Sejarah Terbentuknya
Kota Cirebon
Latar Belakang dan Sejarah
Kota Cirebon adalah salah satu kota yang bersejarah di Indonesia.
Selain itu, dikenal juga dengan Kota Wali karena sebagai pusat
penyebaran agama Islam dengan kebudayaan yang melimpah.
Kebudayaan tidak akan bertahan lama dan langgeng tanpa adanya
tradisi yang dikenal dan dilestarikan oleh masyarakat.
Untuk itu, perlu adanya media informasi yang menarik sebagai acuan.
Fokus Masalah
Solusi Masalah
Agar masyarakat memahami tentang pentingnya sejarah
terbentuknya Kota Cirebon sehingga dibutuhkan media informasi
yang secara langsung dapat dipahami oleh masyarakat serta
mabangun citra positif terhadap kebudayaan dan sejarah yang ada.
Konsep Visual
Tata Letak (Layout)
Desain Layout Agresif adalah jenis layout yang bersifat menyerang.
Agresif dengan menampilkan gambar yang besar bahkan sebagai
latar belakang artikel jika diperlukan.
Bagian teks harus cukup kontras dengan menggunakan jenis huruf
yang legibly (jelas/mudah dibaca).
Tipografi
Media informasi harus memiliki kekuatan yang seimbang dalam
menyampaikan pesan visual yang dapat diterima dan dipahami
dengan mudah oleh target audiens.
•
AmericanType Md Bt
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890 .,:; ‘“/?!@#$%()
•
Ludica Sans
Fotografi
Teknik dasar dalam fotografi meliputi sudut pandang
(compotition/angel), depth of field (ketajaman), exposure
(pencahayaan), dan focus.
Dalam hal ini menggunakan teknik fotografi arsitektur detail.
Warna
Buku Bergambar
Konsep awal media ini unruk memberikan informasi (informatif)
dan mengajak (persuasif) tentang pentingnya Sejarah Terbentuknya
Kota Cirebon. Dalam proses perancangan menggunakan komputer,
Camera, dan software desain Adobe Photoshop dan Illustrator CS4.
Teknis produksi dengan cetak digital (print out) menggunakan
material kertas Art Paper ukuran 29,7cm x 21cm (A4) dengan
orientasi landscape terdiri dari 36 halaman.
Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI TENTANG
SEJARAH TERBENTUKNYA KOTA CIREBON
DK 26313/Tugas Akhir Semester II 2011/2012
Oleh :
Harrys Kosasih 52109046
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
Abstrak
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI TENTANG SEJARAH
TERBENTUKNYA KOTA CIREBON
Oleh :
Harrys Kosasih 52109046
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Indonesia adalah salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Terdiri dari
berbagai suku bangsa, agama, bahasa dan kebudayaan. Indonesia terdiri dari
beberapa provinsi, salah satunya adalah provinsi Jawa Barat yang ada di pulau
Jawa. Seiring dengan berjalannya waktu, kota-kota di provinsi Jawa Barat
mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat. Salah satunya adalah
kota Cirebon. Kota Cirebon sebagai kota pusat penyebaran agama Islam di Jawa
Barat, selain itu kota Cirebon dikenal dengan kota yang bersejarah dengan
kebudayaan dan tradisi yang kuat.
Letak geografis kota Cirebon yang ada di daerah pesisir Pulau Jawa inilah yang menyebabkan kebudayaannya menjadi beraneka ragam. Kebudayaan dan
tradisi tidak akan langgeng tanpa adanya semangat dan kekuatan dari masyarakat khususnya generasi muda untuk melestarikan kebudayaan tersebut. Untuk itu,
perlu adanya media informasi sebagai pendukung untuk lebih mudah mengenal dan memahami tentang sejarah terbentuknya kota Cirebon melalui kebudayaan. Media
dapat menyampaikan informasi yang jelas dan akurat serta mudah dipahami dapat
mendorong terciptanya kemajuan dan kesejahteraan di kota Cirebon. Karena
dengan mengenal dan memahami tentang sejarah terbentuknya kota Cirebon,
masyarakat khususnya generasi muda akan merasa memiliki jati diri, rasa hormat
dan rasa memiliki dengan menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di kota
Cirebon.
Abstract
DESIGN OF INFORMATION MEDIA ABOUT
HISTORY OF CIREBON CITY
By :
Harrys Kosasih 52109046
Visual Communication Design
Indonesia is one of the biggest island country in the world. Indonesia consist of various ethnics, religions, languages, and cultures. Indonesia consist of some provinces, one of the province is West Java Province in java island. In along time, cities in West Java Province experiencing speed development and advancement. One of the city is Cirebon City. Cirebon city is a Islamic religion propagate center in West Java, beside that Cirebon city is history city with strong cultures and tradition.
Geographycal location of Cirebon city is in the north beach Java island, that is cause Cirebon culture to be variety. Cultures and tradition will never strong without spirit and strength of Cirebon society especially young generation to conserve cultures. For that, needful information media to support and knowledge about history of Cirebon city by cultures. Media can extend good information for development and advancement Cirebon city because to support and knowledge about history of Cirebon city, people and young generation will have characteristic, respect and unity for keeping and conserving cultures in Cirebon city with proud to development and advancement Cirebon city.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan
rahmat-Nya yang telah dilimpahkan sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan
pengantar tugas akhir dengan judul “ Perancangan Media Informasi tentang Sejarah Terbentuknya Kota Cirebon”. Laporan ini merupakan salah satu persyaratan wajib dalam Diploma III Program Studi Desain Komunikasi Visual
Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan laporan pengantar
tugas akhir ini tidaklah semudah yang dibayangkan. Berbagai hambatan dan
kesulitan dilalui oleh Penulis, tetapi dalam penyusunannya dengan tekad dan
semangat Penulis banyak mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu, dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Bapak dan Ibu selaku orang tua dan segenap keluarga. 1.
Ibu Rini Maulina, M. Sn selaku Koordinator dan Dosen Pembimbing Tugas 2.
Akhir.
Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Desain Komunikasi Visual 3.
Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Teman-teman dari Kelas DKV10. 4.
Pihak-pihak lain yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan 5.
pengantar tugas akhir ini.
Penulis mengharapkan atas kritik dan saran yang dapat membangun untuk
kelengkapan dan kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, Penulis berharap agar
laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi Penulis sendiri
pada khususnya.
Bandung, Juli 2012
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……..………. i
LEMBAR PENGESAHAN ..……… ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ...………. iii
KATA PENGANTAR ………. iv
DAFTAR ISI ……….... v
DAFTAR GAMBAR ……… vii
BAB I PENDAHULUAN ……… 1
1.1Latar Belakang Masalah……….. 1
1.2Identifikasi Masalah ………... 3
1.3Fokus Masalah ……… 3
1.4Tujuan perancangan ……… 4
BAB II SEJARAH TERBENTUKNYA KOTA CIREBON ……… 5
2.1 Sejarah ……….... 5
2.1.1 Pengertian Sejarah ………... 5
2.2 Kota Cirebon ……….. 6
2.3 Sejarah kota Cirebon ………. 8
2.3.1 Asal-usul Nama Kota Cirebon ……… 8
2.3.2 Terbentuknya Kebudayaan di Kota Cirebon ……….. 9
2.4 Remaja / Anak Muda ………. 10
2.4.1 Perkembangan Psikologi Remaja ……… 11
2.5 Analisa Masalah ………. 12
2.6 Segmentasi ………. 15
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ……… 16
3.1 Strategi Perancangan ……….. 16
3.1.1 Pendekatan Komunikasi ……….. 16
3.1.2 Strategi Kreatif ……… 16
3.1.3 Strategi Media ……….. 16
3.1.4 Strategi Distribusi ……… 17
3.2 Konsep Visual ……… 18
3.2.2 Tata Letak (Layout) ………. 19
3.2.3 Tipografi ………. 20
3.2.4 Fotografi ………. 21
3.2.5 Warna ……….. 22
BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ……….. 23
4.1 Media Utama ……….. 23
4.1.1 Buku Bergambar ………. 23
4.1.2 Teknik Produksi ………. 24
4.2 Media Pendukung ………. 24
4.2.1 Media T-shirt ……….. 25
4.2.2 Media Stiker ……… 25
4.2.3 Media Poster ………... 26
4.2.4 Media Leaflet ……….. 27
4.2.5 Media Kalender ………... 27
4.2.6 Media Amplop ………... 28
4.2.7 Media Pembatas Buku ………... 28
DAFTAR PUSTAKA ………. 29
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.
Indonesia adalah salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, bahasa dan kebudayaan. Indonesia terdiri dari beberapa provinsi, salah satunya adalah provinsi Jawa Barat yang ada di pulau Jawa. Seiring dengan berjalannya waktu, kota-kota di provinsi Jawa Barat mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat. Salah satunya adalah kota Cirebon.
Sebagai salah satu kota yang bersejarah di Indonesia, kota Cirebon tumbuh sejalan dengan berkembangnya zaman. Daerah yang strategis membuat Kota Cirebon menjadi kota yang maju dan mandiri dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah. Kota Cirebon dikenal sebagai kota pusat penyebaran agama Islam di Provinsi Jawa Barat.
2
3
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka diidentifikasi masalah agar masyarakat memahami dengan jelas dan benar tentang pentingnya sejarah kota Cirebon :
• Belum adanya informasi tentang sejarah kota Cirebon yang mudah dipahami bagi masyarakat.
• Kurangnya minat generasi muda sebagai penerus untuk mengetahui sejarah kotanya untuk kemajuan kota Cirebon di masa depan yang lebih baik.
•
Keterbatasan pada media informasi tentang sejarah kota Cirebon.•
Tidak adanya Media Informasi tentang sejarah terbentuknya kota Cirebon yang lebih menarik untuk dipelajari dan dipahami sebagai buku bacaan.1.3 Fokus Masalah
4
1.4 Tujuan dan Manfaat Perancangan
5
BAB II
SEJARAH TERBENTUKNYA KOTA CIREBON
2.1 Sejarah.
2.1.1 Pengertian Sejarah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Sejarah adalah 1) asal-usul
(keturunan) Silsilah; 2) kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa
lampau; riwayat; cerita; 3) pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian
yang benar-benar terjadi di masa lampau; ilmu sejarah. Secara sempit Sejarah
adalah sebuah peristiwa manusia yang bersumber dari realisasi diri, kebebasan
dan keputusan daya rohani. Sedangkan secara luas, Sejarah adalah setiap peristiwa
(kejadian). Sejarah adalah catatan peristiwa masa lampau, studi tentang sebab dan
akibat. Sejarah kita adalah cerita hidup kita.
Secara etimologi atau asal katanya Sejarah diambil dari berbagai macam
istilah. Diantaranya :
Kata dalam bahasa Arab yaitu syajaratun artinya pohon.
Mereka mengenal juga kata syajarah annasab, artinya pohon silsilah.
Pohon dalam hal ini dihubungkan dengan keturunan atau asal usul keluarga raja/
dinasti tertentu. Hal ini dijadikan elemen utama dalam kisah sejarah pada masa
awal. Dikatakan sebagai pohon sebab pohon akan terus tumbuh dan berkembang
dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih komplek/ maju. Sejarah seperti
pohon yang terus berkembang dari akar sampai ke ranting yang terkecil.
Dalam bahasa Jerman, yaitu Geschichte berarti sesuatu yang telah terjadi. Dalam bahasa Belanda yaitu Geschiedenis, yang berarti terjadi.
Dalam bahasa Inggris yaitu History, artinya masa lampau umat manusia. Kata History sebenarnya diturunkan dari bahasa latin dan Yunani yaitu
Historia artinya informasi/pencarian, dapat pula diartikan Ilmu.
Hal ini menunjukkan bahwa pengkajian sejarah sepenuhnya bergantung
kepada penyelidikan terhadap perkara-perkara yang benar-benar pernah terjadi.
Istor dalam bahasa Yunani artinya orang pandai Istoria artinya ilmu yang khusus
untuk menelaah gejala-gejala dalam urutan kronologis.
6
Berdasarkan asal kata tersebut maka sejarah dapat diartikan sebagai
sesuatu yang telah terjadi pada waktu lampau dalam kehidupan umat manusia.
Sejarah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia dan bahkan berkembang
sesuai dengan perkembangan kehidupan manusia dari tingkat yang sederhana ke
tingkat yang lebih maju atau modern.
Menurut Herodotus ahli sejarah dari Yunani yang mendapat sebutan
Bapak Sejarah Dunia mengungkapkan bahwa : Sejarah ialah satu kajian untuk
menceritakan suatu perputaran jatuh bangunya seseorang tokoh, masyarakat, dan
peradaban. Selain itu, sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan
yang pasti melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya
diakibatkan oleh keadaan manusia.
Jadi, pengertian sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam
kehidupan umat manusia.
2.2 Kota Cirebon
Berdasarkan Pemerintah Kota Cirebon, secara geografis Kota Cirebon
terletak pada posisi 108.33o dan 6.41o Lintang Selatan pada pantai Utara Pulau Jawa, bagian timur provinsi Jawa Barat, memanjang dari barat ke timur 8
kilometer, Utara Selatan 11 kilometer dengan ketinggian dari permukaan laut 5
meter dengan demikian Kota Cirebon merupakan daerah dataran rendah dengan
luas wilayah administrasi 37,35 km2 atau 3.735,8 hektar yang mempunyai batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Sungai Kedung Pane.
Sebelah Barat : Sungai Banjir Kanal. Sebelah Selatan : Sungai Kali Jaga.
7
Kota Wali, demikianlah julukan untuk Kota Cirebon karena sebagai pusat
penyebaran agama Islam di Provinsi Jawa barat.. Kota Cirebon terletak di daerah
pantai utara Propinsi Jawa Barat bagian timur. Dengan Letak geografis yang
strategis, yang merupakan jalur utama transportasi dari Jakarta menuju Jawa
Barat, Jawa Tengah, yang melalui daerah utara atau pantai utara (pantura). Letak
tersebut menjadikan suatu keuntungan bagi Kota Cirebon, terutama dari segi
perhubungan, komunikasi, dan perdagangan.
Letaknya yang strategis membuat Kota Cirebon menjadi kota yang sibuk
dengan kegiatan masyarakatnya. Dilalui oleh jalur pantura sebagai pintu gerbang
dalam pendistribusian barang kebutuhan, seperti kebutuhan sandang, pangan dan
papan. Hal ini juga membuat masyarakat Kota Cirebon mau tidak mau ikut serta
dengan kegiatan ini sehingga dapat menambah penghasilan masyarakat. Generasi
muda menjadi ujung tombak sebagai barisan terdepan untuk memajukan Kota
Cirebon sebagai kota yang maju dam mandiri.
Memanfaatkan kekayaan hasil laut yang melimpah karena sebagian besar
penduduk aslinya berpendapatan dari hasil laut. Menjadikan pelabuhan Cirebon
sebagai pelabuhan internasional yang dapat membangkitkan perekonomian
daerah. Memiliki sumber pariwisata daerah yang menjadi tujuan wisata dengan
diimbangi fasilitas yang memadai seperti Hotel berbintang atau wisma
penginapan serta akses jalan yang memadai. Selain itu mempunyai
industri-industri baru, seperti industri-industri rotan dan industri-industri tekstil (batik), lukis kaca, dan
lain-lainnya. Kebudayaan yang melekat pada masyarakat Kota Cirebon merupakan
perpaduan berbagai kebudayaan dari luar yang datang dan membentuk ciri khas
kebudayaan tersendiri. Hal ini dapat dilihat dari beberapa pertunjukan kebudayaan
khas masyarakat kota Cirebon antara lain Tarling, Tari Topeng Cirebon, Sintren,
8
2.3 Sejarah Kota Cirebon
2.3.1 Asal-usul Nama Kota Cirebon
Mengawali sejarah kota Cirebon pada abad ke-14 tepatnya 14 Bagian
Terang (Sukia-Paksa) bulan Caitra tahun Saka 1367 atau 1 Muharram 848 H atau
8 April 1445 Masehi (dijadikan sebagai Hari Lahir Kota Cirebon) di pantai utara
Jawa Barat terdapat sebuah desa nelayan kecil yang bernama Muara Jati.
Penguasa dari Kerajaan Galuh yang ibukotanya Rajagaluh menempatkan seorang
sebagai pengurus pelabuhan atau syahbandar adalah Ki Gedheng Alang-alang.
Pada saat itu Pelabuhan Muara jati sudah banyak disinggahi oleh kapal-kapal
asing untuk berniaga dengan penduduk setempat. Karena perkembangannya yang
sangat pesat, Ki Gedheng Alang-alang memindahkan daerah pemukiman
penduduk ke daerah Lemahwungkuk sebagai daerah Pemukiman 5 KM arah
selatan dari pelabuhan Muara Jati. Daerah ini didatangi oleh saudagar-saudagar
dan dan pedagang (asing) dari daerah lain yang menetap dan bermukim di daerah
tersebut, sehingga daerah ini dinamakan Caruban yang artinya daerah campuran
kemudian mengalami perubahan dalam pengucapannya menjadi Cerbon. Bahkan
setelah menjadi daerah (dukuh/desa) yang besar, diangkatlah Ki Gedheng
Alang-alang sebagai Kuwu Cerbon. Suatu ketika Ki Gedheng Alang-Alang-alang kedatangan
tamu-tamu dari Kerajaan Padjajaran adalah Pangeran Walangsungsang putra dari
Prabu Siliwangi dan istrinya Nyi Mas Indang Ayu beserta adiknya Ratu Mas
Rarasantang. Dengan berjalannya waktu, mereka membuka hutan dengan
menebang pepohonan dan menanami Palawija untuk membangun perkebunan.
Pada malam harinya, mereka menangkap ikan dan rebon(udang kecil) dengan jala
dan sebuah perahu kecil. Semua hasil laut dan perkebunan dijual pada
tengkulak-tengkulak di daerah Palimanan dan Galuh.
Sulendraningrat (1984) menjelaskan “ Adapun air perasan dari rebon dimasak dengan diberi bumbu. Karenanya masyarakat memberi nama daerah pemukiman tersebut dengan nama Dukuh Cirebon “ (h.14).
Setelah Ki Gedheng Alang-alang wafat, ditunjuklah Pangeran
9
Diawali dengan tidak mengirimkan upeti kepada Kerajaan Galuh dan Kerajaan
Padjajaran, akhirnya para raja itu pun murka dengan mengirim bala tentara untuk
menyerang Adipati Cirebon. Namun, ternyata Adipati Cirebon terlalu kuat bagi
bala tentara kerajaan Galuh dan Kerajaan Padjajaran itu sehingga ia pun dapat
memenangkan pertempuran itu. Kemudian setelah kejadian itu, Pangeran
Walangsungsang dan Syarief Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)
memproklamasikan kemerdekaan dan mendirikan Kerajaan Islam Cirebon yang
lepas dari kekuasaan Kerajaan Padjajaran. Kerajaan Islam Cirebon dengan
Pelabuhan Muara Jati yang lalu lintas dan aktifitas perdagangannya berkembang
dengan pesat sampai ke kawasan Asia Tenggara.
2.3.2 Terbentuknya Kebudayaan di Kota Cirebon
Letak geografis Kota Cirebon yang berada di pesisir pulau Jawa inilah
yang menyebabkan kebudayaan di kota Cirebon beraneka ragam. Kebudayaan di
Kota Cirebon yang berkembang sampai saat ini bukan merupakan cerminan
karya, karsa, dan rasa (buah pikiran/ akal budi) masyarakat Kota Cirebon itu
sendiri, melainkan pembiasan dari kebudayaan-kebudayaan dari luar. Sehingga
kebudayaan yang kental itu bercampur dengan kebudayaan lain seperti
kebudayaan China, kebudayaan India, kebudayaan Arab, Kebudayaan Belanda,
dan lain-lain. Kota Cirebon sangat kaya akan sejarah kebudayaan yang dibentuk
oleh keragaman budaya tersebut. Kota Cirebon menjadi sangat terbuka bagi
interaksi budaya yang meluas dan mendalam.
Pada tahun 1447 Masehi, kaum pendatang yang kemudian menetap dan
menjadi penduduk Cirebon saat itu berjumlah sekira 346 orang yang mencakup
beberapa etnis, seperti Sunda, Jawa, Sumatera, Semenanjung, India, Parsi (Persia),
Syam (Syiria), Arab, China,dan Eropa. Sebagai konsekuensi logis dari realitas
masyarakat yang sedemikian plural, proses akulturasi budaya dan sinkrentisme
menjadi sebuah keniscayaan yang tak dapat terelakkan. Secara budaya
kelompok-kelompok etnis tersebut di atas berbaur satu sama yang lain dan saling
10
pengaruh kebudayaan Hindu-Budha (India), China, Islam dan Barat (Eropa). Di
samping itu tetap adanya budaya leluhur (pribumi) yang menyatu kemudian
membentuk struktur peradaban yang khas. Bermula dari situ pulalah, konstruksi
budaya Kota Cirebon dibangun. Sentuhan-sentuhan genetika budaya primordial
yang beragam, secara demografis memainkan peranan yang cukup signifikan
dalam pembentukan karakteristik sekaligus melahirkan kebudayaan yang
cenderung hibrid. Identitas yang hibrid itu kemudian diaplikasikan ke dalam
berbagai bentuk budaya material, mulai dari kain (batik), seni boga, seni
pertunjukan, bangunan-bangunan hingga tempat ibadah bahkan pada kehidupan
sehari-hari yang sifatnya sangat mendasar, seperti pada sistem kepercayaan
masyarakatnya.
Salah satu contoh secara simbolik kebudayaan Cirebon tampak pada
bentuk ornamen kereta Paksi Naga Liman. Kereta kebesaran Kesultanan Cirebon
di masa lampau itu berbentuk hewan bersayap, berkepala naga, dan berbelalai
gajah. Hal tersebut memberikan makna yang sangat mendalam bahwa konstruksi
kebudayaan Cirebon terbentuk dari tiga kekuatan besar, yakni kebudayaan China
(naga), kebudayaan Hindu (gajah), dan kebudayaan Islam (liman). Kaligrafi yang
menggambarkan seekor macan putih dari Cirebon ( Macan Ali) yang dikelilingi
oleh kutipan ayat-ayat Al-Quran dalam tulisan Arab. Piring-piring porselen asli
Tiongkok yang menjadi penghias dinding keraton-keraton di Cirebon. Topeng
Cirebon dan Motif batik Mega Mendung yang menggambarkan awan pembawa
hujan sebagai pembawa kesuburan dan kehidupan merupakan pengaruh dari
kebudayaan China.
2.4 Remaja / Anak Muda
Istilah remaja berasal dari bahasa latin adolescence yang berarti tumbuh
menjadi dewasa. Menurut pakar psikologi Sri Sumini dan Siti Sundari (2004:53)
masa remaja adalah peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa yang
11
Rentang waktu yang dialami seseorang ketika memasuki usia 12-22 tahun. Masa
remaja tetaplah merupakan suatu fase pertumbuhan dan perkembangan antara
masa anak dan masa dewasa. Dalam periode ini pastilah terjadi perubahan yang
sangat pesat dalam dimensi fisik, mental dan sosial. Masa ini juga merupakan
periode pencarian identitas diri, sehingga remaja sangat mudah terpengaruh oleh
lingkungan. Umumnya proses pematangan fisik lebih cepat dari pematangan
psikososialnya. Karena itu seringkali terjadi ketidakseimbangan yang
menyebabkan remaja sangat sensitif dan rawan terhadap stres.
2.4.1 Perkembangan Psikologi Remaja
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia
dan proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau
remaja. Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat
tentang jiwa manusia. Menurut Plato dalam buku Psikologi Umum oleh Kartini
Kartono pada tahun 1996, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari
sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos = ilmu pengetahuan).
Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi
dengan masyarakat dewasa, usia dimana mereka (anak) sudah tidak merasa lagi
dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada pada tingkatan
yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi dalam masyarakat
(dewasa) mempunyai banyak aspek efektif, transformasi intelektual yang khas
dari cara berpikir remaja ini memungkinkan untuk mencapai integrasi dalam
hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataanya merupakan cirri khas yang
umum dari periode perkembangan ini.
Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat
menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja yaitu :
1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
12
3. Adanya perasaan kosong akibat perubahan pandangan dan
petunjuk hidup.
4. Adanya sikap menentang dan menantang pada keadaan, karena
pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab
pertentangan dengan orang lain.
5. Kegelisahan karena banyak hal yang diinginkan tetapi tidak
sanggup untuk memenuhi semuanya.
6. Senagn bereksperimentasi dan bereksploitasi.
7. Mempunyai banyak fantasi, khayalan dan bualan.
8. Kecenderungan membuat kelompok dan kecenderungan kegiatan
yang berkelompok.
Berdasarkan tinjauan teori perkembangan usia remaja adalah masa saat
terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental
dalam aspek kognitif (daya pikir), emosional, sosial, pencapaian dan kepuasan.
Sebagian remaja mampu mengatasi masa transisi ini dengan baik tetapi ada juga
yang mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial sehingga
dapat menimbulkan permasalahan yang dialami oleh remaja.
2.5 Analisa Masalah
Informasi yang benar harus didampingi dengan komunikasi yang jelas,
sehingga pesan yang akan disampaikan tepat sasaran kepada penerimanya. Begitu
juga dengan sejarah terbentuknya Kota Cirebon perlu adanya informasi yang jelas
dan akurat yang dapat diinformasikan kepada masyarakat pada umumnya dan
generasi muda sebagai penerus pada khususnya. Dalam hal ini penulis melakukan
pengamatan atau survey dengan cara wawancara dan menyebarkan angket
pertanyaan kepada target audiens sehingga ditemukan beberapa masalah,
13
Tidak adanya Media Informasi yang lebih menarik
Melalui analisa masalah dengan cara memberikan angket pertanyaan
secara langsung ataupun tidak langsung melalui media sosial seperti Facebook
kepada responden sebagai target audiens media informasi tersebut. Dari hasil
memberikan angket pertanyaan yang diberikan kepada 20 responden diperoleh
jawaban atau komentar yang sebagian besar menyatakan bahwa buku bacaan
tentang sejarah terbentuknya kota Cirebon yang kurang menarik, membosankan
[image:29.595.115.515.269.553.2]dalam membacanya yang dipenuhi dengan teks pada layoutnya.
Gambar II.1 Diagram Angket.
Keterbatasan Media Informasi untuk Remaja (Pelajar)
Analisa masalah dengan cara melakukan pengamatan atau observasi
melalui online pada tanggal 12 Mei 2012, Penulis menemukan tidak adanya
materi pendidikan tentang sejarah terbentuknya kota Cirebon pada buku-buku
mata pelajaran khususnya Sejarah (SMA Kelas XI). Karena sebagai generasi
14
yang dapat mendorong kemajuan dan perkembangan kota Cirebon dimasa
mendatang.
Kurangnya minat generasi muda untuk memahami tentang sejarah terbentuknya kota Cirebon.
Melalui analisa masalah dengan cara menulis artikel wawancara dengan
staf dari Dinas Sosial Kota Cirebon tentang persoalan dan masalah sosial yang
ditimbulkan akibat kurangnya minat generasi muda untuk memahami tentang
pentingnya sejarah terbentuknya kota Cirebon. Permasalahan dan persoalan sosial
tersebut diantaranya adalah perilaku yang kontardiktif dalam diri seseorang, yang
secara kuat menimbulkan berbagai tindakan agresif yang berlebihan sehingga
kreatifitas dan produktifitas generasi muda yang menurun, bermalas-malasan,
sikap yang tidak bertanggung jawab, bahkan tindakan yang menjurus pada
kriminalitas seperti mencoret-coret dinding perkotaan dan merusak fasilitas
umum, melanggar aturan lalu lintas atau ugal-ugalan dijalan raya sebagai awal munculnya “geng motor”, perkelahian antarpemuda, penyalahgunaan minuman keras dan narkoba yang menimbulkan perilaku yang tidak sesuai dengan
norma-norma kehidupan di masyarakat, dan tindakan anarkis lainnya. Tetapi dengan
memahami kebudayaan dan sejarah terbentuknya kota Cirebon, generasi muda
telah memiliki jati diri daerahnya, rasa memiliki yang dapat menjaga dan
melestarikan kebudayaan yang ada dengan menghargai dan menghormatinya.
Untuk itu perlu adanya media informasi tentang terbentuknya kota Cirebon yang
15
2.6 Segmentasi
1. Geografis
Ditunjukan kepada pelajar/mahasiswa dan masyarakat pada
umumnya di wilayah Kota Cirebon dan kota sekitarnya yang
sering berpergian ke Kota Cirebon.
2. Psikografis
Sangat mudah dipengaruhi kebudayaan lingkungan, minat dan
tertarik untuk mengapresiasikan kebudayaan.
Memiliki hobi atau yang menyukai membaca.
Memiliki rasa ingin tahu terhadap sejarah daerah dan menyukai
wisata (study tour).
3. Demografis
Remaja (usia sekolah).
Jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang berusia 12 – 22 tahun.
Profesi sebagai pelajar, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.
16
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1 Strategi Perancangan.
Pada strategi perancangan dibutuhkan gagasan yang tepat dan efektif
untuk menyampaikan media informasi yang baik dan akan menghasilkan karya
yang lebih maksimal. Dimulai dengan tahapan strategi perancangan terlebih
dahulu kemudian mengacu pada konsep visual yang akan dibuat.
3.1.1 Pendekatan Komunikasi
Sebuah media informasi yang benar harus didampingi dengan komunikasi
yang jelas, sehingga pesan yang disampaikan tepat sasaran kepada penerimanya.
Begitu juga dengan Sejarah Terbentuknya Kota Cirebon yang perlu
diinformasikan kepada masyarakat pada umumnya dan generasi muda pada
khususnya. Hal ini perlu adanya pendekatan komunikasi yang bertujuan persuatif
(mengajak) dan informatif (menyampaikan) pesan yang akan disampaikan
sehingga baik secara langsung dan tidak langsung dapat memberikan pandangan
positif terhadap masyarakat khususnya generasi muda tentang pentingnya Sejarah
Terbentuknya Kota Cirebon yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3.1.2 Strategi Kreatif
Dalam pendekatan Kreatif yang dirancang dengan sedemikian rupa untuk
menarik perhatian awal dari target audiens dengan cara menyatukan teknik
fotografi/ilustrasi dan tipografi kedalam rancangan media informasi tersebut.
Selain itu, dipadukan dengan warna dan tema yang disesuaikan dengan rancangan
media informasi tersebut agar target audiens dapat memahami dan mengetahui
17 3.1.3 Strategi Media
Media adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan informasi atau pesan dari satu orang kepada orang lain sehingga
pesan yang disampaikan tepat dan dapat dipahami. Media yang dipilih sebagai
media informasi pada sejarah terbentuknya kota Cirebon adalah :
1. Buku
Sebagai media utama untuk menyampaikan informasi yang sangat
lengkap dan mendetail tentang sejarah terbentuknya kota Cirebon
kepada generasi muda khususnya dan masyarakat di kota Cirebon pada
khususnya.
2. Poster
Sebagai media yang mendukung untuk menyampaikan informasi
kepada target audiens. Dengan tema yang menarik dan penempatannya
pada tempat-tempak yang strategis seperti, sekolah-sekolah, cafe-cafe
sebagai tempat berkumpulnya anak muda, dan tempat keramaian
lainnya.
3. Internet
Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, internet dijadikan
sebagai media informasi yang cepat dalam menyebarkan sebuah
informasi, salah satunya melalui media sosial internet seperti facebook.
3.1.3 Strategi Distribusi
Media informasi ini didistribusikan kepada Dinas Pendidikan Kota
Cirebon sebagai sarana pendukung dalam proses pembelajaran serta buku acuan
yang efektif untuk diserahkan kepada sekolah-sekolah di Kota Cirebon, Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan sebagai penyalur media informasi tersebut untuk
18 3.2 Konsep Visual
Dalam proses penyampaian media informasi tentang sejarah terbentuknya
Kota Cirebon kepada target audiens, maka dibutuhkan konsep visual yang tepat
dan efektif sehingga menarik dan dapat dipahami dengan jelas. Ada pun
konsep-konsep visualnya sebagai berikut :
3.2.1 Format Desain
Pada media informasi ini telah ditemukan gaya yang akan dipakai untuk
memudahkan penyampaian bahasa visual melalui layout, tipografi, ilustrasi dan
warna sehingga mudah dipahami dan dimengerti oleh target audiens.
• Buku
Dengan format hard cover ukuran A4 dengan diaplikasikan pada kertas art
19
Gambar III.1 Format Buku
Sumber : idealog.co.cz
3.2.2 Tata Letak ( layout )
Dalam proses perancangan media informasi ini menggunakan layout
dengan komposisi yang menarik sehingga dapat mewakilkan pesan dan kesan
yanga ada pada media informasi tersebut sehingga target audiens mudah
memahami dan mengerti tentang sejarah terbentuknya Kota Cirebon. Desain lay
out Agresif, jenis ini bersifat menyerang. Siapa orangnya yang tidak ingin meraih
dan melihat (sebelum kemudian membaca) isinya. Keagresifan dari desain ini
dibuat dengan menampilkan gambar yang besar dan bahkan sebagai latar
belakang artikel jika perlu. Gambar yang besar sekaligus untuk menggantikan
peran white space secara berkebalikan. Jika gambar tampil kuat, bagian teks harus
cukup kontras untuk dibaca, baik dengan memberikan background maupun
menggunakan jenis huruf yang sangat legibly (dapat dibaca) dalam warna yang
20
[image:36.612.122.499.104.365.2]
Gambar III.2 Layout Buku
Sumber : blogspot.com
3.2.3 Tipografi
Pemilihan dan penggunaan huruf dalam media informasi ini harus
diperhatikan karena antara konsep dan tipografi yang akan dibuat untuk media
informasi harus memiliki kekuatan yang seimbang dalam menyampaikan pesan
visual yang dapat diterima dan dipahami dengan mudah oleh target audiens.
Dalam hal ini ditekankan pada readability dan legitibility, untuk itu menggunakan
satu type font family contohnya Lucida Type Family.
•
!"#$%
& '() *+, - . /01234 5
21
•
!"#$%&'()*+,-./012345
•
!"#
$% &'() *+ ,- . / 012345
6789:;<=>? @ABCDEFGHIJK
3.2.4 Fotografi
Definisi fotografi, fotografi berasal dari bahasa Yunani yaitu Phobos yang
berarti cahaya dan graphoo yang berarti menulis. Fotografi adalah pembuatan
gambar dengan menggunakan lensa dan film atau pelat peka cahaya. Istilah
fotografi pertama kali digunakan oleh Sir John Herschel pada tahun 1839. Teknik
dasar dalam fotografi meliputi sudut pandang (compotition/angle), depth of field
(ketajaman), exposure (pencahayaan), dan focus. Dalam hal ini menggunakan
teknik fotografi arsitektur detail, yaitu memotret bagian-bagian tertentu yang
dianggap istimewa dari sebuah bangunan atau menonjolkan hal unik yang ada
[image:37.612.185.458.514.692.2]didalam sebuah bangunan.
Gambar III.2 Arsitektur Masjid
22 3.2.5 Warna
Penggunaan material pada media informasi ini sangat mempengaruhi
tampilan dari media informasi tersebut. Penggunaan warna didalam perancangan
media informasi yang ada antara lain warna subtraktif (warna berbasis CMYK
(Cyan, Magenta, Yellow, Key(black)) secara umum dapat dikatakan warna yang
dapat dilihat mata karena ada pantulan cahaya sebagai prinsip warna untuk
media cetak. Sesuai dengan fungsi dan kegunaannya,. warna yang dipilih juga
[image:38.612.127.463.262.397.2]menentukan sifat dari konsep visual pada media informasi ini.
Gambar III.4 Warna Subtraktif
23
BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA
4.1 Media Utama 4.1.1 Buku Bergambar
Konsep awal proses perancangan dan tujuan buku bergambar Sejarah
terbentuknya Kota Cirebon adalah memberikan informasi (informatif) tentang
Sejarah dan kebudayaan yang ada di kota Cirebon serta mengajak (persuatif)
masyarakat khususnya pemuda sebagai generasi penerus untuk menjaga dan
melestarikan kebudayaan sebagai warisan dari leluhur. Proses pembuatan dalam
perancangan buku bergambar Sejarah Terbentuknya Kota Cirebon ini
menggunakan komputer sebagai alat bantu utama (hardware), kamera DSLR
Canon 550D dalam proses pengambilan gambar, dan menggunakan perangkat
lunak (software) grafis seperti Adobe Photoshop CS4 dan Adobe Illustrator CS4
[image:39.595.190.434.427.628.2]sebagai pendukung dan mempermudah dalam proses pembuatannya.
Gambar IV.1 Buku Sejarah Terbentuknya Kota Cirebon
Buku bergambar Sejarah Terbentuknya Kota Cirebon sebagai media
informasi utama yang ditujukan kepada target audiens. Teknis produksi dengan
cetak digital (print out) menggunakan material kertas Art Paper ukuran 21cm x
24
4.1.2 Teknik Produksi
Perangkat lunak (Software) grafis yang digunakan adalah Adobe
Photoshop CS4 baik pada sampul dan halaman isi dengan menggabungkan
beberapa gambar serta pengunaan tools pada Adobe Photoshop CS4 seperti
pengaturan Brightness/Contrast, Layer, Level, Curves, Hue/Saturation,
shadows/highlights dan pengurangan opacity, brush tools serta plug-in color efex
[image:40.595.137.488.279.486.2]pro 3.0.
Gambar IV.2 Teknik Pembuatan Buku
4.2 Media Pendukung
Media pendukung dalam hal ini bersifat sebagai pengingat (merchandise)
dan dapat digunakan oleh target audiens bahkan dapat digunakan juga sebagai
25
4.2.1 T-shirt
Spesifikasi Media T-shirt dengan teknik produksi Print DTG (Direct To
[image:41.595.202.426.169.431.2]Garment) menggunakan material kain bahan Combat 30S ukuran L.
Gambar IV.3 Media T-shirt
4.2.2 Media Stiker
Spesifikasi Media Stiker dengan teknik produksi Print Out menggunakan
26
Gambar IV.4 Media Stiker
4.2.3 Media Poster
Spesifikasi Media Poster dengan teknik produksi Print Out menggunakan
material kertas Art Paper ukuran 29.7cm x 42cm (A3) dengan orientasi Portrait.
[image:42.595.209.417.400.694.2]27
4.2.4 Media Leaflet
Spesifikasi Media Leaflet dengan teknik produksi Print Out menggunakan
kertas material Art Paper ukuran 14.8cm x 21cm (A5) dengan orientasi Portrait
[image:43.595.234.393.187.402.2]dipasang pada acrylic.
Gambar IV.6 Media Leaflet
4.2.5 Media Kalender
Spesifikasi Media Kalender dengan teknik produksi Print Out
menggunakan kertas material Art Paper ukuran 29,7 cm x 42 cm (A3) dengan
orientasi Landscape.
[image:43.595.200.426.548.712.2]28
4.2.6 Media Amplop
Spesifikasi Media Amplop dengan teknik produksi Print Out
menggunakan kertas material HVS ukuran 24,5 cm x 11,5 cm dengan orientasi
[image:44.595.168.458.189.325.2]Landscape.
Gambar IV.8 Media Amplop
4.2.7 Media Pembatas Buku
Spesifikasi Media Pembatas Buku dengan teknik produksi Print Out
menggunakan kertas material Art Paper ukuran 5,5 cm x 11,5 cm.
[image:44.595.235.387.454.695.2]DAFTAR PUSTAKA
Sulendraningrat.(1978).Carita Purwaka Caruban Nagari.Cirebon:
Sulendraningrat.(1984).Babad Cirebon.Cirebon:
Sulendraningrat.(2005).Naskah Pangeran Wangsakerta.Bandung:Pustaka Jaya.
Rustan, Surianto. (2010). Huruf Font Tipografi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Rustan, Surianto.(2009).Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta : Gramedia.
Sihombing, Danton. (2001). Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga
Concept, Majalah Desain Grafis. V01/01’04. (2004). Jakarta : PT Concept Media.
http://www.kota-cirebon.go.id.htm
[ 28 Desember 2011 ]
http://multiply.com/mu/djawatempodoeloe/image/36/photos/246.JPG
[ 16 Januari 2012 ]
http://idealog.co.cz/magazine-layout/image/54.JPG
[ 8 Juni 2012 ]
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Harrys Kosasih
Alamat Lengkap : Jalan Pangeran Walangsungsang N0.9
RT 01/RW 03 Desa Jati Seeng Kidul
Kecamatan. Ciledug Kabupaten Cirebon
Provinsi Jawa Barat Indonesia
Nomer Telephone / HP : 085728289529
E-mail : harryskosasih@yahoo.com
: hks_power99@yahoo.com
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 29 Juli 1988
Status Marital : Belum Menikah
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Kecakapan Bahasa : Bahasa Indonesia
: Bahasa Inggris ( pasif )
: Bahasa Jawa
: Bahasa Sunda
Pendidikan Formal : Sekolah Dasar Lulus Tahun 2000
: Sekolah Menegah Pertama Tahun 2003