PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA lSLAM DALAM
KELUARGA TERHADAP 'PERKEMBANGAN
JIWAREMAJA
(Kasus di Majlis Ta'lim Baitul Makmur RT 01 Kelurah m Ketapang Tangerang)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilrnu Tarbiyah dan Keguruan lJntuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan Agama Islam (S 1) UlN SyarifHidayatullah Jakarta
Oleh: SAIDAHSARI
9911015524
Di Bawah mbingan
Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA NIP. 150 060 949
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLA!\1
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAI\-1 NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH
LEMBAR l'ENGESAHAN
Skripsi yang berjudul "PENGARlJH PENDIDIKAN AGAMA I.SLAM DALAM KELlJARGA TERHADAP PERKEMBANGAN Jl\VA REMAJA" (Kasus di Majlis Ta'lim Baitul Makmur RT 01 Kelurahan Ketapang Tangerang) telah diujikan dalam Sidang Munaqasah Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 11 September 2003. Skiipsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S 1) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Dekan I
Ketua erangkap anggota,
.,-
\
Prof.
Dr.
H. Salm8\ HarnnNlP. 15-0 062 568
\
Penguji I
Akhmad Sodi(J, M. Ag. NIP. 150 289 321
Jakarta, I l September 2003 Sidang Munaqasyah,
Anggota,
Pembantu Dekan
Ii/
Sekretaris merangkap anggota
Dn.,H. Mahsusi MD, MM NIP. 150 233 073
KATA PENGANTAR
セNN[ji@
セNN[ji@
Njiセ@
,\Jhamdulillah, scgala puji bagi Allah, puji yang dapat penulis harapkan yang
telah membuka ウ・ァセNャ。@ rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan tulisan ini sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian
munaqosah guna mencapai gelar sarjana lengkap pada Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah, UlN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ac'apun judul yang
penulis pilih untuk skripsi ini adalah : "PENGARUH PE"IDIDIKAN AGAMA
ISLAM DALAM KELUARGA TERHADAP PERKEMBANGAI\' JlV\!A
REMAJA (Kasus di Majlis Ta'lim Baitul Makmur RT 01 Kelurahan Ketapang
Tangernng)".
Dalam penyususn:m slrnpsi ini penulis banyak mengalami bernagai kendala
dan kesulitan, tetapi berkat bantuan dari semua pihak serta rahmat dan hiclayah Allah
SWT, maka penulis clapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis sangat menyada1 i bahwa clalam penyusunan skrips; ini, masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, namun penulis berharap muJah-mudahan segala yang
menjadi pembahasan clalam skripsi ini bermanfaat., khususnya bagi penulis pribacli
clan umumnya bagi para pembaca.
Me.1gingat akan jasa ba:k yang telah diberikan clari semua pihak yang telah
membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini, baik berupa Mori! maupun
!v/ateri, maka penulis menyampa ikan terutama kepada :
1. Yani:; Terhormat Bapak Prof Dr. 1-1. Salman 1-larun, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarifl-lidayatullah Jakarta.
2. Yang Terhormet Bapak Drs Abdul Fatah Wibisono, MA, sebagai Ketua Jurusan
Pendidikan Agama Islam dan Bapak A. Shodiq, M.Ag, sebagai Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan bantuan dan dorongan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Yang TerhNmat Bapak Prof Dr. Rusmin Tumanggor, MA, sebagai pembimbing
skripsi, yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing
dan rremberikan etrahan yang sangat berharga sekali dalam rangka penulisan
skripsi ini dari awal hingga akhir kepada penulis.
4. Terima kasih kepada ketua Yayasan Baitul Makmur, para remaja IRBAlTUNl
(lkatan Remaja Baitul Mak mur), para dewan guru yang bersangkutan, para wali
murid pengaJian bu!anan POMG (Persatuan Orang Tua Murid dan Guru), para
tokoh masyarakat dan para pendukung penulis yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi penulis dengan do'a yang tulus dan ikhlas serta penuh
perhatian sehingga skripsi ;ni dapat terselesaikan dengan baik.
5. Yang tercinta lbunda Hj. Muryati dan Ayahanda H. Sari yang telah mengasuh dan
rnen.:lidik, memberikan bimbingan, perhatian kasih dan sayang yang tulus,
membantL terutama pada segi rnoril maupun materi dengaa ikhlas kepada penulis
schingga skripsi ini dapat tcrsclcsaikan d'Jngan baik. Bcgitu juga adikku Dede,
kakak-kakakku terutama Hj. Asmara, Sanati Sari S.Ag, Mursan, S. Ag, Winata,
ST, Husen, dll. Serta keponakanku yang imut .. imut yang telah banyak
memberikan penulis semangat dan selalu tersenyum yaitu Nada, Gilang, Neneng, Sri, Putri, Nurba.
6. Teruntuk Sahabat Sejatiku yang telah dan sedang menyayangiku yang selalu memberikan motivasi kepada pen.ilis dalam pembuatan skripsi ini dengan penuh perhatian yang tulus. Penulis pun yakin, karena ketulusan Do'anya dari jauh semua akan terwujud dengau usaha yang kuat. Percayalah aku akan selalu setia.
7. Tbu dan bapak Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah pada Khususnya, dan ibu bapak dosen lainnya yang berada di sekitar lingkungan
UIN
yang telah mendidik penulis dengan ketulusan hati dan kesabarannya.8. Teman-teman mahasiswa terutama angkatan '99 khususnya PAI B yang telah b1nyak memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis hingga skripsi ini dapat terwujud. My best friend yang selalu setia rr.emberikan semangat kepada penulis yaitu Chea dan Damiri. Serta rekan-rekan yang setiaku K'May, !if. B'Ozie, Alih dan Adi, mba Nani dan mas Agung dll, yang tidak dapat penulis sebutkan.
Sekali lagi terimakasih kepada yang bersangkutan diatas, semoga Allah SWT me!T'balas kebaikan tersebut yang setimpal. Amiien.
Jakarta, 26 Agustus 2003
Pcnulis
DAFTARDSI
KAT A PENGANT AR ... . DAFTAR IS! ...
RABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pemilihan Judul ... . B. Pennasalahan. ... .
C. Hipotesis ... .
D. Tujuan dan Signifikansi Pcnclitian.
E. Kajian Teoritis dr.n Karangka Konseptual ... .
F. Metodologi Penelitian ... . G. Pcndckatan yang digunakan ...
l l. ; adwal Kcgiatan ... . I. Organisasi Penelitian ... .
BAB II HllBUNGAN PENDIDIKAN A GAMA ISLAM DAN
PERKEMBANGAN JIWA REMAJ.\
A Pendidikan Agama Islam ... . 1. Pengertian dan Dasar Pendidikan Agama Islam ... . 2. Fungsi Pcndidikan Agama Islam Dalam kセiオ。イァ。@ ... . 3. Kcdudukan dan Tujuan Pendidikan Agama Islam ... .
Vil
IV
Vll
6 8
8
9
22
23
23
24
25
25
33
B. Pcrkc1.1bangan Jiwa Rcmaja ..
1. Pengertian Remaja ... . 39
2. Fase-fa.se Perkembangan Remaja ... .. 42
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Jiwa Remaia... 44
4. Sikap Beragama Pada Remaja ... .. 5. Faktor-faktor yang Mcmpengaruhi Sikap Rcmaja Tcrhadap Pcndidikan Agama Islam ... . BAB III DESKRIPSI PENGARUH PENDIDI.KAN AGAMA ISLAM PADA
KELUARGA TERHADAP PERKEMBANGAN .JIWA REMAJA
/\ .. Monografi Majlis Ta'lim Baitul Makmur di RT01
Kelurahan Kctapang Tangcrang ... .46
48 53 1. Sejarah Singkat Berdirinya Majlis Ta'lim Baitul Makmur... 532. Fungsi dan Tujuan Yayasan Baitul Makmur ... Uセ@ 3. Keadaan Guru, Anak-anak (TKA, TPA, TQA), Pz.ra Remaja dan lbu-ibu セ。ュ。G。ZエNNNNNNNNNNNNNN@ ... 56
B. Fenomena Prilaku Remaja IRBAITUM... ... 57
C. Pandangan Orang ·1.·ua Terhadap Prilaku Remaja .. ... 58
D. Pandanga.n Remajr, Terhadap Orang Tua...
61
E. Pandangan Tokoh Mas;1arakat Terhadap Remaja... 62
F. Jei'lis Kenakalan Remaja di Linhkungan Rt 01 Kelurahan Ketapang Tangerang... 63
BAB IV ANALISA DESKR.IPSI IIASIL PENELlTIAN
A. Kajian Teoritis... 65
B. Persfektif Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga di Rt 01
Kelurahan Ketapang Tangerang ... ..
C. Analisa I lipotcsis ...
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... .
69
83
86
B. Rekomendasi ... .. .... ... ... .. ... ... ... ... ... ... 88
DAFT AR PUST AKA ... . . . .. .. .. . . ... . ... .
LAMP IRAN
BIOGRAFI PENULIS
IX
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pemilihan Masalah
Islam cebagai agama yang universal mempunyai konsep tentang manusm.
Setiap manusia yang lahir ke dunia membawa nilai-nilai fitrah yang datangnya dari
Allah. A!,ama merurakan pedoman hidup bagi pemeluknya, karena agama yang
berasal dari tarjamah 'Al-/Jin' dalam bahasa Arab, yaitu suatu syariat, suatu
perundang-undangan yang lengkap bukan ciptaan manusia. 1 Sebagai suatu agama,
Islam menjadi pedoman hidup bagi manusia, karena seluruh kehidupan manusia
tercakup didalamnya.
Agama pada dasarnya berintikan pada asµek moralitas. Semua agama menitik
beratkan pada terciptanya moraEtas yang baik kcpada pemeluknya, begitu juga dalam
agama Islam dikenal adanya konsep akhlak yang: didalamnya mencakup berbagai
aturan-aturan moral, hubungan manusia dengan kholik, manusia dengan ma11usia
maupun denga.n alam se'.<itarnya. Mengingat besar faedah agama, maka agama perlu
dipelajari, diamalkan, dikembangkan dan dilestarikan. U paya-upaya menjalankan ha!
tersebut pcrlu ada suatu pembinaan. Pcr,,bina<1n ini salah satunya melalui pendidikan.
2
Artinya : "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah ".2
Oleh karena itu, untuk rnemelihara fitrah manusia tersebut, perlu adanya satu
sistem pendidikan yang integral dar. menyeluruh dengan landasan keTuhanan.
Mengenai pendidikan, Yusuf Ar.1ir Feisal mendefinisikan bahwa:
Pendidi!;an adalah suatt. proses penerangan yang memungkinkan tersentuhnya pengembangan daya untuk mengetahui kcmudian membentuk tanggung jawab pada diri sendiri, lingkungan masyarakut dan zat pencipta, vang didalam kelanjutanny?. melahirkan kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadai:;i dirinya dan masyarakatnya untuk mencapai sesuatu yang lebih baik. 3
Pendidikan agama Islam pun memiliki oerbagai sarana material yang
diwujudkan dalam bcn,uk komponen pcndidibn misalnya Mcsjid, sekolah,
perlengkapan belajar, clan tenaga pengajar yang kompetr, dalam bidangnya
masing-masing. Dan bila clitinjau dari segi keimb:rngannya, pendidikan agama Islam ini dapat
diselenggarakan secara informal (keluarga), formal (sekolah) dan non formal
(masyarakat).
Per,clidikan yang cliberikan baik di sekolah, di rurnah maupun di masyarakal
mempunyai porsi yang sangat bcsar dalam menentukan dan menambah kembangkan
sikap remaJa エ・セィ。」ャ。ー@ agamanya. Mereka yang telah diberikan pGセョ、ゥ、ゥォ。ョ@ agama
Islam dalam keluarganya akan menyadari bahwa kepercayaan terhadap agama
bukanlah sekedar ikut-ikutan.
1 Ki I. Zain al Abbas.
J>erkcn1han,e,an J>en1ikiran 'f'erhadap 1lgatna. (Jakarta : Pustaka J·lusna.
: 984 ), CCI. K...:-2. h. )t)
;. ,.1/qur'an dan 'J'arja111ah, Dcpag, RL, (Sc1narang: CV. 'foha Putcra, 1989), h.645
3
Ka;·ena masa remaia adalah masa pera!ihan yang ditempuh seseorang dari
kanak- kanak menuju dewasa. Bila kita lihat tubuhm'a seperti orang dewasa,
jasmaniahnya telah jelas berbentuk laki-laki I wanita. Organ-organ tubuhnya telah dapat pula mcnjalankan fungsinya. Dari scgi lain dia scbenarnya belum matang, segi
emosi dan sosial masih memerlukan waktu untuk berkembang menjadi dewasa.
Menurut Prof' Dr. Zakiyah Darajat bahwa Remaja adalah tahap umur yang
datangsetelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh per1umbuhan fisik cepat.
Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar clan dalam itu, membawa
akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku kesehatan serta kepribadian
remaja.4
Para nhli dalam menentukan permulaan masa rernaia sepakat bahwa m:isa
rernaja dimulai dengan berbagai kegoncangan pada seswrang yaitu dengan ditandai
datangnya haid rcrtarna bagi wanita dan mimri yang イョ」ョケセ「。「ォ。ョ@ kcluarny<t spcr ma
bagi laki-laki, terjadinya rata-rata pada usia 12 tahun, ada yang sebelum itu bahkan
ada yang sudah mencapai usia 13 tahun. Sedangkan akhir remaja, para ahli tidak
sepakat, dalam ha! ini ada yang mengatakan 15 tahun, ada pula yang mengatakan 18
tahun bahkan dalam bidang kemantapan beragama diperpa1\jang lagi sampai umur
24/25 tahun.
4
Pada buku lain Prof Dr Zakiyah Darajat, menjelaskan pula bahwa : Sesuatu keadaan
jiwa yang dapat kita pa'.itikan tentang remaja adalah penuh kegoncangan. Keadaan
seperti ini sangat memalukan agama dan menumbuhkan suatu pegangan/ kekuatan
luar yang dapat mcmbantu mcngatasi dorongan dan keinginan yang belum pcrnah
mercka kcnal sebclum i1u.5
Remaja merupakan generas1 penerus perJuangan Bangsa. Masa yang akan
datang bergantung kcpada apa yang diusahakannya pada masa scbclumnya, apakah ia
orang yang rajin ataukah seorang yang malas. Oleh karenanya para remaja harus
memahami dirinya. Begitu pula bagi orang-orang yang ada disekelilingnya, baik
orang tua, para pendidik, para pemimpin agama dan masyarakat luas untuk
memahami mereka. Karena masa ini adalah masa terpenting dan masa yang
menentukan hari depannya, baik untuk keluarganya Agama, Bangsa :Jan Negaranya.
Dengan memberikan pendidikan agama pada remaja akar. berpengaruh
terhadap perkembangan jiwanya, keimanannya, yang sangat diperlukan untuk kelak
rnereka dewasa dan diharapka.n dapat merupakan sebagai senjata ampuh dalam
menangkal pengaruh-peng<.ruh yang negatif
Hal 1m senada dengan konsepsi pePdidikan yang dicanangkan oleh
pemerintahan d1bawah cita-cita "pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup ".
Yang mana secara yuridis didaktum tersebut tersusun dalaM ketetapan MPR No. IV I
MPR/197:; jo ketetapan MPR No. IV /MPR/1978 (GBHN) sebagai landasan formal
5
Zakiyah darajat, Membina l!ilai-nilai Moral di Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang, 19'77),
5
pendidikan nasional kita, yang didasarkan atas azas-azas yang mendasar (fundamental). ''
Mnsa rcmaja adalah masalah yang sclalu men<trik perhatian semua orang, sehingga seringkali dijadikan topik permasalahan dalam seminar-sem'.nar dan juga sering ditulis d.alam buku- buku, majalah dan artikel-a1iikel, karena remaja adalah generasi penerus dan pewaris p.;;rjuangan bangsa. Akan tetapi dibalik harapan itu ada hal yang mengganggu dan merusak citra mereka, seperti perkelahian, pemakaian obat terlarang (narkoba), pcrgaulan bebas dan lain-lain yang menyebabkan akh\aq mereka semakin buruk terhadap orang tua mereka. Penyimpangan yang dilakukan remaja tidak terlepas dari pengaruh j)erkembangan kehidupan kejiwaannya yang sedang mengalami kegoncangan akib<.t pcrubahan-perubahan, baik dari segi jasmaniah maupun rohani yang berjalan begitu cepat.
Didalam GBHN 1995, antara lain digariskan bahwa pembangunan bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang dilaksanakan dengan lebih memperdalam pemaraman dan peningkatan pengalaman ajaran dan nilai-nilai agama untuk membentuk akhlak mulia agar mampu mcnjawab tantangan masa depan yang sangat komplek. Dalam keluargalah anak pertama kali menerima pendidikan dan dalam keluarga pu\alah anak lebih bany:ik menghabiskan waktunya. Tetapi kenyataannya serir.gkali masih ada keluarga/para orang tua yang kurang
1
' ·rjn1 Doscn FIP-II< IP Malang, f'engantar !Jasar-dasar Kependidikan, (Surabaya : lJs11ha
6
memperhatikan pendidikan dan Dembinaan akhlak serta kepribadiaan anaknya dalam
usaha perkemtangan jiwa remaja.
Di wilayah RT 0 I Kclurnhan Kela pang Tangerang terdapat di M<\jlis Ta 'Jim
Baitul Makmur yang mer.yelenggarakan pendidikan agama Islam dari TKA, TPA,
Pengajian lbu-ibu dan pengajian remaja putra dan putri. Namun, selama ini belum
dapat diketahui secara pasti tentang pengaruh pendidikan agama Islam dalam
keluarga terhadap perkembangan jiwa remaja oleh karena itu penulis merasa tertarik
untuk mengadakan penelitian tentang masalah tersebut yang dituangkan dalam skripsi
dengan judul :"PENGARUH PENDfDIKAN AGAMA ISLAM DALAM
KELUARGA TE:RHADAP T'ERKEMBANGAN JIWA REMAJA " (Kasus di
Majlis Ta'lim Baitul Makmur RT. OJ Kelurahan Ketapang Tangerang)
B. Permasahhan
Setelah rnelakukan pengamatan dan wawancara awal terhadap para remaja di
Majlis Ta'lirn Baitul Makmur, ternyata masih banyak para remaja tersebut yang
kurang mematuhi orang tuanya, sementara agama dan pengajian remaja pada Majlis
Ta'lill' baitul Makmur menghendaki anak-anak patuh wrhadap orang tua, sebagai
keluaran belajar. Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al Luqman I 31, ayat 14 :
7
hertamhah lemah drin menyapihnya dalam 2 tahun. Her.1yukurlah kepada Ku dan kepada kedua mang ih:1 hapakmu, hanya kepada Akulah kamu kembali ".7 (Q.S. Al - Luqman I 31 : 14)
Melihat masalah di ati<:;, maka persoalan pokok yang menjadi Pertanyaan
Umum (Mayor Research Question) dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :
Mengapa anak remaja hanyak yang kurang patuh terhadap orang tua di RT 01
Kelurahan Ke•apang Tangerang'l
Sct'.angkan pc1tanyaan Khususnya (Minor Research Question) adalah scbagai
berikut:
I. Apa yang diketahui orang tua tentang Pendidikan Agama Islam dalam keluarga"
2. Ara yang diketahui orang tua tentang Fase fase perkembangan jiwa remaja 'l
3. Apa yang diketahui orang tua tentang sikap beragama pada remaja 0
4. Apa yang dikctahui rcmaja tcntang pcndidikan agama 7
5. Apakah ada keqasama orang tua terhadap remaja"
6. Apa isi kajian di majlis ta'lim tentang remaja"
7. Apa saja yang dikctahui remaja tentang perilaku yang baik kaitannya dengan
agama '?
8
C. Hipotesis
Jika Pendic!ikan agama Islam dalam keluarga c!iberikan secara int';)nsif, maka
usaha perkembangan jiwa remaja dapat lerpcrgaruhi. ;\tau c!engan kata lain scmakin
besar perhatian keluarga terhadap pelaksanaan penc!idikan agama, maka semakin
besar pula usaha pencapaian dalam mempengaruhi perkembangan jiwa remaja.
Penyebab anak tidak patuh pada orang tua, yaitu :
I. Ketidak patuhan anak remaja berhubungan c!engan kurangnya orang tua
memberik<.n pendidikan agama kepada mereka
2. Orang lua tidak memberikan pendidikan agama karem orang tua kurang
memaharni agama/ tidak sempat memberi pcndidikan agama
3. Sekiranya orang tua yang memahami agama tetapi anaknya masih nakal, hal 1111
karena dipcngaruhi oleh lingkungan
4. Bisa pula disebabkan karena lcmahnya pendidikan agama cbri orang tua.
5. Karena kurang mantapnya majlis ta'lim riengemas dan mengkomunikasikan
materi keagamaan yang berkenaan dengan pembinaan remaja.
D. Tuju:rn dan Signifikansi Penelitian
1 . Tujuan Penelitian
a. Tujuan Akademis
1) Mengungkap pengaruh pendidikan agama Islam dalam keluarga
dengan jiwa rernaja untuk membantu dalam menghasilkan sebuah
9
memperkaya khasanah perpustakaan dibidang pendidikan agama dan
psikologi remaja.
'.'.) l;ntuk dijadikan bahan dalam pengernbangan data-data tentang
pengaruh l'endidikan Agama Islam lLilam keluarga terha<lap
perkembangan jiwa remaja.
b. Tujuan terapan yaitu untuk memberi jalan bagi perbaikan kalangan pada
masa rema1a. Agar orang tua lebih berhati-hati dalam menghadapi
perkembangan jiwa remaja
2. Signifikansi penelitian
a. Tujuan akademis yaitu hasil penclitian ini cliharapkan akan menjadi bahan
masukan bagi mah<.siswa dan dosen untuk mengembangkan penelitian
sejenis/serupa.
b. Tujuan terapan yaitu hasil kajian ini pi!nting juga bagi para orang tua,
pimpinan Depag da:-i para guru sebagai acuan dalam membina anaknya
agar nantinya menghasilkan anak yang berkualitas.
E. Kajian Teoritis dan Karangka Konseptual
l. Kaiian teoritis
Pendidikan 。QMセ。ュ。@ adalah usaha secara sisternatika dan pragmatis melalui
bimbingan dan asuhan kepada anak didik agar kelak mereka dapat memahami dan
10
hidup" Sedang pendidikan agama Islam menur..it Yusuf Qardhawi adalah
"pendidikan manusia seu tuhnya, aka/ dan hatinya, rohani dan jasmaninya,
akhlak dan keterampilanya
".
Karena pendidikan lslam menyiapkan manusia untuk hidup, baik dan c'.alam perang, dan menyiapkan untuk !1'enghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kesejahtcraannya, manis dan pahitnya.9 Zakiyah Oarajat mengemukakar. 3 (tiga) pendapat tentang pengertian pendidikan agama lsl<lm, yaitu:a. ?endiclikan Agama Islam ialah berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik yang kelak setelah setelah selesai pendiclikannya dapat memahami dan mcngamalkan ajaran Islam serta menjadikannya sebagai pcgangan hidup.
b. Pendidikan Agama Islam yang dijelaskan berdasarkan agama Islam.
c. Pendidikan Agama Islam adalah ー・ョ、ゥ、ゥセ\。ョ@ dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam berupa bimbinGan dan asuhan terhadap anak cliclik agama. N antinya setelah selesai dari pendidikannya ia memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam yang tclah diyakininya secara menycluruh scrta menjadikan ajaran Islam sebagai pandangan hidupnya demi keselamatan hidup di dunia dan akhirat kelak.10
8 Zakiyal· d。ョセェ。エL@ lflnu .Jhva i1}.{an1a, (Jakarla :
Bui.in Bintnng. 1991). Cct. Kc-14, h. 86 .
. , ProL l)r. A1.yun1ardi Azra M.A., jセGウ・ゥM・N|・O@ lntelektuaf Alu.v/in1 dan l)endidika11 Js/a111,
(Jakarta: Logos Wacana llmu, 19%), Cct. Kc .. l. h. 5
\ \
Adapun tujuan dari pendidikan agama adalah membentuk akhlak yang baik yang marnpu menghasilkan orang-orang yang bermoral, mempunyai keinginan yang keras serta mempunyai aY:hlak yang mulia. 11
Pembentukan identitas anak menurut Islam, dimulai jauh sebelum anak itu diciptakan. Islam memberiKan berbagai syarat dan ketentuan pembentukan keluarga, sebagai wadah yang a\<an mcr.didik anak sampai umur tertcntu yang disebut baligh beraka!.12
Pendidikan anak pada dasarnya adalah tanggungjawab orang tua. Hanya karena keterbatasan kemampuan maka perlu adanya bantuan dari orang yang mampu dan mau membantu orang tua dalam pendidikan anak-anaknya, terutama dalam mer.gajarkan berbagai ilmu dan keterampilan yang selalu berkembang dan dituntut pengembang?.nnya bagi kepentingan manusia.13
Segala persoalan dan problema yang terjadi pada remaja-remaja itu, sebenarnya bersangkutpaut dan kait berkait dengan lingkungan dimana mereka hidup. Dalam ha! itu, suatu faktor penting yang memegang peranan yang menentukan dalam kehidupan rcmaja adalah agama. Ta.pi sayang sekali, dunia modern kurang menyadari betapa penting dan hebatnya pengaruh agama dalam kehidupan manusia, terutama pad'1 orang-orang yang sedang mengalami kegoncangan jiwa, dimana umur remaja
---·---11
Abu Ah1nadi d.:1n Nurdali1n. I )risur-dasar /'endit/ikan 1lgan1a /shun, HiGセ。ョ\ャオョァ@ . Halai
Pustaka, I
98c ).
Cct. kセMUN@ h. 4512
Pr0f. Dr. Hj. Zakiyah d。ョセェエL@ J>endidikan Jsla111 dala111 Keluarga dan ,)'ekofah, (Bandung:
PT Rcmaja Hosda Karya offsct,1995). h.41
12
terkenal dengan urnur goncang, karena pertumbuhan yang dilaluinya dari segala
bidang dan segi ォ・ィゥ、オーセNョN QT@
Perkernbangan jiwa agam.1 pada rnasa remaJa terlukis pada keinginannya
mernperdalarn pengkajian agarna, keinginan untuk .nenganalkan ajaran-ajaran agama
itu dan mcngaitkannya dengan pengamalan-pengamalan orang yang lebih tua/lebih
berpangkat dari padanya. Masa remaja, rnereka menerima ajaran agama secara kritis,
yaitu alasan-alasan yang logis dalam pengamalan sesuatu nilai. Kekagumannya atas
orang yang berkepribadian agama mulai tinggi. Sebaliknya kebencian atas ejekan dan
kebingungan waktL' dia akan mencoba belajar mengamalkannya, keyakinannya atas
kekuasaan yang tinggi karena adanya gejala alam scmakin kuat. Keinginannya untul;
menetahui keler.1ahan antar agama serta kebaikan masing-masing rr.ulai terlihat. Dan
masa ini termasuk sering terjadi conversi agama saat ini juga tinggi. Khususnya
dalam kelompok-kelompok remaja itu se:idiri. Kritikan yang tajam membuat mereka
benci dan rnundur.15
111
Pror. IJr.Zakiyah f)arajat, !hid, h. 69
15
13
Fase-fase perkembangan pada remaja terdiri dari tiga fase yaitu :
1) Fase pucrnl
Pueral berasal dari kata puer (bahasa latin) artinya anak laki-laki. Yaitu
anal<-anak laki-laki mulai rnernisahkan diri dari anal<-anak perempuan. Anak laki-laki
mernandang anak perempuan sebagai ha! yang rnenjijikan dan anak perempuan
memandang anak laki-laki sebagai pembual.16 Selain ciri-dri lain yang terdapal
dalarn fas.c ini antara lain :
a) Nlereka tidak mau lagi disebut anak, juga tidak tersedia dikatakan dewasa,
sebab sebutan dewasa dirasanya terlalu berat.
b) Mereka mula.i m<>misahkan diri dari orang tuanya atau orang dewasa
lainnya. Mereka banyak menggunakan bahasa rahasia, kode-kode tertentu
atau ungkapan-ungkapan baru yang dibuattnya sendiri seakan-akan ia ingin
hic.!up di dalam dunianya sendiri yang penuh rahasia.
c) Mereka membentuk kelompok-kelompok untuk bersaing, antara kelompok
yang satu dengan kelompok yang lain.
d) Mercka mengagumi tokoh-tokoh yang 、ゥセNョァァ。ー@ memiliki kelebihan, baik
dari orang-orang ya:,g berada disekitarnya, dari cerita atau
dongeng-dongeng.
·
-16
14
2) Fase Negatif
Fm:e ini anak lebih banvak bersikap negatif atau menolak. Adapun eiri-ciri pada fasc ini antara lain adalah:
a) Terhadap segala sesuatu, si anak bersikap serba ragu, tidak pasti, tidak scnang, tidak setuju dan sebagainya.
h) i\nak sering murung, scdih tctapi ia scndiri tidak mcngcrti apa scbabnya. c) Sering melamun tak menentu, dan kadang-kadang berputus asa Sikap
seperti ini dapat memmbulkan rasa jengkel, ュ。セ。ィ@ bagi orang-orang yang ada diseV.elilingnya rng tidak banyak mengerti tentang mereka. Tetapi bagi mereka, baik orang tua, guru atau orang yang ada disekelilingnya mengerti dan memahami keadaan mereka, memperlakukan mereka dengan penuh pengertian. Scbab sikap yang terjadi pada anaknya itu justru menu:ijukan bahwa anaknya telah melalui suatu fase yang biasa dilalui suatu fase yang biasa dilalui oleh semua orang. Suatu tanda bahwa anaknya ·1ormal, yang sebentar lagi akan mencapai kedewasaan.
3) FasePuber
Fase terakhir dalam perkembangan remaja adalah fase puber. "Puber at.au remaja, masa itulah yang berlangsu'lg paling lama diantara dua fase yang lain."17 Dalam fase ini b;asanya ditandai dengan pertumbuhan jasmani yang sangat cepat. Pertumbuhan jasmani mencakup pula pertumbuhan organ dan kelenjar
15
seks, sehingga :nereka me;·asakan pula dorongan-dorongan seksuil yang belum pernah mereka kenal sebelu:nnya, yang membawa akibat kepada pergaulan. Disamping pertumbuhan jasmani yang sangat cepat, juga terjadi pertumbuhan
ォ・」・イ、。ウセョ@ yang hampir m;ndekati kematanannya sehingga kemampuan berfikir logis sudah ada, akan te•api kematangan sosial masih jauh, harus berusaha mematangkan diri dengan h'Jrbagai pcngalaman dalam masyarakat kepadanya. Bagian terakhir dari masa remaja yaitu sekitar umur I 7 tahun sampai dengan umur 2 I tahun, yang umumnya dapat juga disebut masa remaja terakhir (late adolescence), merupakan masa persiapan terakhir untuk memasuki rnasa dewasa.
Menurut Agus Sujanto, dalam fase puber atau sering juga disebut masa adolesen terdapat ciri-ciri sebagai berikut :
Bersii'at statis artinya tidak banyak lagi mengalami perkembangan, terutama tubt:hnya, yang dimaksnd adalah perkembangan yang menyebabkan bertambahnya fungsi tubuh baru, seperti yang dialami oleh masa pernuda. Tubuh si adolesen masih bertambah, tetapi tidak lagi mempengaruhi keharmonisannya. Sebagai ciri kedua adalah tertutup. Maksudnya jiwanya telah tidak lagi mudah terpengaruh oleh siapapun. Sekalipun terpengaruh, namun pengaruh itu tidak diterimanya dengan begitu saja, melainkan dipi:ih, diseleksi.18
Dari pern1ataan di atas dijelaskan bahwa pemuda pada fase ini hanya sedikit mengalarni perkembangan, tidak seperti masc.-msa sebelumnya banyak mengalami perkembangan yang sangat pesat, begitu pula jiwanya tidak mudah
16
lagi berpengaruh c !eh siapapun dan lebih selektif dibandingkan pada masa-masa
sebelumnya.
Disamping pcrtumbuhan clan pcrkcmbangan tubuh dan kecerdasannya,
pengetahuan remaja juga bErkembang, berbagai macam ilmu pengetahuan yang
diajarkan oleh berba;;ai guru sesuai dengan biclang keahlian masing-masing telah
memenuhi otak remaja, mereka sedang berusaha untuk mencapai peningkatan dan
kesempurnaan pribadinya. Begitu pula cara menerima dan menanggapi pendiclikan
agama jauh berbeda dengan masa-masa sebelumny:1, mereka ingin agar agarna Japat
menyelesaikan kegoncangan yang terjadi pacla dirinya.
Sepanjang kehidupan manusia, ada dua faktor tetap yang mempengaruhi
perkembangan psikologi manusia itu, yaitu faktor luar (external) dan faktor dalam
(internal)
Seorang ahli psikologi dari Jerman yang bernama William Stern, ia terkenal
dengan leorinya yang disebut teori konvergensi, yang berdapat bahwa
Perkembangan dan bentuk keadaan manusia itu ditentukan oleh kedua faktor tersebut,
faktor yang manakah yang paling kuat pada seseorang, dia!ah yang memberi bentuk.
Dinegara kita, kedua pengaruh itu dikenal dengan istilah faktor Ajar dan Dasar. 19
Dalarn buku pengantar ilmu pendidikan dikatakan bahwa :
Perkembangan anak itu tidak hanya ditentukan oleh pembawaannya saja, dan juga tidak hanya clitcntukan olch lingkungan saja Mclainkan bahwa pcri<crnbangan scorang anak itu dilcntukan oleh ィ。セᄋゥャ@ kerja sama anti:ra kedua
17
fakwr tersebut. Hasil kerja sama antara pembawaan dan lingkungan. Hasil kerjasama antara faktor-faktor yang ada di dalam diri anak dan faktor-faktor yang ada diluar anak. Hasil kerjasama antara kC;kuatan-kekuatan endogcen dan kekuatan-kf'!kuatan exogeen. Hasil kerjasama antara dasar dan ajar. 20 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya antara kedua faktor tersebut, faktor dasar dan faktor ajar adalah sating melengkapi atau sating menunjang dalam perkembangan anak manusia.
Pada faktor luar (external) yang mempengaruhi manusia, sebagaimana yang dikemukakan oleh Agus Sujatno, ada dua golongan yaitu :
Dua goiongan itu ialah golongan organis yaitu manusoa, binatang dan tumbuh-tumbu!ian, dan golongan Anorganis, termasuk didalamnya, adalah keadaan alam, dan benda-benda. Termasuk di dalamnya keadaan alam adala!i iklim, perikehidupan (petani, pelaut, pegunungan, perdagangan, dan lain-lain sebagainya) dan termasuk keadaan benda-benda yaitu benda-benda alam yang bukan hasil budaya dan yang merupakan hasil budaya, misalnya keadaan perumahan, bangunan-bangunan dan sebagainya . 21
Dari uraian diatas jelas bahwa kedua golongan tersebut ikut mewarnai dalam perkemuangan seseorang. Oleh karena itu sikap dan sifat remaja yang ada di kota berlainan dengan yarg ada di desa. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor extern yang bukan manusia memberikan pengaruhnya secara fasif, lain halnya dengan manusia, terutama bagi mereka yang bergabung dalam tugas mendidik. Oleh karena itu mutlah pentingnya sikap berhati-hati di dalam mempengaruhi anak didiknya. Baik cara maupun bahannya perlu dipersiapkan semaksimal mungkin, agar dapat
:!.ii A1nir Daicn Indrakusurna. l'engantar .'ln1u l'endidikan, (S11rabaya. Usaha uasional. 1973).
h. 86-87
21
13
memocrikan hasil yang mcmuaskan, de:igan mempcrhatikar. siapa yang dipcngaruhi,
dan untuk apa pcngaruh itu diberikan, yang scmuanya memerlukan perhitungan yang
tidak rnudah.
Sedangkan pada faktor dalam (internal) ada beberapa faktor, clari dalam yang
mcmpcngaruhi masa rcmaJa diantaranya yaitu pcrkembangan seksualitas,
perkemhangan fantasi, perkembangan emosi, perkembangan kemauan, perkembangan
fikiran. perkemabnagan aestetika, perkembangan religi.22
S1kap bergama pada remaja sebagaimau diuraikan oleh Zakiyah Daradjat
dalam bukunya yaitu dapat dibagi kepada :
a) Percaya turut-turutan
Cara beragama seperti 1111 merupakan lanjutan dari cara beragama di masa
kanak-l:anak, seolah-olah tidak terjadi perubahan apa-apa pada pikiran mereka
terhadap agama. Kepercayaan turut-turutan itu biasanya terjadi, apabila orang
tuanya mer.1berikan didikan agama dengan cara yang menyenangkan, jauh
dari pengalaman-pengalaman pahit di waktu kecil, dan setelah menjadi
remaJa, tidak m;;ngalami pula peristiwa-peristiwa atau hal-hal yang
menggoncangkan jiwanya dalam ha! pengahman beragama.
h) Percaya dengan kesadarnn
Kesadaran agama atau semangat agama pada masa remaja itu, mulai dengan
cc11derungnya remaja kepada maninjau dan menelit: kembali caranya
20
ー・ョァ・ュ「セイョァ。ョ@ intelektual anak dan emosionalnya, yang pada gilirannya kelak
akan mempengaruhi kualitas dimasa dewasanya. 23 Oleh karena itu para orang
tua/kcluarga pcrlu mcmpcrhatikan pencliclikan agama kepada anaknya, tcrutam'l
pen<lidikan akhlak atau moral.
Dalam ha! ini Prof. Dr. Zakiah Darajat berµendapat bahwa "orang tua
harus mcmperhatikan betul-betul pendidikan moral serta tingkah laku anaknya,
karena pendidikan yang diterima si anak dari orang tuanyalah yar.g akan menjadi
dasar pembinaan moral selanjutnya"24
Dari uraian proposisi teori1is diatas dapat dituangkan dalam ilustrasi
kerangka konseptual pada halaman berikut.
:?i Khaulah l)arwis, fJe.\an A'husus /Jara /hu, (Jakarta: Muria Pulra Prcssindo, 1993), cct. イ\」セ@
2. H. 58.
2
" Prof. Dr. Zakiah ')arajat. ヲGセイ。ョ。ョ@ Agama dan Kesehatan ,\ientul, (Jakarta: H. Mas Agung,
21
6. Kera.1gka Konseptual
PAI
k・、オ、セ@
Fungsi[_Remaja
セャ@
Fasc-fasc Pcrkembambang Sikap Beragama pada Remaja
セ_jᄃeセ「・イ@
I
Percaya tapi ragu-ragu (bimbang)
Faktor-faktor yang Mcmpengaruhi
Qxternal Internal
Tidak percaya
sama sckali
Kerangka konseptual dan penulisan alum melihat kehenarannya /
ke1ne11cet1gu11n;.1a JJltdtt setti11g /}et1elitic111.
F. Mctodologi Penelitian
I . Library Research
Upaya pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku tlan sumber-sumber
tertulis lainnya yang mempunyai hubungan dengan llmu pendidikan agama
Islam yaitu pada dasar-dasar pendidikan agama Islam tentang
pengertian,kedudukan dan fungsi pendidikan agama Islam. pendidikan Islam
dakm keluarga pada buku pendidikan Islam dalam keluarga dan sekolah,
psikologi dan ilmu perkembangan Jiwa remaJa tentang fase-fase
perkembangan, sikap beragama pada remaja dan faktor-faktor yang
mempengaruhi dan lain-lain yang bersangkutan dengan keluarga dan remaja
sert<: buku-buku tentang pedoman penulisan skripsi.
2. Field research
Upaya mendapatkan data yang lengkap tentang pentingnya pendidikan agama
Islam dalam keluarga dan perkembangan jiwa remaja.
Pengumpulan data dilakukan melalui 3 (tiga ) cara :, Wawancara terhadap
ketua yayasan, ketua remaja, guru, remaja IRBAITUM ; Observasi untuk
mendapatkan data dari Pengamatan langsung ; Quisioner berupa multiple
chaise, sebanyak 25 item dan 30 responden .
. >. Pengeloiaha·1 Data
Data wawancara dilakukan dengan cara mendiskripsikan data, sementara data·
2]
penulis. Adapun analisa data dengan menggunakan statistik disttribusi
frekuensi, tabulasi, analisa data, intcrprcstasi clan penulisan.
G. Pendekatan yang Digunalrnn
I. Pcndckatan ilmu yaitu karcna yang dibahas adalah pendidikan soal remaja, maV.a pendckatan ilmunya adalah psikologi pendidikan, pendidikan Islam. Selanjutnya karena data diolah dalam sistematika ilmu, maka dipakai juga metodolcgi penelitian serta penyusunan.
2. Data Karena data yang dikumpulkan adalah satuan-satuan pemikiran clari rcmaja, orang tua, guru dan tokoh masyarakat berupa substansi ide-ide mereka tentang pendidikan agama dalam keluarga, maka data 1ang dikumpulkan adalah data kualitatif, pcngclolahan dilakukan dengan kategorisasi scsua1 dengan pedoman interview, hasil observasi serta penclukung Iainnya.
H. Jadwal
Kcgiatan Jadwalセッャ@
Bulan llulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bu.IanI
n
IU IVv
VI VII1 Survey tempat
-
-
-
-
-2 Mengumpulkan
-
-
-
-
-buku vano-
I
.
"'
berhubungan
I
" J dcngan judul II.-
-
-
-I
cngadakanI
pcnclitian4 Ill.
-
-
-
-obscrvasi
\.Va\.vancara
5
I
Mcnganali-
-
6
7
8
9
10
yang berhubung
an dcngan
lcori Membuat angket dan mcnycbar kan
Mcnga nalisa angkct dan mcngolah data
Has ii pcnelitian untuk skripsi
24
---.. ----·1
Perbaikan akhir skripsi
Ujian akhir
I. oイァ。ョゥウ。セゥ@ Penelitian
Penelitian dibimbing oleh · Prof Dr. Rusmin Tumanggor, M.A
Peneliti dilakukan oleh : Saidah Sari
Diba11tu oleh : lbunda I-lj. Muryati, B'Winata, B' I-lusen, Chea,
Damiri, Oil.
BA.BU
HUBUNGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN
PERKEl•llBANGAN .JJW,\ REMA.IA
A. PEN DIDI KAN AGAMA ISLAM.
1 . Pengertian dan Dasar pcndidikan agama Islam a. Pengertian pendidikan agama Islam
PenJidikan dalam bahas1 Arab adalah "-;!J_ji yang berasal dari kata rabba
(',.i _J), kata rah ha sudah digunakan dalam Al qur' an yaitu :
"Ya 'fahanku lwsihanilah keduanya sehagaimana keduanya mendidikkll pada waktu kecilku "(Q.S. Al-Isra'/ 17: 24). 1
Dal am kamus besar bahasa Indonesia bahwa "Pendidikan berasal dari kata didik yang berarti proses perubahan tingkahlaku &ese:irang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pendidikan dan pelatihan". 2 Adapun da!am buku yang disusun oleh Departemen Agama RI, Bahwa pendidikan adalah "Suatu usaha sadar dan teratur serta sistematis, yang dilakukan oleh or:mg
1
111 (Jur 'an dan 'f'arjan1ah, ibid., h.428
2
\V.J.S. Pur\\·adarvvinta. 1;a111us !3esar /3ahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, I 'J90).
26
yang bertanggungjawab untuk mempcngaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabi' at
sesuai dengan cita-cita pendidikan". 3
Dalam mctodik khusus pendidik<ln agama Islam diuraikan bahwa pendidikan adalah:
"Sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap
perkembangan jasm'lni dan rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang
ula1na''.'1
Da.-i beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
merucakan usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan
mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak baik dalam pendidi\<an
forma! maupun non formal. Pada hakikatnya pendidikan merupakan ikhtiar atau
usaha manusia untuk membantu dan mengarahkan fitrah manusia agar supaya tambah
dan berkembang sampai kepada titik maksimal yang dapat dicapai sesuai dengan
tujuan pendidikan Bantuan terscbut dilaksanakan sccarn sadar yang akan me111bawa
konsekuensi, bahwa bantuan tersebut harus dilaksanakan secara terntur dan
sistematis.
Dan Juga yang perlu disadari bahwa pendidikan adalah suatu bimbingan
terhadap ー・イォGセQQQ「。ョァ。ョ@ 111anus1a kearah cita-cita I tujuan tertentu dalam kehidupan manusia sc!anjucnya, dan ada yang penting lagi selain dari hal tersebut diatas, adalah
l)cpag. iセON@ l'edonu1n !1elaksa11aan fJendidiknn /lgc:111a !shun J>utfa L|セ|ヲGjZZiL@ (Jakarta CV.Muliiyasa, I 98r>J, ィNセ@
-i A. Tafsir. ,\,fetodik f;husus J·erl(/idikan Oャセ。ョオQ@ l:·;fa1n, (Bandung :P1'. Rc1naja Rosdakary;J.
27
masalah pembinaan ji·.v<i I pembinaan terha<lap pribacli anak yang ..tkan mcwarnai
hiclupnya pacla masa yang akan clatang.
Kata agama itu dalam bahasa Ara!; ゥ。ィセィ@ addin, akan tctapi apabila kata Addi11
itu dirangkaikan clengan kata alhaq, maka menja<li "Dienul haq" yang bera11i agama
yang haq, sebagaimana firman Allah SWT. dalam surat Al-Fath clan surat Ali lmron:
"/)idah yanx menxutus Rosulnya denxa11 memhawa pet1111j11k dan axama ya11x hak. .... " (Q S Al Fath I 48 : 28 )5
"Sesunxxuhnya axama (yanx diridhoi) disisi Allah hanya/ah Islam".
:Q.S.
Ali Imron /3;19/A<lapun mcnurut T.M. flasbi Ash-Shi<lclicqy:
Agama adalah suatu kumpulan peraturan yang ditetapkan Allah untuk menarik clan menunt:.m para umat yang berakal kuat, yang suka tuncluk clan patuh kepacla kebaikan, supaya mereka memperoleh kebahagiaan clunia, kejayaan clan kesentosaan akhirat, negeri yang abacli, supaya clapat mendiami surga jannatul khulcl, mengecap kelezatan yang tak acla tolak banclingannya serta kekal selama-lamanya. 7
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa agama adalah peraturan dari
Allah SWT. untuk setiap manusia yang berakal dan taat untuk mencapai kebahagiaan
di dunia dan di akhirat yang bersandar kepacla wahyu Allah. Dengan kata lain agama
'Dcpag RI, illqur'an dan 'f'm/anmh, (Jaki1rta: PT. Bumi Rcstu. 1974), h. 843
,, ibid, h. 78
7
Endang Saifuddin Anshaii, H'a\vasa:i Jslanz fJokok-pokok Pikiran 7'entang Jslatn dan
28
adalah sebagai pedoman hidup bagi umat manusia, juga sebagai tata keimanan da'1
tata keyakinan atas adanya yang mutlak di luar manusia dan merupakan sistem ritus
(tata pribadatan) ma,1usia kepada yang diar.ggapnya maha mutlak, yang hak mengr.tur
hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam di samping hubungan yang
bersifat vertikal.
Islam berasal dari kata kerja "Aslama, yuslimu ", yang berarti menyelamatkan, mendamaikan dan mensejahtcrakan."Dalam dicnul lslam diuraikan bahwa:
Menurut etimologi, Islam bcrasal dari bahasa Arab, terambil dari asal kata "salima"
yang berarti selamat sentosa. Dari asal kata itu dibeniuk kata as!ama yang artinya
memeliharakan dalam keadaan selamat sentosa, dan berarti juga menyerahkan dir•,
tunduk, patuh, dan taat. Kata aslama itulah menjadi pokok kata Islam, mengandung
segala arti yang terkandung da'am arti pokoknya, sebab itu orang yang melakukan
aslarna I rnasuk Islam di1rnmakan rnuslim.9
Dari uraian terseb,1t, dapat disimpulkan bahwa orar.g yang telah m11suk Islam
berarti bahwa ia telah menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri dan patuh kepada
Allah SWT. Dengan melakuka11 aslama orang itu akan terjamin keselamatan dirinya
di dunia dan di akhirat. Allah SWT bcrf1rman :
セ⦅I@
ェ⦅セ@
セ^NセQ@
セ@
:):
/,'<l-_;,.
J
:UJ
セNNZZZ⦅j@
ft.it
セ@
セ@
0;;
J::.:.J
セ@
"J3
セ@
"u-Y,.
"J'-3
;; 0C;pag. op. cit, h. 5
29
"(Fidak demikian) hahkan harang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedan;; ia herhuat kehajiknn, maka haginya pahala pada sisi lithmmya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka hersedih hati". (Q.S. Al Baqarah / 2: 112)10
Dengan demikian Islam adalah untuk keoejabteraan dan kebahagiaan hidup manusia baik di dunia maupun di akbirat. Urtuk mencapai tujuan terscbut, Islam mengajarkan segi-segi yang berhubungan dengan dunia dan segi-segi yang berhubungan dengan ukhrowi. Hal ini sebagaimana yang diuraikan oleh Nasruddin Razak, bahwa ajaran Islam berintikan kepada :
1) Ajaran yang mengatur bubungan manusia dengan Tuharmya, meliputi tetang Kepercayaan dan penyembahan. Sebab itu Islam mengajarkan tetang sistem iman dan sistem ibadah. Yang pertama disebut rukun-rukun iman dan yang kedua disebut rukun Islam.
2) Ajaran yang mengatur manusia dengan sesamanya dan hubungannya dengan alam. Seba!: itu Islam mempunyai ajaran-ajaran tentang : Sosial, ekonomi, politik, seni, kebudayaan, perkawinan, harta pusaka, jihad., perang dan damai serta kesebatan dan sebagainya. 11
Ajaran yang mengatur bubungan manusia dengan Tuhannya disebut ajaran yang bersifat vertikal, sedangh an ajaran yang mengatur bubungan antara manusia di;ngan rnanusrn, juga dengan alarn disebut ajaran yang bersifat horizontal. Oleh
'" Dcpag RI., op.cit., h. 30
11 Nasn1ddin iセ。ZQ[QォL@
30
karena itu Islam bukan hanya sistem agama sa3a, tetapi mempunya1 mang lingkup
yang Iebih luas.
Dari beberapa pengertian diatas dapal diambil suatu kesimpulan bahwa
pendidikan agama Islam adalah bimbingan dan asuhan yang diberikan kepada anak
dalam ー」イエオュ「オィ。ョョセQ。L@ baik jasmani maupun rohani untuk mencapai tingkat dcwasa
scsuai dcngan ajaran agama Islam.
Pendidikan agama Islam merupakan suatu proses penanaman ajaran I nilai-nilai agama islam oleh si pendidik terhadap si terdidik dapat memahami, menghayati
dan berusaha melaksanakan ajaran agama Islam tersebut proses penanaman nilai
ajaran Islam itu sendiri baik pada tuturan teoritis maupun pr<iktisnya dilaksanakan
atas dasar ajaran aga'lla Islam.
Menurut Arifin 、セj。ュ@ b11.kunya
Hubungan timbal balik pendidikan agama di
lingkungan sekolah dan keluarga
menerangkan pengertian pendidikan : Pendidikanadalah usaha orang dewasa sadar untuk membimbing dan mengembangkan
kepribadian serta kemampuan sadar untuk membimbing dan mengembangkan
kepribadiaan serta kemampuan sadar untuk membimbing dan mengembangkan
kepribadian serta kemampuan dasar ajaran Islam.12
Pengertian yang hampir sama dikemukakan oleh A. D. Marimba bahwa:
pendidikan adalah bimbingan
I
kemampuan secara sadar si terdidik terhada;:i perkembangan jasmani dan rohani si terdidik manuju kepribadian utama. 13·
-" M. Arilin, //ubungan t:mbal Balik pendidikan Agama Di lingkungan Sekolah dan K•luarga, (Jakarta : Bulan Bintang 1978), h. 16
31
Sedangkan pendidikan Islam adalah suatu usaha
I
kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk merubah manusia berkepribadian muslim sesuai dengan. . I 14 aJaran 1s am.
Setelah memahami pendidikan dan pendidikan Islam selanjutnya penulis kemukakan
pengertian pendidikan agama Islam. Zuhairini dalam bukunya mengatakan bahwa
p・ョ、ゥ、ゥォ。イセ@ 。ァセュ。@ Islam adalah usaha-usaha sistematis dan pragma•is dalam
membantu anak didiknya supaya hidup dengan ajaran lslam.15
Direktorat pembinaan pendidikan agama Islam pada sekolah menengah umum negeri
mendefinisik'l penclidikan agama Islam sebagai berikut :
"Pendidikan agama Islam adalah usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak-anak didik aGar nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang terkandung di dalam !slam secara keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta tujuan clan pacla akhirnya clapat mengenalkannya serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam yang telah d'.anutnya itu sebagai baha'l pandangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia dan akhirat kelak". 1'
b. Dasar Pendidik:m Agama Islam
Pencliclikan agama Islam merupakan proses bimbingan clan penanaman
nilai-nilai ajaran Islam agar perkembangan jasmani clan rohami peserta clidik clapat
cliharapkan sesuai clengan nilai-nilai Islam, maka nilai-n;lai pendidikan, materi dan
tujuan pun hams senantiasa berdasarkan pacla sumber ajaran Islam itu sendiri, yaitu
1
•1 Proyek Pc1'1binaan Pcrgu··uan Tinggi Agama Islam, !/mu Pendidikan Islam, (Jakarta :
Dirjcn Binbaga Islam, 1983), ''· 27
15
Zuhai rini, metodik Khu.ms J'endidikan Agama,(Surabaya: Usaha Nasionel, 198i), h.27
16
32
alqur'an dan Assunnah. Bagi umat Islam Alqur'an telah menjaga pegangan hidup dan
sekaligus men 11Jakan undang-undang yang mendorong umat Islam berlaku etis.
Selain A'qur'an Alhadits juga mcrupakan dasar pcndidikan Islam yang kedua
sctelah Alqur'an, tanpa hadits sebagian besar muatan y:rng terkandung di dalam
Alqur'an tersembunyi dari mata manusia karena fungsi hadits adalah sebagai
penafsiran clan mcrupakan bagian yang komplemen terhadap Alqur'an.
Dari uraian di atas nampak jelas bahwa Alqur' an dan Had its merupakan ?.
sumber pokok ajaran Islam yang tidak dapat dipisahkan oleh karena itu pendidikan
agama Islam tidak bisa hanya mengambil salah satu saja dari kedua sumber terscbut.
Kegiatan pendidikac dan pengajaran yang merupakan tugas setiap warga
negara dan pemerintah, harus !:ierlandaskan kepada falsafah clan pandangan hidup
bangsa itu sendiri, harus dapat membina warga negara yang berfalsafah da n
pandangan hidup yang sama. Oleh karena itu, landasan pendidikannya harus sama,
sebagai penganut st•atu agama yang taat kepada a.1aran agama harus dapat
menyesuaikan diri dengan pandangan hidup bangsanya.
Falsafat dan pandangan hidup bangsa Indonesia adalah pancasila yang diga!i
dan diramu dari berbagai falsafah dan pandangan hidup yang terdapat dalarn
kelompok masyarakat yang bergabung dalam masyarakat besar bangsa Indonesia.
Dengan demikian berarti bahwa pendidikan Islam selain bedasarkan A.lqur' an
dan Alhadits, juga berdasarkan ijtihad dalam menyesuaikan kebutuhan bangsa yang
senantiasa berubah dan berkembang. Dengan ijtihad itu akan ditemukan kesesuaian
31
2. Fungsi Pendidikan Agama I.slam Dalam Kehrnrga
Anak-anak mulai mengcnal Tuhan dan agamanya mclalui uahasa. Dari kata-kata orang yang ada dalam lingkungannya. Jika mereka lahir dan dibe$arkan dalam lingkungan keluarga yang beragama, maka mereka akan mendapatkan pendidikan agama melalui ucapr.n dan µerbuatan I tingkah laku orang-orang yang ada di dalam keluarga tersebut, エ・イオエ。セQQ。@ kedua orangtuanya. Apa yang yang telah dilakukannya. oleh kedua orangtuanya itulal1 yang akan menjadi contoh bagi anak-anaknya. Sebagaimana ,,ang diuraikan oleli Anwar Masy' ari sebagai berikut :
Dasar-dasar pendidikan agama dapat diberikan melalui percontohan
I
uswah hasanah1 dengan dakwah secara praktis, misalnya bila orang tua akanbersembahyang ィセョ、。ォA。ィ@ anak disuruh berdiri dibelakangnya untuk menirukan apa yang dilakukan dalam sembahyang itu. Pada bulan puasa anak· anak dapat dilatih puasa, mula-mula dengan puasa pendek misalnya puasa ml'lai jam 06 pagi sampai jam I 0 pagi, demikianlah latihan-latihan itu berlangsung terus hingga dapat tahan menjalankan puasa sampai pada waktu yang sebenarnya. 17
Dalam ha! ini tidak han;1a masalah ibadah saja melainkan juga masalah sosial
seperti menyantuni fakir miskin. Juga masalah etika misalnya : Bagaimana etika terhadap tamu dan etika bert;cmu, mereka akan mclihat tata cara tersebut yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.
Beberapa contoh yang sangat penting di dalam etika agama misalnya membiasakan ucapan-ucapan I perkataan-perkataan yang baik, seperti : Membaca basmalah setiap memulai suatu pekerjaan dan ucapan hamdalah setelah se!esai
34
pekerjaan tcrsebut, juga uacapan salam, dzikir dan Iain-Iain. Hal tersebut di atas harus dibiasakan sejak dini.
Apabila anak dibesarkan dalam keluarga yang selalu menjalankan a3aran agama ya1 .g baik dan segala aspek kehidupannya tidak menyimpang dari ketentuan agama, maka pendidih.n agama yang dilakukan orang tua anak di rumah akan terjadi dengan baik dan kepribadian a:1ak akan kaya dengan unsur-unsur. Sejak kecil anak telah terbiasa bertingkah laku sesuai dengan ajaran agama dan terbiasa pula meninggalkan yang dilarang oleh agama, maka pembinaan kepribadian anak akan berjalan dengan baik melalui ー\セョァ。ャ。ュ。ョ@ dan pembiasaan kedua orang tuanya, sebab kepribadian anak sebagian besar telah terbentuk oleh lingkungan keluarganya.
Dalam buku yang disusun oleh Depag RI., bahwa fungsi pendidikan agama adalah sebagai berikut :
a. Dalam aspck kc!hidupan individual adalah untuk mc>mbcntuk manusia indonesia yang percaya dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan warga negara yang baik.
b. Dalam aspek kehidupan bermasyarakat dan bangsa adalah untuk :
I) Melestarikan pancasila dan melaksanakan ketentuan undang-undang d.:isar 1945.
35
3) Melestarikan modal dasar pembangunan nasional yakni modal
rohaniyah dan mental berupa kepercayaan dan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. 18
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya jimgsi pendid1kan
agama adalah untuk merm1kseskan pemba11gunan nasio11al. Karena dengan adanya
pendidikan, khususnya pendidikan agama dapat membina manusia yang beriman dan
bcrtaqwa kcpada Allah SWT, mcmpunyai akhlak yang luhur, bcrihnu pengctah1ian
yang tinggi serta memiliki keterampi!an yang dapat diseimbangkan dalam bangsa.
Untuk menghasilkan manusia pemhangunan yang berkualitas I muslim pari puma adalah manusia yang beriman, berpcngetahuan dan beramal saleh sesuai
dengan tuntunan ajaran agama Islam. Allah SWT berfirman :
"Allah akan meninggikan orang-orang yang heriman diantaramu dan orang-orang yang herilmu pengetahuan heberapa derajat ". (Q.S Al Mujadaalah I 58 : 11 )19
3. Kedudukan dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
a. Kedudukan Pendidikan Agama Islam
Bagi bangsa Indonesia khususnya agama merupakan modal dasar yang
merupakan tenaga penggerak yang tiada terni'ai harganya untuk mengisi aspirasi
i;.; Depag RI.,Kapita ,)'e/ekta Pend!dikan .1Igtuna /s/an1 /Jada Sk/'f'.;1_ (Jakarta d、ゥセェ」ョ@
Pc1nbinaan kcin1bnngan Agarna Isla1n, 1986), h. 33
36
bangsa. Oleh karenanya agama sebagai dasar tata nilai yang merupakan penentu
dalam perkembangan dan pembinaan rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, maka
pemahaman dan pengalamannya dengan bahan sangat diperlukan untuk menciptakan
kesatuan bangsa.
Pendidikan agama mengemban 2 amanat pembangunan sekaligus yaitu
pembangunan bidP.ng agama dan bidang pendidikan. Melalui pendekata'1
pembangunan dibidang agama pelaksanaan pendidikan di bidang agama di sekolah
merupakan bagian integral dari pembangunan di bidang agama, sedangkan melalui
pendekatan pembangunan di bidang pendidikan, pendidikan agama di sekolah
merupaka11 bagian integral dari program pendidikan dan pengajaran pada setiap
jenjang dan jenis pendidikan untuk mencapai tu_iuan pendidikan nasional. Pendidikan
agama mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam mewujudkan
manusia yang berkualitas, khususnya manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. 20
Oleh karena itu pendidikan agama menjadi tanggung jawab semua pihak, baik
keluarga, masyarakat dan pemerintah. Proses pendidikan Rgama hams didukung oleh
situasi dan kondisi kehidupan ketiga Jingkungan pendidikan (lingkungan, keluarga,
sekolah dan masyarakat). Tanpa situa.si dan kondisi demiki:m efektifitas pendidikan
agama suiit untuk mer.capai tujuan maksimal.
37
b. Tujuan Pandidikan Agama Islam
·;·ujuan pendidikan adalah
"Gambaran sasaran yang
hamsdicapai o!eh
pendidikan sebagai suatu slstem
".
21Adapun tujuan pendidikan menurut Omar
Muhammad Al Toumy Al Syaebani, sebagai berikut :
Tujuan pendidikan ialah perubahan yang dingin, yang diusahakan dalam proses pendiclikan I usaha pendidikan untuk mencapainya, baik pada tingkah Jaku individual dari kehiclupan pribadinya atau kehidupan masyarakat serta pacia alam sekitar dimana individu itu hidup atau pada proses pendidikan itu sendiri dan proses pengajaran sebagai suatu kegiatan asasi dan sebagai proporsi diantara profesi asasi dalam masyarakat.22
Dari uraian diatas dapat disimpu!kan bahwa tujuan pendidikan merupakan
sesuatu yang diusahakan dalam proses pendidikan, baik untuk individu, masyarakat
atau lingkungan dimana individu itu hidup.
Tujuan pengaj&ran agama yaitu membina manusia beragama berarti manusia
yang mampu melaksanakan ajar:in-ajaran agama Islam dengan baik dan sempurna,
sehingga tercermin dalam sikap dan tindakan keseluruhan hidupnya, dalam rangka
mencapai kebahagiaan dan kejayaan hidup di dunia clan akhirat.23
Secara garis besar tujuan pendiclikan agama Islam terbagi pada dua bentuk
tujuan yakni, tujuan umam dan khusus. Tujuan umum yang seriBg pula disebut
dengan tujuan akhir bersifat エ・エセNイN@ menjadi arah pendidikan Islam. Sesuai dengan ayat
Alqur'an dalam surat Ali lmron ayat 102 yaitu:
21 !hid h. 12
22 H. M. Arifin, I/mu pendidikan Is/am, (Jalrnrta: f?umi Aksara, 1991), h. 42
23 Zakiyah Daradjal, dkk, Me•odo/ogi !'endidikan Agama Islam, (Jakarta : Bumi Aksara,
38
"Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dengan sehenar-benar
taqwa kepadaNya, dan jangan/ah kamu sekali ka/i mati, me!ainkan da/am keadaan
beragama Islam".
(Q.S. Ali lmmnI
3 :102)Sedangkan tujuan ォィオセオウ@ selalu berubah dan berbeda tergantung pada
lembaga dimana pendidikan <.gama Islam diajarkan. Ti\juan khusus ini sering
dirumuskan dalam 「・ョセオォ@ tujuan kurikulum, tujuan institusional dan tujuan nasionaL
Seminar pendidikan islam se-lndonesia di Bogar Pada tanggal 7-11 Mei 1960
menyimpulkan bahwa : "Tujuan pendidikan Islam adalah menanamkan taqwa clan
akhlak serta menegakkan kcbenaran dalam rangka membentuk manus1a yang
berpribadi dan berbudi peke1ti luhur sesuai dengan ajaran Islam".24
Pendidikan agama mempunyai tujuan··tujuan yang berkaitan pada tiga aspek, yaitu :
l) Menumbuhsuburkan dan mengembangkan serta membentuk sikap positif
dan disiplin serta cinta terhadap agama dalam berbagai kehidupan anak yang
nantinya diharapkan akan menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah dan
Rosul Nya.
2) Mengembangkan pengetahuan agama, yang dengan pengetahuan itu
dimungkinkan pembentukan pribadi yang berakhlak mulia, yang bertaqwa
kepada Allah SWT. Sesu.1i dengan ajaran agama Islam dan mempur.yai
keyakinan yang mantap kepada Allah SWT.
39
3) Menumbuh dan membina keterampilan bersama dalam semua lapangan hidup
serta dapat memahami dan menghayati ajaran.
Agama Islam secara mendalarn dan bersifat menyeluruh sehingga dapa1
dijadikan pedoman hidup baik dalam hubungannya dengan Allah SWT maupun
dengan manusia. Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa: "Tujuan pendidikan
agama pada sekolah umum adalah mendidik anak-anak supaya menjadi orang yang
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yar.g berarti taat dan patuh menialankan
perintah serta menjauhi segala larnngan-Nya seperti yang diajarkan dalam kitab suci
. . 25
masmg-masmg.
Dengan demikian, jika kita melihat dan memandang begitu luas dan
menyeluruhnya tujuan pendidikan Islam, yaitu dengan kesimpulan yang dapat penulis
paparkan bahwa tujuan pendidikan agama Islam yaitu bertujuan untuk membina
manusia paripurna lahir dan batin, mental dan fisik. yang mer>egakkan keadilan dan
kebenaran, memiliki yang luhur, keimanan yang teguh me11jadi referc:mi
potensialnya.
B. PERKEMBANGAN JJ'WA REMAJA
l. Penger'tian Remaja
Dari segi bahasa remaja atau adolesen yang dari bahasa latin ado!esencey
berarti tumbuh kearah kematangan atau kedewasaan yang 111cliputi selurnh aspek
2
:' M. Ngalitn Punvanto, fl nut !1endidika11 'l'eoritis dan /1raktis, (Bandung :rcmaja Rosdakarya,
40
kepribadiau, sedangkan dalam bahasa Arab pengertian remaja dapat dikategorikan
kepaca yLl. dan セ@ yang a11inya pemuda.
Didalam ajaran Islam, secara khusus tidak 、ゥォ・セ。ャ@ istilah remaJa, termasuk
istilah batasan usia. Adapun yang dikenal adalah baligh, yaitu :
"Pe11umbuhan aka! merupakan hal yang abstrak, dan berproses sejalan dengan perkembangan 1vaktu sampai batas kesempurnaanny1 Sebagai tanda atau batas yang konkrit adalah umur baligh yang memisahkan antara kesempurnaan dan kekurangan aka! pada saat sampai batas umur itulah takli f
mulai berlaku".
Manusia dalam rentang umurnya yang panJang sejak dalam kandungan
sampa1 kepada usia lanjut dapat kita bagi pada empat kelompok umur yaitu
kanak-kanak, remaJa, dewasa dan エオセN@ Remaja adalah tahapan umm yang datang setelah
masa kanak-kanak berakhir ditandai dengan fisik yang cepat. "Pertumbuhan yang
lerjadi pada tubuh remc!ja !uar dan da!am itu membawa akibat ycmK tidak sec/ikit
terhadap sikap prilaku, kesehatan serla kepribadian remqja ".
Scdangkan イ」ュセェ。@ d<>lam pengcrtian masyarakat ialah bahwa scseorang ldah
remaja atau belum tergantung kepada penerimaan masyaraka• terhadap remaja
tersebut. Masyarakat yang paling sederhana, yang hidup secara alamiah, hel1ani,
menangkap ikan, berburu dan sebagainya, tidak mengenal masa remaja. Tuntunan
hidup mereka ticlak banyak dan keperluan untuk mernpel1ahankan hidup juga
sederhana, leb;h hanyak tergantung pada tenaga, fisi1< dan keterampilan yang tidak
41
dan mendapat p'mghasilan untuk diri dan kcluarganya, maka saat itu mcrcka ditcrima
dalam lingkungannya.
Lain . halnya dengan masyarakat maJU, remaJa belum dianggap sebagai
anggota masyaraka• yang pcrlu didcngar dan dipcrhatikan pcndapatnya, scrl>l
dianggap belum sanggup bcrtanggung-jawab atas dirinya, lebih dahulu mereka para
remaja ?erlu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kapasitas tertentu,
serta mempunyai kemantapar, e'.Tlosi, sosial dan kepribadian.
Panjang pendekya masa remaja dan be.rat ringannya masalah yang
dihadapinya ditentukan pula oleh kemajuan dan keterbehkangan masyarakat dimana
remaja itu hidup. Keadaan ekonomi, budaya dan keberagamaan masyarakat tempat
remaja tinggal mernpakan faktor yang dapat menentukaci panjang pendeknya masa
remaja atau berat ringannya masalah yang dihadapinya.
Prof. Dr. Zakiyah Daradjat dalam bukunya mengatakan bahwa :
42
Sedangkan mcnurut WHO (World Hcalt Organiziation) pada tahun 197/i
membagi kurun usia remaja dalam 2 ( dua) bagian yaitu remaja awal an:ara l 0-14
tahun dan remaja akhir 15-20 tahun.26 2. Fase-fase Perkembangan Remaja
Proses perubahan yang tejadi pada masa remaja, bail: perubahan yang bersifat jasmani, sosial, akh1ak maupun perubahan pada kecerdasaannya. Dan terjadinya
kegoncangan batin mernp".kan 」ゥセゥ@ khusus yang dimiliki oleh remaja yaitu :
a. Pertumbuhan jasr.1ani yang cepat
Seseorang bila sudah remaja, badannya akan tumbuh dengan cepat. Lebih lanjut Zakiyah Daradjat mengatakan :"Pertumbuhal' yang cepat sehingga dalam waktu tigs atau empat tahun saja si anak telah kelihatan dewasa, tubuhnya ti.nggi besar". 27 Disamping terjadi peruuahan yang bersifat fisik ada juga yang bersifat non fisik, hanya dapat dilihat dalarn bentuk sikap dan tingkah laku.
b. Pc,-ubahan cmosi.
Adanya pernbahan yang cepat pada bagian jasmani akan menimbulkan kegelisahan dan kegoneangan jiwa remaja, disaat seperti itu sebenarnya anak mengharap