TINJAUAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA
KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG
(KPKB)
Laporan Kerja Praktek
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Dalam menempuh jenjang Strata Satu
Program Studi Manajemen Ekonomi
Oleh :
NAMA
: LUQMAN NURHAKIM
NIM
: 21210022
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iv
LEMBAR PENGESAHAN ... .i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... .viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ……….……..1
1.2 Tujuan Kerja Praktek ……….3
1.3 Kegunaan Kerja Praktek ………...3
v
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ………...7
2.2 Struktur Organisasi ………9
2.3 Deskripsi Jabatan ………...11
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan ……….…...20
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ……….…....22
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ………..23
3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ……….24
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ………..33
4.2 Saran ……….34
Lampiran – Lampiran
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji serta syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul “TINJAUAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI
PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)”. Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis tujukan kepada Nabi Besar Rasulullah Muhammad SAW
yang telah berjuang membawa umat manusia kepada fitrah
yang benar dan jalan yang lurus.
Tugas Laporan kerja praktek ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kerja praktek pada jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. Penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar- besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE.,Spec.Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Raeny Dwisanty SE.,M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen
iii Laporan Kerja Praktek ini.
5. Lita Wulantika,SE.,M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan,terima kasih atas kritik dan saran dalam penyusunan laporan ini.
6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna serta
memperhatikan keterbatasan penguasaan ilmu, segala ketidaktelitian dan kesalahan
dalam
penulisan laporan kerja praktek. Untuk itu Penulis mengharapkan koreksi, masukan
atau
saran serta tanggapan dari semua pihak. Penulis berharap semoga laporan kerja
praktek ini
dapat memberikan manfaat bagi penulis sebagai pengalaman dan bagi pembaca.
Bandung, Januari 2014
Penulis
Luqman NurHakim
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Koperasi dalam aktivitasnya merupakan suatu kumpulan dari orang-orang
yang mempunyai tujuan dan kepentingan bersama. Kumpulan orang inilah yang akan
menjadi anggota koperasi yang didirikannya. Pembentukan koperasi berdasarkan asas
kekeluargaan dan gotong royong khususnya untuk membantu para anggotanya yang
memerlukan bantuan.
Segala kegiatan usaha koperasi didasarkan atas persamaan kebutuhan yang
perlu dirasakan.Persamaan kebutuhan ini menimbulkan kesadaran untuk
mempersatukan diri dalam koperasi.Bersama koperasi mereka bergabung secara
sukarela karena adanya kesadaran terhadap kebutuhan bersama.Koperasi bertujuan
untuk mencapai kepentingan dan kebutuhan bersama dari para anggotanya.Tujuan ini
dicapai melalui hasil karya dan jasa yang dipersatukan dari anggotanya, dalam rangka
usaha untuk memajukan kebutuhan rakyat yang kemampuan ekonominya
terbatas.Oleh karena itu pemerintah Indonesia sangat memperhatikan pertumbuhan
dan perkembangan perkumpulan koperasi, bahkan pemerintah secara langsung
membantu, memberikan, memelihara, mendorong, dan membina koperasi yang
Semakin berkembangnya perekonomian sekarang ini, peranan koperasi dalam
memberikan pinjaman kepada anggotanya sangat penting, dimana dengan adanya
kredit atau pinjaman akan sangat berguna bagi kelancaran kegiatan ekonomi
sehari-hari.
Kredit yang diberikan oleh koperasi harus memberikan manfaat bagi
koperasinya sendiri dan bagi para anggotanya. Maka, koperasi harus melakukan
analisis terhadap anggota yang akan melakukan kredit. Jumlah pemberian kredit
selain dapat memberikan keuntungan bagi koperasi juga dapat memberikan resiko
apabila pihak koperasi tidak melakukan pengelolaan dengan baik dan resiko yang
timbul akan mengganggu kelancaran usaha koperasi. Agar dapat mengantisipasi
resiko tersebut diperlukan suatu sistem akuntansi dan pengendalian yang baik agar
tidak menjadi kredit macet.
Dalam memberikan kredit kepada para anggotanya di Koperasi Pegawai
Pemerintah Kota Bandung, diperlukan suatu sistem akuntansi pemberian kredit.
Dalam memberikan kredit tentunya saling menguntungkan kedua belah pihak, baik
pihak debitur maupun bagi pihak koperasi itu sendiri, dan untuk meyakinkan bahwa
kredit itu benar - benar memberikan keuntungan maka pihak koperasi harus
melakukan beberapa analisis kepada calon peminjam, karena pemberian kredit
tersebut menyangkut data yang cukup besar serta di lain pihak dana tersebut berasal
dari anggota koperasi itu sendiri. Sehingga koperasi harus selektif dalam memilih
3
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis membuat laparan kerja
praktikdengan judul :
“TINJAUAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI
PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)”.
1.2 Tujuan Kerja Praktek
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan kerja praktek ini adalah :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pemberian kredit pada Koperasi Pegawai
Pemerintah Kota Bandung
2. Untuk mengetahui hambatan dari pemberian kredit pada Koperasi Pegawai
Pemerintah Kota Bandung
3. Untuk mengetahui upaya untuk mengatasi hambatan dalam pemberian kredit pada
pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung
.
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
1. Bagi Penulis
Laporan kerja praktek ini dapat menjadi masukan dan menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan dengan adanya informasi mengenai
bagaimana tinjauan prosedur pemberian kredit pada Koperasi Pegawai
2. Bagi Instansi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi bagaimana
tinjauan prosedur pemberian kredit pada Koperasi Pegawai Pemerintah
Kota Bandung (KPKB).
Bagi Pihak Lainnya.
Sebagai referensi atau pertimbangan untuk pembaca dan penulis
selanjutnya yang nantinya akan melaksanakan Kuliah Kerja Praktek serta
dapat menjadi acuan dalam menyususn Laporan Kerja Praktek.
1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Lokasi Kerja Praktek dilaksanakan di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota
Bandung (KPKB) yang beralamatkan Jl. Wastukencana No.5 (belakang) Telp/Fax.
(022) 4206476 Bandung.
Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan mulai tanggal 15 Agustus 2013
sampai dengan tanggal 15 September dengan jadwal kegiatan kerja praktek sebagai
5
Tabel 1.1
Jadwal Kerja Praktek
No Keterangan Hari Waktu
1 Kerja Praktek Senin s/d Jumat 13.00-15.00 WIB
2 PELAKSANAAN
Melaksanakan Kerja
Praktek
Pengumpulan Data Dari
Perusahaan
3 PELAPORAN
Pengajuan Judul
Bimbingan Kerja Praktek
Pembuatan Data
Laporan Kerja Praktek
Ujian Kerja Praktek
Pengumpulan Kerja
7
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
2.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung
(KPKB)
Pada tahun 1961 dilingkungan kantor pemerintah Kotapraja Bandung telah
berdiri tujuh buah koperasi simpan pinjam yang berada pada beberapa unit kerja.
Dengan adanya anjuran dari Pemerintah Pusat, bahwa pada setiap jabatan/instansi
hanya diperbolehkan satu Koperasi Pegawai, maka koperasi-koperasi simpan
pinjam yang ada di unit-unit kerja tadi sepakat untuk mendirikan satu koperasi
pegawai. Pada tanggal 11 mei 1962 berdirilah koperasi yang diberi nama Koperasi Pegawai Otonom Kota Bandung disingkat “KPOKB”. Pada tahun 1966 namanya
dirubah menjadi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung disingkat “KPKB”.
2.1.2 Visi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
Terwujudnya Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung yang sehat,
2.1.3 Misi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung(KPKB)
1. Mengembangkan Unit-unit usaha KPKB yang dapat memberikan manfaat
bagi kepentingan anggota.
2. Meningkatkan kemampuan management & profesionalisme kewira
koperasian Pengurus, Pengawas, Manager dan Karyawan KPKB.
3. Meningkatkan prasarana dan sarana bagi kelancaran usaha KPKB.
4. Meningkatkan peran dan fungsi KPKB sebagai lembaga ekonomi yang
modern dan berwatak kerakyatan.
2.1.4 Tujuan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
1. Meningkatkan hasil usaha KPKB sehingga bisa meningkatkan
kesejahteraan anggota,
2. Mengembangkan peluang dan jaringan usaha serta kemitraan yang lebih
luas dan kompertitif,
3. Meningkatkan kinerja Pengurus, Pengawas, Manager dan Karyawan
KPKB yang Professional dan akuntabel,
4. Meningkatkan partisipasi,displin dan tanggung jawab anggota dalam
nerbagai program kegiatan yang ada dalam berbagai program dan kegiatan
yang ada pada KPKB.
5. Meningkatkan kerjasama koordinasi dengan berbagai instansi terkait.
6. Mengembangkan sarana dan prasasrana pada KPKB bagi kelancaran
9
7. Mewujudkan koperasi yang sehat , mandiri dan modern dan berorientasi
kerakyatan.
2.2 Struktur Organisasi
Menurut Marwansyah (2001) megatakan bahwa :
“Struktur organisasi dapat berupa struktur fungsi, struktur produk/pasar atau dalam bentuk matriks”. Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung
(KPKB) termasuk ke dalam organisasi yang non profit oriented karena merupakan
organisasi Pemerintah. Dalam struktur organisasinya jabatan tertinggi dipegang
oleh Ketua Pengurus Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung yang bernama
Bapak Dasep Ruswana S,S.IP,M.SI beserta wakilnya. Kemudian dibawahnya lagi
ada jabatan lagi yaitu Sekertaris Utama KPKB.
Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung terdiri dari Bagian Umum,
Bagian Keuangan, Unit Simpan Pinjam, Unit Niaga dan Unit Jasa . Berikut ini
STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI
KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)
RAPAT ANGGOTA
PENGAWAS
Ketua : H. Adin Mukhtharudin Anggota : Drs. H. Achmad Mulyana
PENGURUS
11
2.3 Deskripsi Jabatan
Didalam mencapai tujuan manajemen diperlukan adanya suatu organisasi,
agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan teratur serta efektif dan
efisien. Untuk mempermudah pembagian tugas, wewenang serta tanggung jawab
yang dijalankan membentuk struktur organisasi dan uraian tugasnya.
Adapun fungsi dan uraian tugas yang ada pada Koperasi Pegawai
Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut:
1. Pembina
Membina, membimbing, mengawasi, dan memberikan kebijaksanaanterhadap
organisasi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.
2. Pengawas
a. Memeriksa tata kehidupan organisasi, usaha pelaksana dan kewajiban
pengurus.
b. Hasil pemeriksaan dirahasiakan kepada pihak ketiga.
c. Memeriksa laporan hasil pengurus selama 1 (satu) tahun tutup buku
dan melaporkan kepada rapat anggota tahunan (RAT)
d. Menerima pengaduan / usulan dan saran serta pendapat dari seluruh
anggota baik secara perorangan maupun kelompok, yang menyangkut
masalah tingkah laku pengurus, pengelola koperasi, sisitem
pengendalian koperasi atau hal yang dianggap perlu demi kemajuan
koperasi yang kemudian diolah dan disalurkan sesuai dengan prosedur
e. Dalam hal pemeriksaan rutin, pengawas memeriksa / pembukuan
laporan bulanan, surat berharga, persediaan barang, inventaris serta
yang berupa harga koperasi lainnya, sekurang-kurangnya 3 (Tiga)
bulan sekali.
3. Pengurus Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung terdiri dari:
a. Ketua Pengurus Koperasi
1. Memimpin dan bertanggung jawab atas segala kegiatan pengelolaan
organisasi.
2. Melaksanakan tugas yang telah disahkan pada rapat anggota tahunan.
3. Mengkordinir penyusunan rencana kerja.
4. Mengawasi pengelolaan keuangan, material dan objek-objek lainnya
yang menjadi usaha koperasi.
5. Menandatangani segala bentuk surat keluar bersama-sama sekretaris.
6. Memberikan persetujuan penerimaan dan pengeluaran keuangan,
pemberian kredit yang bersifat khusus serta menandatangani cek untuk
kepentingan organisasi, bersama-sama dengan bendahara.
7. Melakukan hubungan kerja dengan Badan, Lembaga tertentu dalam
usaha mencari atau penambahan modal kerja.
8. Mewakili organisasi apabila terjadi sengketa dengan pihak-pihak yang
berhubungan dengan organisasi, baik dipengadilan maupun diluar
13
b. WakilKetua Pengurus Koperasi
1. Mewakili ketua dalam melaksanakan tugasnya, apabila ketua
berhalangan.
2. Mengawasi urusan penelitian dan mengembangkan pelaksanaan
organisasi.
3. Mengkoordinir usaha-usaha dalam bidang pendidikan dan pelatihan
pada karyawan dan anggota.
4. Melakukan penilaian dan peninjauan kembali AD/ART dalam rangka
menyempurnakan apabila dipandang penting.
5. Memberikan persetujuan terhadap permohonan kredit uang pada
anggota.
6. Mengkoordinir, menganalisa, mengawasi Unit Simpan Pinjam secara
profesional dan proporsional.
7. SekretarisKoperasi
8. Bertanggung jawab didalam penyelenggaraan administrasi atau
ketatausahaan organisasi, baik keluar maupun kedalam.
9. Membantu dan mendampingi ketua, wakil ketua dalam bidang
tugasnya.
10.Melakukan penilaian, penelitian, dan pertimbangan atas pelaksanaan
kegiatan karyawan, menyusun formasi sesuai kebutuhan organisasi
yang berhasil guna dan berdaya guna.
11.Merencanakan dan menyusun kebutuhan organisasi menyangkut
12.Memberikan pertimbangan kepada ketua terhadap
kebijakan-kebijakan organisasi.
13.Meneliti dan menganalisa serta menandatangani segala bentuk surat
organisasi bersama-sama ketua.
14.Mencatat, menyimpan Buku Daftar Pengurus, Buku Daftar Badan
Pengawas, Buku Daftar Anggota, dan Buku Daftar Tamu.
15.Menyusun dan menyimpan notulen dan berita acara hasil dari
rapat-rapat pengurus maupun rapat-rapat-rapat-rapat lainnya menyusun persiapan Rapat
Anggota Tahunan(RAT).
c. Bendahara Koperasi
1. Membantu dan mendampingi ketua dalam upaya menata dalam
penyelenggaraan administrasi keuangan.
2. Menerima dan menyusun semua pendapatan pada bank yang sudah
ditunjuk atas kewenangan pengurus.
3. Mengawasi semua transaksi keuangan yang terjadi setiap hari atau
bulan.
4. Melakukan penelitian atau pemeriksaan terhadap kelengkapan
bukti-bukti keabsyahan suatu pembayaran, sebelum bukti-bukti pembayaran
ditandatangani oleh ketua.
5. Melakukan kas opname pada semua kasir, setiap minggu/bulan, atau
sewaktu-waktu sesuai kebutuhan secara terpadu dan menyeluruh.
6. Melaporkan setiap minggu/bulan mengenai keuangan/kas posisi
15
7. Menyusun Cash Flow setiap bulan, untuk pembahasan rutin pengurus,
setiap tanggal 25 pada bulan yang bersangkutan.
8. Melaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga setelah ada
persetujuan ketua/pengurus.
9. Meneliti dan mengawasi keuangan hasil-hasil usaha Koperasi Pegawai
Kota Bandung.
10.Mengkoordinir dan mengawasi secara insentif bagian keuangan, agar
selalu terjaga.
11.Menyusun rencana anggaran dan laporan keuangan yang akan
disampaikan saat Rapat Anggota Tahunan (RAT).
4. Manager
d. Bertanggung jawab kepada keseluruh aktivitas koperasi
e. Melakukan pembinaan kepada staf demi perkembangan koperasi
f. Mengkoordinir tugas-tugas dari pada semua unit yang ada di koperasi
g. Mengontrol untit-unit baik dibidang teknis maupun administrasi
h. Memberikan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas kepada
pengurus
i. Manager mendapat imbalan / gaji yang diatur dalam surat perjanjian /
kontrak kerja sama atau dalam peraturan khusus.
5. Unit Niaga, terdiri dari:
a. Bagian Analisis Kredit
1. Menerima permohonan kredit barang dan mengecek hutang barang.
3. Melaksanakan input data komputer sesuai dengan bukti
b. Begian Pembelian
1. Menerima dan menginventarisir kebutuhan barang dari gudang / toko.
2. Merencanakan pengadaan barang sesuai kebutuhan konsumen.
3. Melakukan negosiasi harga, syarat-syarat dan perjanjian setelah
mendapat petunjuk / persetujuan pengurus.
4. Melaksanakan pembelian barang.
5. Melaksanakan pencatatan pembukuan pembelian dan megevaluasi
pembayaran, pembelian (non cash).
6. Membuat laporan pembelian barang baik mingguan, bulanan maupun
tahunan kepada manager.
7. Melakukan penerimaan barang yang dikirim atas dasar pesanan dengan
mencatat surat pesanan dengan copy surat pesanan, faktur dan fisik
barang.
8. Melakukan penelitian / pemeriksaan keadaan stok barang baik harian,
mingguan, maupun bulanan.
9. Melakukan pemeriksaan mutu barang dan penandatanganan faktur.
c. Bag. Penjualan/Promosi
1. Menyusun perencanaan penjualan baik nilai maupun kredit kepada
anggota dan umum.
2. Melakukan penyetoran hasil penjualan tunai dan berkas penjualan
17
3. Melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap penerimaan,
pengeluaran dan persediaan barang serta membuat laporan mingguan,
bulanan, dan tahunan.
6. Unit Jasa, terdiri dari
a. Seksi Gedung Serbaguna
1. Menyusun perencanaan pengembangan dan pengelolaan usaha
gedung serba guna.
2. Mempromosikan usaha gedung serbaguna terhadap pihak ketiga atau
terhadap anggota.
b. Seksi Usaha
1. Melaksanakan dan mengembangkan usaha bidang Umroh, Biro jasa
STNK / SIM, Optik, Tralis Besi, perbengkelan Agro Bisnis dan Biro
jasa Hukum serta usaha lainnya.
2. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah pengurus.
c. Seksi Proyek
1. Menyusun perencanaan dan pencairan proyek baik dengan
Pemerintah Kota maupun pihak lainnya.
2. Melaksanakan pekerjaan dibidang pengadaan pakaian, catering,
ATK, cetakan, kontruksi dan pekerjaan lainnya.
3. Mengawasi, menganalisa dan membuat laporan mingguan, bulanan
dan tahunan seluruh pelaksanaan pekerjaan proyek.
7. Unit Simpan Pinjam
a. Bagian Administrasi Kredit
1. Memberikan layanan kepada anggota koperasi yang mengajukan
permohonan pinjaman.
2. Menerima, menganalisa, menghimpun, dan menginventarisir anggota
baru.
3. Mengadakan koordinasi dengan pimpinan unit kerja / bendaharawan
gaji.
4. Melayani setiap anggota yang keluar karena pensiun, meninggal dunia,
atau mutasi.
5. Melakukan dan koordinasi dalam pembuatan kartu anggota Koperasi
Pegawai Pemerintah Kota Bandung.
8. Begian Analisis Kredit
1. Menerima dan menghimpun kelengkapan permohonan yang diajukan
anggota.
2. Menganalisa dan rekomendasikan besarnya pinjaman kepada manager.
3. Melakukan proses input data computer sesuai jenis dan sumber, serta
untuk diajukan proses kredit.
4. Membuat Nota Perhitungan Kredit Uang dan menyerahkan kepada
bagian keuangan.
5. Menyusun rekapitulasi realisasi pinjaman anggota (harian, bulanan,
dan tahunan).
19
9. Bagian Keuangan
1. Menerima dan menampung uang, setoran dari bagiankasir.
2. Mengeluarkan uang sesuai dengan perintah otorisasi serta
mengeluarkan bukti pengeluaran.
3. Bertanggung jawab atas ketetapan saldo kas.
10.Bagian Kasir
1. Memeriksa dokumen usulan pinjaman yang telah direkomendasikan
oleh manager.
2. Memberikan uang kepada anggota koperasi yang permohonan
pinjamannya disetujui.
3. Memberikan bukti kas keluar atas pemberian kredit kepada bagian
akuntansi.
11.Bagian Akuntansi
a. Menerima bukti transaksi.
b. Mencatat jurnal sesuai dengan bukti transaksi.
c. Membuat laporan RAT.
12.Anggota
a. Melaksanakan undang-undang perkoperasian No.25 Tahun 1992
b. Melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, serta
peraturan-peraturan khusus lainnya serta keputusan-keputusan rapat
anggota
c. Melunasi Simpanan Pokok, Wajib, serta simpanan lainnya yang telah
d. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang dilaksanakan usaha koperasi
e. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan azas kekeluargaan
f. Menghadiri Rapat Anggota
g. Melakukan pengawasan terhadap jalannya roda organisasi koperasi
h. Menanggung kerugian koperasi sesuai ketentuan yang diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga ini
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan
Bidang usaha yang dijalankan oleh Koperasi Pegawai Pemerintah Kota
Bandung ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Adapun
kegiatan usaha yang dijalankan meliputi:
1. Usaha Simpan Pinjam
Usaha simpan pinjam memberikan plapond pinjaman sebesar Rp.
1.000.000,00 sampai dengan Rp.25.000.000,00 dengan perhitungan jasa 1,5%
per bulan flat dengan jangka waktu pengembalian 12 bulan (1 tahun) sampai
dengan 60 bulan (5 tahun).Pinjaman ini diberikan hanya untuk anggota
koperasi saja. Jika besarnya pinjaman diatas Rp.20.000.000,00 maka pinjaman
diwajibkan menyerahkan jaminan berupa Sertifikat Rumah / Tanah, BPKB
atau jaminan/agunan berupa SK 80% CPNS.
2. Usaha Niaga
Usaha niaga menjual barang dalam bentuk sembako (Sembilan bahan
21
anggota koperasi, sedangkan pemberian kredit barang hanya untuk anggota
koperasi dengan jasa 1,5% flat per bulan.
3. Unit Usaha Jasa dan Lainnya
Melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kota Bandung untuk pengadaan
kebutuhan seperti: pakaian Dinas, ATK, dll
Adapun kebijakan yang diterapkan dalam pemberian kredit di Koperasi
Pegawai Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut:
a. Status pemohon sudah menjadi anggota Koperasi Pegawai Pemerintah
Kota Bandung minimal 3 (tiga) bulan.
b. Pemohon telah memenuhi kewajiban sebagai anggota koperasi yaitu
tiap bulan memenuhi simpanan wajib dan telah membayar simpanan
pokok.
c. Besar pinjaman dari KPKB diatur sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di KPKB yaitu sebesar Rp.1.000.000,00 sampai dengan
Rp.25.000.000,00 dengan masa pengembalian 12 sampai dengan 60
bulan dan diberikan jasa 1,5% flat perbulan. Penentu besarnya
pinjaman dilihat dari jumlah gaji anggota, serta dilihat dari
golongannya.
d. Apabila besar pinjaman melebihi yang ditentukan KPKB, pinjaman
diwajibkan menyerahkan jaminan berupa SK Capeg PNS 80%
ditambah SK PNS 100% / kartu TASPEN / Sertifikat Rumah / Tanah
atau BPKB.
22
3.1 BidangPelaksanaanKerjaPraktek
Penulis telah melaksanakan kegiatan Kerja Praktek pada Koperasi Pegawai
Pemerintah Kota Bandung (KPKB) yang beralamatkan Jl. Wastukencana No.5
(belakang) Telp/Fax. (022) 4206476 Bandung, terhitung 1 (satu) bulan atau berkisar
antara tanggal 15 Agustus sampai dengan 15 September 2013 mulai daripukul 13:00
sampai dengan pukul 15:00 Selama melaksanakan kerja praktek di KPKB, penulis
ditempatkan pada bagian Keuangan
Fungsi dari bagian keuangan dari koperasia dalah :
1. Membantu pengurus dalam membuat dan meyusun laporan
2. Memeriksa ulang saldo fisik uang dan barang
3. Membuat laporan bulanan dan tahunan
4. Mengkoordinasikan saldo-saldo ( simpanan , uang dan barang )
5. Untuk mengetahui laporan harian kas
6. Menanyakan gaji karyawan dan ,
23
3.2TeknisPelaksanaanKerjaPraktek
Dalam melaksanakan Kerja Praktek Koperasi Pegawai Pemerintah Kota
Bandung (KPKB) di pada Bagian Keuangan Penulis melakukan berbagai kegiatan
dibantu oleh pembimbing pada instansi yang bersangkutan.
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh penulis selama kerja praktek adalah :
1. Menghitung saldo simpanan yaitu mencatatat atau mengitung dari laporan
simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan 12 Juli Simpanan wajib khusus
(SWK) dan simpanan sukarela ke komputer yang ada di Koperasi pegawai
pemerintah kota Bandung (KPKB) dari masing-masing Dinas-dinas yang
berada di kota Bandung.
2. Menghitung saldo Pinjaman yaitu menghitung atau menyalin setiap anggota
koperasi yang meminjam uang mulai dari 1juta-25juta yang pembayaran nya
di potong di setiap honor pada dua bulan setelah peminjaman.
3. Mengisi buku anggota yaitu mengisi simpanan pokok simpanan wajib
simpanan sukarela yang dibayar dari setiap anggota di masing-masing dinas
serta untuk mengetahui apakah salah satu anggota mempunyai pinjaman atau
tidak, kemudian buku anggota untuk mengetahui anggota yang aktif dan yang
tidak aktif.
4. Membuat laporan saldo bulanan yaitu menyalin semua simpanan setelah
(pengeluaran kas) kadang ada juga masukan dana (penerimaan kas) tiap bulan
selama satu tahun harus dirincikan.
3.3Hasil Kerja Praktek
3.3.1 Pelaksanaan pemberian kredit pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota
Bandung
3.3.1.1Prosedur pemberian kredit
Bagi setiap anggota koperasi diperkenankan untuk memberikan setiap prosedur
kepada pihak cabang koperasi yang berada ditempat kerjanya ,untuk catatan para
anggota koperasi tidak boleh memberikan atau datang langsung ke Koperasi Pegawai
Pemerintah Kota Bandung (KPKB).
Prosedur pemberian kredit yang diajukan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota
Bandung:
1. Calon peminjam datang ke bagian administrasi kredit Koperasi Pegawai
Pemerintah Kota Bandung untuk mengajukan kredit
2. Setelah itu, calon peminjam mengisi Aplikasi Permohonan Kredit Uang yang
harus ditandatangani oleh bagian bendahara gaji, dan juga ditandatangani
istri/suami yang bersangkutan dan menyertakan fotocopy KTP, fotocopy Kartu
Anggota, Slip Potongan Terakhir, Daftar Rincian Sisa Gaji sebanyak satu lembar,
25
3. Bagian Administrasi kredit kemudian memeriksa kelengkapan persyaratan
pinjaman, jika pengajuan kredit disetujui maka bagian administrasi akan
memberikan Surat Permohonan Pinjaman Uang (SPPU) ke bagian Analisis
Kredit.
4. Bagian Analisis Kredit, menerima Surat Permohonan Pinjaman Uang (SPPU)
kemudian bagian analisis kreditmemberikan rekomendasi terhadap pengajuan
kredit. Setelah itu bagian analisis kredit membuat Nota Perhitungan Kredit Uang
(NPKU) dan diserahkan ke bagian keuangan koperasi.
5. Bagian keuangan memeriksa dan menandatangani NPKU, kemudian NPKU
diserahkan kembali ke bagian administrasi kredit.
6. Bagian administrasi kredit memeriksa dan menyerahkan NPKU kepada manager
koperasi, kemudian manager koperasi memberikan rekomendasi atas pengajuan
pinjaman dan menyerahkan kembali kepada bagian administrasi kredit
7. Bagian administrasi kredit membuat form informasi keputusan atas pengajuan
pinjaman
8. Jika pinjaman disetujui maka calon peminjam akan menghadap kasir koperasi
untuk menerima uang pinjaman
9. Kasir koperasi menyerahkan sejumlah uang beserta bukti pembayaran
10.Berdasarkan bukti pembayaran, bagian akuntansi menjurnal transaksi pemberian
kredit dan menghasilkan Rekap Jurnal Umum
11.Bagian akuntansi Neraca Unit Simpan Pinjam setiap satu bulan sekali untuk
3.3.1.2Dokumen Pemberian Kredit Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota
Bandung.
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam pemberian kredit adalah sebagai
berikut:
1. Aplikasi Permohonan Kredit Uang(APKU)
Lembar APKU ini berisikan:
a. Identitas Anggota
1. Nama
2. NIP
3. Unit Kerja
4. Tempat/Tangal Lahir
5. Jenis kelamin
6. No. KTP
7. Pangkat/Golongan
8. Tgl. Masuk Unit Kerja
9. Jabatan
b. Informasi Anggota
1. Alamat Sekarang
2. Status Tempat Tinggal
27
4. Nama Istri/Suami
5. Jumlah Tanggungan
c. Data Pengeluaran
1. Kartu Kredit
2. Pengeluaran / Bulan
d. Data Asset dan Penghasilan
1. Asset yang dimiliki
2. Penghasilan Bersih
3. Penghasilan Istri/Suami
4. Total Penghasilan
e. Pengajuan Permohonan Kredit
1. Jumlah
2. Alokasi/Keperluan
Lembar ini berwarna hijau dan bertandatangan pemohon, suami/istri
pemohon, dan anggota KPKB.
2. Surat Permohonan Pinjaman Uang (SPPU)
SPPU ini berisikan no, nama pemohon, pangkat dan golongan, NIP, unit kerja,
besarnya permohonan pinjaman, dan tanda tangan petugas.
NPKU berisikan nama, NIP, unit kerja, besarnya pokok kredit, potongan, jumlah
yang diterima, perhitungan angsuran, dan tanda tangan ketua, manager, bagian
keuangan, anggota. NPKU ini diberikan jika kredit sudah disetujui.
4. Form Informasi Keputusan
Form informasi keputusan ini untuk menginformasikan keputusan apakah
permohonan pinjaman disetujui atau tidak kepada pemohon.
5. Bukti Pembayaran
Bukti pembayaran bermanfaat untuk bagian akuntansi untuk melakukan
pencatatan atas transaksi pemberian kredit. Bukti pembayaran berisikan nama,
alamat, No. Bukti, keuangan, accounting, serta uang yang diterima pemohon
terbilang berapa.
6. Kartu Pinjaman
Kartu Pinjaman ini bermanfaat untuk melihat sisa piutang yang ada di peminjam.
3.3.1.3Pencatatan Pemberian Kredit Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota
Bandung
Pencatatan yang digunakan oleh Koperasi Pegawai Kota Bandung dilakukan
setiap transaksi pemberian kredit kepada anggota adalah dengan jurnal sebagai
berikut:
29
Dr Piutang Kredit Uang xxx
Kr Kas xxx
Jurnal diatas dilakukan setiap transaksi terjadi dan dicatat di Rekap Jurnal
Umum Unit Simpan Pinjam atas piutang kredit uang.
Sedangkan pencatatan untuk pendapatan administrasi sebesar 1,5% dari
pemberian kredit adalah sebagai berikut:
Dr Kas xxx
Cr Pendapatan administrasi xxx
3.3.1.4 Pelaporan Pemberian Kredit Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota
Bandung
Adapun pelaporan yang dihasilkan dari aktivitas pemberian kredit di Koperasi
Pegawai Pemerintah Kota Bandung yaitu berupaNeraca Unit Simpan Pinjam.Laporan
ini dibuat oleh bagian akuntansi dan dibuat setiap bulan. Laporan ini dibuat untuk
mengetahui berapa jumlah yang dipinjamkan kepada anggota, penyisihan
penghapusan pinjaman dan berapa jumlah piutang yang dibayar anggota. Laporan ini
3.3.1.5Pengendalian yang Dilakukan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota
Bandung dalam Pemberian Kredit.
Pengendalian pemberian kredit yang dilakukan oleh Koperasi Pegawai
Pemerintah Kota Bandung, adalah sebagai berikut:
1. Dilakukan pemisahanfungsi yang jelas dan tegas antara bagian analisis
kredit,kasir, dan bagian akuntansi.
2. Dilakukan penyusunan pencatatan dan pelaporan secara berkalaagar setiap
transaksi dapat dikendalikan.
3. Dilakukan ringkasan laporan bulanan yaitu Rekap Jurnal Umum.
4. Adanya persediaan formulir yang cukup sehingga dalam membuat bukti transaksi
tidak terjadi kekurangan formulir.
5. Adanya peraturan / prosedur mengenai pemberian kredit terhadap setiap pegawai.
6. Setiap dokumen dan pelaporan selalu diotorisasi oleh bagian-bagian yang terkait.
7. Setiap transaksi yang berhubungan dengan pemberian kredit selalu dijurnal.
8. Setiap dokumen dan laporan selalu diarsip sebagai bukti fisik bagi perusahaan.
9. Adanya pemeriksaan yang dilakukan oleh manager koperasi setiap periode.
3.3.2 Hambatan – hambatan dari pemberian kredit pada Koperasi Pegawai
Pemerintah Kota Bandung.
Hambatan-Hambatan Dalam Pemberian Kredit Pada Koperasi Pegawai
31
pelaksanaan pemberian kredit, pihak koperasi menghadapi hambatan yang
beragam. Adapun hambatan yang dihadapi oleh Koperasi Pegawai Pemerintah
Kota Bandung (KPKB) dalam pemberian kredit adalah sebagai berikut :
1. Pengajuan persyaratan kredit yang masih kurang lengkap.
2. Jumlah dana yang diajukan oleh anggota terlalu besar.
3. Tidak adanya informasi sisa gaji anggota yang akan meminjam , sehingga
sulit untuk menentukan di setujui atau tidaknya kredit anggota tersebut.
4. Proses pinjaman yang lamban untuk anggota.
5. Anggota yang sudah pensiun tetapimasih menyisakan hutang kreditnya.
6. Anggota yang masih memiliki hutang kepada bank.
3.3.3 Upaya untuk mengatasi hambatan dalam pemberian kredit pada
padaKoperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.
Upaya Yang Telah Dilakukan Oleh Koperasi Pegawai Pemerintah Kota
Bandung (KPKB) Dalam Mengatasi Hambatan Tersebut Upaya yang
dilakukan oleh Koperasi Pegawai Kota Bandung dalammenyelesaikan
setiap permasalahan atau hambatan yang hadapi adalah sebagai berikut:
2. Jumlah dana yang akan dipinjam oleh anggota harus sesuai dengan
prosedur yang telah diberikan oleh pihak koperasi.
3. Anggota wajib mencantumkan sisa gaji nya demi memudahkan proses
peminjamanya.
4. Proses peminjaman bagi para anggota agar dipercepat
5. Anggota yang sudah pensiun diwajibkan melunasi sisa hutang kreditnya.
6. Anggota tidak diijinkan meminjam apabila masih memiliki hutang kepada
33
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan kerja praktek yang telah dilaksanakan dan
ditempatkan sebagai koordinator simpan pinjam pada Koperasi Pegawai
Pemerintah Kota Bandung (KPKB) dari tanggal 15 Agustus 2013 sampai dengan
15 September 2013, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Prosedurpemberiankredit yang diterapkanpadaKoperasiPegawaiPemerintah
Kota Bandung telah memadai, halinidapatmemudahkan bagi pihak koperasi
dan anggota koperasi yang berbagai golongan demi mempelancar proses
pemberian kredit dengan baik.
2. Hambatan – hambatan dari pemberian kredit pada Koperasi Pegawai
Pemerintah Kota Bandung ,Sering kali anggota yang telah pensiun tidak sadar
atas kewajiban mereka untuk membayar kredit pinjaman yang masih menjadi
kewajibannya, banyak anggota koperasi yang telah pensiun dan terlambat
membayar, bahkan tidak membayar sama sekali dan mengganggu aktifitas
perkoperasian, dengan alasan berpindah tempat tinggal dan alasan lainnya,
akhirnya terjadi tunggakan yang akan merugikan koperasi dan anggota
koperasi yang masih aktif sebagai anggota Koperasi Pegawai Pemerintah Kota
Bandung (KPKB) dan hal tersebut bisa menghambat proses atas fungsi
anggota koperasi yang juga pegawai negeri berbagai golongan yang masih
aktif dan membutuhkan demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. Upaya untuk mengatasi hambatan dalam pemberian kredit pada padaKoperasi
Pegawai Pemerintah Kota Bandung, . Oleh karena itu, dari pihak Koperasi
Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) melakukan tindakan kepada
anggota koperasi yang telah pensiun namun masih memiliki kewajiban untuk
melunasi pinjaman yang menunggak
4.2 Saran
Setelah melaksanakan Kerja Praktek, penulis dapat menyampaikan sedikit saran
untuk Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, diantaranya yaitu :
1. Perusahaan harus mengawasi karyawannya supaya bekerja dengan baik
untuk kemajuan perusahaan.
2. Koperasi dalam melaksanakan prosedur bagi anggota agar tidak terlalu
dipersulit dan bisa dimengerti oleh anggota koperasi demi menjaga
keterlambatan dalam membayar sisa kreditnya.
3. Koperasi harus mengurangi penjualan secara kredit yang dilakukan oleh
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
Judul : “TINJAUAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA
KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG
(KPKB)”.
Nama : Luqman NurHakim
Nim : 21210022
Program studi : Strata Satu (S1)
Fakultas : Ekonomi
Bandung, Januari 2014
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Pembimbing Instansi
Lita Wulantika, SE.,M.Si Muhamad Rosidi, SE
NIP. 4127.34.02.004 NIP. 881942978
Mengetahui,
Ketua Program Study Manajemen
SURAT KETERANGAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI
Bahwa yang bertandatangan di bawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian,
Menyetujui :
“ Untuk memberikan kepada UNIKOM Hak Bebas Royalti dan Non eklusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan pendidikan “.
Bandung , Januari 2014
Menyetujui,
Penulis Perusahaan
Luqman NurHakim Muhamad Rosidi, SE
21210022 NIP. 881942978
Mengetahui,
Ketua Program Study Manajemen
Dr. Raeny Dwisanty SE., M.Si
RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Luqman Nurhakim
Tempat : Indonesia, Bandung
Tanggal Lahir : 15 Maret 1991
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Purwakarta 3, No.29
Telepon : 085722835998
Email : boy_150391@yahoo.co.id
SDN : Sukalaksana V Bandung
SMP : Kartika III-I Bandung
SMA : Pasundan 1 Bandung
Saya menyatakan bahwa semua informasi yang ada di atas adalah benar dan sesuai
dengan pengetahuan saya.
Bandung, Januari 2014