• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN PENURUNAN SKOR CLOCK DRAWING TEST (FUNGSI KOGNITIF) PADA USIA PERTENGAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN PENURUNAN SKOR CLOCK DRAWING TEST (FUNGSI KOGNITIF) PADA USIA PERTENGAHAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

I. BAB 1 PENDAHULUAN

Bab Pendahuluan ini meletakkan dasar penelitian dengan menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Latar belakang memaparkan peningkatan populasi lansia dan prevalensi gangguan kognitif, menekankan pentingnya deteksi dini menggunakan alat seperti Clock Drawing Test (CDT). Penelitian ini berfokus pada hubungan antara hipertensi dan penurunan skor CDT pada usia pertengahan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, sebagai kontribusi bagi pencegahan dan penanganan gangguan kognitif.

1.1 Latar Belakang

Bagian ini secara komprehensif menjelaskan konteks peningkatan populasi lansia global dan di Indonesia, serta peningkatan prevalensi gangguan kognitif seperti demensia. Data statistik dari BPS terkait jumlah lansia di Indonesia diperkuat dengan literatur yang membahas penurunan kapasitas fungsional seiring penuaan dan kaitannya dengan gangguan neuropsikologis, termasuk demensia. Dipaparkan juga tingginya biaya perawatan gangguan kognitif, menekankan urgensi deteksi dini melalui pemeriksaan neuropsikologi seperti MMSE dan CDT. Akhirnya, ditetapkan Kabupaten Tulungagung sebagai lokasi penelitian, dengan penekanan pada prevalensi penyakit kronis seperti hipertensi sebagai faktor risiko demensia. Ini secara efektif membangun argumen untuk penelitian yang relevan dan penting.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dirumuskan secara jelas dan spesifik: "Apakah terdapat hubungan antara hipertensi dengan penurunan skor clock drawing test (fungsi kognitif) pada usia pertengahan?" Rumusan masalah ini membatasi ruang lingkup penelitian dan memberikan arah yang jelas bagi metodologi penelitian yang akan digunakan. Kejelasan rumusan masalah ini penting untuk mengukur keberhasilan penelitian dalam menjawab pertanyaan riset.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dan penurunan skor CDT. Tujuan khusus menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan umum, meliputi penentuan prevalensi penurunan skor CDT berdasarkan jenis kelamin, kelompok usia (50-54 dan 55-59 tahun), dan status hipertensi. Pembagian tujuan ini memperjelas langkah-langkah analisis data dan hasil yang diharapkan, meningkatkan kejelasan dan organisasi penelitian.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dibagi menjadi manfaat klinis, akademis, dan bagi masyarakat. Manfaat klinis berupa informasi bagi kalangan medis tentang penurunan skor CDT pada usia pertengahan terkait hipertensi. Manfaat akademis menekankan kontribusi penelitian bagi penelitian selanjutnya dan pihak terkait. Manfaat bagi masyarakat berupa informasi tentang pentingnya deteksi dini gangguan kognitif terkait hipertensi untuk mencegah demensia. Ketiga manfaat ini menunjukkan relevansi dan dampak potensial penelitian, baik di dunia medis, akademis, maupun masyarakat luas.

II. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab Tinjauan Pustaka memberikan landasan teori yang mendukung penelitian. Bagian ini membahas hipertensi, meliputi definisi, etiologi, epidemiologi, patogenesis, komplikasi, dan disfungsi endotel. Kemudian, dibahas aspek kognitif, termasuk pengertian, fisiologi, manifestasi gangguan kognitif, tahapan penurunan fungsi kognitif, dan kaitannya dengan hipertensi. Terakhir, dijelaskan tentang Clock Drawing Test (CDT) sebagai alat deteksi gangguan fungsi kognitif.

2.1 Hipertensi

Bagian ini memberikan tinjauan komprehensif tentang hipertensi, mulai dari definisi dan klasifikasinya, hingga etiologi, epidemiologi, patogenesis, dan komplikasi yang mungkin terjadi. Penjelasan mengenai disfungsi endotel pada hipertensi memberikan konteks penting mengenai mekanisme yang menghubungkan hipertensi dengan gangguan kognitif. Pembahasan ini penting untuk membangun kerangka teoretis yang menghubungkan variabel independen (hipertensi) dengan variabel dependen (penurunan skor CDT).

2.2 Diabetes Mellitus

Meskipun bukan fokus utama, penjelasan singkat mengenai diabetes mellitus sebagai faktor risiko demensia menunjukkan pemahaman peneliti tentang faktor-faktor risiko yang kompleks dalam gangguan kognitif. Ini memperlihatkan kesadaran peneliti akan konteks yang lebih luas dan potensi penelitian selanjutnya untuk mengeksplorasi interaksi antara hipertensi, diabetes mellitus, dan penurunan fungsi kognitif.

2.3 Kognitif

Bagian ini menjelaskan secara detail mengenai aspek kognitif, termasuk pengertian, fisiologi, manifestasi gangguan kognitif, tahapan penurunan fungsi kognitif, dan kaitannya dengan hipertensi. Penjelasan mengenai fisiologi kognitif memberikan dasar biologis untuk memahami bagaimana hipertensi dapat mempengaruhi fungsi kognitif. Pembahasan mengenai manifestasi gangguan kognitif dan tahapan penurunan fungsi kognitif memberikan konteks penting untuk interpretasi hasil Clock Drawing Test.

2.4 CDT (Clock Drawing Test)

Bagian ini menjelaskan secara spesifik tentang Clock Drawing Test (CDT), termasuk validitas dan reliabilitasnya sebagai alat screening untuk gangguan kognitif. Penjelasan ini penting untuk memperkuat metodologi penelitian dan memberikan justifikasi atas pilihan CDT sebagai alat ukur fungsi kognitif. Penjelasan yang rinci tentang CDT memastikan bahwa pembaca memahami bagaimana tes ini digunakan dan diinterpretasikan dalam konteks penelitian ini.

III. BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Bab ini menyajikan kerangka konseptual penelitian yang menggambarkan hubungan antara hipertensi dan penurunan skor CDT, serta hipotesis penelitian. Kerangka konseptual memberikan gambaran visual hubungan antar variabel, sedangkan hipotesis merumuskan dugaan hubungan antara variabel independen (hipertensi) dan variabel dependen (penurunan skor CDT).

3.1 Kerangka Konsep

Bagian ini menampilkan diagram atau model yang menggambarkan hubungan antara hipertensi dan penurunan skor CDT. Kerangka konseptual ini visualisasi dari aliran pemikiran peneliti dan menunjukkan bagaimana variabel-variabel penelitian dihubungkan. Diagram ini harus jelas dan mudah dipahami, dan mencerminkan pemahaman peneliti tentang hubungan antara variabel-variabel tersebut.

3.2 Hipotesis

Bagian ini menjabarkan hipotesis penelitian, yaitu dugaan tentang adanya hubungan antara hipertensi dan penurunan skor CDT. Rumusan hipotesis harus jelas, terukur, dan dapat diuji secara empiris. Hipotesis ini akan diuji melalui analisis data yang dilakukan dalam penelitian.

IV. BAB 4 METODE PENELITIAN

Bab Metodologi menjelaskan desain penelitian, populasi dan sampel, kriteria inklusi dan eksklusi, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Penjelasan yang rinci tentang metodologi sangat penting untuk memperkuat validitas dan reliabilitas penelitian.

4.1 Rancangan Penelitian

Bagian ini menjelaskan desain penelitian yang digunakan, yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penjelasan mengenai alasan pemilihan desain ini penting untuk menunjukkan kesesuaian desain dengan tujuan dan rumusan masalah penelitian. Pemilihan desain penelitian harus dibenarkan secara akademis dan sesuai dengan karakteristik variabel yang diteliti.

4.2 Lokasi dan Waktu

Bagian ini menjelaskan lokasi dan waktu pelaksanaan penelitian. Informasi mengenai lokasi penelitian memberikan konteks geografis dan demografis dari penelitian. Penjelasan mengenai waktu penelitian memberikan informasi mengenai durasi dan periode pelaksanaan penelitian.

4.3 Populasi dan Sampel

Bagian ini menjelaskan populasi dan teknik pengambilan sampel yang digunakan. Penjelasan mengenai teknik pengambilan sampel harus rinci dan memberikan alasan pemilihan teknik tersebut. Penjelasan mengenai besar sampel dan cara penentuannya juga penting untuk memperkuat validitas statistik penelitian.

4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Bagian ini menjelaskan kriteria inklusi dan eksklusi yang digunakan untuk memilih sampel penelitian. Kriteria inklusi menentukan karakteristik sampel yang diikutsertakan dalam penelitian, sedangkan kriteria eksklusi menentukan karakteristik sampel yang tidak diikutsertakan. Kriteria ini sangat penting untuk memastikan homogenitas sampel dan meningkatkan validitas internal penelitian.

4.5 Teknik Pemilihan Sampel

Bagian ini menjelaskan teknik pemilihan sampel yang digunakan, misalnya simple random sampling atau purposive sampling. Penjelasan mengenai alasan pemilihan teknik ini penting untuk memperkuat validitas sampel dan representatifnya terhadap populasi. Pemilihan teknik sampel harus sesuai dengan desain penelitian dan karakteristik populasi.

4.6 Variabel Penelitian

Bagian ini menjelaskan variabel-variabel yang diteliti, meliputi variabel independen (hipertensi), variabel dependen (penurunan skor CDT), dan variabel pencampur (jika ada). Definisi operasional untuk setiap variabel sangat penting untuk memperjelas pengertian dan cara pengukuran masing-masing variabel. Kejelasan definisi operasional akan meningkatkan reliabilitas dan validitas penelitian.

4.7 Definisi Operasional

Bagian ini memberikan definisi operasional untuk setiap variabel yang digunakan dalam penelitian. Definisi operasional menjelaskan bagaimana variabel tersebut diukur dan dioperasionalkan dalam penelitian. Definisi operasional yang jelas dan terukur sangat penting untuk memperkuat reliabilitas dan validitas penelitian.

4.8 Instrumen Penelitian

Bagian ini menjelaskan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data, yaitu alat ukur tekanan darah dan Clock Drawing Test (CDT). Penjelasan mengenai cara penggunaan dan penilaian instrumen sangat penting untuk memperkuat reliabilitas dan validitas data yang dikumpulkan. Instrumen yang valid dan reliabel akan meningkatkan kualitas hasil penelitian.

4.9 Uji Validitas Instrumen

Bagian ini menjelaskan bagaimana validitas instrumen diuji, misalnya dengan menggunakan uji validitas konten atau uji validitas konstruk. Uji validitas instrumen sangat penting untuk memastikan bahwa instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Hasil uji validitas harus disajikan dengan jelas dan diinterpretasikan dengan benar.

4.10 Uji Reliabilitas Instrumen

Bagian ini menjelaskan bagaimana reliabilitas instrumen diuji, misalnya dengan menggunakan uji reliabilitas internal konsistensi (alpha Cronbach). Uji reliabilitas instrumen sangat penting untuk memastikan bahwa instrumen tersebut konsisten dalam memberikan hasil pengukuran. Hasil uji reliabilitas harus disajikan dengan jelas dan diinterpretasikan dengan benar.

4.11 Teknik Pengumpulan Data

Bagian ini menjelaskan teknik pengumpulan data yang digunakan, misalnya wawancara, observasi, atau pengisian kuesioner. Penjelasan mengenai prosedur pengumpulan data harus rinci dan sistematis untuk memastikan kualitas data yang dikumpulkan. Prosedur yang terstruktur akan meningkatkan reliabilitas dan validitas data.

4.12 Analisis Data

Bagian ini menjelaskan teknik analisis data yang digunakan, yaitu uji Chi-Square untuk menguji hubungan antara hipertensi dan penurunan skor CDT. Penjelasan mengenai alasan pemilihan teknik analisis data ini penting untuk memperkuat validitas statistik penelitian. Pemilihan teknik analisis data harus sesuai dengan desain penelitian dan jenis data yang dikumpulkan.

4.13 Alur Penelitian

Bagian ini menjelaskan alur penelitian secara keseluruhan, dari perencanaan hingga pelaporan hasil. Penjelasan alur penelitian ini memberikan gambaran keseluruhan proses penelitian dan mempermudah pemahaman terhadap metodologi penelitian.

4.14 Etika Penelitian

Bagian ini menjelaskan aspek etika penelitian yang diperhatikan, seperti informed consent, anonimitas, dan kerahasiaan data. Perhatian terhadap aspek etika penelitian sangat penting untuk melindungi hak dan kepentingan responden. Penjelasan mengenai aspek etika ini akan meningkatkan kredibilitas penelitian.

4.15 Jadwal Penelitian

Bagian ini menyajikan jadwal penelitian yang direncanakan. Jadwal penelitian memberikan gambaran waktu yang dibutuhkan untuk setiap tahapan penelitian. Jadwal yang terencana akan mempermudah pelaksanaan penelitian dan meningkatkan efisiensi waktu.

V. BAB 5 HASIL PENELITIAN

Bab ini menyajikan hasil penelitian secara deskriptif dan inferensial. Hasil deskriptif menyajikan karakteristik responden dan distribusi variabel penelitian, sedangkan hasil inferensial menunjukkan hasil uji statistik untuk menguji hipotesis penelitian.

5.1 Deskripsi Karakteristik Responden

Bagian ini menyajikan karakteristik responden, meliputi distribusi sampel menurut jenis kelamin, usia, dan status hipertensi. Deskripsi karakteristik responden ini penting untuk memperjelas profil sampel yang digunakan dalam penelitian. Deskripsi ini juga berguna untuk membandingkan hasil penelitian dengan penelitian lainnya.

5.2 Analisa Data Dengan Menggunakan Uji Chi-Square

Bagian ini menyajikan hasil uji Chi-Square untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil uji Chi-Square harus disajikan dengan jelas dan diinterpretasikan dengan benar. Interpretasi hasil uji statistik harus mempertimbangkan nilai p-value dan tingkat signifikansi yang digunakan.

VI. BAB 6 PEMBAHASAN

Bab Pembahasan menginterpretasi hasil penelitian dan menghubungkannya dengan tinjauan pustaka. Pembahasan harus menjelaskan makna dari hasil penelitian dan menjawab rumusan masalah penelitian. Pembahasan juga harus mempertimbangkan keterbatasan penelitian dan menyarankan penelitian lebih lanjut.

VII. BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab Kesimpulan dan Saran merupakan ringkasan dari seluruh penelitian. Kesimpulan menyatakan hasil penelitian secara singkat dan jelas, sedangkan saran memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian untuk praktik klinis, penelitian lebih lanjut, dan kebijakan kesehatan.

7.1 Kesimpulan

Bagian ini merupakan ringkasan dari temuan penelitian. Kesimpulan harus menjawab rumusan masalah penelitian dan sesuai dengan hasil analisis data. Kesimpulan harus disampaikan dengan jelas, ringkas, dan tidak berlebihan.

7.2 Saran

Bagian ini memberikan saran-saran yang relevan berdasarkan temuan penelitian. Saran dapat berupa saran untuk praktik klinis, penelitian lebih lanjut, dan kebijakan kesehatan. Saran harus konkrit, relevan, dan dapat diimplementasikan.

7.3 Keterbatasan Penelitian

Bagian ini menjelaskan keterbatasan penelitian yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian. Pengakuan terhadap keterbatasan penelitian sangat penting untuk meningkatkan objektivitas dan kredibilitas penelitian. Penjelasan mengenai keterbatasan ini akan membantu pembaca untuk memahami konteks dan interpretasi hasil penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Menambah informasi mengenai penyesuaian sosial yang baik pada penderita sinusitis, agar penderita sinusitis dapat diterima di dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

Oleh: LAILA WARDATI NIM 91214033224 Program Studi PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Reliability Centered Maintenance (RCM) merupakan suatu proses yang digunakan untuk menentukan apa yang harus dilakukan untuk menjamin agar suatu asset fisik dapat

Rencana kegiatan disusun sejalan dengan tugas dan fungsi Komite Audit dalam.. membantu Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap

Melalui referensi Salinan Resmi Putusan Perkara Perdata Nomor 237/Pdt/ 2012/ PT.DKI., Elnusa meminta Bank Mega untuk segera melaksanakan keputusan Pengadilan Tinggi Jakarta

Perancangan dan pembuatan mesin CNC router kayu dikerjakan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada mesin CNC router lainnya untuk melihat mekanisme dan

Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah (1) orang tua dan guru sebaiknya membimbing remaja dalam mengembangkan keterampilan sosialnya serta membimbing dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kompetensi, pengawasan dan pembagian kerja berpengaruh positif signifikan terhadap efektifitas kerja di bagian.. Primary OASIS