• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV sekolah dasar."

Copied!
312
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG

TUMBUHAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Desty Dyah Wardani Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini dilakukan karena guru masih membutuhkan media pembelajaran dan adanya keterbatasan media yang tersedia di sekolah untuk menunjang proses pembelajaran di kelas. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan produk media kartu domino modifikasi dan mengetahui kualitas produk media kartu domino modifikasi.

Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan. Prosedur penelitian pengembangan ini menggunakan prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg and Gall. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri sembilan langkah yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi ahli, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, 7) revisi produk, 8) uji coba pemakaian, 9) revisi produk, hingga menghasilkan produk akhir berupa media kartu domino modifikasi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif.

Validasi media kartu domino modifikasi berpedoman pada 4 aspek yaitu: 1) aspek konten atau isi, 2) aspek tampilan, 3) aspek bahasa, 4) aspek penggunaan dan penyajian. Hasil penelitian pengembangan melalui tahap validasi oleh dua dosen ahli pembelajaran IPA dan dua guru kelas IV menunjukkan rerata 3,56. Sehingga kualitas media kartu domino modifikasi termasuk dalam kategori “Sangat baik”. Berdasarkan uji coba produk media kartu domino modifikasi di SD Kanisius Bantul, disimpulkan bahwa kualitas media kartu domino modifikasi adalah “Baik“ dengan rerata nilai yaitu 80,12. Sedangkan hasil uji pemakaian di SD Kanisius Ganjuran, disimpulkan bahwa kualitas media kartu domino modifikasi adalah “Baik sekali” dengan rerata nilai yaitu 82,86. Hal ini menunjukkan media kartu domino modifikasi yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran.

(2)

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF MEDIA DOMINO CARD MODIFICATION SCIENCE LEARNING THE MATERIAL STRUCTURE OF THE ROOT AND

STEM OF A PLANT TO

FOR GRADE IV ELEMENTARY SCHOOL Desty Dyah Wardani

Sanata Dharma University 2017

This research was conducted because the teachers still need media learning and the limitations of the available media in school to support the learning process in the classroom. The purpose of the research is to develop the product media domino card modification and knowing the quality of the product media domino card modification.

This type of research i.e. research development. This development research procedure using the procedure of research development expressed by Borg and Gall. Development of procedures used in this study consists of nine steps i.e. 1) potential and problems, 2) data collection,3) product design, 4) expert validation revision, 5) design, 6) product testing,7) product revision, 8) trial usage, 9) revision of a product, to produce the final product in the form of media domino card modifications for grade IV elementary school. Data collection techniques used are interviews and questionnaire. The analysis of the data used in this research is qualitative and quantitative.

Media domino card validation modification based on 4 aspects, namely: 1) aspect of the content or the content display, 2) aspect, 3) aspects of language, 4) aspects of use and presentation. The results of the validation phase through development research by two professors IPA learning experts and two master class IV shows average 3.56. So the quality of media domino card modification included in the category of "very good". Based on the test run of the product media domino card modification in SD Kanisius Bantul, it was concluded that the quality of media domino card modification is a "good" with the average value that is 80.12. While the test results of usage in elementary Kanisius Ganjuran, concluded that the quality of media domino card modification is a "well" with average value i.e. 82.86. This shows media domino card modification developed already worthy of being used as a medium in the process of learning.

(3)

i

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI

PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR AKAR

DAN BATANG TUMBUHAN UNTUK SISWA KELAS IV

SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Desty Dyah Wardani NIM: 131134072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi.

2. Kedua Orang tuaku, AIPTU Suwarno dan Turiyah yang menjadi motivator dalam hidupku yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan baik material, moral, maupun spiritual disetiap langkah hidup saya.

3. Kakakku Lilik Satrio Utomo S., S.Pd. yang selalu memberikan semangat, perhatian.

4. Teman istimewaku, Agus Nur Trianto yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan perhatian.

5. Sahabatku Eta, Ratri, Siska, Dita, dan teman terkasih atas segala tawa canda, kebahagiaan, kesedihan, dan kebersamaan dalam setiap langkah kehidupan ini.

6. Teman-teman sepayung (Marta, Itri, dan Ratri) yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

7. Para dosen di PGSD Sanata Dharma. 8. Almamater Universitas Sanata Dharma.

(7)

v

MOTTO

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya

bersama kesulitan dan kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari

sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya

(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 9 Mei 2017 Peneliti

(9)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Desty Dyah Wardani

Nomor Mahasiswa : 131134072

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI

PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR AKAR

DAN BATANG TUMBUHAN UNTUK SISWA KELAS IV

SEKOLAH DASAR”

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 9 Mei 2017 Yang menyatakan

(10)

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG

TUMBUHAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Desty Dyah Wardani Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini dilakukan karena guru masih membutuhkan media pembelajaran dan adanya keterbatasan media yang tersedia di sekolah untuk menunjang proses pembelajaran di kelas. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan produk media kartu domino modifikasi dan mengetahui kualitas produk media kartu domino modifikasi.

Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan. Prosedur penelitian pengembangan ini menggunakan prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg and Gall. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri sembilan langkah yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi ahli, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, 7) revisi produk, 8) uji coba pemakaian, 9) revisi produk, hingga menghasilkan produk akhir berupa media kartu domino modifikasi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif.

Validasi media kartu domino modifikasi berpedoman pada 4 aspek yaitu: 1) aspek konten atau isi, 2) aspek tampilan, 3) aspek bahasa, 4) aspek penggunaan dan penyajian. Hasil penelitian pengembangan melalui tahap validasi oleh dua dosen ahli pembelajaran IPA dan dua guru kelas IV menunjukkan rerata 3,56. Sehingga kualitas media kartu domino modifikasi termasuk dalam kategori “Sangat baik”. Berdasarkan uji coba produk media kartu domino modifikasi di SD Kanisius Bantul, disimpulkan bahwa kualitas media kartu domino modifikasi adalah “Baik“ dengan rerata nilai yaitu 80,12. Sedangkan hasil uji pemakaian di SD Kanisius Ganjuran, disimpulkan bahwa kualitas media kartu domino modifikasi adalah “Baik sekali” dengan rerata nilai yaitu 82,86. Hal ini menunjukkan media kartu domino modifikasi yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran.

(11)

ix ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF MEDIA DOMINO CARD MODIFICATION SCIENCE LEARNING THE MATERIAL STRUCTURE OF THE ROOT AND

STEM OF A PLANT TO

FOR GRADE IV ELEMENTARY SCHOOL

Desty Dyah Wardani Sanata Dharma University

2017

This research was conducted because the teachers still need media learning and the limitations of the available media in school to support the learning process in the classroom. The purpose of the research is to develop the product media domino card modification and knowing the quality of the product media domino card modification.

This type of research i.e. research development. This development research procedure using the procedure of research development expressed by Borg and Gall. Development of procedures used in this study consists of nine steps i.e. 1) potential and problems, 2) data collection,3) product design, 4) expert validation revision, 5) design, 6) product testing,7) product revision, 8) trial usage, 9) revision of a product, to produce the final product in the form of media domino card modifications for grade IV elementary school. Data collection techniques used are interviews and questionnaire. The analysis of the data used in this research is qualitative and quantitative.

Media domino card validation modification based on 4 aspects, namely: 1) aspect of the content or the content display, 2) aspect, 3) aspects of language, 4) aspects of use and presentation. The results of the validation phase through development research by two professors IPA learning experts and two master class IV shows average 3.56. So the quality of media domino card modification included in the category of "very good". Based on the test run of the product media domino card modification in SD Kanisius Bantul, it was concluded that the quality of media domino card modification is a "good" with the average value that is 80.12. While the test results of usage in elementary Kanisius Ganjuran, concluded that the quality of media domino card modification is a "well" with average value i.e. 82.86. This shows media domino card modification developed already worthy of being used as a medium in the process of learning.

(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir skripsi yang berjudul "Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Pada Pembelajaran IPA Materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar"

Peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan terselesaikan. Dengan segala kerendahan hati, peneliti menyampaikan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu memberikan rahmat kesehatan dan kelancaran selama kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

2. Rohandi., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

5. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M Pd. selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan saran, kritik, dorongan, tenaga, pikiran, dan waktu membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

6. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan saran, kritik, dorongan, tenaga, pikiran, dan waktu membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

(13)

xi 8. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku dosen validator II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mevalidasi dan memberikan komentar dan saran perbaikan produk yang peneliti buat.

9. HY. Budisantoso, S. Sos. selaku Kepala Sekolah Dasar Kanisius Ganjuran yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di SD Kanisius Ganjuran.

10. CH. Winarsih, S.Pd. selaku Kepala Sekolah Dasar Kanisius Bantul yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan uji coba instrumen penelitian di SD Kanisius Bantul.

11. Bhernadeta Bertiyanti, S.Pd. dan Hermi Murwanti, S.Pd. yang telah bersedia menjadi validator instrumen penelitian dan membantu pelaksanaan penelitian.

12. Seluruh siswa kelas IV SD Kanisius Ganjuran selaku subjek penelitian yang telah membantu dalam proses penelitian.

13. Kedua orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan baik berupa materi maupun moril.

14. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian dan penyusunan skripsi.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk memperbaiki peneliti skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi peneliti dan pembaca pada umumnya.

Peneliti

(14)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... .iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERTANYAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR BAGAN ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Spesifikasi Produk ... 8

(15)

xiii

BAB II LANDASAN TEORI ... 13

A. Kajian Pustaka ... 13

1.Teori Belajar ... 13

2. Media Pembelajaran ... 17

3.Media Kartu Domino modifikasi ... 32

4.Ilmu Pengetahuan Alam ... 36

5.Materi Akar dan Batang Tumbuhan ... 40

B. Penelitian yang Relevan ... 49

C. Kerangka Berpikir ... 54

D. Pertanyaan Penelitian ... 55

BAB III METODE PENELITIAN ... 57

A. Jenis Penelitian ... 57

B. Setting Penelitian ... 58

C. Prosedur Pengembangan ... 59

D. Teknik Pengumpulan Data ... 69

E. Instrumen Penelitian ... 71

F. Teknik Analisis Data ... 76

1. Data Kualitatif... 76

2. Data Kuantitatif... 76

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 80

A.Hasil Penelitian ... 80

1. Analisis Kebutuhan ... 80

2. Deskripsi Produk Awal ... 85

3. Data Hasil Validasi Dosen Pembelajaran IPA dan Revisi Produk ... 90

(16)

xiv

5. Kajian Hasil Uji Coba Produk ... 100

6. Kajian Hasil Uji Coba Pemakaian ... 107

7. Kajian Produk Akhir ... 110

B. Pembahasan ... 112

BAB V PENUTUP ... 131

A. Kesimpulan ... 131

B. Keterbatasan Penelitian ... 133

C. Saran ... 133

DAFTAR PUSTAKA ... 134

(17)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Kepada Guru Kelas IV ... 65

Tabel 3.2 Daftar Pertanyaan Wawancara Terhadap Guru Kelas IV ... 71

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Validasi Produk ... 73

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Validasi RPP ... 73

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuisioner siswa ... 75

Tabel 3.6 Pengukuran Skala Likert ... 76

Tabel 3.7 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ... 78

Tabel 3.8 Klasifikasi Rata-rata Respon Siswa ... 79

Tabel 4.1 Saran dan revisi kualitas RPP ... 91

Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Validasi Dosen Pembelajaran IPA ... 94

Tabel 4.3 Saran dan revisi Media Kartu Domino Modifikasi ... 95

Tabel 4.4 Saran dan Revisi Kualitas RPP ... 97

Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Validasi Guru SD ... 99

Tabel 4.6 Saran dan Revisi Media Kartu Domino Modifikasi ... 100

Tabel 4.7 Hasil Kuesioner Respon Uji Coba Produk ... 101

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Validitas Piligan Ganda Pertemuan I ... 103

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Validitas Soal essay Pertemuan I ... 104

Tabel 4.10 Hasil Reliabilitas Pilihan Ganda Pertemuan I ... 104

Tabel 4.11 Hasil Reliabilitas Soal essay Pertemuan I ... 105

Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Validitas Pilihan Ganda Pertmemuan II ... 105

Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Validitas Soal essay Pertemuan II ... 106

Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Reliabilitas Soal Pilihan Ganda II ... 106

Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Reliabilitas Soal essay Pertemuan II ... 106

(18)

xvi

Tabel 4.17 Hasil Evaluasi Siswa Pertemuan I dan II ... 109

Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ... 115

Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Validasi Produk Kartu Domino Modifikasi ... 116

Tabel 4.20 Revisi Media Kartu Domino Modifikasi ... 118

(19)

xvii

DAFTAR BAGAN

(20)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Kartu Domino Secara Umum ... 33

Gambar 2.2 Gambar Kartu Domino Modifikasi ... 35

Gambar 2.3 Gambar Struktur Akar ... 41

Gambar 2.4 Gambar Struktur Batang ... 45

(21)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Analisis Kebutuhan ... 138

Lampiran 2 Surat Izin Uji Coba Produk ... 139

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian ... 140

Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian ... 141

Lampiran 5 Hasil Wawancara analisis Kebutuhan ... 142

Lampiran 6 Hasil Validasi RPP ... 144

Lampiran 7 Hasil Validasi Media Pembelajaran ... 168

Lampiran 8 Respon Siswa Uji coba Produk ... 184

Lampiran 9 Hasil Kuesioner Respon Siswa ... 190

Lampiran Hasil Kuesioner Respon Siswa Uji Coba Produk... 190

Lampiran Tabel Hasil Respon Siswa Uji Coba Pemakaian ... 193

Lampiran 10 Hasil Rekapitulasi Perhitungan Validitas dan Reliabilitas ... 196

Lampiran 11 Hasil Lembar Kerja Siswa ... 198

Lampiran 12 Hasil Evaluasi ... 210

Lampiran 13 Perangkat Pembelajaran ... 221

Lampiran 14 Media Kartu Domino Modifikasi ... 281

Lampiran 15 Foto Kegiatan Penelitian ... 290

(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I ini berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan definisi operasional. Bagian-bagian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

A. Latar Belakang Masalah

Proses kegiatan pembelajaran di sekolah melibatkan guru dan siswa, guru sebagai seorang yang mendidik, sedangkan siswa berperan sebagai penerima pengetahuan. Prayitno (2009: 45) mengatakan bahwa proses pembelajaran dapat dikatakan baik apabila terjadi interaksi antara guru dan siswa yang bertujuan untuk mencapai pembelajaran yang diajarkan. Kegiatan pembelajaran di sekolah memiliki tujuan utama untuk mencapai hasil belajar siswa yang optimal, khususnya pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

(23)

2 melibatkan siswa secara aktif. Selain itu, IPA berupaya untuk membangkitkan minat siswa untuk memiliki sikap ingin tahu. Namun, para guru belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran secara aktif yang melibatkan siswa secara langsung. Permasalahan yang terjadi saat ini, masih banyak guru yang menerapkan metode ceramah dalam pembelajaran IPA. Faktor tersebut antara lain, kurangnya fasilitas pendukung yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran seperti media pembelajaran dan ketidaksesuaian metode, model, dan strategi pembelajaran. Sehingga siswa cenderung duduk, mendengarkan, mencatat, dan menerima materi saja, tanpa aktif dalam proses pembelajaran.

Di dalam proses pembelajaran guru sebagai pendidik harus mampu merangcang pembelajaran yang lebih menyenangkan bagi siswa. Oleh karena itu, guru harus kreatif dalam mendesain model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat berpartisipasi aktif, kritis terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Arsyad (2007: 15) mengatakan bahwa pemilihan metode mengajar dan media pembelajaran yang tepat adalah penting dalam suatu proses pembelajaran. Memudahkan pembelajaran bagi siswa merupakan tugas utama seorang guru. Guru sebisa mungkin membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa. Agar siswa tidak merasa jenuh dalam mengikuti pembelajaran.

(24)

3 pembelajaran. Peranan media pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran agar informasi yang disampaikan oleh guru dengan mudah diterima dan dipahami oleh siswa. Selain itu, penggunaan media pembelajaran dapat mendukung keberhasilan suatu pembelajaran. Apabila pembelajaran tidak menarik bagi siswa, kemungkinan besar siswa merasa bosan dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Hal ini sesuai dengan teori perkembangan kognitif Piaget yang menyatakan bahwa anak usia Sekolah Dasar yang berada pada tahap operasional konkret yaitu usia 7-11 tahun. Siswa Sekolah Dasar sudah dapat berpikir secara logis mengenai segala sesuatu. Sistem pemikiran yang logis tersebut dapat diterapkan dalam memecahkan permasalahan-permasalahan konkret. Namun, cara berpikir anak masih terbatas karena masih berdasarkan sesuatu yang bersifat nyata/konkret bukan yang bersifat abstrak. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran yang nyata/konkret dapat membantu siswa dalam memahami materi yang bersifat abstrak.

Untuk mengupayakan pemahaman siswa mengenai pembelajaran, penggunaan media sangat membantu siswa dalam mempelajari dan memahami materi yang disampaikan oleh guru. Guru juga harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup mengenai media pembelajaran sehingga guru dapat mengembangkan keterampilan dalam membuat media pembelajaran.

(25)

4 yang mengampu di kelas IV. Berdasarkan hasil wawancara, guru mengatakan bahwa media pembelajaran memang sangat penting dalam proses pembelajaran karena dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan serta dapat memancing antusias siswa untuk belajar sehingga dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih menyenangkan. Beliau mengatakan bahwa media yang pernah digunakan untuk menunjang proses pembelajaran seperti gambar, kerangka, dan lingkungan sekitar. Tetapi media pembelajaran yang dimiliki SD Kanisius Ganjuran masih sangat minim, sehingga dalam pembelajaran guru mengunakan media yang seadanya dan hanya menggunakan media pada materi tertentu. Keterbatasan waktu dalam menyiapkan dan membuat media pembelajaran menjadikan kendala bagi guru dalam menggunakan media pembelajaran sehingga guru lebih sering menggunakan metode ceramah.

(26)

5 siswa masih terdapat 22 siswa mendapatkan nilai di bawah KKM yaitu 70 pada materi struktur akar dan batang tumbuhan.

Hasil dari wawancara tersebut ternyata guru sangat membutuhkan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Maka, peneliti tertarik mencoba mengembangkan media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dikembangkan adalah kartu domino modifikasi. Media kartu domino modifikasi merupakan media pembelajaran yang menarik bagi siswa karena dapat belajar sambil bermain yang dapat menumbuhkan minat, keaktifan dan kerjasama siswa. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Hamalik (dalam Arsyad, 2007: 15) mengatakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan minat baru, membangkitkan motivasi, dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan dapat membawa pengaruh-pengaruh psikologis bagi siswa.

Dengan demikian penelitian akan melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Pada Pembelajaran IPA

(27)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian pengembangan ini adalah:

1. Bagaimana mengembangkan produk media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar?

2. Bagaimana kualitas produk media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pengembangan adalah:

1. Untuk mengembangkan produk media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

(28)

7

D. Manfaat Penelitian

Penelitian pengembangan ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi siswa

a. Membantu siswa dalam mempelajari materi struktur akar dan batang dengan mudah dan menyenangkan.

b. Memberikan pengalaman belajar yang kreatif, aktif dan menyenangkan dengan menggunakan media kartu domino modifikasi.

2. Bagi guru

a. Menambah pengetahuan guru dalam mengembangkan media kartu domino modifikasi sendiri yang dapat membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan.

b. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga menjadi pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

3. Bagi mahasiswa

a. Memperoleh pengalaman baru dalam mengembangkan media kartu domino modifikasi pada materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan. b. Memiliki pengalaman melakukan penelitian Research and

Development (R&D). 4. Bagi sekolah

(29)

8 domino modifikasi pada pembelajaran lainnya untuk menunjang proses pembelajaran.

E. Spesifikasi Produk yang dikembangkan

Spesifikasi produk yang dikembangkan berupa media kartu domino modifikasi pada materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV adalah :

1. Aspek Tampilan

a. Media kartu domino modifikasi dibuat dengan menggunakan kertas jenis ivory 400 dengan ketebalan 0,5 mm dan berat 400gr.

b. Media kartu domino modifikasi ini memiliki ukuran panjang 15 cm dan lebar 4 cm.

c. Setiap set terdiri dari 21 kartu, kartu pertama sebagai Start dan kartu terakhir adalah kartu Finish untuk kartu penutup.

d. Media kartu domino modifikasi memiliki dua bagian yaitu pada ruas kiri berisi jawaban sedangkan pada ruas kanan berisi pernyataan dengan ukuran yang sama dan sebagai pasangan untuk kartu selanjutnya.

(30)
[image:30.595.87.513.208.629.2]

9 f. Background pada media kartu domino modifikasi sesuai dengan materi pembelajaran IPA yaitu batang. Sedangkan background bagian tengah dibuat dengan semenarik mungkin dengan warna putih di kelilingi dengan garis tepi berwarna hijau. Background yang digunakan dalam media kartu domino modifikasi yaitu gambar potongan batang dan gambar pohon.

g. Jenis huruf yang digunakan pada media kartu domino modifikasi yaitu cambria (Headings) ukuran 18 yang berwarna hitam.

h. Media kartu domino modifikasi dilaminating agar lebih awet dan tahan lama.

2. Aspek Isi

Kartu domino modifikasi dikembangkan mengacu pada kurikulum KTSP 2006 pada mata pelajaran IPA:

a. Standar Kompetensi

2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.

b. Kompetensi Dasar

2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya.

(31)

10 c. Indikator

2.1.1 Mengidentifikasi struktur bagian-bagian utama akar dengan fungsinya.

2.1.2 Menyebutkan jenis-jenis akar beserta contohnya. 2.1.3 Menjelaskan fungsi akar.

2.2.1 Mengidentifikasi struktur bagian-bagian batang. 2.2.2 Menyebutkan jenis-jenis batang.

2.2.3 Menjelaskan fungsi batang. 3. Aspek Bahasa

Kalimat yang ada pada setiap media kartu domino modifikasi berdasarkan EYD yang tepat, sederhana, dan mudah dipahami siswa.

4. Aspek Penggunaan

Media kartu domino modifikasi dilengkapi dengan kontak penyimpanan yang berbentuk balok dan dilengkapi dengan tutup yang terbuat dari kertas tebal. Media kartu domino modifikasi dilengkapi dengan petunjuk penggunaan yang jelas, dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Untuk cara penggunaannya dapat dilihat pada aturan permainannya:

1. Dalam permainan kartu domino modifikasi ini dimainkan oleh 5-6 siswa.

(32)

11 3. Siswa yang mendapat kartu “START” berhak untuk menaruh kartu

pertama sambil mengisi LKS.

4. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri hingga kartu habis dengan waktu yang telah ditentukan.

5. Begitu seterusnya, dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua anggota melakukan permainan dan mengisi LKS secara berkelompok.

F. Definisi Operasional

Adapun beberapa definisi operasional pada penelitian pengembangan ini, yaitu sebagai berikut:

1. Media adalah segala bentuk atau saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi/pesan dari pengirim kepada penerima sehingga mendapat rangsangan.

2. Media Pembelajaran adalah alat yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi kepada siswa, yang dapat membantu memahami materi yang disampaikan oleh guru sehingga pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan apa diharapkan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

(33)

12 4. Ilmu Pengetahuan Alam adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam yang ada di lingkungan sekitar yang dapat menumbuhkan rasa keingintahuan siswa yang bersifat penyelidikan. 5. Struktur bagian tumbuhan adalah pengetahuan mengenai struktur dan

(34)

13

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini peneliti membahas mengenai kajian pustaka, penelitian relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.

A. Kajian Pustaka

Uraian dalam landasan teori ini terdiri dari teori pendukung penelitian. Peneliti akan membahas beberapa hal di antaranya teori belajar, media pembelajaran, kartu domino, pembelajaran IPA SD, dan materi akar dan batang tumbuhan.

1. Teori Belajar

a. Pengertian Belajar

(35)

14 maupun menyangkut nilai dan sikap. Hamalik (dalam Susanto, 2013: 4) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku ini mencakup perubahan dalam tingkah laku, sikap, dan keterampilan. Perubahan tingkah laku dalam kegiatan belajar disebabkan oleh pengalaman atau latihan. Karwati (2014: 188) mengemukakan bahwa belajar adalah sebuah proses perubahan dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan di dalam kepribadian manusia sebagai hasil dari pengalaman atau interaksi antara individu dengan lingkungan. Slameto (2010: 2) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan uraian pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah aktivitas yang berlangsung pada diri seseorang dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pengalaman dalam belajar didapatkan seseorang saat berinteraksi dengan lingkungan.

b. Tahap-tahap perkembangan anak

(36)

15 konsepsi, masa bayi, masa kanak-kanak, masa dewasa, masa remaja, sampai dewasa. Yusuf dan Sugandhi (2011: 1) mengatakan bahwa perkembangan dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan dalam diri individu atau organisme, baik fisik maupun psikis menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progesif, dan berkesinambungan. Tahap-tahap perkembangan tersebut saling berkaitan dan urutan tahap-tahap tidak dapat diukur atau dibalik tetapi tahun berbentuk tahun tersebut berubah-ubah sesuai dengan situasi seseorang.

Piaget (dalam Suparno, 2011: 24) mengelompokkan tahap perkembangan kognitif anak menjadi empat tahapan adalah

1). Tahap sensorimotor: usia 0-2 tahun.

Piaget (dalam Suparno, 2011: 26) pada tahap ini pemikiran anak masih berdasarkan inderanya terhadap lingkungan, seperti melihat, meraba, mendengar, dan membau. Namun, anak juga belum bisa berbicara ataupun mempunyai bahasa simbol dalam mengungkapkan sesuatu yang tidak berada didekatnya.

2) Tahap pra operasional: usia 2-7 tahun

(37)

16 hal tanpa terikat ruang ataupun waktu dan juga mempunyai ciri-ciri pemikiran yang intuitif secara tidak logis.

3). Tahap operasional konkret: usia 7-11 tahun

Piaget (dalam Suparno, 2011: 69) pada tahap ini anak sudah mempunyai pemikiran untuk suatu aturan tertentu yang bersifat reversibilitas dan kekekalan. Pemikiran tersebut sudah bisa digunakan anak dalam memecahkan masalah yang nyata, mengurutkan suatu objek, dan juga mengklasifikasikan objek. Tetapi cara berpikir anak masih terbatas karena hanya bisa memahami tentang masalah yang nyata. Dengan demikian anak masih belum bisa berpikir dalam memecahkan suatu persoalan yang bersifat abstrak.

4). Tahap operasi formal: usia 11 tahun ke atas.

Piaget (dalam Suparno, 2011: 88) tahap operasi formal adalah tahap terakhir dalam perkembangan kognitif. Pada tahap ini seseorang sudah terbiasa berpikir secara logis dan teoritis, bahkan bisa memecahkan masalah yang tergolong abstrak.

(38)

17 pembelajaran yang tepat dengan memperhatikan karakteristik perkembangan siswa kelas IV yang berada pada tahap operasional konkret yang membutuhkan media secara nyata.

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

(39)

18 perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar dapat terjadi.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalah segala bentuk atau saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi/pesan dari pengirim kepada penerima sehingga mendapat rangsangan.

(40)

19 minat, serta perhatian peserta didik agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi kepada siswa, yang dapat membantu memahami materi yang disampaikan oleh guru sehingga pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

b. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Sanaky (2013: 57) mengatakan ada beberapa jenis media yang sering digunakan, antara lain:

1) Media Cetak

Media cetak adalah jenis media yang paling banyak digunakan dalam proses pembelajaran. Jenis media ini memiliki bentuk yang sangat bervariasi, mulai dari buku, brosur, jurnal, dan majalah ilmiah.

2) Media pameran

(41)

20 3) Media yang diproyeksikan

Media yang diproyeksikan memiliki bentuk fisik yang bervariasi, yaitu overhead transparasi, slide suara, dan film strip.

4) Rekaman video

Rekaman video, media yang digunakan dalam pembelajaran bahasa asing, al-Qur'an, dan latihan-latihan yang bersifat verbal. Pembelajaran tentang cara pengucapan dan keterampilan mendengarkan akan sangat efektif jika menggunakan media ini. 5) Video dan VCD

Gambar bergerak yang disertai dengan unsur suara, dapat ditayangkan melalui media video dan video compact disk (VCD). 6) Komputer

Komputer sebagai media pembelajaran yang memiliki kemampuan yang luar biasa dan mampu membuat proses belajar menjadi interaktif.

Selain itu, jenis-jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menurut Munadi (2010: 189) antara lain gambar diam, gambar hidup, televisi, obyek 3D, rekaman audio, programmed instruction, dan buku teks.

[image:41.595.85.516.185.627.2]
(42)

21 1) Media Visual

Media visual adalah media yang menyampaikan pesannya terfokus melalui indera penglihatan. Jenis media visual merupakan salah satu media yang sering digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas. Media visual terdiri atas media yang dapat diproyeksikan dan media yang tidak dapat diproyeksikan. Media yang dapat diproyeksikan sehingga gambar atau tulisan tampak pada layar. Media proyeksi ini berbentuk media proyeksi diam dan media proyeksi gerak. Sedangkan media visual tidak diproyeksikan berupa gambar fotografik dan media grafis.

2) Media audio

Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemampuan peserta didik untuk mempelajari isi tema.

3) Media audio visual

(43)

22 4) Media cetak

Secara historis, istilah media cetak muncul setelah ditemukan alat cetak oleh Johan Gutenberg pada tahun 1456. Kemudian dalam sidang percetakan berkembanglah produk alat pencetak yang semakin modern dan efektif penggunannya. Jenis-jenis media cetak antara lain buku pelajaran, surat kabar, dan majalah, ensiklopedia, buku suplemen, dan pengajaran program. 5) Media model

Media model merupakan media tiga dimensi yang merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek yang terlalu besar, objek yang terlalu kecil, objek yang terlalu mahal, objek yang jarang ditemukan karena rumit untuk dibawa ke dalam kelas dan sulit dipelajari wujud aslinya.

5) Media Realita

Media realita merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik. Realita ini merupakan benda yang sesungguhnya seperti uang, tumbuhan, binatang yang tidak berbahaya.

6) Belajar benda sebenarnya melalui specimen

(44)

23 benda yang sudah mati seperti: herbarium, teksidarium, teksidermi, awetan dalam botol, awetan dalam cairan plastik. Media pembelajaran seperti ini jarang digunakan.

8) Komputer

Komputer merupakan produk yang dihasilkan perkembangan jaman modern. Pada zaman ini komputer dapat digunakan untuk mempermudah proses pembelajaran yang dibutuhkan peserta didik. Komputer ini memiliki kemampuan untuk menggabungkan dan mengendalikan beberapa peralatan seperti CD player, video tape, dan audio tape.

9) Multimedia

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka peggunaan media, baik bersifat visual, audio, maupun audio-visual bisa dilakukan bersama-sama melalui satu alat yang disebut multimedia. Contoh pembelajaran multimedia yang digunakan yaitu film, televisi, video, komputer, dan sejenisnya.

10)Internet

(45)

24 sebagai pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. Pembelajaran dengan menggunakan E-learning biasanya membutuhkan tingkat interaksi yang tinggi dan pada umumnya dilaksanakan dengan pendekatan pembelajaran jarak jauh.

c. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2014: 15) mengatakan bahwa ada tiga ciri media pembelajaran, yaitu:

1) Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan mengkontruksi, suatu peristiwa objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, compact disk, dan film. Media ini dapat digunakan untuk merekam suatu kejadian atau objek yang akan terjadi pada suatu waktu tertentu. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransformasikan tanpa menganal waktu. 2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

(46)

25 Misalnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong, sehingga menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut. Disamping dapat mempercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video.

3) Ciri Distributif (distributive property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek ditransfortasikan melalui ruang dan secara bersama kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau sekolah tetapi juga dapat pada wilayah tertentu seperti rekaman video, file komputer, audio, disket komputer yang dapat disebarkan ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja.

d. Fungsi Media Pembelajaran

Karwati (2014: 224) mengatakan bahwa media pembelajaran memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju (peserta didik). Sanjaya (2012: 73-74) mengatakan bahwa penggunaan media pembelajaran memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

(47)

26 2) Fungsi motivasi. Dengan menggunakan media pembelajaran

diharapkan siswa lebih termotivasi dalam belajar.

3) Fungsi kebermaknaan. Melalui penggunaan media pembelajaran dapat lebih bermakna, yakni pembelajaran bukan hanya dapat meningkatkan penambahan informasi berupa data dan fakta sebagai pengembangan aspek kognitif rendah, akan tetapi dapat meningkatkan kemampuan siswa menganalisis dan menciptakan sebagai aspek kognitif tahap tinggi, dapat meningkatkan aspek sikap dan keterampilan.

4) Fungsi penyamaan persepsi. Melalui pemanfaatan media pembelajaran, diharapkan dapat menyamakan persepsi setiap siswa, sehingga setiap siswa memiliki pandangan yang sama terhadap informasi yang disungguhkan.

5) Fungsi individualitas. Siswa datang dari latar belakang yang berbeda baik dilihat dari situs sosial, ekonomi maupun latar belakang penggalamannya sehingga memungkinkan gaya dan kemampuan belajarnya pun tidak sama. Pemanfaatan media pembelajaran berfungsi untuk dapat melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda.

Levied dan Lenzt (dalam Kustandi, 2011: 22) mengatakan bahwa ada empat fungsi media pembelajaran, yaitu sebagai berikut: 1) Fungsi Atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa

(48)

27 makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

2) Fungsi afektif, dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.

3) Fungsi kognitif, media visual dapat terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4) Fungsi kompensatoris, yaitu media pembelajaran terlihat dari hasil

penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasi informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima, serta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

[image:48.595.85.513.178.622.2]
(49)

28 menciptakan dan menganalisis pada aspek kognitif, sikap dan keterampilan, (4) fungsi penyamaan persepsi untuk menyamakan persepsi setiap siswa, (5) fungsi individualis untuk dapat melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda, (6) fungsi atensi untuk menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran, (7) fungsi afektif adalah kemampuan menggugah emosi dan sikap siswa, (8) fungsi kognitif adalah pencapaian tujuan pembelajaran, (9) fungsi kompensatoris untuk membantu siswa yang lemah.

e. Prinsip-prinsip Penggunaan Media dalam Pembelajaran

Sanjaya (2012: 75) mengatakan bahwa terdapat sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar

dalam upaya memahami materi pelajaran.

2) Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

3) Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap materi pembelajaran memiliki kekhasan dan kekomplekan. 4) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan

(50)

29 5) Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisiensi. Media yang memerlukan peralatan mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga untuk media yang sangat murah belum tentu tidak memiliki nilai.

6) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya. Sering media yang kompleks terutama media-media mutakhir seperti komputer, LCD, dan media elektronik memerlukan kemampuan khusus dalam mengoperasikannya.

h. Manfaat Media Pembelajaran

Sudjana dan Rivai (dalam Kustandi, 2011: 25) mengatakan bahwa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa antara lain:

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.

(51)

30 4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemostrasikan, dan lain-lain.

Arsyad (2014: 30) mengatakan bahwa ada beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar, yaitu sebagai berikut:

1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.

(52)

31 Menurut Sanjaya (2012:70) secara khusus media pembelajaran bermanfaat untuk:

1) Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu.

Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film, rekaman melalui video atau audio, kemudian peristiwa dapat disimpulkan dan dapat digunakan manakala diperlukan.

2) Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu.

Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme.

3) Menambah gairah dan motivasi belajar siswa

Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran lebih meningkat.

(53)

32

3. Media Pembelajaran Kartu Domino

a. Pengertian Kartu Domino

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 339) kartu domino adalah kartu yang bertanda bulat-bulatan yang menunjukkan nilai angka. Rakhma (2010: 24) mengatakan bahwa kartu domino adalah kartu permainan dimana bentuk kartunya mirip dengan kartu domino dan cara bermainnya sama seperti kita bermain kartu domino dengan bentuk setiap kartu persegi panjang dan dibagi dua sisi yaitu sisi kanan dengan nilai bilangan pecahan dan sisi kiri dengan nilai pecahan gambar.

Dari pernyataan di atas peneliti menyimpulkan bahwa media kartu domino adalah media pembelajaran menyenangkan dan menarik bagi siswa berbentuk persegi panjang yang dibagi menjadi dua ruas sama panjang yaitu ruas kanan dan ruas kiri yang terdapat pernyataan dan jawaban yang harus dipasangkan pada konsep kartu sebelah kanan dengan konsep kartu sebelah kiri.

(54)

33 1. Permainan ini dimainkan oleh 2, 3 atau 4 orang pemain.

2. Bagikan kartu domino yang khusus dibuat untuk permainan ini, sampai habis terbagi untuk masing-masing pemain.

3. Pemain pertama meletakkan sebuah kartu di meja (undilah terlebih dahulu siapa yang jadi pemain pertama).

4. Dengan urutan sesuai jarum jam para pemain menjatuhkan satu kartu pada setiap gilirannya.

5. Nilai kartu yang dipasangkan (dijatuhkan) disesuaikan dengan nilai kartu yang ada (yang dijatuhkan) sampai pemain tidak memiliki kartu lagi.

6. Jika pemain tidak dapat berjalan maka ia kehilangan satu giliran dan menaruh setiap kartu yang tidak bisa dijalankan.

7. Pemenangnya adalah pemain yang habis kartunya terlebih dahulu atau jika para pemain semuannya tidak dapat berjalan dan kartunya masih tersisa maka pemenangnya ditentukan oleh pemain yang kartu matinya paling sedikit.

[image:54.595.83.517.212.659.2]

Berikut merupakan contoh media kartu domino secara umum.

Gambar 2.1 Kartu Domino secara umum

(55)

34 domino modifikasi merupakan suatu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menarik minat siswa dalam pembelajaran IPA. Media kartu domino modifikasi ini memiliki sifat yang mengoptimalkan belajar sambil bermain sehingga siswa lebih semangat mengikuti pembelajaran. Media kartu domino modifikasi yang dibuat oleh peneliti memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan media kartu domino modifikasi adalah mudah dibawa kemana-mana, menarik, membuat siswa lebih aktif karena memuat materi yang dikemas dalam bentuk permainan, tidak membutuhkan ruang yang terlalu luas dan mudah dipakai, sedangkan kekurangan dari media kartu domino modifikasi adalah tidak tahan lama dan mudah sobek.

Pada umumnya kartu domino ini biasanya dimainkan oleh beberapa orang yang nantinya memainkannya dengan memasangkan kartu yang satu dengan kartu yang lain. Sebelum menyusun media kartu domino modifikasi siswa harus mengetahui teknik dan cara bermainnya. Media kartu domino dalam penelitian ini telah mengalami modifikasi yang disesuaikan dengan pembelajaran IPA untuk materi struktur bagian akar dan batang tumbuhan. Adapun aturan permaian media kartu domino modifikasi dalam penelitian ini adalah:

(56)

35 2. Setiap kelompok diberikan 21 kartu yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok dan 1 kartu sebagai kartu pembuka “START” untuk memulai permainan.

3. Siswa yang mendapatkan kartu “START” berhak untuk menaruh kartu pertama dan sambil mengisi LKS.

4. Setelah kartu dikeluarkan siswa mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri hingga kartu habis dengan waktu yang telah ditentukan.

5. Begitu seterusnya, dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua anggota melakukan permainan dan mengisi LKS secara berkelompok.

Adapun gambar kartu domino modifikasi dapat dilihat sebagai berikut.

START

“ Bagian-bagian akar dan fungsinya” Bagian tumbuhan yang arah tumbuhnya ke dalam tanah

Akar

[image:56.595.86.520.215.694.2]

Bagian-bagian utama akar

(57)

36

4. Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar

a. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam

IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Kata "Ilmu Pengetahuan Alam" merupakan terjemahan dari kata-kata dalam Bahasa Inggris "Natural Science" secara singkat sering disebut "Science". Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, Science artinya pengetahuan.

Susanto (2013: 165) mengatakan bahwa IPA adalah salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Samatowa (2011: 3) mengatakan bahwa IPA secara harfiah dapat disebut ilmu pengetahuan alam ini, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Winaputra (dalam Samatowa, 2011: 3) mengatakan ilmu pengetahuan alam adalah kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah. Samatowa (2011: 3) mengemukakan bahwa IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang berdasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia.

(58)

37 keingintahuan siswa yang bersifat penyelidikan. Sikap dalam pembelajaran IPA yang dimaksudkan adalah sikap ilmiah. Jadi, dengan pembelajaran IPA di sekolah dasar diharapkan dapat menumbuhkan sikap ilmiah.

Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan sikap ilmiah. Susanto (2013: 168) menjelaskan bahwa ipa memiliki hakikat yaitu sebagai berikut:

Pertama, Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk, yaitu kumpulan hasil penelitian yang telah ilmuwan lakukan dan sudah membentuk konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegiatan analitis. Bentuk IPA sebagai produk antara lain fakta-fakta, prinsip, hukum, hukum, dan teori-teori IPA.

Kedua, Ilmu Pengetahuan Alam sebagai proses, yaitu untuk menggali dan memahami pengetahuan alam dengan keterampilan proses sains, seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasikan dan menyimpulkan.

Ketiga, Ilmu Pengetahuan Alam sebagai sikap. Sikap ilmiah harus dikembangkan dalam pembelajaran sains. Sikap ilmiah dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan siswa dalam pembelajaran IPA pada saat melakukan diskusi, percobaan, simulasi, dan kegiatan di lapangan.

(59)

38 mendapat sesuatu yang baru, kerja sama, tidak putus asa, tidak berprasangka, mawas diri, bertanggung jawab, berpikir bebas, dan kedisplinan diri.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa IPA memiliki hakikat yaitu IPA sebagai proses, produk, dan sikap. Ketiga hakikat tersebut harus muncul di dalam pembelajaran IPA.

b. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar

(60)

39 Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu pengetahuan alam sangat penting diajarkan di sekolah dasar karena dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dan dapat mengetahui tentang gejala-gejala alam di lingkungan sekitar melalui percobaan-percobaan. Marjono (dalam Susanto, 2013: 167), hal yang harus diutamakan untuk anak jenjang sekolah dasar adalah bagaimana mengembangkan rasa ingin tahu dan daya berpikir kritis mereka terhadap suatu masalah.

Pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal dengan pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA). Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti mata pelajaran kimia, biologi, dan fisika. Mata pelajaran IPA di SD bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: Adapun tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar menurut BSNP (dalam Susanto, 2006: 162) adalah sebagai berikut: 1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

(61)

40 4) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,

menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

5) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturan sebagai ciptaan Tuhan.

6) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan ke pendidikan SMP.

Dari uraian di atas hakikat IPA, dapat dipahami bahwa pembelajaran sains merupakan pembelajaran berdasarkan pada prinsip-prinsip, proses yang mana dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konsep-konsep IPA. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di sekolah dasar dilakukan dengan penyelidikan sederhana bukan hanya hafalan terhadap kumpulan konsep IPA sehingga siswa mendapat pengalaman langsung melalui pengamatan, diskusi, dan penyelidikan.

Menurut Susanto (2013: 170) pembelajaran tersebut dapat menumbuhkan rasa keingintahuan siswa sehingga mampu berpikir kritis melalui pembelajaran IPA. Mata pelajaran IPA perlu diajarkan di Sekolah Dasar karena dapat melatih siswa untuk berpikir kritis serta mampu memecahkan masalah.

5. Materi IPA Kelas IV Akar dan Batang Tumbuhan

(62)

41 tumbuhan dengan fungsinya. Dengan Standar Kompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya dan Kompetensi Dasar 2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya Akar dan Kompetensi dasar 2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya.

A. Akar

Salah satu bagian penting pada tumbuhan adalah akar. Akar merupakan bagian tumbuhan yang arah tumbuhnya ke dalam tanah. Oleh karena itu, umumnya akar berada di dalam tanah. Akar biasanya berwarna keputih-putihan atau kekuning-kuningan. Bentuk akar sebagian besar meruncing pada ujungnya. Bentuk runcing memudahkan akar menembus tanah.

1. Struktur dan Jenis Akar

Akar terdiri dari beberapa bagian, di antaranya inti akar, rambut akar (bulu akar) dan tudung akar. Rambut akar merupakan jalan masuk air dan zat hara dari tanah ke tumbuhan. Tudung akar berfungsi melindungi akar saat menembus tanah.

[image:62.595.86.514.227.668.2]

(Sumber: https://wandylee.wordpress.com) Gambar 2.3 Struktur akar

(63)

42 a. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

b. Rambut akar atau bulu akar berbentuk serabut halus. Fungsi rambut akar adalah mencari jalan di antara butiran tanah dan untuk menyerap air dan mineral dari tanah ke tumbuhan. Hal tersebut menyebabkan akar dapat menembus masuk ke dalam tanah.

c. Tudung akar. Tudung akar terletak di ujung akar. Bagian ini melindungi akar saat menembus tanah.

Akar dikelompokan menjadi dua, yaitu akar serabut dan akar tunggang.

a. Akar serabut berbentuk seperti serabut. Akar serabut adalah akar yang ukurannya sama dan tumbuh ke segala arah. Ukuran akar relative kecil, tumbuh di pangkal batang, dan besarnya hampir sama. Akar semacam ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu (monokotil). Contohnya: kelapa, rumput, padi, jagung, dan tumbuhan hasil mencangkok.

(64)

43 dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil). Contohnya: kedelai, mangga, jeruk, dan melinjo. Akar tunggang memiliki akar pokok yang tumbuh memanjang.

Ada beberapa akar khusus yang terdapat pada tumbuhan tertentu, yaitu sebagai berikut:

a. Akar napas

Akar napas tumbuh tegak lurus ke atas. Akar ini muncul di permukaan tanah. Akar napas merupakan cabang-cabang akar yang memiliki banyak celah untuk tempat masuknya udara untuk bernapas. Akar napas ada yang dimiliki oleh tumbuhan air maupun darat. Contoh tumbuhan yang mempunyai akar napas adalah pohon kayu api dan gayam.

b. Akar gantung:

(65)

44 c. Akar tunjang

Akar tunjang tumbuh dari bagian bawah akar ke segala arah. Berfungsi untuk menunjang agar batang tumbuhan tidak rebah. Contohnya pohon bakau dan pandan.

d. Akar panjat/pelekat.

Akar pelekat tumbuh pada buku-buku batang atau di sepanjang batang. Akar ini berfungsi untuk menempelkan pada tanaman lain. Akar jenis ini dimiliki oleh tumbuhan-tumbuhan yang merambat atau memanjat. Contohnya tanaman lada dan akar pohon sirih.

2. Fungsi Akar

Fungsi akar yaitu sebagai berikut:

a. Menyerap air dan zat hara (mineral). Tumbuhan memerlukan air dan zat hara untuk kelangsungan hidupnya.

b. Menunjang berdirinya tumbuhan. Akar yang tertancap ke dalam tanah berfungsi seperti pondasi bangunan. Akar akan membuat tumbuhan dapat berdiri kokoh di atas tanah.

c. Sebagai alat pernapasan yaitu akar menyerap udara dari dalam tanah, karena di dalam tanah terdapat pori-pori. Melalui pori-pori akar tumbuhan memperoleh udara dari dalam tanah.

(66)

45 e. Sebagai penopang tumbuhan. Hal ini agar tumbuhan mudah untuk

memperoleh cahaya matahari.

f. Sebagai tempat tumbuhnya daun, bunga, dan buah. Materi pembelajaran pada pertemuan II B. Batang

Batang merupakan salah satu bagian dari tubuh tumbuhan. Batang tumbuhan yang berada di atas tanah adalah batang. Batang terdiri dari ruas dan buku. Buku merupakan tempat pelekatan daun. Sedangkan ruas berada diantara dua buku. Ruas batang dapat panjang atau pendek. Pada umumnya, batang tumbuh menuju cahaya matahari sehingga batang tumbuhnya berlawanan dengan akar.

1. Struktur Batang

Batang merupakan bagian tumbuhan. Batang menjadi penghubung antara akar dan daun. Struktur batang terdiri atas, epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele). Silinder pusat pada batang ini terdiri atas beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas pengangkut yaitu xylem dan floem.

[image:66.595.86.515.189.684.2]
(67)

46 Batang tumbuhan berkayu tersusun dari jaringan primer yaitu, sebagai berikut:

a. Kulit luar, memiliki luar sel-sel yang menebal dan bermodifikasi menjadi rambut-rambut halus, duri, dan lentisel.

b. Kulit pertama, terletak di sebelah dalam epidermis tersusun dari jaringan parenkim dan jaringan penunjang. Jaringan penunjang terdiri dari jaringan kolenkim yang mempunyai penebalan dinding sel di sudut-sudut atau mengandung kloroplas.

c. Kulit dalam, merupakan batas antara korteks dan stele, biasanya disebut floeterma, mengandung amilum sehingga disebut sarung tepung.

d. Silinder pusat, yang tersusun dari jaringan parenkim yang membentuk empulur batang. Terdapat lingkaran kambium dalam berkas pembuluh. Di antara berkas pembuluh terdapat kelanjutan parenkim empulur yang tampak sebagai roda berjari-jari yang disebut jari-jari empulur. Bagian silinder pusat pada batang ini terdiri atas beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas pengangkut yaitu xilem dan floem. Xilem berfungsi sebagai pengangkut air dan zat hara ke daun. Floem berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.

(68)

47 menerus tetapi karena adanya perubahan musim, maka terjadi pertumbuhan yang kecepatannya dan ukuran sel-selnya berbeda sehingga terbentuk lingkaran tahun. Batang monokotil berkembang menjadi bakal daun, bakal tunas ketiak, epidermis, ikatan pembuluh tersebar, di tengah membentuk lingkaran terdapat empulur yang mungkin hilang, kecuali pada buku-buku.

2. Jenis Batang

Batang tumbuhan menjadi 3 jenis, batang basah, batang berkayu, dan batang rumput. Batang basah memiliki batang lunak dan mengandung air. Contohnya: tanaman tomat, bayam, pisang, kangkung, dan wortel. Batang kayu memiliki lapisan kambium. Kambium merupakan bagian batang yang selalu tumbuh. Pertumbuhan kambium ke dalam berbentuk batang kayu, sedangkan pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk kulit kayu. Batang berkambium hanya dimiliki oleh tumbuhan dikotil. Sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium. Contoh tumbuhan berkambium adalah pohon jati, ulin, durian, mangga, dan mahoni. Batang berkayu umumnya keras pohonnya banyak yang tinggi dan besar. Batang berkayu mempunyai fungsi membentuk kayu dan kulit kayu. Batang rumput tidak berkayu memiliki ruas-ruas dan berongga, contohnya: tanaman bambu, jagung, padi dan serai.

(69)

48 ke atas. Ada beberapa batang yang tumbuh mendatar (horizontal) di dalam tanah. Batang ini disebut rhizoma. Salah satu contoh batang rhizoma adalah jahe. Ada juga batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah. Batang ini disebut runner, contohnya pada tanaman semangka. Jenis batang yang lain adalah stolon. Stolon mirip dengan runner, namun tumbuhnya vertikal/tegak di dalam tanah, contohnya adalah kentang. Sedangkan bawah merah merupakan batang yang mempunyai lapisan. Batang seperti itu disebut umbi lapis.

3. Fungsi Batang

Batang mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penopang. Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan menjadikan daun sedekat sumber cahaya.

b. Pengangkut. Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Selain itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

(70)

49 d. Alat perkembangbiakan. Batang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Semua tumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan menggunakan batang.

e. Tempat melekatnya daun, bunga, dan buah.

f. Sebagai jalan pengangkut air, mineral, dan hasil fotosintesis.

B. Penelitian yang Relevan

Berikut ini adalah beberapa penelitian yang relevan yang berkaitan dengan media kartu domino:

(71)

50 hasil tes awal kondisi awal yaitu 46,62 dengan ketuntasan klasikal 23,53%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat mencapai 55,74 dengan ketuntasan klasikal meningkat 52,94%. Tindakan pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 63,53% dengan ketuntasan klasikal menjadi 70,59%. Tind

Gambar

gambar pohon.
Gambar bergerak yang disertai dengan unsur suara, dapat
gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan
Gambar 2.1 Kartu Domino secara umum
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sedangkan layanan Request berfungsi apabila kita hendak meminjam buku akan tetapi buku yang hendak kita pinjam tidak tersedia di perpustakaan, maka kita dapat

Peneliti juga menemukan pola komunikasi intraktif terbatas, karena dari beberapa indikator yang telah diuraikan, beberapa proses komunikasi yang terjadi hanya masuk

Pengaruh Pemberian Hukuman terhadap Pembentukan Akhlaq Peserta Didik di SMP Muhammadiyah 1Sidoarjo di sini adalah Daya yang akan ditimbulkan dari suatu

?OLNf, KNIX T]NIVERSIIiA

Pengetahuan seseorang terhadap suatu bahan pangan dapat mempengaruhi seseorang tersebut dalam pemilihan makanan yang akan mereka konsumsi. Misalnya seorang ahli gizi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan reaksi pasar yang terjadi dalam periode sebelum penerbitan sustainability information dengan periode sesudah

Pola Konsumsi Masyarakat Muslim Majelis Ta’lim Masjid Nur Sa’id Adapun yang menjadi kriteria terhadap pola konsumsi masyarakat. muslim Majelis Ta‟lim Masjid nur Sa‟id sebagai