• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Eksekutif pada PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Berbasis Web.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Eksekutif pada PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Berbasis Web."

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PADA PT. PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) BERBASIS WEB

Oleh:

Ramadian Nurqolbi (08.41010.0027)

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

iv

Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) adalah salah satu perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak dalam bidang jasa kepelabuhanan. Pelabuhan Indonesia III yang terdiri dari 18 cabang pelabuhan dan 3 anak perusahaan telah memperoleh profit signifikan berasal dari aktivitas bisnis yang telah dijalankan. Menurut berita yang dikutip dari website resmi Pelindo III, diberitakan bahwa pertengahan tahun 2011 PT Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) mampu mengumpulkan laba sebesar Rp 498,54 miliar. Namun sayangnya, tidak semua anak perusahaan PT Pelindo III hingga pertengahan tahun 2011 mampu menyumbangkan laba bagi Pelindo, dua anak perusahaan lainnya masih merugi. Dalam berita tersebut juga diberitakan bahwa total pendapatan usaha bersih di semester pertama tahun 2011 adalah sebesar Rp1,7 triliun. Hasil perolehan yang besar ini juga merupakan andil dari 18 cabang perusahaan.

Dari beberapa berita dan penjelasan diatas, maka perusahaan layak membutuhkan sebuah sistem yang menangani pelaporan-pelaporan terkait dengan laba, rugi dan investasi yang ada di perusahaan. Sistem yang dibutukan tidak sekedar hanya sistem yang mampu menghasilkan laporan, namun dibutuhkan sistem yang mampu menampilkan grafik, tabulasi angka, rincian (drill-down) dan mampu memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan kebijakan terutama untuk para eksekutif. Sistem yang dimaksud adalah sistem informasi eksekutif.

(3)

v

puncak. Sistem ini mendukung penyediaan laporan berupa grafis dan kemampuan drill-down pada setiap laporan yang membutuhkan detil pelaporan. Drill-down adalah kemampuan penting yang menjadikan user dapat mengurai data sampai ke detilnya sekaligus untuk membantu user untuk mengidentifikasi masalah dan peluang yang ada. Perancangan sistem informasi eksekutif harus menyesuaikan kebutuhan objek pengguna yaitu para jajaran eksekutif perusahaan. Penyesuaian kebutuhan yang dimaksud adalah bagaimana menggunakan tipe-tipe grafis dan penyajian tabulasi data yang sesuai sebagai kesatuan laporan. Serta bagaimana perancangan sistem informasi eksekutif tersajikan menggunakan user interface yang menarik dan mudah untuk dipahami. Penggunaan data sebagai sumber informasi harus relevan dan valid baik berupa data angka maupun data yang menunjukkan nilai persentase.

(4)

viii

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1 Sejarah PT. Pelabuhan Indonesia III ... 6

2.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 7

2.3 Struktur Organisasi ... 10

BAB III LANDASAN TEORI ... 12

3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 12

(5)

ix

3.1.2 Sistem Informasi ... 12

3.1.3 Sistem Informasi Manajemen ... 13

3.1.4 Sistem Informasi Eksekutif ... 13

3.1.5 Analisa dan Perancangan Sistem ... 15

3.2 Konsep Dasar Basis Data... 16

3.2.1 Sistem Basis Data ... 16

3.2.2 Database ... 17

3.2.3 Database Management System ... 18

3.3 Interaksi Manusia Dan Komputer ... 18

3.4 Grafik (Highcharts) ... 18

3.5 PHP ... 19

3.5.1 Sejarah PHP ... 20

3.5.2 Fitur-Fitur PHP ... 20

3.5.3 Cara Kerja PHP ... 21

3.6 Unified Modelling Language (UML) ... 21

3.6.1 Sejarah Unified Modelling Language (UML) ... 21

3.6.2 Artifak UML ... 22

BAB IV DESKRIPSI SISTEM ... 25

(6)

x

4.3 Diagram Input Proses Output (IPO) ... 25

4.4 Diagram UML ... 26

4.4.1 Use Case Diagram... 26

4.4.2 Activity Diagram ... 35

4.4.3 Sequence Diagram ... 47

4.4.4 Class Diagram ... 53

4.5 Testing dan Implementasi Sistem ... 57

4.5.1 Hasil Testing ... 57

4.5.2 Peralatan Yang Dibutuhkan ... 77

4.5.3 Cara Instalasi Program ... 77

BAB V PENUTUP ... 78

5.1 Kesimpulan ... 78

5.2 Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79

LAMPIRAN ... 80

Lampiran 1: Biodata Acuan Kerja ... 81

Lampiran 2: Garis Besar Rencana Kerja Mingguan ... 82

(7)

xi

Lampiran 4: Kehadiran Kerja Praktek ... 84

(8)

xii

Tabel 4.1 Diagram Input Process Output ... 25

Tabel 4.2 Dokumentasi Login EIS ... 27

Tabel 4.3 Dokumentasi Mengakses EIS ... 27

Tabel 4.4 Dokumentasi Lihat Laporan Sumber Daya Manusia ... 28

Tabel 4.5 Dokumentasi Lihat Laporan Kekuatan Alat Produksi ... 28

Tabel 4.6 Dokumentasi Lihat Laporan Trafik... 29

Tabel 4.7 Dokumentasi Lihat Laporan Produksi Jasa ... 30

Tabel 4.8 Dokumentasi Lihat Laporan Pendapatan ... 31

Tabel 4.9 Dokumentasi Lihat Laporan Biaya ... 31

Tabel 4.10 Dokumentasi Lihat Laporan Laba Rugi ... 32

Tabel 4.11 Dokumentasi Lihat Laporan Laba Rugi Usaha ... 33

Tabel 4.12 Dokumentasi Lihat Laporan Investasi ... 33

Tabel 4.13 Dokumentasi Lihat Laporan Biaya Pemeliharaan ... 34

Tabel 4.14 Pengujian Login ... 58

Tabel 4.15 Pengujian Menu Sumber Daya Manusia ... 61

Tabel 4.16 Pengujian Menu Kekuatan Alat Produksi ... 63

(9)

xiii

Tabel 4.18 Pengujian Menu Produksi Jasa ... 66

Tabel 4.19 Pengujian Menu Pendapatan ... 67

Tabel 4.20 Pengujian Menu Biaya ... 69

Tabel 4.21 Pengujian Menu Laba Rugi... 71

Tabel 4.22 Pengujian Menu Laba Rugi Usaha... 72

Tabel 4.23 Pengujian Menu Investasi ... 74

(10)

xiv

Gambar 3.1 Management Information System ... 13

Gambar 4.1 Use Case Diagram ... 26

Gambar 4.2 Activity Diagram Login EIS ... 35

Gambar 4.3 Activity Diagram Akses Dashboard EIS ... 36

Gambar 4.4 Activity Diagram Laporan Sumber Daya Manusia ... 37

Gambar 4.5 Activity Diagram Laporan Kekuatan Alat Produksi ... 38

Gambar 4.6 Activity Diagram Laporan Trafik ... 39

Gambar 4.7 Activity Diagram Laporan Produksi Jasa... 40

Gambar 4.8 Activity Diagram Laporan Pendapatan ... 41

Gambar 4.9 Activity Diagram Laporan Biaya ... 42

Gambar 4.10 Activity Diagram Laporan Laba Rugi ... 43

Gambar 4.11 Activity Diagram Laporan Laba Rugi Usaha ... 44

Gambar 4.12 Activity Diagram Laporan Investasi ... 45

Gambar 4.13 Activity Diagram Laporan Biaya Pemeliharaan ... 46

Gambar 4.14 Sequence Diagram Login Aplikasi ... 48

Gambar 4.15 Sequence Diagram Akses Dashboard EIS ... 48

(11)

xv

Gambar 4.17 Sequence Diagram Laporan Kekuatan Alat Produksi (KAP) ... 49

Gambar 4.18 Sequence Diagram Laporan Trafik ... 50

Gambar 4.19 Sequence Diagram Laporan Produksi Jasa (PJ) ... 50

Gambar 4.20 Sequence Diagram Laporan Pendapatan (PDP) ... 51

Gambar 4.21 Sequence Diagram Laporan Biaya ... 51

Gambar 4.22 Sequence Diagram Laporan Laba Rugi (LR) ... 52

Gambar 4.23 Sequence Diagram Laporan Laba Rugi Usaha (LRU) ... 52

Gambar 4.24 Sequence Diagram Laporan Investasi (INV) ... 53

Gambar 4.25 Sequence Diagram Laporan Biaya Pemeliharaan (BP) ... 53

Gambar 4.26.1 Class Diagram Biaya dan Pendapatan ... 54

Gambar 4.26.2 Class Diagram Laba Rugi ... 54

Gambar 4.26.3 Class Diagram Investasi dan Produksi Jasa ... 55

Gambar 4.26.4 Class Diagram Trafik dan Kekuatan Alat Produksi ... 55

Gambar 4.26.5 Class Diagram SDM Pendidikan ... 56

Gambar 4.26.6 Class Diagram SDM Jabatan ... 56

Gambar 4.26.7 Class Diagram SDM Usia ... 57

Gambar 4.27.1 Tampilan Awal Situs ... 58

Gambar 4.27.2 Tampilan Login Gagal ... 59

(12)

xvi

Gambar 4.30.1 Tampilan Halaman Sumber Daya Manusia (Tab Tabel) ... 62

Gambar 4.30.2 Tampilan Halaman Sumber Daya Manusia (Tab Grafik) ... 62

Gambar 4.31.1 Tampilan Halaman Kekuatan Alat Produksi (Tab Tabel) ... 63

Gambar 4.31.2 Tampilan Halaman Kekuatan Alat Produksi (Tab Grafik) ... 64

Gambar 4.32.1 Tampilan Halaman Trafik (Tab Tabel) ... 65

Gambar 4.32.2 Tampilan Halaman Trafik (Tab Grafik) ... 65

Gambar 4.33.1 Tampilan Halaman Produksi Jasa (Tab Tabel) ... 66

Gambar 4.33.2 Tampilan Halaman Produksi Jasa (Tab Grafik) ... 67

Gambar 4.34.1 Tampilan Halaman Pendapatan (Tab Tabel) ... 68

Gambar 4.34.2 Tampilan Halaman Pendapatan (Tab Grafik) ... 68

Gambar 4.35.1 Tampilan Halaman Biaya (Tab Tabel) ... 70

Gambar 4.35.2 Tampilan Halaman Biaya (Tab Grafik) ... 70

Gambar 4.36.1 Tampilan Halaman Laba Rugi (Tab Tabel) ... 71

Gambar 4.36.2 Tampilan Halaman Laba Rugi (Tab Grafik) ... 72

Gambar 4.37.1 Tampilan Halaman Laba Rugi Usaha (Tab Tabel) ... 73

Gambar 4.37.2 Tampilan Halaman Laba Rugi Usaha (Tab Grafik) ... 73

Gambar 4.38.1 Tampilan Halaman Investasi (Tab Tabel) ... 75

(13)

xvii

Gambar 4.39.1 Tampilan Halaman Biaya Pemeliharaan (Tab Tabel) ... 76

(14)

1 1.1 Latar Belakang

Perusahaan saat ini tidak hanya menjalankan suatu aktivitas bisnis yang dinilai dari tingkat keuntungan dan kerugian namun juga membutuhkan keseluruhan data yang berkaitan dengan aktivitas bisnisnya. Keseluruhan data disusun secara sistematis menjadi informasi yang bermanfaat untuk masing-masing objek pengguna. Informasi terbagi-bagi menjadi beberapa bagian sesuai tingkatan penggunaan dalam tingkatan organisasi. Informasi yang sifatnya detil ditujukan untuk manajemen tingkat bawah atau teknis, informasi yang sifatnya umum ditujukan untuk manajemen tingkat atas yang tidak membutuhkan terlalu banyak informasi. Sedangkan untuk manajemen tingkat menegah, informasi yang disajikan merupakan gabungan informasi detil dan informasi umum.

(15)

2

Pendekatan penyajian informasi dalam sistem informasi eksekutif adalah dengan mengacu pada data secara periodik atau per jenis sesuai kebutuhan tingkat eksekutif. Dengan menggunakan sistem informasi eksekutif, informasi yang disajikan dalam bentuk angka atau persentase dapat dianalisa lebih detil dengan cara melakukan break down atau dengan cara drill down. Kedua pendekatan tersebut bertujuan untuk menganalisa rincian apa saja serta seberapa besar kontribusi yang dihasilkan. Melalui pendekatan ini para eksekutif dapat terbantu dalam menentukan keputusan dan hal apa saja yang harus difokuskan untuk peningkatan produktivitas perusahaan.

Dalam pelaksanaan kerja praktek dengan mengambil studi kasus di PT. Pelabuhan Indonesia III, tujuannya adalah perusahaan dapat memanfaatkan sistem informasi eksekutif untuk membantu dalam mengambil kebijakan dan menganalisa secara periodik pertumbuhan perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang sistem informasi eksekutif yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan khususnya pihak eksekutif.

2. Bagaimana merancang sistem informasi eksekutif dengan menyajikan data yang relevan dan akurat.

3. Bagaimana merancang sistem informasi eksekutif yang mampu menghasilkan laporan berupa grafik dan angka sesuai kebutuhan eksekutif perusahaan. 4. Bagaimana merancang sistem informasi eksekutif dengan menggunakan

(16)

1.3 Batasan Masalah

Pembuatan sistem dalam kerja praktek ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Sistem yang dibangun sesuai dengan data produk yang berlaku di PT. Pelabuhan Indonesia III.

2. Sistem yang dibangun merupakan aplikasi dashboard dalam bentuk grafik yang digunakan untuk melihat hasil dari proses bisnis perusahaan dalam kurun waktu bulanan.

3. Aplikasi yang dibangun berbasis website.

4. Proses bisnis yang ditampilkan hanya untuk proses bisnis per cabang perusahaan dan detail laporan grafik yang ditampilkan hanya sampai satu level.

5. Tidak menangani kegiatan transaksi perusahaan.

6. Tidak membahas mengenai detil penghitungan akuntansi yang ditampilkan pada dashboard.

7. Tidak membahas mengenai bagaimana uji kelayakan pada sistem informasi eksekutif.

(17)

4

1.4 Tujuan

Tujuan dari kerja praktek ini adalah menghasilkan aplikasi untuk melihat informasi kegiatan perusahaan dalam bentuk table, grafik dan dashboard.

Pembuatan sistem ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan eksekutif perusahaan. 2. Menyajikan data yang relevan dan akurat.

3. Menghasilkan laporan berupa grafik dan angka sesuai kebutuhan eksekutif perusahaan.

4. Menyajikan desain tampilan yang menarik dan mudah dipahami oleh pengguna

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan di dalam memahami persoalan dan pembahasannya, maka penulisan Laporan Kerja Praktek ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dikemukakan hal–hal yang menjadi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai, manfaat serta sistematika penulisan laporan kerja praktek ini.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

(18)

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penyelesaian tugas kerja praktek, yang didapatkan dari berbagai macam buku serta sumber-sumber terkait lainnya yang berhubungan dengan pembuatan aplikasi sistem informasi eksekutif.

BAB IV DESKRIPSI SISTEM

Bab ini membahas mengenai perancangan sistem, meliputi perancangan hierarki, perancangan proses, dan perancangan user interface.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari pembuatan aplikasi sistem informasi eksekuti untuk PT. Pelabuhan Indonesia III terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan sistem di masa mendatang.

(19)

6 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PT. Pelabuhan Indonesia III

PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) pada awal berdirinya adalah

sebuah Perusahaan Negara yang pendiriannya dituangkan dalam PP No. 19 Tahun

1960. Selanjutnya pada kurun waktu 1969 s/d 1983 bentuk Perusahaan Negara

telah diubah dengan nama Badan Pengusahaan Pelabuhan(BPP) berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 1969. Dan selanjutnya pada kurun waktu

tahun 1983 s/d 1992 untuk membedakan pengelolaan Pelabuhan Umum yang

diusahakan dan yang tidak diusahakan diubah menjadi Perusahaan Umum(Perum)

Pelabuhan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1983 dan

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1985. Kemudian sejak tahun 1992 seiring

dengan pesatnya Perkembangan dunia usaha maka status Perum diubah menjadi

Perseroan hingga saat ini dan tertuang dalam Akta Notaris Imas Fatimah, SH

Nomor 5 Tanggal 1 Desember 1992 dan telah diubah terakhir dengan Akta

Perubahan Nomor 128 tanggal 25 Juni 1998 yang dibuat di hadapan Notaris

Rachmat Santoso, SH.

PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) mengelola sebanyak 40

pelabuhan yang dikelompokkan menjadi 19 cabang dan 21 kawasan yang tersebar

di 7 Propinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan

Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Sedangkan

(20)

2.2Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) telah

disesuaikan sejalan dengan disahkannya UU Pelayaran No. 17 Tahun 2008,

dimana status dan Posisi PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) selaku BUP

telah mengalami perubahan fungsi yang sebelumnya sebagai penyelenggara usaha

kepelabuhanan menjadi penyelenggara usaha terminal pelabuhan, dengan visi

baru yaitu, “Menjadi pelaku penyedia jasa pelabuhan yang prima , berkomitmen memacu integrasi logistik nasional”. Untuk mewujudkan visi diatas maka jajaran manajemen PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) telah menetapkan komitmen

manajemen kepada stakeholders, sebagai berikut:

1. Kepada Pelanggan

PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) senantiasa mengutamakan

kepuasan pelanggan atas penyediaan permintaan dan pelayanan jasa-jasa terminal

pelabuhan yang prima, dengan pemahaman bahwa dari pada pelangganlah

perusahaan dapat hidup dan berkembang. Adapun prinsip-prinsip yang

dikembangkan oleh perusahaan dalam melayani para pelanggan adalah:

a. Prima dalam proses memberikan pelayanan (informasi, konsultasi, order

taking, hospitality, care taking, exception, billing, payment).

b. Efisien dalam memberikan pelayanan jasa pelabuhan dan mampu menekan

ekonomi biaya tinggi

c. Lancar, baik dalam prosedur transaksi maupun dalam pelaksanaan kegiatan.

d. Tertib dan teratur atas dasar perencanaan dan pengendalian yang tepat.

(21)

8

f. Aman dari segala bentuk gangguan yang merugikan.

2. Kepada Pegawai

Pelabuhan Indonesia III senantiasa memandang pegawai sebagai sumber

daya perusahaan yang paling penting, dengan demikian perusahaan

mengupayakan kesejahteraan untuk peningkatan motivasi dan profesionalisme

pegawai serta mendukung sepenuhnya terbentuknya Insan Pelabuhan yang

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan:

a. Membangun suasana kerja sehat dan kompetitif yang dilandasi iman dan

taqwa.

b. Mengembangkan profesionalisme dan kompetensi inti dalam setiap insan

perusahaan

c. Memberikan kesejahteraan yang mencukupi berdasarkan prestasi kerja

pegawai.

3. Kepada Pemilik

Pelabuhan Indonesia III bertekad kuat mengembangkan dan

meningkatkan nilai perusahaan untuk memenuhi keinginan para pemegang saham,

dengan:

a. Senantiasa mengutamakan peningkatan efisiensi dan produktivitas serta

optimalisasi kinera perusahaan

b. Konsisten dalam memperbaiki kualitas pelayanan dan tingkat keamanan

kepada pelanggan dan masyarakat

c. Peningkatan optimalisasi teknologi informasi dalam pengembangan sistem

dan prosedur termasuk di dalamnya peningkatan kemampuan infrastruktur

(22)

d. Membentuk lingkungan kerja yang tanggap terhadap kaidah dan norma

penyelenggaraan perusahaan yang baik

e. Membudayakan prinsip pembangunan dan pemeliharaan secara berencana ,

produktif, efisiensi dan peka terhadap perkembangan teknologi

kepelabuhanan.

f. Membentuk kesadaran perlunya pengawasan guna menunjang keberhasilan

manajemen

g. Menciptakan kebiasaan proses pengambilan keputusan berdasarkan olahan

sistem informasi terpadu

h. Membudayakan keseimbangan antara tanggung jawab dan kewajiban pada

setiap jenjang manajemen perusahaan.

4. Kepada Masyarakat

Pelabuhan Indonesia III senantiasa memperhatikan kehadiran dan

keberadaan masyarakat disekitarnya yaitu dengan cara:

a. Memelihara dan meningkatkan koordinasi yang erat dan harmonis dengan

mitra kerja pelabuhan

b. Berpartisipasi secara aktif dan selektif dengan kalangan mitra kerja pelabuhan

c. Berpartisipasi selektif dalam kegiatan kemasyarakatan di lingkungan

pelabuhan.

Misi yang diemban oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) telah

disesuaikan pasca disahkannya undang-undang pelayaran No. 17 Tahun 2008 dan

memperhatikan kondisi objektif yang ada maka misi perusahaan dalam kurun

(23)

10

1. Menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampaui standar yang berlaku

secara konsisten

2. Memacu kesinambungan daya saing industry nasional melalui biaya logistic

yang kompetitif

3. Memenuhi harapan semua stakeholders melalui prinsip kesetaraan dan tata

kelola perusahaan yang baik.

4. Menjadikan SDM (Sumber Daya Manusia) yang kompeten , berkinerja handal

dan berpekerti luhur.

5. Mendukung perolehan devisa Negara dengan memperlancar arus

perdagangan.

2.3Struktur Organisasi

Direktur Utama

Direktur Operasi dan

Teknik Direktur Keuangan

Direktur Personalia dan Umum

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Pelabuhan Indonesia III Tingkat Eksekutif

Berikut ini dijabarkan secara garis besar pekerjaan yang dilakukan oleh

(24)

a. Direktur Utama

Melakukan evaluasi setiap periode dan merencanakan setiap kebijakan untuk

perusahaan serta memberikan wewenang kepada masing-masing direktur untuk

melaksanakan tugas dan kebijakan sesuai divisi masing-masing.

b. Direktur Operasi dan Teknik

Melakukan evaluasi dan memiliki kewenangan dalam menentukan kebijakan

mengenai kegiatan operasional dan teknis pelabuhan.

c. Direktur Keuangan

Melakukan evaluasi dan memiliki kewenangan dalam menentukan kebijakan

terhadap siklus keuangan perusahaan berdasarkan laporan keuangan tiap

periode.

d. Direktur Personalia dan Umum

Melakukan evaluasi kinerja dan aktivitas pegawai secara umum serta memiliki

kewenangan dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan personalia.

e. Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha

Melakukan evaluasi dan menentukan kebijakan yang berkaitan dengan

(25)

12 BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

3.1.1 Sistem

Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi

dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara

komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai

kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan

berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari

komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua

jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem

yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen

pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan

dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

3.1.2 Sistem Informasi

Menurut Herlambang (2005:121), data adalah fakta-fakta atau

kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih

belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti data

diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil

pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas, Informasi

adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga

sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan

(26)

3.1.3 Sistem Informasi Manajemen

Menurut Bagus Kurniawan (2002:1) menyatakan bahwa sistem

informasi manajemen (SIM) merupakan sebuah sistem terstruktur yang digunakan

untuk mengelola data secara terkomputerisasi. Informasi yang dihasilkan dari

suatu sistem informasi manajemen menjelaskan mengenai berbagai hal yang telah

terjadi di masa lalu, yang sedang terjadi sekarang dan yang mungkin terjadi di

masa depan. Didalam sistem informasi manajemen terdapat level atau tingkatan

manajemen yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

3.1.4 Sistem Informasi Eksekutif

Menurut Irfan Subakti (2002:80), sistem informasi eksekutif adalah

sistem berbasis komputer yang melayani informasi yang dibutuhkan oleh para

eksekutif puncak. Sistem informasi eksekutif mendukung penyajian laporan MIS for strategic

and policy planning

and decision making

Management Information for

tactical planninga and decision

making

Management information for operational

planning , decision making and control

Transaction processing inquiry response

(27)

14

berupa grafik dan kemampuan drill-down, yaitu kemampuan untuk menguraikan

data hingga detil. Karakteristik sistem informasi eksekutif :

Kualitas Informasi

1. Fleksibel.

2. Menghasilkan informasi yang benar.

3. Menghasilkan informasi yang sedia setiap saat.

4. Menghasilkan informasi yang relevan.

5. Menghasilkan informasi yang lengkap.

6. Menghasilkan informasi yang valid.

Antar muka user

1. Memiliki antarmuka user grafis yang canggih.

2. Memiliki antarmuka user yang user-friendly.

3. Akses informasi yang aman dan terjamin kerahasiaannya.

4. Waktu tanggapan atas respon cepat.

5. Dapat diakses dari berbagai tempat.

6. Memiliki prosedur akses yang dapat diandalkan.

7. Meminimalkan penggunaan keyboard.

8. Mendapatkan kembali informasi yang diinginkan secara cepat.

9. Didesain sesuai kebutuhan manajemen dari para eksekutif.

10.Memiliki self-help menu.

Kemampuan teknis

1. Akses ke kumpulan informasi (global).

2. Akses ke e-mail.

(28)

4. Interpretasi tertulis.

5. Indicator-indikator masalah yang dapat disorot (highlight).

6. Hypertext dan hypermedia.

7. Analisis ad hoc.

8. Presentasi dan analisis multidimensional.

9. Penyajian informasi dalam bentuk hirarki.

10.Jalinan terpadu grafis dan teks dalam layar yang sama.

11.Penyediaan manajemen berdasarkan laporan pengecualian.

12.Menyajikan tren / kecenderungan, rasio dan penyimpangan.

13.Penyediaan akses ke data historis dan data terkini.

14.Pengorganisasian di seputar CSF.

15.Penyediaan informasi pada berbagai level detil.

16.Menyaring, mengompres / memadatkan, melacak data kritis.

17.Mendukung penjelasan terhadap permasalahan yang besifat terbuka.

3.1.5 Analisa dan Perancangan Sistem

Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi

dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan,

sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang

utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi

terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah

tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam

(29)

16

Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem

dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan

peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan

sistem informasi terkomputerisasi.

3.2 Konsep Dasar Basis Data

3.2.1 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem

menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk

menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah

organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang

diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu

Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data

(Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis

Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat

opsional).

Tabel 3.1 Keuntungan dan Kerugian Sistem Basis Data

Keuntungan Sistem Basis Data Kerugian Sistem Basis Data

Mengurangi Kerangkapan data, yaitu

data yang sama disimpan dalam berkas

data yang berbeda-beda sehingga

update dilakukan berulang-ulang

Diperlukan tempat penyimpanan yang

besar

(30)

mengolah data

Keamanan data dapat terjaga, yaitu data

dapat dilindungi dari pemakai yang

tidak berwenang

Perangkat lunaknya mahal

Integritas dapat dipertahankan Kerusakan sistem basis data dapat

mempengaruhi department yang terkait

3.2.2 Database

Menurut Yuswanto (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang

berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara

database Relasional dan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah

database hanya merupakan sebuah file.

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan

data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang

diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan

metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi

optimal yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah

pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan

pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai),

masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data

(31)

18

3.2.3 Database Management System

Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS)

merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya.

Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri

sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data,

menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

3.3 Interaksi Manusia dan Komputer

Menurut Rizky (2006:4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah

sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem

komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang

faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.

Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari

perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama,

sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan

juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan

kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta

keterbatasan yang terdapat dalam sistem.

Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor antara

lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka,

kendala dan produktifitas.

3.4 Grafik ( Highcharts )

Highchart adalah charting library yang ditulis dengan bahasa javascript

(32)

web. Saat ini highchart mendukung grafik tipe line, spline, area, areaspline,

column, bar, pie, dan scatter. Highchart sudah dapat berjalan di semua browser

modern termasuk pada iPhone/iPad. Browser standar menggunakan SVG untuk

proses render grafik, sedangkan internet explorer menggunakan VML untuk

penggambaran grafik.

3.5 PHP

Menurut Rasmus Lerdorf, Kevin Tatroe dan Peter Maclntyre (2006:5),

PHP (akronim dari PHP Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa

pemrograman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data

dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language

artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya

dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa.

Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP memberikan hasil pada web browser, tetapi

prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server. Pada prinsipnya server akan

bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam hal ini client menggunakan

kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server. Ketika menggunakan

PHP sebagai server-side embedded script language maka server akan melakukan

hal-hal sebagai berikut:

1. membaca permintaan dari client/browser

2. mencari halaman/page di server

3. melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi

pada halaman/page

4. mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau

(33)

20

3.5.1 Sejarah PHP

Menurut Rasmus Lerdorf, Kevin Tatroe dan Peter Maclntyre (2006:2),

PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf, seorang programmer Unix dan Perl. Semula

PHP hanya digunakan untuk mencatat jumlah pengunjung yang melihat resume

Rasmus Lerdorf. Skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut

Personal Home Page”. Paket inilah yang menjadi cikal bakal PHP.

Pada bulan September-Oktober 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI

Versi 2.0. Pada versi ini programmer dapat menempelkan kode terstruktur di

dalam tag HTML dan kode ini juga bisa berkomunikasi dengan database dan

melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks sambil jalan. Pada tanggal 6

Juni 1998, PHP versi 3.0 berhasil dirilis. PHP 3 ini mempunyai kinerja yang lebih

tinggi, berkemampuan object-oriented , syntax highlighting, array multidimensi

dan dapat diperluas melalui mekanisme extension. Dukungan dan fiturnya pun

jauh bertambah. PHP merupakan salah satu bahasa yang populer.

3.5.2 Fitur-Fitur PHP

Menurut Rasmus Lerdorf (2006:4), Fitur-fitur yang dimiliki PHP antara lain:

1. Acces Logging

2. Access Restriction

3. mSQL Support

4. postgre support

5. DBM support

6. RFC-1867 file upload support

7. Variable, arrays, associative arrays

(34)

9. Conditional while and loops

10.Extended regular expressions

11.Raw HTTP header control

12.Dynamic GIF image creation

3.5.3 Cara Kerja PHP

Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh

browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan

sebutan alamat internet, browser mendapatkan alamat dari web server,

mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi

yang dibutuhkan oleh web server. Informasi yang disampaikan ke web server

antara lain adalah nama browser, versinya dan sistem operasinya.

Selanjutnya, web server akan mencarikan berkas yang diminta dan

memberikan isinya ke browser. Browser yang medapatkan isinya segera

melakukan proses penerjemahan kode HTML dan menampilkannya ke layar

pemakai. Jika yang diminta adalah sebuah halaman PHP, maka prinsipnya serupa

dengan kode HTML hanya saja, ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh

web server, isinya segera dikirimkan ke mesin PHP dan mesin inilah yang

memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server,

selanjutnya web server menyampaikan ke klien.

3.6 Unified Modelling Language (UML)

3.6.1 Sejarah Unified Modelling Language (UML)

Menurut Martin Fowler (2004:1), Unified Modelling Language (UML)

(35)

22

menentukan, visualisasi, merancang dan mendokumentasikan artifact dari sistem

software, untuk memodelkan bisnis dan sistem non software lainnya. UML

merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam

memodelkan sistem yang besar dan kompleks. Dengan menggunakan UML kita

dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi

tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun,

serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga

menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok

untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek seperti C++,

Java, VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling

aplikasi prosedural dalam VB atau C.

Seperti syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk

khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk

memiliki makna bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan

syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk

menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna

tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut

dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah

ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh

OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented

Software Engineering).

3.6.2 Artifak UML

UML menyediakan beberapa notasi dan artifact standar yang bisa

digunakan sebagai alat komunikasi bagi para pelaku dalam proses analisis dan

(36)

sebagai informasi dalam bentuk yang digunakan atau dihasilkan dalam proses

pengembangan perangkat. Contohnya adalah source code yang dihasilkan oleh

proses pemrograman. Yang harus diperhatikan untuk menjaga konsistensi antar

artifak selama proses analisis dan desain adalah bahwa setiap perubahan yang

terjadi pada satu artifact harus juga dilakukan pada atifact sebelumnya. Untuk

membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai berikut :

1. use case diagram

2. class diagram

3. behavior diagram

4. statechart diagram

5. activity diagram

6. interaction diagram

a. sequence diagram

b. collaboration diagram

13.implementation diagram

14.component diagram

15.deployment diagram

Diagram-diagram tersebut diberi nama berdasarkan sudut pandang yang

berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analisis atau rekayasa. Dibuatnya

berbagai jenis diagram diatas karena setiap sistem yang kompleks selalu paling

baik jika melalui pendekatan himpunan berbagai sudut pandang yang kecil yang

satu sama lain hampir saling bebas (independent). Sudut pandang tunggal

senantiasa tidak mencukupi untuk melihat sistem yang besar dan kompleks.

(37)

berbeda-24

beda dalam proses rekayasa. Diagram-diagram tersebut dibuat agar model yang

(38)

25

4.1Analisis Sistem

Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan hasil kegiatan bisnis

perusahaan, informasi yang disajikan dalam laporan tersebut belum dapat

membantu perusahaan dalam melakukan evaluasi dan pembuatan keputusan,

terutama bagi pihak eksekutif/manager tingkat atas dikarenakan informasi yang

ditampilkan terlalu banyak dan berupa tabel-tabel. Oleh karena itu dirancanglah

sebuah sistem yang sesuai dengan hasil pembahasan terhadap pihak PT.

Pelabuhan Indonesia III, yaitu rancang bangun sistem informasi eksekutif yang

dapat menyajikan informasi mengenai hasil kegiatan bisnis perusahaan dalam

bentuk grafik yang mudah dipahami oleh pihak eksekutif.

4.2Analisa dan Perancangan Sistem yang Sedang Berjalan

Analisa dan Perancangan sistem menggunakan beberapa bahasa

pemodelan untuk mempermudah analisa terhadap sistem. Pemodelan sistem yang

digunakan adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, dan

Sequence Diagram. Pada bab ini juga akan dijelaskan mengenai tahap testing dan

implementasi dari aplikasi yang dirancang.

[image:38.595.126.517.503.747.2]

4.3Diagram Input Process Output (IPO)

Tabel 4.1 Diagram Input Process Output

Input Process Output

Variabel modul laporan

percabang

Proses menampilkan

dashboard percabang

dengan inputan variabel

modul laporan

percabang (SDM,

Kekuatan Alat Produksi,

Trafik, Produksi Jasa,

Pendapatan, Biaya, Laba

Menampilkan tampilan

dashboard percabang

sesuai modul yang

(39)

26

Rugi, Laba Rugi Usaha,

Investasi, Biaya

Pemeliharaan)

Variabel id cabang

Variabel periode

Proses mengolah data

dari database EIS

dengan inputan variabel

id cabang dan periode

Menampilkan informasi

laporan EIS percabang

4.4Diagram UML

4.4.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram menggambarkan tentang tindakan apa saja yang dapat

aktor (user) lakukan terhadap aplikasi yang dibangun (fungsionalitas sistem).

Gambar 4.1 Use Case Diagram

Use case sistem informasi eksekutif pada gambar 4.1 menjelaskan

hubungan antara aktor dengan fungsionalitas aplikasi. Dokumentasi mengenai use

(40)
[image:40.595.97.517.115.720.2]

1. Dokumentasi Login EIS

Tabel 4.2 Dokumentasi Login EIS

USECASE Login EIS

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem

untuk melakukan login.

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur dapat mengakses halaman login EIS.

MAINFLOW  Sistem akan menampilkan tampilan login untuk masuk

ke dalam EIS.

 Direktur mengisikan username dan password pada

textbox yang disediakan.

 Sistem akan melakukan proses validasi user dan

password.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan dashboard EIS.

2. Dokumentasi Mengakses Dashboard EIS

Tabel 4.3 Dokumentasi Mengakses Dashboard EIS

USECASE Mengakses Dashboard EIS

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem

untuk mengakses dashboard EIS.

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur telah melakukan login user EIS.

MAINFLOW  Direktur mengakses halaman dashboard EIS.

 Direktur memilih modul percabang yang ingin

ditampilkan melalui menu yang disediakan oleh sistem.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan informasi laporan EIS sesuai

(41)

28

[image:41.595.93.519.115.631.2]

3. Dokumentasi Lihat Laporan Sumber Daya Manusia

Tabel 4.4 Dokumentasi Lihat Laporan Sumber Daya Manusia

USECASE Lihat Laporan Sumber Daya Manusia

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem

untuk mengakses laporan sumber daya manusia pada

dashboard EIS.

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur dapat mengakses dashboard EIS.

MAINFLOW  Direktur memilih menu sumber daya manusia pada

navigasi yang disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).

 Sistem akan mengolah data sumber daya manusia dari

database EIS.

 Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan

ditampilkan pada combo box periode.

 Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan

sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi

sesuai cabang yang dipilih.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan sumber daya manusia

untuk per cabang.

 Laporan sumber daya yang ditampilkan adalah SDM

usia, jabatan, dan pendidikan.

4. Dokumentasi Lihat Laporan Kekuatan Alat Produksi

Tabel 4.5 Dokumentasi Lihat Laporan Kekuatan Alat Produksi

USECASE Lihat Laporan Kekuatan Alat Produksi

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem

untuk mengakses laporan kekuatan alat produksi pada

(42)

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur dapat mengakses dashboard EIS.

MAINFLOW  Direktur memilih menu kekuatan alat produksi pada

navigasi yang disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS

dengan periode terbaru (saat ini).

 Sistem akan mengolah data kekuatan alat produksi dari

database EIS.

 Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan ditampilkan pada combo box periode.

 Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan

sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi

sesuai cabang yang dipilih.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan kekuatan alat

produksi untuk per cabang.

[image:42.595.97.519.80.759.2]

5. Dokumentasi Lihat Laporan Trafik

Tabel 4.6 Dokumentasi Lihat Laporan Trafik

USECASE Lihat Laporan Trafik

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem

untuk mengakses laporan trafik pada dashboard EIS.

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur dapat mengakses dashboard EIS.

MAINFLOW  Direktur memilih menu trafik pada navigasi yang

disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS

dengan periode terbaru (saat ini).

(43)

30

ditampilkan pada combo box periode.

 Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi

sesuai cabang yang dipilih.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan trafik untuk per cabang.

[image:43.595.96.519.238.673.2]

6. Dokumentasi Lihat Laporan Produksi Jasa

Tabel 4.7 Dokumentasi Lihat Laporan Produksi Jasa

USECASE Lihat Laporan Produksi Jasa

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem

untuk mengakses laporan produksi jasa pada dashboard EIS.

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur dapat mengakses dashboard EIS.

MAINFLOW  Direktur memilih menu produksi jasa pada navigasi yang

disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).

 Sistem akan mengolah data produksi jasa dari database

EIS.

 Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan ditampilkan pada combo box periode.

 Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan

sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi

sesuai cabang yang dipilih.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan produksi jasa untuk

(44)

7. Dokumentasi Lihat Laporan Pendapatan

Tabel 4.8 Dokumentasi Lihat Laporan Pendapatan

USECASE Lihat Laporan Pendapatan

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem

untuk mengakses laporan pendapatan pada dashboard EIS.

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur dapat mengakses dashboard EIS.

MAINFLOW  Direktur memilih menu pendapatan pada navigasi yang

disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).

 Sistem akan mengolah data pendapatan dari database

EIS.

 Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan ditampilkan pada combo box periode.

 Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi

sesuai cabang yang dipilih.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan pendapatan untuk per

cabang.

[image:44.595.94.516.115.608.2]

8. Dokumentasi Lihat Laporan Biaya

Tabel 4.9 Dokumentasi Lihat Laporan Biaya

USECASE Lihat Laporan Biaya

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem

untuk mengakses laporan biaya pada dashboard EIS.

ACTOR Direktur

(45)

32

MAINFLOW  Direktur memilih menu biaya pada navigasi yang

disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS

dengan periode terbaru (saat ini).

 Sistem akan mengolah data biaya dari database EIS.  Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan

ditampilkan pada combo box periode.

 Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan

sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi

sesuai cabang yang dipilih.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan biaya untuk per

cabang.

[image:45.595.96.517.75.745.2]

9. Dokumentasi Lihat Laporan Laba Rugi

Tabel 4.10 Dokumentasi Lihat Laporan Laba Rugi

USECASE Lihat Laporan Laba Rugi

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem

untuk mengakses laporan laba rugi pada dashboard EIS.

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur dapat mengakses dashboard EIS.

MAINFLOW  Direktur memilih menu laba rugi pada navigasi yang

disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS

dengan periode terbaru (saat ini).

 Sistem akan mengolah data laba rugi dari database EIS.  Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan

ditampilkan pada combo box periode.

 Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan

sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi

(46)

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan laba rugi untuk per

cabang.

[image:46.595.96.516.178.616.2]

10.Dokumentasi Lihat Laporan Laba Rugi Usaha

Tabel 4.11 Dokumentasi Lihat Laporan Laba Rugi Usaha

USECASE Lihat Laporan Laba Rugi Usaha

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem

untuk mengakses laporan laba rugi usaha pada dashboard

EIS.

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur dapat mengakses dashboard EIS.

MAINFLOW  Direktur memilih menu laba rugi usaha pada navigasi

yang disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).

 Sistem akan mengolah data laba rugi usaha dari database

EIS.

 Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan

ditampilkan pada combo box periode.

 Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan

sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi

sesuai cabang yang dipilih.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan laba rugi usaha untuk

per cabang.

11.Dokumentasi Lihat Laporan Investasi

Tabel 4.12 Dokumentasi Lihat Laporan Investasi

USECASE Lihat Laporan Investasi

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem

(47)

34

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur dapat mengakses dashboard EIS.

MAINFLOW  Direktur memilih menu investasi pada navigasi yang

disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS

dengan periode terbaru (saat ini).

 Sistem akan mengolah data investasi dari database EIS.  Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan

ditampilkan pada combo box periode.

 Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan

sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi

sesuai cabang yang dipilih.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan investasi untuk per

cabang.

[image:47.595.95.516.80.765.2]

12.Dokumentasi Lihat Laporan Biaya Pemeliharaan

Tabel 4.13 Dokumentasi Lihat Laporan Biaya Pemeliharaan

USECASE Lihat Laporan Biaya Pemeliharaan

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem

untuk mengakses laporan biaya pemeliharaan pada

dashboard EIS.

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur dapat mengakses dashboard EIS.

MAINFLOW  Direktur memilih menu biaya pemeliharaan pada

navigasi yang disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS

dengan periode terbaru (saat ini).

 Sistem akan mengolah data biaya pemeliharaan dari

(48)

 Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan

ditampilkan pada combo box periode.

 Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan

sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi

sesuai cabang yang dipilih.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan biaya pemeliharaan

untuk per cabang.

4.4.2 Activity Diagram

Pada sistem informasi eksekutif ini, activity diagram berfungsi untuk

mendeskripsikan suatu alur proses aktivitas yang terjadi, mulai dari awal sampai

akhir. Masing-masing aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Activity DiagramLogin EIS

[image:48.595.89.508.299.602.2]

Activity diagram untuk login EIS adalah seperti yang ditunjukkan pada

gambar 4.2.

Gambar 4.2 Activity Diagram Login EIS

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Direktur memasukkan username dan password pada halaman login

EIS.

b. Pada proses selanjutnya sistem akan mencocokkan username dan

password. Username dan password tersebut akan dicocokkan dengan

(49)

36

c. Apabila username dan password benar maka sistem akan me-redirect

halaman ke halaman dashboard EIS dan sebaliknya apabila username

dan password salah maka pesan kesalahan login akan ditampilkan dan

direktur harus mengisikan username dan password kembali pada

halaman login.

2. Activity Diagram Akses Dashboard EIS

Activity diagram untuk akses dashboard EIS adalah seperti yang

ditunjukkan pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Activity Diagram Akses Dashboard EIS

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Direktur melakukan login terlebih dahulu sebelum dapat mengakses

halaman dashboard

b. Setelah masuk ke dalam halaman dashboard maka direktur dapat

memilih menu yang disediakan.

c. Sistem kemudian akan menampilkan isi halaman dashboard sesuai

dengan menu yang dipilih.

3. Activity Diagram Laporan Sumber Daya Manusia

Activity diagram untuk laporan sumber daya manusia adalah seperti yang

(50)

Gambar 4.4 Activity Diagram Laporan Sumber Daya Manusia

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS.

b. Selanjutnya direktur akan memilih menu sumber daya manusia yang

terdapat pada halaman dashboard.

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data sumber daya

manusia dari database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan

periode yang dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode

terbaru, apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya

maka direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada

halaman dashboard.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam

bentuk laporan tabel dan grafik.

4. Activity Diagram Laporan Kekuatan Alat Produksi

Activity diagram untuk laporan kekuatan alat produksi adalah seperti yang

(51)

38

Gambar 4.5 Activity Diagram Laporan Kekuatan Alat Produksi

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS.

b. Selanjutnya direktur akan memilih menu kekuatan alat produksi yang

terdapat pada halaman dashboard.

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data kekuatan alat

produksi dari database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan

periode yang dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode

terbaru, apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya

maka direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada

halaman dashboard.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam

(52)

e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown

laporan dengan mengklik nama cabang.

f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai

dengan nama cabang.

g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai

laporan kekuatan alat produksi sesuai nama cabang yang dipilih.

5. Activity Diagram Laporan Trafik

Activity diagram untuk laporan trafik adalah seperti yang ditunjukkan pada

gambar 4.6.

Gambar 4.6 Activity Diagram Laporan Trafik

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS.

b. Selanjutnya direktur akan memilih menu trafik yang terdapat pada

(53)

40

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data trafik dari

database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode yang

dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru,

apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka

direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman

dashboard.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam

bentuk laporan tabel dan grafik.

e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown

laporan dengan mengklik nama cabang.

f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai

dengan nama cabang.

g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai

laporan trafik sesuai nama cabang yang dipilih.

6. Activity Diagram Laporan Produksi Jasa

Activity diagram untuk laporan produksi jasa adalah seperti yang

ditunjukkan pada gambar 4.7.

Gambar 4.7 Activity Diagram Laporan Produksi Jasa

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS.

b. Selanjutnya direktur akan memilih menu produksi jasa yang terdapat

(54)

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data produksi jasa

dari database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode

yang dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru,

apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka

direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman

dashboard.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam

bentuk laporan tabel dan grafik.

e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown

laporan dengan mengklik nama cabang.

f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai

dengan nama cabang.

g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai

laporan produksi jasa sesuai nama cabang yang dipilih.

7. Activity Diagram Laporan Pendapatan

Activity diagram untuk laporan pendapatan adalah seperti yang

ditunjukkan pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Activity Diagram Laporan Pendapatan

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS.

b. Selanjutnya direktur akan memilih menu pendapatan yang terdapat

(55)

42

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data pendapatan dari

database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode yang

dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru,

apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka

direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman

dashboard.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam

bentuk laporan tabel dan grafik.

e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown

laporan dengan mengklik nama cabang.

f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai

dengan nama cabang.

g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai

laporan pendapatan sesuai nama cabang yang dipilih.

8. Activity Diagram Laporan Biaya

Activity diagram untuk laporan biaya adalah seperti yang ditunjukkan pada

gambar 4.9.

Gambar 4.9 Activity Diagram Laporan Biaya

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS.

b. Selanjutnya direktur akan memilih menu biaya yang terdapat pada

(56)

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data biaya dari

database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode yang

dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru,

apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka

direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman

dashboard.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam

bentuk laporan tabel dan grafik.

e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown

laporan dengan mengklik nama cabang.

f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai

dengan nama cabang.

g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai

laporan biaya sesuai nama cabang yang dipilih.

9. Activity Diagram Laporan Laba Rugi

Activity diagram untuk laporan laba rugi adalah seperti yang ditunjukkan

[image:56.595.90.511.91.709.2]

pada gambar 4.10.

(57)

44

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS.

b. Selanjutnya direktur akan memilih menu laba rugi yang terdapat pada

halaman dashboard.

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data laba rugi dari

database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode yang

dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru,

apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka

direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman

dashboard.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam

bentuk laporan tabel dan grafik.

e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown

laporan dengan mengklik nama cabang.

f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai

dengan nama cabang.

g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai

laporan laba rugi sesuai nama cabang yang dipilih.

10.Activity Diagram Laporan Laba Rugi Usaha

Activity diagram untuk laporan laba rugi usaha adalah seperti yang

[image:57.595.93.515.272.728.2]

ditunjukkan pada gambar 4.11.

(58)

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS.

b. Selanjutnya direktur akan memilih menu laba rugi usaha yang terdapat

pada halaman dashboard.

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data laba rugi usaha

dari database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode

yang dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru,

apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka

direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman

dashboard.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam

bentuk laporan tabel dan grafik.

11. Activity Diagram Laporan Investasi

Activity diagram untuk laporan laba rugi adalah seperti yang ditunjukkan

[image:58.595.91.513.96.661.2]

pada gambar 4.12.

Gambar 4.12 Activity Diagram Laporan Investasi

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

(59)

46

b. Selanjutnya direktur akan memilih menu investasi yang terdapat pada

halaman dashboard.

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data investasi dari

database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode yang

dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru,

apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka

direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman

dashboard.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam

bentuk laporan tabel dan grafik.

e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown

laporan dengan mengklik nama cabang.

f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai

dengan nama cabang.

g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai

laporan investasi sesuai nama cabang yang dipilih.

12.Activity Diagram Laporan Biaya Pemeliharaan

Activity diagram untuk laporan biaya pemeliharaan adalah seperti yang

[image:59.595.89.513.62.728.2]

ditunjukkan pada gambar 4.13.

(60)

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS.

b. Selanjutnya direktur akan memilih menu biaya pemeliharaan yang

terdapat pada halaman dashboard.

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data biaya

pemeliharaan dari database. Data yang diolah tersebut disesuaikan

dengan periode yang dipilih. Secara default sistem akan menampilkan

periode terbaru, apabila ingin menampilkan laporan untuk periode

lainnya maka direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode

pada halaman dashboard.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam

bentuk laporan tabel dan grafik.

e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown

laporan dengan mengklik nama cabang.

f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai

dengan nama cabang.

g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai

laporan biaya pemeliharaan sesuai nama cabang yang dipilih.

4.4.3 Sequence Diagram Sistem Informasi Eksekutif

Sequence Diagram merupakan salah satu dari diagram UML (Unified

Modelling Language) dan diagram ini menggambarkan mengenai

hubungan/interaksi yang dilakukan antar obyek yang ada serta komunikasi yang

dilakukan antar obyek tersebut. Melalui sequence diagram, alur interaksi dan

komunikasi yang dilakukan antar obyek dalam rancang bangun sistem informasi

eksekutif PT. Pelabuhan Indonesia III dapat lebih dipahami. Sequence diagram

yang diran

Gambar

Tabel 4.1 Diagram Input Process Output
Tabel 4.2 Dokumentasi Login EIS
Tabel 4.4 Dokumentasi Lihat Laporan Sumber Daya Manusia
Tabel 4.6 Dokumentasi Lihat Laporan Trafik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan: Untuk mengetahui manfaat pemberian infra merah terhadap pengurangan nyeri pada kondisi stiffness elbow joint sinistra, Untuk mengetahui manfaat terapi latihan

Jika setiap anak memperoleh bagian yang sama, maka jumlah anak yang akan menerima bagian tersebut sebanyak ….. Setiap berapa detik kedua lampu tersebut akan menyala

2011; Eksistensi Pelayanan Publik Bidang Pendidikan dan Kesehatan di Kabupaten Simalungun Pasca Perpindahan Ibukota Kabupaten dari Pematang Siantar ke Kecamatan Raya.. Kata Kunci

Berdasarkan hasil analisis dari data hasil penelitian tentang kontribusi kekuatan ( strengh ) otot tungkai dan kecepatan ( speed ) terhadap hasil footwork depan belakang mahasiswa

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan di atas maka penulis merumuskan masalah yaitu membuat web dengan fasilitas web service untuk menghimpun

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa komisaris independen, anggota komite audit independen, reputasi auditor, serta remunerasi dewan komisaris dan direksi merupakan

Aeroseeding terdiri dari tiga tahap yaitu Tahap Observasi Kegiatannya adalah melaksanakan survey udara dan pengambilan data berupa foto udara vertikal dan

Salah satu contoh pengaruh geografi terhadap sejarah peradaban dan kebudayaan dunia adalah munculnya peradaban agraris yang berkembang sangat pesat di kawasan ...