• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat “IbM Penerapan Teknologi Terpadu di Wilayah Terisolir” pada masyarakat di daerah terisolir yaitu Desa Tanjung Saleh dan Sepuk laut sampai bulan Agustus 2013 sebesar 90% program yaitu : Sosialisasi Ipteks kepada tokoh masyarakat dan Desa Tanjung Saleh dan Sepuk Laut, observasi lapangan, pemetaan bersama masyarakat sasaran, brainstorming penyelesaian masalah, pelatihan teknologi penyaringan air bersih percontohan dan keramba jaring tancap percontohan di Desa Tanjung Saleh dan Sepuk Laut, serta pengawalan dan pemantauan.

1. Sosialisasi IbM dan Pelatihan tekhnologi introduksi

Sosialisasi IbM kepada masyarakat Desa Tanjung Saleh dan Sepuk Laut dimaksudkan agar masyarakat dapat mengerti dan mendukung serta bekerjasama dengan pelaksana kegiatan IbM. Bila dukungan dan kerjasama dapat dilakukan dengan baik, keberhasilan tekhnologi introduksi dan penyebarluasannya (diseminasi) akan dapat dicapai dengan mudah. Kegiatan sosialisasi IbM dilaksanakan bersamaan dengan pemetaan bersama masyarakat sasaran serta brainstorming penyelesaian melalui teknologi yang akan diterapkan. Adapaun kegiatan ini dilakukan kepada tokoh masyarakat dan stake holder terkait. Di Desa Tanjung Saleh kegiatan ini dilakukan pada tanggal 4 Maret 2014 yang dihadiri sebanyak 12 orang, sedangkan di Desa Sepuk Laut di laksanakan pada tanggal 7 Maret 2014. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa tokoh masyarakat bersama masyarakat setempat sangat mendukung kegiatan IbM yang akan dilaksanakan. Masyarakat mengungkapkan bahwa selama ini masyarkat khususnya nelayan hanya mengandalkan penangkapan dengan berlayar ke laut, sedangkan potensi sungai yang ada di kedua Desa tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik.

Setelah kegiatan sosialisasi dilaksanakan, persiapan alat dan bahan dilakukan untuk mendukung kegiatan IbM yang akan dilaksanakan. Pada tanggal

(2)

Percontohan dan Pelatihan Pembuatan Keramba Jaring Tancap di Desa Tanjung Saleh. Kegiatan ini dihadiri sebanyak 24 orang yang terdiri dari Kepala Desa, Kelompok Tani (Perikanan), dan Masyarakat setempat, sedangkan di Desa Sepuk Laut, pelatihan dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2014 yang dihadiri sebanyak 28 orang. Masing-masing peserta pelatihan juga diberikan modul Pelatihan Pembuatan Penyaringan Air bersih percontohan dan Pembuatan Keramba Jaring Tancap. Masyarakat sangat antusias dalam mengikuti pelatihan ini. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya masyarakat yang berpartisipasi dalam sesi tanya jawab setelah pelatihan dilakukan. Masyarakat terlihat sangat tertarik pada pembuatan penyaringan air bersih dan keramba jaring tancap.

Pelatihan di buka oleh Ketua Pengabdi yaitu Ibu Linda Suwarni, SKM, M.Kes, Kepala Desa Tanjung Saleh, dan Sekretaris Desa Sepuk Laut. Pelatihan dilakukan dengan materi yang terkait dengan tekhnologi introduksi yaitu: Pengetahuan mengenai teknologi penyaringan air bersih dan- Pengetahuan mengenai keramba jaring tancap. Materi-materi tersebut dipresentasikan oleh tenaga-tenaga ahli (sebagai tutor) sesuai bidang yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Pontianak sebagai bidang penyelenggaraan IbM. Pada pelatihan penyaringan air bersih percontohan materi disampaikan oleh Selviana, SKM, MPH, (dosen Fakultas Ilmu Kesehatan, dengan bidang ilmu Kesehatan Lingkungan), sedangkan materi mengenai keramba jaring tancap disampaikan oleh Eko Prasetyo, M.Si (dosen Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan, dengan bidang ilmu budidaya perairan).

(3)

mengukur pengetahuan peserta. Berdasarkan hasil pengukuran pre test dan post test dengan menggunakan uji T-Test didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatkan pengetahuan antara sebelum dan sesudah pelatihan dengan p value = 0,000.

2. Praktek penerapan Teknologi Air Bersih dengan Saringan Air Bertingkat

Setelah pelatihan dilaksanakan, tindaklanjutnya yang dilakukan yaitu praktik lapangan berupa penerapan tekhnologi Saringan Air Bertingkat. Penerapan tekhnologi tersebut dilaksanakan Desa Tanjung Saleh dan Desa Sepuk Laut, tepatnya di Desa Satu Atap yang merupakan satu-satunya sekolah SD dan SMP yang ada di Desa Tanjung Saleh dan Desa Sepuk Laut. Adapun pertimbangan pemilihan lokasi ini adalah berdasarkan hasil pertemuan dan kesepakatan pada saat sosialisasi. Dipilihnya SD satu atap dikarenakan masyarakat berpikir bahwa penyaringan air bersih bertingkat percontohan lebih bermanfaat bagi anak-anak SD dan SMP untuk cuci tangan. Selain itu, juga sebagai media pembelajaran bagi anak-anak sekolah agar dapat selalu menerapkan cuci tangan dan mendukung program cuci tangan bagi anak sekolah. Pertimbangan lain yaitu berdasarkan data kasus diare di kedua desa tersebut,

menunjukkan kasus diare cukup banyak terjadi pada anak sekolah, terutama Sekolah Dasar (SD).

Praktik penerapan teknologi Air Bersih dilakukan bersama masyarakat dan anak SMP satu atap. Pembuatan Teknologi Penyaringan Air Bersih sederhana percontohan dimulai di Desa Tanjung Saleh, tepatnya pada tanggal 17 Mei 2014. Warga sekitar dan pihak sekolah merespon positif dan mendukung kegiatan yang dilaksanakan. Hal ini dapat terlihat dari kesediaan kerjasama dan dukungan tenaga dalam pembuatan teknologi ini. Kegiatan ini di awali dengan pembuatan pondasi dan tempat peletakan Fiber Glass dan Kaleng penyaringan air. Penyaringan sederhana disusun dengan susunan ijuk (15 cm), pasir halus (15cm), ijuk (20 cm), pasir halus (20 cm), arang tempurung (15 cm), kerikil (10 cm) dan batu (15 cm).

Pertimbangan pemilihan bahan-bahan tersebut adalah bahan-bahan tersebut efektif dalam menjernihkan air dan mudah untuk didapatkan oleh warga sekitar. Selanjutnya, fiber glass diletakkan pada tempat yang tinggi yang telah dibuat, yang berfungsi sebagai bak penampungan air yang disedot dengan mesin/pompa air. Air tersebut berasal dari parit yang ada di depan SD satu atap. Selama ini, parit tersebut dijadikan sebagai sumber air bersih bagi warga Desa Tanjung Saleh tanpa dilakukan pengolahan/penjernihan. Pada bak penampung,

(4)

Fiber Glass dimasukkan 2-4 sendok makan PAC. Selanjutnya, air akan mengalir ke bak penyaringan yang telah disusun dengan bahan penyaringan sederhana, dan akhirnya air bersih keluar dari keran dan siap untuk digunakan.

Setelah dibuat penyaringan air sederhana percontohan di Desa Tanjung Saleh, pada tanggal 7 Juni 2014 dilanjutkan pembuatan penyaringan air sederhana percontohan di Desa Sepuk Laut, yang terletak sekitar 10 Km dari Desa Tanjung Saleh. Cara pembuatan penyaringan air bersih sederhana percontohan sama dengan pembuatan di Desa Tanjung Saleh.

Adapun susunan penyaringan air bersih sederhana percontohan yang diterapkan

dijelaskan pada gambar dibawah ini :

(5)

Pengukuran kemajuan keterampilan peserta dilakukan secara observasi. Pembimbingan juga dilakukan oleh pendamping yaitu dosen dan mahasiswa selama praktik penerapan Teknologi Air Bersih dengan Saringan Air bertingkat.

3. Praktek Penerapan Keramba Jaring Tancap (KJT)

Praktik penerapan keramba jaring tancap (KJT) yang dilakukan di sungai di Desa Tanjung Saleh dan Sepuk Laut. Mitra melaksanakan tekhnologi introduksi didampingi oleh pelatih (tutor) sebagai tenaga ahli selama melaksanakan kegiatan tersebut. Tutor yang dibantu oleh para mahasiswa selalu memantau permasalahan, kemajuan, dan perkembangan tekhnologi introduksi yang dilakukan oleh mitra. Di Desa Tanjung Saleh, Keramba Jaring Tancap dilaksanakan di sungai dekat dengan rumah kepada Desa. Sedangkan di desa Sepuk laut, dilaksanakan di Sungai dekat rumah pak RT. Keramba Jaring Tancap dibuat dan dipelihara oleh kelompok tani perikanan yang ada di desa tersebut. Pertimbangan penunjukkan kelompok tani ini adalah diharapkan dapat bertanggung jawab untuk kelanjutan program tersebut, dan dapat mengembangkan serta mentransfer ilmu pembuatan KJT yang sudah dibuat kepada kelompok tani perikanan yang

lain di kedua desa tersebut.

Kegiatan dimulai dengan pembuatan rangka keramba jaring tancap dengan bahan dasar kayu blinger, yang dibuat sebanyak 4 petak. Setelah itu dipasang waring pada ke 4 petak keramba tersebut. Selanjutnya waring diberi pemberat agar tidak mudah goyang. Setelah keramba jaring tancap selesai dibuat, maka dimasukkanlah bibit ikan nila sebanyak 5000 bibit. Dipilihnya bibit ikan nila dengan pertimbangan bahwa ikan nila merupakan ikan yang cocok pada air tawar, tahan terhadap arus dan pada kondisi air yang tak menentu. Bibit diberi pakan ikan dan vitamin ikan. Kelompok tani juga diberi pengetahuan beserta bantuan alat pembuat pakan ikan sederhana berupa mesin tepung, dan mesin penggiling untuk memudahkan pembuatan pakan ikan sederhana.

(6)

Pengawalan dan pemantauan teknologi introduksi dilakukan secara langsung dan partisipatif bersama-sama oleh pihak Pengabdi dan Mitra. Dari pihak pengabdi pemantauan dilakukan setiap 1 bulan sekali, yang dilakukan oleh ketua dan anggota. Sedangkan dari pihak mitra, dalam hal ini adalah Desa Tanjung Saleh dan Desa Sepuk Laut dilakukan oleh masyarakat setempat dan kelompok tani dibawah pimpinan kepada desa Tanjung Saleh dan Sepuk Laut.

Setelah kedua Ipteks diterapkan di kedua desa, pengawalan dan pemantauan teknologi introduksi dilakukan 2 hari dalam seminggu oleh pihak mitra. Sedangkan dari pihak pengabdi pengawalan dan pemantauan dilakukan 1 bulan sekali, yaitu pada

tanggal 24 Juli 2014 dan 23 Agustus 2014. Hasilnya dilaporkan bahwa di Desa Sepuk Laut sudah ada sebanyak 3 kelompok tani yang mencontoh dan menerapkan teknologi Keramba Jaring Tancap di depan rumah mereka. Begitupula halnya dengan penyaringan air bersih sederhana percontohan, warga juga mencontoh dan menerapkan teknologi tersebut di Mesjid di Desa Sepuk Laut.

Pada Desa Tanjung Saleh tercatat satu kelompok tani yang ikut mencontoh dan menerapkan teknologi Keramba Jaring Tancap dan 1 tokoh masyarakat yang mencontoh dan menerapkan teknologi penyaringan air bersih sederhana percontohan.

5. Outcome Kegiatan Ipteks bagi Masyarakat (IbM)

1. Meningkatnya motifasi dan partisipasi masyarakat secara individu dan kelompok untuk mewujudkan dan melaksanakan Ipteks yang telah diterapkan sehingga masyarakat dapat secara mandiri meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di Desa Tanjung Saleh dan Sepuk Laut.

2. Termanfaatkannya lahan potensial untuk usaha penyaringan air bersih dan perikanan sehingga dapat pula memenuhi kebutuhan air sebagai air bersih keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi secara mandiri serta dapat pula menambah pendapatan keluarga.

6. Keberlanjutan Program IbM

(7)

2. Terbentuknya kelompok masyarakat sebagai pengelola teknologi penyaringan air bersih sederhana.

3. Terlatihnya kelompok masyarakat sebagai pengelola Ipteks yang diterapkan.

Referensi

Dokumen terkait

6 Dalam latar belakang ada sebuah paragraf yang berisi kalimat simpulan terkait rumusan masalah (permasalahan spesifik) yang akan diselesaikan dalam skripsi, tujuan, dan manfaat

Dengan adanya Formulir Permohonan Perbaikan yang baru maka Formulir ini dapat disebarluaskan dalam masing-masing ruangan karena di dalam Formulir ini terdapat informasi yang

akan dibersihkan dengan air hangat dengan suhu 30 untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada elektrode dari sensor pH, dan akan disemprot juga dengan air

• Untuk penulisan pertama kali dalam naskah, nama ilmiah kelapa sawit ditulis lengkap termasuk nama penemunya (Elaeis guineensis Jacq.), selanjutnya hanya ditulis E.. • Urutan

• Walaupun luasnya hanya 10% dari lahan gambut di dunia, namun lebih 80% emisi karbon dunia dari proses dekomposisi terjadi di wilayah tropis;. • Dari jumlah tersebut, lebih

a. Masa remaja merupakan periode yang sangat penting: Masa remaja me- rupakan periode yang sangat penting karena mempunyai akibat yang langsung dan jangka panjang

Jadi, pendekatan logis (plausible) dari interaksi verbal dapat menjelaskannya. Kedua, hubungan yang bersifat fatis memunculkan kesulitan-kesulitan yang spesifik untuk

Dalam penelitian ini, aspek dan indikator berpikir kreatif matematika, meliputi (a) aspek fluency, berkaitan dengan kemampuan siswa mengungkapkan gagasan dan ide secara