• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN URUTAN KELAHIRAN TERHADAP INITIAL SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRESCHOOL DI TK AL-FALAH BATU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN URUTAN KELAHIRAN TERHADAP INITIAL SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRESCHOOL DI TK AL-FALAH BATU"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN URUTAN

KELAHIRAN TERHADAP INITIAL SCHOOL REFUSAL

PADA ANAK PRESCHOOL DI TK AL-FALAH BATU

SKRIPSI

Oleh :

DONI WARIATMAN NIM. 201010420311021

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

ii

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN URUTAN

KELAHIRAN TERHADAP INITIAL SCHOOL REFUSAL

PADA ANAK PRESCHOOL DI TK AL-FALAH BATU

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

DONI WARIATMAN NIM. 201010420311021

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

(3)
(4)
(5)

v

LEMBAR

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Doni Wariatman

NIM : 201010420311021

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Urutan Kelahiran

Terhadap Initial School Refusal Pada Anak Preschool

Di TK Al-Falah Batu

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar

hasil karya tulis saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran

orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.

Malang, Maret 2014 Yang membuat pernyataan,

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Urutan Kelahiran

Terhadap Initial school refusal Pada Anak Preschool di TK-Al-Falah Batu”.

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk penyusunan skripsi guna

memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S. Kep. Ns. M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan

dosen pembimbing I, atas arahan, bimbingan dan masukan yang sangat

membangun.

3. Ibu Nur Aini S. Kep., Ns.,M.Kep sebagai dosen pembimbing II, yang dengan

sabar dan kebesaran hati dalam membimbing saya untuk mewujudkan skripsi ini.

4. Ustadzah Laila Anisa S.Pdi , selaku kepala sekolah TK Al-Falah Batu yang telah

memberikan izin untuk melakukan studi pendahuluan dan penalitian.

(7)

vii

dalam penelitian ini.

6. Yudi Irawan S.Kep yang bayak memberikan masukan dan membantu mencari

refrensi untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,

Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu atas ilmu dan bantuan yang diberikan kepada penulis.

8. Teristimewa untuk kedua orangtuaku yang senantiasa kuhormati dalam setiap

kehidupanku, yang selalu siap membantu dan memberikan doa, kasih sayang, dan

dukungan baik moril maupun materil yang tak terhingga kepada ku. semoga Allah

memberikan kalian kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

9. Rekan-rekan khususnya teman-teman PSIK A angkatan 2010 yang turut serta

membantu dan memberikan dukungan.

10. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa

disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat

membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bisa disetujui dan segera

direalisasikan sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya

bidang keperawatan dan kesehatan masyarakat.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Malang, Maret 2014

(8)

viii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PARENTING PATTERN AND BIRTH SEQUENCE TO THE INITIAL SCHOOL REFUSAL OF PRESCHOOL

CHILDREN IN AL-FALAH KINDERGARTEN BATU

Doni Wariatman1, NurulAini, S.Kep, Ns, M.Kep2

NurAini, S.Kep, Ns, M.Kep3

Background: Initial School Refusal is an emotional problem that occurs to the children in their first time of going to school that interpreted with worried and frightened feeling. Parenting pattern and birth sequence is two things that really influence in this occurrence. If the problem like this ignored then it will disturb child development and education. Therefore, this research aimed to analyze the influence of parenting pattern and birth sequence to the Initial School Refusal.

Research Method: This research is descriptive observational research with case control plan. This research conducted on January 2014 in Batu. Subject in this research is all of student, 45 students of Al-Falah Kindergarten to be the samples of this research and they were chosen by purposive sampling.. Data analysis conducted by computerization system of SPSS 18 with multiple logistic regression analysis.

Result: Research result were analyzed by multiple logistic regression test, it can be seen that parenting pattern (X1) has significant influence to the Initial School Refusal with significance level 0.100. Besides that, birth sequence (X2) also influenced to the Initial School Refusal with significance level for 0.43. Whereas, for each of dominance, parenting pattern is more dominated by OR 2.85 compared by 2.79.

Conclusion: Statistical analysis result with multiple logistic regression can be concluded that H0 rejected and H1 accepted. Therefore, it can be concluded that there is an influence of parenting pattern and birth sequence to the Initial School refusal for preschool children in Al-Falah Kindergarten Batu

Keywords: Parenting Pattern, Birth Sequence, Initial Refusal School

1. Student of Study Program of Nursery Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang

2. Lecturer of Study Program of Nursery Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang

(9)

ix

ABSTRAK

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN URUTAN KELAHIRAN TERHADAP INITIAL SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRESCHOOL

DI TK AL-FALAH BATU

Doni Wariatman1, Nurul Aini, S. Kep, Ns, M. Kep2

Nur Aini, S. Kep, Ns, M. Kep3

Latar Belakang: Initial School Refusal merupakan masalah emosi yang terjadi pada anak ketika pertama kali masuk sekolah yang diinterpretasikan dengan rasa cemas dan takut. Pola asuh orang tua dan urutan kelahiran adalah dua hal yang sangat berpengaruh dalam kejadian ini. Masalah seperti ini jika dibiarkan akan mengganggu perkembangan dan pendidikan anak. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pola asuh orang tua dan urutan kelahiran terhadap Initial School Refusal.

Metode Penelitian: Penelitian deskriptif observasioanl dengan rancangan case control. Penelitian ini dilakukan pada bulan januari 2014 di Batu. Subyek penelitian ini adalah siswa TK Al-Falah Batu berjumlah 45 yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi SPSS 18 dengan analisis regresi logistik ganda.

Hasil: Hasil penelitian menggunakan uji regresi logistik ganda dilihat bahwa pola asuh orang tua (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap initial school refusal dengan tingkat signifikansi 0,100, selain itu, urautan kelahiran (X2) juga berpengaruh terhadap initial school refusal dengan tinggkat signifikansi 0,43. Sedangkan untuk dominasi, pola asuh orang tua lebih mendominasi dengan OR 2,85 berbanding 2,79.

Kesimpulan: Hasil analisa statistik dengan regresi logistik ganda disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pola asuh dan urutan kelahiran terhadap initial school refusal pada anak preschool di TK Al-Falah Batu.

Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Urutan Kelahiran, Initial School Refusal.

(10)

x

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang. ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian... 7

1.3.1Tujuan Umum ... 7

1.3.2Tujuan Khusus ... 7

1.4 Manfaat ... 8

1.4.1Bagi Perawat Komunitas ... 8

1.4.2Bagi Sekolah ... 8

1.4.3Bagi Orng tua ... 8

1.4.4Bagi peneliti ... 9

1.4.5Bagi peneliti lain ... 9

1.5 Keaslian Penelitian. ... 9

1.6 Batasan Istilah Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Pola Asuh Orang Tua ... 12

2.1.1 Definisi Pola Asuh Orang Tua ... 12

2.1.2 Jenis Pola Asuh Orang Tua ... 13

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua ... 19

2.2 Urutan kelahiran ... 21

2.2.1 Anak Sulung ... 21

2.2.3 Anak Tengah ... 22

2.2.4 Anak Bungsu ... 22

2.2.5 Anak Tunggal ... 23

2.2.6 Anak Kembar ... 23

2.2.7 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak Akibat Urutan kelahiran ... 24

2.3 Initial School Refusal ... 25

2.4.1 Pengertian Initial School Refusal ... 25

2.4.3 Tanda-Tanda Anak Yang Mengalami Initial School Refusal ... 28

2.4.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Initial School Refusal ... 28

(11)

xi

2.4.8 Cara Penanganan Initial School Refusal ... 32

2.5 Anak Preschool dan Perkembangannya ... 35

2.5.1 Pengertian Anak Preschool ... 35

2.5.2 Karakteristik Fisik Anak Preschool ... 35

2.5.3 Perkembangan Emosional Anak Preschool ... 36

2.5.4 Teori Perkembangan Kepribadian Anak Preschool ... 39

2.5.5 Teori Perkembangan Mental Anak Preschool ... 40

2.6 Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Urutan Kelahiran Terhadap Initial School Refusal ... 43

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 46

3.1 Kerangka Konseptual ... 46

3.2 Hipotesis Penelitian ... 47

BAB IV METODELOGI PENELITIAN ... 48

4.1 Desain Penelitian ... 48

4.2 Kerangka Kerja Penelitian ... 49

4.3 Populai, Sampel, Dan Tehnik Sampling ... 50

4.3.1 Populasi ... 50

4.3.2 Sampel ... 50

4.3.3 Teknik Sampling ... 51

4.4 Variabel Penelitian ... 51

4.4.1 Variabel Independen ... 51

4.4.2 Variabel Dependen... 51

4.5 Definisi Operasional ... 52

4.6 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 52

4.7 Instrumen Penelitian ... 54

4..8 Prosedur Pengumpulan Data ... 54

4.9 Pengolahan Data ... 57

4.10 Analisa Data ... 58

4.10 Etika Penelitian ... 61

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 62

5.1 Analisa Deskriptif ... 63

5.1.1 Karakteristik Responden ... 63

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 63

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 64

3. Karakteristik Berdasarkan Tingkat PendidikanOrang Tua Responden ... 64

4. Karakteristik Berdasarkan Usia Orang Tua ... 65

5. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ... 66

5.1.2 Gambaran Pola Asuh Orang Tua di TK Al-Falah Batu ... 66

5.1.3 Gambaran Urutan Kelahiran di TK Al-Falah Batu ... 67

5.1.4 Gambaran initial school refusal di TK Al-Falah Batu ... 68

5.2 Analisis Multivariate ... 68

BAB VI PEMBAHASAN ... 71

6.1 Karakteristik Responden ... 71

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 71

(12)

xii

3. Karakteristik Berdasarkan Tingkat PendidikanOrang

Tua Responden ... 72

4. Karakteristik Berdasarkan Usia Orang Tua ... 72

5. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ... 73

6.2 Gambaran Pola Asuh Orang Tua di TK Al-Falah Batu ... 74

6.3 Gambaran Urutan Kelahiran di TK Al-Falah Batu ... 78

6.4 Gambaran initial school refusal di TK Al-Falah Batu ... 79

6.5 Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap initial school refusal ... 83

6.6 Pengaruh Urutan Kelahiran terhadap initial school refusal ... 86

6.7 Dominasi Faktor Dari Pola Asuh Orang Tua dan Urutan Kelahiran terhadap initial school refusal ... 88

6.8 Keterbatasan Penelitian ... 89

6.9 Implikasi Keperawatan ... 90

BAB VII PENUTUP ... 92

7.1 Kesimpulan ... 92

7.2 Saran ... 93

7.2.1 Bagi Perawat Komunitas ... 93

7.2.2 Bagi Sekolah ... 93

7.2.3 Bagi Orang Tua ... 94

7.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 4.1 Definisi Operasional Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Dan

Urutan Kelahiran Terhadap Initial School Refusal... 52

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Orang Tua ... 65

Tabel 5.2 Gambaran Pola Asuh Orang Tua di TK Al-Falah Batu ... 66

Tabel 5.3 Gambaran Urutan Kelahiran di TK Al-Falah Batu ... 67

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ... 46

Gambar 4.1 Skema pengaruh pola asuh orang tua dan urutan kelahiran dan urutan kelahiran terhadap Initial School Refusal ... 48

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian... 49

Gambar 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 63

Gambar 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 64

Gambar 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang tua ... 64

Gambar 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ... 66

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Reasponden ... 100

Lampiran 2 Kuesioner Pola Asuh Orang tua ... 101

Lampiran 3 Kuesioner Initial School Refusal ... 103

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ... 105

Lampiran 5 Hasil Rekapitulasi dan Perhitungan Data Responden ... 108

Lampiran 6 Hasil Analisis Data ... 112

Lampiran 7 Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 108

Lampiran 8 Surat Telah Melakukan Penelitian ... 109

Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian ... 110

Lampiran 10 Log Book Lembar Konsultasi ... 111

(16)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Adiyanti. (2006). Menyiapkan hari pertama sekolah. Yogyakarta : Kanisius

Aisyah, St. (2010). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Tingkat Agresitivitas Anak. Jurnal Mendek, 2 (1).

Akbar, Rani dan Hawadi. (2001). Psikologi perkembangan anak; mengenal sifat, bakat dan kemampuan anak. Jakarta : Grasindo

Alimul, Aziz. (2003). Riset Keperawatan & Teknik Penulisan Imliah. Jakarta : Salemba Medika.

__________. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data.

__________. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta.

Armaliani, R., Ritandito. (2008). School phobia on primary school pupils. Jurnal universitas gunadarma.

Anxiety Disorder Associtoun Of America (ADAA) .anxiety Disorder In Children.

Berney, dkk. (1981). The British Journal of Psychiatry : sshool phobia : a therapeutic trial with clomipramine and short-term outcome . 138 : 110-118.

Brown, dan Salemi. (2003). Amaerican journal of health Education; School Phobia :Implications for School Health Educator.34 (4).199

Cerio, Jay. (1997), ProQuest education journals ; School phobia ; A Family Systems Approach. 31 (3).180

Chistogiorgos, dkk. (2006). School Phobia and The Psycchological precesses that Affect Quality Of Life. 675-682

Cichon dan Radisky. (2010). Journal of Molecular Cell Biology : Separatin Anxiety :Detachment From The Extracellular Matrix Induces Metaboloc Changes that Can Stimulate Tumoringenesis. (2). 113-115.

Dahlan, Sopiyudin. (2011). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta : Salemba Medika

Dewanggi, M, dkk. (2012). Pengasuhan Orang Tua Dan Kemandirian Anak Usia 3-5 Tahun Berdasarkan Gender Di Kampung Adat Urug. Jurnal ilmu keluarga dan konseling, 5 (1), 19-28.

(17)

xvii

Dwikayani, Yozi. (2012). Hubungan Pola Asuh Orang tua Terhadap Agresitifitas Anak Di Taman Kanak-Kanak Kartika 1-61 Padang. Jurnal Pesona PAUD, 1 (1).

Educatoanal Psychology service : information for Parents School phobia. Bath & north East Somerset Council.

Edward, Drew, C. (2006). Ketika Anak Sulit Diatur : Panduan Orang Tua Untuk Mengubah Masalah Perilaku Anak. Bandung : PT. Mizan Utama.

Fitri, N.M. (2012). Studi Deskriptif Efektifitas Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Sosial Anak Usia Dini Di Taman Kanak-kanak Pembina Paian.Jurnal Pesona PAUD, 1 (1).

Handayani, Y. (2006). Mengenal ketakutan dan ecemasan anak saat masuk sekolah. Jakarta : Prestasi Pustakarya.

Hurlock, E.B.(1980). Pendekatan perkembangan suatu perndekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta : Erlangga.

___________.(1997).Psikologi perkembangan. Jakarta : Erlangga

___________.(2002). Pendekatan perkembangan suatu perndekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta : Erlangga.

Hastono. (2004), modul anlisis data. Fakultas kesehatan masyarakat : Universitas Indonesia

Jannah, Husnatul. (2012). Bentuk Pola Asuh Orang tua Dalam Menanamkan Perilaku Moral Pada Anak Usia di Kecamatan Ampek Angkek.Jurnal Pesona PAUD, 1 (1).

Lidyasari, A. T. Pola Asuh Otoritatif sebagai sarana pembentukan karakter anak dalam setting keluarga.

Mansur, Hernawati. (2009). Psikologi ibu dan anak untuk kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.

Mano, dkk. (2012). Journal of Pediatric Psychology : The Psychometric Properties of the Screen For Child Anxiety Related Emotional Disorders In Pediatric Chronic Pain. 37 (9), 999-1011

Manurung, Nazwa. (2012). School Refusal Pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Psikologi Undip, 11 (1).

Musbikin, Imam. (2012). Mengatasi Anak Mogok Sekolah + Malas Belajar. Jogjakarta : Laksana.

Natalia, Devi dan Astuti. (2008). Hubungan Antara Pola Asuh Otoriter Dengan Kecemasan Bersekolah. Naskah Publikasi Universitas Islam Indonesia.

(18)

xviii

Nurhayati, Intan. (2012). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kedisiplinan Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun) di PAUD Annida Kersan Pegadon Kendal. Skripsi.

(www.digilib.unimus.ac.id, diperoleh tanggal 8 Oktober 2013).

Nursalam. (2003).Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

_________(2008). Konsep Dan Penelitian Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: salemba medika

Furqon, Hidayatullah. (2010). Pendidikan karakter : Membangun peradaban Bangsa. Yuma Pustaka : Surakarta.

Ormrod, J.E. (2008). Psikologi Pendidikan; Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang, edisi 6.Jakarta : Erlangga

Ramdaniati, Sri. (2011). Anlisis Faktor Determinan Kejadian Takut Pada Anak Prasekolah Dan Sekolah Yang Mengalami Hospitalisasi Di Ruang Rawat Anak RSU BLUD Dr. Slamet Garut. Jakarta : Tesis Universitas Indonesia.

Respati, Winarti Siswi, dkk. (2006). Perbedaan Konsep Diri Antara Remaja Akhir

http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Psi/article/download/48/47 [di akses tanggal 8 Oktober 2013].

Rohmaningsih, Y.E. (2007). Hubungan Ibu Bekerja Terhadap Pola Asuhnya Dengan Tingakt Kemandirian Anak SD Kelas 1-3 di Kelurahan Petarukan Pemalang.

Skripsi.(www.digilib.unimus.ac.id, diperoleh tanggal 8 Oktober 2013).

Sakinah. (2009). Peran pola asuh orang tua dalam mengahadapi fobia sekolah pada anak pendidikan pra formal di TK anak saleh Malang. Karya tulis ilmiah : STIKES Widyagama Husada

Santrock, J.W. (2007). Perkembangan anak, edisi 11. Jakarta : Erlangga

___________. (2007). Remaja, edisi 11. Jakarta : Erlangga

___________. (2009). Psikologi pendidikan, edisi 3. Jakarta : Salemba Humanika

___________. (2011). Masa perkembangan anak : children, edisi 11. Jakarta : Salemba Humanika.

Sari, M.A. (2011). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Fobia Sekolah Pada Anak

Prasekolah Usia 3-6 Tanun Di PAUD Fatahillah Pangkalan Jati Tahun 2011. Jakarta

: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Suharsono, J.T., dkk. (2009) Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemampuan Sosialisasi Pada Anak Prasekolah Di TK Pertiwi Purwokerto Utara. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal Of Nursing), 4 (1).

(19)

xix

Talor, dkk. (2008) Center For Mental Health In School. Anxiety, Fears, phobias and Related problems : Intervention And Resources For School Aged Youth. Los Angeles, CA : Author.

Tjahja, Eather. membantu anak sekolah,

(http://www.telaga.org/audio/membantu_anak_yang_takut_sekolah, diperoleh tanggal 8 Oktober 2013).

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Sniar Grafika.

Pairsh, Annette. Birth order : how it affects your life. Purdue university

Patmonodewo, Soemiarti. (2008).pendidikan anak prasekolah. Jakarta : Rineka Cipta.

Pedak, Mustamir dan Sudrajad. (2009). Saatnya Bersekolah!. Jogjakarta : Buku Biru.

Yoneyama, Shoko. (2000). British Journal Of Sociology Of Education ; Student Discourse On Tokokyohi (school phobia/refusal) in japan ;Burnout or Empoweerment ?, 21 (1).77.

Pertiwi, Mutiara dan Juneman. (2012). Pola Asuh Orangtua Dalam Mengembangkan Remaja Menjadi Pelaku dan/Atau Korban Pembulian Di Sekolah, Sosiokonsepsia; jurnal penelitian dan pengembangan kesejahteraan sosial, 17 (2).

Prasetyaningrum, Juliani. (2012). Pola Asuh Dan Karakter Anak Dalam Perspektif Islam. Jurnal, 47-51.

Pratisti, W.D. (2008). Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta : Indeks.

Priyono, Irwan. (2010). Anakku penyejuk hatiku. Jakarta : Pustaka Tarbiatuna

Wimmer, Mary. School Refusal : Information For Educators. National Association Of School Psychologist.

Wong, dkk. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, volume 1. Jakarta : EGC.

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anak-anak merupakan pribadi yang menakjubkan yang ingin mencapai banyak

hal sekaligus. Perkembangan psikologi, sosial dan kognitif anak bergantung pada

interaksi anak dan kemampuan untuk menguasai keterampilan motorik dan

bahasanya (Prayitno, 2010). Untuk membantu perkembangan itu orangtua akan

memasukkan anak mereka ke sekolah sejak usia dini karena sekolah adalah sarana

pendidikan yang bertujuan untuk menyempurnakan jasmani dan rohani anak

(Sukadji, 2000 dalam Manurung 2012). Hal ini dipertegas oleh Suyanto (2005) dalam

jurnal Pesona PAUD, pendidikan anak usia dini bertujuan untuk mengembangkan

seluruh potensi anak (the whole child) agar kelak anak dapat berfungsi sebagai manusia

yang utuh sesuai falsafah suatu bangsa.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang

sistem pendidikan, pasal 1 ayat 14 yang menyebutkan bahwa, pendidikan anak usia

dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan, perkembangan fisik dan psikis anak agar anak memilki

kesiapan untuk memasuki pendidikan yang lebih lanjut.

Sekolah taman kanak-kanak (TK) merupakan jenjang pendidikan sebelum

sekolah dasar (pendidikan preschool) yang akan ditempuh anak-anak. sekolah akan

(21)

2

melalui permainan dan pergaulan dengan anak yang lain, anak juga akan

diperkenalkan pada tatanan yang berlaku di lingkungan (Manurung 2012). Bergaul

dan bermain akan mebuat sekolah menyenangkan bagi anak, di sekolah mereka akan

menemukan hal-hal baru, teman baru, dan ilmu-ilmu yang baru. Tidak hanya itu,

desain pendidikan pada usia dini yang menekankan pada kegitan bermain akan

membuat anak bahagia. Teman bermain dan desain permainan yang sudah

disesuikan untuk mereka yang tidak didapatkan di rumah akan membuat anak

merasa lebih senang berada di sekolah dibandingkan di rumah. Guru di sekolah yang

selalu mengikuti keinginan anak juga akan membuat anak merasa lebih senang

berada di sekolah, bahkan anak juga akan lebih patuh kepada guru dari pada orang

tua. Kondisi seperti ini membuat anak merasa sekolah adalah surga mereka dan

menganggap rumah anak neraka karena tidak ada teman bermain.

Masa-masa sekolah yang sangat menyenangkan, kenyataanya tidak semua anak

merasakannya. Banyak anak yang justru merasakan sebaliknya, merasa sekolah

adalah hal yang menakutkan. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak hal, Salah

satunya adalah pola asuh orang tua dan urutan kelahiran anak. Pola asuh yang tidak

tepat akan menyebabkan anak takut berinteraksi dengan orang lain dan tidak berani

memasuki lingkungan yang baru. Sedangakan urutan kelahiran anak mempengaruhi

dalam pola asuh orang tua sehingga mempengaruhi juga dalam keengganan

bersekolah pada anak.

Menurut Adiyanti (2006) keengganan atau ketakutan pada anak untuk

bersekolah sebenarnya merupakan hal yang biasa terjadi. Rasa takut anak pada

(22)

3

dipertegas oleh Musbikin (2012) bahwa ketakutan pada awal masuk sekolah

merupakan hal yang wajar sesuai perkembangan emosi anak, ketakutan ini disebut

dengan Initial School Refusal, yaitu tahap awal dari school phobia yang fisiologis dan jika

dibiarkan terus menerus akan berkembang menjadi patologis dan berlanjut ke

tahap-tahap yang lebih berat.

Initial School Refusal yang dibiarkan terus menerus akan menyebabkan anak tidak

masuk sekolah dalam waktu yang lama sehingga mengganggu proses pendidikan dan

tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang anak yang seharusnya bisa dirangsang

melalui interaksi, permainan dan pembaelajaran sekolah menjadi tidak tercapai

sehingga perkembangan psikologi, sosial dan kognitif tidak maksimal. Selain itu,

Initial School Refusal yang terus menerus juga akan berdampak terhadap

perkembangan kepribadian anak, dimana anak kurang bergaul dengan temannya

sehingga menciptakan pribadi yang introveret (Musbikin, 2012)

Menurut Brown dalam American Jurnal Of Health Education (2003), Inisial School

Refusal bukan merupakan jenis fobia spesifik seperti fobia terhadap ular, ketinggian

dan lain-lain, melainkan sebuah keadaan untuk menjelaskan kondisi anak yang

menolak sekolah, cemas sekolah, takut sekolah dan enggan sekolah terutama di

masa-masa awal masuk sekolah.

Takut masuk sekolah adalah hal yang wajar pada masa-masa awal masuk

sekolah pada anak preschool (usia 3-6 tahun), terutama hari pertama masuk sekolah.

Hal ini dipertegas oleh Manurung (2012), peristiwa masuk sekolah pertama kali

merupakan langkah maju dalam kehidupan anak. tetapi peristiwa ini dapat menjadi

(23)

4

menimbulkan rasa asing bagi anak. Hasil penelitian Rini (2006 dalam Armaliani

2008) di tiga sekolah dasar yang berada di Surakarta, anak-anak yang ingin memasuki

usia sekolah lebih banyak mengalami Initial School Refusal (sikap penolakan sekolah

yang berlangsung selama minimal 1 minggu) yang berkisar sekitar 65 %. (anak

perempuan 40% dan anak laki-laki 25%).

Anak yang takut sekolah akan mencari beribu alasan agar tidak masuk sekolah,

baik itu keluhan fisik atau yang lainnya. Menurut Esther Tjahja anak yang takut

sekolah menampakkan gejala bermacam-macam, diantarnya sakit perut, mual, rasa

pengen ke belakang, menangis, tidak mau pisah dengan orang tuanya, ngompol dll.

Gejala-gejala seperti ini bisa benar-benar dialami atau bisa alasan anak untuk

membohongi orang tua agar tidak masuk sekolah (Tjahja, membantu anak sekolah, ¶

2, http://www.telaga.org, diperoleh tanggal 8 Oktober 2013). Jumlah total siswa di

TK Al-Falah batu adalah 125 siswa, dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan

pada bulan Januari 2013 didapatkan hasil sekitar 15 siswa mengalami initial school

refusal. Beberapa orang tua harus menunggui anaknya di sekolah karena anak-anak

mereka meminta untuk ditunggui dan akan menangis jika di tinggalkan.Pernyataan

orang tua, dipertegas oleh kepala sekolah bahwa dua minggu awal bayak anak yang

tidak mau masuk kelas jika tidak ditemani oleh ibunya, oleh karena itu sekolah

memberikan kebijakan untuk memperbolahkan orang tua menunggui anak mereka

di kelas atau di luar kelas.

Menurut Handayani (2006) ada beberapa penyebab yang membuat anak

seringkali menjadi Initial School Refusal, antara lain separation anxiety (kecemasan

(24)

5

yang pertama kali sekolah misal masuk play group atau TK rasanya memang

pengalaman berpisah cukup lama dengan orangtua, ini menjadi hal yang tidak enak

buat anak-anak. Kejadian seperti ini akan terjadi pada anak yang diasuh dengan pola

dimanjakan.

Pendapat Aqsyaludin dalam Armaliani 2008, faktor dari penolakan bersekolah

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor dari dalam diri anak, faktor yang berasal

dari orang tua terutama berkaitan dengan interaksi anak-orang tua, dan faktor

lingkungan sekolah. Sedangakan Hurlock (1996) menggolangkan faktor Initial School

Refusal menjadi faktor internal, salah satunya adalah urutan kelahiran dan faktor

eksternal, dimana pola asuk orang tua masuk di dalamnya.

Kedua orang tua sangat berpengaruh terhadap perilaku anak dalam

mengahadapi kesiapan sekolah karena hampir sepanjang hari anak bersama kedua

orang tua. Menurut Barnard & Solchany, Brooks & Bornstein (1996;2002, dalam

Santrock 2007) kenyataan yang berlaku saat ini mengenai peran ibu adalah meskipun

tanggung jawab ayah dalam pengasuhan anak bertambah, tanggung jawab utama

terhadap anak-anak masih di bebankan pada ibu. Studi mengungkapkan bahwa ayah

meluangkan sepertiga hingga seperempat dari waktu yang diluangakan ibu , untuk

dihabisakan bersama anak-anak dan remaja (Biller, 1993; Pleck, 1997; Yeung dkk,

1999, dalam Santrock 2007).

Orang tua memiliki variasi dalam dimensi penerimaan, responsivitas, tuntutan

dan pengendalian anak. Sehingga menghasilkan empat pola pengasuhan orang tua

yaitu otoritarian, otoritatif, mengabaikan dan memanjakan yang dapat dideskripsikan

(25)

6

Kehangatan dan keterlibatan yang diberikan orang tua yang otoritatif membuat anak

lebih menerima pendidikan orang tua (Sim, 2000 dalam Santrock 2007)

Urutan kelahiran akan mempengaruhi dalam pola asuh orang tua karena akan

mempengaruhi dimensi penerimaan, responsivitas, tuntutan dan pengendalian pada

anak. sebagai contoh, menurut Furman & Lantheir (2000, dalam Santrock 2007)

tuntutan dan harpan yang tinggi dari orang tua terhadap anak pertama dapat

mengakibatkan anak pertam menonjol di bidang akademis dan usaha professional

dibandingkan saudara-saudaranya.

Masalah perkembangan emosi pada anak sering diabaikan oleh perawat dan

lebih berorientasi kepada perkembangan fisik, sehingga tidak banyak perawat yang

mengerti tentang initial School Refusal. Initial School Refusal tidak bisa hanya diserahkan

menjadi urusan orang tua dan guru karena tidak banyak dari meraka yang

memahami masalah tersebut. Perawat juga mempunyai tanggung jawab dalam

mengatasi masalah ini karena ilmu keparewatan yang bersifat holistik yaitu tidak

hanya mencakup kesehatan fisik melainkan masalah kesehatan mental dan emosi

pula. Perawat dengan ilmu yang dimilki bisa memberikan edukasi kepada orang tua

atau guru bahkan perawat bisa terjun langsung yaitu melalui perawat komunitas

sekolah yang bernaung di UKS sekolah.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahuai pola asuh orang tua mempengaruhi

terjadinya takut atau enggan sekolah (Initial School Refusal) pada anak. hal tersebut

perlu mendapat perhatian dari perawat komunitas sekolah. Perawatat perlu tahu pola

asuh yang bagaimana yang berisiko menyebabkan anak enggan sekolah dan tahu

(26)

7

perawat juga harus tahu pola asuh apa dan urutan anak yang ke berapa yang lebih

sering mengalami takut sekolah (Initial School Refusal) serta bagaimana cara

menanganinya, sehingga bisa memberikan edukasi kepada orang tua dan guru agar

tumbuh kembang anak tidak terganggu. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk

mengetahui pengaruh pola asuh orang tua dan urutan kelahiran terhadap Initial

School Refusal pada anak preschool.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah pengaruh pola asuh orang tua dan urutan

kelahiran terhadap Initial School Refusal pada anak preschool di TK Al-Falah Batu ?”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

pola asuh orang tua dan urutan kelahiran dengan Initial School Refusal pada

anak preschool di TK Al-Falah Batu.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik responden (Orang tua dan Anak) di TK

Al-Falah Batu

2. Mengidentifikasi pola asuh orang tua pada anak yang mengalami Initial

School Refusal dan tidak Initial School Refusal.

3. Mengidentifikasi urutan kelahiran pada anak yang mengalami Initial School

(27)

8

4. Megidentifikasi kejadian Initial School Refusal pada anak di TK Al-Falah

Batu

5. Mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap kejadian Initial School

Refusal di TK Al-Falah Batu

6. Mengetahui pengaruh urutan kelahiran terhadap Initial School Refusal di

TK Al-Falah Batu

7. Mengetahui variabel yang lebih berpengaruh terhadap Initial School Refusal

di TK Al-Falah Batu

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Perawat Komunitas Sekolah

Dapat menambah wawasan tentang Initial School Refusal, sehingga dapat

menjadi acuan dalam menangani masalah tersebut dan menjadi acuan dalam

memberikan edukasi kepada orang tua dan guru.

1.4.2 Bagi Sekolah

Dapat menjadi landasan dalam menentukan metode penanganan,

pembelajaran, dan bermain pada anak yang mengalami Initial School Refusal

usia preschool.

1.4.3 Bagi orang tua

Menambah pengetahuan tentang pola asuh dan urutan kelahiran yang

dapat menyebabkan Initial School Refusal pada anak, sehingga dapat memilih

pola asuh yang sesuai dengan urutan kelahiran dan pola asuh yang bisa

(28)

9

1.4.4 Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang hubungan antara pola

asuh orang tua dan urutan kelahiran dengan terjadinya Initial School Refusal

pada anak.

1.4.5 Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan acuan serta informasi dan literatur bagi peneliti

berikutnya dalam melakukan penelitian yang lebih bermutu dan menyeluruh.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain yaitu :

1) Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Fobia sekolah pada Anak Prasekolah

Usia 3-6 Tahun di PAUD Fatahillah Pangkalan Jati Tahun 2011, oleh Moetia

Anra Sari. Penelitian dilakukan dengan metode cross sectional kepada 40

responden. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa pola asuh orang tua

berpengaruh terhadap keajidan phobia school. Yang membedakan penelitian

tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penelti adalah penambahan

satu vaiabel bebas yaitu urutan kelahiran kemudian membandingkan variabel

mana yang lebih berpengaruh terhadap Initial School Refusal.

2) Fobia sekolah pada anak sekolah dasar oleh Retno Armaliani. Penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus bersifat intrinsic, yaitu kasus

yang diambil merupakan kasus yang menarik untuk diteliti. Sesuai permasalahan

yang di hadapi dan bagaimana upaya pemecahan yang harus dilakukan serta

(29)

10

yang mengalami fobia sekolah dikarenakan adanya pengalaman traumatis di

sekolahnya. Dalam penelitian ini, digunakan pedoman wawancara dengan

terstandar yang terbuka, yaitu pedoman wawancara yang digunakan untuk

mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek apa saja yang harus dibahas atau

ditanyakan, sekaligus menjadi daftar pengecek apakah aspek-aspek relevan

tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Selain itu, peneliti juga menggunakan

pertanyaan tentang pandangan, sikap keyakinan subjek atau tentang keterangan

lainnya yang dapat diajukan secara bebas kepada subjek. Subjek diberikan

kebebesan menguraikan jawabannya serta mengungkapkan pandangannya sesuka

hati. Observasi yang dilakukan terhadap subjek adalah observasi langsung. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa subjek mengalami fobia sekolah dikarenakan

adanya pengalaman negatif yang dialami oleh subjek saat berada di sekolah.

Selain itu, ayah subjek juga menerapkan pola asuh otoriter yang menyebaban

anak takut untuk sekolah.

3) Peran Orang Tua dalam Menghadapi Fobia Sekolah Pada Anak Pendidikan Pra

Formal di TK Anak Saleh Malang, oleh Sakinah. Dari hasil penelitian ini

menunjukkan orang tua tidak berperan aktif karena pengetahuan orang tua

rendah terhadap school phobia. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan urutan

kelahiran pertama atau anak sulung memiliki persetase tertinggi yang mengalami

school phobia. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitan yang akan dilakukan

peneliti adalah membandingkan urutan kelahiran dengan pola asuh orang tua

(30)

11

1.6 Batasan Istilah Penelitian

Dalam penelitian ini, ada beberapa istilah yang digunakan diantaranya :

1. Initial School Refusal adalah rasa takut atau keengganan anak untuk bersekolah

di tandai dengan rewel, menangis, minta di temani ibu di sekolah, dll

2. Anak usia Preschool adalah sebuah ungkapan untuk anak usia 3-6 tahun atau

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan pola asuh orag tua demokrasi dengan kemandirian anak kelompok A2 di TK Aisyiyah Titang, Boyolali , maka

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian makan anak di TK Bakti I Karanganyar Tahun ajaran 2013- 2014 Metode

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif antara pola asuh demokratis terhadap kedisiplinan anak TK di Kelurahan Baluwarti

Sehingga hipotesis yang diajukan adalah “tidak ada hubungan antara pola asuh otoriter orang tua dengan perkembangan bahasa anak di TK Bustanul Athfal 5 Sragen Tahun

Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan sosial anak di TK Aisyiyah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh demokratis orang tua terhadap kecerdasan interpersonal anak TK B di desa Kateguhan, Tawangsari, Sukoharjo. Desain

Mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua terhadap kemandirian personal hygiene pada anak usia pra sekolah di TK Asyiyah Bustanul Aftal XX di Wilayah

ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK KELOMPOK B1 DI TK CUT MEUTIA BANDA ACEH Skripsi diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana