan tertib siswa menuliskan hasil kesimpulan tersebut

4. pada akhir kegiatan siswa diberikan tes formatif

3. Observasi

Observasi dilakukan oleh penulis pada saat Implementasi pembelajaran pada siklus II pada

tanggal 18 sampai tanggal 21 April 2012, dikelas VI terhada 35 siswa tentang Aktifitas

Belajar Siswa seperti pada tabel 5 berikut.

4.Refleksi

Setiap akhir siklus dilaksanakan refleksi tindakan yang didasarkan pada hasil observasi.

Refleksi dilakukan untuk menentukan apakah tindakan pada siklus 1 berhasil apa belum.

3.6Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis analisis kuantitatif dan kualitatif.

1. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan dinamika

(32)

dengan permasalahan penelitian, yaitu data aktivitas peserta didik, pola interaksi

pembelajaran, dan untuk menghitung nilai aktivitas siswa diperoleh dengan rumus:

N=

2.

Analisis kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan berbagai dinamika kemajuan kualitas hasil belajar peserta didik dalam hubungannya dengan penggunaan materi

yang diajarkan guru. Untuk menghitung hasil belajar secara individual digunakan

rumus sebagai berikut:

S=

Keterangan

S = Nilai yang diharapkan

R = Jumblah skor yang dijawab benar

N = Skor maksimum

100 = Bilangan tetap

(Sumber Purwanto,2008:112)

(33)

X=

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal

Ketuntasan Klasikal =

(Adaptasi dari Purwanto, 2008:12)

Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa dalam %

(34)

Penggunaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar peta dikatakan berhasil jika:

a. Persentase siswa aktif setiap siklusnya

b. Adanya peningkatan rata-rata nilai siswa setiap siklusnya

c. Sesuain prinsip mastery learning, yakni siswa dikatakan berhasil bila telah menvapai

kriteria 75% penguasaan.

(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat disimpilkan bahwa:

1. Penggunaan media gambar pada mata pelajaran IPS dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas VI SDNegri 1 Way Dadi Sukarame Bandar Lampung. Siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik dengan lebih bergairah dan bersemangat, serta timbul keberanian siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa dari siklus 1 rata-rata 74 %, siklus 2 meningkat 81 %.

(36)

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan adalah:

1. Bagi Siswa SDN 1 Way Dadi

Penyajian materi pembelajaran dengan menggunakan media gambar adalah upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa.

2. Bagi Guru SDN 1 Way Dadi

Guru hendaknya lebih meningkatkan variasi pembelajaran dengan menggunakan media gambar untuk memotivasi siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran di kelas. 3. Bagi Kepala Sekolah SDN 1 Way Dadi

(37)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PETA KELAS VI DI SEKOLAH

DASAR NEGERI 1 WAY DADI SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Skripsi

Oleh

AMRODI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(38)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PETA KELAS VI DI SEKOLAH

DASAR NEGERI 1 WAY DADI SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

AMRODI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(39)

DAFTAR ISI

BAB II TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Media Gambar...8

2.2 Hasil Belajar...12

2.3 Langkah-Langkah Penggunaan Media Gambar Peta di SD Negeri I Way Dadi Sukarame pada kelas VI di Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012...15

2.4 Kerangka Pikir...16

2.5 Hipotesis Tindakan...17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian ...18

3.2 Fokus Penelitian ...19

3.3 Subjek Penelitian...19

3.4 Jenis Data...19

3.5 Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian...20

3.6 Siklus 1...20

3.7 Siklus 2...25

(40)

4.1.1 Paparan Data Pra Tindakan...33

4.1.2 Paparan data siklus 1...34

4.1.3 Paparan siklus 2...38

4.2 Pembahasan...41

4.2.1 Siklus 1...41

4.2.2 Kegiatan siklus 2...45

4.2.3 Hasil Pembelajaran Siswa pada Siklus Kedua...52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan...55

5.2 Saran...56

(41)
(42)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta: Jakarta.

Depdikbud. 2006. Kurikulum Pendidikan Dasar. Proyek Peningkatan Mutu SD,TK, dan SLB: Jakarta.

Dimyati, dkk. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Depdiknas: Jakarta.

Hamalik. 1994. Media Pendidikan. Citra Aditya Bakti: Bandung.

Indrakusuma, Amir Dien. 198. Ilmu Pendidikan. Usaha Nasional: Surabaya.

Mulyasa. 2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Remaja Karya: Jakarta.

Rahadi, Aristo. 2003. Media Pembelajaran. Dikjen Dikti Depdikbud: Jakarta.

Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Rineka Cipta: Jakarta.

Sadiman, Arif. 1996. Media Pendidikan. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Sardamin, A. M. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. CV. Rajawali: Jakarta.

Soelarko, 1980. Psikologi Pendidikan. Depdikbud: Jakarta.

Sudjana, 2001. Media Pengajaran. Sinar Baru Algensindo: Jakarta.

(43)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

(44)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul skripsi : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pelajaran IPS

Dengan Menggunakan Media Gambar Peta Kelas VI Di Sekolah

Dasar Negri 1 Way Dadi Sukarame Bandar Lampung Tahun

Ajaran 2011/2012

Nama : Amrodi

NPM : 1013069006

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

MENYETUJUI:

1.Komisi Pembimbing

Pembimbing Pembahas

Drs.Rapani, M.Pd Prof.Dr.Sudjarwo, M.S

(45)

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Amrodi

NPM : 1013069006

Program Studi : S-1 Guru dalam jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Lokasi Penelitian : SD Negeri 1 Way Dadi Sukarame Bandar Lampung

Dengan menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul : “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Peta Kelas VI

di SD Negri 1 Way Dadi Bandar Lampung Tahun 2011/2012tersebut adalah hasil

penelitian saya kecuali ketentuan – ketentuan tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan seperlunya dan apabila di kemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya dituntut berdasarkan undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, Juli 2012 Yang membuat pernyataan

AMRODI

(46)

Kata Pengantar

Puji sukur penulis panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat

dan hidayahnya serta inayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian tindakan

tindakan kelas dengan judul :”Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada

Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Media Gambar Peta Kelas VI di Sekolah Dasar

Negri 1 Way Dadi Bandar Lampung Tahun 2012/2013 “ ini dengan baik.

Penelitian tindakan kelas ini merupakan hasil karya saya sendiri, ditulis sebagai salah satu

syarat untuk menyelesaikan study dan memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah

Dasar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menyadari keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan yang peneliti miliki, sehingga banyak mendapat petunjuk dan bantuan dari

berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M. Si. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

3. Bapak Dr. H. Darsono, M. Pd. Ketua Program Study Fakultas Keguruan dan Ilmu

(47)

5. Bapak Prof. Dr. Sudjarwo, M. S. Dosen Pembahas Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

6. Ibu Hj. Siti Rukiyah, S. Pd. Kepala Sekolah SD Negri 1 Way Dadi Bandar

Lampung.

7. Kedua anakku dan istri tercinta yang telah memberikan doa dan motivasi dalam

meyelesaikan study ini.

8. Teman-teman senasip dan seperjuangan yang telah memberikan bantuan dan

motivasi dalam meyelesaikan study ini.

9. Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah memberikan kontribusi

baik moril maupun spritual dalam menyelesaikan skripdi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangsih bagi dunia pendidikan yang selalu

menghadapi tantangan seiring dengan tuntutan perkembangan zaman dan semoga skripsi

ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan peneliti khususnya.

Bandar Lampung, Juli 2012 Peneliti

Amrodi

(48)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji:

Penguji , Drs.Rapani, M.Pd ...

NIP 196007061984031004

Penguji

Bukan Pembimbing, Prof.Dr.Sudjarwo, M.S ...

NIP 195305281981031002

(49)

Referensi

Dokumen terkait

Maka bentuk yang digunakan yaitu One-Shot Case Study karena terdapat 2 kelompok yang akan diberikan perlakuan, dan selanjutnya dianalisis sesuai variabel

Analisis Kesalahan Tata Bahasa Pada Tulisan Esai Argumentasi Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Untuk itu membangun kepercayaan publik ini adalah sebuah kajian yang penting untuk membuat pemerintah sukses terutama dalam menjalankan kebijakan dan program

MH., selaku dosen penguji proposal skripsi yang telah memberikan saran, bimbingan, serta dukungan sehingga penulis merasa terbantu dalam proses penyelesaian

Sejalan Dengan meningkatnya pelayanan dan kondisi zona eksisting yang akan habis pada awal tahun 2018 maka TPA Sukoharjo melakukan pengembangan dengan penambahan 2 zona

Kesimpulan dari penelitian ini adalah rasio kemandirian rendah dengan tingkat ketergantungan dari pihak eksternal masih tinggi.Rasio efektivitas yang dicapai tingggi.Rasio

Dari Gambar 6 dapat dilihat bahwa tegangan keluaran yang dihasilkan SSPT untuk TiO 2 yang direndam dalam cairan. ekstrak antosianin selama 1 jam rata-rata tegangannya

Dari hasil penganalisaan yang telah dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: Berdasarkan analisa rata-rata (Mean), didapatkan jumlah rata-rata sebesar 3,21 yang