• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media kartu domino modifikasi IPA materi cara tumbuhan hijau membuat makanan untuk siswa kelas V sekolah dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan media kartu domino modifikasi IPA materi cara tumbuhan hijau membuat makanan untuk siswa kelas V sekolah dasar"

Copied!
271
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN

UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Tri Nur Khasanah

NIM: 131134076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN

UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Tri Nur Khasanah

NIM: 131134076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

Kedua orang tuaku yang kusayangi, Ayahanda Untung Nurokhim dan Ibunda tersayang Suminah, terima kasih atas segala doa, nasehat, dukungan, dan pengorbanan yang tidak pernah terhenti dari saya kecil sampai dewasa yang

selalu mengiringi langkahku selama ini

Kakak-kakakku terkasih Mas Sugeng dan Mas Harman

yang selalu memberikan dukungan dan semangat

Ibu Maria Melani Ika S., S.Pd., M.Pd. dan Ibu Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. yang membimbingku dalam proses pengerjaan skripsi ini

Seluruh dosen PGSD USD

yang telah memberikan pengalaman belajar yang luar biasa

Teman-temanku satu payung konvensional yang selalu memberikan bantuan, motivasi dan dukungan semangat dalam proses pengerjaan skripsi ini

Teman-teman terdekatku Marta, Ratri, Desti, Rahma, Adel, Runi, Adel, Dessy Riska, Adiktia, Anggi, Dewi, Vita, Rani, Anna John, Fransisca vitha, Titin, dan

Maria yang telah memberikan bantuan dan semangat

Teman-teman PGSD angkatan 2013, terima kasih atas kebersamaan, dukungan, bantuan, dan saling berbagi selama belajar di PGSD USD

(6)

v MOTTO

Dengan menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah kita berupaya semaksimal mungkin, berarti kita mempercayakan segala sesuatu

kepada Dzat yang mengatur semuanya. (Fahruddin Ghozy)

Sesungguhnya sesudah ada kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S Al-Insyiroh:6)

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:

Nama : Tri Nur Khasanah

Nomor Mahasiswa : 131134076

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusi secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 23 Mei 2017

(9)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN

UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Tri Nur Khasanah Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini dilakukan karena kurangnya media saat proses pembelajaran di kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan produk media kartu domino modifikasi dan mendeskripsikan kualitas produk media kartu domino modifikasi.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research & Development) dengan menggunakan prosedur pengembangan Borg and Gall. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini meliputi 9 langkah yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan format produk awal, (4) uji coba awal, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan, (7) revisi produk, (8) uji lapangan, (9) revisi produk akhir sampai menghasilkan produk akhir berupa media kartu domino modifikasi untuk siswa kelas V. Subyek penelitian ini yaitu siswa kelas V SDN Caturtunggal 1 yang berjumlah 31 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu wawancara, observasi, dan kuesioner.

Hasil rerata skor yang diperoleh dari keempat validator yaitu 3,51 dengan kategori “Sangat Baik” dan menunjukkan bahwa media layak digunakan dalam proses pembelajaran. Hasil respon siswa pada uji coba terbatas terhadap media kartu domino modifikasi diperoleh rerata 85,63 dengan kategori “Baik Sekali”. Hasil respon siswa pada uji pemakaian produk terhadap media kartu domino modifikasi diperoleh rerata 86,37 dengan kategori “Baik Sekali”.

(10)

ix

ABSTRACT

MEDIA DEVELOPMENT OF DOMINO CARDS MODIFICATION ON HOW GREEN PLANTS MAKE FOOD TOPIC IN SCIENCE SUBJECT IN 5TH GRADE

OF ELEMENTARY SCHOOL

Tri Nur Khasanah Sanata Dharma University

2017

This research was conducted because the teacher learning media rarely in the classroom. The objectives of this research were to develop product media of modification domino card and to describe the quality of it.

The this research is a research development. The development procedures in this research used development procedures by Borg and Gall. The development procedures in this research contain of 9 steps, they are: (1) research and data collective, (2) planning, (3) develop preliminary form of product, (4) preliminary testing, (5) product revision, (6) main field testing, (7) product revision, (8) field testing, (9) final product revision until produce final product for in 5th grade students. The subjects of this research were students of class in 5th grade SDN Caturtunggal 1 which contain of 31 students. The instruments used in this research were interview, observation, and questionnaire.

From these validation results, the researcher got 3,51 in average score which was included to "excellent" category a nd media product of modification domino card learning had a good quality and proper to be used as media in learning process. The result of students responses on limited testing towards media of modicifation domino card got 85,63 in average score which was included to the excellent category. The result of studentsresponses in product application testing towards media of modification domino card got 86,37 in average which was included to the excellent category.

Keywords : Modification domino card leaning media, How green plants make

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat dan rahmat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR” dapat selesai dengan lancar dan tepat waktu. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari

dorongan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini dengan segala kerendahan hati peneliti ingin menyampaikan rasa

terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Maria Melani Ika S., S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah

membimbing sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II

yang telah membimbing sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah

memberikan berbagai pengalaman belajar.

7. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan

bantuan dan melayani peneliti dengan baik.

8. Albertus Hariwangsa Panuluh, M.Sc. selaku dosen validator I yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk mevalidasi dan memberikan komentar

(12)

xi

9. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku dosen validator II yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk mevalidasi dan memberikan komentar dan

saran perbaikan produk yang peneliti buat.

10.Anisa Saraswati, S.Pd. selaku guru kelas V SD Negeri Caturtunggal 1 yang

telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian dan

memberikan bantuan dalam proses penelitian.

11.Wahyu Hidayati, S.Pd. selaku guru kelas V B SD Negeri Caturtunggal 4

yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk

memberikan bantuan dalam proses uji coba terbatas.

12.Widodo, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Caturtunggal 1 yang telah bersedia

memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di sekolah.

13.Seluruh siswa kelas V SDN Caturtunggal 1 selaku subjek penelitian yang

telah membantu dalam proses penelitian.

14.Orang tuaku Bapak Untung Nurokhim dan Ibu Suminah serta

kakak-kakakku Mas Sugeng dan Mas Harman yang telah memberikan doa,

dukungan, dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

15.Teman-teman terdekatku yang telah memberikan bantuan, semangat, dan

dukungan.

16.Teman-teman satu bimbingan yang memberikan bantuan dan dukungan.

17.Semua pihak yang telah mendukung dan tidak bisa peneliti sebutkan satu

persatu yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama ini.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih dari sempurna. Oleh

karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang dapat

memberikan manfaat bagi peneliti dan demi kebaikan karya ilmiah ini. Peneliti

(13)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN MOTTO... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii

ABSTRAK... viii

ABSTRACT... ix

KATA PENGANTAR... X DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR BAGAN... vi

DAFTAR GAMBAR... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Definisi Operasional... 7

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan... 7

BAB II LANDASAN TEORI... 12

A. Kajian Pustaka... 12

1. Teori Perkembangan Anak... 12

(14)

xiii

a. Pengertian Media Pembelajaran... 13

b. Ciri – ciri Media Pembelajaran... 14

c. Fungsi Media Pembelajaran... 15

d. Manfaat Media Pembelajaran... 16

e. Jenis-jenis Media Pembelajaran... 17

f. Kriteria Pemilihan Media yang Baik... 20

3. Media kartu Domino Modifikasi... 21

4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)... 26

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam... 26

b. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar... 27

c. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar... 28

d. Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar IPA di SD... 29

e. Pembelajaran IPA yang Ideal... 31

5. Materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan... 32

a. Pembuatan Makanan Pada Tumbuhan Hijau... 32

b. Ketergantungan Manusia dan Hewan Pada Tumbuhan Hijau... 34

B. Hasil Penelitian yang Relevan... 37

C. Kerangka Berpikir ………... 42

D. Pertanyaan Penelitian ………... 44

BAB III METODE PENELITIAN... 45

A. Jenis Penelitian... 45

B. Setting Penelitian... 49

C. Prosedur Pengembangan... 51

D. Validasi Ahli... 56

E. Teknik Pengumpulan Data... 56

F. Instrumen Penelitian... 62

G. Teknik Analisis Data... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 73

A. Hasil Penelitian... 73

1. Analisis Kebutuhan... 73

(15)

xiv

3. Data Hasil Validasi Ahli Pembelajaran IPA dan Revisi Produk... 79

4. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas V dan Revisi Produk... 84

5. Data Hasil Uji Coba Terbatas... 88

6. Data Hasil Uji Coba Pemakaian... 93

B. Pembahasan... 95

1. Kajian Produk Akhir... 95

2. Pembahasan... 97

BAB V PENUTUP... 107

A. Kesimpulan... 107

B. Keterbatasan Pengembangan... 108

C. Saran... 108

DAFTAR PUSTAKA... 109

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rincian Materi Pembelajaran IPA …….………... 29

Tabel 3.1 Jadwal kegiatan Penelitian ...……... 50

Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan………... 57

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Validasi Media Kartu Domino Modifikasi ….. 59

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran ………... 60

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Siswa ... 62

Tabel 3.6 Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan………. 63

Tabel 3.7 Instrumen Validasi Media Kartu Domino Modifikasi …………... 64

Tabel 3.8 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran...……... 66

Tabel 3.9 Angket Respon Siswa ... 68

Tabel 3.10 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ... 71

Tabel 3.11 Klasifikasi Rata-rata Respon Siswa ... 72

Tabel 4.1 Rekapituasi Data Validasi Dosen ... 81

Tabel 4.2 Saran Dosen Pembelajaran IPA. ………... 82

Tabel 4.3 Saran Kualitas RPP ………... 83

Tabel 4.4 Rekapituasi Data Validasi Guru ………... 85

Tabel 4.5 Saran Guru SD Penggunaan Media ….………... 87

Tabel 4.6 Saran Guru Kelas V SD RPP ………... 87

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Uji Terbatas ………... 89

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Uji Pemakaian …………... 93

Tabel 4.9 Rekapitulasi Validasi Media... 98

Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Validasi RPP... 99

(17)

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Literature MapPenelitian yang Relevan ………... 42 Bagan 3.1 Langkah-langkah Metode R&D menurut Borg&Gall …………... 46

Bagan 3.2 Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran Media

(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kartu Domino Pada mumnya ……….... 24

Gambar 2.2 Kartu Domino Modifikasi ……….. 26

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ………... 112

Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ………... 113

Lampiran 3 Surat Pengantar Validasi …………...……... 114

Lampiran 4 Rangkuman Wawancara ………...…... 115

Lampiran 5 Hasil Validasi Dosen ………... 120

Lampiran 6 Hasil Validasi Guru ………... 138

Lampiran 7 Kuesioner Respon Siswa ... 156

Lampiran 8 LKS dan Hasil Evaluasi pertemuan I ...………... 159

Lampiran 9 LKS dan Hasil Evaluasi pertemuan II ………... 168

Lampiran 10 Hasil Validitas dan reliabilitas………... 177

Lampiran 11 Rekapitulasi Kuesioner Uji Coba Terbatas ………... 179

Lampiran 12 Rekapitulasi Kuesioner Uji Coba Pemakaian………... 183

Lampiran 13 Silabus dan RPP………... 187

Lampiran 14 Aturan Permainan Kartu Domino Modifikasi ………... 243

Lampiran 15 Media Kartu Domino Modifikasi ………... 244

Lampiran 16 Foto Kegiatan Pembelajaran ………... 253

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I pendahuluan ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan spesifikasi produk

yang diharapkan.

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang

diajarkan di sekolah dasar. Darmojo (dalam Samatowa, 2011: 2)

mendefinisikan bahwa IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif

tentang alam semesta dengan segala isinya. Proses pembelajaran IPA

idealnya dilakukan dengan metode yang tepat.

Sumiati dan Asra (2009: 3) mengelompokkan komponen-komponen

pembelajaran dalam tiga kategori utama yaitu guru, isi atau materi

pembelajaran, dan peserta didik. Interaksi antara tiga komponen utama

melibatkan metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penataan

lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta situasi pembelajaran IPA yang

memungkinkan terciptanya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.

Pembelajaran IPA perlu media yang melibatkan peserta didik secara langsung

sehingga membantu peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran. Hal

tersebut juga sesuai dengan teori perkembangan anak menurut Piaget (dalam

Dimyati dan Mudjiono, 2006: 13) bahwa anak usia sekolah dasar yang

(21)

2 konkret. Pada fase tersebut anak masih cenderung sulit untuk berpikir abstrak,

serta masih memerlukan gambaran konkret atau media pembelajaran yang

nyata agar dapat memecahkan persoalan. Oleh karena itu, seorang guru harus

memilih dan merancang sedemikian rupa media pembelajaran yang sesuai

dengan materi yang diajarkan sehingga dapat merangsang dan menantang

peserta didik untuk mempelajarinya.

Media pembelajaran merupakan sarana pembelajaran sebagai salah satu

sumber belajar yang menyalurkan pesan berupa materi kepada peserta didik.

Sudjana (2011: 7) mengatakan bahwa dengan menggunakan media

pembelajaran, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang akan

meningkatkan hasil belajar peserta didik. Selain itu dapat menghindari

kebosanan dan kejenuhan peserta didik saat proses pembelajaran. Media

pembelajaran juga digunakan supaya peserta didik lebih aktif dan memahami

materi. Hamalik (dalam Arsyad, 2010: 15) mengatakan bahwa pemakaian

media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan

keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan

belajar, bahkan dapat membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap

peserta didik.

Oleh karena itu, pemilihan media pembelajaran disesuaikan dengan materi

yang akan diajarkan. Peran media tidak hanya sebagai alat bantu untuk

menyampaikan materi atau pesan kepada peserta didik saja akan tetapi media

(22)

3 dan mendorong keingintahuan peserta didik tentang isi materi yang

disampaikan oleh guru.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V SD Negeri

Caturtunggal 1 yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2016 pukul 09.20

diketahui bahwa salah satu materi yang susah dipahami oleh peserta didik

yaitu mengenai materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan. Jika materi

IPA yang lain seperti materi Organ Pencernaan dan materi Organ Pernapasan

pada Manusia bisa dengan gambar atau video namun pada materi Cara

Tumbuhan Hijau Membuat Makanan ini sulit menentukan media yang

digunakan. Selain itu pemanfaatan media yang ada di sekolah sangatlah

minim. Kurangnya pemahaman guru terhadap media konvensional dan

keterbatasan waktu dalam membuat media juga menjadi salah satu faktor

yang berpengaruh terhadap minimnya pemanfaatan media saat proses

pembelajaran. Guru kelas V juga belum pernah untuk mencoba atau

mengembangkan secara pribadi media pembelajaran kartu domino dan belum

pernah mengembangkan media kartu domino modifikasi, karena beliau juga

belum mengetahui mengenai kartu domino modifikasi.

Didukung hasil observasi yang dilakukan di kelas V SD Negeri

Caturtunggal 1 yaitu guru hanya menjelaskan dan menulis di papan tulis.

Minimnya pemanfaatan media karena keterbatasan waktu sehingga guru lebih

memilih mengajar peserta didik tanpa menggunakan media. Hal tersebut

menjadikan peserta didik pasif dalam menerima pelajaran materi IPA yaitu

(23)

4 menghafal materi yang disampaikan oleh guru. Namun ada juga beberapa

peserta didik yang tidak memperhatikan, mengajak teman sebelah untuk

mengobrol, dan ada yang sibuk dengan permainan yang dibawanya. Hal

tersebut menyebabkan dari 31 peserta didik masih terdapat lebih dari

setengahnya dari jumlah peserta didik keseluruhan yang mendapatkan nilai di

bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.

Dalam hal ini, guru menyadari bahwa masih kesulitan dalam

mengembangkan media pembelajaran konvensional berupa kartu domino

modifikasi yaitu kurangnya pemahaman mengenai media kartu domino

modifikasi, adanya keterbatasan sumber belajar, sarana dan prasarana yang

masih terbatas, dan juga keterbatasan waktu. Oleh karena itu, guru masih

membutuhkan produk berupa media kartu domino modifikasi.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa

guru masih kesulitan untuk mengembangkan media pembelajaran

konvensional berupa kartu domino modifikasi, sehingga belum pernah

menerapkan media kartu domino modifikasi saat kegiatan pembelajaran. Oleh

karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian yang berupaya

mengembangkan media pembelajaran kartu domino modifikasi pada mata

pelajaran IPA dengan menulis penelitian yang berjudul, “Pengembangan

Media Kartu Domino Modifikasi IPA Materi Cara Tumbuhan Hijau

(24)

5 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, masalah dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana langkah-langkah pengembangan produk berupa media kartu

domino modifikasi IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan

untuk siswa kelas V sekolah dasar?

2. Bagaimana kualitas produk berupa media kartu domino modifikasi IPA

materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan untuk siswa kelas V

sekolah dasar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai

melalui penelitian ini yaitu:

1. Untuk mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan produk berupa

media kartu domino modifikasi IPA materi Cara Tumbuhan Hijau

Membuat Makanan untuk siswa kelas V sekolah dasar.

2. Mengetahui kualitas produk berupa media kartu domino modifikasi IPA

materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan untuk siswa kelas V

sekolah dasar.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini sekiranya dapat bermanfaat bagi banyak pihak. Adapun

(25)

6 1. Bagi Mahasiswa

a. Memiliki pengalaman melakukan penelitian Research and Development

(R&D) dalam mengembangkan media pembelajaran konvensional kartu

domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi Cara Tumbuhan

Hijau Membuat Makanan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

b. Memiliki produk media pembelajaran konvensional kartu domino

modifikasi untuk digunakan masa yang akan datang.

2. Bagi Guru

a. Mengetahui peran atau pentingnya media pembelajaran untuk

digunakan dalam proses pembelajaran.

b. Menjadi bahan referensi dalam mengembangkan media pembelajaran.

c. Menambah wawasan baru bagi guru untuk mengembangkan media

pembelajaran kartu domino modifikasi dalam pembelajaran IPA Kelas

V yang berkaitan dengan materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat

Makanan.

3. Bagi Siswa

a. Memiliki pengalaman belajar menggunakan media kartu domino

modifikasi IPA.

b. Memotivasi dan meningkatkan keaktifan peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran.

c. Mengalami variasi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan

(26)

7 khususnya dengan penggunaan media konvensional kartu domino

modifikasi dalam pembelajaran IPA.

E. Definisi Operasional

1. Media pembelajaran adalah sebuah sarana yang dapat digunakan untuk

belajar dan membantu peserta didik belajar hal-hal yang abstrak.

2. Media kartu domino modifikasi adalah media pembelajaran yang dapat

menarik minat peserta didik, di mana dalam kartu tersebut terdiri dari dua

ruas yaitu ruas kanan dan ruas kiri yang terdapat soal dan jawaban yang

harus dicari jawabannya dengan menggabungkan kartu yang lain dan

didesain seperti kartu domino pada umumnya.

3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang alam

dengan segala isinya yang memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara

memecahkan masalah sehingga memupuk sikap ilmiah.

4. Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan adalah salah satu bab atau

materi yang ada dalam kurikulum KTSP 2006 kelas V SD Semester I.

F. Spesifikasi Produk

Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran berbasis

konvensional berupa kartu domino modifikasi. Kartu domino modifikasi

yang dibuat berbeda dengan kartu domino pada umumnya. Pada kartu

domino modifikasi ini didesain lebih menarik agar siswa menjadi aktif

(27)

8 dalam pembelajaran. Spesifikasi media kartu domino modifikasi meliputi

aspek tampilan, aspek isi, aspek bahasa, dan aspek penggunaan.

1. Aspek Tampilan

a. Kartu domino modifikasi terbuat dari kertas jenis yang dibuat

menggunakan kartu kertas ivori 260 berbentuk persegi panjang.

b. Ukuran kartu domino modifikasi dengan panjang 15,2x3,7 cm

dengan ketebalan 0,2 mm dan berat 260 gr.

c. Media kartu domino modifikasi dibuat sejumlah 20 set. Setiap kartu

terdiri dari dua bagian yaitu ruas kiri dan kanan, dimana kartu

pertama diawali dengan START yang terletak pada ruas kiri dan

kartu terakhir diakhiri dengan FINISH yang terletak pada ruas

kanan. Pada ruas kiri berisi jawaban, sedangkan ruas kanan berisi

pernyataan dan sebagai pasangan untuk kartu berikutnya.

d. Media kartu domino modifikasi didesain menarik dengan gambar

background sesuai dengan materi pelajaran. Background yang

digunakan pada kartu domino modifikasi yaitu gambar pohon

disertai rumput dengan warna putih dan gambar buah dengan warna

biru muda. Gambar background rumput dan pohon digunakan pada

kartu domino modifikasi karena sesuai dengan materi yang diajarkan

pada pertemuan pertama yaitu tentang fotosintesis. Sedangkan

gambar background pohon dan buah digunakan pada kartu domino

modifikasi karena sesuai dengan materi yang diajarkan pada

(28)

9 e. Jenis huruf yang digunakan dalam media kartu domino modifikasi

yaitu Times New Roman dengan ukuran font 14. Huruf yang

digunakan berwarna hitam dan orange.

2. Aspek Isi

a. Media kartu domino modifikasi dikembangkan berdasarkan materi

Kelas V untuk Standar Kompetensi 2. Memahami cara tumbuhan

hijau membuat makanan, Kompetensi Dasar 2.1 Mengidentifikasi

cara tumbuhan hijau membuat makanan.

b. Indikator yang dicapai yaitu mampu menjelaskan proses fotosintesis,

menyebutkan bahan-bahan yang diperlukan dalam proses

fotosintesis, menyebutkan hasil dari proses fotosintesis,

mengidentifikasi bagian pada tumbuhan yang digunakan sebagai

tempat menyimpan makanan cadangan beserta contohnya, dan

mengidentifikasi manfaat tumbuhan hijau bagi kehidupan manusia.

Materi pokok yang diajarkan yaitu proses fotosintesis, bagian pada

tumbuhan yang digunakan sebagai tempat menyimpan makanan

cadangan beserta contohnya, dan manfaat tumbuhan hijau.

c. Media kartu domino modifikasi mengembangkan tiga ranah yaitu

ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif yang

dikembangkan seperti pengetahuan tentang proses fotosintesis dan

bagian tubuh tumbuhan yang terlibat dalam proses fotosintesis.

(29)

10 ranah psikomotor yang dikembangkan seperti mendemonstrasikan

hasil kerja kelompok menggunakan kartu domino modifikasi.

3. Aspek Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam kartu domino berdasarkan EYD yang

tepat, lebih komunikatif, dan mudah dimengerti. Kalimat yang digunakan

lebih efektif dan mengandung makna tunggal. Artinya, tidak

menimbulkan pemahaman yang membingungkan untuk siswa. Gaya

bahasa yang digunakan lebih kepada gaya bahasa anak-anak.

4. Aspek Penggunaan

a. Media kartu domino modifikasi dimainkan oleh lima orang dalam

setiap kelompok dan dimainkan secara bergiliran. Setiap kelompok

diberi 20 kartu yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota

kelompok dan satu kartu sebagai kartu pembuka untuk memulai

permainan.

b. Siswa menentukan orang pertama yang memainkan permainan

terlebih dahulu dan sambil mengerjakan LKS yang sudah dibagikan.

Konsep pada ruas kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep

pada ruas kiri pada kartu yang lain.

c. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari

jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah

kanan dengan konsep pada kartu yang disebelah kiri hingga kartu

habis dengan waktu yang telah ditentukan. Setelah itu, pemain kedua

(30)

11 pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep pada kartu yang

sebelah kiri dengan waktu yang telah ditentukan.

d. Begitu seterusnya, dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua

anggota melakukan permainan dan mengisi LKS secara

berkelompok.

e. Media kartu domino modifikasi dapat digunakan dalam jangka

waktu yang cukup lama dan dan mudah dibawa ke mana-mana.

f. Dalam kartu domino modifikasi terdapat kartu petunjuk penggunaan

media kartu domino supaya memudahkan siswa dalam

(31)

12 BAB II

LANDASAN TEORI

Pada Bab II yang berisi landasan teori akan membahas empat bagian

utama yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan

pertanyaan penelitian.

A.Kajian Pustaka

1. Teori Perkembangan Anak

Piaget (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2011: 14) menyatakan bahwa

pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi

terus menerus dengan lingkungan serta mengalami perubahan. Dengan

adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelektual semakin

berkembang. Adapun tahap-tahap perkembangan anak adalah sebagai

berikut:

a. Tahap sensori motor

Pada tahap sensori motor terdapat pada anak usia 0-2 tahun. Pada

tahap ini anak mengenal lingkungan dengan kemampuan sensorik

dan motorik. Anak mengenal lingkungan dengan penglihatan,

penciuman, pendengaran, perabaan, dan menggerak-gerakkannya.

b. Tahap pra-operasional

Pada tahap pra-operasional terdapat pada anak usia 2-7 tahun. Pada

tahap ini anak mengandalkan diri pada persepsi tentang realita.

Anak mampu menggunakan simbol, bahasa, konsep sederhana,

(32)

13 c. Tahap operasional konkret

Anak pada tahap ini terdapat pada usia 7-11 tahun. Pada tahap ini

anak masih cenderung sulit untuk berpikir abstrak, serta masih

memerlukan gambaran konkret atau media pembelajaran yang

nyata agar dapat memecahkan suatu persoalan persoalan.

d. Tahap operasional formal

Anak pada tahap ini terdapat pada usia 11-ke atas). Pada tahap ini

anak dapat berpikir abstrak seperti orang dewasa.

Dengan mengacu pada teori perkembangan kognitif Piaget tersebut,

maka dapat diketahui bahwa anak usia sekolah dasar berada pada tahap

operasional konkret (usia 7-11 tahun). Pada tahap tersebut disimpulkan

bahwa pengetahuan dapat diperoleh dari belajar, yang sebenarnya bukanlah

sesuatu yang diturunkan oleh guru, melainkan sesuatu yang berasal dari diri

anak itu sendiri. Dan pada tahap tersebut anak berpikir sistematis dan

memecahkan masalah melalui aktivitas dan media yang konkret sehingga

menurut Piaget, tidak ada belajar tanpa perbuatan dan belajar akan menjadi

efektif apabila kegiatan belajar sesuai dengan tingkat perkembangan

intelektualnya.

2. Media pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Hamalik (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011: 7) menjelaskan media

(33)

14 Accociation for education and communication technologi (AECT)

mengartikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk proses

penyaluran informasi. Anderson (dalam Sukiman, 2012: 28) mengemukakan

bahwa media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya

hubungan langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran

dengan para siswa.

Gerlach dan Ely (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011:7) mengatakan,

apabila dipahami secara garis besar, maka media adalah manusia, materi,

atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Sadiman (dalam

Kustandi dan Sutjipto, 2011: 7) mengemukakan bahwa media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran adalah sebuah sarana yang dapat digunakan untuk

belajar dan membantu peserta didik belajar hal-hal yang abstrak.

b. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Gerlach & Ely (dalam Kustandi, 2011: 13) mengemukakan bahwa tiga

ciri-ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan

apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak

mampu melakukannya. Ciri-ciri tersebut adalah:

1. Ciri fiksatif (Fixatif Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

(34)

15 ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau

objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa

mengenal waktu.

2. Ciri manipulatif (Manipulatif Property)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media

memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari

atau bahkan berbulan-bulan dapat disajikan kepada peserta didik

dalam waktu yang lebih singkat lima sampai sepuluh menit. Misalnya,

bagaimana proses larva menjadi kepompong, kemudian menjadi

kupu-kupu sehingga lebih mudah dipahami oleh peserta didik.

3. Ciri distributif (Distributive Property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian

ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian

tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus

pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.

c. Fungsi Media Pembelajaran

Sanjaya (2012: 73) menguraikan lima fungsi penggunaan media

pembelajaran yaitu sebagai berikut:

1. Fungsi komunikatif. Media pembelajaran digunakan untuk memudahkan

komunikasi antara penyampai pesan dan penerima pesan. Dalam

penyampaian pesan mengalami kesulitan manakala harus menyampaikan

(35)

16 penerima pesan sering mengalami kesulitan dalam menangkap materi

yang disampaikan.

2. Fungsi motivasi. Dalam menggunakan media pembelajaran, diharapkan

siswa akan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas.

3. Fungsi kebermaknaan. Media pembelajaran dapat menjadikan

pembelajaran lebih bermakna karena tidak hanya mengembangkan aspek

kognitif tahap rendah saja tetapi dapat meningkatkan kemampuan siswa

untuk menganalisis dan mencipta sebagai aspek kognitif tahap tinggi

bahkan meningkatkan aspek sikap dan keterampilan.

4. Fungsi penyamaan persepsi. Melalui media pembelajaran diharapkan

dapat menyamakan persepsi setiap siswa sehingga setiap siswa memiliki

pandangan yang sama terhadap informasi yang disuguhkan.

5. Fungsi individualitas. Siswa memiliki latar belakang dan pengalam yang

berbeda, sehingga memungkinkan gaya dan kemampuan belajar yang

tidak sama. Demikian juga mengenai bakat dan minat yang dimiliki juga

berbeda. Pemanfaatan media pembelajaran berfungsi untuk dapat

melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan gaya

belajar yang berbeda.

d. Manfaat Media Pembelajaran

Sudjana dan Rifai (dalam Sukiman, 2012: 43) mengemukakan

kegunaan atau manfaat media pembelajaran dalam proses belajar peserta

(36)

17 1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh peserta didik dan memungkinkannya menguasai dan

mencapai tujuan pembelajaran.

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal menurut penuturan kata-kata oleh guru, sehingga peserta didik

tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru

mengajar pada setiap jam pelajaran.

4) Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak

hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi juga aktivitas lain seperti

mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

e. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Karwati dan Priansa (2014: 235) mengatakan bahwa ada beberapa

klasifikasi media antara lain:

1. Media visual

Media visual merupakan media yang menyampaikan pesannya terfokus

pada indera penglihatan. Media ini berupa gambar fotografik dan media

grafis.

2. Media audio

Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif

yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa

(37)

18 3. Media audio-visual

Media ini merupakan kombinasi dari media audio dan visual yang biasa

disebut media pandang-dengar. Dengan menggunakan media ini maka

penyajian materi pembelajaran bagi siswa akan semakin lengkap dan

optimal.

4. Media cetak

Secara histori, media cetak muncul setelah ditemukannya alat pencetak

oleh John Gutrnberg pada tahun 1456. Kemudian dalam bidang

percetakan berkembanglah produk alat pencetak yang semakin modern

dan efektif penggunaannya.

5. Media model

Media model merupakan media tiga dimensi yang merupakan tiruan dari

beberapa objek nyata, seperti objek yang terlalu besar, objek yang terlalu

jauh, objek yang terlalu kecil, objek yang terlalu mahal, objek yang

jarang ditemukan karena rumit untuk dibawa ke dalam kelas dan sulit

dicari.

6. Media realita

Media realita merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang

berfungsi memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Realita

merupakan benda yang sesungguhnya seperti uang, tumbuhan, binatang

(38)

19 7. Specimen

Specimen merupakan benda-benda asli. Benda asli yang digunakan

merupakan benda asli buatan, yaitu jenis benda asli yang telah

dimodifikasi bentuknya oleh manusia.

8. Komputer

Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi

informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan

pekerjaan dan perhitungan sederhana yang rumit. Komputer memiliki

kemampuan untuk menggabungkan dan mengendalikan beberapa

peralatan seperti CD player, video tape, dan audio-tape.

9. Multimedia

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka penggunaan

media, baik yang bersifat visual, auido, maupun audio-visual bisa

dilakukan bersama-sama melalui suatu alat yang disebut multimedia.

Pembelajaran multimedia dapat mempermudahkan siswa untuk belajar

dan mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal.

10. Internet

Konsep pembelajaran internet lebih dikenal dengan istilah Information

and Communication Technology (ICT). E-learning merupakan jenis

kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya materi

pembelajaran ke siswa dengan memanfaatkan media internet, atau media

(39)

20 Menurut Schramm (dalam Sukiman, 2012: 45) menjelaskan bahwa

ada dua kelompok media yaitu big media (rumit dan mahal) dan little

media (sederhana dan murah).

f. Kriteria Pemilihan Media yang Baik

Arsyad (2014: 74-76) menyatakan bahwa terdapat beberapa kriteria

dalam pemilihan media yang baik antara lain sebagai berikut:

1) Media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih

berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan secara

umum mengacu pada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga

ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Tujuan ini dapat

digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan atau

dipertunjukkan oleh siswa seperti menghafal, melakukan kegiatan

yang melibatkan kegiatan fisik atau pemakaian prinsip-prinsip

seperti sebab dan akibat, melakukan tugas yang melibatkan

pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan perubahan,

dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada

tingkatan yang lebih tinggi.

2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,

prinsip, atau generalisasi. Agar dapat membantu proses

pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan

kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa.

3) Media harus praktis, luwes, dan bertahan. Jika tersedia waktu,

(40)

21 dipaksakan. Kriteria ini menuntut para guru untuk memilih media

yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru.

Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimanapun dan

kapanpun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta

mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana.

4) Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria

paling utama. Apapun media itu, guru harus mampu

menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat

media sangat ditentukan oleh guru yang menggunakannya.

5) Pengelompokkan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok

besar belum tentu sama efektifnya bila digunakan pada kelompok

kecil atau perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok

besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.

6) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotografi

harus memenuhi persyaratan teknik tertentu. Misalnya, visual pada

slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan

ingin disampaikan tidak boleh terganggu pada elemen lain yang

berupa latar belakang.

3. Media Kartu Domino Modifikasi

Kartu domino pada umumnya adalah sejenis kartu permainan yang

dalam setiap kartunya terdapat bulatan-bulatan dengan jumlah yang

(41)

22 Dalam permainan kartu domino, satu bagian angka pada salah satu kartu

dicocokkan dengan angka yang sama pada kartu lainnya, sehingga

angka-angka yang dicocokkan akan berantai atau tersambung. Kamus Besar

Bahasa Indonesia atau KBBI (1989: 211) mengemukakan bahwa domino

sebagai sebuah permainan dengan 28 kartu (kayu, tulang, dsb) yang bermata

(bertitik besar) tiap kartu dibagi mnjadi dua bidang, tiap bidang berisi 0-6

titik.

Media kartu domino yang digunakan dalam penelitian ini adalah

media pembelajaran yang dapat menarik minat peserta didik, di mana dalam

kartu tersebut terdiri dari dua ruas yaitu ruas kanan dan ruas kiri yang

terdapat soal dan jawaban yang harus dicari jawabannya dengan

menggabungkan kartu yang lain dan didesain seperti kartu domino pada

umumnya.

Kartu permainan domino ini memiliki kelebihan dan juga kekurangan.

Kelebihan dari kartu domino ini adalah praktis dibawa ke mana saja,

bentuknya tetap, warnanya menarik siswa, dan mudah dalam penggunaanya.

Sedangkan kekurangan dari media kartu domino ini adalah mudah sobek,

tidak tahan lama, apabila siswa salah dalam penggunaannya dalam arti

bukan untuk pembelajaran, dapat membuat kerugian karena salah dalam

pemanfaatannya.

Dalam penggunaan kartu domino pada umumnya terdapat cara-cara

penggunannya sebagai berikut :

(42)

23 2. Bagikan kartu domino yang khusus dibuat untuk permainan ini sampai

habis terbagi untuk masing-masing pemain.

3. Sebelum bermain, pemain melakukan pengundian terlebih dahulu

siapa yang jadi pemain pertama dan meletakan sebuah kartu di meja.

4. Dengan urutan sesuai dengan arah jarum jam para pemain

menjatuhkan satu kartu pada setiap gilirannya.

5. Nilai kartu yang dipasangkan atau dijatuhkan disesuaikan dengan nilai

kartu yang ada atau dijatuhkan sampai pemain tidak memiliki kartu

lagi.

6. Jika pemain tidak dapat berjalan maka ia kehilangan satu giliran dan

menaruh setiap kartu yang tidak bisa dijalankan.

7. Pemenangnya adalah pemain yang kartunya habis terlebih dahulu atau

jika para pemain semuanya tidak dapat berjalan dan kartunya masih

tersisa maka pemenangnya ditentukan oleh pemain yang kartu matinya

paling sedikit.

Bell-Basca (2000) dalam jurnal yang berjudul Using domino and

Relational Causality and Analize Ecosystem menyatakan bahwa dengan

menggunakan media kartu domino siswa dapat mengerti konsep

pembelajaran dan dapat menghubungkannya. Permainan kartu domino

sangat bagus untuk membantu merangsang aktivitas otak, karena hal itu

memerlukan fokus, perhatian, konsentrasi, dan strategi. Setiap bermain

(43)

24 mengembangkan dan menumbuhkan sel-sel otak baru. Permainan kartu

domino juga meningkatkan interaksi sosial antara satu dengan yang lain.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa media

kartu domino dapat memberikan efek positif dalam proses pembelajaran

diantaranya sebagai berikut:

1. Dapat merangsang aktivitas otak seperti berpikir kritis, mengasah

kreativitas, imajinasi, konsentrasi dan mengakses menganalisis informasi.

2. Meningkatkan interaksi sosial seperti kerjasama dan kemampuan

berkomunikasi.

3. Membangun sikap inisiatif, mudah beradaptasi dan ketangkasan.

4. Mengerti dan memahami konsep pembelajaran dan menghubungkan satu

konsep dengan konsep yang lain.

Gambar 2.1. Kartu Domino Pada Umumnya

Media kartu domino pada penelitian ini mengalami modifikasi yang

disesuaikan dengan konteks pembelajaran mata pelajaran IPA materi Cara

Tumbuhan Hijau Membuat Makanan. Adapun aturan permainan kartu

domino dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dalam permainan kartu domino IPA ini dimainkan oleh 5 orang

(44)

25 2. Setiap kelompok diberikan 20 kartu, yang dibagikan secara merata

kepada setiap anggota kelompok dan 1 kartu sebagai kartu pembuka

untuk memulai permainan.

3. Siswa menentukan orang pertama yang memainkan permainan

terlebih dahulu dan sambil mengisi LKS.

4. Konsep pada ruas kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep pada

ruas kiri pada kartu yang lain.

5. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari

jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan

dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri hingga kartu habis dengan

waktu yang telah ditentukan.

6. Setelah itu, pemain kedua juga bermain dan mencari jawaban dengan

menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep

pada kartu yang sebelah kiri dengan waktu yang telah ditentukan.

7. Begitu seterusnya, dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua

(45)
[image:45.595.85.513.108.626.2]

26

Gambar 2.2 Kartu Domino Modifikasi IPA

4. Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA di SD a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

Darmojo (dalam Samatowa, 2011: 2) mengemukakan bahwa Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan yang rasional dan objektif

tentang alam semesta dengan segala isinya. Sedangkan Winaputra (dalam

Samatowa, 2011: 3) mengemukakan bahwa IPA tidak hanya merupakan

kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi

memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah.

Sulistyorini (dalam Susanto, 2013: 169) mengemukakan sembilan sikap

ilmiah dalam pembelajaran IPA, yaitu: sikap ingin tahu, ingin mendapat

sesuatu yang baru, kerja sama, tidak putus asa, tidak berprasangka, mawas

diri, bertanggung jawab berpikir bebas, dan kedisiplinan diri.

Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Ilmu

(46)

27 dengan segala isinya yang memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara

memecahkan masalah sehingga dapat memupuk sikap ilmiah.

b. Pembelajaran IPA di SD

Pembelajaran IPA pada jenjang sekolah dasar masih berupa

pengetahuan-pengetahuan dasar (basic) yang mengenalkan pendidikan sains

secara menyeluruh dengan penekanan pada konsep. Pentingnya pemberian

pemahaman mengenai konsep kepada siswa di sekolah dasar, sebab menurut

Piaget (dalam Susanto, 2013: 170) anak usia sekolah dasar yang berkisar

antara 6 atau 7 tahun sampai 11 atau 12 tahun masuk dalam fase operasional

konkret. Pada fase tersebut anak masih cenderung sulit untuk berpikir

abstrak, serta masih memerlukan gambaran konkret agar dapat memecahkan

persoalan. Selain itu pada fase tersebut seseorang juga memiliki rasa ingin

tahu yang cukup tinggi. Sehingga pembelajaran IPA pada tingkat sekolah

dasar ditekankan pada pengembangan daya kreatif siswa dalam menanggapi

gajala-gejala alam agar siswa mampu berpikir kritis, dan mengamati

kejadian-kejadian yang ada di alam baik secara langsung maupun tidak

langsung menggunakna model di dalam kelas atau melalui media.

Selain itu proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi

dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk

menemukan dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk

memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

(47)

28 yang didefinisikan ilmu tentang alam yang dalam bahasa Indonesia disebut

dengan Ilmu Pengetahuan Alam, dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian,

yaitu ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan sikap.

Pertama, Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk. Bentuk IPA sebagai

produk yaitu fakta-fakta, prinsip, hukum, dan teori-teori IPA. Kedua, Ilmu

Pengetahuan Alam sebagai proses, yaitu untuk menggali dan memahami

pengetahuan tentang alam. Karena IPA merupakan kumpulan fakta dan

konsep, maka IPA membutuhkan proses dalam menemukan fakta dan teori

yang akan digeneralisasikan oleh ilmuwan. Adapun proses dalam

memahami IPA disebut dengan keterampilan proses sains (science process

skills) adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan, seperti

mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, dan menyimpulkan. Ketiga,

Ilmu Pengetahuan Alam sebagai sikap. Sikap ilmiah harus dikembangkan

dalam pembelajaran sains. Hal ini sesuai dengan sikap yang harus dimiliki

oleh seorang ilmuwan dalam melakukan penelitian dan mengomunikasikan

hasil penelitiannya. Adapun jenis-jenis yang dimaksud yaitu sikap ingin

tahu, percaya diri, jujur, tidak tergesa-gesa, dan objektif terhadap fakta.

c. Tujuan Pembelajaran IPA di SD

Berdasarkan Badan Nasional Standar Pendidikan BSNP (dalam

Susanto, 2013: 171-172) menjelaskan tujuan pembelajaran sains di sekolah

(48)

29 1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam

ciptaan-Nya.

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat.

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,

menjaga, melestarikanlingkungan alam.

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA

sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.

d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA di SD

Berikut adalah tabel Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA

kelas V SD Semester 1

Tabel 2.1 Rincian Materi pada Pembelajaran IPA kelas V SD Semester I

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan

1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan

1.1.Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia

(49)

30 1.3.Mengidentifikasi fungsi organ

pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan

1.4.Mengidentifikasi organ peredaran darah manusia 1.5.Mengidentifikasi gangguan

pada organ peredaran darah manusia

2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan

2.1.Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan

2.2.Mendeskripsikan

ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan 3. Mengidentifikasi cara makhluk

hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan

3.1.Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup

3.2.Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan

lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup

Benda dan Sifatnya

4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses

4.1.Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas

4.2.Menyimpulkan hasil

penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap

Tabel 2.1 di atas merupakan Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar mata pelajaran IPA kelas V SD Semester I. Materi yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah materi yang berkaitan dengan cara tumbuhan

hijau membuat makanan. Kompetensi Dasar 2.1 Mengidentifikasi cara

tumbuhan hijau membuat makanan dan 2.2 Mendeskripsikan

ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber

[image:49.595.83.519.104.612.2]
(50)

31 5. Pembelajaran IPA Yang Ideal

Proses pembelajaran dengan menjadikan peserta didik sebagai pusat

kegiatan sesuai dengan karakteristik IPA dapat diwujudkan melalui

pembelajaran yang ideal di dalamnya termuat pemilihan strategi, metode,

teknik pembelajaran, dan komponen pembelajaran. Strategi pembelajaran

adalah rancangan dasar bagi pendidik tentang cara membawakan

pengajarannya di kelas secara bertanggung jawab. Metode pembelajaran

adalah cara yang digunakan pendidik dalam pembelajaran agar materi yang

disampaikan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik seperti, ceramah,

diskusi kelompok, dan tanya jawab. Teknik pembelajaran adalah penerapan

dari pemilihan strategi dan metode yang akan digunakan dalam

pembelajaran.

Sumiati dan Asra (2009: 3) mengelompokkan komponen-komponen

pembelajaran dalam tiga kategori utama yaitu guru, isi atau materi

pembelajaran, dan siswa. Interaksi antara tiga komponen utama melibatkan

metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penataan lingkungan tempat

belajar, sehingga tercipta situasi pembelajaran IPA yang memungkinkan

terciptanya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Menurut Sanaky

(2013: 7) keterkaitan antar media pembelajaran dengan tujuan

pembelajaran, materi, metode, dan kondisi pembelajar, harus menjadi

perhatian dan pertimbangan pengajar dalam memilih dan menggunakan

media dalam proses pembelajaran di kelas sehingga media yang digunakan

(51)

32 6. Uraian Materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan

Dalam penelitian ini materi yang digunakan dalam mengembangkan

media mencakup pembuatan makanan pada tumbuhan hijau dan

ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau.

A. Pembuatan Makanan pada Tumbuhan Hijau

Warna hijau pada daun yang disebabkan daun-daun mengandung zat

hijau daun yang disebut klorofil. Dengan klorofil, tumbuhan hijau dapat

mengolah makanannya.

1. Proses Pembuatan Makanan pada Tumbuhan Hijau

Untuk membuat makanan, tumbuhan memerlukan bahan-bahan

diantaranya air dan karbon dioksida. Tumbuhan mengambil air dengan

cara menyerap dari dalam tanah. Bagian tubuh tumbuhan yang bertugas

menyerap air adalah akar, khususnya rambut akar. Rambut akar

mempunyai bentuk yang halus sehingga mudah menyusup ke dalam

sela-sela tanah. Air yang diserap oleh rambut akar naik ke batang melalui

pembuluh kayu. Kemudian air ini disebarkan ke semua bagian tumbuhan

seperti ranting dan daun.

Karbon dioksida dari udara masuk ke tubuh tumbuhan melalui

stomata dan lentisel. Stomata adalah lubang-lubang kecil yang terdapat di

permukaan daun. Stomata biasanya lebih banyak terdapat di permukaan

daun. Lentisel adalah lubang-lubang kecil yang terdapat di batang.

Air dan karbon dioksida dapat diolah menjadi makanan

(52)

33 terjadi di daun yang banyak mengandung klorofil. Untuk membuat

makanan tumbuhan memerlukan cahaya sebagai sumber tenaga atau

energi. Energi cahaya yang mengenai daun diserap oleh klorofil. Energi

tersebut dipakai oleh klorofil untuk mengubah air dan karbon dioksida

menjadi karbohidrat dan oksigen. Proses pembuatan makanan pada

tumbuhan dengan bantuan cahaya disebut fotosintesis. Reaksi

fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut:

Klorofil

Air + Karbon dioksida Karbohidrat + Oksigen Cahaya

Secara alami fotosintesis hanya terjadi pada siang hari karena

fotosintesis memerlukan cahaya. Cahaya yang dapat memberikan energi

terbesar untuk fotosintesis adalah cahaya matahari. Cahaya lampu juga

dapat memberi energi pada proses fotosintesis. Akan tetapi energi cahaya

matahari jauh lebih besar dari pada energi cahaya lampu.

Hasil fotosintesis adalah makanan yang berupa karbohidrat.

Makanan tersebut diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Makanan

digunakan untuk tumbuh, berkembang biak, dan sebagian disimpan

sebagai makanan cadangan. Hasil lain dari proses fotosintesis berupa

oksigen dikeluarkan ke udara sehingga udara banyak mengandung

oksigen. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa tumbuhan menghasilkan

oksigen yang selalu dibutuhkan oleh manusia dan hewan untuk bernapas.

Manusia dapat tumbuh karena makan. Pada proses fotosintesis,

(53)

34 tumbuhan hijau untuk tumbuh, memperbanyak diri, dan sebagian

disimpan sebagai makanan cadangan. Tumbuhan tertentu menyimpan

cadangan makanan di umbi, buah, biji, atau batang.

a. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam umbi.

Tumbuhan yang termasuk dalam golongan ini antara lain kentang,

singkong, wortel, talas, bawang merah, dan ubi jalar.

b. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam buah.

Tumbuhan yang termasuk dalam golongan ini antara lain mangga,

jeruk, apel, pisang, nanas, pepaya, durian, dan anggur.

c. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam biji.

Tumbuhan yang termasuk dalam golongan ini antara lain kacang

tanah, kacang kedelai, kacang merah, kacang hijau.

d. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam batang.

Tumbuhan yang termasuk dalam golongan ini antara lain tebu dan

sagu.

B. Ketergantungan Manusia dan Hewan pada Tumbuhan Hijau 1. Tumbuhan Hijau sebagai Sumber Makanan

Berbagai tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan.

Daun, batang, buah, biji, dan umbi berbagai tumbuhan menjadi sumber

makanan bagi manusia dan hewan. Manusia dengan kemampuan akalnya

dapat mengolah tumbuhan menjadi beraneka ragam bahan makanan.

(54)

35 sapi dan kambing makan rumput dan dedaunan, monyet makan buah, dan

burung makan biji-bijian.

Berikut ini beberapa bagian tumbuhan yang biasa dimanfaatkan

sebagai bahan makanan. Ada yang dapat langsung dimakan, ada pula

yang perlu dimasak terlebih dahulu.

a. Daun-daunan

Banyak jenis tumbuhan yang daunnya dimanfaatkan sebagai

makanan. Contohnya adalah daun singkong, kangkung, bayam,

selada, katu, dan sawi. Dedaunan warna hijau mengandung banyak

vitamin. Vitamin berguna bagi kesehatan tubuh kita. Daun-daunan

ini ada yang dimakan mentah sebagai lalapan atau salad. Adapula

daun-daunan yang perlu dimasak dulu menjadi sayur.

b. Bunga-bungaan

Tumbuhan yang bunganya dimanfaatkan sebagai makanan antara

lain bunga kol, turi, dan pisang. Ada juga orang yang memakan

bunga pepaya.

c. Buah-buahan

Buah-buahan dapat dinikmati dengan dua cara yaitu ada yang

dimasak terlebih dahulu dan adapula yang dinikmati secara

langsung karena rasanya yang menyegarkan. Tumbuhan yang

buahnya dimasak terlebih dahulu sebelum dimakan contohnya

terong, labu siam, pepaya muda, dan nangka muda. Sedangkan

(55)

36 apel, tomat, dan jeruk. Selain rasanya yang enak dan menyegarkan,

buah-buahan juga mengandung vitamin. Contohnya buah yang

mengandung vitamin C yaitu buah jeruk, apel dan buah yang

mengandung vitamin A contohnya pepaya.

d. Umbi-umbian

Tumbuhan yang umbinya dimanfaatkan sebagai sayur antara lain

lobak, wortel, dan kentang. Di Amerika dan Eropa, kentang

dimanfaatkan sebagai makanan pokok.

e. Tunas

Tumbuhan yang tunasnya dimanfaatkan sebagi sayur antara lain

rebung, kecambah (taoge), dan kecambah kacang kedelai. Rebung

adalah tunas bambu.

f. Biji-bijian

Sebagian besar makanan pokok orang Indonesia adalah nasi. Nasi

berasal dari beras. Makanan pokok lainnya adalah jagung dan

gandum. Beras, jagung, dan gandum merupakan biji-bijian sumber

zat tepung (karbohidrat). Selain itu, tahu, oncom, dan tempe juga

terbuat dari biji-bijian yaitu biji kedelai. Makanan lain yang terbuat

dari kacang kedelai adalah kecap dan susu kedelai. Makanan yang

berasal dari kedelai mengandung banyak protein.

2. Tumbuhan Hijau sebagai Bahan Penyedap Rasa

Kopi dan teh juga berasal dari tumbuhan. Minuman yang kita buat

(56)

37 tumbuhan tebu. Agar masakan terasa lezat biasanya dicampuri dengan

bumbu seperti merica, pala, cengkeh, kunyit, jahe, bawang merah, dan

bawang putih yang semuanya termasuk dalam jenis tumbuhan.

3. Tumbuhan Hijau sebagai Bahan Obat-obatan

Penggunaan tumbuhan sebagai obat-obatan contohnya obat penyakit

malaria (pil kina) yang dibuat dari kulit pohon kina. Tumbuhan yang

digunakan untuk membuat jamu misalnya kencur, kunyit, temulawak,

dan kapulaga.

4. Tumbuhan Hijau sebagai Bahan Sandang

Tumbuhan hijau yang digunakan sebagai bahan sandang contohnya

tumbuhan kapas. Serat kapas dipintal menjadi benang. Benang kemudian

ditenun sehingga menghasilkan kain. Kain dijahit menjadi berbagai

macam pakaian.

5. Tumbuhan Hijau sebagai Bahan Peralatan Rumah Tangga.

Peralatan rumah tangga seperti meja, kursi, daun pintu, kusen, dan

patung ukiran berasal dari tumbuhan hijau yaitu kayu dan bambu.

(Haryanto, 2012: 50-62)

B.Penelitian yang Relevan

Berdasarkan judul penelitian yang digunakan peneliti, peneliti akan

memaparkan beberapa hasil penelitian relevan yang telah dilakukan oleh

peneliti sebelumnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahma (2010) yang berjudul “Penggunaan

(57)

38 pecahan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas III SD Negeri

Menuran 02 Baki Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010. Tujuan dari

penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan belajar pecahan siswa dalam

pembelajaran matematika setelah diadakan penelitian menggunakan media

kartu permainan domino pada siswa SD Negeri Menuran 02 Kecamatan Baki

Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010. Hasil penelitian tindakan

kelas ini setiap siklus berbeda-beda. Hasil setiap siklusnya mengalami

peningkatan secara bertahap. Hasil aktivitas siswa setelah diadakan penelitian

pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 16,11 %, siklus 2 sebesar 18,3 %,

dan siklus 3 sebesar 29,25 %. Aktivitas guru setiap siklusnya juga mengalami

peningkatan. Siklus 1 meningkat sebesar 19,16%, siklus 2 meningkat sebesar

20,25%, dan siklus 3 meningkat 33,68%. Sedangkan hasil belajar siswa setiap

siklusnya juga mengalami peningkatan. Siklus 1 meningkat 2,2%, siklus 2

meningkat 3,46%, dan siklus 3 meningkat 10,66%. Dari penelitian ini

diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan media kartu permainan

domino keterampilan belajar pecahan dalam pembelajarn matematika pada

siswa kelas III SD Negeri Menuran 02 Baki Sukoharjo Tahun Pelajaran

2009/2010 bisa meningkat.

Kedua, penelitian Sahronih (2015) yang berjudul “Pengaruh Metode

Bermain Kartu Domino Bergambar (Science Dominoes) Terhadap Hasil

Belajar IPA Sub Pokok Bahasan Rantai Makanan Siswa Kelas IV SDN

Sumbersari 03 Jember”. Hasil perhitungan uji homogenitas menunjukkan harga

(58)

39 pada taraf signifikan 5%. Nilai ttabel dengan d

Gambar

Gambar 2.1 Kartu Domino Pada mumnya …………………………………....
gambar background pohon dan buah digunakan pada kartu domino
Gambar 2.2 Kartu Domino Modifikasi IPA
Tabel 2.1 di atas merupakan Standar Kompetensi dan Kompetensi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagi berikut : 1) penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi tumbuhan hijau di kelas V MI Miftahul Huda Setrohadi telah barjalan

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dengan penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pada materi cara tumbuhan hijau

Salah satu media yang dapat menarik siswa adalah media kartu permainan (domino). Hal ini di dukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Hestuaji dengan

” MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ” (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap

- Siswa mendiskusikan dan latihan dengan teman sebangku mengenai materi pembuatan makanan pada tumbuhan terkait proses tumbuhan hijau membuat makanan dan pengaruh

Tri Wahyuningsih dengan judul pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk peserta didik kelas IV SD Kanisius

Masalah utama dalam penelitian yaitu apakah pengaruh pelaksanaan model pembelajaran berbasis lingkungan terhadap penanaman sikap ilmiah pada materi IPA tumbuhan hijau murid kelas V SD

Dalam pembelajaran tumbuhan hijau di kelas V SDN 06 Pemodis, hasil observasi dan angket minat belajar siswa menunjukkan bahwa siswa memiliki minat belajar yang tinggi dan mampu