• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRAKTIK PENGASUHAN ANAK PADA KELUARGA PETANI PESERTA BINA KELUARGA BALITA (BKB) MELATI 3 DI DESA NGUKEN KECAMATAN PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PRAKTIK PENGASUHAN ANAK PADA KELUARGA PETANI PESERTA BINA KELUARGA BALITA (BKB) MELATI 3 DI DESA NGUKEN KECAMATAN PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO"

Copied!
225
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIK PENGASUHAN ANAK PADA KELUARGA PETANI

PESERTA BINA KELUARGA BALITA (BKB) MELATI 3 DI

DESA NGUKEN KECAMATAN PADANGAN KABUPATEN

BOJONEGORO

SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

oleh

Visca Dwi Putri Vidyaningrum

1601408010

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii

YATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi Praktik Pengasuhan

Anak Pada Keluarga Petani Peserta Bina Keluarga Balita (BKB) Melati3 Di Desa

Nguken Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro benar-benar hasil karya

sendiri bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.

Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau

dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang,

(3)

iii

Skripsi yang berjudul Praktik Pengasuhan Anak Pada Keluarga Petani

Peserta Bina Keluarga Balita (BKB) Melati 3 Di Desa Nguken Kecamatan

Padangan Kabupaten Bojonegoro telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia

Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu

Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

Hari

:

Tanggal

:

PanitiaUjian

Ketua

Sekretaris

Prof. Dr. Haryono, M. Psi

Amirul Mukminin, S. Pd, M. Kes

NIP. 19620222198601 1 001

NIP. 19780330 200501 1 001

Penguji I

Ali Formen, S.Pd.,M.Ed

NIP. 19770529200312 1 001

Penguji II

Penguji III

Amirul Mukminin, S. Pd, M. Kes

Drs. Sawa Suryana, M. Si

(4)

iv

Suatu perjuangan keras tidak ada yang sia sia. Perjuangan akan indah pada

waktunya dan keindahannya lebih dari yang diinginkan.

Kerjakanlah sesuatu yang membawa berkah bagimu dan orang yang kamu

cintai

!" !#

Skipsi ini ku persembahkan untuk :

1. Ke Dua Orang Tuaku tercinta dan tersayang

yang selalu memberi doa dan motivasi.

2. Saudara

saudaraku, kakak dan adikku yang

terus memberi doa dan dukungannya.

3. Teman

temanku yang banyak memberi

masukkan dalam setiap permasalahannku.

(5)

v

$%& %'( )* %)&%+

Puji syukur peneliti panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan berkatnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi

ini dengan judul

Praktik Pengasuhan Anak Pada Keluarga Petani Peserta

Bina Keluarga Balita (BKB) Melati 3 Di Desa Nguken Kecamatan Padangan

Kabupaten Bojonegoro

dengan lancar.

Skipsi ini merupakan syarat akademis dalam menyelesaikan pendidikan

S1 di Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini pada Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari

beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada yang

terhormat :

1.

Drs. Hardjono, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan.

2.

Edi Waluyo, S. Pd, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan pengarahan kepada penulis selama menempuh studi.

(6)

vi

4.

Drs. Sawa Suryana, M.Si, selaku pembimbing II yang tulus membimbing

penulis, mengarahkan dan memberi motivasi sehingga penulis dapat

menyusun skripsi dengan baik.

5.

Seluruh Dosen Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas

Negeri Semarang yang telah banyak membantu dalam studi penulis.

6.

Ibu Siti Asiyah selaku Ibu Lurah Desa Nguken dan Ketua Penyelenggara

BKB yang memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian.

7.

Keluarga besar program BKB Melati 3 di desa Nguken dan keluarga petani

yang membantu dalam penulisan skripsi ini.

8.

Teman

teman Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini 2008 dan

semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, tidak

sedikit kekurangan dan kelemahan di dalamnya. Walaupun demikian penulis

berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca ataupun bagi

pengembang ilmu di bidang pendidikan sehingga dapat bermanfaat bagi kemajuan

Bangsa dan Negara.

Semarang, 20 Oktober 2012

(7)

vii

Dwi Putri Vidyaningrum, Visca. 2012.

Praktik Pengasuhan Anak Pada

Keluarga Petani Peserta Bina Keluarga Balita (BKB) Melati 3 Di Desa Nguken

Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro .Skripsi, Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini, FAkultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri

Semarang, Pembimbing 1. Amirul Mukminin, S.Pd, M. Kes, 2. Drs. Sawa

Suryana, M.Si

.

123214 567

: Pengasuhan, Keluarga Petani, Bina Keluarga Balita

Bina Keluaraga Balita (BKB) adalah salah satu media pelayanan yang

memiliki berbagai jenis kegiatan yaitu penyuluhan dan bermain dengan Alat

Permainan Eduaktif (APE). Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan

dan kesadaran ibu dan anggota keluarga lainnya tentang pentingnya proses

tumbuh kembang balita serta meningkatkan keterampilan ibu dan anggota

keluarga lainnya dalam mengusahakan tumbuh kembang anak secara optimal,

antara lain stimulus mental dengan menggunakan permainan edukatif.

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui penyuluhan

pengasuhan anak di BKB Melati 3 Desa Nguken Kecamatan Padangan Kabupaten

Bojonegoro, untuk mengetahui pengasuhan anak pada keluarga petani peserta

BKB Melati 3 di Desa Nguken Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif

deskriptif, dengan menggunakan metode wawancara dan observasi serta

dokumentasi berupa hasil foto lapangan. Subjek yang digunakan peneliti untuk

penelitian berjumlah 9 orang tua dan 9 anak.

Hasil dari penelitian ini adalah penyuluhan pengasuhan BKB dilihat dari

aspek perkembangan anak karena jika perkembangan anak terlambat maka orang

tua salah dalam melakukan pengasuhan anak. Dengan melihat perkembangan

anak maka kader BKB dapat melakukan tindakan untuk menjelaskan cara

mengasuh anak yang benar dengan melihat perkembangan anak. Orang tua belum

mempraktikkan pengasuhan secara maksimal dengan alasan perekonomian

keluarga sehingga anak jarang untuk diasuh dan dilatih perkembangannya.

Banyak orang tua beranggapan bahwa anak akan berkembang dengan sendirinya

karena sudah dilatih dalam BKB tanpa harus dilatih dirumah.

(8)

viii

89:;9 <=>=

HALAMAN JUDUL...

i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...

ii

HALAMAN PENGESAHAN...

iii

MOTO DAN PERESEMBAHAN ...

iv

KATA PENGANTAR ...

v

ABSTRAK ...

vii

DAFTAR TABEL...

xii

DAFTAR LAMPIRAN...

xiii

?9 ?=@AB 89 CD ED 9 B

...

1

1.1. Latar Belakang ...

1

1.2. Pembatasan Masalah ...

7

1.3. Rumusan Masalah ...

7

1.4. Tujuan Penelitian ...

7

1.5. Manfaat Penelitian ...

8

1.6. Sistematika Penulisan Skripsi ...

8

BAB II KAJIAN TEORI ...

10

2.1. Pengasuhan BKB ...

10

2.1.1. Pengertian Pengasuhan ...

10

2.1.1.1. Gaya Pengasuhan

Authoritarian atau Otoriter...

12

2.1.1.2. Gaya Pengasuhan Authoritative atau Demokratis ...

12

2.1.1.3. Gaya Pengasuhan

Permissive...

13

(9)

ix

2.1.2. Teori Pengasuhan ...

13

2.1.2.1. Teori Psikoanalisis ...

14

2.1.2.2.

Cognitive Developmental Theory...

16

2.1.2.3.Behaviorisme...

17

2.1.2.4.

Social Learning Theory...

19

2.1.2.5.

Genetic and Heredity, Personality theory...

20

2.1.2.6. Teori Humanisme...

21

2.1.2.7.

Ethological Theory...

22

2.1.2.8. Teori Sistem

Ecological Framework

...

24

2.1.2.9. Teori Perkembangan Moral ...

24

2.1.3. Bina Keluarga Balita ...

30

2.1.4. Ciri ciri program BKB ...

31

2.1.5. Materi Kegiatan BKB ...

36

2.2. Keluarga Petani ...

40

2.2.1. Pengertian Keluarga ...

40

2.2.1.1. Ciri Ciri Umum ...

41

2.2.1.2. Ciri Ciri Khusus ...

44

2.2.2. Pengertian Petani...

48

2.2.2.1. Perubahan Sosial ...

55

2.2.2.2. Pola Kehidupan Sosial Petani ...

59

FG FH HHIJ KLM LNLOHPJ QJN H KHG Q

...

62

3.1. Rancangan Penelitian ...

62

(10)

x

3.3. Populasi dan Sampel ...

63

3.3.1. Populasi...

63

3.3.2. Sampel...

63

3.4. Waktu dan Tempat Penelitian ...

64

3.5. Teknik Pengumpulan Data...

65

3.5.1. Metode Wawancara...

66

3.5.2. Metode Observasi ...

66

3.5.3.Metode Dokumentasi ...

66

3.6. Teknik Analisis Data...

67

3.7. Validitas Data Penelitian...

68

3.7.1. Triangulasi Sumber ...

68

3.7.2. Triangulasi Waktu...

69

RS RTUVS W TXYZ[ ZX T\ TS[]S [YZ ^ RS VS WS[

...

70

4.1. Gambaran Setting Penelitian...

71

4.1.1.Luas Wilayah dan Jumlah Kependudukan...

71

4.1.2.Bina Keluarga Balita ...

72

4.1.3.Profil Orang Tua, Kader BKB, dan Anak ...

73

4.2. Pra Penelitian ...

76

4.3. Pelaksanaan Penelitian ...

77

4.4. Hasil Penelitian ...

79

4.4.1.Penyuluhan Pengasuhan di BKB Melati 3 ...

79

(11)

xi

4.4.2.1.Pengetahuan Keluarga Petani Tentang Pengasuhan ....

92

4.4.2.2.Pengasuhan Keluarga Petani Peserta BKB ...

95

4.5. Analisis Hasil Penelitian ...

100

4.5.1.Penyuluhan di BKB ...

100

4.5.2.Pengasuhan Anak Pada Keluarga Petani Peserta BKB

Melati 3...

102

4.6. Kendala yang Dihadapi Dalam Praktik Pengasuhan Anak

Pada Keluarga Petani Peserta BKB Melati 3 ...

104

_` _abcd ef eb

...

106

5.1. Simpulan ...

106

5.2. Saran...

107

5.3. Keterbatasan Penelitian...

109

DAFTAR PUSTAKA ...

110

(12)

xii

g h ij hkj hlmn

4.1. Tabel Profil Orang Tua ...

74

4.2. Tabel Profil Anak...

75

4.3. Tabel Profil Kader BKB ...

76

(13)

xiii

opqr pst puvwspx

1. Lampiran 1 (instrument observasi dan wawancara) ...

112

2. Lampiran 2 (hasil observasi dan wawancara) ...

113

3. Lampiran 3 (dokumentasi penelitian) ...

114

(14)

z{ z |

}~€{‚ƒ ‚{

„… „

L

†

t

†

r B

‡

l

† ˆ†‰Š

‹ Œ Ž ‘ Ž ŽŽŽ’Œ“ ”•–Œ“”Ž —Ž•Œ Ž“˜ Ž

s

ŽŽ

t

u

g

o

l

™š

n

›œš žŽŒ Ž ˜Ž ŒŽ

t

“ŸŒ“”•–˜“Ÿ•‘ Ž’ Ž˜ Ž

s

Ž’Ÿ

t



s

˜ŽŽŒ “Œ“ ŸŽ —Ž Ž’˜“˜ ”•– •¡ ’ŽŸŽ —Œ Ž —Ž ¢ ŸŽ —Œ Ž—Ž

y

Ž —

t

“‘ Ž

t

•–•’ ˜“£Ž‘ Ž ’ “˜ŽŽ —Ž

t

y

Ž — Œ “˜‘ •Ÿ Ž ¤ Ÿ

t

 ’Ÿ

t



s

Ž Ž¥ Ž¡ ŒŽ —Ž

t

˜“˜ ‘ “ —ŽŸ•¡ ’“”“Ÿ¡ŽŒ ¥ Ž ‘ Ž Ž ˜ ŽŒŽ ”“Ÿ ’•– Ž

y

¤‘ Ž” ¥Ž ˜ ŽŒ Ž ’Ÿ

t



s

 

t

 Ž’ ˜ “˜‘ “Ÿ ¥ “¡ ŸŽ—Œ Ž —Ž Ž —

y

t

“‘ Ž

t

 Ž¥ Ž˜ ”“– •’ ¥ Ž

t

 ¡ Ž Ž

t

Ž

u

‘ Ÿ Œ“

s

”“¥Ž¦ Ž Ÿ ˜Ž’Ž ‘“Ÿ’ ŸŽ’Ž ŽŽ’ Ž’Ž ˜“ —Ž¥Ž˜ ’“Œ •¥

t

Ž ‘ Ž Ž ˜ŽŒŽ ˜ ŽŒ Ž ‘ “Ÿ’ “˜ ”Ž —Ž ”“Ÿ’•–

y

Ž ‹ Œ Ž   ¦

u

—Ž ˜ “Ÿ•‘ Ž’Ž ˜ŽŒŽ

y

Ž — ‘ “–— Œ “”Ž —Ž ¥Ž Ž

s

Ž •–•’ ‘ “Ÿ’“˜”Ž —Ž ‘ Ž Ž ˜Ž ŒŽ ˜ŽŒŽ ”“Ÿ’•–

y

Ž ž“•Ÿ

u

t

§Ÿ“• ¨ ˜ŽŒ Ž •ŒŽ   ¡ ŽŸ

u

s

”“Ÿ ¥ ŽŽŒ Ž

y

Ž  — ’•Ž

t

Ž —ŽŸ

t

“ Ÿ¡ ŽŸ  Ž Ÿ —Ž ——

u

Ž ’“‘Ÿ”ŽŽ Ž

t

Ž•‘ • “˜ Œ  ©Ž ——•Ž —Ž——•Ž

y

Ž— Ž¥Ž˜  ‘ Ž Ž ˜ ŽŒ Ž  “

w

Ž

s

Ž Ž‘ Ž

t



t

“¥•Œ •Ÿ ‘ “

y

“”Ž”

y

Ž“ —Ž ˜“¥ ¡ Ž

t

’“¡ •‘ Ž‘ Ž Ž ˜ŽŒ Ž ’ŽŽ’ ’Ž Ž’

y

Ž

¤ Ž’  Ž‘ Ž

t t

•˜”•¡  “ —Ž ‘“˜ “•¡ Ž ’“”•– •¡Ž ¥ Ž¡ Ÿ  Ž ”Ž

t

  ª Ž¥Ž˜ ’“”•–•¡ Ž¥Ž¡Ÿ ŸŽ —

tu

Ž¡ ŽŸ

u

s

˜ “

y

“Ž’ ŽŒ“ —Ž¥ Ž’“”•– •¡ Ž¡  •‘Ž Ž ’”“ Ÿ•‘ Ž

t

“˜ ‘ Ž

t t

——Ž¥ ¨ ˜ Ž’Ž¨ ‘ Ž’ŽŽ¨  Ž ¦

u

—Ž ” “Ÿ–“ŸŽ’Œ  “ —Ž  ŸŽ — ¥Ž « “ Ž—’Ž  Ž¥Ž˜ ’“”•–•¡ Ž ”Ž

t

 Œ “ ŸŽ — ŽŽ ’ ˜ “˜“Ÿ¥ •’Ž £–Ž  Ž  ’ŽŒ ¡ Œ Ž

y

Ž  — ¬Ž˜• Œ Ž

tu

¡Ž¥

y

Ž  — ‘“–—  Ž¥ Ž˜ ’“¡  •‘ Ž ŽŽ’

y

Ž

tu

‘“  ’Ž ¤ Ž’ ” Œ Ž ”“Ÿ

t

Ž¡ Ž ¡ •‘

t

Ž‘ Ž Ž ŽŽ

y

‘ “ ’Ž Ž˜• ŽŽ’

t

 Ž’  Ž‘ Ž

t

t

(15)

· ¸¹º»º» ¼½¹ ½º½¾½ ¿ ÀÁ ½¿½ Á ½º½  º½¹

t

¸Â¸¹Ã½¹ ½ À¹ÄÀ¼ Å ¸

w

ÀÆÀº¼½¹ ÁÀ½Á ½¹½ Ç ¸¾½Æ ½  º½¹ ÈÂÉÁ¸

s

ȸÅǸ¾ ½Æ½Â½¹ ½Ê½Â ȸÁ ¸Â

t

½ º»º» ¼ Á¸Ã½Â½ ½¼Ä » Ë Å ¸¹Ê ¸Å ǽ¹ ʼ½¹ ÈÉÄ ¸¹Á» º» » ¹

y

½ À¹Ä À¼ ŸŻ ¾»¼» ¼ ¸¼À½

t

½¹ ÁÈ» »

t

À½¾ ¼¸½ ʽŽ ½¹Ì ȸ¹ Ê ¸¹º½¾ »½ ¹ º» Â»Ì ¼ ¸È»ǽº»½¹Ì¼¸Ã¸ º½Á ½¹Ì½¼ ¿¾ ½¼Å À¾» ½ÌÁ¸Â

t

½¼ ¸

t

½ ÅÈ»¾ ½¹½¹ Ê

y

º»È¸Â¾À¼½¹º» »¹½Ì

y

Ž

sy

½Â½¼ ½

t

Ì Ç½¹ Ê

s

½ º½¹ ¹ ¸Ê½ Â½Í Î½¾ À  ȸ¹º» º»¼ ½¹ ½º½¾½ ¿

w

½ ¿½¹ ½

y

½¹ Ê º»¾ ½¾ À» ȸÁ ¸Â

t

½ º»º» ¼ À¹Ä À¼ Å ¸¹ ʸŠǽ¹ ʼ½¹ ÈÉÄ ¸¹Á » º»Â» º½¾½Å ÁÀ½

tu

ÈÂÉÁ ¸

s

È ¸¹ º»º» ¼½¹

y

½¹Ê

s

¸ÁÀ½» º ¸¹ ʽ¹

t

ÀÆ À½¹ ȸ¹º» º»¼½¹Í ν¾ À  ȸ¹º» º»¼½¹

t

¸Âº»Â» ½

t

½

s

ȸ¹ º»º» ¼½¹ ËÉÂÅ ½¾ ̹ ɹ ËÉ ÂÅ ½¾Ìº½¹»¹ ËÉÂŽ¾

y

½¹ ʺ½ Ƚ

t

Á½¾ »¹ÊŸ¾ ¸¹ ʼ½È» Í· ¸¹º»º» ¼½ ¹ËÉÂŽ¾ ½º½¾½ ¿ Æ ½¾ À Â È ¸¹º»º» ¼½¹ ½¹ Ê

y

t

¸ Â

st

ÂÀ¼Ä À  º½¹ ǸÂÆ ¸¹Æ ½¹ Ê

y

½¹ Ê

t

¸ º»Â» ½

t

½

s

ȸ¹º»º» ¼½¹ º½Á ½ÂÌ È¸¹º »º» ¼½¹ Ÿ¹ ¸¹ ʽ ¿Ì º ½¹ ȸ¹º» º»¼½¹

t

»¹ÊÊ» Í · ¸¹ º» º»¼½¹ ¹ ɹ ËÉÂÅ ½¾ ½º½¾½ ¿ ƽ¾À  ȸ¹º» º»¼½¹ º» ¾À½  ȸ¹º»º» ¼½¹ ËÉÂÅ ½¾

y

½¹ Ê º½ Ƚ

t

º»¾ ½¼Á½¹½¼½¹

s

¸Ã½Â½

t

¸ Â

st

ÂÀ¼ÄÀ  º½¹ Ç ¸ÂƸ¹Æ ½¹ ÊÍ ·¸¹º»º» ¼½¹ »¹ ËÉÂÅ ½¾ ½º ½¾½¿ Æ ½¾À  ȸ¹º»º» ¼½¹ ¼ ¸¾À½ Âʽ º½¹ ¾» ¹Ê¼À¹ ʽ¹Í · ¸¹º» º»¼½¹ »¹» Ǹʻ

tu

ȸ¹Ä »¹Ê

s

¸Ç½Ç ½¹½¼ Ƚº½ Å ½Á½ » ¹» Å ¸¹ ʽ¾½Å» Å ½Á½ ¼ ¸¸Å ½Á½¹Í λ¼½ ɽ¹ Ê

t

À½ Ǹʻ

tu

ȸºÀ¾ »

t

¸Â¿½º½È ½¹½¼ Å ½¼½ É Â½¹ Ê

t

À½

t

» º½¼ ½¼½¹ Ÿ¹»½

y

¹» ½¼½¹

y

ȸ¹º» º»¼½¹ ½¹½¼

u

Á »½ º»¹» Í Ï¿Ä

t

ÈÐ

//silmya.wordpress.com/)

Dalam refrensi buku Pendidikan Anak Usia Dini, hakikat mengasuh anak

adalah proses mendidik agar kepribadian anak dapat berkembang dengan baik.

Ketika anak dewasa, anak akan menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Pola

asuh yang baik menjadikan anak berkepribadian kuat, tidak mudah putus asa, dan

dapat menghadapi tekanan hidup. Sebaliknya pola asuh yang salah menjadikan

anak rentan terhadap stres dan mudah terjerumus pada hal

hal negatif.

(16)

ÒÓÔÕÖÕ ×ÔØÙÖ Ú ÕÛÜÝÒÜ ÓÙÖÚ ×Õ

t

ÞÙ Ûß ÒÖ Ù ÓÚ ÓÜ ÞÛÙÚ àÙ Ó Ö ÙÒ ÓÓ

y

Ùá â ÙÖ Ù Û ÛÕÓãÙ

su

ä Ù ÓÙ × Ý ÕÖ Ù ÒÓ àÙÞÒ ×ÕÝÕ äÙ

t

Ù Ó Ý Õ Ü ÞÙÓ ã Ù ÓÙ ×Ú ßÕÞ×Õ ÛåÙ Ó ãÙ Ó Ù ÓÙ × æ

u

ãÙ äÙÞ

u

s

àÒÖ Ò äÙ

t

àÙ ÞÒ ÙÝßÕ ×ßÕ Þ×Õ ÛåÙ Ó ãÙ ÓÙ ÓÙ ×Ý ÕÝ ØÙÒØÝÒÙÙ ÓÙ×á

çÕÓãÙÝ Ø ä Ù ÓÙ × Ù àÙÖÙ ä ÛÕ ÓàÒàÒ × àÙ Ó ÛÕÛÕÖ Ò äÙÞÙ Ù ÓÙ × Ý ÕßÕÞ

t

Ò ÛÕ ÓãØ Þ

u

s

ÛÙ ×Ù ÓÓ

y

ÙÚ Û ÒÓØ Û ÓÙÚ

y

ß Ù ×Ù ÒÙ ÓÓ

y

ÙÚ àÙ Ó ×Õ åÕ ÞäÙÝÒÖ Ù ÓàÙÖ ÙÛßÕ ÞÒÜ àÕ

y

ÙÓãßÕ Þ

t

Ù ÛÙ Ý ÙÛßÙ Ò àÕ

w

ÙÝÙ á è Þ

t

Ò Ó

y

Ù ßÜÖÙ ÙÝ Ø ä ÛÕ ÞØßÙ ×ÙÓ Ý ØÙ

tu

ÝÒ

st

ÕÛ Ù

t

Ù

u

éÙÞÙ ßÕ Ó àÒàÒ ×Ù Ó
(17)

úûüýþÿýý ý úýû

t

ý úþú ý ýý ýý ý

tu

ÿûý ÿý

y

ýüýüÿ

s

ÿ ý

t

ýü

y

ýü ÿ ûûûÿ ý ý û ÿü û

s

ÿûý

t

ýü

y

ý û

tu

ÿü

y

ýüýüÿ ý ûüÿüýüý

t

ÿ ý ûüýüý ûýý

y

ûü ûÿ ýü

t

u

ü ÿü ûü ý

t

ýü ÿüÿ

t

ý ýü

t

ÿü ýü ÿ ý ýýü û ý ü ýü ý ÿ ý ý ýûüü

y

ý ÿüÿüýû ÿü ûü üý

y

ÿ

s

t

ÿ ýü ýû

t

ý ÿ

t

ý ÿü ûüý

t

ýü ÿ

t

ÿý ûýü û ýü ýü ý

ÿý ý ýûüüý

y

ýý ÿü ý ý ýü

t

ÿ ýü ýü ý ÿýý û ý ýü ý ý ýûü

st

û

u

s

ÿü ý ÿüýü ÿüü ý ýüý

t

ÿ ý ûüýü ý

t

û ýü ÿ ýü ý ý

t

ýüÿý

y

ýüýüýü

y

t

ÿÿûý ÿ

t

ûü ûü û

ÿü

u

t

ÿü ýý

t

ÿü

u

s

úþ ú ÿý

t

û

y

ý ü

t

ÿ ý

u

ý ý
(18)

%&'(&')*

t

+ %,+ - . &% ,)'( )' ). % &/&.)0 1&-*' (() 2/ )' (

t

+ ) 3)4)

t

%&'& %+ .)' 1 25+1 * 3)/* 4&/% )1)5 )- ) ' % &/&.) 3 )5)% % &'()1 + - 3)' % &')'()'*

t

+ % ,+ -.&%,)' ()').% &/ &.)1&6 )/ )2 47*%)5 8

9&'+/

u

t

:+/ ')5 ;<)5 + )1* = &5).1)'))' =/2(/)% >*') ? &5+ )/ () >)5*

t

) @ >? >A B* C *5)

y

)- =21

y

) '3+ 9&5 )

t

* D B&

s

) ? )/

t

)/)- )/: ) ? &6)%)

t

)' E+5)' ( >)

w

)' ( F3*. ?),+ 4)

t

&' E+5 )' ( >)

w

)' ( >)/ )

t

E)-+ ' G HHI %&'(* ' ()

t

:+ %5 )- ,)5*

t

) 3* J'32 ' &1 * )1 )' ()

t

,&

s

)/

y

)*

tu

1& .*

t

)/DH4&/1&'3)/ *1&5+/+ -42 4+5)1 * 0%).)1 &,) ()* 6 )52 '(&' &/ )1 *4 &'&/

u

s

, )'(

s

).+ )5*

t

)

s t

+ %,+ -. &%,)' (,)5 *

t

)3* J'32 ' &

s

* )4&/5

u

%&'3)4)

t

(*

zi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan

kesehatan berkualitas termasuk pembinaan tumbuh kembang balita (Dep Kes RI,

2005 : 1). BKKBN mengembangkan program pendidikan karakter sejak dini

melalui kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) yang langsung menyentuh keluarga

keluarga sasaran. Melalui keluarga yang mempunyai anak balita di suatu

wilayah para kader dan konselor di lapangan memberikan bimbingan dan simulasi

bagaimana memberikan kasih sayang, memantau pertumbuhan fisik dan

perkembangan psikis anak, memerankan Alat Permainan Edukatif (APE) dan

sebagainya. Pada awalnya jumlah BKB di seluruh Indonesia sekitar 85000

kelompok, saat ini penyelenggara pelaksanaan program Bina Keluarga Balita di

Indonesia berjumlah 1249 kelompok di Lampung (BKKBN, 2008 : 4). Melalui

program Bina Keluarga Balita yang berdiri pada tanggal 1 Maret 2001

berdasarkan surat keputusan Gubernur Lampung Nomor : G/056/BVII/HK/2001

(19)

LMLNO PQ QPQR N QSO

t

QP

y

Q QTQU

t

VLN VW X QP N MURMLN QPT Y M ZQU Q [\]O L QS LMS QSVO O P] MUQRY O[UQPT

t

VQXQPQPQR ^

_MPVU

u

t

YVU`M SQ\QP T QP

y

QP T QXQ \ QX Q LQ

sy

Q U QR Q

t

\MXMY QQP RW VY VY P

y

Q \QX Q L Q

sy

QUQRQ

t

\M

t

QPO \QXO

y

QP T W QPQ

y

L MLOSORO \MPX Q\Q

t

QP

t

O X QR S MNOW X QUO VP]VR R MN V]VW QP \[R [R PaQ

s

Qb Qc YMWO PTTQ VP] VR NO Q

y

Q \MPXO XOR QP QP QR P

y

Q \MUS

u

\MU

t

O LN QPT QP

y

Q PTL Q

t

Q PT^d QR ]

u

VP] VR QPQR WQ L\OU

t

O X QR QX Q R QU MPQ[ U QPT

t

VQ SMNO W YMUO PT NMUQXQ XO YQ

w

QW VP] VR N MRMUb Q^ _ VPTROP N QTO \M

t

QPO

y

Q PT W QP

y

Q LMLO SORO QUMQS

t

QPQW R M ZO S Q

t

Q

u

YMN QTQO N VUVW

t

QPOW QPQ

y

L QL \V L MP

y

MR[S QWR QP QPQR P

y

Q \QXQ YMR [S QW

y

Q PT U MS Q

t

O e LVUQW Q

t

Q

u

N QWR QP \M

t

QPO

t

MUY MN

u

t t

O X QR YQPTTV\ VP] VR L MP

y

MR[S QWR QP QPQR P

y

Q ^ f ML MP] QUQ N QTO \M

t

QPO \QXO

y

QPT LMLO SOROQUMQS

t

QPQWSVQYcS MNO WL VX QWVP]VRL MPMR [S QWR QP

y

QPQR P

y

QXO LQPQ\VP QPQR LMLOP]QP

y

Q ^ g QWRQP \M

t

QPO

t

MUY MN V] LQL \V VP]VR L MSQPb

u

t

R QP

s

MR [S QW QPQR P

y

QWO PTT QR M\MUT

u

UVQP

t

OPTTO ^g

u

UVW

t

QPO OPObVTQ

t

O X QRL MP TM

t

QW VOX MPTQP N MPQU ZQU Q LMPTQY VW QP QR X QP \ MUR MLN QPT QP Q PQR YMYVQO VY O QPQ ^

y

_MSO W Q

t

X QUO R MP

y

Q

t

QQP

t

M UY MN V] \U[TU QL gh g X Q\Q

t

L MLN QP

tu

[UQPT

t

VQ VP]VR L MPTM

t

QW VO ZQUQ LMPT QYVW QPQR X QP

t

VLN VW R MLN QPT QPQR Y VX QW Y MYVQO X MPT QP VY O Q QPQR Q

t

Q

u

N MSVL^i O R Q YM[UQPTQPQROX QR

t

t

VLN VWX QPN MUR MLN QPT

s

MY VQO VYOQ LMUMR Q LQR QR QXMU gh gXQ\Q

t

LMPT QLNOSb QSQPR MS VQ U VP]VRLMLN QP]

u

N QTQOL QPQ Z QUQ QPQR]MU

s

MN V]X Q\Q

t t

VLNVWX QPN MUR MLNQPTX MPT QPN QO R ^

_MSOW Q

t

X QUO \ MULQYQSQWQP XO Q

t

QYc LQR Q \ MPVSO

s

OP TO P L MP T QPTR Q

t

b VX V S LMPT MPQO

Praktik Pengasuhan Anak Pada Keluarga Petani Peserta BKB Melati 3

Di Desa Nguken Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro . Peneliti ingin

(20)

klm lno plqlrs tu qon ut un

t

o qr uv u

t

w xymotto z

u

uq pu vo

t

uns

y

unp{o {szsts un utxwsu rsns

y

unp yo q xws u |

s

u{v us } u~xn

t

y

unp { onpstxs topsu

t

un k€k run wo yu psun yo wuq {u

t

u v on u~ uqsun {o qo tu ur uzu~ vo

t

uns vurs ‚ ƒu

sy

u qutu

t

v o

t

uns sns mxpu {o {s zs ts x{xq

y

unp {u

s

s~ { xr u wo ~s n ppu von o zs

t

s sn ps n {on po

t

u~xs vonxzx~un

y

von puwx~un

y

unp wxr u ~ rs um uqtun lzo~ k€ k „ksn u €o zxuq pu kuzs

t

u… r un von puwx~unun utv urutoz xuqpuvo

t

uns ‚

†‡ˆ

P

‰Š‹Œ Œ

s

Œ

n

M

Œ

s

Œ

l

ŒŽ

ovo q

t

s

y

unp wxr u~ rsxqustun rs u

t

u

s

r uzu{ ~uz vonoquvun vo qto {yunpun un ut r uz u{ vonpuwx~un lqun p

tu

u vono zssun

t

~un

y

u rsy u

t

uws v ur u {uw uz u~ vono quvun{lro zvon pu

s

x~unv lwunr x

y

yu pslqunp

t

xu

y

unp{o {s zs tsun utxwsu| w u{v us}u~xn ‚

†‡

Ru

mu

Œ

s

n

M

Œ

s

Œ

l

Œ Ž

‘‚}‚‘ ku pus { unutu~ von

y

xz

u

~un vonpuw x~un un ut rs k€k ƒ o zu

t

s } ’o

s

u “pxton€ou{u

t

un” urun pun€ uyxv u

t

onklm lno pl ql•

‘‚}‚– ku pus { unu vonpuwx~un un ut v ur u to zxuq pu vouns

t

vo wo q

t

u k€k ƒo z us

t

} rs’o wu“pxton€ o u{ u

t

un” ur unpun€uyxv u

t

onklm lnoplql•

†‡—

T

˜™˜Œ

n

P

‰š‰

l

››Œ

n

‘‚œ‚‘ nxt {on po

t

u~xs von

y

xzx~un vonpuw x~un un ut rs k€ k ƒo zu

t

s } ’o

s

u “pxton€ou{u

t

un” urun pun€ uyxv u

t

onklm lno plql
(21)

1.5

Ÿ

a

 ¡ ¢

a

£¤

e

 ¥¦§£ §

a

 

¨©ª©¨© «¬­®¬¬

t

¯°±²³

t

³

s

´ °­°µ³

t

³¬ ­ ³ ­³ ¶³ ·¬ ²¬ ¸¹¬ ­ ¶¬ ¸¬

t

º°­¬ º»¬· ²° ®°²° ­¼³ ·¬ ¼³ µ ¸°­°µ³

t

³¬ ­

y

¬­½ ¾¿½¬ ¶³¾¬ ¶³¹¬ ­

s

°»¬ ½¬³ »¬·¬­ ²¿¾ ¿¹¬­ ¿­À ¿¹ ¸°­ °µ³

t

³¬ ­ ¼ °µ¬ ­¾

u

t

­

y

¬ Á

s

°²

t

¬ ¶³·¬ ²¬ ¸¹¬­ ¶¬ ¸¬

t

º°º »°²³ ¹¬ ­ ¼ ¿º»¬ ­½¬ ­ ¸° º³ ¹³²¬ ­ ¶¬­ º °º ¸°²µ¿¬

s

¸°­½ °

t

¬· ¿¬­©

¨©ª©Â© «¬­®¬¬

t

´ ²¬¹À ³

s

ì ¼³µ ¸°­°µ³

t

³¬ ­ ³­³ ¶³·¬ ²¬¸¹¬ ­ ¶¬¸¬

t

º°º¸°²µ ¿¬

s

¸°­½°

t

¬· ¿¬ ­ »¬ ½³ ¸°­°µ³

t

³ Á ¬ ¹¬ ¶°º³ ¼ Á ³ ­¼À¬ ­¼³ ¸°º°²³ ­À ¬·¬­ ¶¬ ­ º¬

sy

¬²¬ ¹¬

t

¼°· ¿»¿­½¬­ ¶°­½¬ ­¸°­ °²¬ ¸¬ ­º±¶°µ¸°­½¬ ¼ ¿·¬ ­ÄÅ Ä»¬ ½³º¬

sy

¬²¬ ¹¬

t

¸°

t

¬ ­³ ©

1.6

Æ§Ç £

e

È

a

£ §É

a

¤

e

  ʦ §Ç

a

 ÆÉË §Ìǧ

ͳ

st

°º¬

t

³¹¬¼ ¹²³ ¸¼³³­³

t

°²¶³ ²³¶¬ ²³Î»¬ ½³¬ ­

y

¬³

tu

Ï ¨©Ð©¨© Ĭ ½³¬ ­Ñ

w

µ

Ĭ ½³¬ ­ ³ ­³

t

° ²¶³²³ ¶¬ ²³ ·¬µ¬ º¬ ­ ¾ ¿¶¿µ Á ·¬µ¬º¬­ ¸°­½°¼¬· ¬ ­Á º±À

t

±Á ¸°²¼ °º»¬· ¬ ­Á¬ »¼À ²¬¹Á¹¬

t

¬¸°­½¬ ­À¬ ²¶¬ ­¶¬®

t

¬ ²³

s

³©

¨©Ð©Â© Ĭ ½³¬ ­Ò¼³

Ĭ ½³¬ ­³¼³

t

°²¶³²³¶¬ ²³ª»¬ »Á¬ ³

y

t

¿Ó

¨©Ð©Â©¨Ä¬ » Ò ´ °­¶¬· ¿µ

u

¬ ­Á º° ­Ô¬ ¹¿¸ ¿²¬³¬ ­ ¼°º ¿¬ · ¬µ

y

¬ ­½ » °²· ¿»¿­½¬ ­ ¶°­½¬ ­ ¸ °­°µ ³

t

³¬ ­Á º°µ³ ¸¿À ³ µ ¬

t

¬ ² »°µ ¬¹ ¬­½Á ¸ °²º¬ ¼¬µ¬· ¬ ­Á

t

¿¾ ¿¬­ ¸°­°µ³

t

³¬ ­Áº¬­®¬ ¬

t

¸°­ °µ ³³ ¬­

t

¸°­°½¬ ¼¬ ­³

st

³µ ¬·¶¬­¼³

st

°º¬

t

³¹¬¼¹²³ ¸¼³©
(22)

ØÙÚÙÛÙÜÝÞß ààà áâ

t

ãäâ åâæ âç è

t

è Þæ é êâæ ë Þìíî ïÞç ðï Þç

y

Þæñ ß â òìÞè

t

Þæ äâæ ñÞæ îâæâç è

t

èÞæ é êâçèîíó è ô çã ìÞõ è îâæâç è

t

è Þæ é öÞìóã ò

y

Þæ ñ ä èâçè

t

t

è é äâ õÞ èæ îâæâç è

t

èÞæ é

t

â ìæ è ì îâæ ñÞ êß èçÞæ ä Þ

t

Þéí÷ è ëãß Þ èæ õó òíêâæ îâæâçè

t

èÞæ ä Þæ êâ

t

ãäâÞæ Þç è õ è

s

ä Þ

t

ÞÙ

ØÙÚÙÛÙøÝÞß àù úÞõ èç åâæâç è

t

èÞæ é

y

Þè

tu

ïÞõ èç îâæâç è

t

èÞæ

y

Þæ ñ ßâ òíî Þ íòÞèÞæ ïÞõèçðïÞõ èçîâæâçè

t

èÞæõâò

t

Þîâ êß ÞïÞ

s

ÞææÞÙ

y

ØÙÚÙÛÙûÝÞßùüâ õè êîíçÞæä ÞæýÞòÞæ éê âæ ëÞìíîõ èê îíç Þæä Þò èïÞõ èçîâæâç è

t

èÞæ ä ÞæõÞòÞæ

y

Þæñä è Þêß èçõâ ïíß íæñ Þæäâæ ñ Þæîâæâç è

t

èÞæóâ òõâß íóÙ

ØÙÚÙÜÙ ÝÞñèÞæþìïèò

(23)

e

a

a

ÿÿ

t

!"

#!

u

t

$ %! & '

su

" ( )! *'!+

s

) ,

h

il

-

l

./0 12

n

g

y

tu

' + % & $

t

%'+ & $!+

t

&( !

t

3

w

) ) 4

t

!

(+ % % ( ($ ( %

w

t

$ 5 $ ( '

t t

! %)!" ( )$% ) ( ) $& % !

u

t

6

t

4*4&

Zeitlin, Colleta, Megawangi, dan Bana

tunde

(1992:24) diperlukan dua faktor yang saling berkaitan, yaitu interaksi ibu dan

anak secara timbal balik dan pemberian stimulasi. Pengasuhan adalah bentuk

interaksi dan pemberian stimulasi dari orang dewasa disekitar kehidupan anak.

Anak adalah sebagai penerima stimulus yang kemudian memberikan respon.

Stimulus positif yang diharapkan berlangsung selama pengasuhan, misalnya

dengan mensosialisasikan kata

kata positif yang diperdengarkan kepada anak

sejak masih kecil, mengajarkan anak mengenai suatu konsep, mensosialisasikan

tentang peraturan dan sebagainya. Interaksi juga dapat diberikan dalam bentuk

sentuhan, gendongan, ciuman, pujian, dan sebagainya yang mencerminkan

ekspresi emosi pengasuhan serta timbal balik antara pengasuh dan anak. Ekspresi

emosi ini penting agar anak dapat merasakan emosi, sehingga ketika tumbuh

dewasa maka anak dapat menyampaikan emosi tersebut kepada orang lain

disekitarnya.

Menurut pendapat Myers (1992:24) menuliskan bahwa aktifitas

pengasuhan anak paling tidak mencakup beberapa aktivitas berikut yaitu

(24)

89:; <=><?; @ <@AB 898 C 9D;A@< E9D>8@F @< @

t

@

u

t

98E@

t

E 9D:; <=><?@ <B E@A@; @<B 8@ A@ <@ <B8 9D@

w

@

t

@ <@ AG

t

9D8@H >A898@ <=;A@ <B8 9<?@ I@D A@ <J@ D@C >@ < ?@;D B=@ < 898 9:;F@D@ C;:@ @ <@ A

s

@ A;

t

KB 8 98C 9D; A@ < A@H ;F H @

y

@< ? =@ < E 9D F@

t

;@ < E@ =@ @ <@ AB C 9D;<L 9D@ AH;=9< ?@<@< @A=@ <8 98C9D; A@ <

st

;8>:@H;A9E@=@ <

y

@BH 9D

t

@898C 9D; A@ < A98@ 8E >@< H MH; @:;H @H ; =9<?@ < C >=@@ <

y

@ N

y

O@H;F H @@ < ?

y

@

t

@

u

EM :@ @P 9AH ; A9E@=@ @ <@ AB 8 9<>D

u

t

Q9:HA

y

=@ :@ 8

Zeitlin, Megawangi, Colleta, dan Babatunde

(1992:23) adalah kasih sayang seorang ibu yang diukur dengan frekuensi

pertemuan, mendekap, menggendong, dan membelai atau mengajak bicara anak.

Dalam penjelasan Rohner (1990) pada bukunya

R ST

Warmth Dimension Of

Parenting

orang tua ideal disebut sebagai orang tua yang penuh penerimaan

dengan ciri antara lain hangat, perhatian, kasih sayang atau sebaliknya orang tua

yang penuh dengan penolakan yaitu mereka yang agresif dan bermusuhan,

mengabaikan, atau tidak peduli atas kehadiran anak.

Menurut pandangan sosiolog, pengasuhan adalah upaya untuk

mensosialisasikan hal

hal yang berlaku di dalam suatu masyarakat agar anak

dapat berperan secara efektif dalam masyarakatnya (Berns, 1997). Untuk itu

terdapat enam metode sosialisasi yang mungkin dilakukan kepada anak yaitu

afektif,

operant, observational, cognitive, social cultural dan pelatihan. Metode

afektif akan menghasilkan kelekatan,

observational menghasilkan pemodelan,

cognitive menghasilkan penjelasan dan intruksi,

social cultural

menghasilkan

tradisi, sedangkan pelatihan menghasilkan pertukaran dan kerjasama. Meskipun

orang tua adalah pengaruh utama serta sumber daya utama bagi pertumbuhan dan

(25)

WXWY XZ[ \] ^X_` ab]\ bZ b ]c d ba `Z` ]b_XZ b

t

XW bZe W Xf` b W bg be Wb

sy

b_b] b

t

e f bZ ]hZ ia`] ^bf b Wb

sy

b_b] b

t

f`WbZ b bZb] `Zjjba

t

b] bZ WXWY X_` ]bZ ^XZjb_

u

k f babW

t

\WY \k]XWY bZ jbZ b]c

lb

y

b ^ XZjbg\kbZ h_ bZj

t

\b

WXW ^\Z

y

b`

t

`^X

t

` ^X

y

bZj Y X_Y Xf b fbabW WXZ jbg \kbZ b]cmf bnjbb

y

^XZjbg\kbZh_bZj

t

\b

VcUcUcUc lb

y

boXZjbg \k bZ pqr

rit

st us v

o

h

b

t

b

u

w

t

h_`

t

X_

lb

y

b^XZjbg \kbZ`Z`WX W` a` ]`x`_` yx` _`^XWY b

t

bg bZf bZ^XWY X_`bZb

t

\_ bZ ]X

t

b

t

e ]X

t

b b

t

bZ

y

bZj YX_g` ib

t t

b]

t

X_YbZ[ bk]bZ e

t

\Z[

u

t

bZ h_ bZj

t

\b

y

bZj

t

`Z jj`

\Z[ \] ]X^b

t

\kbZ e h[ h_`

t

b

s

h_ bZj

t

\b

y

bZj ]\ b

t

e ^XZ X

t

b^bZ b

t

\_bZ

y

bZj Y X_ g`ib

t

]b]\ f bZ

t

bZ ^b ^XZ z Xa b

s

bZ c w_ bZj

t

\b f XZjbZ jb

y

b h[ h_`

t

X_ W XZ X] bZ ]bZ ^bf b ab

t

` kbZ ]X]\b

s

bbZ fb_`^bf b W XWY X_` ] bZ ^XZ z Xa b

s

bZ e W XZ \Z[

u

t

bZb]e WXZX_ b^]bZ f` g`^a` Z

t

` Z jj`ef bZ]\_bZjf babW^XWY X_`bZ] bg` kg b

y

bZjc {bY X

s

&Martin (2003)

menyatakan bahwa orang tua yang otoriter cenderung terdapat pada keluarga yang

mengalami masalah keuangan, kaum minoritas, dan orang dengan agama yang

konservatif.

2.1.1.2.

Gaya Pengasuhan Authoritative atau Demokratis

Orang tua dengan gaya demokratis ini dikenal sebagai orang tua yang

moderat, mereka memberikan batasan dan aturan namun mereka melihat adanya

setiap konsekuensi yang bersifat naluriah pada anak dan amat toleran terhadap

adanya kesalahan pada perbuatan anak. Menurut Lamborn (1991), Clawson &

Robila (2001), orang tua dengan gaya pengasuhan demokratis menerapkan

keseimbangan antara disiplin dan pemberian kasih sayang. Orang tua fleksibel dan

(26)

~€ ‚€‚ ƒ„ … †‚ ƒ‡ ‚€ ˆ‚ ‰ Š† € ‰Š€ ~„‹ ‰„ †

t

Œ€€

u

t

~€ ‡ ‚ƒ

t

Œƒ€

y

€ Ž ~„

t

‚ƒ‡† €€

y

||} ‘

y

’ ‚€ ŽŠ Œ “ € ”•

rm

issiv

•

–ƒ € Ž

t

Œ ~‚€Ž €Ž 

y

‡ ‚€Ž Š Œ “€ —•

rm

issiv

• …~‡ 

t

‚€‚ƒ „ †‚ “ ~„ƒ € € † ~€ “€ Ž 

t

Š ‚ƒ

t

 ƒ ‚Š‡ ˜€Š„™

t

‚ƒ “~ ‡ € † € Œ€ ‚ „‰ „† „ † ˜€ƒ ˜‰

y

€ Ž †Œƒ € Ž †‚‡~ € † Š‚ ƒ

t

 ‚ ‹‚ƒ „†€ ‹ Š €

t



t

Œƒ €

y

€ Ž

t

„~† ‚  ~„  š‚€Œƒ

u

t

›Œ ƒ „€ ~ œ| žŸ ˜ƒ € Ž

t

Π

y

€ Ž

p

•

rm

issiv

• 

t

‰‚ ‰Œ Š  ~‰  ‚€ ~„Š „‡ ‰„€† € € † … ˜ƒ €Ž

t

Œ  ‰‚‹ „ “ ƒ‚Š ‡ ˜€Š„™ ~ƒ „‡ ~ ˜ƒ € Ž

t

Π

y

€ Ž  ¡¢ £¤¥¦¢¦ ¥§¦ ¨©

t

‚ƒ“~‡ †‚‹ŒŒ “€ € † … €  Œ€ ‚ƒ‚† 

t

„ ~† ‚ ‹‚ƒ„† € ‹ 

t

Š€€ Ž

y

t

‚‡

t

~€‡

tu

t

‹ Ž„‡ ‚ƒ „‰ †Œ€† 

||ª ‘

y

’ ‚€ ŽŠŒ “€«

n

in

vo

lv

•¬

‘

y

 ‡‚€ Ž Š Œ “€ „€ „ ˜ƒ € Ž

t

Œ  Š‚­ƒ Œ Œ  ‚  „‰ „† „

t

Œ€

u

t

€ ~€ ‹ 

t

Š€

y

€ Ž „€ „ ‰ ®‚  „† „€ ‡Œ ‰ ~‰  ‚ƒ‚Š ‡ ˜€ ‡ ~  €†  –ƒ € Ž

t

Œ  ~‚€Ž € Ž 

y

 «

lv

• ¬

vo

in

n

‚ƒ ‰„ “

t

t

‚€ Ž ‹ „† € ~€ ‚€ ˜‰ † †‚‹‚ ƒ ~€ € †  ¯‚‹‚ƒ~€ €† Š ‚˜‰ “ ~„‹  „† € ‹ “† €

t

„ ~†

t

‚ƒ~‡ 

t

†‚

t

‚ƒ ‰„‹ 

t

€ ˜ƒ €Ž

t

Π

t

‚ƒ

u

t

~‰‡ ‚€ Ž‚ ‹€Ž €‚  ˜Š „~€†‚ 

t

€Ž€Š˜Š„‰€ †  | °‚ ˜ƒ „’ ‚€ ŽŠŒ “€

°‚ ˜ƒ „ ‡‚€ ŽŠ Œ “€

y

€Ž ~„†Œ„‡ ~ƒ „ ‹ “€ ˆ ƒ œ ’ ‚€ ~„~„† € ±€ † ®‰ ¯‚ ‰Œ ƒ Ž… ²|² ³ ªªŸ ‚€Œƒ

u

t

›‚ ƒ€ œ|´Ÿ ‚€

y



t

†  € ‹ “µ ‡‚€ ŽŠŒ “€ ‚ƒŒ‡ † € ‡ ƒ˜Š ‚

s y

€ Ž ‹‚ƒ‰ €ŽŠ Œ€ Ž

t

‚ƒ

s

u

‚€ ‚ƒ

u

s y

€ Ž ‚ ‰„‹ 

t

† € „€ ‚ƒ†Š „
(27)

¼½¾¿ÀÁ ÁÀ ¼Áà ÁÄ Å Æ À ¾ÁÇ ¿ÈÁÀ Å Á¼Á ÁÀÁÂ Ä Æ ÀÉ Á¿ŠŠÁ¼Á ÊÆ ÊÆ Ë ÁÅ Á

t

Æ Ì Ë ½ ¼ÁÇ ÁË ¼ÁÃÁÄÅÆËÂÆÄ Ê ÁÀ ¾ÁÀÄ Á À¿Ç½ÁÍÎÆÌ˽ Ï

t

ÆÌ˽

t

Æ Ë

s

Æ Ê¿Î

y

Á½

tu

ÐѺÑÐѺÑÒÆ Ì˽ÓǽÂÌÁÀÁýǽ

s

ÒÆ Ì˽ Åǽ ÂÌÁÀÁà ½Ç½

s y

ÁÀ ¾ ¼½ ¿À ¾ÂÁÅ ÂÁÀ ÌÃÆ È ÔËÆ ¿¼ ÄÆ ÀÕÆà ÁÇ ÂÁÀ ÊÁÈÖÁ ÂÆ Á¼ÁÁÀ Õ½

w

Á ¼ÁÀ Å ½ ½ËÁÀ Ç ÆÇ Æ ÌËÁÀ ¾ ÄÆÄÅÆ À ¾Á Ë ¿È½ ÅÆ˽à ÁÂ¿Í Ç ÆÄÆ ÀÎÁËÁ ÂÆ Á¼Á ÁÀ Õ½

w

Á ¼ÁÀ Å ½Â½ ËÁÀ Ç ÁÁ

t

½À½ ¼½ÅÆ À¾Á ˿Ƚ ÌÃÆ È ÅÆÀ¾ÁÃÁÄÁÀ ÄÁÇ Á ÃÁÃ

u

Ç Æ ÇÆ ÌËÁÀ ¾Ñ ×Æ Ë¼ÁÇÁËÂÁÀ ÅÆËÂÆÄ ÊÁÀ ¾ÁÀ ¿Ç ½ÁÀ

y

Á Ä ÁÂÁ Å ÌÃÁ ÅÆ Ë½Ã Á¿ ÇÆÇ Æ Ì ËÁÀ ¾ ¼½Ê ƼÁÂÁÀ ÄÆ ÀÕ Á¼½ÊÆ ÊÆ Ë ÁÅ Á

t

ÁÈ ÁÅ

y

Á ½

tu

Ä¿ÃÁ½ ÅÆ˽̼ÆÌË Áà ØÙÇ ÁÄÅ Á½º

t

ÁÈ¿ÀÚÍÅÆ Ë½Ì ¼Æ ÁÀÁà غ Ç ÁÄ Å Á½ Û

t

ÁÈ¿ÀÚ ÍÅÆ Ë½Ì¼Æ ÜÝÞß

i

à ØÛ Ç ÁÄ Å Á½ á

t

ÁÈ¿ÀÚ ÍÅ Æ Ë½Ì¼Æ

l

Þâ ã

n

à

y

ØäÇ ÁÄÅ Á½ ººÎÁÈ¿ÀÚ Í¼ÁÀÅÆ˽ ̼ƾÆÀ½

t

ÁÃØËÆÄÁÕ ÁÚ

åÆÀ¿Ë

u

t

ÔËÆ ¿¼Í ÅÆ À ¾Á ÃÁÄ ÁÀ

y

ÁÀ ¾

t

Æ ËÕ Á¼½ Å Á¼Á

t

½ ÁÅ ÅÆ Ë½ Ì¼Æ ÁÂÁÀ ÄÆ ÀÆ ÀÎ ¿ÂÁÀ ÂÆ ÊÆ ËÈÁǽ ÃÁ À ÅÆ Ë½ Ì¼Æ Ç Æ ÃÁÀÕ

u

t

À

y

ÁÑ Ó Á¼Á ÅÆ Ë½ Ì¼Æ Ì ËÁÃ Í ½À¼½æ ½¼¿ ÄÆÄ ÅÆ ËÌÃÆÈÂÆÅ ¿Á

s

ÁÀÍÂÆÇ ÆÀÁÀ ¾ÁÀÍ ¼ Á˽Ì˾ÁÀÄ¿Ã

u

t

À

y

ÁÍÇ Æ¼ ÁÀ ¾ÂÁÀÅ Á¼ ÁÅÆË½Ì¼Æ ÁÀÁà ¼½ÅÆ ËÌÃÆ È ¼ Á˽ Ì˾ÁÀ ÁÀÁà ÀÁÑ

y

ç ÆÄ Æ ÀÎ ÁË Á Å Á¼Á ÅÆ Ë½ Ì¼Æ ÜÝÞß

li

à ½À¼½æ ½¼

u

ÄÆÄ ÅÆ ËÌÃÆÈ ÂÆ

s

Æ ÀÁÀ ¾ÁÀ ¼Á˽ ÌËÁÀ ¾

tu

ÁÀÁÍ

y

y

Á½

tu

ÁÀÁÂ ÅÆËÆÄ Å ¿ÁÀ ÄÆ À

y

ÆÀ ÁÀ ¾½ Á

y

Á ÈÀ

y

Á ¼ÁÀ Ç Æ Ê Áý ÂÀèÁ Á ÀÁ à Á½ à Á½ ÄÆ ÀÆ ÀÁÀ ¾½

y

½ Ê¿À

y

ÁÍ ¼ÁÀ ÄÆ À¾½ À¼ÆÀÎ ½é½ÂÁǽ ÁÀ¼½Ë½À

y

ÁÇÆÇ¿Á½ÂÆÇ ÁÄÁÁÀ êã ëìã

r

ÌËÁÀ ¾

t

¿ÁÀÁ Ñ

y

Ó Á¼ÁÅÆ Ë½Ì¼Æ

l

(28)

ñòó ôõö÷ øùú û

kso

n

s

üý þÿ ý ÿ

i

o

ry

÷ ô ó

t

ö òó üý þÿ

isis

y

÷ ÷

y

t

ô÷

w

t

÷òô ÷÷ó÷ó ó ò ÷ õ÷ó ÷ õó ÷

u

t

÷òô ö ô õô÷÷

y

ó÷ òô õó õö õó

y

÷

t

ò ó÷ ò÷ô ÷ ô ò õ ò

t

÷ ò ÷ ô ÷

sy

ò ô

t

ó ÷ó ÷ ô ÷ ÷ ÷÷ ò ñòó ôõö÷ ó óôó ÷ ÷ ÷÷

y

ó ÷ óòô÷ ôò÷ ÷ò

u

t

÷

y

÷

t

òó õ

u

õõ ö ò÷

t

ó ô ÷

s

t

õ õö ò÷ ÷ ó ò ô õ ÷

y

÷ ò

u

t

÷

y

÷ ÷ óô ø

xperience

ô ÷ ò ó ôó ÷ ÷ ôõ õ ö ò÷ó õ

t

÷

÷ ÷ ÷ ñòó ôõö÷

y

÷ ÷ ó÷

w

òô ÷÷ ÷

ô ÷ ö ó ÷ó ó

u

÷ ô ÷

t

õó õ

t

ó ôòóõó

s

ôó ÷ ò ÷

su

÷

õ ÷ ÷ õó ó÷óó ÷ ÷ ÷ ñ òóôõ ö÷ ÷ ÷ óôó ÷

t

ò

t

óô÷ ó ÷ ò ôõó ÷ ô ÷÷ ó÷ô÷÷ õ ôó ó

y

ôó÷ ô÷ òô ÷÷ ö ó÷ó

v

ó ó ÷ õó÷ ÷ ó ÷

t y

÷ ÷óô ó ò

u

t

÷

t

ò

t

÷ ôò÷ ó

tu

ó ÷ òô÷ ö õ ó

driving force

dari perilaku.

Pendapat Erikson ini berbeda karena mempelajari

Healty Personality

bukan

individu yang

Neurotic

seperti yang dipelajari oleh Freud. Perbedaan lain

adalah Freud menekankan pada

Infantile Sexuality

sementara Erikson melihat

perilaku anak sebagai akibat dari pengaruh lingkungan sehingga baginya struktur

kepribadian dasar pada umur 5 tahun adalah bukan sesuatu yang

Fixed

, seperti

yang dituliskan Turner &Helms (1991:46)

(29)

"#$%& '(& )$ *+*,&(&

s

- #+.*'*

t

)*+ )%&

t

&)*+ #%

t

u

t

* -* )*%#+*

t

#$%& &+&

t

&.*) .& .*( *%)*+ '*. * /0& #)( '#%&-#+ .*+ .*

t

* $ 10#)2 & 3 ( #4& +55* ./ )/ + 5*+

t

#%4 *.*'

t

#$%& &+& )#1*+

y

*)*+ 1 #%(& 3*

t

(/ 10#)2& 36 7% #

u

. .&)%&

t

& ) )*%#+* - #+ #)*+) * + '*.* ( #)(/ *,&

t

*

s

-*( * )*+ *) )*+*) .*+ -#+ 5& +2#%'% #

t

*(&)*+ -& - '& 6 8 #-#+2*% * 9%& )($ +- #- '#%, / *

s

)*0 & *+'(& )$ ( #)(/ *,.#+5*+-#+*-1*43 *)2 $%1/ .*

y

*:( #'#%

t

& *.*+

y

* ;

g

o

st

< ;

g

n

th

dan identitas dari pada

;

g

o

=;

fense systems

. Namun

Erikson juga memperoleh kritikan karena lemahnya hubungan studi kasusnya

dengan kesimpulan yang disusunnya.

2.1.2.2.

Cognitive Developmental Theory

Pencetus teori ini adalah Jean Piaget.

Cognitive berasal dari kata

cognition

yang berarti berpikir, menjelaskan dan memahami. Piaget memperlihatkan bahwa

tahapan perkembangan berpikir individu berkembang secara dinamis sebagai

interaksi antara kematangan diri secara biologis dan pengalaman dengan

lingkungan. Tahapan perkembangan berpikir tersebut adalah

sensory motor (0

sampai 2 tahun),

preoperational (2 sampai 4 tahun),

concrete operational (5

sampai 12 tahun), dan

formal operational ( lebih dari 12 tahun).

Teori ini menjelaskan tentang kemampuan untuk memprediksi (seperti

antisipasi atas konsekuensi yang akan muncul setelah mengerjakan sesuatu), dan

kemampuan menggunakan simbol, misalnya melalui kata

kata. Berdasarkan

kemampuan pikirnya tersebut maka tugas orang tua adalah untuk memahami pola

pikir, cara dan kemampuan pikir anak sesuai perkembangan usianya sehingga

(30)

@ ABCD

t

E DEAF AGA GHIJKALMN A L DN BK LB CA O DEBP BEB I

t

DKPB QBO Q DRA IAN A GDS DK QBN BIT

st

KM GJ

u

KT QBI LBCBAEB IB RM ICNA NDK

t

B OK HNDN I

y

B L DK FB I CN M I CU @ AB CD

t

E DI

y

B

t

B GB IL BPVB

s

D

t

AB OE B GP FM GEDE A FA GAGDS DKQBN B I

t

DK

t

DIJ

u

y

B I C QA

t

MKM IGB IT

E AN BF IB

y

LBPV B ND

t

ABO LB

y

A EDEAF AGA K DN O HI BIC

y

NBE B

s

BB

t

QA

s

DIJMP LAL AK I

y

B

y

B IC QAIBE BGB I K DR FDGU WDK QB

s

BKGB I O DIDFA

t

ABIIB

y

@ ABCD

t

E DIXDFBN GBI LBPVB NDAK AIC QDI CB I O DK

t

BE LBPB I ME MK E B GB KDR FDG LBA

y

QACB IJ AGB I QDICB I O DICB FBEB I LB

y

A

t

DKN DLM

t

QB I OK HN DNI

y

B L DKMLBP E DIXB QA E DGB IAN E D LBK

u

y

B A

tu

st

KM GJMK ON A GHFA CANI

y

BU Y

t

KM GJMK ONAGHF HCA

s

AIA

t

A QB GFBP N DE B

t

B EB

t

B QA

t

MKM IGB I E DFB AIGB IN DLBCBAPBNA FAIJ DKB GNA

y

B ICGHE O FDGNBIJBKBRB GJ HKL A HFHCA

s

QBIRB GJHK O DICB FBEB IU ZDRA IANA FB AI B I C

y

QAM F ANGB I

t

HF DP @ AB CD

t

QB FBE LM GM I

y

B [\ ]^

h

o

lo

g

y o

f Intellegency

BQB FBP LBPVB GDSDK QB

s

BI LBCB AGBI N MB

tu

D

quilibrium, keseimbangan dan harmoni penyesuaian atau pertukaran anatara

manusia dengan lingkungannya. Piaget juga percaya bahwa keseimbangan ini

tidak serta merta dicapai, melainkan melalui proses adaptasi yang dilakukan

melalui kegiatan. Kegiatan yang mampu dilakukan tersebut untuk selanjutnya

membentuk keseimbangan baru, dan seterusnya. Jadi menurut Piaget, tidak ada

kecerdasan yang bersifat tunggal dan akhir, melainkan bahwa kecerdasan seperti

system yang terus hidup dan beraksi berproses, sebab Piaget sangat tertarik

kepada kerja pikiran atau

mental activity

(Ginsburg and Oppera, 1979).

2.1.2.3.

Behaviorisme

Jika psikoanalisis tertarik pada apa yang dirasakan, dipikirkan dan

diimpikan oleh individu, maka teori behaviorisme tidak tertarik pada hal tersebut

(31)

abc bba b

y

bdecf g hij bgbdfdcf kfc lmabc b bab

s

bj bihn aod b

t

b

u

ihbgn ff dcfkf c l n bb

t

phdc bab

t

gbd qf degldebd hgn r hid bq n hah i

t

f

st

f p lq

u

s

kfnlbq c bd nlbib st biif h

s

&

Libert 1991) .

Salah satu ungkapan terkenal ahli behaviorism adalah seperti apa yang

diungkapkan oleh John B. Watson berikut ini :

g

iv

u

m

u v wxyu

n

z uv {

th

y in

fants, well informed, and my own specified

world to bring them up in and I ll guarantee to take any one at random

and train him to become any type of specialist I might select doctor,

lawyers, artist, Merchant chief, and yes, even beggar man and Thiess,

regardless of his talents, penchants, ten decencles, abilities, vocations, and

race of his ancestors .

(Berikan padaku selusin bayi yang sehat, pengetahuan memadai dan dunia

khusus disekitarku untuk membesarkan mereka, dan aku akan menjamin

untuk melatihnya menjadi apapun yang aku mau, apakah itu menjadi

dokter, pengacara, artis, pedagang, bahkan bisa jadi pengemis dan pencuri,

tanpa memandang bakatnya, asal usul, kemampuan maupun rasnya.

Teori ini memfokuskan pada konsep perilaku berulang yang dilakukan

seseorang jika diberikan

reward

dan tidak dilakukan atau hilang (extinction)

jika diberikan

punishment

atau sanksi. Ahli seperti Watson, Pavlov, dan Skinner

adalah pencetus teori behaviorisme. Kontribusi Pavlov pada behaviorisme adalah

bahwa setiap proses belajar (learning or conditioning response) akan terjadi bila

stimulus netral (Neutral Stimulus seperti bunyi bel) dipasang atau disertai oleh

unconditioned stimulus (seperti makanan) secara berulang ulang.

B.F. Skinner adalah behaviorist lainnya yang membahas tentang teori

reinforcement dan

reinforcing stimulus. Teorinya kemudian dikenal sebagai

Operant Conditioning,

Instrumental learning dan

Skinnerian Conditioning. Pokok

bahasan pada

operant conditioning adalah pada dorongan, penguatan yang disebut

(32)

~ €

w

 ‚ ƒ „…„† ‡ˆ ‰Š „† ‹ˆ …ŒŽ „Šˆ  ŠŒ ˆ †‡ˆ ‘ˆ‡ ‰ ‡ „Š „ ’ˆ

t

‰„’ˆ „…„† … †‡ˆ ’ ˆ

y

„†‹ ’Œ“‰”„‡ Œ† ‹„†“Œ’” †” Œ“

t

„ „•

– „†‡ „†‹„† Ž Œ „‘ˆ  “ˆ

st

”Œ†‹„’‰„† „‡ „Š„ ‰”„„

y

”Œ† ‹‰„

t

„†

t

Œ“ „‡ „” ”Œ“ˆŠ„…‰ ”’ˆ

t

ˆ —

y

„† ‹ ‡ˆ Š „…‰…„† „†„… ŒŠ„Š ‰ˆ ”Œ Ž Œ“ˆ„† ‡ ‰…‰†‹„†˜ ”‰™ˆ „† Ž „ˆ … Ž Œ“’ ˆ —„

t v

Œ“Ž „Š „‰”‰† † † ‘ Œ“Ž„Š• šŒŽ „Šˆ …†

y

„ ”Œ“Ž ‰„

t

„† „

t

„

u

”Œ “ˆŠ„…‰ †Œ‹„

t

ˆ— ‡ˆŽ Œ“ˆ …„†„Ž „

t

„†‰†›

u

…ˆ ‡ „…

t

‡ˆ‰Š„†‹ˆ ‡ Œ† ‹„†”ŒŽ Œ“ ˆ „†‰…‰„† „

t

„

u

’ „†…’ ˆ• – Œ†œ Œ

tu

s t

Œ “ˆ Ž Œ„‘ˆ “ˆ’  Œ ™‰‹„  ŒŠˆ„

t

Ž „ „  „†‰’ ˆ„ ’ Œ”Œ“

t

ˆ Œ’ ˆ †

y

„† ‹ Œ…„†ˆ

st

ˆ’˜ ‡ „Š„ „“

t

ˆ Ž „„ ’ Œ

t

ˆ„”

st

ˆ‰Š

u

s y

„ † ‹ ’„ „ „… „†  Œ† ‹„’ˆŠ…„† “Œ’” †„† ‹

y

Ž Œ “‰Š „† ‹•

ž• |• ž• Ÿ•  ¡¢

i

£¤ € ¥¦

n

g

§ ¨€

o

ry

– „“„ ”Œ†œ Œ

tu

s t

Œ “ˆ ˆ †ˆ  ŒŠ „…‰…„† …„™ˆ„ †

t

Œ“„‡ „”

t

Œ “ˆ Ž ŒŠ „™„“ Ž ‰…„† „†

y

„ ‡ „“ˆ ’ˆ

t

‰„’ˆ Š„Ž “ „

t

 “ˆ‰ „

t

„

u

‰™ˆ œŽ „ ‡ ˆ Š„Ž “„

t

‰“ˆ‰˜ †„‰† ŒŠ„Š ‰ˆ ”Œ†‹Œ„

t

„† Š „† ‹’‰† ‹ ” Œ“ˆŠ„…‰ „† „… Ž „ˆ… ”„‡ „ ’ ˆ

t

‰„’ ˆ

y

„ † ‹

t

Œ“

st

“‰…›

u

“ ’ Œ”Œ“

t

ˆ ‡ˆ Š „Ž “„

t

‰“ˆ ‰  „‰”‰† ”„‡ „ ’ ˆ

t

‰„’ ˆ

y

„† ‹

t

„…

t

Œ “

st

“‰…› ‰“ ˆ ’„Š †

y

„ ‡ „Š„  “‰„† ‹ …ŒŠ„’˜

t

Œ ”„

t

”Œ“ „ˆ† „ †˜ ‡ „† Š„ˆ† Š „ˆ †• © Œ“Œ…„ ”Œ “œ „

y

„ Ž „„ ”ŒŽ Œ“ˆ„† “Œ

w

„ “‡‡ „† ”‰†ˆ’Œ†› „…„†  Œ”Œ† ‹„ “‰ˆ”Œ“ˆŠ„…‰˜Œ

t

t

„”ˆ Œ“Œ…„™

u

‹„ ”Œ“œ „

y

„ Ž „ „

su

„

tu

’„„

t

ˆ†‡ˆ‘ˆ ‡ ‰ „…„† Œ† ‹Œ“™„…„†

s

Œ’‰„

tu

 Œ’…ˆ

t

ˆ ‡ „… ‡ˆŽ Œ“ˆ „‡ˆ „• – Œ†œ Œ

tu

s t

Œ “ˆ ’ œˆ„Š Š Œ „“†ˆ†‹ ™‹„

u

Œ†„ …ˆ †ˆ

y

Ž „„

s

Œ’ Œ “ „†‹ „… „† Ž ŒŠ„™ „“ ‡ Œ†‹„† Œ† ‹„„

t

ˆ ”Œ“ˆŠ„ …‰ “„†‹ Š „ˆ †

y

„ † ‹ ‡ˆ’ŒŽ ‰›‡ ŒŠ•ª„†‡ ‰“„ „‡ „Š „ ’ „Š „ ’„

tu

„Šˆ «¡¢

i

£

l

€ ¥¦

n

g

y

„ † ‹›Œ“… Œ†„Š‡ Œ† ‹„†…†’Œ”

vi

¢ ¦

o

u

s

 €

in

forcement

‡ „†

vicarious punishment

˜

y

„ˆ

tu

‡ “ †‹„† ‡ „† ’„ †…’ ˆ

y

„† ‹ ‡ˆ „ „

t

ˆ ‡ „ “ˆ  “ „†‹ Š„ˆ †
(33)

®¯°± ²³´°µ ³ ¶

tu

·°µ ¸´

u

t

¹° ¯¯

& Mischel orang tua dan anak

mempengaruhi dan mengatur perilaku satu sama lain, sehingga dikatakannya

sebagai

º

h

il

»¼

s

½

ffect approach

. Ahli lain yang berakar pada teori ini adalah

Gessel dan Lewin (1935) khususnya melihat adanya suatu proses transaksi,

dimana kehidupan seperti jaringan yang saling berhubungan dan tergantung satu

sama lain sehingga bila salah satu aspek dari kehidupan terpengaruh, maka aspek

kehidupan lain akan terganggu. Pada remaja misalnya adanya perubahan fisik

akan mempengaruhi aspek kehidupan remaja lainnya seperti

image diri,

kepercayaan diri, kenyamanan, dan lain

lain. Menurutnya remaja berbeda

dengan masa kanak kanak yaitu masa terjadi perubahan, ketidak pastian, dan

ketidakyakinan diri, karena harapan dari lingkungan sosial, tuntutan untuk

menghilangkan sifat kekanak

kanakan membuat remaja harus menyesuaikan

diri. Adanya keunikan sifat pada remaja akan menentukan bagaimana cara orang

tua menghadapi remaja yang menurut Lewin merupakan masa

turbulent time

.

2.1.2.5.

Genetic and Heredity, Personality theory

Personality atau kepribadian mencakup sikap, nilai, motivasi,

image diri,

sikap dan perilaku dalam menghadapi frustasi atau kekecewaan. Kepribadian ini

tidak dapat diprediksi saat bayi lahir namun terlihat polanya selama

perkembangan individu menjadi dewasa. Penelitian yang dilakukan pada anak

kembar yang terpisah atau dibesarkan bersama, memperlihatkan bahwa

karakteristiknya seperti intelektual, dipengaruhi oleh keturunan dan lingkungan.

Menurut Harries & Liebert, suatu penelitian pada anak kembar yang sudah berusia

(34)

ÀÁÂÃ ÁÄ ÅÆÇ Æ È ÉÊË ÌÍÎÏÐ

ity t

Ë ÏÑ

ts

seperti sikap

ÏÐ

tru

ism

, empati, kasih sayang,

sikap agresif dan asertifnya. Kontribusi genetic juga dijelaskan oleh peenlitian lain

yang menyebutkan adanya korelasi cukup tinggi antara kembar identitical yang

hidup terpisah dan antara kembar identitical yang dibesarkan bersama dalam hal

personality traits seperti sikap tradisional potensi social, penolakan kekerasan.

Ahli yang mengakar pada teori

p

ÊË ÌÍÎÏÐ

ity t

ËÏÑ

ts

adalah Diana Baumrind

dan Schaefer. Baumrind melahirkan konsep gaya pengasuhan atau

p

ÏËÊ

n

tin

g

styl

Ê

s

yang dipengaruhi oleh

ÉÊËÌÍÎÏÐ

ity t

Ë ÏÑ

ts

. Menurut

ÒÊËÌÍÎÏÐ

ity

Ó ËÏ

its

orang

tua akan menentukan bagaimana interaksi dan cara pengasuhan kepada anaknya.

Dia membagi

ÉÏËÊ

n

tin

g

styl

Ê

s

kepada tiga gaya yaitu

Ï ÔÕ

h

o

rit

Ï Õ

iv

Ê

(Demokratis),

ÖÔÕ

h

o

rit

ÏË ÑÏÎ

(Otoriter), dan

ÒÊ

rm

isisi

v

Ê

(Membiarkan), yang seluruhnya

dibentuk oleh kepribadian orang tuanya. orang tua dengan kepribadian terbuka,

tertutup, dan penyetuju diduga akan menjai orang tua dengan gaya pengasuhan

yang demokratis, sedngkan orang tua dengan kepribadian hati

hati, displin,

pencapaian diri, disiplin akan membentuk gaya pengasuhan yang authoritarian,

sementara orang tua yang neuroticism akan menerapkan gaya pengasuhan yang

ÉÊ

rm

issiv

Ê

dan kurang peduli kepada anaknya.

2.1.2.6. Teori Humanisme

Teori ini menekankan pada keunikan individu, potensi personal, dan

dorongan dari dalam diri setiap manusia. Oleh karena itu konsep diri individu, dan

bagaimana mengoptimalkan potensi manusia adalah perhatian utama pencetus

teori ini. Menurut Turner & Helms (1991) teori ini mempertentangkan dua teori

(35)

ÚÛÜÛÝÞ

s

ÛßÜÞà áâàã âäâãå

t

âãÞÝæ ÛÚÞ

t

Þã âÝ Ûàã Þ ç âÝÞàßçÛèÝ ÛÝåÞ

t

Þà

t

ÞÝ ÚÞ æ åÝÞÝÞç ãÞ Üâé âÝ â ÜÞàÞçÞ ÚêÞ

w

Þè æ ÞãÞÜàÞë

y

s

ÛêÞ ç âÝàÞ

y

âàã âäâãåÞãÞ çÞè ÚÞÝè çåÝ ê ÛêÞ

s

ãÞà Ý ÜÛÞ

t

âìëæ Û Ü

t

Þ ÚÛÚâ çâÝ âÝ ÛÚÞ ÚéåÞàåà íåÝê ÛÜÝÛÚêÞàáÞàãÞàÚ Ûà îÞé Þ âÞÝ í åÞ çâæÞæ â ã âÜâï

ðÞàãÞàáÞà ñÞæçßòë Ý Ûê

u

t

åèÞà è âãåé ÚÞàåæ âÞ ã Þà Úßí âäÞæ â ã âãÞçÞ Úà

y

Þ ÞãÞ ãÞ çÞ Ú æ åÞ

tu

è âÜÞÜÝ â ê ÛÜó Ûàó Þà á ãÞ Üâ

y

Þà á é Þç âàá ãÞæ Þ Ü Ý Û

y

Þ à á éÞ çâà á

t

âàááâï ñ Ûàå Ü

u

t

à

y

Þ Ú ßíâì

y

Þ à á çÛê âè

t

âàááâ ÞÝÞà

t

ÛÜê Þà áåà èÞàÞ

y

óâÝÞ Ý Ûêå íåèÞ à ãÞæ Þ Ü ã âêÞ

w

Þèà

y

Þ

t

ÛÜîÞéÞ âï ôåÞ Ý Ûêå íåè Þà ãÞ æ ÞÜ ÚÞàåæâÞ

t

Û Üæ Ûêå í ÞãÞ çÞè

p

h

ysio

lo

g

i

õö÷

w

ø

ll

ùø

in

g

dan

úö ûø

ty

. Sementara kebutuhan paling tinggi

adalah aktualisasi diri, yang tercapai saat terpenuhinya seluruh kebutuhan hidup

seseorang. Menurut Maslow setiap individu memiliki motif dan dorongan untuk

mencapai keunikan dari potensi dirinya, kapasitas dan bakatnya, yang disebutnya

sebagai

s

ø

l

f actualitation

.

Pencapaian aktualitasasi diri membutuhkan kekuatan ego diri, penerimaan

dari kelompok dan penghargaan dirinya sendiri. Menurut Maslow aktualisasi diri

ini tidak dapat tercapai sampai usia

middle childhood

. Meski kontribusi Maslow

terfokus pada kepribadian orang dewasa, namun teorinya juga banyak

memberikan inspirasi pada anak karena para pendidik mulai menyadari

pentingnya menekankan keunikan diri setiap anak dan menolong untuk

menemukan dan menggunakan setiap potensi yang dimilikinya.

2.1.2.7.

Ethological Theory

Teori yang dipelopori Ainsworth dan Bowlby adalah berdasarkan pada

(36)

þÿ

y

t

þ

w

ÿ

þ ÿ þ þ

y

ÿþ

ÿ ÿ þ ÿ

y

t

ÿ

t

t

þ þ

y

y

t

u

s

u

t

þ

w

ÿ

t

t

s

ÿ

t

t

ÿ

u

t

ÿ

y

y

þ

w

y

ÿ

ÿ

& Helms 1991). Namun terdapat variasi dalam kelekatan (

t

h

m

n

t

)

antara ibu dan anak yang berbeda atau bervariasi dari satu anak ke anak yang lain.

Penelitian oleh Mary Ainsworth (1979) menunjukkan bahwa variasi individu

dalam perilaku attachment memiliki 3 tipe yaitu

! "#

ly

$

t

% &' $()

io

u

s

Resistant, dan

Anxious Avoidant.

Securely attached adalah bila seorang anak

mencari ibu saat dibutuhkan, namun mereka juga berusaha mengeksplorasi

lingkungannya, dan saat kepulangan atau kehadiran kembali ibu si anak merasa

gembira dan menginginkan kedekatan dengan ibu kembali.

Anxious Resistant

tidak akan mengeksplor lingkungan bila berada pada situasi yang tidak dia kenal

meskipun dengan keberadaan ibunya, dia juga gelisah dan terlihat stres saat ibu

tidak ada, namun bila ibu kembali hadir ia menempel pada ibu si suatu waktu

tetapi menolak ibu di saat yang lain.

Anxious Avoidant umumnya relatif tidak

lekat dengan ibu dan terlihat sedikit gelisah dan stres saat ibu pergi, saat ibu

kembali ia sedikit saja merespon dan kadang membiarkan saja ibunya.

Menurut Ainsworth tiga tipe attachment ini ditentukan oleh gaya

pengasuhan ibunya. Seorang anak

Securely Attached memiliki ibu yang

(37)

,-./0 1 .2345 0367 8/ 0 ,- ./0 1 3 203 6

t

67 4/8 / /0 /,9 328/ 0 1,/ 0 / 0/ ,

y

/ 0 1 :;<

io

u

s

:=

o

i

>?;@ ,2./4 ,/A 6 B 2B6A6,6 6C -

y

/ 0 1 D -1/

t

68 /, .2345 03 67 C/E ,/ 0 F 208 2.-0 1 B 205A / ,,2C 2./8/ /0/ 0/,G

*GHG*GIG J 25 .6K6

st

2B LM

o

lo

g

i

M ?NOP ?QR

w

o

rk

S .2B6

s t

25 .6 606 8 68/ 3/.,/ 0 4/8 / ,5 03 24 2,5A5 16

y

/0 1 B 2A6E/

t

C /ET/ B 20-3 6//8/A/EC/16/ 0 8 / .636

st

2BA601,-01/ 0 8 6B /0/6/E 68 -4 8/0

t

6 011/A GJ 25 .6 606 B 202,/ 0,/0 C/E/

w

3 2

t

6/4 3 62B

st

t

2.8 6.6 //

t

s

-03 -. -03-.G U 03 -. 8/A/B 3 6

st

2B /8/A/EC 2 .367/

t

3/ A601

t

2.E -C -0 1 3/

tu

3/B / A/ 60 8/0

s

/A 6 01 B 2B 4 2 01/.-E 69 8 6B / 0/ 4 2.-C /E/ 0 4 /8/ 3/

tu

2A2B 20 / ,/ 0 C 2.4 201/ .-E 4 /8/ 2A 2B 20 A / 600

y

/ 8 68/A /B 3 6

st

2B

y

/ 0 1 3/ B/ GK2B20V/ ./ 3 62B

st

t

2.8 6.6 /

t

/

s

-03 -.6 04 -V9 4 .5 3 239 8/ 0 5 -V4 -V G

W2C 6E A / 0D

u

t

8 6 32C -V ,/0 X5A8 3B 6

t

E C/ET/ 604 -V B 2.-4/, /0 -03 -.

y

/ 0 1

t

2.8 6.6 8/ .6 3 -B C 2. 8//9

y

06 A / 69

t

-0V/ 09

t

u

t

-D -/ 09 3 28/ 0 1,/0 4.5 32

s t

2 .86.6 /

t

/

s

4 2.20F / 0/ / 09 42A/ ,3/ 0/ / 09 3 28/ 0 1,/ 0 5 -V4 -V

t

2 .8 6.6 /

t

/

s

/ 0V/./ A / 60 4 20F/4/ 6/ 0

t

-D-/ 09 ,24 -/3/ 09 8/ 0 , 23 2D/E V2.// 0G S 20F 2

tu

s t

25 .6 6 06 324 2 .

t

6 Y.5 07 20C .2002. 8 6,20/A 8 20 1/0 B58 2A LM

o

lo

g

i

M ?N OP ?Q R

w

o

rk

Of

Child Development

,

memberikan penekanan bahwa seorang anak adalah bagian yang akan dipengaruhi

secara langsung dan tak langsung oleh sistem klingkungan mikro, messo, exo, dan

makro di seputar kehidupan anak.

2.1.2.9. Teori Perkembangan Moral

teori perkembanan moral yang diungkapkan pertama kali oleh Lawrence

Kohlberg adalah paling sering digunakan untuk menjelaskna bagaimana

(38)

\]^_` _a_`_b cd ^ef _b_g

t

hgij_

t

\ ]^_` a_^h

y

_ g i f d^]^hdgk _l h l ]l h_` j dc_a _

y

_ g i f d^]^hdgk_lh ge ^_gh ah ^h ldgah ^hm nd^jd\f _g i_g \ ]^_` \ _ge lh _ a_c_

t

ah`hb_

t

a_^h ae _` _ga_l _g

t

d]^h

y

_h

tu

o

o

g

n

itiv

p qpp

v

lo

p

m

p

n

t

\ ]ad` adg i_g cd`]c]^

u

t

_\_g_

y

_a_` _bnh_ id

t

a_gr]b` f d^im

n_ga_gi_g nh _id

t

s td_ g nh_id

t t

d ^jdg_` a d gi_g \]a d` o

o

g

n

itiv

p qp

v

p

lo

p

m

p

n

t

uv wxyp

ls

s

y

_ g i \dgdj _gj_g f_bz _ c d^jd\f _g i_g j ]igh

t

h{ \d\f dgke jcd^jd\f _g i_g\]^_` sa_gf _bz _jd \_\ ce _g\ dg| d` _l j_gl dld]^_gi a_g

t

h gij _

t

cdg id

t

_be_ gg

y

_

t

d^b_a _c \ ]^_` \dgdgke j_g _jk h} h

t

_

s

\]^_` g_m

y

~_`_\ c_ga_g i_g nh_ id

t

s jd

t

ha_j\ _\ce _g _g _j e gk e j \ d` h b_

t

cd^\ _l _` _b_g

y

_gi j]\ c` djs j_ ^dg _ j d

t

d^f _

t

_

s

_g jd\ _\e _g f d^ch jh^g

y

_s \ dg

y

df _f j _g _g_ j

t

h a_j\_\ce\ d\_b_\hh

su

\ ]^_`

t

d^

t

dgk

u

 €h j] g_‚ƒƒZ„m

~h l _\ chgi h

tu

t

d^a_c_

t

…x †

i

uv o

o

g

n

itiv

p ‡ ˆp

o

ry

Of Moral Development

y

_gi |

u

i_ \d\f dgk e j c d^h` _je l d l d]^ _g i

t

dgk_g i \]^_` m ‰d] ^h h gh \ dgdj_gj_g jdc_a__a_g_

y

cd ^f da_ _ g_gk_^_j]\ cd

t

dgl h \ ]^ _`adg i_g cdg_\ch` _g

s

d l d]^_g i

y

_gi \ dgh \fe`j_g } _^ h_l h _gk _^ h gah} h aem ‰ d]^h nh_id

t t

dgk _g i

Cognitive

Disequilibrium Theory

\ dg|d` _l j_g f _bz_ l dld ]^_g i \d\ h`hjh j_c_

s

h

t

_

s

a_`_\

\d\ hjh ^j_gs \d\_b_\h s \ dg ihgi_

t

s\dg|d`_l j _g s a_gfd` _| _^ l dle _

t

em r _ c_l h

t

_

s

t

d^ldfek a_c _

t

ahe \c_\ _j_g l dcd^

t

h

t

h\f _g i_g

y

_ g i g_h j

t

e ^e g a_g f d^l h{_

t

l dcd^

t

hadf_

t

l d

t

e |

u

a_g

t

h a_jlde |

t

u

l_\f h` \ dg|_ i_jdl d

t

h \f _g i_gg

y

_c _ a_

t

h

t

hj

t

d^

t

dgkem
(39)

t

ŽŽ‘ ’“” •– — ’˜ Ž

y

 ™”š •›˜ ’”› 

t

”œ“›˜

s

™ ™” ’š Ž Ž  Ž  › š žš

t



s

š ’ŸšŽ š

y

 Ž ‘

t

š›’ ’š•š ›š

t

˜” Ž–

¡ 

t

¢ ™ › ˜£ › 

t

š›  Ž› ’Ž¤ ™š ¥   ’ ™š ¦

t

 ¢˜ Ž£ Ž› ’˜ •š §•Ÿ ”™”

t

˜”  Ž  “ š  •–¨ Ž›’ Ž ‘Ž •™” ˜”Ž

t

y

 Ž ‘š™ ”š Ž ¢ Žš • 

t

š ¢“ • ¢ “”Ž ‘™’ ‘ Ž ‘“ “”š

t

  –© ¢ ™ › ˜ šŽšŸ˜ ‘š §˜  ’“” • ª «¬­

ism

« £’   

t

 Ž›

t

š› § ”™š ›š” ˜ Ž ˜› ’’ ™”

t

 Ž ›Ž

y

t

˜Ÿ˜Ž  ˜

tu

™ ”

t

˜”  Ž

w

•˜ ™˜ Ž

’” ›

t

š› ’’ ¢’š

t

˜Ÿ ˜Ž

t

” §˜ – ®   šŽš š› Ž • ™˜ •   § ‘š ¯°± «²

tiv

« ª«

sp

o

n

si

°³

lity

§”    ”›Ž › 

t

š › ’’ ™˜ Ž  Ž› ˜ Ž˜› ’Ž ‘Ž •

t

š ›Ž

y

Ž ‘   • ¢£ § §’”›¢ Ž

y

’•š ¢

t

™ 

y

 Ž ‘

t

”Ÿš Ž

t

š › 

t

˜Ÿ˜ Ž

y

 Ž‘ š § •š›

t

šŽ› Ž

t

”  §˜ –´š ‘ ’§”› Ž™˜ • “ • ¢ ¡š ‘

t

§ ¢

w

›“ Ž  ™

Immanent

Justice

’• Ž  š

t

š Ž › Ž  Ž› ™  ’   šŽš ›” Ž  Ž› ™ 

t

¢ ™ š Žš

 Ž Žš   ’ Ž ‘¢˜ §˜ Ž ‘›Ž › Ÿ š  Ž  

t

šŽš  Ž‘ Ž › Ÿ š Ž 

t



u

™”§˜

t

 Ž  §•˜ ’Ž

y

 –

¡ 

t

 ¢ ™› 

t

š‘ µ¶  ’ ™š··

t

¢˜ Ž¸  Ž›  Ž›  ¤ ” ™”•  ¢ Ž ’˜ •š ’Ž‘Ž • ™” 

t

˜” Ž   §‘š › 

s

™›

t

Ž

y

Ž ‘ ’ Ž“ •“ Ž‘ Ž ’ •š Ž˜ Ž ‘š ’ šŽ‘

’  š Ž‘ š Žšžš ˜– ¡ 

t

¢ ™ š Žš  Ž› Ÿ ˜ ‘ ’ ’ ™˜ ’’™”

t

š ’ § Ž ‘›Ž œ› “” •šŽµ’“ š œ Ž˜Ÿ˜ Ž¸

u

Ž˜›’  Ž‘

v

 •˜  š’“”• –

¡ 

t

 ¢ ™

t

”› ¢š”  

s

“” Ž ‘ ’˜ •š ’ ’™˜ ˜ Ž˜› ’’§˜

t

™”

t

˜” Ž §”˜ £ ›“ Ž  ™

formal operational

t

• ¢ ’ ’˜ Ž‘›š Ž› Ž ’ ”›  ˜ Ž˜› ’’ §

y

Ž ‘› Ž š’Ÿ š Ž

s

š ¢š ™“   š

s y

 Ž ‘  š   ›š”Ž

t

–

y

® ” ›  Ÿ

u

‘

t

• ¢
(40)

¼ ½¾¿ ½¾À ½¾ ÁÂÃÄ ÅÆÇÀÈ É½

w

ÇƾÊÆ ÁÂÃÄÅÆÇÀ ½¿½Ä½Ã  ǽ¾ À Ë ÆÇ

t

½Ì ½

y

½¾ À ¿ ½Ä ½Ì

t

ÆÍΠ;

y

½

Ì ÆÌ Å½Ã ½

s

Í Æʽ ǽ Ïà ÐÍ ÐÍ Ë Æ ÇÏ ÆÌŽ¾ À½¾ ÌÂ Ç½Ä Ì½¾ ÐÍ Î ½ ¿ ½¾ Ìƾ

y

ÆÌË Ð Ç¾ ½Ï½¾ ËÆÌÎ ÏÎǽ¾ Ñƽ¾ ¼Î½ÀÆ

t

Ò ÓÎ ½ Ìƾ

y

½

t

½Ï½¾ Žà Խ ÌÂ Ç½Ä Ì½¾ ÐÍÎ ½

t

ÆÇÍÐÍ Ð¾ ¿ ½Ä ½Ì

t

ÎÀ½

t

ξÀϽ

t y

½Ï¾Î ÕÖ × Ø

o

n

v

×ÙÚÛÜÝ

ti

n

Ø

o

n

v

×

n

ti

ÙÚÛÜ È ¿ ½¾

p

o

st

Ø

o

n

v

×

n

ti

ÙÚÛÜ Þ ÉÎ ÊϾ½ß ààºÈá ½

st

½Èâ ½Î

t

ÃÈãÎÄ Ä ÆÇßààäåÒ

¼ ½¿ ½Ä ÆæÆļ ÇÆç¾ æƾ èΠ¾ ½Ä

t

ÆÇ¿ÎÇν

t

½

s

¿ Ð ½

t

½Ã½Ë½Î

y

tu

ÃÆ

t

ÆǾ

y

ÌÂ ÐÍ

s

½½

t

Í Æ ǽ¾ À ½¾½Ï Êƾ¿ÆÇ Ð¾À ÆÀÂÊƾ èÇÎ ÏÈ Î ¾¿Î æÎ ¿ нÄÎÍÌ ¿ ½¾ ξ Í èÇ

u

Ìƾ è ½Ä Ò âÆ

t

ÆǾ

y

ÌÂ ÐÍ

s

½½

t

Í ÆÂǽ¾ À ½¾ ½Ï Êƾ¿ÆÇо À ÆÀÂ Ê Æ¾ èÇÎ ÏÈ Ì Æ ÇÆϽ ÅÆÇ ½¾ÀÀ½Ë½¾ Žà Խ ËÆǽ

s

½½¾¾½

y

¿ ½Ë½

t

¿Î Ì Æ¾À ÆÇ

t

Î ÂÄ ÆÃ

s

ÆÌ Ð½  ǽ¾ À ¿Î Í ÆÏÎ

t

½Ç¾

y

½È

s

ÆÃξÀÀ ½

ÌÂ Ç½Ä ¿Î½Ç½Ã Ï ½¾ ÂÄÆà ÏÆÏн

t

½¾ ¿ ½¾  èÂÇÎ

t

½ÍÒ é¾ ¿Îæο нÄÎÍ ÌÆ ¿ ½¾ Î ¾ Í èÇÐÌƾ è ½ÄÈ ½¾ ½Ï Ì ÐÄ ½Î ÌÆÌ ½Ã ½ÌΠŽà Խ Â Ç ½¾ À ĽΠ¾ Ì ÆÌËо

y

½Î Ï ÆÅÐèÐà ½¾ ¿ ½¾ ˽¾¿ ½¾À ½¾

y

½¾À ÅÆÇÅ Æ¿ ½ ÅÆ¿ ½È ¾½Ì о ÌÂ Ç½Ä ¿Î½Ç

t

ÎϽ¾

s

ÆŽÀ½Î Ë Æ¾Ê½ ÇÎ ½¾ Í Æ

su

½

tu

о èÐÏ ¿Î ÇÎ ¾

y

½

s

ƾ¿Î ÇÎ ¿ ½¾ Ï ÆξÀξ ½¾¾½

y

о èÐÏ Ì Æ¾¿ ½Ë ½

t

Ͻ¾ ÇÆ

w

½Ç¿ ¿½ÇÎ ÄξÀ ÏоÀ½¾ Í Íνľ

y

½Ò

¼ ½¿ ½ Ä ÆæÆÄ ç¾ æƾ èξ ½Ä ê ÐÀ½

t

ÆÇ¿Î ÇÎ ½

t

½

s

¿ н

t

½Ã ½ËÈ Ì½ÍÎ ¾ À ̽ÍξÀ ½¿ ½Ä ½Ã

Interpersonal Conformity

ÍÆÇ

t

½ ɽ

w

¿ ½¾ ë Ç¿ ÆÇÒ ¼ ½¿ ½

t

½Ã½Ë

Interpersonal

Conformity

ÌÂ Ç½Ä Å½Î Ï

t

ÆÇ

Referensi

Dokumen terkait

Nilai konstan k pada bobot vertex dan bobot edge disebut konstanta magic. Jika bobot setiap edge dalam graf di bawah pelabelan total λ menghasilkan suatu konstanta magic

GASAL TAHUN AJARAN 2016/2017 Judul Vol./No./Hal./Ta hun Nama Jurnal Sebagai Ketua/Anggot a Keterangan (Terakredita si Dikti/ Tidak) Bukti Penulisan (SK/ Cover &amp;..

[r]

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK D ALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BEBAS SISWA KELAS IV SD N 5 CIKID ANG KABUPATEN BAND UNG BARAT..

proses pelayanan yang masih manual atau sistem layanan terbuka maka. perpustakaan ini harus melakukan perubahan kearah yang lebih

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran bagaimana Penguasaan Pengetahuan Alat Boga Makanan Oriental 1 pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Boga Angkatan 2011..

adalah suatu katalog yang berisikan cantuman bibliografi dari koleksi satu atau. beberapa perpustakaan, disimpan pada magnetic disk atau media

[r]