• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Prosedur Pemberian Kredit Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Prosedur Pemberian Kredit Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA

KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG

(KPKB)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh jenjang Strata Satu

Program Studi Manajemen Ekonomi

Oleh :

NAMA

: LUQMAN NURHAKIM

NIM

: 21210022

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

iv

LEMBAR PENGESAHAN ... .i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... .viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ……….……..1

1.2 Tujuan Kerja Praktek ……….3

1.3 Kegunaan Kerja Praktek ………...3

(3)

v

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ………...7

2.2 Struktur Organisasi ………9

2.3 Deskripsi Jabatan ………...11

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan ……….…...20

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ……….…....22

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ………..23

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ……….24

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ………..33

4.2 Saran ……….34

Lampiran – Lampiran

(4)
(5)

ii

KATA PENGANTAR

Segala Puji serta syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Karunianya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul “TINJAUAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI

PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)”. Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis tujukan kepada Nabi Besar Rasulullah Muhammad SAW

yang telah berjuang membawa umat manusia kepada fitrah

yang benar dan jalan yang lurus.

Tugas Laporan kerja praktek ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi

untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kerja praktek pada jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. Penulis ingin mengucapkan

terimakasih yang sebesar- besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE.,Spec.Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Raeny Dwisanty SE.,M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen

(6)

iii Laporan Kerja Praktek ini.

5. Lita Wulantika,SE.,M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan,terima kasih atas kritik dan saran dalam penyusunan laporan ini.

6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna serta

memperhatikan keterbatasan penguasaan ilmu, segala ketidaktelitian dan kesalahan

dalam

penulisan laporan kerja praktek. Untuk itu Penulis mengharapkan koreksi, masukan

atau

saran serta tanggapan dari semua pihak. Penulis berharap semoga laporan kerja

praktek ini

dapat memberikan manfaat bagi penulis sebagai pengalaman dan bagi pembaca.

Bandung, Januari 2014

Penulis

Luqman NurHakim

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Koperasi dalam aktivitasnya merupakan suatu kumpulan dari orang-orang

yang mempunyai tujuan dan kepentingan bersama. Kumpulan orang inilah yang akan

menjadi anggota koperasi yang didirikannya. Pembentukan koperasi berdasarkan asas

kekeluargaan dan gotong royong khususnya untuk membantu para anggotanya yang

memerlukan bantuan.

Segala kegiatan usaha koperasi didasarkan atas persamaan kebutuhan yang

perlu dirasakan.Persamaan kebutuhan ini menimbulkan kesadaran untuk

mempersatukan diri dalam koperasi.Bersama koperasi mereka bergabung secara

sukarela karena adanya kesadaran terhadap kebutuhan bersama.Koperasi bertujuan

untuk mencapai kepentingan dan kebutuhan bersama dari para anggotanya.Tujuan ini

dicapai melalui hasil karya dan jasa yang dipersatukan dari anggotanya, dalam rangka

usaha untuk memajukan kebutuhan rakyat yang kemampuan ekonominya

terbatas.Oleh karena itu pemerintah Indonesia sangat memperhatikan pertumbuhan

dan perkembangan perkumpulan koperasi, bahkan pemerintah secara langsung

membantu, memberikan, memelihara, mendorong, dan membina koperasi yang

(8)

Semakin berkembangnya perekonomian sekarang ini, peranan koperasi dalam

memberikan pinjaman kepada anggotanya sangat penting, dimana dengan adanya

kredit atau pinjaman akan sangat berguna bagi kelancaran kegiatan ekonomi

sehari-hari.

Kredit yang diberikan oleh koperasi harus memberikan manfaat bagi

koperasinya sendiri dan bagi para anggotanya. Maka, koperasi harus melakukan

analisis terhadap anggota yang akan melakukan kredit. Jumlah pemberian kredit

selain dapat memberikan keuntungan bagi koperasi juga dapat memberikan resiko

apabila pihak koperasi tidak melakukan pengelolaan dengan baik dan resiko yang

timbul akan mengganggu kelancaran usaha koperasi. Agar dapat mengantisipasi

resiko tersebut diperlukan suatu sistem akuntansi dan pengendalian yang baik agar

tidak menjadi kredit macet.

Dalam memberikan kredit kepada para anggotanya di Koperasi Pegawai

Pemerintah Kota Bandung, diperlukan suatu sistem akuntansi pemberian kredit.

Dalam memberikan kredit tentunya saling menguntungkan kedua belah pihak, baik

pihak debitur maupun bagi pihak koperasi itu sendiri, dan untuk meyakinkan bahwa

kredit itu benar - benar memberikan keuntungan maka pihak koperasi harus

melakukan beberapa analisis kepada calon peminjam, karena pemberian kredit

tersebut menyangkut data yang cukup besar serta di lain pihak dana tersebut berasal

dari anggota koperasi itu sendiri. Sehingga koperasi harus selektif dalam memilih

(9)

3

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis membuat laparan kerja

praktikdengan judul :

TINJAUAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI

PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)”.

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan kerja praktek ini adalah :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pemberian kredit pada Koperasi Pegawai

Pemerintah Kota Bandung

2. Untuk mengetahui hambatan dari pemberian kredit pada Koperasi Pegawai

Pemerintah Kota Bandung

3. Untuk mengetahui upaya untuk mengatasi hambatan dalam pemberian kredit pada

pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

1. Bagi Penulis

Laporan kerja praktek ini dapat menjadi masukan dan menambah

wawasan dan ilmu pengetahuan dengan adanya informasi mengenai

bagaimana tinjauan prosedur pemberian kredit pada Koperasi Pegawai

(10)

2. Bagi Instansi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi bagaimana

tinjauan prosedur pemberian kredit pada Koperasi Pegawai Pemerintah

Kota Bandung (KPKB).

Bagi Pihak Lainnya.

Sebagai referensi atau pertimbangan untuk pembaca dan penulis

selanjutnya yang nantinya akan melaksanakan Kuliah Kerja Praktek serta

dapat menjadi acuan dalam menyususn Laporan Kerja Praktek.

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Lokasi Kerja Praktek dilaksanakan di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota

Bandung (KPKB) yang beralamatkan Jl. Wastukencana No.5 (belakang) Telp/Fax.

(022) 4206476 Bandung.

Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan mulai tanggal 15 Agustus 2013

sampai dengan tanggal 15 September dengan jadwal kegiatan kerja praktek sebagai

(11)

5

Tabel 1.1

Jadwal Kerja Praktek

No Keterangan Hari Waktu

1 Kerja Praktek Senin s/d Jumat 13.00-15.00 WIB

(12)

2 PELAKSANAAN

Melaksanakan Kerja

Praktek

Pengumpulan Data Dari

Perusahaan

3 PELAPORAN

Pengajuan Judul

Bimbingan Kerja Praktek

Pembuatan Data

Laporan Kerja Praktek

Ujian Kerja Praktek

Pengumpulan Kerja

(13)

7

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

2.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

(KPKB)

Pada tahun 1961 dilingkungan kantor pemerintah Kotapraja Bandung telah

berdiri tujuh buah koperasi simpan pinjam yang berada pada beberapa unit kerja.

Dengan adanya anjuran dari Pemerintah Pusat, bahwa pada setiap jabatan/instansi

hanya diperbolehkan satu Koperasi Pegawai, maka koperasi-koperasi simpan

pinjam yang ada di unit-unit kerja tadi sepakat untuk mendirikan satu koperasi

pegawai. Pada tanggal 11 mei 1962 berdirilah koperasi yang diberi nama Koperasi Pegawai Otonom Kota Bandung disingkat “KPOKB”. Pada tahun 1966 namanya

dirubah menjadi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung disingkat “KPKB”.

2.1.2 Visi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)

Terwujudnya Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung yang sehat,

(14)

2.1.3 Misi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung(KPKB)

1. Mengembangkan Unit-unit usaha KPKB yang dapat memberikan manfaat

bagi kepentingan anggota.

2. Meningkatkan kemampuan management & profesionalisme kewira

koperasian Pengurus, Pengawas, Manager dan Karyawan KPKB.

3. Meningkatkan prasarana dan sarana bagi kelancaran usaha KPKB.

4. Meningkatkan peran dan fungsi KPKB sebagai lembaga ekonomi yang

modern dan berwatak kerakyatan.

2.1.4 Tujuan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)

1. Meningkatkan hasil usaha KPKB sehingga bisa meningkatkan

kesejahteraan anggota,

2. Mengembangkan peluang dan jaringan usaha serta kemitraan yang lebih

luas dan kompertitif,

3. Meningkatkan kinerja Pengurus, Pengawas, Manager dan Karyawan

KPKB yang Professional dan akuntabel,

4. Meningkatkan partisipasi,displin dan tanggung jawab anggota dalam

nerbagai program kegiatan yang ada dalam berbagai program dan kegiatan

yang ada pada KPKB.

5. Meningkatkan kerjasama koordinasi dengan berbagai instansi terkait.

6. Mengembangkan sarana dan prasasrana pada KPKB bagi kelancaran

(15)

9

7. Mewujudkan koperasi yang sehat , mandiri dan modern dan berorientasi

kerakyatan.

2.2 Struktur Organisasi

Menurut Marwansyah (2001) megatakan bahwa :

“Struktur organisasi dapat berupa struktur fungsi, struktur produk/pasar atau dalam bentuk matriks”. Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

(KPKB) termasuk ke dalam organisasi yang non profit oriented karena merupakan

organisasi Pemerintah. Dalam struktur organisasinya jabatan tertinggi dipegang

oleh Ketua Pengurus Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung yang bernama

Bapak Dasep Ruswana S,S.IP,M.SI beserta wakilnya. Kemudian dibawahnya lagi

ada jabatan lagi yaitu Sekertaris Utama KPKB.

Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung terdiri dari Bagian Umum,

Bagian Keuangan, Unit Simpan Pinjam, Unit Niaga dan Unit Jasa . Berikut ini

(16)

STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI

KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)

RAPAT ANGGOTA

PENGAWAS

Ketua : H. Adin Mukhtharudin Anggota : Drs. H. Achmad Mulyana

PENGURUS

(17)

11

2.3 Deskripsi Jabatan

Didalam mencapai tujuan manajemen diperlukan adanya suatu organisasi,

agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan teratur serta efektif dan

efisien. Untuk mempermudah pembagian tugas, wewenang serta tanggung jawab

yang dijalankan membentuk struktur organisasi dan uraian tugasnya.

Adapun fungsi dan uraian tugas yang ada pada Koperasi Pegawai

Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut:

1. Pembina

Membina, membimbing, mengawasi, dan memberikan kebijaksanaanterhadap

organisasi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

2. Pengawas

a. Memeriksa tata kehidupan organisasi, usaha pelaksana dan kewajiban

pengurus.

b. Hasil pemeriksaan dirahasiakan kepada pihak ketiga.

c. Memeriksa laporan hasil pengurus selama 1 (satu) tahun tutup buku

dan melaporkan kepada rapat anggota tahunan (RAT)

d. Menerima pengaduan / usulan dan saran serta pendapat dari seluruh

anggota baik secara perorangan maupun kelompok, yang menyangkut

masalah tingkah laku pengurus, pengelola koperasi, sisitem

pengendalian koperasi atau hal yang dianggap perlu demi kemajuan

koperasi yang kemudian diolah dan disalurkan sesuai dengan prosedur

(18)

e. Dalam hal pemeriksaan rutin, pengawas memeriksa / pembukuan

laporan bulanan, surat berharga, persediaan barang, inventaris serta

yang berupa harga koperasi lainnya, sekurang-kurangnya 3 (Tiga)

bulan sekali.

3. Pengurus Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung terdiri dari:

a. Ketua Pengurus Koperasi

1. Memimpin dan bertanggung jawab atas segala kegiatan pengelolaan

organisasi.

2. Melaksanakan tugas yang telah disahkan pada rapat anggota tahunan.

3. Mengkordinir penyusunan rencana kerja.

4. Mengawasi pengelolaan keuangan, material dan objek-objek lainnya

yang menjadi usaha koperasi.

5. Menandatangani segala bentuk surat keluar bersama-sama sekretaris.

6. Memberikan persetujuan penerimaan dan pengeluaran keuangan,

pemberian kredit yang bersifat khusus serta menandatangani cek untuk

kepentingan organisasi, bersama-sama dengan bendahara.

7. Melakukan hubungan kerja dengan Badan, Lembaga tertentu dalam

usaha mencari atau penambahan modal kerja.

8. Mewakili organisasi apabila terjadi sengketa dengan pihak-pihak yang

berhubungan dengan organisasi, baik dipengadilan maupun diluar

(19)

13

b. WakilKetua Pengurus Koperasi

1. Mewakili ketua dalam melaksanakan tugasnya, apabila ketua

berhalangan.

2. Mengawasi urusan penelitian dan mengembangkan pelaksanaan

organisasi.

3. Mengkoordinir usaha-usaha dalam bidang pendidikan dan pelatihan

pada karyawan dan anggota.

4. Melakukan penilaian dan peninjauan kembali AD/ART dalam rangka

menyempurnakan apabila dipandang penting.

5. Memberikan persetujuan terhadap permohonan kredit uang pada

anggota.

6. Mengkoordinir, menganalisa, mengawasi Unit Simpan Pinjam secara

profesional dan proporsional.

7. SekretarisKoperasi

8. Bertanggung jawab didalam penyelenggaraan administrasi atau

ketatausahaan organisasi, baik keluar maupun kedalam.

9. Membantu dan mendampingi ketua, wakil ketua dalam bidang

tugasnya.

10.Melakukan penilaian, penelitian, dan pertimbangan atas pelaksanaan

kegiatan karyawan, menyusun formasi sesuai kebutuhan organisasi

yang berhasil guna dan berdaya guna.

11.Merencanakan dan menyusun kebutuhan organisasi menyangkut

(20)

12.Memberikan pertimbangan kepada ketua terhadap

kebijakan-kebijakan organisasi.

13.Meneliti dan menganalisa serta menandatangani segala bentuk surat

organisasi bersama-sama ketua.

14.Mencatat, menyimpan Buku Daftar Pengurus, Buku Daftar Badan

Pengawas, Buku Daftar Anggota, dan Buku Daftar Tamu.

15.Menyusun dan menyimpan notulen dan berita acara hasil dari

rapat-rapat pengurus maupun rapat-rapat-rapat-rapat lainnya menyusun persiapan Rapat

Anggota Tahunan(RAT).

c. Bendahara Koperasi

1. Membantu dan mendampingi ketua dalam upaya menata dalam

penyelenggaraan administrasi keuangan.

2. Menerima dan menyusun semua pendapatan pada bank yang sudah

ditunjuk atas kewenangan pengurus.

3. Mengawasi semua transaksi keuangan yang terjadi setiap hari atau

bulan.

4. Melakukan penelitian atau pemeriksaan terhadap kelengkapan

bukti-bukti keabsyahan suatu pembayaran, sebelum bukti-bukti pembayaran

ditandatangani oleh ketua.

5. Melakukan kas opname pada semua kasir, setiap minggu/bulan, atau

sewaktu-waktu sesuai kebutuhan secara terpadu dan menyeluruh.

6. Melaporkan setiap minggu/bulan mengenai keuangan/kas posisi

(21)

15

7. Menyusun Cash Flow setiap bulan, untuk pembahasan rutin pengurus,

setiap tanggal 25 pada bulan yang bersangkutan.

8. Melaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga setelah ada

persetujuan ketua/pengurus.

9. Meneliti dan mengawasi keuangan hasil-hasil usaha Koperasi Pegawai

Kota Bandung.

10.Mengkoordinir dan mengawasi secara insentif bagian keuangan, agar

selalu terjaga.

11.Menyusun rencana anggaran dan laporan keuangan yang akan

disampaikan saat Rapat Anggota Tahunan (RAT).

4. Manager

d. Bertanggung jawab kepada keseluruh aktivitas koperasi

e. Melakukan pembinaan kepada staf demi perkembangan koperasi

f. Mengkoordinir tugas-tugas dari pada semua unit yang ada di koperasi

g. Mengontrol untit-unit baik dibidang teknis maupun administrasi

h. Memberikan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas kepada

pengurus

i. Manager mendapat imbalan / gaji yang diatur dalam surat perjanjian /

kontrak kerja sama atau dalam peraturan khusus.

5. Unit Niaga, terdiri dari:

a. Bagian Analisis Kredit

1. Menerima permohonan kredit barang dan mengecek hutang barang.

(22)

3. Melaksanakan input data komputer sesuai dengan bukti

b. Begian Pembelian

1. Menerima dan menginventarisir kebutuhan barang dari gudang / toko.

2. Merencanakan pengadaan barang sesuai kebutuhan konsumen.

3. Melakukan negosiasi harga, syarat-syarat dan perjanjian setelah

mendapat petunjuk / persetujuan pengurus.

4. Melaksanakan pembelian barang.

5. Melaksanakan pencatatan pembukuan pembelian dan megevaluasi

pembayaran, pembelian (non cash).

6. Membuat laporan pembelian barang baik mingguan, bulanan maupun

tahunan kepada manager.

7. Melakukan penerimaan barang yang dikirim atas dasar pesanan dengan

mencatat surat pesanan dengan copy surat pesanan, faktur dan fisik

barang.

8. Melakukan penelitian / pemeriksaan keadaan stok barang baik harian,

mingguan, maupun bulanan.

9. Melakukan pemeriksaan mutu barang dan penandatanganan faktur.

c. Bag. Penjualan/Promosi

1. Menyusun perencanaan penjualan baik nilai maupun kredit kepada

anggota dan umum.

2. Melakukan penyetoran hasil penjualan tunai dan berkas penjualan

(23)

17

3. Melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap penerimaan,

pengeluaran dan persediaan barang serta membuat laporan mingguan,

bulanan, dan tahunan.

6. Unit Jasa, terdiri dari

a. Seksi Gedung Serbaguna

1. Menyusun perencanaan pengembangan dan pengelolaan usaha

gedung serba guna.

2. Mempromosikan usaha gedung serbaguna terhadap pihak ketiga atau

terhadap anggota.

b. Seksi Usaha

1. Melaksanakan dan mengembangkan usaha bidang Umroh, Biro jasa

STNK / SIM, Optik, Tralis Besi, perbengkelan Agro Bisnis dan Biro

jasa Hukum serta usaha lainnya.

2. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah pengurus.

c. Seksi Proyek

1. Menyusun perencanaan dan pencairan proyek baik dengan

Pemerintah Kota maupun pihak lainnya.

2. Melaksanakan pekerjaan dibidang pengadaan pakaian, catering,

ATK, cetakan, kontruksi dan pekerjaan lainnya.

3. Mengawasi, menganalisa dan membuat laporan mingguan, bulanan

dan tahunan seluruh pelaksanaan pekerjaan proyek.

(24)

7. Unit Simpan Pinjam

a. Bagian Administrasi Kredit

1. Memberikan layanan kepada anggota koperasi yang mengajukan

permohonan pinjaman.

2. Menerima, menganalisa, menghimpun, dan menginventarisir anggota

baru.

3. Mengadakan koordinasi dengan pimpinan unit kerja / bendaharawan

gaji.

4. Melayani setiap anggota yang keluar karena pensiun, meninggal dunia,

atau mutasi.

5. Melakukan dan koordinasi dalam pembuatan kartu anggota Koperasi

Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

8. Begian Analisis Kredit

1. Menerima dan menghimpun kelengkapan permohonan yang diajukan

anggota.

2. Menganalisa dan rekomendasikan besarnya pinjaman kepada manager.

3. Melakukan proses input data computer sesuai jenis dan sumber, serta

untuk diajukan proses kredit.

4. Membuat Nota Perhitungan Kredit Uang dan menyerahkan kepada

bagian keuangan.

5. Menyusun rekapitulasi realisasi pinjaman anggota (harian, bulanan,

dan tahunan).

(25)

19

9. Bagian Keuangan

1. Menerima dan menampung uang, setoran dari bagiankasir.

2. Mengeluarkan uang sesuai dengan perintah otorisasi serta

mengeluarkan bukti pengeluaran.

3. Bertanggung jawab atas ketetapan saldo kas.

10.Bagian Kasir

1. Memeriksa dokumen usulan pinjaman yang telah direkomendasikan

oleh manager.

2. Memberikan uang kepada anggota koperasi yang permohonan

pinjamannya disetujui.

3. Memberikan bukti kas keluar atas pemberian kredit kepada bagian

akuntansi.

11.Bagian Akuntansi

a. Menerima bukti transaksi.

b. Mencatat jurnal sesuai dengan bukti transaksi.

c. Membuat laporan RAT.

12.Anggota

a. Melaksanakan undang-undang perkoperasian No.25 Tahun 1992

b. Melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, serta

peraturan-peraturan khusus lainnya serta keputusan-keputusan rapat

anggota

c. Melunasi Simpanan Pokok, Wajib, serta simpanan lainnya yang telah

(26)

d. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang dilaksanakan usaha koperasi

e. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan azas kekeluargaan

f. Menghadiri Rapat Anggota

g. Melakukan pengawasan terhadap jalannya roda organisasi koperasi

h. Menanggung kerugian koperasi sesuai ketentuan yang diatur dalam

Anggaran Rumah Tangga ini

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan

Bidang usaha yang dijalankan oleh Koperasi Pegawai Pemerintah Kota

Bandung ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Adapun

kegiatan usaha yang dijalankan meliputi:

1. Usaha Simpan Pinjam

Usaha simpan pinjam memberikan plapond pinjaman sebesar Rp.

1.000.000,00 sampai dengan Rp.25.000.000,00 dengan perhitungan jasa 1,5%

per bulan flat dengan jangka waktu pengembalian 12 bulan (1 tahun) sampai

dengan 60 bulan (5 tahun).Pinjaman ini diberikan hanya untuk anggota

koperasi saja. Jika besarnya pinjaman diatas Rp.20.000.000,00 maka pinjaman

diwajibkan menyerahkan jaminan berupa Sertifikat Rumah / Tanah, BPKB

atau jaminan/agunan berupa SK 80% CPNS.

2. Usaha Niaga

Usaha niaga menjual barang dalam bentuk sembako (Sembilan bahan

(27)

21

anggota koperasi, sedangkan pemberian kredit barang hanya untuk anggota

koperasi dengan jasa 1,5% flat per bulan.

3. Unit Usaha Jasa dan Lainnya

Melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kota Bandung untuk pengadaan

kebutuhan seperti: pakaian Dinas, ATK, dll

Adapun kebijakan yang diterapkan dalam pemberian kredit di Koperasi

Pegawai Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut:

a. Status pemohon sudah menjadi anggota Koperasi Pegawai Pemerintah

Kota Bandung minimal 3 (tiga) bulan.

b. Pemohon telah memenuhi kewajiban sebagai anggota koperasi yaitu

tiap bulan memenuhi simpanan wajib dan telah membayar simpanan

pokok.

c. Besar pinjaman dari KPKB diatur sesuai dengan ketentuan yang

berlaku di KPKB yaitu sebesar Rp.1.000.000,00 sampai dengan

Rp.25.000.000,00 dengan masa pengembalian 12 sampai dengan 60

bulan dan diberikan jasa 1,5% flat perbulan. Penentu besarnya

pinjaman dilihat dari jumlah gaji anggota, serta dilihat dari

golongannya.

d. Apabila besar pinjaman melebihi yang ditentukan KPKB, pinjaman

diwajibkan menyerahkan jaminan berupa SK Capeg PNS 80%

ditambah SK PNS 100% / kartu TASPEN / Sertifikat Rumah / Tanah

atau BPKB.

(28)

22

3.1 BidangPelaksanaanKerjaPraktek

Penulis telah melaksanakan kegiatan Kerja Praktek pada Koperasi Pegawai

Pemerintah Kota Bandung (KPKB) yang beralamatkan Jl. Wastukencana No.5

(belakang) Telp/Fax. (022) 4206476 Bandung, terhitung 1 (satu) bulan atau berkisar

antara tanggal 15 Agustus sampai dengan 15 September 2013 mulai daripukul 13:00

sampai dengan pukul 15:00 Selama melaksanakan kerja praktek di KPKB, penulis

ditempatkan pada bagian Keuangan

Fungsi dari bagian keuangan dari koperasia dalah :

1. Membantu pengurus dalam membuat dan meyusun laporan

2. Memeriksa ulang saldo fisik uang dan barang

3. Membuat laporan bulanan dan tahunan

4. Mengkoordinasikan saldo-saldo ( simpanan , uang dan barang )

5. Untuk mengetahui laporan harian kas

6. Menanyakan gaji karyawan dan ,

(29)

23

3.2TeknisPelaksanaanKerjaPraktek

Dalam melaksanakan Kerja Praktek Koperasi Pegawai Pemerintah Kota

Bandung (KPKB) di pada Bagian Keuangan Penulis melakukan berbagai kegiatan

dibantu oleh pembimbing pada instansi yang bersangkutan.

Adapun kegiatan yang dilakukan oleh penulis selama kerja praktek adalah :

1. Menghitung saldo simpanan yaitu mencatatat atau mengitung dari laporan

simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan 12 Juli Simpanan wajib khusus

(SWK) dan simpanan sukarela ke komputer yang ada di Koperasi pegawai

pemerintah kota Bandung (KPKB) dari masing-masing Dinas-dinas yang

berada di kota Bandung.

2. Menghitung saldo Pinjaman yaitu menghitung atau menyalin setiap anggota

koperasi yang meminjam uang mulai dari 1juta-25juta yang pembayaran nya

di potong di setiap honor pada dua bulan setelah peminjaman.

3. Mengisi buku anggota yaitu mengisi simpanan pokok simpanan wajib

simpanan sukarela yang dibayar dari setiap anggota di masing-masing dinas

serta untuk mengetahui apakah salah satu anggota mempunyai pinjaman atau

tidak, kemudian buku anggota untuk mengetahui anggota yang aktif dan yang

tidak aktif.

4. Membuat laporan saldo bulanan yaitu menyalin semua simpanan setelah

(30)

(pengeluaran kas) kadang ada juga masukan dana (penerimaan kas) tiap bulan

selama satu tahun harus dirincikan.

3.3Hasil Kerja Praktek

3.3.1 Pelaksanaan pemberian kredit pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota

Bandung

3.3.1.1Prosedur pemberian kredit

Bagi setiap anggota koperasi diperkenankan untuk memberikan setiap prosedur

kepada pihak cabang koperasi yang berada ditempat kerjanya ,untuk catatan para

anggota koperasi tidak boleh memberikan atau datang langsung ke Koperasi Pegawai

Pemerintah Kota Bandung (KPKB).

Prosedur pemberian kredit yang diajukan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota

Bandung:

1. Calon peminjam datang ke bagian administrasi kredit Koperasi Pegawai

Pemerintah Kota Bandung untuk mengajukan kredit

2. Setelah itu, calon peminjam mengisi Aplikasi Permohonan Kredit Uang yang

harus ditandatangani oleh bagian bendahara gaji, dan juga ditandatangani

istri/suami yang bersangkutan dan menyertakan fotocopy KTP, fotocopy Kartu

Anggota, Slip Potongan Terakhir, Daftar Rincian Sisa Gaji sebanyak satu lembar,

(31)

25

3. Bagian Administrasi kredit kemudian memeriksa kelengkapan persyaratan

pinjaman, jika pengajuan kredit disetujui maka bagian administrasi akan

memberikan Surat Permohonan Pinjaman Uang (SPPU) ke bagian Analisis

Kredit.

4. Bagian Analisis Kredit, menerima Surat Permohonan Pinjaman Uang (SPPU)

kemudian bagian analisis kreditmemberikan rekomendasi terhadap pengajuan

kredit. Setelah itu bagian analisis kredit membuat Nota Perhitungan Kredit Uang

(NPKU) dan diserahkan ke bagian keuangan koperasi.

5. Bagian keuangan memeriksa dan menandatangani NPKU, kemudian NPKU

diserahkan kembali ke bagian administrasi kredit.

6. Bagian administrasi kredit memeriksa dan menyerahkan NPKU kepada manager

koperasi, kemudian manager koperasi memberikan rekomendasi atas pengajuan

pinjaman dan menyerahkan kembali kepada bagian administrasi kredit

7. Bagian administrasi kredit membuat form informasi keputusan atas pengajuan

pinjaman

8. Jika pinjaman disetujui maka calon peminjam akan menghadap kasir koperasi

untuk menerima uang pinjaman

9. Kasir koperasi menyerahkan sejumlah uang beserta bukti pembayaran

10.Berdasarkan bukti pembayaran, bagian akuntansi menjurnal transaksi pemberian

kredit dan menghasilkan Rekap Jurnal Umum

11.Bagian akuntansi Neraca Unit Simpan Pinjam setiap satu bulan sekali untuk

(32)

3.3.1.2Dokumen Pemberian Kredit Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota

Bandung.

Dokumen-dokumen yang digunakan dalam pemberian kredit adalah sebagai

berikut:

1. Aplikasi Permohonan Kredit Uang(APKU)

Lembar APKU ini berisikan:

a. Identitas Anggota

1. Nama

2. NIP

3. Unit Kerja

4. Tempat/Tangal Lahir

5. Jenis kelamin

6. No. KTP

7. Pangkat/Golongan

8. Tgl. Masuk Unit Kerja

9. Jabatan

b. Informasi Anggota

1. Alamat Sekarang

2. Status Tempat Tinggal

(33)

27

4. Nama Istri/Suami

5. Jumlah Tanggungan

c. Data Pengeluaran

1. Kartu Kredit

2. Pengeluaran / Bulan

d. Data Asset dan Penghasilan

1. Asset yang dimiliki

2. Penghasilan Bersih

3. Penghasilan Istri/Suami

4. Total Penghasilan

e. Pengajuan Permohonan Kredit

1. Jumlah

2. Alokasi/Keperluan

Lembar ini berwarna hijau dan bertandatangan pemohon, suami/istri

pemohon, dan anggota KPKB.

2. Surat Permohonan Pinjaman Uang (SPPU)

SPPU ini berisikan no, nama pemohon, pangkat dan golongan, NIP, unit kerja,

besarnya permohonan pinjaman, dan tanda tangan petugas.

(34)

NPKU berisikan nama, NIP, unit kerja, besarnya pokok kredit, potongan, jumlah

yang diterima, perhitungan angsuran, dan tanda tangan ketua, manager, bagian

keuangan, anggota. NPKU ini diberikan jika kredit sudah disetujui.

4. Form Informasi Keputusan

Form informasi keputusan ini untuk menginformasikan keputusan apakah

permohonan pinjaman disetujui atau tidak kepada pemohon.

5. Bukti Pembayaran

Bukti pembayaran bermanfaat untuk bagian akuntansi untuk melakukan

pencatatan atas transaksi pemberian kredit. Bukti pembayaran berisikan nama,

alamat, No. Bukti, keuangan, accounting, serta uang yang diterima pemohon

terbilang berapa.

6. Kartu Pinjaman

Kartu Pinjaman ini bermanfaat untuk melihat sisa piutang yang ada di peminjam.

3.3.1.3Pencatatan Pemberian Kredit Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota

Bandung

Pencatatan yang digunakan oleh Koperasi Pegawai Kota Bandung dilakukan

setiap transaksi pemberian kredit kepada anggota adalah dengan jurnal sebagai

berikut:

(35)

29

Dr Piutang Kredit Uang xxx

Kr Kas xxx

Jurnal diatas dilakukan setiap transaksi terjadi dan dicatat di Rekap Jurnal

Umum Unit Simpan Pinjam atas piutang kredit uang.

Sedangkan pencatatan untuk pendapatan administrasi sebesar 1,5% dari

pemberian kredit adalah sebagai berikut:

Dr Kas xxx

Cr Pendapatan administrasi xxx

3.3.1.4 Pelaporan Pemberian Kredit Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota

Bandung

Adapun pelaporan yang dihasilkan dari aktivitas pemberian kredit di Koperasi

Pegawai Pemerintah Kota Bandung yaitu berupaNeraca Unit Simpan Pinjam.Laporan

ini dibuat oleh bagian akuntansi dan dibuat setiap bulan. Laporan ini dibuat untuk

mengetahui berapa jumlah yang dipinjamkan kepada anggota, penyisihan

penghapusan pinjaman dan berapa jumlah piutang yang dibayar anggota. Laporan ini

(36)

3.3.1.5Pengendalian yang Dilakukan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota

Bandung dalam Pemberian Kredit.

Pengendalian pemberian kredit yang dilakukan oleh Koperasi Pegawai

Pemerintah Kota Bandung, adalah sebagai berikut:

1. Dilakukan pemisahanfungsi yang jelas dan tegas antara bagian analisis

kredit,kasir, dan bagian akuntansi.

2. Dilakukan penyusunan pencatatan dan pelaporan secara berkalaagar setiap

transaksi dapat dikendalikan.

3. Dilakukan ringkasan laporan bulanan yaitu Rekap Jurnal Umum.

4. Adanya persediaan formulir yang cukup sehingga dalam membuat bukti transaksi

tidak terjadi kekurangan formulir.

5. Adanya peraturan / prosedur mengenai pemberian kredit terhadap setiap pegawai.

6. Setiap dokumen dan pelaporan selalu diotorisasi oleh bagian-bagian yang terkait.

7. Setiap transaksi yang berhubungan dengan pemberian kredit selalu dijurnal.

8. Setiap dokumen dan laporan selalu diarsip sebagai bukti fisik bagi perusahaan.

9. Adanya pemeriksaan yang dilakukan oleh manager koperasi setiap periode.

3.3.2 Hambatan – hambatan dari pemberian kredit pada Koperasi Pegawai

Pemerintah Kota Bandung.

Hambatan-Hambatan Dalam Pemberian Kredit Pada Koperasi Pegawai

(37)

31

pelaksanaan pemberian kredit, pihak koperasi menghadapi hambatan yang

beragam. Adapun hambatan yang dihadapi oleh Koperasi Pegawai Pemerintah

Kota Bandung (KPKB) dalam pemberian kredit adalah sebagai berikut :

1. Pengajuan persyaratan kredit yang masih kurang lengkap.

2. Jumlah dana yang diajukan oleh anggota terlalu besar.

3. Tidak adanya informasi sisa gaji anggota yang akan meminjam , sehingga

sulit untuk menentukan di setujui atau tidaknya kredit anggota tersebut.

4. Proses pinjaman yang lamban untuk anggota.

5. Anggota yang sudah pensiun tetapimasih menyisakan hutang kreditnya.

6. Anggota yang masih memiliki hutang kepada bank.

3.3.3 Upaya untuk mengatasi hambatan dalam pemberian kredit pada

padaKoperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

Upaya Yang Telah Dilakukan Oleh Koperasi Pegawai Pemerintah Kota

Bandung (KPKB) Dalam Mengatasi Hambatan Tersebut Upaya yang

dilakukan oleh Koperasi Pegawai Kota Bandung dalammenyelesaikan

setiap permasalahan atau hambatan yang hadapi adalah sebagai berikut:

(38)

2. Jumlah dana yang akan dipinjam oleh anggota harus sesuai dengan

prosedur yang telah diberikan oleh pihak koperasi.

3. Anggota wajib mencantumkan sisa gaji nya demi memudahkan proses

peminjamanya.

4. Proses peminjaman bagi para anggota agar dipercepat

5. Anggota yang sudah pensiun diwajibkan melunasi sisa hutang kreditnya.

6. Anggota tidak diijinkan meminjam apabila masih memiliki hutang kepada

(39)

33

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Setelah penulis melaksanakan kerja praktek yang telah dilaksanakan dan

ditempatkan sebagai koordinator simpan pinjam pada Koperasi Pegawai

Pemerintah Kota Bandung (KPKB) dari tanggal 15 Agustus 2013 sampai dengan

15 September 2013, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Prosedurpemberiankredit yang diterapkanpadaKoperasiPegawaiPemerintah

Kota Bandung telah memadai, halinidapatmemudahkan bagi pihak koperasi

dan anggota koperasi yang berbagai golongan demi mempelancar proses

pemberian kredit dengan baik.

2. Hambatan – hambatan dari pemberian kredit pada Koperasi Pegawai

Pemerintah Kota Bandung ,Sering kali anggota yang telah pensiun tidak sadar

atas kewajiban mereka untuk membayar kredit pinjaman yang masih menjadi

kewajibannya, banyak anggota koperasi yang telah pensiun dan terlambat

membayar, bahkan tidak membayar sama sekali dan mengganggu aktifitas

perkoperasian, dengan alasan berpindah tempat tinggal dan alasan lainnya,

akhirnya terjadi tunggakan yang akan merugikan koperasi dan anggota

koperasi yang masih aktif sebagai anggota Koperasi Pegawai Pemerintah Kota

Bandung (KPKB) dan hal tersebut bisa menghambat proses atas fungsi

(40)

anggota koperasi yang juga pegawai negeri berbagai golongan yang masih

aktif dan membutuhkan demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

3. Upaya untuk mengatasi hambatan dalam pemberian kredit pada padaKoperasi

Pegawai Pemerintah Kota Bandung, . Oleh karena itu, dari pihak Koperasi

Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) melakukan tindakan kepada

anggota koperasi yang telah pensiun namun masih memiliki kewajiban untuk

melunasi pinjaman yang menunggak

4.2 Saran

Setelah melaksanakan Kerja Praktek, penulis dapat menyampaikan sedikit saran

untuk Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, diantaranya yaitu :

1. Perusahaan harus mengawasi karyawannya supaya bekerja dengan baik

untuk kemajuan perusahaan.

2. Koperasi dalam melaksanakan prosedur bagi anggota agar tidak terlalu

dipersulit dan bisa dimengerti oleh anggota koperasi demi menjaga

keterlambatan dalam membayar sisa kreditnya.

3. Koperasi harus mengurangi penjualan secara kredit yang dilakukan oleh

(41)

i

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

Judul : “TINJAUAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA

KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG

(KPKB)”.

Nama : Luqman NurHakim

Nim : 21210022

Program studi : Strata Satu (S1)

Fakultas : Ekonomi

Bandung, Januari 2014

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Pembimbing Instansi

Lita Wulantika, SE.,M.Si Muhamad Rosidi, SE

NIP. 4127.34.02.004 NIP. 881942978

Mengetahui,

Ketua Program Study Manajemen

(42)
(43)

SURAT KETERANGAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bahwa yang bertandatangan di bawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian,

Menyetujui :

“ Untuk memberikan kepada UNIKOM Hak Bebas Royalti dan Non eklusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan pendidikan “.

Bandung , Januari 2014

Menyetujui,

Penulis Perusahaan

Luqman NurHakim Muhamad Rosidi, SE

21210022 NIP. 881942978

Mengetahui,

Ketua Program Study Manajemen

Dr. Raeny Dwisanty SE., M.Si

(44)
(45)

RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Luqman Nurhakim

Tempat : Indonesia, Bandung

Tanggal Lahir : 15 Maret 1991

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Purwakarta 3, No.29

Telepon : 085722835998

Email : boy_150391@yahoo.co.id

SDN : Sukalaksana V Bandung

SMP : Kartika III-I Bandung

SMA : Pasundan 1 Bandung

Saya menyatakan bahwa semua informasi yang ada di atas adalah benar dan sesuai

dengan pengetahuan saya.

Bandung, Januari 2014

Gambar

Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan positif terhadap ilmu pendidikan khususnya pendidikan Tata Boga; (1) Bagi guru dapat menjadi bahan masukan

Soal dana bagi mereka yang tidak ikut pergi diserahkan sepenuhnya kepada ketua komisi masing-masing, apakah akan dikembalikan atau tidak," ucap Ebet saat ditemui di Gedung DPRD

De ce résultat on peut conclure que la forme syntagme nominal + verbe transitif + syntagme nominal préposition de la structure générique qui est la plus

guru-guru dan juga orang tua siswa dalam meningkatkan disiplin diri siswa di SMP Negeri 5 Stabat. 3) Bagi konselor, diharapkan agar dapat memberikan layanan konseling

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: “ Apakah ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap peningkatan sikap siswa pada peraturan

[r]

Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun bosibosi memiliki aktifitas antidiabetik dibuktikan dengan adanya penurunan kadar gula darah pada tikus

Hasil penelitian Utami (2005) dan Fitriyani (2014) menyatakan bahwa manajemen laba mempunyai pengaruh yang positif terhadap biaya modal ekuitas, artinya meningkatmya