• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Adaptasi Melalui Komunikasi Dalam Hubungan Interpersonal di Komunitas Santri (Studi Penetrasi Sosial Pada Santri Kelas I Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Proses Adaptasi Melalui Komunikasi Dalam Hubungan Interpersonal di Komunitas Santri (Studi Penetrasi Sosial Pada Santri Kelas I Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Proses Adaptasi Melalui Komunikasi Dalam Hubungan Interpersonal di Komunitas Santri

(Studi Penetrasi Sosial Pada Santri Kelas I Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3)

S K R I P S I

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Komunikasi

Disusun Oleh:

RIZKI SILVIA ANGGRAENI

201010040311209

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr. Wb

Alhamdulillahirobbil ‘alamin...

Kata pertama yang penulis dengungkan ketika skripsi ini telah penulis

selesaikan. Dengan semua yang terjadi ini, tak lupa penulis panjatkan puja dan

puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberi aku kemudahan

serta rahmat dan ridhoNya untuk dapat mengerjakan skripsi ini tepat waktu.

Alhamdulillah... Shalawat beserta salam, tak lupa penulis junjungkan kepada

Nabiyullah Muhammad SAW, yang mana telah membawa umatnya dari zaman

jahiliah menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini.

Selama kurang lebih 5 bulan lebih penulis mengerjakan skripsi ini

dengan judul “PROSES ADAPTASI MELALUI KOMUNIKASI DALAM

HUBUNGAN INTERPERSONAL DI KOMUNITAS SANTRI” (Studi Penetrasi

Sosial Pada Santri Kelas 1 Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3) dapat

penulis selesaikan dengan baik dan lancar. Semua ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan-bantuan baik secara moril materil yang telah diberikan kepada

penulis. Banyak suka maupun duka yang penulis alami selama dalam proses

pengerjaan skripsi ini, namun semua itu menjadikan suatu pelajaran yang sangat

berharga bagi penulis melalui pengalaman-pengalaman di lapangan dalam proses

observasi, penyusunan, dan bimbingan. Maka dari itu penulis ingin mengucapkan

rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu penulis

selama ini. Dalam hal ini penulis berterima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas

(4)

2. Bapak Dr. Asep Nurjaman M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, terima kasih atas dukungan dalam akademik maupun non

akademik.

3. Bunda Frida Kusumastuti, sebagai dosen pembimbing I, terima kasih

bunda atas bimbingan, masukan, saran yang selalu diberikan disetiap

bimbingan, dan suport untuk kiki. Terima kasih atas kesempatan dan

ketelatenan yang diberikan kepada kiki mulai dari awal bimbingan hingga

di akhir bimbingan ini.

4. Untuk Pak Himawan, sebagai dosen pembimbing II, terima kasih pak atas

bimbingan bapak selama beberapa bulan ini. Masukan bapak serta solusi

dari bapak dapat membuat saya lebih baik dalam mengerjakan skripsi ini.

Jazakumullah khoiru jazza untuk kedua dosen pembimbingku.

5. Untuk kedua dosen pengujiku, Pak Nurudin M.Si dan Pak Arief

Hidayatullah M.Si, saya ucapkan terima kasih atas pembelajaran, saran,

kritik serta pertanyaan yang telah di berikan kepada saya. Banyak hikmah

serta pelajaran yang saya lalui selama mengalami proses revisi

berlangsung. Semoga Allah membalas jasa-jasa bapak berdua. Aamiin

6. Untuk Ayah Eki Wildan, Kakak (Wildan Rizqia Lazuardi), dan Adek

(Ghulam Ridho Lazuardi), kiki ucapkan terima kasih ya, atas motivasi

serta jiwa kekeluargaan yang kalian telah berikan. Kiki merasa telah

mempunyai keluarga baru di malang setahun ini, terima kasih ayah, kakak

dan adek, i love u.. :*

7. Untuk Keluargaku, tante ku tersayang lilis, adik sepupuku lintang dan

(5)

Nggeng, Om Cong, Te Vivin yang udah lama tidak bertemu dengan ku,

merindumu sangat adik kecil ku, om dan tante ku. Untuk keluarga ku di

bali, ibu, bapak, jihan dan nadia yang selalu menanyakan skripsi ku dan

membuatku tertekan untuk dapat menyelesaikannya tepat waktu. Terima

kasih pula untuk selalu mendoakanku agar dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan sebaik mungkin.

8. untuk sahabat ku Lie (Laeli Ramadhini) dan Chan (Sandra Nursyahidah)

Miss, miss, n miss u so much sahabat terbaikku, sahabat yang telah

bersamaku selama 11 tahun mulai dari pondok dulu. meski jarak

memisahkan kita, dan membuat kita tak dapat bertemu selama beberapa

tahun, namun suport, doa serta dukungan kalian selalu aku rasakan selama

ini. Semoga suatu saat nanti kita dipertemukan kembali di saat yang tepat.

Aamiin

9. Vina Qurratu A‟yun, teman seangkatan ku di Pondok yang telah banyak

membantu dalam perjalanan skripsi ku ini, baik dalam hal observasi,

masalah perizinan, serta wawancara yang di lakukan dengan santriwati

kelas satu dan kelas lima. Terima kasih banyak sahabat, tanpamu,

mungkin skripsi ini tak dapat terselesaikan dengan semestinya. Untuk

Ustadz Tommi, sekertaris pusat Pondok Modern Darussalam Gontor Putra

Ponorogo, saya ucapkan terima kasih atas izin yang telah di berikan

kepada saya, selaku peneliti yang ingin menjadikan pondok Gontor Putri 3

sebagai tempat penelitian saya, tanpa bantuan Ustadz mungkin saya tidak

(6)

10.Untuk sahabatku serta teman-temanku diperkuliahan Tung-tung (Ajeng

Natalina), Embem (Nikmatus Shalihah), Siska Rosdiana (Ce), Pipot (Fitri

Puspa Arista), Al (Hardi Alunaza) dan yang terakhir si usil (hafidz thaha).

Terima kasih untuk segala suport serta doa kalian, kritikan serta saran dari

kalian benar-benar membantuku dalam mengerjakan skripsi ini. Tapi aku

sangat berterima kasih dan sangat sangat berterima kasih untuk Tung-tung

dan Embem, di saat aku terpuruk dengan skripsi ku yang membuatku

down, kalian berdua ada untuk ku, kalian setia menemaniku hingga air

mataku berhenti. Motivasi serta doa kalian sangat membuat ku tegar saat

itu. Dan aku juga sangat berterima kasih dengan kalian semua, karena

kadang aku membuat kalian pusing dengan segala pertanyaan ku yang

membingungkan. Over all, terima kasih sahabatku, tanpa kalian, aku

bukan apa-apa.

11.Untuk teman-temanku seperjuangan Ilmu Komunikasi D dan yang

lainnya, aku bersyukur memiliki kalian, Yeny Nurhayati, Ade Winda,

Tahsya, Yuliana Sari, Sepantri Maulidya, Siti Wardah, Eka Wahyuni,

Mahpudin, Andi Trisutrisno Tommy, Haris, Della mas Arif LC dan masih

banyak lagi, terima kasih untuk dukungan serta motivasi kalian yang

selalu membuatku semangat selama menjadi mahasiswi ini. Semoga kalian

semua bisa lulus tepat waktu dan tetap semangat dalam bimbingan.

12.Buat Part Timer Ikom, mbak Rahma, Mbak Tri dan Hesti, makasih banyak

ya buat bantuan kalian buat ngasih info dosen pada saat mau bimbingan,

(7)

13.Untuk teman kost ku Nurul Ummah, Ocha, Tika dan yang lainnya, aku

bersyukur bisa satu kost dengan kalian semua, kalian bisa mengerti

keadaan ku yang terkadang kurang bergaul dengan kalian. Hal ini karena

memang jika aku punya tanggungan, aku tidak bisa berkumpul jika

tanggungan ku belum selesai, sepert hal nya tugas-tugasku. Terima kasih

kawan, atas suport, pengertian serta dukungan kalian.

14.Untuk teman-teman part timerku di DPPM (Direktorat Penelitian dan

Pengabdian Masyarakat) Wira Utama Putra, Hardi Alunaza, Asih

Kemalasari, Ainul Izzah dan Mbak Maya Saraswati serta semua pihak

yang terkait di dalamnya, Bapak Prof. Dr. Sujono M.Kes, Ibu Dr. Vina

Salviana M.Si, Bapak Dr. Adi Sutanto MM, Bapak Yani, dan Bu

Zulaikhah saya ucapkan terima kasih atas dukungan moril dan waktu yang

diberikan untuk menyelesaikan tugas akhir hingga saat ini. terima kasih

juga untuk doa yang telah kalian berika, semoga Allah membalas kebaikan

kalian semua. Aamiin

15.Terakhir untuk seorang calon yang setia bersamaku selama tiga tahun ini

Moch. Andi Wahyudi. aku berterima kasih untuk doa mu dan

semangatmu. Dan terima kasih telah menjadi motivatorku. Tanpa

semangat serta motivasi mu, tentunya aku tak dapat menyelesaikan skripsi

ini tepat waktu. Terima kasih calon ku, semoga setelah ini kita dapat

segera dipersatukan dalam ridhoNya. aamiin

Sekian yang dapat penulis sampaikan. Kurang dan lebihnya

penulis memohon maaf atas ketidak sempurnaan yang ada, karena tak lain,

(8)

untuk semua yang telah berjasa dalam penyelesaian skripsi ini. semoga

Allah memberkahi langkah kalian semuanya.

Malang, 5 Mei 2014

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

LEMBAR PERSETUJUAN... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI... iv

(10)

2.1.2 Ciri Khas Komunikasi Interpersonal... 10

2.1.3 Pengertian Komponen Komunikasi... 14

2.1.4 Komunikasi Kelompok... 14

2.1.5 Sifat Komunikasi Kelompok... 15

2.1.6 Pengaruh Kelompok Pada Perilaku Komunikasi... 16

2.2 Pengertian Komunitas... 17

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian... 23

3.6 Subjek Penelitian... 24

3.7 Teknik Pengumpulan Data... 26

3.8 Teknik Analisis Data... 27

3.9 Teknik Keabsahan Data... 29

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH 4.1 Profil Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3 Sejarah Berdirinya Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3 ... 31

4.1.1 Visi dan Misi Pesantren... 32

(11)

4.1.3 Panca Jangka Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3... 34

4.1.4 Panca Jiwa Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3... 36

4.2 Lembaga Pendidikan Pesantren... 39

4.2.1 Kulliyatul Mu‟alimat Al-Islamiyah... 39

4.2.2 Pengasuhan Santri... 41

4.2.3 Fasilitas Gontor Putri 3... 43

4.2.4 Kegiatan Ekstrakulikuler... 44

BAB V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 5.1 Dinamika Gontor Putri 3... 46

5.1.1 Dinamika Aktivitas Gontor Putri 3... 52

5.1.2 Gambaran Umum Santri Kelas satu Gontor Putri 3... 54

5.1.3 Gambaran Informan... 58

5.1.4 Faktor Penyebab Santriwati Kelas satu tidak betah untuk tinggal di pondok... 60

5.2 Proses Penetrasi Sosial... 64

5.2.1 Penerapan Penetrasi Sosial... 64

5.2.2 Tahap Pertukaran Afektif Dalam Komunikasi Interpersonal Santri... 65

5.2.3 Proses Penetrasi Sosial Dalam membantu Proses Adaptasi Kelas 1 Di Komunitas Santri... 66

5.2.4 Penetrasi Sosial Dalam Tahapan Awal Hingga Akhir Dalam Membantu Proses Adaptasi... 69

5.3 Proses Adaptasi Komunikasi... 71

(12)

5.3.2 Isi dari Nasehat yang Diberikan Kakak Kelas Lima... 74

5.3.3 Simbol Pesan Yang Dilakukan Santriwati Kelas Satu

Untuk Mengatasi Kesulitan Berkomunikasi... 76

5.3.4 Efek Masing-masing Santriwati Setelah Mendapat

Nasehat dari Kakak Kelas Lima... 78

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan... 80

(13)

LAMPIRAN Surat Penelitian Dari Instansi Gontor Pusat

Denah Gontor Putri 3

Foto Gontor Putri 3

Pertanyaan seputar wawancara

Hasil Wawancara Penelitian

(14)

DAFTAR PUSTAKA BUKU:

Ahmadi Rulam. 2005. Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif. Malang. UM Press

Budyatna Prof. Dr. Muhammad, Ganiem Dr. Leila Mona. 2011. Teori Komunikasi

Antarpribadi. Rawamangun Jakarta. Kharisma Putra Utama

Bungin Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi. Rawamangun Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

Devito, Joseph A. 2010. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta. Karisma Publishing.

Effendy. 2003. Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta Rajawali Press.

Fiske John. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta. Rajawali Press Gerungan. 1991. Psikologi Sosial. Bandung. Eresco

John Little. 2009. Teori Komunikasi. Jakarta Selatan. Salemba Humanika

Liliweri, Dr. Alo. 1997. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung. TP Citra Aditya Bakti.

Moeloeng, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Rosdakarya Mulyana, Dedy. 2006. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Jakarta. Remaja

Rosdakarya.

Muhammad, Arni. 1995. Komunikasi organisasi. Jakarta. Bumi Aksara. Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. Rajawali Press. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif. Bandung. Alfabeta. Sutaryo. 2005. Sosiologi Komunikasi. Yogyakarta. Arti Bumi Intaran.

Warta Dunia Pondok (Wardun). 2002. Darussalam Press. Ponorogo Jawa Timur

Warta Dunia Pondok (Wardun). 2003. Darussalam Press. Ponorogo Jawa Timur

Warta Dunia Pondok (Wardun). 2004. Darussalam Press. Ponorogo Jawa Timur

Warta Dunia Pondok (Wardun). 2005. Darussalam Press. Ponorogo Jawa Timur

Warta Dunia Pondok (Wardun). 2006. Darussalam Press. Ponorogo Jawa Timur

Warta Dunia Pondok (Wardun). 2007. Darussalam Press. Ponorogo Jawa Timur

(15)

Warta Dunia Pondok (Wardun). 2009. Darussalam Press. Ponorogo Jawa Timur

Warta Dunia Pondok (Wardun). 2010. Darussalam Press. Ponorogo Jawa Timur

Warta Dunia Pondok (Wardun). 2013. Darussalam Press. Ponorogo Jawa Timur

INTERNET:

http://www.putri3.gontor.ac.id/ (Diakses pada Tanggal 11 Februari 2014 )

http://husnaramadhini.wordpress.com/2013/11/08/pti-komunitas/ (Diakses pada

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah, Tuhan Yang Maha Esa

dengan struktur dan fungsi yang sangat sempurna bila dibandingkan dengan

makhluk Tuhan lainnya. Manusia juga diciptakan sebagai makhluk

multidimensional, memiliki akal pikiran dan kemampuan berinteraksi secara

personal maupun sosial. Hal ini dikarenakan manusia disebut sebagai makhluk

unik, yang memiliki kemampuan sosial sebagai makhluk individu dan makhluk

sosial. Disamping itu, semua manusia dengan akal pikirannya mampu

mengembangkan kemampuan tertingginya sebagai makhluk ciptaan Tuhan

yaitu memiliki kemampuan spiritual, sehingga manusia di samping sebagai

makhluk sosial, makhluk individu, juga sebagai makhluk spiritual.

Dalam kenyataanya, kemampuan fungsional manusia di atas dapat

dilakukannya secara simultan dalam kehidupan sehari-hari sebagai makhluk

individu, makhluk sosial, dan sebagai makluk spiritual. Namun juga manusia

dengan kecerdasannya dapat memisahkan fungsi-fungsi tersebut berdasarkan

pada kepentingan dan kebutuhan serta kondisi sosial yang mengitarinya.

Kemampuan-kemampuan fungsional inilah yang menjadikan manusia berbeda

secara fundamental dengan makhluk-makhluk yang lainnya di muka bumi ini.

Disisi lain, karena manusia adalah makhluk sosial, maka manusia

pada dasarnya tidak mampu hidup sendiri di dalam dunia ini, baik sendiri

dalam konteks fisik maupun dalam kontes sosial budaya. Terutama dalam

(17)

2

berkolaborasi dalam pemenuhan keutuhan fungsi-fungsi sosial yang satu

dengan yang lainnya. Karena pada dasarnya suatu fungsi yang dimiliki oleh

manusia satu akan sangat berguna dan bermanfaat bagi manusia lainnya.

Karena fungsi-fungsi sosial yang diciptakan oleh manusia ditujukan untuk

saling berkolaborasi dengan sesama fungsi sosial manusia lainnya dengan kata

lain, manusia menjadi sangat bermartabat apabila bermanfaat bagi manusia

lainnya.

Fungsi-fungsi sosial manusia lahir dari kebutuhan akan fungsi tersebut

oleh orang lain, dengan demikian produksifitas fungsional dikendalikan oleh

berbagi macam kebutuhan manusia. Setiap manusia memiliki kebutuhan

masing-masing secara individu maupun kelompok untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka perlu adanya perilaku selaras yang dapat

diadaptasi oleh masing-masing manusia (Burhan, 2008:25).

Kehidupan kelompok adalah naluri manusia sejak ia dilahirkan. Naluri

ini yang mendorongnya untuk selalu menyatukan hidupnya dengan orang lain

dalam kelompok. Naluri berkelompok itu juga yang mendorong manusia untuk

menyatukan dirinya dengan kelompok yang lebih besar dalam kehidupan

manusia lain disekelilingnya, bahkan mendorong manusia menyatu dengan

alam fisiknya. Untuk memenuhi naluriah manusia ini, maka setiap manusia

melakukan proses keterlibatannya dengan orang dan lingkungannya, proses ini

dinamakan adaptasi. Adaptasi dengan kedua lingkungan tadi, manusia dan

alam sekitarnya itu, melahirkan struktur sosial baru yang disebut dengan

(18)

3

Manusia memang bergantung pada lingkungan dan orang lain, tanpa

hal tersebut manusia tak dapat hidup sempurna. Dalam hal itu, bak istilah

“lingkungan” maupun istilah “menyesuaikan diri” hendaknya diartikan secara

luas. Lingkungan dalam hal ini adalah lingkungan fisik yaitu alam benda-benda

yang kongkret, maupun lingkungan psikis, yaitu jiwa-raga orang-orang dalam

lingkungan, ataupun lingkungan rohaniah. Objektive geist, berarti

keyakinan-keyakinan, ide-ide, filsafat yang terdapat dilingkungan individu itu, baik yang

dikandung oleh orang-orangnya sendiri di lingkunganya maupun yang

tercantum dalam buku-buku atau hasil kebudayaan lainnya. Individu manusia

senantiasa menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik, psikis, dan rohaniah. Ia

menyesuaikan dirinya sekaligus dengan ketiga macam lingkungan itu, tetapi

kerap kali dengan tekanan kepada satu atau dua segi dari lingkungan tersebut.

(Gerungan: 55)

Kehidupan di luar pondok sejatinya adalah kehidupan yang penuh

dengan perubahan. Perubahan tersebut akan melahirkan pengaruh pada

lingkungan tempat individu tersebut tinggal. Pengaruh yang kuat akan

melahirkan suatu perubahan pada individu yang berada di sana. Pengaruh pada

kenyataannya akan mudah datang pada individu yang berjiwa muda.

Perubahan-perubahan tersebut antara lain perilaku, sikap, maupun budaya.

Dengan adanya perubahan individu di zaman ini, tidak menyurutkan

para pemuka agama untuk mendirikan pondok, terlihat masih banyaknya

pondok yang berdiri hingga saat ini di Indonesia, salah satunya Pondok

Modern Darussalam Gontor Putri 3. Pondok sendiri sebenarnya tidak di

(19)

4

tujuannya mendidik para santrinya untuk memiliki akhlak dan budi pekerti

yang baik. Hal ini terjadi di pondok Gontor, pada dasarnya kehidupan di

Pondok Gontor hanya mengutamakan disiplin dalam melaksanakan apapun.

Semua kegiatan diatur demi mendisiplinkan para santri agar terbiasa hidup

dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Namun peraturan seperti ini,

tidak dianggap baik bagi seluruh santri yang menjalani.

Gontor juga banyak mengajarkan tentang adab bersopan santun dalam

berkomunikasi dengan siapa saja, akhlak menurut pendidikan di Gontor

merupakan hal paling utama ketimbang pendidikan. Selain itu juga banyak

peraturan seperti penggunaan bahasa yang mewajibkan santrinya untuk selalu

menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris dalam keseharian, penggunaan

bahasa ini di atur sedemikian rupa, dengan penggunaan bahasa Inggris selama

satu minggu dan bahasa Arab selama dua minggu. Selama penggunaan bahasa

tersebut, para santri dilarang untuk menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa

daerah. Peraturan yang telah ada ini, membuat para santri, khusunya kelas satu

belum dapat menerima seutuhnya dengan baik, karena mereka telah terbiasa

dengan kehidupan dunia luar pondok yang bebas dan tanpa tekanan, membuat

sebagian dari santri kelas satu menjadi tidak betah dan akhirnya keluar dari

pondok.

Kehidupan pondok yang begitu keras membuat para santri

menerapkan adaptasi dalam kehidupan sehari-hari, hal ini dibutuhkan sikap

emosional dalam diri mereka. Menurut Herre seperti yang dikutip LittleJohn

2009 „Emosional sendiri adalah awal pembentukan sosial‟. Emosi merupakan

(20)

5

mereka ditentukan oleh bahasa lokal dan tata susunan moral dari kebudayaan

atau kelompok sosial. Sindrom emosional terbentuk secara sosial karena

manusia belajar melalui interaksi mengenai kelompok perilaku tertentu apa

yang harus diambil untuk mengartikan dan menunjukan suatu emosi tertentu.

Dalam kaitannya dengan penjelasan tentang adaptasi, adaptasi sendiri

merupakan suatu strategi yang digunakan oleh manusia dalam masa hidupnya

guna mengantisipasi lingkungan baik fisik maupun sosial. Sebagai suatu

proses, adaptasi dapat berakhir sesuai dengan sesuatu yang diharapkan. Maka

dari itu, adaptasi merupakan suatu sistem interaksi yang berlangsung terus

antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan ekosistemnya. Dengan

demikian, tingkah laku manusia dapat mengubah suatu lingkungan.

Lingkungan serta ekosistemnya dapat mempengaruhi tingkah laku manusia

untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baik, maka perlu perubahan

perilaku agar manusia dapat bertahan dan melangsungkan kehidupan di

lingkungan tempat tinggalnya.

Saling berkomunikasinya manusia dengan manusia lainnya, tak lepas

dari sebuah komunikasi interpersonal yang terjadi antara komunikator dan

komunikan. Dalam setiap komunikasinya tentunya akan ada tahapan yang

membantu terjadinya proses komunikasi tersebut. Tahapan tersebut dapat

membantu kita untuk melihat, sampai manakah hubungan interpersonal yang

terjadi antara individu yang satu dengan yang lainnya. Penetrasi sosial sendiri

untuk membantu proses adaptasi dalam komunikasi interpersonal. Nantinya

akan dapat diketahui proses komunikasi yang terjadi dengan kedua individu

(21)

6

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengambil judul:

“Proses Adaptasi Komunikasi Dalam Hubungan di Komunitas

Santri (Studi Penetrasi Sosial Pada Santri Kelas I Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah sebagai

berikut:

“Bagaimana proses adaptasi melalui komunikasi dalam hubungan

interpersonal pada santri kelas satu di komunitas santri?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan dari penelitian yang

dilakukan yaitu:

“Untuk mengetahui bagaimana proses adaptasi komunikasi dalam hubungan

interpersonal pada santri kelas satu di komunitas santri ”.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat dilihat dari segi akademis dan praktis:

A. Manfaat Akademis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi

pengembangan studi serta menambah pengetahuan komunikasi secara umum,

terutama dalam hal „adaptasi melalui komunikasi dalam hubungan

interpersonal pada santri kelas satu di komunitas santri‟. Selain itu penelitian

ini juga diharapkan dapat menjadi rujukan untuk penelitian selanjutnya yang

(22)

7 B. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak pondok dalam

memperhatikan keadaan santri dalam beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Serta komunikasi antara pengajar dan santri agar lebih efektif untuk

menumbuhkan kebersamaan agar tercipta suatu kondisi atau suasana yang

Referensi

Dokumen terkait

Sangat jelas bahwa bantuan khusus bagi siswa yang mengalami masalah dalam model ini mendekati seperti apa yang dikatakan Kobi (1983) curricular integration.. Di

72 Dari perhitungan pembobotan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode AHP didapatkan rekomendasi prioritas pertama adalah pembuatan instruksi kerja tiap

Effects of joint attention mediated learning for toddlers with autism spectrum disorders: an initial randomized controlled study.. The behaviors of parents of children with

were to listen to some of the bookmakers and racing men,’ fumed James Boucaut, a staunch Australia-based advocate of the Arab, ‘we should almost be led to suppose that the

selanica dengan inokulum tanah yang mengandung akar dan miselia ektomikoriza secara nyata meningkatkan pertumbuhan tinggi, diamater, berat kering pucuk dan berat kering akar

Sifat fisika yang dianalisis pada bambu petung yang berasal dari KHDTK Senaru meliputi kadar air segar, kadar air kering udara, berat jenis segar, penyusutan

Rumah sakit menggunakan pendekatan berbasis risiko dalam menetapkan fokus program pencegahan dan penurunan infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan.. - Maksud

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran IPA kelas VIII, diketahui bahwa dalam pembelajaran, guru IPA menerapkan kurikulum 2013 dan