BAB II
4000
= 0,92 (kN)...(pada tengah bentang) a.2. Beban Mati lantai 1dan 2Bebab Trapesium :
3681
3000
= 1,23 (kN/m)Beban Titik :
3681
b. Beban Hidup ( Live Load )
7500
= 0,49 (kN)...(pada tengah bentang)b.2. Beban Hidup lantai 1 dan 2
Bebab Trapesium :
3681
5500
= 0,67 (kN/m) Beban Titik :
3681
6500
= 0,57 (kN)...(pada tengah bentang)c. Beban Gempa
Pembebanan gempa Static Ekivalen :
Faktor ke utamaan gedung : I = 1
Faktor reduksi : R = 1,6
Waktu getar gedung : T = 0,06/(73/4) sekon = 0,014 s.
Jenis Tanah : belum di tentukan
Wilayah Gempa : belum di tentukan
3. Ketentuan Bahan dan Penampang
Untuk perencanaan balok digunakan balok T
Untuk perencanaan kolom digunakan penampang persegi
C. Materi Pengerjaan Laporan Pembuatan Modul Manual SAP
Analisa Struktur
3) Output SAP ( Internal Forces )
BAB II
MODEL PORTAL BETON 2 DIMENSI
Pada bagian ini akan dibahas sebuah portal beton seperti gambar, unit dalam KN , m ,C. Elemen kolom luar digunakan penampang kolom persegi 0,50 x 0,50 elemen balok lantai digunakan penampang balok T 0,45 x 1,2 x 0,12 x 0,20 dan atap digunakan penampang balok T 0,40 x 1,20 x 0,1 x 0,20 unit dalam m. Berat sendiri elemen masuk pada DEAD LOAD (DL).
Beban-beban yang bekerja pada portal ialah berat sendiri dan beban mati (DL), beban hidup (LL) dan beban gempa statik (EL), seperti dijelaskan pada gambar.
Portal direncanakan dengan code ACI 318-99 dengan mutu beton f’c = 25 Mpa, mutu baja tulangan fy = 240 Mpa,dengan kombinasi pembebanan disesuaikan dengan RSNI Beton sebagai berikut :
Untuk analisis dan desain model ini dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: A. Menentukan Geometri Struktur
1. Pilih menu File > New Model > Klik Ok.
2. Lalu akan muncul kotak dialog ‘ New Model ‘ ubah satuan menjadi KN, m ,C kemudian Klik gambar Grid Only.
Kemudian isikan pada kolom ‘ Number of Grid Lines ’ X = 4, Y =1, dan
Z = 3.
Dan pada kolom ‘Grid Spacing’ jarak grid yang penting, untuk X = 3,420 m dan
Layar monitor akan menampilkan windows dalam tampak 3-D dan 2-D yang diatur
secara vertikal > Klik XZ utuk mengubah tampilan sesuai pada gambar. Pilih menu maka akan ditampilakan satu window saja.
3. Pilih menu Define > Materials maka akan muncul kotak dialog ‘ Define Materials ‘ kemudian > Klik Add New Material>Klik Ok.
4. Akan muncul kotak dialog ‘ Material Property Data ‘ isikan dengan data sebagai Berikut :
a. Kolom Material Name dengan CONC b. Ubah Material Type menjadi Concrete c. Pada Weight per Unit = 24
5. Pilih menu Define>Frame Section> ubah pada Frame Section Type menjadi CONCERTE> Pilih gambar Rectangular.
7. Klik Concrete Reinforcment >isikan pada kolom Clear Cover = 0.05 , Number of Longit 3-dir = 4 ,Number of Longit 2-3-dir = 4 , Longitudinal Bar Size = 28d ,Confinement Bar Size = 10d ,Longit Spacing = 0.15 ,Number of Confinement 3-dir = 10d ,Number of Confinement 2-dir = 3 > Klik Ok.
9. Lalu akan muncul kotak dialog ‘ Tee Section ‘ > isi kan pada kolom Section Name dengan ATAP>ubah Material menjadi CONC> kemudian isikan Outside Stem
(t3) = 0.4 , Outside Flange (t2) = 1.2 , Flange Thickness (tf) = 0.1 dan Stem Thickness (tw) = 0.2 > Klik Concrete Reinforcement.
10. Akan muncul kotak dialog ‘ Reinforcement Data ‘ > isikan pada kolom Top = 0.05 dan Bottom = 0.05 > Klik Ok.
12. Lalu akan muncul kotak dialog ‘ Tee Section ‘ > isi kan pada kolom Section Name dengan LANTAI >ubah Material menjadi CONC> kemudian isikan Outside Stem
(t3) = 0.45 , Outside Flange (t2) = 1.2 , Flange Thickness (tf) = 0.12 dan Stem Thickness (tw) = 0.2 > Klik Concrete Reinforcement.
13. Akan muncul kotak dialog ‘ Reinforcement Data ‘ > isikan pada kolom Top = 0.05 dan Bottom = 0.05 > Klik Ok.
B. Menggambar Frame Kolom, Atap, dan Lantai
2. Ulangi langkah nomor 1 untuk menggambar ATAP dan LANTAI
C. Menentukan Load Case
Untuk analisis model struktur di atas, diperlukan tiga macam Load case, yaitu beban mati ( DL ), beban hidup ( LL ), beban gempastastik( EL ), Langkah-langkah untuk
menentukan Load case ialah sebagai berikut :
1. Pilih Menu Define > Load Case maka akan ditampilkan kotak dialog ‘Define Load’ . Isikan pada kolom Load Name MATI> ubah pada kolom Type DEAD> Klik Ok.
2. Dari kotak dialog ‘Define Loads’ :
Isikan pada kolom Load Name dengan HIDUP
Pilih tipe LIVE dari list box
Klik pada Add New Load untuk mengisi beban selanjutnya
3. Ulangi langkah nomor 2 untuk menentukan beban GEMPA
Isikan pada kolom Load Name dengan GEMPA
Pilih tipe QUAKEdari list box
Ubah pengali berat sendiri (selfweight multiplier) menjadi nol.
Klik pada Add New Load , maka akan ditampilakan tiga macam Load Case pada list
box ‘Load Name’
D. Menentukan Kombinasi Beban Rencana
2. Untuk COMB1> Ubah beban pada kolom Case Name menjadi MATI> Scale Factor dengan angka 1.4 >Add> Klik Ok.
3. Untuk COMB2> Pilih Add Copy of Combo> Isikan pada kolom Case Name menjadi HIDUP> Scale Factor dengan angka 1.6 >Add> Ubah Scale Factor untuk beban MATI menjadi 1.2 >Modify> Klik Ok.
5. Untuk COMB4> Pilih Add Copy of Combo> Ubah Scale Factor untuk beban MATI menjadi 1.2 >Modify >Ubah Scale Factor untuk beban HIDUP menjadi 1 >Modify >Ubah Scale Factor untuk beban GEMPA menjadi -1 >Klik Ok.
6. Untuk COMB5> Pilih Add Copy of Combo> Ubah Scale Factor untuk beban MATI menjadi 0.9 >Modify >Ubah Scale Factor untuk beban GEMPA menjadi 1 >Modify> Hapus beban HIDUP>Delete >Klik Ok.
E . Menentukan Beban Frame dan Joint
Beban mati (DL), beban hidup (LL) dikerjakan pada struktur . Besarnya beban sesuai dengan ketentuan.
Beban Mati ( Dead Load )
Beban Mati Atap Untuk Beban Titik
Pilih semua frame atap untuk beban mati titik, pilih menu Assign > Frame Loads > Point
Maka akan tampil dialog box ‘ Frame Points Loads ‘. Dari kotak dialog ini kemudian :
Pilih beban MATI pada kolom Options, isikan beban mati (DL) pada
Distance 2 = 0,5 sebesar 0,92 KN > Klik Ok.
Untuk Beban Segitiga
Pilih semua frame atap untuk beban mati segitiga, pilih menu Assign > Frame Loads >
Distributed Maka akan tampil kotak dialog ‘ Frame Points Loads ‘. Dari kotak dialog ini kemudian :
Pilih beban MATI pada kolom Options, isikan beban mati (DL) pada
Beban Mati Lantai 1 Untuk Beban Titik
Pilih semua frame atap untuk beban mati titik, pilih menu Assign > Frame Loads > Point
Maka akan tampil kotak dialog ‘ Frame Points Loads ‘. Dari kotak dialog ini kemudian :
Pilihbeban MATI pada kolom Options, isikan beban mati (DL) pada
Distance 2 = 0,5 sebesar 1,05 > Klik Ok.
Untuk Beban Trapesium
Pilih semua frame atap untuk beban mati Trapesium, pilih menu Assign > Frame Loads >
Distributed Maka akan tampil kotak dialog ‘ Frame Points Loads ‘. Dari kotak dialog ini kemudian :
Pilih beban MATI pada kolom Options, isikan beban mati (DL) pada
Beban Hidup ( Live Load )
Beban Hidup Lantai Atap Untuk Beban Titik
Pilih semua frame atap untuk beban hidup titik, pilih menu Assign > Frame Loads > Point
Maka akan tampil kotak dialog ‘ Frame Points Loads ‘. Dari kotak dialog ini kemudian :
Pilih beban HIDUP pada kolom Options, isikan beban mati (LL) pada
Distance 2 = 0,5 sebesar 0.49 > Klik Ok
Untuk Beban Segitiga
Pilih semua frame atap untuk beban mati Segitiga, pilih menu Assign > Frame Loads >
Distributed Maka akan tampil kotak dialog ‘ Frame Points Loads ‘. Dari kotak dialog ini kemudian :
Pilihbeban HIDUP pada kolom Options, isikan beban hidup (LL) pada
Beban Hidup Lantai 1 Untuk Beban Titik
Pilih semua frame atap untuk beban hidup titik, pilih menu Assign > Frame Loads > Point
Maka akan tampil kotak dialog ‘ Frame Points Loads ‘. Dari kotak dialog ini kemudian :
Pilihbeban HIDUP pada kolom Options, isikan beban mati (LL) pada
Distance 2 = 0,5 sebesar 0,57 > Klik Ok
Untuk Beban Trapesium
Pilih semua frame atap untuk beban hidup Trapesium, pilih menu Assign > Frame Loads >
Distributed Maka akan tampil kotak dialog ‘ Frame Points Loads ‘. Dari kotak dialog ini kemudian :
Pilihbeban HIDUP pada kolom Options, isikan beban hidup (LL) pada
Beban Gempa
1. Klik Joint di seblah kiri joint atap > Pilih menu Assign > Joint Loads >Forces Maka akan tampil dialog box ‘ Joint Forces ‘. Dari kotak dialog ini kemudian :
Pilihbeban GEMPA pada kolom Load Case Name, isikan beban gempa pada
Force Global X = 136.29 > Klik Ok.
2. Klik Joint di seblah kiri joint lantai 1 pilih menu Assign > Joint Loads >ForcesMaka akan tampil kotak dialog ‘ Joint Forces ‘. Dari kotak dialog ini kemudian :
Pilihbeban GEMPA pada kolom Load Case Name, isikan beban grmpa pada
F. Constraints
2. Pilih menu Analyze > Set Analysis Options >lalu akan muncul kotak dialog ‘ Analysis Options ‘ > Pilih XZ Plane>Klik Ok.
Kontrol Tegangan dan Desain Struktur.
Untuk kontrol tegangan dan desain struktur dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Pilih Start Design >Check of Structure. Setelah bebrapa saat maka akan ditampilkan gambar dengan warna-warna dan nilai rasionya.
2. Untuk melihat Hasil Loads pada masing-masing frame Klik Display >ShowLoad Assign > Joint, Kemudian Klik pada pilihan Load Name, ubah Load yang ingin ditampilakan. Kemudian klik Ok.
3. Untuk melihat Hasil deformasi pada frame. Klik
Display >ShowLoad Assign>frame
4. Untuk Melihat Gaya-gaya yang terjadi pada masing-masing elemen
Axial
Geser / Shear
Momen
Torsi
Klik Dispaly > Show Forces >Frame/Cables lalu akan muncul kotak dialog ‘ Member Force Diagram > ubah Combo Name sesuai beban yang di inginkan> Dan Component yang di inginkan > Klik OK.
6. Dari infomasi seperti yang ditampilkan pada gambar jika di klik pada Summary, maka akan ditampilkan kontrol tegangan sesuai code ACI318-99
Gambar Informasi kontrol tegangan beton