LAPORAN KERJA PRAKTEK
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PADA PT. PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) BERBASIS WEB
Oleh:
Ramadian Nurqolbi (08.41010.0027)
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
iv
Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) adalah salah satu perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak dalam bidang jasa kepelabuhanan. Pelabuhan Indonesia III yang terdiri dari 18 cabang pelabuhan dan 3 anak perusahaan telah memperoleh profit signifikan berasal dari aktivitas bisnis yang telah dijalankan. Menurut berita yang dikutip dari website resmi Pelindo III, diberitakan bahwa pertengahan tahun 2011 PT Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) mampu mengumpulkan laba sebesar Rp 498,54 miliar. Namun sayangnya, tidak semua anak perusahaan PT Pelindo III hingga pertengahan tahun 2011 mampu menyumbangkan laba bagi Pelindo, dua anak perusahaan lainnya masih merugi. Dalam berita tersebut juga diberitakan bahwa total pendapatan usaha bersih di semester pertama tahun 2011 adalah sebesar Rp1,7 triliun. Hasil perolehan yang besar ini juga merupakan andil dari 18 cabang perusahaan.
Dari beberapa berita dan penjelasan diatas, maka perusahaan layak membutuhkan sebuah sistem yang menangani pelaporan-pelaporan terkait dengan laba, rugi dan investasi yang ada di perusahaan. Sistem yang dibutukan tidak sekedar hanya sistem yang mampu menghasilkan laporan, namun dibutuhkan sistem yang mampu menampilkan grafik, tabulasi angka, rincian (drill-down) dan mampu memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan kebijakan terutama untuk para eksekutif. Sistem yang dimaksud adalah sistem informasi eksekutif.
v
puncak. Sistem ini mendukung penyediaan laporan berupa grafis dan kemampuan drill-down pada setiap laporan yang membutuhkan detil pelaporan. Drill-down adalah kemampuan penting yang menjadikan user dapat mengurai data sampai ke detilnya sekaligus untuk membantu user untuk mengidentifikasi masalah dan peluang yang ada. Perancangan sistem informasi eksekutif harus menyesuaikan kebutuhan objek pengguna yaitu para jajaran eksekutif perusahaan. Penyesuaian kebutuhan yang dimaksud adalah bagaimana menggunakan tipe-tipe grafis dan penyajian tabulasi data yang sesuai sebagai kesatuan laporan. Serta bagaimana perancangan sistem informasi eksekutif tersajikan menggunakan user interface yang menarik dan mudah untuk dipahami. Penggunaan data sebagai sumber informasi harus relevan dan valid baik berupa data angka maupun data yang menunjukkan nilai persentase.
viii
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6
2.1 Sejarah PT. Pelabuhan Indonesia III ... 6
2.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 7
2.3 Struktur Organisasi ... 10
BAB III LANDASAN TEORI ... 12
3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 12
ix
3.1.2 Sistem Informasi ... 12
3.1.3 Sistem Informasi Manajemen ... 13
3.1.4 Sistem Informasi Eksekutif ... 13
3.1.5 Analisa dan Perancangan Sistem ... 15
3.2 Konsep Dasar Basis Data... 16
3.2.1 Sistem Basis Data ... 16
3.2.2 Database ... 17
3.2.3 Database Management System ... 18
3.3 Interaksi Manusia Dan Komputer ... 18
3.4 Grafik (Highcharts) ... 18
3.5 PHP ... 19
3.5.1 Sejarah PHP ... 20
3.5.2 Fitur-Fitur PHP ... 20
3.5.3 Cara Kerja PHP ... 21
3.6 Unified Modelling Language (UML) ... 21
3.6.1 Sejarah Unified Modelling Language (UML) ... 21
3.6.2 Artifak UML ... 22
BAB IV DESKRIPSI SISTEM ... 25
x
4.3 Diagram Input Proses Output (IPO) ... 25
4.4 Diagram UML ... 26
4.4.1 Use Case Diagram... 26
4.4.2 Activity Diagram ... 35
4.4.3 Sequence Diagram ... 47
4.4.4 Class Diagram ... 53
4.5 Testing dan Implementasi Sistem ... 57
4.5.1 Hasil Testing ... 57
4.5.2 Peralatan Yang Dibutuhkan ... 77
4.5.3 Cara Instalasi Program ... 77
BAB V PENUTUP ... 78
5.1 Kesimpulan ... 78
5.2 Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 79
LAMPIRAN ... 80
Lampiran 1: Biodata Acuan Kerja ... 81
Lampiran 2: Garis Besar Rencana Kerja Mingguan ... 82
xi
Lampiran 4: Kehadiran Kerja Praktek ... 84
xii
Tabel 4.1 Diagram Input Process Output ... 25
Tabel 4.2 Dokumentasi Login EIS ... 27
Tabel 4.3 Dokumentasi Mengakses EIS ... 27
Tabel 4.4 Dokumentasi Lihat Laporan Sumber Daya Manusia ... 28
Tabel 4.5 Dokumentasi Lihat Laporan Kekuatan Alat Produksi ... 28
Tabel 4.6 Dokumentasi Lihat Laporan Trafik... 29
Tabel 4.7 Dokumentasi Lihat Laporan Produksi Jasa ... 30
Tabel 4.8 Dokumentasi Lihat Laporan Pendapatan ... 31
Tabel 4.9 Dokumentasi Lihat Laporan Biaya ... 31
Tabel 4.10 Dokumentasi Lihat Laporan Laba Rugi ... 32
Tabel 4.11 Dokumentasi Lihat Laporan Laba Rugi Usaha ... 33
Tabel 4.12 Dokumentasi Lihat Laporan Investasi ... 33
Tabel 4.13 Dokumentasi Lihat Laporan Biaya Pemeliharaan ... 34
Tabel 4.14 Pengujian Login ... 58
Tabel 4.15 Pengujian Menu Sumber Daya Manusia ... 61
Tabel 4.16 Pengujian Menu Kekuatan Alat Produksi ... 63
xiii
Tabel 4.18 Pengujian Menu Produksi Jasa ... 66
Tabel 4.19 Pengujian Menu Pendapatan ... 67
Tabel 4.20 Pengujian Menu Biaya ... 69
Tabel 4.21 Pengujian Menu Laba Rugi... 71
Tabel 4.22 Pengujian Menu Laba Rugi Usaha... 72
Tabel 4.23 Pengujian Menu Investasi ... 74
xiv
Gambar 3.1 Management Information System ... 13
Gambar 4.1 Use Case Diagram ... 26
Gambar 4.2 Activity Diagram Login EIS ... 35
Gambar 4.3 Activity Diagram Akses Dashboard EIS ... 36
Gambar 4.4 Activity Diagram Laporan Sumber Daya Manusia ... 37
Gambar 4.5 Activity Diagram Laporan Kekuatan Alat Produksi ... 38
Gambar 4.6 Activity Diagram Laporan Trafik ... 39
Gambar 4.7 Activity Diagram Laporan Produksi Jasa... 40
Gambar 4.8 Activity Diagram Laporan Pendapatan ... 41
Gambar 4.9 Activity Diagram Laporan Biaya ... 42
Gambar 4.10 Activity Diagram Laporan Laba Rugi ... 43
Gambar 4.11 Activity Diagram Laporan Laba Rugi Usaha ... 44
Gambar 4.12 Activity Diagram Laporan Investasi ... 45
Gambar 4.13 Activity Diagram Laporan Biaya Pemeliharaan ... 46
Gambar 4.14 Sequence Diagram Login Aplikasi ... 48
Gambar 4.15 Sequence Diagram Akses Dashboard EIS ... 48
xv
Gambar 4.17 Sequence Diagram Laporan Kekuatan Alat Produksi (KAP) ... 49
Gambar 4.18 Sequence Diagram Laporan Trafik ... 50
Gambar 4.19 Sequence Diagram Laporan Produksi Jasa (PJ) ... 50
Gambar 4.20 Sequence Diagram Laporan Pendapatan (PDP) ... 51
Gambar 4.21 Sequence Diagram Laporan Biaya ... 51
Gambar 4.22 Sequence Diagram Laporan Laba Rugi (LR) ... 52
Gambar 4.23 Sequence Diagram Laporan Laba Rugi Usaha (LRU) ... 52
Gambar 4.24 Sequence Diagram Laporan Investasi (INV) ... 53
Gambar 4.25 Sequence Diagram Laporan Biaya Pemeliharaan (BP) ... 53
Gambar 4.26.1 Class Diagram Biaya dan Pendapatan ... 54
Gambar 4.26.2 Class Diagram Laba Rugi ... 54
Gambar 4.26.3 Class Diagram Investasi dan Produksi Jasa ... 55
Gambar 4.26.4 Class Diagram Trafik dan Kekuatan Alat Produksi ... 55
Gambar 4.26.5 Class Diagram SDM Pendidikan ... 56
Gambar 4.26.6 Class Diagram SDM Jabatan ... 56
Gambar 4.26.7 Class Diagram SDM Usia ... 57
Gambar 4.27.1 Tampilan Awal Situs ... 58
Gambar 4.27.2 Tampilan Login Gagal ... 59
xvi
Gambar 4.30.1 Tampilan Halaman Sumber Daya Manusia (Tab Tabel) ... 62
Gambar 4.30.2 Tampilan Halaman Sumber Daya Manusia (Tab Grafik) ... 62
Gambar 4.31.1 Tampilan Halaman Kekuatan Alat Produksi (Tab Tabel) ... 63
Gambar 4.31.2 Tampilan Halaman Kekuatan Alat Produksi (Tab Grafik) ... 64
Gambar 4.32.1 Tampilan Halaman Trafik (Tab Tabel) ... 65
Gambar 4.32.2 Tampilan Halaman Trafik (Tab Grafik) ... 65
Gambar 4.33.1 Tampilan Halaman Produksi Jasa (Tab Tabel) ... 66
Gambar 4.33.2 Tampilan Halaman Produksi Jasa (Tab Grafik) ... 67
Gambar 4.34.1 Tampilan Halaman Pendapatan (Tab Tabel) ... 68
Gambar 4.34.2 Tampilan Halaman Pendapatan (Tab Grafik) ... 68
Gambar 4.35.1 Tampilan Halaman Biaya (Tab Tabel) ... 70
Gambar 4.35.2 Tampilan Halaman Biaya (Tab Grafik) ... 70
Gambar 4.36.1 Tampilan Halaman Laba Rugi (Tab Tabel) ... 71
Gambar 4.36.2 Tampilan Halaman Laba Rugi (Tab Grafik) ... 72
Gambar 4.37.1 Tampilan Halaman Laba Rugi Usaha (Tab Tabel) ... 73
Gambar 4.37.2 Tampilan Halaman Laba Rugi Usaha (Tab Grafik) ... 73
Gambar 4.38.1 Tampilan Halaman Investasi (Tab Tabel) ... 75
xvii
Gambar 4.39.1 Tampilan Halaman Biaya Pemeliharaan (Tab Tabel) ... 76
1 1.1 Latar Belakang
Perusahaan saat ini tidak hanya menjalankan suatu aktivitas bisnis yang dinilai dari tingkat keuntungan dan kerugian namun juga membutuhkan keseluruhan data yang berkaitan dengan aktivitas bisnisnya. Keseluruhan data disusun secara sistematis menjadi informasi yang bermanfaat untuk masing-masing objek pengguna. Informasi terbagi-bagi menjadi beberapa bagian sesuai tingkatan penggunaan dalam tingkatan organisasi. Informasi yang sifatnya detil ditujukan untuk manajemen tingkat bawah atau teknis, informasi yang sifatnya umum ditujukan untuk manajemen tingkat atas yang tidak membutuhkan terlalu banyak informasi. Sedangkan untuk manajemen tingkat menegah, informasi yang disajikan merupakan gabungan informasi detil dan informasi umum.
2
Pendekatan penyajian informasi dalam sistem informasi eksekutif adalah dengan mengacu pada data secara periodik atau per jenis sesuai kebutuhan tingkat eksekutif. Dengan menggunakan sistem informasi eksekutif, informasi yang disajikan dalam bentuk angka atau persentase dapat dianalisa lebih detil dengan cara melakukan break down atau dengan cara drill down. Kedua pendekatan tersebut bertujuan untuk menganalisa rincian apa saja serta seberapa besar kontribusi yang dihasilkan. Melalui pendekatan ini para eksekutif dapat terbantu dalam menentukan keputusan dan hal apa saja yang harus difokuskan untuk peningkatan produktivitas perusahaan.
Dalam pelaksanaan kerja praktek dengan mengambil studi kasus di PT. Pelabuhan Indonesia III, tujuannya adalah perusahaan dapat memanfaatkan sistem informasi eksekutif untuk membantu dalam mengambil kebijakan dan menganalisa secara periodik pertumbuhan perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang sistem informasi eksekutif yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan khususnya pihak eksekutif.
2. Bagaimana merancang sistem informasi eksekutif dengan menyajikan data yang relevan dan akurat.
3. Bagaimana merancang sistem informasi eksekutif yang mampu menghasilkan laporan berupa grafik dan angka sesuai kebutuhan eksekutif perusahaan. 4. Bagaimana merancang sistem informasi eksekutif dengan menggunakan
1.3 Batasan Masalah
Pembuatan sistem dalam kerja praktek ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Sistem yang dibangun sesuai dengan data produk yang berlaku di PT. Pelabuhan Indonesia III.
2. Sistem yang dibangun merupakan aplikasi dashboard dalam bentuk grafik yang digunakan untuk melihat hasil dari proses bisnis perusahaan dalam kurun waktu bulanan.
3. Aplikasi yang dibangun berbasis website.
4. Proses bisnis yang ditampilkan hanya untuk proses bisnis per cabang perusahaan dan detail laporan grafik yang ditampilkan hanya sampai satu level.
5. Tidak menangani kegiatan transaksi perusahaan.
6. Tidak membahas mengenai detil penghitungan akuntansi yang ditampilkan pada dashboard.
7. Tidak membahas mengenai bagaimana uji kelayakan pada sistem informasi eksekutif.
4
1.4 Tujuan
Tujuan dari kerja praktek ini adalah menghasilkan aplikasi untuk melihat informasi kegiatan perusahaan dalam bentuk table, grafik dan dashboard.
Pembuatan sistem ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan eksekutif perusahaan. 2. Menyajikan data yang relevan dan akurat.
3. Menghasilkan laporan berupa grafik dan angka sesuai kebutuhan eksekutif perusahaan.
4. Menyajikan desain tampilan yang menarik dan mudah dipahami oleh pengguna
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan di dalam memahami persoalan dan pembahasannya, maka penulisan Laporan Kerja Praktek ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dikemukakan hal–hal yang menjadi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai, manfaat serta sistematika penulisan laporan kerja praktek ini.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB III LANDASAN TEORI
Bab ini membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penyelesaian tugas kerja praktek, yang didapatkan dari berbagai macam buku serta sumber-sumber terkait lainnya yang berhubungan dengan pembuatan aplikasi sistem informasi eksekutif.
BAB IV DESKRIPSI SISTEM
Bab ini membahas mengenai perancangan sistem, meliputi perancangan hierarki, perancangan proses, dan perancangan user interface.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari pembuatan aplikasi sistem informasi eksekuti untuk PT. Pelabuhan Indonesia III terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan sistem di masa mendatang.
6 BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT. Pelabuhan Indonesia III
PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) pada awal berdirinya adalah
sebuah Perusahaan Negara yang pendiriannya dituangkan dalam PP No. 19 Tahun
1960. Selanjutnya pada kurun waktu 1969 s/d 1983 bentuk Perusahaan Negara
telah diubah dengan nama Badan Pengusahaan Pelabuhan(BPP) berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 1969. Dan selanjutnya pada kurun waktu
tahun 1983 s/d 1992 untuk membedakan pengelolaan Pelabuhan Umum yang
diusahakan dan yang tidak diusahakan diubah menjadi Perusahaan Umum(Perum)
Pelabuhan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1983 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1985. Kemudian sejak tahun 1992 seiring
dengan pesatnya Perkembangan dunia usaha maka status Perum diubah menjadi
Perseroan hingga saat ini dan tertuang dalam Akta Notaris Imas Fatimah, SH
Nomor 5 Tanggal 1 Desember 1992 dan telah diubah terakhir dengan Akta
Perubahan Nomor 128 tanggal 25 Juni 1998 yang dibuat di hadapan Notaris
Rachmat Santoso, SH.
PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) mengelola sebanyak 40
pelabuhan yang dikelompokkan menjadi 19 cabang dan 21 kawasan yang tersebar
di 7 Propinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Sedangkan
2.2Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) telah
disesuaikan sejalan dengan disahkannya UU Pelayaran No. 17 Tahun 2008,
dimana status dan Posisi PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) selaku BUP
telah mengalami perubahan fungsi yang sebelumnya sebagai penyelenggara usaha
kepelabuhanan menjadi penyelenggara usaha terminal pelabuhan, dengan visi
baru yaitu, “Menjadi pelaku penyedia jasa pelabuhan yang prima , berkomitmen memacu integrasi logistik nasional”. Untuk mewujudkan visi diatas maka jajaran manajemen PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) telah menetapkan komitmen
manajemen kepada stakeholders, sebagai berikut:
1. Kepada Pelanggan
PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) senantiasa mengutamakan
kepuasan pelanggan atas penyediaan permintaan dan pelayanan jasa-jasa terminal
pelabuhan yang prima, dengan pemahaman bahwa dari pada pelangganlah
perusahaan dapat hidup dan berkembang. Adapun prinsip-prinsip yang
dikembangkan oleh perusahaan dalam melayani para pelanggan adalah:
a. Prima dalam proses memberikan pelayanan (informasi, konsultasi, order
taking, hospitality, care taking, exception, billing, payment).
b. Efisien dalam memberikan pelayanan jasa pelabuhan dan mampu menekan
ekonomi biaya tinggi
c. Lancar, baik dalam prosedur transaksi maupun dalam pelaksanaan kegiatan.
d. Tertib dan teratur atas dasar perencanaan dan pengendalian yang tepat.
8
f. Aman dari segala bentuk gangguan yang merugikan.
2. Kepada Pegawai
Pelabuhan Indonesia III senantiasa memandang pegawai sebagai sumber
daya perusahaan yang paling penting, dengan demikian perusahaan
mengupayakan kesejahteraan untuk peningkatan motivasi dan profesionalisme
pegawai serta mendukung sepenuhnya terbentuknya Insan Pelabuhan yang
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan:
a. Membangun suasana kerja sehat dan kompetitif yang dilandasi iman dan
taqwa.
b. Mengembangkan profesionalisme dan kompetensi inti dalam setiap insan
perusahaan
c. Memberikan kesejahteraan yang mencukupi berdasarkan prestasi kerja
pegawai.
3. Kepada Pemilik
Pelabuhan Indonesia III bertekad kuat mengembangkan dan
meningkatkan nilai perusahaan untuk memenuhi keinginan para pemegang saham,
dengan:
a. Senantiasa mengutamakan peningkatan efisiensi dan produktivitas serta
optimalisasi kinera perusahaan
b. Konsisten dalam memperbaiki kualitas pelayanan dan tingkat keamanan
kepada pelanggan dan masyarakat
c. Peningkatan optimalisasi teknologi informasi dalam pengembangan sistem
dan prosedur termasuk di dalamnya peningkatan kemampuan infrastruktur
d. Membentuk lingkungan kerja yang tanggap terhadap kaidah dan norma
penyelenggaraan perusahaan yang baik
e. Membudayakan prinsip pembangunan dan pemeliharaan secara berencana ,
produktif, efisiensi dan peka terhadap perkembangan teknologi
kepelabuhanan.
f. Membentuk kesadaran perlunya pengawasan guna menunjang keberhasilan
manajemen
g. Menciptakan kebiasaan proses pengambilan keputusan berdasarkan olahan
sistem informasi terpadu
h. Membudayakan keseimbangan antara tanggung jawab dan kewajiban pada
setiap jenjang manajemen perusahaan.
4. Kepada Masyarakat
Pelabuhan Indonesia III senantiasa memperhatikan kehadiran dan
keberadaan masyarakat disekitarnya yaitu dengan cara:
a. Memelihara dan meningkatkan koordinasi yang erat dan harmonis dengan
mitra kerja pelabuhan
b. Berpartisipasi secara aktif dan selektif dengan kalangan mitra kerja pelabuhan
c. Berpartisipasi selektif dalam kegiatan kemasyarakatan di lingkungan
pelabuhan.
Misi yang diemban oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) telah
disesuaikan pasca disahkannya undang-undang pelayaran No. 17 Tahun 2008 dan
memperhatikan kondisi objektif yang ada maka misi perusahaan dalam kurun
10
1. Menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampaui standar yang berlaku
secara konsisten
2. Memacu kesinambungan daya saing industry nasional melalui biaya logistic
yang kompetitif
3. Memenuhi harapan semua stakeholders melalui prinsip kesetaraan dan tata
kelola perusahaan yang baik.
4. Menjadikan SDM (Sumber Daya Manusia) yang kompeten , berkinerja handal
dan berpekerti luhur.
5. Mendukung perolehan devisa Negara dengan memperlancar arus
perdagangan.
2.3Struktur Organisasi
Direktur Utama
Direktur Operasi dan
Teknik Direktur Keuangan
Direktur Personalia dan Umum
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Pelabuhan Indonesia III Tingkat Eksekutif
Berikut ini dijabarkan secara garis besar pekerjaan yang dilakukan oleh
a. Direktur Utama
Melakukan evaluasi setiap periode dan merencanakan setiap kebijakan untuk
perusahaan serta memberikan wewenang kepada masing-masing direktur untuk
melaksanakan tugas dan kebijakan sesuai divisi masing-masing.
b. Direktur Operasi dan Teknik
Melakukan evaluasi dan memiliki kewenangan dalam menentukan kebijakan
mengenai kegiatan operasional dan teknis pelabuhan.
c. Direktur Keuangan
Melakukan evaluasi dan memiliki kewenangan dalam menentukan kebijakan
terhadap siklus keuangan perusahaan berdasarkan laporan keuangan tiap
periode.
d. Direktur Personalia dan Umum
Melakukan evaluasi kinerja dan aktivitas pegawai secara umum serta memiliki
kewenangan dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan personalia.
e. Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha
Melakukan evaluasi dan menentukan kebijakan yang berkaitan dengan
12 BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
3.1.1 Sistem
Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi
dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara
komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai
kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan
berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari
komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem
yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen
pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan
dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.
3.1.2 Sistem Informasi
Menurut Herlambang (2005:121), data adalah fakta-fakta atau
kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih
belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti data
diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil
pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas, Informasi
adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga
sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan
3.1.3 Sistem Informasi Manajemen
Menurut Bagus Kurniawan (2002:1) menyatakan bahwa sistem
informasi manajemen (SIM) merupakan sebuah sistem terstruktur yang digunakan
untuk mengelola data secara terkomputerisasi. Informasi yang dihasilkan dari
suatu sistem informasi manajemen menjelaskan mengenai berbagai hal yang telah
terjadi di masa lalu, yang sedang terjadi sekarang dan yang mungkin terjadi di
masa depan. Didalam sistem informasi manajemen terdapat level atau tingkatan
manajemen yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
3.1.4 Sistem Informasi Eksekutif
Menurut Irfan Subakti (2002:80), sistem informasi eksekutif adalah
sistem berbasis komputer yang melayani informasi yang dibutuhkan oleh para
eksekutif puncak. Sistem informasi eksekutif mendukung penyajian laporan MIS for strategic
and policy planning
and decision making
Management Information for
tactical planninga and decision
making
Management information for operational
planning , decision making and control
Transaction processing inquiry response
14
berupa grafik dan kemampuan drill-down, yaitu kemampuan untuk menguraikan
data hingga detil. Karakteristik sistem informasi eksekutif :
Kualitas Informasi
1. Fleksibel.
2. Menghasilkan informasi yang benar.
3. Menghasilkan informasi yang sedia setiap saat.
4. Menghasilkan informasi yang relevan.
5. Menghasilkan informasi yang lengkap.
6. Menghasilkan informasi yang valid.
Antar muka user
1. Memiliki antarmuka user grafis yang canggih.
2. Memiliki antarmuka user yang user-friendly.
3. Akses informasi yang aman dan terjamin kerahasiaannya.
4. Waktu tanggapan atas respon cepat.
5. Dapat diakses dari berbagai tempat.
6. Memiliki prosedur akses yang dapat diandalkan.
7. Meminimalkan penggunaan keyboard.
8. Mendapatkan kembali informasi yang diinginkan secara cepat.
9. Didesain sesuai kebutuhan manajemen dari para eksekutif.
10.Memiliki self-help menu.
Kemampuan teknis
1. Akses ke kumpulan informasi (global).
2. Akses ke e-mail.
4. Interpretasi tertulis.
5. Indicator-indikator masalah yang dapat disorot (highlight).
6. Hypertext dan hypermedia.
7. Analisis ad hoc.
8. Presentasi dan analisis multidimensional.
9. Penyajian informasi dalam bentuk hirarki.
10.Jalinan terpadu grafis dan teks dalam layar yang sama.
11.Penyediaan manajemen berdasarkan laporan pengecualian.
12.Menyajikan tren / kecenderungan, rasio dan penyimpangan.
13.Penyediaan akses ke data historis dan data terkini.
14.Pengorganisasian di seputar CSF.
15.Penyediaan informasi pada berbagai level detil.
16.Menyaring, mengompres / memadatkan, melacak data kritis.
17.Mendukung penjelasan terhadap permasalahan yang besifat terbuka.
3.1.5 Analisa dan Perancangan Sistem
Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi
dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan,
sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi
terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah
tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam
16
Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem
dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan
peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan
sistem informasi terkomputerisasi.
3.2 Konsep Dasar Basis Data
3.2.1 Sistem Basis Data
Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem
menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk
menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah
organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang
diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.
Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu
Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data
(Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis
Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat
opsional).
Tabel 3.1 Keuntungan dan Kerugian Sistem Basis Data
Keuntungan Sistem Basis Data Kerugian Sistem Basis Data
Mengurangi Kerangkapan data, yaitu
data yang sama disimpan dalam berkas
data yang berbeda-beda sehingga
update dilakukan berulang-ulang
Diperlukan tempat penyimpanan yang
besar
mengolah data
Keamanan data dapat terjaga, yaitu data
dapat dilindungi dari pemakai yang
tidak berwenang
Perangkat lunaknya mahal
Integritas dapat dipertahankan Kerusakan sistem basis data dapat
mempengaruhi department yang terkait
3.2.2 Database
Menurut Yuswanto (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang
berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara
database Relasional dan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah
database hanya merupakan sebuah file.
Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan
data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang
diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan
metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi
optimal yang diperlukan pemakainya.
Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah
pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan
pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai),
masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data
18
3.2.3 Database Management System
Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS)
merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya.
Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri
sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data,
menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.
3.3 Interaksi Manusia dan Komputer
Menurut Rizky (2006:4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah
sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem
komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang
faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.
Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari
perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama,
sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan
juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan
kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta
keterbatasan yang terdapat dalam sistem.
Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor antara
lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka,
kendala dan produktifitas.
3.4 Grafik ( Highcharts )
Highchart adalah charting library yang ditulis dengan bahasa javascript
web. Saat ini highchart mendukung grafik tipe line, spline, area, areaspline,
column, bar, pie, dan scatter. Highchart sudah dapat berjalan di semua browser
modern termasuk pada iPhone/iPad. Browser standar menggunakan SVG untuk
proses render grafik, sedangkan internet explorer menggunakan VML untuk
penggambaran grafik.
3.5 PHP
Menurut Rasmus Lerdorf, Kevin Tatroe dan Peter Maclntyre (2006:5),
PHP (akronim dari PHP Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa
pemrograman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data
dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language
artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya
dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa.
Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP memberikan hasil pada web browser, tetapi
prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server. Pada prinsipnya server akan
bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam hal ini client menggunakan
kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server. Ketika menggunakan
PHP sebagai server-side embedded script language maka server akan melakukan
hal-hal sebagai berikut:
1. membaca permintaan dari client/browser
2. mencari halaman/page di server
3. melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi
pada halaman/page
4. mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau
20
3.5.1 Sejarah PHP
Menurut Rasmus Lerdorf, Kevin Tatroe dan Peter Maclntyre (2006:2),
PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf, seorang programmer Unix dan Perl. Semula
PHP hanya digunakan untuk mencatat jumlah pengunjung yang melihat resume
Rasmus Lerdorf. Skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut
“Personal Home Page”. Paket inilah yang menjadi cikal bakal PHP.
Pada bulan September-Oktober 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI
Versi 2.0. Pada versi ini programmer dapat menempelkan kode terstruktur di
dalam tag HTML dan kode ini juga bisa berkomunikasi dengan database dan
melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks sambil jalan. Pada tanggal 6
Juni 1998, PHP versi 3.0 berhasil dirilis. PHP 3 ini mempunyai kinerja yang lebih
tinggi, berkemampuan object-oriented , syntax highlighting, array multidimensi
dan dapat diperluas melalui mekanisme extension. Dukungan dan fiturnya pun
jauh bertambah. PHP merupakan salah satu bahasa yang populer.
3.5.2 Fitur-Fitur PHP
Menurut Rasmus Lerdorf (2006:4), Fitur-fitur yang dimiliki PHP antara lain:
1. Acces Logging
2. Access Restriction
3. mSQL Support
4. postgre support
5. DBM support
6. RFC-1867 file upload support
7. Variable, arrays, associative arrays
9. Conditional while and loops
10.Extended regular expressions
11.Raw HTTP header control
12.Dynamic GIF image creation
3.5.3 Cara Kerja PHP
Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh
browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan
sebutan alamat internet, browser mendapatkan alamat dari web server,
mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi
yang dibutuhkan oleh web server. Informasi yang disampaikan ke web server
antara lain adalah nama browser, versinya dan sistem operasinya.
Selanjutnya, web server akan mencarikan berkas yang diminta dan
memberikan isinya ke browser. Browser yang medapatkan isinya segera
melakukan proses penerjemahan kode HTML dan menampilkannya ke layar
pemakai. Jika yang diminta adalah sebuah halaman PHP, maka prinsipnya serupa
dengan kode HTML hanya saja, ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh
web server, isinya segera dikirimkan ke mesin PHP dan mesin inilah yang
memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server,
selanjutnya web server menyampaikan ke klien.
3.6 Unified Modelling Language (UML)
3.6.1 Sejarah Unified Modelling Language (UML)
Menurut Martin Fowler (2004:1), Unified Modelling Language (UML)
22
menentukan, visualisasi, merancang dan mendokumentasikan artifact dari sistem
software, untuk memodelkan bisnis dan sistem non software lainnya. UML
merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam
memodelkan sistem yang besar dan kompleks. Dengan menggunakan UML kita
dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi
tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun,
serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga
menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok
untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek seperti C++,
Java, VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling
aplikasi prosedural dalam VB atau C.
Seperti syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk
khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk
memiliki makna bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan
syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk
menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna
tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut
dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah
ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh
OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented
Software Engineering).
3.6.2 Artifak UML
UML menyediakan beberapa notasi dan artifact standar yang bisa
digunakan sebagai alat komunikasi bagi para pelaku dalam proses analisis dan
sebagai informasi dalam bentuk yang digunakan atau dihasilkan dalam proses
pengembangan perangkat. Contohnya adalah source code yang dihasilkan oleh
proses pemrograman. Yang harus diperhatikan untuk menjaga konsistensi antar
artifak selama proses analisis dan desain adalah bahwa setiap perubahan yang
terjadi pada satu artifact harus juga dilakukan pada atifact sebelumnya. Untuk
membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai berikut :
1. use case diagram
2. class diagram
3. behavior diagram
4. statechart diagram
5. activity diagram
6. interaction diagram
a. sequence diagram
b. collaboration diagram
13.implementation diagram
14.component diagram
15.deployment diagram
Diagram-diagram tersebut diberi nama berdasarkan sudut pandang yang
berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analisis atau rekayasa. Dibuatnya
berbagai jenis diagram diatas karena setiap sistem yang kompleks selalu paling
baik jika melalui pendekatan himpunan berbagai sudut pandang yang kecil yang
satu sama lain hampir saling bebas (independent). Sudut pandang tunggal
senantiasa tidak mencukupi untuk melihat sistem yang besar dan kompleks.
berbeda-24
beda dalam proses rekayasa. Diagram-diagram tersebut dibuat agar model yang
25
4.1Analisis Sistem
Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan hasil kegiatan bisnis
perusahaan, informasi yang disajikan dalam laporan tersebut belum dapat
membantu perusahaan dalam melakukan evaluasi dan pembuatan keputusan,
terutama bagi pihak eksekutif/manager tingkat atas dikarenakan informasi yang
ditampilkan terlalu banyak dan berupa tabel-tabel. Oleh karena itu dirancanglah
sebuah sistem yang sesuai dengan hasil pembahasan terhadap pihak PT.
Pelabuhan Indonesia III, yaitu rancang bangun sistem informasi eksekutif yang
dapat menyajikan informasi mengenai hasil kegiatan bisnis perusahaan dalam
bentuk grafik yang mudah dipahami oleh pihak eksekutif.
4.2Analisa dan Perancangan Sistem yang Sedang Berjalan
Analisa dan Perancangan sistem menggunakan beberapa bahasa
pemodelan untuk mempermudah analisa terhadap sistem. Pemodelan sistem yang
digunakan adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, dan
Sequence Diagram. Pada bab ini juga akan dijelaskan mengenai tahap testing dan
implementasi dari aplikasi yang dirancang.
[image:38.595.126.517.503.747.2]4.3Diagram Input Process Output (IPO)
Tabel 4.1 Diagram Input Process Output
Input Process Output
Variabel modul laporan
percabang
Proses menampilkan
dashboard percabang
dengan inputan variabel
modul laporan
percabang (SDM,
Kekuatan Alat Produksi,
Trafik, Produksi Jasa,
Pendapatan, Biaya, Laba
Menampilkan tampilan
dashboard percabang
sesuai modul yang
26
Rugi, Laba Rugi Usaha,
Investasi, Biaya
Pemeliharaan)
Variabel id cabang
Variabel periode
Proses mengolah data
dari database EIS
dengan inputan variabel
id cabang dan periode
Menampilkan informasi
laporan EIS percabang
4.4Diagram UML
4.4.1 Use Case Diagram
Use Case Diagram menggambarkan tentang tindakan apa saja yang dapat
aktor (user) lakukan terhadap aplikasi yang dibangun (fungsionalitas sistem).
Gambar 4.1 Use Case Diagram
Use case sistem informasi eksekutif pada gambar 4.1 menjelaskan
hubungan antara aktor dengan fungsionalitas aplikasi. Dokumentasi mengenai use
1. Dokumentasi Login EIS
Tabel 4.2 Dokumentasi Login EIS
USECASE Login EIS
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem
untuk melakukan login.
ACTOR Direktur
PRECONDITION Direktur dapat mengakses halaman login EIS.
MAINFLOW Sistem akan menampilkan tampilan login untuk masuk
ke dalam EIS.
Direktur mengisikan username dan password pada
textbox yang disediakan.
Sistem akan melakukan proses validasi user dan
password.
POST
CONDITION
Sistem akan menampilkan dashboard EIS.
2. Dokumentasi Mengakses Dashboard EIS
Tabel 4.3 Dokumentasi Mengakses Dashboard EIS
USECASE Mengakses Dashboard EIS
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem
untuk mengakses dashboard EIS.
ACTOR Direktur
PRECONDITION Direktur telah melakukan login user EIS.
MAINFLOW Direktur mengakses halaman dashboard EIS.
Direktur memilih modul percabang yang ingin
ditampilkan melalui menu yang disediakan oleh sistem.
POST
CONDITION
Sistem akan menampilkan informasi laporan EIS sesuai
28
[image:41.595.93.519.115.631.2]3. Dokumentasi Lihat Laporan Sumber Daya Manusia
Tabel 4.4 Dokumentasi Lihat Laporan Sumber Daya Manusia
USECASE Lihat Laporan Sumber Daya Manusia
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem
untuk mengakses laporan sumber daya manusia pada
dashboard EIS.
ACTOR Direktur
PRECONDITION Direktur dapat mengakses dashboard EIS.
MAINFLOW Direktur memilih menu sumber daya manusia pada
navigasi yang disediakan.
Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).
Sistem akan mengolah data sumber daya manusia dari
database EIS.
Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan
ditampilkan pada combo box periode.
Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan
sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi
sesuai cabang yang dipilih.
POST
CONDITION
Sistem akan menampilkan laporan sumber daya manusia
untuk per cabang.
Laporan sumber daya yang ditampilkan adalah SDM
usia, jabatan, dan pendidikan.
4. Dokumentasi Lihat Laporan Kekuatan Alat Produksi
Tabel 4.5 Dokumentasi Lihat Laporan Kekuatan Alat Produksi
USECASE Lihat Laporan Kekuatan Alat Produksi
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem
untuk mengakses laporan kekuatan alat produksi pada
ACTOR Direktur
PRECONDITION Direktur dapat mengakses dashboard EIS.
MAINFLOW Direktur memilih menu kekuatan alat produksi pada
navigasi yang disediakan.
Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS
dengan periode terbaru (saat ini).
Sistem akan mengolah data kekuatan alat produksi dari
database EIS.
Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan ditampilkan pada combo box periode.
Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan
sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi
sesuai cabang yang dipilih.
POST
CONDITION
Sistem akan menampilkan laporan kekuatan alat
produksi untuk per cabang.
[image:42.595.97.519.80.759.2]5. Dokumentasi Lihat Laporan Trafik
Tabel 4.6 Dokumentasi Lihat Laporan Trafik
USECASE Lihat Laporan Trafik
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem
untuk mengakses laporan trafik pada dashboard EIS.
ACTOR Direktur
PRECONDITION Direktur dapat mengakses dashboard EIS.
MAINFLOW Direktur memilih menu trafik pada navigasi yang
disediakan.
Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS
dengan periode terbaru (saat ini).
30
ditampilkan pada combo box periode.
Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi
sesuai cabang yang dipilih.
POST
CONDITION
Sistem akan menampilkan laporan trafik untuk per cabang.
[image:43.595.96.519.238.673.2]6. Dokumentasi Lihat Laporan Produksi Jasa
Tabel 4.7 Dokumentasi Lihat Laporan Produksi Jasa
USECASE Lihat Laporan Produksi Jasa
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem
untuk mengakses laporan produksi jasa pada dashboard EIS.
ACTOR Direktur
PRECONDITION Direktur dapat mengakses dashboard EIS.
MAINFLOW Direktur memilih menu produksi jasa pada navigasi yang
disediakan.
Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).
Sistem akan mengolah data produksi jasa dari database
EIS.
Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan ditampilkan pada combo box periode.
Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan
sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi
sesuai cabang yang dipilih.
POST
CONDITION
Sistem akan menampilkan laporan produksi jasa untuk
7. Dokumentasi Lihat Laporan Pendapatan
Tabel 4.8 Dokumentasi Lihat Laporan Pendapatan
USECASE Lihat Laporan Pendapatan
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem
untuk mengakses laporan pendapatan pada dashboard EIS.
ACTOR Direktur
PRECONDITION Direktur dapat mengakses dashboard EIS.
MAINFLOW Direktur memilih menu pendapatan pada navigasi yang
disediakan.
Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).
Sistem akan mengolah data pendapatan dari database
EIS.
Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan ditampilkan pada combo box periode.
Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi
sesuai cabang yang dipilih.
POST
CONDITION
Sistem akan menampilkan laporan pendapatan untuk per
cabang.
[image:44.595.94.516.115.608.2]8. Dokumentasi Lihat Laporan Biaya
Tabel 4.9 Dokumentasi Lihat Laporan Biaya
USECASE Lihat Laporan Biaya
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem
untuk mengakses laporan biaya pada dashboard EIS.
ACTOR Direktur
32
MAINFLOW Direktur memilih menu biaya pada navigasi yang
disediakan.
Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS
dengan periode terbaru (saat ini).
Sistem akan mengolah data biaya dari database EIS. Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan
ditampilkan pada combo box periode.
Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan
sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi
sesuai cabang yang dipilih.
POST
CONDITION
Sistem akan menampilkan laporan biaya untuk per
cabang.
[image:45.595.96.517.75.745.2]9. Dokumentasi Lihat Laporan Laba Rugi
Tabel 4.10 Dokumentasi Lihat Laporan Laba Rugi
USECASE Lihat Laporan Laba Rugi
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem
untuk mengakses laporan laba rugi pada dashboard EIS.
ACTOR Direktur
PRECONDITION Direktur dapat mengakses dashboard EIS.
MAINFLOW Direktur memilih menu laba rugi pada navigasi yang
disediakan.
Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS
dengan periode terbaru (saat ini).
Sistem akan mengolah data laba rugi dari database EIS. Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan
ditampilkan pada combo box periode.
Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan
sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi
POST
CONDITION
Sistem akan menampilkan laporan laba rugi untuk per
cabang.
[image:46.595.96.516.178.616.2]10.Dokumentasi Lihat Laporan Laba Rugi Usaha
Tabel 4.11 Dokumentasi Lihat Laporan Laba Rugi Usaha
USECASE Lihat Laporan Laba Rugi Usaha
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem
untuk mengakses laporan laba rugi usaha pada dashboard
EIS.
ACTOR Direktur
PRECONDITION Direktur dapat mengakses dashboard EIS.
MAINFLOW Direktur memilih menu laba rugi usaha pada navigasi
yang disediakan.
Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).
Sistem akan mengolah data laba rugi usaha dari database
EIS.
Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan
ditampilkan pada combo box periode.
Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan
sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi
sesuai cabang yang dipilih.
POST
CONDITION
Sistem akan menampilkan laporan laba rugi usaha untuk
per cabang.
11.Dokumentasi Lihat Laporan Investasi
Tabel 4.12 Dokumentasi Lihat Laporan Investasi
USECASE Lihat Laporan Investasi
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem
34
ACTOR Direktur
PRECONDITION Direktur dapat mengakses dashboard EIS.
MAINFLOW Direktur memilih menu investasi pada navigasi yang
disediakan.
Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS
dengan periode terbaru (saat ini).
Sistem akan mengolah data investasi dari database EIS. Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan
ditampilkan pada combo box periode.
Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan
sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi
sesuai cabang yang dipilih.
POST
CONDITION
Sistem akan menampilkan laporan investasi untuk per
cabang.
[image:47.595.95.516.80.765.2]12.Dokumentasi Lihat Laporan Biaya Pemeliharaan
Tabel 4.13 Dokumentasi Lihat Laporan Biaya Pemeliharaan
USECASE Lihat Laporan Biaya Pemeliharaan
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem
untuk mengakses laporan biaya pemeliharaan pada
dashboard EIS.
ACTOR Direktur
PRECONDITION Direktur dapat mengakses dashboard EIS.
MAINFLOW Direktur memilih menu biaya pemeliharaan pada
navigasi yang disediakan.
Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS
dengan periode terbaru (saat ini).
Sistem akan mengolah data biaya pemeliharaan dari
Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan
ditampilkan pada combo box periode.
Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan
sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi
sesuai cabang yang dipilih.
POST
CONDITION
Sistem akan menampilkan laporan biaya pemeliharaan
untuk per cabang.
4.4.2 Activity Diagram
Pada sistem informasi eksekutif ini, activity diagram berfungsi untuk
mendeskripsikan suatu alur proses aktivitas yang terjadi, mulai dari awal sampai
akhir. Masing-masing aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Activity DiagramLogin EIS
[image:48.595.89.508.299.602.2]Activity diagram untuk login EIS adalah seperti yang ditunjukkan pada
gambar 4.2.
Gambar 4.2 Activity Diagram Login EIS
Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Direktur memasukkan username dan password pada halaman login
EIS.
b. Pada proses selanjutnya sistem akan mencocokkan username dan
password. Username dan password tersebut akan dicocokkan dengan
36
c. Apabila username dan password benar maka sistem akan me-redirect
halaman ke halaman dashboard EIS dan sebaliknya apabila username
dan password salah maka pesan kesalahan login akan ditampilkan dan
direktur harus mengisikan username dan password kembali pada
halaman login.
2. Activity Diagram Akses Dashboard EIS
Activity diagram untuk akses dashboard EIS adalah seperti yang
ditunjukkan pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Activity Diagram Akses Dashboard EIS
Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Direktur melakukan login terlebih dahulu sebelum dapat mengakses
halaman dashboard
b. Setelah masuk ke dalam halaman dashboard maka direktur dapat
memilih menu yang disediakan.
c. Sistem kemudian akan menampilkan isi halaman dashboard sesuai
dengan menu yang dipilih.
3. Activity Diagram Laporan Sumber Daya Manusia
Activity diagram untuk laporan sumber daya manusia adalah seperti yang
Gambar 4.4 Activity Diagram Laporan Sumber Daya Manusia
Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS.
b. Selanjutnya direktur akan memilih menu sumber daya manusia yang
terdapat pada halaman dashboard.
c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data sumber daya
manusia dari database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan
periode yang dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode
terbaru, apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya
maka direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada
halaman dashboard.
d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam
bentuk laporan tabel dan grafik.
4. Activity Diagram Laporan Kekuatan Alat Produksi
Activity diagram untuk laporan kekuatan alat produksi adalah seperti yang
38
Gambar 4.5 Activity Diagram Laporan Kekuatan Alat Produksi
Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS.
b. Selanjutnya direktur akan memilih menu kekuatan alat produksi yang
terdapat pada halaman dashboard.
c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data kekuatan alat
produksi dari database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan
periode yang dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode
terbaru, apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya
maka direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada
halaman dashboard.
d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam
e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown
laporan dengan mengklik nama cabang.
f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai
dengan nama cabang.
g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai
laporan kekuatan alat produksi sesuai nama cabang yang dipilih.
5. Activity Diagram Laporan Trafik
Activity diagram untuk laporan trafik adalah seperti yang ditunjukkan pada
gambar 4.6.
Gambar 4.6 Activity Diagram Laporan Trafik
Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS.
b. Selanjutnya direktur akan memilih menu trafik yang terdapat pada
40
c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data trafik dari
database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode yang
dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru,
apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka
direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman
dashboard.
d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam
bentuk laporan tabel dan grafik.
e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown
laporan dengan mengklik nama cabang.
f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai
dengan nama cabang.
g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai
laporan trafik sesuai nama cabang yang dipilih.
6. Activity Diagram Laporan Produksi Jasa
Activity diagram untuk laporan produksi jasa adalah seperti yang
ditunjukkan pada gambar 4.7.
Gambar 4.7 Activity Diagram Laporan Produksi Jasa
Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS.
b. Selanjutnya direktur akan memilih menu produksi jasa yang terdapat
c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data produksi jasa
dari database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode
yang dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru,
apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka
direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman
dashboard.
d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam
bentuk laporan tabel dan grafik.
e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown
laporan dengan mengklik nama cabang.
f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai
dengan nama cabang.
g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai
laporan produksi jasa sesuai nama cabang yang dipilih.
7. Activity Diagram Laporan Pendapatan
Activity diagram untuk laporan pendapatan adalah seperti yang
ditunjukkan pada gambar 4.8.
Gambar 4.8 Activity Diagram Laporan Pendapatan
Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS.
b. Selanjutnya direktur akan memilih menu pendapatan yang terdapat
42
c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data pendapatan dari
database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode yang
dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru,
apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka
direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman
dashboard.
d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam
bentuk laporan tabel dan grafik.
e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown
laporan dengan mengklik nama cabang.
f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai
dengan nama cabang.
g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai
laporan pendapatan sesuai nama cabang yang dipilih.
8. Activity Diagram Laporan Biaya
Activity diagram untuk laporan biaya adalah seperti yang ditunjukkan pada
gambar 4.9.
Gambar 4.9 Activity Diagram Laporan Biaya
Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS.
b. Selanjutnya direktur akan memilih menu biaya yang terdapat pada
c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data biaya dari
database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode yang
dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru,
apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka
direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman
dashboard.
d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam
bentuk laporan tabel dan grafik.
e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown
laporan dengan mengklik nama cabang.
f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai
dengan nama cabang.
g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai
laporan biaya sesuai nama cabang yang dipilih.
9. Activity Diagram Laporan Laba Rugi
Activity diagram untuk laporan laba rugi adalah seperti yang ditunjukkan
[image:56.595.90.511.91.709.2]pada gambar 4.10.
44
Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS.
b. Selanjutnya direktur akan memilih menu laba rugi yang terdapat pada
halaman dashboard.
c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data laba rugi dari
database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode yang
dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru,
apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka
direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman
dashboard.
d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam
bentuk laporan tabel dan grafik.
e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown
laporan dengan mengklik nama cabang.
f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai
dengan nama cabang.
g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai
laporan laba rugi sesuai nama cabang yang dipilih.
10.Activity Diagram Laporan Laba Rugi Usaha
Activity diagram untuk laporan laba rugi usaha adalah seperti yang
[image:57.595.93.515.272.728.2]ditunjukkan pada gambar 4.11.
Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS.
b. Selanjutnya direktur akan memilih menu laba rugi usaha yang terdapat
pada halaman dashboard.
c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data laba rugi usaha
dari database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode
yang dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru,
apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka
direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman
dashboard.
d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam
bentuk laporan tabel dan grafik.
11. Activity Diagram Laporan Investasi
Activity diagram untuk laporan laba rugi adalah seperti yang ditunjukkan
[image:58.595.91.513.96.661.2]pada gambar 4.12.
Gambar 4.12 Activity Diagram Laporan Investasi
Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.
46
b. Selanjutnya direktur akan memilih menu investasi yang terdapat pada
halaman dashboard.
c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data investasi dari
database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode yang
dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru,
apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka
direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman
dashboard.
d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam
bentuk laporan tabel dan grafik.
e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown
laporan dengan mengklik nama cabang.
f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai
dengan nama cabang.
g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai
laporan investasi sesuai nama cabang yang dipilih.
12.Activity Diagram Laporan Biaya Pemeliharaan
Activity diagram untuk laporan biaya pemeliharaan adalah seperti yang
[image:59.595.89.513.62.728.2]ditunjukkan pada gambar 4.13.
Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS.
b. Selanjutnya direktur akan memilih menu biaya pemeliharaan yang
terdapat pada halaman dashboard.
c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data biaya
pemeliharaan dari database. Data yang diolah tersebut disesuaikan
dengan periode yang dipilih. Secara default sistem akan menampilkan
periode terbaru, apabila ingin menampilkan laporan untuk periode
lainnya maka direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode
pada halaman dashboard.
d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam
bentuk laporan tabel dan grafik.
e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown
laporan dengan mengklik nama cabang.
f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai
dengan nama cabang.
g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai
laporan biaya pemeliharaan sesuai nama cabang yang dipilih.
4.4.3 Sequence Diagram Sistem Informasi Eksekutif
Sequence Diagram merupakan salah satu dari diagram UML (Unified
Modelling Language) dan diagram ini menggambarkan mengenai
hubungan/interaksi yang dilakukan antar obyek yang ada serta komunikasi yang
dilakukan antar obyek tersebut. Melalui sequence diagram, alur interaksi dan
komunikasi yang dilakukan antar obyek dalam rancang bangun sistem informasi
eksekutif PT. Pelabuhan Indonesia III dapat lebih dipahami. Sequence diagram
yang diran