• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mempelajari Karakteristik Pengeringan Lobak (Raphanus sativus L. Var Hortensis Back)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mempelajari Karakteristik Pengeringan Lobak (Raphanus sativus L. Var Hortensis Back)"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

A">.., t ( ?-: 7%

--

f ? 1

,,c.

-' .<,.- U

MEMPELAJARI KARAKTERISTIK

PENGERINGAN

LOBAK

( RAPHANUS SATIVUS L. VAR. HORTENSIS B A C K )

Oleh

LISTIAWATI SULAIMAN

F 25. 0957

1 9 9 4

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

L i s t i a w a t i Sulaiman. F25.0957. Mempelajari K a r a k t e r i s t i k

P e n g e r i n g a n Lobak (Raphanus sativus L . v a r

.

H o r t e n s i s

Back)

.

D i bawah bimbingan John Kumendong.

RINGKASAN

Lobak (Rdphanus s a t i v u s L . v a r . H o r t e n s i s Back)

merupakan tanaman pangan yang termasuk j e n i s h o r t i k u l t u r a .

P e n n a s a l a h a n pada l o b a k a d a l a h daya t a h a n yang rendah

a k i b a t t i n g g i n y a k a d a r a i r , y a i t u s e k i t a r 9 4 % . Untuk

m e n g a ~ a s i masalah t e r s e b u t maka t e k n i k p a s c a panen penge-

r i n g a n d i h a r a p k a n d a p a t menjadi a l t e r n a t i f pemecahan.

Produk d a r i p r o s e s p e n g e r i n g a n i n i d a p a t d i g u n a k a n sebagai

pembentuk f l a v o r , s e b a g a i p e n g i s i produk makanan l a i n .

P e n e l i t i a n i n i b e r t u j uan untuk mempela j a r i lcarakte-

r i s t i k pengeringan l o b a k d a n untuk menentukan e f i s i e n s i

p e n g e r i n g a n .

P r o s e s pengeringan i n i d i l a k u k a n dengan menggunakan

t r a y d r i e r dan lcomponen-komponennya yang t e r d a p a t d i P i l o t

P l a n t Pangan dan G i z i , P u s a t Antar U n i v e r s i t a s , I n s t i t u t

P e r t a n i a n Bogor. P e n g e r i n g a n dilakulcan pada suhu 3 5 , 40,

4 5 d a n 50 OC dengan menggunakan k e c e p a t a n a l i r a n u d a r a 1 . 5

dan 2 . 0 m/dt

.

Pengamatan yang d i l a k u k a n m e l i p u t i b e r a t awal lobak,

k e c e p a t a n a l i r a n u d a r a p e n g e r i n g , kadar a i r a w a l , penurun-

an b e r a t selama p r o s e s p e n g e r i n g a n dan k a d a r a i r a k h i r .

(3)

air terhadap waktu, laju pengeringan terhadap waktu dan

iaju pengeringan terhadap kadar air serta untuk menentukan

sfisiensi pengeringan pada lobak.

Secara umum kurva hubungan antara kadar air dengan

waktu pengeringan menurun dengan taj am sampai tingkat

kadar air tertentu, kemudian melandai hingga tescapai

kadar air keseimbangan. Kurva laju pengeringan terhadap

waktu serta kurva laju pengeringan terhadap kadar air mem-

perlihatkan laju pengeringan yang cenderung terus menurun

sejak awal hingga akhir proses pengeringan. Hal ini

terjadi karena tingginya kandungan air pada lobalc.

Penghitungan efisiensi dilakukan berdasarkan kadar

air yang aman untuk dishpan, yaitu pada tingkat kadar air

14 - 20 % basis kering. Dari hasil perhitungan diperoleh

nilai efisiensi pemanasan sekitar 38.24 - 95.77 % , efi-

siensi penggunaan panas sekitar 1.33 - 3 . 2 1 % dan efisien-

(4)

MEMPELAJARI KARAKTERISTII< PENGERINGAN

LOBAK

(RAPHANUS S A T I W S

L . VAR. HORTENSIS BACK)

Oleh

LISTIAWATI SULAIMAN

F25.0957

S K R I P S I

sebagai salah satu syarat

untuk

memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada JURUSAN MEKANISASI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN

BOGOR

1 9 9 4

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

(5)

B O G O R

INSTITUT PERTANlAN BOGOR

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANlAN

MEMPELAJARI KARAKTERISTIK PENGERINGAN

LOBAK (RAPHANUS SATIVUS L. VAR. HORTENSIS BACK)

oleh

LISTIAWATI SULAIMAN

F25.0957

dilahirkan di Bandung,

27 Mei 1969

tanggal lulus,

18 Agustus 1994

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang

Maha Esa sehingga atas kasih karunia Nya penulis dapat

menyelesaikan tulisan ini. Tulisan ini disusun berda-

sarkan pustaka dan penelitian yang dilakukan di Pilot

Plant Pusat Antar Universitas - Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini penulis berkenan menyampaikan

rasa terima lcasih yang sebesar-besarnya kepada :

1 . Papi, Mami, Mei dan adik-adik yang selalu mendorong dan

mendukung penulis dalam menyelesaikan studi.

2. Bapak Ir. John Kumendong, MS. selaku dosen pembimbing

yang telah mencurahkan perhatiannya sejak pelaksanaan

hingga penyusunan tulisan ini.

3. Bapak Ir. Radite Praeko Agus Setiawan, M.Agr. dan Bapak

Ir. Rokhani Hasbullah yang telah bersedia menguji dan

memberi masukan bagi perbaikan tulisan ini.

4. Direktur, Staf dan Laboran Pilot Plant PAU-IPB yang

telah memberi izin untuk menggunakan fasilitas yang ada

serta membantu penulis dalam melalcsanalcan penelitian.

5 . dr. Andi Rizal Jenie atas perhatian dan bantuan baik

moril maupun material.

6 . Eko Argotro, Arik K., rekan-rekan di Karina dan Grawi-

da, Fuad, Imam serta semua pihak yang telah memberikan

bantuan, dukungan serta petunjuk yang sangat bermanfaat

(7)

Penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran

guna perbaikan tulisan ini dan semoga tulisan ini dapat

bermanfaat bagi siapa saja yang memerlukannya.

Bogor, Agustus 1994

(8)

DAFTAR IS1

Halaman

. . .

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR IS1

. . .

v

. . .

DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR

. . .

ix

. . .

DAFTAR LAMPIRAN xi I

.

PENDAHULUAN

. . .

1

A

.

LATAR BELAKANG

. . .

1

B

.

TUJUAN PENELITIAN

. . .

3

I1

.

TINJAUAN PUSTAKA

. . .

4

A

.

TANAMAN LOBAK

. . .

4

1

.

Botani dan Komposisi Kimia Lobak

. . .

4

2

.

Produksi dan Penanaman Lobak

. . .

6

B

.

BLANSIR

. . .

7

C . PENGERINGAN

. . .

9

D

.

KADAR AIR

. . .

10

E

.

KADAR AIR KESEIMBANGAN

. . .

11

F

.

FASE PROSES PENGERINGAN

. . .

16

G

.

ANALISIS PERFORMANSI ALAT PENGERING . . . 20

1

.

Energi Untuk Memanaskan Udara Penge- ring

. . .

20

2

.

Energi Untuk Menguapkan Air Bahan

. . . .

20

3

.

Energi yang Dihasilkan Sumber Panas

. .

21
(9)

I11

.

METODE PENELITIAN

. . .

23

A

.

BAHAN DAN ALAT

. . .

23

1

.

Bahan

. . .

23

2

.

Alat

. . .

23

B

.

TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

. . .

27

C

.

PENGUKURAN DAN PENGAMATAN

. . .

28

1

.

Pengukuran Kadar Air Awal Bahan

. . .

28

. . .

.

2 Pengukuran Aliran Udara 28

. . .

.

3 Pengaturan Suhu Udara Pengering 29 4

.

Perlakuan Awal

. . .

29

. . .

5 . Pengeringan 29

. . .

6

.

Perlakuan Pengeringan 30

. . .

.

7 Pengamatan 31

.

. . .

IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 A

.

PERFORMANSI PENGERINGAN LOBAK

. . .

33

. . .

B

.

PROSES PENGERINGAN 34 C

.

KADAR AIR KESEIMBANGAN

. . .

38

D

.

LAJU PENGERINGAN TERHADAP WAKTU

. . .

39

E

.

LAJU PENGERINGAN TERHADAP KADAR AIR

. . .

43

F

.

EFISIENSI PENGERINGAN

. . .

47

. . .

1

.

Efisiensi Pemanasan 47 2

.

Efisiensi Penggunaan Panas

. . .

48
(10)

V . KESIMPULAN DAN SARAN

. . .

50

A

.

KESIMPULAN

. . .

50

B

.

SARAN

. . .

51

L A M P I W

. . .

5 3
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kepadatan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila yang menggunakan rGH dengan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar asiatikosida di dalam ekstrak etanol 70% pegagan, selain itu juga membandingkan jumlah kadar asiatikosida yang

Melalui modul yang direka berdasarkan Teori Beban Kognitif, pelajar dijangka akan dapat mengikut proses format komputer atau proses instal perisian dengan lebih mudah dan

Pemulihan kerusakan terumbu karang dapat dilakukan dengan melakukan rehabilitasi aktif, seperti meningkatkan populasi karang, mengurangi alga yang hidup bebas, serta

第四節 卒業生の証言による東洋女学校の教育 第五節 結論と考察 第 三 章 道徳・規範主義女学校の建学精神とカリキュラムの分析

Kedua grafik tersebut menunjukkan adanya penurunan parameter COD air limbah sebelum diolah dan setelah diolah pada IPAL Perumnas Selatan. Menurut data dari PDAM

Pemeliharaan tanaman pakcoy harus dilakukan dengan prosedur yang sudah diten- tukan seperti layaknya melakukan penyiraman pagi dan sore setiap hari, memberikan pupuk pada tanaman

Berdasarkan rumusan masalah, cara kerja konsep solusi adalah sebagai berikut: akan dibuat sistem alat yang akan bekerja secara otomatis dengan menggunakan bantuan GPS