• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Kampanye Sosial Hidup Sehat Dengan Komsumsi Buah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Kampanye Sosial Hidup Sehat Dengan Komsumsi Buah"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama Lengkap : Hafidz Reksa Nugraha. Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 03 Maret 1991. Jenis Kelamin : Laki-Laki.

Status : Belum Menikah.

Agama : Islam.

Alamat : Jln.Kopo sayati, Komplek Nata Endah I Blok H.5 RT09 RW02, Kelurahan Sayati Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung 40228.

Telepon : +6289636612099

Email : hafidmartil91@gmail.com.

Sosial Media : Instagram : reksa3391

Latar Belakang Pendidikan

1997 – 2003 : SDN Nata Endah 2 – Kabupaten Bandung.

2003 – 2006 : SMPN 3 Margahayu – Kabupaten Bandung.

2006 – 2009 : SMKN 11 Bandung – Kota Bandung.

2010 – 2016 : Universitas Komputer Indonesia – Kota Bandung.

(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL HIDUP SEHAT DENGAN KONSUMSI BUAH

DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2015 – 2016

Oleh :

Hafidz Reksa Nugraha NIM.51910259

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(6)

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan serta kelancaran sehingga dapat menyelesaikan penelitian

yang berjudul “Perancangan Kampanye Hidup Sehat dengan Konsumsi Buah”.

Penelitian ini tentunya banyak sekali kendala dalam prosesnya, dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam menjalani tugas akhir guna menempuh gelar sarajana (S1) pada program studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia dengan bantuan dan bimbingan dari dosen, terutama atas izin Tuhan Yang Maha Esa. Kesulitan tersebut dapat teratasi, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan segala ridho – Nya. 2. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

3. Bapak Prof. Dr. Primadi Tabrani, selaku Dekan Fakultas Desain Universitas Komputer Indonesia.

4. Bapak M. Syahril Iskandar, M.Ds., selaku Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia.

5. Bapak Drs. Agus Rahmat Mulyana, M.Ds., selaku dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing dan memberikan sumbangsih, wejangan keilmuan pada penulis.

6. Para Dosen penguji, yang telah memberikan banyak masukan dan ketegasan kepada penulis.

7. Yang tercinta, kedua orangtua penulis, Bapak Achmad Yusuf & Ibu Iyus Yustina, dan seluruh keluarga besar yang telah memberi dukungan moril maupun materil.

8. Kakak & suami tercinta, Irma Yusnita A.md.Apt., & Alan Shidiqi S.Pt. Dan adik tercinta Hani Rachmawati.

(7)

10. Para sahabat seperkumpulan, Ardi Wiradinata S.komp & Ryan Ardiansyah yang telah membantu mendukung dengan moril & materil.

11. Seluruh teman-teman angkatan 2010, 2011, dan 2012 Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari masih sangat banyak kekurangan dalam penulisan penelitian ini. Meskipun penulis berharap penulisan ini sudah cukup baik dan dapat bermanfaat dikemudian hari bagi pembaca dan mendorong pembaca untuk bisa melanjutkan dan menyempurnakannya lagi.

Bandung, Agustus 2016 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

BAB II PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL HIDUP SEHAT DENGAN KONSUMSI BUAH ... 4

II.1.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi Buah ... 8

II.1.8 Buah untuk konsumsi rutin ... 9

II.1.9 Kecukupan konsumsi Buah yang Dianjurkan ... 10

II.1.10 Kampanye ... 11

(9)

II.1.12 Infografis ... 12

II.2 Analisis Masalah ... 13

II.2 Solusi Perancangan ... 13

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 14

III.1 Strategi Perancangan ... 14

BAB IV TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA ... 26

(10)

Daftar Pustaka Buku :

Kusrianto, Adi. (2009). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Astawan, Made. 2008. Sehat dengan Sayuran: Panduan Lengkap Menjaga Kesehatan dengan Sayuran. Jakarta: Dian Rakyat.

Sunarjono Hendro, H Purn. (2013). Berkebun 26 Jenis Tanaman Buah. Jakarta: Penebar Swadaya.

Notoatmodjo, Sukidjo. 2003 Ilmu Kesehatan Masyarakat.Jakarta: Rineka Cipta.

WHO. 2003. Fruit and Vegetables Intake in a Sample of 11-year-old Children in 9 Europian Countries: The Pro Children Cross-Sectional Survey. Ann Nutr

Metab. Jul-Aug;49: 236-245.Epub 2005 Jul 28.

Jurnal :

Soraya Farisa S.Gz (2012), Hubungan, Sikap, Pengetahuan, Ketersediaan dan Keterpaparan Media Massa dengan Konsumsi Buah dan Sayur pada Siswa SMPN

8 DEPOK 2012. Depok : Universitas Indonesia.

Media Online :

House of Infographic. Apa itu Infografis ?. Tersedia di http://houseofinfographic.com/apa-itu-infografis/ (Diakses pada 15 agustus 2016).

Artikelsiana, Pengertian informasi dan Jenis-Jenis Informasi. Tersedia di

http://www.artikelsiana.com/2014/10/pengertian-informasi-jenis-jenis-informasi.html (Diakses pada 15 agustus 2016).

(11)

Ruwaidah, Amin. 2007. Penyakit Akibat Lalai Mengkonsumsi Buah da Sayur serta Solusi Penyembuhannya. Diambil dari : www.healindonesia.com. [1 April

2016]

(12)

BAB I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

Buah – buahan yang ada di sekeliling kita mengandung nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Rendahnya konsumsi buah terutama dikalangan remaja sekolah menengah pertama dapat menimbulkan perkembangan penyakit degeneratif yang akan muncul pada tahap dewasa nanti.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di berbagai wilayah indonesia juga diperoleh hasil bahwa konsumsi buah pada penduduk indonesia masih relatif kurang. Berdasarkan hasil survei Pusat Data dan Sistem Informasi Pangan yang merujuk pada data SUSENAS dari BPS ( Survei Sosial Ekonomi Nasional ) tahun 2013 ditemukan bahwa rata – rata masyarakat indonesia kurang mengkonsumsi buah , hanya 15,84% yang mengkonsumsi buah.

Dan menurut hasil riset laporan Riskesdas (Depkes, 2007) secara keseluruhan penduduk indonesia berumur 10 – 14 tahun mengkonsumsi buah sebanyak 5 porsi dalam sehari hanya 6,4%. Di Jawa Barat sendiri hanya 3,6% saja, selama seminggu para remaja ini sehari hanya makan 2 buah atau jarang sama sekali. Dan Kota Depok yang mengkonsumsi buah yang memenuhi rekomendasi, masih lebih rendah dari rata-rata. Berdasarakan hasil riset SMP Negri 8 Depok merupakan Sekolah Berbasis Lingkungan Se-Kota Depok. Hasil survei pada siswa di sekolah tersebut hanya 3% saja yang mengkonsumsi buah sebanyak 5 kali dalam sehari, sedangkan 87% tidak sesuai anjuran.

Dari 160 responden siswa-siswi hanya 31,2% yang memiliki pengetahuan kurang baik tentang buah. Selain itu dalam porsi jumlah konsumsi buah 3-5 porsi sehari hanya 10,6% yang menjawab benar untuk anjuran 3-5 porsi sehari. Untuk buah yang paling disukai di kalangan siswa-siswi, apel menjadi pilihan utama karena ada dimana-mana dan gampang dicari, diikuti jeruk dan mangga (Farisa Soraya, 2012, h.45-46-48).

(13)

gula dan lemak, sehingga penuaan dini, penyakit degeneratif akan cepat menyerang mereka. Pengaruh orangtua menjadi salah faktor konsumsi buah dikalangan remaja. Contoh dari orangtua dan dukungan orangtua mempengaruhi konsumsi buah pada anak remajanya (Granner et al., 2012, Cullen et al., 2001, dan Savick et al., 2005). Dan khusus untuk remaja perempuan mereka mengkonsumsi lebih banyak makanan sehat ketika dekat dengan temannya dibandingkan didekat ibunya sendiri (Salvy et al., 2011). Selain faktor orangtua lingkungan tempat bermain mereka menjadi faktor juga dari kebiasaan pola makan mereka.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil kajian dan penjelasan yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah sebelumnya, maka dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut:

 Informasi porsi buah yang pas untuk dikonsumsi.

 Keterbatasan informasi tentang pemilihan buah-buahan dan kandungan manfaat apa saja yang ada pada buah.

 Pentingnya konsumsi buah dan dampak yang akan ditimbulkan

I.3 Rumusan Masalah

Setelah mengidentifikasi serangkaian permasalahan berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah sebelumnya, maka rumusan masalah yang didapat ialah :

 Siswa-siswi SMPN 8 Depok dalam konsumsi buah hanya 3% yang mengkonsumsi buah 5 kali dalam sehari.

 Pengetahun tentang anjuran porsi untuk konsumsi buah masih kurang dikalangan siswa-siswi SMPN 8 Depok.

I.4 Batasan Masalah

(14)

 Ajakan dan informasi yang akan diberikan kepada siswa – siswi SMPN 8 Depok untuk membenahi pola makan gizi seimbang yakni dengan menambahan konsumsi buah-buahan.

1.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan

(15)

BAB II. PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL HIDUP SEHAT DENGAN KONSUMSI BUAH

II.1 Landasan Teori II.1.1 Perilaku Konsumsi

Menurut Notoatmodjo (2003), perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan, misalnya manusia. Perilaku manusia mempunyai bentangan yang sangat luas, mencakup: berjalan, berbicara, bereaksi, mengkonsumsi makanan dan lain-lain. Bahkan kegiatan internal (internal activity) seperti berpikir, persepsi dan emosi juga merupakan perilaku utama manusia. Dapat disimpulkan bahwa perilaku adalah berbagai macam hal yang dikerjakan oleh organisme, baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), konsumsi adalah suatu kegiatan dari individu untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, baik berupa barang produksi, bahan makanan dan lain-lain. Dalam penelitian ini, konsumsi lebih dititikberatkan pada bahan makanan, khususnya buah-buahan. Jadi, perilaku konsumsi adalah suatu kegiatan atau aktivitas individu untuk memenuhi kebutuhan diri akan bahan makanan agar terpenuhi kecukupan gizi tersebut.

II.1.2 Pengertian Buah

Buah merupakan kelompok bahan makanan dari bahan nabati (tumbuh-tumbuhan). Buah adalah bagian dari tanaman yang strukturnya mengelilingi biji dimana bentuk tersebut berasal dari indung telur atau sebagai fundamen (bagian) dari bunga itu sendiri (Sediaoetomo, 2004).

Sebagai negara tropis, indonesia sangat kaya akan buah. Oleh karena itu, sangat disayangkan jika konsumsi buah di masyarakat sangat relatif minim dibandingkan negara lain yang bukan penghasil buah (Astawan, 2008).

(16)

 Buah bersifat musiman seperti durian, rambutan, mangga dan lain-lain  Buah tidak musiman seperti pisang, nanas, alpukat, pepaya, semangka dan

lain-lain.

Gambar II.1 Buah – Buahan / Fruits Sumber: Sumber Pribadi

II.1.3 Kandungan Gizi dan Manfaat Buah

Buah merupakan sumber serat, vitamin A, vitamin C, vitamin B, khususnya asam folat, berbagai mineral seperti magnesium, kalium, kalsium, namun tidak

mengandung lemak ataupun kolesterol. Setiap buah mempunyai kandungan vitamin dan mineral yang berbeda. Semisal belimbing, durian, jambu, jeruk, mangga, melon, pepaya, rambutan, sawo, sirsak merupakan contoh buah yang mengandung vitamin C relatif lebih tinggi dibandingkan buah yang lainnya. Sedangkan jambu biji, mangga matang, pisang raja, dan nangka merupakan sumber vitamin A yang sangat tinggi (Astawan, 2008).

II.1.4 Dampak Kurang Konsumsi Buah

(17)

Meningkatkan Kolesterol Darah

Jika tubuh kurang konsumsi buah yang kaya akan serat, maka dapat mengakibatkan tubuh kelebihan kolesterol darah. Karena kandungan serat dalam buah mampu menjerat lemak dalam usus, sehingga mencegah penyerapan lemak oleh tubuh. Dengan demikian, serat membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah.

Gangguan pengelihatan mata

Gangguan pengelihatan mata dapat diakibatkan karena tubuh kekurangan gizi yang berupa betakaroten. Gangguan mata dapat diatasi dengan memperbanyak mengkonsumsi buah tomat, pepaya atau strawberry (Ruwaidah, 2007). Kandungan vitamin A dalam buah penting pertumbuhan, pengelihatan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan infeksi.

Menurunkan Kekebalan Tubuh

Buah sangat kaya dengan vitamin C yang merupakan antioksidan kuat dan pengikat radikal bebas. Vitamin C juga meningkatkan kerja sistem imunitas sehingga mampu mencegah berbagai penyakit infeksi bahkan dapat menghancurkan sel kanker (Silalahi, 2006). Jika tubuh kekurangan asupan buah, maka imunitas/kekebalan tubuh akan menurun.

Meningkatkan Resiko Kegemukan

Kurang konsumsi buah dapat meningkatkan resiko kegemukan dan diabetes pada seseorang (WHO, 2003). Buah berperan sebagai sumber vitamin dan mineral yang penting dalam proses pertumbuhan.

Meningkatkan Resiko Sembelit

Konsumsi serat makanan dari buah, khususnya serat tak larut (tidak dapat dicerna, dan tidak larut air) menghasilkan tinja yang lunak. Sehingga diperlukan kontraksi otot minimal untuk mengeluarkan feses dengan lancar. Sehingga mengurangi kontipasi (sulit buang air besar).

(18)

bermacam-macam, karena tidak ada buah yang mempunyai fungsi lengkap.

“Banyak orang yang merasa repot untuk mengonsumsi buah, padahal ini tidak

bisa dijadikan alasan”.

II.1.5 Remaja

Masa remaja merupakan periode tumbuh kembang yang dinamis dalam kehidupan seorang individu (Pardede, 2008). Masa remaja merupakan masa jalan panjang diantara periode kehidupan anak-anak menuju dewasa, berawal dari fase umur 9 tahun dan berakhir di usia 18 tahun. Masa remaja merupakan masa yang sangat rentan terhadap perkembangan fisik, psikis, sosial dan gizi (Arisman, 2009). Jadi kesimpulannya masa remaja merupakan masa diantara anak-anak dan dewasa, dimana terjadi perkembangan dinamis pada fisik, emosional, gizi, dan sosial.

Menurut Brown (2005) penggolongan remaja dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu remaja awal yang berusia 11-14 tahun, remaja tengah yang berusia 15-17 tahun, dan remaja akhir yang berusia 18-21 tahun. Setiap perkembangan sering ditandai dengan aspek emosional, biologis, dan kemampuan sosial yang berbeda-beda.

II.1.6 Pola Makan Remaja

Seorang anak akan berkembang dan tumbuh menjadi dewasa, dengan melalui fase remaja. Pada masa-masa ini fisik, sosial, dan psikologisnya akan terus berkembang dan berubah seiring berjalannya waktu. Perubahan ini membuat remaja mengalami banyak perubahan dari ragam gaya hidup, perilaku, dan tidak terkecuali pengalaman dalam menentukan pola makan apa yang akan dikonsumsi.

(19)

pada masa ini akan sangat menentukan perilaku makan remaja selanjutnya (Mulyani, 2009).

Dalam pengembangan kemandiriannya, remaja akan meningkatkan partisipasi dalam hubungan sosial yang dimilikinya, dan biasanya memiliki aktivitas yang sangat sibuk, sehingga dapat memberi dampak dengan apa yang mereka makan. Mereka akan mulai untuk membeli dan menyiapkan makanan untuk diri mereka sendiri, dan mulai sering makan diluar rumah (Worthington-Roberts, 2000).

Remaja jarang memikirkan tentang manfaat jangka panjang dari kesehatan. Mereka akan mengalami kesulitan untuk menghubungkan perilaku saat ini dengan kesehatannya nanti di masa depan. Banyak remaja kini yang memiliki pemikiran akan mengubah perilaku mereka nanti, dan merasa tidak perlu tergesa-gesa untuk mengubahnya (Warldlaw & Kessel, 2002).

II.1.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Buah

(20)

Tabel kerangka teori perilaku makan pada remaja modifikasi dari Worthington-Roberts

(2000), Krummel & Kris-Etheron (1996), dan Klepp et al,. (2005).

II.I.8 Buah Untuk Konsumsi Rutin

Manfaat buah-buahan untuk dikonsumsi setiap hari sangat banyak dan bermacam-macam, buah salah satu makanan yang menyehatkan dan menjadi salah satu bagian dari empat sehat 5 sempurna dalam siklus tabel makanan. Berikut manfaat buah, seperti :

(21)

 Memulihkan stamina tubuh, buah juga dapat digunakan untuk memulihkan stamina tubuh dan meningkatkan daya tahan.

 Menu diet, buah juga dapat digunakan sebagai pedoman dan untuk menu diet yang alami.

 Memperlambat penuaan dini, disini biasanya para remaja sangat ingin terlihat cantik dan segar.

Begitu banyak Manfaat buah buahan yang ada di sekeliling kita, oleh karena itu jangan lupa untuk mengkonsumsi buah buahan ini setiap hari agar hidup sehat sepanjang tahun (Yuli Yana 2014) dalam (manfaat.co.id)

II.1.9 Kecukupan Konsumsi Buah yang Dianjurkan

Sejak tahun 1990, telah dicanangkan dalam Dietary for Americans bahwa rekomendasi minimum untuk mengkonsumsi buah adalah 2 porsi/hari. Menurut WHO/FAO (2003), yang dimaksud dengan 1 porsi buah adalah 1 potongan sedang atau 2 potongan kecil buah atau 1 mangkok buah irisan. Konsumsi buah dianggap cukup apabila asupan buah 5 porsi atau lebih per hari. Sedangkan yang dianggap kurang apabila asupan buah kurang dari 5 porsi dalam sehari.

Berikut tabel konsumsi buah per hari :

Tabel II.2 Tabel konsumsi buah perhari

(22)

http://klikharry.com/2012/07/23/phbs-no-8-makan-sayur-dan-buah-II.1.10 Kampanye

Definisi kampanye menurut kamus besar bahasa indonesia adalah gerakan atau tindakan serentak untuk melawan,mengadakan,beraksi,dan sebagainya (Ebta Setiawan, 2012). Sedangkan menurut Rogers dan Storey (1987) kampanye adalah “serangkaian bentuk komunikasi terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu kepada sejumlah khalayak ramai, yang dilakukan secara berkala dan

rentan waktu tertentu” (Venus,2004:7) dalam (Sihnu Bagus, 2010).

Dikutip dari laman wikipedia.org beberapa jenis kampanye umum yang dilakukan oleh hubungan masyarakat (Humas) diantara lain adalah :

Product Oriented Campaign

Yakni kegiatan kampanye berorientasi lebih ke komersial, seperti pelucuran produk terbaru. Biasanya kampanye seperti ini lebih condong ke membangun citra positif terhadap produk yang diluncurkan.

Candidate Oriented Campaign

(23)

Ideological or Caused Campaign

Yakni kegiatan kampanye yang bersifat sosial, yang membujuk mengubah perilaku seseorang, seperti kampanye tentang bahaya penyakit AIDS

II.1.11 Informasi

Informasi menurut (Joner Hasiguan, 2014) adalah sebuah konsep yang universal dalam jumlah muatan besar, meliputi banyak hal dalam ruang lingkupnya masing-masing dan terekam pada sejumlah media (orangbejo.com, 2014).

Adapun jenis-jenis informasi, yakni seperti berikut :

1. Informasi berdasarkan Fungsi adalah informasi berdasarkan materi dan kegunaan informasi. Informasi jenis ini antara lain adalah informasi yang menambah pengetahuan dan informasi yang mengajari si pembaca. Informasi yang menambah pengetahuan, misalkan peristiwa yang terjadi, selebritis dan sebagainya.

2. Informasi berdasarkan format penyajian adalah informasi yang berdasarkan bentuk penyajian informasi. Informasi jenis ini antara lain, foto, karikatur, lukisan abstrak, dan tulisan teks.

3. Informasi berdasarkan lokasi peristiwa adalah informasi yang berdasarkan

lokai tempat kejadian.

4. Informasi berdasarkan bidang kehidupan adalah informasi berdasarkan bidang-bidang kehidupan yang ada misalnya, pendidikan, olahraga, musik, sastra, budaya, dan iptek (Artikelsiana.com, 2014).

II.1.12 Infografis

Pengertian dari infografis yakni bentuk visualisasi data yang menyampaikan informasi kompleks kepada pembaca agar mudah dipahami dengan lebih cepat (Houseofinfographic.com, 2016). Proses pembuatan infografis disebut data visualization, kunci untuk membuat infografis adalah, skill desain, story telling,

(24)

II.2 Analisis Masalah

Berdasarkan data yang ada siswa-siswi yang kurang mengkonsumsi buah 42,5 % ini hampir setengah dari keseluruhan siswa di SMPN 8 Depok yang rajin mengkonsumsi buah. Rata-rata yang tidak mengkonsumsi buah mengaku malas karena jajanan disekolah masih banyak yang enak daripada buah-buahan.

II.3 Solusi Perancangan

(25)

BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan disini merupakan cara menyampaikan informasi yang bersifat persuasif agar target sasaran paham akan informasi yang akan diberikan dan berminat untuk memulai mengonsumsi buah, strategi perancangan berupa infografis yang bersifat persuasif yang dibuat dalam bentuk poster berukuran A2.

Berdasarkan apa yang telah dipaparkan pada pembahasan masalah sebelumnya, ditemukan apa yang menjadi fokus utama permasalahan dalam meningkatkan minat mengkonsumsi buah di kalangan remaja sekolah menengah pertama. Fokus utama dari perancangan ini yakni bagaimana membuat remaja sekolah menengah pertama berminat untuk mulai dengan mengkonsumsi buah-buahan dan memahami informasi yang diberikan dapat langsung dipahami.

III.1.1 Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi yang digunakan, baik verbal maupun visual disesuaikan dengan target sasaran, yakni remaja sekolah menengah pertama. Hal ini dilakukan agar informasi yang diberikan tepat sasaran dan mudah untuk dimengerti.

 Pendekatan Verbal

Dalam penyampaian informasi konsumsi buah, bahasa yang digunakan ialah pencampuran bahasa Indonesia. Hal ini dilakukan agar informasi yang diberikan mudah diterima dengan mudah. Untuk gaya bahasa yang digunakan ialah gaya bahasa tidak formal yang dipakai sehari-hari di lingkungan sekolah ataupun lingkungan tempat para remaja bermain dan berkumpul bersama, agar kualitas informasi yang diberikan mudah dipahami.

 Pendekatan Visual

(26)

Gambar III.1 Contoh gambar yang menggunakan flat desain Sumber: http://pic.twitter.com/infobdg/AT0v3fWGwd (11 Agustus

2016)

Pemilihan gaya visual ini disesuaikan dengan target sasaran yakni remaja sekolah menengah pertama. Penggunaan visual vector atau flat desain dimaksudkan untuk mempermudah penyampaian informasi.

III.1.2 Khalayak Sasaran

Consumer Insight adalah menganalisa individu berdasarkan fantasi, perasaan, hasrat konsumen yang mengarah pada tingkah laku. Didalam hal ini, khalayak sasaran yang ingin dituju berdasarkan segmentasi target primer dan sekunder, yakni :

Target Primary

(27)

Consmer Journey Target Primary

Target bangun tidur, merapikan kamar tidur seadanya, cek pekerjaan rumah, mandi, sarapan, berangkat sekolah, pulang sekolah, bermain dahulu, pulang kerumah, istirahat, mandi, nonton tv, mengerjakan pekerjaan rumah, tidur

III.1.3 Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang digunakan adalah membuat media persuasif dikemas dengan informasi tentang buah-buahan yang disesuaikan dengan target sasaran. Dalam media ini akan banyak menggunakan pencampuran warna-warna muda, cerah dan lembut. Elemen visual yang akan dipergunakan dikemas secara gembira dan informatif. Penyajian media berupa poster berukuran A2.

III.1.4 Strategi Media

Media merupakan sarana yang penting bagi penyebaran informasi. Selain sangat berpengaruh dalam penyampaian informasi. Media juga sebagai alat perantara dan komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada target audience/sasaran. Untuk menyampaikan isi pesan tersebut kepada khalayak sasaran dan mencapai tujuan seperti yang diinginkan, haruslah mempertimbangkan sistem strategi media yang tepat.

(28)

III.1.5 Media Utama

Media utama yang akan dirancang yakni poster ukuran A2 yang dimana bertujuan memberikan informasi pemahaman tentang isi dari poster tersebut, dibuat dengan bentuk ilustrasi yang disukai oleh remaja. Poster dipilih karena dapat terlihat oleh siswa-siswi, pesan yang akan disampaikan bisa langsung diterima oleh target sasaran.

III.1.6 Media Pendukung

Media pendukung/Gimmick digunakan sebagai pendukung dari media utama, disini media pendukung bersifat persuasif yakni mengajak minat target sasaran. Selain bersifat informatif, pada media ini juga berfungsi untuk mengingatkan kembali (remainding) pesan atau informasi yang sudah disampaikan dalam buku.

Adapun media pendukung tersebut, diantaranya :

 Pin

Pada umunya Pin disukai oleh remaja sekolah menengah pertama, dikarenakan pin bisa menjadi sarana aksesoris bagi siswa-siswi, agar terlihat bergaya bila memakai pin dipasang di tas, jaket, ataupun baju. Bentuk visual : Visual yang ditampilkan bersifat persuasif, dengan memasukan tagline yang ditampilkan “Aku Suka Makan Buah” Diharapkan pesan yang bisa membuat target sasaran belajar untuk mengkonsumsi buah mulai dari usia muda mereka.

 Kalender

Alasan memilih kalender sebagai media pendukung selanjutnya, dibuat untuk mengingatkan informasi yang diberikan sekaligus sebagai alat pendekatan secara persuasif.

 T-shirt

Salah satu media pendukung lainnya, digunakan sebagai media promosi yang akan diberikan kepada siswa-siswi.

 Mug

(29)

 Tempat Makan/Food Box

Pemilihan media ini dikarenakan agar para orangtua bisa memberikan bekal makanan sehat seperti, bekal buah-buahan kepada si anak, agar tidak membeli makanan yang kurang sehat. Dan bisa dibawa kemana saja tidak hanya sekolah, saat berpergian pun tempat makan ini bisa dibawa.

 Stiker

Pemilihan ini sangat disukai dikalangan remaja sekolah, dikarenakan bisa ditempelkan sesuka hati, seperti ditempel di kotak pensil, di kaca kamar, di lemari baju, dan dibuku pelajaran.

 Gantungan Kunci

Sama seperti halnya Pin, gantungan kunci disukai oleh remaja, karena sebagai penambah indah tas mereka bila dipasang gantungan kunci, selain itu bisa dipasang di kunci kamar mereka.

 X-Banner

Sama halnya dengan media poster, x-banner digunakan sebagai media pendukung dan promosi. Penempatan x-banner ditempatkan di gerbang sekolah, di kantin, ruang tunggu, dan di pintu masuk ruang guru.

 Flyer

Media flyer akan ditempatkan di mading sekolah, pintu masuk kelas, pintu kamar mandi siswa-siwsi.

III.1.7 Strategi Distribusi

(30)

 Waktu Penyebaran Media

Berikut tabel dari lokasi yang menjadi target penyebaran dan penempatan media beserta waktu penyebarannya :

Tabel III.1 Distribusi Penyebaran Media

(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2016)

III.2 Konsep Visual

Visual yang akan dibuat dalam perancangan media informasi dan persuasi ini mengacu pada konten ataupun tema informasi yang akan disampaikan didalam isi poster. Informasi yang disampaikan berupa informasi tentang kandungan yang terdapat pada buah, porsi yang tepat untuk mengkonsumsi buah, buah apa saja yang tidak boleh dikonsumsi di dalam kondisi tertentu.

Setiap informasi yang disampaikan dalam poster ini akan disajikan dengan menggabungkan beberapa unsur element grafis didalamnya agar tidak membosankan dan menarik bagi target sasaran. Maka untuk menghasilkan visual yang baik, dibutuhkan konsep visual yang matang untuk menghindari kesalahan dalam penyampaian pesan. Konsep visual yang dibuat terdiri dari lima unsur, yaitu :

(31)

3. Tipografi siswa-siswi yang akan diletakan ditempat yang sudah ditentukan dilingkungan sekolah.

III.2.2 Tata Letak

Konsep tata letak pada perancangan media informasi ini mengacu pada sumber penyusunan tata letak menurut Lukmanul Hakim (loekmanulkim.wordpress.com, 2012). Menyusun, menata, atau memadukan elemen-elemen komunikasi grafis menjadikan komunikasi visual yang komunikatif.

- Kesederhanaan ; Prinsip ini berhubungan dengan kemampuan daya tangkap rata-rata manusia di dalam menerima informasi. Namun dalam penyederhanaannya juga harus memperhatikan target sasaran yang akan disampaikan.

- Kontras ; Amat sangat diperlukan guna dalam menarik perhatian, memberi penekanan terhadap elemen atau pesan yang ingin disampaikan. Seperti menggunakan gaya penulisan bold dan italic pada body teks, menggunakan kontras warna dan ada tekstur di latar belakang, memperbesar bagian tertentu yang ingin ditonjolkan.

- Stressing ; Dalam pengertiannya disebut sebagai penekanan, memiliki fungsi untuk memberikan titik-titik tertentu yang memperoleh fokus perhatian. Stressing ini lebih condong kepada titik perhatian atau eye catching dalam suatu publikasi.

(32)

Gambar III.2 Format Tata letak (sumber : Dokumentasi pribadi, 2016)

Maka, pengembangan tata letak disetiap poster dan dan media pundukung akan bervariasi, agar tidak jenuh dilihat dan terkesan dinamis. Tata letak dibuat dengan memadukan berbagai macam unsur grafis, yang meliputi warna, bentuk, ilustrasi, dan tipografi sehingga menjadi satu kesatuan. Tata letak yang disesuaikan dengan tema informasi yang akan disampaikan.

III.2.3 Tipografi

Jenis huruf atau font yang baik mengacu pada tingkat keterbacaan dan kemenarikan, jenis huruf tertentu bisa menciptakan kesan dan memberi karakter dari subjek atau pesan yang akan disampaikan, adapun jenis tipografi (font) yang penulis gunakan adalah:

 Hobo Std

(33)

 Kristen Itc

Font ini digunakan sebagai isi dari informasi yang akan disampaikan, karena telihat tidak kaku, gembira, dan mudah dibaca untuk informasi yang kan disampaikan nanti.

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn

Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz

1234567890 !@#$%^&*()_+|[].,<>?/\

III.2.4 Ilustrasi

Ilustrasi menurut kusrianto (2009), seni menggambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atau suatu maksud atau tujuan secara visual. Ilustrasi ini dipergunakan untuk memperjelas atau mempertegas pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah media.

(34)

Gambar III.3 & III.4 Gaya Visual (sumber : dokumen pribadi, 2016)

(35)

III.2.5 Warna

Warna merupakan elemen yang penting dalam sebuah perancangan visual. Secara visual warna mampu mempengaruhi suasana kejiwaan atau psikis seseorang yang melihatnya, masing-masing warna mampu memberikan respon secara psikologis. Molly E. Holzschlag seorang pakar tentang warna dalam kusrianto (2009). Membuat daftar mengenai kemampuan masing-masing warna ketika memberikan respon secara psikologis kepada targetnya, sebagai berikut :

Tabel III.2 Psikologis Warna

(36)

Dalam perancangan media poster infografis ini, digunakan warna yang pas dan relevan untuk remaja sekolah menengah pertama. Warna yang digunakan adalah warna-warna cerah, muda dan lembut.

(37)

BAB IV. TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA IV.1 Pra Produksi

Pra produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan sebelum tahapan produksi dimana kegiatan ini merencanakan atau mencari konsep visual, riset data yang selanjutnya dikembangkan ke tahap produksi.

Sebelum memasuki tahapan produksi, tahap pertama yang harus dilakukan dalam perancangan visual setelah mendapatkan data informasi, yakni :

 Konsep

Konsep ditentukan berdasarkan tujuan yang ingin tercapai, pada tahapan ini untuk menentukan sebuah konsep perancangan yang akan dibuat

 Sketsa

Sketsa merupakan tahapan lanjut setelah ide ataupun konsep perancangan dibuat. Hal ini merupakan gambaran sederhana tampilan visual yang akan dibuat sebelum olah digital.

IV.2 Teknik Produksi

Setelah melalui tahapan pra produksi dilakukan tahapan produksi, dimana tahap ini memproduksi apa yang sudah di rencanakan sebelumnya di tahapan pra produksi, adapun teknik pembuatan media berdasarkan pengelompokan tahapan perancangan dalam poster A2 ini, sebagai berikut :

 Pengolahan Gambar

Setelah desain/sketsa dibuat manual, langkah selanjutnya yaitu gambar diolah di komputer (tahapan digital). Pembuatan media infografis poster ini diolah dengan menggunakan perangkat lunak desain, yaitu Adobe Illustrator.

 Tahap Akhir

(38)

IV.2.1 Media Utama

 Poster infografis Ukuran A2

Poster A2 digunakan sebagai media utama dikarenakan media informasi sejenis ini jarang ada di SMPN 8 Depok.

Ukuran : A2 (42cm x 59.4cm)

Teknis produksi : Visuak menggunakan perangkat lunak Adobe Illustrator, pengaplikasian bentuk poster berukuran A2.

Gambar IV.1 & IV.2 Media Utama (sumber : dokumentasi pribadi, 2016)

IV.2.2 Media Pendukung

(39)

 Pin

Digunakan sebagai media pendukung untuk mengingatkan kembali pesan yang disampaikan pada media utama.

Ukuran : 4.5cm x 4.5cm

Teknis Produksi : Art paper 120gr digital printing + laminasi doop. Gambar IV.3 Pin

(sumber : dokumentasi pribadi, 2016)

 Gantungan Kunci

Sama halnya seperti pin, gantungan kunci juga digunakan sebagai media pendukung untuk mengingatkan kembali pesan yang telah disampaikan di media utama.

Ukuran : 4.5cm x 4.5cm

Teknis Produksi : Art paper 120gr, digital printing + laminasi doop. Gambar IV.4 Gantungan Kunci

(40)

 X-banner

Sama seperti poster, x-banner digunakan sebagai media pendukung dan promosi.

Ukuran : 160cm x 60cm

Teknis Produksi : Frontline, cetak offset/separasi. Gambar IV.5 X-banner (sumber : dokumentasi pribadi, 2016)

 Flyer

Untuk media flyer ini ditunjukan pengingat pesan yang ada di poster dalam ukuran yang lebih kecil.

Ukuran : 14.8cm x 21cm

(41)

Gambar IV.6 Flyer

(sumber : dokumentasi pribadi, 2016)

 T-shirt

T-shirt disini sebagai media promosi yang dibagikan pada acara-acara yang sudah ditetapkan.

Ukuran : All Size.

Teknis produksi : Print DTG, Commbed 40s, warna putih Gambar IV.7 T-shirt

(42)

 Kalender

Kalender dibuat untuk menegaskan informasi sekaligus sebagai alat pendekatan yang persuasif.

Ukuran : 42cm x 29,7cm (A3)

Teknis Produksi : Digital Printing laminasi Glossy. Gambar IV.8 Media Kalender (sumber : dokumentasi pribadi, 2016)

 Mug

Pemilihan media ini lebih didasarkan kegunaannya. Bisa dipakai saat dirumah saat belajar.

Ukuran : 28,2 cm

Teknis Produksi : Glass, Cetak Sublimasi.

(43)

 Sticker

Media sticker banyak disukai oleh remaja, karena mereka dapat menempelkan sticker ini diberbagai tempat yang mereka sukai seperti tempat pensil, lemari, buku tulis.

Ukuran : 42cm x 29,7cm (A3)

Teknis Produksi : Chromo, Digital Printing.

Gambar

Gambar II.1 Buah – Buahan / Fruits
Tabel kerangka teori perilaku makan pada remaja modifikasi dari Worthington-Roberts
Tabel II.2 Tabel konsumsi buah perhari
Tabel III.1 Distribusi Penyebaran Media
+7

Referensi

Dokumen terkait

Remaja Kota Bandung dengan media visual. Judul tentang Perancangan Kampanye Gaya Hidup Sehat Bersepeda bagi Remaja. Kota Bandung dipilih karena topik ini sesuai dengan tema

Setelah merancang strategi komunikasi dan strategi kreatif maka selanjutnya tinggal memikirkan bagaimana merancang strategi media komunikasi karena dalam menyapaikan suatu pesan

Media yang akan digunakan adalah buku informasi seperti buku panduan senam sehat untuk bayi, berupa informasi tentang stimulasi, manfaat kegiatan senam untuk

Akhirnya penulis menyimpulkan bahwa dalam perancangan kampanye pencegahan hipertensi dengan buah pisang ini adalah solusi untuk permasalahan yang ada saat ini, yaitu

Dari fokus permasalahan tersebut, peneliti melakukan perancangan buku interaktif Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah sebagai media kampanye sosial

Karena atas berkat dan rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan perancangan tugas akhir berupa “Perancangan Kampanye Sosial Pola Hidup Sehat Guna Menekan Resiko Kanker

Tahap ini mengajak target sasaran agar memiliki keinginan untuk lebih memahami organ reproduksi dan mengetahui hal- hal penting dalam menjaga kesehatan organ reproduksinya,

Strategi bertujuan untuk menyebarkan informasi sesuai dengan sasaran atau target komunikan yang telah ditentukan. Maka saat kita akan menyampaikan pesan kita harus