• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI EFEKTIFITAS SEDIAAN LARUTAN ORAL EKSTRAK RIMPANG KUNYIT TERHADAP MENCIT SEBAGAI ANTI DIARE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI EFEKTIFITAS SEDIAAN LARUTAN ORAL EKSTRAK RIMPANG KUNYIT TERHADAP MENCIT SEBAGAI ANTI DIARE"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

MUHAMMAD ABINUR

UJI EFEKTIFITAS SEDIAAN LARUTAN ORAL

EKSTRAK RIMPANG KUNYIT TERHADAP

MENCIT SEBAGAI ANTI DIARE

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

ii

Lembar pengesahan

UJI EFEKTIFITAS SEDIAAN LARUTAN ORAL

EKSTRAK RIMPANG KUNYIT TERHADAP

MENCIT SEBAGAI ANTI DIARE

USULAN SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2011

Oleh :

MUHAMMAD ABINUR 07040016

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Dra.Uswatun Chasanah, Apt. Dra.Tristana Erawati,Apt,Msi. NIP UMM. 114.0704.00448 NIP.195805181987012001

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas rahmat,

hidayah dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik – baiknya. Dengan selesainya skripsi yang berjudul “Uji Efektifitas Sediaan Larutan Oral Ekstrak Rimpang Kunyit Terhadap Mencit Sebagai Anti Diare

ini, perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M.Kes, sebagai Pembimbing I dan Dra.Tristana

Erawati,Apt,Msi., sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan penuh

kesabaran, membimbing dan memberi dorongan moral maupun materi kepada

saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS., dan Dian Ermawati, S.Farm, Apt., sebagai

Tim Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang membangun

terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.

3. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Tri Lestari

Handayani, M.Kep., Sp.Mat., atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti

program sarjana.

4. Ketua Program Studi Farmasi, Hidajah Rachmawati, S.Si, Apt. Sp. FRS., yang senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan, nasehat dan semangat kepada

saya untuk lebih baik lagi dalam menimba ilmu.

5. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS., sebagai Kepala Laboratorium Teknologi

Sediaan Farmasi dan Kimia Terpadu II, yang telah memberikan kesempatan

untuk menggunakan fasilitas laboratorium dalam menyelesaikan skripsi saya.

6. Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M.Kes., sebagai Dosen Wali yang telah memberikan bimbingan dan nasehat selama mengikuti pendidikan di Program

Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah

Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan hingga saya

(4)

v

8. Para laboran Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi II: Mba’ Susi, Mba’ Sri,

dan Mas Ferdi yang banyak membantu saya.

9. Keluarga, motivasi hidupku, kedua orang tuaku tercinta H. Burhanudin dan Putri

Wati, kakak – kakakku Zulharmans dan Irnawati yang dengan penuh kasih

sayang dan kesabaran selalu memberikan semangat, nasehat, dukungan moral

dan materi, serta doa sehingga saya dapat menjalani studi saya dengan baik dan

menyelesaikan skripsi ini.

10.Teman-teman skripsi : Hendra “popey”, Mahfud “Anarki”, Glandy “Ayah”, atas

semangat, saran, masukan, bantuan dan kerjasamanya.

11.Teman-teman Farmasi 2007 yang Bhineka Tunggal Ika : Aga kriwul, Abang

Puujhon, Rizal “Gendut”, La ira, Cupald, Bangkit “Abah”&Evi “Umi”, Anna,

Chita, Elny, Yoga, terimakasih atas persahabatan yang telah kita bina selama 4

tahun ini, semoga bisa selalu seperti ini & lebih dekat lagi walau terpisah oleh

jarak dan waktu. Will always miss U, Bro.

12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimaksih atas bantuan,

dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi

ini.

Akhir kata, semoga Allah S.W.T. membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan Saudara

sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu

pengetahuan dalam bidang kefarmasian bagi kita semua. Amin.

Malang, 26 Juli 2011

Penyusun

(5)

x DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN………. LEMBAR PENGUJIAN……….. KATA PENGANTAR………. RINGKASAN……….. ABSTRAK……… DAFTAR ISI ………..

DAFTAR TABEL………...

DAFTAR GAMBAR ……….

DAFTAR LAMPIRAN ……….. BAB 1 PENDAHULUAN ……….

1.1. Latar Belakang ………..

1.2. Rumusan Masalah ……….

1.3. Tujuan Penelitian ………..

1.4. Hipotesis……….

1.5. Manfaat Penelitian ………

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ……… 2.1. Uraian Tentang Diare……….

2.1.1. Mekanisme………...

2.1.2. Penggolongan...………..

2.1.3. Pengobatan ……….

2.2. Tinjauan Tentang Tanaman Kunyit………...

2.2.1. Pengenalan Tanaman Kunyit………..

2.2.2. Morfologi Tanaman……….

2.2.3. Kandungan Tanaman………...

2.2.4. Khasiat Tanaman………. 2.3. Tinjauan Bahan Penelitian……….

2.3.1. Larutan……… 2.3.2. Sucrosa………. 2.3.3. Na Benzoat………

(6)

xi

2.3.4. Loperamide………... 2.3.5 Oleum Ricini ……….

2.4 UJI Efektifitas………

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ………..

BAB 4 METODE PENELITIAN ………...

4.1. Rancangan Penelitian ……….

4.2 Lokasi dan Waktu penelitian……….. 4.3 Subjek Penelitian……….

4.4 Alat dan Bahan Penelitian………...

4.5 Rancangan Formula Sediaan……….……..

4.6 Pembuatan Sediaan Larutan Oral………

4.7 Uji Sediaan Formulasi ………

4.8 Uji Efektivitas pada Mencit……….

4.9 Alur Penelitian……..………...

4.10 Analisis Data ………...…...

BAB 5 HASIL PENELITIAN……….

5.1 Optimasi Sediaan………..

5.2 Perlakuan Terhadap Hewan Coba……….

5.3 Analisis Statistik ……….. BAB 6 PEMBAHASAN………. BAB 7 KESIMPULAN dan SARAN………

DAFTAR PUSTAKA ……….……

DAFTAR LAMPIRAN………

(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica Val)... 2.2 Rumus Bangun Sucrose……….

2.3 Rumus Bangun Natrium Benzoat………..

2.4 Rumus bangun kimia Loperamide……….

3.1 Kerangka Konseptual……….

4.1 Skema pembuatan sediaan larutan oral……….. 4.2 Alur Penelitian………...

Halaman

9

13

15

16

19

24

(8)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Konsentrasi penggunaan sukrosa………

2.2 Volume Maksimum larutan obat yang diberikan kepada

hewan…….. ………..

2.3 Konversi perhitungan dosis untuk berbagai jenis hewan dan

manusia………..

4.1 Formulasi larutan oral ekstrak rimpang kunyit………...

5.1 Formula Hasil Optimasi Sediaan……….... 5.2 Pengamatan Frekuensi Defekasi Mencit………. 5.3 Hasil Uji Analisis Independet Test Pengaruh Pemberian

Oleum Ricini……….. 5.4 Pengaruh Pemberian Larutan Pembawa……….

5.5 Hasil Uji Statistik Pengaruh Pemberian Larutan Bahan

Pembawa………

5.6 Pengaruh Pemberian Larutan Bahan Pembawa………..

5.7 Hasil Uji paired Test Pengaruh Pemberian Larutan Ekstrak Rimpang Kunyit……….. 5.8 Data Hasil Perlakuan Terhadap Kelompok Hewan Coba……... 5.9 Hasil Uji Statistik Anova Sediaan Formula…………... 5.10 Uji Sediaan Formula dengan Uji Tukey HSD………

Halaman

14

18

18

23

29

30

31

32

33

34

35

36

37

[image:8.595.109.490.129.550.2]
(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1 Daftar Riwayat Hidup……… 2 Surat Pernyataan………. 3 Perhitungan dosis Ekstrak Rimpang Kunyit………

4 Preprasi……….

5 Hasil Optimasi sediaan………..

6 Sertifikat Analisis………...

7 Jadwal Penelitian………

8 Hasil Analisis Statistik………...

9 Gambar Evaluasi Fisika Kimia……….

10 Tabel Distribuasi Harga……….

Halaman

45

46

47

48

49

51

52

53

60

(10)

42

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Goeswin., 2008. PENGEMBANGAN SEDIAAN FARMASI. Bandung: Penerbit ITB.

Anonym,DIARE. Biasa bersih, hidup jadi sehat.

http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:5GcIPya_Lk8J:www.esp.o r.id/handwashing/media/diare.pdf+diare&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=A DGEESinHyccHaD8P4xLLkJrUUyXNnBTt2yTZ7y0B1e1W6rkmjgaN mr7SnU2mHes4FigmP8eFtOegheVaJBB8lhHKujOyrLUg3mO91qpas_

MZ-7jUkHFEiyB8AsnSY1eMNGWfH1k_U2B&sig=AHIEtbQwmZTtnlfpX Q6NbKa8rY0JJNs_xQ. Diakses tanggal 20 desember 2010.

Ansel, Howard C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi 4. Jakarta : UI.

Ansel, Howard. Popovich, Nicholas.Allen, Loyd.(1995).Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems.William & Wilkins.United States of America.

Bertram G. Katzung, MD, PhD. 2007. Basic & clinical pharmacology - 10th ed.

The McGraw-Hill Companies. United States of America.

BMJ group and RPS., 2008. British National Formulary. Edisi 56. London.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Jakarta

Hariana, Arief. 2007. Tumbuhan OBAT dan Khasiatnya, seri 2. Jakarta. Hal 69 – 72.

Hudayani, Miftakhul., 2008. EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) PADA MENCIT JANTAN GALUR Swiss Webster. Surakarta: skripsi. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

Imran, 2009. (Imran,2009)

http://imilirsalimran.blogspot.com/2009/10/rahasia-di-balik-kunyit.html

di akses tanggal 19 november 2010

(11)

43

Irianto, joko., 2000. Center fo research and development of health ecology, NIHRD (prediksi keparahan diare menurut faktor-faktor yang berpengaruh pada anak balita di Indonesia).

Naibaho, R.A., 2008. Karakterisasi simplisia, isolasi, dan analisis komponen minyak atsiri dari rimpang dan daun kunyit (curcuma domestica val.) Kering secara gc-ms. Sumatra Utara.

Novanto, Setyo. 2008. Diare . http://www.setyanovanto.info/diare diakses tanggal 10 Desember 2010.

Priyambodo, Bambang Apt. 2007. Teknologi & Formulasi Sediaan Cair (Sirup & Suspensi). PT. Berlico Mulia Farma, Yogyakarta.

Riwan, 2008. Kunyit ( Curcuma Domestica Val).

http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=KUNYIT%20%28CURC UMA%20DOMESTICA%29&&nomorurut_artikel=45

di akses tanggal 19 november 2010.

Rowe, R.C., Sheskey, F. J., and Shangraw, R.F.2009. Handbook of Pharmaceutical Exipient Sixth Edition. London. The Pharmaceutical Press and The American Pharmaceutical Association.

Rukmana, rahmat. 1995. Kunyit. Kanisius, Yogyakarta.

http://books.google.co.id/books?id=aUNdPVUXX80C&source=gbs_nav

links_s di akses tanggal 19 november 2010

Sarwono, Jonathan.,2009. Panduan Lengkap untuk belajar komputasi statistika. Yogyakarta.

Sugati, Sri S, johnny,. Inventaris Tanaman Obat Indonesia Depkes, 1991.

Sukandar EY, et al., 2008. ISO FARMAKOTERAPI. Jakarta: ISFI, hal 349-353.

Susilowati, Pengaruh daya antimikroba dari rhizoma Curcuma domestica val. Terhadap bakteri escherichia coli, skripsi, Fakultas Farmasi UNAIR, 1985.

Sweetman, S, C,. 2009. Martindale: The Complete Drug Reference. Edisi 36. London, Chicago.

(12)

44

Yuwono, Siti Sundari., Sulaksono,Edhie.,Yekti, Rabea Pangerti.2011 Pusat Penelitian Penyakit Menular Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, Jakarta

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penyakit diare atau juga sering disebut gastroenteritis merupakan salah satu penyakit yang masih banyak dijumpai di masyarakat.

Diare adalah frekuensi dan likuiditas buang air besar (BAB) yang

abnormal. Frekuensi dan konsistensi BAB bevariasi dalam dan antar individu.

Sebagai contoh, beberapa individu defekasi tiga kali sehari, sedangkan yang lain

hanya dua kali sehari atau tiga kali seminggu. Secara patologis diare di

definisikan sebagai kondisi ketidak seimbangan absorpsi dan sekresi air dan

elektrolit (Sukandar,2008).

Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), diare adalah penyebab

nomor satu kematian balita di seluruh dunia dan di Indonesia, diare adalah

pembunuh balita nomor satu setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).

Dari hasil penelitian, diare termasuk dalam sepuluh besar penyakit yang

dilaporkan masyarakat. Hal ini menunjukan penyakit ini tetap ada di masyarakat

dengan kejadian yang hampir sama tiap tahunnya. Orang yang mengalami diare

akan kehilangan cairan tubuh sehingga menimbulkan dehidrasi tubuh. Hal ini

yang mnyebabkan tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik, dan dapat

membahayakan jiwa, khususnya pada anak-anak dan orang tua (Joko,2000).

Di Indonesia banyak tanaman yang dapat digunakan sebagai obat

tradisional. Salah satu jenis tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan

penyakit diare adalah kunyit (Curcuma domestica Val.). Rimpang kunyit digunakan secara tradisional untuk penambah nafsu makan, peluruh empedu, obat

luka dan gatal, antiradang, sesak nafas, antidiare dan merangsang keluarnya angin

perut. Sebagai obat luar digunakan sebagai lulur kecantikan dan kosmetika.

Secara umum rimpang kunyit digunakan untuk stimulansia, pemberi warna

masakan, dan minuman serta digunakan sebagai bumbu dapur (Sudarsono dkk.,

(14)

2

Kandungan utama kunyit adalah kurkuminoid, yang terdiri dari kurkumin

dan desmetoksikurkumin serta minyak atsiri berfungsi sebagai antioksidan,

antimikroba, antikolesterol, antiHIV dan antitumor. Ekstrak kurkuminnya juga

dapat mencegah kerusakan hati yang diinduksi alkohol pada tikus, sedangkan

ekstrak kurkumanya dapat mencegah hepatotoksisitas dan dapat menurunkan

semua komposisi lipid (trigliserida, pospolipid dan kolesterol) pada aorta dan

kadar trigliserida pada serum secara ex vivo. Rimpang kunyit dapat juga digunakan sebagai obat analgetik dan anti inflamasi (Hargono, 2000).

Pada penelitian terdahulu disebutkan bahwa minyak atsiri yang terkandung

dalam rimpang kunyit mempunyai khasiat sebagai anti bakteri terhadap kuman

Escherichia coli yang dapat menimbulkan diare (Susilowati, 1985). Dan penelitian tentang uji aktivitas infus kunyit sebagai antidiare dengan menggunakan metode “Charcoal meal test” pada mencit dengan hasil bahwa infus

kunyit tersebut mempunyai khasiat anti propulsif atau antimotilitas pada sistem

saluran cerna dengan mekanisme kerja antagonis terhadap reseptor antagonis

(Utami, Wahyu, 1985).

Penggunaan bahan-bahan farmasi cair oral sangat efektif bagi

individu-individu yang mempunyai kesulitan menelan bentuk sediaan farmasi yang padat,

misalnya tablet, kapsul, dan lain-lain. Sebagai obat antidiare, larutan oral ekstrak

rimpang kunyit bekerja lokal di usus sebagai antidiare dengan mekanisme kerja

antimotilitas. Obat yang diberikan dalam bentuk larutan lebih cepat memberikan

efek terapi dan lebih efisien dibandingkan dengan obat dalam bentuk tablet

ataupun kapsul. Oleh karena itu perlu dilakukan modifikasi sediaan kunyit

(Curcuma domestica Val.) yang lebih praktis dan efisien penggunaanya dalam bentuk sediaan larutan oral.

Untuk membuat sediaan farmasi cair oral dari ekstrak kunyit (Curcuma domestica Val.) dibutuhkan bahan tambahan (eksipien) untuk meningkatkan penerimaan oleh pasien atau efektivitas produk. Formulasi sediaan cair farmasi

memerlukan beberapa pertimbangan, yaitu konsentrasi obat, kelarutan obat,

pemilihan pembawa cair, stabilitas fisika dan kimia, pengawetan sediaan, dan

pemilihan eksipien yang sesuai, seperti pensolubisasi, pemanis, peningkat

(15)

3

Pelarut di gunakan untuk melarutkan bahan aktif. Kelarutan bahan obat

sebagian besar ditentukan oleh polaritas pelarut. Pelarut dengan konstanta

dielektrik tinggi melarutkan senyawa inonik (obat polar) sedangkan pelarut

dengan konstanta dielektrik rendah melarutkan zat hidrofobik (obat non polar).

Contoh pelarut yang biasa digunakan sebagi pelarut untuk sediaan larutan oral,

yaitu pelarut polar (air, gliserin, dan metanol) (Agoes, 2008). Pada penelitian ini

dipilih pelarut polar yaitu air karena lebih aman digunakan dan lebih murah.

Zat pemanis umumnya merupakan suatu bagian besar dari formulasi

sediaan farmasi terutama dalam bentuk cair. Contoh dari pemanis adalah sukrosa,

glukosa, sorbitol, sakarin dan aspartam (Lachman et all, 1986). Dipilih sukkrosa

sebagai pemanis karena stabilitas bagus dan sering digunakan dalam formulasi

sediaan farmasi.

Sediaan farmasi terutama cairan mudah mengalami cemaran mikrobiologi

sehingga di butuhkan pengawet untuk menjamin mutu obat yang memenuhi

persyaratan atau kondisi memuaskan. Bahan pengawet yang biasa di gunakan

untuk sedian larutan oral adalah ester p-hidroksi benzoate, asam benzoate dan

sorbat, (Agoes, 2008). Pada penelitian ini dipilih asam benzoat sebagai pengawet

karena sering digunakan dalam berbagai macam makanan, minuman, dan

beberapa formulasi sediaan farmasi.

Berdasarkan keterangan di atas maka penulis melakukan penelitian uji

efektifitas larutan ora ekstrak kunyit (Curcuma domestica Val.) sebagai anti diare pada mencit yang dibuat diare dengan cara di induksi dengan oleum ricini dan

menggunakan Loperamid HCL sebagai pembanding, loperamid ini mempunyai

mekanisme kerja dengan menghambat motilitas usus dan mengurangi sekresi

gastrointestinal (Martindale, Ed.36).

Dari penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan lebih lanjut tentang

(16)

4

1.2 RUMUSAN MASALAH

Bagaimana pengaruh efektivitas antidiare sediaan larutan ekstrak

kunyit (Curcuma domestica Val.) pada hewan coba dengan dosis 1.34mg/0.25ml, 2.67mg/0.25ml, 4.0mg/0.25ml dengan pembanding

loperamide.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Membandingkan efektivitas antidiare sediaan larutan ekstrak

kunyit (Curcuma domestica Val.) pada hewan coba dengan dosis 1.34mg/0.25ml, 2.67mg/ml, 4.0mg/0.25ml dengan pembanding

loperamide.

1.4 HIPOTESIS

Dengan konsentrasi formulasi larutan ekstrak kunyit (Curcuma domestica Val.) yang berbeda menghasilkan efek anti diare yang berbeda. Semakin tinggi konsentrasi formulasi larutan ekstrak kunyit (Curcuma domestica Val.) akan meningkatkan efek anti diare pada hewan coba.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

Gambar

Tabel Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan bahwa karya ilmiah / skripsi ini yang berjudul : “Uji Efektifitas Berbagai Dosis Ekstrak Rimpang Kunyit ( Curcuma domestica ) terhadap Kualitas Spermatozoa Tikus

Ekstrak air rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) yang didapatkan diuji daya antibakterinya dalam berbagai konsentrasi menggunakan metode difusi agar dengan cylinder cup. Hasil

Pemberian ekstrak etanol rimpang kunyit ( Curcuma domestica Val) dengan dosis bertingkat (P1, P2, P3) secara peroral pada mencit balb/c yang telah diinjeksi asam asetat

UjiEfek Antiinflamasi Sediaan Topikal Ekstrak Etanol dan Etil asetat Rimpang Tumbuhan Kunyit (Curcuma domestica Val.) Terhadap Mencit.. Medan: Fakultas

Pemberian ekstrak etanol rimpang kunyit ( Curcuma domestica Val) dengan dosis bertingkat (P1, P2, P3) secara peroral pada mencit balb/c yang telah diinjeksi asam asetat

Berdasarkan data hasil penelitian yang berjudul “Formulasi dan Uji Mutu Fisik Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica Val.) dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) sediaan bedak padat

minyak atsiri dari rimpang dan daun kunyit ( Curcuma domestica Val.).. kering

Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang pemanfaatan rimpang kunyit ( Curcuma domestica Val .) sebagai jamu perawatan kecantikan kulit