• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TINGKAT LAKTASI TERHADAP PRODUKSI BERAT JENIS dan KADAR LEMAK SUSU SAPI PERANAKAN FRISIAN HOLSTEIN (pFH)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TINGKAT LAKTASI TERHADAP PRODUKSI BERAT JENIS dan KADAR LEMAK SUSU SAPI PERANAKAN FRISIAN HOLSTEIN (pFH)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TINGKAT LAKTASI TERHADAP

PRODUKSI BERAT JENIS dan KADAR LEMAK SUSU

SAPI PERANAKAN FRISIAN HOLSTEIN (pFH)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Pada Program Studi Peternakan

Oleh:

ADI KURNIAWAN

06910002

JURUSAN PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Adi Kurniawan

Nim : 06910002

Jurusan : Peternakan

Fakultas : Pertanian - Peternakan

Judul : Pengaruh Tingkat Laktasi Terhadap Produksi Susu Berat Jenis dan Kadar Lemak Susu Sapi Peranakan Frisian Holstein (pFH)

Skripsi ini telah diterima sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana peternakan pada program studi Peternakan di Fakultas Pertanian – Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang

Mengesahkan Dekan

Dr. Ir. Damat, MP.

Nip : 119640228 199003 1 003 Tanggal :

Ketua Jurusan

drh. Imbang Dwi Rahayu, M.Kes. Nip : 19640318 19903 2 001

(3)

SKRIPSI

PENGARUH TINGKAT LAKTASI TERHADAP

PRODUKSI SUSU BERAT JENIS dan KADAR LEMAK SUSU SAPI PERANAKAN FRISIAN HOLSTEIN (pFH)

oleh :

ADI KURNIAWAN NIM : 06910002 Pembibing utama

Ir. Tedjo Budi Wijono NIP : 110 9076 503

Pembimbing pendamping

Ir. Wehandaka P. MM. M.Kes NIP : 110 9209 0283

Tanggal :

Tanggal :

Mengeahui : Dekan

(4)

SKRIPSI

PENGARUH TINGKAT LAKTASI TERHADAP

PRODUKSI SUSU BERAT JENIS dan KADAR LEMAK SUSU SAPI PERANAKAN FRISIAN HOLSTEIN (pFH)

Oleh :

ADI KURNIAWAN 06910002

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal 01 juli 2010

Dewan Penguji : Pembimbing Utama

Ir. Tedjo Budi Wicaksono NIP : 110 9076 503

Pembimbing Pendamping

Ir. Wehandaka Pancapalaga, MM. M.Kes NIP : 110 9209 0283

Penguji Utama

Dr. Ir. Indah Prihartini, MP. NIP : 19650729 199006 2 001

Penguji Pendamping

Ir. Endang Sri Hartatie, MP. NIP : 110 9102 0209

Malang,

Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Pertanian Peternakan

(5)

KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan rahmatNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya Ilmiah berupa skipsi berjudul:

Pengaruh Tingkat Laktasi Terhadap Produksi Susu Berat Jenis dan Kadar Lemak Susu Sapi Peranakan Frisian Holstein (pFH) dengan tepat waktu.

Tujuan penulis skripsi ini adalah dalam rangka menyelesaikan rangkaian Tugas Akhir guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana di fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

Sehubungan dengan semua itu, maka pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Ir Damat, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dr. Ir. Indah Prihartini. MP selaku Pembimbing Utama dan Bapak Ir. Tedjo Budi Wijono selaku Pembimbing Pendamping.

3. Bapak Ir. Wehandaka Pancapalaga, MM, M.kes dan Ibu Ir. Endang Sri Hartatik, MP selaku Penguji.

4. Ibu drh. Imbang Dwi Rahayu, M.kes selaku Ketua Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malng. 5. Ibu Ir. Endang Sri Hartatik, MP selaku Kepala Laboratorium Peternakan

Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Bapak Nur Khozin Aziz S.pt selaku Kepala Eksperimental Farm Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Rekan–rekan angkatan tahun 2006 dan Karyawan Laboratorium dan Kandang yang telah membantu penelitian mulai dari persiapan hingga terselesaikannya sekripsi ini.

(6)

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sekripsi ini belum sepenuhnya sempurna. Oleh karena itu, koreksi dan saran – saran perbaikan selanjutnya sangat penulis harapkan.

Semmoga usaha ini di ridho-nya dan semoga pula sekripsi ini dapat dijadikan acuan, kutipan literatur dan sebagainya dalam rangka beribadah kepada-Nya.

Semoga sekripsi ini dapat dijadikan bahan informasi bagi pihak – pihak yang membutuhkan.

Wassallammu’allaikum Wr. Wb.

\ Malang, Juli 2010

(7)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 ... L atar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 4

1.3 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 ... S api Perah Peranakan Frisian Holstein ... 5

2.2 Produksi Sapi Perah ... 6

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi ... 8

2.4 Kualitas Susu ... 9

2.5 Berat Jenis Susu ... 10

2.6 Lemak Susu ... 11

2.7 Periode Laktasi ... 12

2.8 Masa Kering Kandang ... 14

2.9 Bahan Pakan Sapi Perah Laktasi ... 14

2.10 Kebutuhan Pakan Sapi Perah Laktasi ... 15

2.11 Hipotesis Penelitian ... 20

BAB III MATERI DAN METODE ... 21

3.1 ... W aktu dan Tempat ... 21

3.2 Materi dan Alat ... 21

3.3 Batasan Variabel dan Cara Pengukuran ... 21

3.4 Metode Penelitian ... 22

3.5 Pelaksanaan Penelitian ... 23

3.6 Definisi Operasional Variabel ... 23

3.7 Teknik Analisis Data ... 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25

4.1 ... K eadaan Umum KUBE PSP “MAJU MAPAN” ... 25

4.2 Hasil Penelitian ... 27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 35

5.1 ... K esimpulan ... 35

(8)
(9)

Lampiran 1

Tabel 1. Rataan Produksi Susu Pada Tiap-Tiap Tingkat Laktasi

Perlakuan Ulangan/ blok Jumlah Rataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

L1 267.75 390.25 250 255.25 236 341.25 215.25 327.75 176.75 297.5 2757.75 275.775

L2 276.5 252 338.5 218.75 350 305.75 337 206 259.75 423.5 2967.75 296.775 L3 394.5 224.25 275.25 318 313.25 234.75 209.5 391.75 534.5 167.25 3063 306.3

L4 360.25 217.25 305 405 297.5 305.5 375.75 209.75 227.5 275.75 2979.25 297.925 Jumlah 1299 1083.8 1168.8 1197 1196.8 1187.3 1137.5 1135.3 1198.5 1164 11767.8 Rataan 324.75 270.94 292.19 299.25 299.19 296.81 284.38 283.81 299.63 291

1. Faktor Koreksi (FK) FK = (11767,8)2/40 FK = 3461998.502

2. Jumlah Kuadrat Total (JKT)

JKT = (267,752 + 390,252 + .... + 275,752) – FK = 76515.74844

3. Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)

JKP = (27575,752+ 1083,82+ ... + 11642) / 4 – FK = 5063.967188

4. Jumlah Kuadrat Kelompok (JKB)

JKB = (12992+ 2967,752+ ... + 2979,252) / 10 - FK JKB = 7119.201563

(10)
[image:10.595.113.504.120.227.2]

Tabel 2. Analisis Variansi Pengaruh Tingkat Laktasi Terhadap Produksi Susu

SV DB JK KT F HITUNG F TABEL

5% 1%

BLOK 9 7119.2 791.02 0.332ns 2.25 3.14

PERLAKUAN 3 5064 1688 0.7084ns 2.96 4.06

GALAT 27 64333 2382.7

TOTAL 39 76516 KK = 30.69%

(11)
[image:11.595.112.561.164.301.2]

Lampiran 2

Tabel 3. Rataan Kadar Lemak Susu Pada Tiap-Tiap Tingkat Laktasi

Perlakuan Ulangan/ blok Jumlah Rataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

l1 3.3 2.8 2.7 3 3.6 2.8 3.2 3.3 3.3 3 31 3.1 l2 3.3 3.4 2.9 2.8 2.3 3.4 3.4 3.1 3.7 3 31.3 3.13 l3 3.4 3.6 3.1 3.8 3.3 3.2 3.4 3.9 3 3.4 34.1 3.41 l4 3.5 3.7 3.6 3.5 3.8 2.8 3.4 2.8 3 3 33.1 3.31 Jumlah 13.5 13.5 12.3 13.1 13 12.2 13 13.1 13 12.4 129.5 Rataan 3.38 3.38 3.08 3.275 3.3 3.05 3.4 3.28 3.3 3.1 1. Faktor Koreksi (FK)

FK = (129,5)2/40 FK = 419

2. Jumlah Kuadrat Total (JKT)

JKT = (3,32 + 2,82 + ... + 32) – FK = 4,67

3. Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)

JKP = (312+ 31,32+ …… + 33,12) / 4 – FK = 0,65

4. Jumlah Kuadrat Kelompok (JKB)

JKB = (13,52+ 13,52+ ... + 12,42) / 10 - FK JKB = 0,54

(12)
[image:12.595.113.507.114.228.2]

Tabel 4. Analisis Variansi Pengaruh Tingkat Laktasi Terhadap Kadar Lemak Susu

SV DB JK KT F HITUNG F TABEL

5% 1%

Blok 9 0.54 0.06 0.463ns 2.25 3.14

Perlakuan 3 0.65 0.22 1.696ns 2.96 4.06

Galat 27 3.48 0.13

Total 39 4.67 kk = 11.38%

(13)
[image:13.595.111.539.164.301.2]

Lampiran 3

Tabel 5. Rataan Berat Jenis Susu Pada Tiap-Tiap Tingkat Laktasi

Perlakuan Ulangan/ blok Jumlah Rataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

L1 1.024 1.023 1.023 1.024 1.023 1.021 1.023 1.022 1.024 1.023 10.23 1.023

L2 1.023 1.022 1.024 1.023 1.024 1.023 1.023 1.024 1.023 1.024 10.233 1.0233

L3 1.024 1.023 1.024 1.024 1.023 1.023 1.022 1.023 1.024 1.022 10.232 1.0232

L4 1.023 1.024 1.022 1.024 1.023 1.022 1.024 1.023 1.023 1.024 10.232 1.0232

Jumlah 4.094 4.092 4.093 4.095 4.093 4.089 4.092 4.092 4.094 4.093 40.927

Rataan 1.024 1.023 1.023 1.024 1.023 1.022 1.023 1.023 1.024 1.023

1. Faktor Koreksi (FK) FK = (40,927)2/40 FK = 41.87548323

2. Jumlah Kuadrat Total (JKT)

JKT = (1,0242 + 1,0232 + ... + 1,0242) – FK = 76515.74844

3. Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)

JKP = (10,232+ 10,2332+ …… + 10,2322) / 4 – FK = 5064

4. Jumlah Kuadrat Kelompok (JKB)

JKB = (4,0942+ 4,0922+ ... + 4,0932) / 10 - FK JKB = 7119

(14)
[image:14.595.111.495.121.227.2]

Tabel 6. Analisis Variansi Pengaruh Tingkat Laktasi Terhadap Berat Jenis Susu

SV DB JK KT F HITUNG F TABEL

5% 1%

BLOK 9 7119 791 0.332ns 2.25 3.14

PERLAKUAN 3 5064 1688 0.708ns 2.96 4.06

ERROR 27 64333 2383

TOTAL 39 76516 kk = 0.09%

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1995. Beternak Sapi Perah. Kanisus. Yogkyakarta.

Blakely.J. D.H. Bade 1992. Ilmu Peternakan. Edisi Keempat Gajah Mada University Press. Yogyakarta (diterjemahkan Oleh Bambang Srigandono dan Sudarsono).

Blakely,J dan D.H. Blade 1994. Ilmu Peternakan. Gajah Mada University Press, Yogyakarta (diterjemahkan Oleh Srigondono, B.).

Chuzaemi dan Hartutik. 1990. Ilmu Makanan Ternak Khusus Ruminansia. NUFFIC. University Brawijaya, Malang.

Cullison.1978. Feed and Feeding. University of Georgian. Four Editions. Georgia.

Etgen, W, et al. 1987. Dairy Cattle Feeding and Management. AVI Publishing Company. Inc.

Etgen, W.1993. Feed and Feeding Dairy Cattle. Reston Publishing Company. Reston Virginia. USA.

Hui, Y.H. 1992. Dairy Science and Technology Hand book : I Principles and Properties. VCH Publisher, Inc. Canada.

Hadiwiyoto, S. 1982. Teknik Uji Mutu Susu dan Hasil Pengolahannya. Liberty. Yogyakarta.

Hadiwiyoto,S. 1994 Pengujian Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Liberty. Jakarta. Hardjo Pranjoto, H.S. 1995. Ilmu Kemajiran Pada Ternak. Airlangga University

Press. Surabaya.

Judkins, H.F. and Keener, H.A. 1996. Milk Production and Processing. Newyork. John Wiley & Sons. Ins, 4 ed.

Prihadi. 1996. Tata Laksana dan Produksi Sapi Perah. Fakultas Peternakan Universitas Wangsamanggala. Yogyakarta.

Riyadhi. 2003. www.warintek.progressio.or.id/-byarns. Akses tanggal 25 Januari 2010.

Santoso, U. 1995. Tatalaksana Pemeliharaan Sapi. Penebar Swadaya. Jakarta. Siregar, B.S. 1993. Sapi Perah, Jenis, Teknik Pemeliharaan dan Analisa Usaha.

Cetakan III, Penebar Swadaya. Jakarta.

SiregarB.S. 1994. Ransum Ternak Rumanansia. Penebar Swadaya. Jakarta.

Soetanto, H. 2003. Pemberian Pakan Pada Sapi Perah “Buku Pegangan Penyuluh”. Departemen Pendidikan Nasional. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang.

Sudono, A. 1993. Pedoman Beternak Sapi Perah. Direktorat Bina Produksi Peternakan, Jakarta.

Sudono,A, 1996. Produksi Sapi Perah. Jurusan ilmu Produksi Ternak. Fakultas Peternakan IPB, Bogor (Tidak di publikasikan).

Sudono,A. 1999, Produksi Ternak Perah. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sutardi, T. 1981. Sapi Perah dan Pemberian Pakannya. Departemen Makanan Ternak. Institut Pertanian Bogor, Bogor (tidak diterbitkan).

(16)

Susetyo, I. Kismono dan B. Soewardi.1991. Hijauan Makanan Ternak. Direktorat Jendral Peternakan Rakyat. Jakarta (Tidak dipublikasikan).

Soewandi, B. 1997. Ilmu Makanan Ternak dan Gizi Ruminansia. Departemen Ilmu Makanan Ternak. Fakultas Peternakan Institute Pertanian Bogor. Syarif, M.Z. dan C.D.A. Sumaprastowo. 1985. Ternak Perah. CV. Yasaguna.

Jakarta.

Anonimus, 2009. http//www.kapanlagi.com/peluang peningkatan prod. Akses tanggal 29 Desember 2009.

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Ternak perah adalah ternak yang dapat memproduksi susu melebihi

kebutuhan anaknya dan dapat mempertahankan produksi susu sampai jangka

waktu tertentu walaupun anaknya sudah disapih atau lepas susu. Jenis ternak

perah yang ada antara lain sapi perah, kambing perah dan kerbau perah. Ternak

perah diperlihara khusus untuk diproduksi susunya.

Produksi susu nasional belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan

konsumsi nasional. Dengan demikian impor susu dan produk susu tetap

dilaksanakan. Proyeksi produksi susu, konsumsi susu dan impor susu akan terus

meningkat, sehingga perlu peningkatan populasi dan efisiensi produksi susu serta

diversifikasi ternak perah. Saat ini produksi susu nasional baru mampu mencukupi

sebanyak 26 % dari total kebutuhan dalam negeri. Kebutuhan susu nasional

mencapai 1,306 juta ton per tahun sedangkan produksi dalam negeri baru

mencapai 342 ribu ton per tahun (Anonimus, 2009). Perkembangan usaha

peternakan sapi perah di Indonesia (on farm) beserta industri pengolahannya (off

farm) mengalami kemajuan pesat pada tahun 1980 sampai dengan 1990 namun

pada tahun 1990 sampai dengan 1999 produksi susu segar relatif tetap. Jumlah

susu segar yang diproduksi pertahunnya mencapai kurang lebih 330.000 ton.

Produksi tersebut terbagi atas 49% berasal dari Jawa Timur, 36% dari Jawa Barat

dan sisanya 15% dari Jawa Tengah. (1999). Dari segi perkembangan populasi sapi

perah pada tahun 1970 sekitar 3000 ekor menjadi 193.000 ekor pada tahun 1985,

(18)

2

dan menjadi 369.000 ekor pada tahun 1991. Kenaikan ini terjadi karena adanya

impor sapi perah asal Australia dan New Zealand (Achjadi, 2001). Pada tahun

1999 industri persusuan nasional hanya memproduksi ± 20% terhadap total

kebutuhan industri pengolahan, sehingga sisanya masih sangat bergantung kepada

bahan baku impor. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlangsung lama tanpa

adanya upaya perbaikan pengelolaan sapi perah. Untuk memperbaiki keadaan ini

dibutuhkan usaha yang keras dari segala komponen yang terkait, mulai dari

peternak sampai dengan pemerintah (Wahidudin, 2008).

Penigkatan produksi susu dipengaruhi oleh tuntutan Industri Pengolah

Susu (IPS) kepada peternak sebagai produsen, susu dengan kualitas baik dapat

diterima oleh IPS dengan standar berat jenis 1,023 dan kandungan lemak tidak

boleh kurang dari 4,0%. Selain berat jenis dan kadar lemak, IPS juga

memperlakukan standar kualitas yaitu kandungan bakteri yang rendah (Harsiani,

2005).

Adanya tuntutan tersebut secara langsung akan berpengaruh terhadap

biaya produksi yang dikeluarkan, hal ini akan berdampak pada eksistensi usaha

terutama pada bidang persusuan. Hanya peternak yang mampu memproduksi susu

berkualitas dan efisien yang akan bertahan.

Produksi dan kualitas susu dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu periode

laktasi serta perlakuan pada masa kering kandang. Periode laktasi pada sapi perah

adalah masa dimana sapi menghasilkan susu antara waktu beranak dengan masa

kering pada kebuntingan selanjutnya, masa sapi laktasi tergantung pada umur,

(19)

3

kandang akan sangat sangat mempengaruhi performa produksi ternak ketika

masuk pada masa laktasi, salah satunya adalah konsentrat. Konsentrat sangat

penting untuk diberikan kepada ternak untuk memperbaiki kualitas pakan utama

ternak perah (hijauan).

Berat jenis merupakan salah satu indikator pengukuran kualitas dari

pada susu itu sendiri. Dengan diketahui berat jenis maka secara langsung akan

didapatkan gambaran kalitas susu itu yaitu kadar lemak dan total solid nya. Lemak

merupakan salah satu faktor penentu harga susu, selain itu tuntutan dari IPS yang

menjadikan lemak sebagai salah satu standar diterimanya air susu. Dengan

demikian penelitian mengenai hubungan antara umur periode laktasi dengan berat

jenis dan kadar lemak susu perlu untuk dilakukan. Hal ini dapat digunakan

sebagai pegangan ketika akan memilih dan menentukan saat yang tepat dan paling

menguntungkan dalam pemeliharaan sapi perah.

Sapi yang dipilih adalah sapi Peranakan Frisian Holstein, sebab sapi

Peranakan Frisian Holstein telah banyak dikembangkan di indonesia. Hal ini

disebabkan sapi perah tersebut mempunyai beberapa kelebihan, antara lain mudah

beradaptasi dengan lingkungan tropis, mempunyai produksi susu yang lebih baik

daripada peranakan sapi perah yang lain, lebih tahan pada daerah yang panas,

mampu mengkonsumsi pakan dengan baik dan lebih jinak dibandingkan dengan

(20)

4

Perumusan Masalah

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah tingkat laktasi berpengaruh terhadap produksi susu sapi perah

Peranakan Frisian Holstein.

2. Apakah tingkat laktasi berpengaruh terhadap berat jenis susu sapi perah

Pernakan Frisian Holstein

3. Apakah ingkat laktasi berpengaruh terhadap kadar lemak susu sapi perah

Peranakan Frisian Holstein.

1.2Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh tingkat laktasi terhadap produksi susu sapi perah

Peranakan Frisian Holstein.

2. Mengetahui pengaruh tingkat laktasi terhadap berat jenis susu sapi perah

peranakan Frisian Holstein.

3. Mengetahui pengaruh tingkat laktasi terhadap kadar lemak susu sapi perah

Peranakan Frisian Holstein.

1.3Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk

mengetahui masa pemeliharaan sapi perah yang tepat dan paling optimal yaitu

umur periode laktasi keberapa yang mempunyai produktifitas berat jenis, dan

Gambar

Tabel 2. Analisis Variansi Pengaruh Tingkat Laktasi Terhadap Produksi Susu
Tabel 3. Rataan Kadar Lemak Susu Pada Tiap-Tiap Tingkat Laktasi
Tabel 4. Analisis Variansi Pengaruh Tingkat Laktasi Terhadap Kadar Lemak Susu
Tabel 5. Rataan Berat Jenis Susu Pada Tiap-Tiap Tingkat Laktasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada Tabel 2, dapat dilihat bahwa produksi susu rata-rata ketiga sampel penelitian sapi Peranakan Friesian Holstein hasil estimasi test interval method selama 305

Pengujian pengaruh genotipe gen DGAT1 terhadap komponen asam lemak susu sapi perah Friesian Holstein disajikan pada Tabel 5 Pengamatan komposisi asam lemak susu

Rataan produksi susu real dan produksi susu yang telah distandardisasi ke dalam lama laktasi 305 hari dan umur setara dewasa dari sapi Friesian Holstein betina

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sapi perah betina Peranakan Friesien Holstein (PFH) yang ada di Balai Pengembangan Bibit dan Pakan Ternak

Menurut Budiwiyono, dkk (1980) waktu pemerahan menghasilkan pengaruh yang sangat nyata terhadap kadar lemak susu dimana kadar lemak susu sore hari lebih tinggi

Penelitian berjudul Perbandingan Model Kurva Produksi Susu pada Periode Laktasi 1 dan 2 Sapi Friesian Holstein Berdasarkan Catatan Harian telah dilaksanakan pada Mei 2015

Kemampuan reproduksi ternak dipengaruhi oleh beberapa faktor sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai kinerja reproduksi sapi perah Peranakan Friesian Holstein

"KORELASI KADAR LEMAK DAN LAKTOSA DENGAN BERAT JENIS SUSU SAPI FRIESIAN HOLSTEIN DI KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG", Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman, 2020 Publication