PROPOSAL SKRIPSI
PENGARUH PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PUBLIKASI SUSTAINABILITY
REPORT (PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PERIODE 2012-2014)
OLEH
MUHAMMAD PRATAMA RAZID 110503314
PROGRAM STUDI STRATA I AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan skripsi saya yang
berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap
Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Data yang saya peroleh dari lembaga dan saya kutip dari hasil karya
penulis lain yang telah mendapatkan izin serta telah dicantumkan sumbernya
secara jelas menurut norma dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam
skripsi saya berikut ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Medan, Januari 2016 Yang Membuat Pernyataan
ABSTRAK
Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap publikasi Sustainability Report pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014.
Sejalan dengan penelitian ini, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, artinya sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Sampel dalam penelitian ini dari priode 2012-2014 berjumlah 24 perusahaan. Teknik pengumpulan data berdasarkan pada data sekunder. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada priode 2012-2014.
Hasil dari pengujian hipotesis pertama yaitu variabel profitabilitas (ROE), Aktivitas (FATR) dan Ukuran Perusahaan (Size) berpengaruh signifikan secara simultan (uji F) terhadap publikasi sustainability report pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) priode 2012-2014. Sedangkan secara parsial (uji t) hanya terdapat satu variabel yaitu profitabilitas (ROE) yang berpengaruh positif signifikan terhadap sustainability report, sedangkan variabel Aktivitas (FATR) dan ukuran perusahaan (Size) tidak berpengaruh terhadap publikasi sustainability report pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) priode 2012-2014.
ABSTRACT
The Effect of Profitability, Activity, and Company Size on Publication of Sustainability Report (the Companies Listed in Indonesia Stock Exchange
(BEI) for Period 2012-2014)
This research intends to determine whether the variable Profitability, Activity, and Company Size partially and simultaneously affect publication of Sustainability Report in the Companies that listed in Indonesia Stock Exchange in period 2012-2014.
Research was conducted using purposive sampling method, which selected the sample using specific criteria. The sample of this research includes 24 companies during 2012-2014. Data collection techniques are based on secondary data. The secondary data was obtained from the annual report of companies that are listed in Indonesia Stock Exchange in period 2012-2014.
The result of first hyphotesis research is profitability (ROE), activity (FATR), and company size (Size) simultaneously have significant (F Test) affect on the publication of sustainability report of companies that listed in Indonesia Stock Exchange for period 2012-2014. Partially (t test), there is only one variable that has significant positive effect on sustainability report, which is profitability (ROE). While the variable activity (FATR), and company size (Size) do not have a effect on the publication of sustainability report in companies that are listed in Indonesia Stock Exchange for period 2012-2014.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability
Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode
2012-2014)” ini guna melengkapi tugas serta memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bimbingan, saran,
dukungan, motivasi, serta doa dari berbagai pihak, terutama dari kedua orangtua
Ayahanda Zabir dan Ibunda Haidah yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan, nasehat, serta doanya kepada penulis, semoga penulis dapat menjadi
anak yang dibanggakan. Kemudian kepada kakak, Salasiah yang selalu
memberikan doa serta dukungannya kepada penulis.
Pada kesempatan ini juga penulis sertakan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac., Ak., CA, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak., CPA, selaku Ketua
Departemen Akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, M.M., Ak., selaku
Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi S1
Akuntansi serta Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak., selaku Sekretaris Program
Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
4. Ibu Dra. Salbuah, M.Si., Ak., selaku Dosen Pembimbing pada penulisan
skripsi.
5. Sahabat dan teman-teman yang penulis sayangi (Syafrida Mentari, Benedicta
Rumiris, Rifanny, Arie Putri, Adrian Astaman) dan rekan-rekan S1 Akuntansi
lainnya serta teman-teman yang telah menemani selama masa perkuliahan.
Medan, Januari 2016 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 8
2.1.1 Teori Steakholder ... 8
2.1.2 Teori Legitimasi ... 10
2.2 Sustainability Report ... 11
2.2.1 Pengungkapan Sustainability Report ... 12
2.2.2 Prinsip Pengungkapan Sustainability Report ... 13
2.2.3 Indikator Pengungkapan Sustainability Report ... 16
2.2.4 Manfaat Sustainability Report ... 18
2.3 Karakteristik Perusahaan ... 20
2.3.1 Kinerja Keuangan ... 20
2.3.1.1 Profitabilitas ... 21
2.3.1.2 Aktivitas ... 21
2.3.2 Ukuran Perusahaan ... 22
2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 23
2.5 Kerangka Konseptual ... 27
a. Pengaruh Profitabilitas terhadap Publikasi Sustainability Report ... 28
b. Pengaruh Aktivitas terhadap Publikasi Sustainability Report ... 29
c. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report ... 30
d. Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report ... 31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ... 33
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 33
3.3 Jenis dan Sumber Data ... 35
3.4 Metode Pengumpulan Data ... 35
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian .... 36
3.5.1 Variabel Independen (X) ... 36
3.5.1.1 Profitabilitas ... 36
3.5.1.2 Aktivitas ... 36
3.5.1.3 Ukursn Perusahaan ... 37
3.5.2 Variabel Dependen (Y) ... 37
3.6 Teknik Analisis Data ... 40
3.7 Metode Analisis Data ... 40
3.7.1 Statistik Deskriptif ... 40
3.7.2 Uji Asumsi Klasik ... 41
a. Uji Normalitas Data ... 41
b. Uji Multikolinearitas... 42
c. Uji Heteroskedastisitas ... 43
d. Uji Autokorelasi ... 43
3.8 Analisis Regresi Linier Berganda ... 44
3.9 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 45
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 45
b. Uji F (Uji Signifikansi Simultan) ... 46
c. Uji t (Uji Signifikansi Parsial) ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum ... 48
4.2 Statistik Deskriptif ... 49
4.3 Uji Asumsi Klasik ... 50
4.3.1 Uji Normalitas Data ... 50
4.3.2 Uji Multikolinearitas ... 53
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 54
4.3.4 Uji Autokorelasi ... 55
4.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 56
4.5 Uji Hipotesi ... 58
4.5.1 Analisis Koefisien Determinan ... 58
4.5.2 Uji F (Uji Signifikansi Simultan) ... 58
4.5.3 Uji t (Uji Signifikansi Parsial) ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 62
5.2 Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 64
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Review Penelitian Terdahulu ... 25
3.1 Daftar Sampel Perusahaan ... 34
3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 39
3.3 Tabel Durbin-Watson ... 44
4.1 Statistik Deskriptif ... 49
4.2 Hasil Uji Normalitas ... 51
4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ... 54
4.4 Uji Durbin-Watson ... 56
4.5 Analisis Linier Berganda ... 56
4.6 Uji Koefisien Determinan... 58
4.7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 58
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 27
4.1 Grafik Histogram ... 52
4.2 Normal P-Plot ... 53
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
Lampiran I Data Variabel Penelitian ... 67
Lampiran II Uji Hasil SPSS ... 70
Lampiran III Tabel F Signifikansi 5% ... 76
ABSTRAK
Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap publikasi Sustainability Report pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014.
Sejalan dengan penelitian ini, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, artinya sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Sampel dalam penelitian ini dari priode 2012-2014 berjumlah 24 perusahaan. Teknik pengumpulan data berdasarkan pada data sekunder. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada priode 2012-2014.
Hasil dari pengujian hipotesis pertama yaitu variabel profitabilitas (ROE), Aktivitas (FATR) dan Ukuran Perusahaan (Size) berpengaruh signifikan secara simultan (uji F) terhadap publikasi sustainability report pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) priode 2012-2014. Sedangkan secara parsial (uji t) hanya terdapat satu variabel yaitu profitabilitas (ROE) yang berpengaruh positif signifikan terhadap sustainability report, sedangkan variabel Aktivitas (FATR) dan ukuran perusahaan (Size) tidak berpengaruh terhadap publikasi sustainability report pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) priode 2012-2014.
ABSTRACT
The Effect of Profitability, Activity, and Company Size on Publication of Sustainability Report (the Companies Listed in Indonesia Stock Exchange
(BEI) for Period 2012-2014)
This research intends to determine whether the variable Profitability, Activity, and Company Size partially and simultaneously affect publication of Sustainability Report in the Companies that listed in Indonesia Stock Exchange in period 2012-2014.
Research was conducted using purposive sampling method, which selected the sample using specific criteria. The sample of this research includes 24 companies during 2012-2014. Data collection techniques are based on secondary data. The secondary data was obtained from the annual report of companies that are listed in Indonesia Stock Exchange in period 2012-2014.
The result of first hyphotesis research is profitability (ROE), activity (FATR), and company size (Size) simultaneously have significant (F Test) affect on the publication of sustainability report of companies that listed in Indonesia Stock Exchange for period 2012-2014. Partially (t test), there is only one variable that has significant positive effect on sustainability report, which is profitability (ROE). While the variable activity (FATR), and company size (Size) do not have a effect on the publication of sustainability report in companies that are listed in Indonesia Stock Exchange for period 2012-2014.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagian besar perusahaan, terutama di Indonesia saat ini masih fokus
untuk mengungkapkan laporan keuangan yang berkaitan dengan kinerja keuangan
saja. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi bagi para investor
dalam menilai kinerja perusahaan dan sebagai referensi utama dalam pengambilan
keputusan. Dengan informasi dari laporan keuangan, dapat diketahui secara
menyeluruh tentang kondisi keuangan perusahaan. Namun saat ini kondisi
keuangan saja tidak cukup untuk menjamin nilai perusahaan tumbuh secara
sustainable (berkelanjutan).
Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line
(profit), yaitu kondisi keuangan perusahaan saja. Atas dasar pandangan tersebut,
tujuan utama perusahaan adalah menghasilkan laba yang setinggi-tingginya tanpa
memperhitungkan dampak yang timbul dari kegiatan usaha tersebut. Namun,
pandangan ini berubah seiring dengan munculnya berbagai kasus perusahaan yang
merugikan lingkungan. Paradigma bisnis tidak lagi mengacu pada single bottom
line, tapi berubah menjadi tripple bottom line (people-planet-profit). Menurut
Elkington (dalam Ahmad, 2014:2) “kini tujuan bisnis tidak hanya mencari keuntungan (profit), tetapi juga bertanggung jawab kepada masyarakat (people)
dan bumi (planet)”. Dengan demikian harus ada informasi tambahan yang dilaporkan oleh manajemen perusahaan mengenai informasi dampak ekonomi,
Untuk dapat mendukung transparansi mengenai informasi dampak
ekonomi, lingkungan, dan sosial perusahaan, maka diperlukan sebuah kerangka
konsep yang global, dengan bahasa yang konsisten dan dapat diukur agar lebih
jelas dan mudah dipahami. Konsep inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan
sustainability report. Global Reporting Initiative (2006:3) menyatakan bahwa :
“Sustainability report adalah praktek pengukuran, pengungkapan dan upaya akuntabilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. sustainability report merupakan sebuah istilah umum yang dianggap sinonim dengan istilah lainnya untuk menggambarkan laporan mengenai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial”.
Isu mengenai sustainability report yang timbul akibat masalah-masalah interaksi
antara ekonomi, lingkungan, dan sosial menjadi penelitian luas yang sedang
dilakukan. Dalam mengatasi masalah-masalah tersebut perusahaan melakukan
pengungkapan sustainability report agar dapat bersaing.
Menurut World Business Council for Sustainable Development (dalam
Soelistyoningrum, 2011:4) “sustainability report bisa didefinisikan sebagai laporan publik dimana perusahaan memberikan gambaran posisi dan aktivitas
perusahaan pada aspek ekonomi, lingkungan dan sosial kepada stakeholder
internal dan eksternalnya”. Sustainability report dikembangkan sejak tahun 1992
yang memiliki acuan terhadap standar internasional Global Reporting Initiative
(GRI) yang berpusat di Amsterdam, Belanda. Global Reporting Initiative (GRI)
adalah sebuah organisasi terkemuka di bidang keberlanjutan. GRI
mempromosikan penggunaan sustainability report sebagai cara bagi perusahaan
development (Lasmaria, 2014:2). Di Eropa, publikasi sustainability report
berdasarkan standar GRI menjadi hal yang diwajibkan. Publikasi sustainability
report di berbagai negara masih bersifat sukarela (voluntary). Publikasi
sustainability report di Indonesia juga masih bersifat sukarela (voluntary) karena
tidak ada standar pokok yang mengatur, Suaryana (dalam Lasmaria, 2014:3).
Standar akuntansi keuangan di Indonesia belum mewajibkan perusahaan untuk
mengungkapkan informasi sosial terutama informasi mengenai tanggung jawab
perusahaan terhadap lingkungan, akibatnya yang terjadi di dalam praktik
perusahaan hanya dengan sukarela mengungkapkannya. Perusahaan akan
mempertimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh ketika mereka
memutuskan untuk mengungkapkan informasi sosial (Anggraini, 2006:3).
Ada beberapa alasan mengapa perusahaan mengimplementasikan konsep
sustainable development, diantaranya untuk menunjukkan kepedulian sosial
terhadap masyarakat dan lingkungan, membangun kepercayaan dan memperkuat
hubungan serta komunikasi dengan stakeholders, mengurangi resiko korporat dan
melindungi nama baik (reputasi), analisa investasi bagi investor (socially
responsible invesment/SRI), serta menghasilkan daya saing yang tinggi dalam
perolehan kapital/pinjaman, SDM, dan pemasok. Alasan tersebut didasarkan pada
manfaat yang diyakini akan diperoleh dari praktek tersebut, Darwin (dalam Aulia
dan Syam, 2013:403). Kendatipun demikian, publikasi sustainability report sudah
berkembang pesat di dalam perusahaan dikarenakan peraturan lingkungan yang
transaparan dalam memberikan informasi, terutama informasi mengenai sosial
danlingkungan, Utama (dalam Lasmaria, 2014:3).
Saat ini, mekanisme sustainability report mempunyai beragam fungsi.
Bagi perusahaan, sustainability report dapat berfungsi sebagai alat ukur
pencapaian target kerja dalam isu triple bottom line. Bagi investor, sustainability
report berfungsi sebagai alat kontrol atas capaian kinerja perusahaan sekaligus
sebagai media pertimbangan investor dalam mengalokasikan sumber daya
finansialnya terutama dalam lingkup sustainable and responsible investment
(SRI). Sementara bagi pemangku kepentingan lainnya (media, organisasi non
profit, pemerintah, konsumen, akademis dan lain-lain) sustainability report
menjadi tolok ukur untuk menilai kesungguhan komitmen perusahaan terhadap
sustainable development. Oleh karena itu, sustainability sebuah perusahaan tidak
hanya terbatas pada memperhatikan dampak dari operasi perusahaan terhadap
lingkungan dan masyarakat. Sustainability harus menjadi bagian integral dari
perencanaan jangka pendek dan perancangan strategi jangka panjang sebuah
perusahaan.
Susanto dan Tarigan (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh
Pengungkapan Sustainability Report terhadap Profitabilitas Perusahaan, variabel
independen yang digunakan yaitu profitabilitas (return on asset). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hanya pengungkapan kinerja sosial dan pengungkapan
Azka (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Pengungkapan Sustainability Report pada Perusahaan Peserta
Indonesia Sustainability Report Award (ISRA). Dalam penelitiannya
mengemukakan bahwa variabel likuiditas (current ratio) berpengaruh positif
terhadap pengungkapan sustainability report, sedangkan aktivitas (total asset
turnover) tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report dan
profitabilitas (return on asset) juga tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
sustainability report. Ahmad (2014) juga pernah melakukan penelitian mengenai
Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan
Sustainability Report (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di BEI priode
2010-2012). Hasilnya adalah ukuran perusahaan (total asset) berpengaruh
siginifikan positif terhadap pengungkapan sustainability report, tipe industri
berpengaruh signifikan positif terhadap pengungkapan sustainability report dan
profitabilitas (return on asset) berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability
report.
Berdasarkan fenomena-fenomena yang telah dikemukakan diatas serta
hasil beberapa penelitian terdahulu yang menunjukkan hasil yang beragam dan
tidak konsisten. Untuk itu dalam penelitian ini akan diteliti perusahaan yang
menerbitkan sustainability report secara berturut-turut dan konsisten selama
periode yang ditentukan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variabel profitabilitas (return
on equity), Aktivitas (fixed asset turnover) dan ukuran perusahaan (total asset)
dependen yang meneliti fenomena ini pada perusahaan yang terdaftar di BEI
periode 2012-2014. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melanjutkan penelitian
sebelumnya dengan menggunakan variabel return on equity sebagai proksi dari
profitabilitas dan fixed asset turnover sebagai proksi dari variabel aktivitas serta
menjadikan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
sebagai populasi penelitian ini.
Berdasarkan penjabaran di muka, maka peneliti termotivasi untuk
melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul: “Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2014)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah profitabilitas, aktivitas dan ukuran perusahaan
berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap publikasi sustainability report
pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti dan mengetahui
pengaruh profitabilitas, aktivitas dan ukuran perusahaan secara parsial dan
simultan terhadap publikasi sustainability report pada perusahaan yang terdaftar
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Akademisi dan peneliti selanjutnya, penelitian diharapkan mampu
menjadi bahan referensi dan dasar pengembangan dalam melakukan
penelitian sejenis berikutnya.
2. Perusahaan, diharapkan mampu menjadi bahan referensi yang
memberikan pengetahuan dan informasi untuk pertimbangan dalam
pengambilan kebijakan mengenai pengungkapan sustainability report
dalam rangka menciptakan nilai bagi perusahaan serta dapat menjadi
salah satu wujud media akuntabilitas dan transparansi perusahaan
kepada stakeholder terkait masalah lingkungan maupun sosial.
3. Investor, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang dapat
memberikan informasi dan pengetahuan sebagai bahan pertimbangan
dalam membuat keputusan dan menentukan pilihan dalam berinvestasi
pada perusahaan yang memiliki kinerja keuangan dan pertumbuhan
jangka panjang yang lebih baik.
4. Pemerintah maupun pihak lain yang memiliki otoritas sebanding,
penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan
informasi atau wacana mengingat belum adanya standar eksplisit untuk
menentukan kebijakan yang jelas dan pasti, mengatur pelaksanaan
pengungkapan sustainability report bagi perusahaan-perusahaan di
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Stakeholder
Teori stakeholder merupakan teori yang menjelaskan tentang
keberadaan perusahaan dalam menjalankan kegiatannya untuk
memberikan kontribusi bagi stakeholdernya. “Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan stakeholder dan dukungan tersebut
harus dicari sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan
tersebut. Makin powerful stakeholder, makin besar usaha perusahaan
untuk beradaptasi. Pengungkapan sosial dianggap sebagai bagian dari
dialog antara perusahaan dengan stakeholdernya”, Gray dkk (dalam Handoko, 2014:74). Menurut the Clarkson Centre for Business Ethics
(dalam Magness, 2008:178) menyatakan bahwa :
Perusahaan dalam hal ini merupakan bagian dari beberapa elemen
yang membentuk masyarakat dalam sistem sosial yang berlaku. Keadaan
tersebut kemudian menciptakan sebuah hubungan timbal balik antara
perusahaan dan para stakeholder yang berarti perusahaan harus
melaksanakan peranannya secara dua arah untuk memenuhi kebutuhan
perushaan sendiri maupun stakeholder lainya dalam sebuah sistem sosial.
Oleh karena itu, segala sesuatu yang dihasilkan dan dilakukan oleh
masing-masing bagian dari stakeholder akan saling mempengaruhi satu
dengan yang lainya.
Fokus teori stakeholder yang mengacu pada pengambilan
keputusan manajerial membuat perusahaan berusaha memberikan
informasi yang bermanfaat bagi stakeholder tersebut. Pengungkapan
informasi tersebut dibagi menjadi dua yaitu yang bersifat wajib
(mandatory) dan yang bersifat sukarela (voluntary). Bentuk pengungkapan
sukarela yang sedang berkembang pesat saat ini adalah publikasi
sustainability report. “Melalui sustainability report (ekonomi, sosial, dan lingkungan) perusahaan dapat memberikan informasi yang lebih cukup
dan lengkap berkaitan dengan kegiatan usahanya”, Ghozali dan Chariri (dalam Azka, 2013:11). Seiring berjalannya waktu pandangan tentang
stakeholder telah mulai berubah secara susbstansial, perkembangan teori
stakeholders membawa perubahan terhadap indikator kesusuksesan
perusahaan. Hal tersebut tercermin dengan munculnya paradigm triple
memenuhi keinginan dari stakeholder sehingga akan menghasilkan
hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan stakeholdernya.
2.1.2 Teori Legitimasi
Legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu di inginkan atau
dicari perusahaan dari masyarakat. Dengan demikian, “legitimasi merupakan manfaat atau sumber daya potensial bagi perusahaan untuk
bertahan hidup (going concern). Definisi tersebut mengisyaratkan, bahwa
legitimasi merupakan sistem pengelolaan perusahaan berorientasi pada
keberpihakan terhadap masyarakat, pemerintah, individu, dan kelompok
masyarakat”, ( http://muchtareffendiharahap.blogspot.com/2014/02/teori-teori-tentang-csr-coorporate.html). Untuk itu, sebagai suatu sistem
mengedepankan keberpihakan kepada masyarakat, operasi perusahaan
harus kongruen dengan harapan masyarakat.
“Teori legitimasi menegaskan bahwa perusahaan terus berupaya
untuk memastikan bahwa mereka beroperasi dalam bingkai dan norma
yang ada dalam masyarakat atau lingkungan dimana perusahaan berada,
dimana mereka berusaha untuk memastikan bahwa aktivitas mereka
(perusahaan) diterima oleh pihak luar sebagai suatu yang sah”, Deegan (dalam Soelistyoningrum, 2011:14). Ghozali dan Chariri (dalam
Soelistyoningrum, 2011:15) menyatakan bahwa “hal yang melandasi teori legitimasi adalah kontrak sosial yang terjadi antara perusahaan dengan
masyarakat dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber
dapat diciptakan melalui peningkatan komunikasi yang efektif bagi
masyarakat. Komunikasi ini dapat dilakukan melalui pengungkapan
informasi-informasi tambahan yang lebih bersifat pendukung dan
kebanyakan bersifat sukarela”, Suryono (dalam Puspowardhani 2013:16). Salah satu usaha yang dapat dilakukan perusahaan yakni dengan
pembuatan sustainability report. Laporan ini dapat digunakan oleh
perusahaan untuk memperoleh legitimasi. Apabila perusahaan melakukan
pengungkapan sosial, maka perusahaan merasa keberadaan dan
aktivitasnya akan mendapat status dari masyarakat atau lingkungan
dimana perusahaan tersebut beroperasi atau dapat dikatakan terlegitimasi.
2.2 Sustainability Report
Sustainability report adalah praktek pengukuran, pengungkapan dan upaya
akuntabilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal.
Sustainability report merupakan sebuah istilah umum yang dianggap sinonim
dengan istilah lainnya untuk menggambarkan laporan mengenai dampak ekonomi,
lingkungan, dan sosial (misalnya triple bottom line, laporan pertanggungjawaban
perusahaan, dan lain sebagainya) (GRI, 2006:3).
Sustainability report harus menyediakan gambaran yang berimbang dan
masuk akal dari kinerja keberlanjutan sebuah organisasi – baik kontribusi yang positif maupun negatif. Sustainability report yang disusun berdasarkan kerangka
pelaporan Global Reporting Initiative (GRI) mengungkapkan keluaran dan hasil
organisasi, strategi, dan pendekatan manajemennya (GRI, 2006:3). Sustainability
report di Indonesia telah dipraktikkan sejak tahun 2000 dan pedoman GRI telah
digunakan sebagai referensi bagi laporan perusahaan. Perusahaan yang pertama
kali mengungkapkan Sustainability report sebagai laporan yang terpisah adalah
PT Kaltim Prima Coal pada tahun 2005”, (Soelistyoningrum, 2011:4). Meskipun jumlah perusahaan di Indonesia yang melaporkan sustainability report terus
meningkat, namun ada berbagai alasan untuk tidak berpuas diri, dan masih
pentingnya kerja keras hingga bertahun-tahun ke depan. karena jumlah
perusahaan pembuat sustainability report masihlah terlampau sedikit jika
dibandingkan dengan jumlah seluruh perusahaan di Indonesia.
2.2.1 Pengungkapan Sustainability Report
Pengungkapan sustainability report perusahaan bersifat sukarela
(voluntary disclosure), yaitu diungkapkan oleh perusahaan secara sukarela
tanpa diharuskan oleh standar yang ada. Standar pelaporan sustainability
report di Indonesia masih belum memiliki standar yang baku, sehingga
mengakibatkan timbulnya variasi luas pengungkapan dalam laporan tahunan
masing-masing perusahaan. Di Indonesia, peraturan mengenai kesadaran
akan perlunya menjaga lingkungan dan tanggung jawab sosial telah diatur
dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
yang menjelaskan bahwa perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha
yang berhubungan dengan sumber daya alam wajib melakukan tanggung
dianjurkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1
Paragraf 9 Tahun 2009, (dalam Azka, 2013:16) yaitu sebagai berikut :
“Entitas dapat pula menyajikan terpisah dari laporan keuangan, laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah, khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap karyawan sebagai kelompok pengguna laporan keuangan yang memegang peranan penting.”
Berdasarkan pernyataan tersebut, maka perusahaan diharapkan
untuk dapat mengungkapkan segala informasi yang berkaitan dengan
sustainability report yang dilakukan perusahaan. Pengungkapan tersebut
dilaporkan dalam bentuk laporan nilai tambah. Namun peraturan tersebut
tidak mengatur tentang pedoman atau standar pelaporan mana yang harus
digunakan. Untuk mengatasi hal ini, pedoman sustainability report yang
dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative yang telah diakui secara
internasional dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun sustainability
report.
2.2.2 Prinsip Pengungkapan Sustainability Report
Prinsip Pelaporan berperan penting untuk mencapai transparansi
sustainability report dan oleh karenanya harus diterapkan oleh semua
organisasi ketika menyusun sustainability report (GRI, 2013:16).
Prinsip-prinsip tersebut dibagi menjadi dua kelompok: Prinsip-Prinsip-prinsip untuk
menentukan konten laporan dan prinsip-prinsip untuk menentukan kualitas
Prinsip-prinsip untuk menentukan konten laporan menjelaskan
proses yang harus diterapkan untuk mengidentifikasi apa konten laporan
yang harus dibahas dengan mempertimbangkan aktivitas, dampak, dan
harapan serta kepentingan yang substantif dari para pemangku
kepentingannya. prinsip-prinsip untuk menentukan konten laporan yang
tercantum dalam Global Reporting Iniative (2013:16), yaitu :
1.Pelibatan pemangku kepentingan
Organisasi harus mengidentifikasi para pemangku
kepentingannya,
dan menjelaskan bagaimana organisasi telah menanggapi
harapan
dan kepentingan wajar dari mereka.
2.Konteks keberlanjutan
Laporan harus menyajikan kinerja organisasi dalam konteks
keberlanjutan yang lebih luas.
3.Materialitas
Laporan harus mencakup Aspek yang:
a. Mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan
sosial yang signifikan dari organisasi; atau
b. Secara substantial memengaruhi asesmen dan
4. Kelengkapan
Laporan harus berisi cakupan Aspek Material dan Boundary,
cukup untuk mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan
sosial yang signifikan, serta untuk memungkinkan pemangku
kepentingan dapat menilai kinerja organisasi dalam periode
pelaporan.
Prinsip-prinsip untuk menentukan kualitas laporan memberikan
arahan berupa pilihan-pilihan untuk memastikan kualitas informasi dalam
sustainability report, termasuk penyajian yang tepat. Kualitas informasi
adalah hal yang penting untuk memungkinkan para pemangku kepentingan
dapat membuat asesmen kinerja yang masuk akal serta mengambil
tindakan yang tepat, GRI (2013:17). Prinsip-prinsip untuk menentukan
kualitas laporan yang tercantum dalam Global Reporting Iniative
(2013:17), yaitu :
1. Keseimbangan
Laporan harus mencerminkan aspek-aspek positif dan negatif
dari kinerja organisasi untuk memungkinkan dilakukannya
asesmen yang beralasan atas kinerja organisasi secara
keseluruhan.
2. Komparabilitas
Organisasi harus memilih, mengumpulkan, dan melaporkan
informasi secara konsisten. Informasi yang dilaporkan harus
kepentingan menganalisis perubahan kinerja organisasi dari
waktu ke waktu, dan yang dapat mendukung analisis relatif
terhadap organisasi lain.
3. Akurasi
Informasi yang dilaporkan harus cukup akurat dan terperinci
bagi para pemangku kepentingan untuk dapat menilai kinerja
organisasi.
4. Ketepatan waktu
Organisasi harus membuat laporan dengan jadwal yang teratur
sehingga informasi tersedia tepat waktu bagi para pemangku
kepentingan untuk membuat keputusan yang tepat.
5. Kejelasan
Organisasi harus membuat informasi tersedia dengan cara yang
dapat dimengerti dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan
yang menggunakan laporan.
6. Keandalan
Organisasi harus mengumpulkan, mencatat, menyusun,
menganalisis, dan mengungkapkan informasi serta proses yang
digunakan untuk menyiapkan laporan agar dapat diuji, dan hal
itu akan menentukan kualitas serta materialitas informasi.
2.2.3 Indikator Pengungkapan Sustainability Report
Indikator memberikan informasi tentang kinerja atau dampak di
dengan aspek materialnya (GRI, 2013:47). Indikator pengungkapan
sustainability report menurut Global Reporting Iniative (2013:47), yaitu
sebagai berikut:
1. Ekonomi
Dimensi keberlanjutan ekonomi berkaitan dengan dampak
organisasi terhadap keadaan ekonomi bagi pemangku
kepentingannya, dan terhadap sistem ekonomi di tingkat lokal,
nasional, dan global. Kategori Ekonomi menggambarkan arus
modal di antara pemangku kepentingan yang berbeda, dan
dampak ekonomi utama dari organisasi di seluruh lapisan
masyarakat.
2. Lingkungan
Dimensi keberlanjutan lingkungan berkaitan dengan dampak
organisasi pada sistem alam yang hidup dan tidak hidup,
termasuk tanah, udara, air, dan ekosistem. Kategori Lingkungan
meliputi dampak yang terkait dengan input (seperti energi dan
air) dan output (seperti emisi, efluen dan limbah). Termasuk
juga keanekaragaman hayati, transportasi, dan dampak yang
berkaitan dengan produk dan jasa, serta kepatuhan dan biaya
3. Sosial
Dimensi keberlanjutan sosial membahas dampak yang dimiliki
organisasi terhadap sistem sosial di mana organisasi beroperasi.
Kategori Sosial berisi sub-Kategori:
a. Praktik ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja
b. Hak asasi manusia
c. Masyarakat
d. Tanggung jawab atas produk
Sebagian besar konten sub-kategori didasarkan pada standar
universal yang diakui secara internasional atau referensi
internasional lainnya yang relevan.
2.2.4 Manfaat Sustainability Report
Manfaat sustainability report menurut Global Reporting Iniative
(2006:3), yaitu sebagai berikut :
1. Patok banding dan pengukuran kinerja keberlanjutan yang
menghormati hukum, norma, kode, standar kinerja, dan inisiatif
sukarela.
2. Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh harapannya mengenai pembangunan
berkelanjutan.
3. Membandingkan kinerja dalam sebuah organisasi dan di antara
Manfaat sustainability report menurut World Business Council for
Sustainable Development (dalam Azka, 2013:21), yaitu sebagai berikut :
1. Sustainability report memberikan informasi kepada stakeholder
(pemegang saham, anggota komunitas lokal, pemerintah), dan
meningkatkan prospek perusahaan, serta membantu
mewujudkan transparansi.
2. Sustainabilty report dapat membantu membangun reputasi
sebagai alat yang memberikan kontribusi untuk meningkatkan
brand value, market share, dan loyalitas konsumen jangka
panjang.
3. Sustainability report dapat menjadi cerminan bagaimana
perusahaan mengelola risikonya.
4. Sustainability report dapat digunakan sebagai stimulasi
leadership thinking dan performance yang didukung dengan
semangat kompetisi.
5. Sustainability report dapat mengembangkan dan menfasilitasi
pengimplementasian dari sistem manajemen yang lebih baik
dalam mengelola dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan.
6. Sustainability report cenderung mencerminkan secara langsung
kemampuan dan kesiapan perusahaan untuk memenuhi
keinginan pemegang saham untuk jangka panjang.
7. Sustainability report membantu membangun ketertarikan para
mendemonstrasikan bagaimana meningkatkan nilai perusahaan
yang terkait dengan isu sosial dan lingkungan.
2.3 Karakteristik Perusahaan 2.3.1 Kinerja Keuangan
Kinerja Keuangan adalah hasil keputusan berdasarkan penilaian
terhadap kemampuan perusahaan, baik dari aspek likuiditas, aktivitas,
solvabilitas dan profitabilitas yang dibuat oleh pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan (Soelistyoningrum, 2011:26). Kinerja
keuangan dipakai manajemen sebagai salah satu pedoman untuk
mengelola sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Kinerja keuangan
merefleksikan kinerja fundamental perusahaan yang akan diukur dengan
menggunakan data yang berasal dari laporan keuangan. Laporan dari
kinerja keuangan dibuat untuk menggambarkan kondisi keuangan
perusahaan masa lalu dan digunakan untuk memprediksi keuangan dimasa
yang akan datang (Soelistyoningrum, 2011:26).
Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan penilaian
analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk
menilai dan menganalisis prestasi operasi perusahaan atau kinerja
perusahaan. Ada dua variabel kunci yang digunakan sebagai ukuran yang
menghubungkan antara reputasi tanggung jawab sosial perusahaan dengan
kinerja ekonominya, yaitu tingkat kemampuan menciptakan pendapatan
melalui penjualan dan tingkat kemampuan menciptakan laba, Belkaoui
2.3.1.1 Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama
periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas
manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas
manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan
investasi perusahaan. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatka laba melalui
semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,
modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Syafri,
2008:304). Profitabilitas dapat diukur dengan berbagai macam cara
diantaranya menggunakan return on asset, return on equity, net profit
margin dan gross profit margin.
Dalam penelitian ini, rasio profitabilitas diukur dengan Return on
Equity (ROE). Return on equity (ROE) merupakan perbandingan antara
laba bersih sesudah pajak dengan total ekuitas. return on equity adalah
rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal
sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari
investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang
saham perusahaan (Sawir, 2009:20).
2.3.1.2 Aktivitas
“Rasio aktivitas, yaitu rasio yang dimaksudkan untuk mengukur
sumber dananya”, (Azka, 2013:24). Semua rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis
aktiva. Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat
keseimbangan yang layak antara penjualan dan beragam unsur aktiva
misalnya persediaan, aktiva tetap dan aktiva lainnya. Rasio aktivitas dapat
diukur dengan menggunakan total asset turnover, fixed asset turnover,
inventory turnover, average collection period, dan working capital
turnover.
Dalam penelitian ini, Rasio aktivitas diukur dengan fixed asset
turnover. fixed asset turnover merupakan perbandingan antara penjualan
bersih dengan aktiva tetap. Fixed assets turnover mengukur efektivitas
penggunaan dana yang tertanam pada harta tetap seperti pabrik dan
peralatan, dalam rangka menghasilkan penjualan, atau berapa rupiah
penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan
pada aktiva tetap (Sawir, 2003:17).
2.3.2 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar
kecilnya perusahaan. Ukuran perusahaan biasanya diukur dengan
menggunakan total penjualan, total aset, dan kapitalisasi pasar. Semakin
besar nilai total penjualan, total aset, dan kapitalisasi pasar maka semakin
besar pula ukuran perusahaan. “Semakin besar total aset maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin
semakin besar pula perusahaan dikenal dalam masyarakat” (Sudarmadji dan Sularto, 2007). Dalam penelitian ini, Ukuran perusahaan diukur
dengan total aktiva. Total aktiva dipilih sebagai proksi atas ukuran
perusahaan dengan mempertimbangkan bahwa nilai aktiva relatif lebih
stabil dibandingkan dengan ukuran lain dalam mengukur ukuran
perusahaan (Sudarmaji dan Sularto, 2007).
2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai pengungkapan sustainability report masih dalam fase
awal sehingga masih sedikit penelitian yang membahas mengenai sustainability
report. Penelitian tentang sustainability report yang dilakukan oleh
Penelitian-penelitian sebelumnya telah mencoba menelaah lebih luas mengenai praktik
pengungkapan sustainability report yang dilakukan dengan variasi jenis variabel
dan perusahaan yang berbeda-beda.
Susanto dan Tarigan (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh
Pengungkapan Sustainability Report terhadap Profitabilitas Perusahaan, variabel
Independen yang digunakan yaitu profitabilitas (return on asset). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hanya pengungkapan kinerja sosial dan pengungkapan
kinerja tanggung jawab produk yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
Azka (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Pengungkapan Sustainability Report pada Perusahaan Peserta
Indonesia Sustainability Report Award (ISRA). Dalam penelitiannya
mengemukakan bahwa variable likuiditas (current ratio) berpengaruh positif
turnover) tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report dan
profitabilitas (return on asset) juga tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
sustainability report.
Ahmad (2014) juga pernah melakukan penelitian mengenai Pengaruh
Karakteristik Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Sustainability
Rreport (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di BEI priode 2010-2012).
Hasilnya adalah ukuran perusahaan (total asset) berpengaruh siginifikan positif
terhadap pengungkapan sustainability report, tipe industri berpengaruh signifikan
positif terhadap pengungkapan sustainability report dan profitabilitas (return on
asset) berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report.
Natalia dan Tarigan (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh
Sustainability Report Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Publik dari Sisi
Profitabilitas Ratio. Variabel Independen yang digunakan yaitu: pengungkapan
kinerja ekonomi, pengungkapan kinerja lingkungan, dan pengungkapan kinerja
sosial. Sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah rasio profitabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh negatif signifikan untuk
pengungkapan kinerja ekonomi dan hubungan positif tidak signifikan untuk
kinerja lingkungan, serta pengaruh positif signifikan untuk kinerja sosial terhadap
Tabel 2.1
Review Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Judul dan Peneliti Variabel Hasil Penelitian
Azka (2013) Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Pengungkapan Sustainability
Report pada
Perusahaan Peserta Indonesia Sustainability Report Award (ISRA). Variabel Independen : Likuiditas, Aktivitas, Profitabilitas Variabel Dependen : Sustainability Rreport Likuiditas berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sustainability report,
sedangkan aktivitas dan
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report Ahmad (2014) Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Sustainability
Rreport (studi
empiris pada
perusahaan yang
terdaftar di BEI
priode 2010-2012) Variabel Independen : Ukuran perusahaan, Tipe industri, Profitabilitas Variabel Dependen : Sustainability Rreport
Ukuran perusahaan dan
Natalia dan
Tarigan
(2014)
Pengaruh
Sustainability
Report Terhadap
Kinerja Keuangan
Perusahaan Publik
dari Sisi
Profitabilitas Ratio
Variabel Independen : Pengungkapan kinerja ekonomi, pengungkapan kinerja lingkungan, dan pengungkapan kinerja sosial Variabel Dependen : Profitabilitas Ratio Pengaruh negatif signifikan untuk pengungkapan kinerja
ekonomi dan hubungan
positif tidak signifikan
untuk kinerja
lingkungan, serta
pengaruh positif
signifikan untuk kinerja
sosial Susanto dan Tarigan (2013) Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap Profitabilitas Perusahaan Variabel Independen : Sustainability Report Variabel Dependen : Profitabilitas Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya pengungkapan
kinerja sosial dan
pengungkapan kinerja
tanggung jawab produk
yang mempengaruhi
kinerja keuangan
2.5 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dibuat untuk memperlihatkan hubungan pengaruh
setiap variabel dalam satu penelitian. Berdasarkan rumusan masalah, landasan
teoritis dan review penelitian terdahulu, kerangka konseptual ini digambarkan
pada Gambar 2.1.
Variabel Independen Variabel Dependen
H1
H2
H3
[image:41.595.117.514.249.594.2]H4
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual Penelitian
Menutut Sugiyono (2004:49) “kerangka konseptuan merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah di
deskripsikan”. Kerangka konseptual akan menghubungkan antara variabel– variebel penelitian, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini,
Sustainability Report (Y) menjadi variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Aktivitas
(fixed asset turnover) ( X2)
Ukuran Perusahaan
(total asset) ( X3 )
Sustainability Report
(Y) Profitabilitas
profitabilias (X1), aktivitas (X2), dan ukuran perusahaan (X3). Alasan peneliti
untuk menjadikan Sustainability Report (Y) sebagai variabel dependen adalah
untuk mengetahui apakah publikasi sustainability report perusahaan dipengaruhi
oleh ketiga variabel bebas di atas.
Sustainability report merupakan laporan publik dimana perusahaan
memberikan gambaran posisi dan aktivitas perusahaan pada aspek ekonomi,
lingkungan dan sosial kepada stakeholder internal dan eksternalnya. Publikasi
sustainability report diukur dengan SRDI(sustainability report disclosure index)
berdasarkan indikator GRI (Global Reporting Initiative). Kemudian terdapat
faktor yang mungkin mempengaruhi tingkat Publikasi sustainability report
diantaranya profitabilitas, aktivitas dan ukuran perusahaan.
a. Pengaruh Profitabilitas (X1) terhadap Publikasi Sustainability Report
(Y)
Profitabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh
laba. Profitabilitas merupakan salah satu indikator penting untuk menilai
kinerja suatu perusahaan (Azka, 2013:33). Menurut Bowman dkk (dalam
Anggraini, 2006:10) “semakin tinggi tingkat profitabilitas, semakin tinggi pula tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan”.
Perusahaan yang memiliki kemampuan kinerja keuangan yang baik, akan
identik dengan upaya-upaya untuk melakukan pengungkapan yang lebih
luas (Azka, 2013:33). Tingkat profitabilitas yang semakin tinggi
mencerminkan kemampuas entitas dalam menghasilkan laba semakin
sosial, serta melakukan pengungkapan tanggung jawab sosialnya dalam
laporan keuangan yang lebih luas (Puspowardhani, 2013:36). Hal ini
memberikan interpretasi bahwa perusahaan dengan profitabilitas yang
tinggi dapat mengatasi biaya-biaya atas pengungkapan tanggung jawab
sosial tersebut (Puspowardhani, 2013:36). Salah satu bentuk
pengungkapan aktivitas sosial lingkungan adalah dengan pengungkapan
sustainability report. Pengungkapan sustainability report disajikan secara
terpisah dari annual report.
b. Pengaruh Aktivitas (X2) terhadap Publikasi Sustainability Report (Y)
Aktivitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk mengukur sampai
seberapa besar keefektifan dalam mengelola sumber–sumber dananya. Aktivitas menunjukkan bagaimana keefektifan perusahaan dalam
menggunakan keseluruhan aktivanya untuk menciptakan penjualan dan
mendapatkan laba (Azka, 2013:31). Semakin efektif perusahaan
mengelola dananya maka akan mencerminkan kondisi keuangan yang
stabil, kuat, dan rendah risiko. Kondisi inilah yang merupakan upaya dari
perusahaan untuk mendapat dukungan dari para stakeholder demi
kelangsungan hidup perusahaan (Puspowardhani, 2013:39).
Dilling (2009:22) menjelaskan bahwa dari 70% penelitian
menunjukkan hubungan positif antara kinerja perusahaan dengan
pengungkapan tangggung jawab sosial. Pengungkapan sustainability
report oleh perusahaan, juga sebagai sarana pelaporan kepada stakeholder
aktivitas, memberikan kecenderungan perusahaan untuk mengungkapkan
informasi yang lebih lengkap selain hanya membiayai kegiatan operasi
perusahaan (Azka, 2013:32).
c. Pengaruh Ukuran Perusahaan (X3) terhadap Publikasi Sustainability
Report (Y)
Menurut Bambang (dalam Ahmad, 2014:7) “ukuran perusahaan dapat digunakan untuk mewakili karakteristik keuangan perusahaan.
Ukuran perusahaan (firm size) dapat diartikan sebagai besar kecilnya
perusahaan dapat dilihat dari nilai equity, nilai perusahaan ataupun hasil
nilai aktiva dari suatu perusahaan”. Perusahaan dengan asset yang besar lebih banyak mendapat sorotan dari publik. Maka dari itu, perusahaan
yang besar cenderung lebih banyak mengeluarkan biaya untuk
mengungkapkan informasi yang lebih luas sebagai upaya untuk menjaga
legitimasi perusahaan (Ahmad, 2014:7). Cowen et al. (dalam Wijaya,
2012:27) menyatakan, “secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas
dari tekanan, dan perusahaan yang lebih besar mempunyai aktivitas
operasi yang lebih banyak dan memberikan pengaruh yang lebih besar
terhadap masyarakat, serta mungkin akan memiliki pemegang saham yang
lebih banyak yang akan selalu memperhatikan program sosial yang dibuat
perusahaan sehingga pengungkapan informasi sosial perusahaan akan
d. Pengaruh Profitabilitas (X1), Aktivitas (X2) dan Ukuran Perusahaan
(X3) terhadap Publikasi Sustainability Report (Y)
Sustainability report merupakan laporan publik dimanaperusahaan
memberikan gambaran posisi dan aktivitas perusahaan pada aspek
ekonomi, lingkungan dan sosial kepada stakeholder internal dan
eksternalnya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi publikasi
sustainability report. Di antara lain ialah tingkat rasio profitabilitas, rasio
aktivitas dan ukuran perusahaan. “Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan
sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal atau penjualan”, Sudana (dalam Ahmad, 2013:8). Sedangkan “Rasio aktivitas, yaitu rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa besar keefektifan
perusahaan dalam mengelola sumber- sumber dananya”, (Azka, 2013:24). Semakin efektif tindakan-tindakan perusahaan dalam pengelolaan dana,
maka perusahaan akan memiliki kecenderungan untuk mencapai kondisi
keuangan yang semakin stabil dan kuat. perusahaan dengan keuangan
yang stabil dan kuat akan mampu untuk meningkatkan tanggung jawab
sosial, serta melakukan pengungkapan tanggung jawab sosialnya yang
lebih luas.
Perusahaan dengan asset yang besar lebih banyak mendapat
sorotan dari publik. Maka dari itu, perusahaan yang besar cenderung lebih
banyak mengeluarkan biaya untuk mengungkapkan informasi yang lebih
perusahaan dapat diwujudkan melalui pengungkapan sustainability report.
Sustainability report akan mengungkapkan bagaimana tanggung jawab
perusahaan atas aktivitas yang telah dilakukan (Ahmad, 2014:7).
2.6 Hipotesis Penelitian
Menurut Dani (2008:10), “hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya”. Jadi, hipotesis sebagai sebuah kesimpulan sementara yang masih akan dibuktikan lagi kebenarannya. Hipotesis akan memberikan jawaban terkait
rumusan masalah. Pemilihan hipotesis dalam penelitian ini ditentukan setelah
melakukan kajian pustaka.
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, landasan teori dan
kerangka konseptual, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1: Profitabilitas (X1) berpengaruh terhadap publikasi sustainability report (Y) pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014.
H2: Aktivitas perusahaan (X2) berpengaruh terhadap publikasi sustainability report (Y) pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014.
H3: Ukuran perusahaan (X2) berpengaruh terhadap publikasi sustainability report (Y) pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014.
H4: Profitabilitas (X1), Aktivitas (X2) dan Ukuran Perusahaan (X3) berpengaruh secara simultan terhadap publikasi sustainability report (Y)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya, maka penelitian ini tergolong penelitian kausatif (causative).
Kausatif merupakan penelitian dengan menggunakan karakteristik masalah berupa
hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini menguji
hubungan antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Dimana
penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar variabel bebas
mempengaruhi variabel terikat. Penelitian ini berusaha menjelaskan pengaruh
Profitabilitas (X1), Aktivitas (X2) dan Ukuran Perrusahaan (X3) sebagai variabel
independen terhadap Sustainability Report (Y) sebagai variabel dependen pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sekaran dan Bougie (dalam Azka, 2013:36) “Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti.” Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) untuk periode 2012-2014. “Sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciri-ciri dan keberadaannya diharapkan mampu mewakili atau
menggambarkan ciri-ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya,” Sekaran dan Bougie (dalam Azka, 2013:36).
Teknik penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling.
tertentu,” (Sugiyono, 2011:68). Seleksi sampel menggunakan kriteria tertentu
yang ditentukan peneliti pada awal penelitian. Dalam penelitian ini, sampel yang
diambil harus memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012
sampai dengan tahun 2014.
2. Menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan tahunan
perusahaan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.
3. Menerbitkan dan mempublikasikan sustainability report perusahaan
berdasarkan sustainability report disclosure index (SRDI) berturut-turut
dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.
Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh 24 perusahaan yang dijadikan
[image:48.595.147.518.475.744.2]sampel dalam penelitian ini. Tercantum pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Daftar Sampel Perusahaan
No. Kode Nama Perusahaan
1. AALI Astra Agro Lestari Tbk
2. ADMF Adira Dinamika Multi Finance Tbk 3. ANTM Aneka Tambang (Persero), Tbk 4. ASII Astra International Tbk
5. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 6. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk 7. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 8. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
9. BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 10. BNGA Bank CIMB Niaga Tbk
11. BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 12. INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 13. JSMR Jasa Marga (persero) Tbk
14. NISP Bank OCBC NISP Tbk
15. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
18. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk 19. TAXI Express Transindo Utama Tbk 20. TINS Timah (Persero), Tbk
21. TLKM Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk 22. UNTR United Tractors, Tbk
23. UNVR Unilever Indonesia, Tbk 24. WIKA Wijaya Karya, Tbk
Sumber: www.idx.co.id, isra.ncsr-id.org dan web perusahaan.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan peneliti adalah data sekunder dalam bentuk
kuantitatif yaitu data yang diukur berdasarkan skala numerik seperti nilai rasio
dan kualitatif yaitu data yang dinyatakan bukan dalam bentuk angka. Data
penelitian tersebut diperoleh peneliti dari annual report dan sustainability report
yang diterbitkan perusahaan secara rutin dari tahun 2012 sampai dengan tahun
2014 pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Data tersebut tersedia dalam situs
www.idx.co.id, isra.ncsr-id.org dan web perusahaan.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. “Data sekunder merupakan sumber data yang mengacu pada informasi yang
dikumpulkan dari sumber data yang telah tersedia,” Sekaran dan Bougie (dalam
Azka, 2013:37). Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi, yaitu dengan
mempelajari, mengklasifikasikan, dan menganalisis data sekunder berupa
catatan-catatan, laporan keuangan tahunan, sustainability report perusahaan maupun
informasi yang terkait dengan lingkup penelitian ini. Laporan keuangan dan
sustainability report yang digunakan adalah berupa laporan keuangan tahunan
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
“Variabel didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya,” (Sugiyono, 2011:2).
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan
variabel dependen.
3.5.1 Variabel Independen (X)
Variabel independen sering disebut sebagai variabel bebas atau
variabel prediktor. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnnya
variabel dependen (terikat).” (Sugiyono, 2011:4).
3.5.1.1 Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk
memperoleh laba. Profitabilitas merupakan salah satu indikator
penting untuk menilai kinerja suatu perusahaan. Profitabilitas
menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan (Azka, 2013:37). Profitabilitas dalam penelitian ini
diukur dengan menggunakan Return on Equity (ROE). Rumus
yang digunakan untuk menghitung profitabilitas adalah :
Return on Equity =
x 100%
3.5.1.2 Aktivitas
“Aktivitas adalah kemampuan mengukur sampai seberapa
dananya. Aktivitas perusahaan menunjukkan kemampuan serta
efisiensi didalam memanfaatkan harta-harta yang dimilikinya,” Ulfah (dalam Azka, 2013:39). Aktivitas dalam penelitian ini diukur
dengan menggunakan Fixed asset turnover. Rumus yang
digunakan untuk menghitung aktivitas adalah :
Fixed asset turnover =
x 100%
3.5.1.3 Ukuran Perusahaan
“Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan total aset, penjualan, atau ekuitas” Miswanto dan Husnan (dalam
Puspowardhani, 2013 : 55). “Ukuran perusahaan merupakan skala yang digunakan dalam menentukan besar kecilnya suatu
perusahaan,” Sari (dalam Puspowardhani, 2013 : 55). Dalam
penelitian ini variabel ukuran perusahaan diproksikan dengan
menggunakan nilai log of total asset yang dimiliki oleh
masing-masing perusahaan, tujuannya agar mengurangi perbedaan yang
signifikan antara ukuran perusahaan besar dan ukuran perusahaan
kecil sehingga data total aset dapat terdistribusi normal. Rumus
yang digunakan adalah :
Size = Log natural (total aset)
3.5.2 Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen disebut juga variabel terikat, variabel
bebas,” (Sugiyono, 2011:4). Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah tingkat publikasi sustainability report yang dinyatakan dalam
sustainability report disclosure index (SRDI). Publikasi sustainability
report diukur dengan SRDI berdasarkan indikator GRI (Global Reporting
Initiative)