Penggelapan Premi Asuransi
Saturday, 03 April 2010 21:55 - Last Updated Friday, 16 April 2010 16:38
Assalamu alaikum, Wr.Wb.
Pengasuh Rubrik Konsultasi Hukum yang saya hormati. Saya Rudi dari Surabaya. Saya adalah korban dari seorang agen sebuah perusahaan asuransi yang memiliki reputasi baik dengan berbagai penghargaan. Pada pertengahan bulan Maret yang lalu, saya ditawari produk oleh agen Mn, kemudian saya diprospek lanjutan oleh agen Ar (upline agen). Ceritanya, saya menjadi nasabah dengan jenis invest produk perusahaan itu senilai Rp 250.000.000,- dan langsung ditangani agen Ar dengan sepengetahuan agen Mn bulan September 2008. Saya juga menerima bukti peneriman dan polis dari perusahaan asuransi.
Setelah berjalan selama 5 bulan, saya ingin menarik separuh dana investasi saya sebagaimana ketentuan perusahaan tersebut. Namun saya malah menerima surat dari perusahaan yang berisi pemutusan kerja perusahaan dengan agen Ar. Saya mencoba konfirmasi perusahaan tersebut untuk mengecek keberadaan dana saya. Dan alangkah terkejutnya saya ketika mengetahui ternyata agen Ar hanya menyetorkan uang saya sebesar Rp 50.000.000,-. Saya tentu saja merasa ditipu oleh Ar. Saya kemudian menyampaikan bukti tanda terima yang
diberikan Ar dan pihak perusahaan mengakui ini semua kesalahan Ar. Saya disuruh menunggu untuk proses lebih lanjut.
Saya kemudian menghubungi agen Ar untuk meminta pertanggung jawabannya yaitu
mengembalikan sisa dana saya sebesar Rp 200.000.000,-. Setelah saya desak, Ar mengakui dana saya itu diinvestasikan di perusahaan pialang saham dan Ar berjanji akan mengembalikan kepada saya. Tapi hingga kini ia mangkir. Ar malah mencoba mengakali saya dengan
mengajukan pinjaman atas nama saya. Tentu saja saya tolak. Nah yang ingin saya tanyakan, apa upaya hukum yang bisa ditempuh atas perbuatan Ar? Apakah perusahaan asuransi itu juga bisa dituntut secara materil ataupun imateril, karena saya merasa rugi dan tidak nyaman atas pelayanannya?
Demikian pertanyaan saya, atas jawaban dan saran pengasuh, saya sampaikan terima kasih.
Jawab:
Wa alaikum Salam,Wr.Wb.
Saudara Rudi yang saya hormati. Kami turut prihatin atas permasalahan yang menimpa Anda. Dari uraian permasalahan yang saudara sampaikan, maka secara umum Agen Asuransi Ar dan Perusahaan Asuransi tersebut telah melakukan perbuatan melawan hukum yang kesemuanya dapat dijerat baik secara Perdata danatau Pidana sebagaimana ketentuan dalam
Undang-Undang Perasuransian.
Tindakan agen Ar yang hanya menyetor sebagian dari premi asuransi yang dibayarkan Anda ke Perusahaan dan melakukan investasi ke perusahaan pialang saham tanpa sepengetahuan saudara atas premi yang saudara setorkan kepadanya, jelas memenuhi Kualifikasi Tindak Pidana, yaitu Penggelapan. Dalam pasal 21 ayat (2) Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian diebutkan bahwa Barang siapa menggelapkan premi asuransi diancam dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp 2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah). Oleh karena itu, saudara dapat
melaporkan Ar kepada pihak kepolisian untuk selanjutkan dilakukan proses Pidana terhadap Ar. Mengenai kedudukan perusahaan, meskipun kesalahan dilakukan oleh si Agen, Perusahaan asuransi tetap dapat dimintakan pertanggungjawabannya. Hal ini berdasarkan pada ketentuan umum hukum Perdata sebagaimana diatur Pasal 1367 KUHPerdata yang menyatakan
▸ Baca selengkapnya: premi asuransi yang telah kadaluarsa
(2)Penggelapan Premi Asuransi
Saturday, 03 April 2010 21:55 - Last Updated Friday, 16 April 2010 16:38
"Seorang tidak saja bertanggung jawab untuk kerugian yang disebabkan perbuatannya sendiri, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan perbuatan orang-orang yang menjadi
tanggungannya atau disebabkan barang-barang yang berada dibawah pengawasannya,
majikan-majikan dan mereka yang mengangkat orang-orang lain untuk mewakili urusan-urusan mereka, adalah bertanggung jawab tentang kerugian yang diterbitkan oleh pelayan-pelayan atau bawahan mereka didalam melakukan pekerjaan untuk mana orang-orang ini dipakainya". Selain upaya hukum Pidana sebagaimana tersebut di atas, Anda juga bisa menempuh upaya hukum perdata, yaitu dengan mengajukan gugatan perdata terhadap Ar beserta perusahaan Asuransi atas tindakan Perbuatan Melawan hukum yang menyebabkan saudara mengalami kerugian materiil dan imateriil. Sebaiknya Anda mengajukan gugatan perdata setelah ada putusan pidana yang telah berkekuatan hukum tetap yang menyatakan bahwa Ar bersalah telah melakukan tindak pidana penggelapan. Karena putusan pidana tersebut akan menjadi bukti yang sangat kuat ketika Anda menggugat Ar dan perusahaan asuransi secara perdata. Demikian jawaban kami, semoga dapat menyelesaikan persoalan yang sedang anda hadapi.
Wassalamu alaikum wr.wb. TIM UPT BKBH UMM