i ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG
TUMBUHAN KELAS IV B SDN CATURTUNGGAL 4 YOGYAKARTA Marta Putri Nita Puspitasari
Universitas Sanata Dharma 2017
Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil wawancara dengan guru SDN Caturtunggal 4 bahwa guru membutuhkan media pembelajaran dan adanya keterbatasan media pembelajaran di sekolah, contohnya media kartu domino modifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk media kartu domino modifikasi dan mendeskripsikan kualitas produk media kartu domino modifikasi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research & Development). Prosedur pengembangan penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan model Borg and Gall. Prosedur pengembangan yang ini meliputi 9 langkah yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan format produk awal, (4) uji coba awal, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan, (7) revisi produk, (8) uji lapangan, (9) revisi produk akhir sampai menghasilkan produk akhir berupa media kartu domino modifikasi untuk siswa kelas IV. Subyek penelitian ini yaitu siswa kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta yang berjumlah 31 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu wawancara, kuesioner, dan tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media kartu domino modifikasi untuk siswa kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta layak untuk digunakan. Hal ini dibuktikan melalui hasil validasi produk diperoleh skor dari dosen validator I memberikan skor 4,64 dengan kategori “sangat baik”, validator II memberikan skor 4,03 dengan kategori “baik” dan skor validasi dari Guru kelas IV SD diperoleh skor 4,74 dengan kategori “sangat baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut diperoleh rerata skor 4,47 dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian produk media pembelajaran kartu domino modifikasi yang mengacu kurikulum KTSP 2006 memiliki kualitas sangat baik dan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil respon siswa pada uji coba terbatas terhadap media kartu domino modifikasi diperoleh rerata 81,84 dengan kategori baik sekali. Hasil respon siswa pada uji pemakaian produk terhadap media kartu domino modifikasi diperoleh rerata 83,42 dengan kategori baik sekali.
2 ABSTRACT
Development Media of Modification Domino Cards at Science for Plant Structures Root and Stem Topic in Forth B Grade SDN Caturtunggal 4
Yogyakarta
Marta Putri Nita Puspitasari Sanata Dharma University
2017
This research was done based on the results of interview with a teacher in SDN Caturtunggal 4, that teacher needs learning media and there are limitation of learning media in school, for example media of modification domino cards. The objectives of this research produces product media of modification domino card and describes the quality.
The kind of this research is research development. Development procedures in this research used development procedures by Borg and Gall. Development procedures in this research contain of 9 steps, such as: (1) research and data collective, (2) planning, (3) develop preliminary form of product, (4) preliminary testing, (5) product revision, (6) main field testing, (7) product revision, (8) field testing, (9) final product revision until produce final product for IV grade students. The subjects of this research are students of Forth B Grade SDN Caturtunggal 4 which contain of 31 students. The instrument that was used in this research were interview, questionnaire, and test.
The results of this research indicate that modification domino card media for students of Forth B Grade SDN Caturtunggal 4 is proper to be used. These are proven by the result of product validation, which was got 4,64 score by validator I included to "excellent" category, validator II gave score 4,03 included to "good" category and validation score from teacher of Forth grade SDN Caturtunggal 4 was got 4,74 score included to "excellent" category. From these validation results the researcher got 4,47 in average score which was included to "excellent" category. Thus, media product of modification domino card learning which refers to 2006 KTSP curriculum has a good quality and proper to be used as learning media. The result of students response on limited testing towards media of modicifation domino card was got 81,84 in average score which was included to excellent category. The result of students response in product application testing towards media of modification domino card was got 83,43 in average which was included to excellent category.
i
PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI
PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MATERI
STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN
KELAS IV B SDN CATURTUNGGAL 4 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
MARTA PUTRI NITA PUSPITASARI NIM : 131134001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, Santo Yosef, dan Santa Marta Yang selalu melindungi, menyertai, dan membimbing langkahku dengan kuasa
Roh Kudus, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan lancar dan tepat waktu
Bapak dan Ibuku tercinta
Bapak FX. Mujiyono dan Ibu Christina Mujinah yang selalu memberikan dukungan, doa dan semangat
Kakak-kakakku terkasih
Benidektus Eko Kristiyono dan Yulius Roni Dwijayanto yang selalu memberikan dukungan dan semangat
Ibu Maria Melani Ika S., S.Pd., M.Pd. dan Ibu Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. yang membimbingku dalam proses pengerjaan skripsi ini
Seluruh dosen PGSD USD
yang telah memberikan pengalaman belajar yang luar biasa
Teman-temanku satu payung konvensional yang selalu memberikan bantuan, motivasi, dan dukungan semangat dalam proses pengerjaan skripsi ini
Teman-teman terdekatku Rahma, Erwindha, Nunik, Itri, Ratri, Runi, Adel, Dessy Riska, Adiktia, Yuni, dan Inayah yang telah memberikan bantuan dan semangat
Teman-teman PGSD angkatan 2013, terima kasih atas kebersamaan, dukungan, bantuan, dan saling berbagi selama belajar di PGSD USD
v MOTTO
Jangan mencari ketakutanmu melainkan carilah harapan dan mimpimu.
Jangan berpikir tentang frustasimu, tapi tentang potensi yang belum terpenuhi.
Perhatikan dirimu bukan dengan apa yang telah kamu coba dan gagal,
tapi dengan apa yang masih mungkin bagimu untuk melakukan sesuatu.
Paus Yohanes XXIII
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.
Amsal 23:18
Buatlah kesempatanmu! Hidup adalah sebuah kesempatan.
Seseorang yang melaju paling jauh pada umumnya adalah
dia yang ingin dan berani melakukan sesuatu.
vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagai mana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 16 Februari 2017
Penulis
vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma : Nama : Marta Putri Nita Puspitasari
Nomor Mahasiswa : 131134001
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MATERI
STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN KELAS IV B SDN CATURTUNGGAL 4 YOGYAKARTA
Dengan demikian, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusi secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 16 Februari 2017 Yang menyatakan
viii ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG
TUMBUHAN KELAS IV B SDN CATURTUNGGAL 4 YOGYAKARTA Marta Putri Nita Puspitasari
Universitas Sanata Dharma 2017
Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil wawancara dengan guru SDN Caturtunggal 4 bahwa guru membutuhkan media pembelajaran dan adanya keterbatasan media pembelajaran di sekolah, contohnya media kartu domino modifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk media kartu domino modifikasi dan mendeskripsikan kualitas produk media kartu domino modifikasi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research & Development). Prosedur pengembangan penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan model Borg and Gall. Prosedur pengembangan yang ini meliputi 9 langkah yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan format produk awal, (4) uji coba awal, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan, (7) revisi produk, (8) uji lapangan, (9) revisi produk akhir sampai menghasilkan produk akhir berupa media kartu domino modifikasi untuk siswa kelas IV. Subyek penelitian ini yaitu siswa kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta yang berjumlah 31 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu wawancara, kuesioner, dan tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media kartu domino modifikasi untuk siswa kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta layak untuk digunakan. Hal ini dibuktikan melalui hasil validasi produk diperoleh skor dari dosen validator I memberikan skor 4,64 dengan kategori “sangat baik”, validator II memberikan skor 4,03 dengan kategori “baik” dan skor validasi dari Guru kelas IV SD diperoleh skor 4,74 dengan kategori “sangat baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut diperoleh rerata skor 4,47 dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian produk media pembelajaran kartu domino modifikasi yang mengacu kurikulum KTSP 2006 memiliki kualitas sangat baik dan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil respon siswa pada uji coba terbatas terhadap media kartu domino modifikasi diperoleh rerata 81,84 dengan kategori baik sekali. Hasil respon siswa pada uji pemakaian produk terhadap media kartu domino modifikasi diperoleh rerata 83,42 dengan kategori baik sekali.
ix ABSTRACT
Development Media of Modification Domino Cards at Science for Plant Structures Root and Stem Topic in Forth B Grade SDN Caturtunggal 4
Yogyakarta
Marta Putri Nita Puspitasari Sanata Dharma University
2017
This research was done based on the results of interview with a teacher in SDN Caturtunggal 4, that teacher needs learning media and there are limitation of learning media in school, for example media of modification domino cards. The objectives of this research produces product media of modification domino card and describes the quality.
The kind of this research is research development. Development procedures in this research used development procedures by Borg and Gall. Development procedures in this research contain of 9 steps, such as: (1) research and data collective, (2) planning, (3) develop preliminary form of product, (4) preliminary testing, (5) product revision, (6) main field testing, (7) product revision, (8) field testing, (9) final product revision until produce final product for IV grade students. The subjects of this research are students of Forth B Grade SDN Caturtunggal 4 which contain of 31 students. The instrument that was used in this research were interview, questionnaire, and test.
The results of this research indicate that modification domino card media for students of Forth B Grade SDN Caturtunggal 4 is proper to be used. These are proven by the result of product validation, which was got 4,64 score by validator I included to "excellent" category, validator II gave score 4,03 included to "good" category and validation score from teacher of Forth grade SDN Caturtunggal 4 was got 4,74 score included to "excellent" category. From these validation results the researcher got 4,47 in average score which was included to "excellent" category. Thus, media product of modification domino card learning which refers to 2006 KTSP curriculum has a good quality and proper to be used as learning media. The result of students response on limited testing towards media of modicifation domino card was got 81,84 in average score which was included to excellent category. The result of students response in product application testing towards media of modification domino card was got 83,43 in average which was included to excellent category.
x KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN KELAS IV B SDN CATURTUNGGAL 4 YOGYAKARTA” dapat selesai dengan lancar dan tepat waktu. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari dorongan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
4. Maria Melani Ika S., S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah
memberikan berbagai pengalaman belajar.
7. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bantuan dan melayani peneliti dengan baik.
xi 9. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku dosen validator II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memvalidasi dan memberikan komentar dan saran perbaikan produk yang peneliti buat.
10. Sumiyati, A. Ma.Pd. selaku guru kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1 yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.
11. Sri Astuti, S.Pd.SD selaku kepala SD Negeri Caturtunggal 4 yang telah bersedia memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di sekolah.
12. Ayu Apriana Putri, S.Pd. selaku guru kelas IV B SD Negeri Caturtunggal 4 yang telah memberikan bantuan dalam proses penelitian.
13. Seluruh siswa kelas IV B SDN Caturtunggal 4 selaku subjek penelitian yang telah membantu dalam proses penelitian.
14. Orang tuaku Bapak FX. Mujiyono dan Ibu Christina Mujinah serta kakak-kakakku Benidektus Eko Kristiyono dan Yulius Roni Dwijayanto yang telah memberikan doa, dukungan, dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 15. Teman-teman terdekatku yang telah memberikan bantuan, semangat, dan
dukungan.
16. Teman-teman satu bimbingan yang memberikan bantuan dan dukungan. 17. Semua pihak yang telah mendukung dan tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama ini.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang dapat memberikan manfaat bagi peneliti dan demi kebaikan karya ilmiah ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.
xii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... iv
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR BAGAN ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Batasan Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
xiii
H. Spesifikasi Produk ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 12
A. Kajian Pustaka ... 12
1. Teori Belajar... 12
2. Media Pembelajaran ... 15
3. Media Kartu Domino Modifikasi ... 26
4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 30
5. Materi Akar dan Batang Tumbuhan ... 39
B. Penelitian yang Relevan ... 45
C. Kerangka Berpikir ... 49
D. Pertanyaan Penelitian ... 53
BAB III METODE PENELITIAN ... 55
A. Jenis Penelitian ... 55
B. Setting Penelitian ... 55
1. Lokasi Penelitian... 56
2. Survey Kebutuhan... 56
3. Waktu Penelitian ... 56
C. Prosedur Pengembangan ... 57
D. Validasi Ahli ... 67
E. Teknik Pengumpulan Data ... 67
F. Instrumen Penelitian ... 68
1. Jenis Data ... 68
2. Instrumen Pengumpulan Data ... 68
G. Teknik Analisis Data ... 77
xiv
2. Data Kuantitatif... 77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 82
A.Hasil Penelitian ... 82
1. Analisis Kebutuhan ... 82
2. Deskripsi Produksi Awal ... 86
3. Data Hasil Validasi Ahli Pembelajaran IPA ... 91
4. Data Hasil Validasi Guru SD ... 96
5. Data Hasil Uji Coba Terbatas ... 99
6. Data Hasil Uji Coba Pemakaian ... 102
B. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ... 104
1. Kajian Produk Akhir ... 104
2. Pembahasan ... 108
BAB V PENUTUP ... 119
A. Kesimpulan ... 119
B. Keterbatasan Penelitian ... 121
C. Saran ... 121
xv DAFTAR TABEL
Tabel 2.3 Rincian Materi Pembelajaran IPA kelas IV SD Semester I ... 37
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 57
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan ... 63
Tabel 3.3 Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan ... 69
Tabel 3.4 Pengukuran Skala Likert ... 71
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Siswa ... 71
Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran ... 72
Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Validasi Media ... 74
Tabel 3.8 Konversi Nilai Skala Lima... 78
Tabel 3.9 Klasifikasi Rata-rata Respon Siswa ... 81
Tabel 4.1 Rekapituasi Data Validasi Dosen... 92
Tabel 4.2 Saran Dosen Pembelajaran IPA ... 94
Tabel 4.3 Saran Kualitas Perangkat Pembelajaran ... 95
Tabel 4.4 Rekapituasi Data Validasi Guru... 97
Tabel 4.5 Saran Guru Kelas IV SD Penggunaan Media Pembelajaran ... 98
Tabel 4.6 Saran Guru Kelas IV SD Kualitas Perangkat Pembelajaran ... 99
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Siswa Uji Cob Terbatas ... 100
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Siswa Uji Coba Pemakaian ... 102
Tabel 4.9 Nilai Evaluasi I dan II ... 104
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Validasi Media Kartu Domino Modifikasi ... 109
xvi DAFTAR BAGAN
Bagan 2.4 Bagan Literatur Map ... 49
Bagan 2.5 Bagan Kerangka Berpikir ... 53
Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian ... 58
xvii DAFTAR GAMBAR
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR BAGAN ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
xviii DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ... 127
Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ... 128
Lampiran 3 Surat Pengantar Validasi ... 129
Lampiran 4 Rangkuman Wawancara ... 132
Lampiran 5 Hasil Validasi Dosen ... 135
Lampiran 6 Hasil Validasi Guru ... 153
Lampiran 7 Kuesioner Respon Siswa ... 162
Lampiran 8 LKS dan Hasil Evaluasi Pertemuan I ... 165
Lampiran 9 LKS dan Hasil Evaluasi Pertemuan II ... 173
Lampiran 10 Hasil Validitas dan Reliabilitas ... 180
Lampiran 11 Rekapitulasi Kuesioner Uji Terbatas ... 182
Lampiran 12 Rekapitulasi Kuesioner Uji Pemakaian ... 184
Lampiran 13 Silabus dan RPP ... 186
Lampiran 14 Aturan Permainan Kartu Domino Modifikasi ... 255
Lampiran 15 Media Kartu Domino Modifikasi ... 256
1 BAB I
PENDAHULUAN
Bab I ini berisi tentang latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan spesifikasi produk yang diharapkan.
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah sarana utama bagi suatu negara untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengikuti perkembangan dunia (Hadiyanto, 2004: 26). Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk memajukan negara dalam mengejar ketertinggalan dari negara lain (Ali, 2009: ix). Pendidikan bisa didapatkan secara formal maupun non formal. Pendidikan formal didapatkan siswa melalui pembelajaran di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga jenjang pendidikan tinggi. Pendidikan dasar yang dimaksud adalah pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Usman, 2011: 143).
2 dan membantu siswa menjadi lebih paham, serta dapat melibatkan siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Keaktifan siswa sangat diperlukan dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat menemukan atau menerapkan ide-idenya sendiri melalui proses dan sikap ilmiah. Di samping itu, pembelajaran yang ideal di SD adalah pembelajaran yang mencakup pendekatan, strategi, metode, dan media. Di mana dalam proses pembelajaran di SD, siswa menjadi pusat kegiatan sesuai dengan karakteristik IPA yang dapat diwujudkan melalui pembelajaran yang ideal. Namun, sampai saat ini masih ada guru yang menerapkan metode ceramah dalam pembelajaran IPA, sehingga IPA menjadi mata pelajaran yang membosankan dan hafalan. Hal ini karena ketidaksesuaian metode yang digunakan dalam proses pembelajaran. Ini akan mengakibatkan siswa menjadi bosan dalam mengikuti proses pembelajaran dan minat belajar siswa menjadi berkurang, karena siswa cenderung mendengarkan dan menerima materi saja, tanpa aktif dalam proses pembelajaran. Persoalannya saat ini ialah bagaimana membuat siswa menjadi aktif, antusias, dan berminat dalam pembelajaran IPA.
3 pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar yang menyalurkan pesan berupa materi kepada siswa. Maka, media pembelajaran dianggap sebagai pengantar komunikasi antara guru dengan siswa. Jika dalam proses pembelajaran seorang guru menggunakan media pembelajaran, maka akan membantu mengembangkan pengetahuan kognitif, psikomotor, dan afektif siswa. Dengan media pembelajaran dapat membantu siswa untuk memecahkan permasalahan yang tengah dihadapinya.
4 dan siswa menjadi tidak bosan dalam pembelajaran. Selain itu, beliau juga menggunakan media yang berupa gambar-gambar, LCD, dan media power point.
5 Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa guru masih kesulitan untuk mengembangkan media pembelajaran konvensional berupa kartu domino, sehingga belum pernah menerapkan media kartu domino saat kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian yang berupaya mengembangkan media pembelajaran kartu domino pada mata pelajaran IPA dengan menulis
penelitian yang berjudul, “Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi
Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Materi Struktur Akar Dan Batang Tumbuhan Kelas IV B SDN Caturtunggal 4”.
B. Batasan Masalah
Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis hanya dibatasi pada siswa kelas IV B Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan menggunakan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA dengan Standar Kompetensi (SK) 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya. Sedangkan untuk Kompetensi Dasar (KD) yaitu 2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya dan 2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya.
C. Rumusan Masalah
6 1. Bagaimana prosedur pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA untuk materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta?
2. Bagaimana kualitas produk media kartu domino modifikasi pada mata
pelajaran IPA untuk materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui prosedur pengembangan media kartu domino modifikasi pada
mata pelajaran IPA untuk materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta.
2. Mengetahui kualitas produk media kartu domino modifikasi pada mata
pelajaran IPA untuk materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak, manfaat tersebut antara lain :
1. Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman baru dalam belajar IPA sehingga dapat mengatasi kesulitan belajaranya.
7 Penelitian ini diharapkan dapat memvotivasi siswa dan meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
2. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan baru bagi guru untuk mengembangkan media kartu domino pada mata pelajaran IPA kelas IV yang berkaitan dengan materi Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk mengetahui kualitas pembelajaran IPA sebelum dan sesudah menggunakan media dalam proses pembelajaran.
Guru juga dapat memiliki alternatif baru untuk memilih media pembelajaran yang tepat digunakan pada pembelajaran IPA.
3. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat menginspirasi sekolah untuk mengembangkan media pada mata pelajaran IPA selanjutnya.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah untuk menambahkan jenis media pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA.
4. Bagi mahasiswa
Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai penelitian Research and Development (R&D) dan memberikan pengalaman baru
8 5. Bagi Prodi PGSD
Penelitian ini dapat menambah bahan bacaan di perpustakaan terkait dengan penelitian Research and Development (R&D) khususnya dalam upaya untuk mengembangkan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA.
F. Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian ini adalah :
1. Media pembelajaran adalah sebuah sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. 2. Media kartu domino modifikasi adalah media pembelajaran sejenis kartu
permainan yang menarik minat siswa, yang terdapat soal dan jawaban. 3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam berdasarkan fakta dan berhubungan dengan alam serta makhluk hidup.
G. Spesifikasi Produk
Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran berbasis konvensional berupa kartu domino modifikasi. Spesifikasi media kartu domino modifikasi meliputi aspek tampilan, aspek isi, aspek bahasa dan aspek penggunaan.
1. Aspek Tampilan
a. Kartu domino modifikasi dibuat menggunakan kartu kertas ivori 260
9 b. Ukuran kartu domino modifikasi dengan panjang dan lebar 14 x 3 cm
dengan ketebalan 0,2 mm dan berat 260 gr.
c. Kartu domino modifikasi ini terdiri dari 20 kartu. Setiap kartu terdiri dari dua bagian yaitu ruas kiri dan kanan, di mana kartu pertama diawali dengan start yang terletak pada ruas kiri dan kartu terakhir diakhiri dengan finish yang terletak pada ruas kanan. Pada ruas kiri berisi jawaban, sedangkan ruas kanan berisi pernyataan dan sebagai pasangan untuk kartu berikutnya.
d. Tampilan media kartu domino modifikasi dibuat lebih menarik dengan
background warna putih, violet, dan cokelat muda bergambarkan akar dan batang supaya sesuai dengan materi yang ada dalam isi kartu domino.
e. Jenis huruf yang digunakan dalam media kartu domino modifikasi dengan Times New Roman dan ukuran font 14. Huruf yang digunakan berwarna hitam, biru, dan pelangi.
f. Pada kartu domino modifikasi terdapat gambar-gambar mengenai
materi akar dan batang. 2. Aspek Isi
a. Materi yang ada dalam media kartu domino modifikasi mencakup
mata pelajaran IPA materi akar dan batang untuk kelas IV sekolah dasar.
10 c. Kompetensi Dasar (KD) yaitu 2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya dan 2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya.
d. Indikator
2.1.1 Mengidentifikasi bagian-bagian akar tumbuhan dengan fungsinya.
2.1.2 Menyebutkan jenis-jenis akar tumbuhan dengan fungsinya. 2.1.3 Menjelaskan bagian dan jenis akar tumbuhan dengan fungsinya. 2.2.1 Mengidentifikasi bagian-bagian batang dengan fungsinya. 2.2.2 Menyebutkan jenis-jenis batang dengan fungsinya.
2.2.3 Menjelaskan bagian dan jenis batang dengan fungsinya. 3. Aspek Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam kartu domino modifikasi berdasarkan EYD yang tepat, lebih komunikatif, sederhana, dan mudah dimengerti oleh siswa.
4. Aspek Penggunaan
11 b. Siswa menentukan orang pertama yang memainkan permainan terlebih dahulu dan sambil mengisi LKS. Konsep pada ruas kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep pada ruas kiri pada kartu yang lain.
c. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari
jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri hingga kartu habis dengan waktu yang telah ditentukan.
d. Setelah itu, pemain kedua juga bermain dan mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri dengan waktu yang telah ditentukan. e. Begitu seterusnya, dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua
12 BAB II
LANDASAN TEORI
Pada Bab II yang berisi landasan teori membahas empat bagian utama yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.
A.Kajian Pustaka
Topik yang akan dibahas pada kajian pustaka ini antara lain teori belajar, media pembelajaran, media kartu domino modifikasi, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan materi akar dan batang tumbuhan.
1. Teori Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Menurut Hamalik (2007: 27), belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi mengalami. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 7), belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.
Burton (dalam Aunurrahman, 2011: 35), dalam sebuah buku “The Guidance of Learning Avtivities”, merumuskan pengertian belajar sebagai
13 individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Witherington (dalam Aunurrahman, 2011: 35), mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian.
Dalam berbagai definisi di atas, disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku akibat pengalaman yang telah diperoleh menuju perubahan positif yang lebih baik.
menggolong-14 golongkan. Pada tahap operasional konkret anak dapat mengembangkan pemikiran secara logis. Pada tahap operasi formal anak dapat berpikir abstrak seperti orang dewasa (Dimyati dan Mudjiono 2006: 14).
Menurut Dahar (1989: 158-159), bahwa pengetahuan yang dibangun terdiri dari tiga bentuk, yaitu pengetahuan fisik, pengetahuan logika-matematika, dan pengetahuan sosial. Dalam proses membangun pengetahuan melalui proses belajar tersebut meliputi tiga fase. Fase-fase itu adalah fase eksplorasi, di mana siswa mempelajari gejala dengan bimbingan. Selanjutnya, fase pengenalan konsep di mana siswa mengenal konsep yang ada hubungannya dengan gejala tersebut. Kemudian, fase aplikasi konsep di mana siswa menggunakan konsep untuk meneliti gejala lain lebih lanjut. Pandangan Piaget terhadap belajar ini termasuk ke dalam teori kognitivisme, karena dalam teori kognitivisme bahwa belajar diartikan sebagai perubahan persepsi dan pemahaman dan bagian-bagian suatu situasi saling berhubungan dengan konteks seluruh situasi tersebut yang artinya belajar dipandang sebagai proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan faktor-faktor lain (Suyono dan Hariyanto, 2011:75).
15 efektif apabila kegiatan belajar sesuai dengan tingkat perkembangan intelektualnya. Hadisubroto (dalam Samatowa, 2011: 5), Piaget mengatakan bahwa pengalaman langsung yang memegang peranan penting sebagai pendorong lajunya perkembangan kognitif anak. Pengalaman langsung anak yang terjadi secara spontan dari kecil (sejak lahir) sampai berumur 12 tahun. Efesiensi pengalaman langsung pada anak tergantung pada kosistensi antara hubungan metode dan objek dengan tingkat perkembangan kognitif anak. Anak akan siap untuk mengembangkan konsep apabila memiliki struktur kognitif yang menjadi prasyaratnya yakni perkembangan kognitif yang bersifat hirarkhis dan integratif.
2. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Arysad (dalam Sukiman, 2012: 28), bahwa media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Adapun National Education Assoiation (NEA) mengartikan media sebagai segala benda
16 pengantar. Association of Education and Communication Technology (AECT) mengartikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011: 15).
Menurut Anderson (dalam Sukiman, 2012: 28), media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2014: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Sadiman (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011: 7) mengemukakan, bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
17 b. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
Menurut (Sanjaya, 2014: 75-77), terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut dipaparkan sebagai berikut:
1. Media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran.
2. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi
pembelajaran.
4. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan
kondisi siswa.
5. Media yang akan digunakan harus menarik, memperhatikan efektifitas, dan efisiensi. Media yang memperlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media yang sangat murah belum tentu memiliki nilai. Setiap media yang dirancang guru perlu memperhatikan efektifitas penggunaanya.
6. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru
dalam mengoprasikannya. c. Jenis-jenis Media Pembelajaran
18 dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara media siar (telecommunication) dan media rekam (recording). Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjadi 8 kategori: a) media audio visual gerak, b) media audio visual diam, c) media audio semi gerak, (d) media visual gerak, e) media visual diam, f) media semi gerak, g) media audio, dan h) media cetak.
Menurut Schramm (Sadiman, dkk., 2003: 27), ada dua kelompok media yaitu big media (rumit dan mahal) dan little media (sederhana dan murah). Selain itu Schramm, menyebutkan ada media massal, media kelompok, media individu, yang didasarkan atas daya liput media. Dari sini lah kemudian timbul usaha-usaha untuk melakukan klasifikasi atau pengelompokkan media, yang mengarah kepada pembuatan taksonomi media pembelajaran.
19 belas jenis media tersebut adalah : objek/benda nyata, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, transportasi, film bingkai, film (16 mm), film rangkai, televisi, dan gambar grafis.
Berdasarkan perkembangan teknologi, Arsyad (2014: 31) mengklasifikasikan media terdiri atas 4 kelompok yaitu : 1) media hasil teknologi cetak, 2) media hasil teknologi audio-visual, 3) media hasi teknologi berbasis komputer, dan 4) media hasil gabungan cetak dan komputer. Seels dan Glasgow (Arsyad, 2014: 35) membagi media ke dalam kelompok besar, yaitu: media tradisional dan media teknologi mutakhir. Pilihan media tradisional berupa media visual diam tidak diproyeksikan dan diproyeksikan, audio, penyajian multimedia, visual dinamis diproyeksikan, media cetak, permainan , dan media realia. Ada pun pilihan teknologi mutakhir berupa media berbasis telekomunikasi dan media berbasis mikroprosesor (misal : permainan komputer dan hypermedia).
d. Ciri-ciri Media Pembelajaran
Ciri-ciri media pembelajaran adalah bahwa media tersebut dapat, diraba, dilihat, didengar, dan diamati oleh indera (Angkowo dan Kosasih, 2007: 11)
20 1. Ciri Fiksatif (Fixative Property), merupakan ciri yang menggambarkan kemampuan merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek tersebut dapat diurutkan dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, compact disk, dan film. Suatu objek yang telah diambil gambarnya
(direkam) dengan video atau video kamera dengan mudah dapat direproduksi dengan mudah kapan saja diperlukan. Dengan ciri fiksatif ini, memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu dapat ditampilkan kapan saja. Contohnya adalah peristiwa tsunami, gempa bumi, banjir, dan lain sebagainya dapat diabadikan dengan rekaman video.
[image:40.595.85.515.200.614.2]21 3. Ciri Distributif (Distributive Property), merupakan ciri yang memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dngan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Sekarang ini, distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah di dalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu misalnya rekaman video, audio, disket komputer dapat disebar ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja, sehingga media tersebut dapat digunakan untuk banyak kelompok di tempat yang berbeda dalam waktu yang sama. Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat diproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat. Konsistensi informasi yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir sama dengan aslinya.
e. Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Levie dan Lentz (Arsyad, 2005:16) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu: (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif, dan (d) fungsi kompensatoris.
22 pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau materi pelajaran itu merupakan salah satu peajaran yang tidak disenangi mereka sehingga mereka tidak memperhatikan.
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmataN siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
Fungsi kognitif media visual dilihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan kontekas untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima serta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
23 besar jumlahnya, yaitu (a) memotivasi minat atau tindakan, (b) menyajikan informasi, dan (c) memberi instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Sedangkan untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa, isi dan bentuk penyajian bersifat sangat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi.
Dalam pendidikan, media berfungsi sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam diri atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi secara efisien.
f. Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Sadiman (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011: 23) menyampaikan manfaat media pendidikan secara umum sebagai berikut :
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual. 2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
3) Meningkatkan minat belajar siswa dan memungkinkan interaksi
24 4) Memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan
pengalaman dan persepsi siswa terhadap isi pelajaran.
5) Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya, misalnya melalui karyawisata.
Menurut Hamalik (dalam Sukiman, 2012: 41), pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, membantu keefektifan proses pembelajaran, membantu meningkatkan pemahaman siswa, dan sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar.
Sudjana dan Rifai (dalam Arsyad, 2014: 28 ), mengemukakan kegunaan atau manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu
a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar;
b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh peserta didik dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
25 d) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain,
Kustandi dan Sutjipto (2011: 25), merincikan manfaat media pembelajaran, sebagai berikut :
a) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, sehingga
mengurangi verbalisme. b) Memperbesar perhatian siswa.
c) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, sehingga membuat pelajaran lebih mantap.
d) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan
kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama
melalui gambar hidup.
f) Membantu tumbuhnya pengertian yang tidak mudah diperoleh
dengan cara lain, dan membantu efisiensi serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
26 1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi, sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar.
2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang,
dan waktu.
4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interkasi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya, misalnya melalui karyawisata. 3. Media Kartu Domino Modifikasi
27 bermata (bertitik besar), tiap kartu dibagi mnjadi dua bidang, tiap bidang berisi 0-6 titik.
Media kartu domino yang digunakan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran yang dapat menarik minat siswa, di mana dalam kartu tersebut terdapat soal dan jawaban yang harus dicari jawabannya dengan menggabungkan kartu yang lain dan didesain seperti kartu domino pada umumnya. Kartu permainan domino ini memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Kelebihan dari kartu domino ini adalah praktis dibawa ke mana saja, bentuknya tetap, warnanya menarik siswa, dan mudah dalam penggunaanya. Sedangkan kekurangan dari media kartu domino ini adalah mudah sobek, tidak tahan lama, apabila siswa salah dalam penggunaannya dalam arti bukan untuk pembelajaran, dapat membuat kerugian karena salah dalam pemanfaatnanya.
Menurut Darmaswari (2010: 27), dalam penggunaan kartu domino pada umumnya terdapat cara-cara penggunannya sebagai berikut :
1. Permainan ini dimainkan oleh 2, 3 atau 4 orang pemain.
2. Bagikan kartu domino yang khusus dibuat untuk permainan ini, sampai habis terbagi untuk masing-masing pemain.
3. Sebelum bermain, pemain melakukan pengundian terlebih dahulu
siapa yang jadi pemain pertama dan meletakan sebuah kartu di meja. 4. Dengan urutan sesuai dengan arah jarum jam para pemain
28 5. Nilai kartu yang dipasangkan atau dijatuhkan disesuaikan dengan nilai kartu yang ada atau dijatuhkan sampai pemain tidak memiliki kartu lagi.
6. Jika pemain tidak dapat berjalan maka ia kehilangan satu giliran dan
menaruh setiap kartu yang tidak bisa dijalankan.
[image:48.595.85.513.240.642.2]7. Pemenangnya adalah pemain yang kartunya habis terlebih dahulu atau jika para pemain semuanya tidak dapat berjalan dan kartunya masih tersisa maka pemenangnya ditentukan oleh pemain yang kartu matinya paling sedikit.
Gambar 2.1 Kartu Domino Pada Umumnya
Media kartu domino pada penelitian ini mengalami modifikasi yang disesuaikan dengan konteks pembelajaran mata pelajaran IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan. Adapun aturan permainan kartu domino dalam penelitia ini adalah sebagai berikut:
29 2. Setiap kelompok diberikan 20 kartu, dengan 20 kartu yang dibagikan
secara merata kepada setiap anggota kelompok dan 1 kartu sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan.
3. Siswa menentukan orang pertama yang memainkan permainan terlebih dahulu dan sambil mengisi LKS.
4. Konsep pada ruas kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep pada ruas kiri pada kartu yang lain.
5. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari
jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri hingga kartu habis dengan waktu yang telah ditentukan.
6. Setelah itu, pemain kedua juga bermain dan mencari jawaban dengan
menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri dengan waktu yang telah ditentukan. 7. Begitu seterusnya, dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua
anggota melakukan permainan dan mengisi LKS secara berkelompok.
Sumber: https://www.google.com Sumber: https://www.google.com
Tumbuhan bakau dan
30 Gambar 2.2 Contoh Kartu Domino Modifikasi
4. Ilmu Pengetahuan Alam
a. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Menurut Samatowa (2011: 1), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains dalam arti sempit sebagai disiplin ilmu dari physical sciences dan life sciences. Yang termasuk physical sciences adalah ilmu-ilmu astronomi,
kimia, geologi, mineralogi, meteorologi, dan fisika; sedangkan life science meliputi biologi (anatomi, fisiologi, zoologi, citologi dan seterusnya). Beberapa ahli seperti Conant dan Whitehead (dalam Samatowa, 2011: 1) menyatakan definisi sains sebagai berikut. Conant mendefinisikan sains
sebagai “suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan
satu sama lain, dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati dan dieksperimenstasikan lebih lanjut.
Kemudian Whitehead menyatakan bahwa sains dibentuk karena pertemuan dua orde pengalaman. Orde pertama didasarkan pada hasil observasi terhadap gejala/fakta (orde observasi), dan kedua didasarkan pada konsep-konsep manusia mengenai alam (orde konsepsional).
Sumber: https://www.google.com
Akar Tunjang
Sumber: https://www.google.com
31 Menurut Darmojo (dalam Samatowa, 2011: 2), IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Selain itu, Nash (dalam Samatowa, 2011: 3), menyatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara suatu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keleluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang diamatinya.
32 kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah.
Pendapat lain dari Susanto (2013: 167-169) mengungkapkan bahwa hakikat pembelajaran IPA diklasifikasikan menjadi tiga bagian. Pertama ilmu pengetahuan alam sebagai produk, yaitu kumpulan hasil penelitian dalam bentuk konsep, seperti fakta-fakta, prinsip, hukum, dan teori-teori IPA. Kedua ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu untuk menggali dan memahami pengetahuan alam dengan keterampilan proses sains, seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasikan dan menyimpulkan. Ketiga ilmu pengetahuan alam sebagai sikap yang dikembangkan pada saat melakukan diskusi, percobaan, simulasi, dan kegiatan proyek di lapangan. Menurut Sulistyorini (dalam Susanto, 2013: 169), sembilan sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA, yaitu: sikap ingin tahu, ingin mendapat sesuatu yang baru, kerja sama, tidak putus asa, tidak berprasangka, mawas diri, bertanggung jawab berpikir bebas, dan kedisiplinan diri.
33 b. Pendidikan IPA di SD
Menurut Samatowa (2011: 5), mengatakan bahwa IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting. Struktur kognitif anak-anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan. Mereka perlu diberi kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA dan yang perlu dimodifikasikan sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya.
Keterampilan proses sains didefinisikan oleh Paolo dan Marten (dalam Samatowa, 2011:5) adalah: (1) mengamati, (2) mencoba memahami apa yang diamati, (3) mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi, (4) menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar. Selanjutnya, Paolo dan Marten juga menegaskan bahwa dalam IPA tercakup juga percobaan apabila salah atau gagal maka mencoba kembali. Dalam IPA anak-anak dan guru perlu bersikap skeptis supaya model-model tentang alam dapat dimodifikasi dengan penemuan-penemuan baru yang didapatkan.
34 sendiri. Samatowa (2006: 9) juga berpendapat bahwa siswa sekolah dasar berusia 7 sampai 12 tahun termasuk dalam tahap operasional konkret, di mana pada tahap ini anak mengembangkan pemikiran logis, tetapi masi terikat pada fakta-fakta perseptual, yang artinya anak mampu berfikir logis, tetapi masih terbatas pada objek-objek konkret, dan mampu melakukan koservasi.
Samotawa (2006: 3) mengemukakan 4 alasan mengapa IPA perlu diajarkan di Sekolah Dasar, diantaranya:
1) IPA mempunyai faedah bagi suatu bangsa, kesejahteraan suatu bangsa
banyak sekali pada bergantung pada kemampuan bangsa tersebut dalam bidang IPA.
2) Bila IPA diajarkan menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan
suatu pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis.
3) Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan
sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka.
4) Mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara menyeluruh.
35 dikembangkan suatu model pembelajaran IPA yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya.
c. Karakteristik Pembelajaran IPA SD
Djojosoediro (2012: 5-6) berpendapat bahwa IPA sebagai disiplin ilmu mempunyai ciri khusus/karakteristik sebagaimana disiplin ilmu lainnya ciri khusus/karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
1) IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikan kembali oleh semua orang dengan menggunakan metode ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan oleh penemu terdahulu. 2) IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara
sistematis, dan dalam penggunaanya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
3) IPA merupakan pengetahuan teoritis
Teori IPA diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus dengan berulang kali melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain untuk membuktikan bahwa teori tersebut benar. Hal ini dilakukan karena pengetahuan bersifat tentatif.
36 Bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan observasi dapat bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut.
5) IPA meliputi 4 unsur, yaitu produk, proses, aplikasi, dan sikap.
Produk yang berupa fakta, prinsip, teori dan hukum. Proses merupakan prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah. Aplikasi merupakan penerapan metode kerja ilmiah. Metode ilmiah itu meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui eksperimentasi, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan. d. Tujuan Pembelajaran IPA
Menurut Mulyasa (2006: 111), berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tujuan mata pelajaran IPA di SD/MI adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut :
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan dalam ciptaan-Nya,
2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
37 4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan,
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam,
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai dan segala keteraturannya sebagai salah satu citaan Tuhan, dan
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai
dasar melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
[image:57.595.86.529.198.753.2]Berdasarkan uraian tujuan pembelajaran IPA tersebut, dengan demikian diharapkan pembelajaran IPA di SD dapat membantu siswa untuk berfikir kritis dalam memecahkan suatu permasalahan mengenai peristiwa-peristiwa alam secara logis supaya mengembangkan ilmu pengetahuannya dan dapat menumbuhkan sikap ilmiah pada diri siswa. e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA di SD
Tabel 2.3 Rincian Materi pada Pembelajaran IPA kelas IV SD Semester I
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan funginya, serta pemeliharaannya
1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya 1.2 Menerapkan cara memelihara kesehatan
kerangka tubuh
1.3 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya
1.4 Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera
2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya
2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya
2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya
2.3 Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya
38
3. Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya
3.1 Mengidentifikasi jenis makanan hewan 3.2 Menggolongkan hewan berdasarkan jenis
makanannya 4. Memahami daur hidup beragam
jenis makhluk hidup
4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing
4.2 Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya kucing, ayam, ikan 5. Memahami hubungan sesama
makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
5.1 Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan “makan dan dimakan” antar makhluk hidup (rantai makanan)
5.2 Mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
Benda dan Sifatnya
6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya
6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu
6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair padat cair, cair gas cair, padat gas
[image:58.595.82.531.110.624.2]6.3 Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya
Tabel 2.3 di atas merupakan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA kelas IV SD Semester I. Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah materi yang berkaitan dengan hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya. Kompetensi Dasar 2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya dan 2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya.
f. Penggunaan Media Kartu Domino Pada Mata Pelajaran IPA
39 pelajaran IPA. Media kartu domino tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Guru guru menjelaskan materi pembelajaran 2) Guru dan siswa melakukan tanya jawab 3) Guru membagi siswa ke dalam kelompok
4) Siswa masik ke dalam kelompok dan guru menjelaskan cara bermain kartu domino dalam kelompok
5) Siswa mencoba menyusun kartu domino secara bergantian dan siswa mengerjakan LKS sambil menyusun kartu domino
6) Guru mengoreksi hasil jawaban siswa 5. Materi Akar dan Batang Tumbuhan
Materi pokok yang akan menjadi materi penelitian ini adalah akar dan batang tumbuhan. Berikut ini akan dipaparkan akar dan batang tumbuhan menurut Haryanto (2012: 39-60).
A. Akar
1. Struktur dan Jenis Akar
Akar terdiri dari beberapa bagian, di antaranya inti akar, rambut akar (bulu akar) dan tudung akar. Rambut akar merupakan jalan masuk air dan zat hara dari tanah ke tumbuhan. Tudung akar berfungsi melindungi akar saat menembus tanah.
a. Inti Akar
40 berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
b. Rambut Akar
Rambut akar atau bulu-bulu akar berbentuk serabut halus. Rambut akar terletak di dinding luar akar. Fungsi rambut akar adalah mencari jalan di antara butiran tanah. Hal inilah yang menyebabkan akar dapat menembus masuk ke dalam tanah. Selain itu, rambut akar juga berfungsi menyerap air dari dalam tanah.
c. Tudung Akar
Tudung akar terletak di ujung akar. Bagian ini melindungi akar saat menembus tanah.
2. Ada 2 jenis akar : a. Akar serabut
Bagian ujung dan pangkal akar berukuran hampir sama besar. Semua bagian akar keluar dari pangkal batang. Akar serabut juga bercabang-cabang. Akan tetapi ukuran percabangannya tidak terlalu berbeda. Akar serabut dimiliki oleh tumbuhan biji berkeping satu (monokotil), misalnya jagung, padi, dan tebu.
b. Akar tunggang
41 kacang-kacangan. Akan tetapi, tumbuhan dikotil tidak berakar tunggang jika ditanam dengan cara cangkok atau stek. Tumbuhan yang dicangkok atau distek menjadi berakar serabut.
Akar serabut memiliki kesamaan dengan akar tunggang. Kedua jenis akar ini dapat bercabang-cabang. Tujuan percabangan akar untuk memperluas bidang penyerapan di dalam tanah. Percabangan akar juga memperkuat berdirinya batang.
Ada tumbuhan yang juga memiliki akar-akar khusus. Berikut ini akar-akar yang memiliki sifat dan tugas khusus.
a. Akar gantung
Akar ini tumbuh dari bagian batang tumbuhan diatas tanah. Akar ini menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah, misalnya akar gantung pohon beringin.
b. Akar pelekat
Akar ini tumbuh di sepanjang batang. Akar tersebut berguna untuk menempel pada kayu, tumbuhan lain, atau tembok. Akar pelekat dimiliki tumbuhan yang memanjat, misalnya akar tumbuhan lada dan sirih.
c. Akar tunjang
42 d. Akar napas
Akar yang tumbuh tegak lurus ke atas sehingga muncul dari permukaan tanah atau air. Akar napas ada yang dimiliki tumbuhan darat (tumbuhan di tanah) dan ada yang dimiliki tumbuhan air. Akar napas merupakan cabang-cabang akar. Akar napas memiliki banyak celah untuk jalan masuk udara. Misalnya akar pohon kayu api.
3. Fungsi akar bagi tumbuhan
43 jahe, kunyit, dan akar pepaya; sebagai parfum, contohnya akar bit; sebagai bumbu, contohnya jahe, kunyit, dan laos.
B. Batang
1. Struktur dan jenis batang
Batang dapat diumpamakan sebagai sumbu tubuh tumbuhan. Bagian ini umumnya tumbuh di atas tanah. Arah tumbuh batang tumbuhan menuju sinar matahari. Umumnya batang bercabang, tetapi pada tumbuhan tertentu batangnya tidak memiliki cabang seperti pada tumbuhan pisang, kelapa, dan pepaya. Struktur batang terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele). Silinder pusat tersusun dari jaringan parenkim yang membentuk empulur batang. Terdapat lingkaran kambium dalam berkas pembuluh. Di antara berkas pembuluh terdapat kelanjutan parenkim empulur yang tampak sebagai roda berjari-jari disebut
dengan jari-jari empulur Bagian silinder pusat pada batang ini
terdiri atas beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas pengangkut yaitu xilem dan floem. Xilem berfungsi sebagai pengangkut air dan zat hara ke daun. Floem berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
Batang digolongkan menjadi 3 jenis :
a. Batang basah memiliki batang yang lunak dan berair, misalnya
44 b. Batang berkayu memiliki kambium. Kambium adalah bagian di dalam batang yang hanya dimiliki tumbuhan batang berkayu. Kambium mengalami dua arah pertumbuhan. Pertumbuhan kambium ke arah dalam membentuk kayu. Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk kulit. Akibat pertumbuhan kambium, batang bertambah besar. Contoh tumbuhan yang memiliki batang berkayu adalah pohon jati, jambu, rambutan, nangka, dan mahoni.
c. Batang rumput mempunyai ruas-ruas yang nyata dan sering
berongga, misalnya tanaman padi dan rumput-rumputan. 2. Fungsi batang bagi tumbuhan
45 misalnya pada tebu dan sagu. Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan batang. Bagi manusia, batang tumbuhan yang membentuk kayu dapat dimanfaatkan, antara lain, untuk membuat perabot rumah tangga ,contohnya batang pohon jati; untuk bahan makanan, contohnya sagu dan asparagus, sedangkan untuk bahan industri, contohnya tebu dan bambu.
B.Penelitian yang Relevan
Berdasarkan judul penelitian yang digunakan peneliti, peneliti akan memaparkan beberapa hasil penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
Firman (2013) melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Kartu Domino Pintar Pada Pembelajaran IPS Materi Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Memproklamasikan Kemerdekaan Di Kelas V SDN
Pisangcandi 4 Kota Malang”. Tujuan penelitian pengembangan ini, (1)
46 identifikasi kebutuhan, perumusan tujuan, perumusan materi, perancangan media, Prototype media validasi prototype media oleh uji ahli, revisi produk, uji coba pengguna (siswa), rev