INFOMEDIA
KERJA PRAKTEK
Oleh:
Dinda Masfufah Hasyl 09.42010.0036
S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
2012
STIKOM
dibutuhkannya sebuah tampilan website yang menarik agar dapat menarik minat customer yang lebih banyak. Permasalahan yang timbul dari PT. Infomedia Nusantara adalah kurang menariknya tampilan website dikarenakan menggunakan template yang sudah ada, sehingga menyebabkan adanya kemiripan dengan website-website yang lain.
Untuk mengatasi hal tersebut maka dibuatlah sebuah layout desain website yang berbeda dengan menggunakan desain yang disesuaikan dengan karakter dari perusahaan customer. Dengan adanya layout desain website tersebut diharapkan PT. Infomedia Nusantara lebih meningkatkan jumlah customernya.
Untuk membuat layout desain website ini menggunakan beberapa metode yang diawali dengan pengumpulan data dari hasil observasi, wawancara dan pengambilan data-data yang dibutuhkan, dan dilanjutkan dengan proses desain (penentuan konsep, software, warna, dan lain sebagainya). Dari proses tersebut menghasilkan sebuah desain yang tidak meninggalkan karakter dari customer PT. Infomedia Nusantara yang mana salah satunya adalah PT. Kencana Tekindo yaitu perusahaan yang bergerak dibidang penyedia perkakas, mesin, dan peralatan industri. Konsep layout desain website untuk perusahaan tersebut adalah oriental.
Layout desain website yang dibuat disini adalah tidak hanya layout desain website yang dapat menunjukkan karakteristik dari perusahaan customer PT. Infomedia Nusantara saja tetapi juga bagaimana layout website tersebut menjadi lebih menarik, lebih berkonsep dan tetap komunikatif. Hal ini merupakan upaya dalam strategi komunikasi pemasaran PT. Infomedia Nusantara.
Kata kunci : Layout, Web Development, Strategi Pemasaran
STIKOM
iv
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.4.1 Tujuan Umum ... 3
1.4.2 Tujuan Khusus ... 3
1.5 Manfaat ... 4
1.5.1 Manfaat Teoritis ... 4
1.5.2 Manfaat Praktis ... 4
1.6 Pelaksanaan ... 4
1.7 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Layout ... 7
2.2 Warna ... 9
2.3 Desain ... 12
2.4 Website ... 12
2.5 Desain Website ... 13
STIKOM
v
2.5 Infomedia ... 20
BAB III METODE PERANCANGAN ... 22
3.1 Metodologi ... 22
3.2 Skema Perancangan ... 22
3.3 Brief Client ... 23
3.4 Observasi ... 23
3.5 Wawancara ... 24
3.6 Pengumpulan Data ... 24
3.7 Brainstorming ... 24
3.8 Proses Desain ... 25
3.8.1 Penentuan Software ... 25
3.8.2 Sketsa Awal ... 26
3.9 Finishing ... 26
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 27
4.1 Latar Belakang Perusahaan ... 27
4.2 Sejarah PT. Infomedia Nusantara ... 28
4.3 Visi dan Misi PT. Infomedia Nusantara ... 29
4.3.1 Visi ... 29
4.3.2 Misi ... 29
4.3.3 Komitmen Perusahaan ... 30
4.3.4 Tata Nilai ... 30
STIKOM
vi
6.2 Saran ... 46
DAFTAR PUSTAKA ... 47
LAMPIRAN ... 48
STIKOM
1 1.1 Latar Belakang Masalah
Infomedia merupakan sebuah perusahaan penyedia layanan informasi
terkemuka. Salah satu layanan informasi yang ditawarkan adalah melalui media
yang berupa web development. Permasalahannya, Infomedia kurang
memperhatikan layout desain website yang diberikan kepada customer. Untuk itu
dibutuhkan perancangan yang matang dalam pengaplikasian layout desain website
customer dalam strategi komunikasi pemasaran Infomedia.
Infomedia merupakan perusahaan yang mempunyai produk berupa
Layanan Contact Centre & Outsourcing dan Layanan Digital Media & Rich
Content (DMRC). DMRC Infomedia adalah layanan informasi berbasis direktori yang dapat diakses melalui berbagai media, salah satunya melalui media online.
Media online disini meliputi online ad, e-commerce, membership, online game,
dan web development.
Menurut hasil informasi yang didapatkan selama program kerja pratek
yang berlangsung selama satu bulan bahwa Infomedia telah membuat serta
mengelola lebih dari 700 website perusahaan. Dari sekian banyak website yang
selama ini sudah dibuat oleh Infomedia memiliki desain layout yang hampir sama
dan sebagian besar menggunakan template yang sudah ada untuk website yang
diberikan kepada customer. Selain itu template yang sudah ada tersebut bisa
dibilang tidak menarik karena desainnya terlihat monoton. Oleh karena itu,
STIKOM
dibutuhkan pengaplikasian layout desain website yang lebih menarik dan sesuai
dengan karakteristik customer.
Aplikasi layout desain website customer bertujuan supaya website yang
dibuat oleh Infomedia memiliki tampilan yang lebih menarik sehingga dapat lebih
menarik pengunjung website. Dengan memiliki tampilan yang lebih menarik
maka hal tersebut juga bisa digunakan sebagai salah satu strategi komunikasi
pemasaran Infomedia dalam pengembangan bisnisnya di bidang web development.
Penerapan aplikasi layout desain website harus benar-benar sesuai dengan
karakteristik cutomer, sebab banyak layout desain website yang telah dibuat oleh
Infomedia tidak sesuai dengan karakteristik customernya. Salah satu website yang
tidak sesuai dengan karakteristik customer atau perusahaannya adalah website PT.
Kencana Tekindo. Perusahaan yang bergerak dibidang penyedia perkakas, mesin,
dan peralatan industri ini menginginkan website tersebut bertema oriental. Tema
oriental ini sebenarnya tidak sesuai untuk perusahaan yang bergerak dibidang
tersebut, sehingga dalam pembuatan website tersebut sangatlah diperlukan adanya
kreatifitas dari web designer agar tema tersebut dapat sesuai dengan perusahaan
melalui layout desain websitenya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan yaitu bagaimana aplikasi layout desain website customer dalam
strategi komunikasi pemasaran Infomedia?
STIKOM
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang dapat diambil dari rumusan masalah
tersebut yaitu hanya terbatas pada:
1. Layout desain website
2. Banner website
1.4 Tujuan 1.4.1 Tujuan Umum
Kerja Praktek merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh dan
dilaksanakan sebagai persyaratan kelulusan Program Studi S1 Desain Komunikasi
Visual STIKOM Surabaya. Kerja praktek ini diadakan dengan tujuan agar
mahasiswa mengertahui bagaimana dunia kerja yang sebenarnya serta bertujuan
untuk meningkatkan kualiatas mahasiswa itu sendiri. Dengan adanya kerja
praktek, mahasiswa bisa langsung menerapkan ilmu yang sudah didapatkan di
kampus ke tempat kerja.
1.4.2 Tujuan Khusus
Dengan adanya kerja praktek diharapkan mahasiswa mampu memberikan
asumsi pada perusahaan Infomedia dalam bisnis web developmentnya melalui
penerapan desain layout website customer Infomedia.
STIKOM
1.5 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari kerja praktek ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil laporan kerja praktik ini dapat menjadi referensi atau
kajian teoritis khususnya dalam bidang layout desain website
bagi mahasiswa Desain Komunikasi Visual.
b. Hasil laporan kerja praktik ini dapat menjadi acuan bagi
masyarakat khususnya dalam bidang desain komunikasi visual
dalam hal perancangan layout desain website.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil laporan kerja praktik ini dapat diaplikasikan pada layout
website customer Infomedia terutama pada website PT. Kencana
Tekindo.
b. Hasil laporan kerja praktik ini dapat bermanfaat bagi perusahaan
khususnya pada persoalan upaya optimalisasi media.
1.6 Pelaksanaan
Pelaksanaan Kerja Praktek ini :
Periode waktu : 1 bulan
Hari dan Tanggal : Kamis –Jum’at, 05 Juli 2012 – 03 Agustus 2012
Tempat : PT. Infomedia Nusantara Surabaya
Gd. Graha Pena Lt. 1 Jl. A. Yani no 88 Surabaya
STIKOM
1.7 Sistematika Penulisan
Di dalam penyusunan laporan ini secara sistematis diatur dan disusun
dalam enam bab, yang masing-masing terdiri dari beberapa sub. Adapun urutan
dari bab pertama sampai bab terakhir adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan yang terbagi menjadi dua yakni
tujuan umum serta tujuan khusus, manfaat yang terbagi menjadi
dua yakni secara teoritis dan praktis, pelaksanaan kerja praktek,
dan sistematika penulisan laporan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi konsep dasar atau teori-teori yang terkait
dengan judul yang diambil penulis, dengan mengambil data-data
dari buku–buku referensi yang berguna untuk memecahkan
masalah di yang terjadi di dalam perusahaan Infomedia.
BAB III : METODE PERANCANGAN
Pada bab ini memuat tentang metode apa saja yang akan dipakai
atau digunakan didalam sebuah perancangan karya yang dapat
berupa bagan perancangan maupun deskripsi.
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini membahas mengenai gambaran umum Infomedia secara
umum, visi dan misi Infomedia, struktur organisasi Infomedia,
STIKOM
beserta dengan job deskripsi dari divisi marketing communication
di Infomedia.
BAB V : IMPLEMENTASI KARYA
Bab ini membahas dan menjelaskan mengenai hasil karya yang
dirancang sesuai dengan permasalahan yang diangkat dengan
metode perancangan yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu
dengan aplikasi layout desain website customer Infomedia.
BAB VI : PENUTUP
Bab ini membahas mengenai kesimpulan yang diperoleh dari
aplikasi layout desain website customer dalam strategi komunikasi
pemasaran Infomedia serta saran yang bertujuan untuk
pengembangan kemampuan desain dimasa yang akan datang.
STIKOM
7
Bab ini menguraikan konsep-konsep yang mendukung mengenai aplikasi
layout desain website customer antara lain: teori layout, desain, website, desain
website, customer, strategi komunikasi pemasaran, website sebagai media
pemasaran, dan infomedia
2.1 Layout
Layout atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan tata letak adalah
pengaturan tulisan-tulisan dan gambar-gambar. Definisi layout adalah
penataletakan atau pengorganisasian atau strukturisasi dari beberapa unsur desain
agar teratur dan tercipta hirarki yang baik guna mendapatkan dampak yang kuat
dari yang melihat ( Kamus Istilah Periklanan, Matari Advertising ).
Prinsip-prinsip sebuah layout :
Balance (seimbang) : keseimbangan membantu menentukan ukuran dan peraturan setiap bagian dalam layout, layout tidak seimbang membuat
pembaca kesulitan membaca dan akan merasakan sesuatu yang salah pada hal
yang ia baca. Ada dua jenis balance, yaitu : symmetric balance (kuat, stabil)
dan asymmetric balance (variatif, bergerak).
Rhytm (irama) : irama merupakan bentuk yang dihasilkan dengan mengulang elemen secara bervariasi. Pengulangan secara konsisten dan bervariasi adalah
kata kunci utamanya, keduanya saling melengkapi karena tanpa adanya
STIKOM
variasi, pengulangan akan tampak membosankan. Setiap variasi elemen yang
mengalami pengulangan juga harus memiliki kesatuan yang utuh.
Emphasis (titik berat) : dalam upaya menarik perhatian pembaca, setiap pesan pada layout harus memiliki daya tarik yang tinggi. Jika tidak khalayak akan
cepat berpaling.
Unity (kesatuan) : keseluruhan elemen pada sebuah layout harus saling memiliki satu dengan yang lainnya. Hal ini membantu menentukan
banyaknya elemen yang ingin digunakan atau bagaimana penggunaannya.
Selain prinsip-prinsip layout yang diatas, ada beberapa teori layout
menurut Frank F. Jefkin (1997), yaitu :
The Law of Variety : sebuah layout harus dibuat bervariasi untuk menghindari kesan monoton.
The Law of Balance : dalam sebuah layout mata pembaca sebaiknya bergerak secara wajar, jadi sebaiknya dimulai dengan urutan yang ada.
The Law of Harmony : bagian dari layout sebaiknya dirancang secara
harmonis dan tidak meninggalkan kesan monoton.
The Law of Scale : perpaduan warna terang dan gelap akan
menghasilkan sesuatu yang kontras. Hal ini dapat dipakai untuk memberi
tekanan pada bagian-bagian tertentu dalam layout (thesis.binus.ac.id).
Ada tiga kriteria dasar untuk sebuah layout yang dikatakan baik, yaitu : It
Works (mencapai tujuannya), It Organizes (ditata dengan baik) dan It Attracts (menarik bagi pengguna).
STIKOM
Sebuah layout dapat bekerja dan mencapai tujuannya bila pesan-pesan
yang akan disampaikan dapat segera ditangkap dan dipahamin oleh pengguna
dengan suatu cara tertentu. Selanjutnya, sebuah layout harus ditata dan dipetakan
secara baik supaya pengguna dapat berpindah dari satu bagian ke bagian yang lain
dengan mudah dan cepat. Akhirnya, sebuah layout harus menarik untuk
mendapatkan perhatian yang cukup dari penggunanya.
Kunci utama untuk membuat layout yang baik adalah pemahaman secara
mendalam ketiga kriteria diatas. Selanjutnya untuk memahaminya ikuti
pembahasan selanjutnya, dalam :
1. Layout yang Mencapai Tujuan
2. Layout dengan Pemetaan Visual
3. Layout yang Menarik Perhatian
2.2 Warna
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya
sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang
cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460
nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia
berkisar antara 380-780 nanometer.
Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap
campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam
komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100%
biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.
STIKOM
Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang
dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya
pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya
putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.
Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai
kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan
dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan
negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan
karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoritis sebenarnya putih
bukanlah warna).
Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis
gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran
seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya
bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.
Warna netral, adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian
warna atau dengan kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder.
Warna ini merupakan campuran ketiga komponen warna sekaligus, tetapi tidak
dalam komposisi tepat sama.
Warna kontras atau komplementer, adalah warna yang berkesan
berlawanan satu dengan lainnya. Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang
berseberangan (memotong titik tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan
warna sekunder. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula membentuk kontras
STIKOM
warna dengan menolah nilai ataupun kemurnian warna. Contoh warna kontras
adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru dengan jingga.
Warna panas dan warna dingin, Semua warna masing–masing memiliki
temperatur sehingga dapat menimbulkan sensasi visual (penglihatan) akan
perasaan panas dan dingin. Kualifikasi temperatur warna dapat dilihat pada
lingkaran warna. Warna kuning, orange, kuning orange, orange merah, merah dan
merah violet termasuk warna panas. Warna kuning hijau, hijau, hijau biru,biru,
biru violet dan violet termasuk warna dingin. Warna merah, merah orange dan
orange merupakan warna–warna yang paling panas sedang warna biru, hijau biru
dan hijau adalah warna–warna yang paling dingin. Warna hijau dan warna violet
bersifat antara warna panas dengan warna dingin, karena apabila hijau berubah
menjadi hijau kekuningan–kuningan, warna tersebut akan menjadi warna panas,
dan akan menjadi dingin jika berubah menjadi kebiru–biruan, demikian pula
warna violet akan menjadi panas bila berubah menjadi warna violet kemerah–
merahan dan menjadi warna dingin bila berubah menjadi biru violet.
Warna panas memberikan rasa gembira dan menggugah, sedangkan warna
dingin memberikan rasa kalem dan tenang. Warna panas membuat suatu obyek
kelihatan lebih besar, lebih dekat dan memberikan rasa kehangatan. Warna dingin
mempunyai sifat tenggelam sehingga tampak lebih kecil, jauh dan memberi kesan
tentram (file.upi.edu).
STIKOM
2.3 Desain
Desain merupakan bentuk penciptaan kreatif dari apa yang sudah
terkonsep dalam pikiran. Jika kata desain ditempatkan sebagai kata kerja, maka
desain dapat diartikan sebagai proses pembuatan atau penciptaan sebuah karya
cipta baru, namun jika desain ditempatkan sebagai kata benda maka desain dapat
diartikan sebagai hasil akhir dari proses penciptaan sebuah karya.
Penggunaan istilah design atau desain bermula dari gambar teknik
arsitektur (gambar potong untuk bangunan) serta di awal perkembangan, istilah
desain awalnya masih berbaur dengan seni dan kriya. Dimana, pada dasarnya seni
adalah suatu pola pikir untuk membentuk ekpresi murni yang cenderung fokus
pada nilai estetis dan pemaknaan secara privasi. Sedangkan desain memiliki
pengertian sebagai suatu pemikiran baru atas fundamental seni dengan tidak
hanya menitik-beratkan pada nilai estetik, namun juga aspek fungsi dan latar
industri secara massa, yang memang pada realitanya pengertian desain tidak
hanya digunakan dalam dunia seni rupa saja, namun juga dalam bidang teknologi,
rekayasa dan sebagainya (wikipedia).
2.4 Website
Website adalah sekelompok halaman web (web page), yang umumnya
merupakan bagian dari suatu nama domain atau subdomain di World Wide Web
(WWW) di Internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada
publik.
STIKOM
Terminologi website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang
biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya
berada didalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah web page adalah
dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang
hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan
informasi dari sever website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web
browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar (wikipedia).
2.5 Desain Website
Pengertian Desain Website adalah jenis desain grafis yang ditujukan untuk
pengembangan dan styling obyek lingkungan informasi Internet untuk
menyediakan dengan fitur konsumen high-end dan kualitas estetika. Definisi yang
ditawarkan memisahkan desain web dari pemrograman website, menekankan fitur
fungsional dari sebuah situs website, serta desain posisi website sebagai semacam
desain grafis.
Tujuan desain website adalah untuk membuat situs website atau dokumen
elektronik dan aplikasi yang berada pada website server dan menampilkan konten
dan fitur antarmuka interaktif kepada pengguna akhir dalam bentuk halaman
website. Seperti unsur-unsur teks, gambar (gif, jpeg) untuk ditempatkan pada halaman menggunakan HTML / XHTML / tag XML.
STIKOM
Desain situs website menentukan kualitas suatu situs web. Desain
memiliki pengaruh yang besar untuk kunjungan pengguna. Banyak program yang
tersedia untuk membangun design situs web antara lain: Adobe Photoshope, Corel
Draw, Macromedia Firework, Adobe Dreamweaver, Microsoft FrontPage, dan
lain sebagainya (wikipedia).
2.6 Customer
Customer atau yang disebut pelanggan merujuk pada individu atau rumah tangga, perusahaan yang membeli barang atau jasa yang dihasilkan dalam
ekonomi. Secara spesifik, kata ini sering pula diartikan sebagai seseorang yang
terbiasa untuk membeli barang pada suatu toko tertentu. Dalam berbagai
pendekatan, tergantung dari sifat dari industri atau budaya, pelanggan bisa disebut
sebagai klien, nasabah, pasien. Maknanya adalah pihak ketiga di luar sistem
perusahaan yang karena sebab tertentu, membeli barang atau jasa perusahaan.
Kebutuhan pelanggan dapat didefinisikan sebagai barang atau jasa yang
dibutuhkannya untuk mencapai tujuan tertentu. Pelanggan memiliki kebutuhan
yang berbeda tingkatannya dan pengharapan pelanggan biasanya dipengaruhi oleh
nilai-nilai budaya, iklan, pemasaran, serta bentuk komunikasi lain, baik dari
pemasok maupun sumber-sumber lainnya.
Kebutuhan maupun pengharapan pelanggan dapat ditentukan melalui
wawancara, survei, perbincangan, penggalian data, atau metode-metode
pengumpulan informasi lainnya. Pelanggan mungkin tak memiliki pemahaman
jelas mengenai kebutuhannya. Bantuan untuk menentukan kebutuhan dapat
STIKOM
menjadi suatu layanan yang berharga bagi pelanggan. Pada proses ini,
pengharapan dapat diatur atau disesuaikan dengan kemampuan produk atau jasa
tertentu.
2.7 Strategi Komunikasi
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen
(management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah
saja, melainkan harus menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.
Demikianlah pula strategi komunikasi merupakan paduan dan perencanaan
komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi
(communication management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai
tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana
operasionalnya secara taktis harus dilakukan dalam arti kata bahwa pendekatan
(approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasi dan kondisi.
Strategi komunikasi merupakan penentu berhasil tidaknya kegiatan
komunikasi secara efektif. Dengan demikian, strategi komunikasi, baik secara
makro (plammed multi-media strategi) maupun secara mikro (single
communication medium strategi) mempunyai fungsi ganda (Effendy, 2000 : 300) :
Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif dan
instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil optimal.
STIKOM
Menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan diperolehnya dan
kemudahan dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh yang jika
dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.
Seperti halnya dengan strategi dalam bidang apapun, strategi komunikasi
harus didukung oleh teori, karena teori merupakan pengetahuan berdasarkan
pengalaman yang sudah diuji kebenarannya.
Banyak teori komunikasi yang sudah diketengahkan oleh para ahli, tetapi
untuk strategi komunikasi teori yang memadai baiknya untuk dijadikan
pendukung strategi komunikasi ialah apa yang dikemukakan oleh Horald D.
Lasswell yaitu cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi adalah
menjawab pertanyaan “Who Says What In Which Channel To Whom With What
Effect?” komponen komunikasi yang berkolerasi secara fungsional pada paradigma Lasswell itu merupakan jawaban pertanyaan yang diajukan.
Who (Siapa) : Komunikator
Says What (Mengatakan apa) : Pesan
In Which Channel (Melalui saluran apa) : Media
To Whom (Kepada siapa) : Komunikan
With What Effect (Dengan efek apa) : Efek
1. Who ( Komunikator )
Dalam proses komunikasi ada komunikator, yaitu orang yang mengirim dan
menjadi sumber informasi dalam segala situasi. Penyampaian informasi yang
dilakukan dapat secara sengaja maupun tidak sengaja.
STIKOM
2. Says What ( Pesan )
Komunikator menyampaikan pesan-pesan kepada sasaran yang dituju. Pesan
yaitu sesuatu yang dikirimkan atau yang disampaikan. Pesan yang
disampaikan dapat secara langsung maupun tidak langsung dan dapat bersifat
verbal maupun non verbal.
3. In Which Channel ( Media yang digunakan )
Dalam menyampaikan pesan-pesannya, komunikator harus menggunakan
media komunikasi yang sesuai keadaan dan pesan disampaikan. Adapun
media adalah sarana yang digunakan untuk menyalurkan pesan-pesan yang
disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
4. To Whom ( Komunikan )
Komunikan merupakan individu atau kelompok tertentu yang merupakan
sasaran pengiriman seseorang yang dalam proses komunikasi ini sebagai
penerima pesan, Dalam hal ini komunikator harus cukup mengenal
komunikan yang dihadapinya sehingga nantinya diharapkan mendapatkan
hasil yang maksimal dari pesan yang disampaikan.
5. With What Effect ( Efek )
Efek adalah respon, tanggapan atau reaksi komunikasi ketika ia atau mereka
menerima pesan dari komunikator. Sehingga efek dapat dikatakan sebagai
akibat dari proses komunikasi.
Dengan berdasarkan teori Lasswell tersebut, komunikasi didefinisikan sebagai “proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui
suatu media yang menimbulkan efek”.(Effendy, 1991 : 68)
STIKOM
2.8 Pemasaran
Pengertian pemasaran yang paling populer adalah penjualan. Pengertian
lain mengenai pemasaran adalah segala kegiatan yang terkait dengan iklan atau
penjualan secara eceran. Bagi sebagian orang, kegiatan pemasaran mencangkup
sejumlah kegiatan seperti riset pemasaran, penentuan harga, atau perencanaan
produk.
Pemasaran pada dasarnya mencakup segala kegiatan tersebut, namun
demikian pemasaran ternyata lebih dari sekedar kegiatan-kegiatan tersebut.
Berbagai kegiatan seperti pembujukan, promosi, publikasi, semuanya adalah
kegiatan pemasaran. Namun begitu, pemasaran bukanlah semata-mata kegiatan
seperti menjual dan mempromosikan sesuatu. Pemasaran adalah suatu konsep
yang menyangkut suatu sikap mental, suatu cara berpikir yang membimbing Anda
melakukan sesuatu yang tidak selalu menjual benda tetapi juga menjual
gagasan-gagasan, karier, tempat, undang-undang, jasa, hiburan, dan kegiatan-kegiatan
nirlaba seperti yayasan-yayasan sosial dan keagamaan.
Dalam hal ini, pengelola pemasaran harus menyadari adanya saling
ketergantungan di antara sejumlah kegiatan, misalnya antara kegiatan penjualan
dan promosi, agar dapat tercapai pemasaran yang efektif. Berbagai kegiatan itu
harus dapat dikombinasikan untuk dapat mengembangkan program pemasaran.
STIKOM
Asosiasi Pemasaran Amerika atau AMA (The America Marketing
Association) yang anggotanya terdiri atas sejumlah besar profesional pemasaran
di Amerika Serikat dan Kanada, mendefinisikan pemasaran dalam Morissan
(2012) sebagai:
The process of planning and executing the conception, pricing, promotion, and
distribution of ideas, goods and service to create exchanges that satisfy
individual and organizational objectives.
(Proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, harga, promosi dan distribusi ide,
barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu serta
tujuan organisasi).
Definisi AMA tersebut meletakkan konsep pertukaran atau exchange
sebagai konsep sentral dalam pemasaran. Harus terdapat tiga hal yang menjadi
syarat agar suatu pertukaran dapat terjadi, yaitu:
1. Haruslah terdapat dua atau lebih pihak yang memiliki sesuatu yang bernilai
untuk dapat saling dipertukarkan.
2. Adanya keinginan dan kemampuan untuk memberikan sesuatu itu kepada
pihak lain.
3. Adanya suatu cara untuk berkomunikasi
Dalam hal ini, periklanan dan promosi memainkan peran penting dalam proses
pertukaran tersebut, yaitu dengan menginformasikan konsumen mengenai barang
atau jasa serta meyakinkan mereka mengenai kemampuan barang dan jasa itu
dalam memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen.
STIKOM
2.9 Infomedia
Dari hasil observasi PT Infomedia Nusantara merupakan perusahaan
pertama penyedia layanan informasi telepon di Indonesia sejak tahun 1975. Di
bawah sub divisi Elnusa GTDI dari anak perusahaan Pertamina, Infomedia telah
menerbitkan Buku Petunjuk Telepon Telkom Yellow Pages. Perkembangan yang
tercatat selanjutnya adalah berdirinya PT Elnusa Yellow Pages pada tanggal 20
Juni 1984 dan berubah nama di tahun 1995 menjadi PT Infomedia Nusantara pada
saat PT Telkom Tbk menanamkan investasi.
Untuk mendukung implementasi Good Coorporate Governance dalam
setiap aspek kegiatan perusahaan, Infomedia telah mengeluarkan kebijakan
pedoman tata kelola perusahaan di tahun 2008 dan pada tanggal 30 Juni 2009 PT
Telekomunikasi Indonesia (Telkom) melalui PT Multimedia Nusantara (Metra),
anak perusahaan yang 99,99% milik Telkom (selanjutnya disebut TelkomGroup)
telah menandatangani Shares Sales & Purchase Agreement (SPA) untuk membeli
49% saham PT Infomedia Nusantara (Infomedia) milik PT Elnusa Tbk (Elnusa),
sehingga 100% saham PT Infomedia Nusantara secara resmi dimiliki oleh Telkom
Group.
Kini, sesuai dengan visi menjadi penyedia layanan informasi terintegrasi
dan solusi media digital yang utama di kawasan regional serta komitmen untuk
senantiasa memberikan layanan terbaik bagi penguna dan pelanggan, Infomedia
telah melaksanakan transformasi bisnis dari 3 Pilar Bisnis (Layanan Direktori,
Layanan Contact Center dan Layanan Konten) menjadi Layanan Contact Center
& Outsourcing dan Layanan Digital Media & Rich Content (DMRC).
STIKOM
Layanan Contact Center & Outsourcing Infomedia merupakan layanan
outsourcing seluruh proses bisnis perusahaan yang meliputi : Contact Center
Services, HR Services, IT Services dan Back Office Services.
Sedangkan DMRC Infomedia adalah layanan informasi berbasis direktori
yang dapat diakses melalui berbagai media, seperti : printed (Yellow Pages,
WhitePages & Direktori Khusus & Media Komunitas), mobile (mobile
application, SMS Broadcast, QR Code,Layanan 108, My Mobile Directory 108,
myellowpages.co.id) dan online (online ad, e-commerce, membership, online
game, web development).
Keseluruhan produk dan layanan Infomedia merupakan komitmen
perusahaan dalam memberikan solusi layanan informasi dan komunikasi yang
prima bagi pelanggan dan masyarakat di Indonesia (infomedia.co.id).
Infomedia sampai saat ini sudah memiliki cabang yang tersebar di
Indonesia. Khusus pada laporan saya ini akan berfokus pada Infomedia yang
berada di Gedung Graha Pena Lt.1, Jl. A. Yani No.88 Surabaya.
STIKOM
22 3.1 Metodologi
Laporan ini menggunakan metodologi wawancara dan observasi untuk
mendapatkan permasalahan yang terdapat di lapangan. Wawancara berfokus pada
konsep yang telah ditentukan oleh pihak PT. Kencana Tekindo selaku customer
dari Infomedia yang mana akan diterapkan pada desain website yang dikehendaki,
sedangkan Observasi difokuskan pada pendataan perusahaan PT. Kencana
Tekindo.
Selain itu metodologi yang digunakan adalah referensi dan dokumentasi
sebagai upaya memperkuat konsep perancangan layout website.
3.2 Skema Perancangan
Brief Client Observasi Wawancara
Pengumpulan Data Brainstorming
Konsep
Proses Desain
Final Disain
STIKOM
3.3 Brief Client
Brief Client berisi data-data perusahaan, produk yang akan diiklankan,
competitor perusahaan, dsb. Brief client ini diberikan perusahaan kepada agency,
kemudian diolah oleh agency dan dipersentasikan kepada pihak client,
persentasinya berupa Creative Brief.
Dalam dunia desain, brief ini sudah tidak asing lagi, karena memang
sangat dibutuhkan untuk bisa menentukan desainnya akan dibuat seperti apa.
Selain itu brief ini pun berfungsi untuk mengurangi sisi subjektif dari pekerjaan
tersebut.
3.4 Observasi
Observasi merupakan sebuah cara pengumpulan data yang dilakukan
dengan melakukan pengamatan langsung terhadap suatu obyek. Dengan adanya
observasi, akan diperoleh gambaran tentang obyek tersebut yang tidak akan
diketahui apabila menggunakan metode lainnya. Dari hasil observasi tersebut
nantinya akan diperoleh gambaran yang jelas tentang masalah-masalah yang
dihadapi obyek serta didapatkan petunjuk-petunjuk tentang cara pemecahannya.
Observasi dilakukan adalah untuk memperoleh berbagai data konkret secara
langsung di lapangan atau tempat penelitian.
STIKOM
3.5 Wawancara
Wawancara ini juga merupakan bagian dari observasi untuk menentukan
apa yang diinginkan oleh perusahaan. Diantaranya apa yang ingin ditonjolkan
dalam website ini, apa yang ingin ditampilkan dalam website ini, dan apa yang
harus dihindari dalam website ini, dan lain sebagainya.
Wawancara dibutuhkan untuk mendapatkan data dengan cara tatap muka
dengan pemilik atau pimpinan perusahaan, dan dari pihak-pihak terkait. Dari hasil
wawancara, diketahui bahwa PT. Kencana Tekindo selaku customer dari
Infomedia membutuhkan perancangan ulang atau yang disebut dengan meredesain
layout website sesuai dengan konsep yang diinginkan.
3.6 Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dilakukan dengan pembedahan literatur seperti
buku-buku dan internet serta dilakukannya wawancara dan observasi langsung
dilokasi agar data yang didapat benar-benar valid. Data-data yang dikumpulkan
berupa data perusahaan customer Infomedia.
3.7 Brainstorming
Untuk menentukan keyword yang akan diambil dari hasil brief client,
observasi pengumpulan data serta wawancara dibutuhkan sebuah brainstroming.
Untuk brainstorming ini dilakukan bersama-sama dengan desainer layout serta
desainer website. Dari brainstorming ini mendapatkan sebuah keyword dan ide
konsep beserta layout untuk desain website.
STIKOM
3.8 Proses Desain 3.8.1 Penentuan Software
Penentuan software apa yang digunakan merupakan langkah awal yang
diperlukan sebelum melakukan pembuatan desain. Karena desain yang akan
dibuat tergantung pada software apa yang akan dipergunakan dalam pembuatan
desain layout website ini.
Dalam mendesain layout website ini menggunakan software Adobe
Photoshop dan Corel Draw. Adobe photoshop perangkat lunak yang biasanya
digunakan untuk mengedit sebuah gambar atau foto, yang terdiri dari beberapa
tools yang dapat membantu penggunanya memanipulasi sebuah gambar. Gambar
yang akan dimanipulasi adalah berupa foto hasil observasi yang akan
digabungkan dari grafis yang sudah dibuat pada Corel Draw. Metode ini
dilakukan agar desain layout website yang sudah dibuat sesuai dengan harapan
dari customer.
Sedangkan Corel Draw merupakan sebuah program komputer yang
berfungsi untuk melakukan editing atau membuat suatu desain grafis. Aplikasi ini
biasanya digunakan untuk membuat berbagai desain seperti logo, kartu nama,
kalender, poster, vector design, dan lain sebagainya. Dalam perancangan ini
digunakannya Corel Draw untuk membuat layout desain website yang berupa
kumpulan grafis.
STIKOM
3.8.2 Sketsa Awal
Pada tahap ini rancangan sign system mulai untuk divisualkan. Pembuatan
sketsa awal dilakukan berdasarkan konsep yang diangkat serta dibuat dari hasil
wawancara dengan pihak perusahaan khususnya divisi markom. Sketsa awal
dibuat dengan tujuan agar desainer mendapatkan gambaran serta proses desain
yang terarah.
3.9 Finishing
Tahap finishing merupakan tahap terakhir yakni penyatuan antar desain
layout dengan template website yang sudah dibuat.
STIKOM
27 BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Latar Belakang Perusahaan
PT. Infomedia Nusantara adalah perusahaan penyedia jasa dibidang
informasi. Perusahaan ini adalah anak perusahaan dari PT. Telkom Indonesia. PT.
Infomedia Nusantara mengkhususkan diri dengan penyediaan jasa dalam bidang
media penerbitan dan iklan, serta menjadi saluran informasi bagi pelanggan
telepon Telkom.
Dapat dikatakan bahwa PT. Infomedia Nusantara merupakan perusahaan
penyedia layanan informasi telepon di Indonesia. Perusahaan ini menerbitkan
Buku Petunjuk Telepon Telkom Yellow Pages. Saat ini PT. Infomedia Nusantara
terus melakukan inovasi dan terobosan-terobosan dalam berbisnis dengan
mengembangkan tiga layanan utamanya yaitu, Layanan Direktori, Layanan
Contact Center, dan Layanan Content menjadi Layanan Contact Center &
Outsourcing serta Layanan Digital Media & Rich Content (DMRC). Layanan
Contact Center & Outsourcing adalah layanan outsourcing untuk memberikan
solusi dalam penanganan manajemen hubungan pelanggan dan seluruh bisnis
perusahaan outsourcing, termasuk diantaranya adalah IT Services, HR Services,
dan Back Offices Services. Sedangkan Layanan Digital Media & Rich Content
(DMRC) merupakan layanan informasi berbasis direktori yang dapat diakses
melalui berbagai akses media seperti printed, online, mobile dengan cara cepat
dan akurat.
STIKOM
4.2 Sejarah Berdirinya Perusahaan
Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT. Infomedia Nusantara
menjadi perusahaan pertama penyedia layanan informasi telepon di Indonesia. Di
bawah sub divisi Elnusa GTDI dari anak perusahaan Pertamina, Infomedia telah
menerbitkan Buku Petunjuk Telepon Telkom Yellow Pages. Perkembangan yang
tercatat selanjutnya adalah berdirinya PT. Elnusa Yellow Pages pada tanggal 20
Juni 1984 dan berubah nama di tahun 1995 menjadi PT. Infomedia Nusantara
pada saat PT. Telkom Tbk menanamkan investasi.
Untuk mendukung implementasi Good Coorporate Governance dalam setiap
aspek kegiatan perusahaan, Infomedia telah mengeluarkan kebijakan pedoman
tata kelola perusahaan di tahun 2008 dan pada tanggal 30 Juni 2009 PT.
Telekomunikasi Indonesia (Telkom) melalui PT. Multimedia Nusantara (Metra),
anak perusahaan yang 99,99% milik Telkom (selanjutnya disebut TelkomGroup)
telah menandatangani Shares Sales & Purchase Agreement (SPA) untuk membeli
49% saham PT. Infomedia Nusantara (Infomedia) milik PT Elnusa Tbk (Elnusa),
sehingga 100% saham PT. Infomedia Nusantara secara resmi dimiliki oleh
Telkom Group.
Kini, sesuai dengan visi menjadi penyedia layanan informasi terintegrasi
dan solusi media digital yang utama di kawasan regional serta komitmen untuk
senantiasa memberikan layanan terbaik bagi penguna dan pelanggan, Infomedia
telah melaksanakan transformasi bisnis dari 3 Pilar Bisnis (Layanan Direktori,
Layanan Contact Center dan Layanan Konten) menjadi Layanan Contact Center
& Outsourcing dan Layanan Digital Media & Rich Content (DMRC).
STIKOM
Layanan Contact Center & Outsourcing Infomedia merupakan layanan
outsourcing seluruh proses bisnis perusahaan yang meliputi : Contact Center
Services, HR Services, IT Services dan Back Office Services.
Sedangkan DMRC Infomedia adalah layanan informasi berbasis direktori
yang dapat diakses melalui berbagai media, seperti : printed (Yellow Pages,
WhitePages & Direktori Khusus & Media Komunitas), mobile (mobile
application, SMS Broadcast, QR Code,Layanan 108, My Mobile Directory 108,
myellowpages.co.id) dan online (online ad, e-commerce, membership, online
game, web development).
Keseluruhan produk dan layanan Infomedia merupakan komitmen
perusahaan dalam memberikan solusi layanan informasi dan komunikasi yang
prima bagi pelanggan dan masyarakat di Indonesia.
4.3 Visi & Misi Perusahaan 4.3.1 Visi
Menjadi pemain utama dalam layanan informasi di kawasan
regional.
4.3.2 Misi
Menjadi panutan dalam menciptakan nilai bagi stakeholder,
dengan menyediakan layanan berikut ini: Business Process Outsourcing,
Knowledge Process Outsourcing, and Integrated Marketing
Communication.
STIKOM
4.3.3 Komitmen Perusahaan
PT. Infomedia Nusantara memiliki komitmen-komitmen dalam
bekerja yaitu sebagai berikut:
Untuk Pelanggan :
Memberikan produk dan layanan yang terbaik dan berkualitas dengan
menjadi penghubung antar pelanggan dan dunia melalui jasa layanan
terdepan dalam hal informasi dan komunikasi
Untuk Pekerja:
Memberikan kesempatan untuk belajar, bertumbuh dan memiliki masa
depan yang lebih baik
Untuk Pemegang Saham:
Menyediakan kesempatan untuk pertumbuhan nilai
Untuk Masyarakat:
Menjadi mitra lingkungan yang baik dan menjunjung nilai moral
4.3.4 Tata Nilai
PT. Infomedia Nusantara memiliki tata nilai yang harus
diperhatikan dalam bekerja yaitu sebagai berikut:
Customer First :
Selalu mengutamakan pelanggan internal maupun eksternal
Mendahulukan kepentinggan pelanggan setiap waktu secara bijak
Memberikan yang terbaik untuk keinginan pelanggan
STIKOM
Meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan
Collaborative Innovation :
Bekerjasama dalam meningkatkan dan mengembangkan proses dari
hasil kerja guna memberi nilai tambah bagi perusahaan
Mendayagunakan semua sumber daya yang ada dalam hubungan
kerjasama yang saling percaya
Terus menerus meningkatkan dan mengimplementasikan
pengetahuan ke dalam lingkup kerjanya
Memberikan nilai tambah pada setiap proses kerja
Co-Creation of win - win partnership :
Meningkatkan kualitas relasi dengan mitra kerja untuk mencapai
sasaran bersama
Memahami peran dan tanggung jawab sebagai anggota organisasi
Menjalin koordinasi kerja secara efektif
Merumuskan sasaran bersama
Caring Meritocracy :
Memberikan penghargaan sesuai dengan kinerja dan perilaku yang
bersangkutan
Mengembangkan diri secara positif
Memberikan penghargaan dan perhatian individual
Memberikan penghargaan sesuai kinerja
STIKOM
Commitment to Long Term :
Kemampuan dan kemauan menyelaraskan perilaku untuk mendukung
keberlangsungan bisnis
Menunjukkan tanggung jawab terhadap pekerjaan untuk menjaga
keberlangsungan bisnis perusahaan
Mendukung pencapaian target perusahaan
Menyelaraskan perilaku dengan tata kelola kebijakan perusahaan
STIKOM
33 5.1 Hasil Karya
Selama proses kerja praktek dengan kurun waktu satu bulan, memperoleh
hasil sebagai berikut:
1. Layout Website PT Kencana Tekindo
Gambar 5.1 Layout Website PT Kencana Tekindo
Layout website PT Kencana Tekindo ini dirancang dengan menggunakan
konsep yang simpel agar para pengunjung website maupun pelanggan dari
perusahaan tersebut lebih mudah untuk mengetahui dan memilih barang yang
dibutuhkan. Tampilan paling atas website nantinya akan di buat sebagai Header.
Didalam header akan diletakkan logo, nama, dan alamat PT Kencana Tekindo.
Dibawah header akan ada tombol navigasi yang berisi menu-menu diantaranya,
STIKOM
home, product, about us dan contact us. Tombol navigasi ini akan mempermudah pengunjung mengganti halaman yang ada di dalam website. Slide show product
berisi tampilan-tampilan produk unggulan dari PT Kencana Tekindo. Untuk body
website ini akan diisi sekilas tentang perusahaan. Footer akan diisi dengan
hyperlink, email dan jam operasional PT Kencana Tekindo.
2. Background Website PT Kencana Tekindo
Gambar 5.2 Background Website PT Kencana Tekindo
Background website ini menggunaka warna merah karena menyesuaikan
dengan karakteristik dari pemilik perusahaan PT Kencana Tekindo itu sendiri
yaitu memiliki konsep atau tema oriental. Konsep atau tema oriental itu sendiri
STIKOM
cenderung dengan warna merah yang juga memiliki arti semangat dan gembira,
sehingga diharapkan para pengunjung akan senang melihat website ini sehingga
memunculkan keinginan untuk membelinya. Background diberi motif garis-garis
vertikal supaya terlihat elegan dan tidak terlihat flat. Background website
berukuran 980 x 840 px.
3. Header
Gambar 5.3 Header Website Kencana Tekindo
Header website PT Kencana Tekindo juga diberi warna merah yaitu agar
sesuai dengan background. Header ini berisi logo, nama, dan alamat perusahaan
beserta logo dari distributor dari PT Kencana Tekindo. Pada bagian bawah header
tersebut dibuat bentuk gelombang yang dapat diartikan dengan fleksibel dan
luwes yang dimana itu sesuai dengan cara pelayanan yang lebih fleksibel dan
luwes dalam melayani customer. Header website ini berukuran 960 x 220 px.
STIKOM
4. Tombol Navigasi Menu Website PT Kencana Tekindo
Gambar 5.4 Tombol Navigasi Menu Website PT Kencana Tekindo
Pada tombol navigasi menu dalam website PT Kencana Tekindo ini diberi
tanda bintang yang berarti mengutamakan pelayanan yang terbaik untuk
customers.
5. Slide Show Website PT Kencana Tekindo
Gambar 5.5.1 Slide Show 1 Website PT Kencana Tekindo
Pada slide show kesatu menampilkan logo dengan menggunakan
backgroumd kantor dari PT Kencana Tekindo. Selain itu pada slide ini terdapat
tekstur besi yang menandakan dari apa yang dijual oleh perusahaan tersebut yaitu
penjualan alat-alat berat dan lain-lain. Ukuran dari slide show yang ada pada
website ini adalah 660 x 250 px.
STIKOM
Gambar 5.5.2 Slide Show 2 Website PT Kencana Tekindo
Gambar slide show yang kedua ini menampilkan barang-barang apa saja
yang dijual oleh PT Kencana Tekindo. Tema oriental tetap diterapkan pada
background yaitu menggunakan gambar naga.
Gambar 5.5.3 Slide Show 3 Website PT Kencana Tekindo
Gambar di atas merupakan gambar kedua dari slide show yang ada pada
website PT Kencana tekindo. Dalam gambar tersebut menampilkan logo dari
distributor utama dalam PT Kencana Tekindo yaitu SAXON. Selain itu maksud
dari gambar customer servis tersebut adalah PT Kencana Tekindo selalu
memberikan pelayanan yang terbaik untuk customers.
STIKOM
6. Body Website PT Kencana Tekindo
Gambar 5.6.1 Background “Home” Body Website PT Kencana Tekindo
Gambar di atas merupakan background dari body website pada halaman
Home. Semua background pada body website PT Kencana Tekindo ini dibuat
transparan yaitu dengan opacity 12% dan dibuat dengan ukuran 750 x 840 px.
Gambar 5.6.2 Background “Product” Body Website PT Kencana Tekindo Gambar di atas merupakan background dari body website pada halaman
Product. Pada halaman ini menampilkan berbagai macam jenis barang yang tawarkan atau dijual oleh PT Kencana Tekindo.
STIKOM
Gambar 5.6.3 Background “About Us” Body Website PT Kencana Tekindo
Gambar logo di atas digunakan sebagai background body website PT
Kencana Tekindo pada halaman About Us.
Gambar 5.6.4 Background “Contact” Body Website PT Kencana Tekindo
Gambar logo di atas digunakan sebagai background body website PT
Kencana Tekindo pada halaman Contact.
STIKOM
7. Footer Website PT Kencana Tekindo
Gambar 5.7 Footer Website PT Kencana Tekindo
Footer dari website ini dibuat hampir sama dengan header tetapi arah gelombangnya berlawanan supaya terlihat lebih seimbang dan komposisinya lebih
menarik. Isi dari footer itu sendiri adalah adanya hyperlink Yahoo Messenger,
email, dan jam operasional dari PT Kencana Tekindo.
8. Aplikasi Layout Website PT Kencana Tekindo
Gambar 5.8.1 Halaman Home pada Website PT Kencana Tekindo
STIKOM
Gambar 5.8.2 Halaman Product pada Website PT Kencana Tekindo
Gambar 5.8.3 Halaman Keterangan Product pada Website PT Kencana Tekindo
STIKOM
Gambar 5.8.4 Halaman About Us pada Website PT Kencana Tekindo
Gambar 5.8.5 Halaman Contact pada Website PT Kencana Tekindo
STIKOM
9. Banner Website (Trading) “Ciputra World Surabaya”
Gambar 5.9.1 Banner Website Ciputra World Surabaya
Banner website ini menggunakan background coklat keemasan, sparkling dan glow effect untuk kesan luxury dan gramour agar sesuai dengan positioning
dari Ciputra World Surabaya. Banner website ini berukuran 900 x 300 px.
10. Banner Website Gols Tour & Travel
Gambar 5.10.1 Banner Website Gols Tour & Travel, Bali
Banner website ini dibuat dengan menampilkan keindahan dan keunikan
dari pulau Bali yang merupakan salah satu tujuan tour yang ditawarkan oleh Gols
Tour & Travel. Ukuran dari banner website ini adalah 960 x 280 px.
STIKOM
Gambar 5.10.2 Banner Website Gols Tour & Travel, Hongkong-Shenzhen-Macau Gols Tour & Travel dalam banner ini juga menampilkan paket wisata
ditiga negara yaitu Hongkong – Shenzhen – Macau. Untuk gambar di atas sengaja
dipilih tempat wisata yang terkenal di negara-negara tersebut. Ukuran banner
website ini adalah 960 x 280 px.
STIKOM
45 BAB VI PENUTUP
6.1 Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Aplikasi Layout Desain Website
Customer dalam Strategi Komunikasi Pemasaran Infomedia adalah sebagai
barikut:
1. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pihak perusahaan
membutuhkan layout desain website yang lebih menarik dan tidak
meninggalkan karakter setiap customer Infomedia sehingga mampu membuat
customer puas dengan layout desain website yang lebih menarik dari
sebelumnya.
2. Desain harus menarik dan memperhatikan komposisi, keseimbangan,
keserasian yang sesuai dengan karakteristik dari customer Infomedia.
3. Aplikasi layout desain dilakukan dalam strategi komunikasi pemasaran di
Infomedia.
4. Seluruh desain dibuat dengan mengutamakan konsep hasil brainstorming
antara client, designer, dan pihak dari Infomedia.
STIKOM
6.2 Saran
Berdasarkan penjelasan aplikasi layout disain website diatas maka dapat
diberikan saran untuk pengembangan sistem ini yakni sebagai berikut:
1. Aplikasi layout desain website customer harus lebih bervariasi tidak hanya
menggunakan tamplate yang sudah ada, sehingga dengan demikian bisa
menjadi salah satu stategi komunikasi pemasaran yang sangat penting bagi
Infomedia.
2. Desain harus berkonsep dan tetap tidak lepas dari karakteristik serta
keunggulan dari product yang dimiliki oleh customer Infomedia.
3. Lebih disempurnakan lagi dalam penulisan laporan dan penetapan beberapa
point dalam desain agar tidak menyimpang dari karakter perusahaan,
komunikatif, dan simple baik yang dilakukan oleh pihak perusahaan maupun
desainer.
STIKOM
Fiske, John. 2012. Pengantar Ilmu komunikasi/John Fiske; penerjemah Hapsari Dwiningtyas.- Ed. 3-1.-Jakarta: Rajawali Pers.
Barthes, Roland. 1974. S/Z. Penerjemah Richard Miller. New York: Hill and Wang, buku asli diterbitkan tahun 1970.
Nuradi, et al., eds. 1996. Kamus Istilah Periklanan Indonesia. Jakarta: Matari Advertising & Gramedia Pustaka Utama.
Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset
Website :
http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_web , diakses 27 Oktober 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Desain , diakses 27 oktober 2012
http://ewawan.com/pengertian-desain-web.html , diakses 27 oktober 2012
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/12/jbptunikompp-gdl-s1-2004-sopiaratna-558-BAB+II.pdf , diakses 3 November 2012
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/452/jbptunikompp-gdl-endryprayo-22584-2-unikom_e-i.pdf , diakses 3 November 2012
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22895/4/Chapter%20II.pdf , diakses 4 November 2012
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/Bab%202_10-27.pdf , diakses 4 November 2012
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUAR GA/196310161990012-PIPIN_TRESNA_PRIHATIN/BU_211_
Desain_Hiasan_(PIpin)/BAGIAN__III_Desain_Hiasan , diakses 4 November 2012