PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK SURABAYA
KERJA PRAKTEK
Disusun oleh :
Nama : Ni Nyoman Swastika Juniarti
NIM : 10.41010.0066
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
2013
STIKOM
vii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI ... 5
2.1 Kilas Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk ... 5
2.2 Visi dan Misi ... 6
2.2.1 Visi ... 6
2.2.2 Misi ... 6
2.2.3 Tujuan ... 6
2.2.4 Inisiatif Strategi ... 7
2.3 Divisi di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk ... 7
STIKOM
viii
2.3.1 Bagan Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk ... 8
2.3.2 Fungsi Help Desk ... 9
2.3.3 Proses Bisnis Kerja Organisasi Help Desk... 10
BAB III LANDASAN TEORI ... 13
3.1 Gangguan Perangkat IT... 13
3.2 Konsep Dasar Maintenance Komputer ... 16
3.3 Konsep Dasar Sistem ... 17
3.3.1 Pengertian Sistem ... 17
3.3.2 Ciri-ciri Sistem ... 18
3.4 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 19
3.5 Analisis dan Perancangan Sistem ... 19
3.6 System Flow ... 21
3.7 Data Flow Diagram (DFD) ... 22
3.7.1 Context Diagram ... 23
3.7.2 Data Flow Diagram Level 0 ... 23
3.7.3 Data Flow Diagram Level 1 ... 24
3.7.4 Entity Relationship Diagram... 24
3.8 Konsep Dasar Basis Data ... 25
3.8.1 Database ... 25
3.8.2 Sistem Basis Data ... 25
3.8.3 Database Management System ... 25
3.9 Program Penunjang ... 26
STIKOM
ix
3.9.1 HTML ... 26
3.9.2 PHP ... 26
3.9.3 Oracle Database ... 26
BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 28
4.1 Analisis Sistem ... 28
4.1.1 Proses Penanganan Gangguan ... 28
4.1.2 Proses Penanganan Maintenance ... 28
4.2 Perancangan Sistem ... 28
4.2.1 System Flow ... 29
4.2.2 Data Flow Diagram ... 41
4.2.3 Perancangan Database ... 53
4.2.4 Struktur Basis Data dan Tabel... 55
4.2.5 Desain Interface ... 59
4.3 Implementasi dan Evaluasi ... 82
4.3.1 Teknologi ... 82
4.3.2 Pengoperasian Program ... 82
BAB V PENUTUP ... 105
5.1 Kesimpulan ... 105
5.2 Saran ... 105
DAFTAR PUSTAKA ... 106
LAMPIRAN ... 108
Lampiran 1 Biodata ... 108
STIKOM
x
Lampiran 2 Surat Balasan Instansi ... 109
Lampiran 3 Form KP-5 (Acuan Kerja) ... 110
Lampiran 4 Form KP-6 (Log Harian) ... 112
Lampiran 5 Form KP-7 (Kehadiran Kerja Praktek) ... 113
Lampiran 6 Kartu Bimbingan ... 114
Lampiran 7 Listing Program ... 116
STIKOM
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 9
Gambar 3.1 Ciri-Ciri Sistem ... 18
Gambar 3.2 Simbol-simbol pada System Flow ... 22
Gambar 4.1 System Flow Autentifikasi Pengguna ... 30
Gambar 4.2 System Flow Mengelola Data Master Klasifikasi ... 31
Gambar 4.3 System Flow Mengelola Data Master Subnetwork ... 32
Gambar 4.4 System Flow Mengelola Data Master Cakupan ... 33
Gambar 4.5 System Flow Mengelola Data Master System ... 34
Gambar 4.6 System Flow Mengelola Data Master Pilihan ... 35
Gambar 4.7 System Flow Mengelola Data Master SDM ... 36
Gambar 4.8 System Flow Memasukkan Data Gangguan ... 37
Gambar 4.9 System Flow Melakukan update Data Gangguan ... 38
Gambar 4.10 System Flow Memasukkan Data Maintenance... 39
Gambar 4.11 System Flow Membuat Laporan Gangguan ... 40
Gambar 4.12 System Flow Membuat Laporan Maintenance ... 41
Gambar 4.13 Context Diagram Aplikasi Perawatan Perangkat Kerja dan Penanganan Gangguan Berbasis Web Pada TELKOM... 42
Gambar 4.14 DFD Level 0 Aplikasi Perawatan Perangkat Kerja dan Penanganan Gangguan Berbasis Web Pada TELKOM... 44
Gambar 4.15 DFD Level 1 Mengelola Data Master ... 45
Gambar 4.16 DFD Level 1 Memasukkan Data Gangguan ... 46
STIKOM
xii
Gambar 4.17 DFD Level 1 Melakukan update Data Gangguan ... 46
Gambar 4.18 DFD Level 1 Memasukkan Data Maintenance ... 47
Gambar 4.19 DFD Level 1 Membuat Laporan Gangguan ... 48
Gambar 4.20 DFD Level 1 Membuat Laporan Maintenance ... 48
Gambar 4.21 DFD Level 2 Data Master Klasifikasi ... 49
Gambar 4.22 DFD Level 2 Data Master Subnetwork ... 50
Gambar 4.23 DFD Level 2 Data Master Cakupan ... 50
Gambar 4.24 DFD Level 2 Data Master System ... 51
Gambar 4.25 DFD Level 2 Data Master Pilihan ... 52
Gambar 4.26 DFD Level 2 Data Master SDM ... 52
Gambar 4.27 ERD CDM Aplikasi Perawatan Perangkat Kerja dan Penanganan Gangguan Berbasis Web Pada TELKOM... 53
Gambar 4.28 ERD PDM Aplikasi Perawatan Perangkat Kerja dan Penanganan Gangguan Berbasis Web Pada TELKOM ... 54
Gambar 4.29 Desain Form Login ... 60
Gambar 4.30 Desain Form Input Data Master Klasifikasi ... 60
Gambar 4.31 Desain Form Cari Data Master Klasifikasi ... 61
Gambar 4.32 Desain Form Update Data Master Klasifikasi ... 62
Gambar 4.33 Desain Form Input Data Master Subnetwork ... 62
Gambar 4.34 Desain Form Cari Data Master Subnetwork ... 63
Gambar 4.35 Desain Form Update Data Master Subnetwork ... 64
Gambar 4.36 Desain Form Input Data Master Cakupan ... 64
Gambar 4.37 Desain Form Cari Data Master Cakupan ... 65
STIKOM
xiii
Gambar 4.38 Desain Form Update Data Master Cakupan ... 66
Gambar 4.39 Desain Form Input Data Master System ... 66
Gambar 4.40 Desain Form Cari Data Master System ... 67
Gambar 4.41 Desain Form Update Data Master System ... 68
Gambar 4.42 Desain Form Input Data Master Pilihan ... 68
Gambar 4.43 Desain Form Cari Data Master Pilihan ... 69
Gambar 4.44 Desain Form Update Data Master Pilihan ... 70
Gambar 4.45 Desain Form Cari User Application ... 70
Gambar 4.46 Desain Form Cek Data User Application ... 71
Gambar 4.47 Desain Form Update User Application ... 72
Gambar 4.48 Desain Form Input Data Gangguan ... 73
Gambar 4.49 Desain Form Cari Data Gangguan ... 74
Gambar 4.50 Desain Form Cek Data Gangguan ... 75
Gambar 4.51 Desain Form Update Data Gangguan ... 76
Gambar 4.52 Desain Form Input Data Maintenance ... 77
Gambar 4.53 Desain Form Cari Laporan Data Gangguan ... 78
Gambar 4.54 Desain Form Cari Laporan Data Maintenance ... 78
Gambar 4.55 Desain Form Laporan Data Gangguan... 80
Gambar 4.56 Desain Form Laporan Data Maintenance ... 81
Gambar 4.57 Tampilan Login ... 83
Gambar 4.58 Menu Utama Admin ... 84
Gambar 4.59 Menu Master ... 84
STIKOM
xiv
Gambar 4.60 Master Gangguan ... 85
Gambar 4.61 Inster Klasifikasi ... 85
Gambar 4.62 Cari Klasifikasi ... 86
Gambar 4.63 Update Klasifikasi ... 87
Gambar 4.64 Inster Subnetwork ... 87
Gambar 4.65 Cari Subnetwork ... 88
Gambar 4.66 Update Subnetwork ... 89
Gambar 4.67 Inster Cakupan ... 89
Gambar 4.68 Cari Cakupan ... 90
Gambar 4.69 Update Cakupan ... 91
Gambar 4.70 Inster System ... 91
Gambar 4.71 Cari System ... 92
Gambar 4.72 Update System ... 93
Gambar 4.73 Master Maintenance ... 93
Gambar 4.74 Inster Pilihan ... 94
Gambar 4.75 Cari Pilihan ... 94
Gambar 4.76 Update Pilihan ... 95
Gambar 4.77 Cari Data Pengguna ... 96
Gambar 4.78 Info Data Pengguna ... 96
Gambar 4.79 Update Data Pengguna ... 97
Gambar 4.80 Menu Gangguan ... 97
Gambar 4.81 Input Data Gangguan ... 98
STIKOM
xv
Gambar 4.82 Cari Data Gangguan ... 99
Gambar 4.83 Info Data Gangguan ... 99
Gambar 4.84 Update Data Gangguan ... 100
Gambar 4.85 Menu Maintenance ... 101
Gambar 4.86 Menu Laporan ... 101
Gambar 4.87 Cari Laporan Data Gangguan ... 102
Gambar 4.88 Laporan Data Gangguan... 103
Gambar 4.89 Cari Laporan Data Maintenance ... 102
Gambar 4.90 Laporan Data Maintenance ... 104
STIKOM
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 MASTER_SDM ... 55
Tabel 4.2 P_LOK_KANTOR... 55
Tabel 4.3 P_LOK_KOTA ... 56
Tabel 4.4 P_LOK_GEDUNG ... 56
Tabel 4.5 P_KLASIFIKASI ... 56
Tabel 4.6 P_SUBNW ... 57
Tabel 4.7 P_CAKUPAN ... 57
Tabel 4.8 P_SYSTEM ... 57
Tabel 4.9 P_PILIHAN ... 58
Tabel 4.10 GANGGUAN... 58
Tabel 4.11 MAINTENANCE ... 59
STIKOM
iv
Information System Service Support Management (IS SSM) merupakan
salah satu unit pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Surabaya yang
menangani masalah pengaduan ganguan dan maintenance pada perangkat kerja
internal. Selama ini data gangguan dan maintenance masih disimpan dengan
menggunakan program Microsoft Excel sehingga dapat memperlambat proses
penanganan gangguan dan maintenance. Hal ini sangat penting karena
penanganan gangguan pada perangkat kerja yang lambat akan mengganggu
komunikasi antar bagian yang saling terkait dan dapat mengganggu proses bisnis
yang sedang berlangsung.
Solusi yang ditawarkan adalah pembuatan aplikasi perawatan perangkat
kerja dan penanganan gangguan berbasis web yang mampu membantu pihak IS
SSM dalam melakukan pencatatan serta menampilkan laporan terkait data
gangguan dan maintenance secara informatif dan akurat kepada manager.
Proses-proses utama yang ada diantaranya mencatat data gangguan, melakukan update
data gangguan, mencatat data maintenance, serta membuat laporan data gangguan
dan maintenance per tahun.
Setelah diuji coba, aplikasi ini mampu membantu pihak IS SSM dalam
memberikan informasi terkait data gangguan dan maintenance yang lebih
informatif dan akurat kepada manager. Selain itu, aplikasi juga dapat membantu
mempercepat penanganan gangguan perangkat kerja, sehingga proses bisnis yang
sedang berlangsung tidak terhambat.
Kata kunci: Aplikasi, Perawatan, Perangkat Kerja, Gangguan, Web
STIKOM
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
(Telkom) merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan
telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia. Pada PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk terdapat beberapa divisi diantaranya divisi Telkom Barat yang
mencakup wilayah Sumatera, Jawa Barat, dan Jakarta. Pada divisi Telkom Timur
yang mencakup wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sumbawa, Bali,
NTT, dll.
Selain kedua divisi tersebut, terdapat sebuah divisi yakni divisi support
atau yang disebut dengan ISC (Information Support Centre). Divisi ini dikepalai
oleh OSM yang membawahi IS SSM (Information System Service Support
Management). Di dalam IS SSM terdapat tiga manager yakni Manager
Application Operation, Manager Desktop & LAN, dan Manager Problem
Management. Bagian IS SSM ini menangani masalah mengenai pengaduan
gangguan pada perangkat kerja seperti PC, Laptop, printer, scanner, dll.
Banyaknya data gangguan dan maintenance yang disimpan dalam bentuk
dokumen masih kurang informatif dan akurat untuk disajikan kepada manager,
sebab manager tidak dapat secara langsung membandingkan jumlah data
gangguan atau data maintenance pada periode tertentu dan berdasarkan kategori
tertentu. Selain itu, penanganan masalah pengaduan gangguan dan maintenance
perangkat kerja perlu dilakukan dengan cepat. Jika gangguan pada perangkat kerja
STIKOM
tidak segera ditangani, maka akan mengganggu jalannya komunikasi antar bagian
yang saling terkait dan dapat mengakibatkan terganggunya proses bisnis yang
sedang berlangsung. Dengan adanya masalah tersebut, disinilah peran teknologi
informasi berfungsi sebagai alat bantu untuk melakukan penyimpanan informasi
data gangguan dan maintenance sehingga data yang disimpan lebih
terkomputerisasi. Selain itu, data yang telah tersimpan dapat diolah menjadi
informasi yang lebih informatif dan akurat sehingga pihak manager dapat secara
langsung membandingkan jumlah data gangguan atau data maintenance pada
periode tertentu dan berdasarkan kategori tertentu.
Jika data gangguan dan maintenance yang sebelumnya masih berbentuk
dokumen Excel disimpan secara terkomputerisasi, maka pihak IS SSM diharapkan
mampu memberikan informasi yang lebih informatif dan akurat kepada manager.
Selain itu, penyimpanan data yang lebih terkomputerisasi ini diharapkan mampu
membantu mempercepat dalam menanggapi masalah gangguan yang terjadi pada
perangkat kerja, sehingga proses bisnis yang sedang berlangsung tidak terhambat.
Untuk itu, divisi IS SSM memerlukan aplikasi perawatan perangkat kerja dan
penanganan gangguan berbasis web pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Surabaya sebagai solusi dari beberapa permasalahan di atas.
1.2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, maka
perumusan masalah dalam Kerja Praktek ini yaitu “Bagaimana merancang bangun
aplikasi perawatan perangkat kerja dan penanganan gangguan berbasis web pada
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Surabaya ?”
STIKOM
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam aplikasi yang akan dibangun ini adalah
sebagai berikut :
1. Aplikasi ini digunakan pada bagian IS SSM.
2. Proses yang terdapat pada aplikasi ini berupa penyimpanan data gangguan dan
data maintenance.
3. Laporan yang dihasilkan adalah laporan data gangguan dan data maintenance
per tahun.
4. Jenis data gangguan dan data maintenance yang disimpan dalam aplikasi ini
adalah gangguan dan maintenance terkait dengan perangkat kerja di
divisi-divisi lain.
1.4. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah membuat sebuah aplikasi
perawatan perangkat kerja dan penanganan gangguan berbasis web yang dapat
membantu pihak IS SSM dalam penyajian laporan terkait masalah gangguan dan
maintenance kepada pihak manager, serta menanggapi masalah pengaduan
gangguan pada perangkat kerja.
1.5. Sistematika Penulisan
Penulisan laporan ini secara sistematis dapat dibagi menjadi lima bab,
yaitu sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini mengulas tentang hal-hal yang mendasar terkait dengan latar
belakang objek penelitian dan permasalahan yang ada di objek tersebut, rumusan
STIKOM
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika
penulisan yang merupakan intisari dari masing-masing bab.
BAB II : GAMBARAN UMUM INSTANSI
Berisi kilas sejarah instansi, visi dan misi, tujuan, dan divisi yang ada
pada tempat Kerja Praktek.
BAB III : LANDASAN TEORI
Berisi teori-teori pendukung yang digunakan dalam pembuatan aplikasi.
BAB IV : DESKRIPSI PEKERJAAN
Bab ini menjelaskan metode penelitian atau perancangan sistem yang
digunakan dalam membuat aplikasi perawatan perangkat kerja dan penanganan
gangguan berbasis web pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Surabaya.
Penjelasan tentang analisis yang dilakukan meliputi : analisis sistem yang
menghasilkan gambar, document flow, pengembangan sistem akan terdiri dari
mengubah document flow menjadi system flow yang selanjutnya diteruskan
menjadi DFD, ERD, database, perancangan I/O serta membuat rancangan
evaluasi hasil.
BAB V: PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran untuk perbaikan sistem untuk ke depannya.
STIKOM
5
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1Kilas Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) merupakan perusahaan
penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media and
Edutaiment) yang terbesar di Indonesia. Pengabdian Telkom berawal pada 23
Oktober 1856, tepat saat dioperasikannya layanan telekomunikasi pertama dalam
bentuk pengiriman telegraf dari Batavia (Jakarta) ke Buitenzorg (Bogor). Selama
itu pula Telkom telah mengalami berbagai transformasi.
Transformasi terakhir yang disebut dengan new Telkom Indonesia berupa
transformasi dalam bisnis, transformasi infrastruktur, transformasi sistem dan
model operasi, serta transformasi sumber daya manusia. Transformasi tersebut
resmi diluncurkan kepada pihak eksternal bersamaan dengan new corporate
identity Telkom pada tanggal 23 Oktober 2009 yang bertepatan dengan hari ulang
tahun Telkom yang ke 153. Telkom juga memiliki tagline baru yaitu The World in
Your Hand.
Sampai dengan 31 Desember 2008, jumlah pelanggan Telkom tumbuh
37% dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 68,6 juta pelanggan yang terdiri dari
pelanggan telepon tidak bergerak (kabel) sejumlah 8,6 juta, pelanggan telepon
tidak bergerak (nirkabel) sejumlah 12,7 juta, dan 65,3 juta pelanggan jasa telepon
bergerak.
Beberapa penghargaan dan sertifikasi dari dalam maupun dari luar negeri
yang telah diterima Telkom sepanjang tahun 2008 diantaranya Sertifikasi ISO
STIKOM
9001:2000 dan ISO 9004:2000 untuk divisi Enterprise Service dari TUV
Rheinland International Indonesia, penghargaan sistem kesehatan dan
keselamatan kerja (SMK3) dan kecelakaan nihil 2008 dari wakil presiden
Indonesia, The Best Corporate Image Category dalam ajang Most Admired
Companies Awards ke delapan dari Frontier Consulting Group, juara umum 2007
Amual Report Award dari menteri keuangan Indonesia, juara umum anugerah
media humas 2008 dari Bakorhumas CIO of the year 2008 dalam Hitachi Data
System IT Inspiration Awards, dan penghargaan CEO dan perusahaan idaman dari
majalah warta ekonomi.
2.2Visi dan Misi 2.2.1 Visi
Visi dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yakni menjadi perusahaan
yang unggul dalam penyelenggaraan TIME di kawasan regional.
2.2.2 Misi
Misi dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk ada dua yakni sebagai
berikut:
1. Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang
kompetitif.
2. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
2.2.3 Tujuan
Tujuan dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yakni menjadi posisi
terdepan dengan memperkokoh bisnis legacy dan meningkatkan bisnis new wave
untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.
STIKOM
2.2.4 Inisiatif Strategi
Inisiatif strategi dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yaitu :
1. Mengoptimalkan layanan POTS (Plan Ordinary Telephone Service) dan
memperkuat infrastruktur broadband.
2. Mengkonsolidasikan dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel
tidak bergerak/Fixed Wireless Access (FWA) serta mengelola portofolio
nirkabel.
3. Mengintegrasikan Solusi Ekosistem Telkom Group.
4. Berinvestasi di layanan Teknologi Informasi (TI).
5. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
6. Berinvestasi pada lubang bisnis wholesale dan internasional yang strategis.
7. Berinvestasi pada peluang domestik yang strategis dengan mengoptimalkan
penggunaan aset yang dimiliki.
8. Mengintegrasikan Next Generation Network (NGN) dan Operational support
system, Business support system, Customer support system and Enterprise
relations management (OBCE).
9. Menyelaraskan struktur bisnis dengan pengelolaan portofolio.
10.Melakukan transformasi budaya perusahaaan.
2.3Divisi di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Dalam menjalankan operasionalnya, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
mengelompokkan unit-unit yang ada dalam organisasi ke dalam bentuk Divisi.
Secara umum, divisi yang ada terbagi dua kriteria besar yaitu Divisi Inti (Core
STIKOM
Division) dan Divisi Pendukung (Support Division). Core Division dari PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah sebagai berikut :
1. Divisi Regional 1 untuk wilayah Sumatera.
2. Divisi Regional 2 untuk wilayah Jabotabek Sekapur.
3. Divisi Regional 3 untuk wilayah Jawa Barat dan Banten.
4. Divisi Regional 4 untuk wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta.
5. Divisi Regional 5 untuk wilayah Jawa Timur.
6. Divisi Regional 6 untuk wilayah Kalimantan.
7. Divisi Regional 7 untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kawasan
Timur Indonesia.
8. Divisi Network (Divisi Longdistance).
9. Divisi Multimedia
2.3.1 Bagan Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Secara umum, struktur organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
ditunjukkan pada Gambar 2.1. Pada divisi ISC unit IS SSM subunit ISSS
merupakan tempat Kerja Praktek penulis dan merupakan tempat dimana aplikasi
ini akan digunakan. Fungsi dan wewenang IS SSM adalah menyediakan atau
menyelenggarakan produk serta layanan Sistem Informasi dan network untuk
kebutuhan internal PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Selain itu bagian IS SSM
juga memberikan bantuan penanganan gangguan dan maintenance kepada internal
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Help Desk). Aplikasi ini dibangun untuk
membantu salah satu fungsi IS SSM terkait penanganan gangguan dan
STIKOM
maintenance kepada internal PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, terutama dalam
hal penyimpanan data dan penyajian informasi kepada manager.
Divisi TELKOM TIMUR Divisi ISC
Divisi TELKOM BARAT
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
8 witel 36 witel Unit IS SSM
ISSS APP Service
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
2.3.2 Fungsi Help Desk
Fungsi utama dari Help Desk adalah sebagai berikut :
1. Tracking
Fungsi tracking yang dimaksud yaitu memantau, mencatat dan
mengevaluasi semua insiden yang dilaporkan oleh para pengguna aplikasi
maupun TI.
STIKOM
2. Single Point of Contact
Single Point of Contact merupakan akses kontak tunggal bagi para
pengguna aplikasi dan TI di lingkungan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Single Point of Contact memudahkan para pengguna untuk mendapatkan
bantuan berkaitan dengan semua insiden, pertanyaan, dan permintaan seputar
TI.
3. Case Analyser
Fungsi Case Analyser yang dimaksud yaitu menganalisis setiap tiket yang
masuk ke dalam sistem Help Desk melalui web ataupun insiden yang
dilaporkan baik melalui telepon, email maupun berbentuk permintaan yang
dikirimkan oleh para pengguna sistem aplikasi/TI di lingkungan PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
2.3.3 Proses Bisnis Kerja Organisasi Help Desk
Secara garis besar, organisasi Help Desk akan menjalankan fungsi-fungsi
sebagai berikut :
1. User/Pengguna
a. Melaporkan insiden yang berhubungan dengan TI
b. Mencoba menyelesaikan insiden dengan mencari sendiri solusi pada
database solusi.
c. Memonitor status dari insiden yang dilaporkannya.
d. Menguji solusi yang diberikan oleh TI terhadap insiden yang dilaporkan
sebelumnya.
e. Melakukan konfirmasi berupa closing terhadap insiden yang sudah
memiliki solusi.
STIKOM
2. Help Desk Agent/1st Level Support
a. Mencatat insiden yang dilaporkan pengguna melalui telepon atau email.
b. Melakukan analisis terhadap insiden yang dilaporkan.
c. Memilah insiden menurut kategori yang sesuai.
d. Melakukan penugasan ke group TI lain jika dibutuhkan.
e. Mengisi langkah yang sudah dicoba pada suatu insiden dalam worklog
setiap modifikasi dari tiket.
f. Mengisi summary dan detail pekerjaan dari solusi yang sudah diberikan.
g. Mengkonfirmasi pada pengguna yang membuat tiket baik insiden maupun
permintaan yang sudah dalam status “Resolved”.
h. Mengajukan solusi ke manager sehingga dapat dimasukkan ke dalam
database solusi.
3. Solver/2nd level support
Group Help Desk mempunyai tugas yang lebih spesifik dan mempunyai
tanggung jawab menangani dan menyelesaikan insiden baik dengan tingkat
kompleksitas tinggi maupun penanganan yang membutuhkan terjun langsung
ke lapangan. Tugas Expert dari group help desk antara lain :
a. Melakukan analisis terhadap insiden yang ditugaskan.
b. Meminta penugasan ulang (reassignment) tiket ke individu/group TI lain,
apabila masalah atau insiden tersebut tidak dapat diselesaikan sendiri, serta
mencatat penyebab penugasan ulang tersebut pada worklog.
c. Mengisi langkah yang sudah dilakukan pada suatu insiden dalam worklog
setiap modifikasi dari tiket.
d. Mengisi summary dan detail pekerjaan dari solusi yang sudah diberikan.
STIKOM
4. Manager
Pihak manager mempunyai tanggung jawab dalam memonitor dan
mengevaluasi kegiatan operasional Help Desk. Tugas manager antara lain :
a. Melakukan persetujuan pada solusi yang akan dimasukkan ke database
solusi oleh Help Desk Agent.
b. Memonitor setiap tiket insiden yang ada dalam sistem Help Desk dengan
status “Open”, khususnya yang memiliki tingkat prioritas tinggi.
c. Melakukan penugasan ulang.
d. Menerima dan mengevaluasi eskalasi tiket dari group solver.
e. Menerima, mengevaluasi, atau memecahkan eskalasi suatu insiden
khususnya yang memiliki tingkat prioritas tinggi.
f. Melakukan modifikasi dari tiket yang hanya ditugaskan kepada dirinya
atau kelompoknya saja.
STIKOM
13
BAB III LANDASAN TEORI
3.1Gangguan Perangkat IT
Ada banyak gangguan dalam perangkat IT diantaranya gangguan pada
sebuah komputer, gangguan jaringan lokal, sampai gangguan pada koneksi
jaringan global. Gangguan ini pada umumnya disebabkan oleh beberapa jenis
masalah jaringan (Yani, 2009) yakni sebagai berikut :
1. Masalah jaringan karena kegagalan kabel jaringan
Putusnya kabel patch oleh gigitan tikus merupakan masalah jaringan yang
umum ditemui dan dapat mempengaruhi kinerja sebuah komputer dalam
jaringan. Masalah jaringan karena kegagalan kabel jaringan juga dapat
berdampak pada satu blok gedung karena putusnya kabel antar switch (uplink
cable). Selain itu, masalah ini juga dapat berdampak pada sebagian besar
komputer dalam jaringan LAN yang dikarenakan kegagalan backbone cable.
2. Kerusakan pada kabel dan konektor jaringan
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer
dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk
membentuk jaringan. Jika terjadi kerusakan pada kabel dan konektor jaringan
yang disebabkan oleh suatu hal, solusinya yakni dengan melihat terlebih
dahulu apakah kabel yang digunakan itu benar-benar tidak bisa digunakan lagi
atau masih bisa digunakan. Jika kabel tidak bisa digunakan lagi, maka kabel
perlu untuk diganti dengan kabel dan konektor yang baru. Jika kerusakan
STIKOM
hanya terjadi pada konektor namun kabelnya masih dapat digunakan, maka
konektornya saja yang perlu diganti.
3. Masalah jaringan karena kegagalan piranti jaringan
Skala gangguan akibat dari kegagalan piranti jaringan juga bisa
bervariasi. Beberapa gangguan tersebut diantaranya yakni gangguan sebuah
komputer karena kegagalan NIC lan card, gangguan beberapa komputer
karena kegagalan switch, atau bahkan gangguan komputer dalam skala luas
yang dikarenakan kegagalan pada switch central yang menghubungkan
jaringan server.
4. Gangguan atau kerusakan pada hub/switch
Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu
jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh
jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation
atau komputer workstation dengan server. Kerusakan pada Hub dapat dilihat
pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing-masing
workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati, maka Hub
kemungkinan besar mengalami kerusakan. Jika ada lampu indikator
workstation yang tidak menyala, hal ini menyatakan bahwa komputer
workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau terdapat gangguan pada
komputer workstation tersebut.
5. Masalah jaringan karena kegagalan system
Kegagalan system dapat terjadi karena ada masalah dengan DHCP server
sehingga clients tidak menerima IP address. Masalah ini dapat juga
dikarenakan adanya masalah dengan system Directory Services sehingga
STIKOM
clients tidak dapat logon ke jaringan. Masalah jaringan karena kegagalan
system juga dapat disebabkan adanya masalah dengan register nama pada
system DNS.
6. Tidak bisa sharing data
Pada umumnya masalah ini terjadi karena sharing pada komputer masih
di disable. Selain itu masalah ini dapat pula dikarenakan komputer yang
digunakan sedang hang, sehingga solusi yang harus ditempuh adalah
merestart komputer. Kegagalan komputer untuk melakukan sharing data juga
dapat dikarenakan IP yang digunakan salah atau sama dengan IP komputer
lainnya.
7. Masalah jaringan karena ledakan virus
Masalah ini merupakan masalah jaringan yang bukan disebabkan
kegagalan infrastruktur jaringan fisik. Namun masalah ini dikarenakan system
jaringan yang kebanjiran traffic dari pengaruh virus. Virus tersebut akan
menyerang system server dan menulari ke semua komputer dalam jaringan.
Masalah ini dapat mengakibatkan kinerja dari system jaringan akan menjadi
sangat lambat.
8. Masalah koneksi terputus-putus
Masalah ini biasanya disebabkan kualitas jaringan telepon yang menurun.
Masalah ini dapat diselesaikan dengen mengecek jaringan kabel yang ada
(mulai dari KTB sampai modem)
9. Masalah koneksi lambat
Masalah ini pada umumnya disebabkan karena banyaknya PC yang
disharing. Masalah ini juga dapat dikarenakan aktifitas client-client PC yang
STIKOM
download atau upload Malware (Virus, Trojan, Spyware). Selain itu masalah
ini dapat juga dikarenakan kondisi PC yang memang lambat.
3.2Konsep Dasar Maintenance Komputer
Maintenance komputer adalah suatu bentuk kegiatan yang ditujukan
untuk menangani perawatan komputer dan dilakukan secara berulang-ulang
dengan tujuan agar peralatan selalu memiliki kondisi yang sama dengan keadaan
awalnya (Higgis, 2002). Secara garis besar kegiatan maintenance komputer
(perawatan komputer) dibagi atas dua bagian besar yakni (Ukidve, 2008):
1. Maintenance software
Salah satu kegiatan dari maintenance software yakni menguji kebenaran
software yang terpasang saat ini. Pada umumnya maintenance software
disesuaikan dengan kebijakan organisasi atau perusahan dalam menginstal
Security Update dan Operating System Updates. Penyesuaian kebijakan ini
disebabkan adanya beberapa organisasi atau perusahaan yang tidak
mengizinkan update sebelum/sampai pengujian secara luas pada software
tersebut selesai. Jika pengujian telah selesai maka akan muncul konfirmasi
bahwa proses update ini tidak akan mengalami masalah dengan Operating
System dan Software.
2. Maintenance hardware
Salah satu contoh tindakan maintenance hardware yakni dengan
memeriksa kondisi dari kabel, komponen, dan piranti yang dihubungkan ke
komputer seperti printer. Selain itu, maintenance ini juga dapat dilakukan
dengan membersihkan komponen untuk mengurangi overhating. Salah satu
tindakan dalam melakukan maintenance pada hardware yakni dengan
STIKOM
memperbaiki atau mengganti komponen yang terlihat memiliki gejala tidak
baik atau sudah usang.
Dengan melakukan maintenance secara teratur maka dapat memberikan
perlindungan data dan menjaga peralatan komputer yang dimiliki. Selain itu,
tindakan maintenance dapat mengurangi potensi masalah Hardware dan Software,
mengurangi potensi kinerja komputer menurun dan pembengkakan biaya
perbaikan (Ukidve, 2008). Maintenance software yang umum dikerjakan adalah
update software seperti antivirus, update patch software yang digunakan dan
update lainnya. Maintenance hardware meliputi perawatan teknis terhadap semua
bagian perangkat keras dari komputer, mulai dari membersihkan bagian CPU,
monitor, perangkat input, perangkat cetak dan perangkat jaringannya. Kegiatan
maintenance komputer ditujukan untuk menjaga kesinambungan operasional dari
unit komputer yang digunakan. Kegiatan maintenance komputer dilaksanakan
secara berkala, atau waktunya ditentukan sesuai kebijakan masing-masing pihak
yang menanganinya.
3.3Konsep Dasar Sistem 3.3.1Pengertian Sistem
Banyak konsep mengenai pengertian dari sistem, diantaranya yakni
sistem didefinisikan dapat berupa abstrak dan fisik. Sistem yang abstrak adalah
susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling tergantung.
Sementara itu sistem yang bersifat fisik adalah serangkaian unsur yang bekerja
sama untuk mencapai sasaran (Gaspersz, 1997).
Sistem juga didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Suatu organisasi seperti
STIKOM
perusahaan atau suatu bidang fungsional cocok dengan definisi ini. Organisasi
terdiri dari sejumlah sumber daya, dan sumber daya tersebut bekerja menuju
tercapainya suatu tujuan tertentu yang ditentukan oleh pemilik atau manajemen
(McLeod, 2001). Dikemukakan juga bahwa sistem adalah kumpulan/group dari
sub sistem/bagian/komponen ataupun fisik ataupun non fisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai
satu tujuan tertentu (Susanto, 2004).
Pandangan lain juga menjelaskan bahwa sistem (system) dapat
didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan
pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari
prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian dan buku besar.
Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan
komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu
kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu (Jogiyanto, 2003).
3.3.2Ciri-Ciri Sistem
[image:30.595.49.552.162.718.2]Ciri-ciri sistem dapat digambarkan pada Gambar 3.1
Gambar 3.1 Ciri-ciri sistem (Susanto, 2004)
STIKOM
Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai
oleh suatu sistem. Batas sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan
antara sistem dan lingkungannya. Subsistem merupakan komponen atau bagian
dari suatu sistem. Subsistem ini bisa fisik maupun abstrak. Hirarki sistem adalah
hubungan yang terjadi antara subsistem dengan subsistem lainnya yang setingkat
atau antara subsistem dengan sistem yang lebih besar. Input-proses-output
merupakan tiga komponen sistem fungsi/subsistem. Ligkungan sistem adalah
faktor-faktor di luar sistem yang mempengaruhi sistem. Lingkungan sistem terdiri
dari dua lingkungan yakni lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal
adalah lingkungan yang berada di dalam sistem. Sementara itu, lingkungan
eksternal adalah lingkungan yang berada di luar sistem (Susanto, 2004).
3.4Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Kendall dan Kendall,
2003).
3.5Analisis dan Perancangan Sistem
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi
dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan
kebutuhan yang diharapkan sehingga dari hasil analisis dapat diusulkan perbaikan
untuk sistem informasi tersebut. (Kendall dan Kendall, 2003).
STIKOM
Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus
dilakukan (Kendall dan Kendall, 2003), yaitu :
1. Mengidentifikasi masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari analisis sistem. Tahap
ini mendefinisikan masalah yang harus dipecahkan dengan munculnya
pertanyaan yang ingin dipecahkan.
2. Memahami kerja sistem yang ada
Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara rinci bagaimana sistem
yang sudah ada atau yang telah berjalan. Dalam mempelajari operasi dari
sistem ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan melakukan penelitian
terhadap sistem.
3. Menganalisis sistem
Berdasarkan data yang sudah diperoleh maka analisis hasil penelitian
dilakukan untuk mendapatkan pemecahan masalah yang akan dipecahkan.
4. Membuat laporan
Laporan diperlukan sebagai dokumentasi dari sebuah penelitian. Tujuan
utama dari pembuatan laporan adalah sebagai bukti secara tertulis tentang
hasil analisis yang sudah dilakukan.
Analisis dan perancangan sistem dipergunakan untuk menganalisis,
merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis
yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi
(Kendall dan Kendall, 2003).
STIKOM
3.6System Flow
System flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukan
arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan alir sistem menjelaskan
urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem
menunjukkan apa yang dikerjakan sistem (Kendall dan Kendall, 2003).
Beberapa simbol yang digunakan dalam menggambarkan system flow
ditunjukkan pada Gambar 3.2, yaitu :
1. Simbol dokumen
Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau
komputer.
2. Simbol kegiatan manual
Menunjukkan pekerjaan manual.
3. Simbol simpanan offline
Menunjukkan file non-komputer yang diarsip.
4. Simbol proses
Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer.
5. Simbol database
Menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi komputer.
6. Simbol garis alir
Menunjukkan arus dari proses.
7. Simbol penghubung
Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman
lain.
STIKOM
1. Simbol Dokumen
2. Simbol Kegiatan Manual
3. Simbol Simpanan Offline
4. Simbol Proses
5. Simbol Database
6. Simbol Garis Alir
7. Simbol Penghubung ke Halaman yang Sama
8. Simbol Penghubung ke Halaman Lain
Gambar 3.2 Simbol-simbol System flow (Kendall, 2003)
3.7Data Flow Diagram (DFD)
Data flow diargram (DFD) merupakan gambaran suatu sistem yang telah
ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik yang merupakan tempat data tersebut
mengalir dan disimpan (Jogiyanto, 2005). Beberapa simbol-simbol yang
digunakan untuk menggambarkan diagram arus data, yakni :
1. External Entity (Kesatuan Luar)
Setiap sistem memiliki suatu batasan sistem yang memisahkan sistem
dengan lingkungan luar yang akan menerima input dan menghasilkan output.
External Entity dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya.
STIKOM
2. Data Flow (Arus Data)
Arus data diberi simbol panah yang menunjukkan arus dari suatu data
yang dapat berupa masukan atau hasil dari suatu proses. Arus data mengalir di
antara proses, simpanan data dan kesatuan luar.
3. Proccess (Proses)
Proses merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang atau komputer dari
hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses dan arus data yang keluar
dari proses.
4. Data Source (Simpanan Data)
Simpanan data adalah simpanan dari data yang dapat berupa file atau
database sistem komputer atau yang bersifat manual seperti buku, alamat, atau
folder.
3.7.1Context Diagram
Diagram konteks merupakan diagram yang menggambarkan kondisi
sistem yang ada baik input maupun output serta menyertakan terminator yang
terlibat dalam penggunaan sistem (Fadlil, dkk, 2008). Pada diagram konteks
dijelaskan sistem apa yang dibuat dan external entity apa saja yang terlibat. Dalam
diagram konteks harus ada arus data yang masuk dan arus data yang keluar.
3.7.2Data Flow Diagram Level 0
DFD Level 0 merupakan level yang menggambarkan sistem secara
umum dan tidak terperinci (Jogiyanto, 2005). DFD Level 0 dibuat untuk
menggambarkan tahapan proses yang ada di dalam diagram konteks, yang
penjabarannya lebih terperinci (Sutabri, 2004).
STIKOM
3.7.3Data Flow Diagram Level 1
DFD Level 1 merupakan level dimana tiap-tiap proses dioverview
dengan akan menggambarkan secara lebih terperinci lagi. Tiap-tiap proses pada
DFD level 1 akan digambar kembali dengan lebih terperinci dan begitu seterusnya
(Jogiyanto, 2005). DFD level 1 juga dibuat untuk menggambarkan arus data
secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang ada di dalam diagram nol
(Sutabri, 2004).
3.7.4Entity Relationship Diagram
Model ERD adalah rincian yang merupakan representasi logika dari data
pada suatu organisasi atau area bisnis tertentu. Model E-R pada umumnya
digambarkan seperti ERD (Nugroho, 2012). Terdapat beberapa relasi yang
digambarkan dalam model ERD, varian relasi itu terbagi menjadi tiga
(Fathansyah, 2009) yaitu :
1. Unary Relation (Relasi Tunggal)
Relasi tunggal merupakan relasi yang terjadi dari sebuah himpunan
entitas ke himpunan entitas yang sama.
2. Relation Multy Entitas (N-ary Relation/Ternary Degree)
Relation Multy Entitas merupakan relasi dari tiga himpunan entitas atau
lebih. Bentuk relasi ini sedapat mungkin dihindari, karena akan mengaburkan
derajat relasi yang ada dalam relasi tersebut.
3. Redudant Relation (Relasi Ganda)
Redudant Relation merupakan relasi yang muncul antara dua himpunan
entitas tidak hanya satu relasi, tetap ada lebih dari satu relasi.
STIKOM
3.8Konsep Dasar Basis Data 3.8.1 Database
Database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling
berhubungan (Yuswanto, 2005). Pengertian antara database Relational dan Non
Relational sangat berbeda. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya
merupakan sebuah file. Database juga didefinisikan sebagai suatu
susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan
yang dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode
tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal
yang diperlukan pemakainya (Marlinda, 2004).
3.8.2 Sistem Basis Data
Sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola
record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta
memelihara dan melakukan proses operasional lengkap sebuah
organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang
diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan (Marlinda, 2004).
3.8.3 Database Management System
Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang
saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis data adalah kumpulan
datanya, sedangkan program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket
program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan
data dalam basis data (Marlinda, 2004).
STIKOM
3.9Program penunjang 3.9.1 HTML
HTML adalah bahasa pemrograman yang digunakan di web, dalam
format dokumen dan menghubungkan dynamic hypertext ke dokumen lain yang
tersimpan dalam komputer lain (Turban, 1998).
3.9.2 PHP
PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server
dan diproses di server. Hasil dari skrip tersebut akan dikirimkan ke client yakni
tempat pemakai menggunakan browser (Swastika, 2006). PHP dikenal sebagai
sebuah bahasa scripting, yang menyatu dengan tag HTML, dieksekusi di server,
dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis seperti halnya Active
Server Pages (ASP) atau Java Server Pages (JSP).
3.9.3 Oracle Database
Oracle merupakan salah satu DBMS (Database Management System)
untuk level menengah dan ke atas. Salah satu kelebihan utama Oracle adalah
kemampuannya yang sangat baik untuk mendistribusikan database (Hariyanto,
2009). Seain itu, beberapa kelebihan Oracle dibandingkan dengan database
lainnya yakni :
1. Multi Flat foam atau dapat dijalankan di berbagai operasi sistem, seperti
Linux, Unix, SAM, OS/2, Apple, Windows.
2. Memiliki homepage/layanan berbasis web sehingga data dapat disebar atau
data dapat diakses secara remote atau jarak jauh.
STIKOM
3. Memiliki software khusus client mulai versi 10 ke atas sehingga dengan
menggunakan command line/SQL plus di Oracle, pengguna dapat
mengerjakan semua operasi SQL dari jarak seolah-olah pengguna berada di
localhost.
STIKOM
28
BAB IV
DESKRIPSI PEKERJAAN
4.1 Analisis Sistem
Berdasarkan hasil survey dan pengamatan yang dilakukan di bagian IS
SSM, maka didapatkan proses-proses yang terjadi dalam menangani gangguan
dan maintenance perangkat kerja.
4.1.1 Proses Penanganan Gangguan
Proses utama dalam penanganan gangguan adalah sebagai berikut :
a. Pencatatan gangguan
Pada proses ini, bagian operasional akan mencatat data gangguan yang
disampaikan via telpon atau email dari pelapor yang mengalami gangguan.
b. Pencatatan solusi gangguan
Setelah gangguan selesai, solver akan mencatat solusi dari data gangguan
tersebut.
4.1.2 Proses Pencatatan maintenance
Sama halnya dengan pencatatan gangguan, setelah solver melakukan
maintenance atau perawatan perangkat kerja maka solver akan mencatat data
maintenance tersebut untuk dijadikan arsip yang nantinya disampaikan pada pihak
manager.
4.2 Perancangan Sistem
Berdasarkan analisis sistem yang ada, maka penulis merancang suatu
sistem yang sesuai dengan kebutuhan. Rancangan sistem yang dibuat berupa
STIKOM
System Flow sebagai deskripsi dari alur sistem pada aplikasi. System Flow dibuat
dengan menggunakan software Microsoft Visio 2010. Selain itu, penulis juga
membuat suatu Data Flow Diagram (DFD) sebagai deskripsi alur data dari
sistem. DFD dibuat dengan menggunakan software PowerDesigner 6.
4.2.1 System Flow
System flow merupakan bagan yang memiliki arus pekerjaan secara
menyeluruh dari suatu sistem yang menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang
terdapat di dalam sistem. Berikut merupakan system flow berdasarkan
masing-masing fungsi yang terdapat pada aplikasi :
A. System Flow Autentifikasi Pengguna
Pada Gambar 4.1 menjelaskan tentang system flow autentifikasi
pengguna. Proses ini dimulai dengan memasukkan NIK dan password pengguna,
kemudian sistem mengambil NIK dan password dari data pengguna. Setelah itu
sistem mengecek NIK dan password dari pengguna. Jika salah maka sistem akan
meminta pengguna untuk memasukkan data kembali, jika benar maka sistem akan
menampilkan login berhasil. Kemudian sistem mengecek pengguna dan
menampilkan fungsi-fungsi menu sesuai status pengguna masing-masing (admin
atau karyawan). Dalam system flow tersebut terdapat tabel MASTER_SDM.
STIKOM
Mengecek autentifikasi pengguna
Pengguna Sistem
Mulai
NIK dan password pengguna
MASTER_SDM
Benar ? T
Y
Login berhasil
1 Mengecek NIK
dan password pengguna
Menampilkan login berhasil
Mengecek Pengguna
Admin ? Y
2 T
Gambar 4.1 System Flow Autentifikasi Pengguna
B. System Flow Mengelola Data Master Klasifikasi
Pada Gambar 4.2 menjelaskan tentang system flow mengelola data
master klasifikasi. Proses ini dimulai dengan memasukkan sub menu klasifikasi
yang dipilih, kemudian sistem menampilkan sub menu klasifikasi yang dipilih.
Jika pengguna memilih untuk mengubah data klasifikasi maka pengguna dapat
memasukkan data klasifikasi yang ingin diubah, kemudian sistem mengubah data
klasifikasi. Jika tidak maka pengguna dapat menambahkan data klasifikasi baru,
kemudian sistem akan menyimpan data klasifikasi. Setelah itu sistem
menampilkan konfirmasi data klasifikasi telah tersimpan. Dalam system flow
tersebut terdapat tabel P_KLASIFIKASI.
STIKOM
Mengelola data master klasifikasi
Admin Sistem
Mulai
Pilih sub menu klasifikasi Menampilkan sub menu klasifikasi yang dipilih P_KLASIFIKASI Ubah ? Data klasifikasi yang ingin diubah Menampilkan konfirmasi data klasifikasi telah tersimpan Selesai Menyimpan data klasifikasi konfirmasi data
klasifikasi telah tersimpan Y T Mengubah data klasifikasi 1 Sub menu klasifikasi yang dipilih Nama klasifikasi
Gambar 4.2 System Flow Mengelola Data Master Klasifikasi
C. System Flow Mengelola Data Master Subnetwork
Pada Gambar 4.3 menjelaskan tentang system flow mengelola data
master subnetwork. Proses ini dimulai dengan memasukkan sub menu subnetwork
yang dipilih, kemudian sistem menampilkan sub menu subnetwork yang dipilih.
Jika pengguna memilih untuk mengubah data subnetwork maka pengguna dapat
memasukkan data subnetwork yang ingin diubah, kemudian sistem mengubah
data subnetwork. Jika tidak maka pengguna dapat menambahkan data subnetwork
baru, kemudian sistem akan menyimpan data subnetwork. Setelah itu sistem
menampilkan konfirmasi data subnetwork telah tersimpan. Dalam system flow
tersebut terdapat tabel P_SUBNW.
STIKOM
Mengelola data master subnetwork
Admin Sistem
Mulai
Pilih sub menu subnetwork
Menampilkan sub menu subnetwork yang dipilih
P_SUBNW Ubah ?
Data subnetwork yang ingin diubah
Menampilkan konfirmasi data
subnetwork telah tersimpan Selesai
Menyimpan data subnetwork konfirmasi data
subnetwork telah tersimpan
Y T
Mengubah data subnetwork 1
Sub menu subnetwork yang dipilih
Nama subnetwork
Gambar 4.3 System Flow Mengelola Data Master Subnetwork
D. System Flow Mengelola Data Master Cakupan
Pada Gambar 4.4 menjelaskan tentang system flow mengelola data
master cakupan. Proses ini dimulai dengan memasukkan sub menu cakupan yang
dipilih, kemudian sistem menampilkan sub menu cakupan yang dipilih. Jika
pengguna memilih untuk mengubah data cakupan maka pengguna dapat
memasukkan data cakupan yang ingin diubah, kemudian sistem mengubah data
cakupan. Jika tidak maka pengguna dapat menambahkan data cakupan baru,
kemudian sistem akan menyimpan data cakupan. Setelah itu sistem menampilkan
STIKOM
konfirmasi data cakupan telah tersimpan. Dalam system flow tersebut terdapat
tabel P_CAKUPAN.
Mengelola data master cakupan
Admin Sistem
Mulai
Pilih sub menu cakupan
Menampilkan sub menu cakupan yang
dipilih
P_CAKUPAN Ubah ?
Data cakupan yang ingin diubah
Menampilkan konfirmasi data
cakupan telah tersimpan Selesai
Menyimpan data cakupan konfirmasi data
cakupan telah tersimpan
Y T
Mengubah data cakupan 1
Sub menu cakupan yang
dipilih
Nama cakupan
Gambar 4.4 System Flow Mengelola Data Master Cakupan
E. System Flow Mengelola Data Master System
Pada Gambar 4.5 menjelaskan tentang system flow mengelola data
master system. Proses ini dimulai dengan memasukkan sub menu system yang
dipilih, kemudian sistem menampilkan sub menu system yang dipilih. Jika
pengguna memilih untuk mengubah data system maka pengguna dapat
memasukkan data system yang ingin diubah, kemudian sistem mengubah data
system. Jika tidak maka pengguna dapat menambahkan data system baru,
STIKOM
kemudian sistem akan menyimpan data system. Setelah itu sistem menampilkan
konfirmasi data system telah tersimpan. Dalam system flow tersebut terdapat tabel
P_SYSTEM.
Mengelola data master system
Admin Sistem
Mulai
Pilih sub menu system
Menampilkan sub menu system yang
dipilih
P_SYSTEM Ubah ?
Data system yang ingin diubah
Menampilkan konfirmasi data
system telah tersimpan Selesai
Menyimpan data system konfirmasi data
system telah tersimpan
Y T
Mengubah data system 1
Sub menu system yang
dipilih
Nama system
Gambar 4.5 System Flow Mengelola Data Master System
F. System Flow Mengelola Data Master Pilihan
Pada Gambar 4.6 menjelaskan tentang system flow mengelola data
master pilihan. Proses ini dimulai dengan memasukkan sub menu pilihan yang
dipilih, kemudian sistem menampilkan sub menu pilihan yang dipilih. Jika
pengguna memilih untuk mengubah data pilihan maka pengguna dapat
memasukkan data pilihan yang ingin diubah, kemudian sistem mengubah data
STIKOM
pilihan. Jika tidak maka pengguna dapat menambahkan data pilihan baru,
kemudian sistem akan menyimpan data pilihan. Setelah itu sistem menampilkan
konfirmasi data pilihan telah tersimpan. Dalam system flow tersebut terdapat tabel
P_PILIHAN.
Mengelola data master pilihan
Admin Sistem
Mulai
Pilih sub menu pilihan
Menampilkan sub menu pilihan yang
dipilih
P_PILIHAN Ubah ?
Data pilihan yang ingin diubah
Menampilkan konfirmasi data
pilihan telah tersimpan Selesai
Menyimpan data pilihan konfirmasi data
pilihan telah tersimpan
Y T
Mengubah data pilihan 1
Sub menu pilihan yang
dipilih
Nama pilihan
Gambar 4.6 System Flow Mengelola Data Master Pilihan
G. System Flow Mengelola Data Master SDM
Pada Gambar 4.7 menjelaskan tentang system flow mengelola data master
SDM. Proses ini dimulai dengan memasukkan NIK karyawan yang akan diubah,
kemudian sistem mengecek ketersediaan data karyawan. Jika tidak ada maka
sistem akan meminta pengguna untuk memasukkan kembali NIK karyawan yang
STIKOM
akan diubah. Jika ada maka pengguna dapat memasukkan status karyawan yang
ingin diubah, kemudian sistem mengubah data karyawan. Setelah itu sistem akan
menampilkan konfirmasi data SDM telah diubah. Dalam system flow tersebut
terdapat tabel MASTER_SDM.
Mengelola data master SDM
Admin Sistem
Mulai
NIK karyawan yang akan diubah
Mengecek ketersediaan data
karyawan
MASTER_SDM Ada ?
Status karyawan yang ingin diubah
Menampilkan konfirmasi data
SDM telah diubah Selesai
Konfirmasi data SDM telah
diubah
Y T
Mengubah data karyawan 1
Gambar 4.7 System Flow Mengelola Data Master SDM
H. System Flow Memasukkan Data Gangguan
Pada Gambar 4.8 menjelaskan tentang system flow memasukkan data
gangguan. Proses ini dimulai dengan memasukkan NIK pelapor, kemudian sistem
mengecek ketersediaan NIK pelapor gangguan. Jika tidak ada maka sistem akan
meminta karyawan untuk memasukkan kembali NIK pelapor. Jika ada maka
sistem menampilkan nama dan bagian pelapor, kemudian sistem mengecek user
(gangguan). Setelah itu karyawan memasukkan user, lalu sistem mengecek kota
sesuai user (gangguan). Selanjutnya karyawan memasukkan kota, kemudian
STIKOM
sistem mengecek gedung sesuai kota (gangguan). Lalu karyawan memasukkan
gedung dan data gangguan dari pelapor, selanjutnya sistem menampilkan daftar
data gangguan, menggenerate kode gangguan dan kemudian menyimpan data
gangguan. Dalam system flow tersebut terdapat tabel MASTER_SDM,
P_LOK_KANTOR, P_LOK_KOTA, P_LOK_GEDUNG, P_KLASIFIKASI,
P_SUBNW, P_CAKUPAN, P_SYSTEM dan GANGGUAN.
Memasukkan data gangguan
Karyawan Sistem NIK pelapor Mulai Menyimpan data gangguan MASTER_SDM Mengecek ketersediaan NIK pelapor gangguan Menggenerate kode gangguan Ada ? Y T GANGGUAN 2 Data gangguan dari pelapor Selesai Menampilkan nama dan bagian pelapor gangguan Informasi data pelapor gangguan Mengecek kota sesuai user (gangguan) User Mengecek gedung sesuai kota (gangguan) Kota Gedung P_LOK_GEDUNG P_LOK_KOTA Mengecek user (gangguan) P_LOK_KANTOR Menampilkan daftar data gangguan P_KLASIFIKASI P_SUBNW P_CAKUPAN P_SYSTEM
Gambar 4.8 System Flow Memasukkan data gangguan
I. System Flow Melakukan Update Data Gangguan
Pada Gambar 4.9 menjelaskan tentang system flow melakukan update
data gangguan. Proses ini dimulai dengan memasukkan klasifikasi dari data
gangguan yang dicari, kemudian sistem mengecek ketersediaan data gangguan
berdasarkan klasifikasi. Jika tidak ada maka sistem akan meminta karyawan untuk
STIKOM
memasukkan kembali klasifikasi. Jika ada maka karyawan memasukkan NIK
solver, kemudian sistem mengecek ketersediaan NIK solver gangguan. Jika tidak
ada maka sistem akan meminta karyawan untuk memasukkan kembali NIK
solver. Jika ada maka sistem menampilkan nama dan bagian solver gangguan.
Setelah itu karyawan memasukkan data solusi gangguan, lalu sistem menyimpan
update data gangguan. Dalam system flow tersebut terdapat tabel MASTER_SDM
dan GANGGUAN.
Mengupdate data gangguan
Karyawan Sistem Klasifikasi data gangguan yang dipilih Mulai Menyimpan update data gangguan GANGGUAN Mengecek ketersediaan data gangguan berdasarkan klasifikasi Ada ? Y T GANGGUAN 2 NIK solver Selesai MASTER_SDM Mengecek ketersediaan NIK solver gangguan Ada ? T Menampilkan nama dan bagian solver gangguan Informasi data
solver gangguan Y
Data solusi gangguan
Gambar 4.9 System Flow Melakukan update data gangguan
J. System Flow Memasukkan Data Maintenance
Pada Gambar 4.10 menjelaskan tentang system flow memasukkan data
maintenance. Proses ini dimulai dengan memasukkan NIK solver, kemudian
sistem mengecek ketersediaan NIK solver maintenance. Jika tidak ada maka
STIKOM
sistem akan meminta karyawan untuk memasukkan kembali NIK solver. Jika ada
maka sistem menampilkan nama dan bagian solver maintenance, kemudian sistem
mengecek user (maintenance). Setelah itu karyawan memasukkan user, lalu
sistem mengecek kota sesuai user (maintenance). Selanjutnya karyawan
memasukkan kota, kemudian sistem mengecek gedung sesuai kota (maintenance).
Lalu karyawan memasukkan gedung dan data maintenance dari solver,
selanjutnya sistem menampilkan daftar data maintenance, menggenerate kode
maintenance dan kemudian menyimpan data maintenance. Dalam system flow
tersebut terdapat tabel MASTER_SDM, P_LOK_KANTOR, P_LOK_KOTA,
P_LOK_GEDUNG, P_KLASIFIKASI, P_PILIHAN dan MAINTENANCE.
Memasukkan data maintenance
Karyawan Sistem
[image:51.595.47.524.182.718.2]NIK solver Mulai MASTER_SDM Mengecek ketersediaan NIK solver maintenance Ada ? Y T 2 Menampilkan nama dan bagian solver maintenance Informasi data solver maintenance Menyimpan data maintenance Menggenerate kode maintenance MAINTENANCE Data maintenance dari solver Selesai Mengecek kota sesuai user (maintenance) User Mengecek gedung sesuai kota (maintenance) Kota Gedung P_LOK_GEDUNG P_LOK_KOTA Mengecek user (maintenance) P_LOK_KANTOR Menampilkan daftar data maintenance P_KLASIFIKASI P_PILIHAN
Gambar 4.10 System Flow Memasukkan data maintenance
STIKOM
K. System Flow Membuat Laporan Gangguan
Pada Gambar 4.11 menjelaskan tentang system flow membuat laporan
gangguan. Proses ini dimulai dengan memasukkan tahun laporan yang diinginkan,
kemudian sistem mengecek ketersediaan data gangguan berdasarkan tahun. Jika
tidak ada maka sistem akan meminta karyawan untuk memasukkan kembali tahun
laporan yang diinginkan. Jika ada maka sistem menampilkan laporan data
gangguan berdasarkan tahun yang dipilih. Setelah itu jika ingin dicetak, maka
sistem akan mencetak laporan data gangguan. Dalam system flow tersebut terdapat
tabel GANGGUAN.
Membuat laporan gangguan
Karyawan Sistem Mulai Tahun laporan yang diinginkan Mengecek ketersediaan data gangguan berdasarkan tahun GANGGUAN Ada ? Menampilkan laporan data gangguan berdasarkan tahun yang dipilih Selesai Informasi data gangguan berdasarkan tahun yang dipilih Y T 2 Cetak ? Laporan data gangguan berdasarkan tahun yang dipilih
T
Y Mencetak laporan data
gangguan
Gambar 4.11 System Flow Membuat laporan gangguan
L. System Flow Membuat Laporan Maintenance
Pada Gambar 4.12 menjelaskan tentang system flow membuat laporan
maintenance Proses ini dimulai dengan memasukkan tahun laporan yang
diinginkan, kemudian sistem mengecek ketersediaan data maintenance
berdasarkan tahun. Jika tidak ada maka sistem akan meminta karyawan untuk
memasukkan kembali tahun laporan yang diinginkan. Jika ada maka sistem
STIKOM
menampilkan laporan data maintenance berdasarkan tahun yang dipilih. Setelah
itu jika ingin dicetak, maka sistem akan mencetak laporan data maintenance.
Dalam system flow tersebut terdapat tabel MAINTENANCE.
Membuat laporan maintenance
Karyawan Sistem Mulai Tahun laporan yang diinginkan Mengecek ketersediaan data maintenance berdasarkan tahun MAINTENANCE Ada ? Menampilkan laporan data maintenance berdasarkan tahun yang dipilih Selesai Informasi data maintenance berdasarkan tahun yang dipilih Y T 2 Cetak ? Laporan data maintenance berdasarkan tahun yang dipilih T Y Mencetak laporan data maintenance
Gambar 4.12 System Flow Membuat laporan maintenance
4.2.2 Data Flow Diagram
DFD merupakan representasi grafik dalam penggambaran arus data
sistem secara terstruktur dan jelas sehingga dapat menjadi sarana dokumentasi
yang baik.
A. Context Diagram
Diagram ini menggambarkan rancangan global/keseluruhan dari proses
yang ada pada DFD. Dalam context diagram terlihat entity-entity yang berperan
dalam