• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA untuk materi struktur akar dan batang tumbuhan kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA untuk materi struktur akar dan batang tumbuhan kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta"

Copied!
284
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI

PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MATERI

STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN

KELAS IV B SDN CATURTUNGGAL 4 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

MARTA PUTRI NITA PUSPITASARI

NIM : 131134001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, Santo Yosef, dan Santa Marta Yang selalu melindungi, menyertai, dan membimbing langkahku dengan kuasa

Roh Kudus, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan lancar dan tepat waktu

Bapak dan Ibuku tercinta

Bapak FX. Mujiyono dan Ibu Christina Mujinah yang selalu memberikan dukungan, doa dan semangat

Kakak-kakakku terkasih

Benidektus Eko Kristiyono dan Yulius Roni Dwijayanto yang selalu memberikan dukungan dan semangat

Ibu Maria Melani Ika S., S.Pd., M.Pd. dan Ibu Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. yang membimbingku dalam proses pengerjaan skripsi ini

Seluruh dosen PGSD USD

yang telah memberikan pengalaman belajar yang luar biasa

Teman-temanku satu payung konvensional yang selalu memberikan bantua n, motivasi, dan dukungan semangat dalam proses pengerjaan skripsi ini

Teman-teman terdekatku Rahma, Erwindha, Nunik, Itri, Ratri, Runi, Adel, Dessy Riska, Adiktia, Yuni, dan Inayah yang telah memberikan bantuan dan semangat

Teman-teman PGSD angkatan 2013, terima kasih atas kebersamaan, dukungan, bantuan, dan saling berbagi selama belajar di PGSD USD

(5)

v MOTTO

Jangan mencari ketakutanmu melainkan carilah harapan dan mimpimu. Jangan berpikir tentang frustasimu, tapi tentang potensi yang belum terpenuhi.

Perhatikan dirimu bukan dengan apa yang telah kamu coba dan gagal, tapi dengan apa yang masih mungkin bagimu untuk melakukan sesuatu.

Paus Yohanes XXIII

Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.

Amsal 23:18

Buatlah kesempatanmu! Hidup adalah sebuah kesempatan. Seseorang yang melaju paling jauh pada umumnya adalah

dia yang ingin dan berani melakukan sesuatu.

(6)

vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagai mana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 16 Februari 2017

Penulis

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma :

Nama : Marta Putri Nita Puspitasari

Nomor Mahasiswa : 131134001

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MATERI

STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN KELAS IV B SDN CATURTUNGGAL 4 YOGYAKARTA

Dengan demikian, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusi secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 16 Februari 2017

Yang menyatakan

(8)

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG

TUMBUHAN KELAS IV B SDN CATURTUNGGAL 4 YOGYAKARTA

Marta Putri Nita Puspitasari Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil wawancara dengan guru SDN Caturtunggal 4 bahwa guru membutuhkan media pembelajaran dan adanya keterbatasan media pembelajaran di sekolah, contohnya media kartu domino modifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk media kartu domino modifikasi dan mendeskripsikan kualitas produk media kartu domino modifikasi.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research & Development). Prosedur pengembangan penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan model Borg and Gall. Prosedur pengembangan yang ini meliputi 9 langkah yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan format produk awal, (4) uji coba awal, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan, (7) revisi produk, (8) uji lapangan, (9) revisi produk akhir sampai menghasilkan produk akhir berupa media kartu domino modifikasi untuk siswa kelas IV. Subyek penelitian ini yaitu siswa kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta yang berjumlah 31 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu wawancara, kuesioner, dan tes.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media kartu domino modifikasi untuk siswa kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta layak untuk digunakan. Hal ini dibuktikan melalui hasil validasi produk diperoleh skor dari dosen validator I memberikan skor 4,64 dengan kategori “sangat baik”, validator II memberikan skor 4,03 dengan kategori “baik” dan skor validasi dari Guru kelas IV SD diperoleh skor 4,74 dengan kategori “sangat baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut diperoleh rerata skor 4,47 dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian produk media pembelajaran kartu domino modifikasi yang mengacu kurikulum KTSP 2006 memiliki kualitas sangat baik dan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil respon siswa pada uji coba terbatas terhadap media kartu domino modifikasi diperoleh rerata 81,84 dengan kategori baik sekali. Hasil respon siswa pada uji pemakaian produk terhadap media kartu domino modifikasi diperoleh rerata 83,42 dengan kategori baik sekali.

(9)

ix

ABSTRACT

Development Media of Modification Domino Cards at Science for Plant Structures Root and Stem Topic in Forth B Grade SDN Caturtunggal 4

Yogyakarta

Marta Putri Nita Puspitasari Sanata Dharma University

2017

This research was done based on the results of interview with a teacher in SDN Caturtunggal 4, that teacher needs learning media and there are limitation of learning media in school, for example media of modification domino cards. The objectives of this research produces product media of modification domino card and describes the quality.

The kind of this research is research development. Development procedures in this research used development procedures by Borg and Gall. Development procedures in this research contain of 9 steps, such as: (1) research and data collective, (2) planning, (3) develop preliminary form of product, (4) preliminary testing, (5) product revision, (6) main field testing, (7) product revision, (8) field testing, (9) final product revision until produce final product for IV grade students. The subjects of this research are students of Forth B Grade SDN Caturtunggal 4 which contain of 31 students. The instrument that was used in this research were interview, questionnaire, and test.

The results of this research indicate that modification domino card media for students of Forth B Grade SDN Caturtunggal 4 is proper to be used. These are proven by the result of product validation, which was got 4,64 score by validator I included to "excellent" category, validator II gave score 4,03 included to "good" category and validation score from teacher of Forth grade SDN Caturtunggal 4 was got 4,74 score included to "excellent" category. From these validation results the researcher got 4,47 in average score which was included to "excellent" category. Thus, media product of modification domino card learning which refers to 2006 KTSP curriculum has a good quality and proper to be used as learning media. The result of students response on limited testing towards media of modicifation domino card was got 81,84 in average score which was included to excellent category. The result of students response in product application testing towards media of modification domino card was got 83,43 in average which was included to excellent category.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat dan rahmat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN KELAS IV B SDN CATURTUNGGAL 4 YOGYAKARTA” dapat selesai

dengan lancar dan tepat waktu. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari

dorongan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Maria Melani Ika S., S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah

membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II

yang telah membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah

memberikan berbagai pengalaman belajar.

7. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan

bantuan dan melayani peneliti dengan baik.

8. Retno Herrani S.C, M. Biotech. selaku dosen validator I yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk memvalidasi dan memberikan komentar dan

(11)

xi 9. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku dosen validator II yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk memvalidasi dan memberikan komentar dan

saran perbaikan produk yang peneliti buat.

10.Sumiyati, A. Ma.Pd. selaku guru kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1 yang

telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.

11.Sri Astuti, S.Pd.SD selaku kepala SD Negeri Caturtunggal 4 yang telah

bersedia memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di sekolah.

12.Ayu Apriana Putri, S.Pd. selaku guru kelas IV B SD Negeri Caturtunggal 4

yang telah memberikan bantuan dalam proses penelitian.

13.Seluruh siswa kelas IV B SDN Caturtunggal 4 selaku subjek penelitian yang

telah membantu dalam proses penelitian.

14.Orang tuaku Bapak FX. Mujiyono dan Ibu Christina Mujinah serta

kakak-kakakku Benidektus Eko Kristiyono dan Yulius Roni Dwijayanto yang telah

memberikan doa, dukungan, dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

15.Teman-teman terdekatku yang telah memberikan bantuan, semangat, dan

dukungan.

16.Teman-teman satu bimbingan yang memberikan bantuan dan dukungan.

17.Semua pihak yang telah mendukung dan tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama ini.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih dari sempurna. Oleh

karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang dapat

memberikan manfaat bagi peneliti dan demi kebaikan karya ilmiah ini. Penulis

berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.

(12)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR BAGAN ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

(13)

xiii

H. Spesifikasi Produk ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 12

A. Kajian Pustaka ... 12

1. Teori Belajar... 12

2. Media Pembelajaran ... 15

3. Media Kartu Domino Modifikasi ... 26

4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 30

5. Materi Akar dan Batang Tumbuhan ... 39

B. Penelitian yang Relevan ... 45

C. Kerangka Berpikir ... 49

D. Pertanyaan Penelitian ... 53

BAB III METODE PENELITIAN ... 55

A. Jenis Penelitian ... 55

B. Setting Penelitian ... 55

1. Lokasi Penelitian... 56

2. Survey Kebutuhan... 56

3. Waktu Penelitian ... 56

C. Prosedur Pengembangan ... 57

D. Validasi Ahli ... 67

E. Teknik Pengumpulan Data ... 67

F. Instrumen Penelitian ... 68

1. Jenis Data ... 68

2. Instrumen Pengumpulan Data ... 68

G. Teknik Analisis Data ... 77

(14)

xiv

2. Data Kuantitatif... 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 82

A. Hasil Penelitian ... 82

1. Analisis Kebutuhan ... 82

2. Deskripsi Produksi Awal ... 86

3. Data Hasil Validasi Ahli Pembelajaran IPA ... 91

4. Data Hasil Validasi Guru SD ... 96

5. Data Hasil Uji Coba Terbatas ... 99

6. Data Hasil Uji Coba Pemakaian ... 102

B. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ... 104

1. Kajian Produk Akhir ... 104

2. Pembahasan ... 108

BAB V PENUTUP ... 119

A. Kesimpulan ... 119

B. Keterbatasan Penelitian ... 121

C. Saran ... 121

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.3 Rincian Materi Pembelajaran IPA kelas IV SD Semester I ... 37

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 57

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan ... 63

Tabel 3.3 Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan ... 69

Tabel 3.4 Pengukuran Skala Likert ... 71

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Siswa ... 71

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran ... 72

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Validasi Media ... 74

Tabel 3.8 Konversi Nilai Skala Lima... 78

Tabel 3.9 Klasifikasi Rata-rata Respon Siswa ... 81

Tabel 4.1 Rekapituasi Data Validasi Dosen... 92

Tabel 4.2 Saran Dosen Pembelajaran IPA ... 94

Tabel 4.3 Saran Kualitas Perangkat Pembelajaran ... 95

Tabel 4.4 Rekapituasi Data Validasi Guru... 97

Tabel 4.5 Saran Guru Kelas IV SD Penggunaan Media Pembelajaran ... 98

Tabel 4.6 Saran Guru Kelas IV SD Kualitas Perangkat Pembelajaran ... 99

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Siswa Uji Cob Terbatas ... 100

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Siswa Uji Coba Pemakaian ... 102

Tabel 4.9 Nilai Evaluasi I dan II ... 104

Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Validasi Media Kartu Domino Modifikasi ... 109

(16)

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.4 Bagan Literatur Map ... 49

Bagan 2.5 Bagan Kerangka Berpikir ... 53

Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian ... 58

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR BAGAN ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ... 127

Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ... 128

Lampiran 3 Surat Pengantar Validasi ... 129

Lampiran 4 Rangkuman Wawancara ... 132

Lampiran 5 Hasil Validasi Dosen ... 135

Lampiran 6 Hasil Validasi Guru ... 153

Lampiran 7 Kuesioner Respon Siswa ... 162

Lampiran 8 LKS dan Hasil Evaluasi Pertemuan I ... 165

Lampiran 9 LKS dan Hasil Evaluasi Pertemuan II ... 173

Lampiran 10 Hasil Validitas dan Reliabilitas ... 180

Lampiran 11 Rekapitulasi Kuesioner Uji Terbatas ... 182

Lampiran 12 Rekapitulasi Kuesioner Uji Pemakaian ... 184

Lampiran 13 Silabus dan RPP ... 186

Lampiran 14 Aturan Permainan Kartu Domino Modifikasi ... 255

Lampiran 15 Media Kartu Domino Modifikasi ... 256

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I ini berisi tentang latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan spesifikasi produk

yang diharapkan.

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah sarana utama bagi suatu negara untuk meningkatkan

Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengikuti perkembangan dunia

(Hadiyanto, 2004: 26). Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting

untuk memajukan negara dalam mengejar ketertinggalan dari negara lain

(Ali, 2009: ix). Pendidikan bisa didapatkan secara formal maupun non

formal. Pendidikan formal didapatkan siswa melalui pembelajaran di sekolah,

mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga jenjang pendidikan tinggi.

Pendidikan dasar yang dimaksud adalah pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan

pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Usman, 2011: 143).

Pendidikan SD memiliki kurikulum yang memuat 8 mata pelajaran

(BSNP, 2007: 8). Delapan mata pelajaran tersebut antara lain, Pendidikan

Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, IPA, Matematika,

IPS, Seni Budaya dan Keterampilan, dan Pendidikan Jasmani. IPA adalah

salah satu mata pelajaran SD yang berkaitan mengenai ilmu-ilmu alam dan

lingkungan sekitar. Dalam pembelajaran IPA guru perlu menggunakan

(20)

2 dan membantu siswa menjadi lebih paham, serta dapat melibatkan siswa

menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Keaktifan siswa sangat

diperlukan dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat menemukan atau

menerapkan ide-idenya sendiri melalui proses dan sikap ilmiah. Di samping

itu, pembelajaran yang ideal di SD adalah pembelajaran yang mencakup

pendekatan, strategi, metode, dan media. Di mana dalam proses pembelajaran

di SD, siswa menjadi pusat kegiatan sesuai dengan karakteristik IPA yang

dapat diwujudkan melalui pembelajaran yang ideal. Namun, sampai saat ini

masih ada guru yang menerapkan metode ceramah dalam pembelajaran IPA,

sehingga IPA menjadi mata pelajaran yang membosankan dan hafalan. Hal

ini karena ketidaksesuaian metode yang digunakan dalam proses

pembelajaran. Ini akan mengakibatkan siswa menjadi bosan dalam mengikuti

proses pembelajaran dan minat belajar siswa menjadi berkurang, karena siswa

cenderung mendengarkan dan menerima materi saja, tanpa aktif dalam proses

pembelajaran. Persoalannya saat ini ialah bagaimana membuat siswa menjadi

aktif, antusias, dan berminat dalam pembelajaran IPA.

Oleh sebab itu, guru hendaknya berupaya mewujudkan proses

pembelajaran IPA yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan

sehingga suasana belajar menjadi lebih kondusif. Hal ini akan tercapai dengan

pemilihan media pembelajaran yang tepat dan tidak akan menimbulkan

kebosanan pada siswa. Menurut Sudjana dan Rivai (2011: 2), menggunakan

media pembelajaran dapat menambah kualitas pembelajaran yang akan

(21)

3 pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar yang menyalurkan pesan

berupa materi kepada siswa. Maka, media pembelajaran dianggap sebagai

pengantar komunikasi antara guru dengan siswa. Jika dalam proses

pembelajaran seorang guru menggunakan media pembelajaran, maka akan

membantu mengembangkan pengetahuan kognitif, psikomotor, dan afektif

siswa. Dengan media pembelajaran dapat membantu siswa untuk

memecahkan permasalahan yang tengah dihadapinya.

Berdasarkan hasil wawancara analisis kebutuhan guru terkait

pengembangan media kartu domino pada Kamis, 28 Juli 2016 pukul 11.00 di

SDN Caturtunggal 4 dengan Ibu A wali kelas IVB, bahwa guru belum paham

mengenai pengertian media konvensional tetapi beliau sudah mengetahui

contoh-contoh media pembelajaran. Beliau juga tidak terlalu sering

menggunakan media dalam pembelajaran, tetapi hanya beberapa materi yang

menggunakan media pembelajaran. Misalnya, pada materi longsor dan banjir

dengan menggunakan papan yang berisi tanah dan papan yang berisi tanah

dan rumput, kemudian diberi air di kedua papan tersebut. Pada materi

perambatan bunyi udara, Ibu A menggunakan media berupa selang kemudian

perambatan bunyi zat padat dengan telepon-teleponan kaleng, di mana

telepon-teleponan kaleng tersebut dibantu alat penghubung berupa benang,

sedangkan untuk perambatan bunyi zat cair dengan menggunakan ember yang

air dan ditepuk menggunakan batu. Selain itu, beliau menggunakan media

secara nyata dengan lingkungan sekitar supaya dapat mengaitkan

(22)

4 dan siswa menjadi tidak bosan dalam pembelajaran. Selain itu, beliau juga

menggunakan media yang berupa gambar-gambar, LCD, dan media power

point.

Guru A belum pernah untuk mencoba atau mengembangkan secara

pribadi media pembelajaran dan belum pernah mengembangkan media kartu

domino, karena beliau juga belum mengetahui mengenai kartu domino.

Berdasarkan hasil wawancara, nilai KKM mata pelajaran IPA kelas IV B di

SDN Caturtunggal 4 pada semester satu adalah 70 dan di semester dua adalah

75. Beliau juga mengatakan bahwa nilai siswa sebelum menggunakan media

dan menggunakan media ada peningkatan tetapi tidak signifikan, namun

siswa lebih antusias jika menggunakan media dalam pembelajaran dan lebih

aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas bila dibandingkan sebelum

menggunakan media pembelajaran siswa sangat pasif saat mengikuti

pembelajaran di kelas. Dengan adanya media pembelajaran menurut Ibu A

memberikan manfaat untuk siswa karena siswa menjadi lebih paham

mengenai materi yang disampaikan oleh guru dan guru lebih mudah dalam

menjelaskan materi. Dalam hal ini, guru menyadari bahwa masih kesulitan

dalam mengembangkan media pembelajaran konvensional berupa kartu

domino yaitu kurangnya pemahaman mengenai media kartu domino, adanya

keterbatasan sumber belajar, serta sarana dan prasarana yang masih terbatas.

Oleh karena itu, guru masih sangat membutuhkan informasi dan wawasan

yang lebih luas mengenai berbagai macam media pembelajaran terutama

(23)

5 Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa

guru masih kesulitan untuk mengembangkan media pembelajaran

konvensional berupa kartu domino, sehingga belum pernah menerapkan

media kartu domino saat kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti

ingin melakukan penelitian yang berupaya mengembangkan media

pembelajaran kartu domino pada mata pelajaran IPA dengan menulis

penelitian yang berjudul, “Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi

Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Materi Struktur Akar Dan Batang Tumbuhan

Kelas IV B SDN Caturtunggal 4”.

B. Batasan Masalah

Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis hanya dibatasi pada siswa

kelas IV B Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan menggunakan

media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA dengan Standar

Kompetensi (SK) 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan

dengan fungsinya. Sedangkan untuk Kompetensi Dasar (KD) yaitu 2.1

Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya dan

2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan

fungsinya.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, masalah dalam penelitian ini dapat

(24)

6 1. Bagaimana prosedur pengembangan media kartu domino modifikasi pada

mata pelajaran IPA untuk materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan

kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta?

2. Bagaimana kualitas produk media kartu domino modifikasi pada mata

pelajaran IPA untuk materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan kelas IV

B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui prosedur pengembangan media kartu domino modifikasi pada

mata pelajaran IPA untuk materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan

kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta.

2. Mengetahui kualitas produk media kartu domino modifikasi pada mata

pelajaran IPA untuk materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan kelas IV

B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak, manfaat

tersebut antara lain :

1. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman baru dalam

belajar IPA sehingga dapat mengatasi kesulitan belajaranya.

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang

(25)

7 Penelitian ini diharapkan dapat memvotivasi siswa dan meningkatkan

keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

2. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan baru bagi guru

untuk mengembangkan media kartu domino pada mata pelajaran IPA kelas

IV yang berkaitan dengan materi Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan.

Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk mengetahui

kualitas pembelajaran IPA sebelum dan sesudah menggunakan media

dalam proses pembelajaran.

Guru juga dapat memiliki alternatif baru untuk memilih media

pembelajaran yang tepat digunakan pada pembelajaran IPA.

3. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menginspirasi sekolah untuk

mengembangkan media pada mata pelajaran IPA selanjutnya.

Penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah untuk

menambahkan jenis media pembelajaran yang digunakan untuk

meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa kelas IV pada mata

pelajaran IPA.

4. Bagi mahasiswa

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai penelitian

Research and Development (R&D) dan memberikan pengalaman baru dalam mengembangkan penggunaan media kartu domino pada mata

(26)

8 5. Bagi Prodi PGSD

Penelitian ini dapat menambah bahan bacaan di perpustakaan terkait

dengan penelitian Research and Development (R&D) khususnya dalam upaya untuk mengembangkan media kartu domino modifikasi pada mata

pelajaran IPA.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian ini adalah :

1. Media pembelajaran adalah sebuah sarana yang dapat digunakan untuk

menyampaikan atau menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima.

2. Media kartu domino modifikasi adalah media pembelajaran sejenis kartu

permainan yang menarik minat siswa, yang terdapat soal dan jawaban.

3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari

peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam berdasarkan fakta dan berhubungan dengan

alam serta makhluk hidup.

G. Spesifikasi Produk

Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran berbasis

konvensional berupa kartu domino modifikasi. Spesifikasi media kartu

domino modifikasi meliputi aspek tampilan, aspek isi, aspek bahasa dan

aspek penggunaan.

1. Aspek Tampilan

a. Kartu domino modifikasi dibuat menggunakan kartu kertas ivori 260

(27)

9 b. Ukuran kartu domino modifikasi dengan panjang dan lebar 14 x 3 cm

dengan ketebalan 0,2 mm dan berat 260 gr.

c. Kartu domino modifikasi ini terdiri dari 20 kartu. Setiap kartu terdiri

dari dua bagian yaitu ruas kiri dan kanan, di mana kartu pertama

diawali dengan start yang terletak pada ruas kiri dan kartu terakhir diakhiri dengan finish yang terletak pada ruas kanan. Pada ruas kiri berisi jawaban, sedangkan ruas kanan berisi pernyataan dan sebagai

pasangan untuk kartu berikutnya.

d. Tampilan media kartu domino modifikasi dibuat lebih menarik dengan

background warna putih, violet, dan cokelat muda bergambarkan akar

dan batang supaya sesuai dengan materi yang ada dalam isi kartu

domino.

e. Jenis huruf yang digunakan dalam media kartu domino modifikasi

dengan Times New Roman dan ukuran font 14. Huruf yang digunakan berwarna hitam, biru, dan pelangi.

f. Pada kartu domino modifikasi terdapat gambar-gambar mengenai

materi akar dan batang.

2. Aspek Isi

a. Materi yang ada dalam media kartu domino modifikasi mencakup

mata pelajaran IPA materi akar dan batang untuk kelas IV sekolah

dasar.

b. Standar Kompetensi (SK) 2. Memahami hubungan antara struktur

(28)

10 c. Kompetensi Dasar (KD) yaitu 2.1 Menjelaskan hubungan antara

struktur akar tumbuhan dengan fungsinya dan 2.2 Menjelaskan

hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya.

d. Indikator

2.1.1 Mengidentifikasi bagian-bagian akar tumbuhan dengan

fungsinya.

2.1.2 Menyebutkan jenis-jenis akar tumbuhan dengan fungsinya.

2.1.3 Menjelaskan bagian dan jenis akar tumbuhan dengan fungsinya.

2.2.1 Mengidentifikasi bagian-bagian batang dengan fungsinya.

2.2.2 Menyebutkan jenis-jenis batang dengan fungsinya.

2.2.3 Menjelaskan bagian dan jenis batang dengan fungsinya.

3. Aspek Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam kartu domino modifikasi berdasarkan

EYD yang tepat, lebih komunikatif, sederhana, dan mudah dimengerti oleh

siswa.

4. Aspek Penggunaan

a. Media kartu domino modifikasi ini dimainkan oleh 5 orang dalam

setiap kelompok dan dimainkan secara bergiliran. Setiap kelompok

diberi 20 kartu yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota

kelompok dan 1 kartu sebagai kartu pembuka untuk memulai

(29)

11 b. Siswa menentukan orang pertama yang memainkan permainan terlebih

dahulu dan sambil mengisi LKS. Konsep pada ruas kanan hanya dapat

dijodohkan dengan konsep pada ruas kiri pada kartu yang lain.

c. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari

jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan

dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri hingga kartu habis dengan

waktu yang telah ditentukan.

d. Setelah itu, pemain kedua juga bermain dan mencari jawaban dengan

menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep

pada kartu yang sebelah kiri dengan waktu yang telah ditentukan.

e. Begitu seterusnya, dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua

(30)

12

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada Bab II yang berisi landasan teori membahas empat bagian utama

yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan

penelitian.

A. Kajian Pustaka

Topik yang akan dibahas pada kajian pustaka ini antara lain teori

belajar, media pembelajaran, media kartu domino modifikasi, Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA), dan materi akar dan batang tumbuhan.

1. Teori Belajar

Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh

pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap,

dan mengokohkan kepribadian. Menurut Hamalik (2007: 27), belajar

merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.

Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi mengalami. Menurut Dimyati

dan Mudjiono (2006: 7), belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa

yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami siswa

sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses

belajar.

(31)

13 individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga

mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Witherington (dalam

Aunurrahman, 2011: 35), mengemukakan bahwa belajar adalah suatu

perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola

baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau

suatu pengertian.

Dalam berbagai definisi di atas, disimpulkan bahwa belajar adalah

suatu proses perubahan tingkah laku akibat pengalaman yang telah

diperoleh menuju perubahan positif yang lebih baik.

Belajar menurut pandangan Piaget (dalam Dimyati dan Mudjiono,

2006: 13), bahwa pengetahuan dibangun dalam pemikiran individu, karena

individu melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungan untuk

membangun pengetahuannya. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan

maka fungsi intelektual atau pengetahuan semakin berkembang.

Perkembangan intelektual melalui tahap-tahap berikut; (a) tahap sensori

motor (0,0 -2,0 tahun), (b) tahap pra-operasional (2,0 – 7,0 tahun), (c)

tahap operasional konkret (7,0 – 11,0 tahun), dan (d) tahap operasional

(11,0 – ke atas). Pada tahap sensori motor, anak mengenal lingkungan

dengan kemampuan sensorik dan motorik. Anak mengenal lingkungan

dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan

penggerakannya. Pada tahap pra-operasional, anak mengandalkan diri

pada persepsi tentang realitas. Anak mampu menggunakan simbol, bahasa,

(32)

menggolong-14 golongkan. Pada tahap operasional konkret anak dapat mengembangkan

pemikiran secara logis. Pada tahap operasi formal anak dapat berpikir

abstrak seperti orang dewasa (Dimyati dan Mudjiono 2006: 14).

Menurut Dahar (1989: 158-159), bahwa pengetahuan yang

dibangun terdiri dari tiga bentuk, yaitu pengetahuan fisik, pengetahuan

logika-matematika, dan pengetahuan sosial. Dalam proses membangun

pengetahuan melalui proses belajar tersebut meliputi tiga fase. Fase-fase

itu adalah fase eksplorasi, di mana siswa mempelajari gejala dengan

bimbingan. Selanjutnya, fase pengenalan konsep di mana siswa mengenal

konsep yang ada hubungannya dengan gejala tersebut. Kemudian, fase

aplikasi konsep di mana siswa menggunakan konsep untuk meneliti gejala

lain lebih lanjut. Pandangan Piaget terhadap belajar ini termasuk ke dalam

teori kognitivisme, karena dalam teori kognitivisme bahwa belajar

diartikan sebagai perubahan persepsi dan pemahaman dan bagian-bagian

suatu situasi saling berhubungan dengan konteks seluruh situasi tersebut

yang artinya belajar dipandang sebagai proses internal yang mencakup

ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan faktor-faktor lain

(Suyono dan Hariyanto, 2011:75).

Teori belajar menurut Piaget ini sangat penting bagi pendidikan

IPA di Sekolah Dasar karena teori ini mengembangkan aspek kognitif. Di

mana perilaku seseorang didasarkan oleh aspek kognitif. Pada pendidikan

IPA berhubungan dengan lingkungan melalui aktivitas konkret sehingga

(33)

15 efektif apabila kegiatan belajar sesuai dengan tingkat perkembangan

intelektualnya. Hadisubroto (dalam Samatowa, 2011: 5), Piaget

mengatakan bahwa pengalaman langsung yang memegang peranan

penting sebagai pendorong lajunya perkembangan kognitif anak.

Pengalaman langsung anak yang terjadi secara spontan dari kecil (sejak

lahir) sampai berumur 12 tahun. Efesiensi pengalaman langsung pada anak

tergantung pada kosistensi antara hubungan metode dan objek dengan

tingkat perkembangan kognitif anak. Anak akan siap untuk

mengembangkan konsep apabila memiliki struktur kognitif yang menjadi

prasyaratnya yakni perkembangan kognitif yang bersifat hirarkhis dan

integratif.

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Arysad (dalam Sukiman, 2012: 28), bahwa media dalam

proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,

photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan

menyusun kembali informasi visual atau verbal. Adapun National Education Assoiation (NEA) mengartikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau

dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan

tersebut. Sedangkan menurut Hamalik (dalam Kustandi dan Sutjipto,

2011: 7) media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan

(34)

16 pengantar. Association of Education and Communication Technology

(AECT) mengartikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan

untuk proses penyaluran informasi (dalam Kustandi dan Sutjipto,

2011: 15).

Menurut Anderson (dalam Sukiman, 2012: 28), media

pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya

hubungan langsung antara karya seseorang pengembang mata

pelajaran dengan para siswa. Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2014: 3)

mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah

manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau

membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau

sikap. Sadiman (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011: 7)

mengemukakan, bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan

dari pengirim ke penerima pesan.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran adalah sebuah sarana yang dapat digunakan untuk

menyampaikan atau menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima,

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat

siswa dalam proses pembelajaran supaya tujuan pembelajaran dapat

tercapai secara efektif dan dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran

(35)

17 b. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran

Menurut (Sanjaya, 2014: 75-77), terdapat prinsip-prinsip yang

harus diperhatikan dalam penggunaan media pembelajaran.

Prinsip-prinsip tersebut dipaparkan sebagai berikut:

1. Media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar

dalam upaya memahami materi pelajaran.

2. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan

untuk mencapai tujuan pembelajaran.

3. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi

pembelajaran.

4. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan

kondisi siswa.

5. Media yang akan digunakan harus menarik, memperhatikan

efektifitas, dan efisiensi. Media yang memperlukan peralatan yang

mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu.

Demikian juga media yang sangat murah belum tentu memiliki

nilai. Setiap media yang dirancang guru perlu memperhatikan

efektifitas penggunaanya.

6. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru

dalam mengoprasikannya.

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Bretz (dalam Sukiman, 2012: 44), mengklasifikasikan media

(36)

18 dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara

media siar (telecommunication) dan media rekam (recording). Dengan

demikian, media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjadi 8

kategori: a) media audio visual gerak, b) media audio visual diam, c)

media audio semi gerak, (d) media visual gerak, e) media visual diam,

f) media semi gerak, g) media audio, dan h) media cetak.

Menurut Schramm (Sadiman, dkk., 2003: 27), ada dua

kelompok media yaitu big media (rumit dan mahal) dan little media (sederhana dan murah). Selain itu Schramm, menyebutkan ada media

massal, media kelompok, media individu, yang didasarkan atas daya

liput media. Dari sini lah kemudian timbul usaha-usaha untuk

melakukan klasifikasi atau pengelompokkan media, yang mengarah

kepada pembuatan taksonomi media pembelajaran.

Beberapa ahli yg lain seperti Gagne, Briggs, Edling dan Allen

(Sadiman, dkk., 2003: 27), membuat taksonomi media dengan

pertimbangan yang lebih fokus pada proses dan interaksi dalam

belajar, daripada sifat medianya sendiri. Gagne misalnya,

mengelompokkan media berdasarkan tingkat hierarki belajar yang

dikembangkannya. Menurutnya, ada 7 macam kelompok media seperti

benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar

diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Briggs

mengklasifikasikan media menjadi 13 jenis berdasarkan kesesuaian

(37)

19 belas jenis media tersebut adalah : objek/benda nyata, model, suara

langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram,

papan tulis, transportasi, film bingkai, film (16 mm), film rangkai,

televisi, dan gambar grafis.

Berdasarkan perkembangan teknologi, Arsyad (2014: 31)

mengklasifikasikan media terdiri atas 4 kelompok yaitu : 1) media

hasil teknologi cetak, 2) media hasil teknologi audio-visual, 3) media

hasi teknologi berbasis komputer, dan 4) media hasil gabungan cetak

dan komputer. Seels dan Glasgow (Arsyad, 2014: 35) membagi media

ke dalam kelompok besar, yaitu: media tradisional dan media

teknologi mutakhir. Pilihan media tradisional berupa media visual

diam tidak diproyeksikan dan diproyeksikan, audio, penyajian

multimedia, visual dinamis diproyeksikan, media cetak, permainan ,

dan media realia. Ada pun pilihan teknologi mutakhir berupa media

berbasis telekomunikasi dan media berbasis mikroprosesor (misal :

permainan komputer dan hypermedia).

d. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Ciri-ciri media pembelajaran adalah bahwa media tersebut

dapat, diraba, dilihat, didengar, dan diamati oleh indera (Angkowo

dan Kosasih, 2007: 11)

Gerlach dan Ely (Arsyad, 2005: 12), mengemukakan tiga ciri

media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan. Ciri-ciri

(38)

20 1. Ciri Fiksatif (Fixative Property), merupakan ciri yang menggambarkan kemampuan merekam, menyimpan, melestarikan

dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau

objek tersebut dapat diurutkan dan disusun kembali dengan media

seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, compact disk, dan film. Suatu objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan video atau video kamera dengan mudah dapat

direproduksi dengan mudah kapan saja diperlukan. Dengan ciri

fiksatif ini, memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang

terjadi pada satu waktu tertentu dapat ditampilkan kapan saja.

Contohnya adalah peristiwa tsunami, gempa bumi, banjir, dan lain

sebagainya dapat diabadikan dengan rekaman video.

2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property), merupakan ciri

memungkinkan kita melihat waktu yang terjadi secara lebih rinci.

Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada

siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan

gambar tipe-lapse recording. Misalnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong, kemudian menjadi kupu-kupu dapat

dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut. Di samping

dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat,

menayangkan kembali hasil suatu rekaman video. Misalnya, proses

tsunami atau reaksi kimia dapat diamati melalui kemampuan

(39)

21 3. Ciri Distributif (Distributive Property), merupakan ciri yang

memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui

ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada

sejumlah besar siswa dngan stimulus pengalaman yang relatif sama

mengenai kejadian itu. Sekarang ini, distribusi media tidak hanya

terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah

di dalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu misalnya

rekaman video, audio, disket komputer dapat disebar ke seluruh

penjuru tempat yang diinginkan kapan saja, sehingga media

tersebut dapat digunakan untuk banyak kelompok di tempat yang

berbeda dalam waktu yang sama. Sekali informasi direkam dalam

format media apa saja, ia dapat diproduksi seberapa kali pun dan

siap digunakan secara bersamaan di berbagai tempat atau

digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat. Konsistensi

informasi yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir sama

dengan aslinya.

e. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Levie dan Lentz (Arsyad, 2005:16) mengemukakan empat

fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu: (a) fungsi

atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif, dan (d) fungsi

kompensatoris.

Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan

(40)

22 pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau

menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa

tidak tertarik dengan materi pelajaran atau materi pelajaran itu

merupakan salah satu peajaran yang tidak disenangi mereka sehingga

mereka tidak memperhatikan.

Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmataN

siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar

atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa,

misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.

Fungsi kognitif media visual dilihat dari temuan-temuan penelitian

yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar

memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat

informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil

penelitian bahwa media visual yang memberikan kontekas untuk

memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk

mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Dengan kata lain, media berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang

lemah dan lambat menerima serta memahami isi pelajaran yang

disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

Menurut Kemp dan Dayton (dalam Sukiman, 2012: 39), media

pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu

(41)

23 besar jumlahnya, yaitu (a) memotivasi minat atau tindakan, (b)

menyajikan informasi, dan (c) memberi instruksi. Untuk memenuhi

fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan

teknik drama atau hiburan. Sedangkan untuk tujuan informasi, media

pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi di

hadapan sekelompok siswa, isi dan bentuk penyajian bersifat sangat

umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau

pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan,

drama, atau teknik motivasi.

Dalam pendidikan, media berfungsi sebagai sarana untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana

informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik

dalam diri atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata

sehingga pembelajaran dapat terjadi secara efisien.

f. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Sadiman (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011: 23)

menyampaikan manfaat media pendidikan secara umum sebagai

berikut :

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual.

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.

3) Meningkatkan minat belajar siswa dan memungkinkan interaksi

(42)

24 4) Memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan

pengalaman dan persepsi siswa terhadap isi pelajaran.

5) Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang

peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan

terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan

lingkungannya, misalnya melalui karyawisata.

Menurut Hamalik (dalam Sukiman, 2012: 41), pemanfaatan media

dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru,

meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, membantu

keefektifan proses pembelajaran, membantu meningkatkan

pemahaman siswa, dan sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar

mengajar.

Sudjana dan Rifai (dalam Arsyad, 2014: 28 ), mengemukakan

kegunaan atau manfaat media pembelajaran dalam proses belajar

siswa, yaitu

a)Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar;

b)Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh peserta didik dan memungkinkannya

menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;

c)Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata guru, sehingga

(43)

25 d)Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak

hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti

mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan

lain-lain,

Kustandi dan Sutjipto (2011: 25), merincikan manfaat media

pembelajaran, sebagai berikut :

a) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, sehingga

mengurangi verbalisme.

b) Memperbesar perhatian siswa.

c) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan

belajar, sehingga membuat pelajaran lebih mantap.

d) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan

kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.

e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama

melalui gambar hidup.

f) Membantu tumbuhnya pengertian yang tidak mudah diperoleh

dengan cara lain, dan membantu efisiensi serta keragaman yang

lebih banyak dalam belajar.

Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan

manfaat dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar

(44)

26 1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan

informasi, sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses

dan hasil belajar.

2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan

perhatian anak, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,

interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan

kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan

kemampuan dan minatnya.

3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang,

dan waktu.

4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman

kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka,

serta memungkinkan terjadinya interkasi langsung dengan guru,

masyarakat, dan lingkungannya, misalnya melalui karyawisata.

3. Media Kartu Domino Modifikasi

Kartu domino pada umumnya adalah sejenis kartu permainan yang

dalam setiap kartunya terdapat bulatan-bulatan dengan jumlah yang

berbeda-beda dari angka 1-6, dalam setiap kartu terdapat dua bagian

angka. Dalam permainan kartu domino, satu bagian angka pada salah satu

kartu dicocokan dengan angka yang sama pada kartu lainnya, sehingga

angka-angka yang dicocokan akan berantai atau tersambung. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI (2008: 339) domino

(45)

27 bermata (bertitik besar), tiap kartu dibagi mnjadi dua bidang, tiap bidang

berisi 0-6 titik.

Media kartu domino yang digunakan dalam penelitian ini adalah

media pembelajaran yang dapat menarik minat siswa, di mana dalam kartu

tersebut terdapat soal dan jawaban yang harus dicari jawabannya dengan

menggabungkan kartu yang lain dan didesain seperti kartu domino pada

umumnya. Kartu permainan domino ini memiliki kelebihan dan juga

kekurangan. Kelebihan dari kartu domino ini adalah praktis dibawa ke

mana saja, bentuknya tetap, warnanya menarik siswa, dan mudah dalam

penggunaanya. Sedangkan kekurangan dari media kartu domino ini adalah

mudah sobek, tidak tahan lama, apabila siswa salah dalam penggunaannya

dalam arti bukan untuk pembelajaran, dapat membuat kerugian karena

salah dalam pemanfaatnanya.

Menurut Darmaswari (2010: 27), dalam penggunaan kartu domino

pada umumnya terdapat cara-cara penggunannya sebagai berikut :

1. Permainan ini dimainkan oleh 2, 3 atau 4 orang pemain.

2. Bagikan kartu domino yang khusus dibuat untuk permainan ini, sampai

habis terbagi untuk masing-masing pemain.

3. Sebelum bermain, pemain melakukan pengundian terlebih dahulu

siapa yang jadi pemain pertama dan meletakan sebuah kartu di meja.

4. Dengan urutan sesuai dengan arah jarum jam para pemain

(46)

28 5. Nilai kartu yang dipasangkan atau dijatuhkan disesuaikan dengan nilai

kartu yang ada atau dijatuhkan sampai pemain tidak memiliki kartu

lagi.

6. Jika pemain tidak dapat berjalan maka ia kehilangan satu giliran dan

menaruh setiap kartu yang tidak bisa dijalankan.

7. Pemenangnya adalah pemain yang kartunya habis terlebih dahulu atau

jika para pemain semuanya tidak dapat berjalan dan kartunya masih

tersisa maka pemenangnya ditentukan oleh pemain yang kartu matinya

paling sedikit.

Gambar 2.1 Kartu Domino Pada Umumnya

Media kartu domino pada penelitian ini mengalami modifikasi

yang disesuaikan dengan konteks pembelajaran mata pelajaran IPA materi

Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan. Adapun aturan permainan kartu

domino dalam penelitia ini adalah sebagai berikut:

1. Dalam permainan kartu domino IPA ini dimainkan oleh 5 orang

(47)

29

2. Setiap kelompok diberikan 20 kartu, dengan 20 kartu yang dibagikan

secara merata kepada setiap anggota kelompok dan 1 kartu sebagai

kartu pembuka untuk memulai permainan.

3. Siswa menentukan orang pertama yang memainkan permainan

terlebih dahulu dan sambil mengisi LKS.

4. Konsep pada ruas kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep pada

ruas kiri pada kartu yang lain.

5. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari

jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan

dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri hingga kartu habis dengan

waktu yang telah ditentukan.

6. Setelah itu, pemain kedua juga bermain dan mencari jawaban dengan

menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep

pada kartu yang sebelah kiri dengan waktu yang telah ditentukan.

7. Begitu seterusnya, dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua

anggota melakukan permainan dan mengisi LKS secara berkelompok.

Sumber: https://www.google.com Sumber: https://www.google.com

Tumbuhan bakau dan

(48)

30 Gambar 2.2 Contoh Kartu Domino Modifikasi

4. Ilmu Pengetahuan Alam

a. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Menurut Samatowa (2011: 1), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau

sains dalam arti sempit sebagai disiplin ilmu dari physical sciences dan life

sciences. Yang termasuk physical sciences adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi, dan fisika; sedangkan life science

meliputi biologi (anatomi, fisiologi, zoologi, citologi dan seterusnya).

Beberapa ahli seperti Conant dan Whitehead (dalam Samatowa, 2011: 1)

menyatakan definisi sains sebagai berikut. Conant mendefinisikan sains

sebagai “suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan

satu sama lain, dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan

observasi, serta berguna untuk diamati dan dieksperimenstasikan lebih

lanjut.

Kemudian Whitehead menyatakan bahwa sains dibentuk karena

pertemuan dua orde pengalaman. Orde pertama didasarkan pada hasil

observasi terhadap gejala/fakta (orde observasi), dan kedua didasarkan

pada konsep-konsep manusia mengenai alam (orde konsepsional). Sumber: https://www.google.com

Akar Tunjang

Sumber: https://www.google.com

(49)

31 Menurut Darmojo (dalam Samatowa, 2011: 2), IPA adalah

pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan

segala isinya. Selain itu, Nash (dalam Samatowa, 2011: 3), menyatakan

bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash

juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat analisis,

lengkap, cermat, serta menghubungkan antara suatu fenomena dengan

fenomena lain, sehingga keleluruhannya membentuk suatu perspektif yang

baru tentang objek yang diamatinya.

Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan dari bahasa inggris

yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Jadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science disebut sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa tentang alam. Powler (dalam Samatowa,

2011: 3) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala

alam dan kebendaan sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku

umum, yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan

eksperimen/sistematis artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu

sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling berkaitan, saling

menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh,

sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau

oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama

akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Selanjutnya Winaputra

(50)

32 kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi

memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah.

Pendapat lain dari Susanto (2013: 167-169) mengungkapkan bahwa

hakikat pembelajaran IPA diklasifikasikan menjadi tiga bagian. Pertama

ilmu pengetahuan alam sebagai produk, yaitu kumpulan hasil penelitian

dalam bentuk konsep, seperti fakta-fakta, prinsip, hukum, dan teori-teori

IPA. Kedua ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu untuk menggali

dan memahami pengetahuan alam dengan keterampilan proses sains,

seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasikan dan menyimpulkan.

Ketiga ilmu pengetahuan alam sebagai sikap yang dikembangkan pada

saat melakukan diskusi, percobaan, simulasi, dan kegiatan proyek di

lapangan. Menurut Sulistyorini (dalam Susanto, 2013: 169), sembilan

sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA, yaitu: sikap ingin tahu, ingin

mendapat sesuatu yang baru, kerja sama, tidak putus asa, tidak

berprasangka, mawas diri, bertanggung jawab berpikir bebas, dan

kedisiplinan diri.

Berdasarkan pernyataan yang telah dinyatakan dari para ahli di atas

dapat disimpulkan bahwa hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah

ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam

berdasarkan fakta dan berhubungan dengan alam serta makhluk hidup

sebagai proses ilmiah sehingga dapat memupuk sikap ilmiah. Oleh karena

itu hakikat IPA terdiri atas 3 unsur utama yaitu produk, proses ilmiah dan

(51)

33 b. Pendidikan IPA di SD

Menurut Samatowa (2011: 5), mengatakan bahwa IPA sebagai

disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan

IPA menjadi penting. Struktur kognitif anak-anak tidak dapat

dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan. Mereka perlu diberi

kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA dan

yang perlu dimodifikasikan sesuai dengan tahap perkembangan

kognitifnya.

Keterampilan proses sains didefinisikan oleh Paolo dan Marten

(dalam Samatowa, 2011:5) adalah: (1) mengamati, (2) mencoba

memahami apa yang diamati, (3) mempergunakan pengetahuan baru untuk

meramalkan apa yang terjadi, (4) menguji ramalan-ramalan di bawah

kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar. Selanjutnya,

Paolo dan Marten juga menegaskan bahwa dalam IPA tercakup juga

percobaan apabila salah atau gagal maka mencoba kembali. Dalam IPA

anak-anak dan guru perlu bersikap skeptis supaya model-model tentang

alam dapat dimodifikasi dengan penemuan-penemuan baru yang

didapatkan.

Selanjutnya, menurut Samatowa (2011: 5), juga mengatakan

bahwa model belajar yang cocok untuk anak Indonesia adalah belajar

melalui pengalaman langsung (Learning by doing). Dengan model ini

dapat memperkuat daya ingat anak dan biayanya sangat murah sebab

(52)

34 sendiri. Samatowa (2006: 9) juga berpendapat bahwa siswa sekolah dasar

berusia 7 sampai 12 tahun termasuk dalam tahap operasional konkret, di

mana pada tahap ini anak mengembangkan pemikiran logis, tetapi masi

terikat pada fakta-fakta perseptual, yang artinya anak mampu berfikir

logis, tetapi masih terbatas pada objek-objek konkret, dan mampu

melakukan koservasi.

Samotawa (2006: 3) mengemukakan 4 alasan mengapa IPA perlu

diajarkan di Sekolah Dasar, diantaranya:

1) IPA mempunyai faedah bagi suatu bangsa, kesejahteraan suatu bangsa

banyak sekali pada bergantung pada kemampuan bangsa tersebut

dalam bidang IPA.

2) Bila IPA diajarkan menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan

suatu pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis.

3) Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan

sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang

bersifat hafalan belaka.

4) Mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai yaitu mempunyai potensi

yang dapat membentuk kepribadian anak secara menyeluruh.

Nur dan Wikandari (dalam Trianto, 2010: 143), berpendapat bahwa

proses belajar mengajar IPA seharusnya lebih ditekankan pada pendekatan

keterampilan proses, sehingga siswa dapat menemukan fakta-fakta,

membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiahnya yang dapat

(53)

35 dikembangkan suatu model pembelajaran IPA yang melibatkan siswa

secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan atau

menerapkan sendiri ide-idenya.

c. Karakteristik Pembelajaran IPA SD

Djojosoediro (2012: 5-6) berpendapat bahwa IPA sebagai disiplin

ilmu mempunyai ciri khusus/karakteristik sebagaimana disiplin ilmu

lainnya ciri khusus/karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:

1) IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat

dibuktikan kembali oleh semua orang dengan menggunakan metode

ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan oleh penemu terdahulu.

2) IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara

sistematis, dan dalam penggunaanya secara umum terbatas pada

gejala-gejala alam.

3) IPA merupakan pengetahuan teoritis

Teori IPA diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau

khusus dengan berulang kali melakukan observasi, eksperimentasi,

penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait

mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain untuk

membuktikan bahwa teori tersebut benar. Hal ini dilakukan karena

pengetahuan bersifat tentatif.

(54)

36 Bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil

eksperimen dan observasi dapat bermanfaat untuk eksperimentasi dan

observasi lebih lanjut.

5) IPA meliputi 4 unsur, yaitu produk, proses, aplikasi, dan sikap.

Produk yang berupa fakta, prinsip, teori dan hukum. Proses

merupakan prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah.

Aplikasi merupakan penerapan metode kerja ilmiah. Metode ilmiah

itu meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan

eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui

eksperimentasi, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.

d. Tujuan Pembelajaran IPA

Menurut Mulyasa (2006: 111), berdasarkan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) tujuan mata pelajaran IPA di SD/MI adalah

agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut :

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan dalam

ciptaan-Nya,

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, teknologi

(55)

37 4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan,

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,

menjaga dan melestarikan lingkungan alam,

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai dan segala keteraturannya

sebagai salah satu citaan Tuhan, dan

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai

dasar melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

Berdasarkan uraian tujuan pembelajaran IPA tersebut, dengan

demikian diharapkan pembelajaran IPA di SD dapat membantu siswa

untuk berfikir kritis dalam memecahkan suatu permasalahan mengenai

peristiwa-peristiwa alam secara logis supaya mengembangkan ilmu

pengetahuannya dan dapat menumbuhkan sikap ilmiah pada diri siswa.

e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA di SD

Tabel 2.3 Rincian Materi pada Pembelajaran IPA kelas IV SD Semester I

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan

1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan funginya, serta pemeliharaannya

1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya 1.2 Menerapkan cara memelihara kesehatan

kerangka tubuh

1.3 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya

1.4 Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera

2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya

2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya

2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya

2.3 Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya

(56)

38

3. Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya

3.1 Mengidentifikasi jenis makanan hewan 3.2 Menggolongkan hewan berdasarkan jenis

makanannya 4. Memahami daur hidup beragam

jenis makhluk hidup

4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing

4.2 Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya kucing, ayam, ikan 5. Memahami hubungan sesama

makhluk hidup dan antara makhluk hidup

Gambar

gambar tipe-lapse recording. Misalnya, bagaimana proses larva
Gambar 2.1 Kartu Domino Pada Umumnya
Gambar 2.2 Contoh Kartu Domino Modifikasi
Tabel 2.3 Rincian Materi pada Pembelajaran IPA kelas IV SD Semester I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Struktur Dan Fungsi Tumbuhan..

Penelitian ini dilakukan karena guru masih membutuhkan media pembelajaran dan adanya keterbatasan media yang tersedia di sekolah untuk menunjang proses pembelajaran

Penelitian ini dilakukan karena guru masih membutuhkan media pembelajaran dan adanya keterbatasan media yang tersedia di sekolah untuk menunjang proses pembelajaran

Salah satu media yang dapat menarik siswa adalah media kartu permainan (domino). Hal ini di dukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Hestuaji dengan

Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa: 1 telah dihasilkan produk bahan ajar IPA berbasis ensiklopedia materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan yang memiliki

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji aktivitas antioksidan akar,

Skripsi berjudul: Struktur Anatomi Batang Tumbuhan Xerofit, Mesofit dan Hidrofit Sebagai Sumber Belajar Biologi di SMA, telah diuji dan disahkan oleh Fakultas