• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi pemasaran taman wisata alam telaga warna puncak bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi pemasaran taman wisata alam telaga warna puncak bogor"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMASARAN TAMAN WISATA ALAM

TELAGA WARNA PUNCAK BOGOR

DINA SRIKANDI WULAN SUCIATI

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Strategi Pemasaran Taman Wisata Alam Telaga Warna adalah benar karya saya dengan arahan komisi pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan kedalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juni 2014

Dina Srikandi

NIM H24114093

(4)

Abstrak

DINA SRIKANDI WULAN SUCIATI. Strategi Pemasaran Taman Wisata Alam Telaga Warna Puncak Bogor. Dibimbing oleh Musa Hubeis.

Taman WisataAlam (TWA) Telaga Warna merupakan sebuah obyek wisata alam yang terletak di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Obyek wisata ini dilatarbelakangi persawahan dan perkampungan penduduk dengan gunung yang menjulang tinggi menambah keindahan panorama alam yang sudah ada. Pengembangan kawasan TWA Telaga Warna sebagai tujuan ekowisata memerlukan strategi pemasaran yang yang tepat untuk pengelolaan ekowisata yang lebih baik. Tujuan dari penelitian yaitu: (1) Mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan kawasan ekowisata TWA TelagaWarna, (2) Merumuskan strategi pemasaran yang tepat untuk pengembangan ekowisata di TWA Telaga Warna. Strategi TWA Telaga Warna menggunakan metode Internal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE), Strenghts, Weaknesses, Opportunities dan Threats (SWOT), Matriks Internal External (IE) dan Analytical Hirarchy Process (AHP). Hasil analisis menunjukan lima strategi yang dinilai baik, yaitu: (1) Memberikan pelatihan SDM mengenai ekowisa taterpadu, (2) Kerjasama dengan travel agent dengan mempromosikan kekayaan yang ada di TWA Telaga Warna, (3) Penggalan kerjasama sarana dan prasarana dengan berbagai pihak, (4) Menciptakan trend wisata baru berbasis pendidikan, (5) Monitoring dan evaluasi kegiatan yang dilakukan.

Kata Kunci : Strategi Pemasaran, Taman Wisata Alam, Telaga Warna, Memberikan pelatihan SDM mengenai ekowisata terpadu.

ABSTRACT

DINA SRIKANDI WULAN SUCIATI. Marketing Strategy Colour Lake Nature Park Puncak Bogor. Supervised by Musa Hubeis.

Colour Lake Nature Park is a natural tourist attraction located in the Puncak area, Bogor, West Java. The attractions on the back fields and township residents with towering mountains add to the beauty of the scenery there. Development of TWA TelagaWarna region as a destination for ecotourism requires appropriate marketing strategies for better management of ecotourism. The purpose of the study are: (1) Identify and analyze internal and external factors that influence the development of ecotourism TelagaWarna TWA, (2) to formulate appropriate marketing strategies for the development of ecotourism in the TWA color lake . Colour Lake TWA strategy using Internal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE), Strenghts, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT), Matrix Internal External (IE) dan Analytical Hirarchy Process (AHP). The results of the analysis showed that the five strategies are assessed either : (1) provide integrated HR training on ecotourism, (2) cooperation with travel agents to promote the richness of TWA's in Colour Lake, (3) a fragment of facilities and infrastructure cooperation with various parties, (4) creating a new tourism trend based education, (5) monitoring and evaluation activities performed.

(5)

STRATEGI PEMASARAN TAMAN WISATA ALAM

TELAGA WARNA PUNCAK BOGOR

DINA SRIKANDI WULAN SUCIATI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Pada

Departemen Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)
(7)

Judul Skripsi : Strategi Pemasaran TWA Telaga Warna Puncak Bogor Nama : Dina Srikandi Wulan Suciati

NIM : H24114093

Disetujui oleh

Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, M.S., Dipl.Ing., D.E.A. Pembimbing 1

Diketahui oleh

Dr. Mukhamad Najib, S.T.P, M.M. Ketua Departemen

(8)
(9)

DAFTAR ISI Bauran Pemasaran Jasa Lingkungan Internal 4

Analisis Lingkungan Eksternal 4

Penelitian Terdahulu 4

METODE PENELITIAN 5

Kerangka Pemikiran Penelitian 5

Lokasi dan Waktu Penelitian 6

Pengumpulan Data 6

Pengolahan dan Analisis Data 6

Matriks IFE dan EFE 6

Matriks External Internal (IE) 7

Strenghts, Weaknesses, Opportunitties, Threats 8

Analytical Hirarchy Process 9 Strategi Pemasaran TWA TelagaWarna 11

Segmentation 11

Targeting 11

Positioning 11

Bauran Pemasaran Jasa 12 Identifikasi Faktor-faktor Strategik Internal dan Eksternal

TWATelagaWarna 13

(10)

Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal 15

Analisis Matriks SWOT 16

Analisis Prioritas Pengambilan Keputusan Pemasaran TWA

TelagaWarna menggunakan AHP 19

Faktor yang berpengaruh dalam Penyusunan Strategi Pemasaran 19

Aktor 19

Tujuan 19

Alternatif Strategi 19

Hasil Pengolahan Data 21

Implikasi Manajerial 22

SIMPULAN DAN SARAN 22

Simpulan 22

Saran 23

DAFTAR PUSTAKA 23

LAMPIRAN 24

(11)

DAFTAR TABEL

1 Data Jumlah Pengunjung TWA TelagaWarna 2011-2013 1 2 Penilaian bobot faktor strategi internal/ eksternal perusahaan 7

3 Matriks SWOT 8

4 Sejarah Kawasan Telaga Warna 10

5 Harga Tiket TWA Telaga Warna 12

6 Matriks IFE TWA Telaga Warna 14

7 Matriks EFE TWA Telaga Warna 15

8 Matriks SWOT TWA Telaga Warna 17

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka Pemikiran Penelitian 5

2 Matriks IE TWA TelagaWarna 7

3 Struktur AHP TWA TelagaWarna 9

4 Matriks IE TWA Telaga Warna 16

5 Struktur AHP TWA Telaga Warna 21

DAFTAR LAMPIRAN

1 Data Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata di Kawasan Puncak 27 2 Lembar Kuesioner untuk Pengunjung 28 3 Lembar Kuesioner untuk Stakeholder 31 4 Kuisioner Penentuan Bobot dan Rating 35 5 Bobot Faktor Internal dan Eksternal oleh Responden 42 6 Kuesioner Penentuan Strategi Pemasaran Menggunakan Perbandingan

Berpasangan 45

(12)
(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang beriklim tropis kaya akan sumber daya hayati maupun non hayati dan dikenal sebagai salah satu Negara megabiodiversitas. Namun kondisi sekarang menunjukan tingginya laju kerusakan hutan tropis dan meningkatnya isu kerusakan lingkungan, akibatnya secara tidak langsung, telah mendorong masyarakat luas memikirkan pentingnya pengelolaan berbasis kelestarian ekosistem untuk menjamin kelestarian ekosistem lingkungan. Pengelolaan berbasis kelestarian ekosistem secara tidak langsung memanfaatkan potensi jasa lingkungan yang ada didalamnya, sehingga dapat mendorong mekanisme pasar untuk produk jasa lingkungan dimana salah satunya adalah pengelolaan wisata berbasis kelestarian alam atau ekowisata.

Pada wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), kawasan wisata yang paling banyak diminati adalah Bogor (Kawasan Puncak), Kawasan Puncak memiliki memiliki potensi wisata yang besar karena Kawasan Puncak terdapat berbagai obyek wisata yang dapat menarik minat pengunjung. Dalam Lampiran 1 dapat dilihat berbagai objek wisata yang terdapat di Kawasan Puncak serta perkembangan kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara tahun 2007-2010.

TWA Telaga Warna sebagai obyek wisata yang terletak di kawasan Wisata Puncak dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah (BBKSDA) 1 dan Seksi Konservasi Wilayah 2 Bogor dibawah naungan BBKSDA Jawa Barat. Dengan menggunakan sistem pembagian blok, kawasan ini dibagi menjadi dua, yaitu blok inti atau perlindungan dan blok pemanfaatan (tempat wisata), sedangkan pengelolaan wisata dikelola oleh pengelola (Kepala Resort bekerjasama dengan Koperasi Alam Lestari) dan pihak swasta (PT Lintas Daya Kreasi), berikut data jumlah wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara pada TWA Telaga Warna dari tahun 2011-2013 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Jumlah Pengunjung TWA Telaga Warna 2011–2013

Tahun Wisatawan (orang)

Domestik Mancanegara Jumlah 2011 26013 5500 31.513

2012 15640 4650 20.290

2013 14962 7474 22.436 Sumber: Data Pengunjung TWA Telaga Warna Bogor, 2014

(14)

mendapatkan strategi yang tepat untuk TWA Telaga Warna yang berkelanjutan dan lestari dan untuk meningkatkan jumlah pengunjung.

Perumusan Masalah

Pengembangan ekowisata TWA Telaga Warna sebagai tujuan ekowisata memerlukan strategi pemasaran yang tepat,dengan tetap mempertahankan kelestariannya. Sehubungan dengan pengembangan ekowisata TWA Telaga Warna, maka penelitian ini terfokus pada:

1. Faktor internal dan eksternal apakah yang berpengaruh terhadap strategi pemasaran ekowisata TWA Telaga Warna?

2. Bagaimanakah strategi pemasaran yang tepat untuk pengembangan ekowisata TWA Telaga Warna?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal dan eksternal yang memengaruhi pengembangan kawasan ekowisata TWA Telaga Warna.

2. Merumuskan strategi pemasaran yang tepat untuk pengembangan ekowisata di TWA Telaga Warna.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat berikut :

1. Bagi TWA Telaga Warna, sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan bermanfaat dalam menyusun strategi pemasaran.

2. Bagi perorangan, penelitian ini merupakan sarana pengembangan wawasan dan kemampuan analitis terhadap masalah-masalah praktis yang ada, khususnya di bidang strategi pemasaran.

3. Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat dijadikan sebagai rekomendasi dalam pengembangan ekowisata berbasis lingkungan.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian terfokus untuk mengkaji strategi pemasaran TWA Telaga Warna Puncak, Bogor Jawa Barat yang dilakukan oleh wisatawan.

TINJAUAN PUSTAKA

Ekowisata

(15)

Muklison, 2000). Ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang bertanggung jawab terhadap kelestarian area yang masih alami, memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya bagi masyarakat setempat (Bjork, 2000).

Jasa

Menurut Lovelock dan Wright (2007), jasa adalah tindakan atau kinerja yang menciptakan manfaat bagi pelanggan dengan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri-atau atas nama-penerima jasa tersebut.

Sifat-sifat karakteristik jasa

Menurut Buchari (2007), sifat-sifat khusus dari pemasaran jasa adalah: 1. Menyesuaikan dengan selera konsumen, dimana pembeli berkuasa

memperlihatkan suasana pasaran jasa saat ini.

2. Keberhasilan pemasaran jasa dipengaruhi oleh jumlah pendapatan penduduk. Pada pemasaran jasa tidak ada pelaksanaan fungsi penyimpangan.

3. Mutu jasa yang dipengaruhi oleh benda berwujud (perlengkapannya). 4. Saluran distribusi pada pemasaran jasa tidak begitu penting.

Macam-macam jasa

Macam-macam jasa menurut Buchari (2007) adalah: 1. Layanan Perorangan

2. Jasa Keuangan

3. Entertaiment

4. Pelayanan Hotel

Pemasaran

Menurut Kolter dan Amstrong (2008) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain.

Strategi Pemasaran

Kolter dan Amstrong (2008) menyatakan bahwa renstra menentukan keseluruhan misi dan tujuan perusahaan. Ada dua peubah besar dalam strategi pemasaran, yaitu peubah yang dapat dikontrol dan yang tidak dapat dikontrol (Triyana dalam Buchari, 2007).

Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal merupakan kekuatan dan kelemahan yang ada di dalam perusahaan. Lingkungan internal yang diamati aspek pemasaran dan bauran pemasaran jasa.

Strategi dalam Lingkungan Internal

(16)

Bauran Pemasaran Jasa Lingkungan Internal

Lovelock dan Wright (2007) mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix) menjadi integrated services management dengan menggunakan pendekatan 8P, yaitu unsur produk (product elements); tempat, dunia maya dan waktu (place, cyberspace, and time); promosi dan pendidikan (promotion and education); harga dan pengeluaran terhadap pengguna lain (price and outher user outlays); proses (process); produktivitas dan mutu (productivity and quality); orang (people); dan bukti fisik (physical evidence).

Analisis Lingkungan Eksternal

David (2009) mengemukakan bahwa analisis lingkungan eksternal (makro) berguna untuk perusahaan dalam memanfaatkan peluang yang ada dan mengantisipasi setiap ancaman, sehingga dapat dilakukan suatu tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Penelitian Terdahulu

Sudirman (2013) melakukan penelitian tentang kajian pengembangan dan pemasaran ekowisata Taman Nasional Sebangau (TNS). Penelitian ini menggunakan analisis SWOT. Dari penelitian ini diketahui bahwa pengembangan dan pemasaran ekowisata di TNS masih menghadapi beberapa permasalahan, yakni SDM yang terbatas, belum adanya anggaran khusus terkait pengembangan dan pemasaran ekowisata, belum adanya peraturan tentang tujuan pokok dan fungsi (tupoksi) para anggota dewan kelola TNS. Strategi pemasaran dan pengembangan ekowisata di TNS adalah dengan memaksimalkan stakeholders dan fungsi pemasaran lainnya.

Pangriptobowo (2006) melakukan penelitian yang berjudul Strategi Pengembangan Wana Wisata Citamiang Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT sebagai alat analisis. Hasil dari analisis ini strategi alternatif yang direkomendasikan kepada Pengelola, Wana Wisata Citamiang adalah dengan mengoptimalkan sarana dan prasarana untuk kegiatan outbond exclusive, melakukan koordinasi dengan PT Perkebunan Teh Ciliwung untuk mengembangkan objyek wisata tea walk.

(17)

R

Pada dasarnya ekowisata merupakan perpaduan dari berbagai minat yang tumbuh dari keprihatinan lingkungan, ekonomi dan sosial.Sementara itu, menurut kamus bahasa, ekowisata merupakan bentuk kegiatan pariwisata yang memperhatikan atau sejalan dengan kegiatan peduli lingkungan.

Kerangka pemikiran merupakan dasar pemikiran dari penelitian yang memuat teori maupun konsep-konsep yang akan dijadikan dasar penelitian dan saling berkaitan, langkah-langkah yang digunakan untuk mendapatkan strategi pemasaran TWA Telaga Warna dituangkan dalam kerangka penelitian dan disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Berdasarkan Gambar 1, untuk mengkaji berbagai strategi pemasaran TWA Telaga Warna perlu dilakukan observasi langsung dengan metode survei pada pengunjung dan interview dengan praktisi atau aktor yang terkait dengan pengelolaan TWA Telaga Warna. Hasil identifikasi ini melewati tahap masukan, dimana faktor internal dan eksternal di analisis menggunakan matriks IFE dan EFE. Tahap berikutnya tahap pencocokan dengan matriks SWOT untuk mendapatkan strategi yang berasal dari identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman TWA Telaga Warna. Tahapan terakhir dari analisis ini adalah mengelola strategi

TWA Telaga Warna, Bogor Jawa Barat

Lingkungan Pemasaran

Lingkungan Internal 1. Segmentasi pasar

2. Bauran pemasaran Lingkungan Eksternal

(18)

SWOT untuk mendapatkan strategi prioritas sebagai rekomendasi kepada pengelola dalam menerapkan strategi pemasaran TWA Telaga Warna dengan menggunakan AHP sebagai alat analisis serta pada akhirnya penelitian ini memberikan suatu rekomendasi dan penilaian awal bagi pengelola TWA Telaga Warna.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kawasan ekowisata TWA Telaga Warna seluas lima hektar terletak di Desa Tugu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat Puncak, Bogor. Penelitian berlangsung selama bulan Desember 2013 s/d Maret 2014.

Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. 1. Data Primer

Data primer merupakan data langsung yang diperoleh di lapangan/ langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh dengan cara wawancara yang tidak terstruktur dan wawancara terstruktur terhadap pengunjung yang dapat dilihat pada Lampiran 2 dan wawancara terstruktur terhadap Stakeholder yang dapat dilihat pada Lampiran 3.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah diolah lebih lanjut, sehingga lebih inovatif. Data tersebut berupa data kepustakaan, majalah dan media cetak lainnya maupun literatur yang relevan dengan penelitan ini.

Pengolahan dan Analisis Data

Matriks IFE dan EFE

Menurut David (2009), tahapan yang perlu dilakukan dalam pembuatan matriks IFE dan EFE adalah:

1. Membuat daftar faktor-faktor internal dan eksternal utama yangmempunyai dampak penting untuk aspek internal dan eksternal perusahaan, kemudian menempatkannya pada kolom utama.

2. Memberi pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari titik 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting). Metode ini diingnkan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor tersebut. Untuk menentukan bobot setiap faktor digunakan skala 1, 2 dan 3.

(19)

Tabel 2. Penilan bobot faktor strategi internal/eksternal perusahaan

1: Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal. 2: Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal. 3: Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal. 4. Berikan peringkat 1-4 untuk masing-masing faktor.

5. Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot untuk masing-masing peubah.

6. Jumlahkan skor bobot masing-masing peubah untuk memperoleh skor bobot total untuk organisasi.

Matriks External Internal (IE)

Gabungan kedua matriks IFE dan EFE menghasilkan matriks external internal yang berisikan Sembilan macam sel yang memperlihatkan kombinasi total nilai terboboti dari matriks-matriks IFE dan EFE. Tujuan penggunaan matriks ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat korporat yang lebih detail, bentuk matriks IE (Internal-Eksternal) dapat dilihat pada Gambar 2.

Total Skor IFE Gambar 2. Matriks IE (Internal-Eksternal)

Kesembilan sel itu dapat dikelompokan menjadi tiga strategi utama, yakni : 1. Sel I, II dan IV disebut strategi tumbuh dan membangun strategi yang cocok

(20)

2. Sel III, V dan VII disebut sebagai strategi pertahankan dan pelihara. Penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan dua strategi yang banyak dilakukan apabila perusahaan berada dalam sel ini.

3. Sel VI, VIII dan IX disebut strategi panen dan divestasi.

Strenghts, Weaknesses, Oppotunitties, Treats

Langkah awal dalam analisis SWOT dan analis deskriptif menurut David (2009) menghasilkan alternatif strategi. Aspek-aspek yang dikaji adalah:

1. Aspek Internal

Aspek-aspek yang sudah ada/sudah dimiliki, baik kekuatan maupun kelemahan oleh perusahaan atau organisasi.

2. Aspek Eksternal

Aspek-aspek yang sangat dekat/erat kaitannya dengan tujuan yang berada di luar perusahaan atau organisasi, baik opportunities/kesempatan/peluang yang menguntungkan/mendukung tujuan perusahaan atau organisasi, maupun

threats/ancaman yang akan merugikan bahkan menggagalkan tujuan perusahaan atau organisasi, jika tidak pandai mensiasatinya.

Langkah selanjutnya menentukan strategi untuk mencapai tujuan berdasarkan data yang diperoleh pada data sebelumnya, yaitu:

a. Strategi SO dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan (S) untuk mengambil manfaat dari peluang (O) yang ada.

b. Strategi WO yaitu mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan peluang (O) untuk mengatasi kelemahan (W) yang ada.

c. Strategi ST yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan (S) untuk menghindari ancaman (T).

d. Strategi WT yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam mengarungi kelemahan (W) dan menghindari ancaman (T).

Langkah terakhir dalam analisis SWOT menentukan langkah konkrit yang dilakukan berdasarkan empat strategi berdasarkan tujuan yang ingin dicapai untuk kemudian dibuat program sesuai waktu/jadwal, dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Matriks SWOT

Sumber: David (2009)

Pada Tabel 3 menjelaskan bahwa analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenght) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategis dan kebijakan perusahaan. Dengan

(21)

demikian perencanaan strategis (Strategic Planner) harus menganalisis faktor-faktor strategik perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang saat ini.Hal tersebut disebut dengan analisis situasi.

Analytical Hirarchy Process

Saaty (1991) AHP adalah satu bentuk model pengambilan keputusan dengan

multiple criteria. Salah satu kehandalan AHP dapat melakukan analisis secara simultan dan terintegrasi antara parameter-parameter yang kualitatif atau bahkan kuantitatif.Hasil dari alternatif strategi yang menggunakan analisis SWOT dan analisis deskripsi dianalisis dengan AHP. Struktur AHP dapat lihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Struktur AHP Langkah-langkah dan proses AHP adalah:

1. Mendefinisikan permasalahan dan penentuan tujuan. Jika AHP digunakan untuk memilih alternatif atau menyusun prioritas alternatif maka tahap ini dilakukan pengembangan alternatif.

2. Menyusun masalah kedalam hirarki, sehingga permasalahan yang kompleks dapat ditinjau dari sisi detail dan terukur.

3. Penyusunan prioritas untuk tiap unsur masalah pada hirarki.

4. Melakukan pengujian konsistensi terhadap perbandingan antar unsur yang didapat pada tingkat hirarki yang sama.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum TWA Telaga Warna

Sejarah TWA Telaga Warna dimulai dengan ditetapkannya kawasan ini menjadi Cagar Alam (CA) Telaga Warna berdasarkan SK Menteri Pertanian No.131/UM/1954 tanggal 6 Desember 1954 dengan sebagian kelompok hutan Megamendung seluas 23,5 Ha. Pada Tanggal 23 Juni 1979, berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 394/kpts/UM/6/1979 CA Telaga Warna mengalami perluasan menjadi 350 Ha, kemudian kawasan CA ini dibagi menjadi 2 (dua) bagian

GOAL

(22)

yaitu CA dan TWA Telaga Warna yang ditetapkan berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 481/Kpts/UM/6/1981 pada tanggal 9 Juni 1981 seluas 5 Ha.Sejarah Kawasan Telaga Warna dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Sejarah Kawasan Telaga Warna

Sumber: Telaga Warna Dokumen Tahun 2007

Berdasarkan Tabel 4, pada Tanggal 23 Juni 1979 menurut SK Menteri Pertanian No. 394/kpts/UM/6/1979 CA Telaga Warna mengalami perluasan menjadi 350 Ha, kemudian kawasan CA ini dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu CA dan TWA Telaga Warna yang ditetapkan berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 481/Kpts/UM/6/1981 pada tanggal 9 Juni 1981 seluas 5 Ha.Kemudian pada tahun 2002 mulai adanya pemberian izin pengusahaan pariwisata alam TWA Telaga Warna.

Potensi Wisata

Menurut Undang–undang No.10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan,daya tarik merupakan sesuatu yang mempunyai keunikan, keindahan dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

Daya Tarik Wisata

Telaga Warna mempunyai keunikan yang khas yaitu dapat berubahnya warna permukaan air telaga. Telaga warna ditumbuhi jenis gulma air (Najas Gramininae) yang mendominasi seluruh permukaan telaga. Sinar matahari yang memancar ke permukaan telaga sehingga gulma memberikan efek perubahan warna pada permukaan telaga menjadi hijau muda, hijau tua sampai warna gelap tergantung dari intensitas matahari yang masuk. Fenomena ini sangat menarik dan mengundang banyak pengunjung.

Daya tarik lain dari Telaga Warna adalah kondisi udara pegunungan yang sejuk dan letaknya yang berada di sekitar kebun teh sehingga cocok dijadikan obyek

No Tahun Keterangan

1. 1927 Berdasarkan GB tanggal 7-7-1927 No. 26 dan GB tanggal 19-10-1927, No.14 bahwa kelompok hutan G. Megamendung G. Hambalang dan Ciawitali ditetapkan sebagai kawasan hutan

2. 1954 Berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 131/um/1954 tanggal 6-12-1954 sebagian kelompok hutan megamendung seluas 23,25 Ha ditunjuk menjadi Cagar Alam Telaga Warna.

3 1979 Berdasarkan SK Mentan No.394/kpts/um/6/1979, tanggal 23-6-1979, Cagar Alam Telaga Warna menjadi 350 Ha (Perluasan) 4. 1981 Berdasarkan SK Menteri Pertanian No.481/kpts/Um/6/ 1981 tanggal

9-6-1981 menetapkan kawasan TWA Telaga Warna seluas 5 Ha.

5. 1987 Dilaksanakan penataan batas TWA Jember seluas 50 Ha (tidak tuntas) 6. 2002 Pemberian ijin Pengusahaan Pariwisata Alam TWA. Telaga Warna dan Jember (SK Menteri Kehutanan RI No. 03/Menhut-IV/2002 tanggal 2-01-2002) kepada PT Lintas Daya Kreasi.

(23)

rekreasi dan objek untuk berfoto. TWA Telaga Warna juga mempunyai suatu legenda dan misteri yang menyertainya, dimana masih ada kepercayaan masyarakat tentang air telaga yang dapat menyembuhkan penyakit dan hal–hal yang berhubungan dengan cita–cita dan harapan. Di TWA Telaga warna juga terdapat obyek wisata budaya berupa makan keramat yang sering dikunjungi peziarah. Kegiatan wisata lainnya yang dapat dilakukan antara lain fotografi, pengamatan burung dan lintas alam.

Atraksi dan Fasilitas Wisata

Atraksi wisata merupakan potensi wisata unggulan yang menjadi daya tarik untuk menarik pengunjung. Atraksi wisata dengan menggabungkan unsur alami dan unsur buatan merupakan potensi wisata yang dapat dinikmati pengunjung agar tidak jenuh dalam berwisata di TWA Telaga Warna. Selain daya tarik utamanya yaitu Telaga, di TWA Telaga Warna terdapat beberapa atraksi dan fasilitas wisata yang terdapat di bagian dalam kawasan diantaranya adalah kegiatan Outbound, Jungle Trackking, Flying Fox, dan Perahu untuk mengelilingi Telaga. Fasilitas umum yang mendukung diantaranya adalah 2 kantin, 3 unit shelter, 1 unit musholla, 2 unit toilet, pusat informasi, jalan setapak dan juga tempat parkir.

Strategi Pemasaran TWA Telaga Warna

Kolter dan Amstrong (2008) Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, di mana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang menguntungkan. Perusahaan memutuskan pelanggan mana yang akan dilayaninya (segmentation dan targeting) dan bagaimana perusahaan melayaninya (positioning).

Segmentation

Segmentasi pada TWA Telaga Warna di kelompokan berdasarkan demografis dan geografis. Demografis yaitu keluarga, kelompok pecinta alam, kalangan bawah, menengah dan atas.

Targeting

Berdasarkan pengamatan, pengelola dapat menetapkan target pasar kepada para wisatawan berusia berkisar 15 tahun keatas yang mencari panorama alam yang memberikan kesejukan dan ketenagan.

Positioning

(24)

Bauran Pemasaran Jasa

Tjiptono (2008) menyatakan bauran pemasaran jasa adalah seperangkat alat yang digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang taktik jangka panjang pendek. Unsur-unsur pemasaran terdiri dari: Product, Place, People, Process, Physical Evidence,

Productivity dan Quality.

1. Product (produk)

Kawasan TWA Telaga Warna menawarkan produk-produk wisata berikut : a. Panorama alam

b. Danau

c. Tracking

d. Keberadaan flora dan fauna (yang paling menarik minat wisatawan adalah owa jawa yang berada di kawasan)

e. Situs-situs budaya 2. Price (harga)

Keputusan mengatur harga karcis dan penatausahaan pungutan TWA Telaga Warna dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Harga Tiket TWA Telaga Warna

No Wisatawan Harga Tiket (Rp)

1 Wisatawan nusantara 2000

2 Wisatawan mancanegara 15.000

3 Flying Fox 10.000

4 Perahu 10.000

Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa tiket wisatawan nusantara Rp2000, tiket wisatawan mancaenegara Rp20.000, flying fox dikenakan tarif Rp10.000 dan perahu untuk mengelilingi danau dikenakan tarif Rp10.000. Menurut Kepala Subdit Pemanfaatan Wisata Alam, Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung, Kementerian Kehutanan, tarif wisatawan lokal dan macanegara dibedakan didasarkan pada kemampuan daya beli wisatawan lokal masih rendah sedangkan wisatawan mancanegara memiliki daya beli yang tinggi.

3. Promotion (promosi)

Kegiatan promosi di TWA Telaga Warna dibantu oleh Dinas Pariwisata, khususnya Dinas Pawiwisata daerah Jawa Barat. Kegiatan promosi yang dilakukannya antara lain pendekatan dengan masyarakat melalui pameran-pameran pariwisata Indonesia. Place (tempat/ distribusi)

Berdasarkan sifat jasa yang diberikan, tempat terjadinya distribusi pelayanan jasa adalah pada setiap lokasi produk-produk jasa yang ditawarkan oleh pengelola. TWA Telaga Warna merupakan kawasan hutan hujan tropis dengan luas total taman mencapai 5 Ha, luas telaga atau danau ±1,5 Ha. TWA Telaga Warna terletak di kawasan wisata Puncak tepatnya di Desa Tugu Utara Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor.

4. People (SDM)

(25)

5. Process (proses)

Proses pelayanan pengunjung yang telah berlangsung selama ini adalah pengunjung langsung mendatangi lokasi TWA Telaga Warna dengan membeli tiket kemudian pengunjung bisa langsung masuk ke kawasan wisata.

6. Physical Evidence (bukti fisik)

Bukti fisik yang dimiliki oleh TWA Telaga Warna harus dikelola dengan baik, karena hal ini sangat mengaruhi kesan dari pengunjung. Sampai dengan saat ini sarana fisik yang tersedia di kawasan ekowisata TWA Telaga Warna adalah: 1. Homestay, untuk saat ini homestay yang tersedia di kawasan hanya 1unit. 2. Jalur tracking dari TWA Telaga Warna ke TWA Jember.

3. Pos ticketing

4. Toilet (2 unit)

5. Gazebo (2 unit) untuk wisatawan beristirahat 6. Kantin

7. Productivity dan quality (produktivitas dan mutu)

Pengelola ekowisata TWA Telaga Warna saat ini hanya menawakan potensi alam yang sudah ada kepada wisatawan dan baru berencana pada tahun 2014 ini akan memberikan pelatihan bahasa asing kepada pegawainya untuk meningkatkan mutu SDM.

Identifikasi Faktor-faktor Internal dan Eksternal TWA Telaga Warna

Identifikasi faktor-faktor strategik TWA Telaga Warna dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Faktor Strategis Internal

a. Kekuatan (Strengths) 1) Telaga alami unik

2) Keunikan situs budaya setempat 3) Tingginya keanekaragaman hayati 4) Sarana wisata alam sudah tersedia 5) Lokasi strategik

5) Rencana pembangunan tidak sesuai RKT 2. Faktor Eksternal

a. Peluang (Oportunities)

1) Kerjasama dengan stakeholder lain (travel agent dan hotel di daerah Puncak)

2) Menjual kerajinan tangan khas TWA Telaga Warna 3) Menawarkan suatu ke khas wisata alam

(26)

b. Ancaman (Threats)

1) Pencemaran lingkungan

2) Merambahnya bangunan-bangunan liar kedalam kawasan konservasi 3) Persaingan antar tempat wisata di daerah puncak

4) Pertikaian atau konflik yang pernah terjadi

Rumusan Strategi Pengembangan TWA Telaga Warna

Analisis Lingkungan Internal

Strategi matriks IFE merupakan rumusan analisis lingkungan internal. Matriks ini memberikan rangkuman dan evaluasi kekuatan dan kelemahan utama pada berbagai bidang fungsional. Matriks IFE juga memberikan dasar pengenalan dan evaluasi hubungan antar bidang-bidang fungsional tersebut. Untuk mengetahui bobot dan rating faktor internal dan eksternal dilakukan kuisioner terhadap responden yang ahli dalam bidang jasa lingkungan ekowisata, reponden pertama adalah Kasubdit Pemanfaatan Wisata Alam, Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung Kementerian Kehutanan, yang kedua adalah Bapak Unu Nitibaskara selaku dosen ekowisata di Universitas Nusa Bangsa, responden ketiga adalah Pengelola Resort TWA Telaga Warna dan responden keempat adalah PT Lintas Daya Kreasi (LDK) yang mempunyai izin usaha pada kawasan Telaga Warna. Kuesioner Penentuan Bobot dan Rating dapat dilihat pada Lampiran 4 dan hasil matriks IFE TWA Telaga Warna dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Matriks IFE TWA Telaga Warna

No Faktor Internal Bobot Rating Skor Kekuatan (a) (b) (axb)

1 Telaga alami yang unik 0,2 3,75 0,750

2 Keunikan situs budaya setempat 0,113 3,75 0,424 3 Tingginya keanekaragaman hayati 0,116 3,5 0,406 4 Sarana wisata alam yang sudah tersedia 0,112 3,5 0,392 3 Akses masuk kendaraan yang melewati

jalur pihak lain (perkebunan)

0,076 2,00 0,152

4 Promosi kurang optimal 0,071 1,50 0,107 5 Rencana pembangunan tidak sesuai

dengan rencana kegiatan tahunan

0,06 1,25 0,075

Total Kelemahan 0,575

Total Faktor Internal 2,917

(27)

dan kelemahan utama yaitu Mutu SDM di lapangan rendah dengan skor 0,173. Penggabungan Faktor Internal (kekuatan dan kelemahan) menghasilkan total skor rataan 2,917.

Analisis Lingkungan Eksternal

Matriks EFE digunakan untuk merangkum peluang dan ancaman pada TWA Telaga Warna. Analisis matrik EFE dilakukan perhitungan yang sama dengan matriks IFE, yaitu perhitungan terhadap bobot dan pemberian rating pada setiap faktor dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Matriks EFE TWA Telaga Warna

No Faktor Eksternal Bobot Rating Skor Peluang (a) (b) (axb)

1

Kerjasama dengan stakeholder lain (travel agent dan hotel didaerah puncak)

0,182 4,00 0,728

2

Menjual kerajinan khas TWA Telaga Warna

0,115 3,00 0,345

3 Menawarkan kekhasan wisata alam 0,148 4,00 0,592

4

Pembangunan homestay yang diminati wisatawan

Persaingan antar tempat wisata di daerah

puncak 0.073 2,00 0,146 dimanfaatkan oleh TWA Telaga Warna untuk menghadapi persaingan adalah kerjasama dengan stakeholder lain (travel agent dan hotel di daerah puncak) dengan skor 0,728 dan ancaman utama yang diperoleh dari hasil perhitungan pada urutan pertama adalah merambahnya bangunan-bangunan liar ke dalam kawasan konservasi dengan skor 0,158. Penggabungan Faktor Eksternal (peluang dan ancaman) memiliki total skor 2,921. Jawaban responden terhadap kuesioner bobot faktor internal dan eksternal dapat dilihat pada Lampiran 5.

Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

(28)

persaingan dan pertumbuhan dimasamendatang.Hasil yang diperoleh dari matriks IFE dan EFE digunakan untuk menyusun matrik IE, sehingga diketahui posisi TWA Telaga Warna pada Gambar 4.

Gambar 4. Matriks IE TWA Telaga Warna

Berdasarkan Gambar 4 nilai skor rataan pada matriks IFE 2,917 dan matriks EFE memperoleh total skor rataan 2,921. Hasil tersebut menempatkan TWA Telaga Warna ke dalam sel V (rataan) yang disebut sebagai strategi Pertahankan dan Pelihara.Dalam hal ini penetrasi pasar dan pengembangan merupakan dua strategi yang banyak dilakukan apabila berada pada sel ini.

Analisis Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan oleh TWA Telaga Warna berdasarkan pengembangan dari matriks IE. Berbagai alternatif strategi dapat dirumuskan berdasarkan model analisis matriks SWOT. Strategi utama yang disarankan terdapat empat macam, yaitu strategi SO, ST, WO dan WT. Analisis ini menggunakan data yang telah diperoleh dari matriks EFE dan IFE. Keunggulan dari penggunaan model ini adalah mudah menginformasikan strategi berdasarkan gabungan faktor eksternal dan internal. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 8.

Grow

and Build

Digest or

Hold

(29)

Tabel 8. Matriks SWOT TWA Telaga Warna 5.Rencana pembangunan tidak

sesuai Rencana Kegiatan

1. Monitoring dan evaluasi Rencana Kegiatan pengembangan yang dilakukan

(30)

Penyusunan strategi pada Tabel 8 dapat dilihat hubungan antara SO, WO, ST, WT adalah sebagai berikut :

1. Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang (Strenght-Opportunities). Kekuatan Telaga alami yang unik sangat berkaitan dengan peluang menjual kerajinan khas TWA Telaga Warna, kekuatan keunikan situs budaya berkaitan dengan peluang keinginan masyarakat untuk ikut berpartisipasi, kekuatan tingginya keanekaragaman hayati berkaitan dengan peluang menawarkan ke khasan wisata alam, kekuatan sarana wisata alam yang sudah tersedia berkaitan dengan peluang pembangunan homestay yang diminati wisatawan dan kekuatan lokasi strategik berkaitan dengan peluang kerjasama dengan stekholder lain (travel agent dan hotel di daerah puncak). Berdasarkan kekuatan dan peluang tersebut dapat disimpulkan mendapatkan alternatif yaitu, kerjasama dengan

travel agent dengan mempromosikan kekayaan yang ada di TWA Telaga Warna. 2. Mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang (

Weaknesses-Opportunities). Kelemahan mutu SDM dilapangan rendah dan akses masuk kendaraan yang melewati jalur milik pihak lain berkaitan dengan peluang kerjasama dengan stakeholder lain, kelemahan tidak atraksi budaya berkaitan dengan keinginan masyarakat untuk ikut berpartisipasi, kelemahan promosi yang kurang optimal berkaitan dengan peluangmenjual kerajinan khas TWA Telaga Warna dan kelemahan rencana pembagunan tidak sesuai rencana kegiatan tahunan berkaitan dengan peluang pembangunan homestay yang diminati wisatawan. Berdasarkan kelemahan dan peluang tersebut mendapatkan dua alternatif yaitu, alternatif pertama memberikan pelatihan kepada SDM dilapangan agar dapat bekerjasama dengan stakeholder, pengunjung dan masyarakat sekitar. Alternatif kedua penggalangan kerjasama pemanfaatan sarana dan prasarana dengan berbagai pihak.

3. Menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman (Strenght-Threats). Kekuatan telaga alami yang unik berkaitan dengan ancaman persaingan antar tempat wisata didaerah puncak, kekuatan keunikan situs budaya setempat berkaitan dengan ancaman merambahnya bangunan-bangunan liar kedalam kawasa konservasi, tingginya keanekaragaman hayati berkaitan dan lokasi strategik dengan ancaman pencemaran lingkungan, kekuatan sarana dan prasarana yang sudah tersedia berkaitan dengan ancaman pertikaian atau konflik yang pernah terjadi dengan berbagai pihak. Berdasarkan kekuatan dan ancaman tersebut mendapatkan alternatif yaitu, menciptakan trend wisata baru dengan berbasis pendidikan.

(31)

Analisis Prioritas Pengambilan Keputusan Pemasaran TWA Telaga Warna menggunakan AHP

Strategi pemasaran harus dirumuskan dan dirancang dengan sebaik mungkin agar sesuai dengan kebutuhan TWA Telaga Warna dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan.Adanya beberapa kelebihan dan kelemahan suatu perusahaan mengharuskan strategi pemasaran dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.Untuk mendapatkan penentuan strategi dilakukan kuesioner terhadap beberapa aktor penting, kuesioner penentuan strategi pemasaran menggunakan perbandingan berpasangan dapat dilihat pada Lampiran 6.

Faktor yang berpengaruh dalam Penyusunan Strategi Pemasaran

Faktor-faktor utama yang berpengaruh terhadap perkembangan TWA Telaga Warna didapatkan dari hasil analisis IFE, EFE dan SWOT. Faktor-faktor tersebut adalah Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam (IUPSWA), Trend Pasar dan Poteni Sumber Daya Alam

Aktor

Kuesioner AHP hanya dapat diisi oleh orang-orang yang benar mengerti akan obyek yang akan diteliti. Hal ini bertujuan agar data yang didapat akurat dan dapat menjawab permasalahan yang ingin dipecahkan. Pada penelitian ini yang menjadi narasumber kuesionernya adalahKepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat, Pengelola Resort TWA Telaga Warna dan PT LDK selaku pemegang IUPSWA.

Tujuan

Tujuan yang dapat dicapai TWA Telaga Warna berkaitan dengan keberhasilan strategi pemasaran ditunjukkan oleh adanya beberapa tujuan, yaitu meningkatkan jumalah wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara, meningkatkan mutu pelayanan pengelolaan terhadap wisatawan, mengembangan daya tarik wisata yang ada dan potensi wisata baru dan memperkenalkan TWA Telaga Warna ke masyarakat luas.

Alternatif Strategi

(32)
(33)

Berdasarkan Gambar 5 Struktur AHP Telaga Warna dapat dilihat bahwa yang dinilai sangat berpengaruh untuk mencapai Goal Strategi Pemasaran TWA Telaga Warna memiliki kriterian lebih dari 0,200, dapat dilihat bahwa faktor paling tinggi adalah Potensi Sumber Daya Alam memiliki nilai 0,593 yang artinya faktor ini sangat berpengaruh karena wisata alam yang bagus dapat menarik minat konsumen. Aktor yang memiliki nilai lebih dari 0,200 adalah Pengelola Resort TWA Telaga Warna dengan nilai 0,371 dan KBBKSDA Jawa Barat dengan nilai 0,475, aktor-aktor ini dinilai sangat berpengaruh pada pengambilan keputusan karena Pengelola Resort dapat membuat keputusan dan kebijakan dilapangan sedangkan KBBKSDA Jawa Barat dapat membuat keputusan perencanaan jangka panjang untuk TWA Telaga Warna. Tujuan yang memiliki nilai lebih dari 0,200 adalah Peningkatan Kualitas Pelayanan terhadap Wisatawan dengan nilai 0,276, Memperkenalkan TWA Telaga Warna kepada masyarakat luas dengan nilai 0,238 dan Mengambangkan daya tarik wisata yang ada dan potensi wisata baru dengan nilai 0,308, tujuan-tujuan ini dinilai sangat berpengaruh mengingat peningkatan kualitas pelayanan akan memberikan dampak positif dibenak wisatawan sehingga akan kembali berkunjung, memperkenalkan TWA Telaga Warna kepada masyarakat luas dinilai untuk dapat meraih wisatawan-wisatawan baru dan tujuan mengembangkan daya tarik wisata yang ada dan potensi wisata baru akan memberikan inovasi baru agar TWA Telaga Warna dapat bersaing dengan tempat wisata di Kawasan Puncak.

Hasil Pengolahan Data

Pengolahan data menggunakan AHP terdiri dari dua pengolahan yaitu pengolahan horizontal dan vertikal.Pengolahan horizontal menunjukan besarnya tingkat pengaruh suatu unsur lainnya terhadap suatu unsur hirarki di atasnya.Sementara itu pengolahan vertikal menunjukan pengaruh masing-masing unsur dalam suatu hirarki terhadap fokus utama. Pengolahan horizontal dan vertikal dapat dilihat pada Lampiran 7.

Sistem hirarki keputusan yang dianalisis terdiri dari beberapa tingkatan sesuai dengan kebutuhan.Tingkat pertama adalah sasaran pengelolaan kawasan wisata yaitu penyusunan strategi pemasaran TWA Telaga Warna Puncak Bogor. Tingkat kedua adalah empat faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan strategi yaitu izin usaha penyediaan sarana wisata alam (IUPSWA) (F1), trend pasar (F2), potensi sumber daya alam (F3) dan mutu SDM (F4).

Tingkat ketiga merupakan tiga aktor yang berperan dalam proses pengambilan keputusan yaitu PT Lintas Daya Kreasi (LDK), Pengelola Resort (PR) dan Kepala Balai Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam (KBKSDA).

Tingkat keempat merupakan empat tujuan yang ingin dicapai TWA Telaga Warna yaitu Meningkatkan jumlah pengunjung (T1), Meningkatkan mutu pelayanan terhadap wisatawan (T2), Mengembangkan daya tarik wisata yang ada dan potensi wisata baru (T3) dan Memperkenalkan TWA Telaga Warna ke masyarakat luas (T4).

(34)

bekerjasama dengan stakeholder, pengunjung dan masyarakat sekitar (S2); Penggalangan kerjasama pemanfaatan sarana dan prasarana dengan berbagai pihak (S3); Menciptakan trend wisata baru dengan berbasis pendidikan (S4) dan Monitoring dan evaluasi pengembangan yang dilakukan (S5)

Implikasi Manajerial

Kegiatan manajerial yang dapat dilakukan oleh pihak TWA Telaga Warna berdasarkan hasil penelitian yang ada adalah memberikan pelatihan bahasa kepada SDM TWA Telaga Warna, yaitu Bahasa Inggris dan Arab untuk memberikan kualitas yang baik terhadap wisatawan mancanegara. Selain itu juga memberikan pelatihan ekowisata mengenai kawasan wisata TWA Telaga Warna misalnya sejarah, luas kawasan, nama-nama tumbuhan yang hidup di kawasan konsevasi dan cerita mengenai masyarakat di kawasan TWA Telaga Warna. Mengikutsertakan masyarakat agar terciptanya budaya lokal misalnya dengan diadakannya pelatihan tari tradisional, kerajinan tangan dan makanan khas agar masyarakat ikut serta mengembangkan TWA Telaga Warna.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah :

1. Faktor internal (kekuatan dan kelemahan) yang berpengaruh terhadap strategi pemasran TWA Telaga Warna adalah: (Kekuatan) Telaga alami yang unik, keunikan situs budaya setempat, tingginya keanekaragaman hayati, sarana wisata alam yang sudah tersedia dan lokasi strategik. (Kelemahan) Mutu SDM dilapangan rendah, tidak ada atraksi budaya, akses masuk kendaraan yang melewati jalur masuk milik pihak lain, promosi kurang optimal dan rencana pembangunan tidak sesuai rencana kegiatan tahunan. Faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang berpengaruh terhadap strategi pemasaran TWA Telaga Warna adalah: (Peluang) Kerjasama dengan stakeholder lain (travel agent dan hotel didaerah puncak), menjual kerajinan khas TWA Telaga Warna, menawarkan kekhasan wisata alam, pembangunan homestay yang diminati wisatawan dan keinginan masyarakat untuk ikut berpartisipasi. (Ancaman) Pencemaran lingkungan, merambahnya bangunan-bangunan liar kedalam kawasan konservasi, persaingan antar tempat wisata di daerah puncak dan pertikaian atau konflik pernah terjadi dengan pihak perkebunan.

(35)

Saran

Saran yang diberikan peneliti adalah :

1. Perlunya untuk mempertahankan dan memelihara kawasan TWA Telaga Warna dengan mengembangkan daya tarik obyek wisata, aksesibilitas, sarana dan prasarana TWA Telaga Warna agar dapat dimanfaatkan secara optimal.

2. Diadakan pelatihan SDM untuk meningkatkan kualitas TWA Telaga Warna.

DAFTAR PUSTAKA

Bjork P. 2000.Ecotourisma Conceptual Perspective, an Extended Defination of Unique Tourism form International Journal of Tourism Research

(Terjemahan) 2: 189-202.

Buchari, A. 2007.Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung (ID) : Alfabeta.

Data Pengunjung TWA Telaga Warna. 2014. Bogor (ID). Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam.

David, F. R. 2009. Manajemen Strategi Konsep (Terjemahan). Jakarta (ID) : Salemba Empat.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor. 2011. Bogor (ID) : Data Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata di Kawasan Puncak. Disdbusdpar.

Fandeli, C. dan Muklison. 2000. Pengusahaan Ekowisata. Yogyakarta (ID) : Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.

Kolter, P. dan G. Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran (Terjemahan). Jakarta (ID) : Penerbit Erlangga.

Lovelock, C. dan Lauren Wright. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa (Terjemahan). Jakarta (ID) : PT. Indeks.

Pangriptobowo, A. 2006. Strategi Pengembangan Wana Wisata Citamiang Kabupaten Bogor. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Bogor (ID) : Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Saaty, T. L. 1991. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks

(Terjemahan). Jakarta (ID) : Pustaka Binama Pressindo.

Sudirman, D. 2013. Kajian Pengembangan dan Pemasaran Ekowisata Taman Nasional Sebangau.Jurnal Socioscientia Kopertis Wilayah XI Kalimantan. (ID). Volume 5 Nomor 1

Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi III. Yogyakarta (ID) : Andi. Umar H. 2007. Desain Penelitian Strategik. Jakarta (ID) : Rajawali Pers.

(36)
(37)
(38)
(39)

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Bogor 2012

Lampiran 1. Data Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor

No. NAMA OBYEK WISATA

2007 2008 2009 2010

KUNJUNGAN WISATAWAN

KUNJUNGAN WISATAWAN

KUNJUNGAN WISATAWAN

KUNJUNGAN WISATAWAN

Wisnus Wisman

Jumlah Wisnus Wisman Jumlah Wisnus Wisman Jumlah Wisnus Wisman Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Taman Safari Indonesia 690.945 8.837 699.782 613.791 7.463 621.254 632.205 7.665 639.870 691.540 5.900 697.440 2 Telaga Warna 13.921 499 14.420 14.088 505 14.593 14.451 520 14.971 14.229 410 14.639 3 Wisata Agro Gunung Mas 311.216 2.230 313.446 265.139 2.067 267.206 305.795 2.597 308.392 234.400 1.700 236.100 4 Taman Wisata Riung Gunung 19.358 30 19.388 18.290 30 18.320 12.960 30 12.990 12.960 56 13.016 5 Curug Cilember 109.711 2.274 111.985 124.362 4.050 128.412 160.103 4.270 164.373 187.203 12.500 199.703

6 Taman Rekreasi Lido 9.410 9.410 5.440 5.440 5.603 5.603 5.494 5.494

7 Wana Wisata Bodogol 5.718 92 5.810 7.787 93 7.880 8.021 96 8.117 7.865 94 7.959 8 Taman Melrimba 59.700 150 59.850 60.000 10 60.010 60.800 10 60.810 9.950 50 10.000 9 Wisata Agro Kapol 1.485 4 1.489 5.718 92 5.810 4.890 95 4.985

10 Wana Wisata Pancawati 260 260 3.580 3.580 2.687 2.687

11 Wana Wisata Citamiang 355 4 359 5.718 4 5.722 5.890 4 5.894 5.555 6 5.561

12 Curug Kembar 2.830 2 2.832 1.662 1.662 1.712 1.712 1.679 1.679

13 Curug Cisuren 50 50 1.485 1.485 1.530 1.530 1.500 1.500

14 Curug Panjang 953 953 16.544 16.544 15.040 15.040 9.100 9.100

(40)

Lampiran 2. Lembar Kuesioner untuk Pengunjung

Kuesioner Responden Pengunjung Kawasan Ekowisata Taman Wisata Alam Telaga Warna

Responden Yth,

Saya Dina Srikandi, mahasiswi Program Sarjana Ahli Jenis Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB yang sedang mengadakan penelitian tentang Strategi Pemasaran Ekowisata Taman Wisata Alam Telaga Warna. Penelitian ini merupakan bagian dari Skripsi yang sedang saya selesaikan. Saya mohon bantuan serta ketersediaan bapak/ibu/saudara/saudari meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan–pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.

SCREENING

Apakah anda sudah pernah mengunjungi lokasi ekowisata TWA Telaga Warna ? a. Ya

b. Tidak  Stop

A. Latar Belakang Umum

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : (P / L)

3. Umur :

a. Kurang dari 20 tahun b. 21-30 tahun

c. 31-40 tahun

d. Lebih dari 41 tahun, sebutkan 4. Pendidikan Terakhir :

2) SD c. SMA e. Sarjana (S1)

b. SMP d. Diploma (D3) f. Lainnya, sebutkan.... 5. Pekerjaan :

a. Pelajar/Mahasiswa c. Wirausawan

b. Pegawai d. lainnya, sebutkan…. 6. Daerah Asal :

a. Jakarta c. Cianjur e. Lainnya, sebutkan b. Cisarua d. Bogor

B. Daftar Pertanyaan

1. Dalam berwisata ke Telaga Warna apakah anda berencana untuk menginap ? a. Tidak (1 hari PP) b. Ya

Bila iya, akan menginap berapa hari dan dimana ?

……… Nomor :

(41)

Lanjutan Lampiran 2.

2. Darimana anda mengetahui informasi tentang TWA Telaga Warna ?

a. Teman/Keluarga c. Brosur e. Lainnya, sebutkan... b. Iklan dari Televisi/Majalah d. Internet

3. Bagaimana anda mengatur perjalanan anda ?

a. Sendiri / Spontan c. Biro Perjalanan. lainnya...

b. Diatur Keluarga / Teman Nama dan Lokasi Biro Perjalanan... 4. Bagaimana cara anda mencapai TWA Telaga Warna ?

a. mobil pribadi c. Bis Wisata (rombongan) e. Lainnya, sebutkan…. b. motor pribadi d. Kendaraan Umum

5. Apa yang menjadi pertimbangan anda dalam memilih TWA Telaga Warna ? (beri rangking)

6. Sudah berapa kali anda mengunjungi TWA Telaga Warna ?

a. 1x c. 3-10x Ibadah, Tempat Parkir) yang ada di TWA Telaga Warna ?

(42)

Lanjutan Lampiran 2.

9. Menurut anda, bagaimana fasilitas wisata (Outbound, Flying Fox, Perahu, Jungle Track) yang ada di TWA Telaga Warna saat ini ?

Sangat Memuaskan

Memuaskan Netral Tidak Memuaskan

Sangat Tidak Memuaskan Keseluruhan

Outbound Flying Fox

Perahu Jungle

Track

Beri tanda (√) pada kolom yang sudah disediakan

10. Menurut anda Bagaimana dengan harga tiket saat ini, apakah terjangkau dan layak ?

a. Terjangkau dan Layak c. Tidak Terjangkau dan Tidak Layak b. Terjangkau dan Tidak Layak

11. Menurut anda apa kelebihan dari TWA Telaga Warna (beri rangking)? a. Lokasi Strategis ( )

b. Keindahan Alam ( ) c. Mudah Dijangkau ( ) d. Keanekaragaman Flora dan Fauna ( )

e. Lainnya…. ( )

12. Menurut anda apakah kekurangan dari TWA Telaga Warna(beri rangking)? a. Akses yang Sulit ( )

b. Kurangnya Kegiatan Wisata ( ) c. Kualitas SDM Belum Memadai ( ) d. Kurangnya Informasi / Promosi ( ) e Lainnya... ( )

13. Saran dan kesan untuk peningkatan wisata TWA Telaga Warna ?

(43)

Lampiran 3. Lembar Kuesioner untuk Stakeholders

LEMBAR KUESIONER

Kuesioner Stakeholder Kawasan Ekowisata

Taman Wisata Alam Telaga Warna

Yth Bapak/Ibu,

Saya Dina Srikandi, mahasiswi Program Sarjana Ahli Jenis Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB yang sedang mengadakan penelitian tentang Strategi Pemasaran Ekowisata Taman Wisata Alam Telaga Warna. Penelitian ini merupakan bagian dari Skripsi yang sedang saya selesaikan. Saya mohon bantuan dan ketersediaan bapak/ibu/saudara/saudari meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan–pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya. Hasil wawancara bersifat rahasia dan digunakan hanya untuk kepentingan akademis. Atas kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Latar Belakang Umum Responden

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : (P / L) 3. Umur : tahun 4. Pendidikan Terakhir :

5. Instansi : 6. Jabatan : 7. Alamat : 8. No. Telp / HP :

(44)

Lanjutan Lampiran 3.

Aspek Terkait Ekowisata TWA Telaga Warna

1. Bagaimana sistem pengelolaan TWA Telaga Warna ?

………... ... 2. Bagaimana strategi pemasaran ekowisata di TWA Telaga Warna ?

………... ... 3. Bagaimana pandangan masyarakat sekitar terhadap keberadaan TWA Telaga

Warna ?

………... ... 4. Hambatan apakah yang ditemui dalam strategi pemasaran TWA Telaga Warna

?

...

5. Apa yang sudah dicapai dalam pengelolaan ekowisata TWA Telaga Warna ? ... 6. Bagaimana program jangka pendek strategi pemasaran TWA Telaga Warna ? ... 7. Bagaimana program jangka panjang strategi pemasaran TWA Telaga Warna ? ...

Aspek Keterlibatan Stakeholders

(Pertanyaan no. 8-12 dapat di isi pada tabel di halaman berikut)

8. Pihak–pihak manakah yang terlibat dalam penyelenggaraan ekowisata di TWA Telaga Warna ini ? (Pemerintah, LSM lokal, Organisasi, Swasta, Masyarakat Setempat dan Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian)

... 9. Bagaimana bentuk kerjasama dan keterlibatan dari masing–masing pihak ?

... 10.Bagaimana kontribusi yang diberikan oleh masing–masing pihak tersebut

kepada pengembangan strategi pemasaran di TWA Telaga Warna ?

... 11.Bagaimana pendapat anda tentang peran masing–masing pihak tersebut (positif

atau negatif) ?

... 12.Apa yang anda harapkan dari masing-masing pihak yang terkait dengan strategi pemasaran ekowisata TWA Telaga Warna dalam meningkatkan minat pengunjung ?

(45)

Lanjutan Lampiran 3.

Pihak Yang Terlibat

Bentuk Kerjasama

Kontribusi Peran Harapan

Pemerintah

LSM Lokal

Organisasi

Swasta

Masyarakat Setempat

Lainnya

13. Peran apakah yang anda lakukan sebagai salah satu stakeholders dalam pengembangan strategi pemasaran ekowisata TWA Telaga Warna ?

... 14. Bagaimana pandangan anda sebagai salah satu stakeholders terhadap

pengembangan ekowisata berbasis masyarakat di TWA Telaga Warna ? ...

Aspek Keterlibatan Masyarakat

15. Dalam kegiatan apakah masyarakat dilibatkan ?

... 16. Bagaimana proses pelibatan masyarakat ?

... 17. Bagaimana respon masyarakat terhadap kegiatan yang melibatkannya?

(antusias, biasa, dan tidak bersemangat) mengapa demikian ?

... 18. Menurut anda bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan atau

pengembangan Strategi Pemasaran TWA Telaga Warna ?

(46)

Lanjutan Lampiran 3.

19. Menurut anda perbaikan seperti apakah yang harus dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata TWA Telaga Warna ?

... 20. Apa manfaat yang didapat masyarakat sekitar dari pengembangan ekowisata

TWA Telaga Warna ?

... 21. Apakah kontribusi masyarakat dalam pengembangan TWA Telaga Warna ?

……… ………..

Pertanyaan Terkait SWOT

22. Menurut anda apakah Kekuatan dari ekowisata di TWA Telaga Warna (sebutkan 3-5 hal yang utama) ?

... 23. Menurut anda apakah Kelemahan dari ekowisata di TWA Telaga Warna

(sebutkan 3-5 hal yang utama) ?

... 24. Menurut anda apakah Peluang dari ekowisata di TWA Telaga Warna (sebutkan

3-5 hal yang utama) ?

... 25.Menurut anda apakah Ancaman dari ekowisata di TWA Telaga Warna

(sebutkan 3-5 hal yang utama) ?

(47)

Lampiran 4. Kuesioner Penentuan Bobot dan Rating

KUESIONER PENELITIAN

STRATEGI PEMASARAN EKOWISATA TAMAN WISATA ALAM TELAGA WARNA PUNCAK BOGOR

PENENTUAN BOBOT DAN RATING TERHADAP FAKTOR STRATEGI INTERNAL DAN EKSTERNAL

IDENTITAS RESPONDEN

Nama : Jabatan :

Saya sangat mengharapkan bantuan Bapak/ Ibu agar dapat mengisi kuesioner ini dengan benar dan obyektif, karena kuesioner ini merupakan alat bantu penelitian yang bermanfaat guna memperoleh data yang akurat dan benar, serta dapat menjadi masukan untuk penulisan tugas akhir (skripsi).

Peneliti :

DINA SRIKANDI WULAN SUCIATI

H24114093

PROGRAM SARJANA AHLI JENIS MANAJEMEN EKONOMI DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(48)

Lanjutan Lampiran 4.

PENILAIAN BOBOT TERHADAP FAKTOR STRATEGI INTERNAL DAN EKSTERNAL TWA TELAGA WARNA

Tujuan :

Mendapatkan penilaian dari para responden mengenai faktor-faktor strategik internal dan eksternal dengan pemberian bobot melalui seberapa besar nilai faktor strategik tersebut dalam mengaruhi atau menentukan keberhasilan TWA Telaga Warna.

Petunjuk Umum :

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh para responden. 2. Jawaban merupakan pendapat pribadi masing-masing responden.

3. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan melakukannya secara sekaligus (tanpa penundaan), agar terhindar dari inkonsistensi jawaban. 4. Responden berhak menambahkan atau mengurangi hal-hal yang sudah

tercantum dalam kuesioner ini, jika memiliki alasan yang jelas dan akurat. 5. Responden dapat memiliki pandangan berbeda mengenai suatu faktor dalam

kuesioner ini baik dengan responden lainnya maupun dengan peneliti. Hal ini dibenarkan, jika responden memiliki alasan yang kuat.

Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal (Kekuatan dan Kelemahan)

Petunjuk pengisian

1. Nilai diberikan pada perbandingan berpasangan antara dua peubah horizontal-beubah vertikal) berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap TWA Telaga Warna. Untuk menentukan bobot setiap faktor digunakan skala 1, 2 dan 3 dengan skala adalah sebagai berikut :

Nilai 1 : Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal Nilai 2 : Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal Nilai 3 : Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal. 2. Penentuan bobot merupakan pandangan masing-masing responden terhadap

(49)

Lanjutan Lampiran 4.

3. Cara membaca perbandingan dimulai dari peubah pada baris 1 terhadap kolom 1 dan harus konsisten.

1. Pembobotan Faktor Strategik Internal

Faktor Strategik Internal

A B C D E F G H I J

Telaga alami unik Keunikan situs budaya setempat

Tingginya

keanekaragaman hayati Sarana wisata alam yang sudah tersedia

Lokasi strategik Mutu SDM dilapangan rendah

Tidak ada atraksi budaya

Akses masuk kendaraan yang melewati jalan milik pihak lain (perkebunan)

(50)

Lanjutan Lampiran 4.

2. Pembobotan Faktor Startegik Eksternal

Faktor Stategi Eksternal

A B C D E F G H I

Kerjasama dengan stakeholder

lain (travel agent dan hotel di daerah puncak)

Menjual kerajinan khas TWA Telaga Warna

Menawarkan kekhasan wisata alam

Pembangunan homestay yang diminati wisatawan

Keinginan masyarakat untuk ikut berpartisipasi

Pencemaran Lingkungan

Merambahnya bangunan-bangunan liar ke dalam kawasan konservasi

Persaingan antar tempat wisata di daerah puncak

Pertikaian atau konflik pernah terjadi dengan pihak

(51)

Lanjutan Lampiran 4.

PEMBERIAN RATING TERHADAP FAKTOR STRATEGI INTERNAL DAN EKSTERNAL TWA TELAGA WARNA

Tujuan:

Mendapatkan penilaian dari para responden mengenai kemampuan TWA Telaga Warna dalam menghadapi faktor-faktor strategik internal dan eksternal yang dapat memengaruhi keberhasilan pengembangan pengelolaan.

Petunjuk Umum:

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh para responden. 2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden.

3. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan dapat melakukannya sekaligus (tanpa penundaan), agar terhindar dari inkonsistensi jawaban.

4. Responden berhak menambahkan atau mengurangi hal-hal yang sudah tercantum dalam kuesioner ini juka memiliki alas an yang jelas dan akurat. 5. Responden dapat memiliki pandangan yang berbeda mengenai suatu faktor

dalam kuesioner ini dengan peneliti. Hal ini dibenarkan jika responden memiliki alasan yang kuat.

A.PEMBERIAN NILAI RATING TERHADAP FAKTOR-FAKTOR INTERNAL TWA TELAGA WARNA (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN)

I. Pemberian Nilai Rating Terhadap Kekuatan Petunjuk Pengisian

1. Tentukan nilai rating bterhadap faktor-faktor kekuatan kemampuan TWA Telaga Warna berikut ini dengan memberikan tanda ( ) pada pilihan Bapak/Ibu.

2. Pemberian nilai rating didasarkan pada keterangan berikut ini: Skala 2: Jika faktor tersebut sangat kuat

Skala 1: Jika faktor tersebut kuat

No. Kekuatan Rating

1 2

1 Telaga alami unik

2 Keunikan budaya setempat

3 Tingginya keanekaragaman hayati 4 Sarana wisata alam sudah tersedia

(52)

Lanjutan Lampiran 4.

II. Pemberian nilai Rating terhadap Kelemahan Petunjuk pengisian

1. Tentukan nilai rating terhadap faktor-faktor kelemahan kemampuan TWA Telaga Warna berikut ini dengan memberikan tanda (√) pada pilihan Bapak/Ibu.

2. Pemberian nilai rating didasarkan pada keterangan berikut ini: Skala 2: Jika faktor tersebut lemah

Skala 1: Jika faktor tersebut sangat lemah

B.PEMBERIAN NILAI RATING TERHADAP FAKTOR-FAKTOR

EKSTERNAL TWA TELAGA WARNA (PELUANG DAN ANCAMAN) I. Pemberian Nilai Rating terhadap Peluang

Petunjuk Pengisian

1. Tentukan nilai rating didasarkan pada kemampuan TWA Telaga Warna dalam meraih peluang yang ada berikut ini dengan memberikan tanda (√) pada pilihan Bapak/Ibu.

2. Pemberian nilai rating didasarkan pada keterangan berikut ini: Skala 1: Tinggi,respon TWA Telaga Warna dalam meraih peluang

tersebut rataan.

Skala 2: Sangat tinggi, respon TWA Telaga Warna dalam meraih peluang tersebut superior.

No. Peluang Rating

1 2

1

Kerjasama dengan stakeholder lain (travel

agent dan hotel di daerah puncak)

2

Menjual kerajinan tangan khas TWA Telaga

Warna

3 Menawarkan suatau kekhasan wisata alam 4

Pembangunan homestay yang diminati

(53)

Lanjutan Lampiran 4.

II.Pemberian Nilai Rating terhadap Ancaman Petunjuk Pengisian

1. Tentukan nilai rating pada besarnya ancaman TWA Telaga Warna dalam mengaruhi pengelolaan di masa akan datang dengan memberikan tanda (√) pada pilihan Bapak/Ibu.

2. Pemberian nilai rating didasarkan pada keterangan berikut ini:

Skala 1: Tinggi, respon TWA Telaga Warna dalam menghadapi ancaman tersebut di atas rataan

Skala 2: Sangat tinggi, respon TWA Telaga Warna dalam menghadapi ancaman

No. Ancaman Rating

1 2

1 Pencemaran lingkungan

2

Merambahnya bangunan-bangunan

liar kedalam kawasan konservasi 3

Persaingan antar tempat wisata di

daerah puncak

4

Pertikaian atau konflik yang pernah

(54)

Lampiran 5. Bobot Faktor Internal dan Eksternal oleh Responden

Gambar

Tabel 1. Data Jumlah Pengunjung TWA Telaga Warna 2011–2013
Gambar 1.
Tabel 2. Penilan bobot faktor strategi internal/eksternal perusahaan
Tabel 3. Matriks SWOT
+7

Referensi

Dokumen terkait

lain, fungsi ini biasa pula dilihat sebagai tujuan yang melekat dari keberadaan

[r]

Dengan kata lain seseorang yang menaruh minat pada suatu aktivitas akan memberikan perhatian yang lebih atau besar terhadap suatu aktivitas tersebut. Minat dan perhatian

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang , kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya , serta salam dan sholawat kepada

[r]

Siswa tampil membawakan acara dengan bahasa yang baik dan benar, serta santun di depan kelas dengan penuh percaya diri untuk dinilai guru (konfirmasi) ( share ).. Kedua,

berkat dan rahmat- Nya, sehingga skripsi yang berjudul “ PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS V

This study has been designed to analyze the influence of Social influences, Environmental Attitude, Environmental Concern, Perceived seriousness of Environmental Problems, Perceived