• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Pemesanan Tiket Online Di PT. Cipaganti Citra Graha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Pemesanan Tiket Online Di PT. Cipaganti Citra Graha"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

PT. Cipaganti Citra Graha memang lebih banyak diketahui oleh masyarakat sebagai sarana travel yang berpusat di Bandung. Meski demikian, PT. Cipaganti Citra Graha juga bergerak di bidang lainnya Rental Mobil, Travel & Shuttle, Jasa Layanan Dokumen, Paket & Kargo, Bus Pariwisata, Tours & Airlines Ticketing, Rental Alat Berat dan Jasa Pembangunan (Kontraktor), Property, dan Kerjasama Proyek.

Pada sektor Travel & Shuttle PT. Cipaganti Citra Graha sistem booking yang digunakan bersifat online dan hanya dapat diakses oleh karyawan-karyawan PT. Cipaganti Citra Graha melalui agen-agen yang tersebar diberbagai daerah jawa dan bali. Namun sistem booking tersebut tidak efektif dikarenakan sistem tersebut hanya dapat diakses oleh karyawan-karyawan PT. Cipaganti Citra Graha saja.

Untuk itu perlu adanya suatu sistem yang memungkinkan pelanggan-pelanggan cipaganti lainnnya dapat mengakses dan memesan tiket tanpa harus melalui karyawan-karyawan PT. Cipaganti Citra Graha.

(2)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat ditemukan masalah yaitu:

1. Bagaimana merancang sistem pemesanan tiket online yang dapat memberikan kemudahaan dalam pemesanan tiket, pengecekan jadwal, pengecekan ketersediaan kursi.

2. Bagaimana menyediakan sebuah media alternatif dalam penyampaian informasi jadwal keberangkatan serta pemesanan tiket

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan ini adalah untuk menerapkan sistem pemesanan tiket online dalam sistem pemesanan tiket pada PT. Cipaganti Citra Graha.

Tujuan Penelitian yang dilakukan di Baraya Travel adalah untuk :

1. Untuk mengetahui bagaimana proses pelayanan pemesanan tiket, pengecekan jadwal, pengecekan ketersediaan kursi di PT. Cipaganti Citra Graha.

(3)

1.4 Batasan Masalah

Dari permasalahan yang muncul, dapat membatasi bidang kajian yang akan dibahas yaitu menerapkan dan mengimplementasikan sistem pemesanan tiket online pada PT. Cipaganti Citra Graha.

Pembatasan masalah ini bertujuan untuk mempermudah dalam penyusunan laporan kerja praktek agar kajian yang dibahas mencapai tujuan atau sasaran yang diharapkan, maka kami mebatasi penulisan laporan kerja praktek ini sebagai berikut:

1. Ruang lingkup penelitian hanya meliputi dibagian pelayanan pemesanan tiket (penjadwalan, pemesanan dan pelaporan).

2. Aplikasi yang dirancang ini tidak dirancang mencakupi bagian administrasi secara keseluruhan.

3. Pengguna aplikasi ini merupakan Pelanggan dari PT. Cipaganti Citra Graha.

4. Aplikasi Sistem Pemesanan Tiket Online yang dibangun ini tidak meliputi proses pembayaran tiket.

5. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang berbasis website. 6. Tools yang digunakan dalam pembuatan laporan adalah UML 7. Metode yang digunakan adalah waterfall

1.5 Metode Penelitian

(4)

mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimana sekarang secara sistematis, factual dan akurat. Metode penelitian ini memiliki dua tahapan, yaitu tahap pengumpulan data.

1.5.1 Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data diperoleh secara langsung dari objek penlitian. Cara-cara yang mendukung untuk mendapatkan data primer adalah sebagai berikut:

a. Studi Lapangan

Studi ini dilakukan dengan cara mengujungi tempat yang akan diteliti dan pengumpulan data dilakukan secara langsung. Hal ini meliputi:

1. Wawancara (interview)

Pengumpulan data dengan interview dilakukan denga car awawancara atau bertanya secara langsung pada instansi yang berkepentingan.

2. Pengamatan (Observasi)

(5)

b. Studi pustaka

Studi kepustakaan yaitu memperoleh data dari buku-buku, modul-modul, internet dan bahan bacaan lain yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji.

1.5.2 Tahap Pengembangan Perangkat Lunak

Tahap pengembangan perangkat lunak dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan metode waterfall.

Tahapan-tahapan yang terdapat dalam model waterfall (Gambar 1.1) adalah sebagai berikut:

a. System engineering (Rekayasa perangkat lunak)

Merupakan tahapan yang pertama kali dilakukan yaitu merumuskan sistem yang akan kita bangun.

Hal ini bertujuan agar pengembang benar-benar memahami sistem yang akan kita bangun dan langkah-langkah serta kebijakan apa saja yang berkaitan dengan pengembangan sistem tersebut.

b. Requirement analiysis

Melakukanan alisis terhadap permasalahan yang dihadapi dan menetapkan kebutuhan perangkat lunak.

c. Coding (implementasi)

(6)

d. Testing (pengujian)

Melakukan pengujian yang menghasilkan kebenaran program. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji dan memastikan apakah hasil yang diinginkan sudah tercapai atau belum.

e. Maintenance (perawatan)

Menangani perangkat lunak yang sudah selesai agar dapat berjalan lancar dan terhindar dari gangguan-gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan.

Gambar 1. 1 Metode Waterfall 1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan tugas ini dibagi dalam beberapa bab dengan pokok pembahasan . Sistematika secara umum adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

(7)

BAB II Tinjauan Pustaka

Bab ini akan membahas mengenai sejarah, profil PT. Cipaganti Citra Graha serta landasan teori yang mendukung.

BAB III Pembahasan

Bab ini akan membahas mengenai analisis sistem yang berjalan dan perancangan sistem.

BAB IV Kesimpulan dan Saran

(8)

8 2.1 Tinjauan Perusahaan

2.1.1 Sejarah PT. Cipaganti Citra Graha [1]

Cipaganti Group adalah perusahaan yang bergerak di sektor riil dengan mengelola beberapa produk jasa yang sangat dibutuhkan demi perkembangan pembangunan di Indonesia.Cipaganti Group telah menjadi inspirasi dan contoh riil dunia kewirausahaan hingga saat ini berkembang menjadi Korporasi Nasional.

Keberadaan Cipaganti Group dimulai dengan dibukanya usaha jual beli mobil bekas dengan nama Cipaganti Motor oleh Andianto Setiabudi pada tahun 1985 di jalan Cipaganti No.84 Bandung. Perkembangan usaha dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup baik sehingga dapat berkembang dengan memiliki beberapa showroom mobil bekas di jalan Cipaganti, Cihampelas dan jalan Abdul Muis (d/h Pungkur) Bandung.

(9)

Pada tahun 2002 dilakukan diversifikasi usaha sejenis dengan target market retail, yaitu Travel & Paket layanan Door to Door dengan jurusan perdana Bandung - Bogor, kemudian Bandung -Jakarta, Bandung- Bandara Soekarno Hatta, Bandung- Tasikmalaya dan Bandung-Cirebon.

Tahun 2006 dengan adanya akses jalan tol Cipularang, terbuka peluang usaha baru dan Cipaganti Otojasa mengembangkan layanan Shuttle Service Point to Point Bandung - Jabodetabek yang terus dikembangkan. Peluang usaha ini sangat besar dan luas sesuai dengan permintaan pasar maka karena itu akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan sarana transportasi antar kota yang aman.

Tahun 2007 adalah pencetusan konsep transportasi terpadu dengan adanya penambahan jasa layanan bus pariwisata, tours &airlines ticketing ditambah layanan dokumen, paket dan kargo memberikan solusi menyeluruh kebutuhan transportasi.

Melihat peluang yang sangat baik pada usaha pembangunan perumahan kelas menengah yang sejak awal tahun 1990 mengalami pertumbuhan yang sangat besar, maka manajemen memutuskan memulai usaha di bidang perumahan.

Hal ini diwujudkan dengan mendirikan PT Cipaganti Citra Graha pada tanggal 30 September 1994, dengan lokasi perumahan pertama di jalan Ciwastra Kodya Bandung dengan nama perumahan Cipaganti Graha I.

(10)

Pada Tahun 2002 membangun perumahan kelas menengah keatas di jalan A.H. Nasution Kodya Bandung dengan nama Cipaganti Dream Land.

Pada tahun 2005 membangun perumahan Cipaganti Rahayu Regency di Cipamokolan Soekarno-Hatta Kodya Bandung.

Prospek pembangunan perumahan dengan konsep Cul de Sac dan sistem cluster sangat diminati oleh pembeli. Dengan kebutuhan perumahan kelas menengah sebagai sarana tempat tinggal primer bagi banyak keluarga muda serta dukungan suku bunga KPR yang saat ini cukup rendah, tentunya prospek pembangunan dan pemasaran perumahan akan menjadi salah satu andalan usaha Cipaganti Group.

Heavy Equipment Sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan industri tekstil dan lainnya di wilayah Bandung Priangan Cipaganti Group menangkap peluang untuk menyewakan Alat Angkat Barang Berat (Forklift dan Crane). Kantor pemasaran pertama dibuka di jalan Gatot Soebroto 94 Bandung.

Seiring dengan permintaan pasar, penambahan unit dan perluasan jenis alat yang disewakan hingga alat berat untuk konstruksi, infrastruktur, pertambangan, perkebunan, pertanian, kehutanan (Excavator, Buldozer, W.Loader, Dump Truck, dll).Maka Pool dan kantor pemasaran dialokasikan ke jalan Soekarno Hatta Gede Bage Bandung.

(11)

Sejak tahun 2004 PT Cipaganti Citra Graha divisi Alat Berat membuka kantor cabang di Banjarmasin, Batu Licin (Kalimantan Selatan) dan tahun 2005 di Palangkaraya (Kalimantan Tengah), tahun 2007 ini akan dibuka juga cabang di Samarinda (Kalimantan Timur).

2.1.2 Profil PT. Cipaganti Citra Graha [2]

Cipaganti Group adalah perusahaan yang bergerak di sektor riil dengan mengelola beberapa produk jasa yang sangat dibutuhkan demi perkembangan pembangunan di Indonesia.Adapun beberapa sektor tersebut adalah:

1. Rental Mobil

(12)

2. Travel and Shuttle

Dengan 200 armada yang dipergunakan untuk Travel & Shuttle memberikan berbagai jenis pelayanan antar-jemput penumpang dari dan ke tempat tujuan (door to door), dari terminal / pool ke tempat tujuan (pool to door) dan Shuttle Service dari pool ke pool (pool to pool).

Pada saat ini Travel, Paket dan Shuttle Service Cipaganti didalam satu hari (24 jam) melakukan 231 kali pemberangkatan (PP) atau rata-rata 6 menit sekali atau sebanyak 462 trip perjalanan dengan kapasitas tempat duduk 3900 seat / hari, yang dilayani oleh 24 kantor cabang / outlet di wilayah Bandung priangan (Bandung, Cirebon, Tasikmalaya) dan Jabodetabek serta bandara Soekarno-Hatta.

3. Jasa Layanan Dokumen, Paket dan Kargo

Sarana transportasi untuk pengiriman barang sangat dibutuhkan baik untuk antar kota di Pulau Jawa maupun antar pulau. Melihat peluang usaha yang sangat baik dan dapat dikembangkan tanpa batas waktu, kami memulai usaha ini untuk kota Bandung ke Jabodetabek, Bandara, Priangan dengan memakai jaringan cabang dan outlet rental, travel & shuttle yang sudah tersebar.

(13)

4. Bus Pariwisata, Tour & Airlines Ticketing

Keberadaan sub divisi tours & airlines ticketing akan menunjang sub divisi lainnya khususnya rental, travel, shuttle, paket &kargo . Sub divisi ini akan dikembangkan dengan dua sistem yaitu under manage dan franchise, ke depannya diharapkan usaha ini dengan dua sistem tersebut dapat menjangkau seluruh provinsi potensial di Indonesia (Nasional) dan meluas hingga ke wilayah Regional.Untuk saat ini Cipaganti Tours & Airlines Ticketing melayani jasa :

1.Penjualan tiket penerbangan domestik & internasional 2.Voucher hotel domestik & internasional

3.Paket tour domestik & internasional 4.Paket meeting

5.Insentif / group tour

Bus Pariwisata adalah jasa layanan yang dikembangkan untuk mendukung dunia pariwisata Indonesia, dan demi suksesnya visit Indonesia year 2008 yang telah ditetapkan oleh departemen kebudayaan dan pariwisata.

5. Rental Alat Berat dan Jasa Pembangunan (kontraktor)

(14)

1. Pembukaan lahan (land clearing),pada proyek-proyek pembangunan, perkebunan, kehutanan, pertanian, perikanan tambak dan pertambangan.

2. Pengembangan lahan (land Improvement), pada proyek-proyek infrastruktur, seperti :cut & fill, pembangunan jalan, saluran / kanal, terasering, perataan dan persiapan lahan untuk pembangunan dll. 3. Pembangunan industri, pada proyek-proyek Pemasangan struktur

dan instalasi mesin/peralatan pabrik (erection).Transportasi,pada proyek-proyek pengangkutan material pembangunan, bahan tambang dll.4.Ketersediaan alat berat Cipaganti cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan proyek, baik untuk jenis single purposed maupun multi purposed.

6. Property

Sebagai Pengembang (Developer), Cipaganti telah membangun beberapa komplek perumahan di beberapa kawasan di kota Bandung, Jawa Barat antara lain : Perumahan Cipaganti Graha I di Ciwastra, Cipaganti Graha II dan Perumahan Cipaganti Dreamland di Ujung Berung serta Perumahan Cipaganti Rahayu Regency di Cipamokolan Soekarno Hatta di Kodya Bandung.

7. Kerjasama Proyek

(15)

lainnya dengan sistem bagi hasil ataupun pembebanan biaya, komisi / fee dengan berpegang pada prinsip kerjasama yang saling menguntungkan.

2.1.3 Logo PT. Cipaganti Citra Graha

Gambar 2. 1 Logo PT. Cipaganti Citra Graha[3] 1. Hak Paten

Berdasarkan peraturan Menteri Kehakiman R.I. Nomor : M.01-HC.03.01 Tahun 1987. Departemen Hukum dan HAM R.I. Direktorat Jenderal Hak kekayaan Intelektual

Dipatenkan oleh PT Cipaganti Citra Graha dengan No. Agenda C00200601981 - 2037

2. Filosofi

Dengan menampilkan semuiaa unsur api, logam, air, tanah dan kayu, diharapkan Logo Cipaganti Group menjadi citra baru perusahaan yang berwawasan masa depan, global dan selalu relevan dengan zaman

3. Logo Gram

(16)

Landasan bidang bujursangkar dengan warna tanah keemasan, mewakili unsur tanah. Cipaganti Group yang memiliki banyak bidang usaha seluruhnya berpijak pada tanah, mulai dari rental mobil dan alat berat, hingga perumahan, pertambangan, pertanian dan kehutanan. Warna tanah keemasan melambangkan dimanapun usaha itu dirintis akan mendapatkan keberhasilan.

Bidang segi tiga, berbentuk piramida melambangkan Logam Mulia/Emas, bentuk awal piramida adalah segitiga sama sisi, melambangkan tiga kekuatan seimbang yaitu IQ-EQ-SQ dimana puncak dari semua usaha adalah Anugerah dan Keputusan Yang Maha Kuasa.

Tiga warna stilasi dari huruf C adalah melambangkan air, api dan kayu yang dibuat seimbang menyergap, melingkar, melindungi dan menyinari piramida sebagai pusat kekuatan perusahaan.

Stilasi huruf C mewakili riak air yang selalu bergerak dinamis. Warna merah melambangkan ketangguhan, keuletan dan inovatif. Warna biru melambangkan kebanggaan dan percaya diri. Warna kuning keemasan melambangkan keberhasilan dan keseimbangan.

4. Logo type

Huruf Cipaganti dimana huruf A pertama diganti oleh logo, mengisyaratkan bahwa perusahaan selalu siap melakukan terobosan dan invasi yang menguntungkan semua stakeholder.

(17)

Cipaganti memiliki arti, pusat perubahan/invasi berbasis teknologi yang menjadi inti dari semua keuntungan bisnis.

Huruf C dengan ukuran berbeda melambangkan sebuah kekuatan. C : Citra, Image

C : Coan, Untung C : Inti

Cipaganti sendiri mempunyai arti Muara atau pusat segala aliran sungai.

2.1.4 Tempat dan Kedudukan

Lokasi kerja praktek adalah Kantor Pusat PT. Cipaganti Citra Graha yang beralamat diJl.Gatot Subroto No. 94 Bandung, Jawa Barat.

Tlp. 022 731 9498, Fax. 022 733 3807

2.1.5 Visi dan Misi serta Sasaran PT. Cipaganti Citra Graha [4] 1. Visi

(18)

2. Misi

Misi dari perusahaan PT.Cipaganti Citra Graha adalah Menyediakan jasa dan kualitas produk terbaik untuk penyewaan peralatan pembangunan dan jasa kontraktor serta transportasi angkutan darat yang aman, efisien dan menguntungkan yang dijalankan oleh profesional yang kompeten dan bermotivasi tinggi.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Electronic Commerce (E-Commerce)

E-Commerce merupakan salah satu keunggulan dari Internet. Ada beberapa sebuatan E-Commerce yaitu Internet Commerce, Ecom, atau Immerce, yang pada dasarnya semua sebutan di atas mempunyai makna yang sama. Istilah-istilah tersebut berarti membeli atau menjual secara elektronik, dan kegiatan ini dilakukan pada jaringan Internet. E-Commerce juga dapat berarti pemasangan iklan, penjualan dan dukugan dan pelayanan yang terbaik menggunakan sebuah web shop 24 jam sehari bagi seluruh pelanggannya.

Bryan A. Garner menyatakan bahwa “E-Commerce the practice of buying

and selling goods and services trough online consumer services on the Internet. The e, ashortened from electronic, has become a popular prefix for other terms associated with electronic transaction”. Dapat dikatakan bahwa pengertian e-commerce yang dimaksud adalah pembelian dan penjualan barang dan jasa dengan menggunakan jasa komputer online di Internet [5]

(19)

a. Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya.

b. Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi dari teknologi yang menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.

c. Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan pengiriman.

d. Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui Internet dan sarana online lainnya.

2.2.2 Unified Modeling Language (UML)

2.2.2.1 Definisi Unified Modeling Language (UML)

Berikut ini definisini Unified Modeling Language (UML) menurut para ahli :

1. “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang telah telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan mendokumentasikan artifak suatu sistem perangkat lunak” [7]

(20)

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa grafis untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. UML berorientasi objek menerapkan banyak level abstraksi, tidak bergantung proses pengembangan, tidak bergantung bahasa dan teknologi. Pemaduan beberapa notasi di beragam metodologi usaha bersama dari banyak pihak, di dukung oleh kakas-kakas yang di integrasikan lewat XML .Standar UML di kelola oleh OMG (Object Management Group)”.

2.2.2.2 Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

“Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)” [9], sebagai berikut :

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktifitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Pendekatan usecase untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh system, kemudian perhalus usecase diagram dan dilengkapi dengan requirement, constraints dan catatan lain.

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

(21)

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Defisinikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memungkinkan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case. 8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class

diagram.Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram itu dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan testintegrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

10.Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

(22)

a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap usecase kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

b. Pendekatan komponenyaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

12.Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

13. Perangkat lunak siap dirilis.

2.2.2.3 Fokus Unified Modeling Language (UML)

“Dalam kerangka spesifikasi,Unified Modeling Language (UML)” [8]

menyediakan model-model yang tepat,tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus Unified Modeling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system).Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemrograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemrograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemrograman berorientasi objek, sepert Java, Borland Delphi,Visual Basic, C++, dan lain-lain.

(23)

a. Generasi kode bahasa pemrograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.

b. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language(UML) hingga didapat system/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang”.

2.2.2.4 Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

“Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML)” [8] menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu:

1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu: a. Structure things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

b. Behavioral things

(24)

sepanjang ruang dan waktu. c. Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasian dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelaskan model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta cirri-ciri setiap element dalam model Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

a. Ketergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (indenpendent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (indenpendent).

(25)

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek yang lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

d. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

3. Diagram

Berikut adalah macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

a. Use Case Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta di harapkan pengguna.

(26)

Gambar 2. 2 Use Case Diagram [10]

b. Statechart Diagram

(27)

Gambar 2. 3 Statechart Diagram [11]

c. Activity Diagram

(28)

state, standar UML menggunakan segi empat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision digunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu.

Contoh activity diagram tanpa swimlane :

Gambar 2. 4 Activity Diagram [12]

d. Sequence Diagram

(29)

respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang mentrigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki life line vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message. Untuk objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan icon khusus untuk objek boundary, controller dan persistent entity.

Gambar 2. 5 Sequence Diagram [13]

e. Collaboration diagram

(30)

masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.

Gambar 2. 6 Collaboration diagram [14]

f. Component Diagram

(31)

class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

Contoh component diagram:

Gambar 2. 7 Component Diagram [15]

g. Deployment Diagram

(32)

bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal . Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.

Contoh deployment diagram :

(33)

2.2.3 Database SQL

“Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan

Microsoft SQL Server 2000″[17] SQL (Structured Query Language) adalah salah

satu bahasa generasi level ke-4 (4th GL) yang awalnya dikembangkan oleh IBM di San Jose Research Laboratory. Berbeda dengan bahasa pemrogramman level ke-3 (3rd GL), SQL adalah bahasa yang bersifat request oriented dan bersifat non-prosedural sehinggan lebih mudah untuk dipelajari karena sintaksis yang digunakan hampir menyerupai bahasa yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, SQL lebih fleksibel dalam penggunaannya. Selain itu, SQL juga bersifat non case sensitif. Banyak vendor pembuat DBMS (Database Management System) yang saat ini menggunakan SQL sebagai standarisasi dalam produk mereka, seperti ORACLE, Microsoft SQL Server, PostGreSQL, dan MySQL.

SQL sendiri terbagi atas beberapa bagian, yaitu: Tiga bagian utama SQL:

1. DDL (Data Definition Language), yaitu bahasa yang memiliki ke mampuan untuk mendefinisikan data yang berhubungan dengan pembuatan dan penghapusan objek seperti tabel, indeks, bahkan basis datanya sendiri. Misalnya, CREATE, DROP, dan ALTER. 2. DML (Data Manipulation Language), yaitu bahasa yang

(34)

2.2.4 PHP (Personal Home Page)

PHP merupakan bahasa pemprograman server side yang di desain khusus untuk aplikasi web yang di tambahkan kedalam HTML . Sifat server side berarti pengerjaan skrip akan dilakukan di server, baru kemudian hasilnya dikirim ke browser.

Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain [18]

a) Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

b) Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana – mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan configurasi yang relatif mudah.

c) Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

d) Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

e) PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem. f) Script tidak dapat di intip dengan menggunakan fasilitas view HTML

source.

(35)

Pada saat ini PHP cukup popular sebagai peranti pemprograman web karena dapat berfungsi pada server-server yang berbasis unix, linux, windows dan macintosh dan untuk mencoba kita tidak perlu menggunakan komputer berkelas server, cukup dengan menggunakan komputer biasa kita bisa mempelajari dan mempraktekkan PHP.

9 Tipe data yang di miliki PHP : 1. Integer

2. Double 3. Boolean 4. String 5. Object 6. Array 7. Null 8. Nill 9. Resource

Program HELLO WORLD yang dituliskan PHP adalah sebagai berikut : <?php

(36)

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem yang Berjalan

3.1.1 Analisis Dokumen

Analisis Dokumen ini dilakukan guna untuk mengetahui dokumen apa saja yang menjadi input, proses, dan output dari system ini. Dokumen input adalah dokumen yang akan diproses oleh sistem yang biasanya dilakukan oleh entitas luar sistem (calon penumpang), Dokumen Proses adalah dokumen yang diperlukan oleh sistem dalam melakukan kegiatan pemesanandan pembelian tiket, sedangkan yang menjadi Dokumen Output adalah dokumen yang dihasilkan oleh proses olahan sistem, yang berasal dari dalam sistem ke entitas luar (berupa tiket).

Dokumen-dokumen yang digunakan sebenarnya cukup banyak,baik itu yang berupa data dalam bentuk simpanan, maupun yang bisa dijadikan laporan maupun dokumen dalam bentuk fisik (masukan dan keluaran).Namun yang penulisan bahasa dan jelaskan dalam analisa ini adalah dokumen yang dirasa cukup sering digunakan dan diperlukan dalam aktivitas pemesanan dan penjualan tiket di Cipaganti Group dokumen tersebut diantaranya adalah :

1.Dokumen Pemesanan / Reservasi Tiket Via Telepon 2.Dokumen Pembelian / Penjualan Tiket di Loket 3.Dokumen Output (Tiket)

(37)

Tabel 3. 1 Pemesanan / Reservasi Tiket Via Telepon

No. Dokumen Uraian

1 Pemesanan Tiket Via Telepon

Deskripsi : Tabel pemesanan tiket via telepon, untuk transaksi pembayaran akan dilakukan di loket,

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data pemesanan sementara,

Sumber : Petugas Loket (operator), Atribut : nama_pemesan, nomor_telp, alamat_pemesan, nomor_seat,

kode_pemberangkatan, kode_loket, nomor_pemesan, tgl_pesan, tgl_expire, status_pemesan.

Tabel 3. 2 Form Data Pembelian / Penjualan Tiket di Loket

No. Dokumen Uraian

2 Formulir Pemesanan Tiket

Deskripsi : Formulir pemesanan tiket, Fungsi : sebagai form isian untuk memesan tiket,

Sumber : Petugas Loket (operator),

Atribut : nama_pemesan, alamat_pemesan, nomor_telp, tujuan, tgl_berangkat,

(38)

Tabel 3. 3 Dokumen Output (Tiket)

No. Dokumen Uraian

3 Tiket Deskripsi : Output dari proses pemesanan tiket, tiket ini hanya berlaku pada pembelian secara langsung diloket,

Fungsi : sebagai bukti dan output dari transaksi pemesanan/pembelian tiket oleh penumpang,

Sumber : Petugas Loket (operator),

Atribut : nama_pemesan, alamat_pemesan, nomor_telp, tujuan, tgl_berangkat,

jam_berangkat, nomor_seat, jumlah_tiket, harga_pertiket, harga_tiket, jumlah_bayar, harga_total.

Tabel 3. 4 Dokumen Laporan Penumpang / Surat Jalan

No. Dokumen Uraian

4 Laporan Penumpang Deskripsi : Berisi laporan mengenai informasi keberangkatan kendaraan dan penumpang yang ikut serta dengan kendaraan yang telah ditentukan, Fungsi : sebagai pedoman bagi petugas Keberangkatan untuk melakukan pengawasan keberangkatan,

Sumber : Petugas Loket (operator),

Atribut : nama_pemesan, alamat_pemesan, nomor_telp, tujuan, tgl_berangkat,

(39)

3.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Gambar 3. 1 Use Case Diagram sistem yang sedang berjalan

Dari Use Case diatas terlihat sistem yang ada di Cipaganti Group dalam proses pemesanan maupun pembelian tiket. Dari Use Case diatas tampak bahwa ada 2 (dua) aktor yang berperan didalamnya, yaitu: penumpang dan petugas loket

(40)

3.1.2.2 Activity Diagram

a. Activity Diagram Pemesanan Tiket (via Telepon)

Proses pemesanan tiket di Cipaganti Group dengan system pemesanan via Telepon merupakan alternative lain dari cara memesan tiket. Secara umum proses yang dijalankan juga sama seperti pemesanan tiket diloket, yang membedakan hanya media yang digunakan dan pola komunikasinya. Penggambarannya sebagai berikut:

Penumpang Line Telepon Operator (Petugas Loket)

Sibuk?

(41)

b. Activity Diagram Use Case PembelianTiket

Prosedur lain yang terdapat dalam proses penjualan tiket di Cipaganti Group adalah dengan datang langsung ke loket, dalam hal ini proses tersebut diasumsikan dengan proses Pembelian Tiket dan berdasarkan penjelasan singkat tersebut, berikut penggambarannya:

Menerima Formulir Mendatangi Loket

Mengisi Formulir Pendaftaran Tiket

Menunggu Antrian

Menyerahkan Formulir Ke Petugas

Penumpang

Merekap Transaksi Keuangan Menginput Data Penumpang

Menerima Formulir

Menerima Formulir Menerima Formulir

Mulai

Selesai

Operator (Petugas Loket)

(42)

3.1.2.3 Skenario Activity Diagram

a. Skenario Activity Diagram dari Use Case Pemesanan Tiket (via Telepon)

1. Nama Use Case : Pemesanan / Booking 2. Aktor : Penumpang, Petugas Loket 3. Type : Primary

4. Tujuan : Melakukan pemesanan Tiket melalui Telepon

Tabel 3. 5 Skenario Penumpang memesan Tiket No : UC 01

Nama Pesan / Booking Tiket

Tujuan Melakukan pemesanan tiket (booking) jadwal keberangkatan Deskripsi

Tipe Primary

Aktor Penumpang, Petugas Loket

Skenario Utama Kondisi

Awal

-

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Penumpang melakukan panggilan Telepon ke nomor ekstensi 2. Penumpang menunggu jawaban

(43)

terjawab atau tidak;

a. Jika “tidak”, maka kembali ke proses (1)

b. Jika “ya”, maka melanjutkan ke proses selanjutnya

3. Penumpang menekan nomor ekstensi

4. Menghubungkan ke bagian

pemesan, apakah sibuk atau tidak; a. Jika ”ya”, proses diakhiri

b. Jika ”tidak”, lanjutkan ke proses berikutnya (5)

5. Penumpang melakukan pemesanan Tiket, dengan menyebutkan

6. Memverifikasi biodata dan jadwal keberangkatan pemesan

(penumpang);

a. Jika ”tidak”, meminta jadwal lainnya yang tersedia (kembali ke proses (5))

b. Jika ”ya”, lanjut ke proses berikutnya (7)

7. Menyimpan data penumpang dengan status ”pesan” atau sebagai

penumpang sementara.

(44)

dan pembayaran 9. Mendapatkan informasi batas

konfirmasi dan proses pemesanan selesai

Kondisi Akhir Penumpang Mendapatkan informasi batas konfirmasi dan proses

pemesanan selesai

b. Skenario Activity Diagram dari Use Case Pembelian Tiket 1. Nama Use Case : Pembelian Tiket

2. Aktor : Penumpang, Petugas Loket 3. Type : Primary

4. Tujuan : Melakukan Pembelian Tiket

Tabel 3. 6 Skenario Pembelian Tiket No : UC 02

Nama Pembelian Tiket

Tujuan Melakukan pembelian tiket secara langsung di loket. Deskripsi

Tipe Primary

Aktor Penumpang, Petugas Loket

Skenario Utama Kondisi

Awal

(45)

Aksi Aktor Reaksi Sistem 1. Penumpang mendatangi loket

2. Penumpang mengisi formulir pendaftaran tiket keberangkatan 3. Melakukan antrian

4. Penumpang menyerahkan formulir pendaftaran tiket ke petugas.

5. Menerima formulir pendaftaran tiket

6. Melakukan verifikasi biodata dan jadwal keberangkatan;

a. Jika ”tidak”, meminta jadwal lainnya yang tersedia

b. Jika ”ya”, lanjut ke proses berikutnya (7)

7. Menginput data penumpang kedalam database pemesan. 8. Mencetak Keberangkatan 9. Menyerahkan tiket kepada

penumpang

10.menerima tiket dan proses pembelian

tiket selesai

(46)

3.1.3 Evaluasi Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Berdasarkan analisis sistem yang berjalan saat ini di Cipaganti Group ,terlihat bahwa sistem yang sudah berjalan masih memiliki beberapa kelemahan, hal ini dapat kita lihat di Tabel 3.7 Evaluasi Sistem :

Tabel 3. 7 Evaluasi Sistem

Masalah Aktor Solusi

Proses administrasi pemesanan tiket masih dilakukan secara manual

Operator Loket

Pembuatan sistem informasi yang telah terintegrasi dengan database, yang dapat

mempermudah prosesproses pemesanan tiket.

Proses pemesanan tiket dan pencarian jadwal saat ini hanya bisa dilakukan melalui loket ataupun via telepon

Konsumen Pembuatan sistem online memberikan kemudahan bagi konsumen dalam pemesanan tiket serta pencarian jadwal Proses pembuatan jadwal, serta

pengecekan pemesanan tiket masih dilakukan dengan

membandingkan data secara manual.

Manager Operasional

(47)

3.2 Perancangan Sistem 3.2.1 Tujuan Perancangan

Perancangan sistem ini dilakukan setelah tahap analisis sistem berjalan dikerjakan, dalam perancangan dilakukan penyesuaian terhadap model analisis dengan bahasa pemograman yang digunakan dalam penggunaan perangkat lunak.

Pada dasarnya tahap perancangan ini bertujuan untuk: 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap tentang sistem yang akan dibuat kepada programmer

3.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Dalam perancangan pemodelan Sistem Pemesanan tiket online pada PT. Cipaganti Citra Graha, kami menggunakan UML (Unified Modeling Language).

a. Rancangan Umum Sistem Pemesanan tiket online pada PT. Cipaganti Citra Graha.

Sistem Pemesanan tiket online pada PT. Cipaganti Citra Graha dibangun berbasiskan web dan bersifat multiplatform (mampu dijalankan di berbagai system operasi). Sistem Pemesanan Tiket di Install pada Komputer yang berperan sebagai web server, setelah itu system dapat di akses oleh user melalui browser.

(48)

user

user

servers Loket

Loket

Gambar 3. 4 Hubungan Sistem dengan User

b. Rancang-Bangun Sistem Kerja Sistem Pemesanan tiket online pada PT. Cipaganti Citra Graha

Sistem Pemesanan tiket online yang di Rancang berbasiskan web, sistem dibangun untuk memudahkan user untuk melakukan pemesanan tiket di Cipaganti Group .

(49)

User

Loket

Loket

Loket Server Utama

Gambar 3. 5 Gambaran Umum Pemesanan Tiket Online

3.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan 3.2.3.1 Use Case Diagram

(50)

Berikut adalah perancangan Use Case nya:

(51)

3.2.3.1.1 Definisi Aktor

Aktor didefinisikan sebagai aturan yang dimainkan oleh pengguna dalam berinteraksi dengan sistem. Sistem ini memiliki 3 Aktor. Masing – masing aktor dijelaskan pada tabel berikut ini :

Tabel 3. 8 Daftar Aktor

No. Aktor Deskripsi

1. Operator Loket Operator Loket merupakan operator loket travel yang terdapat dalam database yang mimiliki hak untuk melihat pemesanan, mengkonfirmasi serta membuat pemesanan tiket.

2. Admin Admin bertugas sebagai pengatur dari aplikasi sistem informasi pemesanan seperti pembuatan jadwal, melihat dapat pemesanan. Admin juga bertugas membuat content-content yang terdapat di dalam web yang ada di sistem

3. User Aktor konsumen merupakan user yang

menggunakan sistem booking tiket online melalui web browse

3.2.3.1.2 Definisi Use Case

(52)

Ada sistem yang akan dirancang terdapat beberapa buah use case utama yang semuanya akan dijelaskan.

Tabel 3. 9 Use Case Pemesanan Tiket

Use Case : Pemesanan Tiket

Use Case ID : -

Deskripsi singkat : Konsumen melakukan pemesanan tiket

Pra kondisi : -

Flow of events

:

Konsumen memilih loket keberangkatan Konsumen memilih loket tujuan

Konsumen memilih tanggal keberangkatan Konsumen memilih jam keberangkatan Konsumen memasukan data konsumen

Sistem melakukan penyimpanan dan mengirimkan data pemesanan

Post Condition : Data konsumen valid Alternate flow

:

Jadwal yang diinginkan tidak tersedia, kembali memilih jadwal Data yang dimasukan tidak valid, kembali memasukan data

Non behavioral : -

Asumsi : -

(53)

Tabel 3. 10 Use Case Konfirmasi Tiket Use Case : Konfirmasi Pemesanan Tiket

Use Case ID : -

Deskripsi singkat

:

Operator Loket mengkonfirmasi pemesanan tiket yang telah dilakukan oleh konsumen

Pra kondisi : Opertotr Loket telah masuk ke dalam sistem

Flow of events

:

Operator Outlet memasukan kode pemesanan Operator Memilih Data konsumen

Operator Merubah Status Pesan Konsumen Operator Mencetak Tiket

Post Condition : Data konsumen valid Alternate flow

:

Data yang dimasukan tidak valid, kembali memasukan data

Data Konsumen tidak ditemukan / sudah tidak valid

Non behavioral : -

Asumsi : -

Sumber : -

3.2.3.2 Sequence Diagram

(54)

objek dan message yang diletakkan di antara objek-objek di dalam Use Case. Komponen utama sequence diagram terdiri dari objek yang di tulis akan dengan kotak segi empat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang di tunjukkan dengan progress vertical. Diawali dari apa yang mentrigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

Konsumer : User Output Transaksi : User

uiCekjadwal:

(55)

Ui:FormKode

Gambar 3. 8 Sequence Diagram Konfirmasi Booking Tiket Online

Pilih loket :

(56)

Loket:show_

Gambar 3. 10 Pembuatan Jadwal Supir dan Kendaraan

Ui:FormLogin Cek user:login Cek status:user

:(konsumen)

(57)

3.2.3.3 Activity Diagram

Diagram aktivitas yang dilakukan oleh para “pemesan” terhadap sistem.

Masuk Halaman web

Pilih Loket tujuan Pilih Loket keberangkatan

Pilih Lokasi

Pilih Jam Keberangkatan Pilih Tanggal Keberangkatan

Pilih No Kursi

Input Data Konsumen

Simpan Data Pemesanan

Validasi Data Pemesanan [jadwal tidak ada/penuh]

[data tidak valid]

Batal melakukan pemesanan

end

Cek Jadwal mulai

(58)

Masukkan Kode Pemesanan

Ubah Status Pesan Konfirmasi Pemesanan

List Data Pemesanan

[kode tidak valid]

mulai

end

Gambar 3. 13 Activity Diagram Konfirmasi Pemesanan

Masukkan Username Masukkan Password

Login

Ya

Username dan Password sesuai Tidak

(59)

3.2.3.4 Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message.

:Konsumen

(60)

:operator loket

Gambar 3. 16 Collabboration Diagram Konfirmasi Pemesanan

:Admin

(61)

3.2.3.5 Component Diagram

Component Diagram yang digunakan dalam pengembangan Sistem Booking Tiket Online.

Firewall

Web Server

Bussiness Logic

Database SQL

JSON/XML

Halaman PHP

Gambar 3. 18 Component Diagram Sistem Booking Tiket Online 3.2.3.6 Deployment Diagram

(62)

Client Network (HTTP/S)

Gambar 3. 19 Deployment Diagram Sistem Booking Tiket Online 3.2.4 Perancangan Antarmuka

Secara umum, tampilan antarmuka Sistem Pemesanan tiket online pada PT. Cipaganti Citra Graha di gambarkan pada Gambar 3.20

Tentang Kami Hubungi Kami

(63)

3.2.4.1 Struktur Menu

Sitemap Cipaganti Travel

Home Tentang Kami Service Produk Hubungi Kami

Booking Tiket Online Rental Mobil

Bus Pariwisata

Kargo & Paket

Gambar 3. 21 Struktur Menu Website Cipaganti Group

3.2.4.2 Perancangan Input

Perancangan input merupakan gambaran interface atau antarmuka tempat memasukan data-data kedalam sistem. Berikut ini form-form utama untuk input data :

3.2.4.2.1 Form Input Pemesanan

(64)

Pilih Kota

Dari

Tujuan

Tanggal

Pesan

Gambar 3. 22 Input Pemesanan Tiket

3.2.4.2.2 Form Pemilihan Kursi

Form pemilihan kursi berfungsi untuk proses pemilihan nomor kursi yang di inginkan oleh penumpang, nomor-nomor kursi yang tersedia disesuaikan dengan jadwal pemesanan, apabila ada nomor kursi yang telah di isi maka nomor kursi tidak dapat di pilih kembali.

Loket Keberangkatan : XXXXXX Loket Tujuan : XXXXXX Tanggal Pesan : dd/mm/yyyy

Lanjutkan

(65)

3.2.4.2.3 Form Input Data Konsumen

Form ini berfungsi untuk menangani proses inputan biodata pemesan.

Loket Keberangkatan : XXXXX

Gambar 3. 24 Input Pemesanan Tiket 3.2.4.2.4 Form Input Jadwal

Form ini berfungsi untuk menangani proses penambahan jadwal yang dilakukan oleh Admin super

Loket Rute Jadwal Hari

(66)

3.2.4.3 Perancangan Output

3.2.4.3.1 Perancangan Output Tiket Sementara

Tiket sementara merupakan bukti bahwa konsumen telah melakukan pemesanan tiket online, didalam tiket sementara terdapat nomor pemesanan yang berfungsi sebagai kode konfirmasi pemesanan, tiket ini berbentu file dengan extensi PDF.

Logo

Nama

Alamat

Tgl Pesan

Jumalh Pesan

Outlet Keberangakatan Outlet Tujuan

Gambar 3. 26 Output Tiket Sementara

3.2.4.3.2 Perancangan Output Data Transaksi Online

No ID Nama Alamat Transaksi Status Loket Jadwal Tgl Jalan

Laporan Transaksi Online

Day,dd/mm/yyyy hh:mm

(67)

3.2.5 Tampilan Program Sistem Sebelumnya

Secara umum, tampilan program Sistem Pemesanan tiket online pada PT. Cipaganti Citra Graha adalah sebagai berikut :

3.2.5.1 Tampilan Menu Login

Tampilan menu login digunakan untuk melakukann proses login karyawan PT. Cipaganti Citra Graha

(68)

3.2.5.2 Tampilan Gagal Login

Gagal Login merupakan tampilan bila terjadi kesalahan dalam pengisian username atau password

(69)

3.2.5.3 Tampilan menu Home

Gambar 3. 30 Tampilan menu Home

3.2.5.4 Tampilan menu rental penyewaan mobil lepas kunci

(70)

3.2.5.5Tampilan isi data rental penyewaan mobil lepas kunci

Gambar 3. 32 Tampilan isi data rental penyewaan mobil lepas kunci

3.2.5.6Tampilan hasil data isi penyewaan lepas kunci

(71)

3.2.5.7Tampilan menu rental pengembalian mobil lepas kunci

Gambar 3. 34 Tampilan menu rental pengembalian mobil lepas kunci

3.2.5.8 Tampilan data hasil pengembalian mobil lepas kunci

(72)

3.2.5.9Tampilan menu rental penyewaan mobil dengan supir

Gambar 3. 36 Tampilan menu rental penyewaan mobil dengan supir

3.2.5.10 Tampilan isi data rental penyewaan mobil dengan supir

(73)

3.2.5.11 Tampilan hasil data isi penyewaan dengan supir

Gambar 3. 38 Tampilan hasil data isi penyewaan dengan supir

3.2.5.12 Tampilan menu rental pengembalian mobil dengan supir

(74)

3.2.5.13 Tampilan data hasil pengembalian mobil dengan supir

Gambar 3. 40 Tampilan data hasil pengembalian mobil dengan supir

3.2.5.14 Tampilan menu rental data mobil

(75)

3.2.5.15 Tampilan input file gambar data mobil

Gambar 3. 42 Tampilan input file gambar data mobil

3.2.5.16 Tampilan menu kargo & paket premium kirim barang

(76)

3.2.5.17 Tampilan isi data kargo & paket premium kirim barang

Gambar 3. 44 Tampilan isi data kargo & paket premium kirim barang

3.2.5.18 Tampilan hasil data isi kargo & paket premium kirim barang

(77)

3.2.5.19 Tampilan menu kargo & paket premium ambil barang

Gambar 3. 46 Tampilan menu kargo & paket premium ambil barang

3.2.5.20 Tampilan isi data penerima kargo & paket premium ambil barang

(78)

3.2.5.21 Tampilan hasil pengambilan kargo & paket premium ambil barang

Gambar 3. 48 Tampilan hasil pengambilan kargo & paket premium ambil barang

3.2.5.22 Tampilan menu kargo & paket khusus kirim barang

(79)

3.2.5.23 Tampilan isi data kargo & paket khusus kirim barang

Gambar 3. 50 Tampilan isi data kargo & paket khusus kirim barang

3.2.5.24 Tampilan hasil data isi kargo & paket khusus kirim barang

(80)

3.2.5.25 Tampilan menu kargo & paket khusus ambil barang

Gambar 3. 52 Tampilan menu kargo & paket khusus ambil barang

3.2.5.26 Tampilan data penerima kargo & paket khusus ambil barang

(81)

3.2.5.27 Tampilan hasil pengambilan kargo & paket premium ambil barang

Gambar 3. 54 Tampilan hasil pengambilan kargo & paket premium ambil barang

3.2.5.28 Tampilan menu kargo & paket data kirim premium

(82)

3.2.5.29 Tampilan detail kargo & paket data kirim premium

Gambar 3. 56 Tampilan detail kargo & paket data kirim premium

3.2.5.30 Tampilan menu kargo & paket data kirim khusus

(83)

3.2.5.31 Tampilan detail kargo & paket data kirim khusus

Gambar 3. 58 Tampilan detail kargo & paket data kirim khusus

3.2.5.32 Tampilan menu kargo & paket data terima premium

(84)

3.2.5.33 Tampilan menu kargo & paket data terima premium

Gambar 3. 60 Tampilan menu kargo & paket data terima premium

3.2.5.34 Tampilan menu kargo & paket data terima khusus

(85)

3.2.5.35 Tampilan detail kargo & paket data terima khusus

Gambar 3. 62 Tampilan detail kargo & paket data terima khusus

3.2.5.36 Tampilan menu penyewaan bus pariwisata

(86)

3.2.5.37 Tampilan isi data penyewa bus pariwisata

Gambar 3. 64 Tampilan isi data penyewa bus pariwisata

3.2.5.38 Tampilan hasil isi data penyewa bus pariwisata

(87)

3.2.5.39 Tampilan menu pengembalian bus pariwisata

Gambar 3. 66 Tampilan menu pengembalian bus pariwisata

3.2.5.40 Tampilan data pengembalian bus pariwisata

(88)

3.2.5.41 Tampilan hasil data pengembalian bus pariwisata

Gambar 3. 68 Tampilan hasil data pengembalian bus pariwisata

3.2.5.42 Tampilan data isi bus pariwisata

(89)

90 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil implementasi sistem yang di lakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu simulasi sistem yang di rancang dapat berfungsi sesuai dengan tujuan yang hendak di capai yakni terciptanya sistem pemesanan tiket secara online yang efektif, efisien serta dapat menjawab dan mengatasi permasalahan ataupun kendala yang muncul dalam pengolahan Sistem Pemesanan Tiket Onlinedi PT. Cipaganti Citra Graha yang berupa :

1. Dapat mempermudah bagi pihak eksternal perusahaan (penumpang) dalam melakukan pemesanan tiket yang tanpa harus mendatangi loket, dan bagi pihak internal perusahaan (karyawan dan manajemen) berdasarkan hasil pengujian terhadap aplikasi yang di rancang terlihat bahwa operator tidak perlu lagi untuk menginput data penumpang , karena karyawan (operator) disini dalam hal pemesanan dan pembelian tiket secara online hanya bertugas memverifikasi dan memvalidasi data pemesanan dan penjualan tiket serta melakukan pelaporan berupa Report penumpang. Sehingga secara garis besarnya sistem ini dapat membantu dan meningkatkan kinerja pelayanan pemesanan dan pembelian tiket.

(90)

karyawan selaku administrasi/operator. Dimana sistem ini bisa bekerja secara realtime tanpa ada batas waktu.

3. Berdasarkan hasil implementasi dan pengujian bahwa perangkat lunak Sistem Pemesanan Tiket Online di PT. Cipaganti Citra Graha dapat berjalan dengan baik dan secara fungsional sistem berhasil di bangun sesuai dengan yang di inginkan, dan dapat menigkatkan kinerja baik karyawan maupun manajemen perusahaan secara umum nya.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil fase awal hingga akhir perancangan Sistem Pemesanan Tiket Onlineini, kami sangat berharap agar semua ini dapat berguna bagi banyak pihak terutama pihak PT. Cipaganti Citra Graha dan para pemesan tiket (penumpang). Ada beberapa saran atas hasil akhir yang di peroleh yaitu :

1. Untuk menjadikan aplikasi sistem pemesanan online ini dapat bekerja lebih maksimal maka diharapkan adanya hubungan antar pihak PT. Cipaganti Citra Graha dengan Pihak ketiga untuk mempermudah proses pembayaran yang pada saat ini hanya bisa dilakukan di loket tanpa melalui sistem (online). 2. Diharapkan untuk kedepannya aplikasi sistem informasi pemesanan online ini

(91)

PERANCANGAN SISTEM PEMESANAN TIKET ONLINE DI

PT. CIPAGANTI CITRA GRAHA

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Kompter Indonesia

TAUFIK AKBAR

(10107455)

WAHYU SUHENDRA

(10107449)

WANDI ARNES ABDULLAH

(10107460)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(92)

NAMA LENGKAP : TAUFIK AKBAR

Alamat Tinggal : Jln.Cijaura Girang II/1 no.1,SOEKARNO-HATTA,Bandung

Sekolah Kelulusan

SD N 028 Pekanbaru 1995 – 2001

SLTP N 08 Pekanbaru 2001 - 2004

SMA Muhammadiyah Pekanbaru 2004 - 2007

UNIKOM (Unversitas Komputer Indonesia), Bandung 2007 - Sekarang

Saya memiliki beberepa karakter positif dalam kepribadian saya,

 Baik dalam kelompok kerja

 Kerja keras dalam kondisi apapun  Belajar cepat

Demikian daftar riwayat hidup yang saya buat ini dengan sebenar – benarnya.

Hormat Saya

TAUFIK AKBAR

Nama Tempat Year

Kuliah Bersama Teknik Informatika UNIKOM - Bandung 2008

Gigabyte Intel & Microsoft upadte UNIKOM - Bandung 2008

Database Design T-SQL with Microsoft SQL Server 2005 BINUS - Bandung 2009

Linux Desktop, Virtualization & VoIP UNIKOM - Bandung 2010

PENDIDIKAN FORMAL

(93)

NAMA LENGKAP : WAHYU SUHENDRA

Alamat Tinggal : Jln.Jalak No.06 Selat Panjang, Riau No. Handphone : +6285221538480

ID Number (KTP) : 0402060710027305

Sekolah Kelulusan

SD N 020 Alah Air, Selat Panjang, Riau 1994 – 2000

MDA Darul Muhaqqiqin Selat Panjang, Riau 1996 – 2000

SLTP N 3 Selat Panjang, Riau 2000 - 2003

SMK N 2 Dumai, Riau 2003 - 2006

UNIKOM (Unversitas Komputer Indonesia), Bandung 2007 - Sekarang

Demikian daftar riwayat hidup yang saya buat ini dengan sebenar – benarnya.

(94)

NAMA LENGKAP : WANDI ARNES ABDULLAH Tempat Lahir : Kerinci.Sei,Penuh

Tanggal Lahir : Mei08th , 1986

Alamat Tinggal : Jln.Danau Toba No.48 Rt/Rw.05/02 Kel.IntanJaya Kec.Papalik. Jambi

No. Handphone : +6285722350354 ID Number (KTP) : 150605.150887.0001

Sekolah Kelulusan

SDN 388Kel.Intan Jaya 1994 – 2000

SLTP Perintis 2000 - 2003

SMKN 3 Jambi 2003 - 2006

UNIKOM (Unversitas Komputer Indonesia), Bandung 2007 - Sekarang

Saya memiliki beberepa karakter positif dalam kepribadian saya,

 Baik dalam kelompok kerja  Visioner dan Inovatif

 Kerja keras dalam kondisi apapun  Belajar cepat

 Berani untuk membuat yang berbeda

Demikian daftar riwayat hidup yang saya buat ini dengan sebenar – benarnya.

Hormat Saya

WANDI ARNES ABDULLAH

Nama Tempat Year

Pelatihan Listrik Instalasi Industri dan Gedung Bertingkat P3GT - Medan 2006

PENDIDIKAN FORMAL

(95)

LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR SIMBOL ... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 3

1.5.1 Tahap Pengumpulan Data ... 4

1.5.2 Tahap Pengembangan Perangkat Lunak ... 5

(96)

2.1.2 Profil PT. Cipaganti Citra Graha ... 11

2.1.3 Logo PT. Cipaganti Citra Graha ... 15

2.1.4 Tempat dan Kedudukan ... 17

2.1.5 Visi dan Misi serta sasaran PT. Cipaganti Citra Graha ... 17

2.2 Landasan Teori ... 18

2.2.1 Electronic Commerce (E-Commerce) ... 18

2.2.2 Unified Modeling Language(UML) ... 19

2.2.2.1 Definisi Unified Modeling Language(UML) ... 19

2.2.2.2 Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language(UML) ... 20

2.2.2.3 Fokus Unified Modeling Language(UML) ... 22

2.2.2.4 Bangunan Dasar Unified Modeling Language(UML) 23 2.2.3 Database SQL ... 33

2.2.4 PHP(Personal Home Page) ... 34

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem yang Berjalan ... 37

3.1.1 Analisis Dokumen ... 37

3.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan... 40

(97)

3.2 Perancangan Sistem ... 48

3.2.1 Tujuan Perancangan ... 48

3.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 48

3.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 50

3.2.3.1 Use Case Diagram ... 51

3.2.3.1.1 Definisi Aktor ... 53

3.2.3.1.2 Definisi Use Case ... 53

3.2.3.2 Sequence Diagram ... 56

3.2.3.3 Activity Diagram ... 59

3.2.3.4 Collaboration Diagram ... 60

3.2.3.5 Component Diagram ... 62

3.2.3.6 Deployment Diagram ... 62

3.2.4 Perancangan Antar Muka ... 63

3.2.4.1 Struktur Menu ... 64

3.2.4.2 Perancangan Input ... 64

3.2.4.2.1 Form Input Pemesanan ... 64

3.2.4.2.2 Form Pemilihan Kursi ... 65

3.2.4.2.3 Form Input Data Konsumen ... 66

(98)

3.2.5 Tampilan Program Sistem Sebelumnya... 68

3.2.5.1 Tampilan Menu Login ... 68

3.2.5.2 Tampilan Gagal Login ... 69

3.2.5.3 Tampilan menu Home ... 70

3.2.5.4 Tampilan menu rental penyewan mobil lepas kunci .... 70

3.2.5.5 Tampilan isi data rental penyewaan mobil lepas kunci 71 3.2.5.6 Tampilan hasil data isi penyewaan lepas kunci ... 71

3.2.5.7 Tampilan menu rental pengembalian mobil lepas kunci 72 3.2.5.8 Tampilan data hasil penembalian mobil lepas kunic .... 72

3.2.5.9 Tampilan menu rental penyewaan mobil dengan supir 73 3.2.5.10 Tampilan isi data rental penyewaan mobil dengan supir 73 3.2.5.11 Tampilan hasil data isi penyewaan dengan supir ... 74

3.2.5.12 Tampilan menu rental pengembalian mobil dengan supir……… ... 74

3.2.5.13 Tampilan data hasil pengembalian mobil dengan supir 75 3.2.5.14 Tampilan menu rental data mobil ... 75

(99)

3.2.5.20 Tampilan isi data penerima kargo & paket premium ambil barang ... 78 3.2.5.21 Tampilan hasil pengembalian kargo & paket premium

ambil barang ... 79 3.2.5.22 Tampilan menu kargo & paket khusu kirim barang ... 79 3.2.5.23 Tampilan isi data kargo & paket khusus kirim barang 80 3.2.5.24 Tampilan hasil data isi kargo & paket khusus kirim

barang ... 80 3.2.5.25 Tampilan menu kargo & menu khusus ambil barang . 81 3.2.5.26 Tampilan data penerima kargo & paket khusus ambil

batang ... 81 3.2.5.27 Tampilan hasi pengambilan kargo & paket premium

(100)

3.2.5.37 Tampilan isi data penyewa bus pariwisata ... 87

3.2.5.38 Tampilan hasil isi data penyewa bus pariwisata ... 87

3.2.5.39 Tampilan menu pengembalian bus pariwisata ... 88

3.2.5.40 Tampilan data pengembalian bus pariwisata ... 88

3.2.5.41 Tampilan hasil data pengembalian bus pariwisata ... 89

3.25.42 Tampilan data isi bus pariwisata ... 89

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 90

(101)

http://www.cipaganti.co.id/?about=sejarah, diakses 23 Desember 2010.

2. artikel non-personal, Transportasi Terpadu, Cipaganti Group,

http://www.cipaganti.co.id/?p=1/, diakses 23 Desember 2010.

3. artikel non-personal, Logo Cipaganti Group, Cipaganti Group,

http://www.cipaganti.co.id/?about=logo, diakses 23 Desember 2010.

4. artikel non-personal, Visi dan Misi Cipaganti Group, Cipaganti Group,

http://www.cipaganti.co.id/?about=visi, diakses 23 Desember 2010.

5. dalam Abdul Halim Barakatullah dkk, 2005 : 12 6. menurut Kalakota dan Whinston (1997)

7. Menurut (Hend, 2006)

8. Menurut (Adi Nugroho, 2005) 9. Menurut (Afif Amrulla, 2002)

10.Matus Zeman, 16 February 2009, Software architecture - Object-oriented design in UML - Flight booking system, blog.zemi.eu,

http://blog.zemi.eu/304/software-architecture-object-oriented-design-in-uml-flight-booking-system, diakses 23 Desember 2010.

Gambar

Gambar 2. 6 Collaboration diagram [14]
Gambar 2. 8 Deployment Diagram [16]
Gambar 3. 28 Tampilan Menu Login
Gambar 3. 29 Tampilan Gagal Logi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 17 Desember 2009 mengenai hubungan pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan (critical and creative thinking) yang berkaitan dengan Kemasan Produk Mie Instan dan

Berdasarkan pembahasan dalam skripsi ini diperoleh ketitikan bahwa graf kosong, graf komplit, graf bipartisi komplit, graf sikel genap, dan graf lintasan adalah graf perfect,

Prinsip kedua mengenai lesi primer yang tidak diketahui adalah bahwa pengambilan kelenjar getah bening yang membesar untuk tujuan diagnostik adalah merugikan untuk

: Kebijakan Redaksi dalam Menentukan Berita atau Foto Headline (Studi Newsroom padaHarian FAJAR Makassar) Penguji I Penguji II Pembimbing I Pembimbing II M...

Jika semburan lumpur tidak berhenti juga, mungkin Jawa Timur akan tenggelam...

Jika dikaitkan dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dalam UU Pemerintahan Daerah, kewenangan penerbitan izin apotek dilegitimasi