PRAKTIK PENGASUHAN ANAK PADA KELUARGA PETANI
PESERTA BINA KELUARGA BALITA (BKB) MELATI 3 DI
DESA NGUKEN KECAMATAN PADANGAN KABUPATEN
BOJONEGORO
SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
oleh
Visca Dwi Putri Vidyaningrum
1601408010
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
ii
YATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi Praktik Pengasuhan
Anak Pada Keluarga Petani Peserta Bina Keluarga Balita (BKB) Melati3 Di Desa
Nguken Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro benar-benar hasil karya
sendiri bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau
dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang,
iii
Skripsi yang berjudul Praktik Pengasuhan Anak Pada Keluarga Petani
Peserta Bina Keluarga Balita (BKB) Melati 3 Di Desa Nguken Kecamatan
Padangan Kabupaten Bojonegoro telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia
Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.
Hari
:
Tanggal
:
PanitiaUjian
Ketua
Sekretaris
Prof. Dr. Haryono, M. Psi
Amirul Mukminin, S. Pd, M. Kes
NIP. 19620222198601 1 001
NIP. 19780330 200501 1 001
Penguji I
Ali Formen, S.Pd.,M.Ed
NIP. 19770529200312 1 001
Penguji II
Penguji III
Amirul Mukminin, S. Pd, M. Kes
Drs. Sawa Suryana, M. Si
iv
Suatu perjuangan keras tidak ada yang sia sia. Perjuangan akan indah pada
waktunya dan keindahannya lebih dari yang diinginkan.
Kerjakanlah sesuatu yang membawa berkah bagimu dan orang yang kamu
cintai
!" !#
Skipsi ini ku persembahkan untuk :
1. Ke Dua Orang Tuaku tercinta dan tersayang
yang selalu memberi doa dan motivasi.
2. Saudara
saudaraku, kakak dan adikku yang
terus memberi doa dan dukungannya.
3. Teman
temanku yang banyak memberi
masukkan dalam setiap permasalahannku.
v
$%& %'( )* %)&%+
Puji syukur peneliti panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkatnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini dengan judul
Praktik Pengasuhan Anak Pada Keluarga Petani Peserta
Bina Keluarga Balita (BKB) Melati 3 Di Desa Nguken Kecamatan Padangan
Kabupaten Bojonegoro
dengan lancar.
Skipsi ini merupakan syarat akademis dalam menyelesaikan pendidikan
S1 di Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini pada Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat :
1.
Drs. Hardjono, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan.
2.
Edi Waluyo, S. Pd, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang
telah memberikan pengarahan kepada penulis selama menempuh studi.
vi
4.
Drs. Sawa Suryana, M.Si, selaku pembimbing II yang tulus membimbing
penulis, mengarahkan dan memberi motivasi sehingga penulis dapat
menyusun skripsi dengan baik.
5.
Seluruh Dosen Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas
Negeri Semarang yang telah banyak membantu dalam studi penulis.
6.
Ibu Siti Asiyah selaku Ibu Lurah Desa Nguken dan Ketua Penyelenggara
BKB yang memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian.
7.
Keluarga besar program BKB Melati 3 di desa Nguken dan keluarga petani
yang membantu dalam penulisan skripsi ini.
8.
Teman
teman Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini 2008 dan
semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, tidak
sedikit kekurangan dan kelemahan di dalamnya. Walaupun demikian penulis
berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca ataupun bagi
pengembang ilmu di bidang pendidikan sehingga dapat bermanfaat bagi kemajuan
Bangsa dan Negara.
Semarang, 20 Oktober 2012
vii
Dwi Putri Vidyaningrum, Visca. 2012.
Praktik Pengasuhan Anak Pada
Keluarga Petani Peserta Bina Keluarga Balita (BKB) Melati 3 Di Desa Nguken
Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro .Skripsi, Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini, FAkultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang, Pembimbing 1. Amirul Mukminin, S.Pd, M. Kes, 2. Drs. Sawa
Suryana, M.Si
.
123214 567
: Pengasuhan, Keluarga Petani, Bina Keluarga Balita
Bina Keluaraga Balita (BKB) adalah salah satu media pelayanan yang
memiliki berbagai jenis kegiatan yaitu penyuluhan dan bermain dengan Alat
Permainan Eduaktif (APE). Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
dan kesadaran ibu dan anggota keluarga lainnya tentang pentingnya proses
tumbuh kembang balita serta meningkatkan keterampilan ibu dan anggota
keluarga lainnya dalam mengusahakan tumbuh kembang anak secara optimal,
antara lain stimulus mental dengan menggunakan permainan edukatif.
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui penyuluhan
pengasuhan anak di BKB Melati 3 Desa Nguken Kecamatan Padangan Kabupaten
Bojonegoro, untuk mengetahui pengasuhan anak pada keluarga petani peserta
BKB Melati 3 di Desa Nguken Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
deskriptif, dengan menggunakan metode wawancara dan observasi serta
dokumentasi berupa hasil foto lapangan. Subjek yang digunakan peneliti untuk
penelitian berjumlah 9 orang tua dan 9 anak.
Hasil dari penelitian ini adalah penyuluhan pengasuhan BKB dilihat dari
aspek perkembangan anak karena jika perkembangan anak terlambat maka orang
tua salah dalam melakukan pengasuhan anak. Dengan melihat perkembangan
anak maka kader BKB dapat melakukan tindakan untuk menjelaskan cara
mengasuh anak yang benar dengan melihat perkembangan anak. Orang tua belum
mempraktikkan pengasuhan secara maksimal dengan alasan perekonomian
keluarga sehingga anak jarang untuk diasuh dan dilatih perkembangannya.
Banyak orang tua beranggapan bahwa anak akan berkembang dengan sendirinya
karena sudah dilatih dalam BKB tanpa harus dilatih dirumah.
viii
89:;9 <=>=HALAMAN JUDUL...
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...
ii
HALAMAN PENGESAHAN...
iii
MOTO DAN PERESEMBAHAN ...
iv
KATA PENGANTAR ...
v
ABSTRAK ...
vii
DAFTAR TABEL...
xii
DAFTAR LAMPIRAN...
xiii
?9 ?=@AB 89 CD ED 9 B
...
1
1.1. Latar Belakang ...
1
1.2. Pembatasan Masalah ...
7
1.3. Rumusan Masalah ...
7
1.4. Tujuan Penelitian ...
7
1.5. Manfaat Penelitian ...
8
1.6. Sistematika Penulisan Skripsi ...
8
BAB II KAJIAN TEORI ...
10
2.1. Pengasuhan BKB ...
10
2.1.1. Pengertian Pengasuhan ...
10
2.1.1.1. Gaya Pengasuhan
Authoritarian atau Otoriter...
12
2.1.1.2. Gaya Pengasuhan Authoritative atau Demokratis ...
12
2.1.1.3. Gaya Pengasuhan
Permissive...
13
ix
2.1.2. Teori Pengasuhan ...
13
2.1.2.1. Teori Psikoanalisis ...
14
2.1.2.2.
Cognitive Developmental Theory...
16
2.1.2.3.Behaviorisme...
17
2.1.2.4.
Social Learning Theory...
19
2.1.2.5.
Genetic and Heredity, Personality theory...
20
2.1.2.6. Teori Humanisme...
21
2.1.2.7.
Ethological Theory...
22
2.1.2.8. Teori Sistem
Ecological Framework
...
24
2.1.2.9. Teori Perkembangan Moral ...
24
2.1.3. Bina Keluarga Balita ...
30
2.1.4. Ciri ciri program BKB ...
31
2.1.5. Materi Kegiatan BKB ...
36
2.2. Keluarga Petani ...
40
2.2.1. Pengertian Keluarga ...
40
2.2.1.1. Ciri Ciri Umum ...
41
2.2.1.2. Ciri Ciri Khusus ...
44
2.2.2. Pengertian Petani...
48
2.2.2.1. Perubahan Sosial ...
55
2.2.2.2. Pola Kehidupan Sosial Petani ...
59
FG FH HHIJ KLM LNLOHPJ QJN H KHG Q
...
62
3.1. Rancangan Penelitian ...
62
x
3.3. Populasi dan Sampel ...
63
3.3.1. Populasi...
63
3.3.2. Sampel...
63
3.4. Waktu dan Tempat Penelitian ...
64
3.5. Teknik Pengumpulan Data...
65
3.5.1. Metode Wawancara...
66
3.5.2. Metode Observasi ...
66
3.5.3.Metode Dokumentasi ...
66
3.6. Teknik Analisis Data...
67
3.7. Validitas Data Penelitian...
68
3.7.1. Triangulasi Sumber ...
68
3.7.2. Triangulasi Waktu...
69
RS RTUVS W TXYZ[ ZX T\ TS[]S [YZ ^ RS VS WS[
...
70
4.1. Gambaran Setting Penelitian...
71
4.1.1.Luas Wilayah dan Jumlah Kependudukan...
71
4.1.2.Bina Keluarga Balita ...
72
4.1.3.Profil Orang Tua, Kader BKB, dan Anak ...
73
4.2. Pra Penelitian ...
76
4.3. Pelaksanaan Penelitian ...
77
4.4. Hasil Penelitian ...
79
4.4.1.Penyuluhan Pengasuhan di BKB Melati 3 ...
79
xi
4.4.2.1.Pengetahuan Keluarga Petani Tentang Pengasuhan ....
92
4.4.2.2.Pengasuhan Keluarga Petani Peserta BKB ...
95
4.5. Analisis Hasil Penelitian ...
100
4.5.1.Penyuluhan di BKB ...
100
4.5.2.Pengasuhan Anak Pada Keluarga Petani Peserta BKB
Melati 3...
102
4.6. Kendala yang Dihadapi Dalam Praktik Pengasuhan Anak
Pada Keluarga Petani Peserta BKB Melati 3 ...
104
_` _abcd ef eb
...
106
5.1. Simpulan ...
106
5.2. Saran...
107
5.3. Keterbatasan Penelitian...
109
DAFTAR PUSTAKA ...
110
xii
g h ij hkj hlmn
4.1. Tabel Profil Orang Tua ...
74
4.2. Tabel Profil Anak...
75
4.3. Tabel Profil Kader BKB ...
76
xiii
opqr pst puvwspx
1. Lampiran 1 (instrument observasi dan wawancara) ...
112
2. Lampiran 2 (hasil observasi dan wawancara) ...
113
3. Lampiran 3 (dokumentasi penelitian) ...
114
z{ z |
}~{ {
L
t
r B
l
s
t
u
g
o
l
n
t
s
t
s
¡ ¢ y
t
t
£ t
y
¤ t
t
s
¥ ¡ t
¡ ¡ ¥ y
¤ ¥ t
s
t
¥ ¡ y
t
t
¥ ¥ t
¡ t
u
s
¥¦ ¥ ¥t
y
¦u
y
¥ s
y
u
t
§ ¨ ¡ u
s
¥ y
t
t
¡ u
t
© y
¥ w
s
t
t
¥ y
y
¥ ¡ t
¡ y
¤
t t
¡ ¡ ¡ ¥ ¡ t
ª ¥ ¡ ¥¡ tu
¡ u
s
y
¥ ¡ ¡ t
t t
¥ ¨ ¨ ¨ ¦u
¥ « ¥ ¡ t
¥ £ ¡ y
¬ tu
¡¥y
¥ ¡ y
tu
¤ t
¡ ¡ t
y
t
t
t
· ¸¹º»º» ¼½¹ ½º½¾½ ¿ ÀÁ ½¿½ Á ½º½  º½¹
t
¸Â¸¹Ã½¹ ½ À¹ÄÀ¼ Å ¸w
ÀÆÀº¼½¹ ÁÀ½Á ½¹½ Ç ¸¾½Æ ½  º½¹ ÈÂÉÁ¸s
ȸÅǸ¾ ½Æ½Â½¹ ½Ê½Â ȸÁ ¸Ât
½ º»º» ¼ Á¸Ã½Â½ ½¼Ä » Ë Å ¸¹Ê ¸Å ǽ¹ ʼ½¹ ÈÉÄ ¸¹Á» º» » ¹y
½ À¹Ä À¼ ŸŻ ¾»¼» ¼ ¸¼À½t
½¹ ÁÈ» »t
À½¾ ¼¸½ ʽŽ ½¹Ì ȸ¹ Ê ¸¹º½¾ »½ ¹ º» Â»Ì ¼ ¸È»ǽº»½¹Ì¼¸Ã¸ º½Á ½¹Ì½¼ ¿¾ ½¼Å À¾» ½ÌÁ¸Ât
½¼ ¸t
½ ÅÈ»¾ ½¹½¹ Êy
º»È¸Â¾À¼½¹º» »¹½Ìy
Žsy
½Â½¼ ½t
Ì Ç½¹ Ês
½ º½¹ ¹ ¸Ê½ Â½Í Î½¾ À  ȸ¹º» º»¼ ½¹ ½º½¾½ ¿w
½ ¿½¹ ½y
½¹ Ê º»¾ ½¾ À» ȸÁ ¸Ât
½ º»º» ¼ À¹Ä À¼ Å ¸¹ ʸŠǽ¹ ʼ½¹ ÈÉÄ ¸¹Á » º»Â» º½¾½Å ÁÀ½tu
ÈÂÉÁ ¸s
È ¸¹ º»º» ¼½¹y
½¹Ê
s
¸ÁÀ½» º ¸¹ ʽ¹t
ÀÆ À½¹ ȸ¹º» º»¼½¹Í ν¾ À  ȸ¹º» º»¼½¹t
¸Âº»Â» ½t
½s
ȸ¹ º»º» ¼½¹ ËÉÂÅ ½¾ ̹ ɹ ËÉ ÂÅ ½¾Ìº½¹»¹ ËÉÂŽ¾y
½¹ ʺ½ Ƚt
Á½¾ »¹ÊŸ¾ ¸¹ ʼ½È» Í· ¸¹º»º» ¼½ ¹ËÉÂŽ¾ ½º½¾½ ¿ Æ ½¾ À Â È ¸¹º»º» ¼½¹ ½¹ Êy
t
¸ Âst
ÂÀ¼Ä À  º½¹ ǸÂÆ ¸¹Æ ½¹ Êy
½¹ Êt
¸ º»Â» ½t
½s
ȸ¹º»º» ¼½¹ º½Á ½ÂÌ È¸¹º »º» ¼½¹ Ÿ¹ ¸¹ ʽ ¿Ì º ½¹ ȸ¹º» º»¼½¹t
»¹ÊÊ» Í · ¸¹ º» º»¼½¹ ¹ ɹ ËÉÂÅ ½¾ ½º½¾½ ¿ ƽ¾À  ȸ¹º» º»¼½¹ º» ¾À½  ȸ¹º»º» ¼½¹ ËÉÂÅ ½¾y
½¹ Ê º½ Ƚt
º»¾ ½¼Á½¹½¼½¹s
¸Ã½Â½t
¸ Âst
ÂÀ¼ÄÀ  º½¹ Ç ¸ÂƸ¹Æ ½¹ ÊÍ ·¸¹º»º» ¼½¹ »¹ ËÉÂÅ ½¾ ½º ½¾½¿ Æ ½¾À  ȸ¹º»º» ¼½¹ ¼ ¸¾À½ Âʽ º½¹ ¾» ¹Ê¼À¹ ʽ¹Í · ¸¹º» º»¼½¹ »¹» Ǹʻtu
ȸ¹Ä »¹Ês
¸Ç½Ç ½¹½¼ Ƚº½ Å ½Á½ » ¹» Å ¸¹ ʽ¾½Å» Å ½Á½ ¼ ¸¸Å ½Á½¹Í λ¼½ ɽ¹ Êt
À½ Ǹʻtu
ȸºÀ¾ »t
¸Â¿½º½È ½¹½¼ Å ½¼½ É Â½¹ Êt
À½t
» º½¼ ½¼½¹ Ÿ¹»½y
¹» ½¼½¹y
ȸ¹º» º»¼½¹ ½¹½¼u
Á »½ º»¹» Í Ï¿Ät
ÈÐ//silmya.wordpress.com/)
Dalam refrensi buku Pendidikan Anak Usia Dini, hakikat mengasuh anak
adalah proses mendidik agar kepribadian anak dapat berkembang dengan baik.
Ketika anak dewasa, anak akan menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Pola
asuh yang baik menjadikan anak berkepribadian kuat, tidak mudah putus asa, dan
dapat menghadapi tekanan hidup. Sebaliknya pola asuh yang salah menjadikan
anak rentan terhadap stres dan mudah terjerumus pada hal
hal negatif.
ÒÓÔÕÖÕ ×ÔØÙÖ Ú ÕÛÜÝÒÜ ÓÙÖÚ ×Õ
t
ÞÙ Ûß ÒÖ Ù ÓÚ ÓÜ ÞÛÙÚ àÙ Ó Ö ÙÒ ÓÓy
Ùá â ÙÖ Ù Û ÛÕÓãÙsu
ä Ù ÓÙ × Ý ÕÖ Ù ÒÓ àÙÞÒ ×ÕÝÕ äÙt
Ù Ó Ý Õ Ü ÞÙÓ ã Ù ÓÙ ×Ú ßÕÞ×Õ ÛåÙ Ó ãÙ Ó Ù ÓÙ × æu
ãÙ äÙÞu
s
àÒÖ Ò äÙt
àÙ ÞÒ ÙÝßÕ ×ßÕ Þ×Õ ÛåÙ Ó ãÙ ÓÙ ÓÙ ×Ý ÕÝ ØÙÒØÝÒÙÙ ÓÙ×áçÕÓãÙÝ Ø ä Ù ÓÙ × Ù àÙÖÙ ä ÛÕ ÓàÒàÒ × àÙ Ó ÛÕÛÕÖ Ò äÙÞÙ Ù ÓÙ × Ý ÕßÕÞ
t
Ò ÛÕ ÓãØ Þu
s
ÛÙ ×Ù ÓÓy
ÙÚ Û ÒÓØ Û ÓÙÚy
ß Ù ×Ù ÒÙ ÓÓy
ÙÚ àÙ Ó ×Õ åÕ ÞäÙÝÒÖ Ù ÓàÙÖ ÙÛßÕ ÞÒÜ àÕy
ÙÓãßÕ Þt
Ù ÛÙ Ý ÙÛßÙ Ò àÕw
ÙÝÙ á è Þt
Ò Óy
Ù ßÜÖÙ ÙÝ Ø ä ÛÕ ÞØßÙ ×ÙÓ Ý ØÙtu
ÝÒst
ÕÛ Ùt
Ùu
éÙÞÙ ßÕ Ó àÒàÒ ×Ù Óúûüýþÿýý ý úýû
t
ý úþú ý ýý ýý ýtu
ÿûý ÿýy
ýüýüÿs
ÿ ýt
ýüy
ýü ÿ ûûûÿ ý ý û ÿü û
s
ÿûýt
ýüy
ý ûtu
ÿüy
ýüýüÿ ý ûüÿüýüýt
ÿ ý ûüýüý ûýýy
ûü ûÿ ýüt
u
ü ÿü ûü ýt
ýü ÿüÿt
ý ýüt
ÿü ýü ÿ ý ýýü û ý ü ýü ý ÿ ý ý ýûüü
y
ý ÿüÿüýû ÿü ûü üýy
ÿs
t
ÿ ýü ýût
ý ÿt
ý ÿü ûüýt
ýü ÿt
ÿý ûýü û ýü ýü ýÿý ý ýûüüý
y
ýý ÿü ý ý ýüt
ÿ ýü ýü ý ÿýý û ý ýü ý ý ýûüst
ûu
s
ÿü ý ÿüýü ÿüü ý ýüýt
ÿ ý ûüýü ýt
û ýü ÿ ýü ý ýt
ýüÿýy
ýüýüýüy
t
ÿÿûý ÿt
ûü ûü ûÿü
u
t
ÿü ýýt
ÿüu
s
úþ ú ÿýt
ûy
ý üt
ÿ ýu
ý ý%&'(&')*
t
+ %,+ - . &% ,)'( )' ). % &/&.)0 1&-*' (() 2/ )' (t
+ ) 3)4)t
%&'& %+ .)' 1 25+1 * 3)/* 4&/% )1)5 )- ) ' % &/&.) 3 )5)% % &'()1 + - 3)' % &')'()'*t
+ % ,+ -.&%,)' ()').% &/ &.)1&6 )/ )2 47*%)5 89&'+/
u
t
:+/ ')5 ;<)5 + )1* = &5).1)'))' =/2(/)% >*') ? &5+ )/ () >)5*t
) @ >? >A B* C *5)y
)- =21y
) '3+ 9&5 )t
* D B&s
) ? )/t
)/)- )/: ) ? &6)%)t
)' E+5)' ( >)w
)' ( F3*. ?),+ 4)t
&' E+5 )' ( >)w
)' ( >)/ )t
E)-+ ' G HHI %&'(* ' ()t
:+ %5 )- ,)5*t
) 3* J'32 ' &1 * )1 )' ()t
,&s
)/y
)*tu
1& .*t
)/DH4&/1&'3)/ *1&5+/+ -42 4+5)1 * 0%).)1 &,) ()* 6 )52 '(&' &/ )1 *4 &'&/u
s
, )'(s
).+ )5*t
)s t
+ %,+ -. &%,)' (,)5 *t
)3* J'32 ' &s
* )4&/5u
%&'3)4)t
(*zi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan
kesehatan berkualitas termasuk pembinaan tumbuh kembang balita (Dep Kes RI,
2005 : 1). BKKBN mengembangkan program pendidikan karakter sejak dini
melalui kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) yang langsung menyentuh keluarga
keluarga sasaran. Melalui keluarga yang mempunyai anak balita di suatu
wilayah para kader dan konselor di lapangan memberikan bimbingan dan simulasi
bagaimana memberikan kasih sayang, memantau pertumbuhan fisik dan
perkembangan psikis anak, memerankan Alat Permainan Edukatif (APE) dan
sebagainya. Pada awalnya jumlah BKB di seluruh Indonesia sekitar 85000
kelompok, saat ini penyelenggara pelaksanaan program Bina Keluarga Balita di
Indonesia berjumlah 1249 kelompok di Lampung (BKKBN, 2008 : 4). Melalui
program Bina Keluarga Balita yang berdiri pada tanggal 1 Maret 2001
berdasarkan surat keputusan Gubernur Lampung Nomor : G/056/BVII/HK/2001
LMLNO PQ QPQR N QSO
t
QPy
Q QTQUt
VLN VW X QP N MURMLN QPT Y M ZQU Q [\]O L QS LMS QSVO O P] MUQRY O[UQPTt
VQXQPQPQR ^_MPVU
u
t
YVU`M SQ\QP T QPy
QP T QXQ \ QX Q LQsy
Q U QR Qt
\MXMY QQP RW VY VY Py
Q \QX Q L Qsy
QUQRQt
\Mt
QPO \QXOy
QP T W QPQy
L MLOSORO \MPX Q\Qt
QPt
O X QR S MNOW X QUO VP]VR R MN V]VW QP \[R [R PaQs
Qb Qc YMWO PTTQ VP] VR NO Qy
Q \MPXO XOR QP QP QR Py
Q \MUSu
\MUt
O LN QPT QPy
Q PTL Qt
Q PT^d QR ]u
VP] VR QPQR WQ L\OUt
O X QR QX Q R QU MPQ[ U QPTt
VQ SMNO W YMUO PT NMUQXQ XO YQw
QW VP] VR N MRMUb Q^ _ VPTROP N QTO \Mt
QPOy
Q PT W QPy
Q LMLO SORO QUMQSt
QPQW R M ZO S Qt
Qu
YMN QTQO N VUVWt
QPOW QPQy
L QL \V L MPy
MR[S QWR QP QPQR Py
Q \QXQ YMR [S QWy
Q PT U MS Qt
O e LVUQW Qt
Qu
N QWR QP \Mt
QPOt
MUY MNu
t t
O X QR YQPTTV\ VP] VR L MPy
MR[S QWR QP QPQR Py
Q ^ f ML MP] QUQ N QTO \Mt
QPO \QXOy
QPT LMLO SOROQUMQSt
QPQWSVQYcS MNO WL VX QWVP]VRL MPMR [S QWR QPy
QPQR Py
QXO LQPQ\VP QPQR LMLOP]QPy
Q ^ g QWRQP \Mt
QPOt
MUY MN V] LQL \V VP]VR L MSQPbu
t
R QPs
MR [S QW QPQR Py
QWO PTT QR M\MUTu
UVQPt
OPTTO ^gu
UVWt
QPO OPObVTQt
O X QRL MP TMt
QW VOX MPTQP N MPQU ZQU Q LMPTQY VW QP QR X QP \ MUR MLN QPT QP Q PQR YMYVQO VY O QPQ ^y
_MSO W Qt
X QUO R MPy
Qt
QQPt
M UY MN V] \U[TU QL gh g X Q\Qt
L MLN QPtu
[UQPTt
VQ VP]VR L MPTMt
QW VO ZQUQ LMPT QYVW QPQR X QPt
VLN VW R MLN QPT QPQR Y VX QW Y MYVQO X MPT QP VY O Q QPQR Qt
Qu
N MSVL^i O R Q YM[UQPTQPQROX QRt
t
VLN VWX QPN MUR MLN QPTs
MY VQO VYOQ LMUMR Q LQR QR QXMU gh gXQ\Qt
LMPT QLNOSb QSQPR MS VQ U VP]VRLMLN QP]u
N QTQOL QPQ Z QUQ QPQR]MUs
MN V]X Q\Qt t
VLNVWX QPN MUR MLNQPTX MPT QPN QO R ^_MSOW Q
t
X QUO \ MULQYQSQWQP XO Qt
QYc LQR Q \ MPVSOs
OP TO P L MP T QPTR Qt
b VX V S LMPT MPQOPraktik Pengasuhan Anak Pada Keluarga Petani Peserta BKB Melati 3
Di Desa Nguken Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro . Peneliti ingin
klm lno plqlrs tu qon ut un
t
o qr uv ut
w xymotto zu
uq pu vot
unsy
unp{o {szsts un utxwsu rsnsy
unp yo q xws u |s
u{v us } u~xnt
y
unp { onpstxs topsut
un kk run wo yu psun yo wuq {ut
u v on u~ uqsun {o qo tu ur uzu~ vot
uns vurs usy
u qutut
v ot
uns sns mxpu {o {s zs ts x{xqy
unp {us
s~ { xr u wo ~s n ppu von o zst
s sn ps n {on pot
u~xs vonxzx~uny
von puwx~uny
unp wxr u ~ rs um uqtun lzo~ k k ksn u o zxuq pu kuzst
u r un von puwx~unun utv urutoz xuqpuvot
uns
P
s
n
M
s
l
ovo q
t
sy
unp wxr u~ rsxqustun rs ut
us
r uzu{ ~uz vonoquvun vo qto {yunpun un ut r uz u{ vonpuwx~un lqun ptu
u vono zssunt
~uny
u rsy ut
uws v ur u {uw uz u~ vono quvun{lro zvon pus
x~unv lwunr xy
yu pslqunpt
xuy
unp{o {s zs tsun utxwsu| w u{v us}u~xn
Ru
mu
s
n
M
s
l
} ku pus { unutu~ von
y
xzu
~un vonpuw x~un un ut rs kk o zut
s } os
u pxtonou{ut
un urun pun uyxv ut
onklm lno pl ql} ku pus { unu vonpuwx~un un ut v ur u to zxuq pu vouns
t
vo wo qt
u kk o z ust
} rso wupxton o u{ ut
un ur unpunuyxv ut
onklm lnoplql
T
n
P
l
n
nxt {on po
t
u~xs vony
xzx~un vonpuw x~un un ut rs k k o zut
s } os
u pxtonou{ut
un urun pun uyxv ut
onklm lno plql1.5
a
¡ ¢a
£¤e
¥¦§£ §a
¨©ª©¨© «¬®¬¬
t
¯°±²³t
³s
´ °°µ³
t
³¬ ³ ³ ¶³ ·¬ ²¬ ¸¹¬ ¶¬ ¸¬t
º°¬ º»¬· ²° ®°²° ¼³ ·¬ ¼³ µ ¸°°µ³t
³¬ y
¬½ ¾¿½¬ ¶³¾¬ ¶³¹¬ s
°»¬ ½¬³ »¬·¬ ²¿¾ ¿¹¬ ¿À ¿¹ ¸° °µ³t
³¬ ¼ °µ¬ ¾u
t
y
¬ Ás
°²t
¬ ¶³·¬ ²¬ ¸¹¬ ¶¬ ¸¬t
º°º »°²³ ¹¬ ¼ ¿º»¬ ½¬ ¸° º³ ¹³²¬ ¶¬ º °º ¸°²µ¿¬s
¸°½ °t
¬· ¿¬©¨©ª©Â© «¬®¬¬
t
´ ²¬¹À ³s
ì ¼³µ ¸°°µ³
t
³¬ ³³ ¶³·¬ ²¬¸¹¬ ¶¬¸¬t
º°º¸°²µ ¿¬s
¸°½°t
¬· ¿¬ »¬ ½³ ¸°°µ³t
³ Á ¬ ¹¬ ¶°º³ ¼ Á ³ ¼À¬ ¼³ ¸°º°²³ À ¬·¬ ¶¬ º¬sy
¬²¬ ¹¬t
¼°· ¿»¿½¬ ¶°½¬ ¸° °²¬ ¸¬ º±¶°µ¸°½¬ ¼ ¿·¬ ÄÅ Ä»¬ ½³º¬sy
¬²¬ ¹¬t
¸°t
¬ ³ ©1.6
Æ§Ç £e
Èa
£ §Éa
¤e
ʦ §Ça
ÆÉË §Ìǧͳ
st
°º¬t
³¹¬¼ ¹²³ ¸¼³³³t
°²¶³ ²³¶¬ ²³Î»¬ ½³¬ y
¬³tu
Ï ¨©Ð©¨© Ĭ ½³¬ Ñw
¬µÄ¬ ½³¬ ³ ³
t
° ²¶³²³ ¶¬ ²³ ·¬µ¬ º¬ ¾ ¿¶¿µ Á ·¬µ¬º¬ ¸°½°¼¬· ¬ Á º±Àt
±Á ¸°²¼ °º»¬· ¬ Á¬ »¼À ²¬¹Á¹¬t
¬¸°½¬ À¬ ²¶¬ ¶¬®t
¬ ²³s
³©¨©Ð©Â© Ĭ ½³¬ Ò¼³
Ĭ ½³¬ ³¼³
t
°²¶³²³¶¬ ²³ª»¬ »Á¬ ³y
t
¿Ó¨©Ð©Â©¨Ä¬ » Ò ´ °¶¬· ¿µ
u
¬ Á º° Ô¬ ¹¿¸ ¿²¬³¬ ¼°º ¿¬ · ¬µy
¬ ½ » °²· ¿»¿½¬ ¶°½¬ ¸ °°µ ³t
³¬ Á º°µ³ ¸¿À ³ µ ¬t
¬ ² »°µ ¬¹ ¬½Á ¸ °²º¬ ¼¬µ¬· ¬ Át
¿¾ ¿¬ ¸°°µ³t
³¬ Áº¬®¬ ¬t
¸° °µ ³³ ¬t
¸°°½¬ ¼¬ ³st
³µ ¬·¶¬¼³st
°º¬t
³¹¬¼¹²³ ¸¼³©ØÙÚÙÛÙÜÝÞß ààà áâ
t
ãäâ åâæ âç èt
è Þæ é êâæ ë Þìíî ïÞç ðï Þçy
Þæñ ß â òìÞèt
Þæ äâæ ñÞæ îâæâç èt
èÞæ é êâçèîíó è ô çã ìÞõ è îâæâç èt
è Þæ é öÞìóã òy
Þæ ñ ä èâçèt
t
è é äâ õÞ èæ îâæâç èt
èÞæ ét
â ìæ è ì îâæ ñÞ êß èçÞæ ä Þt
Þéí÷ è ëãß Þ èæ õó òíêâæ îâæâçèt
èÞæ ä Þæ êât
ãäâÞæ Þç è õ ès
ä Þt
ÞÙØÙÚÙÛÙøÝÞß àù úÞõ èç åâæâç è
t
èÞæ éy
Þètu
ïÞõ èç îâæâç èt
èÞæy
Þæ ñ ßâ òíî Þ íòÞèÞæ ïÞõèçðïÞõ èçîâæâçèt
èÞæõâòt
Þîâ êß ÞïÞs
ÞææÞÙy
ØÙÚÙÛÙûÝÞßùüâ õè êîíçÞæä ÞæýÞòÞæ éê âæ ëÞìíîõ èê îíç Þæä Þò èïÞõ èçîâæâç è
t
èÞæ ä ÞæõÞòÞæy
Þæñä è Þêß èçõâ ïíß íæñ Þæäâæ ñ Þæîâæâç èt
èÞæóâ òõâß íóÙØÙÚÙÜÙ ÝÞñèÞæþìïèò
e
a
a
ÿÿ
t
!"#!
u
t
$ %! & 'su
" ( )! *'!+s
) ,h
il
-l
./0 12n
g
y
tu
' + % & $t
%'+ & $!+t
&( !t
3w
) ) 4t
!(+ % % ( ($ ( %
w
t
$ 5 $ ( 't t
! %)!" ( )$% ) ( ) $& % !u
t
6t
4*4&Zeitlin, Colleta, Megawangi, dan Bana
tunde
(1992:24) diperlukan dua faktor yang saling berkaitan, yaitu interaksi ibu dan
anak secara timbal balik dan pemberian stimulasi. Pengasuhan adalah bentuk
interaksi dan pemberian stimulasi dari orang dewasa disekitar kehidupan anak.
Anak adalah sebagai penerima stimulus yang kemudian memberikan respon.
Stimulus positif yang diharapkan berlangsung selama pengasuhan, misalnya
dengan mensosialisasikan kata
kata positif yang diperdengarkan kepada anak
sejak masih kecil, mengajarkan anak mengenai suatu konsep, mensosialisasikan
tentang peraturan dan sebagainya. Interaksi juga dapat diberikan dalam bentuk
sentuhan, gendongan, ciuman, pujian, dan sebagainya yang mencerminkan
ekspresi emosi pengasuhan serta timbal balik antara pengasuh dan anak. Ekspresi
emosi ini penting agar anak dapat merasakan emosi, sehingga ketika tumbuh
dewasa maka anak dapat menyampaikan emosi tersebut kepada orang lain
disekitarnya.
Menurut pendapat Myers (1992:24) menuliskan bahwa aktifitas
pengasuhan anak paling tidak mencakup beberapa aktivitas berikut yaitu
89:; <=><?; @ <@AB 898 C 9D;A@< E9D>8@F @< @
t
@u
t
98E@t
E 9D:; <=><?@ <B E@A@; @<B 8@ A@ <@ <B8 9D@w
@t
@ <@ AGt
9D8@H >A898@ <=;A@ <B8 9<?@ I@D A@ <J@ D@C >@ < ?@;D B=@ < 898 9:;F@D@ C;:@ @ <@ As
@ A;t
KB 8 98C 9D; A@ < A@H ;F H @y
@< ? =@ < E 9D F@t
;@ < E@ =@ @ <@ AB C 9D;<L 9D@ AH;=9< ?@<@< @A=@ <8 98C9D; A@ <st
;8>:@H;A9E@=@ <y
@BH 9Dt
@898C 9D; A@ < A98@ 8E >@< H MH; @:;H @H ; =9<?@ < C >=@@ <y
@ Ny
O@H;F H @@ < ?y
@t
@u
EM :@ @P 9AH ; A9E@=@ @ <@ AB 8 9<>Du
t
Q9:HAy
=@ :@ 8Zeitlin, Megawangi, Colleta, dan Babatunde
(1992:23) adalah kasih sayang seorang ibu yang diukur dengan frekuensi
pertemuan, mendekap, menggendong, dan membelai atau mengajak bicara anak.
Dalam penjelasan Rohner (1990) pada bukunya
R STWarmth Dimension Of
Parenting
orang tua ideal disebut sebagai orang tua yang penuh penerimaan
dengan ciri antara lain hangat, perhatian, kasih sayang atau sebaliknya orang tua
yang penuh dengan penolakan yaitu mereka yang agresif dan bermusuhan,
mengabaikan, atau tidak peduli atas kehadiran anak.
Menurut pandangan sosiolog, pengasuhan adalah upaya untuk
mensosialisasikan hal
hal yang berlaku di dalam suatu masyarakat agar anak
dapat berperan secara efektif dalam masyarakatnya (Berns, 1997). Untuk itu
terdapat enam metode sosialisasi yang mungkin dilakukan kepada anak yaitu
afektif,
operant, observational, cognitive, social cultural dan pelatihan. Metode
afektif akan menghasilkan kelekatan,
observational menghasilkan pemodelan,
cognitive menghasilkan penjelasan dan intruksi,
social cultural
menghasilkan
tradisi, sedangkan pelatihan menghasilkan pertukaran dan kerjasama. Meskipun
orang tua adalah pengaruh utama serta sumber daya utama bagi pertumbuhan dan
WXWY XZ[ \] ^X_` ab]\ bZ b ]c d ba `Z` ]b_XZ b
t
XW bZe W Xf` b W bg be Wbsy
b_b] bt
e f bZ ]hZ ia`] ^bf b Wbsy
b_b] bt
f`WbZ b bZb] `Zjjbat
b] bZ WXWY X_` ]bZ ^XZjb_u
k f babWt
\WY \k]XWY bZ jbZ b]c
lb
y
b ^ XZjbg\kbZ h_ bZjt
\bWXW ^\Z
y
b`t
`^Xt
` ^Xy
bZj Y X_Y Xf b fbabW WXZ jbg \kbZ b]cmf bnjbby
^XZjbg\kbZh_bZjt
\bVcUcUcUc lb
y
boXZjbg \k bZ pqrrit
st us vo
h
bt
bu
wt
h_`t
X_lb
y
b^XZjbg \kbZ`Z`WX W` a` ]`x`_` yx` _`^XWY bt
bg bZf bZ^XWY X_`bZbt
\_ bZ ]Xt
bt
e ]Xt
b bt
bZy
bZj YX_g` ibt t
b]t
X_YbZ[ bk]bZ et
\Z[u
t
bZ h_ bZjt
\by
bZjt
`Z jj`\Z[ \] ]X^b
t
\kbZ e h[ h_`t
bs
h_ bZjt
\by
bZj ]\ bt
e ^XZ Xt
b^bZ bt
\_bZy
bZj Y X_ g`ibt
]b]\ f bZt
bZ ^b ^XZ z Xa bs
bZ c w_ bZjt
\b f XZjbZ jby
b h[ h_`t
X_ W XZ X] bZ ]bZ ^bf b abt
` kbZ ]X]\bs
bbZ fb_`^bf b W XWY X_` ] bZ ^XZ z Xa bs
bZ e W XZ \Z[u
t
bZb]e WXZX_ b^]bZ f` g`^a` Zt
` Z jj`ef bZ]\_bZjf babW^XWY X_`bZ] bg` kg by
bZjc {bY Xs
&Martin (2003)
menyatakan bahwa orang tua yang otoriter cenderung terdapat pada keluarga yang
mengalami masalah keuangan, kaum minoritas, dan orang dengan agama yang
konservatif.
2.1.1.2.
Gaya Pengasuhan Authoritative atau Demokratis
Orang tua dengan gaya demokratis ini dikenal sebagai orang tua yang
moderat, mereka memberikan batasan dan aturan namun mereka melihat adanya
setiap konsekuensi yang bersifat naluriah pada anak dan amat toleran terhadap
adanya kesalahan pada perbuatan anak. Menurut Lamborn (1991), Clawson &
Robila (2001), orang tua dengan gaya pengasuhan demokratis menerapkan
keseimbangan antara disiplin dan pemberian kasih sayang. Orang tua fleksibel dan
~ ~
t
u
t
~ t
y
~t
y
||}
y
rm
issiv
t
~ y
rm
issiv
~ t
~ ~ t
t
t
~ y
~ t
t
t
y
t
~ ~ u
t
~ | t
y
p
rm
issiv
t
~ ~ t
~ ~ t
y
¡¢ £¤¥¦¢¦ ¥§¦ ¨©t
~ t
~ t
y
t
t
~tu
t
||ª
y
«n
in
vo
lv
¬
y
t
t
u
t
~ t
y
® ~ ~ t
~ y
«lv
¬vo
in
n
t
t
~ ~ ¯~ ~ t
~t
~ t
t
t
t
t
u
t
~ ~ t
| ° °
y
~ ~ ~~ ± ® ¯ ²|² ³ ªª u
t
|´ y
t
µ s y
t
s
u
u
s y
t
¼½¾¿ÀÁ ÁÀ ¼Áà ÁÄ Å Æ À ¾ÁÇ ¿ÈÁÀ Å Á¼Á ÁÀÁÂ Ä Æ ÀÉ Á¿ŠŠÁ¼Á ÊÆ ÊÆ Ë ÁÅ Á
t
Æ Ì Ë ½ ¼ÁÇ ÁË ¼ÁÃÁÄÅÆËÂÆÄ Ê ÁÀ ¾ÁÀÄ Á À¿Ç½ÁÍÎÆÌ˽ Ït
ÆÌ˽t
Æ Ës
Æ Ê¿Îy
Á½tu
ÐѺÑÐѺÑÒÆ Ì˽ÓǽÂÌÁÀÁýǽ
s
ÒÆ Ì˽ Åǽ ÂÌÁÀÁà ½Ç½
s y
ÁÀ ¾ ¼½ ¿À ¾ÂÁÅ ÂÁÀ ÌÃÆ È ÔËÆ ¿¼ ÄÆ ÀÕÆà ÁÇ ÂÁÀ ÊÁÈÖÁ ÂÆ Á¼ÁÁÀ Õ½w
Á ¼ÁÀ Å ½ ½ËÁÀ Ç ÆÇ Æ ÌËÁÀ ¾ ÄÆÄÅÆ À ¾Á Ë ¿È½ ÅÆ˽à ÁÂ¿Í Ç ÆÄÆ ÀÎÁËÁ ÂÆ Á¼Á ÁÀ Õ½w
Á ¼ÁÀ Å ½Â½ ËÁÀ Ç ÁÁt
½À½ ¼½ÅÆ À¾Á ˿Ƚ ÌÃÆ È ÅÆÀ¾ÁÃÁÄÁÀ ÄÁÇ Á ÃÁÃu
Ç Æ ÇÆ ÌËÁÀ ¾Ñ ×Æ Ë¼ÁÇÁËÂÁÀ ÅÆËÂÆÄ ÊÁÀ ¾ÁÀ ¿Ç ½ÁÀy
Á Ä ÁÂÁ Å ÌÃÁ ÅÆ Ë½Ã Á¿ ÇÆÇ Æ Ì ËÁÀ ¾ ¼½Ê ƼÁÂÁÀ ÄÆ ÀÕ Á¼½ÊÆ ÊÆ Ë ÁÅ Át
ÁÈ ÁÅy
Á ½tu
Ä¿ÃÁ½ ÅÆ˽̼ÆÌË Áà ØÙÇ ÁÄÅ Á½ºt
ÁÈ¿ÀÚÍÅÆ Ë½Ì ¼Æ ÁÀÁà غ Ç ÁÄ Å Á½ Ût
ÁÈ¿ÀÚ ÍÅÆ Ë½Ì¼Æ ÜÝÞßi
à ØÛ Ç ÁÄ Å Á½ át
ÁÈ¿ÀÚ ÍÅ Æ Ë½Ì¼Æl
Þâ ãn
ày
ØäÇ ÁÄÅ Á½ ººÎÁÈ¿ÀÚ Í¼ÁÀÅÆ˽ ̼ƾÆÀ½t
ÁÃØËÆÄÁÕ ÁÚåÆÀ¿Ë
u
t
ÔËÆ ¿¼Í ÅÆ À ¾Á ÃÁÄ ÁÀy
ÁÀ ¾t
Æ ËÕ Á¼½ Å Á¼Át
½ ÁÅ ÅÆ Ë½ Ì¼Æ ÁÂÁÀ ÄÆ ÀÆ ÀÎ ¿ÂÁÀ ÂÆ ÊÆ ËÈÁǽ ÃÁ À ÅÆ Ë½ Ì¼Æ Ç Æ ÃÁÀÕu
t
Ày
ÁÑ Ó Á¼Á ÅÆ Ë½ Ì¼Æ Ì ËÁÃ Í ½À¼½æ ½¼¿ ÄÆÄ ÅÆ ËÌÃÆÈÂÆÅ ¿Ás
ÁÀÍÂÆÇ ÆÀÁÀ ¾ÁÀÍ ¼ Á˽Ì˾ÁÀÄ¿Ãu
t
Ày
ÁÍÇ Æ¼ ÁÀ ¾ÂÁÀÅ Á¼ ÁÅÆË½Ì¼Æ ÁÀÁà ¼½ÅÆ ËÌÃÆ È ¼ Á˽ Ì˾ÁÀ ÁÀÁà ÀÁÑy
ç ÆÄ Æ ÀÎ ÁË Á Å Á¼Á ÅÆ Ë½ Ì¼Æ ÜÝÞßli
à ½À¼½æ ½¼u
ÄÆÄ ÅÆ ËÌÃÆÈ ÂÆs
Æ ÀÁÀ ¾ÁÀ ¼Á˽ ÌËÁÀ ¾tu
ÁÀÁÍy
y
Á½tu
ÁÀÁÂ ÅÆËÆÄ Å ¿ÁÀ ÄÆ Ày
ÆÀ ÁÀ ¾½ Áy
Á ÈÀy
Á ¼ÁÀ Ç Æ Ê Áý ÂÀèÁ Á ÀÁ à Á½ à Á½ ÄÆ ÀÆ ÀÁÀ ¾½y
½ Ê¿Ày
ÁÍ ¼ÁÀ ÄÆ À¾½ À¼ÆÀÎ ½é½ÂÁǽ ÁÀ¼½Ë½Ày
ÁÇÆÇ¿Á½ÂÆÇ ÁÄÁÁÀ êã ëìãr
ÌËÁÀ ¾t
¿ÁÀÁ Ñy
Ó Á¼ÁÅÆ Ë½Ì¼Æl
ñòó ôõö÷ øùú û
kso
n
s
üý þÿ ý ÿi
o
ry
÷ ô ót
ö òó üý þÿisis
y
÷ ÷
y
t
ô÷w
t
÷òô ÷÷ó÷ó ó ò ÷ õ÷ó ÷ õó ÷u
t
÷òô ö ô õô÷÷y
ó÷ òô õó õö õóy
÷t
ò ó÷ ò÷ô ÷ ô ò õ òt
÷ ò ÷ ô ÷sy
ò ôt
ó ÷ó ÷ ô ÷ ÷ ÷÷ ò ñòó ôõö÷ ó óôó ÷ ÷ ÷÷y
ó ÷ óòô÷ ôò÷ ÷òu
t
÷y
÷
t
òó õu
õõ ö ò÷t
ó ô ÷s
t
õ õö ò÷ ÷ ó ò ô õ ÷y
÷ òu
t
÷y
÷ ÷ óô øxperience
ô ÷ ò ó ôó ÷ ÷ ôõ õ ö ò÷ó õt
÷÷ ÷ ÷ ñòó ôõö÷
y
÷ ÷ ó÷w
òô ÷÷ ÷ô ÷ ö ó ÷ó ó
u
÷ ô ÷t
õó õt
ó ôòóõós
ôó ÷ ò ÷su
÷õ ÷ ÷ õó ó÷óó ÷ ÷ ÷ ñ òóôõ ö÷ ÷ ÷ óôó ÷
t
ò
t
óô÷ ó ÷ ò ôõó ÷ ô ÷÷ ó÷ô÷÷ õ ôó óy
ôó÷ ô÷ òô ÷÷ ö ó÷óv
ó ó ÷ õó÷ ÷ ó ÷t y
÷ ÷óô ó òu
t
÷t
òt
÷ ôò÷ ótu
ó ÷ òô÷ ö õ ódriving force
dari perilaku.
Pendapat Erikson ini berbeda karena mempelajari
Healty Personality
bukan
individu yang
Neurotic
seperti yang dipelajari oleh Freud. Perbedaan lain
adalah Freud menekankan pada
Infantile Sexuality
sementara Erikson melihat
perilaku anak sebagai akibat dari pengaruh lingkungan sehingga baginya struktur
kepribadian dasar pada umur 5 tahun adalah bukan sesuatu yang
Fixed
, seperti
yang dituliskan Turner &Helms (1991:46)
"#$%& '(& )$ *+*,&(&
s
- #+.*'*t
)*+ )%&t
&)*+ #%t
u
t
* -* )*%#+*t
#$%& &+&t
&.*) .& .*( *%)*+ '*. * /0& #)( '#%&-#+ .*+ .*t
* $ 10#)2 & 3 ( #4& +55* ./ )/ + 5*+t
#%4 *.*'t
#$%& &+& )#1*+
y
*)*+ 1 #%(& 3*t
(/ 10#)2& 36 7% #u
. .&)%&t
& ) )*%#+* - #+ #)*+) * + '*.* ( #)(/ *,&t
*s
-*( * )*+ *) )*+*) .*+ -#+ 5& +2#%'% #t
*(&)*+ -& - '& 6 8 #-#+2*% * 9%& )($ +- #- '#%, / *s
)*0 & *+'(& )$ ( #)(/ *,.#+5*+-#+*-1*43 *)2 $%1/ .*y
*:( #'#%t
& *.*+y
* ;g
o
st
< ;g
n
th
dan identitas dari pada
;g
o
=;fense systems
. Namun
Erikson juga memperoleh kritikan karena lemahnya hubungan studi kasusnya
dengan kesimpulan yang disusunnya.
2.1.2.2.
Cognitive Developmental Theory
Pencetus teori ini adalah Jean Piaget.
Cognitive berasal dari kata
cognition
yang berarti berpikir, menjelaskan dan memahami. Piaget memperlihatkan bahwa
tahapan perkembangan berpikir individu berkembang secara dinamis sebagai
interaksi antara kematangan diri secara biologis dan pengalaman dengan
lingkungan. Tahapan perkembangan berpikir tersebut adalah
sensory motor (0
sampai 2 tahun),
preoperational (2 sampai 4 tahun),
concrete operational (5
sampai 12 tahun), dan
formal operational ( lebih dari 12 tahun).
Teori ini menjelaskan tentang kemampuan untuk memprediksi (seperti
antisipasi atas konsekuensi yang akan muncul setelah mengerjakan sesuatu), dan
kemampuan menggunakan simbol, misalnya melalui kata
kata. Berdasarkan
kemampuan pikirnya tersebut maka tugas orang tua adalah untuk memahami pola
pikir, cara dan kemampuan pikir anak sesuai perkembangan usianya sehingga
@ ABCD
t
E DEAF AGA GHIJKALMN A L DN BK LB CA O DEBP BEB It
DKPB QBO Q DRA IAN A GDS DK QBN BITst
KM GJu
KT QBI LBCBAEB IB RM ICNA NDKt
B OK HNDN Iy
B L DK FB I CN M I CU @ AB CDt
E DIy
Bt
B GB IL BPVBs
Dt
AB OE B GP FM GEDE A FA GAGDS DKQBN B It
DKt
DIJu
y
B I C QAt
MKM IGB ITE AN BF IB
y
LBPV B NDt
ABO LBy
A EDEAF AGA K DN O HI BICy
NBE Bs
BBt
QAs
DIJMP LAL AK Iy
By
B IC QAIBE BGB I K DR FDGU WDK QB
s
BKGB I O DIDFAt
ABIIBy
@ ABCDt
E DIXDFBN GBI LBPVB NDAK AIC QDI CB I O DKt
BE LBPB I ME MK E B GB KDR FDG LBAy
QACB IJ AGB I QDICB I O DICB FBEB I LBy
At
DKN DLMt
QB I OK HN DNIy
B L DKMLBP E DIXB QA E DGB IAN E D LBKu
y
B Atu
st
KM GJMK ON A GHFA CANI
y
BU Yt
KM GJMK ONAGHF HCAs
AIAt
A QB GFBP N DE Bt
B EBt
B QAt
MKM IGB I E DFB AIGB IN DLBCBAPBNA FAIJ DKB GNAy
B ICGHE O FDGNBIJBKBRB GJ HKL A HFHCAs
QBIRB GJHK O DICB FBEB IU ZDRA IANA FB AI B I Cy
QAM F ANGB It
HF DP @ AB CDt
QB FBE LM GM Iy
B [\ ]^h
o
lo
g
y o
f Intellegency
BQB FBP LBPVB GDSDK QBs
BI LBCB AGBI N MBtu
Dquilibrium, keseimbangan dan harmoni penyesuaian atau pertukaran anatara
manusia dengan lingkungannya. Piaget juga percaya bahwa keseimbangan ini
tidak serta merta dicapai, melainkan melalui proses adaptasi yang dilakukan
melalui kegiatan. Kegiatan yang mampu dilakukan tersebut untuk selanjutnya
membentuk keseimbangan baru, dan seterusnya. Jadi menurut Piaget, tidak ada
kecerdasan yang bersifat tunggal dan akhir, melainkan bahwa kecerdasan seperti
system yang terus hidup dan beraksi berproses, sebab Piaget sangat tertarik
kepada kerja pikiran atau
mental activity
(Ginsburg and Oppera, 1979).
2.1.2.3.
Behaviorisme
Jika psikoanalisis tertarik pada apa yang dirasakan, dipikirkan dan
diimpikan oleh individu, maka teori behaviorisme tidak tertarik pada hal tersebut
abc bba b
y
bdecf g hij bgbdfdcf kfc lmabc b babs
bj bihn aod bt
bu
ihbgn ff dcfkf c l n bbt
phdc babt
gbd qf degldebd hgn r hid bq n hah it
fst
f p lqu
s
kfnlbq c bd nlbib st biif hs
&
Libert 1991) .
Salah satu ungkapan terkenal ahli behaviorism adalah seperti apa yang
diungkapkan oleh John B. Watson berikut ini :
g
iv
u
m
u v wxyun
z uv {th
y in
fants, well informed, and my own specified
world to bring them up in and I ll guarantee to take any one at random
and train him to become any type of specialist I might select doctor,
lawyers, artist, Merchant chief, and yes, even beggar man and Thiess,
regardless of his talents, penchants, ten decencles, abilities, vocations, and
race of his ancestors .
(Berikan padaku selusin bayi yang sehat, pengetahuan memadai dan dunia
khusus disekitarku untuk membesarkan mereka, dan aku akan menjamin
untuk melatihnya menjadi apapun yang aku mau, apakah itu menjadi
dokter, pengacara, artis, pedagang, bahkan bisa jadi pengemis dan pencuri,
tanpa memandang bakatnya, asal usul, kemampuan maupun rasnya.
Teori ini memfokuskan pada konsep perilaku berulang yang dilakukan
seseorang jika diberikan
reward
dan tidak dilakukan atau hilang (extinction)
jika diberikan
punishment
atau sanksi. Ahli seperti Watson, Pavlov, dan Skinner
adalah pencetus teori behaviorisme. Kontribusi Pavlov pada behaviorisme adalah
bahwa setiap proses belajar (learning or conditioning response) akan terjadi bila
stimulus netral (Neutral Stimulus seperti bunyi bel) dipasang atau disertai oleh
unconditioned stimulus (seperti makanan) secara berulang ulang.
B.F. Skinner adalah behaviorist lainnya yang membahas tentang teori
reinforcement dan
reinforcing stimulus. Teorinya kemudian dikenal sebagai
Operant Conditioning,
Instrumental learning dan
Skinnerian Conditioning. Pokok
bahasan pada
operant conditioning adalah pada dorongan, penguatan yang disebut
~
w
t
y
t
st
y
t
t
t
y
t v
y
t
t
u
t
t
u
t
t
u
tu
s t
t
t
y
st
t
t
st
u
s y
y
| ¡¢
i
£¤ ¥¦n
g
§ ¨o
ry
tu
s t
t
t
y
t
t
t
u
t
t
t
y
t
st
u
t
t
t
y
t
t
st
y
t
t
© y
w
t
t
u
y
su
tu
t
s
tu
t
tu
s t
u
y
s
t
y
ª tu
«¡¢i
£l
¥¦n
g
y
vi
¢ ¦o
u
s
in
forcement
vicarious punishment
y
tu
y
t
®¯°± ²³´°µ ³ ¶
tu
·°µ ¸´u
t
¹° ¯¯& Mischel orang tua dan anak
mempengaruhi dan mengatur perilaku satu sama lain, sehingga dikatakannya
sebagai
ºh
il
»¼s
½ffect approach
. Ahli lain yang berakar pada teori ini adalah
Gessel dan Lewin (1935) khususnya melihat adanya suatu proses transaksi,
dimana kehidupan seperti jaringan yang saling berhubungan dan tergantung satu
sama lain sehingga bila salah satu aspek dari kehidupan terpengaruh, maka aspek
kehidupan lain akan terganggu. Pada remaja misalnya adanya perubahan fisik
akan mempengaruhi aspek kehidupan remaja lainnya seperti
image diri,
kepercayaan diri, kenyamanan, dan lain
lain. Menurutnya remaja berbeda
dengan masa kanak kanak yaitu masa terjadi perubahan, ketidak pastian, dan
ketidakyakinan diri, karena harapan dari lingkungan sosial, tuntutan untuk
menghilangkan sifat kekanak
kanakan membuat remaja harus menyesuaikan
diri. Adanya keunikan sifat pada remaja akan menentukan bagaimana cara orang
tua menghadapi remaja yang menurut Lewin merupakan masa
turbulent time
.
2.1.2.5.
Genetic and Heredity, Personality theory
Personality atau kepribadian mencakup sikap, nilai, motivasi,
image diri,
sikap dan perilaku dalam menghadapi frustasi atau kekecewaan. Kepribadian ini
tidak dapat diprediksi saat bayi lahir namun terlihat polanya selama
perkembangan individu menjadi dewasa. Penelitian yang dilakukan pada anak
kembar yang terpisah atau dibesarkan bersama, memperlihatkan bahwa
karakteristiknya seperti intelektual, dipengaruhi oleh keturunan dan lingkungan.
Menurut Harries & Liebert, suatu penelitian pada anak kembar yang sudah berusia
ÀÁÂÃ ÁÄ ÅÆÇ Æ È ÉÊË ÌÍÎÏÐ
ity t
Ë ÏÑts
seperti sikap
ÏÐtru
ism
, empati, kasih sayang,
sikap agresif dan asertifnya. Kontribusi genetic juga dijelaskan oleh peenlitian lain
yang menyebutkan adanya korelasi cukup tinggi antara kembar identitical yang
hidup terpisah dan antara kembar identitical yang dibesarkan bersama dalam hal
personality traits seperti sikap tradisional potensi social, penolakan kekerasan.
Ahli yang mengakar pada teori
p
ÊË ÌÍÎÏÐity t
ËÏÑts
adalah Diana Baumrind
dan Schaefer. Baumrind melahirkan konsep gaya pengasuhan atau
p
ÏËÊn
tin
g
styl
Ê
s
yang dipengaruhi oleh
ÉÊËÌÍÎÏÐity t
Ë ÏÑts
. Menurut
ÒÊËÌÍÎÏÐity
Ó ËÏits
orang
tua akan menentukan bagaimana interaksi dan cara pengasuhan kepada anaknya.
Dia membagi
ÉÏËÊn
tin
g
styl
Ês
kepada tiga gaya yaitu
Ï ÔÕh
o
rit
Ï Õiv
Ê(Demokratis),
ÖÔÕ
h
o
rit
ÏË ÑÏÎ(Otoriter), dan
ÒÊrm
isisi
v
Ê(Membiarkan), yang seluruhnya
dibentuk oleh kepribadian orang tuanya. orang tua dengan kepribadian terbuka,
tertutup, dan penyetuju diduga akan menjai orang tua dengan gaya pengasuhan
yang demokratis, sedngkan orang tua dengan kepribadian hati
hati, displin,
pencapaian diri, disiplin akan membentuk gaya pengasuhan yang authoritarian,
sementara orang tua yang neuroticism akan menerapkan gaya pengasuhan yang
ÉÊ
rm
issiv
Êdan kurang peduli kepada anaknya.
2.1.2.6. Teori Humanisme
Teori ini menekankan pada keunikan individu, potensi personal, dan
dorongan dari dalam diri setiap manusia. Oleh karena itu konsep diri individu, dan
bagaimana mengoptimalkan potensi manusia adalah perhatian utama pencetus
teori ini. Menurut Turner & Helms (1991) teori ini mempertentangkan dua teori
ÚÛÜÛÝÞ
s
ÛßÜÞà áâàã âäâãåt
âãÞÝæ ÛÚÞt
Þã âÝ Ûàã Þ ç âÝÞàßçÛèÝ ÛÝåÞt
Þàt
ÞÝ ÚÞ æ åÝÞÝÞç ãÞ Üâé âÝ â ÜÞàÞçÞ ÚêÞw
Þè æ ÞãÞÜàÞëy
s
ÛêÞ ç âÝàÞy
âàã âäâãåÞãÞ çÞè ÚÞÝè çåÝ ê ÛêÞs
ãÞà Ý ÜÛÞt
âìëæ Û Üt
Þ ÚÛÚâ çâÝ âÝ ÛÚÞ ÚéåÞàåà íåÝê ÛÜÝÛÚêÞàáÞàãÞàÚ Ûà îÞé Þ âÞÝ í åÞ çâæÞæ â ã âÜâïðÞàãÞàáÞà ñÞæçßòë Ý Ûê
u
t
åèÞà è âãåé ÚÞàåæ âÞ ã Þà Úßí âäÞæ â ã âãÞçÞ Úày
Þ ÞãÞ ãÞ çÞ Ú æ åÞtu
è âÜÞÜÝ â ê ÛÜó Ûàó Þà á ãÞ Üây
Þà á é Þç âàá ãÞæ Þ Ü Ý Ûy
Þ à á éÞ çâà át
âàááâï ñ Ûàå Üu
t
ày
Þ Ú ßíâìy
Þ à á çÛê âèt
âàááâ ÞÝÞàt
ÛÜê Þà áåà èÞàÞy
óâÝÞ Ý Ûêå íåèÞ à ãÞæ Þ Ü ã âêÞw
Þèày
Þt
ÛÜîÞéÞ âï ôåÞ Ý Ûêå íåè Þà ãÞ æ ÞÜ ÚÞàåæâÞt
Û Üæ Ûêå í ÞãÞ çÞèp
h
ysio
lo
g
i
õö÷
w
øll
ùøin
g
dan
úö ûøty
. Sementara kebutuhan paling tinggi
adalah aktualisasi diri, yang tercapai saat terpenuhinya seluruh kebutuhan hidup
seseorang. Menurut Maslow setiap individu memiliki motif dan dorongan untuk
mencapai keunikan dari potensi dirinya, kapasitas dan bakatnya, yang disebutnya
sebagai
s
øl
f actualitation
.
Pencapaian aktualitasasi diri membutuhkan kekuatan ego diri, penerimaan
dari kelompok dan penghargaan dirinya sendiri. Menurut Maslow aktualisasi diri
ini tidak dapat tercapai sampai usia
middle childhood
. Meski kontribusi Maslow
terfokus pada kepribadian orang dewasa, namun teorinya juga banyak
memberikan inspirasi pada anak karena para pendidik mulai menyadari
pentingnya menekankan keunikan diri setiap anak dan menolong untuk
menemukan dan menggunakan setiap potensi yang dimilikinya.
2.1.2.7.
Ethological Theory
Teori yang dipelopori Ainsworth dan Bowlby adalah berdasarkan pada
þÿ
y
t
þw
ÿþ ÿ þ þ
y
ÿþÿ ÿ þ ÿ
y
t
ÿt
t
þ þy
y
t
u
s
u
t
þw
ÿt
t
s
ÿt
t
ÿu
t
ÿy
y
þw
y
ÿÿ
& Helms 1991). Namun terdapat variasi dalam kelekatan (
t
h
m
n
t
)
antara ibu dan anak yang berbeda atau bervariasi dari satu anak ke anak yang lain.
Penelitian oleh Mary Ainsworth (1979) menunjukkan bahwa variasi individu
dalam perilaku attachment memiliki 3 tipe yaitu
! "#ly
$t
% &' $()io
u
s
Resistant, dan
Anxious Avoidant.
Securely attached adalah bila seorang anak
mencari ibu saat dibutuhkan, namun mereka juga berusaha mengeksplorasi
lingkungannya, dan saat kepulangan atau kehadiran kembali ibu si anak merasa
gembira dan menginginkan kedekatan dengan ibu kembali.
Anxious Resistant
tidak akan mengeksplor lingkungan bila berada pada situasi yang tidak dia kenal
meskipun dengan keberadaan ibunya, dia juga gelisah dan terlihat stres saat ibu
tidak ada, namun bila ibu kembali hadir ia menempel pada ibu si suatu waktu
tetapi menolak ibu di saat yang lain.
Anxious Avoidant umumnya relatif tidak
lekat dengan ibu dan terlihat sedikit gelisah dan stres saat ibu pergi, saat ibu
kembali ia sedikit saja merespon dan kadang membiarkan saja ibunya.
Menurut Ainsworth tiga tipe attachment ini ditentukan oleh gaya
pengasuhan ibunya. Seorang anak
Securely Attached memiliki ibu yang
,-./0 1 .2345 0367 8/ 0 ,- ./0 1 3 203 6
t
67 4/8 / /0 /,9 328/ 0 1,/ 0 / 0/ ,y
/ 0 1 :;<io
u
s
:=o
i
>?;@ ,2./4 ,/A 6 B 2B6A6,6 6C -y
/ 0 1 D -1/t
68 /, .2345 03 67 C/E ,/ 0 F 208 2.-0 1 B 205A / ,,2C 2./8/ /0/ 0/,G*GHG*GIG J 25 .6K6
st
2B LMo
lo
g
i
M ?NOP ?QRw
o
rk
S .2B6
s t
25 .6 606 8 68/ 3/.,/ 0 4/8 / ,5 03 24 2,5A5 16y
/0 1 B 2A6E/t
C /ET/ B 20-3 6//8/A/EC/16/ 0 8 / .636st
2BA601,-01/ 0 8 6B /0/6/E 68 -4 8/0t
6 011/A GJ 25 .6 606 B 202,/ 0,/0 C/E/w
3 2t
6/4 3 62Bst
t
2.8 6.6 //t
s
-03 -. -03-.G U 03 -. 8/A/B 3 6st
2B /8/A/EC 2 .367/t
3/ A601t
2.E -C -0 1 3/tu
3/B / A/ 60 8/0s
/A 6 01 B 2B 4 2 01/.-E 69 8 6B / 0/ 4 2.-C /E/ 0 4 /8/ 3/tu
2A2B 20 / ,/ 0 C 2.4 201/ .-E 4 /8/ 2A 2B 20 A / 600y
/ 8 68/A /B 3 6st
2By
/ 0 1 3/ B/ GK2B20V/ ./ 3 62Bst
t
2.8 6.6 /t
/s
-03 -.6 04 -V9 4 .5 3 239 8/ 0 5 -V4 -V GW2C 6E A / 0D
u
t
8 6 32C -V ,/0 X5A8 3B 6t
E C/ET/ 604 -V B 2.-4/, /0 -03 -.y
/ 0 1t
2.8 6.6 8/ .6 3 -B C 2. 8//9
y
06 A / 69t
-0V/ 09t
u
t
-D -/ 09 3 28/ 0 1,/0 4.5 32s t
2 .86.6 /t
/s
4 2.20F / 0/ / 09 42A/ ,3/ 0/ / 09 3 28/ 0 1,/ 0 5 -V4 -Vt
2 .8 6.6 /t
/s
/ 0V/./ A / 60 4 20F/4/ 6/ 0t
-D-/ 09 ,24 -/3/ 09 8/ 0 , 23 2D/E V2.// 0G S 20F 2
tu
s t
25 .6 6 06 324 2 .t
6 Y.5 07 20C .2002. 8 6,20/A 8 20 1/0 B58 2A LMo
lo
g
i
M ?N OP ?Q Rw
o
rk
Of
Child Development
,
memberikan penekanan bahwa seorang anak adalah bagian yang akan dipengaruhi
secara langsung dan tak langsung oleh sistem klingkungan mikro, messo, exo, dan
makro di seputar kehidupan anak.
2.1.2.9. Teori Perkembangan Moral
teori perkembanan moral yang diungkapkan pertama kali oleh Lawrence
Kohlberg adalah paling sering digunakan untuk menjelaskna bagaimana
\]^_` _a_`_b cd ^ef _b_g
t
hgij_t
\ ]^_` a_^hy
_ g i f d^]^hdgk _l h l ]l h_` j dc_a _y
_ g i f d^]^hdgk_lh ge ^_gh ah ^h ldgah ^hm nd^jd\f _g i_g \ ]^_` \ _ge lh _ a_c_t
ah`hb_t
a_^h ae _` _ga_l _gt
d]^hy
_htu
oo
g
n
itiv
p qppv
lo
p
m
pn
t
\ ]ad` adg i_g cd`]c]^u
t
_\_g_y
_a_` _bnh_ idt
a_gr]b` f d^imn_ga_gi_g nh _id
t
s td_ g nh_idt t
d ^jdg_` a d gi_g \]a d` oo
g
n
itiv
p qpv
plo
p
m
pn
t
uv wxypls
sy
_ g i \dgdj _gj_g f_bz _ c d^jd\f _g i_g j ]ight
h{ \d\f dgke jcd^jd\f _g i_g\]^_` sa_gf _bz _jd \_\ ce _g\ dg| d` _l j_gl dld]^_gi a_gt
h gij _t
cdg idt
_be_ ggy
_t
d^b_a _c \ ]^_` \dgdgke j_g _jk h} ht
_s
\]^_` g_my
~_`_\ c_ga_g i_g nh_ id
t
s jdt
ha_j\ _\ce _g _g _j e gk e j \ d` h b_t
cd^\ _l _` _b_gy
_gi j]\ c` djs j_ ^dg _ j d
t
d^f _t
_s
_g jd\ _\e _g f d^ch jh^gy
_s \ dgy
df _f j _g _g_ jt
h a_j\_\ce\ d\_b_\hh
su
\ ]^_`t
d^t
dgku
h j] g_Zm~h l _\ chgi h
tu
t
d^a_c_t
x i
uv oo
g
n
itiv
p po
ry
Of Moral Development
y
_gi |
u
i_ \d\f dgk e j c d^h` _je l d l d]^ _g it
dgk_g i \]^_` m d] ^h h gh \ dgdj_gj_g jdc_a__a_g_y
cd ^f da_ _ g_gk_^_j]\ cdt
dgl h \ ]^ _`adg i_g cdg_\ch` _gs
d l d]^_g iy
_gi \ dgh \fe`j_g } _^ h_l h _gk _^ h gah} h aem d]^h nh_id
t t
dgk _g iCognitive
Disequilibrium Theory
\ dg|d` _l j_g f _bz_ l dld ]^_g i \d\ h`hjh j_c_s
ht
_s
a_`_\\d\ hjh ^j_gs \d\_b_\h s \ dg ihgi_
t
s\dg|d`_l j _g s a_gfd` _| _^ l dle _t
em r _ c_l ht
_s
t
d^ldfek a_c _
t
ahe \c_\ _j_g l dcd^t
ht
h\f _g i_gy
_ g i g_h jt
e ^e g a_g f d^l h{_t
l dcd^t
hadf_t
l dt
e |u
a_gt
h a_jlde |t
u
l_\f h` \ dg|_ i_jdl dt
h \f _g i_ggy
_c _ a_t
ht
hjt
d^
t
dgkemt
y
t
s
t
s
y
t
t
¡
t
¢ £ t
¤ ¥ ¦t
¢ £ § t
¨ t
y
¢ t
¢ ¢ t
© ¢ § ª «¬ism
« £ t
t
§ t
y
t
tu
t
w
t
¢t
t
§ ® § ¯°± «²tiv
« ª«sp
o
n
si
°³lity
§ t
t
y
¢£ § §¢ y
¢t
y
t
t
t
y
§ t
t
§ ´ § ¢ ¡ t
§ ¢w
Immanent
Justice
t
t
¢ ¢ §
t
t
u
§t
§ y
¡
t
¢ t
µ¶ ··t
¢ ¸ ¤ ¢ t
§ s
t
y
¡
t
¢ t
§ µ ¸u
v
¡
t
¢ t
¢ s
§t
t
§ £ formal operational
t
¢ §y
s
¢ s y
t
y
® u
t
¢¼ ½¾¿ ½¾À ½¾ ÁÂÃÄ ÅÆÇÀÈ É½
w
ÇƾÊÆ ÁÂÃÄÅÆÇÀ ½¿½Ä½Ã  ǽ¾ À Ë ÆÇt
½Ì ½y
½¾ À ¿ ½Ä ½Ìt
ÆÍΠ;y
½Ì ÆÌ Å½Ã ½
s
Í Æʽ ǽ Ïà ÐÍ ÐÍ Ë Æ ÇÏ ÆÌŽ¾ À½¾ ÌÂ Ç½Ä Ì½¾ ÐÍ Î ½ ¿ ½¾ Ìƾy
ÆÌË Ð Ç¾ ½Ï½¾ ËÆÌÎ ÏÎǽ¾ Ñƽ¾ ¼Î½ÀÆt
Ò ÓÎ ½ Ìƾy
½t
½Ï½¾ Žà Խ ÌÂ Ç½Ä Ì½¾ ÐÍÎ ½t
ÆÇÍÐÍ Ð¾ ¿ ½Ä ½Ì
t
ÎÀ½t
ξÀϽt y
½Ï¾Î ÕÖ × Øo
n
v
×ÙÚÛÜÝti
n
Øo
n
v
×n
ti
ÙÚÛÜ È ¿ ½¾p
o
st
Øo
n
v
×n
ti
ÙÚÛÜ Þ ÉÎ ÊϾ½ß ààºÈá ½st
½Èâ ½Ît
ÃÈãÎÄ Ä ÆÇßààäåÒ¼ ½¿ ½Ä ÆæÆļ ÇÆç¾ æƾ èΠ¾ ½Ä
t
ÆÇ¿ÎÇνt
½s
¿ Ð ½t
½Ã½Ë½Îy
tu
ÃÆt
ÆǾy
ÌÂ ÐÍs
½½t
Í Æ ǽ¾ À ½¾½Ï Êƾ¿ÆÇ Ð¾À ÆÀÂÊƾ èÇÎ ÏÈ Î ¾¿Î æÎ ¿ нÄÎÍÌ ¿ ½¾ ξ Í èÇ
u
Ìƾ è ½Ä Ò âÆt
ÆǾy
ÌÂ ÐÍs
½½t
Í ÆÂǽ¾ À ½¾ ½Ï Êƾ¿ÆÇо À ÆÀÂ Ê Æ¾ èÇÎ ÏÈ Ì Æ ÇÆϽ ÅÆÇ ½¾ÀÀ½Ë½¾ Žà Խ ËÆǽs
½½¾¾½y
¿ ½Ë½t
¿Î Ì Æ¾À ÆÇt
Î ÂÄ ÆÃs
ÆÌ Ð½  ǽ¾ À ¿Î Í ÆÏÎt
½Ç¾y
½Ès
ÆÃξÀÀ ½ÌÂ Ç½Ä ¿Î½Ç½Ã Ï ½¾ ÂÄÆà ÏÆÏн
t
½¾ ¿ ½¾  èÂÇÎt
½ÍÒ é¾ ¿Îæο нÄÎÍ ÌÆ ¿ ½¾ Î ¾ Í èÇÐÌƾ è ½ÄÈ ½¾ ½Ï Ì ÐÄ ½Î ÌÆÌ ½Ã ½ÌΠŽà Խ Â Ç ½¾ À ĽΠ¾ Ì ÆÌËоy
½Î Ï ÆÅÐèÐà ½¾ ¿ ½¾ ˽¾¿ ½¾À ½¾y
½¾À ÅÆÇÅ Æ¿ ½ ÅÆ¿ ½È ¾½Ì о ÌÂ Ç½Ä ¿Î½Ç
t
ÎϽ¾s
ÆŽÀ½Î Ë Æ¾Ê½ ÇÎ ½¾ Í Æsu
½tu
о èÐÏ ¿Î ÇÎ ¾y
½s
ƾ¿Î ÇÎ ¿ ½¾ Ï ÆξÀξ ½¾¾½y
о èÐÏ Ì Æ¾¿ ½Ë ½t
Ͻ¾ ÇÆw
½Ç¿ ¿½ÇÎ ÄξÀ ÏоÀ½¾ Í Íνľy
½Ò¼ ½¿ ½ Ä ÆæÆÄ ç¾ æƾ èξ ½Ä ê ÐÀ½
t
ÆÇ¿Î ÇÎ ½t
½s
¿ нt
½Ã ½ËÈ Ì½ÍÎ ¾ À ̽ÍξÀ ½¿ ½Ä ½ÃInterpersonal Conformity
ÍÆÇt
½ ɽw
¿ ½¾ ë Ç¿ ÆÇÒ ¼ ½¿ ½t
½Ã½ËInterpersonal
Conformity
ÌÂ Ç½Ä Å½Î Ït
ÆÇ