LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menenpuh Mata Kuliah Kerja Praktek
Jenjang Studi Strata 1
Oleh :
NAMA : HERLAS TIA DEKAYANI
NIM : 21110226
PRORAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
iv DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL... vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek... 1
1.2 Maksud dan Tujuan KerjaPraktek... 3
1.3 Kegunaan Kerja Praktek... 3
1.4 Metode Kerja Praktek... 4
1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek... 5
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 8
2.2 Struktur Organisasi... 9
2.3 Uraian Tugas Dinas Kesehatan Kota Bandung…... 10
2.4 Aspek Kegiatan... 27
v
3.1.1.2 Karakteristik Prosedur... 30
3.1.1.3 Manfaat Prosedur... 30
3.1.2 Pengertian Gaji... 31
3.1.2.1 Definisi Gaji... 31
3.1.2.2 Prosedur Gaji... 32
3.1.2.3 Fungsi Peggajian... 33
3.1.2.4 Tujuan Penggajian... 33
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek... 34
3.2.1 Prosedur Penggajian PNS Dinas Kesehatan... 34
3.2.2 Tujangan yang diberikan dalam Penggajian PNS Dinas Kesehatan ... 35
3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek... 39
3.3.1 Analisis Prosedur Penggajian PNS... 39
vi BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan... 41
4.2 Saran... 42
DAFTAR PUSTAKA...
LAMPIRAN-LAMPIRAN...
i
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr.Wb
Dengan memanjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang selalu
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kerja Praktek di Dinas Kesehatan Kota Bandung. Laporan kerja praktek
yang berjudul “TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGGAJIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PADA DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG” ini penulis ajukan untuk melengkapi salah satu mata Kuliah Kerja Praktek.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan baik dalam pengumpulan data maupun tata cara penyusunan,
pembahsan masalah serta penyajiannya mengingat keterbatasan kemampuan dan
ilmunyang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik
dari semua pihak yang sifatnya membangun.
Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia
2. Dr. Surtikanti, SE. M. Si., Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi
sekaligus sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dan
mengarahkan penulis dalam menyusun Laporan Kerja Praktek.
3. Inta Budi Setyanusa,SE.,M.Ak. selaku Dosen Wali 4 AK 5 yang telah
ii
dan doanya yang tak pernah mereka hentikan untuk penulis.
6. Semua teman 4AK5 yang selalu memberikan saran, nasihat dan dukungan
yang terbaik kepada penulis baik secara moril dan materil serta doanya yang
tak kunjung henti.
7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan
Kerja Praktek yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas doa
dan semangantnya.,
Penulis berharap semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya bagi semua pihak tersebut di atas dan semoga amal baik yang telah
diberikan kepda penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT, Amin.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca.
Bandung, Desember 2013
Penulis
Herlas Tia Dekayani
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Informasi Terstruktur. Jakarta : Erlangga.
Mulyadi. 2008 Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Cetakan Keempat, Jakarta :
Salemba Empat
Hasibuan, S.P. 2007 Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta :
BumiAksara
Azhar Sutanto. Prof. Dr. SE.,M.Bus.,Ak.2009. Sistem Informasi Manajemen.
Bandung : Lingga Jaya
Soemarso, SR. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi 5. Yogyakarta : Salemba
Empat.
www.elibunikom.ac.id
1 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Perkembangan dunia usaha saat ini terlihat semakin maju baik disektor
swasta maupun pemerintah. Dengan adanya kemajuan pada dunia usaha maka
akan dapat mendukung pemerintah dalam mensukseskan pembangunan terutama
pada sektor pembangunan ekonomi, seiring dengan pesatnya laju pertumbuhan
ekonomi, maka akan menimbulkan bebagai masalah baik internal maupun
eksternal. Hal ini menyebabkan kebutuhan akan informasi yang sesuai, tepat
waktu, dan terkontrol (Weni Novianti ; 2009).
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan modal dasar pembangunan
nasional, oleh karena itu maka kualitas sumber daya manusia senantiasa harus
dikembangkan dan diarahkan agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan.
Berbicara mengenai sumber daya manusia sebenarnya dapat dilihat dari 2 (dua)
aspek yaitu aspek kualitas dan aspek kuantitas. Aspek kuantitas mencakup jumlah
sumber daya manusia yang tersedia, sedangkan aspek kualitas mencakup
kemampuan sumber daya manusia baik fisik maupun non fisik/kecerdasan dan
mental dalam melaksanakan pembangunan, sehingga dalam proses pembangunan
pengembangan sumber daya manusia sangat diperlukan, sebab kuantitas sumber
daya manusia yang besar tanpa didukung kualitas yang baik akan menjadi beban
pembangunan suatu bangsa (Onxthesa Defri ; 2011).
Gaji merupakan suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan
2
menerima gaji apabila ikatan kerjanya kuat. Dilihat dari jangka waktu
penerimaannya, gaji pada umumnya diberikan pada setiap akhir bulan, sedang
upah diberikan pada setiap hari ataupun setiap minggu. Dalam hal ini, pengertian
gaji untuk seterusnya disebut sebagai gaji pokok. Dan Besarnya gaji pokok yang
diberikan kepada seorang karyawan, biasanya sangat tergantung dengan latar
belakang pendidikan yang dimiliki, kemampuan maupun pengalaman kerjanya
(Onxthesa Defri ; 2011).
Dinas Kesehatan merupakan salah satu SKPD (Satuan Kerja Perangkat
Daerah) di lingkungan pemerintah Kota Bandung yang bertanggung jawab dalam
bidang pembangunan kesehatan (Bambang, Staff Accounting Penerimaan Dinas
Kesehatan,2013).
Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana otonomi daerah dalam bidang
kesehatan dan dipimpin langsung oleh seorang Kepala Dinas (Kadin). Kadin
berkedudukan dibawah Bupati serta bertanggung jawab langsung pada Bupati
melalui sekretaris Daerah (Sekda), (Paula Candra ; 2013).
Pemberdayaan gaji dan tunjangan karyawan merupakan kegiatan terbesar
dari kegiatan pengeluaran yang terjadi di suatu perusahaan atau instansi,sehingga
diperlukan pengendalaian gaji yang memadai guna mencegah
penyimpangan-penyimpangan baik sengaja maupun tidak sengaja, setiap perusahaan maupun
instansi seringkali menghadapi masalah dalam menjalankan kegiatan usahanya
mulai dari permasalahan sederhana sampai permasalahan yang lebih kompleks,
semua ini memerlukan penanganan yang serius agar masalah tersebut dapat
Terdapat fenomena dalam prosedur penggajian di Dinas Kesehatan yaitu
masih terdapat pegawai yang tidak melaporkan terhadap tunjangan anak dimana
tunjangan anak tersebut sudah melebihi batas ketentuan (umur anak tersebut),
(Karya, staff keuangan Dinas Kesehatan,2013)
Berdasarkan latar belakang dan uraian tersebut maka penulis mengambil
judul : “TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGGAJIAN PEGAWAI
NEGERI SIPIL (PNS)PADA DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG.”
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
1.2.1 Maksud Kerja Praktek
Maksud dari kerja praktek adalah untuk mengetahui prosedur penggajian
pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Kesehatan Kota Bandung.
1.2.2 Tujuan Kerja Praktek
Ada pun tujuan dari Kerja Praktek yang hendak penulis lakukan adalah :
1. Untuk mengetahui prosedur penggajian karyawan PNS pada kantor Dinas
Kesehatan kota Bandung
2. Untuk mengetahui tunjangan yang diberikan dalam penggajian karyawan PNS
pada kantor Dinas Kesehatan kota Bandung
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Adapun Kegunaan Kerja Praktek dapat bermanfaat bagi :
1. Penulis
4
di Dinas Kesehatan kota Bandung.
2. Perusahaan
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak instansi dalam
memperbaiki prosedur penggajian karyawan di Dinas Kesehatan kota
Bandung.
3. Pihak Lainnya
Diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang berguna untuk
bahan referensi mengenai tinjuan atas prosedur penggajian sehingga penelitian
yang dilakukan oleh penulis dapat diteruskan lebih jauh.
1.4 Metode Kerja Praktek
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis melaksanakan kerja
praktek dengan menggunakan metode Block Release, yaitu suatu penelitian yang
dilaksanakan pada waktu tertentu, yakni suatu metode yang menjelaskan bahwa
pelaksanaan kerja praktek tersebut dilaksanakan dalam 1 (satu) periode tertentu.
Kerja praktek tersebut dilaksanakan selama 1 bulan dalam waktu 21
(duapuluhsatu) hari.
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penyusunan
laporan ini sebagai berikut:
1)Study Lapangan (Field Research)
Yaitu pelaksanaan kerja praktek dengan cara mengikut sertakan diri
2)Observasi (observation)
Yaitu penelitian data secara langsung ke Instansi dengan cara melakukan
kerja praktek selama satu bulan, guna mengetahui secara langsung
pelaksanaan kegiatan dan proses penyusunan dan pelaksanaan.
3) Wawancara (Intervew)
Yaitu pengumpulan secara langsung dengan cara berkomunikasi langsung
dengan dosen pembimbing terutama dengan karyawan yang terlibat
langsung dalam keperluan data yang diperlukan oleh penulis
4) Studi Dokumen (Ducoment Reseach)
Yaitu pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen
atau arsip-arsip perusahaan yang diperlukan dalam menujang penulisan
laporan kuliah kerja praktek.
5) Studi Kepustakaan (Library Reseach)
Yaitu pengumpulan data dengan cara menggunakan buku-buku Akuntansi
yang terdapat di perpustakaan maupun di perpustakaan Instansi tempat
penulis melakukan praktek
1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Kegiatan Kerja Praktek dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kota Bandung,
yang bertempatkan di Jl. Supratman No.73 Dalam pelaksanaan kerjanya Penulis
ditempatkan di Bagian Penerimaan .Kerja Praktek dilaksanakan mulai tanggal 09
Juli sampai dengan 09 Agustus 2013. Adapun waktu kerjanya adalah
6
kerja praktek bertepatan dengan bulan suci ramadhan waktu kerjanya pun
dikurangi adalah sebagai berikut : Senin s/d Jum;at (07.30-14.30) Sabtu dan
Table 1.5.1
Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Keterangan (2013)
Minggu ke
Juni Juli Agus Okt Nov Des
IV I II III I II
Persiapan
1. Mengambil surat izin keterangan kerja praktek
2. Survei kerja praktek
3. Mengajukan diri untuk kerja praktek ke perusahaan
Pelaksanaan
1. Mengajukan surat izin kerja praktek
2. Meminta surat pengantar perusahaan
3. Kerja praktek
4. Pengambilan data ditempat Kerja Praktek
Pelaporan
1. Bimbingan dan Penyusunan
8 BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1Sejarah singkat Dinas Kesehatan Kota Bandung
Dinas Kesehatan Kota Bandung adalah salah satu instansi pemerintah yang
sudah ada sejak zaman kependudukan Belanda.Pada Tahun 1946-1949 Dinas
Kesehatan disebut “Plaatselijke gezond Heidsdienst Bandoeng” yang berkantor di
Gemeente Bandung (sekarang dikenal sebagai Kantor Pemerintahan daerah
Kotamadya Bandung).Pimpinannya adalah Dr. Molte V. Kuhlewein sebagai
Hoofd Gouvernmentsart Hoofd V.D. Plaatselijke Genzondheilds Bandoeng.
Pada tahun 1950, “Plaatselijke gezond Heidsdienst Bandoeng” berubah nama
menjadi “Jawatan Kesehatan Kota Bandung” yang dipimpin oleh seorang Kepala
Jawatan Kesehatan Kota Bandung.
Pada tahun 1950, Jawatan Kesehatan Kota Besar Bandung terdiri dari 10 Balai
Pengobatan kemudian pada tahun 1972 berkembang menjadi 4 pusat kesehatan
yang terdiri dari :
1 Pusat Kesehatan Masyarakat,
18 Balai Kesehatan Khusus,
18 Balai Kesehatan Ibu dan Anak,
6 Klinik Bersalin
Berdasarkan SK No.50 Tahun 1952 tentang pelaksanaannya yaitu penyerahan
sebagai Pemerintah Pusat mengenai Kesehatan kepada daerah-daaerah di kota
berangsur-angsur diserahkan kepada pemerintah daerah Kotamadya Dati II
Bandung dan status pegawainya terdiri dari :
Pegawai Medis Teknis
Pegawai Tata Usaha dan
Pegawai Pemberantas Penyakit Cacar dan Mata.
Dinas Kesehatan Kota Bandung selalu mengalami pindah-pindah tempat, pada
tahun 1960 pindah ke Jalan Badak Singa No.10 Bandung, menempati sebagian
kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sampai tanggal 9 Oktober 1965.
Pada tanggal 10 Oktober 1965 Dinas kesehatan pindah lagi ke Jalan Supratman
No.73 hingga sekarang.
Dinas Kesehatan Kota Bandung didirikan berdasarkan Peraturan Daerah No.5
tahun 2001 dan disahkan oleh Gubenur Jawa Barat.
2.2Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Bandung
Pada dasarnya struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang
menggambarkan hubungan antara bagian-bagian yang terkait dalam suatu
organisasi dan biasanya digambarkan dalam bentuk bagan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No.05 Tahun 2001, maka
susunan organisasi Dinas Kesehatan Kota Bandung terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Umum
10
c. Sub Bagian Kepegawaian
3. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan, membawahi :
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar
b. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
c. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus
4. Bidang Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan, membawahi :
a. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
b. Seksi Pemantau Penyakit
c. Seksi Penyehatan lingkungan
5. Bidang Sumber Daya Kesehatan, membawahi :
a. Seksi Pendayagunaan Tenaga dan Sarana Kesehatan
b. Seksi Promosi Kesehatan
c. Seksi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
6. Bidang Bina Program Kesehatan, membawahi :
a. Seksi Penyususnan Program Kesehatan
b. Seksi Evaluasi Program Kesehatan
c. Seksi Data dan Informasi Program Kesehatan
7. Kelompok Jabatan Fungsional
8. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
2.3 Uraian Tugas Dinas Kesehatan Kota Bandung
Berikut ini akan dijelaskan tentang uraian tugas dari setiap bidang dan
1. Kepala Dinas
1) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan
pemerintah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan
pembantuan.
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ,
Kepala Dinas mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis lingkup bina pelayanan kesehatan,
pengendalian penyakit dan penyehatan dan bina program kesehatan.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
bina pelayanan kesehatan, pengendalian penyakit dan penyehatan,
lingkungan. Sumber daya kesehatan dan bina program kesehatan.
c. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang bina pelayanan kesehatan,
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan sumber daya
kesehatan dan bina program kesehatan.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
e. Pembinaan monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan
kegiatan Dinas.
2. Sekretariat
1) Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas
Kesehatan lingkup kesekretariatan.
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
12
a. Perencanaan penyusunan rencana kegiatan kesektariatan.
b. Pelaksanaan pelayanan administrasi kesektariatan Dinas yang meliputi
administrasi umum dan kepegawaian, program dan keuangan.
c. Pelaksanaan, pengkoordinasian, penyusunan, perencanaan, evaluasi
dan pelaporan kegiatan Dinas.
d. Penyusunan petunjuk pelaksanaan teknis dan standar operasional
(SOP) di lingkungan kesekretariatan.
e. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang.
f. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
kesektariatan.
A. Sub Bagian Umum
1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Sekretariat lingkup administrasi Umum.
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Sub Bagian Umum mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup
administrasi umum.
b. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah
dinas, penataan kearsipan Dinas, penyelenggaraan keprotokolan,
perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas.
B. Sub Bagian Keuangan
1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas sekretariat lingkup keuangan.
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program serta penyusunan
bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan.
b. Pelaksanaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyusunan
rencana. Penyusunan bahan, pemprosesan, pengusulan dan
pengelolaan dan anggaran. Koordinasi pengolahan dan
pengendalian keuangan serta penyusunan laporan keuangan Dinas.
c. Pelaporan lingkup kegiatan administrasi keuangan.
C. Sub Bagian Kepegawaian
1) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanaan
sebagian tugas Sekretariat dinas lingkup administrasi kepegawaian.
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Sub Bagian Kepegawaian mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana dan program lingkup lingkup penyusunan
program farmasi, evaluasi program kesehatan serta data dan
informasi program kesehatan;
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup penyusunan program
kesehatan serta evaluasi program kesehatan serta data dan
14
c. Pelaksanaan lingkup penyusunan program kesehatan, evaluasi
program kesehatan serta data dan informasi program kesehatan;
dan
d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup
penyusunan program kesehatan, evaluasi program kesehatan serta
data dan informasi program kesehatan.
3. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan
1) Bidang Bina Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Dinas lingkup Bina Pelayanan Kesehatan.
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Bidang Bina Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program lingkup pelayanan kesehatan dasar ,
pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan kesehatan khusus.
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pelayanan kesehatan dasar,
pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan kesehatan khusus.
c. Pelaksanaan lingkup pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan
rujukan dan pelayanan kesehatan khusus.
d. Pengkajian rekomendasi dan pemantauan penyelenggaraan lingkup
pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan
pelayanan kesehatan khusus.
e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pelayanan
A. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar
1) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar mempunyai tugas pokok
melaksanakansebagian tugas dan Bidang Bina Pelayanan Kesehatan
lingkup pelayanankesehatan dasar.
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Seksi pelayanan Kesehatan Dasar mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pelayanan kesehatan
dasar.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pelayanan kesehatan
dasar.
c. Penyusunan petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis dan standard
operatingprocedure (SOP) dalam lingkup pelayanan kesehatan
dasar.
d. Penyusunan perencanaan dan pengembangan program,
pembinaan,pengawasan, pengendalian dan analisis hasil kegiatan
pelayanankesehatan dasar.
e. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan kesehatan
dasar.
B. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
1) Seksi Pelayanan kesehatan Rujukan mempunyai tugas pokok
melaksanakansebagian tugas Bidang Bina Pelayanan Kesehatan
16
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), SeksiPelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pelayanan
kesehatanrujukan.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pelayanan kesehatan
rujukan.
c. Penyusunan petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis dan standard
operatingprocedure (SOP) dalam lingkup pelayanan kesehatan
rujukan.
d. Penyusunan perencanaan dan pengembangan program, pembinaan,
pengawasan, pengendalian dan analisis hasil kegiatan
pelayanankesehatan rujukan.
e. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan kesehatan
rujukan.
C. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus
1) Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus mempunyai tugas pokok
melaksanakansebagian tugas Bidang Bina Pelayanan Kesehatan
lingkup pelayana kesehatankhusus.
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pelayanan kesehatan
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pelayanan kesehatan
khusus.
c. Penyusunan petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis dan standard
operating procedure (SOP) dalam lingkup pelayanan kesehatan
khusus.
d. Penyusunan perencanaan dan pengembangan program,
pembinaan,pengawasan, pengendalian dan analisis hasil kegiatan
pelayanan kesehatan khusus.
e. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan kesehatan
khusus.
4. Bidang Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan
1) Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai
tugasmelaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pengendalian penyakit
danpenyehatan lingkungan.
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai
fungsi:
a. Perencanaan dan penyusunan program lingkup pencegahan
danpemberantasan penyakit, pemantau penyakit dan penyehatan
lingkungan.
b. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis dan bahan kebijakan
pencegahan dan pemberantasan penyakit, pemantau penyakit, dan
18
c. Pelaksanaan lingkup pencegahan dan pemberantasan penyakit,
pemantau penyakit, dan penyehatan linkungan dan
d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup, pencegahan
dan pemberantasan penyakit, pemantau penyakit, dan penyehatan
lingkungan.
A. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
1) Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit menpunyai tugas
pokokmelaksanakan sebagian tugas Bidang Pengendalian Penyakit
Dan PenyehatanPenyakit lingkup pencegahan dan pemberantasan
penyakit.
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimagsud pada ayat
(1), Seksipencegahan dan Pemberantasan Penyakit mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pencegahan
danpemberantasan penyakit.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pencegahan
danpemberantasan penyakit.
c. Pelaksanaan lingkup pencegahan dan pemberantasan penyakit
yangmeliputi pencegahan dan pemberantasan penyakit meliputi
survailansepidemiologi, pengawasan jalur penyebaran penyakit,
tindakan karantina,penyuluhan dan pelaksanaan pencegahan dan
pemberantasan penyakit.
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pencegahan
B. Seksi Pemantau Penyakit
1) Seksi Pemantau Penyakit mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagiansebagian tugas Bidang Pengendalian Penyakit Dan
Penyehatan Lingkunganlingkup pemantauan penyakit.
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), SeksiPemantau Penyakit mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan dan penganalisaan data longkup pemantau penyakit.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pematau penyakit.
c. Pelaksanaan lingkup pemantau penyakit yang meliputi
pelaksanaanpemantau penyakit, pengamatan dan penyelidikan
penyakit dan perilakupenyebaran penyakit serta penelitian wabah
penyakit.
d. Evauasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pemantau penyakit.
C. Seksi Penyehatan Lingkungan
1) Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagiantugas Bidang Pengandalian Penyakit Dan Penyehatan
Lingkungan lingkuppenyehatan lingkungan.
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), SeksiPenyehatan Lingkungan mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup penyehatan
lingkungan.
20
c. Pelaksanaan lingkup penyehatan lingkungan yang meliputi
pembinaan dan pemantauan kesehatan lingkungan tempat umum,
sekolah, tempat pengelolaan makanan, air, dan pemukiman,
pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan yang
dapat berakibat terhadap kesahatan.
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanan lingkup penyehatan
lingkungan.
5. Bidang Sumber Daya Kesehatan
1) Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakansebagian tugas Dinas lingkup sumber daya kesehatan.
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan rogram lingkup pendayagunaan tenaga dan
sarana kesehatan, promosi kesehatan serta farmasi dan
perbekalankesehatan.
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pendayagunaan tenaga dan
sarana kesehatan, promosi kesehatan serta farmasi dan perbekalan
kesehatan.
c. Pelaksanaan lingkup pendayagunaan tenaga dan saran kesehatan,
promosi kesehatan serta farmasi dan perbekalan kesehatan.
d. Pengkajian rekomendasi,pengawasan dan pengendalian
penyelenggaraan lingkup pendayagunaan tenaga dan sarana
e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup
pendayagunaan tenaga dan sarana kesehatan, promosi kesehatan serta
farmasi dan perbekalan kesehatan.
A. Seksi Pendayagunaan Tenaga dan Sarana Kesehatan
1) Seksi Pendayagunaan Tenaga dan Sarana Kesehatan mempunyai tugas
pokok melaksanakan tugas Bidang Sumber Daya Kesehatan lingkup
pendayagunaantenaga dan saran kesehatan.
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Seksi Pendayagunaan Tenaga Kesehatan mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pendayagunaan
tenaga dan sarana kesehatan.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pendayagunaan tenaga
dan sarana kesehatan.
c. Pelaksanaan lingkup pendayagunaan tenaga dan sarana kesehatan
yang meliputi pemanfaatan tenagakesehatan strategis, pelatihan
teknis,fasalitasregistarasi, sertifikasi,dan akreditasi tenaga
kesehatan dan saranakesehatan tertentu sesuai peraturan.
d. Pelaksan pengawasan dan pengendalian penyenggaraan praktik
tenaga kesehatan tertentu dan pedagang besar alat kesehatan
(PBAK).
e. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkung pendayagunaan
22
B. Seksi Promosi Kesehatan
1) Seksi promosi kesehatn mempuyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugasbidang sumber daya kesehatan lingkup promosi
kesahatan.
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagai mana dimaksud pada ayat
(1), Seksi Promosi Kesehatan mempuyai fungsi :
a. Pengumpulan dan penganalisan data lingkup promosi kesehatan.
b. Penyusunan bahan petunjuk trknis lingkup promosi kesehatan.
c. Pelaksanaan lingkup promosi kesehatan yang meliputi
pengembanganmetode, teknik dan penyembarluasan informasi
kebijakan perilaku hidupbersih dan sehatan (phbs) di tatanan rumah
tangga, tempat-tempat umum,institusi pendidikan, tempat kerja dan
sarana kesehatan dan promosikesehatn melalui media radio,
telivisi, media cetak, pameran, mobil unitpenyuluhan dan kelompak
dan diskusi interaktik.
d. Evaluasi dan laporan pelaksanaan lingkup promosi kesehatan.
C. Seksi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
1) Seksi farmasi dan perbekalan kesehatan mempunyai tugas
pokokmelaksanakan sebagian tugas di bidang sumber daya kesehatan
lingkup farmasidan perbekalan kesehatan.
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagiamana dimadsud pada ayat
a. Pengumpulan dan petunjuk penganalisan data lingkup farmasi dan
perbekalan kesehatan.
b. Penyusunaan bahan petunjuk teknis lingkup farmasi dan
perbekalan kesehatan.
c. Pelaksanaan lingkup farmasi dan perbekalan kesehatan yang
meliputi penyedian dan pengelolaan obat pelayanan kesehatan
dasar. Alat kesehatan, reagensia dan vaksin. Manajemen
pengelolaan kefarmasian. Kosmetik, obat, obat tradisional,
makanan minuman, suplemen, dan alat kesehatan yang di
selenggaraan oleh swasta, pemerintah masyarakat serta
pengawasan dan pengendalian peredaran obat yang mengandung
bahan narkotika atau bahan berbahaya.
d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kefarmasian dan
perbekalan kesehatan.
e. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan dan pelaporan lingkup farmasi
dan perbekalan kesehatan.
6. Sub Dinas Bina Program Kesehatan
1) Bidang bina program kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanaan
sebagian tugas dinas lingkup bina program kesehatan.
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat(1),
24
a. Penyusunan rencana dan program lingkup penyusunan program
farmasi, evaluasi program kesehatan serta data dan informasi program
kesehatan;
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup penyusunan program kesehatan
serta evaluasi program kesehatan serta data dan informasi program
kesehatan;
c. Pelaksanaan lingkup penyusunan program kesehatan, evaluasi
program kesehatan serta data dan informasi program kesehatan; dan
d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup penyusunan
program kesehatan, evaluasi program kesehatan serta data dan
informasi program kesehatan.
A. Seksi Penyususnan Program Kesehatan
1) Seksi Penyusunan Program Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanaan sebagian tugas bidang bina program kesehatan lingkup
Penyusunan Program Kesehatan.
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Seksi Penyusunan Program Kesehatan mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan dan penganalisaan data, bahan penyusunan program
sehatan kota;
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Penyusunan Program
Kesehatan;
c. Pelaksanaan lingkup Penyusunan Program Kesehatan yang
pemerintah, penelitian dan peengembangan program kesehatan,
penelitian dan pengembangan kesehatansebagai vahan perumusan
kebijakan kesehatan kota, koordinasi dan advokasi program
kesehatandan fasiitas kerjasama luar negeri; dan
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penyusunan program
kesehatan.
B. Seksi Evaluasi dan Pelaporan
1) Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanaan
sebagian tugas dinas lingkup bina program kesehatan
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1),Bidang Bina Program Kesehatan lingkup Evaluasi dan Pelaporan
mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup evaluasi program
kesehatan;
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup evaluasi program
kesehatan;
c. Pelaksanaan lingkup Penyusunan Program Kesehatan yang
meliputi monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program
kerja pelayanan kesehatan, perumusan dan analisa standar
pelaporan kesehatan sebagai alat evaluasi kinerja pelayanan
kesehatan, koordinasi penyusunan laporan pertanggungjawaban
26
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup evaluasi program
kesehatan.
C. Seksi Data dan Informasi Program Kesehatan
1) Seksi data dan informasi program kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanaan sebagian tugas bidang bina program kesehatan lingkup
data dan informasi program kesehatan.
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Seksi data dan informasi program kesehatan mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan dan penganalisaan data, lingkup data dan informasi
program kesehatan;
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup data dan informasi
program kesehatan;
c. Pelaksanaan lingkup data dan informasi program kesehatan yang
meliput pengumpulan peraturan perundang–undangan, kebijakan–
kebijakan dan program–program lingkup kesehatan , pengelolaan
dokumentasi dan kepustakaan, pengumpulan referensi masalah
kesehatan dan pengolahan data kesehatan menjadi informasi
kesehatan, penyediaan informasi kesehatan serta pengembangan
dan pengelolaan sistem informasi kesehatan; dan
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup data dan informasi
2.4 Aspek Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung guna untuk
mewujudkan masyarakat mandiri untuk hidup sehat tanpa memperhatikan status
sosial dan tingkat ekonomi masyarakat dengan mengedepankan pemerataan bagi
seluruh lapisan masyarakat dan pelaksanaan pembangunan kesehatan yang harus
sesuai peraturan yang berlaku, juga memiliki azas manfaat khususnya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kota Bandung adalah
sebagai berikut :
1. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan.
2. Pengadaan Obat Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD).
3. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
4. Penunjang operasi katarak masal
5. Penanggulangan gizi buruk
6. Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya.
7. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
8. Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan
9. Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat.
10.Penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk
11.Pelayanan Pencegahan Penanggulangan Penyakit Menular
12.Peningkatan Imunisasi
13.Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah
28
15.Evaluasi Pengembangan Standarisasi Pelayanan Kesehatan
16.Pembangunan dan Pemutakhiran Data Dasar Standar Pelayanan Kesehatan
17.Pembangunan Puskesmas
18.Pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas
19.Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas
20.Rehabilitasi Puskesmas
21.Kemitraan Pengobatan Lanjutan bagi Pasien Rujukan
22.Pelayanan pemeliharaan kesehatan
23.Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan makanan Restaurant.
24.Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
25.Penyediaan jasa administrasi keuangan
26.Penyediaan jasa kebersihan kantor
27.Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
28.Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
29.Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
30.Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi perkantoran/teknis
perkantoran
31.Pengadaan kendaraan dinas operasional
32.Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
33.Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinasoperasional
29 3.1Bidang Pelaksana Kerja Praktek
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek penulis ditempatkan pada bagian
keuangan yang ada di Dinas Kesehatan Kota Bandung. Dalam pelaksanaan kerja
praktek tersebut penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan
perusahaan khususnya pada bidang keuangan yang bertujuan untuk memperoleh
informasi mengenai prosedur penggajian pada Dinas Kesehatankota
Bandung.Berikut ini adalah beberapa kajian teori yang berhubungan dengan
proses pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek.
3.1.1 Prosedur
3.1.1.1 Pengertian Prosedur
Pengertian Prosedur menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut :
Menurut Azhar Susanto (2009 : 198) prosedur adalah sebagai berikut : “Prosedur
adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang
dengan cara yang sama. Prosedur penting dimiliki bagi suatuorganisasi agar
segala sesuatu dapat dilakukan secara seragam”.
Sedangkan menurut Mulyadi (2008 : 5) adalah sebagai berikut :
“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa
orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan
30
Dari definisi diatas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa
prosedur suatu urutan langkah-langkah pemprosesan dan atau urutan kegiatan
yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat
untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap suatu transaksi perusahaan
yang terjadi berulang-ulang.
3.1.1.2Karakteristik Prosedur
Berikut ini beberapa karakteristik prosedur yaitu :
1. Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi.
2. Prosedur menunjukan tidak adanya keterlambatan dan hambatan
3. Prosedur menunjukan urutan yang logis dan sederhana.
4. Prosedur menunjukan adanya keputusan dan tanggung jawab.
5. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan
menggunakan biaya seminimal mungkin.
3.1.1.3Manfaat Prosedur
Beberapa manfaat jika dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan
memakai prosedur kerja yaitu :
1. Memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan untuk masa yang
akan datang.
2. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas agar pekerjaan tidak
dilaksanakan secara berulang-ulang. Mencegah terjadinya penyimpangan dan
memudahkan pengawasan.
3. Membantu dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja yang efektif dan
3.1.2.1 Pengertian Gaji
Pengertian gaji menuurut beberapa ahli adalah :
Pengertian gaji menurut Mulyadi (2008 : 373) adalah sebagai berikut : “Gaji
adalah pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan
administrasi atau yang mempunyai jenjang jabatan manajer yang pada umumnya
dibayarkan secara tetap per bulan.”
Pengertian gaji menurut Soemanto (2005 : 307) adalah sebagai berikut:
“Gaji adalah imbalan kepada pegawai yang diberi tugas-tugas administrasi dan
pimpinan yang jumlahnya,biasanya tetap secara bulanan/tahunan. Disamping gaji,
pegawai mungkin memperoleh manfaat yang diberikan dalam bentuk tunjangan,
misalnya tunjangan jabatan, tunjangan perumahan, tunjangan pengobatan,
tunjangan hari raya, uang transport, uang makan dan lain-lain”.
Sedangkan menurut Hasibuan (2007 : 118) adalah :
“Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta
mempunyai jaminan yang pasti. Maksudnya, gaji akan tetap dibayarkan walaupun
pekerja tersebut tidak masuk kerja”.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa gaji
adalah salah satu unsur yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai yang berguna
untuk memenuhi kebutuhan hidup pegawai sehingga membuat pegawai
termotivasi untuk lebih bertanggung jawab dan bekerja dengan giat.Gaji
merupakan balas jasa yang diserahkan kepada karyawan dan biasanya diberikan
secara bulanan yang tidak bergantung dari jumlah jasa/hari kerja serta jumlah
32
3.1.2.2 Prosedur Gaji
Di dalam penggajian terdapat beberapa prosedur mengenai gaji, Menurut
Mulyadi (2008:385) prosedur gaji adalah sebagai berikut:
1. Prosedur pencatatan waktu hadir. 2. Prosedur pencatatan waktu kerja.
3. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah. 4. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah. 5. Prosedur pembayaran gaji dan upah
Adapun uraian dari prosedur diatas adalah:
1. Prosedur pencatatan waktu hadir.
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu kehadiran karyawan.
2. Prosedur pencatatan waktu kerja.
Dalam perusahaan manufaktur yang berproduksi berdasarkan pesanan,
pencatatan waktu kerja di perlukakan bagi karyawan yang bekerja difungsi
produksi untuk keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau
pesanan yang menikmati jasa tersebut.
3. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah.
Dalam prosedur ini, fungsi pembuatan daftar gaji dan upah membuat daftar
gaji dan upah karyawan.
4. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah.
Dalam prosedur distribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja
didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati tenaga kerja.
5. Prosedur pembayaran gaji dan upah.
Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan akuntansi dan fungsi
Menurut Komaruddin fungsi gaji bukan hanya membantu manajer
personalia dalam menentukan gaji yang adil dan layak saja, tetapi masih ada
fungsi-fungsi yang lain, yaitu:
1. Untuk menarik pekerja yang mempunyai kemampuan ke dalam organisasi.
2. Untuk mendorong pekerja agar menunjukan prestasi yang tinggi.
3. Untuk memelihara prestasi pekerja selama periode yang panjang.
3.1.2.4 Tujuan Penggajian
Menurut Hasibuan (2007 : 85) tujuan penggajian,antara lain:
1. Ikatan kerja sama
Dengan pemberian gaji maka terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan karyawan.karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik,sedangkan pengusaha atau majikan wajib membayar gaji sesuai dengan perjanjian yang di sepakati.
2. Kepuasan kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
3. Pengadaan efektif
Jika program gaji ditetapkan cukup besar,pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.
4. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan lebih besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.
5. Stabilitas karyawan
Dengan program kompensasi yang kompatatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil.
6. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin semakin baik.Karyawan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku. 7. Pengaruh serikat buruh
Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada kerjanya.
8. Pengaruh pemerintah
34
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Selama melaksanakan kuliah kerja praktek pada Dinas Kesehatan Kota
Bandung penulis mendapat kesempatan untuk membantu mengerjakan tugas yang
ada dan mendapat penjelasan yaitu :
1. Mendapatkan penjelasan tentang prosedur penggajian Pegawai Negeri Sipiil
(PNS) dan struktur organisasi Dinas Kesehatan Kota Bandung.
2. Mendapatkan penjelasan tentang aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
akuntansi keuangan di Dinas Kesehatan kota Bandung.
3. Dapat penjelasan mengenai pendapatan gaji karyawan PNS menurut
jabatannya/golongan .
4. Membantu karyawan di bagian keuangan untuk memasukan jumlah
penerimaan kas ke dalam sistem informasinya yaitu ke dalam Sistem
Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)
3.2.1 Prosedur Penggajian PNS pada Dinas Kesehatan
Prosedur penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Kesehatan
Kota Bandung secara umum yaitu pertama membuat konsep gaji yang akan
dikirim ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung untuk dibuat dan
dicetakkan daftar gaji , setelah dibuat dan dicetak daftar gaji diperiksa kembali
apabila sudah sesuai dengan peraturan maka dibuatkan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah Membayar (SPM) yang telah di
tandatangani oleh bendahara dan kepala dinas sebagai pengguna anggaran
kemudian dikirim ke bagian keuangan/ Dinas Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah (DPKAD) untuk dibuatkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
tahun 2013 berdasarkan masa kerja golongan. Untuk lebih jelasnya maka penulis
menggambarkan prosedur penggajian pegawai pada Dinas Kesehatan kota
Bandung dalam Flowchart yang terlampir di lampiran.
3.2.2 Tunjangan yang diberikan dalam penggajian PNS pada Dinas
Kesehatan
Tunjangan yang diberikan dalam penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu :
1. Tunjangan Istri/Suami
Yang dimaksud dengan tunjangan istri/suami adalah tunjangan yang diberikan
kepada pegawai negeri yang beristeri/suami. Ketentuan-ketentuan yang
berkaitan dengan tunjangan isteri/suami adalah :
- diberikan untuk 1 (satu) istri/suami pegawai negeri yang sah
- besarnya tunjangan isteri/suami adalah 10 % dari gaji pokok
2. Tunjangan Anak
Yang dimaksud dengan tunjangan anak adalah tunjangan yang diberikan
kepada pegawai negeri yang mempunyai anak (anak kandung, anak tiri dan
anak angkat) dengan ketentuan :
- belum melampaui batas usia 21 tahun
- tidak atau belum pernah menikah
- tidak mempunyai penghasilan sendiri
- besarnya tunjangan anak adalah 2 % per anak dari gaji pokok
- batas usia anak seperti tersebut diatas dapat diperpanjang dari usia 21
36
3. Tunjangan Umum
Tunjangan Umum adalah tunjangan yang diberikan dalam rangka
meningkatkan mutu, prestasi, pengabdian dan semangat kerja bagi calon
pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil yang tidak menerima tunjangan
jabatan struktural atau tunjangan jabatan fungsional atau tunjangan yang
dipersamakan dengan tunjangan jabatan dengan ketentuan :
- besaran tunjangan umum diatur dalam Peraturan Pemerintah No.12 Tahun
2006
- tunjangan umum diberikan terhitung sejak tanggal 1 Januari 2006
- tambahan tunjangan umum diberikan jika calon pegawai negeri sipil dan
pegawai negeri sipil menerima penghasilan (gaji pokok, tunjangan
keluarga, tunjangan beras dan tunjangan umum) kurang dari Rp
1.000.000,- (satu juta rupiah)
4. Tunjangan Jabatan Fungsional
Tunjangan jabatan fungsional adalah tunjangan jabatan yang diberikan kepada
pegawai negeri yang menduduki jabatan fungsional sesuai dengan peraturan
perundangan dan ditetapkan dengan surat keputusan dari pejabat yang
berwenang menurut peraturan perundang-undangan, dengan ketentuan :
- besaran tunjangan jabatan fungsional dibedakan berdasarkan Peraturan
Presiden
- bagi PNS yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dapat
merangkap jabatan fungsional dan struktural, hanya diberikan satu
usia pensiun bagi pegawai yang bersangkutan (dapat diperpanjang sampai
dengan usia 58 tahun, 60 tahun, dan 65 tahun)
5. Tunjangan Jabatan Struktural
Tunjangan Jabatan Struktural adalah tunjangan jabatan yang diberikan kepada
pegawai negeri yang menduduki jabatan struktural sesuai dengan peraturan
perundangan dan ditetapkan dengan surat keputusan dari pejabat yang
berwenang, dengan ketentuan :
- besaran tunjangan jabatan struktural dibedakan menurut tingkat eselon
jabatan berdasarkan Peraturan Pemerintah, yang terakhir diatur dalam
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2007 tentang Tunjangan Jabatan
Struktural
- tunjangan jabatan struktural sekaligus menentukan perpanjangan batas
usia pensiun bagi pegawai yang bersangkutan (eselon I dan II sampai
dengan usia 60 tahun, khusus jabatan eselon I tertentu dapat diperpanjang
sampai usia 62 tahun)
6. Tunjangan Beras
Yang dimaksud dengan tunjangan beras adalah tunjangan beras yang
diberikan kepada pegawai negeri dan anggota keluarganya dalam bentuk
natura (beras) atau dalam bentuk inatura (uang) dengan besaran sesuai
ketentuan yang berlaku. Ketentuan-ketentuan mengenai tunjangan beras diatur
sebagai berikut :
- tunjangan beras diberikan kepada pegawai negeri dalam bentuk natura
38
- besaran tunjangan beras kepada pegawai negeri sipil diberikan sebanyak
10 kg/orang/bulan, atau setara itu yang diberikan dalam bentuk uang
dengan besaran harga beras per kg nya ditetapkan oleh Menteri Keuangan
- besaran tunjangan beras kepada anggota keluarga pegawai negeri sipil
diberikan sebanyak 10 kg/orang/bulan atau setara itu yang diberikan
dalam bentuk uang dengan besaran harga beras per kg nya ditetapkan oleh
Menteri Keuangan
- banyaknya jumlah orang yang dapat diberikan tunjangan beras adalah
pegawai yang bersangkutan ditambah jumlah anggota keluarga yang
tercantum dalam daftar gaji
7. Tunjangan Perbaikan Penghasilan
Dalam rangka meningkatkan mutu, prestasi kerja, serta mencapai daya guna
dan hasil guna yang sebesar-besarnya Pemerintah dapat memberikan
Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) untuk periode tertentu. TPP dapat
berupa tambahan penghasilan sebesar persentase tertentu atas Gaji Pokok
ditambah Tunjangan Keluarga, atau besaran nilai nominal tertentu yang
ditambahkan pada gaji kotor. Ketentuan tentang tunjangan perbaikan
penghasilan diatur dalam Peraturan Pemerintah.
8. Tunjangan Khusus PPh
Yang dimaksud dengan tunjangan khusus PPh adalah tunjangan khusus pajak
yang diberikan oleh pemerintah dalam rangka membantu pegawai negeri yang
dikenakan pajak penghasilan
Tunjangan tersebut sesuai dengan Surat Keterangan Rincian Gaji yang
3.3.1 Analisis Prosedur Penggajian PNS Pada Dinas Kesehatan
Prosedur penggajian merupakan aturan menangani pemberian pembayaran
kepada karyawan sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan setiap
bulannya. Komponen yang berhubungan dengan prosedur penggajian yaitu
menentukan gaji kotor yang dihitung dari gaji pokok ditambah tunjangan
istri/suami ditambah tunjangan anak ditambah tunjangan umum ditambah
tunjangan fungsional ditambah tunjangan jabatan ditambah tunjangan beras dan
ditambah dengan tunjangan khusus yang akan dikurangi dengan potongan yaitu
potongan iuran wajib pegawai, pajak penghasilan, dan tabungan perumahan dan
akan didapat gaji bersih.
Didalam pelaksanaan prosedur penggajian ini yaitu adanya pegawai yang
melebihi batas ketentuan tunjangan anak yang seharusnya sudah diberhentikan
tetapi masih diberikan karena tidak melapor bahwa anak pegawai tersebut sudah
tidak bersekolah lagi.
3.3.2 Analisis Tunjangan yang diberikan dalam Penggajian PNS pada
Dinas Kesehatan
Tunjangan yaitu unsur-unsur balas jasa yang diberikan dalam nilai rupiah
secara langsung kepada karyawan individual dan dapat diketahui secara pasti.
Tunjangandiberikan kepada karyawan dimaksud agar dapat menimbulkan dan
meningkatkan semangat kerja bagi para karyawan.
Tunjangan-tunjangan yang melekat pada gaji PNS terdiri atas tunjangan
istri/suami, tunjangan anak, tunjangan umum, tunjangan fungsional, tunjangan
40
Didalam Pemberian tunjangan kepada para PNS ini tidak ada sistem
informasi khusus untuk melihat data-data tanggal lahir anak pegawai sehingga
masih saja terdapat pegawai yang tidak melapor anaknya sudah melebihi batas
umur tunjangan anak, karena pegawai Dinas Kesehatan banyak bagian keuangan
pun tidak mengetahui bahwa ada saja pegawai yang tidak melaporkan anaknya
41 4.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan pelaksanaan kerja praktek tersebut dan setelah Penulis
menganalisa, memahami dan mempelajari serta menguraikan masalah tentang
Prosedur Pengajian ,maka penulis mencoba menyimpulkan beberapa hasil dari
kerja praktek yang dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Bandung, yaitu :
1. Dalam Prosedur Penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Kesehatan
Kota Bandung sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 22 tahun
2013, namun kenyataannya masih terdapat pegawai yang tidak jujur terhadap
tunjangan anak yang seharusnya sudah diberhentikan tetapi masih saja
diberikan karena tidak melaporkan anaknya sudah tidak bersekolah lagi.
2. Prosedur Penggajian sudah sesuai dengan Surat Keterangan Rincian Gaji,
namun masih kurang memadai karena tidak adanya sistem informasi yang bisa
mengetahui tanggal lahir anak-anak dari pegawai tersebut sehingga terjadi
pegawai yang tidak melapor bahwa anaknya sudah melebihi batas umur
tunjangan anak.
4.2 Saran
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengajukan saran untuk peningkatan
serta kelancaran dalam Prosedur Penggajian pada Dinas Kesehatan Kota
42
1. Sebaiknya di dalam prosedur penggajian pegawai ini ditegaskan kepada para
pegawai bila anaknya sudah melebihi batas umur tunjangan anak segera
melaporkan kebagian keuangan, bila masih tidak melapor ganti rugi sebesar
yang sudah diberikan dan juga diberikan denda agar tidak terjadi kesalahan
lagi dalam memberikan tunjangan anak.
2. Sebaiknya dibuatkan sistem informasi yang digunakan untuk bisa melihat
data-data keluarga pegawai yang lengkap sehingga tidak akan terjadi
kesalahan lagi akibat pegawai yang tidak melaporkan apabila anaknya sudah
melebihi batas umur tunjangan anak karena sudah terlihat oleh sistem oleh