• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN SISWA KELAS X SMK PUTRA ANDA BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN SISWA KELAS X SMK PUTRA ANDA BINJAI."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING

TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN

BAHAN MAKANAN SISWA KELAS X

SMK PUTRA ANDA BINJAI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

DANIEL PUTRA NAINGGOLAN

5123342004

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

DANIEL PUTRA NAINGGOLAN (NIM. 5123342004). Pengaruh Model Pembelajaran Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan Bahan Makanan Siswa Kelas X SMK Putra Anda Binjai.

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui hasil belajar pengetahuan bahan makanan siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran

probing-prompting (2) mengetahui hasil belajar pengetahuan bahan makanan

siswa yang diajarkan dengan model konvensional, dan (3) Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran probing-prompting terhadap hasil belajar pengetahuan bahan makanan siswa kelas X SMK Putra Anda Binjai.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimen dengan desain penelitian two group pretes-postes. Penelitian ini dilakukan di SMK Putra Anda Binjai. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas X yang berjumlah 60 orang siswa. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling terdiri dari 2 variabel, yaitu model pembelajaran probing-prompting (X), dan hasil belajar pengetahuan bahan makanan (Y).

Berdasarkan hasil penelitian, setelah diberi perlakuan dengan menerapkan kelas eksperimen, model pembelajaran probing-prompting diperoleh hasil uji kecenderungan cukup sebesar 50%, dengan rata-rata hitung sebesar 75,33 dan standar deviasi 6,57. Dibandingkan dengan kelas kontrol diperoleh hasil uji kecenderungan kurang sebesar 46,66%, dengan rata-rata hitung sebesar 68,53 dan standar deviasi 8,77. Dari hasil perhitungan uji hipotesis untuk postes diperoleh thitung > ttabel (3,424 >1,671), maka Ha diterima yang berarti ada pengaruh yang

positif dan sigifikan dengan penerapan model pembelajaran probing-prompting terhadap hasil belajar pengetahuan bahan makanan kelas X Tata Boga Putra Anda Binjai.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat di selesaikan sesuai dengan baik yang disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan Bahan Makanan Siswa Kelas X SMK Putra Anda Binjai

Penulis menyadari banyak sekali hambatan dan kesulitan yang dialami oleh penulis dalam meyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan, arahan dan dukungan sehinggah penulis dapat meyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moral, spritual maupun materi. Oleh karena itu penulis juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, Wakil Dekan Bidang Akademik Dekan Fakultas Teknik . Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, ketua Jurusan PKK. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si, Ketua Prodi Program Studi Pendidikan Tata Boga. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku sekretaris jurusan PKK.

(7)

iii

3. Ibu Dra. Nikmat Akmal, M.Pd, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis.

4. Ibu Dra. Nila Handayani, M.Pd, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis.

5. Teristimewa untuk Bapak dan Mamak tercinta, Kakak, Abang tercinta yang tidak hentinya mendukung dan selalu mendoakan penulis serta seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi, mendidik serta mendoakan sehingga terselesaikannya skripsi ini.

6. Bapak Rudi Sartono, S.Pd selaku kepala sekolah SMK Putra Anda Binjai. Ibu Ajeng Inggit Anugerah, S.Pd selaku guru mata pelajaran pengetahuan bahan makanan, beserta seluruh guru dan karyawan Tata Usaha yang telah memberika izin bantuan kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMK Putra Anda Binjai.

7. Teman-teman PKK, khususnya Prodi Pendidikan Tata Boga Stambuk 2012 Ekstensi & Reguler yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan sumbangan pikiran dalam penyelesaian skripsi ini.

Demikian yang dapat penulis sampaikan atas segala bentuk dan perhatiannya penulis mengucapkan terimah kasih.

Medan, 12 Agustus, 2016 Hormat Saya

(8)

iv

1. Model Pembelajaran Probing prompting ... 8

2. Model Pembelajaran Konvensional ... 13

3. Hasil Belajar ... ... 16

4. Mata Pelajaran Pegetauan Bahan Makanan... 17

5. Pengertian Kacang-kacangan... ... 18

B. Penelitian yang Relevan... ... 32

C. Kerangka Berpikir ... 33

D. Hipotesis……… .. 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Desain Penelitian... ... 36

B. Defenisi Operasional dan variabel... 37

C. Populasi dan Sampel ... 38

D. Prosedur penelitian... ... 39

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data... . 42

F. Teknik Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 55

A. Deskriftif Data Penelitian... ... 55

B. Tingkat Kecenderungan ... ... 58

C. Uji persyaratan Analisis ... 60

D. Pengujian Hipotesis... ... 61

(9)

v

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan... ... 64

B. Saran... ... 65

(10)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Model pembelajaran Probing Prompting ... 11

Tabel 2. Model pembelajaran Konvensional ... 14

Tabel 3. Macam-macam bagian Kacang-kacangan ... 27

Tabel 4. Desain Penelitian ... 36

Tabel 5. Data jumlah siswa ... 39

Tabel 6. Prosedur penelitian ... 41

Tabel 7. Kisi-kisi tes kacang-kacangan ... 42

Tabel 8. Tingkat kecenderungan ... 50

Tabel 9. Desain Penelitian ... 55

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Eksperimen ... 56

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Kontrol ... 57

Tabel 12. Tingkat Kecenderungan ... 58

Tabel 13. Uji Normalitas Data ... 60

Tabel 14. Uji Homogenitas ... 61

Tabel 15. Uji Hipotesis ... 61

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kacang Kedele (Glycine max) ... 19

Gambar 2. Kacang tanah (Arachis hypogea) ... 20

Gambar 3. Kacang hijau (Phaseoulus radiates) ... 21

Gambar 4. Kacang Merah (Vigna angularis) ... 22

Gambar 5. Kacang Mete (Anacardium occidentale) ... 22

Gambar 6. Kacang Pistachio ( Pistacia Vera ) ... 23

Gambar 7. Kacang Almond (Prunus dulcis) ... 24

Gambar 8. Kacang Arcis, atau Kacang Polong (Pisum sativum) ... 24

Gambar 9. Buncis (Phaseolus vulgaris) ... 25

Gamabar 10. Kacang Kenari (Juglans regia) ... 26

(12)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ... 68

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 71

3. Tes Kacang-kacangan ... 85

4. Uji validitas tes ... 100

5. Uji reabilitas tes... 101

6. Perhitungan validitas & reabilitas tes ... 102

7. Data Nama Siswa ... 110

8. Nilai postes Eksperimen ... 111

9. Nilai postes Kontrol ... 112

10. Rekapitulasi nilai pos tes ... 113

11. Perhitungan Rata-rata ... 114

12. Tingkat kecenderungan ... 117

13. Uji Normalitas pos tes ekperimen ... 118

14. Uji Normalitas pos tes kontrol ... 119

15. Uji Homogenitas ... 120

16. Uji Hipotesis... 121

17. Dokumentasi ... 123

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan. Dengan pendidikan akan mendapatkan ilmu, keterampilan dan keahlian. Dengan keahlian dan keterampilan maka akan melahirkan manusia yang kreatif dan inovatif, sehingga dapat memajukan kehidupan bangsa dan negara. Pendidikan merupakan alat untuk mengembangkan diri, mental, pola pikir dan kualitas diri seseorang. Pelaksanaan pendidikan dapat diwujudkan dengan diadakannya tiga jalur pendidikan diantaranya, formal, informal dan non formal, sebagai mana telah ditetapkan Undang – undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional no 20 tahun 2003 bab 1 pasal 1 yaitu; (1) Pendidikan formal adalah jalur pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi; (2) Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjengjang; (3) Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

(14)

2

Audio video (3) Teknik Pemesinan (4) Teknik Kendaraan Ringan (Otomotif) (5) Teknik Instalasi Tenaga Listrik (6) Teknik perbaikan Body Otomotif (7) Teknik Sepeda Motor (8) Teknik komputer dan jaringan (9) Administrasi Perkantoran (10) Akutansi (11) Pemasaran (12) Busana Butik (13) Tata Boga, Mata pelajaran pengetahuan bahan makanan dengan kompetensi dasar kacang-kacangan, merupakan salah satu mata pelajaran yang harus di ikuti/ dipelajari oleh siswa kelas X SMK Putra Anda Binjai Program Keahlihan Tata Boga. Materi Kacang-kacangan yang bersifat teoritis dan konvensional, membuat siswa sulit memahami pelajaran yang diberikan oleh guru, karena siswa dalam kegiatan belajar menjadi lebuh cenderung pasif, dikarenakan masih menggunakan model konvensional, sehingga hasil belajar siswa kurang maksimal.

(15)

3

Akan tetapi bagi siswa yang belum tuntas, guru memberikan ujian remedial kepada siswa yang bersangkutan. Ujian remedial ini diberikan untuk memperbaiki nilai siswa yang tidak mencapai nilai batas KKM. Pada pelaksanahan pembelajaran biasanya yang diterapkan oleh guru yaitu model pembelajaran konvensional dan jarang divariasikan dengan model pembelajaran yang lain. Berhubung mata pelajaran pengetahuan bahan makanan ini adalah mata pelajaran teori sehingga siswa cenderung hanya mendengarkan dan mencatat materi yang diberikan oleh guru, dan dapat membuat siswa cenderung merasa jenuh dan kurang tertarik dengan mata pelajaran pengetahuan bahan makanan.

(16)

4

mengajar yang bervariasi, kemungkinan akan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam menerima pelajaran.

Dari uraian di atas maka penulis menganggap penting dengan melakukan penelitian untuk memperbaiki pengajaran melalui penelitian dengan menggunakan strategi mengajar yang baru ini dengan penggunaan model pembelajaran Probing-Prompting, dimana Menurut Aris Shohimin (2013),

Probing adalah menggali atau melacak, dan prompting adalah mengarahkan atau

menuntun. Secara umum pembelajaran dengan menggunakan probing prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan baru yang sedang dipelajari.

Pengertian Bahan makanan menurut KBBI 2010, (kamus besar bahasa indonesia) merupakan dari bahan pangan hewani dan nabati. Pengolahannya secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani). Bahan pangan nabati adalah bahan-bahan makanan yang berasal dari tanaman (bisa berupa akar, batang, daun, bunga, buah atau beberapa bagian dari tanaman bahkan keseluruhannya) atau bahan makanan yang diolah dari bahan dasar dari tanaman. Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan atau olahan yang bahan dasarnya dari hasil hewan.

(17)

5

sebagai buah, sebagai minuman, sebagai sayuran, sebagai lauk pauk, sebagai sedap-sedapan, sebagai hasil industri.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk menjawab permasalahan yang ada maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul:

Pengaruh Model Pembelajaran Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar

Pengetahuan Bahan Makanan Siswa Kelas X SMK Putra Anda Binjai”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar kacang-kacangan masih rendah.

2. Proses belajar mengajar pada kompetensi dasar kacang-kacangan di SMK Putra Anda Binjai masih menggunakan model pembelajaran konvensional. 3. Siswa kesulitan dalam mengingat dan memahami materi pelajaran

kacang-kacangan.

4. Kurangnya interaksi antara siswa dan guru saat proses pembelajaran. 5. Siswa terfokus untuk menghapal materi pelajaran saja.

6. Siswa tidak dapat membedakan bagian-bagain kacang-kacangan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, agar permasalahan yang akan dikaji lebih terarah maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

(18)

6

2. Materi yang dijadikan bahan penelitian ini adalah kompetensi dasar kacang-kacangan.

3. Objek yang diteliti, adalah siswa kelas X Tata Boga SMK Putra Anda Binjai pada mata pelajaran Pengetahuan Bahan Makanan, kompetensi dasar kacang-kacangan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan mengunakan model pembelajaran probing-prompting pada kompetensi dasar kacang-kacangan?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan mengunakan model pembelajaran konvensional pada kompetensi dasar kacang-kacangan ? 3. Apakah penerapan model pembelajaran probing-prompting dapat

mempengaruhi hasil belajar kacang-kacangan pada siswa kelas X Tata Boga SMK Putra Anda Binjai ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

(19)

7

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi kacang-kacangan.

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran probing-prompting dan model pembelajaran konvensional pada materi kacang-kacangan.

F. Manfaat Penelitian

(20)

64 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional pada pengetahuan bahan makanan pada kompetensi dasar kacang-kacangan siswa kelas X1 Tata Boga SMK Putra Anda

Binjai masih dikategorikan cenderung kurang (46,66%), dengan rata-rata hitung sebesar 68,53 dan standar deviasi 8,77.

2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajran

probing-prompting pada pengetahuan bahan makanan kompetensi dasar

kacang-kacangan siswa kelas X2 Tata Boga SMK Putra Anda Binjai

dikategorikan cenderung cukup (50%), dengan rata-rata hitung sebesar 75,33 dan standar deviasi 6,57.

3. Berdasarkan perhiungan uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar siswa pada materi kacang-kacangan yang diajarkan dengan mengunakan model pembelajaran probing-prompting di Kelas X SMK Putra Anda Binjai, hal ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis di mana thitung > ttabel yaitu (3,424 >1,671).

B. Saran

(21)

65

2. Tingakat kecenderungan hasil belajar siswa rata-rata masih banyak dalam kategori kurang, oleh karena itu sebaiknya guru dapat memotivasi siswa sehingga proses belajar mengajar akan lebih baik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(22)

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti.(2012) Penerapan Model Pembelajaran Probing-prompting Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IlmuTekstil Di Kelas X SMK Negeri I Berastagi T.A 2011/2012

Aris Shohimin. (2013) Model Pembelajaran Probing-prompting.

Dahar, Ratna, w. (2012). Teori-teori belajar dan pembalajaran. Jakarta : Erlangga

Dharmayanti, Laksmi. 2014. Pengetahuan Bahan Makanan 2. Jakarta : Dinas Pendidikan dan kebudayaan

Fachrini Hubbiby . (2016) Penegaruh penerapan metode pemeblajran Probing-prompting terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Anatomi Fisiologi kelas X SMK Negeri Medan T.A 2015-2016

Fitri 2014. Pengetahuan bahan makanan . Universitas negeri padang modul pemebelajaran mahasiswa, Padang : UNP

Heridiktus, Olang, dkk. (2015). Model konvensional.Diakses tanggal 12 mei 2106 dari(http://dwicahyadiwibowo.blogspot.co.id/2016/12/09Model,konvensio nal 27.html).

M. Fahris dan Puput,2014. Buku , model pembelajaran probing prompting.

Joyce, B. & Weil, M.. Models of Teaching, 5th Edition. Boston : Allyn & Bacon. Prihastuti dkk, (2010). Restorant Jilid I Untuk SMK. Direktorat Pembinaan

Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasarf Dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Rusman, dkk. 2013. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajagarfindo Persada. Retno Indrati dan Murdijati Gardjito pendidikan konsumsi pangan. Jakarta

percetakan PT Fajar I nterpratama Mandiri.

Sadiman, Arief. 2011. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sagala, 2012. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alpabet.

(23)

67

Sudjana. 2012. Metoda Statistika. Bandung : PT. Tarsito Bandung. Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Surya Bangun. Pengaruh model pembelajaran probing prompting terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran komunikasi kelas X AP di SMK Teladan Pematangsiantar Tahun Ajaran 2012/2013

Trianto, 2013. Model Pembelajaran Terpadu: Jakarta : bumu aksara. cetakan 1 Wina Sanjaya, 2013. Perencanaan Pembelajaran dan Desain System

Gambar

Gambar      1.   Kacang Kedele (Glycine max) ..................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Pada awalnya salad sering diartikan sebagai makanan yang terdiri dari sayur-sayuran atau daun-daunan hijau yang segar (crispy leaf vegetables). Akan tetapi dalam

PT Madu Pramuka sangat mengutamakan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk karena jika konsumen puas dengan produk Madu Pramuka maka perusahaan dapat menghemat

I. Pendapat dalam kalangan hukum Indonesia, membenarkan bahwa para pihak yang berkontrak memperjanjikan penyelesaian masalah-sengketa mereka melalui suatu peradilan

mencapai ruang udara di atas laut bebas yang berbatasan dengan negara tersebut.. Zona ini mewajibkan pesawat sipil maupun militer untuk

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wilayah yang mempunyai potensi obyek/daya tarik wisata berpotensi tinggi adalah Kecamatan Mojolaban, untuk wilayah berpotensi sedang

Rasa tertekan yang dialami korban secara terus menerus akan membuatnya memiliki rasa cemas yang berlebihan. Korban dihantui rasa takut melakukan kesalahan kepada

Setelah melakukan Evaluasi Administrasi untuk paket pekerjaan : Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/ Pembelian Gedung Kantor terhadap perusahaan :..

Jadi pada saat beban luar bernilai nol maka hanya beban awal Fi, yang bekerja pada sambungan seperti terlihat pada gambar 8.21(a) Pada saat beban maksimum, Pmax, maka beban