INFOMEDIA NUSANTARA
KERJA PRAKTEK
Oleh:
Anisah Khoirotun 09.42010.0056
S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
2012
STIKOM
development yaitu layanan pembuatan sebuah website dengan menggunakan domain. Dalam pembuatan sebuah website diperlukan layout yang menarik agar isi dari website tersebut mudah dipahami oleh pengunjung website. Ketika membuat website menggunakan template yang sudah disediakan hal itu juga akan berdampak pada kemiripan website dengan website lainnya.
PT. Multijaya Megah merupakan salah satu customer web development dari Infomedia. Perusahaan ini menggunakan jasa dari Infomedia Nusantara dalam pembuatan websitenya. Perusahaan meminta agar website tersebut mencerminkan bahwa perusahaan tersebut bergerak di bidang Steel Distributors & Wholesale. Maka dari itu salah satu solusinya adalah dengan merancang layout website PT. Multijaya Megah. Pembuatan website nantinya tidak lagi menggunakan wordpress, melainkan dengan Adobe Dreamweaver. Dengan menggunakan Dreamweaver ini, layout dari website bisa dibuat serta diganti dengan mudah.
Dalam merancang layout untuk website dari PT. Multijaya Megah ini menggunakan beberapa metode yang diawali dengan brief client, pengumpulan data melalui observasi serta wawancara yang dilanjutkan dengan menentukan konsep dari website tersebut dan yang terakhir adalah memulai proses desain. Dari proses tersebut nantinya akan menghasilkan layout yang sesuai dengan brief yaitu dengan menampilkan bahwa PT. Multijaya Megah merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Steel Distributors & Wholesale.
Kata kunci : Desain Layout, Web Development, Customer
STIKOM
iv
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.4.1 Tujuan Umum ... 3
1.4.2 Tujuan Khusus ... 3
1.5 Manfaat ... 4
1.5.1 Manfaat Teoritis ... 4
1.5.2 Manfaat Praktis ... 4
1.6 Pelaksanaan ... 4
1.7 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Desain ... 7
2.1.1 Prinsip Desain ... 7
2.1.2 Unsur-unsur Desain ... 10
2.2 Layout ... 19
2.3 Website ... 19
STIKOM
v
3.1 Metodologi ... 30
3.2 Bagan Perancangan ... 30
3.3 Brief Client ... 31
3.4 Observasi ... 31
3.5 Wawancara ... 32
3.6 Brainstorming ... 32
3.7 Konsep ... 32
3.8 Proses Desain ... 34
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 36
4.1 Latar Belakang Perusahaan ... 36
4.2 Sejarah PT. Infomedia Nusantara ... 37
4.3 Visi dan Misi PT. Infomedia Nusantara ... 38
BAB V IMPLEMENTASI KARYA ... 42
BAB VI Penutup ... 49
6.1 Kesimpulan ... 49
6.2 Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 50
LAMPIRAN ... 51
STIKOM
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebuah layout sangat berpengaruh besar dalam pembuatan sebuah website.
Sebagus apapun isi dari website apabila mempunyai layout yang buruk tidak akan
membuat pengunjung berkunjung kembali ke website tersebut. PT. Multijaya Megah
dengan menggunakan jasa Infomedia Nusantara sebagai pembuat websitenya
berharap agar mempunyai layout website yang menarik serta mampu membuat
pengunjung kembali berkunjung ke website mereka.
Infomedia Nusantara merupakan sebuah perusahaan penyedia layanan
informasi yang mempunyai produk berupa Layanan Contact Center & Outsourcing
dan Layanan Digital Media & Rich Content (DMRC). Dalam layanan DMRC ini
dapat diakses melalui berbagai media, salah satunya melalui media online. Media
online disini meliputi online ad, e-commerce, membership, online game, dan web
development.
Dalam media online berupa Web Development, Infomedia Nusantara
menyediakan layanan pembuatan sebuah website dengan menggunakan domain.
Biasanya website yang dibuat berupa website iklan suatu produk dari sebuah
perusahaan. Dimana website tersebut nantinya bisa diakses di seluruh dunia.
STIKOM
Dalam membuat website, Infomedia Nusantara menggunakan wordpress
sebagai software pembuat website. Oleh karena itu, website yang dikelola oleh
Infomedia Nusantara kebanyakan mempunyai layout yang hampir mirip, karena pada
dasarnya layout website yang digunakan masih berdasarkan template yang disediakan
wordpress.
Dengan menggunakan template dari wordpress tersebut membuat Infomedia
Nusantara susah membuat layout website yang sesuai dengan visi serta misi
perusahaan. Sedangkan sebuah layout website itu harusnya sudah bisa mencerminkan
visi serta misi dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu perlu adanya perancangan
layout website yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik website tersebut.
PT. Multijaya Megah merupakan salah satu customer dari Infomedia
Nusantara. Perusahaan ini menggunakan jasa Infomedia Nusantara untuk membuat
sebuah website pengenalan tentang perusahaan mereka. Perusahaan ini bergerak
dalam bidang Steel Distributors & Wholesale yang beralamat di Jl Candi Lontar
Wetan I/41 Bl 42-B, Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur.
Website yang dibuat tidak lagi menggunakan wordpress tapi dengan
menggunakan Adobe Dreamwaver, sehingga lebih mudah dalam menentukan layout
website yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Layout website yang akan
dibuat menggunakan tema strong & hard yang merupakan cerminan dari perusahaan
metal dan baja.
STIKOM
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan yaitu bagaimana cara merancang layout website PT. Multijaya Megah
sebagai customer Infomedia Nusantara?
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang dapat diambil dari rumusan masalah tersebut
yaitu merancang layout website PT. Multijaya Megah sebagai customer Infomedia
Nusantara.
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Kerja Praktek merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh dan dilaksanakan
sebagai persyaratan kelulusan Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual STIKOM
Surabaya. Kerja praktek ini diadakan dengan tujuan agar mahasiswa mengertahui
bagaimana dunia kerja yang sebenarnya serta bertujuan untuk meningkatkan kualiatas
mahasiswa itu sendiri. Dengan adanya kerja praktek, mahasiswa bisa langsung
menerapkan ilmu yang sudah didapatkan di kampus ke tempat kerja.
1.4.2 Tujuan Khusus
Dengan adanya kerja praktek diharapkan mahasiswa mampu memberikan
manfaat bagi perusahaan Infomedia Nusantara dalam bisnis web developmentnya
melalui perancangan layout website salah satu customer dari Infomedia Nusantara.
STIKOM
1.5 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari kerja praktek ini adalah :
1.5.1 Manfaat Teoritis
a. Hasil laporan kerja praktik ini dapat menjadi referensi atau kajian
teoritis khususnya dalam bidang layout pada website bagi mahasiswa
Desain Komunikasi Visual.
b. Hasil laporan kerja praktik ini dapat menjadi acuan bagi masyarakat
khususnya dalam bidang desain komunikasi visual dalam hal
perancangan layout website.
1.5.2. Manfaat Praktis
a. Hasil laporan kerja praktik ini dapat diaplikasikan pada layout website
PT. Multijaya Megah yang merupakan customer dari Infomedia
Nusantara
b. Hasil laporan kerja praktik ini dapat bermanfaat bagi perusahaan
khususnya pada persoalan upaya optimalisasi media.
1.6 Pelaksanaan
Pelaksanaan Kerja Praktek ini :
Periode waktu : 1 bulan
Hari dan Tanggal : Kamis –Jum’at, 05 Juli 2012 – 03 Agustus 2012
Tempat : PT Infomedia Nusantara Surabaya
Gd. Graha Pena Lt. 1 Jl. A. Yani no 88 Surabaya
STIKOM
1.7 Sistematika Penulisan
Di dalam penyusunan laporan ini secara sistematis diatur dan disusun dalam
lima bab, yang masing-masing terdiri dari beberapa sub. Adapun urutan dari bab
pertama sampai bab terakhir adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan yang terbagi menjadi dua yakni
tujuan umum serta tujuan khusus, manfaat yang terbagi menjadi dua
yakni secara teoritis dan praktis, pelaksanaan kerja praktek, dan
sistematika penulisan laporan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi konsep dasar atau teori-teori yang terkait dengan
judul yang diambil penulis, dengan mengambil data - data dari buku –
buku referensi yang berguna untuk memecahkan masalah di yang
terjadi di dalam perusahaan Infomedia Nusantara.
BAB III : METODE PERANCANGAN
Pada bab ini memuat tentang metode apa saja yang akan dipakai atau
digunakan didalam sebuah perancangan karya yang dapat berupa
bagan perancangan maupun deskripsi.
STIKOM
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini membahas mengenai gambaran umum PT. Infomedia
Nusantara secara umum, visi dan misi PT. Infomedia Nusantara,
struktur organisasi PT. Infomedia Nusantara, beserta dengan job
deskripsi dari divisi marketing communication di PT. Infomedia
Nusantara.
BAB V : IMPLEMENTASI KARYA
Bab ini membahas dan menjelaskan mengenai hasil karya yang
dirancang sesuai dengan permasalahan yang diangkat dengan metode
perancangan yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu dengan
merancang layout website PT. Multijaya Megah sebagai customer
Infomedia Nusantara
BAB VI : PENUTUP
Bab ini membahas mengenai kesimpulan yang diperoleh dari
penerapan copywriting pada layout website customer PT. Infomedia
serta saran yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan desain
dimasa yang akan datang.
STIKOM
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Desain
Desain merupakan kegiatan yang berawal dari munculnya suatu masalah
dan menghasilkan sebuah solusi. Menurut kamus Concise Oxford, pengertian dari
desain adalah “plan or drawing produced to show the look and function or
workings of a building, garment, or other object before it is made”.
Istilah desain sendiri pada mulanya digunakan untuk istilah gambar teknik
arsitektur yang berhubungan dengan seni dan kriya. Dimana seni itu merupakan
suatu pola pikir yang dibuat untuk membuat ekspresi murni yang cenderung fokus
pada nilai estetis serta pemaknaan secara privasi. Sedangkan desain merupakan
suatu pemikiran baru yang berkaitan erat dengan seni namun tidak hanya
menitikberatkan pada nilai estetik, namun juga aspek fungsi dan latar industri
secara massa, dimana pada realitanya pengertian desain tidak hanya digunakan
dalam dunia seni rupa saja, namun juga dalam bidang teknologi, rekayasa dan
sebagainya (wikipedia).
2.1.1 Prinsip Desain
Dalam bukunya berjudul Periklanan, Frank Jefkins (1997:245)
mengelompokkan prinsip-prinsip desain menjadi: kesatuan, keberagaman,
keseimbangan, ritme, keserasian, proporsi, skala, dan penekanan.
STIKOM
a. Kesatuan (unity)
Kesatuan merupakan sebuah upaya untuk menggabungkan unsur-unsur
desain menjadi suatu bentuk yang proporsional dan menyatu satu sama lain ke
dalam sebuah media. Kesatuan desain merupakan hal yang penting dalam sebuah
desain, tanpa ada kesatuan unsur-unsur desain akan terpecah berdiri
sendiri-sendiri tidak memiliki keseimbangan dan keharmonisan yang utuh.
b. Keberagaman (variety)
Keberagaman dalam desain bertujuan untuk menghindari suatu desain
yang monoton. Untuk itu diperlukan sebuah perubahan dan pengkontrasan yang
sesuai. Adanya perbedaan besar kecil, tebal tipis pada huruf, pemanfaatan pada
gambar, perbedaan warna yang serasi, dan keragaman unsur-unsur lain yang
serasi akan menimbulkan variasi yang harmonis.
c. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah bagaimana cara mengatur unsur-unsur yang ada
menjadi sebuah komposisi yang tidak berat sebelah. Keseimbangan dapat tercapai
dari dua bagian, yaitu secara simetris yang terkesan resmi/formal yang tercipta
dari sebuah paduan bentuk dan ukuran tata letak yang sama, sedangkan
keseimbangan asimetris memberi kesan informal, tapi dapat terlihat lebih dinamis
yang terbentuk dari paduan garis, bentuk, ukuran, maupun tata letak yang tidak
sama namun tetap seimbang.
STIKOM
d. Ritme/irama (rhythm)
Aliran secara keseluruhan terhadap desain selalu menyiratkan irama yang
nyaman. Suatu gerak yang dijadikan sebagai dasar suatu irama dan ciri khasnya
terletak pada pengulangan-pengulangan yang dilakukan secara teratur yang diberi
tekanan atau aksen. Ritme membuat adanya kesan gerak yang menyiratkan mata
pada tampilan yang nyaman dan berirama.
e. Keserasian (harmony)
Dalam bukunya berjudul “Manusia dan Ruang dalam Proyeksi Desain
Interior”, Pamudji Suptandar (1995:19) mengartikan keserasian sebagai usaha
dari berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur, dan elemen lain yang
disusun secara seimbang dalam suatu komposisi utuh agar nikmat untuk
dipandang. Keserasian adalah keteraturan di antara bagian-bagian suatu karya.
f. Proporsi (proportion)
Artini Kusmiati menjelaskan dalam bukunya “Desain Komunikasi Visual”
pengertian proporsi merupakan perbandingan antara suatu bilangan dari suatu
obyek atau komposisi (1999:19). Bisa dikatakan bahwa proporsi merupakan
kesesuaian ukuran dan bentuk hingga tercipta keselarasan dalam sebuah bidang.
Terdapat tiga hal yang berkaitan dengan masalah proporsi, yaitu penempatan
susunan yang menarik, penentuan ukuran dan bentuk yang tepat, dan penentuan
ukuran sehingga dapat diukur atau disusun sebaik mungkin.
STIKOM
g. Skala (scale)
Pengertian skala menurut Kusmiati masih dalam bukunya “Desain Komunikasi Visual”, skala adalah ukuran relatif dari suatu obyek, jika
dibandingkan terhadap obyek atau elemen lain yang telah diketahui ukurannya
(1999:14).
h. Penekanan (emphasis)
Frank Jeffkin (1997:246) menyebutkan bahwa: “Dalam penekanan, all
emphasis is no emphasis, bila semua ditonjolkan, maka yang terjadi adalah tidak
ada hal yang ditonjolkan. Adanya penekanan dalam desain merupakan hal yang
penting untuk menghindari kesan monoton. Penekanan dapat dilakukan pada jenis
huruf, ruang kosong, warna, maupun yang lainnya akan menjadikan desain
menjadi menarik bila dilakukan dalam proporsi yang cukup dan tidak berlebihan.
2.1.2 Unsur-unsur Desain
Menurut Adi Kusrianto (2007) untuk mewujudkan suatu tampilan visual,
diperlukan beberapa unsur yang disusun menjadi karya desain yang selaras,
serasi dan seimbang dalam kesatuan, unsur-unsur tersebut yaitu titik, garis, bidang,
ruang, warna, dan tekstur.
a. Titik
Titik merupakan gambaran sebuah obyek yang spesifik, yang tidak
melibatkan volume, luas, panjang atau analog-analog lainnya pada dimensi yang
lebih tinggi. Dengan demikian titik adalah sebuah obyek 0-dimensi (wikipedia).
STIKOM
b. Garis
Garis merupakan unsur yang banyak berpengaruh terhadap pembentukan
suatu obyek sehingga garis biasa dikenal sebagai batas limit suatu bidang atau
warna. Garis mempunyai ciri khas yaitu mempunyai arah serta dimensi yang
memanjang. Kualitas garis ditentukan oleh tiga hal, yaitu orang yang membuatnya,
alat yang digunakan serta bidang dasar tempat garis digoreskan.
Goresan suatu garis memiliki arti/ kesan sebagai berikut:
- Garis tegak: kuat, kokoh, tegas, dan hidup.12
- Garis datar: lemah, tidur, dan mati
- Garis lengkung: lemah, lembut, mengarah
- Garis patah: tegas, tajam, hati-hati, naik turun
- Garis miring: sedang, menyudutkan
- Garis berombak: halus, lunak, berirama
c. Bidang
Bidang merupakan unsur visual yang berdimensi panjang dan lebar.
Ditinjau dari bentuknya bidang bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu bidang
geometri/ beraturan dan non-geometri/ tidak beraturan. Bidang dihadirkan dengan
menyusun titik maupun garis dalam kepadatan tertentu, dan dapat pula dihadirkan
dengan mempertemukan potongan hasil goresan satu garis atau lebih.
STIKOM
d. Ruang
Ruang dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Pembagian bidang atau
jarak antara objek berunsur titik, garis, bidang, dan warna. Ruang lebih mengarah
pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi menjadi dua, yaitu
ruang nyata dan semu. Keberadaan 13 ruang sebagai salah satu unsur visual
sebenarnya tidak dapat diraba tetapi dapat dimengerti.
e. Warna
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya
sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang
cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460
nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia
berkisar antara 380-780 nanometer (file.upi.edu).
Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang
dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya
pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya
putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.
Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai
kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan
dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan
negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan
karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoritis sebenarnya putih
bukanlah warna).
STIKOM
Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis
gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran
seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya
bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.
Warna sebagai suatu kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap mata.
Tiap – tiap warna dihasilkan dari reaksi cahaya putih yang kena (mengenai) suatu
permukaan, dan permukaan tersebut memantulkan sebagian dari spektrum. Bagian
dari spektrum yang dipantulkan inilah yang disebut sebagai warna dari permukaan
yang terkena cahaya tersebut. Terjadinya warna disebabkan oleh vibrasi cahaya
putih. Misalnya benda warna merah, kelihatan merah karena permukaannya
berkapasitas menyerap semua komponen dari spektrum–spektrum warna kecuali
gelombang panjang warna merah.
Sebenarnya benda tidak memiliki warna tersendiri, cahayalah yang
menimbulkan warna tersebut. Permukaan merah memunculkan warna merah, ini
disebabkan karena ia menyerap semua gelombang panjang kecuali gelombang
panjang merah. Permukaan hitam sama sekali tidak memantulkan cahaya
kepadanya, ia menyerap semua gelombang panjang. Kita bisa melihat permukaan
hitam karena ia kontras dengan sekelilingnya. Permukaan putih memantulkan
semua gelombang panjang, ia adalah intensitas yang maksimum (file.upi.edu).
1. Lingkaran Warna
Sistem paling sederhana untuk mengetahui hubungan warna–warna adalah
pada susunan warna–warna dasar dalam bentuk lingkaran warna, yang terdiri dari
enam jenis yaitu merah, kuning, biru, orange, hijau, dan violet.
STIKOM
Warna merah, kuning dan biru merupakan warna pokok atau warna
primer. Warna orange, hijau dan violet, bisa diperoleh dengan mencampur di
antaranya ketiga warna dasar tadi, hasilnya dinamakan warna sekunder.
Pencampuran antara warna primer dengan warna sekunder akan mendapatkan
warna tersier, yaitu kuning orange, orange merah, merah violet, kuning hijau, biru
hijau dan biru violet.
Prang mengelompokkan warna menjadi lima golongan yaitu :
a. Warna primer
Warna primer terdiri dari merah, biru, kuning. Disebut primer karena
warna ini merupakan unsur dalam penggunaan pigmen. Ketiga warna dalam
pigmen ini tidak dapat diperoleh dari pencampuran warna lain. Berdasarkan
pengertian tersebut warna hitam, putih, emas, dan perak termasuk ke dalam
deretan warna pokok. Namun, karena warna hitam, putih, emas, dan perak tidak
menampakkan kroma tertentu, warna-warna tersebut dianggap bukan warna.
b. Warna sekunder
Warna sekunder diperoleh dari percampuran dua warna primer dalam
jumlah yang sama. Warna-warna tersebut adalah :
Jingga (Merah + Kuning), Hijau (Kuning + Biru) dan Ungu (Biru +Merah).
STIKOM
c. Warna antara (intermediate)
Warna antara meliputi Kuning Hijau, Biru Hijau, Biru Ungu, Merah Ungu,
Merah Jingga dan Kuning Jingga. Di antara warna-warna tersebut masih dapat
dihasilkan sejumlah warna lainnya. Warna antara diperoleh dari percampuran
warna primer dengan sekunder yang berdekatan dalam perbandingan yang sama.
1. Warna tersier
Warna tertier diperoleh dari percampuran warna-warna sekunder dalam
jumlah yang sama, yaitu :
Tertier Kuning (Hijau + Jingga), Tertier Biru (Ungu + Hijau) Dan Tertier
Merah (Jingga + Ungu).
2. Warna kuarter
Percampuran dua warna Tertier dalam jumlah yang sama akan
menghasilkan warna kuarter, warna kuarter terdiri dari :
- Kuarter Hijau : campuran antara Tertier Biru + Tertier Kuning
- Kuarter Ungu : campuran antara Tertier Biru + Tertier Merah
- Kuarter Jingga : campuran Tertier Merah + Tertier Kuning
Warna-warna dari golongan Kuarter ini pada umumnya bersifat
menetralkan, terutama pada pengkombinasian warna, karena warna ini merupakan
campuran dari berbagai macam warna.
Warna panas dan warna dingin, Semua warna masing–masing memiliki
temperatur sehingga dapat menimbulkan sensasi visual (penglihatan) akan
perasaan panas dan dingin. Kualifikasi temperatur warna dapat dilihat pada
lingkaran warna. Warna kuning, orange, kuning orange, orange merah, merah dan
STIKOM
merah violet termasuk warna panas. Warna kuning hijau, hijau, hijau biru,biru,
biru violet dan violet termasuk warna dingin. Warna merah, merah orange dan
orange merupakan warna–warna yang paling panas sedang warna biru, hijau biru
dan hijau adalah warna–warna yang paling dingin. Warna hijau dan warna violet
bersifat antara warna panas dengan warna dingin, karena apabila hijau berubah
menjadi hijau kekuningan–kuningan, warna tersebut akan menjadi warna panas,
dan akan menjadi dingin jika berubah menjadi kebiru–biruan, demikian pula
warna violet akan menjadi panas bila berubah menjadi warna violet kemerah–
merahan dan menjadi warna dingin bila berubah menjadi biru violet.
Warna panas memberikan rasa gembira dan menggugah, sedangkan warna
dingin memberikan rasa kalem dan tenang. Warna panas membuat suatu obyek
kelihatan lebih besar, lebih dekat dan memberikan rasa kehangatan. Warna dingin
mempunyai sifat tenggelam sehingga tampak lebih kecil, jauh dan memberi kesan
tentram (file.upi.edu).
2. Psikologi Warna
Teori warna menyatakan bahwa warna mempunyai sifat dan watak yang
sering diasosiasikan dengan suasana, waktu, dan kesempatan. Jadi, tiap warna
mempunyai sifat-sifat tersendiri yang menunjukkan ciri khasnya (file.upi.edu).
1. Warna Merah
Warna merah mempunyai sifat sebagai pelambang kegembiraan dan
keberanian. Warna merah mempunyai nilai dan kekuatan warna paling
kuat, hingga dapat memberikan daya tarik kuat yang banyak disenangi
oleh anak-anak dan wanita.
STIKOM
2. Warna Hitam
Warna hitam adalah lambang kenikmatan dan kedudukan, tepat sekali
dipergunakan untuk pakaian jamuan resmi dalam peristiwa-peristiwa
penting, seperti wisuda sarjana dan melawat jenazah.
3. Warna Kuning
Warna Kuning adalah warna paling bercahaya dan menarik minat
seseorang. Warna kuning merupakan lambang keagungan dan kehidupan,
mempunyai sifat kesaktian, kecemburuan, dan keributan.
4. Warna Putih
Warna putih mempunyai sifat bercahaya, sering diasosiasikan dengan
hal-hal yang bersifat kesucian dan kebersihan. Warna ini digunakan untuk
pakaian dokter, juru rawat, dan anak sekolah.
5. Warna Biru
Warna biru mempunyai sifat dingin, pasif, dan tenang. Warna ini
diasosiasikan sebagai lambing ketenangan, pengorbanan dan harapan,
disenangi oleh seseorang yang berjiwa dewasa dan mantap.
6. Warna Hijau
Warna hijau mempunyai sifat pasif, disenangi seseorang yang mempunyai
sifat santai dalam keseharian hidupnya.
7. Warna Violet
Warna violet mempunyai sifat dingin yang mengesankan, sering
disaosiasikan dengan kesedihan, ketabahan, dan keadilan.
STIKOM
8. Warna Abu-abu
Warna abu-abu bisa digunakan sebagai latar belakang yang baik untuk
segala warna. Warna ini diasosiasikan sebagai lambing ketenangan dan
kerendahan hati.
9. Warna Lembut
Warna lembut yang dimaksud di sini adalah warnamerah muda, biru muda,
hijau muda. Warna lembut mempunyai sifat cenderung menunjukkan sifat
kewanitaan yang mendalam.
10.Warna Pastel
Warna yang termasuk pastel adalah warna-warna krem, cokelat muda,
putih susu, hijau kaki, dan kuning gading. Warna pastel mempunyai sifat
cenderung menunjukkan sifat kejantanan yang lembut atau mendalam
(file.upi.edu).
f. Tekstur
Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan. Secara fisik tekstur dibagi
menjadi tekstur halus dan kasar, dengan kesan pantul mengkilat dan kusam.
Ditinjau dari efek tampilannya tekstur digolongkan menjadi tekstur nyata dan
tekstur semu. Disebut tekstur nyata bila ada kesamaan antara hasil raba dan
penglihatan. 15 Sedangkan, pada tekstur semu terdapat perbedaan antara hasil
penglihatan dan perabaan.
STIKOM
2.2 Layout
Layout atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan tata letak adalah
pengaturan tulisan-tulisan dan gambar-gambar. Ada tiga kriteria dasar untuk
sebuah layout yang dikatakan baik, yaitu : It Works (mencapai tujuannya), It
Organizes (ditata dengan baik) dan It Attracts (menarik bagi pengguna).
Sebuah layout dapat bekerja dan mencapai tujuannya bila pesan-pesan
yang akan disampaikan dapat segera ditangkap dan dipahamin oleh pengguna
dengan suatu cara tertentu. Selanjutnya, sebuah layout harus ditata dan dipetakan
secara baik supaya pengguna dapat berpindah dari satu bagian ke bagian yang lain
dengan mudah dan cepat. Akhirnya, sebuah layout harus menarik untuk
mendapatkan perhatian yang cukup dari penggunanya.
2.3 Website
Website merupakan kumpulan halaman yang menampilkan informasi data
teks, gambar, data animasi, suara, video, atau gabungan dari berbagai macam data
digital lain yang terdapat dalam halaman utama suatu web browser. Website
dibedakan menjadi 2 berdasarkan sifatnya, yaitu bersifat statis serta dinamis.
Bersifat statis maksudnya bahwa informasi yang didapatkan dari website tersebut
tidak berganti-ganti, misal website tentang profil perusahaan. Sedangkan sebuah
website dikatakan dinamis apabila isi dari website itu selalu berubah.
Dalam membuat sebuah website dibutuhkan beberapa unsur yang harus
tersedia, antara lain yaitu :
STIKOM
1. Nama Domain
Nama domain atau URL (uniform resource locator) adalah alamat di
Internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah website. Contoh:
http://um.ac.id. Nama domain didapatkan dengan status sewa dengan durasi mulai
dari 3 bulan, 6 bulan, dan 1 tahun. Jika pengguna lupa/tidak memperpanjang masa
sewanya, maka nama domain itu akan di lepas lagi ketersediaannya untuk umum.
Nama domain sendiri mempunyai identifikasi ekstensi/akhiran sesuai dengan
kepentingan dan lokasi keberadaan website tersebut. Contoh nama domain
ber-ekstensi internasional adalah com, net, org, info, biz, name, ws. Contoh nama
domain ber-ekstensi lokasi Negara Indonesia adalah :
1. .co.id (Untuk Badan Usaha yang mempunyai badan hukum sah)
2. ac.id : Untuk Lembaga Pendidikan
3. .go.id : Khusus untuk Lembaga Pemerintahan Republik Indonesia
4. .mil.id : Khusus untuk Lembaga Militer Republik Indonesia
5. .or.id : Untuk segala macam organisasi yand tidak termasuk dalam
kategori “ac.id”,”co.id”,”go.id”,”mil.id” dan lain lain
6. .war.net.id : untuk industri warung internet di Indonesia
7. .sch.id : khusus untuk Lembaga Pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan seperti SD, SMP dan atau SMU
2. Web Hosting
Web hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat dalam
harddisk tempat menyimpan berbagai data, file, gambar, video, dan email, yang
STIKOM
akan ditampilkan di website. Besarnya data yang bisa disimpan bergantung dari
besarnya web hosting yang disewa. Penyewaan web hosting biasanya menjadi
satu paket dengan penyewaan nama domain.
2.4 Desain Layout Website
Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan
kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga
disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan
elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat
memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.
Dalam konsep layout diketahui ada tiga kategori yaitu :
1. Grid Sistem
Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan
elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Grid systems digunakan sebagai
perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui
grid system dapat dibuat sebuah sistematika yang berfungsi untuk menjaga
konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah kompisisi yang sudah
diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid systems adalah untuk
menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik.
2. The Golden Section
Sebelum membuat grid, diperlukan sebuah halaman untuk meletakkannya.
Di bidang seni grafis, proporsi agung menjadi dasar pembuatan ukuran kertas dan
STIKOM
prinsip tersebut dapat digunakan untuk menyusun keseimbangan sebuah desain.
Proporsi agung sudah ditemukan sejak jaman kuno untuk menghadirkan proporsi
yang sangat sempurna dan indah.
Membagi sebuah garis dengan perbandingan mendekati rasio 8 : 13 berarti
bahwa jika garis yang lebih panjang dibagi dengan garis yang lebih pendek
hasilnya akan sama dengan pembagian panjang garis utuh sebelum dipotong
dengan garis yang lebih panjang tadi.
Proporsi agung juga dikenal dalam istilah deret bilangan fibonacci yaitu
deret bilangan yang setiap bilangannya adalah hasil jumlah dari dua bilangan
sebelumnya dan di mulai dari nol. Deret bilangan ini memiliki rasio 8 : 13 yaitu
rasio proporsi agung. Bilangan ini sering dipakai dalam pengukuran bangunan,
arsitektur, karya seni, huruf hingga layout sebuah halaman karena proporsinya
yang harmonis. 0 1 1 2 3 5 8 13 21 34 55 89 144 233 377...
Sebuah obyek yang mempunyai proporsi agung mampu sekaligus
memuaskan mata dan tercermin pada benda-benda alam. Ujung daun pakis dan
spiral dalam rumah keong adalah contoh yang paling populer.
3. The Symetrical Grid
Dalam grid simetris, halaman kanan akan berkebalikan persis seperti
bayangan cermin dari halaman kiri. Ini memberikan dua margin yang sama baik
margin luar maupun margin dalam. Untuk menjaga proporsi, margin luar
memiliki bidang yang lebih lebar. Layout klasik yang dipelopori oleh Jan
STIKOM
Tschichold (1902-1974) seorang typographer dari Jerman ini didasari ukuran
halaman dengan proporsi 2 : 3.
Kunci keefektifan suatu website terletak pada pemahaman terhadap apa
yang diperlukan dan diharapkan oleh pengguna internet. Website seharusnya
disesuaikan dengan pasar yang ditujunya (mis : kalangan bisnis, anak muda, orang
tua, dan sebagainya), pesan-pesan yang disampaikan, dan kompetisi dengan
website lainnya (Loskot W : 1999).
Dalam mendesain website yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara
agar membuat website itu mempunyai daya tarik. Daya tarik dari website itu bisa
dilihat dari warna, tampilan, typografi serta visualisasi.
a. Warna
Pada website, warna dapat digunakan sebagai latar belakang, teks,
pembatas gambar (seperti garis horisontal yang memisahkan antara topik yang
satu dengan topik yang lainnya), ilustrasi, dan link yang menghubungkan
pengguna internet ke alamat website yang lain (seperti website sponsor atau
website yang mungkin ada hubungannya dengan informasi yang diinginkan).
Hindari warna latar belakang website yang kompleks karena dapat menyulitkan
pengguna internet dalam membaca teks (Bonnet K. R : 2000).
b. Tampilan
Tampilan dalam sebuah website meliputi hal-hal seperti : penempatan
judul halaman, isi utama halaman, judul utama halaman, kerangka tulisan,
IinkJink ke web site lain dan tempat kosong. Biasanya keputusan dalam mernbuat
STIKOM
tampilan dipengaruhi oleh Penempatan link-link navigasi, lebar kolom pengisian
atau panjang teks yang dapat diterima, Tampilan harus memberikan kemudahan
kepada pengguna internet untuk menemukan segala hal yang diperlukannya dan
memiliki banyak sumberi nformasi( Bonnet K.R. : 2000).
c. Typografi
Typografi yang dimaksud meliputi tipe tampilan, tipe ukuran, dan warna
yang digunakan untuk judul, isi utama, judul utama dan kerangka penulisan.
Website yang ideal seharusnya menggunakan tipe HTML yang dapat ditampilkan
secara cepat dengan hanya menggunakan sebuah tipe tampilan yang unik. Tipe
huruf dan tipe ukuran seharusnya dibuat dengan jelas dan mudah dibaca (Bonnet
K. R (2000).
d. Visualisasi
Visualisasi terbagi menjadi dua bagian, atmospheric dan literal. Visualisasi
atmospheric dapat mempengaruhi perasaan penggunan internet.Visualisasi literal
memberikan informasi yang lebih spesifik melalui ilustrasi, gambar-gambar,
diagram, dan gambar-gambar lainnya. Dengan kedua visualisasi tersebut maka
suatu web site seharusnya dapat lebih menarik perhatian pengguna internet
(Meads J : 2001).
STIKOM
2.4.1 Layout yang Mencapai Tujuan
Tujuan adalah salah satu hal terpenting yang perlu diketahui sebelum
melakukan desain dan menata layout sebuah halaman web. Carannya, dimulai
dengan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan fungsi layout yang akan
dirancang.
Untuk membuat layout yang baik dan dapat berfungsi sesuai tujuannya,
kita perlu mendapatkan deskripsi detail tujuan layout tersebut. Biasanya tujuan
dari pembuatan website itu berkisar pada pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
- What is the purpose? Apakah tujuan yang akan dicapai sebuah halaman
web? Informasi apakah yang akan disampaikan?
- Who is the audience? Siapakah yang akan membaca, menggunakan atau
mengunjungi halaman web tersebut?
- Where will it be seen? Dimanakah letak halaman web tersebut terhadap
halaman yang lain?
Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan untuk membuat layout agar
mencapai tujuannya :
- Menentukan informasi utama yang akan disampaikan dan merencanakan
layout keseluruhan mengacu pada informasi utama itu. Bisa juga
dilengkapi foto yang menunjang visualisasi.
- Menyesuaikan ukuran total halaman web sesuai dengan kemampuan
penggunaan oleh pengunjung.
- Menyesuaikan ukuran gambar-gambar dan besarnya ukuran font sesuai
dengan target audience (pengunjung).
STIKOM
2.4.2 Layout dengan Pemetaan Visual
Dalam mendesain sebuah layout website yang perlu diperhatikan adalah
mempertimbangkan kemudahan bagi pengguna dan membantunya untuk
menjelajah keseluruh bagian sebuah halaman website. Layout yang baik tidak
melelahkan bagi pembacanya untuk membaca dan mengikuti keseluruhan isi
layout tersebut.
Penataan dan penekanan pada beberapa titik informasi akan lebih
memperjelas informasi yang akan disajikan. Hal ini seperti membuat sebuah peta
bagi orang asing dan menuntunnya ke suatu tempat. Memilih apa yang mesti
dilihat atau dibaca dahulu, dimanakah letaknya, atau bagaimanakah perbedaannya
dengan item yang lain?
Selanjutnya menentukan item apakah yang selanjutnya akan dibaca atau
dilihat oleh pengguna. Bagaimanakah item lanjutan ini lebih menjelaskan
informasi yang telah dipaparkan sebelumnya. Dimanakah atau bagaimanakah
caranya item ini mengikuti paparan sebelumnya? Apakah yang memisahkan item
ini dari informasi lain yang ditampilkan kemudian. Akhirnya, proses
pendefinisian urutan ini harus dilanjutkan sampai seluruh informasi telah
ditampilkan.
Semakin baik pendefinisian urutan dalam sebuah layout maka semakin
cepat bagi seorang pengguna untuk langsung sampai pada titik akhir urutan
informasi dan akan semakin cepat memahami informasi yang disampaikan.
Dalam membuat layout agar informasi yang disampaikan dapat diterima
oleh audiens secara urut ada hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu antara lain :
STIKOM
- Menggunakan ukuran font yang berbeda untuk masing-masing elemen
layout. [Headline biasanya lebih besar dari bodytext]
- Menggunakan warna yang berbeda untuk informasi yang penting.
- Menggunakan pemisah untuk memisahkan informasi kedalam beberapa
kelompok
- Menggunakan font style bold, italic atau lainnya untuk menegaskan makna.
- Memilih letak yang baik. [Pojok kiri atas biasanya dibaca lebih dahulu]
- Meletakkan tulisan dalam sebuah kotak atau berikan satu bentuk tertentu.
- Memberikan bullet untuk tulisan yang terdiri dari beberapa item.
- Menggunakan warna yang berbeda atau reverse (contrast) untuk tulisan,
misalnya font warna putih dengan background hitam.
2.4.3 Layout yang Menarik Perhatian
Layout tidak akan bisa berkomunikasi dan menyampaikan informasinya
bila layout itu tidak diperhatikan. Untuk itu, layout itu harus memiliki tampilan
yang berbeda dari yang lain yang mampu menarik perhatian yang
melihatnya.Sebuah layout yang menarik bisa jadi adalah layout yang cantik,
mengejutkan, menghibur, aneh/tidak biasa atau bisa juga layout yang sederhana
dan lugas.
Untuk memilih image apakah yang akan ditampakkan oleh sebuah layout,
kita dapat mendekatinya dari target audience yang akan membaca layout tersebut
dan juga bagaimanakah layout halaman-halaman web sejenis lainnya. Misalnya
saja bila beberapa halaman web sejenis dirancang secara sederhana kita bisa
STIKOM
menggunakan warna lain yang lebih mencolok dan pemilihan layout yang
berbeda.
Agar layout website terlihat menarik ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, diantaranya:
- Mengatur informasi penting dengan satu cara tertentu, misalnya :
meletakkan headline dalam sebuah lengkung kurva, atau menggunakan
jenis font yang berbeda
- Menggunakanlah ukuran font yang sangat besar untuk headline yang lucu
atau provokatif.
- Memotonglah (crop) sebuah image dengan cara yang tidak biasa, misalnya
hanya gambar mata bukan keseluruhan wajah.
- Menggunakan warna-warna terang bila informasi yang ditampilkan pada
background berwarna kelam.
- Memberikan ruang kosong yang cukup untuk gambar atau tulisan yang
kecil.
- Memiringkan sebuah gambar atau blok tulisan.
- Memperbesar sebuah foto atau gambar pada proporsi yang cukup lebar.
2.5 Customer
Kamus Besar Oxford mendefinisikan pengertian customer sebagai “a
person or organization that buys something from a shop or business”. Sehingga
dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa customer itu merupakan
STIKOM
seorang pembeli. Customer adalah setiap orang yang membutuhkan produk atau
jasa kita meliputi internal dan eksternal customer.
Dalam sebuah bisnis, customer merupakan hal terpenting yang perlu
dimiliki. Tidak akan mungkin sebuah bisnis akan berhasil tanpa adanya yang
namanya kepuasan customer, tanpa memelihara loyalitas cuntomer, serta tanpa
menjalin hubungan yang baik antar customer dengan perusahaan. Maka dari itu
diperlukan adanya strategi dalam memperlakukan customer. Salah satu strategi
yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan CMR (Customer Relationship
Management).
CRM (Customer Relationship Management) adalah sebuah strategi untuk
membangun, mengelola dan memperkuat hubungan baik antara customer dengan
perusahaan yang berujung pada loyalitas customer terhadap produk / jasa yang
kita tawarkan. CRM harus menjadi sebuah alat yang mendekatkan customer
dengan perusahaan yang didasarkan kepada pemahaman / kecintaan customer
yang mendalam terhadap barang / jasa yang dijual oleh organisasi. Perlakuan
terhadap customer harus dilakukan secara personal, menjadikan mereka seorang
pribadi yang istimewa dengan cara memahami kebutuhannya secara spesifik
serta perilakunya.
STIKOM
30
3.1 Metodologi
Laporan ini menggunakan metodologi wawancara dan observasi untuk
mendapatkan permasalahan yang terdapat di lapangan. Wawancara berfokus pada
konsep yang telah ditentukan oleh pihak PT. Multijaya Megah selaku customer
dari Infomedia Nusantara yang mana akan diterapkan pada desain website yang
dikehendaki, sedangkan Observasi difokuskan pada pendataan perusahaan PT.
Multijaya Megah.
Selain itu metodologi yang digunakan adalah referensi dan dokumentasi
sebagai upaya memperkuat konsep perancangan layout website.
3.2 Skema Perancangan
Proses Desain
Observasi
Wawancara
Brainstorming Brief Client
Konsep
STIKOM
3.3 Brief Client
Brief Client berisi data-data perusahaan, produk yang akan diiklankan,
competitor perusahaan, dsb. Brief client ini diberikan perusahaan kepada agency,
kemudian diolah oleh agency dan dipersentasikan kepada pihak client,
persentasinya berupa Creative Brief.
Dalam dunia desain, brief ini sudah tidak asing lagi, karena memang
sangat dibutuhkan untuk bisa menentukan desainnya akan dibuat seperti apa.
Selain itu brief ini pun berfungsi untuk mengurangi sisi subjektif dari pekerjaan
itu,
3.4 Observasi
Observasi merupakan sebuah cara pengumpulan data yang dilakukan
dengan melakukan pengamatan langsung terhadap suatu obyek. Dengan adanya
observasi, akan diperoleh gambaran tentang obyek tersebut yang tidak akan
diketahui apabila menggunakan metode lainnya. Dari hasil observasi tersebut
nantinya akan diperoleh gambaran yang jelas tentang masalah-masalah yang
dihadapi obyek serta didapatkan petunjuk-petunjuk tentang cara pemecahannya.
Observasi dilakukan adalah untuk memperoleh berbagai data konkret secara
langsung di lapangan atau tempat penelitian.
STIKOM
3.5 Wawancara
Wawancara ini juga merupakan bagian dari observasi untuk menentukan
apa yang diinginkan oleh perusahaan. Diantaranya apa yang ingin ditonjolkan
dalam website ini, apa yang ingin ditampilkan dalam website ini, dan apa yang
harus dihindari dalam website ini, dan lain sebagainya.
Wawancara dibutuhkan untuk mendapatkan data dengan cara tatap muka
dengan pemilik atau pimpinan perusahaan, dan dari pihak-pihak terkait. Dari hasil
wawancara, diketahui bahwa PT. Multijaya Megah selaku customer dari
Infomedia Nusantara membutuhkan perancangan ulang atau yang disebut dengan
meredesain layout website sesuai dengan konsep yang diinginkan.
3.6 Brainstorming
Untuk menentukan keyword yang akan diambil dari hasil brief client,
observasi pengumpulan data serta wawancara dibutuhkan sebuah brainstroming.
Untuk brainstorming ini dilakukan bersama-sama dengan desainer layout serta
desainer website. Dari brainstorming ini mendapatkan sebuah keyword dan ide
konsep beserta layout untuk desain website.
3.7 Konsep
Konsep merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara
abstrak suatu objek. Melalui konsep, diharapkan akan dapat menyederhanakan
pemikiran dengan menggunakan satu istilah.
STIKOM
Seperti yang diungkapkan Nasution (2008:161) bahwa ”Bila seseorang
dapat menghadapi benda atau peristiwa sebagai suatu kelompok, golongan, kelas,
atau kategori, maka ia telah belajar konsep”.
Konsep adalah ide abstrak untuk mengklasifikasi objek-objek yang
biasanya dinyatakan dalam suatu istilah kemudian dituangkan ke dalam contoh
dan bukan contoh, sehingga seseorang dapat mengerti suatu konsep dengan jelas.
Dengan menguasai konsep seseorang dapat menggolongkan dunia sekitarnya
menurut konsep itu.
Konsep biasanya dipakai untuk mendeskripsikan dunia empiris yang
diamati oleh peneliti, baik berupa benda maupun gejala sosial tertentu yang
sifatnya abstrak. Sehingga konsep dapat dinyatakan dalam sejumlah bentuk
konkrit atau abstrak, luar atau sempit, satu atau frase. Beberapa konsep yang
bersifat konkrit, misalnya seperti dibawah ini:
- Manusia - Gunung
- Lautan - Daratan
- Rumah - Negara
- Barangkonsumsi - Pakaian
- Pabrik.
STIKOM
Sementara konsep yang bersifat abstrak adalah sebagai berikut:
- Demokrasi - Kejujuran
- Kesetiaan - Keadilan
- Kebebasan - Tanggung jawab
- Hak - Pertimbangan
- Sistem hukum
Konsep juga dapat berupa sejumlah fakta yang memiliki keterkaitan dengan
makna atau definisi yang ditentukan. Karakteristik atau ciri-ciri konsep disebut
atribut , setiap konsep memiliki sejumlah atribut (tanda ) tertentu.
Konsep sendiri sebenarnya sudah diidentifikasikan menjadi 3 macam
konsep, yaitu sebagai berikut :
1. konsep proses : tentang kejadian atau perilaku dan konsekuensi-konsekuensi
yang dihasilkan bila terjadi.
2. konsep struktur : tentang objek, hubungan atau struktur dari beberapa macam
3. konsep kualitas : sifat suatu objek atau proses dan tidak mempunyai eksistensi
yang berdiri sendiri.
3.8 Proses Desain
Dalam proses desain, penentuan software apa yang akan digunakan
merupakan langkah awal yang diperlukan. Karena desain yang akan dibuat
tergantung pada software apa yang akan dipergunakan dalam pembuatan desain
layout website ini.
STIKOM
Dalam mendesain layout website ini menggunakan software Adobe
Photoshop dan Corel Draw. Adobe photoshop perangkat lunak yang biasanya
digunakan untuk mengedit sebuah gambar atau foto, yang terdiri dari beberapa
tools yang dapat membantu penggunanya memanipulasi sebuah gambar. Gambar
yang akan dimanipulasi adalah berupa foto hasil observasi yang akan digabungkan
dari grafis yang sudah dibuat pada Corel Draw. Metode ini dilakukan agar desain
layout website yang sudah dibuat sesuai dengan harapan dari customer.
Sedangkan Corel Draw merupakan sebuah program komputer yang
berfungsi untuk melakukan editing atau membuat suatu desain grafis. Aplikasi ini
biasanya digunakan untuk membuat berbagai desain seperti logo, kartu nama,
kalender, poster, vector design, dan lain sebagainya. Dalam perancangan ini
digunakannya Corel Draw untuk membuat desain sign systemnya yang berupa
kumpulan grafis.
STIKOM
36
4.1 Latar Belakang Perusahaan
PT Infomedia Nusantara adalah perusahaan penyedia jasa dibidang
informasi. Perusahaan ini adalah anak perusahaan dari PT Telkom Indonesia. PT
Infomedia Nusantara mengkhususkan diri dengan penyediaan jasa dalam bidang
media penerbitan dan iklan, serta menjadi saluran informasi bagi pelanggan
telepon Telkom.
Dapat dikatakan bahwa PT Infomedia Nusantara merupakan perusahaan
penyedia layanan informasi telepon di Indonesia. Perusahaan ini menerbitkan
Buku Petunjuk Telepon Telkom Yellow Pages. Saat ini PT Infomedia Nusantara
terus melakukan inovasi dan terobosan-terobosan dalam berbisnis dengan
mengembangkan tiga layanan utamanya yaitu, Layanan Direktori, Layanan
Contact Center, dan Layanan Content menjadi Layanan Contact Center &
Outsourcing serta Layanan Digital Media & Rich Content (DMRC). Layanan
Contact Center & Outsourcing adalah layanan outsourcing untuk memberikan
solusi dalam penanganan manajemen hubungan pelanggan dan seluruh bisnis
perusahaan outsourcing, termasuk diantaranya adalah IT Services, HR Services,
dan Back Offices Services. Sedangkan Layanan Digital Media & Rich Content
(DMRC) merupakan layanan informasi berbasis direktori yang dapat diakses
melalui berbagai akses media seperti printed, online, mobile dengan cara cepat
dan akurat.
STIKOM
4.2 Sejarah PT. Infomedia Nusantara
PT Infomedia Nusantara merupakan perusahaan penyedia jasa layanan
informasi pertama di Indonesia. PT Infomedia Nusantara ini memulai awal
perjalanannya pada tahun 1975. PT Infomedia Nusantara telah menerbitkan Buku
Petunjuk Telepon Telkom Yellow Pages di bawah sub divisi Elnusa GTDI dari
anak perusahaan Pertamina. Perkembangan selanjutnya tercatat bahwa PT
Infomedia Nusantara ini semula bernama PT Elnusa Yellow Pages yang berdiri
pada tanggal 20 Juni 1984. Kemudian pada tahun 1995 berubah nama menjadi PT
Infomedia Nusantara pada saat PT Telkom Tbk menanamkan investasi.
Untuk mendukung implementasi Good Coorporate Governance dalam
setiap aspek kegiatan perusahaan, PT Infomedia Nusantara telah mengeluarkan
kebijakan pedoman tata kelola perusahaan di tahun 2008. Pada tanggal 30 Juni
2009 PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) melalui PT Multimedia Nusantara
(Metra), anak perusahaan yang 99,99% milik Telkom (selanjutnya disebut
TelkomGroup) telah menandatangani Shares Sales & Purchase Agreement (SPA)
untuk membeli 49% saham PT Infomedia Nusantara milik PT Elnusa Tbk,
sehingga saat ini 100% saham PT Infomedia Nusantara secara resmi dimiliki oleh
Telkom Group.
Saat ini PT Infomedia Nusantara telah melaksanakan transformasi bisnis
dari 3 Pilar Bisnis (Layanan Direktori, Layanan Contact Center dan Layanan
Konten) menjadi Layanan Contact Center & Outsourcing dan Layanan Digital
Media & Rich Content (DMRC).
STIKOM
Hal itu dilakukan agar menyesuaikan dengan visinya, yaitu menjadi
penyedia layanan informasi terintegrasi dan solusi media digital yang utama di
kawasan regional, serta berkomitmen untuk senantiasa memberikan layanan
terbaik bagi penguna dan pelanggan,
Layanan Contact Center & Outsourcing Infomedia merupakan layanan
outsourcing seluruh proses bisnis perusahaan yang meliputi Contact Center
Services, HR Services, IT Services dan Back Office Services. Sedangkan DMRC
Infomedia adalah layanan informasi berbasis direktori yang dapat diakses melalui
berbagai media, misalnya printed (Yellow Pages, WhitePages & Direktori Khusus
dan Media Komunitas), mobile (mobile application, SMS Broadcast, QR Code,
Layanan 108, My Mobile Directory 108, m.yellowpages.co.id) dan online (online
ads, e-commerce, membership, online game, web development).
Keseluruhan produk dan layanan PT Infomedia Nusantara merupakan
komitmen perusahaan dalam memberikan solusi layanan informasi dan
komunikasi yang prima bagi pelanggan dan masyarakat di Indonesia.
4.3 Visi dan Misi PT. Infomedia Nusantara 4.3.1 Visi
Menjadi pemain utama dalam layanan informasi di kawasan
regional.
STIKOM
4.3.2 Misi
Menjadi panutan dalam menciptakan nilai bagi stakeholder, dengan
menyediakan layanan berikut ini: Business Process Outsourcing,
Knowledge Process Outsourcing, and Integrated Marketing
Communication.
4.3.3 Commitment
Untuk Pelanggan:
Memberikan produk dan layanan yang terbaik dan
berkualitas dengan menjadi penghubung antar pelanggan dan
dunia melalui jasa layanan terdepan dalam hal informasi dan
komunikasi.
Untuk Pekerja:
Memberikan kesempatan untuk belajar, bertumbuh dan
memiliki masa depan yang lebih baik.
Untuk Pemegang Saham:
Menyediakan kesempatan untuk pertumbuhan nilai.
Untuk Masyarakat :
Menjadi mitra lingkungan yang baik dan menjunjung
nilai moral.
STIKOM
4.3.4 Tata Nilai :
Customer First:
Selalu mengutamakan pelanggan internal maupun
eksternal.
o Mendahulukan kepentinggan pelanggan setiap waktu
secara bijak.
o Memberikan yang terbaik untuk keinginan pelanggan.
o Meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan.
Collaborative Innovation:
Bekerjasama dalam meningkatkan dan mengembangkan
proses dari hasil kerja guna memberi nilai tambah bagi
perusahaan.
o Mendayagunakan semua sumber daya yang ada dalam
hubungan kerjasama yang saling percaya.
o Terus menerus meningkatkan dan
mengimplementasikan pengetahuan ke dalam lingkup
kerjanya.
o Memberikan nilai tambah pada setiap proses kerja.
Co-Creation of win - win partnership:
Meningkatkan kualitas relasi dengan mitra kerja untuk
mencapai sasaran bersama.
o Memahami peran dan tanggung jawab sebagai anggota
organisasi.
STIKOM
o Menjalin koordinasi kerja secara efektif.
o Merumuskan sasaran bersama.
Caring Meritocracy:
Memberikan penghargaan sesuai dengan kinerja dan
perilaku yang bersangkutan.
o Mengembangkan diri secara positif.
o Memberikan penghargaan dan perhatian individual.
o Memberikan penghargaan sesuai kinerja
Commitment to Long Term:
Kemampuan dan kemauan menyelaraskan perilaku untuk
mendukung keberlangsungan bisnis.
o Menunjukkan tanggung jawab terhadap pekerjaan untuk
menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan.
o Mendukung pencapaian target perusahaan
o Menyelaraskan perilaku dengan tata kelola kebijakan
perusahaan.
STIKOM
42
5.1 Layout
Gb. 5.1 Layout Website PT. Multijaya Megah
Tampilan paling atas website nantinya akan di buat sebagai Header.
Didalam header akan diletakkan nama Perusahaan, yaitu PT. Multijaya Megah.
Dibawah header akan ada tombol navigasi yang berisi menu-menu diantaranya,
home, our product, about us dan contact us. Tombol navigasi ini akan
mempermudah pengunjung mengganti halaman yang ada di dalam website. Slide
show product berisi tampilan-tampilan produk unggulan dari PT. Multijaya
Megah. Untuk body website ini akan diisi sekilas tentang perusahaan. Footer
dibuat seperti header.
STIKOM
5.2 Background
Gb. 5.2 Background
PT. Mulitijaya Megah merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
distribusi baja dan alat-alat yang berhubungan dengan besi maupun baja. Jadi
untuk menunjukan itu, background website dibuat bertekstur yang akan memberi
kesan keras dan kuat. Penggunaan warna adalah biru tua yang bisa menambah
kesan besi dan baja.
5.3 Header
Gb. 5.3 Header
STIKOM
Header pada website dibuat dengan dimensi 960 x 220 px. Didalam header
ini ditambahkan nama perusahaan, yakni PT. Multijaya Megah. Selain itu juga
ada tombol navigasi menu yang berfungsi untuk mempermudah pengunjung
berpindah halaman. Tombol navigasi ini terdiri dari menu Home, Our Product,
About Us, dan Contact Us.
Desain pada header dibuat membentuk mozaik yang memberi kesan tebal
dan kesan serta pemberian efek bersinar yang memperlihatkan kemegahan sesuai
dengan nama dari perusahaan yaitu PT. Multijaya Megah. Penggunaan warna dari
warna biru tua ke putih yang membentuk gradasi yang memberi kesan tegas
menunjukan bahwa perusahaan ini kokoh dan bisa dipercaya.
5.4 Slide Show Product
Gb. 5.4 Baner Website 1
Tampilan slide show product yang pertama akan menampilkan perusahaan
serta semua produk yang dijual oleh perusahaan. Di sebelah kanan slide show
berisi keseluruhan produk yang dijual disini. Warna yang digunakan masih
menggunakan warna biru tua yang memberi kesan keras dan tegas.
STIKOM
Gb. 5.4.1 Baner Website 2
Gb. 5.4.2 Baner Website 3
Untuk slide show product yang kedua dan ketiga berisi produk unggulan
dari PT. Multijaya Megah.
5.5 Body Website
Gb. 5.5 Background pada body website
STIKOM
5.6 Footer
Gb. 5.6 Footer
Desain pada footer website dari PT. Multijaya Megah dibuat senada
dengan headernya. Desain tetap dibuat mozaik dengan menggunakan gradasi
warna biru tua. Namun dimensi dari footer dibuat lebih kecil dari pada header,
yaitu dengan menggunakan dimensi 960 x 120 px.
5.7 Layout Website PT. Multijaya Megah
Gb. 5.7 Tampilan halaman pertama website di layar utama
STIKOM
Gb. 5.7.1 Gambar tampilan halaman pertama website setelah di scrool
Gb. 5.7.2 Tampilan halaman “Our Product” pada layar utama
STIKOM
Gb. 5.7.3 Tampilan halaman “About Us” pada layar utama
Gb. 5.7.4 Tampilan halaman “Contact Us” pada layar utama
STIKOM
49
6.1 Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Perancangan layout website PT.
Multijaya Megah sebagai salah satu customer Infomedia Nusantara adalah sebagai
berikut:
1. Pada web development, Infomedia Nusantara terkadang menggunakan
template dalam mendesain layout website customernya.
2. Ketika menggunakan template dalam mendesain layout website, tidak bisa
atau susah mengatur template tersebut sesuai keinginan.
3. PT. Multijaya membutuhkan desain yang menarik serta tidak
meninggalkan karakter dari perusahaan pada layout website yang
diserahkan pada Infomedia Nusantara.
4. Desain pada layout website PT. Multijaya Megah berdasarkan hasil
wawancara serta observasi pada pihak perusahaan.
6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan pada Perancangan Layout Website PT. Multijaya
Megah sebagai salah satu customer Infomedia Nusantara, maka dapat disarankan
dalam perancangan layout website sebagai berikut:
STIKOM
1. Dalam menggunakan template layout yang sudah disediakan, pembuatan
layout website jadi lebih mudah, namun website tersebut akan terlihat
pasaran.
2. Menggunakan template yang sudah disediakan itu tidak dilarang, namun
terkadang tidak semua template tersebut bisa diganti sesuai keinginan.
3. Pada pembuatan layout website harus terlihat karakteristik dari perusahaan
itu sendiri.
STIKOM
50
Bonnet, K.R., 2000, An IBM Guide to Doing Business on The Internet, McGraw Hill,New York.
Jefkins, Frank. 1997. Periklanan. Jakarta : Erlangga
Kusmiati, R. Artini dkk. 1999. Teori Dasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Penerbit Djambatan.
Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset
Meads, J.,2001, Usability Is Not Graphic Design, iPlanet Article,3l Januari zool,www.developer.iplanet.co
Nasution, A.H dan Prasetyawan, Y, (2008), Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta
Suptandar, Pamudji. 1995. Manusia dan Ruang dalam Proyeksi Desain Interior. Jakarta: UPT Penerbitan Universitas Tarumanegara.
Website:
http://oxforddictionaries.com/definition/english/design?q=design, diakses 10 oktober
2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Desain , diakses 10 oktober 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Titik_(geometri), diakses 10 oktober 2012
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/538/jbptunikompp-gdl-yuliaandri-26888-5-unikom_y-a.pdf, diakses 20 oktober 2012
http://www.zainalhakim.web.id/posting/mengenal-layout-desain.html, diakses 24
oktober 2012
http://faculty.petra.ac.id/dwikris/docs/desgrafisweb/layout_design/layout_baik.html,
diakses 24 oktober 2012