• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimasi Penggunaan Hidrogen Peroksida pada proses Bleaching Pulp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Optimasi Penggunaan Hidrogen Peroksida pada proses Bleaching Pulp"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan kertas terus mengalami peningkatan, saat ini kebutuhan kertas dunia

mencapai sekitar 200 juta ton tiap tahun, dan terus mengalami kenaikan sekitar 3,5 %

tiap tahunnya. Peningkatan terhadap kebutuhan kertas ini juga memacu peningkatan

bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan kertas. Bahan pemutih yang

merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam proses bleaching juga mengalami

peningkatan, diperkirakan kebutuhannya pada tahun 2007 di Amirika saja mencapai

sekitar 7000 juta kg per tahun (Bayer dkk., 1999). Saat ini bahan pemutih yang

banyak digunakan dalam proses bleaching adalah bahan yang mengandung klor.

Padahal bahan ini adalah bahan yang tidak ramah lingkungan. Oksidasi dengan

senyawa yang mengandung klor bisa membentuk campuran yang berbahaya seperti

kloroform, kloronitrometan, dan lain-lain. Beberapa campuran dari hasil halogenasi

ini banyak banyak yang mengandung racun dan sulit terdegradasi di lingkungan

berair.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengamati efek samping pada proses

bleaching dengan menggunakan bahan yang mengandung klor. Daru (2001),

melakukan kajian tentang reaksi samping yang terjadi pada proses bleaching dengan

menggunakan bahan yang menggunakan klor. Klorin akan bereaksi dengan senyawa

organin dalam kayu membentuk senyawa toksik, misalnya dioksin. Dioksin

ditemukan dalam proses pembuatan kertas, air limbah bahkan di dalam produk kertas

yang dihasilkan. Meskipun konsentrasi dioksin di air limbah cukup kecil, tetapi jika

masuk ke dalam rantai makanan, konsentrasinya akan menjadi berlipat ganda karena

adanya proses biomagnifikasi. Akibatnya, konsentrasi dioksin dalam tubuh ikan di

lingkungan ini, jauh lebih besar daripada konsentrasi dioksin di lingkungannya.

Coakley (2001) melakukan penelitian untuk mengamati cairan limbah yang

berasal dari proses bleaching dengan menggunakan ClO2 untuk mengetahui

dampaknya terhadap ikan yang hidup di lingkungan sekitarnya. Cairan limbah

dikumpulkan, diukur potensinya dalam mempengaruhi enzym mixed function

oxygenase (MFO) di hati, yang ditunjukkan dengan keaktifan

(2)

hard wood dan soft wood pada berbagai tahapan. Hasilnya menunjukkan filtrat yang

berasal dari bleaching pulp hard wood mempunyai potensi yang lebih besar daripada

filtrat yang berasal dari pulp soft wood. Filtrat yang berasal dari tahap akhir

menunjukkan potensi yang paling kecil.

Nakatama dkk (2004) melakukan proses pemutihan dengan menggunakan ClO2.

Dalam penelitiannya, air limbah dari proses inimengandung kloroform. Hal ini

dibuktikandengan pengujian sampel air buangan dan udara di sekitar proses, yang

ternyata mengandung kloroform pada batas yang dapat terukur. Pembentukan

kloroform pada elemen chlor free (ECF) bleaching pulp diperkirakan 2,07 sampai

5,34 g/ton pulp. Kloroform yanh terbentuk, diperkirakan 30 % nya tidak dapat

diuraikan oleh lumpur aktif, dan sekitar 97 % nya akan menguap ke udara. Kloroform

merupakan racun bagi organ-organ vital seperti jantung, ginjal maupun hati.

Kloroform telah dipastikan termasuk bahan carcinogenic serta sangat beracun.

Elemen chlor free (ECF) bleaching pulp merupakan proses bleaching yang

menggunakan ClO2 tanpa ada elemen klor yang bebas. Hal ini bertujuan untuk

meniadakan efek samping dari proses bleaching, namun demikian

penelitian-penelitian yang telah dilakukan di atas menunjukkan bahwa efek samping tersebut

tidak bisa dihilangkan sama sekali. Mengingat betapa bahayanya senyawa-senyawa

yang mengandung klor, maka akhir-akhir ini banyak dikembangkan

penelitian-penelitian yang terkait dengan proses pemutihan dengan prinsip total chlor free

(TCF), menggunakan bahan yang benar-benar bebas dari senyawa klor, sehingga

tidak ada bahan yang berbahaya dari sisa-sisa klorinasi yang berasal dari proses

pemutihan (Paren, dkk., 1995).

Salah satu bahan kimia yang berpeluang besar untuk menggantikan senyawa klor

dalam proses bleaching adalah H2O2. Penelitian ini akan mempelajari berbagai hal

yang mempengaruhi tingkat keberhasilan proses bleaching dengan menggunakan

H2O2, termasuk perlakuan awal sebelum dikenakan proses bleaching, mengamati

pengaruh suhu maupun pH operasi. Disamping itu, akan mempelajari mekanisme

proses yang terjadi selama proses bleaching, termasuk kinetika reaksi, yang disajikan

dalam bentuk persamaan-persamaan matematika agar bisa mengevaluasi

parameter-parameter kecepatan reaksinya. Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan

kontribusi yang cukup berarti baik dalam memacu maupun bisa menjadi acuan dalam

(3)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti,

yaitu:

(4)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Basta,J., Holtinger,I.,Hook,J., 1991, Controling the profil of metal in the pulp

before

Hydrogen peroxide treatment, 6 th International Symposium on Wood and

Pulping Chemistry Notes, Appita, Parkville, Victoria, Australia, page:237.

[2] Bayer,J., Dilme, Fernandez-Zapico,J.M.,1999, Tendenciaous on in Industria

Papelera en Los Inicious del Singlo XXI IngeneriaQuimico 3, 177-181.

[3] Coakley,J.,Hondsen,P.V., Cross,T., 2001, MFO Induction in Fish By Filtrate

From Chlorine dioxide Bleaching of Wood Pulp, Wat.,Res., 35, 921-928.

[4] Colodete,J.I., Rothenberg,S.,and Dence,C.W.,1988, Factor Affecting Hydrogen

Peroxide Stability in the Brightening of Mechanical and Chemimechanical Pulp

PartII: Hydrogen Peroxide in Presence Sodium Silicate, Journal Pulp and Paper

Science, 15(1) J3-J10.

[5] Daru, S.R.,2002, Minimasi limbah Dalam Pulp dan Paper,

W.W.W.Terranet.or.id.

[6] Dence, C.W., Reeve,D.W., 1996, Pulp Bleaching Principle and Practice, Tappi

Perss, Atlanta, Page:349-415.

[7] Fengel, D., dan Wegener, G., 1983, Wood :Chemistry, Ultrastructure, Reaction,

ed.1, Gadjah Mada University Perss, Jogjakarta.

[8] Fuadi, A.M., and Harald, B., 2006, Benefits of Chelating Stage Prior to Peroxide

Bleaching, Gelagar, Vol., 17, Page:91-97.

[9] Khan, I., Bigot, Y.L., Delmas, M., Avigron, G., 2005, Delignification of Wheat

Straw Using a Mixture of Carbaxilic Acids and Peroxoacids, Industrial Crops

and Products, 21, 9-15.

[10] Kristova, P., Tomkinson, J., Jones, G.L.,2003, Multistage Peroxide Bleaching of

French Hamp, Industrial Crops and Products, 18, 101-110.

[11] Lopez, F., Diaz, M.J., Eugenio, M.E., Ariza,J., Rodriguez,A., Jimenez,L., 2003

Optimization of Hydrogen Peroxide in Totally Chlorine Free Residues,

Bioresource Technology, 87, 225-261.

[12] Nakatama, K., Motoe, Y., Ohi,H., 2004, Evaluation of Chloroform Formed in

Process of Kraft Pulp BleachingMil Using Chlorine Dioxide, J., Wood Sci., 50,

(5)

[13] Parren,A., Jakara,J.,Patola, J., 1995, Delignification of Chemical pulp with

Peroxide in the Presence of a Transsition Metal, US Pat., WO 95/35407.

[14] Rosyid,D., Kasunarno, Astini,S., Arifin, L.,1976, Teknologi Pengelantangan,

Pencelupan dan Pencapan, 2 ed., ITT., Bandung.

[15] Wahyudi,B.S., dan Agus, P., 1997, Pemodelan Matematis dan Penyelesaian

(6)
(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan kertas terus mengalami peningkatan, saat ini kebutuhan kertas dunia

mencapai sekitar 200 juta ton tiap tahun, dan terus mengalami kenaikan sekitar 3,5 %

tiap tahunnya. Peningkatan terhadap kebutuhan kertas ini juga memacu peningkatan

bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan kertas. Bahan pemutih yang

merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam proses bleaching juga mengalami

peningkatan, diperkirakan kebutuhannya pada tahun 2007 di Amirika saja mencapai

sekitar 7000 juta kg per tahun (Bayer dkk., 1999). Saat ini bahan pemutih yang

banyak digunakan dalam proses bleaching adalah bahan yang mengandung klor.

Padahal bahan ini adalah bahan yang tidak ramah lingkungan. Oksidasi dengan

senyawa yang mengandung klor bisa membentuk campuran yang berbahaya seperti

kloroform, kloronitrometan, dan lain-lain. Beberapa campuran dari hasil halogenasi

ini banyak banyak yang mengandung racun dan sulit terdegradasi di lingkungan

berair.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengamati efek samping pada proses

bleaching dengan menggunakan bahan yang mengandung klor. Daru (2001),

melakukan kajian tentang reaksi samping yang terjadi pada proses bleaching dengan

menggunakan bahan yang menggunakan klor. Klorin akan bereaksi dengan senyawa

organin dalam kayu membentuk senyawa toksik, misalnya dioksin. Dioksin

ditemukan dalam proses pembuatan kertas, air limbah bahkan di dalam produk kertas

yang dihasilkan. Meskipun konsentrasi dioksin di air limbah cukup kecil, tetapi jika

masuk ke dalam rantai makanan, konsentrasinya akan menjadi berlipat ganda karena

adanya proses biomagnifikasi. Akibatnya, konsentrasi dioksin dalam tubuh ikan di

lingkungan ini, jauh lebih besar daripada konsentrasi dioksin di lingkungannya.

Coakley (2001) melakukan penelitian untuk mengamati cairan limbah yang

berasal dari proses bleaching dengan menggunakan ClO2 untuk mengetahui

dampaknya terhadap ikan yang hidup di lingkungan sekitarnya. Cairan limbah

dikumpulkan, diukur potensinya dalam mempengaruhi enzym mixed function

oxygenase (MFO) di hati, yang ditunjukkan dengan keaktifan

(8)

hard wood dan soft wood pada berbagai tahapan. Hasilnya menunjukkan filtrat yang

berasal dari bleaching pulp hard wood mempunyai potensi yang lebih besar daripada

filtrat yang berasal dari pulp soft wood. Filtrat yang berasal dari tahap akhir

menunjukkan potensi yang paling kecil.

Nakatama dkk (2004) melakukan proses pemutihan dengan menggunakan ClO2.

Dalam penelitiannya, air limbah dari proses inimengandung kloroform. Hal ini

dibuktikandengan pengujian sampel air buangan dan udara di sekitar proses, yang

ternyata mengandung kloroform pada batas yang dapat terukur. Pembentukan

kloroform pada elemen chlor free (ECF) bleaching pulp diperkirakan 2,07 sampai

5,34 g/ton pulp. Kloroform yanh terbentuk, diperkirakan 30 % nya tidak dapat

diuraikan oleh lumpur aktif, dan sekitar 97 % nya akan menguap ke udara. Kloroform

merupakan racun bagi organ-organ vital seperti jantung, ginjal maupun hati.

Kloroform telah dipastikan termasuk bahan carcinogenic serta sangat beracun.

Elemen chlor free (ECF) bleaching pulp merupakan proses bleaching yang

menggunakan ClO2 tanpa ada elemen klor yang bebas. Hal ini bertujuan untuk

meniadakan efek samping dari proses bleaching, namun demikian

penelitian-penelitian yang telah dilakukan di atas menunjukkan bahwa efek samping tersebut

tidak bisa dihilangkan sama sekali. Mengingat betapa bahayanya senyawa-senyawa

yang mengandung klor, maka akhir-akhir ini banyak dikembangkan

penelitian-penelitian yang terkait dengan proses pemutihan dengan prinsip total chlor free

(TCF), menggunakan bahan yang benar-benar bebas dari senyawa klor, sehingga

tidak ada bahan yang berbahaya dari sisa-sisa klorinasi yang berasal dari proses

pemutihan (Paren, dkk., 1995).

Salah satu bahan kimia yang berpeluang besar untuk menggantikan senyawa klor

dalam proses bleaching adalah H2O2. Penelitian ini akan mempelajari berbagai hal

yang mempengaruhi tingkat keberhasilan proses bleaching dengan menggunakan

H2O2, termasuk perlakuan awal sebelum dikenakan proses bleaching, mengamati

pengaruh suhu maupun pH operasi. Disamping itu, akan mempelajari mekanisme

proses yang terjadi selama proses bleaching, termasuk kinetika reaksi, yang disajikan

dalam bentuk persamaan-persamaan matematika agar bisa mengevaluasi

parameter-parameter kecepatan reaksinya. Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan

kontribusi yang cukup berarti baik dalam memacu maupun bisa menjadi acuan dalam

(9)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti,

yaitu:

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana perilaku remaja di daerah Aceh Selatan dengan keadaan Syariat Islam, seperti yang diketahui masa remaja adalah masa

Di bawah ini ilustrasi yang menggambarkan perbedaan antara proyeksi Amerika dan Eropa dalam!.

Penyusunan laporan ini bertujuan sebagai salah satu syarat akhir untuk menyelesaikan studi pada jurusan Administrasi Bisnis Program Studi Administrasi

Akan tetapi dewasa ini banyak sekali ditemui, utamanya di Indonesia adalah sebuah kenyataan bahwa walaupun sudah mempelajari bahasa kedua (bahasa Inggris) semenjak dari

Karena bahan giling yang dimasukkan atau dikerjakan dalam sebuah pipa penggiling harus menjalani seluruh panjang dari teromol itu, maka hasil giling akan sangat

Takaran pupuk disusun berdasarkan kebutuhan hara tanaman, cadangan hara dalam tanah dan tingkat hasil realistis yang bisa dicapai di suatu lokasi dalam beberapa musim

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan setuju sebanyak 50 orang, sangat setuju sebanyak 78 orang, cukup sebanyak 20 orang,

Pada kesempatan yang berbahagia ini pula kami selaku Pengurus Pemuda Peduli Dhuafa Gresik mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh